sistem administrasi rawat jalan pada klinik …

22
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143 76 SISTEM ADMINISTRASI RAWAT JALAN PADA KLINIK SILIWANGI Oleh : Setiawan Manajemen Informatika, Politeknik LP3I Jakarta Gedung Sentra Kramat Jl. Kramat Raya No. 7-9 Jakarta Pusat 10450 Telp. 021-31904598 Fax. 021-31904599 Email : ABSTRAK Sistem Komputerisasi Merupakan Salah satu elemen yang sangat penting di dalam suatu perusahaan, karena system komputerisasi dapat meningkatkan atau mempermudah proses kerja serta pelayanan. Pada saat ini proses yang terjadi di klinik medika siliwangi umumnya masih menggunakan system secara manual, sehingga di butuhkan suatu system yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi seperti lambatnya pengecekan data dan pembuatan laporan. Maka penulis membuat suatu rancangan system yang terkomputerisasi mulai dari pendaftaran pasien baru, pembuatan kartu pasien dan transaksi dengan menggunakan program Visual Basic sebagai media untuk merancang system tersebut. Dengan sistem yang penulis buat diharapkan bisa diterapkan di Klinik Siliwangi sebagai alat untuk memecahkan kendala dari system yang masih manual. Kata kunci : Sistem Komputerisasi PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Mengingat persaingan global yang terjadi pada perusahaan besar maupun kecil pada era globalisasi sekarang ini, maka kemajuan setiap perusahaan sangatlah ditentukan oleh sistem yang mereka miliki serta teknologi yang mereka gunakan. Penerapan teknologi informasi diberbagai bidang telah membuka mata dunia bahwa kegunaan teknologi komputer telah banyak berperan dalam membantu mengatasi dan memecahkan banyak permasalahan. Perkembangan teknologi informasi sekarang ini sangat mempengaruhi berbagai bidang, termasuk bidang jasa kesehatan. Banyak perusahaan jasa kesehatan berupaya meningkatkan mutu pelayanannya akan tetapi klinik-klinik kesehatan yang berada di daerah Pamulang, pada umumnya masih menggunakan

Upload: others

Post on 24-Nov-2021

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SISTEM ADMINISTRASI RAWAT JALAN PADA KLINIK …

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

76

SISTEM ADMINISTRASI RAWAT JALAN

PADA KLINIK SILIWANGI

Oleh :

Setiawan

Manajemen Informatika, Politeknik LP3I Jakarta

Gedung Sentra Kramat Jl. Kramat Raya No. 7-9 Jakarta Pusat 10450

Telp. 021-31904598 Fax. 021-31904599

Email :

ABSTRAK

Sistem Komputerisasi Merupakan Salah satu elemen yang sangat penting di

dalam suatu perusahaan, karena system komputerisasi dapat meningkatkan atau

mempermudah proses kerja serta pelayanan.

Pada saat ini proses yang terjadi di klinik medika siliwangi umumnya masih

menggunakan system secara manual, sehingga di butuhkan suatu system yang

dapat memecahkan masalah yang dihadapi seperti lambatnya pengecekan data

dan pembuatan laporan. Maka penulis membuat suatu rancangan system yang

terkomputerisasi mulai dari pendaftaran pasien baru, pembuatan kartu pasien

dan transaksi dengan menggunakan program Visual Basic sebagai media untuk

merancang system tersebut.

Dengan sistem yang penulis buat diharapkan bisa diterapkan di Klinik Siliwangi

sebagai alat untuk memecahkan kendala dari system yang masih manual.

Kata kunci : Sistem Komputerisasi

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Mengingat persaingan global yang terjadi pada perusahaan besar maupun

kecil pada era globalisasi sekarang ini, maka kemajuan setiap perusahaan

sangatlah ditentukan oleh sistem yang mereka miliki serta teknologi yang mereka

gunakan. Penerapan teknologi informasi diberbagai bidang telah membuka mata

dunia bahwa kegunaan teknologi komputer telah banyak berperan dalam

membantu mengatasi dan memecahkan banyak permasalahan.

Perkembangan teknologi informasi sekarang ini sangat mempengaruhi

berbagai bidang, termasuk bidang jasa kesehatan. Banyak perusahaan jasa

kesehatan berupaya meningkatkan mutu pelayanannya akan tetapi klinik-klinik

kesehatan yang berada di daerah Pamulang, pada umumnya masih menggunakan

Page 2: SISTEM ADMINISTRASI RAWAT JALAN PADA KLINIK …

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

77

sistem pelayanan pasien secara manual. Dengan pengolahan data secara manual

sangat sulit untuk mengevaluasi data pasien serta memperlambat pelayanan

kepada pasien.

Kondisi tersebut dialami juga oleh Klinik Medika Siliwangi Health

Center yang beralamat di Pamulang Permai I Blok D2 No. II Jl. Siliwangi,

Pamulang - Tangerang. Dimana sistem pelayanan pasien yang dipergunakan

saat ini masih bersifat / dikerjakan secara manual.

Dengan sistem manual tersebut, baik karyawan maupun pimpinan merasa

banyak mengalami kesulitan-kesulitan dalam hal pengecekan data pasien,

sehingga mereka tidak bisa mengetahui secara langsung data pasien dalam

pembuatan laporan. Untuk mengatasi hal-hal tersebut diperlukan sebuah sistem

yang cepat dan akurat dalam menyediakan informasi dan data-data yang

diperlukan.

Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk menjadikan

sebagai bahan penulisan ilmiah dan melakukan pencatatan berdasarkan data-data

yang penulis peroleh yang bergerak dibidang jasa yaitu Klinik Medika Siliwangi

kedalam komputerisasi dengan Judul Skripsi “Perancangan Sistem Administrasi

Rawat Jalan Pada Klinik Siliwangi”. Sistem tersebut dibuat dengan

menggunakan bahasa pemograman Visual Basic 6.0 dengan harapan bisa

diterapkan di dalam perusahaan.

LANDASAN TEORI

Sistem

Sistem merupakan suatu istilah umum yang digunakan dalam berbagai

disiplin ilmu, untuk menerangkan suatu metode atau tata cara yang

digunakan dalam suatu bidang. Istilah ini digunakan secara luas dan pesat

dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat sehari – hari, maupun didalam

suatu dunia manajemen kerja modern yang mempunyai cakupan besar.

Pengertian sistem

Istilah sistem secara umum dapat didefinisikan sebagai sekumpulan

unsur atau elemen – elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi

satu sama lain dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai satu

tujuan. ( Mulyadi, 1947, hlm .2. )

Sedangkan sistem dalam dunia manajemen dapat didefinisikan

sebagai kumpulan elemen – elemen yang saling berkaitan dan bertanggung

jawab memproses masukan sehingga memperoleh keluaran. ( Tvri D

Mahyuzir, Analisa dan pengembangan sistem pengolahan data, cetakan

pertamam, enam cetakan, Jakarta, 1989, hlm .1. )

Page 3: SISTEM ADMINISTRASI RAWAT JALAN PADA KLINIK …

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

78

Elemen-Elemen Sistem

Seperti yang telah disebutkan diatas yaitu sistem terdiri dari elemen-

elemen yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain. Hubungan

dan keterkaitan elemen-elemen tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1.

Tujuan

Batasan

Kontrol

Proses OutputInput

Umpan Balik

Gambar 2.1. Elemen-Elemen Sistem

Dari gambar 2.1. dapat dilihat bahwa elemen-elemen yang menyusun

sebuah sistem terdiri dari :

1) Tujuan

Merupakan tujuan dari sistem tersebut yang berupa :

a) Tujuan usaha

b) Kebutuhan

c) Masalah

d) Prosedur pencapaian tujuan

2) Batasan

Merupakan batasan-batasan yang ada dalam mencapai

tujuan dari sistem, yang dapat berupa :

a) Peraturan-peraturan

b) Biaya-biaya

c) Personel

d) Peralatan

3) Kontrol

Merupakan elemen pengawasan dari pelaksanaan pencapaian

tujuan sistem, yang dapat berupa :

a) Kontrol pemasukan data (input)

b) Kontrol pengeluaran data (output)

c) Kontrol pengoperasian

4) Input

Page 4: SISTEM ADMINISTRASI RAWAT JALAN PADA KLINIK …

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

79

Merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk

menerima data masukan, dimana data dapat berupa :

a) Asal masukan.

b) Frekuensi pemasukan data.

c) Jenis pemasuka data.

5) Proses

Merupakan bagian yang memproses masukan data menjadi

informasi sesuai dengan keinginan penerima, dimana

pemrosesan dapat berupa :

a) Klasifikasi

b) Peringkasan

c) Pencarian

6) Output

Merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk

menerima data masukan, dimana data dapat berupa :

a) Laporan

b) Grafik

7) Umpan balik

Umpan balik dapat berupa :

a) Perbaikan

b) Pemeliharaan

Demikian susunan dari elemen-elemen yang menyusun

sebuah sistem. (Tavri D. Mahyuzir, Op.Cit, hlm.1-3)

Informasi

Informasi adalah suatu data yang telah diolah sehingga mudah

dimengerti oleh para pemakainya dan merupakan proses lebih lanjut dari

data yang memiliki nilai tambah. Dari kategorinya informasi dapat

dikelompokkan menjadi :

a. Informasi Strategis

Informasi ini digunakan untuk mengambil keputusan jangka

panjang, mencakup informasi eksternal seperti tindakan pesaing

dan pelanggan, rencana perluasan perusaan dan sebagainya.

b. Informasi Taktis

Informasi ini digunakan untuk mengambil keputusan jangka

menengah seperti informasi trend penjualan yang digunakan untuk

menyusun rencana penjualan.

c. Informasi Teknis

Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari-hari.

Dari segi kualitas, informasi harus dapat memenuhi syarat sebagai

berikut :

a) Lengkap.

b) Akurat.

c) Relevan.

Page 5: SISTEM ADMINISTRASI RAWAT JALAN PADA KLINIK …

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

80

d) Tepat waktu.

Manajemen

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan

dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan

sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah

ditetapkan. (James A.F. Stoner, Management, Prentice/Hall International, Inc,

Englewood Cliffs, New York, 1997, hlm.289.)

Manajemen merupakan proses atau kegiatan yang dibukukan oleh

seorang pimpinan atau manajer didalam organisasi untuk mencapai tujuan

bersama. (Wahyudi Kumartomo, Subando Agus Margono, System Informasi

Organisai Publik, hlm.13.)

Sistem Informasi

Sistem informasi menerima masukan data dan instruksi, mengolah

data tersebut sesuai instruksi dan mengeluarkannya hasilnya, model dasar

sistem : masukan, pengolahan dan keluaran adalah cocok bagi kasus sistem

pengolahan informasi yang paling sederhana dimana semua masukan tiba

pada saat bersamaan.

Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang

terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu

tujuan, yaitu menyajikan informasi manajemen yang dibutujkan dalam

pengambilan keputusan. Komponen sistem informasi terdiri dari :

a. Hardware, terdiri dari komputer, printer, dan jaringan.

b. Software, merupakan sekumpulan perintah atau fungsi yang ditulis

dengan aturan untuk memerintahkan komputer melakukan tugas

tertentu.

c. Data, merupakan komponen dasar dari informasi yang akan

diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi.

d. Manusia, yang terlibat dalam komponen manusia seperti operator,

pimpinan sistem informasi dan lain sebagainya.

e. Prosedur, seperti dokumentasi prosedur/proses sistem, buku

penuntun operasi (aplikasi) dan teknis.

Kegiatan di sistem informasi mencakup :

a. Input, menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data

yang akan diproses.

b. Proses, menggambarkan bagaimana suatu data diolah untuk

menghasilkan informasi yang bernilai tambah.

c. Output, suatu kegitan untuk memelihara dan menyimpan data.

d. Control, suatu aktifitas untuk menjamin bahwa sistem informasi

tersebut berjalan sesuai yang diharapkan.

Page 6: SISTEM ADMINISTRASI RAWAT JALAN PADA KLINIK …

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

81

Model dasar dari suatu sistem informasi dapat dilihat pada gambar 2.2.

Data Pengolahan Informasi

Modal dasar Sistem Informasi

Modal dasar ditambah penyimpanan data

Penyimpanan data

Data Pengolahan Informasi

Gambar 2.2. Model dasar dari suatu sistem

Sistem Informasi Manajemen

Deifinisi sebuah sistem informasi manajemen yang umum dikenal

orang adalah sistem manusia atau mesin yang terpadu, untuk menyajikan

informasi guna mendukung fungsi informasi, manajemen, dan pengambilan

keputusan dalam sebuah organisasi. (Gordon B. Davis, Sistem Informasi

Manajemen, Bagian I dari seri manajemen, Sepuluh Cetakan, Jakarta, hlm.3.)

Sistem informasi manajemen, merupakan suatu kelompok orang,

seperangkat pedoman dan petunjuk, peralatan pengolahan data memilih,

menyimpan, mengolah dan mengambil kembali data untuk megurangi

ketidakpastian pada pengambilan keputusan dengan menghasilkan informasi

untuk manajer pada waktu mereka dapat menggunakannya dengan paling

efisien. (Robert G. Murdick Joel E, Ross, James R.Claggett, Op, Cit, hlm.16.)

Sistem ini menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak

komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah

database.

Nilai Informasi

Secara umum nilai informasi adalah nilai perubahan dalam perilaku

keputusan yang disebabkan oleh informasi dikurangi biaya informasi

tersebut. Nilai informasi didasarkan atas sepuluh sifat yaitu :

1. Mudah diperoleh

2. Sifat luas dan lengkapnya

3. Ketelitian

4. Kecocokan

5. Ketepatan waktu

Page 7: SISTEM ADMINISTRASI RAWAT JALAN PADA KLINIK …

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

82

6. Kejelasan

7. Keluwesan

8. Dapat dibuktikan

9. Tidak ada prasangka

10. Dapatnya diukur

Manfaat informasi adalah untuk membantu memberi kejelasan dari

sesuatu ketidakpastian atau untuk mengurangi ketidakpastian tersebut

sehingga manusia dapat membuat keputusan dengan ketidakpastian yang

lebih baik dan menguntungkan.

Dengan perkataan lain, dengan dihadapkannya beberapa kemungkinan

keputusan, seorang pengambil keputusan akan memilih salah satu

berdasarkan informasi yang dimilikinya. Bila informasi baru diambilnya

keputusan berbeda, maka nilai informasi baru adalah perbedaan nilai antara

hasil keputusan lama dengan keputusan baru, dikurangi biaya untuk

memperoleh informasi.

Konsep Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu sarana yang digunakan

oleh perancang sistem untuk mendesain suatu sistem, terutama sistem yang

beraplikasi kepada metode komputerisasi. Penerapan diagram tersebut

sebagai sarana pembantu perancangan sistem dimaksudkan untuk membantu

para pemakai sistem yang kurang menguasai komputer dalam memahami

sistem yang sedang dirancang dan dikembangkan.

Secara umum data flow diagram dapat didefinisikan sebagai

penggambaran sistem secara logika. Gambaran sistem tersebut tidak

tergantung pada perngakat keras, perangkat lunak, struktur data atau

organisasi file yang digunakan dalam perancangan sistem tersebut. Dalam

penggambarannya, data flow diagram diterapkan dalam beberapa bentuk

diagram, diantaranya adalah Diagram Context dan Diagram level Nol.

Diagram Context

Diagram Context merupakan penggambaran sistem secara garis besar

didalam satu lingkaran dan hubungan dengan entitas luar. Lingkaran tersebut

menggambarkan keseluruhan proses dalam sistem yang tengah dirancang.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggambarkan diagram

context :

1. Jangan memberikan nomor pada diagram context.

2. Gunakan hanya satu lingkaran proses.

3. Beri nama lingkaran sesuai dengan fungsi sistem tersebut.

4. Gambarkan arus data dari dan ke entiras luar.

Page 8: SISTEM ADMINISTRASI RAWAT JALAN PADA KLINIK …

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

83

Diagram Level “n”

Diagram level “n” merupakan penggambaran sistem secara lebih

terinci dan merupakan perluasan dari diagram context. Huruf “n” pada

diagram ini menggambarkan tentang level dan proses disetiap lingkaran

proses. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan diagram ini

antara lain :

1. Jangan menghubungkan langsung antara satu tempat

penyimpanan dengan tempat penyimpanan lainnya.

2. Jangan mengubungkan langsung tempat penyimpanan dengan

entitas luar.

3. Jangan menghubungkan langsung entitas luar dengan tempat

penyimpanan data.

4. Jangan menghubungkan langusung entitas luar dengan entitas

luar.

5. Jangan membuat suatu proses menerima input tetapi tidak

pernah mengeluarkan output.

6. Jangan membuat suatu tempat penyimpanan menerima input

tetapi tidak pernah digunakan untuk suatu proses.

7. Jangan membuat suatu hasil proses yang lengkap dengan data

terbatas.

Simbol-Simbol DFD

Data Flow Diagram merupakan sekumpulan dari program-program.

Didalam pembuatan proses pada Data Flow Diagram membutuhkan empat

buah komponen penting, yaitu :

1. External Entity (kesatuan luar) atau boundary (batasan

sistem)

External Entity merupakan batasan yang memisahkan suatu

sistem dengan lingkungan luarnya. Sistem tersebut akan

menerima masukan dan akan menghasilkan keluaran pada

lingkungan luar sistemnya. External entity atau lebih

sering dikenal sebagai Terminator dipresentasikan dengan

simbol berbentuk bujur sangkar/persegi panjang.

Gambar 2.3. Simbol Terminator

Page 9: SISTEM ADMINISTRASI RAWAT JALAN PADA KLINIK …

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

84

2. Data Flow (arus data)

Data Flow merupakan pernyataan dalam bentuk kata benda

maupun kerja. Data Flow ini menunjukkan arus dari data

berbentuk input sistem ataupun output sistem tersebut.

Dengan simbol suatu bentuk anak panah, data flow

mengalir diantara proses, data store dan external entity.

Gambar 2.4. simbol arus data

3. Proses

Proses merupakan kegiatan yang dilakukan oleh manusia,

peralatan/mesin ataupun alat elektronik seperti komputer.

Proses dipresentasikan dalam bentuk lingkaran.

Gambar 2.5. Simbol Proses

4. Data store

Merupakan sarana yang digunakan untuk mengumpulkan

data. Data store ini dipresentasikan dengan simbol

berbentuk dua buah garis pararel.

Atau

Gambar 2.6. Simbol Data Store

Syarat-syarat perancangan Data Flow Diagram adalah sebagai

berikut :

a. Memilih nama yang sesuai dan memiliki arti tepat

dengan :

1. Proses

2. Data Flow (arus data)

3. Data Store (penyimpanan data)

4. Terminator/Boundary

b. Membutuhkan nomor pada setiap proses

c. Merancang Data Flow Diagram tersebut semenarik

mungkin dan seindah mungkin.

d. Jangan membuat DFD dengan bentuk yang rumit dan

berkesan sulit dimengerti.

e. Konsisten secara internal dalam kelompok DFD lainnya.

Page 10: SISTEM ADMINISTRASI RAWAT JALAN PADA KLINIK …

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

85

Entity Relationship Diagram (ERD)

Setiap proyek sistem database dipresentasikan dengan menggunakan

beberapa entitas dan setiap entitas dapat terdiri dari beberapa elemen data.

Adapun komponen-komponen dari ERD yaitu :

a. Entity atau Objek Data

Merupakan suatu kumpulan object yang dapat dibedakan secara

unik, Entity dapat berupa barang, orang atau peristiwa.

Menggunakan simbol persegi panjang.

Gambar 2.7. Simbol Entity

b. Relationship

Merupakan hubungan yang terjadi antara suatu entitas atau lebih,

yang direlasikan dengan kunci relasi. Menggunakan simbol

Diamond.

Gambar 2.8. Simbol Relationship

Relationship mempunyai tiga derajat, yaitu :

1. Unary (derajat satu), merupakan relationship yang mempunyai

rekursif, atau dengan kata lain relationship set dihubungkan

dengan satu entitas set serta dua penghubung.

2. Binary (derajat dua), merupakan relationship yang biasa terjadi,

yakni dua entitas set dihubungkan dengan satu relationship set.

3. Ternary (derajat tiga), merupakan relationship yang terjadi

pada tiga entitas set yang dihubungkan dengan satu relationship

set.

Untuk menjelaskan batasan pada jumlah entitas yang

berhubungan melalui satu relationship digunakan cardinality. Ada 3

jenis cardinality, yaitu :

1.One to one (1:1)

Relasi antara 2 file adalah satu banding satu (1:1)

2. One To Many atau Many To One (1:M atau M:1)

Relasi antara 2 file adalah satu berbanding banyak dan sebaliknya.

3. Many To Many (M:M)

Relasi antara 2 file adalah banyak berbanding banyak (M:M)

c. Atribute

Merupakan karakteristik yang menjadi ciri dari entitas atau

kumpulan elemen-elemen data yang membentuk suatu entitas.

Menggunakan simbol berbentuk elips.

Page 11: SISTEM ADMINISTRASI RAWAT JALAN PADA KLINIK …

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

86

Gambar 2.9. Simbol Atribute

d. Indikator Type

Terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu :

1. Associative. Meneunjukkan entitas yang berfungsi sebagai

obyek dan suatu relationship.

2. Super type. Terdiri dari suatu obyek atau sub kategori atau

lebih yang dihubungkan dengan suatu relationship yang tidak

bernama.

Normalisasi

Normalisasi adalah suatu proses pengelompokkan elemen data

kedalam bentuk table/relasi yang menunjukkan entity atau relasinya, yang

berfungsi untuk menghilangkan redudansi data, sehingga terwujud suatu

bentuk database relational sedemikian rupa dan mudah dimodifikasi.

Suatu bentuk normalisasi dikatakan sudah berada pada bentuk

normalisasi tertentu jika memenuhi beberapa batasan dan tindakan tertentu.

Tingkatan normalisasi yang tinggi dianggap lebih baik dari tingkat

dibawahnya. Batasan dari tingkatan normalisasi tersebut, yaitu :

a. Bentuk Tidak Normal (Unnormal Zed Form)

Suatu yang terdiri dari kumpulan-kumpulan data yang terekam,

dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa

adanya sesuai dengan kedatangannya.

b. Bentuk Normal satu (1 NF/ First Normal Form)

Dikatakan normal satu jika hanya berisi data yang bernilai atomic

atau semua domain berisi data unik/tidak ada set atribut yang berulang.

c. Bentuk Normal Dua (2NF/ Second Normal Form)

Relasi dalam bentuk normal 1 dan setiap atributnya bergantung penuh

pada primary key.

d. Bentuk Normal Tiga (3NF/Third Normal Form)

Relasi dalam bentuk 1 dan Normal 2 dan setiap atributnya tidak

bergantung tranfitif pada primary key tetapi bergantung penuh pada

primary key.

Hirarky Plus Input Program Output (HIPO)

Hirarky Plus Input Program Outout (HIPO) adalah alat untuk membuat

spesifikasi program, sehingga pengguna program dapat dengan mudah

memahami bentuk program tersebut. HIPO terdiri dari dua bagian, yaitu :

(1) Hirarky Chart

Alat bantu yang digunakan untuk menggambarkan struktur program.

(2) Input Proses Output (IPO)

Page 12: SISTEM ADMINISTRASI RAWAT JALAN PADA KLINIK …

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

87

Alat bantu yang diguanakan untuk menjelaskan atau menjabarkan

pemasukan, keluaran dan proses yang terjadi pada modul yang

bersangkutan.

Flowchart

Flowchart merupakan suatu alat yang digunakan untuk

menggambarkan suatu sistem berjalan dari suatu organisasi atau badan, yang

memudahkan bagi siapa saja untuk memahami tentang sistem yang ada

sebelumnya maupun yang akan diterapkan.

Penggunaan flowchat dari suatu badan ataupun organisasi akan

berbeda satu sama lain, otomatis penggambaran dari flowchartnya pun pasti

berbeda. Dibawah ini akan dijabarkan tentang simbol-simbol flowchart serta

penggunaannya.

PERANCANGAN SISTEM

Data Flow Diagram (DFD)

Dari hasil analisa yang dilakukan oleh penulis di bagian Administrasi Klinik

Medika Siliwangi Health Center, maka akhirnya dapat diketahui bentuk sistem

berjalan pada Klinik tersebut masih ada kendala oleh karena itu, maka penulis

mengusulkan sebuah sistem yang dapat membantu memecahkan masalah di

Klinik tersebut dengan tidak keluar dari sistem yang ada. Bentuk sistem usulan

tersebut dapat dilihat dalam bentuk diagram berikut ini.

Diagram Konteks

0.0

Sistem

Komputerisasi

Administrasi

Rawat Jalan

Pasien Dokter

Pimpinan

Data Pasien

Data Pasien + laporan

Rekap Pendapatan

Perbulan

Slip Dokter + ResepKwitansi + Data

Pasien + Resep

Laporan Rekap Dokter

Laporan Transaksi

Diagram Konteks

Laporan Pasien

Gambar 4.1. Diagram Konteks

Page 13: SISTEM ADMINISTRASI RAWAT JALAN PADA KLINIK …

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

88

Diagram Zero (Nol)

1.0 p

Proses

Cek Data Pasien

3.0 p

Proses

Transaksi

4.0 p

Proses

Pembuatan

Laporan

Pimpinan

PasienData Pasien

Data Pasien

File Pasien

File Dokter

Dokter

Data Dokter

Data Pasien

File ADM

Data ADM

File

TransaksiData Transaksi

Data Transaksi

Data Transaksi

Laporan Rekap Dokter

Laporan Transaksi

Pe

mb

aya

ran

Kw

ita

nsi +

Re

se

p

Laporan Pasien

Data Pasien

Data Pasien

Slip D

okter +

Rese

p

+ K. M

edis

La

po

ran

Re

ka

p D

okte

r

2.0 p

Proses Entry

Pendaftaran

File Pendaftaran

K. MedisKartu Pasien

Data Pasien

Da

ta P

asie

n

Data dokter

Gambar 4.2 Diagram Zero

Normalisasi

Dibawah ini akan dijelaskan langkah-langkah Normalisasi dari bentuk

normal (1 NF), normal (2 NF), dan normal (3 NF).

a. Bentuk Normal Satu (1 NF)

Gambar 4.2.1 Bentuk Normal Satu (1 NF)

Page 14: SISTEM ADMINISTRASI RAWAT JALAN PADA KLINIK …

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

89

b. Bentuk Normal Dua (2 NF)

Gambar 4.2.2 Bentuk Normal Dua (2 NF)

Pasien

KdPasien

NmPasien

JKelamin

Agama

TglLahir

Alamat

Telphone

Hp

Tgl Daftar

Pekerjaan

Adm

KdAdm

NmAdm

DetailTransaksi

NoFak

TglFak

KdPasien

NmPasien

KdAdm

NmAdm

KdDokter

NmDokter

B.Dokter

B.Tindakan

B.USG

B.Vaksin

Total

GranTotal

Bayar

Kembali

Dokter

KdDokter

NmDokter

Alamat

Telphone

Hp

Spesialis

B. Dokter

Praktek

Daftar

NoUrut

KdPasien

Page 15: SISTEM ADMINISTRASI RAWAT JALAN PADA KLINIK …

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

90

c. Bentuk Normal tiga (3 NF)

Gambar 4.2.3 Bentuk Normal Tiga (3 NF)

Keterangan :

* Primary Key

** Kunci Penghubung dari Table terhadap data induk

Pasien

* KdPasien

NmPasien

JKelamin

Agama

TglLahir

Alamat

Telphone

Hp

Tgl Daftar

Pekerjaan

Adm

* KdAdm

NmAdm

DetailTransaksi

** NoFak

** KdDokter

NmDokter

B.Dokter

B.Tindakan

B.USG

B.Vaksin

Total

HeaderTransaksi

* NoFak

TglFak

** KdPasien

** KdAdm

GranTotal

Bayar

Kembali

Dokter

* KdDokter

NmDokter

Alamat

Telphone

Hp

Spesialis

B. Dokter

Praktek

Daftar

NoUrut **

KdPasien

Page 16: SISTEM ADMINISTRASI RAWAT JALAN PADA KLINIK …

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

91

Entity Relationship Diagram (ERD)

Dokter Memeriksa Pasien Transaksi ADM

Kd Dokter

Nm Dokter

Alamat

Telphone

Hp

Spesialis

B. Dokter

Praktek

Kd Pasien

Nm Pasien

Agama

J. Kelamin

Tgl Lahir

Alamat

Telphone

Hp

Pekerjaan

Tgl Daftar

Kd ADM

Nm ADM

No Faktur

Tanggal

Kd ADM

KdPasien

Nm pasien

Kd Dokter

B. Lain-lain

B. Tindakan

USG

B. Vaksin

B. Dokter

Nm Dokter

Mendaftar

NoUrut KdPasien

M MO O

Gambar 4.4 ERD

Diagram Hirararchy Input Output (HIPO)

Diagram Hirararchy Input Output adalah alat Bantu yang digunakan untuk

membuat spesifikasi program, sehingga pengguna program mudah memahami

bentuk program tersebut.

Page 17: SISTEM ADMINISTRASI RAWAT JALAN PADA KLINIK …

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

92

HIPO Sistem Administrasi Rawat Jalan Klinik Siliwangi

Hipo

Proses Cek

Data

Proses

Transaksi

Proses

Pembuatan

Laporan

Diagram Hipo

Proses Entry

Pendaftaran

Gambar 4.5 HIPO

Struktur Kode

Dalam perancangan aplikasi program terdapat elemen-elemen yang

dibentuk menjadi kode-kode. Tujuan dari pemakaian kode itu adalah sebagai

berikut :

1. mempercepat dan mempermudah dalam hal perekaman, pengambilan

dan pemuktahiran data (update).

2. menghemat tempat penyimpanan data dalam file.

3. mewakili dari beberapa item data yang ada.

Adapun spesifikasi kode sistem usulan ini adalah sebagai berikut :

A. Kode Pasien

a. Disusun berupa alpha numeric sepanjang 5 (lima) digit.

b. Digit 1 (satu) dan 2 (dua) berupa karakter yang menyatakan kode

pasien.

c. Digit 3 (tiga) s/d 5 (lima) berupa numeric sebagai nomer urut

pasien.

d. Fungsi : untuk mengetahui nama-nama-pasien

e. Struktur kode : PS001

Gambar :

B. Kode Dokter

a. Disusun berupa alpha numeric sepanjang 5 (lima) digit.

P S 0 0 1

Menunjukan karakter kode pasien

Nomer urut pasien pasien

Page 18: SISTEM ADMINISTRASI RAWAT JALAN PADA KLINIK …

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

93

b. Digit 1 (satu) dan 2 (dua) berupa karakter yang menyatakan kode

Dokter.

c. Digit 3 (tiga) s/d 5 (lima) berupa numeric sebagai nomer urut

Dokter.

d. Fungsi : untuk mengetahui nama-nama dokter.

e. Struktur kode : DK001

Gambar :

C. Kode ADM

a. Disusun berupa alpha numeric sepanjang 5 (lima) digit.

b. Digit 1 (satu) dan 2 (dua) berupa karakter yang menyatakan kode

Dokter.

c. Digit 3 (tiga) s/d 5 (lima) berupa numeric sebagai nomer urut

Dokter.

d. Fungsi : untuk mengetahui nama-nama dokter.

e. Struktur kode : DK001

Gambar :

D. Kode Transaksi

a. Disusun berupa alpha numeric sepanjang 5 (lima) digit.

b. Digit 1 (satu) dan 3 (Tiga) berupa karakter yang menyatakan kode

Dokter.

c. Digit 4 (empat) s/d 6 (enam) berupa numeric sebagai nomer urut

Dokter.

d. Fungsi : untuk mengetahui nama-nama dokter.

e. Struktur kode : D0F001

A D 0 0 1

Menunjukan

karakter kode

Administrasi

Nomer urut

pasien

Administrasir

D K 0 0 1

Menunjukan

karakter kode

Dokter

Nomer urut

pasien Dokter

Page 19: SISTEM ADMINISTRASI RAWAT JALAN PADA KLINIK …

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

94

Gambar :

Spesifikasi Sistem Komputer

Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan menjelaskan tentang penggunaan

perangkat lunak (sofware) dan perangkat keras (hardware) yang akan digunakan

dalam sistem ini.

Umum

Teknologi komputer sangat membantu kegiatan manusia dalam kegiatan

sehari-hari. Setiap tahun perkembangan teknologi komputer sangat pesat

perkembangan itu semata-mata ditujukan untuk mempermudah manusia didalam

melakukan kegiatannya. Suatu sistem transaksi bisnis yang dikomputerisasikan

akan berguna didalam prosesnya, terutama dalam hal kecepatan dan ketepatan

pengolahan transaksi tersebut.

Suatu transaksi pasti terdiri daribeberapa kejadian yang sangat

mendukungnya. Komputer sebagai salah satu pendukung kegiatan manusia perlu

yang optimal. Di dalam perancangan sistem yang penulis rancang ini, perangkat

pendukung komputer yang optimal sangat diperlukan. Perangkat komputer terdiri

dari perangkat lunka (software) dan perangkat keras (hardware).

Perangkat Lunak (Software)

Untuk mengoperasika suatu perngkst komputer diperlukan suatu perangkat

yang dinamakan perangkat lunak (software) yang mengatur kondisi kerja antar

perlengkapan perangkat keras (hardware) kedalam sebuah komputer.

Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras atau sering disebut Hardware adalah seluruh komponen

peralatan yang membentuk suatu sistem komputer dan peralatan termasuk juga

mesin-mesin pembantu penyimpanan data dan alat komunikasi lainnya.

Spesifikasi hardware yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah

sebagai berikut :

1. CPU ( Central Processing Unit):

a. Microprocessor : Intel Pentium III

N 0 F 0 1

Menunjukan karakter

kode Transaksi

Nomer urut Transaksi

0

Page 20: SISTEM ADMINISTRASI RAWAT JALAN PADA KLINIK …

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

95

b. Harddisk : 40 GB

c. Floppy disk : 3.5”

2. Monitor : SVGH 14”

3. Keyboard : 107 Keys

4. Printer : Canon PIXMA iP 1200

Konfigurasi Komputer

Jadual Implementasi

Suatu sistem baru apabila ingin apabila ingin menjalankan harus disusun

dahulu langkah –langkah kegiatanyayang disebut implementasi. Agar

implementasi dapat berjalan efisien, baik dari segi waktu dan biaya diperlukan

penjadwalan kegiatan yaitu:

1. Penyiapan Data

Mengumpulkan dan mengelompokan data sesuai kebutuhan

2. Pembuatan File

Untuk menghasilkan suatu file database yang digunakan untuk

merekam dan menyimpan data yang telah terkumpul.

3. Pembuatan Program

Program dibuat dengan cermat dan teliti untuk menunjang sistem yang

sudah dikomputerisasikan.

4. Tes Program

Keyboard

CPU

Hardisk

40 GB

Procesing Unit

Monitor

SVGA 14”

Printer Canon

PIXMA iP1000

Gambar 4.8 Konfigurasi Komputer

Page 21: SISTEM ADMINISTRASI RAWAT JALAN PADA KLINIK …

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

96

Agar Program yang dibuat dapat diketahui kekurangannya sebelum

diterapkan pada sistem baru.

5. Pembuatan Buku Petunjuk Operasi

Agar penggunaan sistem bisa mempelajari prosedur sistem secara

menyeluruh.

6. Training

Untuk memberikan latihan kepada personil agar mengerti dan dapat

menggunakan program komputer yang ada.

7. Tes Sistem

Untuk melakukan uji coba terhadap sistem usulan secara keseluruhan

agar diketahui apakah layak menggantikan sistem lama. Dan juga

untuk mengetahui keuntungan yang diperolah baik dari kecepatan

proses maupun waktu

8. Peralihan Sistem

Untuk menjalankan sistem usulan dengan menggunakan metode

paralel-run, dimana sistem usulan dijalankan bersama-sama dengan

sistem lama sampai dengan waktu yang ditentukan.

9. Operasi dan Evaluasi

Adalah kegiatan pegolahan sistem usulan secara penuh setelah masa

transisi berakhir. Pada saat itu juga dilakukan evaluasi sistem usulan

untuk mengetahui sampai sejauh mana sistem ini dapat memenuhi

kebutuhan pemakai.

Agar lebih jelas mengenai tahapan dan jadual waktu yang dibutuhkan

dalam mewujudkan sistem komputerisasi, maka penulis

menggambarkan dalam bentuk Bar_Chart yang berkaitan dengan

proses sistemnya.

SIMPULAN

1. “Perancangan Sistem Administrasi Rawat Jalan Pada Klinik

Siliwangi” diterapkan dengan menggunakan Program Visual Basic.

Perancangan Sistem tersebut disusun berdasarkan hasil analisa

sistem berjalan,

2. Perancangan Sistem tersebut sudah berjalan dengan baik dan

dimaksudkan untuk merekomendasikan kepada Klinik Siliwangi untuk

dapat menerapkan Perancangan Sistem tersebut dalam kegiatan kerja

sehari-hari agar kinerja yang dihasilkan dapat semakin efektif, efisien

dan produktif.

SARAN

Mengingat sistem yang sedang berjalan pada saat ini dirasa masih

kurang efektif dalam memberikan pelayanan yang memuaskan bagi para

pasiennya, maka penulis memberikan masukan kepada Klinik Medika Siliwangi

dalam agar dapat menerapkan Perancangan Sistem yang dibuat penulis tersebut

Page 22: SISTEM ADMINISTRASI RAWAT JALAN PADA KLINIK …

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

97

dalam kegiatan kerja sehari-hari agar kinerja yang dihasilkan dapat semakin

efektif, efisien dan produktif, sehingga pelayanan yang diberikanpun akan

semakin baik.

DAFTAR PUSTAKA

Budiarti, Dwi.1999. Sistem Informasi Management. Jakarta. Lembaga Pendidikan

dan Pengembangan Profesi Indonesia.

Kurniadi, Adi.1999. Pemograman Microsoft Visual Basic 6.0. Jakarta. Elex

Media Komputindo.

Sutabri, Tata.1998. Perancangan Sistem Informasi Media Komputindo, Jakarta

Sigit, Ponco W. 1999. Analisis dan Perancangan Sistem. Jakarta. Lembaga

Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia.

Sobari, Ade.2003. Belajar Microsoft Visual Basic 6.0 Versi Lanjutan.

Yogyakarta. Graha Ilmu kerjasama dengan Lembaga Pendidikan Dan

Pengembangan Profesi Indonesia.

Tim Dosen.1999. Metodologi Penelitian Ilmiah. Jakarta. Lembaga Pendidikan

Dan Pengembangan Profesi Indonesia.