sistem autentikasi sekunder sepeda motor menggunakan modul...

120
SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL HC-05 DAN SIM800L BERBASIS ARDUINO Skripsi Oleh: Mahfudz Nurzamzami NIM : 11150910000010 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M / 1441 H

Upload: others

Post on 09-Jul-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER

SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL HC-05

DAN SIM800L BERBASIS ARDUINO

Skripsi

Oleh:

Mahfudz Nurzamzami

NIM : 11150910000010

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M / 1441 H

Page 2: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR

MENGGUNAKAN MODUL HC-05 DAN SIM800L

BERBASIS ARDUINO

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Komputer (S.Kom)

Oleh :

Mahfudz Nurzamzami

NIM : 11150910000010

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M / 1441 H

Page 3: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR

MENGGUNAKAN MODUL HC-05 DAN SIM800L

BERBASIS ARDUINO

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)

Oleh:

Mahfudz Nurzamzami

11150910000010

Menyetujui,

Pembimbing I

Nenny Anggraini, MT.

NIDN. 0310097604

Pembimbing II

Dr. Imam Marzuki Shofi, M.T.

NIP. 19720205 200801 1 010

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Informatika

Dr. Imam Marzuki Shofi, M.T.

NIP. 19720205 200801 1 010

Page 4: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

iii

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi Sekunder Sepeda Motor Menggunakan

Modul HC-05 dan SIM800L Berbasis Arduino” yang ditulis oleh Mahfudz

Nurzamzami, NIM 11150910000010 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang

munaqasyah Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada

hari Senin, 21 Oktober 2019. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) pada Program Studi Teknik

Informatika.

Jakarta, 21 Oktober 2019

Tim Penguji

Penguji I

Arini, M.T.

NIP. 197601312009012001

Penguji II

Nurhayati, Ph.D.

NIP. 196903161999032002

Tim Pembimbing

Pembimbing I

Nenny Anggraini, MT

NIDN. 0310097604

Pembimbing II

Dr. Imam Marzuki Shofi, M.T.

NIP. 197202052008011010

Mengetahui,

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

Prof. Dr, Lily Suraya Eka Putri, M.Env.Stud

NIP. 196904042005012005

Ketua Program Studi Teknik Informatika

Dr. Imam Marzuki Shofi, M.T

NIP. 197202052008011010

Page 5: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

iv

PERNYATAAN ORISINALITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, September 2019

Mahfudz Nurzamzami

11150910000010

Page 6: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI

Sebagai civitas akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya yang bertanda

tangan dibawah ini:

Nama : Mahfudz Nurzamzami

NIM : 11150910000010

Program Studi : Teknik Informatika

Fakultas : Sains Dan Teknologi

Jenis Karya : Skripsi

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan

kepada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Hak Bebas Royalti

Noneksklusif (Non-exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang

berjudul:

SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR

MENGGUNAKAN MODUL HC-05 DAN SIM800L BERBASIS ARDUINO

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

Noneksklusif ini Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berhak

menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data

(database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Jakarta

Pada tanggal : September 2019

Yang menyatakan

(Mahfudz Nurzamzami)

Page 7: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

vi

Penulis : Mahfudz Nurzamzami (11150910000010)

Program Studi : Teknik Informatika

Judul : SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA

MOTOR MENGGUNAKAN MODUL HC-05 DAN

SIM800L BERBASIS ARDUINO

ABSTRAK

Sepeda motor masih menjadi sarana transportasi yang mendominasi di Indonesia,

ditandai dengan jumlah penjualan sepeda motor pada tahun 2018 mencapai 6.3 juta

unit. Salah satu masalah yang tidak diinginkan oleh pengguna sepeda motor adalah

terjadinya kehilangan kunci. Maka dari itu dalam penelitian ini akan membuat

sebuah sistem autentikasi sekunder sepeda motor dengan metode Product

Development Lifecycle. Sistem autentikasi dioperasikan dari aplikasi android yang

terhubung dengan perangkat arduino pada sepeda motor melalui bluetooth dan

SMS. Password dikirim melalui aplikasi android menuju mikrokontroler arduino

untuk dapat menghidupkan atau mematikan kelistrikan pada sepeda motor. Jarak

maksimal koneksi bluetooth yang diperoleh sistem ini adalah 5 m, rata-rata waktu

respon autentikasi bluetooth sebesar 344 ms, rata-rata waktu proses autentikasi

SMS sebesar 249 ms, dan kesesuaian fungsi sebesar 100%. Kedepannya diharapkan

sistem sistem ini memiliki sumber daya mandiri serta memiliki fitur yang dapat

memberikan informasi lokasi sepeda motor.

Kata kunci : gsm, sepeda motor, autentikasi, bluetooth, arduino

Daftar Pustaka :.9 buku, 13 Jurnal, dan 3 website

Jumlah Halaman : 104 halaman + xv halaman

Page 8: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah serta nikmat-Nya sehingga penyusunan skripsi ini

dapat diselesaikan. Sholawat dan salam senantiasa dihaturkan kepada junjungan

kita baginda Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya serta

umatnya hingga akhir zaman. Penulisan skripsi ini mengambil tema dengan judul:

IMPLEMENTASI MODUL SIM800L DAN HC-05 PADA SISTEM

AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR BERBASIS ARDUINO

Penyusunan skripsi ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Komputer (S.Kom) pada program studi Teknik Informatika, Fakultas Sains

dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun

bahan penulisan skripsi ini adalah berdasarkan hasil penelitian, pengembangan

aplikasi, kuesioner, wawancara dan beberapa sumber literatur.

Dalam penyusunan skripsi ini, telah banyak bimbingan dan bantuan yang

didapatkan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.

Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Prof. Dr, Lily Suraya Eka Putri, M.Env.Stud selaku dekan Fakultas Sains

dan Teknologi

2. Dr. Imam Marzuki Shofi, M.T.. selaku Ketua Program Studi Teknik

Informatika. Sekaligus menjadi Dosen Pembimbing II yang senantiasa

meluangkan waktu dan memberikan ilmunya untuk membantu dalam proses

penyusunan skripsi ini.

Page 9: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

viii

3. Ibu Nenny Anggraini, MT. selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa

meluangkan waktu dan memberikan bimbingan, bantuan, semangat dan

motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Orang Tua tercinta, Bapak Ahmad Nursalim dan Ibu Tatik Mujiastuti yang

tidak pernah lelah mendoakan serta memberi dukungan moril dan materil

sepanjang perjalanan hidup penulis.

5. Seluruh dosen dan staff UIN Jakarta, khususnya Fakultas Sains dan

Teknologi yang telah memberikan ilmu serta pengalaman yang berharga.

6. Sahabat penulis khususnya Shofan, Bagus, Faisal, Rifky, Daffa, Ilham atas

kesediaannya dalam berbagi pengalaman dan menjadi tempat diskusi bagi

penulis, serta Pinka Didatania yang telah memotivasi penulis dan selalu

memberi dukungan selama masa perkuliahan hingga saat ini.

7. Teman-teman bimbingan khususnya Taufik dan Fahmi serta teman kelas

TIA, terimakasih atas kesediaannya menciptakan momen-momen berharga

bersama yang diciptakan semasa perkuliahan.

8. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang secara

langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam menyelesaikan

skripsi ini.

Penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, sangat

diperlukan kritik dan saran yang membangun bagi penulis. Akhir kata, semoga

laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan orang lain.

Wassalamualaikum, Wr. Wb.

Jakarta, September 2019

Penulis

Mahfudz Nurzamzami

11150910000010

Page 10: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................................ iii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI ................................... v

ABSTRAK ............................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 6

1.3 Batasan Masalah .......................................................................................... 6

1.4 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7

1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7

1.5.1 Bagi Mahasiswa .......................................................................................... 7

1.5.2 Bagi Pengguna Sepeda Motor ..................................................................... 7

1.6 Metodologi Penelitian ................................................................................. 7

1.6.1 Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 7

1.6.2 Model Pengembangan Sistem ..................................................................... 8

1.7 Sistematika Penulisan .................................................................................. 8

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA .............................. 10

2.1 Development Research .............................................................................. 10

2.2 Pengertian Sistem ...................................................................................... 11

2.3 Autentikasi ................................................................................................ 12

Page 11: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

x

2.4 Sepeda Motor ............................................................................................ 13

2.5 Smartphone ................................................................................................ 14

2.6 Mikrokontroler .......................................................................................... 16

2.7 Arduino Uno .............................................................................................. 17

2.7.1 EEPROM Arduino Uno ............................................................................ 19

2.7.2 Arduino IDE .............................................................................................. 19

2.8 Modul SIM800L ........................................................................................ 19

2.9 Modul HC-05 ............................................................................................ 21

2.10 Product Development Lifecycle ................................................................ 23

2.11 Structured Analysis for Real Time system (SA-RT) .................................. 26

2.12 Studi Pustaka ............................................................................................. 27

2.13 Observasi ................................................................................................... 28

2.14 Kuesioner .................................................................................................. 28

2.15 Sampling Kuota ......................................................................................... 28

2.16 Black Box Testing ..................................................................................... 29

2.17 Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 29

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN................................................................ 36

3.1 Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 36

3.1.1 Kuesioner .................................................................................................. 36

3.1.2 Wawancara ................................................................................................ 36

3.1.3 Studi Literatur ........................................................................................... 37

3.1.4 Observasi ................................................................................................... 37

3.2 Model Pengembangan Sistem ................................................................... 37

3.2.1 Requirement Analysis ................................................................................ 37

3.2.2 Design ........................................................................................................ 38

Page 12: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

xi

3.2.3 Manufacture and Development ................................................................. 38

3.2.4 Testing ....................................................................................................... 39

3.3 Kerangka Berpikir ..................................................................................... 40

BAB 4 ANALISIS, DESAIN, IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 41

4.1 Requirement Analysis ................................................................................ 41

4.1.1 Tinjauan Sistem ......................................................................................... 41

4.1.2 Mendefinisikan Ruang Lingkup ................................................................ 42

4.1.3 Analisis Sistem Berjalan ........................................................................... 42

4.1.4 Analisis Sistem Usulan .............................................................................. 43

4.1.5 Analisis Kebutuhan Fungsional Sistem ..................................................... 44

4.1.6 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ........................................................ 48

4.1.7 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ....................................................... 50

4.2 Design ..................................................................................................... 51

4.2.1 Skematik Sistem Arduino dengan GSM SIM800L ................................... 52

4.2.2 Skematik Sistem Arduino dengan Bluetooth HC-05 ................................ 53

4.2.3 Skematik Sistem Arduino dengan Relay 2 Chanel ................................... 54

4.2.4 Perancangan Tampilan Aplikasi ................................................................ 55

4.3 Manufacture and Development ................................................................. 57

4.3.1 Manufacture .............................................................................................. 57

4.3.2 Development .............................................................................................. 62

4.4 Testing ..................................................................................................... 69

4.4.1 User Aceptance Test .................................................................................. 69

4.4.2 Performance Testing ................................................................................. 73

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................. 76

5.1 Sistem Autentikasi Sekunder Sepeda Motor ............................................. 76

Page 13: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

xii

5.1.1 Konsumsi Energi Sistem ........................................................................... 77

5.1.2 Lokasi Sepeda Motor ................................................................................ 77

5.2 Hasil Pengujian Sistem .............................................................................. 78

5.3 Hasil pengujian tingkat user ...................................................................... 81

BAB 6 PENUTUP ................................................................................................ 84

6.1 Kesimpulan ................................................................................................ 84

6.2 Saran ..................................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 86

LAMPIRAN .......................................................................................................... 89

Page 14: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik Solusi Kehilangan Kunci ................................................ 3

Gambar 2.1 Survey Pew Reasearch Center ................................................. 15

Gambar 2.2 Mikrokontroler Arduino Uno R3 ............................................. 17

Gambar 2.3 Modul SIM800L dan SIM900A .............................................. 21

Gambar 2.4 Modul Bluetooth HC-05 .......................................................... 22

Gambar 2.5 Serial Modul HC-05................................................................. 22

Gambar 2.6 Product Lifecycle Model ......................................................... 24

Gambar 2.7 Organisasi Model SA-RT ........................................................ 26

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir.................................................................... 40

Gambar 4.1 Sitem Berjalan.......................................................................... 42

Gambar 4.2 Sistem usulan ........................................................................... 43

Gambar 4.3 Context Diagram/DFD level 0 ................................................. 44

Gambar 4.4 DFD level 1 "sistem autentikasi" ............................................. 45

Gambar 4.5 DFD/CFD level 1 “sistem autentikasi” .................................... 45

Gambar 4.6 State-Transition Diagram ......................................................... 47

Gambar 4.7 block diagram sistem ............................................................... 51

Gambar 4.8 Skematik Arduino Uno dengan SIM800L ............................... 53

Gambar 4.9 Skematik Bluetooth HC-05 dengan Arduino Uno ................... 54

Gambar 4.10 Skematik Relay 2 Channel ..................................................... 54

Gambar 4.11 Rancangan Halaman Utama Aplikasi .................................... 55

Gambar 4.12 Rancangan Keylost Control ................................................... 56

Gambar 4.13 Halaman Emergency Lock..................................................... 56

Gambar 4.14 Sususnan Komponen.............................................................. 57

Gambar 4.15 Perakitan Alat ........................................................................ 61

Gambar 4.16 modifikasi kelistrikan ............................................................ 61

Gambar 4.17 Halaman Utama Aplikasi ....................................................... 67

Gambar 4.18 Halaman Keylost Control ...................................................... 68

Gambar 4.19 Halaman Emergency Lock..................................................... 68

Gambar 5.1 Tingkat Keberhasilan Autentikasi Bluetooth ........................... 78

Page 15: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

xiv

Gambar 5.2 Pengaruh Jarak Terhadap Response Time Bluetooth .............. 79

Gambar 5.3 Waktu Proses Autentikasi SMS ............................................... 80

Page 16: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Penyebab Kehilangan Benda ......................................................... 2

Tabel 2.1 Data Penjualan Motor Matic Honda Semester 1 ......................... 14

Tabel 2.2 Spesifikasi arduino uno ............................................................... 18

Tabel 2.3 Perbandingan Modul GSM Simcom ........................................... 19

Tabel 2.4 Spesifikasi SIM800L ................................................................... 20

Tabel 2.5 Pin Bluetooth HC-05 ................................................................... 22

Tabel 2.6 Penelitian Sejenis ......................................................................... 29

Tabel 2.7 Perbedaan Penelitian 1................................................................. 33

Tabel 2.8 Perbedaan Penelitian 2................................................................. 34

Tabel 4.1 Kebutuhan perangkat keras ......................................................... 48

Tabel 4.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ....................................................... 50

Tabel 4.3 Konfigurasi Pin SIM800L ........................................................... 53

Tabel 4.4 Konfigurasi pin Bluetooth HC-05 ............................................... 54

Tabel 4.5 Konfigurasi Pin Relay 2 Chanel .................................................. 55

Tabel 4.6 Konfigurasi Pin Terintegrasi ....................................................... 58

Tabel 4.7 UAT-01A ..................................................................................... 69

Tabel 4.8 UAT-02A ..................................................................................... 70

Tabel 4.9 UAT-01B ..................................................................................... 70

Tabel 4.10 UAT-02B ................................................................................... 71

Tabel 4.11 UAT-01C ................................................................................... 72

Tabel 4.12 UAT-02C ................................................................................... 72

Tabel 4.13 Uji Konektifitas Keylost Control ............................................... 74

Tabel 4.14 Uji Response Time keylost control ........................................... 74

Tabel 4.15 Uji Process Time Emergency Lock ........................................... 75

Tabel 5.1 Hasil UAT.................................................................................... 81

Tabel 5.2 Perbandingan Hasil Pengujian ..................................................... 82

Page 17: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap tahun, jumlah sepeda motor yang beredar dimasyarakat terus

bertambah. Dilihat dari data penjualan yang dikeluarkan oleh Asosiasi Industri

Sepeda motor Indonesia (AISI), pada tahun 2018 sepeda motor yang terjual di

Indonesia berjumlah 6,383,108 unit. Menurut ketua bidang komersial AISI Sigit

Kumala, penjualan motor pada tahun 2018 melampaui target awal yang ditentukan,

yaitu 6,3 juta unit. Hal ini menunjukan bahwa sepeda motor masih menjadi sarana

transportasi pilihan bagi penduduk di Indonesia. (AISI, 2019).

Umumnya sepeda motor yang beredar di Indonesia masih menggunakan

kunci kontak konvensional yang harus dimasukan pada lubang kunci kendaraan.

Hingga Februari tahun 2019, masih banyak sepeda motor diproduksi dengan

membawa fitur tersebut. Salah satunya adalah Honda, pabrikan yang memberikan

kontribusi penjualan terbesar sepanjang tahun 2018 ini memiliki 17 varian sepeda

motor yang menggunakan kunci konvensional. Honda sendiri berhasil mencapai

total penjualan sepanjang 2018 sebanyak 4.759.202 unit, atau menguasai 74,6

persen market share (Ravel, 2019).

Peristiwa yang kerap terjadi saat menggunakan sepeda motor adalah

kehilangan kunci kendaraan. Kejadian ini dapat terjadi pada siapapun dan

dimanapun. Dibuktikan dari hasil survey yang dilakukan penulis terhadap 100

orang pengendara sepeda motor di jabodetabek dengan usia 20 sampai dengan 50

tahun. Dari survei ini, dapat diperoleh kesimpulan bahwa 73 % dari pengendara

sepeda motor pernah mengalami kehilangan kunci kendaraannya dan 95 % dari

pengendara sepeda motor berpendapat bahwa kehilangan kunci sepeda motor

mengganggu aktifitas mereka.

.

Page 18: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

2

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Penyebab terjadinya kehilangan kunci ini akibat dari ukuran benda yang

kecil, sehingga mudah diabaikan atau terjadi kegagalan dalam mengingat pada

short term memory (Sujarwo & Oktaviana, 2017). Berdasarkan penelitian yang

dilakukan (Peters, Pak, Abowd, Fisk, & Rogers, 2004) berjudul “Finding Lost

Objects : Informing the Design of Ubiquitous Computing Services for the Home”

memberikan persentase penyebab terjadinya kehilangan benda pada rentan usia

tertentu pada tabel 1.1 berikut.

Tabel 1.1 Penyebab Kehilangan Benda

Golongan Usia Penyebab Persentase

20-35 tahun Kelalaian 65%

Kurang fokus 6%

Objek tidak terlihat 5%

Objek berpindah 12%

Daya ingat 12%

36-55 tahun Kelalaian 31%

Kurang fokus 19%

Objek tidak terlihat 4%

Objek berpindah 8%

Kekacauan 27%

Daya ingat 8%

(Sumber: Peters et al., 2004)

Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa penyebab kehilangan objek kecil

seperti kunci akibat dari “kelalaian” memiliki persentase paling besar. Yaitu, pada

golongan usia 20-35 tahun sebanyak 65% responden, sedangkan pada golongan

usia 36-55 tahun sebanyak 31% responden setuju bahwa kehilagan disebabkan oleh

kelalaian.

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh peneliti, terdapat tiga solusi

yang paling banyak dilakukan oleh orang yang kehilangan kunci kendaraan.

Pertama, pemilik membawa kendaraannya ke jasa duplikat kunci untuk dibuatkan

Page 19: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

3

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

kunci yang sesuai dengan kendaraannya. Solusi kedua, pemilik membawa

kendaraannya menuju bengkel untuk melakukan penggantian kunci set. Solusi

ketiga, pemilik kendaraan mengambil kunci cadangan yang disediakan oleh penjual

saat pembelian kendaraan.

Gambar 1.1 Grafik Solusi Kehilangan Kunci

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat solusi yang paling sering dilakukan

saat terjadi kehilangan kunci adalah “mengambil kunci cadangan”. Saat pembelian

kendaraan bermotor baru, pihak penjual akan memberikan dua buah kunci dengan

tujuan untuk mengatasi masalah seperti ini. Namun pemilik tetap harus

mengeluarkan usaha lebih untuk mengambilnya ke tempat dimana kunci tersebut

disimpan, tempat yang paling umum ialah rumah. Lain halnya jika pada kasus

kehilangan ini sudah terjadi dua kali, dengan kata lain tidak ada kunci cadangan

lainnya. Maka solusi tersebut tidak berlaku, pemilik harus membawaa

kendaraannya ke jasa kunci duplikat atau bengkel dan harus mengeluarkan biaya

penggantian kunci set sebesar Rp 150.000 sampai Rp 300.000 sesuai jenis sepada

motor masing-masing.

Berdasarkan hal tersebut maka dibutuhkan fitur autentikasi tambahan yang

tersedia pada sepeda motor. Salah satu metode autentikasi yang umum digunakan

saat ini adalah password atau kata sandi. Tanpa disadari kata sandi mempunyai

peranan penting dalam mengamankan informasi-informasi yang sifatnya pribadi.

Pada beberapa aplikasi yang berhubungan dengan piranti seperti HP, kartu ATM,

Page 20: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

4

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

brangkas, loker dan lain-lain, ada juga sistem pengamanannya yang fungsinya mirip

dengan kata sandi, biasa dikenal sebagai kode PIN (Setiawan, 2017).

Terdapat penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan pembuatan sistem

atau alat yang diimplementasikan pada sepeda motor. Seperti pada penelitian yang

dilakukan (Tombeng et al., 2019), pada penelitian ini pemodelan dibuat

menggunakan UML. Sistem autentikasi ditujukan untuk mengurangi resiko

pencurian sepeda motor. Sistem kunci konvensional sepeda motor dihubungkan

secara parallel dengan sistem autentikasi berbasis RFID dan kata sandi. Sehingga

kata sandi berupa angka dapat dimasukan melalui tombol keypad yang berfungsi

untuk menghidupkan sepeda motor. Pengujian dalam penelitian ini dilakukan

terhadap jarak autentikasi RFID yang memperoleh hasil maksimal sejauh 5 cm dan

jumlah kesesuaian fungsi sistem. Penelitian oleh (Pratama & Rakhmadi, 2019),

berhasil menggunakan modul SIM800L dan Force Sensitive Resistor sensor untuk

membuat sistem pengaman sepeda motor. Pemodelan dalam sistem ini dibuat

menggunakan flowchart. Sistem dapat menerima perintah melalui sms yang masuk

dari modul SIM800L, sekaligus dapat mengirimkan SMS notifikasi pada nomor

telpon pengguna saat terjadi indikasi pencurian sepeda motor yang terpasang sistem

tersebut. Sistem ini dipasang secara seri diantara kunci kontak dan kelistrikan

sepeda motor, sehingga dapat memutus kelistrikan sepeda motor ketika menerima

perintah melalui SMS. Pengujian dalam penelitian ini dilakukan terhadap

kesesuaian fungsi yang ada pada sistem. Sedangkan pada penelitian (Muthumari,

2018), membuat sistem pembuka pintu otomatis yang dikendalikan melalui aplikasi

android yang terhubung dengan modul bluetooth HC-05. Pada penelitian ini

pemodelan dibuat menggunakan Flowchart. Sistem ini akan memberikan citra

gambar yang terekam kamera kepada pengguna melalui Wi-fi. Sehingga pengguna

dapat melihat siapa orang yang datang bertamu melalui aplikasi. Saat pengguna

berkenan, kunci pintu dapat dibuka dari jarak jauh melalui koneksi bluetooth antara

ponsel pintar dan prototipe alat. Pengujian dalam penelitian ini hanya dilakukan

terhadap kesesuaian fungsi yang ada pada sistem.

Page 21: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

5

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka peneliti

ingin mengembangkan sebuah sistem autentikasi sepeda motor yang mengadaptasi

beberapa modul dan metode dari penelitian sebelumnya, yaitu sistem autentikasi

menggunakan password yang terhubung ke aplikasi android melalui modul

bluetooth dan gsm.

Metode analisis sekaligus pemodelan dalam penelitian ini menggunakan SA-

RT, sebab dengan metode ini interaksi antar proses yang terjadi dalam sistem usulan

dapat digambarkan melalui alur control dan alur data sekaligus. Berbeda dengan

UML dan flowchart yang digunakan dalam penelitian (Pratama & Rakhmadi,

2019), dimana pemodelan tersebut belum bisa menggambarkan alur control untuk

mengintrupsi suatu proses pada sistem real-time.

Modifikasi kelistrikan sepeda motor dalam penelitian ini akan mengadaptasi

dari penelitian sebelumnya. Sistem yang dibuat dalam penelitian (Tombeng et al.,

2019) dipasang secara parallel terhadap kunci kontak sepeda motor dan dalam

penelitian (Pratama & Rakhmadi, 2019) sistem dipasang secara seri antara kunci

kontak dan kelistrikan. Masing-masing modifikasi tersebut memiliki fungsi yang

berbeda, untuk itu pada penelitian ini akan diadaptasikan keduanya sehingga

memperoleh fungsi yang lebih lengkap dibanding penelitian sebelum.

Modul bluetooth dan gsm dipilih untuk digunakan dalam sistem dengan

tujuan untuk memperoleh jarak koneksi yang lebih fleksibel dibanding sistem

autentikasi pada penelitian (Tombeng et al., 2019) yang terbatas pada jarak 5 cm

menggunakan RFID. Pengujian tingkat sistem juga akan dilakukan untuk

mengetahui performa sistem dilihat dari waktu proses yang dibutuhkan untuk

mengeksekusi sebuah program. Sistem ini sebagai solusi bagi para pengendara

sepeda motor saat terjadi kasus kehilangan kunci. Pemilik dapat dikenali melalui

password yang bersifat rahasia. Sehingga sepeda motor tetap bisa digunakan setelah

proses autentikasi tersebut berhasil.

Page 22: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

6

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang dipaparkan pada latar belakang,

makapeneliti merumuskan masalah

a. Bagaimana membuat sistem autentikasi sekunder sepeda motor

menggunakan password dengan modul HC-05 dan SIM800L berbasis

Arduino?

b. Bagaimana memodifikasi kelistrikan secara seri dan paralel terhadap kunci

kontak sepeda motor dengan menggunakan sistem autentikasi ini?

c. Bagaimana menggunakan metode SA-RT dalam pembuatan sistem

autentikasi sekunder sepeda motor?

d. Bagaimana performa sistem autentikasi tersebut diukur dari segi jarak

koneksi dan waktu proses sistem autentikasi?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan masalah yang ada, peneliti membatasinya supaya penelitian

dapat tetap fokus dan sesuai tujuan sebagai berikut :

a. Metode pengumpulan data digunakan dalam penelitian ini adalah studi

literatur, wawancara, kuesioner dan observasi.

b. Aplikasi autentikasi sekunder ini dibuat untuk menghidupkan kelistrikan

pada sepeda motor setelah terjadi proses autentikasi pengguna.

c. Proses autentikasi pengguna menggunakan metode keamanan password.

d. Sistem autentikasi pengguna ini menggunakan mikrokontroler arduino uno

yang dikendalikan melalui android.

e. Sistem hanya menggunakan satu nomer telepon yang sudah teregistrasi untuk

proses pengujian.

f. Pada penelitian ini tidak membahas mengenai mekanisme kerja mesin sepeda

motor.

g. Sistem hanya diimplementasikan pada sepeda motor honda beat

Page 23: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

7

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan yaitu:

a. Membuat sitem autentikasi sekunder pada sepeda motor saat terjadi

kasus kehilangan kunci.

b. Menyediakan solusi bagi pengguna sepeda motor yang kehilangan kunci

kendaraannya, supaya dapat tetap menggunakan sepeda motor tersebut.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Bagi Mahasiswa

a. Menerapkan ilmu-ilmu yang sudah didapat saat perkuliahan.

b. Membandingkan teori yang telah didapat saat kuliah dengan

masalah yang sebenarnya.

c. Dapat mengetahui cara kerja sistem dari alat dan aplikasi yang

dibuat.

1.5.2 Bagi Pengguna Sepeda Motor

Pemilik kendaraan sepeda motor dapat menghidupkan kendaraannya

saat terjadi kasus kehilangan kunci.

1.6 Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan peneliti dalam penulisan dan penelitian dibagi

menjadi dua, yaitu metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem.

Metodologi ini digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian ini

supaya memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuannya.

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan pengumpulan seluruh data yang digunakan dalam

penelitian ini, penulis menggunakan empat metode pengumpulan data, yaitu:

a. Studi literatur

b. Observasi

c. Kuesioner

Page 24: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

8

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

d. Wawancara

1.6.2 Model Pengembangan Sistem

Pada penelitian ini menggunakan model Product Development Live

Cycle dengan tahapan pengembangan sistem sebagai berikut:

a. Requirement analysis

b. Design

c. Manufacture and Development

d. Testing

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika yang dibuat pada tugas akhir ini akan dibagi dalam enam bagian,

yaitu:

BAB 1 PENDAHULUAN

Dalam bab ini membahas mengenai latar belakang, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat, metode dan

sistematika penulisan dari penelitian yang dilakukan.

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini membahas mengenai berbagai teori yang

mendasari analisis permasalahan yang terdapat pada penelitian,

serta melakukan tinjauan terhadap penelitian-penelitian

sebelumnya yang berkaitan dengan permasalah dalam penelitian

ini dan solusinya.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini berisi pembahasan metode yang digunakan

penulis dalam mengumpulkan data, menganalisa, merancang,

membangun, dan menguji sistem pada penelitian.

Page 25: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

9

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 4 ANALISIS, DESAIN, IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

SISTEM

Dalam bab ini membahas mengenai hasil dari pengumpulan

kebutuhan, analisis, perancangan, implementasi dan pengujian

yang dilakukan pada alat dan aplikasi yang dibuat selama

penelitian berlangsung.

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi pembahasan mengenai temuan selama proses

penelitian berlangsung serta analisa terhadap hasil pengujian yang

telah dilakukan dalam penelitian.

BAB 6 PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan dari penulis mengenai

penelitian yang telah dilakukan serta saran untuk pengembangan

lebih lanjut mengenai penelitian ini supaya memperoleh hasil yang

lebih baik dikemudian hari.

Page 26: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

10

BAB 2

LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Development Research

Development Research atau dalam bahasa Indonesia penelitian

pengembangan didefinisikan sebagai kajian sistematis terhadap perancangan,

pengembangan, dan evaluasi terhadap suatu program, proses, dan produk yang

harus memenuhi kriteria konsistensi internal dan keefektifan (Richey, 1994). (Van

& Akker, 1999) mendefinisikan penelitian pengembangan berdasarkan dua tujuan,

yaitu mendukung produk yang bersifat prototipe (termasuk menyediakan bukti

empiris terhadap keefektifannya) dan merumuskan petunjuk metodologis untuk

perancangan dan evaluasi prototipe produk tersebut. Sedangkan, (Richey & Nelson,

2013) membedakan penelitian pengembangan ke dalam dua tipe, yaitu :

a. Tipe yang difokuskan pada kajian perancangan, pengembangan, dan/atau

evaluasi atas produk atau program tertentu dengan tujuan untuk

mendapatkan gambaran tentang proses pengembangan serta mempelajari

kondisi yang mendukung bagi implementasi program tersebut.

b. Tipe yang dipusatkan pada kajian terhadap proses perancangan,

pengembangan, atau evaluasi yang dilakukan sebelumnya dengan tujuan

untuk memperoleh prosedur dan/atau model perancangan, pengembangan,

dan evaluasi yang baru.

Menurut (Puslitjaknov, 2008), penelitian pengembangan memiliki tiga

komponen utama, yaitu :

a. Model Pengembangan

Model pengembangan merupakan dasar yang digunakan untuk

mengembangkan produk yang akan dihasilkan. Salah satu model

pengembangan adalah model prosedural. Model prosedural merupakan

Page 27: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

11

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

model yang secara deskriptif menunjukkan langkah-langkah yang harus

diikuti untuk menghasilkan suatu produk.

b. Prosedur Pengembangan

Prosedur penelitian pengembangan memaparkan prosedur yang ditempuh

oleh peneliti/pengembang dalam membuat suatu produk. Prosedur

pengembangan berbeda dengan model pengembangan dalam memaparkan

komponen rancangan produk yang dikembangkan. Peneliti menyebutkan

sifatsifat komponen pada setiap tahapan dalam pengembangan, menjelaskan

secara analitis fungsi komponen dalam setiap tahapan pengembangan

produk, dan menjelaskan hubungan antarkomponen dalam sistem.

c. Uji Coba Produk

Uji coba produk merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian

pengembangan. Uji coba produk dilakukan setelah rancangan produk

selesai. Uji coba produk bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang

dibuat layak digunakan atau tidak. Uji coba produk juga melihat sejauh

mana produk yang dibuat dapat mencapai sasaran dan tujuan.

Berdasarkan berbagai pengertian diatas, dapat dikatakan penelitian

pengembangan adalah kajian sistematis terhadap suatu program, proses, atau

produk yang mencakup proses perancangan, pengembangan, dan evaluasinya.

Penelitian pengembangan dapat difokuskan pada kajian produk yang menjadi objek

dalam penelitian pengembangan atau difokuskan pada kajian metodologi yang

digunakan dalam perancangan, pengembangan, dan evaluasi produk. Penelitian

pengembangan dilakukan dengan berpedoman pada tiga komponen utamanya,

yaitu model pengembangan, prosedur pengembangan, dan uji coba produk.

2.2 Pengertian Sistem

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia versi daring, sistem diartikan sebagai

perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu

totalitas (BPPB, 2016). Pengertian sistem menurut Indrajit, mengemukakan bahwa

sistem mengandung arti kumplan-kumpulan dari komponen-komponen yang

Page 28: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

12

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

memiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya. Sedangkan, menurut Davis,

G.B, sistem secara fisik adalah kumpulan dari elemen-elemen yang beroperasi

bersama-sama untuk menyelesaikan suatu sasaran (Hutahaean, 2014). Dari

berbagai macam definisi sistem, dapat dikatakan bahwa sistem adalah kumpulan

prosedur dan elemen yang berhubungan untuk melakukan sasaran tertentu.

2.3 Autentikasi

Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia versi daring, Autentikasi adalah

proses, cara, perbuatan membuktikan sesuatu secara autentik (BPPB, 2016).

Pendapat lain mengatakan autentikasi adalah proses dimana Anda harus

membuktikan diri Anda (Kurniawan, 2017). Dalam penerapan sebuah sistem, maka

autentikasi dapat diartikan sebagai suatu proses yang merupakan sebuah tindakan

pembuktian (validasi) terhadap identitas seorang pengguna pada saat akan

memasuki sebuah sistem.

Salah satu objek autentikasi yang umum digunakan saat ini adalah password

atau kata sandi. menurut kamus besar Bahasa Indonesia versi daring, kata sandi

adalah kata kunci yang bersifat rahasia untuk melindungi berkas atau data dari akses

tanpa izin (BPPB, 2016). Tanpa disadari kata sandi mempunyai peranan penting

dalam mengamankan informasi-informasi yang sifatnya pribadi. Pada beberapa

aplikasi yang berhubungan dengan piranti seperti HP, kartu ATM, brangkas, loker

dan lain-lain, ada juga sistem pengamanannya yang fungsinya mirip dengan kata

sandi, biasa dikenal sebagai kode PIN (Setiawan, 2017).

Selain kata sandi, media lain yang dapat digunakan sebagai media autentikasi

adalah RFID. Teknologi RFID yang merupakan singkatan dari Radio Frequency

Identification adalah teknologi identifikasi yang menggunakan frekuensi radio.

Selain memiliki kemampuan dari sisi kecepatan, teknologi ini mempunyai

keunggulan yaitu dapat menyimpan informasi data dengan kapasitas 1 MB dan juga

dari segi keamanan sangat terjamin oleh karena teknologi ini susah untuk ditiru.

Namun disisi lain, teknologi ini memiliki batasan sebagaimana diungkapkan dalam

penelitian (Tombeng et al., 2019). Batasan tersebut adalah jarak untuk membaca

RFID tag dari reader harus dekat sehingga kurang fleksible.

Page 29: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

13

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Penelitian ini akan mengunakan kata sandi sebagai objek autentikasi sekunder

untuk mengatasi batasan tersebut. Sebab kata sandi dapat digunakan melalui

berbagai platform sehingga lebih fleksibel. Dimana proses validasi pada penelitian

ini menggunakan kata sandi berupa baris angka atau huruf, yang nantinya akan

dijadikan sebagai penanda apakah seseorang itu adalah orang yang berhak untuk

menggunakan sepeda motor tersebut atau bukan.

Sekunder sendiri menurut kamus besar Bahasa Indonesia versi daring

memiliki arti sesuatu yang berkenaan dengan yang kedua atau tingkatan kedua

(BPPB, 2016). Autentukasi sekunder yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu

sebuah sistem autentikasi tambahan yang ada pada sepeda motor, sedangkan

maksud dari autentikasi primer yang ada pada sepeda motor dalam adalah kunci

konvensional, dimana untuk penggunaannya diperlukan sebuah anak kunci.

2.4 Sepeda Motor

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia versi daring sepeda motor diartikan

sebagai sepeda besar yang dijalankan dengan motor (BPPB, 2016). Di Indonesia

sepeda motor masih menjadi moda transportasi yang populer. Berdasarkan data

yang dikeluarkan Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia, pada tahun 2018

sepeda motor yang terjual di Indonesia berjumlah 6,383,108 unit. Menurut ketua

bidang komersial AISI Sigit Kumala, penjualan penjualan motor pada tahun 2018

telah menacapai target awal yang ditentukan, yaitu 6,3 juta unit (AISI, 2019).

Salah satu pabrikan sepeda motor yang berkontribusi besar dalam penjualan

sepeda motor di Indonesia adalah Honda. Honda merupakan pabrikan motor dari

Jepang yang masuk ke Indonesia dibawah PT AHM. PT Astra Honda Motor (AHM)

merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971

dengan nama awal PT Federal Motor. Saat itu, PT Federal Motor hanya merakit,

sedangkan komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely

knock down). Berfokus pada tipe motor bebek, sport, dan matic (astra-honda, 2019).

Pada tahun 2018, Honda sendiri berhasil mencapai total penjualan sebanyak

4.759.202 unit, atau menguasai 74,6 persen dari total market share (Ravel, 2019).

Page 30: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

14

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Terdapat beberapa tipe sepeda motor yang dijual oleh Honda, yaitu sport,

naked bike, trail, bebek, dan matic. Diantara lima tipe sepeda motor tersebut, yang

memiliki tingkat penjualan terbesar pada tahun 2018 adalah tipe matic. Tipe skuter

matik atau matic adalah tipe sepeda motor otomatis yang tidak menggunakan

operan gigi manual dan hanya cukup dengan satu akselerasi, sepeda motor ini

memiliki kapasitas silinder relatif kecil dan posisi pengemudi yang tegak, ukuran

sepeda motor ini lebih kecil dan ringan daripada tipe bebek. Dari data penjualan

motor Honda semester 1 atau periode Januari-Juni 2018, paling banyak ada

disegmen matic dengan perolehan 1.929.090 unit atau 76,5% pangsa pasar

(Rahadiansyah, 2018).

Tabel 2.1 Data Penjualan Motor Matic Honda Semester 1

(sumber: AISI)

Tipe Motor Penjualan

Honda BeAT Series 883.575 unit

Honda Vario Series 585.635 unit

Honda Scoopy Series 387.439 unit

Honda PCX 150 72.411 unit

Jumlah 1.929.090

Tabel 2.1 menunjukan bahwa pada periode Januari-Juni 2018, honda beat

series merupakan motor tipe matic yang paling banyak dibeli oleh masyarakat. Dari

total penjualan matic honda sebanyak 1.929.090 unit, Honda BeAT yang terjual

berjumlah 883.575 unit atau menyumbang sekitar 45% dari total penjualan.

Sehingga dapat dikatakan bahwa tipe motor yang paling populer berdasarkan tren

penjulaannya adalah Honda BeAT. Atas dasar tersebut, maka dalam penelitian ini

akan menggunakan sepeda motor tipe Honda BeAT untuk media ujicoba.

2.5 Smartphone

Smartphone atau dalam Bahasa Indonesia disebut ponsel pintar, merupakan

ponsel yang dapat melakukan banyak fungsi seperti komputer, biasanya memiliki

antarmuka layar sentuh, akses internet, dan sistem operasi yang dapat menjalankan

Page 31: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

15

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

aplikasi terunduh (BPPB, 2016). Berikut merupakan pendapat para ahli mengenai

pengertian smartphone. Menurut (Williams & Sawyer, 2011) definisi smartphone

adalah telepon selular yang memakai beberapa layanan seperti layar,

mikroprosesor, memori, dan modem bawaan. Dengan begitu, smartphone memiliki

fitur yang lebih lengkap dibanding handphone biasa. Layaknya sebuah komputer,

smartphone juga memiliki sistem operasi untuk dapat menjalankannya. Berbagai

contoh sistem operasi yang ada pada smartphone saat ini yaitu iOS dan Android.

Gambar 2.1 Survey Pew Reasearch Center

(sumber: Silver & Taylor, 2019)

Page 32: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

16

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 2.1 menunjukan hasil dari survey yang dilakukan oleh Pew

Reasearch Center. Berdasarkan survey Survei dilakukan dengan responden 30.133

orang di 27 negara yang dilakukan pada 14 Mei sampai 12 Agustus 2018. Survey

ini untuk melihat perbandingan kepemilikan smartphone dan telepon seluler biasa

di antara orang dewasa tersebut, terungkap posisi Indonesia berada di urutan ke-24

dari 27 negara. Dari hasil survey tersebut seluruh orang dewasa di Indonesia, 42

persen memiliki smartphone, 28 mempunyai HP biasa, dan 29 persen tidak

memiliki HP (Yanuar & Alfarizy, 2019). Dengan jumlah kepemilikan ponsel pintar

yang begitu besar di Indonesia maka dari itu peneliti menggunakannya sebagai

bagian dari sistem autentikasi sekunder, dengan spesifikasi khusus yaitu

menggunakan sistem operasi android.

2.6 Mikrokontroler

Mikrokontroler merupakan chip mikrokomputer yang secara fisik berupa

sebuah IC (Integrated Circuit). Mikrokontroler biasanya digunakan dalam sistem

yang kecil, murah dan tidak membutuhkan perhitungan yang sangat kompleks.

Bagian utama dari mikrokontroler yaitu CPU (Central Processing Unit), RAM

(Random-Access Memmory), ROM (Read Only Memmory) dan port I/O

(Input/Output). Selain bagian-bagian utama tersebut, terdapat beberapa perangkat

keras yang dapat digunakan untuk banyak keperluan seperti melakukan

pencacahan, melakukan komunikasi serial, melakukan interupsi dll (Darmawan,

2017).

Mikrokontroler bekerja berdasarkan program (prangkat lunak) yang

ditanamkan didalamnya, program tersebut dibuat sesuai aplikasi yang diinginkan.

Aplikasi mikrokontroler normalnya terkait pembacaan data dari luar atau

pengontrolan peralatan diluarnya. Hal ini dimungkinkan sebab mikrokontroler

memiliki jalur-jalur masukan serta jalur-jalur keluaran yang dapat digunakan dalam

aplikasi pembacaan data, pengontrolan serta penyajian informasi (Darmawan,

2017).

Page 33: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

17

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.7 Arduino Uno

Arduino merupakan sebuah media komputasi fisik yang bersifat open source

dimana arduino memiliki input/output (I/O) yang sederhana yang dapat dikontrol

menggunakan bahasa pemrograman. Arduino dapat dihubungkan keperangkat

seperti komputer. Bahasa pemrograman yang digunakan pada Arduino adalah

bahasa pemrograman C yang telah disederhanakan dengan fitur-fitur dalam library

sehingga cukup membantu dalam pembuatan program. Ada dua bagian utama pada

Arduino, yaitu hardware dan software. Hardware arduino merupakan papan

elektronik yang biasa disebut dengan mikrokontroler sedangkan software arduino

yang digunakan untuk memasukkan program yang akan digunakan untuk

menjalankan arduino tersebut (Setiawan, 2017).

Gambar 2.2 Mikrokontroler Arduino Uno R3

(Sumber: https://arduino.cc)

Penelitian ini menggunakan versi Arduino Uno R3 sebagaimana ditunjukan

pada gambar 2.2. Arduino Uno adalah development kit mikrokontroler yang

berbasis pada ATmega328. Arduino Uno merupakan salah satu berbagai macam

versi Arduino. Ada beberapa macam arduino board seperti Arduino Nano, Arduino

Pro Mini, Arduino Mega, dll. Arduino Uno R3 adalah seri terakhir dan terbaru dari

seri Arduino USB.

Page 34: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

18

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 2.2 Spesifikasi arduino uno

Chip mikrokontroler ATmega328

Tegangan operasi 5V

Tegangan input (yang

direkomendasikan)

7V - 12V (arus DC)

Digital I/O pin 14 buah, 6 diantaranya

menyediakan PWM output

Analog Input pin 6 buah

Arus DC per pin I/O 50 mA

Arus DC pin 3.3V 50 mA

Memori Flash 32 KB, 0,5 KB telah digunakan

untuk bootloader

SRAM 2 KB

EEPROM 1 KB

Clock speed 16 Mhz

Dimensi 2,7 inci x 2,1 inci

Arduino Uno ini dipilih karena memiliki spesifikasi yang sesuai untuk

digunakan dalam penelitian. Sebagaimana disebutkan pada table 2.1, Arduino Uno

memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat

digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal,

koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung

mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan Board

Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC

yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk menjalankannya (Arduino, 2019).

Page 35: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

19

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.7.1 EEPROM Arduino Uno

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa Arduino Uno

berbasis pada ATMega328 yang dilengkapi dengan 1024 Byte EEPROM.

EEPROM singkatan dari Electrically Erasable Programmable Read-Only

Memory. EEPROM adalah jenis PROM yang bisa dihapus dan diprogram

menggunakan sinyal elektrik yang dikembangkan oleh George Perlegos pada

tahun 1978 (Tim EMS, 2015).

EEPROM digunakan untuk menyimpan permanen dan memanggil

variabel selama program dieksekusi. Memori ini bersifat nonvolatile. Sangat

berguna dalam mencatat kesalahan fungsi dan data kesalahan selama eksekusi

program. Juga berguna menyimpan data penting yang tidak boleh hilang saat

perangkat dimatikan (Barrett, 2013). Dalam penelitian ini, EEPROM akan

menyimpan data berupa password reference dari sistem.

2.7.2 Arduino IDE

Untuk memprogram board Arduino, membutuhkan aplikasi IDE

(Integrated Development Environtment) yang disediakan gratis oleh

pengembang Arduino. Aplikasi ini berguna untuk membuat, membuka, dan

mengedit source code Arduino (Sketches). Sketches merupakan source code

berisi logika dan algoritma yang akan diunggah dalam IC mikrokontroler

Arduino (Santoso, 2015).

2.8 Modul SIM800L

SIM800L, produk yang dikeluarkan oleh Simcom. Terdapat beberapa versi

dari modul GSM yang diproduksi, seperti pada tabel 2.3 berikut.

Tabel 2.3 Perbandingan Modul GSM Simcom

SIM900 SIM900A SIM800 SIM800L

Band (frekuensi) Quad Dual Quad Quad

Default baud

rate

auto auto auto auto

GPRS Class 10/8 10/8 12/10 12/10

Page 36: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

20

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

SSL - - Ya Ya

Geolocation Ya - Ya Ya

FTP Ya Ya Ya Ya

HTTPS - - Ya Ya

Telepon / SMS Ya Ya Ya Ya

Email Ya Ya Ya Ya

Radio - - Ya Ya

(Sumber: Santoso, 2018)

SIM800L merupakan versi yang lebih baru dibanding SIM900 dan SIM900A.

Hal tersebut terlihat dari beberapa fungsi SIM800L yang belum ada pada versi

SIM900A. Modul SIM800L sudah memiliki fitur Quadband, artinya modul dapat

beroperasi pada empat frekuensi, yaitu 850, 900, 1800, dan 1900 MHz. Konfigurasi

baud rate “auto” membuat modul SIM800L dapat menyesuaikan baud rate sesuai

dengan yang diterapkan pada Arduino (Santoso, 2018). spesifikasi singkat

SIM800L dapat dilihat pada table 2.4.

Tabel 2.4 Spesifikasi SIM800L

Chip SIM800L

Voltase 3.7 – 4.2 V

Frekuensi Quadband 850/900/1800/1900MHz

Tempratur operasi -40°C ~ +85°C

Ukuran modul 2.5cm x 2.3cm

Berat 1.35g

(Sumber: Simcom)

Faktor lain yang menjadi alasan digunakanya SIM800L pada sistem ini

adalah pertimbangan dari segi ukuran. Perangkat yang dibuat nantinya akan di

letakan pada sepeda motor dengan ruang penyimpanan terbatas, untuk diperlukan

komponen dengan ukuran kecil sehingga hasil akhir dari perangkat menjadi

ringkas.

Page 37: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

21

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 2.3 Modul SIM800L dan SIM900A

(sumber: https://oddwires.com)

Gambar 2.3 merupakan perbandingan ukuran dari modul SIM800L dan

SIM900A. Terlihat bahwa ukuran SIM800L lebih kecil dibanding ukuran

SIM900A, maka untuk membuat sebuah sistem yang ringkas peneliti menggunakan

SIM800L sebagai modul gsm yang ditanamkan dalam sistem autentikasi sekunder

sepeda motor.

2.9 Modul HC-05

Bluetooth HC-05 adalah sebuah modul bluetooth SPP (Serial Port

Protocol) yang mudah di gunakan untuk komunikasi serial wireless (nirkabel) yang

mengkonversi port serial ke Bluetooth. HC-05 menggunakan modulasi bluetooth

V2.0 + EDR (Enchanced Data Rate) 3 Mbps dengan memanfaatkan gelombang

radio berfrekuensi 2,4 GHz. Dalam penggunaanya HC-05 dapat beroperasi tanpa

menggunakan driver khusus. Jarak sinyal dari HC-05 adalah 10 meter, dengan

kondisi tanpa penghalang (Pratama, 2014).

Untuk berkomunikasi antar Bluetooth, minimal harus memenuhi dua kondisi

berikut:

1) Komunikasi harus antara master dan slave

2) Password harus benar (saat melakukan pairing)

Modul bluetooth HC-05 terdiri dari 6 pin konektor, yang setiap pin konektor

memiliki fungsi yang berbeda-beda. Untuk gambar modul bluetooth dapat dilihat

pada gambar 2.4.

Page 38: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

22

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 2.4 Modul Bluetooth HC-05

(sumber: https://mbed.org/users/edodm85/notebook/HC-05-bluetooth)

Modul Bluetooth HC-05 dengan supply tegangan sebesar 3,3 V ke pin 12

modul bluetooth sebagai VCC. Pin 1 pada modul bluetooth sebagai transmitter.

Kemudian pin 2 pada bluetooth sebagai receiver. Berikut merupakan Bluetooth-to

Serial-Module HC-05 dapat dilihat pada gambar 2.5.

Gambar 2.5 Serial Modul HC-05

(Sumber: http://tokoone.com/modul-bluetooth-modul-serial)

Konfigurasi pin modul Bluetooth HC-05 yang dimanfaatkan dalam sistem

autentikasi sepeda motor ini dapat dilihat pada tabel 2.5.

Tabel 2.5 Pin Bluetooth HC-05

No Nomor Pin Nama Fungsi

1 Pin 1 Key -

2 Pin 2 VCC Sumber tegangan 5V

3 Pin 3 GND Ground tegangan

4 Pin 4 TXD Mengirim data

Page 39: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

23

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5 Pin 5 RXD Menerima data

6 Pin 6 STATE -

Modul bluetooth HC-05 merupakan modul bluetooth yang bisa menjadi slave

ataupun master hal ini dibuktikan dengan bisa memberikan notifikasi untuk

melakukan pairing keperangkat lain, maupun perangkat lain tersebut yang

melakukan pairing ke modul bluetooth CH-05. Untuk mengeset perangkat

bluetooth dibutuhkan perintah-perintah AT Command yang mana perintah AT

Command tersebut akan di respon oleh perangkat bluetooth jika modul bluetooth

tidak dalam keadaan terkoneksi dengan perangkat lain.

Propagasi atau perambatan sinyal pada bluetooth dapat dipengaruhi oleh

beberapa hal sehingga mempengaruhi jarak jangkau sinyal. Beberapa hal yang

mempengaruhi propagasi sinyal bluetooth yaitu refleksi dan penyebaran. Refleksi

atau pemantulan terjadi ketika gelombang elektromagnetik mengenai obyek yang

memiliki dimensi lebih besar dibandingkan dengan panjang geombang sinyal dari

pemancar gelombang. Refleksi terjadi pada permukaan bumi, bangunan, tembok

dan penghalang lainnya. Sedangkan Scattering atau penyebaran, terjadi ketika

medium dimana gelombang merambat mengandung obyek yang lebih kecil

dibandingkan dengan panjang sinyal gelombang tersebut dan jumlah obyek perunit

volume sangat besar. Gelombang tersebar dihasilkan dari permukaan kasar, benda

kecil, atau obyek tiang lampu dan pohon (Yuliandoko, 2018). Dua hal tersebut

dapat tejadi ketika sinyal bluetooth ditransmisikan pada tempat parkir, dimana

sepeda motor akan terhalang oleh sepeda motor lainnya yang diletakan sejajar.

Maka untuk menguji hal tersebut, maka perlu melakukan uji coba terhadap jarak

jangkau transmisi bluetooth.

2.10 Product Development Lifecycle

Terdapat berbagai macam model siklus pengembangan yang diusulkan oleh

berbagai kelompok dan organisasi. Product Development Lifecycle (PDLC)

merupakan salah satu pengembangan dari siklus pengembangan yang sudah ada

dan berbagai standar regulasi, sehingga menciptakan sebuah siklus pengembangan

Page 40: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

24

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang ideal untuk pengembangan perangkat keras sekaligus perangkat lunak. Tujuan

dikembangkannya siklus ini adalah untuk meningkatkan efisiensi serta efektifitas

biaya dalam pengembangan untuk tujuan komersil (Sunny L, Natalie H, Evan C L,

Nachtigal, & Helms, 2015).

Dalam Product Development Lifecycle untuk tujuan komersil, terdapat tujuh

tahapan yang mirip dengan siklus pengembangan pada umumnya, yaitu

Requirement, Desing, Manufacturing for hardware and Development for software,

Testing, Distribution, Use and Maintenance, and Disposal. Alur dari tujuh tahapan

tersebut dapat dilihat pada gambar 2.6

Gambar 2.6 Product Lifecycle Model

(Sumber: Sunny L, Natalie H, Evan C L, Nachtigal, & Helms, 2015)

Model Product Lifecycle sekilas serupa dengam model pengembangan

System Development Life Cycle (SDLC), namun terdapat pembagian khusus pada

tahap implementasi yaitu Manufacture untuk perangkat keras dan Development

untuk perangkat lunak. Atas dasar tersebut maka dalam penelitian ini mengadaptasi

model pengembangan Product Lifecycle, sebab sistem sistem yang akan dibuat

mencakup dua bagian yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. Namun dari total

tujuh tahapan yang ada, dalam penelitian ini hanya melakuakan empat tahapan yaitu

sebagai berikut.

Page 41: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

25

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

a. Reqirement analysis merupakan tahap pengumpulan kebutuhan dan

spesifikasi dari produk yang dikembangkan, baik dari segi perangkat keras

maupun perangkat lunak. Tahap ini mengawali seluruh tahapan lain pada

model Product Development Life Cycle. Analisis dilakukan terhadap sistem

saat ini, kemudian dikembangkan fitur-fitur baru berdasarkan kebutuhan

pasar hingga menghasilkan sistem usulan.

b. Design, baik dalam siklus perangkat keras maupun perangkat lunak, desain

berarti proses konkrit berupa perancangan sesuai dengan spesifikasi yang

telah ditentukan dalam tahap sebelumnya. Rancangan tersebut dapat berupa

skema atupun mockup (prototype) dari produk yang akan dibuat. Requirement

analysis spesifik pada apa tujuan dari diciptakannya sebuah produk,

sedangkan tahapan Design fokus pada bagaimana caranya supaya produk

dapat memenuhi tujuan tersebut.

c. Manufacture/Development, tahap manufacture fokus pada pembuatan

perangkat keras. Komponen dirangkai sesuai dengan skema yang telah

dirancang pada tahap sebelumnya, hingga menghasilkan produk akhir.

Sedangkan tahap development fokus pada pengembangan perangkat lunak.

Cakupan dari tahap ini adalah proses pengkodean hingga menghasilkan

perangkat lunak yang siap untuk ditanamkan dalam produk perangkat keras.

Pengembangan perangkat lunak ini tentu mengacu pada analisis kebutuhan

yang telah dilakukan.

d. Testing, Pengujian sistematis dilakukan untuk memastikan fungsionalitas dan

performa produk. Produk dengan fungsionalitas yang baik harus dapat

memenuhi kebutuhan pengguna sebagai mana pada tahapa requirement.

Sedangkan untuk performa dapat diuji dengan variabel teretentu yang

berkaitan dan mempengaruhi kinerja produk.

Page 42: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

26

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.11 Structured Analysis for Real Time system (SA-RT)

Structured Analysis for Real Time system (SA-RT) atau yang diterjemahkan

menjadi Analisis Terstruktur untuk sistem Waktu Nyata, merupakan bentuk desain

grafis yang berfokus pada analisis kebutuhan fungsional dan alur informasi dalam

sebuah sistem.

Dari berbagai metode berbentuk grafis yang ada, metode yang paling banyak

digunakan dalam industri adalah SA-RT. Model ini representasi dari susunan

diagram yang didalamnya sudah termasuk alur data dan transformasi kontrol.

Trasformasi kontrol dalam metode SA-RT digambarkan lebih spesifik dalam

sebuah diagram tersendiri yaitu State Transition Diagram (STD), sedangkan

sebuah perintah/kontrol digambarkan melalui Control Flow (Lakhoua, 2012).

SA-RT merupakan metode yang kompleks dalam analisa dan desain sistem.

Metode ini paling sering digunakan dalam aplikasi yang berorientasi teknis dan

real-time. SA-RT merupakan metode independent berbasis grafik, hirarki dan

implementasinya menggunakan pengembangan dengan model top-down, seperti

gambar 2.7 berikut.

Gambar 2.7 Organisasi Model SA-RT

(Sumber:Lakhoua, 2012)

Page 43: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

27

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Metode SA-RT memungkinkan analis untuk mengidentifikasi jalur keluar

masuknya data pada algoritma atau program komputer. SA-RT terbagi menjadi tiga

modul, yaitu Context Diagram (CD), Data Flows Diagram (DFD), dan Control

Flows Diagram (CFD). Setiap modul memiliki gambar dengan interpretasi simbol

tersendiri. Perbedaan symbol pada CD dalam metode SA-RT yaitu:

a. Terminator dalam CD merupakan elemen penutup, yaitu elemen yang

melingkupi tindakan dalam Context Diagram.

b. Aliran data adalah elemen akhir yang menjadi pembuka ataupun tindakan

terakhir dalam CD.

c. Aliran control umunya merupakan ikatan dari proses menuju terminator dan

dapat menjadi elemen utama dari proses.

Tahap akhir dari metode SA-RT adalah Control Flow Diagram. CFD

sebenarnya merupakan bentuk ringkas dari Diagram Konteks dan DFD. Proses

control akan menentukan fungsi, prosedur atau tempat dengan parameter internal

maupun eksternal. Hal ini dapat terjadi karena proses control disatukan dalam

sebuah kolam inti pada struktur. Kolam ini dapat menjadi pembawa parameter

dalam pengaturan fungsi atau prosedur, terutama ikatan antara proses control dan

proses yang sedang berlangsung (Lakhoua, 2012).

Penelitian ini menggunakan metode SA-RT sebab dengan metode ini

interaksi antar proses yang terjadi dalam sistem usulan dapat digambarkan melalui

alur control dan alur data sekaligus. Berbeda dengan UML dan flowchart yang

digunakan dalam penelitian (Pratama & Rakhmadi, 2019), dimana pemodelan

tersebut belum bisa menggambarkan alur control untuk mengintrupsi suatu proses

pada sistem real-time.

2.12 Studi Pustaka

Studi pustaka adalah menganalisis secara kritis pustaka penelitian yang ada

saat ini. Studi pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat dan harus mengandung

keseimbangan antara uraian deskriptif dan analisis. Identifikasi kekuatan dan

kelemahan pustaka tersebut dengan menelaah hasil atau temuan penelitian tersebut,

Page 44: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

28

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

metodologi yang digunakan, serta bagaimana hasil temuan tersebut dibandingkan

penelitian atau publikasi lainnya (Sudaryono, Margono, & Rahayu, 2011).

2.13 Observasi

Observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung ke obyek

penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Obyek dari penelitian

adalah perilaku, tindakan manusia, fenomena, dan proses kerja (Sudaryono et al.,

2011).

Menurut Cartwright, CA & Cartwright, GP, dalam bukunya Developing

Observation Skill. Mendefinisikan observasi sebagai suatu proses melihat,

mengamati dan mencermati serta merekam perilaku secara sistematis untuk suatu

tujuan tertentu. Sedangkan tujuan dari observasi adalah untuk mendeskripsikan

perilaku objek serta memahaminya atau bisa juga hanya ingin mengetahui frekuensi

suatu kejadian. Dari sini bisa difahami bahwa inti dari observasi adalah adanya

perilaku yang tampak dan adanya tujuan yang ingin dicapai. Perilaku yang tampak

dapat berupa perilaku yang dapat dilihat langsung oleh mata, dapat didengar, dapat

dihitung, dan dapat diukur.

2.14 Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya. Metode ini diyakini mampu mendapatkan data yang lebih akurat dan

objektif terhadap permasalahan yang didapat langsung dari responden (Sudaryono

et al., 2011).

2.15 Sampling Kuota

Sampling kuota adalah Teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang

mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Teknik ini

jumlah populasi tidak diperhitungkan tetapi diklasifikasikan dalam beberapa

kelompok. Sampel diambil dengan memberikan jatah atau quorum tertentu pada

kelompok. Pengumpulan data dilakukan pada unit sampling. Setelah terpenuhi,

maka pengumpulan data dihentikan (Prayadnya & Jayantika, 2018).

Page 45: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

29

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.16 Black Box Testing

Black box testing merupakan pengujian yang terfokus pada apakah unit

program memenuhi kebutuhan (requirement) yang disebutkan dalam spesifikasi.

Pada black box testing, cara pengujian dilakukan dengan menjalankan atau

mengeksekusi unit atau modul, kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai

dengan proses bisnis yang diinginkan (Muslihudin & Oktafianto, 2016).

2.17 Tinjauan Pustaka

Penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil kajian dari penelitian-penelitian

yang sudah dilakukan sebelumnya untuk mempelajari dan mengadaptasi berbagai

alat, modul dan metode yang terdapat pada penelitian sebelumnya. Tabel 2.6 akan

menjelaskan penelitian sebelumnya yang memiliki keterkaitan dengan penelitian

yang dilakukan penulis.

Tabel 2.6 Penelitian Sejenis

No Judul Peneliti Komponen Deskripsi

1. Implementation

of Wireless Xbee

Autentication

System of

Motorcycle

(Tombeng et

al., 2019)

- Arduino

Mega

- RFID

- Keypad 4x4

- Sistem dapat menghidupkan/

mematikan kelistrikan sepeda

motor yang dimasukan

mealui keypad 4x4

- Sistem dapat menghidupkan

mesin sepeda motor

menggunakan RFID tag

- Batas maksimal jarak untuk

membaca RFID tag sejauh 5

cm sehingga kurang fleksibel

- Pemodelan sistem dalam

penelitian ini menggunakan

Unified Modeling Language

Page 46: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

30

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

- Sistem dipasang secara

paralel terhadap kunci kontak

speda motor

- Jumlah test case yang diuji

pada sistem ini sebayak 4

fungsi dan seluruhnya sesuai

2. Design of

Motorcycle

Security System

Using Fsr (

Force Sensitive

Resistor ) Sensor

, Arduino Uno

Microcontroller

and Sim800L

Module

(Pratama &

Rakhmadi,

2019)

- Arduino

Uno

- FSR

- SIM800L

- Sistem dapat memberikan

notifikasi bahaya melalui sms

saat Force Sensitive Resistor

menerima tekanan

- Sistem dapat memutus/

menghubungkan kelistrikan

sepeda motor melalui sms

dengan tingkat keberhasilan

98%

- Sistem belum mengadaptasi

metode autentikasi apapun,

sehingga sistem dapat

diperintah oleh siapapun

melalui sms

- Pemodelan dalam penelitian

ini menggunakan flowchart

- Sistem dipasang secara seri

antara kunci konvensional

dengan kelistrikan sepeda

motor

- Jumlah test case yang diuji

pada sistem ini sebanyak 3

fungsi dan seluruhnya sesuai

Page 47: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

31

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Arduino based

Auto Door

unlock control

system by

Android mobile

through

Bluetooth and

Wi-Fi

(Muthumari,

2018)

- Arduino

Uno

- Bluetooth

- Camera

Wi-Fi

- Servo

- Sistem dapat membuka kunci

pintu rumah dari jarak

tertentu melalui aplikasi

android yang terhubung

dengan koneksi bluetooth

- Sistem dapat menampilkan

situasi di depan pintu rumah

melalui camera Wi-fi

- Sistem belum terdapat

metode autentikasi apapun,

sehingga pintu rumah dapat

dibuka oleh siapapun yang

memiliki aplikasi

- Pemodelan sistem dalam

depenlitian ini menggunakan

flowchart

- Jumlah test case yang diuji

pada sistem ini sebanyak 3

fungsi dan sleuruhnya sesuai

Tabel 2.6 menujukan bahwa pada penelitian (Tombeng et al., 2019)

mengusulkan sistem autentikasi untuk mengurangi resiko pencurian sepeda motor.

Pemodelan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah Unified Modeling

Language. Sistem kunci konvensional sepeda motor dihubungkan secara parallel

dengan sistem autentikasi berbasis RFID dan kata sandi. Kata sandi berupa angka

dapat dimasukan melalui tombol keypad yang berfungsi untuk disimpan pada

RFID. Untuk menjalankan proses autentikasi, RFID perlu di dekatkan pada RFID

reader yang kemudian sistem akan menghidupkan sepeda motor. Pada penelitian

ini masih terbatas pada jarak pembacaan RFID tag dari reader harus dekat sehingga

kurang fleksibel.

Page 48: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

32

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Penelitian (Pratama & Rakhmadi, 2019) menggunakan modul SIM800L dan

Force Sensitive Resistor sensor untuk membuat sistem pengaman sepeda motor.

Pemodelan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah flowchart. .Dimana

sistem dapat menerima perintah melalui sms yang masuk dari modul SIM800L,

sekaligus dapat mengirimkan sms notifikasi pada nomor telpon pengguna saat

terjadi indikasi pencurian sepeda motor yang terpasang sistem tersebut. Sistem ini

dipasang secara seri diantara kunci kontak dan kelistrikan sepeda motor, sehingga

dapat memutus kelistrikan sepeda motor ketika menerima perintah melalui SMS

Pada penelitian ini masih belum terdapat proses autentikasi untuk membatasi

perintah yang masuk, sehingga nomor telpon siapapun dapat memberikan perintah

pada sistem melalui sms.

Sedangkan pada penelitian (Muthumari, 2018) mengusulkan sistem pembuka

pintu otomatis yang dikendalikan melalui aplikasi android yang terhubung dengan

modul bluetooth HC-05 dan Wi-fi. Pemodelan sistem yang digunakan dalam

penelitian ini adalah flowchart. Sistem ini akan memberikan citra gambar yang

terekam kamera kepada pengguna melalui Wi-fi. Sehingga pengguna dapat melihat

siapa orang yang datang bertamu melalui aplikasi. Saat pengguna berkenan, kunci

pintu dapat dibuka dari jarak jauh melalui koneksi Bluetooth antara ponsel pintar

dan prototipe alat. Pada penelitian ini masih belum terdapat proses autentikasi pada

koneksi bluetooth sehingga kurang aman, sebab prototipe alat dapat diperintah oleh

perangkat bluetooth siapapun, tidak hanya pemilik rumah saja.

Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui perbedaan dan keunggulan dari

penelitian yang dilakukan oleh penulis dibandingkan dengan penelitian-penelitian

yang telah dilakukan sebelumnya, sebagaimana terlihat pada tabel 2.7 berikut.

Page 49: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

33

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 2.7 Perbedaan Penelitian 1

No. Nama Peneliti

/ Tahun Penelitian

Mikrokontroler

yang digunakan

Aplikasi

Android gsm Bluetooth Autentikasi Jarak Waktu UAT

1. (Tombeng et

al., 2019)

Implementation of

Wireless Xbee

Autentication System

of Motorcycle

Arduino Mega - - - Menggunakan

password dan RFID

Maksimal

5 cm -

4 Test case

Kesesuaian

100%

2. (Pratama &

Rakhmadi,

2019)

Design of

Motorcycle Security

System Using Fsr (

Force Sensitive

Resistor ) Sensor ,

Arduino Uno

Microcontroller and

Sim800L Module

Arduino Uno - Ya - Tidak ada - -

3 Test case

Kesesuaian

100%

-3. (Muthumari,

2018)

Arduino based Auto

Door unlock control

system by Android

mobile through

Bluetooth and Wi-Fi

Arduino Uno Ya - Ya

Menggunakan

password saat pairing

antar perangkat

- -

3 Test case

Kesesuaian

100%

Page 50: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

34

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. (Mahfudz,

2019)

Pembuatan Sistem

Autentikasi

Sekunder Sepeda

Motor dengan

Modul HC-5 dan

SIM800L Berbasis

Arduino.

Arduino Uno Ya Ya Ya

Menggunakan

password pada

koneksi bluetooth saat

pairing dan setiap

memberi perintah.

Serta, menggunakan

nomer telpon untuk

autentikasi setiap

menerima perintah

melalui SMS.

Akan

dilakukan

pengujian

Akan

dilakukan

pengujian

Akan

dilakukan

pengujian

Tabel 2.8 Perbedaan Penelitian 2

No.

Nama

Peneliti /

Tahun

Penelitian Pemodelan Manipulasi Kelistrikan

1. (Tombeng et

al., 2019)

Implementation of

Wireless Xbee

Autentication System of

Motorcycle

UML

Relay dihubungkan secara

paralel dengan kunci kontak.

Sehingga dapat menghidupkan

/mematikan mesin sepeda motor

Page 51: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

35

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. (Pratama &

Rakhmadi,

2019)

Design of Motorcycle

Security System Using

Fsr ( Force Sensitive

Resistor ) Sensor ,

Arduino Uno

Microcontroller and

Sim800L Module

Flowchart

Relay dihubungkan secara seri

antara accu dan kunci kontak,

sehingga dapat memutus/

menghubungkan kelistrikan

menuju kunci kontak

3. (Muthumari,

2018)

Arduino based Auto

Door unlock control

system by Android

mobile through Bluetooth

and Wi-Fi

Flowchart -

4. (Mahfudz,

2019)

Pembuatan Sistem

Autentikasi Sekunder

Sepeda Motor dengan

Modul HC-5 dan

SIM800L Berbasis

Arduino.

SA-RT

Dua buah relay dihubungkan

secara paralel dan seri

sekaligus dengan kunci kontak,

sehingga dapat menghidupkan/

mematikan sepeda motor dan

memutus/menghubungkan

kelistrikan sepeda motor

sekaligus.

.

Page 52: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

36

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data

Terdapat berbagai metode yang dapat digunakan untuk memperoleh data

yang diperlukan dalam sebuah penelitian. Peneliti menggunakan beberapa metode

pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut.

3.1.1 Kuesioner

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data pendukung latar

belakang dalam penelitian ini serta untuk mengetahui lebih lanjut

permasalahan yang dialami oleh pengendara sepeda motor. Adapun

penyebaran kuesioner dilakukan terhadap 100 orang responden dari

pengendara sepeda motor di wilayah jabodetabek dengan umur 20 sampai

dengan 50 tahun. Metode yang digunakan dalam penentuan jumlah sampel

dalam kuesioner ini adalah kuota sampling. Penggunaan metode tersebut

disebabkan karena jumlah populasi yang ingin diperoleh datanya tidak

diketetahui. Sehingga tidak mungkin untuk menggunakan metode probability

sampling. Maka dari itu dengan metode kuota sampling ini peneliti

menetapkan 10 kelompok populasi berdasarkan domisili dan usia, dengan

kuota masing-masing kelompok sebanyak 10 responden.

3.1.2 Wawancara

Dilakukan wawancara secara langsung kepada tiga orang responden

kuesioner yang pernah mengalami kasus kehilangan kunci. Wawancara

bertujuan menggali informasi mengenai pengalaman yang pernah dialami

narasumber terkait masalah kehilangan kunci. Pemilihan narasumber

didasarkan pada latar belakang narasumber yang mengerti pemrograman dan

teknologi, sehingga informasi yang didapat dapat lebih fokus dan tidak keluar

dari topik pembicaraan. Wawancara dilakukan pada tiga orang narasumber

salah satunya Idriano Rachadi, seorang karyawan swasta berlatar belakang

pendidikan informatika yang menggunakan sepeda motor sebagai moda

Page 53: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

37

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

transportasi utama. Hasil dari wawancara ini digunakan untuk mengetahui

kebutuhan sistem, fitur yang dibutuhkan pengguna, dan kelengkapan dalam

pembuatan alat ini. Dengan harapan dari ketiga orang tersebut dapat

melengkapi kebutuhan-kebutuhan sistem yang mungkin belum disebut oleh

narasumber lainnya. Hasil dari wawancara ini dapat dilihat pada lampiran.

3.1.3 Studi Literatur

Pada tahapan pengumpulan data dengan cara studi pustaka, peneliti

mencari berbagai referensi yang relevan dengan penelitian yang dilakukan.

Pencarian referensi dilakukan bersumber dari buku, jurnal, maupun secara

online melalui internet. Informasi yang telah diperoleh dari sumber-sumber

tersebut, akan dipilih untuk dipergunakan dalam penelitian ini.

3.1.4 Observasi

Teknik pengumpulan data observasi yang digunakan dalam penelitian

ini adalah observasi terstruktur. Observasi terstruktur adalah observasi yang

telah dirancang sebelumnya mengenai apa yang akan diamati. Observasi

digunakan untuk mengukur functionality dari pengujian sistem yang

dikembangkan.

3.2 Model Pengembangan Sistem

Dalam penelitian ini menggunakan model pengembangan sistem Product

Development Lifecycle. Tahapan yang terdapat dalam model ini yaitu Requirements

Analysis, Design, Manufacture and Development, dan Testing.

3.2.1 Requirement Analysis

Reqirement analysis merupakan tahap pengumpulan kebutuhan dan

spesifikasi dari produk yang dikembangkan, baik dari segi perangkat keras

maupun perangkat lunak. Tahap ini mengawali seluruh tahapan lain pada

model Product Development Life Cycle.

Tahap pengumpulan kebutuhan dilakukan dengan metode wawancara

terhadap pihak terkait dan studi literatur. Melalui pengumpulan kebutuhan

Page 54: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

38

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

tersebut, peneliti memperoleh data mengenai pengemudi sepeda motor (fitur

yang dibutuhkan), komponen untuk membangun produk, tools untuk

pengembangan sistem, teori yang akan digunakan, serta data untuk desain dan

proses pembuatan alat dan sistem.

Analisis pada tahap ini dilakukan dengan metode Structured Analysis

for Real Time system (SA-RT). SART sendiri pengembangan lanjut dari Data

Flow Diagram (DFD) yang di gabungkan dengan Control Flow Diagram

(CFD). Hasil dari analisis ini yang nantinya akan digunakan sebagai acuan

dalam pengkodean fitur dalam sistem autentikasi sekunder sepeda motor.

3.2.2 Design

Tahap desain difokuskan kepada pembuatan rancangan sistem

autentikasi sekunder sepeda motor yang digambarkan dalam bentuk blok

diagram dengan disertai penjelasan masing-masing tahapannya. Blok

diagram ini akan menggambarkan alur kerja sistem yang terdiri atas berbagai

modul dan komponen. Pembuat skematik yang menggambarkan integrasi

antar modul yang terdapat pada sistem juga terdapat pada tahap ini, serta

pembuatan mockup aplikasi android yang berfungsi sebagai pemberi perintah

dan mendukung fungsional sistem.

3.2.3 Manufacture and Development

Tahap ini dibagi menjadi dua yaitu manufacture dan development.

Tahap manufacture fokus pada pembuatan alat autentikasi sekunder sepeda

motor. Penyusunan komponen dan modul perangkat keras sesuai dengan

skematik yang telah dibuat. Integrasi antar modul juga dilakukan dengan

mengacu pada konfigurasi pin yang telah tentukan pada tahapan design.

Sedangkan dalam tahap development difokuskan pada pembuatan

kode program melalui aplikasi arduino IDE menggunkan bahasa

pemrograman C. Kode program dibuat berdasarkan hasil analisis kebutuhan

sistem dan blok diagram yang telah dibuat sebelumnya, sehingga fitur yang

dibuat pada sistem sesuai dengan kebutuhan dan keperluan pengguna. Script

Page 55: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

39

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

hasil pengkodean tersebut yang nantinya akan diunggah dalam alat untuk

memproses data baik dari koneksi bluetooth atau pun SMS untuk diverifikasi.

3.2.4 Testing

Pengujian sistem dilakukan dengan cara black box testing, dengan

tujuan untuk mengetahui fungsionalitas dan performa dari sistem yang dibuat.

Pengujian dilakukan pada seluruh rangkaian sistem setelah terintegrasi

dengan sepeda motor, untuk mengetahui apakah sistem dapat berfungsi sesuai

dan memenuhi tujuan yang diinginkan maka dilakukan pengujian sebagai

berikut.

a. Pengujian tingkat sistem untuk mengetahui jarak maksimal

autentikasi melalui koneksi bluetooth diukur dari tingkat

keberhasilannya. Pengujian ini dilakukan untuk megetahui apakah

sistem yang dibuat dapat memperoleh jarak yang lebih jauh

dibandingkan sistem pada penelitian (Tombeng et al., 2019) yang

masih terbatas pada maksimal jarak 5cm menggunakan RFID.

b. Pengujian tingkat sistem untuk mengetahui pengaruh variabel jarak

terhadap waktu respon pada autentikasi melalui koneksi bluetooth.

Pengujian ini dilakukan untuk mengukur performa sistem dari segi

waktu dalam memproses data pada fungsi autentikasi bluetooth. Hasil

dari pengujian ini dapat menjadi acuan dalam pengembangan

selanjutnya untuk membandingkan waktu proses autentikasi melalui

Bluetooth.

c. Pengujian tingkat sistem untuk mengetahui waktu proses pada

autentikasi melalui SMS. Pengujian ini dilakukan untuk mengukur

performa sistem dari segi waktu dalam memproses data pada fungsi

autentikasi melalui SMS. Hasil dari pengujian ini dapat menjadi acuan

dalam pengembangan selanjutnya untuk membandingkan waktu

proses autentikasi melalui SMS.

d. Pengujian tingkat user, untuk mengetahui fungsionalitas sistem

menggunakan user acceptance test. Sehingga dapat dibandingkan

Page 56: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

40

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dengan pengujian fungsional yang dilakukan penelitian sebelumnya

yaitu (Tombeng et al., 2019), (Pratama & Rakhmadi, 2019) dan

(Muthumari, 2018)

3.3 Kerangka Berpikir

Pengembangan sistem autentikasi sekunder sepeda motor berbasis arduino

disusun melalui beberapa tahapan yang dilakukan untuk memudahkan proses

penelitian. Alur tahapan metode yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat

pada gambar 3.1.

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir

Page 57: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

41

BAB 4

ANALISIS, DESAIN, IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

4.1 Requirement Analysis

Pada tahap ini, dijelaskan apa saja yang menjadi kebutuhan sistem, yang

meliputi tinjauan sistem, mendefinisikan ruang lingkup, analisis kebutuhan sistem,

analisis perangkat lunak maupun perangkat keras, dan juga analisis sistem berjalan

dan usulan.

4.1.1 Tinjauan Sistem

Sistem yang dikembangkan terdiri atas dua bagian, yaitu alat yang

dipasang pada sepeda motor dan perangkat lunak berbasis android. Alat ini

menerima data masukan dari aplikasi android yang terhubung melalui

jaringan Bluetooth ataupun melalui pesan singkat. selanjutnya data tersebut

di verifikasi oleh sistem, baru kemudian perintah dijalankan untuk

memanipulasi kelistrikan sepeda motor. Perintah dan fitur yang ada dalam

sistem ini disesuiakan dengan kebutuhan pengguna sesuai dengan hasil

kuesioner dan wawancara, yaitu:

a. Memutus kelistrikan sepeda motor

b. Menghubungkan kelistrikan sepeda motor

c. Menghidupkan kelistrikan sepeda motor

d. Mematikan kelistrikan sepeda motor

e. Menggunakan objek autentikasi berupa kata sandi

f. Dapat mengubah kata sandi

g. Dapat dioperasikan dari jarak jauh

Page 58: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

42

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.1.2 Mendefinisikan Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah orang yang memiliki

sepeda motor dengan pengembangan sistem autentikasi, sistem yang dapat

menghidupkan sepeda motor saat tanpa menggunakan kunci konvensional,

juga dapat memutus kelistrikan sepeda motor secara jarak jauh, dan

pengembangan ini hanya diterapkan pada satu jenis sepeda motor saja yaitu

matic honda beat.

4.1.3 Analisis Sistem Berjalan

Berdasarkan hasil kuesioner dan studi literatur yang dilakukan, dapat

diketahui bahwa hampir semua sistem yang berjalan saat ini masih

menggunakan kunci konvensional. Dimana saat terjadi kehilangan kunci,

pemilik kendaraan belum menemukan solusi instan untuk mengatasinya.

Akibatnya tentu berdampak pada aktifitas harian pemilik sepeda motor yang

terganggu serta kerugian waktu, tenaga dan materil yang tidak bisa dihindari.

Berdasarkan analisis yang sudah dilakukan, maka sistem yang sudah

berjalan selama ini pada saat terjadinya kasus kehilangan kunci dapat dilihat

pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Sitem Berjalan

Page 59: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

43

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.1.4 Analisis Sistem Usulan

Pada penelitian ini kemudian ditarik kesimpulan bahwa pengguna

sepeda motor merasa belum ada sistem yang dapat mengatasi permasalahan

kehilangan kunci sepeda motor. Sebagai salah satu solusi dari permasalahan

tersebut diusulkan sebuah sistem autentikasi sekunder dengan mikrokontroler

Arduino Uno dan aplikasi android menggunakan modul GSM dan bluetooth.

Berikut adalah usulan sistem dapat dilihat pada gambar 4.2

Gambar 4.2 Sistem usulan

Page 60: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

44

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.2 menunjukan aktifitas pengguna ketika menggunakan

sistem autetikasi sekunder saat kunci sepeda motor mereka hilang. Kelistrikan

sepeda motor yang telah menggunakan sistem tersebut akan aktif saat sistem

dapat mengidentifikasi pengguna yang sah melalui kata sandi yang dikirim

melalui aplikasi android. Kata sandi diterima sistem melalui modul bluetooth

yang kemudian diproses pada mikrokontroler. Selan itu pengguna juga dapat

memberi perintah pengamanan melalui SMS untuk mengunci kelistrikan pada

sepeda motor. Dengan perintah sms ini pengguna tidak perlu khawatir jika

kunci tertinggal pada sepeda motor atau ditemukan orang lain, sebab sepeda

motor tidak dapat hidup meski menggunakan kunci sekalipun. Fitur

keamanan ini menggunakan modul gsm untuk menerima pesan singkat dari

aplikasi, pesan tersebut akan diteruskan ke mikrokontroler untuk diproses.

Autentikasi pengguna dilakukan melalui nomor telpon yang sudah dimasukan

pada sistem. Sehingga tidak sembarang nomor telpon dapat memberikan

perintah tersebut.

4.1.5 Analisis Kebutuhan Fungsional Sistem

Tahap ini berisi analisis terhadap kebutuhan-kebutuhan fungsional

dari sistem menggunakan metode SA-RT. Kebutuhan fungsi utama sistem

autentikasi sekunder ini disajikan dalam Data Flow Diagram (DFD) dan

Control Flow Diagram (CFD).

Gambar 4.3 Context Diagram/DFD level 0

Page 61: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

45

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pada gambar 4.3 menunjukan data melalui masukan eksternal yang

masuk ke dalam proses sistem. data berasal dari dua input eksternal yaitu

modul Bluetooth dan modul gsm. setelah sistem menerimanya, data tersebut

diolah hingga mengasilkan data output menuju dua buah relay.

Gambar 4.4 DFD level 1 "sistem autentikasi"

Pada gambar 4.4 berikut ini menampilkan Data Flow Diagram (DFD)

level 1 dari sistem autentikasi sekunder. Proses pengolahan data pada sistem

ini terbagi menjadi dua sesuai dengan sumber masuknya data. Dalam sistem

input dari masing-masing data masukan akan melalui beberapa proses hingga

akhirnya menghasilkan keluaran berupa status relay.

Gambar 4.5 DFD/CFD level 1 “sistem autentikasi”

Page 62: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

46

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pada gambar 4.5 menampilkan kebutuhan fungsi utama sistem

autentikasi sekender berupa gabungan Data Flow Diagram (DFD) dan

Control Flow Diagram (CFD) level 1. Dari gambar terlihat bahwa untuk

dapat mengontrol relay, data input harus melalui beberapa proses yaitu:

a. Proses Verifikasi Kata Sandi

Digunakan untuk memverifikasi kata sandi yang dikirim, jika tidak

sesuai maka proses pembacaan data tidak dilakukan. Sebaliknya, jika

sesuai maka data akan dikirim menuju proses selanjutnya dan

kontroler mengaktifkan proses pembacaan perintah.

b. Proses Pembacaan Perintah Bluetooth

Digunakan untuk membaca data yang diteruskan dari proses

sebelumnya untuk mengetahui tujuan dari pengguna. Data berupa

perintah on/off yang kemudian akan diterjemahkan berupa perintah

kontrol untuk mengubah status relay 1.

c. Proses Perintah Relay 1

Digunakan untuk mengubah perintah kontrol yang masuk menjadi

data yang dapat dikenali oleh relay 1. Perintah on akan mengubah

status relay menjadi low sedangkan perintah off akan mengubah status

relay menjadi high.

d. Proses Verifikasi Nomor Telpon

Digunakan untuk memverifikasi nomor telpon yang dikirim, jika tidak

sesuai dengan yang sudah di daftarkan maka proses pembacaan data

tidak dilakukan. Sebaliknya, jika sesuai maka data akan dikirim

menuju proses selanjutnya dan kontroler mengaktifkan proses

pembacaan perintah.

Page 63: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

47

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

e. Proses Pembacaan Perintah SMS

Digunakan untuk membaca data yang diteruskan dari proses

sebelumnya untuk mengetahui tujuan dari pengguna. Data berupa

perintah lock/unlock yang kemudian akan diterjemahkan berupa

perintah kontrol untuk mengubah status relay 2.

f. Proses Perintah Relay 2

Digunakan untuk mengubah perintah kontrol yang masuk

menjadi data yang dapat dikenali oleh relay 2. Perintah lock akan

mengubah posisi relay menjadi low sedangkan perintah unlock akan

mengubah posisi relay menjadi high.

Gambar 4.6 State-Transition Diagram

Gambar 4.6 merupakan Diagram Perpindahan Keadaan yang

menggambarkan perpindaha dari satu keadaan ke keadaan lain jika terdapat

event yang masuk.

Page 64: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

48

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.1.6 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras

Dalam pembuatan sistem autentikasi sekunder pada sepeda motor ini,

dibutuhkan beberapa perangkat keras baik berupa mikrokontroler dan

komponen pendukung lainnya. Pemilihan spesifikasi perangkat keras menjadi

sangat penting agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan

kebutuhan pengguna. Untuk itu pemilihan perangkat keras ini didasarkan

pada tinjauan literatur sejenis. Tabel 4.1 menerangkan daftar kebutuhan

perangkat keras dibutuhkan:

Tabel 4.1 Kebutuhan perangkat keras

Mikrokontroler Arduino Uno sebagai otak dari sistem digunakan

dalam penelitian ini dengan pertimbangan konsumsi energi. Sebelumnya

dalam penelitian (Tombeng et al., 2019) mikrokontroler yang digunakan

adalah Arduino mega, namun dari penelitian tersebut diketahui bahwa

penggunaan mikrokontroler dengan spesifikasi lebih rendah lebih disarankan

dengan alasan konsumsi energi yang lebih sedikit untuk mengurangi

konsumsi daya accu sepeda motor.

No. Komponen Jumlah Kegunaan

1. Arduino Uno R3 1 Sebagai otak dari sistem yang dapat

mengolah data dan melakukan seluruh

proses pada sistem.

2. Modul SIM800L 1 Sebagai media komunikasi antara

Arduino Uno dengan aplikasi android

melalui pesan singkat secara jarak jauh

3. Modul Bluetooth

HC-05

1 Sebagai media komunikasi antara

Arduino Uno dengan aplikasi android

dalam kepentingan autentikasi

4. Relay 2 Channel 1 Sebagai sakelar yang dapat mengatur

kelistrikan pada sepeda motor sesuai

dengan perintah Arduino Uno

Page 65: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

49

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Modul Bluetooth HC-05 digunakan dalam penelitian ini sebagai

media komunikasi antara Arduino Uno dengan aplikasi android dalam

kepentingan autentikasi. Pertimbangan digunakannya modul ini adalah untuk

memberikan jarak yang lebih fleksibel bagi pengguna saat melakukan

autentikasi. Sebelumnya dalam penelitian (Tombeng et al., 2019) modul yang

digunakan sebagai media autentikasi adalah RFID, namun dari penelitian

tersebut diketahui behawa jarak meksimal untuk membaca RFID tag hanya

sejauh 5 cm. Sehingga dalam penelitian ini menerapkan modul Bluetooth

sebagai media alternatif dalam melakukan autentikasi.

Modul SIM800L digunakan sbagai media komunikasi antara Arduino

Uno dengan aplikasi android melalui pesan singkat secara jarak jauh.

Sebelumnya pada penelitian (Pratama & Rakhmadi, 2019) telah berhasil

menerapkan SIM800L untuk menghubungkan sepeda motor dengan

smartphone melalui pesan singkat. Alasan lain digunakannya SIM800L

dibandingkan modul gsm sejenis yaitu dari segi ukuran sebagaimana

dijelaskan dalam landasan teori. Salah satunya modul SIM900A,

dibandingkan modul ini SIM800L memiliki dimensi yang lebih kecil

sebagaimana dilihat pada gambar 2.3. tujuannya yaitu untuk menciptakan

perangkat yang ringkas sehingga dapat diletakan dalam bagasi sepeda motor

yang terbatas.

Relay 2 chanel digunakan sebagai sakelar yang dapat mengatur

kelistrikan pada sepeda motor sesuai dengan perintah Arduino Uno. Relay 2

chanel dipilih untuk memenuhi dua buah modifikasi kelistrikan yang

dilakukan terhadap sepeda motor. Satu relay dihubungkan secara parallel

terhadap kunci kontak sepeda motor untuk dikendalikan melalui bluetooth,

sedangkan relay kedua dihubungkan secara seri terhadap kunci kontak untuk

dikendalikan melalui pesan singkat

Page 66: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

50

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.1.7 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Selain perangkat keras yang sudah disebutkan sebelumnya,

dibutuhkan juga perangkat lunak untuk mendukung kinerja perangkat keras

agar berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Berikut perangkat lunak yang

dibutuhkan dalam pembuatan sistem sistem autentikasi sekunder sepeda

motor ini agar dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan

Tabel 4.2 Kebutuhan Perangkat Lunak

Arduino IDE berfungsi untuk membuat, membuka, dan mengedit source

code. Alasan digunakannya aplikasi ini karena mikrokontroler yang digunakan

dalam penelitian adalah Arduino uno, maka untuk dapat memprogram board

Arduino tersebut, membutuhkan aplikasi IDE (Integrated Development

Environtment) yang disediakan gratis oleh pengembang Arduino.

MIT App Inventor digunakan untuk membuat aplikasi android yang sesuai

dengan fungsi sistem autentikasi sekunder. Alasan digunakannya aplikasi ini karena

memudahkan peneliti dalam pembuatan aplikasi android dengan fungsi sederhana.

Dibandingkan aplikasi sejenis seperti android studio, aplikasi ini lebih mudah

No. Perangkat

Lunak

Kegunaan

1. Arduino IDE Digunakan untuk menulis kode program yang

berisi instruksi yang diperlukan untuk diunggah

pada mikrokontroler Arduino Uno.

2. MIT App Inventor Digunakan untuk membuat aplikasi android yang

sesuai dengan kebutuhan sistem autentikasi

sekunder.

3. Microsoft Visio Digunakan untuk membuat diagram aliran data dan

diagram aliran kontrol dari sistem autentikasi

sekunder sepeda motor.

4. Fritzing Digunakan untuk membuat skema dari sistem

autentikasi sekunder sepeda motor.

Page 67: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

51

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dipahami dan lebih cepat untuk membuat aplikasi android sederhana, sebab

pengguna tidak perlu menuliskan source code untuk membuat apliaksi android.

Microsoft Visio dalam penelitian ini digunakan untuk membuat model grafis

dari SA-RT. Dibandingkan aplikasi pegolah grafis lainnya, aplikasi ini

menyediakan tools dan library pendukung sesuai jenis diagram/model yang ingin

dibuat, sehingga memudahkan peneliti untuk membuat diagram alir data dan

diagram alir control untuk kepentingan penelitian.

Fritzing merupakan aplikasi yang digunakan untuk merancang berbagai

peralatan elekronika. Dalam penelitian ini fritzing berguna untuk membuat skema

antara modul dalam betuk prototipe. Alasan digunakannya fritzing karena termsuk

dalam aplikasi yang tidak berbayar, selain itu fritzing juga memiki data komponen

yang diperlukan dalam penelitian ini.

4.2 Design

Tahapan desain didefinisikan sebagai perancangan sementara sistem yang

dibuat sebagai tahap awal membuat suatu sistem sebelum masuk tahap

implementasi. Pada tahap ini akan dibuat skenario arsitektur rancangan sistem yang

menjadikan perangkat keras yang digunakan menjadi sebuah kesatuan sistem

sehingga rangkaian tersebut dapat dirangakai dan diprogram pada tahap

selanjutnya.

Gambar 4.7 block diagram sistem

Page 68: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

52

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Penjelasan dari blok diagram antar komponen pada gambar 4.7 adalah

sebagai berikut:

1. Arduino Uno R3 merupakan pusat proses dari sistem autentikasi sekunder

sepeda motor yang mengolah perintah yang diberikan untuk kemudian

diteruskan pada relay 2 channel. Peneliti menggunakan Arduino Uno karena

mudah untuk dimodifikasi serta memiliki EEPROM yang data dimanfaatkan

untuk menyimpan referensi data untuk autentikasi.

2. Modul GSM SIM800L berfungsi sebagai media komunikasi jarak jauh antara

ponsel pintar dengan Arduino uno melalui pesan singkat yang berisi perintah.

Modul ini digunakan karena memiliki dimensi yang lebih kecil dibanding

versi modul GSM lainnya.

3. Modul Bluetooth HC-05 berfungsi sebagai media komunikasi personal antara

Arduino uno dengan ponsel pintar untuk mengirimkan kata sandi dan

perintah. Modul ini digunakan sebab mengusung jaringan personal sehingga

lebih aman. Selain itu Bluetooth merupakan fitur yang dapat ditemui pada

setiap ponsel pintar.

4. Modul Relay 2 Channel berfungsi sebagai sakelar yang memutus atau

menghubungkan kelistrikan sepeda motor denggan accu sesuai dengan

perintah yang diterima dari Arduino Uno. Modul ini dipilih karena memiliki

dua relay yang tergabung dalam satu PCB sekaligus, sehingga lebih ringkas.

Serta dua buah relay tersebut sudah dapat memenuhi fungsi dan fitur yang

diperlukan pada sistem ini.

5. Aplikasi android berfungsi sebagai pemberi perintah pada modul autentikasi

sekunder sepeda motor melalui media pesan singkat dan Bluetooth.

4.2.1 Skematik Sistem Arduino dengan GSM SIM800L

Dalam perancangan prototipe sistem ini peneliti menggunakan

skematik sistem untuk menggambarkan model sistem yang dibuat. Dalam

skematik ini akan dijelaskan bagaimana mikrokontroler Arduino Uno R3

terhubung dengan SIM800L untuk menerima pesan singkat dari aplikasi

android. Pesan singkat tersebut berisi nomor pengirim sebagai objek

Page 69: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

53

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

autentikasi dan perintah memutus atau menghubungkan kelistrikan pada

sepeda motor saat terjadi kehilangan kunci. Berikut adalah bentuk skematik

Sistem dari Arduino uno R3 yang terhubung dengan SIM800L.

Gambar 4.8 Skematik Arduino Uno dengan SIM800L

Tabel 4.3 Konfigurasi Pin SIM800L

No. Pin SIM800L Wire

1. VCC Arduino 5v (+)

2. GND Arduino pin GND (-)

3. TXD Arduino pin 8

4. RXD Arduino pin 7

4.2.2 Skematik Sistem Arduino dengan Bluetooth HC-05

Dalam skematik ini akan menggambarkan bagaimana Arduino uno R3

terhubung dengan modul bluetooth HC-05 untuk menerima informasi kata

sandi dan perintah melalui jaringan bluetooth ponsel pintar. Gambar 4.9

adalah bentuk skematik sistem Arduino uno dengan bluetooth HC-05.

Page 70: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

54

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.9 Skematik Bluetooth HC-05 dengan Arduino Uno

Tabel 4.6 merupakan tabel wiring antara bluetooth HC-05 dengan

Arduino Uno.

Tabel 4.4 Konfigurasi pin Bluetooth HC-05

No. Pin HC-05 Wire

1. +5 V Arduino 5V (+)

2. GND Arduino pin GND (-)

3. TXD Arduino pin 10

4. RXD Arduino pin 11

4.2.3 Skematik Sistem Arduino dengan Relay 2 Channel

Dalam skematik ini akan menggambarkan bagaimana arduino uno

terhubung dengan modul Relay 2 Channel. Gambar 4.10 adalah bentuk

skematik sistem Arduino uno dengan Relay 2 Channel.

Gambar 4.10 Skematik Relay 2 Channel

Page 71: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

55

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 4.5 merupakan tabel wiring antara Relay 2 Channel dengan

Arduino Uno.

Tabel 4.5 Konfigurasi Pin Relay 2 Chanel

No. Pin relay 2 channel Wire

1. VCC Arduino 5V (+)

2. GND Arduino pin GND (-)

3. IN1 Arduino pin 5

4. IN2 Arduino pin 6

4.2.4 Perancangan Tampilan Aplikasi

Berikut ini rancangan tampilan aplikasi yang akan dibuat. Terdiri atas

tiga halaman yang berisi berbagai fitur, untuk memenuhi kebutuhan yang

terdapat pada tahap analisis.

Gambar 4.11 Rancangan Halaman Utama Aplikasi

Gambar 4.11 merupakan rancangan halaman utama dari aplikasi,

terdapat dua pilihan menu yaitu keylost control dan emergency lock.

Page 72: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

56

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.12 Rancangan Keylost Control

Gambar 4.12 merupakan rancangan dari halaman keylost control dari

aplikasi. Pada bagian atas terdapat tombol “connect” untuk meghubungkan

ponsel pintar dengan sistem melalui Bluetooth. Fungsi yang terdapat pada

halaman ini yaitu “turn on”, “turn off”, dan “change password”.

Gambar 4.13 Halaman Emergency Lock

Gambar 4.13 merupakan tampilan dari halaman emergency lock dari

aplikasi. Fungsi yang terdapat pada halaman ini yaitu lock, unlock, dan pick

contact.

Page 73: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

57

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.3 Manufacture and Development

Tahapan manufacture dan development merupakan tahap menterjemahkan

desain rancangan pada tahap sebelumnya menjadi sebuah sistem akhir yang dapat

digunakan. Tahap ini dibagi menjadi dua yaitu manufacture yang bertanggung

jawab mengenai seluruh perakitan perangkat keras, dan tahap development yang

bertanggung jawab dalam hal pengembangan perangkat lunak termasuk

pengkodean sistem arduino.

4.3.1 Manufacture

Tahap manufacture ini fokus pada pembuatan alat autentikasi

sekunder sepeda motor. Penyusunan komponen dan modul perangkat keras

sesuai dengan skematik yang telah dibuat. Integrasi antar modul juga

dilakukan dengan mengacu pada konfigurasi pin yang telah tentukan pada

tahapan design.

Gambar 4.14 Sususnan Komponen

Gambar 4.14 menunjukan komponen yang disusun sedemikian rupa

untuk menghasilkan bentuk ringkas pada alat autentikasi sekunder.

Komponen tersebut saling di integrasikan satu sama lain menggunakan kabel

sesuai dengan skema yang telah dibuat pada tahapan desain. Berikut

konfigurasi pin yang diguanakan untuk mengintegrasikan seluruh komponen.

Page 74: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

58

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 4.6 Konfigurasi Pin Terintegrasi

No. Pin Modul Pin Arduino

1. +5 V HC-05

Vout 5V (+) 2. VCC SIM800L

3. VCC Relay

4. GND HC-05

GND (-) 5. GND SIM800L

6. GND Relay

7. IN1 Relay Pin 5

8. IN2 Relay Pin 6

9. RXD HC-05 Pin10

10. TXD HC-05 Pin 11

11. TXD SIM800L Pin 8

12. RXD SIM800L Pin 7

Tabel 4.6 merupakan seluruh hubungan antara seluruh modul dengan

mikrokontroler Arduino Uno, untuk lebih jelasnya berikut merupakan tahap-

tahap pembuatan perangkat autentikasi sekunder.

a. Pemasangan Modul HC-05

Terdapat 4 pin yang digunakan pada modul HC-05, yaitu pin

+5V, GND, TXD, dan RXD. Pin +5V dari modul HC-05 dihubungkan

menuju pin 5V Arduino, pin ini berfungsi untuk memberikan arus

listrik dari Arduino menuju modul. Pin GND modul dihubungkan

menuju pin GNG Arduino, berfungsi untuk mengalirkan arus

negatif/balik dari modul menuju Arduino. Pin TXD dari modul

dihubungkan menuju pin nomor 11 pada Arduino, pin 11 ini yang

nanti akan menerima data dari modul HC-05. Sedangkan pin RXD

dari modul dihubungkan menuju pin nomor 10 pada Arduino, pin 10

ini yang nanti akan mengirimkan data dari Arduino untuk diterima

oleh modul HC-05.

Page 75: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

59

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hubungan antara modul HC-05 dan Arduino ini sesuai dengan

gambar 4.3, context diagram SA-RT pada tahapan analisis. Modul

HC-05 ini digambarkan sebagai modul Bluetooth dalam context

diagram. Modul tersebut akan mengirimkan data berupa “bt_msg”

menuju mikrokontroler, dalam penerapannya data tersebut dikirim

dari pin TXD HC-05 menuju pin nomer 11 Arduino.

b. Pemasangan Modul SIM800L

Terdapat 4 pin yang digunakan pada modul SIM800L, yaitu

pin VCC, GND, TXD, dan RXD. Pin VCC dari modul SIM800L

dihubungkan menuju pin 5V Arduino, pin ini berfungsi untuk

memberikan arus listrik dari Arduino menuju modul. Pin GND modul

SIM800L dihubungkan menuju pin GNG Arduino, berfungsi untuk

mengalirkan arus negatif/balik dari modul menuju Arduino. Pin TXD

dari modul SIM800L dihubungkan menuju pin nomor 8 pada

Arduino, pin 8 ini yang nanti akan menerima data dari modul

SIM800L. Sedangkan pin RXD dari modul dihubungkan menuju pin

nomor 7 pada Arduino, pin 7 ini yang nanti akan mengirimkan data

dari Arduino untuk diterima oleh modul SIM800L.

Hubungan antara modul SIM800L dan Arduino ini sesuai

dengan gambar 4.3, context diagram SA-RT pada tahapan analisis.

Modul SIM800L ini digambarkan sebagai modul gsm dalam context

diagram. Modul tersebut akan mengirimkan data “sms” menuju

mikrokontroler, dalam penerapannya data tersebut dikirim dari pin

TXD SIM800L menuju pin nomer 8 Arduino.

c. Pemasangan Relay 2 Channel

Terdapat 4 pin yang digunakan pada relay 2 channel, yaitu pin VCC,

GND, IN1, dan IN2. Pin VCC dari Relay dihubungkan menuju pin 5V

Arduino, pin ini berfungsi untuk memberikan arus listrik dari Arduino

menuju relay. Pin GND modul dihubungkan menuju pin GNG

Arduino, berfungsi untuk mengalirkan arus negatif/balik dari relay

Page 76: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

60

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

menuju Arduino. Pin IN1 dari modul dihubungkan menuju pin nomor

5 pada Arduino, pin 5 ini yang nanti akan mengirimkan status dari

Arduino untuk mengendalikan jalur relay 1. Sedangkan pin IN2 dari

relay dihubungkan menuju pin nomor 6 pada Arduino, pin 6 ini yang

nanti akan mengirimkan status dari Arduino untuk mengendalikan

jalur relay 2.

Hubungan antara relay 2 chanel dan Arduino ini sesuai dengan

gambar 4.3, context diagram SA-RT pada tahapan analisis. Relay 2

chanel ini digambarkan sebagai relay 1 dan relay 2 dalam context

diagram. Relay 1 akan menerima data “relay1_state” dari

mikrokontroler, dalam penerapannya data tersebut dikirim dari pin

nomor 5 arduino menuju pin IN1 pada relay 2 chanel. Sedangkan relay

2 akan menerima data “relay2_state” dari mikrokontroler, dalam

penerapannya data tersebut dikirim dari pin nomor 6 arduino menuju

pin IN2 pada relay 2 chanel.

d. Pembuatan packaging

Packaging dibuat dari bahan dasar akrilik untuk melindungi

komponen. Produk dikemas seringkas mungkin supaya dapat

diletakan pada sepeda motor, untuk itu dibuat dalam bentuk balok

berukuran 10 x 8 x 3cm. Buat 6 buah pola yang mewakili sisi kemasan

pada akrilik, dengan ukuran 10 x 8 cm sebanyak 2 buah, 8 x 3 cm

sebanyak 2 buah dan 10 x 3 cm sebanyak 2 buah. Potong masing-

masing pola tersebut dan rekatkan hingga membentuk balok, sisakan

satu sisi dengan ukuran 10 x 8 sebagai tutup.

e. Finishing

Setelah seluruh pin dihubungkan dan kemasan berhasil dibuat, tahap

selanjutnya yaitu meletakan komponen yang sudah dirangkai pada

kemasan.

Page 77: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

61

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.15 Perakitan Alat

Gambar 4.15 ini merupakan hasil akhir dari proses pembuatan

peragkat keras. Komponen yang sudah terintegrasi diletakan pada

wadah akrilik berukuran 10 cm x 8 cm x 3cm, dengan tujuan

komponen didalamnya terlindung dan memiliki bentuk ringkas

supaya dapat diletakan dalam sepeda motor. Alat dihubungkan pada

sepeda motor melalui dua buah konektor yang telah disediakan,

konektor tersebut telah terhubung dengan relay 2 chanel secara seri

dan parallel seperti gambar 4.16 berikut.

Gambar 4.16 modifikasi kelistrikan

Page 78: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

62

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.3.2 Development

Tahap development difokuskan pada pembuatan kode program

melalui aplikasi arduino IDE dan pembuatan aplikasi android melalui tools

MIT app inventor. Kode program dibuat berdasarkan hasil analisis kebutuhan

sistem dan blok diagram yang telah dibuat sebelumnya, sehingga fitur yang

dibuat pada sistem sesuai dengan kebutuhan dan keperluan pengguna. Berikut

ini merupakan bagian-bagian dari proses development perangkat lunak.

a. Pengkodean EEPROM Arduino

Berikut merupakan potongan kode untuk mengakses EEPROM

arduino beserta keterangan fungsi dari kode program.

Page 79: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

63

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

b. Pengkodean Autentikasi dengan Modul SIM800L

Berikut merupakan potongan kode untuk mengirim dan menerima

data melalui modul GSM SIM800L.

Page 80: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

64

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 81: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

65

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

c. Pengkodean Autentikasi dengan Modul HC-05

Berikut merupakan potongan kode untuk mengirim dan menerima

data melalui modul Bluetooth HC-05.

Page 82: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

66

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 83: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

67

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

d. Aplikasi Android

Berikut ini hasil pengembangan aplikasi android berdasarkan desain

yang telah dibuat sebelumnya. Aplikasi terdiri atas tiga halaman yang berisi

berbagai fungsi, untuk memenuhi kebutuhan yang terdapat pada tahap

analisis. Pengembangan aplikasi ini menggunakan tools MIT app inventor

sehingga tidak menampilkan source code.

Gambar 4.17 Halaman Utama Aplikasi

Gambar 4.16 merupakan halaman utama dari aplikasi, terdapat dua pilihan

menu yaitu keylost control dan emergency lock

Page 84: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

68

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.18 Halaman Keylost Control

Gambar 4.17 merupakan dari halaman keylost control dari aplikasi yang telah

dibuat. Pada bagian atas terdapat tombol “connect” untuk meghubungkan ponsel

pintar dengan sistem melalui Bluetooth. Fungsi yang terdapat pada halaman ini

yaitu “turn on”, “turn off”, dan “change password”.

Gambar 4.19 Halaman Emergency Lock

Gambar 4.18 merupakan tampilan dari halaman emergency lock dari

aplikasi yang telah dibuat. Fungsi yang terdapat pada halaman ini yaitu lock,

unlock, dan pick contact.

Page 85: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

69

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.4 Testing

Setelah melakukan perancangan, peneliti melakukan pengujian terhadap hasil

implementasi sistem. Pengujian dilakukan pada dua tingkatan, yaitu tingkat sistem

dengan aspek pengujian performance dan tingkat pengguna dengan aspek

pengujian functionality. Metode yang digunakan dalam pengujian adalah black box

testing, dimana hasil pengujian diperoleh dari proses observasi.

4.4.1 User Aceptance Test

Uji fungsionalitas dilakukan dengan user acceptance testing.

Parameter yang uji diisusun berdasarkan fungsi-fungsi pokok yang

dibutuhkan stakeholder. Pengujian ini dilakukan oleh target dari penelitian ini

yaitu pengguna sepeda motor.

Tabel 4.7 UAT-01A

User Aceptance Test

Nama Sistem Sistem Autentikasi Sekunder Sepeda Motor

Nomor pengujian UAT-01A

Topik Pengujian Fungsi Keylost Control

Tanggal Pengujian 10 September 2019

Penguji Idriano Rachadi

No. Fungsi pokok Sesuai

ya Tidak

1. Menyambungkan perangkat melalui koneksi

bluetooth 1

2. Menghidupkan sepeda motor menggunakan

kata sandi 1

3. Mematikan sepeda motor menggunakan kata

sandi 1

4. Menampilkan status perangkat 1

5. Mengubah kata sandi 1

Jumlah 5 0

Tabel 4.7 merupakan hasil dari pengujian kepada pengguna terhadap

fitur yang terdapat pada menu keylost control oleh Idriano Rachadi sebagai

pengguna. Hasilnya lima kasus pengujian sesuai dengan harapan pengguna,

hasil tersebut dapat dilihat pada lampiran 7.

Page 86: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

70

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 4.8 UAT-02A

User Aceptance Test

Nama Sistem Sistem Autentikasi Sekunder Sepeda Motor

Nomor pengujian UAT-02A

Topik Pengujian Fungsi Emergency Lock

Tanggal Pengujian 10 September 2019

Penguji Idriano Rachadi

No. Fungsi pokok Sesuai

ya Tidak

1. Memilih nomor kontak 1

2. Mengunci kelistrikan sepeda motor melalui

sms 1

3. Membuka kunci kelistrikan sepeda motor

melalui sms 1

4. Menampilkan status penguncian 1

Jumlah 4 0

Tabel 4.8 merupakan hasil dari pengujian kepada pengguna terhadap

fitur yang terdapat pada menu Emergency Lock oleh Idriano Rachadi

sebagai pengguna. Hasilnya seluruh kasus pengujian sesuai dengan harapan

pengguna, hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada lampiran 7.

Tabel 4.9 UAT-01B

User Aceptance Test

Nama Sistem Sistem Autentikasi Sekunder Sepeda Motor

Nomor pengujian UAT-01B

Topik Pengujian Fungsi Keylost Control

Tanggal Pengujian 10 Oktober 2019

Penguji Khoerul Nugroho

No. Fungsi pokok Sesuai

ya Tidak

1. Menyambungkan perangkat melalui koneksi

bluetooth 1

2. Menghidupkan sepeda motor menggunakan

kata sandi 1

Page 87: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

71

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Mematikan sepeda motor menggunakan kata

sandi 1

4. Menampilkan status perangkat 1

5. Mengubah kata sandi 1

Jumlah 5 0

Tabel 4.9 merupakan hasil dari pengujian kepada pengguna terhadap

fitur yang terdapat pada menu keylost control oleh Khoerul Nugroho

sebagai pengguna. Hasilnya lima kasus pengujian sesuai dengan harapan

pengguna, hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada lampiran 8.

Tabel 4.10 UAT-02B

User Aceptance Test

Nama Sistem Sistem Autentikasi Sekunder Sepeda Motor

Nomor pengujian UAT-02B

Topik Pengujian Fungsi Emergency Lock

Tanggal Pengujian 10 Oktober 2019

Penguji Khoerul Nugroho

No. Fungsi pokok Sesuai

ya Tidak

1. Memilih nomor kontak 1

2. Mengunci kelistrikan sepeda motor melalui

sms 1

3. Membuka kunci kelistrikan sepeda motor

melalui sms 1

4. Menampilkan status penguncian 1

Jumlah 4 0

Tabel 4.10 merupakan hasil dari pengujian kepada pengguna

terhadap fitur yang terdapat pada menu Emergency Lock oleh Khoerul

Nugroho sebagai pengguna. Hasilnya seluruh kasus pengujian sesuai

dengan harapan pengguna, hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada

lampiran 8.

Page 88: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

72

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 4.11 UAT-01C

User Aceptance Test

Nama Sistem Sistem Autentikasi Sekunder Sepeda Motor

Nomor pengujian UAT-01C

Topik Pengujian Fungsi Keylost Control

Tanggal Pengujian 10 Oktober 2019

Penguji Rizky Romadhon

No. Fungsi pokok Sesuai

ya Tidak

1. Menyambungkan perangkat melalui koneksi

bluetooth 1

2. Menghidupkan sepeda motor menggunakan

kata sandi 1

3. Mematikan sepeda motor menggunakan kata

sandi 1

4. Menampilkan status perangkat 1

5. Mengubah kata sandi 1

Jumlah 5 0

Tabel 4.11 merupakan hasil dari pengujian kepada pengguna

terhadap fitur yang terdapat pada menu keylost control oleh Rizky

Romadhon sebagai pengguna. Hasilnya lima kasus pengujian sesuai dengan

harapan pengguna, hasil tersebut dapat dilihat pada lampiran 9.

Tabel 4.12 UAT-02C

User Aceptance Test

Nama Sistem Sistem Autentikasi Sekunder Sepeda Motor

Nomor pengujian UAT-02C

Topik Pengujian Fungsi Emergency Lock

Tanggal Pengujian 10 Oktober 2019

Penguji Rizky Romadhon

No. Fungsi pokok Sesuai

ya Tidak

1. Memilih nomor kontak 1

2. Mengunci kelistrikan sepeda motor melalui

sms 1

Page 89: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

73

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Membuka kunci kelistrikan sepeda motor

melalui sms 1

4. Menampilkan status penguncian 1

Jumlah 4 0

Tabel 4.12 merupakan hasil dari pengujian kepada pengguna terhadap

fitur yang terdapat pada menu Emergency Lock oleh Rizky Romadhon

sebagai pengguna. Hasilnya seluruh kasus pengujian sesuai dengan harapan

pengguna, hasil tersebut dapat dilihat pada lampiran 9.

4.4.2 Performance Testing

Untuk mendapatkan hasil performa dari aplikasi, peneliti membuat

beberapa scenario pengujian dengan beberapa parameter, yaitu sebagai

berikut:

a. Pengaruh Jarak terhadap Tingkat Keberhasilan Autentikasi

Bluetooth

Ujicoba tingkat keberhasilan autentikasi menggunakan parameter

jarak pada bluetooth. Ujicoba ini dilakukan pada fitur Keylost Control, yang

mana fitur ini memanfaatkan konektifitas Bluetooth sebagai sarana

komunikasi. Variabel jarak akan terus bertambah, hingga data hasil pengujian

dirasa cukup oleh peneliti untuk melakukan analisis atau hingga koneksi

antara perangkat tidak dapat terhubung lagi. Pada pengujian ini dibagi

menjadi dua skenario, yaitu dengan penghalang dan tanpa penghalang.

Skenario ini bermaksud untuk menguji apakah kondisi sepeda motor saat

terpakir di lahan parkir yang ramai dapat mempengaruhi rambatan sinyal

bluetooth akibat terhalang oleh sepeda motor lain. Rambatan sinyal sendiri

dapat dipengaruhi oleh refleksi dan penyebaran oleh benda lain sebagaimana

penjelasan pada bab landasan teori. Untuk itu pengujian dengan penghalang

dilakukan dengan memarkirkan sepeda motor di sebelah sepeda motor dengan

sistem autentikasi sekunder. Sedangkan kondisi tanpa penghalang dilakukan

hanya dengan sepeda motor uji saja. Masing-masing skenario dilakukan

pengujian sebanyak sepuluh kali. Table 4.13 berikut merupakan hasil dari

pengujian tersebut.

Page 90: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

74

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 4.13 Uji Konektifitas Keylost Control

No Jarak Tanpa Penghalang Dengan Penghalang

berhasil gagal berhasil gagal

1. 1 m 10 0 9 1

2. 2 m 9 1 8 2

3. 3 m 7 3 2 8

4. 4 m 3 7 1 9

5. 5 m 1 9 0 10

6. 6 m 0 10 0 10

b. Pengaruh Jarak terhadap Waktu Respon Autentikasi Bluetooth

Uji waktu repon menggunakan parameter jarak pada bluetooth.

Ujicoba ini dilakukan pada fitur Keylost Control, yang mana fitur ini

memanfaatkan konektifitas bluetooth sebagai sarana komunikasi. Variabel

jarak akan menyesuaikan pada pengujian sebelumnya. Pada pengujian ini

delakukan terhadap dua buah fungsi yaitu turn on dan turn off. Hasil waktu

respon dalam satuan milisekon (ms), dihitung mulai dari tombol pada

aplikasi ditekan hingga aplikasi memperoleh notifikasi dari sistem. Table

4.14 berikut merupakan hasil dari pengujian tersebut

Tabel 4.14 Uji Response Time keylost control

Pengaruh jarak terhadap waktu pada bluetooth

Jarak Response time (ms)

Turn on Turn off

1 m 321 373

2 m 309 381

3 m 316 379

4 m 324 366

5 m 301 372

Page 91: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

75

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

c. Waktu Proses Autentikasi SMS

Ujicoba ini dilakukan pada fitur Emergency Lock, yang mana fitur ini

memanfaatkan konektifitas modul sim sebagai sarana komunikasi.

Pengujian ini delakukan terhadap dua buah fungsi yaitu Lock dan Unlock.

Hasil waktu proses akan diukur dalam satuan milisekon (ms), dihitung

mulai dari sms diterima oleh mikrokontroler hingga sistem berhasil

mengekssekusi perintah dari sms tersebut. Pengujian dilakukan sebanyak

sepuluh kali pada tiap fungsi untuk dapat memperoleh nilai rata-rata dari

waktu proses autentikasi sms. Table 4.15 berikut merupakan hasil dari

pengujian tersebut.

Tabel 4.15 Uji Process Time Emergency Lock

No. Process time (ms)

Lock Unlock

1 235 234

2 265 267

3 247 257

4 233 245

5 252 243

6 266 265

7 249 239

8 246 237

9 252 264

10 233 255

Data pengujia dapat dilihat pada lampiran 5 dan 6. Selanjutnya dari seluruh

rangkaian pengujian yang telah dilakukan akan dibahas dalam bab 5.

Page 92: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

76

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Sistem Autentikasi Sekunder Sepeda Motor

Berdasarkan materi yang disampaikan pada landasan teori tentang sistem

autentikasi sekunder pada sepeda motor, sistem ini memungkinkan pemilik

kendaraan sepeda motor untuk menghidupkan sepeda motor saat terjadi kehilangan

kunci. Penggunaan ponsel pintar yang semakin meningkat dapat menjadi peluang

untuk diterapkan dalam mengatasi permasalahan dikehidupan manusia. Sistem

autentikasi sekunder sepeda motor ini terhubung dengan ponsel pintar, maka ketika

pengguna kehilangan anak kunci sepeda motornya dapat menggunakan ponsel

pintar untuk menghidupkan sepeda motor melalui bluetooth. Sistem juga dapat

mematikan kelistrikan sepeda motor dari jarak jauh menggunakan perintah yang

dikirim melalui pesan singkat, fitur ini berfungsi untuk menghindari penggunaan

kunci sepeda motor yang hilang oleh orang yang tidak berhak. Setiap perintah yang

diberikan perlu melalui proses autentikasi yang terdapat pada sistem, ini berguna

untuk memastikan perintah diberikan oleh pengguna yang berhak. Setelah melalui

beberapa tahap dalam proses penelitian akhirnya dapat disimpulkan bahwa sistem

berhasil melakukan proses autentikasi dan menghidupkan sepeda motor tanpa

menggunakan anak kunci.

Selama penelitian berlangsung terdapat beberapa temuan mengenai sistem

autentikasi sekunder sepeda motor. Temuan tersebut selanjutnya akan dibahas

dalam sub bab berikut

Page 93: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

77

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5.1.1 Konsumsi Energi Sistem

Sistem yang dibuat dalam penelitian ini dirancang sedemikian rupa

supaya dapat diimplementasikan pada sepeda motor dengan mudah dan dalam

bentuk yang ringkas. Peneliti menggunakan sumber daya dari accu 12v

sepeda motor untuk menyuplai kebutuhan tegangan sistem autetikasi

sekunder. Hasilnya sistem dapat berjalan dengan baik serta target untuk

memperoleh bentuk packaging yang ringkas dapat tercapai, sebab sistem

tidak menggunakan baterai sebagai sumber daya tersendiri.

Efek samping dari penggunaan accu sepeda motor sebagai sumber

daya sistem baru diketahui saat tahap testing. Sistem diuji selama terus-

menerus selama 3 jam dengan skenario pengujian performa Bluetooth tanpa

meyalakan mesin. Hasilnya sepeda motor tidak dapat hidup menggunakan

electric starter sebab tengan pada accu yang seharusnya 12 volt turun menjadi

11.3 Volt. Penurunan tegangan ini akibat penggunaan sistem secara terus

menerus sehingga mengonsumsi daya dari accu sepeda motor tanpa adanya

pengisian. Berdasarkan temuan tersebut peneliti berharap pada penelitian

selanjutnya menambahkan sumber daya tersediri untuk sistem ini, dengan

tetap memperhatikan keringkasan produk.

5.1.2 Lokasi Sepeda Motor

Sistem yang dibuat dalam penelitian ini memiliki fitur penguncian

jarak jauh menggunakan media sms. Fitur ini berfungsi untuk mengamankan

sepeda motor dari penggunaan kunci oleh orang yang tidak berwenang.

Sepeda motor dengan sistem akan otomatis mati hanya dengan memasukan

perintah penguncian melalui sms. Namun dari hasil user acceptance test

pengguna memberikan saran berupa penambahan fitur gps. Penyebabnya

karena pada fitur penguncian ini pengguna sistem tidak dapat memantau

keberadaan motor melalui aplikasi android, sehingga akan tetap menyulitkan

pemilik jika sepeda motor telah berpindah lokasi akibat digunakan oleh orang

yang tidak berwenang. Berdasarkan hal tersebut peneliti berharap pada

penelitian selanjutnya sistem autentikasi sekunder dapat mengimplementasi

Page 94: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

78

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

fitur pelacakan menggunakan modul gps, sehingga pengguna dapat

mengamankan sekaligus memperoleh lokasi keberadaan sepeda motor

miliknya.

5.2 Hasil Pengujian Sistem

Berdasarkan hasil pengujian performance pada sistem autentikasi sekunder,

maka diperoleh hasil sebagai berikut

Gambar 5.1 Tingkat Keberhasilan Autentikasi Bluetooth

Gambar 5.1 menampilkan grafik dari data hasil pengujian tingkat

keberhasilan autentikasi jika dipengaruhi oleh jarak koneksi bluetooth. Pada

pengujian tanpa penghalang, jarak maksimal koneksi bluetooth untuk melakukan

autentikasi adalah 5 meter dengan jumlah keberhasilan 1 kali. Untuk jarak ideal

pada sekenario ini adalah kurang dari 3 meter, sebab saat pengujian jarak 4 meter

terjadi penurunan keberhasilan yang cukup signifikan sebanyak 4 kali. Sedangkan

pada pengujian dengan penghalang, jarak maksimal koneksi bluetooth adalah 4

meter dengan tingkat keberhasilan sebanyak 1 kali. Untuk jarak ideal pada

sekenario ini adalah kurang dari 2 meter, sebab saat pengujian jarak 4 meter terjadi

penurunan keberhasilan yang cukup signifikan sebanyak 6 kali.

0

2

4

6

8

10

12

1 m 2 m 3 m 4 m 5 m 6 m

Jarak Terhadap tingkat keberhasilan

autentikasi bluetooth

Tanpa Penghalang Dengan Penghalang

Page 95: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

79

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Berdasarkan data tersebut penulis mengetahui bahwa jarak koneksi bluetooth

mempengaruhi tingkat keberhasilan autentikasi dengan jarak optimal pada kondisi

tanpa penghalang adalah 3 meter dan pada kondisi terhalang sejauh 2 meter dan

kondisi kondisi sepeda motor yang terhalang dapat mengurangi jangkauan koneksi

bluetooth akibat adanya refleksi dan penyebaran sinyal.

Gambar 5.2 Pengaruh Jarak Terhadap Response Time Bluetooth

Gambar 5.2 menampilkan grafik dari data hasil pengujian waktu respon

sistem jika dipengaruhi oleh jarak koneksi bluetooth. Terlihat pada grafik pengujian

fungsi turn on yang ditandai dengan garis warna biru, menunjukan perubahan

waktu respon yang fluktuatif namun cenderung stabil antara 300 ms hingga 350 ms.

Begitu juga pada fungsi turn off yang digambarkan dengan garis jingga,

menunjukan perubahan waktu respon yang fluktuatif namun cenderung stabil antara

350 ms hingga 400 ms. Hal ini disebabkan jarak koneksi yang dibawah 5 m dan

tipe konesi Bluetooth yang tanpa perantara. Terlihat pula waktu respon fungsi turn

on lebih cepat dibanding waktu respon fungsi turn off. Hal ini dikarenakan pada

kode program, fungsi turn off di eksekusi setelah pengecekan fungsi turn on terlebih

dahulu. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat dikatakan bahwa waktu respon

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

1 m 2 m 3 m 4 m 5 m

Wak

tu (ms)

Jarak

Jarak terhadap waktu pada bluetooth

Turn on Turn off

Page 96: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

80

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

sistem autentkasi melalui koneksi Bluetooth tidak dipengaruhi oleh jarak koneksi

dengan nilai rata-rata waktu respon 0.344 detik.

Gambar 5.3 Waktu Proses Autentikasi SMS

Gambar 5.3 menampilkan grafik dari data hasil pengujian waktu proses fitur

sistem autentikasi sms. Terlihat pada hasil pengujian fungsi lock yang ditandai

dengan garis warna biru, tidak ada perubahan waktu yang signifikan pada pengujian

ini. Hasil pengujian waktu proses fungsi lock terlihat fluktuatif dengan range data

sebesar 33 ms, diperoleh dari selisih antara waktu terlama 266 ms dengan waktu

tercepat 233 ms. Sedangkan pada hasil pengujian fungsi unlock yang ditandai garis

warna jingga, terjadi hal serupa juga terjadi. Hasil pengujian waktu proses fungsi

unlock memiliki range data sebesar 33 ms. Diperoleh dari selisih antara waktu

terlama 367 ms degan waktu tercepat 334 ms. Berdasarkan hasil pembahasan

tersebut maka diketahui bahwa waktu proses sistem autentikasi melalui sms dapat

dieksekusi dengan rata-rata waktu 0.249 detik.

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

500

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu Proses Autentikasi SMS

Lock Unlock

Page 97: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

81

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5.3 Hasil pengujian tingkat user

Berdasarkan pengujian yang dilakukan oleh pengguna sepeda motor melalui

user acceptance test pada sistem autentikasi sekunder sepeda motor, data hasil

pengujian fungsionalitas disederhanakan pada table berikut.

Tabel 5.1 Hasil UAT

No. Uji Fitur Jumah Sesuai

ya Tidak

UAT-01A Keylost Control 5 0

UAT-02A Emmergency Lock 4 0

UAT-01B Keylost Control 5 0

UAT-02B Emmergency Lock 4 0

UAT-01C Keylost Control 5 0

UAT-02C Emmergency Lock 4 0

Berdasarkan table 5.1 jumlah skor kesesuaian yang diperoleh dalam

penelitian ini adalah 27. Sedangkan tingkat kesesuaian yang diharapkan dalam user

acceptace test ini adalah jumlah skor sesuai ditambah dengan skor tidak sesuai dari

hasil pengujian, yaitu 27 + 0 = 27. Maka persentase tingkat kesesuaian aplikasi ini

dengan pengguna adalah 100% dengan penghitungan sebagai berikut

𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖𝑎𝑛 =∑(𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖)

∑(𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 + 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖)𝑥100

𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖𝑎𝑛 =27

27 + 0 𝑥 100

𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖𝑎𝑛 = 100%

Page 98: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

82

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5.4 Analisis Keseluruhan

Hasil yang telah diperoleh dari penelitian ini dibandingkan dengan penelitian

sebelumnya, dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut.

Tabel 5.2 Perbandingan Hasil Pengujian

Penelitian Jarak Waktu Fungsional

(Tombeng et

al., 2019)

Jarak maksimal

autentikasi 5 cm

menggunakan

RFID

Tidak diuji Pengujian terhadap 4

fungsi, seluruhnya

sesuai (100%)

(Pratama &

Rakhmadi,

2019)

Tidak diuji Tidak diuji Pengujian terhadap 3

fungsi, seluruhnya

sesuai (100%)

(Muthumari,

2018)

Tidak diuji Tidak diuji Pengujian terhadap 3

fungsi, seluruhnya

sesuai (100%)

(Mahfudz,

2019)

Jarak maksimal

autentikasi 5 m

menggunakan

bluetooth

Rata-rata waktu

autentikasi

Bluetooth 344

ms, rata-rata

waktu proses

autentikasi sms

249 ms

Pengujian terhadap 9

fungsi dilakukan

oleh 3 orang,

seluruhnya sesuai

(100%)

Terlihat dari tabel 5.2 bahwa jarak autentikasi pada penelitian ini jarak

autentikasi maksimal yang diperoleh adalah 5 meter dengan memanfaatkan koneksi

bluetooth. Berdasarkan studi literatur diketahui bahwa koneksi bluetooth dapat

mencapai jangkauan 10 meter pada ruang terbuka, namun propagasi atau

perambatan sinyal pada bluetooth dapat dipengaruhi oleh beberapa hal sehingga

mempengaruhi jarak jangkau sinyal sebagai mana dijelaskan dalam landasan teori.

Hal ini lah yang mengakibatkan jarak jangkau turun menjadi 5 meter dalam

penlitian ini. Hasil tersebut masih lebih baik dibandingkan penelitian (Tombeng et

Page 99: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

83

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

al., 2019) yang hanya memperoleh jarak maksimal autentikasi sejauh 5cm

menggunakan RFID. Sayangnya pada penelitian lain tidak dilakukan pengujian

terhadap jarak sehingga tidak dapat dibandingkan.

Dalam hal fungsional, penelitian ini memiliki tingkat kesesuaian sebesar

100% sehingga setara dengan tingkat kesesuaian pada penelitian sebelum. Namun

dari segi fungsi, penelitian ini memiliki jumlah fungsi yang lebih banyak dibanding

penelitian lain yaitu berjumlah 9 fungsi. Sebab penelitian ini mengadaptasi fungsi-

fungsi penelitian sebelumya untuk digabungkan sehingga menjadi lebih lengkap.

Kelebihan lain dari penelitian ini yaitu telah mengadaptasi metode autentikasi

password pada fungsi perintah melalui bluetooth, sedangkan pada penelitian

(Muthumari, 2018) perintah penguncian dapat dilakukan tanpa perlu memasukan

password, sehingga beresiko disalahgunakan orang lain. Begitupun pada fungsi

perintah SMS di penelitian telah menggunakan nomor telpon sebagai syarat

autentikasi, lain halnya pada penelitian (Pratama & Rakhmadi, 2019) SMS dapat

dilakukan oleh nomor telpon manapun, sehingga dapat digunakan orang yang tidak

berhak.

Rata-rata waktu respon koneksi bluetooth yang diperoleh adalah dalam

penelitian ini 344ms, sedangkan rata-rata waktu proses autentikasi SMS sebesar

249 ms. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui performa dari segi waktu proses

sistem saat mengolah perintah. Namun peneliti tidak dapat membandingkan nilai

yang diperoleh, sebab pada penelitian sebelumnya belum ada yang melakukan

pengujian tersebut. Harapan penulis hasil pengujian ini dapat mejadi acuan bagi

penelitian selanjutnya untuk mengukur performa sistem dari segi waktu saat

melakukan autentikasi.

Page 100: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

84

BAB 6

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka

dapat disimpulkan bahwa sistem autentikasi sekunder pada sepeda motor dapat

dibuat menggunakan modul HC-05 dan SIM800L berbasis arduino dengan metode

analisis SA-RT. Modifikasi kelistrikan sepeda motor berhasil dilakukan terhadap

kunci kontak sepeda motor secara seri dan parallel sekaligus, sehingga dapat

mengatasi masalah kehilangan kunci yang terjadi pada pemilik sepeda motor serta

dapat mengamankan sepeda motor saat terjadi kehilangan kunci. Jarak maksimal

koneksi bluetooth yang diperoleh sistem ini adalah 5 meter, yang mana hasil

tersebut lebih baik dibanding penelitian sebelumnya yang menggunakan RFID

sebagai objek autentikasi. Rata-rata waktu respon autentikasi bluetooth yang

diperoleh sebesar 344 ms, rata-rata waktu proses autentikasi SMS sebesar 249 ms,

dan kesesuaian fungsi sebesar 100%. Terdapat beberapa temuan selama proses

penelitian berlangsung, yaitu sistem yang dibuat tidak memiliki sumber daya

mandiri sehingga membebani accu sepeda motor, serta sistem belum memiliki fitur

informasi lokasi sepeda motor melalui fungsi emergency lock.

6.2 Saran

Setelah dilakukan pembuatan sistem autentikasi sekunder sepeda motor

menggunakan modul HC-05 dan SIM800L berbasis arduino ini, terdapat beberapa

saran untuk pembaca dan pengembang selanjutnya. Berikut adalah saran dari

penulis, yaitu:

a. Dalam pengembangan selanjutnya dapat mengimplementasikan

sumber daya mandiri untuk sistem. Sehingga tidak membebani daya

baterai sepeda motor.

Page 101: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

85

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

b. Dalam pengembangan selanjutnya dapat mengadaptasikan sistem

pelacakan melalui gps pada sistem autentikasi sekunder. Sehingga

dapat memberikan lokasi pasti dari sepeda motor yang terpasang sistem

c. Dalam pengembangan selanjutnya dapat mengimplementasikan

metode enkripsi pada proses pengiriman kata sandi. Sehingga dapat

meningkatkan keamanan dari sistem autentikasi.

Page 102: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

86

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR PUSTAKA

AISI. (2019). Domestic Distribution and Export. Retrieved February 2, 2019, from

http://www.aisi.or.id/statistic/

Arduino. (2019). ARDUINO UNO REV3. Retrieved June 18, 2019, from

https://store.arduino.cc/usa/arduino-uno-rev3

Barrett, S. F. (2013). Arduino Microcontroller Processing for Everyone! (3rd ed.).

Laramie: Morgan & Claypool.

https://doi.org/10.2200/S00522ED1V01Y201307DCS043

BPPB. (2016). KBBI. Retrieved from https://kbbi.kemdikbud.go.id/

Darmawan, H. A. (2017). Mikrokontroler Konsep Dasar dan Praktis (1st ed.).

Malang: UB Press.

Hutahaean, J. (2014). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: deepublish publisher.

Retrieved from books.google.co.id/books?id=o8LjCAAAQBAJ

Lakhoua, M. N. (2012). Using structured analysis for the control of real-time

systems. Journal of Engineering and Technology Research, 4(October), 82–

88. https://doi.org/10.5897/JETR09.088

Muslihudin, M., & Oktafianto. (2016). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi

Menggunakan Model Terstruktur dan UML (1st ed.). Yogyakarta: Andi.

Retrieved from

https://books.google.co.id/books?id=2SU3DgAAQBAJ&printsec=frontcover

&hl=id#v=onepage&q&f=false

Muthumari, M. (2018). Arduino based Auto Door unlock control system by

Android mobile through Bluetooth and Wi-Fi. 2018 IEEE International

Conference on Computational Intelligence and Computing Research (ICCIC),

1–4. https://doi.org/10.1109/ICCIC.2018.8782297

Peters, R. E., Pak, R., Abowd, G. D., Fisk, A. D., & Rogers, W. A. (2004). Finding

Page 103: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

87

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lost Objects : Informing the Design of Ubiquitous Computing Services for the

Home. GVU Center.

Pratama, F. A., & Rakhmadi, F. A. (2019). Design of Motorcycle Security System

Using Fsr ( Force Sensitive Resistor ) Sensor , Arduino Uno Microcontroller

and Sim800L Module. Proceeding International Conference on Science and

Engineering, 2, 185–187. Retrieved from

http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/icse/article/view/82

Prayadnya, I. P. G. A., & Jayantika, I. G. A. N. T. (2018). Panduan Penelitian

Eksperimen Beserta Analisis Statistik Dengan SPSS. Yogyakarta: deepublish

publisher.

Rahadiansyah, R. (2018). Skuter Matik Kuasai Penjualan Motor. Retrieved April

12, 2019, from https://oto.detik.com/motor/d-4202379/skuter-matik-kuasai-

penjualan-motor

Ravel, S. (2019). Penjualan Motor 2018 tembus 6,3 juta unit. Retrieved February

2, 2019, from

https://otomotif.kompas.com/read/2019/01/15/072200715/penjualan-motor-

2018-tembus-6-3-juta-unit

Santoso, H. (2015). Panduan Praktis Arduino untuk Pemula (1st ed.). Elangsakti.

Retrieved from books.google.co.id/books?id=869MDwAAQBAJ

Santoso, H. (2018). Monster Arduino 3 : Implementasi Internet of Things pada

Jaringan GPRS. Elangsakti. Retrieved from

books.google.co.id/books?id=oMKHDwAAQBAJ&dq

Setiawan, B. (2017). Implementasi Metode Caesar Ciper pada Password Berbasis

Arduino.

Silver, L., & Taylor, K. (2019). Smartphone Ownership Is Growing Rapidly

Around the World, but Not Always Equally. Retrieved June 10, 2019, from

https://www.pewresearch.org/global/2019/02/05/smartphone-ownership-is-

growing-rapidly-around-the-world-but-not-always-equally/

Page 104: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

88

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sudaryono, Margono, & Rahayu. (2011). Pengembangan Instrumen Penelitian

Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sujarwo, S., & Oktaviana, R. (2017). Pengaruh Warna Terhadap Short Term

Memory Pada Siswa Kelas VIII SMP N 37 Palembang. Jurnal Psikologi

Islami, 3(1), 33–42.

Sunny L, H., Natalie H, R., Evan C L, W., Nachtigal, N., & Helms, J. (2015). Model

of the Product Development Lifecycle. Sandia National Laboratories,

(September).

Tim EMS. (2015). Kamus Komputer Lengkap. Jakarta: PT Alex Media

Komputindo. Retrieved from

books.google.co.id/books?id=jk5JDwAAQBAJ&pg

Tombeng, M. T., Taghulihi, A. A., Waworundeng, J. M. S., Informatika, J.,

Komputer, F. I., Klabat, U., … Xbee, W. (2019). Implementation of Wireless

Xbee Autentication System of Motorcycle. Cogito Smart Journal, 5(1), 45–

55.

Yanuar, Y., & Alfarizy, M. K. (2019). Survei Kepemilikan Smartphone, Indonesia

Peringkat ke-24. Retrieved June 11, 2019, from

https://tekno.tempo.co/read/1181645/survei-kepemilikan-smartphone-

indonesia-peringkat-ke-24/full&view=ok

Yuliandoko, H. (2018). Jaringan Komputer Wire dan Wireless Beserta

Penerapannya. Yogyakarta: deepublish publisher.

Page 105: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

89

LAMPIRAN

Lampiran 1. Pertanyaan Kuesioner

Page 106: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

90

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 2. Hasil Survey

Page 107: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

91

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 108: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

92

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 109: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

93

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 3. Hasil Wawancara

Page 110: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

94

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 111: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

95

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 4. Script Arduino

#include <SoftwareSerial.h>

#include <EEPROMex.h>

SoftwareSerial sim(7,8);

SoftwareSerial Bt(10,11);

#define waktu 5000

#define relay_a 6

#define relay_b 5

void setup() {

pinMode (relay_a , OUTPUT);

digitalWrite (relay_a, HIGH);

pinMode (relay_b , OUTPUT);

digitalWrite (relay_b, HIGH);

Serial.begin(9600);

sim.begin(9600);

delay(1000);

Bt.begin(38400);

delay(1000);

Serial.println("Init success");

char rombuf[]="admin";

EEPROM.writeBlock<char>(0, rombuf, 50);

Serial.println("default password set");

}

char currentLine[100]="";

int currentLineIndex = 0;

bool nextLineIsMessage = false;

int y=0;

int authnum=0;

char kalimat[50]="";

int indexkalimat=0;

int x=0;

char rom[50] = "";

bool change=false;

void loop() {

if(sim.available()){

char lastCharRead = sim.read();

Serial.write(lastCharRead);

if(lastCharRead == '\r' || lastCharRead == '\n'){

String lastLine = String(currentLine);

if(lastLine.startsWith("+CMT:")){

Serial.println(lastLine);

if(lastLine.indexOf("+6289627810710")>=0){

authnum = 1;

nextLineIsMessage=true;

Serial.println("Authentication Success..");

}

if(authnum==0){

Serial.println("Authentication Failed..");

}

}

else if (lastLine.length()>0){

if(nextLineIsMessage){

Serial.println(lastLine);

if(lastLine.indexOf("ENGINE LOCK")>= 0)

{

digitalWrite(relay_a, LOW);

Serial.println("ENGINE LOCK");}

sendSMS("ENGINE LOCK");}

else if(lastLine.indexOf("ENGINE UNLOCK") >= 0) {

digitalWrite(relay_a, HIGH);

Page 112: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

96

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Serial.println("ENGINE UNLOCK");

sendSMS("ENGINE UNLOCK");

}

authnum = 0;

nextLineIsMessage = false;

}

}

for( int i = 0; i < sizeof(currentLine); ++i ) {

currentLine[i] = (char)0;

}

currentLineIndex = 0;

}

else {

currentLine[currentLineIndex++] = lastCharRead;

}

}

while (Bt.available()){

char lastchar = Bt.read();

kalimat[indexkalimat++]=lastchar;

x++;

}

if (x>0){

if(change){

String password = String(kalimat);

if(password.indexOf("cancel")>=0){

Serial.println("canceled");

Bt.print("canceled");

change = false;

}

else if(password.length()<=7){

Serial.println("password to short");

Bt.print("password to short");

}

else{

password.toCharArray(kalimat, 49);

EEPROM.writeBlock<char>(0, kalimat, 48);

Serial.println("ubah password berhasil");

Bt.print("Password Successfully Changed");

password="";

change = false;

}

}

else{

EEPROM.readBlock<char>(0, rom, 50);

String passref = String(rom);

String password = String(kalimat);

Serial.println(password);

Serial.println(passref);

if(password.indexOf(passref)>=0){

if(password.indexOf("turnon")>=0){

digitalWrite(relay_b, LOW);

Serial.println("ENGINE: ON");

Bt.print("ENGINE: ON");

}

else if(password.indexOf("turnoff")>=0){

digitalWrite(relay_b, HIGH);

Serial.println("ENGINE: OFF");

Bt.print("ENGINE: OFF");

}

else if(password.indexOf("change")>=0){

change=true;

Serial.println("Input New Password");

Bt.print("Input New Password");

}

}

Page 113: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

97

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

else{

Serial.println("wrong password");

Bt.print("wrong password!");

}

}

for(int j=0; j<sizeof(kalimat); j++){

kalimat[j]=(char)0;

}

for(int j=0; j<sizeof(rom); j++){

rom[j]=(char)0;

}

indexkalimat=0;

x=0;

}

}

Page 114: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

98

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 5. Hasil Pengujian Waktu Respon Bluetooth

10:11:30.340 -> pass: admin

10:11:30.444 -> order: turnon

10:11:30.660 -> TURN ON

10:11:30.661 ->

10:12:11.124 -> pass: admin

10:12:11.130 -> order: turnoff

10:12:11.497 -> TURN OFF

10:12:11.497 ->

10:13:45.592 -> pass: admin

10:13:45.625 -> order: turnon

10:13:45 901 -> TURN ON

10:13:45.901 ->

10:13:55.472 -> pass: admin

10:13:55.499 -> order: turnoff

10:13:55.853 -> TURN OFF

10:13:55.853 ->

10:15:34.376 -> pass: admin

10:15:34.410 -> order: turnon

10:15:34.692 -> TURN ON

10:15:34.692 ->

10:16:05.512 -> pass: admin

10:16:05.553 -> order: turnoff

10:16:05.891 -> TURN OFF

10:16:05.891 ->

Page 115: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

99

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lanjutan

10:20:16.012 -> pass: admin

10:20:16.102 -> order: turnon

10:20:16.336 -> TURN ON

10:20:16.336 ->

10:22:52.421 -> pass: admin

10:22:52.455 -> order: turnoff

10:22:52.777 -> TURN OFF

10:22:52.778 ->

10:33:36.290 -> pass: admin

10:33:36.334 -> order: turnon

10:33:36.591 -> TURN ON

10:33:36.591 ->

10:33:55.115 -> pass: admin

10:33:55.234 -> order: turnoff

10:33:55.487 -> TURN OFF

10:33:55.487 ->

Page 116: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

100

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 6. Hasil Pengujian Waktu Proses SMS

21:23:08.050 -> Init success

21:23:08.050 -> AT+CMGF=1

21:23:08.050 -> OK

21:23:08.085 -> AT+CNMI=2,2,0,0,0

21:23:08.085 -> OK

21:23:36.634 ->

21:23:36.701 -> +CMT: "+6289627810710","","19/09/10,21:23:32+28"

21:23:36.804 -> Authentication Success..

21:23:36.839 -> ENGINE LOCK

21:23:36.869 ->

21:24:17.803 ->

21:24:17.871 -> +CMT: "+6289627810710","","19/09/10,21:24:12+28"

21:24:17.971 -> Authentication Success..

21:24:18.004 -> ENGINE UNLOCK

21:24:18.037 ->

21:29:10.666 ->

21:29:10.770 -> +CMT: "+6289627810710","","19/09/10,21:29:06+28"

21:29:10.871 -> Authentication Success..

21:29:10.904 -> ENGINE LOCK

21:29:10.931 ->

21:30:38.123 ->

21:30:38.201 -> +CMT: "+6289627810710","","19/09/10,21:30:34+28"

21:30:38.299 -> Authentication Success..

21:30:38.349 -> ENGINE UNLOCK

21:30:38.390 ->

Page 117: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

101

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lanjutan

21:34:22.927 ->

21:34:23.056 -> +CMT: "+6289627810710","","19/09/10,21:34:20+28"

21:34:23.102 -> Authentication Success..

21:34:23.145 -> ENGINE LOCK

21:34:23.174 ->

21:37:45.543 ->

21:37:45.671 -> +CMT: "+6289627810710","","19/09/10,21:37:42+28"

21:37:45.739 -> Authentication Success..

21:37:45.788 -> ENGINE UNLOCK

21:37:45.800 ->

21:39:31.325 ->

21:39:31.410 -> +CMT: "+6289627810710","","19/09/10,21:39:28+28"

21:39:31.523 -> Authentication Success..

21:39:31.550 -> ENGINE LOCK

21:39:31.558 ->

21:40:12.893 ->

21:40:12.971 -> +CMT: "+6289627810710","","19/09/10,21:40:10+28"

21:40:12.039 -> Authentication Success..

21:40:13.128 -> ENGINE UNLOCK

21:40:13.138 ->

Page 118: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

102

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 7.UAT-01A dan UAT-02A

Page 119: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

103

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 8.UAT-01B dan UAT-02B

Page 120: SISTEM AUTENTIKASI SEKUNDER SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MODUL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iii PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Sistem Autentikasi

104

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 9.UAT-01C dan UAT-02C