sistaksis dixon dan membaca dixon

5
Comrie (1981) dan Dixon (1994)menyatakan bahwa agen dan pasien merupakan fungsi gramatikal. Hal ini berbeda dengan Palmer (1994) yang menyatakan agen dan pasien merupakan peran gramatikal. Disertasi ini mengacukepada pendapat Comrie (1981) dan Dixon (1994) yang menya takan bahwa agen dan pasien merupakan fungsigramatikal. Argumen pada klausa intransitif BKm secara semantis memiliki fungsi gramatikal agen.Jika verba yang menempati posisi predikat klausa intransitif merupakan verba keadaan (atau predikat bukan verbal), subjek gramatikal pada klausa tersebut dapat berperilaku sebagai pasien. Sementara itu, subjek gramatikal pada klausa transitif BKm pada umumnya adalah agen, sedangkan objek gramatikal pada klausa transitif pada umumnya merupakan pasien. Relasi gramatikal memegang peranan yang penting dalam sintaksis bahasa alamiah. Relasi-relasi gramatikal tersebut terdiri atas subjek(S), objek langsung (OL), dan objek tidak langsung (OTL).Mengacu kepada teori tata bahasa relasional, relasi gramatikal adalah S, OL, OTL, dan relasi oblik. Relasi gramatikal S,OL, dan OTL merupakan relasi gramatikal sintaksis murni,sedangkan relasi oblik (benefisiari, instrumental, dan lokatif)merupakan relasi yang bersifat semantik. Subjek merupakanrelasi gramatikal inti dalam BKm.Terdapat sembilan cara untuk mengidentifikasi subjek BKm, yaitu(1) subjek BKm muncul pada posisi praverbal pada struktur kanonis;(2) adverbial dan

Upload: degunkz-greensquerst-afs

Post on 13-Jul-2016

12 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

kaitan sintaksis dengan kemampuan membaca

TRANSCRIPT

Page 1: Sistaksis Dixon Dan Membaca Dixon

Comrie (1981) dan Dixon (1994)menyatakan bahwa agen dan pasien merupakan fungsi gramatikal. Hal ini berbeda dengan Palmer (1994) yang menyatakan agen dan pasien merupakan peran gramatikal. Disertasi ini mengacukepada pendapatComrie (1981) dan Dixon (1994) yang menyatakan bahwa agen dan pasien merupakan fungsigramatikal. Argumen pada klausa intransitif BKm secara semantis memiliki fungsi gramatikal agen.Jika verba yang menempati posisi predikat klausa intransitif merupakan verba keadaan (atau predikat bukan verbal), subjek gramatikal pada klausa tersebut dapat berperilaku sebagai pasien. Sementara itu, subjek gramatikal pada klausa transitif BKm pada umumnya adalah agen, sedangkan objek gramatikal pada klausa transitif pada umumnya merupakan pasien.

Relasi gramatikal memegang peranan yang penting dalam sintaksis bahasa alamiah. Relasi-relasi gramatikal tersebut terdiri atas subjek(S), objek langsung (OL), dan objek tidak langsung (OTL).Mengacu kepada teori tata bahasa relasional, relasi gramatikal adalah S, OL, OTL, dan relasi oblik. Relasi gramatikal S,OL, dan OTL merupakan relasi gramatikal sintaksis murni,sedangkan relasi oblik (benefisiari, instrumental, dan lokatif)merupakan relasi yang bersifat semantik. Subjek merupakanrelasi gramatikal inti dalam BKm.Terdapat sembilan cara untuk mengidentifikasi subjek BKm, yaitu(1) subjek BKm muncul pada posisi praverbal pada struktur kanonis;(2) adverbial dan penegasi dapat disisipkan di antara argumen praverbal dan verbal. Pada posisi kanonik, argumen praverbal tersebut merupakan subjek sehingga antara subjek dan verbal dapat disisipi oleh adverbial dan penegasi;(3) subjek BKm dapat direlatifkan dengan pemarkah ne‘yang’. Selain subjek BKm juga dapat merelatifkan argumen inti yang secara sintaksis berfungsi sebagai objek, baik objek langsung maupun objek tak langsung;(4) antara subjek dan predikat dapat disisipkan dengan penjangka kambang;(5)subjek dapat direfleksifkan;(6) argumen selain subjek (objek, baik OL maupun OTL) dapat dinaikkan fungsinya menjadi subjek melalui mekanisme penaikan; (7) subjek dapat difokuskan dengan pemarkah fokus te;(8)subjek dapat dikontrol; dan (9) frasa nomina tidak terang (PRO) berkoreferensi dengan subjek pada klausa yang lebih tinggi.Selain relasi gramatikal inti subjek, objek yang juga merupakan relasi

Page 2: Sistaksis Dixon Dan Membaca Dixon

gramatikal inti BKm dapat diidentifikasi dengan mengacu kepada struktur kanonis yang menempatkan objek merupakan argumen yang secara langsung mengikuti verba. Di samping itu, objek BKm dapat diidentifikasi melalui proses pemasifan. Konstruksi pasif BKm merupakan konstruksi pasif analitik dengan kehadiran pemarkah toma‘dapat’ yang menempati posisi sebelum verba (praverbal). Objek BKm dapat dinaikkan fungsinya menjadi subjek dengan kehadiran pemarkah analitik toma‘dapat’. Di samping objek yang dapat diidentifi kasi melalui posisinya yang secara langsung mengikuti verba dan pemasifan,objek BKm juga dapat diidentifikasi dengan pengedepanan objek dan menempati posisi subjek dengan mekanisme pemfokusan dengan pemarkah fokus te yang hadir sebelum verba. Penentuan objek BKm juga dapat dilakukan dengan pengujian penyisipan adverbial. Hasilnya menunjukkan bahwa verba dan argumen yang secara langsung mengikuti verba tidak dapat disisipi oleh adverbial sehingga dapat disimpulkan bahwa argumen yang secara langsung mengikuti verba diidentifikasi sebagai objek. Jadi, apabila dalam sebuah konstruksi klausa/kalimat BKmtidak mengizinkan adanya penyisipan adverbial antara verba dan argumen yang secara langsung mengikutinya, maka argumen yang secara langsung mengikutinya adalah objek.Relasi oblik BKm merupakan relasi gramatikal noninti yang terdiri atas oblik goal, oblik lokatif, oblik sumber (source), dan oblik instrumen. Semua oblik BKm dimarkahi oleh pemarkah dalam bentuk preposisi. Preposisi pemarkah oblik BKm terdiri atas (1) de’di/ke’ yang berfungsi sebagai pemarkah oblik lokatif, (2) dase‘dari’ yang berfungsi sebagai pemarkah oblik sumber (source), dan (3) odi‘dengan/kepada/untuk’ yang berfungsi sebagai pemarkah oblik goal dan oblik

dixon (1994) dalam Artawa (2005:11) mengemukakan bahwa sistem aliansi gramatikal menjadi titik perhatian untuk menentukan yang mungkin untuk bahasa-bahasa di dunia, yaitu bahasa akusatif, bahasa ergatif, bahasa agentif, bahasa aktif, dan sebagainya

Pasif adalah apabila fungsi subyek dan agen menduduki fungsi periferal. Secara singkat Dixon (1994 ) menjelaskan proses pasif adalah seperti berikut: membuat verba transitif menjadi intransitif,

Page 3: Sistaksis Dixon Dan Membaca Dixon

membuat frasa nomina pasien menjadi subyek gramatikal, hadirnya pemarkah pasif dan membuat subyek kalimat aktif ke fungsi periferal. Verba transitif adalah verba yang mampu mendampingi obyek. Sedangkan verba intransitif tidak memiliki obyek.Unsur inti kalimat menurut Dixon (1994) dibedakan adanya tiga relasi asali (primitive relation), ketiga relasi itu adalah S (subyek atau satu-satunya argumen pada verba intransitif), A (agen) dan O (obyek/pasien). Bila verba hanya memiliki satu argumen inti (intransitif) relasi nominanya disebut dengan S. Bila kata kerja tersebut memiliki lebih dari satu argumen inti relasinya ditentukan secara semantis. Relasi A untuk peran yang kemungkinan besarnya berfungsi untuk menyukseskan aktifitas. Relasi inti selain A pada kata kerja yang mempunyai dua argumen inti adalah O.

Lebih lanjut Collins dan Dixon memberikan contoh: dalam kurikulum bahasa diperlukan urutan sesi berikutnya yang menjadi bagian perputaran dari kegiatan kelas, seperti dalam program berikut ini: a.Siswa membaca keras b.Siswa membaca secara sharing (menggunakan buku-bukubesar atau berbagai fotocpy buku-buku kecil). c.Siswa membaca secara individual (di rumah dan di sekolah) 13d.Siswa membaca secara group dan merespon terhadap literature (berbagai fotocopy dari berbagai judul yang disajikan untuk itu). e.Guru membuat model kalimat f.Siswa dalam group kelas membuat potongan kalimat g.Siswa membuat kalimat secara individual h.Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengadakan Tanya jawab secara satu persatu atau dalam group kecil, dan menyampaikan secara oral dihadapan siswa lain. Ada beberapa factor yang mempengaruhi dalam pemelihan topic-topik yang tepat, yaitu: a.Minat mahasiswa b.Minat dosen kebutuhan mahasiswa yang ditunjukkan dalam bentuk kolaborasi dengan mereka. c.Keadaan waktu tahunan, meliputi cuaca dan event-event khusus. d.Pengetahuan atau ypik yang diprioritaskan pada tahunan yang lewat e.Kurikulum sekolah dan laporan harapan masyarakat. f.Tersedianya sumber, seperti: buku, film, tape, orang, dan kemungkinan dilaksanakannya.

Collins dan Dixon dalam bukunyayang berjudul integrated learning mengatakan bahwa pembelajaran terpadu didasari olehpendekatan inquiry,dimana peserta didik dilibatkan dalam perencanaan, eksplorasi dan

Page 4: Sistaksis Dixon Dan Membaca Dixon

sharing terhadap ide-ide pembelajaran. Peserta didik senantiasa didorong untuk bekerja dalam group kerjasama (co-perative group) dan tanggap terhadap pembelajaran mereka. Mereka menjadi penguasa dan senantiasa dapat mewujudkan minat mereka sendiri sesuai dengan topic pembelajaran di kelas.