evaluasi komprehensif sistem pendingin sekunder
TRANSCRIPT
I'/'Osidillg Semillar IlasilI'enelitiallI' 2T1U11(1111111 200-1
ISSN 0851-5278
EV ALUASI KOMPREHENSIF SISTEM PENDINGIN SEKUNDER REAKTORSERBAGUNA G.A SIW ABESSY
Suroso
Pusat Pcngembangan Tclmologi Rcaktor Risct-Batan
ABSTRAK
EVALUASI KOMPREHENSIF SISTEM SEKUNDER REAKTOR SERBA GUNA G.A.SIW ABESSY. Peran penukar kalor dan menara pendingin menjadi sangat penting sekali,karena kegagalan yang terjadi pada komponen sistem pendingin sekunder ini akanmempengaruhi operasi reaktor terutama keutuhan elemen bakar. Reaktor telah beroperasiselama lebih dari 17 tahun sejak dioperasikan pertama kalinya tahlln 1987. Unjuk kerja sistempendinginnya terindikasi menurlln sehingga perlu dilakllkan penggantian, diantaranya adalahkipas (fan), drit, eliminator dan honeycomb pack, pada menara pendingin. Penggantiankomponen-komponen tersebllt harus diikuti dengan analisis tcrhadap unjllk kerjanya. HasillInjuk kelja penukar kalor yang ditllnjukkan oIeh harga koefisien perpindahan panas (U) baikpada penukar kalor I l11aupun II terdapat peningkatan setelah dilakukan penggantian komponenmoponen pada l11enara pendinginnya yaitu, sebelum penggantian untuk penukar kalor I dan IImasing-masing sebesar 2.409,9 W/m2.OC dan 2.854,9 W/m2.OC menjadi 3.512,4 W/m2.OC dan3.150,0 W/m2.OC dan harga pada kndisi komisioning 3.720,6 W/m2.OC clan 4.111,9 W/m2.OC,
sedangkan kemampuan operasi menara pendingin juga teljacli peningkatan sctelah penggantiankomponen-komponennya yaitu sebelum penggantian untuk jalur I clan II masing-masing sebesar51,9 % clan 59,6 % menjacli 80,3 % clan 92,5%. Harga-harga unjuk kelja sistem sekunclertersebut, setelah clilakukan penggantian komponen-komponen pada menara penclinginnyamenjacli layak operasional.
Kata klll/ci : evaluasi, ~-istelll pel/dil/gil/ sekul/der, kOlllprehellsif, lIlel/af{J pellllillgil/, pellukar kalor.
ABSTRACT
COMPREHENSIF EVALUATION OF SECONDARY COOLING SYSTEM OF G.A
SIW ABESSY MULTIPURPOSE REACTOR. The role of heat exchanger and cooling towerin the reactor become very important, because the failure of the secondary cooling systeminfluence the reactor operation l11ainlay the fuel elements integrity. The reactor has beenoperating since 1987, the performance of cooling system seemed to be decreased and somecomponents have to be renew such as fan, drift eliminator and honeycomb of cooling tower.Replacement the components must be followed by analysis of performance of secondarycooling system comprehensifely enveloping heat exchanger and cooling tower. The heatexchanger after the using the new components as follows. The heat transfer coefficient of 1st
heat exchanger is from 2.409,9 W/m2.OC to 3.512,4 W/m2.OC and 2st heat exchanger from2.854,9 W/m2.OC to 3.150,0 W/m2•0c. In the commissioning periode from the value 3.720,6W/m2.OC to 4.111,9 W/m2•0c. At the other side the cooling tower operation capability increasedfrom 1st line cooling tower from 51,9 % and 59,6 % to 80,3 % and 2st line cooling tower from59,6 % to 92,5 %. The The secondary cooling system performance after repair and replacementcomponents in the cooling tower in this values to become acceptable.
Key wort! : eva!u!ion, secont!my cooling system, comprehensif, heat exchanger, cooling tower
119
ISSN 0854-5278
PENDAHULUAN
1:'\'(dullSi KOf11jJre!leJ]s((SisrCI1lH .
Sic/hI Suroso
Reaktor serbaguna G.A. Siwabessy (RSG-GAS) terletak di Pusat Penelitian
Tenaga Nuklir (PPTN) Serpong, merupakan reaktor riset yang dimiliki oleh Badan
Tenaga Nuklir Nasional (BAT AN). Reaktor pencJitian ini berdaya 30 MW thermal
dengan fluks ncutron sebesar 2 x 1014 n/( cm2s), I11cmpunyai bebcrapa fasilitas yang
dapat dipergunakan untuk melakukan penelitian, pengkajian dan produksi radio isotop.
Panas yang dibangkitkan pada saat reaktor beroperasi I11crupakan potensi bahaya
apabila tidak dikelola dcngan baik dan benar. Oleh karena itu masalah perpindahan
panas merupakan hal yang sangat penting di dalam pengoperasian reaktor. Panas harus
dipindahkan untuk mcnjaga agar suhu plat clemen bakar diteras reaktor tidak melebihi
titik lelchnya. Proses pendinginan RSG-GAS terdiri dari pcndinginan primer dan
pendinginan sekundcr, kedua tahapan pendingin ini I11crupakan suatu rangkaian
pendinginan panas yang dibangkitkan didalam teras reaktor. Panas diambil oleh sirkuit
primer untuk kemudian dipindahkan ke alat penukar kalor dan dipindahkan lagi ke
sistem sekunder melalui media pendingin air dan dibuang ke udara melalui menara
pendingin (cooling tower). Peran penukar kalor dan l11enara pendingin menjadi sangat
penting sekali, karcna kegagalan yang teljadi pad a kOl11poncn sistem pendingin
sekunder ini akan mempengaruhi operasi reaktor terutama kelltuhan elemen bakar,
dengan demikian keandalan dari komponen sistem sekllnder tersebllt hanls tetap terjaga,
sejalan dengan bertambahnya usia reaktor yang telah beroperasi selal11a lcbih dari 17
tahun sejak dioperasikannya pertal11a kali tahlln 1987 terindikasi teljadinya penurllnan
unjuk keljanya, schingga perlu dilakukan penggantian bcberapa komponen menara
pendingin. Diantaranya adalah kipas (fan), driff eliminator dan honeycomb pack, untuk
itll perlu dilakukan analisis hasil penggantian komponcn-komponen tersebut terhadap
unjuk kelja sistcm sckunder secara komprehcnsif Diharapkan dari penelitian ini
dipcroleh inforl11asi secaJ'a komprehensit: pengarllh penggantian beberapa komponen
menara pendingin terse but, tcrhadap unjllk kerja penukar kalor dan menara pendingin
reaktor serbaguna G.A Siwabessy.
DASAR TEORI
Alat Penukar Kalor
Alat pcnukar kalor adalah merupakan suatu peralatan yang fungsinya
mcmindahkan panas dari sllatll fluida yang suhunya lebih tinggi kc f111ida yang suhunya
120
Prosjdil1g Scminar !!osill'cnclitiaH!J 2TRRlii/1I11l 20D·1
lebih rendah. Alat penukar kalar dapat diklasitikasikan Illenurut prases perpindahan
panasnya yaitll langsllng dan tidak langsung dan Illenurut kanstruksinya, yaitll tipe pipa
dan cangkang (Shell and tube), tipe double pipe, tipe pipe coil, dan tipe plat,
sedangkan aliran pada alat penllkar kalar dapat teljadi secara parallel j10w dan counter
j1ow. Berdasarkan fungsinya alat penllkar kalar dapat dibedakan sepelii chiller,
condensor, cooler, heat exchanger, reboiler, heater, evaporator, vapoririser dan
superheater. Harga kaefisien perpindahan panas pada suatll alat penukar kalar dapat
diperaleh dengan perhitllngan Illenggunakan metade selisih sllhu rata-rata lagaritillik (
Logarithmic Mean Temperature Difference = LTMD) atau dengan Number Tramfer
Unit - Efektivitas. Efektivitas penukar kalar secara 1I1llUill didetinisikan sebagai
berikut:
1- exp[( - UA 1 Cmill Xl- Cmill 1C",Oks)]& = ------------------
1- (Cmill 1C",oks )exp[( - UA 1Cmill XI- Cmill 1C""'kl.)](1)
dengan C=IllCp, ada]ah lajll kapasitas, UAICmin adalah jllllliah satuan perpindahan panas
yang sering disebut dengan number of transfer unit atau NTU dan C=Cnin ICl11aks.
Barga efektivitas untuk penllkar kalar jenis pipa dan cangkang adalah sebagai berikut :
(2)
Sedangkan harga NTU untllk penukar jenis kalar jenis pipa dan cangkang adalah,
dan,
[ -,( )t2 ]NTU = -(I+C2t/2 x In 21&-1-(: - (I+C- //2 untuk C > 02160-I-C+ I+C2(3)
NTU = -In(1-&) lIntli C =0 (4)
Faktar pengatar (fouling factor) pada penukar kalar didefinisikan sebagai,
pembentukan pad a penllkar kalar yang menghambat perpindahan panas dan
memberikan tahanan terhadap aliran panas sehingga menyebabkan Illenurllnnya
kelllalllplian lInjllk kelja penllkar kalar, hal ini timblll jika penukar kalar telah dipakai
untuk beberapa waktll karena timblllnya endapan yang biasa terdapat dalam aliran.
Faktar pengatar (Rr )dirllmllskan sebagai berikut ;
1 _1R r = ~ Uterslil. kOfor
121
(5)
ISSN OX5,1-527X Cro!uos; Kvmprchc/lslfS;sfcm_p,"'ie/ill .','l/rosa
Menara Pendingin
Mcnara pcndinginan bcrfungsi untuk mcndinginkan air dengan cara
menyentuhkan dengan udara. Udara yang rclatif lebih dingin dari air akan
Illcnycbabkan perpindahan panas dari air kc udara. Panas yang telah di serap udara ini
di buang bersama-sama dengan udara yang di buang dari mcnara pendingin.
Merkel menurunkan persamaan untuk menentukan karakteristik menara
pcndingin, yaitu(4) :
v JCpm • dtK·A-= --
L (hs - h)
Pcrsamaan (2.3.25) biasanya djsebut dengan Number OfTramfer Unit (NTU) (4):
V C ·dt
NTU = K . A L = f- ~1'((_1 -
(6)
(7)
Dalam Illengevaluasi persamaan NTU dapat digunakan bcberapa cara metode numcrik,
dalmn hal ini akan digunakan metodc TchebycheJJ Persamaan yang diselcsaikan adalah
integral fYd\', dengan mengambil 4 titik dari nilai y dan dialllbil nilai x sedemikian
rupa, sehingga didapat 0, I03,. ..,0,406,. .., 0,593,. ..dan 0,89 dari interval (b-a). Untuk
mencntukan nilai NTU atau Ka V/L, persamaan menjadi;
r Ydx=(b~a)YI+Y2+Y3+Y4)dimana: YI = nilai y pada x = a + 0, I (b-a)
Y2= nilai y pada x = a + 0,4 (b-a)
Y3= nilai y pada x = a + 0,6 (b-a)
Y4 = nilai y pada x = a + 0,9 (b-a)
Illakajika parameter sebcnarnya yang kita masukan, menjadi;
(C,"" (I, -''))( 1 1 1 1)= ---4 - /l..hl + L\.h2 + /l..h3 + /l..h4
dan; /l..hl= nilai (hs - h) pada tl + 0,1 (tl - h)
/l..h2= nilai (hs - h) pada tl + 0,4 (tl - t2)
l1h3 = nilai (hs - h) pada t, + 0,6 (tl - t2)
L\h4 = nilai (hs - h) pada tl + 0,9 (tl - t2)
122
(8)
(9)
Prosidillg Semillar Hasr! Pelle!itiall P)'iilRTa!lIm 20M
persamaan tersebut dapat dituliskan secara umum scbagai berikut;
v f Cpmdt Cpmdt II 1K·A· L = J, (hs-h) =-/-1-E1(hs-h)
ISSN 0854-5278
(10)
Dimana;
dengan n = 4 sesuai dengan acuan dari acceptance test prosedure untuk menara
pendingin.
Suatu menara pendingin mempunyai dua laju aliran yaiatu aliran udara, G dan
aliran air, L. perbandingan kedua besaran terse but mempengaruhi dalam perhitungan
unjuk kerja menara pendingin yang tertuang daklam kurva karakteristik menara
pendingin, persamaannya ;
(11)
C = konstanta karakteristik menara pendingin
n = eksponen yang berharga antara -0,55 sampai -0,65. dalam
pembatasan masalah biasanya diambil n = -0,6
Dalam menentukan unjuk kClja mcnara akan dic3I'i karaktcristik menara pendingin
sebai bahan pembanding antara karakteristik operasi dengan karakteristik dcsain.
TATA KERJA
Reaktor Scrbaguna G A Siwabessy
Sistem pendingin reaktor G.A. Siwabessy terdiri dari sistem pendingin primer
dan sekunder. Sistem pendingin primer berfungsi untuk memindahkan panas yang
timbul di teras reaktor pada saat operasi. Pengambilan panas tersebut dilakukan dengan
cara mengalirkan air pendingin lewat celah bahan bakar, panas dipindahkan ke sistem
pendingin sckunder melalui penukar panas dan akhirnya panas tersebut dibuang ke
atmosnr melalui menara pendingin.
Alat Penukar Kalor (Heat Exchanger)
Alat penukar kalor pada RSG-GAS berbentuk shell and tube, tersusun atas
tabung tegak diameter 1300 mm, panjang 9000 mm dengan cli dalamnya terdapat ikatan
pipa-pipa sebanyak 1632 digabung menjadi 2 bagian yang masing-masing untuk aliran
naik clan turun. Air pendingin sckuncler yang mengalir melalui dalam pipa-pipa (I'hel
shel) adalah air pcnclingin primer. Sisi-sisi masukan clan keluaran pesawat tcrsebut
123
ISSN 0854-5278 /:\'O/1((/S; K()llIprchcJl.'~f.)·isIC1J1, ..
,)'it/it! .)'uruso
berada pad a sisi sam ping atas, baik untuk sekundcr maupun primer. Jadi aliran all'
Penelingin yang teljadi aelalah turun dan kemudian naik lagi elengan masing-masing
mclalui satu diantara 2 bagian sebagaimana eliterangkan di atas. Dan perlu juga
clikctahui bahwa, arah aliran primer dan sekuncler adalah ber1awanan. Didalam tabung
tegak tersebut juga clipasang kisi-kisi sebagai rangka pipa-pipa (ikatan pipa-pipa) yang
acla di dalamnya, sehingga get31'an yang tel:jacli akibat ada aliran air pendingin clapat
tcrpenclam. Dan tidak lepas pula pesawat penukar panas ini dilcngkapi juga clengan
saluran clan katup-katup untuk pembuangan uclara (venting) clan pcngurasan (draining),
baik di bagian primer maupun bagian sckuncler. Tabung tegak pipa-pipa yang acla di
clalamnya clibuat elari bahan stainless stell.
Perawatan pesawat penukar kalor antara lain pembersihan permukaan dalam clari
pipa-pipa clalam pesawat terscbut, karena di dalam pipa-pipa itu scnantiasa
bersinggungan dcngan air pendingin schmeler yang secara langsung berhubungan
dengan udara endapan-endapan lebih besar, karena itulah setiap periode tertentu
pencueian/pembersihan tersebut dilakukan.
Dan hal ini dilaksanakan bersamaan clengan operasi sistem pendingin sekuncler.
Pekerjaan ini clilaksanakan clengan memompakan benda-benda berbentuk bola yang
elastis ke cialam pesawat penukar bahang tersebut melalui suatu sistem yang telah
terscclia pacla sistem penclingin sekunder.
Sedangkan air penclingin primer yang mengalir lewat shell-shell dalam tabung
penukar kalor merupakan air yang telah climurnikan oleh sistem purill(asi air kolam
reaktor, sehingga dijamin pacla shcl-shel tersebut terbebas clari enclapan ataupun
kotoran-kotoran lainnya.
Sistem penclingin sekuncler mengambil bahang pada alat pcnukar kalor clan
membuangnya mclalui bcberapa mcnara pcndingin kc atmosnr. Sistcm ini clircl1canakan
mampu mcminclahkan bahang sebcsar 33.000 kW (cliluar pendingin tambahan untuk
eksperimcn) clan tercliri clari 2 bagian pemipaan, yang masing-masing bagian 50%
(pompa-pompa, alat-alat penukar bahang, pipa clan 2 blok menara pcnclingin).
Menanl Pendingin (Cooling Tower)
Menara-manara ini merupakan I11cnara pcncIingin penguapan cli mana udara akan
dihisap secant paksa olch kipas ("blower"), dircncanakan untuk sllhll am bang udara
basah ("wet bulb") scbesar 2S°C. Pcnclingin sckundcr ini dircncanakan juga, agar suhu
124
Prosidil1b c)'eminar//osil PCI/clition P2TRJ?hilllill 2Dn./
ISSN OS5·1-527X
air pendingin primer yang kembali ke kolam reaktor tidak bolch melcbihi 40°C. Sislem
pendingin sekunder dioperasikan dengan air yang diambil langsung dari sistcm
penyediakan air setcmpat tanpa pengolahan terlebih dahulu.
Sistem pendingin sekundcr mengambil panas pad a alat penukar kalor dan
membuangnya mclalui beberapa menara pendingin ke atmosfir. Sistcm ini direncanakan
mampu memindahkan bahang sebesar 33.000 kW (diluar pendingin tambahan untuk
eksperimen) dan tcrdiri dari 2 bagian pemipaan, yang masing-masing bagian 50%
(pompa-pompa, alat-alat penukar bahang, pipa dan 2 blok menara pendingin).
Menara-manara ini mcrupakan menara pendingin penguapan di mana udara akan
dihisap secara paksa oleh kipas ("blower"), direncanakan untuk suhu ambang udara
basah ("wet bulb") sebesar 28°C. Pendingin sekunder ini direncanakan juga, agar suhu
air pendingin primer yang kcmbali kc kolam reaktor tidak bolch melcbihi 40°C. Sistem
pendingin sekunder dioperasikan dengan air yang diambil langsung dari sistem
penyediakan air selempat tanpa pengolahan terlebih dahulu.
Untuk mcngendalikan korosi dan membatasi tumbuhnya lumut, maka sistcm
sckunder ini dilcngkapi dcngan pcralatan tambahan yang dapat menyemprotkan bahan
telientu kc dalam sistcm sckundcr. Kolam penyediakan air juga disccliakan, untuk
memenuhi kcbutuhan air di sistcm primer dan sckunder yang berguna untuk mcnjaga
apabila pada suatu saat sistem penyediakan air setempat tidak bekelja. Sistem
pembuangan panas pad a RSG-GAS diberikan pacla Gambar 1.
S ••"m ~"$""m
"u.·..., ./)c••"Ak'!,frtn
~ P,mbuatir.bah
KPK 01 KPK 01 KSB KTA K?K
I-c---=-'--~----- G.DBm..Pl.ll:lGZll....._~=~--_·_- --".._.~._-----~.!_---to-!, '-'--'" ,,_:~
GambaI' I. Diagram scgaris sistcm p(~ndingin utama rcaktor G.A. Siwabessy [I]
125
ISSN 085·1-5278 1:-\·u/II(f.!ii KVlJlprl'lh'l1sy .\,S(('1!1.\'idi(1 :";/froso
Pcralatan l'cngll[Wran dan Pcngambilan Data
Alat ukur yang dipakai clalam pcnclitian ini terdiri clari alat ukur terpasang dan
alat ukur portable. Pcralatan pengukuran terpasang pada di Ruang Kcndali Utama, yaitu
alat ukur sistem sekundcr yang meliputi peralatan pengukuran suhu <.Ian laju aliI', untuk
data unjuk kelja penukar kalor diambil dari suhu masuk dan keluar pcnukar kalor dari
sistem primer dan clari sistem sckunder (J EOI CT 02-04 cr 001/002) dan (P A 0 I102 CF
00 1/002), suhu udara luar (KLA 10 CT 00 I) dan kelembaban udara (KLA 10 CM 001),
yang kesemuanya sclalll dikalibrasi setiap 3 bulan sekali.
Sedangkan alat lIkllr portable digunakan untuk mendapatkan harga laju aliran
udara luar, suhll lingkungan, suhu bola-bola basah dan kelembaban uclara,
menggunakan pcralatan digital yang diekskusi dengan program kompllter dcngan
batasan pcngukuran kecepatan udara 2-25 mis, sedangkan untuk batasan pengukuran
suhu 0-100 DC, alat ini juga terkalibrasi dcngan baik. Data didapat dari pengukuran saat
operasi, data komisioning untuk unjuk kerja penuar kalar pada daya 15 MW yaitu pada
tanggal 12 Maret 1998. Data Opcrasi scbelum penggantian bebcrapa komponcn mcnara
diambil pacla tanggal II Fcbruari 2004, dan data setclah pcnggantian komponcn yaitu
11 September 2005.
I fASIL DAN PEMBAI-IASAN
Data-data pcngukuran unjuk kelja penukar kalar meliputi, lajll aliran pada sisi
shell dan tube, suhu masuk dan keluar untuk sisi shell dan tube baik untuk pcnukar
kalor I maupun II, sedangkan dari tabcl mcliputi harga densitas dan panas jenis. Data
data tersebut diperoleh untllk kondisi komisioning yaitu ketika reaktor bcropcrasi pada
daya 15 MW saat komisioning pacla 12 Maret 1998, untuk kondisi sebelum
pcnggantian komponen pada tanggal II Februari 2004 dan setclah pcnggantian
komponcn pad a menara pendingnnya pad a tanggal II September 2004. data
selengkapnya diberikan pad a Tabcl 1 sampai dengan 4.
Data-data pengukuran unjuk kelja mcnara pendingin meliputi, lajll aliran
pendingin masuk dan keluar jalur pen<.lingin, kecepatan udara Iuar, sllhu masuk dan
keluar menara pcndingin, dan kelcmbaban udara, masing-masing diambil untuk jalur [
dan II dan dilakukan pada saat scbclul11 dan seslldah penggantian bcberapa komponcn
yaitu, untuk kondisi scbclul11 pcnggantian kOl11poncn pada tanggal 11 Februari 2004 dan
126
Prosiding ,')'{'minorllasil PC!Jclifionl''?lHN.Tal/1/11 2nn-l
ISSN O'SI·527x
setelah penggantian komponen pada tanggal 11 September 2004 clibandingkan dengan
data clcsain dari menara pendingin.
Data operasi menara pendingin selengkapnya cliberikan pad a Tabel 5 clan Tabel 6
Pengolahan data untuk menclapatkan unjuk ketja penukar kalor yang berupa
harga kocfisien perpindahan panas dan faktor pcngotor clilakukan dcngan mcnggunakan
pcrsamaan 6 sampai dengan 11. Basil perhitungan dipcroleh dcngan mengambil harga
rata-ratanya untuk kondisi sebclum clan scsuclah pcnggantian beberapa komponen pada
menara penclingin, yang clibandingkan clcngan harga pacla kondisi komisioning.
Selengkapnya cliberikan pacla Tabcl 7
Tabel 7 Harga kocfisien perpindahan panas (U) clan nlktor pcngotor pcnukar kalor (Rr)
No.
Penukar Kalar I Pcnukar Kalor II
1
2
3
Penukar Kalor----Komisioning
Sebelum Penggantian
Setelah Penggantian 3720,6 i - =+4.111,9
----- .------;:;:q ------- ---;;:-;r--2409,9 1,47. 10" 2.854,9 1,08. 10"
3.512,4 -TT59~0'5-- 3.150.-0---j- 7,43.10·'-____L .. .L....- I _Evaluasi unjuk kClja penukar k,llor RSG-GAS scbclum clan scsuclah pengganti3i1
bcbcrapa komponen pacla menara pcndingin clilakukan pacla daya operasi tcnnal 15 MW
yang scharusnya rcaktor mampu clioperasikan pada claya termal 30 MW. Reaktor
clioperasikan pacla keaclaan bersih pacla claya 15 MW clilakukan clengan l11engambil clata
pacla langgal 12 Maret 1998 dengan konclisi untuk penukar k,dor I suhu masuk tabung
rata-rata 40,2 °C, clan keluar 33,7 0c. Suhu l11asuk pipa rata-rat 33,8 °c clan keluar 37,6
°c, scclangkan untuk konclisi penukar kalor II suhu masuk tabung rata-rata 39,6 °c, clan
keluar 33,6 0c. Suhu masuk pipa rata-rata 33,5 °c clan keluar 37,2 °c clengan laju alir
sal11a baik untuk konclisi penukar kalor I l11aupun II yaitu laju aliI' sistcl11 primcr 3150
m3/h clan laju alir sistem sekunder 1950 m3/h. I-Iarga koefisicn perpinclahan panas hasil
perhitungan cliperoleh untuk penukar kalor I sebesar 3.720,6 W/m2.C clan penukar kalor
II sebcsar 4.111,9 W Im2.C. Barga koefisicn pcrpinclahan panas (U) clan faktor pengotor
(Rr) diambil untuk konclisi sebclum clilakukan pcnggantian beberapa komponcn pacla
menara penclingin clan sesllclah penggantian llntllk operasi claya 15 MW, masing-masing
dilakukan pacla tanggal 11 Pcbruari 2004 dan tanggal II September 2004. Harga
kodisicn perpinclahan panas sebelum dilakukan pcnggantian beberapa komponen pacla
121
f:~\'al1ftlsi K()!IIIJr('ht'n\~(,)'i.\ICIJ1Sidiq .",'uroso
mcnara pcndingin masing-masing 2.409,9 W/m~.C Dan 2.854,9 W/m2.C dan setelah
pcnggatltian mcnara pcndingin 3.5l2,4 W/n/.C dan 3.150,0 W/m2.c. Tcrlihat dari hasil
tcrsebut tel:jadi peningkatan setelah dilakukan pcrbaikan masing-masing 29,64 % untllk
penllkar kalor I dan 7,18 % untuk pcnukar k,11or II, sedangkan harga faktor pengotor
seperti dibcrikan pad a Tabel 7 teljadi teljadi penurllnan masing-masing lIntuk penukar
kalor I sebesar 10,82 % clan 68,80 %. Basil-hasil dari kenaikan harga koefisien
pcrpindahan panas dan penurunan faktor pengotor setelah dilakukan penggantian pada
beberapa komponen menara pendingin tersebut ternyata berpengaruh terhaclap unjuk
kelja pcnllkar kalor, hal ini sesuai clengan harapan, sedangkan perbeclaan an tara kondisi
penukar kalor I dan II dari awal sudah tetjadi pada kondisi bersihnya dan kemungkinan
disebabkan karcna perawatan dan aliran bola-bola spons yangmembcrsihkan
permukaan pipa-pipa pada penukar kalor tidak sama.
Pengolahan data untuk mendapatkan kemampuan operasi menara pendingin
dilakukan dcngan menggunakan persamaan I sampai dengan 5. Basil pengolahan clata
untuk kondisi sebclum dan sesudah pcnggantian bebcrapa komponcn pacla menara
pcndingin dibcrikan pacla Gambar 2 sampai dengan 5
Kcmampuan opcrasi menara penclingin dibcrikan sebagai kurva karaktcristik,
berdasarkan harga number transfer un;t (NTU) operasi scbclum pcrbaikan, setclah
pcrbaikan dengan NTU desain. Untuk mcngctahui harga LlG pcrpotongan terlebih
dahulu harus clitcntukan nilai karaktcristik mcnara opcrasi (C) mcnggunakan
persamaan,
C = K.a.V/L (LlG)0.6 ( 12)
Harga C jalur I sebe]um perbaikan,
Copcrasi= 0, I65 I (1,224)°,6
= 0,1864
maka clapat ditentukan harga (LlG)berpotongn dengan memasukan kondisi desain sama
dengan kondisi operasi,
( ~ ) 01"'"';
(L)G desain
)-0,6C;>paa.,{ ~ '''J>olo''gm,
= NTUdesain
Maka clidapat nilai LlGbcrpotongan= 0,79
Schingga,
128
Proshlillg ,)'('/11//101' Ilusl! /\'lJl'hr:(l!1!'2TlU?Tal/ll/1.'OO-J
)--06
L '
NTUbcrpotongan = C opcmsi (-Z; bCl'polongon
= 0,1864 (0,79ro,6
= 0,215
Kemampuan operasi menara pendingin dapat ditentukan dengan,
Cfektivitas menara =
(L / G) berpolOogoo X 100%
-(L / GLC"'i/1
= (0,79/1 ,52)x I00%
=51,9%
Dengan cara yang sarna diperolch, untuk harga C jalur II sebelum pcrbaikan,
sesudah perbaikan untuk jalur I dan II masing-masing diberikan pada Gambar sampat
dengan.
Efektivitas mcnara 59,6 %, 80,25 % dan 92,5 %
Kurva Karakteristik Opcrasi lVIenara Pendingin
0.40.35
0.3
0.25:JI- 0.2
z 0.15
0.1
0.05
o ,
o 0.51
I1
LtG
2
Gambar 2. Kurva karaktcristik unjuk kClja menara pendingin RSG-GAS untuk
kondisi opcrasi sebelum pcrbaikanjalur I
129
ISSN OS5·1·527X
:::>IZ
0.6
0.5
0.4
1:'\\III/(1.\'1 }..·()/J1fJn'h(,J1\'~(.\is!em
.Sld;q SuroJo
Kurva Karakteristik Operasi Menara Pendingin
o 0.5 1
UG
1.5 2
Gambar 3. Karaktcristik unjllk kClja Illcnara pcndingin RSG-GAS llntuk kondisi
operasi scbclum pcrbaikanjalur II
Kurva Karakteristik Operasi Menara Pendingin
0.349
0.348
0.347:::>I- 0.34Bz
0.345
0.344
0.343
o 0.5 1
UG
1.5 2
Gambar 4. Karaktcristik unjuk kerja menara pcndingin RSG-GAS untuk kondisi
opcrasi sctclah pcrbaikan jalur I
130
Prosiding Seminur Ilusill'CfIt'!ili(lI1l'2'IH.1?iilllllll JOO)
ISSN 085·1-5278
0.5--
0.4
n
::> I-z 0.2
0.100
0.5 1
UG
Pendingin
2
Gambar 5. Karaktcristik llnjuk kClja mcnara pendingin RSG-GAS untuk kondisi
operasi setelah perbaikan jalllr II.
Barga kcmampuan menanl pendingin diberikan dalam bilangan pcrsen, yaitu
perbandingan antara (LlG)berpo(ongall dcngan (LlG)Jcsdin, memberikan hasil sebagai bcrikut
kondisi sebellim dilakukan pcrbaikan untuk jalur I scbcsar 51,9%, jalur I! scbcsar
59,6%. Kondisi opcrasi sctclah perbaikan llntuk, jam I sebesar 80,25%, jallir II scbesar
92,5%. Harga-·harga kemampuan opcrasi menara pcndingin setclah perbaikan tCljadi
peningkatan yang berarti yaitu lcbih besar dari kctentllan layak operasi suatu menara
pendingin (lebih besar dari 80%).
Data hasil perhitungan harga LlG opcrasi jauh dibawah harga LlG dcsain baik itl!
setclah mallplln scbclum pcnggantian beberapa komponen pada menara pendingin,
tetapi dari cffektifitas mcnara dalam mclepas panas terlihat bahwa kondisi setclah
pcrbaikan mcngalami pcmbahan. Pcrllbahan tcrsebllt tCljadi disebabkan olch bebcrapa
1'aktor antara lain:
I. Penggantian honey cOlllbpack dan dmfJelill1inator, kcmungkinan kOl11ponen
lama sudah banyak kcrak yang tcrbcntllk pada bagian ini akibat pH air yang
tinggi (bassa) mcnycbabkan konduktljltas thermal bahan mcnjadi kmang baik.
2. Kondisi !ingkungan yang I11cndekati harga desain mcnara untuk iklim tropis
yaitu scbcsar 31,5 °c maka temperatur bola-bola basah mcncapai 28 0c.
3. Harga NTU yang dipengaruhi nilai LlG, karena nilai !aju aliran udara (G) sclalu
konstan l11aka nilai laju aliran massa air sangat mcnentukan.
131
/:'ndlla~; KOJ1/jJn'!rCIlS(/,\;.Qel11 .
.\,'Id;(/ .)'lIUJSO
Jika dibandingkan antara jalur I dan jalur II dapat diketahui bahwa jalllr II Icbih
efisien dibandingkan dcngan jalur I baik itu scbclllm mall pun setelah pcnggantian
komponcn pad a I11cnara pcndingin.
KESIMPlJLAN
Bcrdasarkan dari hasil analisis unjuk kelja sistel11 sekundcr sccara komprchesifyang
meliputi unjuk kelja pcnukar kalor dan menara pcndingin scbclum dan scsudah tCljadi
penggantian bcberapa komponen mcnara pcndingin dapat disimpulkan sebagai bcrikut :
1. TCljadi pcningkatan unjuk kelja pada kedua penllkar kalor clan dua jalur menara
pcndingin setelah dilakukan penggantian pada beberapa komponen menanl
pendingin
2. Peningkatan pada unjuk kClja penukar kalor ditandai dcngan peningkatan harga
kocfisien perpindahan panas (U) yaitu, scbclum dilakukan pcnggantian penukar
ka!or I dan II masing-l11asing sebesar 2.409,9 W/m2.oC clan 2.854,9 W/n/.oC
menjadi 3.512,4 W/n/.oC dan 3.150,0 W/n/.oC, sedangkan kcmampuan operasi
I11cnara pcndingin scbcIlIm pcnggantian untuk jalur I dan I[ masing-masing scbesar
51,9 % dan 59,6 % mcnjadi 80,3 % dan 92,5 %.
3. Ilarga-harga unjllk kClja sistcm sekllndcr, setclah dilakukan pcnggantian komponen
komponen pad a Illenara pcnclinginnya menjadi layak operasional dan memenuhi
pcrsyaratan yaitu untllk pcnllkar kala teljadi pcningkatan dan pada mcnara
pcndingin kemalllpllan apcrasinya lebih besar dari 80 % (Standar layak operasl
menara pendingin )3).
Tabel1. Data - data penukar kalor I sebelum penggantian blower pada operasi re3ktor daya 15 MWdengan laju alir sisi kelongsongl3150 1113/hdan sisi pipa 1950 1113/1113ngg3111 Februari 2004
132
Prosiding Scminor/lusil rCllclirionl'2TI?I?1(;//11/1 llll)'!
ISSN 0851-5278
Tabel 3. Data-data pellukar kalor I setelah penggantian blower pada operasi reaktor daya 15 MW padaoperasi deE~.9.!:1!~Laiualil..sisi shell 3150 m31h dan sisi tube 1850 m3111ta.!!Jl~~tember 2004
NO. fJar1Jl Suhu masuk Suhu ke Illar Suhu masuk Suhu keluaroperasi I I<elongsong kelongsong pipa pipa~C _(C) °CL °CL-
~ ..QQ:52_0 _~ 34,0 32,2 35,027-0.._ 01~QL _ 40--.2 ~O ]~~ 35,0Q}__ Q?O~ __ 40R 34,0__ . 32,0 ._~04 J?1:..® 39,5 34,0 _~"g 35,0 _05 04.00 39,5 34,0 ~2--,~ ._34,~ __
..Ql3 Q.5.J2~ _39,!L l'!L :gp ;3.4,5 _
Q'! _iJ§.cQQ __ 39,5 ]:.+'_Q }.s.0 34,0 .08 0-7.00 39,0 34,0 32,0 34,0
~;~llti~lr-~1t~-~~/i~_t~1~~~:133
ISSN ORS·!-527R I~\'ali/(IS i l\ Oll//HC heI J:'i ~I,)·i.\Ie 1I1
Sidiq ,)'uroso
Tabel 4. Data-data penukar kalor II setelah penggantian blower ~ada operas! reaktor daya 15 MW pada
operas! den8i3n lat <JIi!:...-~sishell 3150 m3/h dal1 sis! tube 1850 m 10J.a.£1j)9~_~~Etember 20~NO. Jam Suhu mas uk Suhu ke luar Suhu masuk Suhu keluaroperasi kelongsong kelon9sol19 pipa pipa
_____. ...J~ (0 CL L~ j"----~t__01 _QQQO 39,5 34,0 32,2 _.;3~,_Q _
92 01J29__ 39,5 34,0 _:g? --2~c9... _03__ 0200_ ~9,L .]4,0 :gL 2§-,~_.Q:.~ 03-"-.QQ. _39,Q 34,9 32~ .-l~,~_~_Q.~ 39-,-0 34,__0 :g9 35,5 _
_.Q~_ 05Q!L. __ 39c9..._ ~Q... 32SL ~5,0 _Q? QE:'00 _33.JJ ~~~ ~S.O ]_~-,-Q _
_Q~_ 07.00_ 38,5 34,0 32,0 ~~'.9 _99 Qi3.00 38,5 1~_,0__ --2~,0 _.l.?-,_5._lQ __ 09.00 __ 39,0 ~_'_Q. ..l.:sL__ .J~2~ _2_1_..J.9.:.~ _39,0 34,_9 . _1_?1? ~R. __
g__~Q __ ~9.2... ._~0 .]~,-O ]£,9 _J)__ 1]00 ....l.§J,0 34,0 _]bO --2~'Q_n _14. _1300 __ ~!~ __ ---.l<1.,.9 ~;Q. ~\3..Q ._.
15 14.00._ ~2 _1..'!L ]2,2 3~,5_._. __2.6 .J..!?~ __}9,0 34,Q. 32,L 1.6.cQ. _
21- J.....6.00 ~_,O ~~Q :g2. 36...__0 _~_ ....17.00 392 l..~L ~ 36,0 _19_J..~,-Q~__~2...Q.. ~ ~ ~-'~ _20 19.00 39,8 34~ 32,5. -.-l.~ __~ 1Q·00 ~.9-'9 ..lj...Q 32-2. ~§_,O _
?-2 21._9.L. 39,5 34,0 _~~ 35,? _~3 22.0L _~.2.... ..l~ -.-l.s~ 35-'L _24 23.00 39,5 34,0 .l.:SQ_ 35,5_
Tabel 5.Data operasi menara pending in sebelum penggantian blower pada daya reaktor 15 MW____ T_'!..f:1.!l9~'-J.:I.£.ebrua!i2Q.9~ . _
Jam! Laju alir Suhu masuk Suhu keluar Suhu Ling KelembaNo.1 Operasi I Sekunder MP MP kungan ban(mjjam!__ ~) L~_L .l~g ~)__
..21_ . ..9.9.:.Q9__ ...J.Q.~ _~9 ~2 ?~& 9fL _9..2 ...Q.1.:.9..9 ...JJ~ ~...Q ..l.!)~ 2~,9 ~03 02.00 1950 . 35,0 .....l.Z,2 e-'9 ~ _04 03.00 1950 35,0 3"7,5 ~~Q. 95Q.~ 04.00 1950 35,0 37,~ 2"~,5 __ ~9_6 05.00 1950 35,0 _3"7,~ ]~ __ 95 __97 06.00 1950 35,2 ---.l!.!L ~4,~ .§J~ _
Q.8 _Qz.:~_ 1950 _ 35,0 32,5.. 2j,5 85
__~ 08.00__ 1950 35,5. 3l,_2 ~?.,.0 95 _
1Q_ 02..~. __l2~ ....3~cO ..l.~,Q .RL 95. _
.:!1.._ 10.00 ~_O __ ...l_§,~ 1?,9 30,0_ ~6 _it j~- j!~j~~-{I~~=--11i=~~lj~-=-1.6 15.0L ...J.Q.50 }Z,O J_:~J2. 3_~'-5 72__
134
f)rosidinr, Seminar f los;1 rcnelirioJ1!)2TRR'Ie/hI/II )0111
17 15.00 1950----- ---------- ---18 1700 1950---- ---------19 18.00 1950------ ---20 19.00 1950-- -----21 20.00 1950--------. --22 21. 00 1950"--- ---- ----23 22.00 1950._- ----- ------24 23.00 1950
Tabel 6. Data operasi rnenara pending in setelall penggantian blower pada operasireaktor daya 15 MW tanggal11 September 2004
ISSN OX51·527X
.Jam I Laju alirNo.1 Operasi Sekunderim3/jam)
01 0000 185002 01.00 185003 02.00 1850-- ---- --04 03.00 185005 04.00 1850- -------06 05.00 185007 06.00 1850-- ..----08 07.00 185009 08.00 1850..- ------10 09.00 1850-- --.-----.11 10.00 185012 11.00 1850
13 12.00 1850.--- -14 13.00 1850- ------- --------15 14.00 1850.--- ----- ---16 15.00 1850-.--- ..- ----17 16.00 1850-- -.---.----- .------18 17.00 1850- -----19 1800 1850-- --------20 19.00 1850- ------21 20.00 185022 21.00 1850-- ---- --23 22.00 1850- --24 23.00 1850
Suhu masuk Suhu keluar Suhu Ling KelembaMP MP kung an ban(0G) (oe) .-L.~L__ ~)
45,0 40,0 26,0 ~.
45,0 40,0 _ 26,Q ~ _45,0 40,0 __ 2.?~ __ 85.45,0 40,0 25,.0 ~~
45,0 39,~ ..z.'!.!?. __ ....§_t2. __
45,0 ~~ 24-,-~ 85 _45,0 ~,_O __ ~SJ ~~45,0 39,0 ~4,0 J?§.
45,0 39,.9 l§...0 _~ __
:±.~ ~Q._ 36,Q ~ _45,0 40,0 _40,9 BL__45,0 40,0 ~ Z~ _45,0 40,0 _33,Q... ~ __
45,0 40,0 32,0 70
. =r1.----.-------------_--------.--45,0 4Q,~ ~3,0 6] _45,0 40,0 33,0 0746,0----- 140.-0 --- 3;[0---- --6'7---.---.-------··--f-----·-------··· ----.----.-- -- ...---.--.
:~~-·=_=-~j~~t~--__1f.~=~=_~-~_b==~46,0 40,0 ...1.!i,Q ?!L _46,0 40,0 ?~_O ~46,0 ~Q,Q ?~Q..._. .2145,0 40,0 27,5 ...2?45,0 40,0 27,5 72
135
ISSN OX5·LS21X
DAFTAR PUSTAKA
1:"'0/110.\1 KO/lljJrc/rcl1sl/.\isfCIJI
,)'Idi(/ __"'lfrOSO
I. ANONIM, "Acceptance Test Prosedure fc)r Industrial Water Cooling Tower",
Cooling Tower Institute Buletin ATP-I05, 1967.
2. ANONIM, "Cooling Tower", Takasago Thermal Engeneering Co. Ltd, 1991.
3. KERN,D.Q., "Proses Heat Tran.sfer", TvlcGraw-IIill International Book
Company,1950.
4. CI-ll:REMISINOFF, P., CHEREMISINOFF, N., "Cooling Tower Selection ",
Design and Practise, Ann Arbor Science Publishers, Inc. I 98 I.
5. BURGER, R., "Cooling Tower Technology : Maintenance, Upgrading and
Rebuilding" , The Fairmont Press, Inc, 1987.
6. ANONIM, "Safety Analysis Report", rev. 8 Vol. 2 Multi Purpose Reactor 30,
Serpong, 1999
7. KREITH, F., "Prinsip-Prinsip perpindahan Panas," Eclisi keliga, Penerbit Erlangga.
8. CHEREMINISINOFF, N.P., "Cooling Oe11'er Operation, Hand Book of Heat
Tmn.sfer ", Gulf Publishing Co., Texas, 1981.
9. EL-WAKIL, M.M., "!nstalasi Pembangkit Daya" , Cetakan pertama, Penerbit
Erlangga, 1991.
10. HIMMELBLAU, D., "Basic Principles and Calculations in Chelllical
Engineering", Prentice Hall, Inc, 1992.
11. STOECKER JEROLD. "Refrigerasi clan Pcngkondisian Udara", edisi kcdua,
Penerbit Erlangga, 1992.
12. ZEMANSKY,SEAR, "Fisika untuk Universitas I: i\1ckanika, Panas dan Bunyi"
Binacipta Handung, 1992.
136