sistem akuntansi pengeluaran kas.docx

49
 1 LANDASAN TEORI A. KAS 1.1 Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas I.1.1 Pengertian Sistem Menurut Anthony dan Govindarajan yang diterjemahkan oleh Tjakrawala (2008:7): “Suatu sistem merupakan cara tertentu dan bersifat representatif untuk melaksanakan suatu atau sekelompok aktivitas yang berupa rangkaian langkah- langkah yang terkoordinasi, dan berulang yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.” Menurut Gelinas dan Dull (2008) yang menyatakan bahwa, “  A system is an asset of interdepent elements that together accomplish specific objectives. A  system must have organization, interrelationship, integration, and central objectives.” Berdasarkan kutipan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu kesatuan yang terbentuk dari komponen-komponen dan unsur yang saling berinteraksi, terkoordinasi dan berhubungan erat satu dengan lainnya untuk mencapai tujuan bersama. 1.1.2 Pengertian Akuntansi Menurut Mulyadi dalam buku yang berjudul “Sistem Akuntansi”  (2008:2) menyatakan : “Akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan, pemeriksaan dan penyajian dengan cara-cara tertentu, transaksi keuangan yang terjadi dalam  perusahaan atau organisasi lain serta penafsiran terhadap hasilnya  

Upload: edo-setiawan

Post on 08-Oct-2015

1.109 views

Category:

Documents


113 download

TRANSCRIPT

LANDASAN TEORI

A. KAS1.1 Sistem Akuntansi Pengeluaran KasI.1.1 Pengertian SistemMenurut Anthony dan Govindarajan yang diterjemahkan oleh Tjakrawala (2008:7): Suatu sistem merupakan cara tertentu dan bersifat representatif untuk melaksanakan suatu atau sekelompok aktivitas yang berupa rangkaian langkah-langkah yang terkoordinasi, dan berulang yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.Menurut Gelinas dan Dull (2008) yang menyatakan bahwa, A system is an asset of interdepent elements that together accomplish specific objectives. A system must have organization, interrelationship, integration, and central objectives.Berdasarkan kutipan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu kesatuan yang terbentuk dari komponen-komponen dan unsur yang saling berinteraksi, terkoordinasi dan berhubungan erat satu dengan lainnya untuk mencapai tujuan bersama.

1.1.2 Pengertian Akuntansi Menurut Mulyadi dalam buku yang berjudul Sistem Akuntansi (2008:2) menyatakan : Akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan, pemeriksaan dan penyajian dengan cara-cara tertentu, transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan atau organisasi lain serta penafsiran terhadap hasilnyaMenurut Weygandt, Kieso, dan Kimmel (2009:4) pengertian akuntansi adalah sebagai berikut: Accounting is an information system that identifies, records, and comunicates the economic events of an organization to interested users.Yang artinya akuntansi adalah sebuah sistem yang mengidentifikasi, merekam, dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi suatu organisasi kepada pemakai informasi yang berkepentingan.

1.1.3 Pengertian Sistem AkuntansiMenurut Warren, Reeve, dan Fees yang diterjemahkan oleh Farahmita (2008): Sistem akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengklasifikasi, dan melaporkan informasi mengenai keuangan dan operasi sebuah perusahaan.Sementara itu, menurut Narko (2008:23) : Sistem akuntansi adalah jaringan yang terdiri dari formulir, catatan, alat-alat, dan sumber daya manusia dalam rangka menghasilkan informasi pada suatu organisasi untuk keperluan pengawasan operasi yang efektif dan efisien, dan untuk kepentingan pengambilan keputusan bisnis bagi pihak-pihak yang berkepentingan.Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem akuntansi terdiri dari beberapa unsur akuntansi meliputi organisasi, formulir, catatan, dan laporan yang saling terkait untuk mencapai tujuan, yaitu menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh pengguna yang berwenang khususnya manajemen dalam mengelola perusahaan menjadi lebih efektif, efisien, dan ekonomis. 1.1.4 Pengertian KasMenurut Sofyan Syafri Harahap dalam bukunya yang berjudul Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan menyatakan bahwa : Kas adalah uang dan surat berharga lainnya yang dapat di uangkan setiap saat, serta surat berharga lainnya yang sangat lancar yang harus memenuhi syarat :1. Setiap saat dapat ditukar dengan uang,2. Tanggal jatuh temponya sangat dekat,3. Kecil resiko perubahan nilai yang disebabkan perubahan tingkat bunga.(2006;258)Kas menurut Zaki Baridwan (2004:83) Kas menurut pengertian akuntansi adalah alat pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan utang dan dapat diterima sebagai suatu setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominalnya, juga simpanan dalam bank atau tempat-tempat lainnya yang dapat diambil sewaktu-waktu.Berdasarkan pengertian kas tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kas merupakan sesuatu yang dapat diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya.

1.1.5Pengeluaran KasMenurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi menyatakan bahwa : Pengeluaran Kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun dengan uang tunai yang digunakan untuk kegiatan umum perusahaan. (2008: 543)Menurut Soemarso S.R dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar menyatakan bahwa : Pengeluaran kas adalah suatu transaksi yang menimbulkan berkurangnya saldo kas dan bank milik perusahaan yang diakibatkan adanya pembelian tunai, pembayaran utang maupun hasil transaksi yang menyebabkan berkurangnya kas. (2004: 299)Menurut Depdiknas Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Depdiknas (2003:535). Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas adalah suatu proses, cara, perbuatan mengeluarkan alat pertukaran yang diterima untuk pelunasan utang dan dapat diterima sebagai suatu setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominalnya, juga simpanan dalam bank atau tempat-tempat lainnya yang dapat diambil sewaktu waktu.

1.2 Sistem Pengeluaran KasMenurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi menyatakan bahwa : Pengeluaran kas dalam perusahaan dilakukan dengan dua system yakni system pengeluaran kas menggunakan cek dan system pengeluaran kas dengan uang tunai melalui system dana kas kecil. Pengeluaran kas yang tidak dapat dilakukan dengan cek ( biasanya karena jumlah relative kecil). Dilaksanakan melalui dana kas kecil yang diselenggarakan dengan salah satu diantara 2 sistem :fluctuating-fund-balance system dan imprest system. Mulyadi (2008:509)Menurut James A. Hall dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi menyatakan bahwa : Sistem pengeluaran kas memproses pembayaran berbagai kewajiban yang timbul dari sistem pembelian.Tujuan utama sistem ini adalah untuk memastikan bahwa kreditor yang benar valid menerima jumlah terutang yang benar ketika kewajiban jatuh tempo. Jika sistem tersebut melakukan pembayaran lebih awal, perusahaan akan melepas penghasilan dari bunga yang seharusnya didapatkannya atas dana tersebut. Akan tetapi, jika kewajiban terlambat dibayar, perusahaan akan kehilangan diskon pembeliaan atau dapat merusak peringkat kreditnya. (2009:330). Figur 5-11 menyajikan DFD yang menunjukkan informasi dasar dan arus sumber daya sistem pengeluaran kas. Sistem ini terdiri atas tiga proses (2009: 331)1. Proses utang usaha meninjau file utang usaha mengenai berbagai dokumen yang jatuh tempo dan mengotorisasi proses pengeluaran kas untuk melakukan pembayaran.2. Proses pengeluaran kas membuat dan mendistribusikan cek ke para pemasok. Salinan dari berbagai cek tersebut akan dikembalikan ke bagian utang usaha sebagai bukti bahwa kewajiban telah dibayar dan akun utang usaha akan diperbarui untuk menyingkirkan kewajiban tersebut.3. Pada akhir periode, baik proses pengeluaran maupun utang usaha mengirim informasi ke buku besar. Informasi tersebut direkonsiliasi dan dicatat ke akun pengendali kas serta utang usaha.

1.2.1 Proses Pengeluaran Kas Menggunakan Cek Pengeluaran kas dengan cek memiliki kebaikan ditinjau dari pengendalian intern berikut ini, Mulyadi (2008:508) :1. Pengeluaran kas dengan cek menjamin diterimanya cek tersebut oleh pihak yang dimaksud oleh pihak pembayar.2.Pengeluaran kas dengan cek direkam juga oleh bank yang secara periodic mengirimkan rekening Koran bank (bank statement)kepada perusahaan nasabahnya. Rekening Koran bank inilah yang dapat digunakan oleh perusahaan yang direkam dalam jurnal penerimaan dan pengeluaran kas.3.Jika system perbankan mengembalikancancelled checkkepadacheck issuer.Pengeluaran kas dengan cek memberikan manfaat tambahan bagi perusahaan yang mengeluarkan cek dengan dapat digunakancancelled checksebagai tanda terima kas dari pihak yang menerima pembayaran.

1.3 Dokumen yang Digunakan1.3.1 Pengertian DokumenMenurut Burhan Bungin ( 2007 : 121 ) Metode dokumenter adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi penelitian sosial untuk menelusuri data histories. SedangkanSugiyono ( 2007 : 329 ) menyatakan bahwa Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yangberbentuktulisan, gambar, atau karya-karya monumentaldari seseorang1.3.2 Dokumen yang Digunakan dengan CekMulyadi (2008:210), AdapunDokumen yang digunakan dalam system akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah:1.Bukti kas keluarDokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas kepada bagian kasa sebesar yang tercantum dalam dokumen. Disamping itu dokumen ini berfungsi sebagai surat pemberitahuan yang dikirim kepada kreditur dokumen sumber bagi pencatatan berkurangnya utang.2.CekCek merupakan dokumen yang digunakan untuk memerintahkan bank melakukan pembayaran sejumlah uang kepada orang atau organisasi yang namanya tercantum pada cek. Ada 2 pilihan dalam penggunaan cek untuk pembayaran :

Check issuermembuat cek atas nama

Check issuermembuat cek atas unjuk

3.Permintaan cek(ceck request)Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dari fungsi yang memerlukan pengeluaran kas kepada fungsi akuntansi untuk membuat bukti kas keluar.Dalam transaksi pengeluaran kas yang tidak berupa pembayaran utang yang timbul dari transaksi pembelian, fungsi yang memerlukan kas menulis permintaan cek kepada fungsi akuntansi (Bagian Utang) untuk kepentingan pembuatan bukti kas keluar.Mulyadi (2008:513), AdapunPermintaan Cek yang digunakan dalam system akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah

NAMA BAGIANNAMA DEPARTEMENTANGGAL PERMINTAANNOMOR PERMINTAAN

UNTUK KEPERLUAN _______________________________________ ______________________________________________________________________________________________________________________JUMLAH RUPIAH DALAM HURUF __________________________ ______________________________________________________________________________________________________________________

JUMLAH DALAM ANGKADEPARTEMEN YANG MENYETUJUIBAGIAN YANG MEMINTA

1.4 Catatan akuntansi yang digunakan1.4.1 Pengertian Catatan AkuntansiCatatan Akuntansi adalah Catatan rinci tentang transaksi keuangan bisnis. Transaksi yang tercantum dalam urutan kronologis, dengan jumlah, dengan account yang terpengaruh, dan ke arah akun yang terpengaruh. (Blog: 2012)Menurut James A. Hall dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi menyatakan bahwa : Tujuan Catatan Akuntansi adalah untuk menyimpan jejak audit yang memadai agar dapat menelusuri sebuah transaksi dari dokumen sumbernya hingga ke laporan keuangan. (2009: 336)

1.4.2 Catatan Akuntansi dengan CekMulyadi (2008:513), Catatan akuntansi yang digunakan dalam system akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah:1.Jurnal pengeluaran kasDokumen sumber yang digunakan dalam jurnal pengeluaran kas adalah faktur dari pemasok yang telah dicap lunas oleh fungsi kas. Dalam pencatatan utang denganaccount payable system,untuk mencatat 5transaksi pembelian digunakan jurnal pembelian dan untuk mencatat pengeluaran kas digunakan jurnal pengeluaran kas.2.Register cekRegister cek digunakan untuk mencatat cek-cek perusahaan yang dikeluarkan untuk pembayaran para kreditur perusahaan atau pihak lain. Dalam pencatatan utang denganvoucher payable system,transaksi untuk mencatat transaksi pembelian digunakan 2 jurnal yaitu register bukti kas keluar dan register cek.

1.5 Fungsi yang Terkait 1.5.1 Fungsi yang Terkait Pengeluaran Kas dengan CekMenurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi menyatakan bahwa : Bagian atau fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran kas menurut Mulyadi (2008:513) adalah: 1. Fungsi yang Memerlukan Pengeluaran Kas Jika suatu fungsi memerlukan pengeluaran kas (misalnya untuk pembelian jasa dan untuk biaya perjalanan dinas), fungsi yang bersangkutan mengajukan permintaan cek kepada fungsi akuntansi (bagian utang). Permintaan cek ini harus mendapatkan persetujuan dari kepala fungsi yang bersangkutan. Jika perusahaan menggunakan voucher payable sistem, bagian utang kemudian membuat bukti kas keluar (voucher) untuk memungkinkan bagian kasir mengisi cek sejumlah permintaan yang diajukan oleh fungsi yang memerlukan pengeluaran kas. 2. Fungsi Kas dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek Fungsi ini bertanggung jawab dalam mengisi cek, dan memintakan otorisasi atas cek, dan mengirimkan cek kepada kreditur melalui pos atau membayar langsung kepada kreditur. Karena sistem perbankan di negara kita belum memudahkan pembayaran cek untuk kreditur diluar kota atau kreditur mempunyai bank yang berbeda dengan bank perusahaan pembayar, maka umumnya pembayaran kepada kreditur dilakukan dengan cara pemindah bukuan atau transfer ke rekening kreditur. Dewasa ini bank bank di negara kita telah menggunakan sistem komputerisasi secara online dalam pelayanan clearing-nya, sehingga prosedur pembayaran dengan cek yang dikirim melalui pos akan mudah dilakukan.

3. Fungsi Akuntansi dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cekFungsi akuntansi bertanggung jawab atas: a. Pencatatan pengeluaran kas yang menyangkut biaya dan persediaan, fungsi ini berada di bagian kartu persediaan dan bagian kartu biaya. b. Pencatatan transaksi pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek. Fungsi ini berada di tangan bagian jurnal. c. Pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi kas dalam pengeluaran cek sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk melakukan verifikasi kelengkapan dan keaslian dokumen pendukung yang dipakai sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar. Dalam metode pencatatan utang tersebut (full-fledged voucher sistem) fungsi akuntansi juga bertanggung jawab untukmenyelenggarakan arsip bukti kas keluar yang belum dibayar (unpaid voucher file) yang berfungsi sebagai buku pembantu perusahaan. 4. Fungsi Pemeriksaan Intern Dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek, fungsi ini bertanggung jawab untuk melaksanakan penghitungan kas (cash count) secara periodik dan mencocokan hasil perhitungannya dengan saldo kas menurut catatan akuntansi (rekening kas dalam buku besar). Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan intern secara mendadak (surprised audit) terhadap saldo kas yang ada di tangan dan membuat rekonsiliasi bank secara periodik.

1.5.2 Jaringan Prosedur yang Membentuk SistemMulyadi (2008:514), Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek dibagi menjadi 3 macam, yang masing-masing sistem tersebut terdiri dari berbagai jaringan prosedur berikut ini :1.System akuntansi pengeluaran kas dengan cek yang tidak memerlukan permintaan cek, terdiri dari jaringan prosedur berikut ini:prosedur pembuatan bukti kas keluarprosedur pembayaran kasprosedur pencatatan pengeluaran kas

1. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Cek yang Tidak Memerlukan Permintaan Cek. Jika pengeluaran kas timbul dari transaksi pembelian, system akuntansi pembelian telah mengumpulkan dokumen-dokumen pendukung seperti surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok ditangan bagian utang. Selanjutnya bagian utang membuat bukti kas keluar atas dasar dokumen pendukung tersebut.Pada saat utang kepada pemasok jatuh tempo bukti kas keluar dipakai sebagai perintah kepada bagian kasa untuk membuat cek.Selanjutnya bagian kasa mengisi cek, mendapat otorisasi atas cek dari penjabat yang berwenang dan kemudian mengirimkan cek tersebut kepada kreditur.

2.Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Cek yang Memerlukan Permintaan Cek. Jika pengeluaran kas timbul dari transaksi selain dari transaksi pembelian, dokumen-dokumen pendukung seperti kontrak-kontrak pembelian jasa berada di tangan fungsi yang memerlukan jasa tersebut.Pembuatan bukti kas keluar oleh bagian utang dilakukan berdasarkan permintaan cek yang diajukan oleh fungsi yang memerlukan pengeluaran kas. Terdiri dari jaringan prosedur berikut ini: Prosedur Permintaan Cek.Dalam prosedur ini fungsi yang mengeluarkan pengeluaran kas mengajukan permintaan pengeluaran kas dengan mengisi permintaan cek. Dokumen ini dimintakan otorsasi dari kepala fungsi yang bersangkutan dan dikirimkan ke fungsi akuntansi (Bagian Utang) sebagai dasar fungsi yang terakhir ini dalam pembuatan bukti kas keluar. Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar.Berdasarkan dokumen pendukung yang dkumpulkan melalui sitem pembelian atau berdasarkan permintaan cek yang diterima oleh fungsi akuntansi (Bagian Utang), dalam prosedur pembuatan bukti kas keluar, Bagian Utang membuat bukti kas keluar. Bukti kas keluar ini berfungsi sebagai perintah kepada fungsi kas untuk mengisi cek sebesar jumlah rupih yang tercantum pada dokumen tersebut dan mengirimkan cek tersebut kepada kreditur yang namanya ditulis dalam dokumen tersebut. Prosedur Pembayaran Kas.Dalam prosedur ini, fungsi kas mengisi cek, meminta tanda tangan atas cek kepada pejabatyang berwenang, dan mengirimkan cek tersebut kepada kreditur yang namanya tercantum pada bukti kas keluar. Prosedur Pencatatan Pengeluaran Kas.Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat pengeluaran kas didalam jurnal pengeluaran kas atau register cek. di samping fungsi akuntansi mencatat pengeluaran kas di dalam jurnal pengeluaran kas, pendebitan yang timbul dari transaksi pengeluaran dicatat dalam buku pembantu (dalam kartu biaya dan kartu persediaan)

.1.6 Unsur Pengendalian InternMulyadi (2008:516), Sistem pengendalian intern yang baik dalam system kas mensyaratkan agar dilibatkan pihak luar (bank) ikut serta dalam mengawasi kas perusahaan dengan cara sebagai berikut :1. Semua penerimaan kas harus disetor penuh ke bank pada hari ini yang sama dengan penerimaan kas atau pada hari kerja berikutnya.2. Semua pengeluaran kas dilakukan dengan cek.3. Pengeluaran kas yang tidak dapat dilakukan dengan cek (karena jumlahnya kecil) dilakukan melalui dana kas kecil yang diselenggarakan dengan imprest system.

Dalam sitem pengendalian intern yang baik, setiap penerimaan kas harus disetor dalam jumlah penuh ke bank pada hari yang sama dengan penerimaan kas atau pada hari kerja berikutnya..Tidak diperkenankan melakukan pengeluaran kas dari kas dari kas yang diterima dari sumber-sumber tersebut.Dengan demikian maka catatan setoran ke bank yang tercantum dalam rekening Koran bank.

Sistem pengendalian intern yang baik mengharuskan setiap pengeluaran kas dilakukan dengan cek dan untuk pengeluaran kas yang tidak dapat dilakukan dengan cek (karena jumlahnya relatif kecil), dilakukan melalui dana kas kecil yang diselengarakan dengan imprest system.Dengan unsure-unsur pengendalian intern dalam system kas yang mengharuskan penyetoran dengan segera ke bank seluruh penerimaan kas, pengeluarank as dengan cek, dan penyelenggaraan danak as kecil dengan imprest system, maka perusahaan dapat memanfaatkan catatan pihak bank untuk mengawasi catatan kas perusahaan.

Penjelasan Unsur Pengendalian Intern Organisasi

Fungsi penyimpanan kas Harus Terpisah dari Fungsi Akuntansi.Unsur sistem pengendalian intern mengharuskan pemisahan fungsi akuntansi dari fungsi penyimpanan, agar data akuntasnsi yang dicatat dalam catatan akuntansi dijamin keandalannya.Dengan pemisahaan ini, catatan akuntansi yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi dapat berfungsi sebagai pengawas semua mutasi kas yang disimpan oleh fungsi penyimpanan kas.

Transaksi Pengeluaran Kas Tidak Boleh Dilaksanakan Sendiri Oleh Bagian Kas Sejak awal Sampai Akhir, Tanpa Campur Tangan dari Fungsi Yang Lain.Unsur sistem pengendalian intern mengharuskan pelaksanaan setiap transaksi oleh lebih dari fungsi agar tercipta adanyaInternal Check.Dalam transaksi kas, bagian kasa adalah pemegang fungsi penerimaan kas, pengeluaran kas, dan fungsi penyimpanan kas.Dengan pelaksanaan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas oleh lebih dari satu fungsi ini, kas perusahaan terjamin keamanannya dan data akuntansi yang dicatat dalam catatan akuntansi dapat dijamin ketelitian dan keandalannya.

Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

Pengeluaran Kas Harus Mendapat Otorisasi dari Pejabat yang berwenang.Transaksi pengeluaran kas diotorisasi oleh pejabat yang berewenag dengan menggunakan dokumen bukti kas keluar.Berdasarkan bukti kas keluar ini kas perusahaan berkurang dan catatan akuntansi dimutakhirkan.

Pembukaan dan Penutupan Rekening Bank Harus Mendapatkan Persetujuan dari Pejabat Yang berwenang.Sistem pengendalian intern mengharuskan setiap pembukuan dan penutupan rekening bank mendapatkan persetujuan dari manajemen puncak. Jika terjadi pembukaan dan penutupan rekening giro perusahaan di bank tanpa otorisasi dari pejabat yang berwenang, akan terbuka kemungkinan penyaluran penerimaan kas perusahaan ke rekening yang giro yang tidak sah dan pengeluaran kas perusahaan untuk kepentingan pribadi karyawan.

Pencatan dalam Jurnal Pengeluaran Kas ( atau dalam Metode Pencatatan Tertentu dalam Register cek) Harus Didasarkan atas Bukti Kas Keluar yang telah Mendapat Otorisasi dari Pejabat Yang Berwenang dan Dilampiri Dengan Dokumen Pendukung Yang Lengkap.System pengendalian intern mengharuskan setiap pencatatan ke dalam catatan akuntansi didasarkan pada dokumen sumber yang diotorisasi oleh pejabat yang berwenang dan yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap, yang telah diproses melalui system otorisasi yang berlaku.

Praktek Yang Sehat

Saldo Kas Yang Ada di Tangan Harus Dilindungi dari Kemungkinan Pencurian atau Penggunaan Yang Tidak Semestinya.Dalam system kas seperti ini yang digambarkan di atas, saldo kas yang di tangan adalah berupa dana kas kecil dan penerimaan kas dari penjualan tunai dan dari piutang yang belum disetor ke bank (unde-po-sited cash receipts). Saldo kas ini perlu dilindungi dari kemungkinan pencurian dengan cara menyimpannya dalam lemari besi dan menempatkan kasir di suatu ruangan terpisah.

Dokumen Dasar dan Dokumen Pendukung Transaksi Pengeluaran Kas Harus Dibubuhi Cap Lunas oleh Bagian Kasa Setelah Transaksi Pengeluaran Kas Dilakukan.Dalam transaksi pengeluaran kas, bukti kas keluar dibuat oleh fungsi akuntansi ( bagian Utang) setelah dokumen pendukungnya lengkap. Bukti kas keluar ini merupakan dokumen perintah pengeluaran kas dari pejabat yang berwenang kepada fungsi keuangan. Oleh karena itu, untuk menghindari penggunaan dokumen pendukung lebih dari satu kali sebagai dasar prmbuatan bukti kas keluar,fungsi keuangan harus membubuhkan cap lunas pada bukti kas keluar beserta dokumen pendukungnya, segera setelah pengiriman cek kepada kreditur dilakukan.

Penggunaan Rekening Koran Bank (Bank Statement) yang merupakan informasi dari Pihak Ketiga, untuk Mengecek Ketelitian Catatan Kas Oleh Fungsi Yang TIdak Terlibat dalam Pencatatan dan penyimpanan Kas.Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas melibatkan fungsi operasi, fungsi penyimpanan, dan fungsi akuntansi. Untuk menjamin ketelitian dan keandalan data akuntansi yang dicatat dalam register cek dan jurenal penerimaan kas, dalam system kas dapat dirancang penggunaan rekening Koran bank sebagai alat untuk mengawasi catatan kas perusahaan. Rekening Koran bank yang diterima secara periodic oleh perusahaan digunakan untuk mengecek ketelitian register cek dan jurnal penerimaan kas dalam kegiatan yang disebut rekonsiliasi bank. System pengendalian intern mengharuskan rekonsiliasi bank dilakukan oleh fungsi pemeriksa intern (internal audit function) yang merupakan pihak yang tidak menyelenggarakan catatan kas dan tidak memegang fungsi penyimpanan kas.

Semua Pengeluaran Kas Harus Dilakukan Dengan Cek atas Nama Perusahaan Penerima Pembayaran Atau dengan Pemindahbukuan.Pembayaran dengan cek dapat dilakukan dengan dua cara : dengan menuliskan kata tunai dan dengan menuliskan nama penerima cek yang dituju. Cek atas unjuk yaitu cek tersebut dapat diuangkan oleh siapa saja yang dapat menyerahkan (menunjukkkan) cek tersebut ke bank. Cek atas nama yaitu cek yang hanya dapat diuangkan oleh orang atau perusahaan yang namanya tercantum dalam cek tersebut. Pembayaran melalui bank dapat pula dilakukan dengan pemindahbukuan dana dari rekening giro perusahaan pembayar ke rekening giro perusahaan penerima. Pembayaran dengan menggunakan cek atas nama dengan cara pemindahbukuan ini dilakukan agar perusahaan memperoleh kepastian bahwa kas yang dikeluarkan ini sampai ke alamat yang dituju ( tidak ke tangan pribadi penagih atau karyawan perusahaan penerima).

Jika Pengeluaran Kas Hanya Menyangkut Jumlah yang Kecil, Pengeluaran ini Dilakukan Melalui Dana Kas Kecil, yang Akuntansinya Diselenggarakan denganImprest System.Agar catatan akuntansi kas perusahaan dapat diawasi ketelitian dan keandalannya dengan menggunakan jasa pihak luar yang bebas setiap penerimaan dan pengeluaran kas harus melibatkan bank.Untuk itu, setiap penerimaan kas harus segera disetor penuh ke bank, dan setiap pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek. Pengeluaran kas yang tidak dapat dilakukan dengan cek ( karena jumlahnya relative kecil) dilakukan melaui dana kas kecil yang penyelenggaraannya denganImprest system.

Secara Periodik Diadakan Pencocokan Jumlah Fisik Kas yang Ada Di Tangan dengan Jumlah Kas Menurut Catatan.Penghitungan fisik kas (cash Count) yang ada di tangan perusahaan harus dilakukan secara periodic untuk mencegah karyawan perusahaan menggunakan kesempatan penyelewengan penggunaan kas. Penghitungan fisik kas dilakukan terhadap jumlah kas yang belum disetor ke bank dan saldo dana kas kecil yang ada di tangan perusahaan pada saat tertentu. Jumlah kas yang belum disetor ke bank pada saat perhitungan fisik kas dicocokkan dengan jumlah kas yang diterima oleh perusahaan menurut jurnal penerimaan kas. Besarnya saldo dana kas kecil yang dihitung harus sama dengan saldo dana kas kecil yang dibentuk menurut keputusan Direktur Keuangan dikurangi dengan jumlah dana kas kecil yang telah dikeluarkan namun belum diganti.

Kas Yang Ada di Tangan (Cash in Safe) Dan Kas yang Ada di Perjalanan (Cash in Transit) Diasuransikan dari Kerugian.Jika kas yang ada di tangan edan kas yang ada di perjalanan jumlahnya relative besar, sehingga diperkirakan akan timbul kerugian yang besar jika terjadi perampokan atau pencurian, perusahaan sebaiknya menutup asuransi untuk menghindari risiko kerugian tersebut.

Kasir Diasuransikan (Fidelity Bond Insurance).Untuk menghindari kerugian akibat penyelewengan kas yang dilakukan oleh karyawan yang diserahi tugas sebagai penyimpan kas, karyawan tersebut perlu diasuransikan.Fidelity bond Insurance menjamin penggantian atas kerugian yang timbul sebagai akibat penyelewengan yang dilakukan oleh kasir.

Kasir Dilengkapi Dengan Alat-alat yang Mencegah Terjadinya Pencurian Terhadap Kas Yang Ada di Tangan ( misalnya Mesin Register Kas, Almari Besi,dan Strong Room).Untuk menjaga fisik kas yang ada di tangan, bagian kasa harus diberi perlengkapan yang memadai.Umumnya setiap perusahaan menempatkan bagian kasa dalam suatu ruangan yang tidak setiap karyawan diperkenenkan melakukan akses kedalamnya, tanpa izin dari pejabat yang berwenang. Mesin register kas, almari besi, dan strong room merupakan perlengkapan yang biasanya disediakan bagi bagian kasa untuk melindungi kas yang ada di perusahaan.

Semua Nomor Cek Harus Dipertanggungjawabkan oleh Bagian Kasa.Karena formulir cek berfungsi sebagai perintah kepada bank untuk membayarkan sejumlah uang perusahaan kepada orang tertentu atau kepada pembawa cek tersebut, maka penggunaan cek diawasi dengan mengontrol penggunaan nomor urut cek tersebut. Setiap nomor cek harus dipertanggungjawabkan oleh bagian kasa karena bagian ini bertugas untuk mengisi cek (berdasarkan bukti kas keluaryang diterbitkan oleh fungsi pencatat utang ) dan memintakan otorisasi atas cek tersebut.

1.7 Dampak Cancelled Check Terhadap Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Dengan Cek

Mulyadi (2008:522), Jika sistem perbankan mengembalikan Cancelled Check kepada Check Issuer setelah penerima pembayaran mencairkan cek yang diterimanya melalui check clearing, system pengeluaran kas perusahaan pembayar tidak menuntut penyerahan kwitansi sebagai tanda penerimaan pembayaran dari pihak yangmenerima pembayaran.

Jika sistem perbankan tidak mengembalikan Cancelled Check kepada Check Issuer setelah penerima pembayaran mencairkan cek yang diterimanya melaluiCheck Clearing,sistem pengeluaran kas perusahaan pembayar menuntut penyerahan kuitansi sebagai tandapenerimaan pembayaran dari pihak yangmenerima pembayaran.

1.8 Bagan Alir Sistem Pengeluaran Kas Dengan Cek

Mulyadi (2008:522), Sistem pengeluaran kas dengan cek dibagi menjadi 4 macam berikut ini :1. Sistem pengeluaran kas dengan cek dalam Account Payable System2. Sistem Pengeluaran kas dengan cek dalam Strong RoomoucherPayableSystem.a. OnetimeStrongRoomoucherPayableSystem dalam cash basisb. OnetimeStrongRoomoucherPayableSystem dengan accural basis (fuil-fledged Strong Roomoucherpayablesystem).c. BuiltupStrongRoomoucherpayablesystem

1.9 Bagan Alir Dokumen sistemPengeluaran kas dengan cek dalam Account Payable System

Dalam account payable pencatatan transaksi pembelian dalam jurnal pembeliandilaksanakan oleh bagian jurnal berdasarkan faktur dari pemasok sebagai dokumen sumber.Rekening yang didebit dan dikredit dalam jurnal pembelian ini adalah :

PersediaanxxUtang Dagangxx

Faktur dari pemasok kemudian dicatat dalam kartu utang dan disimpan bersamadengan dokumen pendukung yang bersangkutan (surat order pembelian dan laporanpenerimaan barang) oleh bagian utang berdasarkan tanggal jatuh temponya.

Pada saat jatuh tempo, faktur dari pemasok dilampiri dengan dokumen pendukungnya diserahkan oleh bagian utang kepada bagian kasa. Bagian kasa membuat cek atas nama dan meminta tanda tangan atas cek dari pejabat yang berwenang serta mengirimkan cek tersebut kepada kreditur. Faktur dari pemasok dan dokumen pendukungnya diserahkan oleh bagian kasa kepada bagian jurnal untuk dicatat oleh bagian yang terakhir ini dalam jurnal pengeluaran kas. Rekening yang didebit dan dikredit dalam jurnal pengeluran kas ini adalah :

Utang dagangxxKasxx

1.10 Bagan Alir Dokumen One-time Voucher Payable System dengan Cash Basic

Dalam On-time voucher payable system-cash basis pencatatan transaksi pembelian didasarkan atas bukti kas keluar yang dibuat pada saat faktur dari pemasok jatuh tempo. Bukti kas keluar dicatat dalam register bukti kas keluar oleh Bagian Utang dengan jurnal sebagai berikut:

Persediaan xxBukti Kas Keluar yang akan dabayar xx

Dalam voucher payable system-cash basis ini pencatatan biaya atau persediaan didasarkan bukti kas keluar lembar ke-3 yang dibuat pada saat faktur dari pemasok jatuh tempo. Pada saat jatuh tempo, faktur dari pemasok dilampiri dengan dokumen pendukungnya dibuatkan bukti kas keluar oleh bagian utang dan bukti kas keluar dilampiri dengan dokumen pendukung (berupa surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok) diserahkan kepada bagian kasa. Bagian kasa membuat cek atas nama dan meminta tanda tangan atas cek dari pejabat yang berwenang serta mengirimkan cek tersebut kepada kreditur dilampiri dengan bukti kas keluar lembar ke-1 sebagai surat pemberitahuan (remittance adbvice). Bukti kas keluar dan dokumen pendukungnya setelah dicap lunas diserahkan oleh bagian kasa kepada bagian jurnal untuk dicatat oleh bagian yang terakhir ini dalam register cek. Rekening yang didebit dan dikredit dalam register cek ini adalah :

Bukti Kas Keluar yang akan Dibayar xxKasxx

1.11 Bagan Alir Dokumen On-Time Voucher Payable System dengan Accrual Basis

Dalam voucher payable system- accrual basis pencatatan transaksi pembelian didasarkan bukti kas keluar yang dibuat pada saat faktur dari pemasok oleh Bagian Utang dari Bagian Pembelian. Bukti kas keluar dicatatat dalam register bukti kas keluar oleh bagian jurnal sebagai berikut:

Persediaan xx Bukti Kas Keluar yang akan Dibayar xx

Bagian utang dari bagian pembelian. Pada saat jatuh tempo, oleh nagian utang bukti kas keluar dilampiri dengan dokumen pendukung (berupa surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok) diserahkan kepada bagian kasa. Bagian kasa membuat cek atas nama dan meminta tanda tangan atas cek dari pejabat yang berwenang serta mengirimkan cek tersebut kepada debitur dilampiri dengan bukti kas keluar lembar ke-1 sebagai surat pemberitahuan (remittance advice). Bukti kas keluar dan dokumen pendukungnya setelah dicap lunas diserahkan oleh bagian kasa kepada bagian jurnal untuk dicatat oleh bagian yang terakhir ini dalam register cek. Rekening yang didebit dan dikredit dalam register cek ini adalah :

Bukti Kas Keluar yang akan Dibayar xxKasxx1.12 Bagan alir dokumen built up voucher payable system

Dalam sistem ini satu bukti kas keluar dapat digunakan untuk lebih dari satu fakturdaripemasokyangsama.Bulitupvoucherpayablesystemdigunakanjikaperusahaanmelakukan pembayaran kepada krediturnya secara periodik. Misalkan perusahaan membuat perjanjian dengan para pemasoknya untuk melakukan pembayaranutangnyapadatanggal1setiapbulanuntukpembelianyangdilaksanakanolehperusahaandalamjangkawaktusejaktanggal2sampaidengantanggal30,bulansebelumnya.Buktikaskeluar dibuat oleh bagian utang untuk mencatat faktur-faktur yang diterima dari pemasokdalam jangka waktu tertentu. Pada saat pembayaran yang dijadwalkan, bagian utangmenjumlah rupiah faktur yang dicatat dalam bukti kas keluar, kemudian mencatat buktikas keluar tersebut dengan jurnal sebagai berikut :

Persediaan xxBuktikaskeluaryangakandibayarxx

Dalam bulit up voucher system ini pencatatan biaya atau persediaan didasarkan atasbuktikaskeluarlembarke3yang dibuatpadasaatpembayaran yang dijadwalkan.Padatanggal pembayaran yang dijadwalkan, oleh bagian utang, bukti kas keluar dilampiridengan dokumen pendukung (berupa surat order pembelian, laporan penerimaan barangdan faktur dari pemasok) diserahkan kepada bagian kasa. Bagian kasa membuat cek atasnama dan meminta tanda tangan atas cek dari pejabat yang berwenang, serta mengirimkancek tersebut kepada kreditur dilampiri dengan bukti kas keluar lembar ke 1 sebagai suratpemberitahuan.Buktikaskeluardandokumenpendukungnyasetelahdicaplunas diserahkan oleh bagian kasa kepada bagian jurnal untuk dicatat oleh bagian yang terakhirini dalam register cek. Rekeningyang di debet dan di kredit dalam register cekini adalah :

BuktikaskeluaryangakandibayarxxKas xx

B. KAS KECIL2.1 Sistem Dana Kas Kecil2.1.1 Pengertian Kas Kecil Menurut Rudianto dalam bukunya Pengantar Akuntansi menyatakan bahwa : Kas kecil adalah uang tunai yang disediakan perusahaan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek atau giro. (2012: 188)Kas kecil adalah sejumlah uang kas atau uang tunai yang disediakan oleh perusahaan untuk membayar pengeluaran rutin dalam jumlah relatif kecil, misalnya biaya konsumsi rapat, biaya fotokopi, biaya materei, membeli alat tulis dll, pengeluaran-pengeluaran tersebut tidak ekonomis apabila dibayar dengan cek. (Lingga Wastu: 2010)

2.1.2 Pengertian Dana Kas kecilPengertian Dana kas kecil adalah dana yang meliputi pembayaran, yang tidak menggunakan cek melainkan menggunakan uang tunai (Kusnadi: 2006)Definisi dana kas kecil menurut David yang dikutip dari Drs. J. Tanzil dan Rekan dalam situs http://www.beritajatim.com, menjelaskan bahwa: Kas kecil adalah suatu dana kas khusus yang disisihkan oleh perusahaan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang relatif kecil jumlahnya.Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa Dana Kas Kecil adalah biaya yang dikeluarkan tanpa menggunakan cek karena nominal harga relatif kecil.

2.2 Penyelenggaraan Dana Kas Kecil2.2.1 Fluctuating Fund Balance System Mulyadi (2008:529),Penyelenggaraan dana kas kecil fluctuating fund balance system dapat di lakukan dengan cara, yaitu :1. Pembentukan dana kas kecil dicatat dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil.2. Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan mengkredit rekening Dana Kas Kecil, sehingga setiap saat saldo rekening ini berfluktuasi.3. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan jumlah sesuai dengan keperluan, dan dicatat dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil.

2.2.2 Imprest SystemMulyadi (2008:529) Imprest System Penyelenggaraan dana kas kecil dilakukan sebagai berikut:1. Pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil. Saldo rekening Dana Kas Kecil ini tidak boleh berubah dari yang telah ditetapkan sebelumnya, kecuali jika saldo tersebut dinaikkan atau dikurangi.2. Pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam jurnal.3. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebit rekening Biaya dan mengkredit rekening Kas.

2.3Dokumen yang digunakan

Mulyadi (2008:530), Dokumen yang digunakan dalam sistem dana kas kecil adalah sebagai berikut:1. Bukti Kas KeluarDokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas dari fungsi akuntansi kepada fungsi kas sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. Dalam system dana kas kecil, dokumen ini diperlukan pada saat pembentukan dan pengisian dana kas kecil.

2. CekDokumenyang digunakan untuk memerintahkan bank melakukan pembayaran sejumlah uang kepada orang atau organisasi yang namanya tercantum pada cek

3. Permintaan Pengeluaran Kas KecilDokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk meminta uang ke pemegang dana kas kecil. Bagi pemegang dana kas kecil, dokumen ini berfungsi sebagai bukti telah dikeluarkannya kas kecil olehnya.

4. Bukti Pengeluaran Kas KecilDokumen ini dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk mempertanggung jawabkan pemakaian dana kas kecil. Dokumen ini dilampiri dengan bukti-bukti pengeluaran kas kecil dan diserahkan kepada pemegang dana kas kecil. Dalam imprest system, bukti pengeluaran kas kecil dilampiri dengan dokumen pendukungnya yang disimpan dalam arsip oleh pemegang dana kas kecil untuk keperluan pengisian kembali dana kas kecil.

5. Permintaan Pengisian Kembali Dana Kas KecilDokumen ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta kepada Bagian Utang agar dibuatkan bukti kas keluar guna pengisian kembali dana kas kecil. Dalam imprest system, jumlah yang diminta untuk pengisian kembali dana kas kecil adalah sebesar jumlah uang tunai yang dikeluarkan sesuai yang tercantum dalam bukti pengeluaran kas kecil yang dikumpulkan dalam arsip pemegang dana kas kecil. Sedangkan dengan fluctuating fund balance system, pengisian kembali dana kas kecil tidak didasarkan pada jumlah uang tunai yang telah dikeluarkan sesuai dengan bukti pengeluaran kas kecil, namun sesuai dengan kebutuhan pengeluaran uang tunai yang diperkirakan oleh pemegang dana kas kecil.

2.4Catatan Akuntansi yang Digunakan

Mulyadi (2008:532), Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem dana kas kecil adalah :1. Jurnal Pengeluaran Kas.Dalam sistem dana kas kecil, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat pngeluaran kas dalam pembentukan dana kas kecil dan dalam pengisian kembali dana kas kecil.2.Register cek.Dalam sistem dana kas kecil, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat cek perusahaan yang dikeluarkan untuk pembentukan dan pengisian kembali dana kas kecil.

3. Jurnal Pengeluaran Dana Kas Kecil.Untuk mencatat transaksi pengeluaran dana kas kecil diperlukan jurnal khusus. Jurnal ini sekaligus berfungsi sebagai alat distribusi pendebitan yang timbul sebagai akibat pengeluaran dana kas kecil.

2.4Fungsi yang TerkaitSistem Akuntansi Pengeluaran Dana Kas Kecil. Menurut Mulyadi (2008: 534) fungsi yang terkait dalam hal ini adalah sebagai berikut:a) Fungsi kasFungsi ini bertanggungjawab dalam mengisi cek, memintakan otorisasi atas cek dan menyerahkan cek kepada pemegang dana kas kecil pada saat pembentukan dana kas kecil dan pada saat pengisian kembali dana kas kecil. (Mulyadi: 533)

b) Fungsi akuntansiDalam sistem dana kas kecil(Mulyadi: 533), fungsi akuntansi bertanggungjawab atas antara lain:1. Pencatatan pengeluaran kas kecil yang menyangkut biaya dan persediaan.1. Pencatatan transaksi pembetukan dana kas kecil.1. Pencatatan pengisian kembali dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek.1. Pencatatan pengeluaran dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran kas kecil.1. Pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi kas dalam mengeluarkan cek sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. Fungsi ini juga bertanggungjawab untuk melakukan verifikasi kelengkapan dan keabsahan dokumen pendukung yang dipakai sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar.c) Fungsi pemegang dana kas kecilFungsi ini bertanggungjawab atas penyimpanan dana kas kecil, pengeluaran dana kas kecil sesuai dengan otorisasi dari pejabat tertentu yang ditunjuk dan permintaan pengisian kembali dana kas kecil.d) Fungsi yang memerlukan pembayaran tunaie) Fungsi pemeriksaan internFungsi ini bertanggungjawab atas penghitungan dana kas kecil secara periodik dan pencocokan hasil perhitungannya dengan catatan kas. Fungsi ini juga bertanggungjawab atas pemeriksaan secara mendadak terhadap saldo dana kas kecil yang ada di tangan pemegang dana kas kecil.

2.5Bagan Alir Dokumen Sistem Dana Kas Kecil2.5.1 Prosedur Pengeluaran Kas dengan Uang TunaiBerikut ini Prosedur Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Uang Tunai menurut Mulyadi (2008, 535) :1. Sistem saldo berfluktuasi (fluctuating fund balance system)Penyelenggaraan dana kas kecil dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:0. Pembentukan dana kas kecil dicatat dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil.0. Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan mengkredit rekening Dana Kas Kecil, sehingga setiap saat saldo rekening ini berfluktuasi.0. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan jumlah sesuai dengan keperluan, dan dicatat dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil.1. Imprest SystemPenyelenggaraan dana kas kecil dilakukan sebagai berikut:0. Pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil. Saldo rekening Dana Kas Kecil ini tidak boleh berubah dari yang telah ditetapkan sebelumnya, kecuali jika saldo tersebut dinaikkan atau dikurangi.0. Pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam jurnal.0. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebit rekening Biaya dan mengkredit rekening Kas.

Bagan alir prosedur pembentukan dana kas kecil dilukiskan pada Gambar 14.13. Pada gambar tersebut, Bagian Utang mencatat pembentukan dana kas kecil di dalam register bukti kas keluar dengan jurnal :

Dana Kas KecilxxBukti Kas Keluar yang akan DibayarxxBukti kas keluar dilampiri dengan surat keputusan pembentuksn dana kas kecil diserahkan oleh Bagian Utang ke Bagian Kasa. Berdasarkan bukti kas keluar tersebut, Bagian Kasa membuat cek atas nama dan memintakan tanda tangan otorisasi atas cek. Cek diserahkan kepada pemegang dana kas kecil dan bukti kas keluar diserahkan kepada Bagian Jurnal setelah dibubuhi cap lunas oleh Bagian Kasa. Bagian Jurnal mencatat pengeluaran kas dalam regiter cek dengan jurnal sebagai berikut:Bukti Kas Keluar yang akan DibayarxxKasxx

2.5.2Prosedur Permintaan dan Pertanggungjawaban Pengeluaran Dana Kas KecilDalam imprest system pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam catatan akuntansi. Oleh karena itu, pada Gambar 14.14 tidak terlihat dokumen yang dikirimkan oleh pemegang dana kas kecil ke Bagian Jurnal untuk kepentingan pencatatan. Pemegang dana kas kecil hanya mengarsipkan dokumen permintaan pengeluaran kas kecil menurut abjad nama pemakai dana kas kecil. Jika pengeluaran dana kas kecil telah dipertanggungjawabkan oleh pemakai dana kas kecil, pemegang dana kas kecil mengarsipkan bukti pengeluaran kas kecil dilampiri dengan permintaan pengeluaran kas kecil dan dokumen pendukungnya. Dokumen-dokumen ini dikumpulkan untuk dipakai sebagai dasar permintaan pengisian kembali dana kas kecil sebesar jumlah dana yang telah dikeluarkan.Dalam sistem dana kas kecil dengan fluctuating fund balance system, saldo rekening dana kas kecil didalam buku besar dibiarkan berfluktuasi sesuai dengan jumlah pengisian dan pemakaian. Dengan jurnal sebagai berikut:2. Pembentukan dana kas kecil :Register Bukti Kas KeluarDana kas kecilxxBukti kas keluar yang akan dibayarxxRegister cekBukti kas keluar yang akan dibayarxxKasxx2. Pengeluaran dana kas kecilBOPxxBiaya adm dan umumxxBiaya pemasaranxxDana kas kecilxx

1. Pengisian kembali dana kas kecilRegister bukti kas keluarDana kas kecilxxBukti kas keluar yang akan dibayarxxRegister cekBukti kas keluar yang akan dibayarxxKas xxBagan alir dokumen prosedur permintaan dan pertanggungjawaban pengeluaran kas kecil dengan fluctuating fund balance system disajikan pada gambar 14.15Berdasarkan bukti pengeluaran kas kecil, bagian jurnal mencatat pengeluaran mencatat pengeluaran dana kas kecil di dalam jurnal khusus sebagai berikut:BOPxxBiaya adm dan umumxxBiaya pemasaranxxDana kas kecilxx

2.5.3 Prosedur Pengisian Kembali Dana Kas KecilPermintaan pengisian kembali dana kas kecil dilakukan oleh pemegang dana kas kecil dengan menggunakan formulir permintaan pengisian kembali kas kecil. Dokumen ini dilampiri dengan bukti pengeluaran kas kecil dan dokumen pendukungnya diserahkan oleh pemegang danakas kecil kepada bagian utang. Bagian utang kemudian membuat bukti kas keluar sebesar jumlah rupiah yang dicantumkan dalam permintaan pengisian kembali kas kecil. Bukti kas keluar dicatat di dalam register bukti kas keluar oleh Bagian Utang dengan jurnal berikut:Biaya Overhead Pabrik SesungguhnyaxxBiaya Administrasi dan UmumxxBiaya PemasaranxxBukti Kas Keluar yang akan Dibayarxx

Bukti kas keluar lembar ke-2 diserahkan oleh Bagian Utang ke Bagian Kartu Biaya untuk kepentingan pencatatan rincian biaya overhead pabrik, biaya aministrasi dan umum, dan biaya pemasaran dalam kartu biaya yang bersangkutan. Bukti kas keluar dilampiri dengan dokumen pendukungnya diserahkan oleh bagian utang ke bagian kasa. Berdasarkan bukti kas keluar tersebut, bagian kasa membuat cek atas nama dan memintakan tanda tangan otorisasi atas cek. Cek diserahkan kepada bagian jurnal setelah dibubuhi cap lunas oleh bagian kasa. Bagian jurnal mencatat pengeluaran kas dalam register cek dengan jurnal sebagai berikut:Bukti Kas Keluar yang akan DibayarxxKasxx

Bagan alir prosedur pengisisan kembali dana kas kecil dalam sistem dana kas kecil dengan fluctuating fund balance system sedikit berbeda dengan yang dilukiskan pada gambar 14.16. dokumen ini tidak dilampiri dengan bukti pengeluaran kas kecil dan dokumen pendukungnya karena dalam fluctuating fund balance system, dokumen pendukungnya telah diserahkan oleh pemegang dana kas kecil kepada bagian jurnal untuk kepentingan catatan pengeluaran kas kecil. Permintaan pengisian kembali kas kecil yang telah dibuat diserahkan ke bagian utang tanpa dilampiri dokumen pendukung. Akan dilukiskan pada gambar 14.16.Dalam sistem dana kas kecil dengan fluctuating fund balance system, bagian utang mencatat bukti kas keluar didalam register bukti kas keluar, jurnal :Dana Kas KecilxxBukti Kas Keluar yang akan Dibayarxx

Halaman

KATA PENGANTAR iDAFTAR ISI iiA. KAS1.1 Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas11.1.1 Pengertian Sistem11.1.2 Pengertian Akuntansi11.1.3 Pengertian Sistem Akuntansi21.1.4 Pengertian Kas31.1.5 Pengeluaran Kas3

1.2 Sistem Pengeluaran Kas 4 1.2.1 Proses Pengeluaran Kas dengan Cek 5

1.3 Dokumen Yang Digunakan 6 1.3.1 Pengertian Dokumen 6 1.3.2 Dokumen Yang Digunakan dengan Cek6

1.4 Catatan Akuntansi Yang Digunakan8 1.4.1 Pengertian Catatan Akuntansi8 1.4.2 Catatan Akuntansi dengan Cek9

1.5 Fungsi yang Terlibat9 1.5.1 Fungsi yang Terkait Pengeluaran Kas dengan Cek9 1.5.2 Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem11

1.6 Unsur Pengendalian Intern13

1.7 Dampak Cancelled Check terhadap Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Cek 19 1.8 Bagan Alir Pengeluaran Kas dengan Cek19

1.9 Bagan Alir Dokumen Sistem Pengeluaran Kas dengan Cek dalam Account payable system20

1.10 Bagan Alir Dokumen On time voucher payable system dengan cash basic22

1.11 Bagan Alir Dokumen On Time Voucher Payable System dengan Accrual Basis25

1.12 Bagan Alir Dokumen Built-Up Voucher Payable System27

B.Kas Kecil 2.1 Sistem Dana Kas Kecil 30 2.1.1 Pengertian Kas Kecil30 2.1.2 Pengertian Dana Kas Kecil30

2.2Penyelenggaraan Dana Kas Kecil302.2.1 Fluctuating Fund Balance System 302.2.2 Imprest System31

2.3 Dokumen yang Digunakan31

2.4 Catatan Akuntansi yang Digunakan dan Fungsi yang terkait33

2.5 Bagan Alir Dokumen Sistem Dana Kas Kecil372.5.1 Prosedur Pengeluarkan Kas dengan Uang Tunai372.5.2 Prosedur Permintaan dan Pertanggungjawaban Pengeluaran Dana Kas Kecil 402.5.3 Prosedur Pengisian Kembali Dana Kas Kecil44

DAFTAR PUSTAKA48

48