sisi filsafat, keperawatan sebagai pengetahuan mandiri

Upload: boru-putri-hasian

Post on 11-Feb-2018

230 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 SISI FILSAFAT, Keperawatan Sebagai Pengetahuan Mandiri

    1/11

    1

    SISI FILSAFAT

    Keperawatan Sebagai Pengetahuan Mandiri

    DISUSUN OLEH :

    HASIANNA HABAYAHAN

    PROGRAM PENDIDIKAN S1- B. STIK. St. CAROLUS

    JAKARTA, 2012.

  • 7/23/2019 SISI FILSAFAT, Keperawatan Sebagai Pengetahuan Mandiri

    2/11

    2

    PENGANTAR

    Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas akademik mahasiswa S1- B. Keperawatan STIK St.

    Carolus Jakarta, tahun kuliah 2012, dalam mata kuliah Ilmu Filsafat. Judul makalah yang dipilih

    adalah Sisi Filsafat , Keperawatan Sebagai Pengetahuan Mandiri , judul ini dipilih karena minat

    penulis pada filsafat dan aplikasinya pada praktek keperawatan sehari-hari. Sedangkan sebagai

    motivasi tambahan lain adalah penulis merasa tertarik pada bahasan filsafat tentang pengetahuan

    pada topik bahasan syarat & ciri dari pengetahuan.

    Dari apa yang penulis dengar dan alami sendiri selama bekerja sebagai praktisi keperawatan di rumah

    sakit, penulis seringkali mendengar isu bahwa praktisi kesehatan lain (banyak dokter) menganggap

    bahwa profesi keperawatan sesungguhnya adalah bukan profesi yang mandiri, tetapi keberadaannya

    disiapkan untuk melengkapi dan mendukung keberadaan profesi kedokteran. Isu ini sangat

    berpengaruh pada pencitraan dan sungguh mengusik etos kerja profesi keperawatan terutama penulis

    sendiri dan tidak mustahil hal yang sama juga dirasakan oleh teman praktisi keperawatan lainnya.

    Setelah penulis mengikuti kuliah filsafat serta setelah membaca buku wajib filsafat yang berjudul

    FILSAFAT MANUSIA, Upaya Membangkitkan Humanisme, oleh : Bapak Kasdin Sihotang dosen filsafat

    STIK St. Carolus, maka penulis merasa tertarik untuk mencoba mencari penjelasan mengenai status,

    kemandirian serta harkat dan derajat profesi keperawatan disamping profesi kesehatan lain.

    Pada kesempatan ini pula saya sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen Ilmu

    Filsafat dan pembimbing Makalah ini, yaitu: Bapak Kasdin Sihotang, atas kesediannya untuk

    membimbing saya dalam penulisan makalah ini, Seoga Tuhan Memberkati

    Pada akhirnya kritik dan saran dari pembaca sekalian yang budiman sangat saya harapkan. Terima

    kasih,.

    Hasianna Habayahan

  • 7/23/2019 SISI FILSAFAT, Keperawatan Sebagai Pengetahuan Mandiri

    3/11

    3

    SISI FILSAFAT

    Keperawatan Sebagai Pengetahuan Mandiri

    1. Keperawatan Sebagai Ilmu Pengetahuan.Pengetahuan merupakan kekayaan sekaligus kesempurnaan bagi manusia, karena melalui

    penguasaan pengetahuan manusia dapat mengetahui sesuatu, memperbaiki sesuatu, menolong

    diri, keluarganya, komunitas dan bahkan dunia. Didalam suatu komunitas ataupun lingkungan

    sosial, biasanya orang yang berpengetahuan lebih akan memiliki status sosial yang lebih tinggi

    dibandingkan dengan orang yang kurang atau tidak memiliki pengetahuan.

    Kata filsafat secara etimologi berasal dari bahasa Yunani philein dan sophia yang berarti cinta

    pada kebijaksanaan. Menurut Herodatus (484 s/d 425 sM) ia mengartikan filsafat sebagai untuk

    menemukan sesuatu. Filsafat juga dapat diartikan sebagai rasa cinta manusia dalam memenuhi

    dan memuaskan aspek kognitifnya. Hal yang penting pada filsafat adalah, karena filsafat sejati

    akan berusaha menangkap makna dibalik gejala empiris karena obyek bahasannya mengungkap

    keberadaan dan eksistensi manusia yang tidak terlihat dibalik yang terlihat.

    Filsafat dapat didefinisikan sebagai produk permenungan dari hasil permenungan dalam upaya

    untuk mengerti, membedakan dan memutuskan sesuatu kebenaran sejati. Upaya filsafat dalam

    mencari kebenaran dilakukan dengan menggunakan metodologi yang sistematik, berdasar pada

    pola pikir rasional dan bersifat radikal. Karena filsafat berfokus pada bahasan bersifat metafisis,

    psikis, sosialitas, termasuk kultural dan spiritualitas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ilmu

    filsafat itu sesungguhnya menyerupai puncak dari pohon pengetahuan yang tumbuh dan

    berkembang serta memberikan berbagai cabang bagi ilmu pengetahuan yang ada saat ini.

    Filsafat menggunakan metodologi sistematis secara meta-empiris, filsafat juga merupakan hasil

    permenungan untuk mencari kaitan antara realitas dengan rasionalitas dalam upaya mencari

    kebenaran yang sejati. Pemahaman filsafat sangat penting untuk dapat mencari kaitan filsafat

    dengan ilmu keperawatan, sehingga nantinya praktisi keperawatan akan dapat mempelajari esensi

    terdalam dari ilmu keperawatan yang penting bagi pemahaman keilmuan secara lengkap.

  • 7/23/2019 SISI FILSAFAT, Keperawatan Sebagai Pengetahuan Mandiri

    4/11

    4

    Sebagai cabang pohon pengetahuan maka pengetahuan keperawatan memenuhi kriteria yang

    disyaratkan sebagai lazimnya ilmu pengetahuan lain, kriteria tersebut adalah terdapatnya inter-

    relasi subyek-obyek, bersifat spontan, terdapatnya keinginan untuk bebas, terdapatnya

    keterbukaan serta kesadaran, termasuk didalamnya adalah peranan otak dalam mengendalikan.

    Hubungan inter-relasi antara subyek dan obyek, dalam hal ini dapat berupa relasi antara perawat

    dan klien, didalamnya terdapat unsur spontan yang tentunya berkaitan dengan hasrat dan

    keinginan bebas dari berbagai hal yang membatasinya, seperti bebas dari penyakit, rasa sakit,

    ketidak berdayaan akibat kecacatan dan berbagai masalah lain keperawatan yang membatasi

    cakrawala ketidak berdayaan klien terhadap masalah kesehatannya.

    Keterbukaan memegang peran penting dan menentukan dalam bidang ilmu keperawatan, karena

    keterbukaan seringkali harus diupayakan. Seringkali obyek dalam hal ini klien berupaya menutup

    diri karena menurutnya ia tidak memerlukan peran subyek atas dirinya atau masalahnya. Oleh

    karenanya peran subyek dalam hal ini perawat menjadi penting untuk dapat membuka pintu

    gerbang keterbukaan. Dengan terdapatnya harmonisasi dan keterbukaan antara klien dan

    perawat, maka akan menjamin terjalinnya inter-relasi antara subyek dan obyek yang sebagai

    upaya untuk mencapai tujuan bersama.

    Kesadaran dan peran otak sebagai kendali dari keberadaan dan aplikasi keperawatan secara luas

    adalah hal yang sungguh-sungguh penting, tanpa kesadaran untuk mengetahui masalah

    keperawatan dan seluk beluknya, maka tidaklah mungkin pengetahuan mengenai keperawatan

    akan dimengerti pada tingkat esensi sehingga secara mudah dapat diaplikasikan dalam bentuk

    intervensi keperawatan yang terarah, terukur, terstandarisasi dan dilakukan secara profesional.

    Pemahaman yang mendalam dari substansi dan esensi secara teoritik-konseptual ilmu

    pengetahuan keperawatan, akan memudahkan praktisi keperawatan mengurai dan mencari solusi

    masalah dibidang keperawatan / kesehatan.

    Peran otak sebagai kendali utama berbagai hal berkaitan dengan proses didapatkannya

    pengetahuan, jelas merupakan hasil kontemplasi (Pythagoras & Plato), yang tentunya saja

    dengan turut melibatkan berbagai organ penting yang harus berfungsi dengan baik. Beberapa

    organ penting tersebut adalah mata, telinga, hidung, kulit, sistem keseimbangan, dengan berbagai

    fungsinya seperti melihat, mendengar, menghidu, merasakan permukaan, rasa takut, rasa cemas,

  • 7/23/2019 SISI FILSAFAT, Keperawatan Sebagai Pengetahuan Mandiri

    5/11

    5

    rasa ingin mengetahui, rasa ingin maju. Kesemuanya adalah sarana penting untuk dapat

    mempelajari dan memanfaatkan pengetahuan bagi diri dan sekitarnya.

    Ilmu Keperawatan adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari dan mempraktekkan suatu

    model pelayanan keperawatan profesional dalam memenuhi kebutuhan dasar yang diberikan

    kepada individu baik sehat maupun sakit dengan gangguan fisik, psikis dan sosial. Harapannya

    adalah agar individu tersebut dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal dan bukan hanya

    bebas dari sakit, penyakit ataupun kecacatan.

    Seperti juga ilmu-ilmu lain ilmu keperawatan juga memiliki kandungan yang tidak hanya memuat

    dimensi sosial dan dimensi ekonomis, tetapi juga mermuat dimensi lain seperti dimensi personal,

    dimensi historis, dimensi kultural dan dimensi religius.

    2. Karakteristik umum Ilmu Pengetahuan pada Ilmu KeperawatanSebagai ilmu pengetahuan maka ilmu keperawatan haruslah memiliki karakteristik umum dari

    ilmu pengetahuan. Karakteristik umum tersebut adalah imanensi, intensional, relasional, progresif

    dan dinamis.

    Imanensi dalam ilmu keperawatan berarti pengetahuan keperawatan yang melekat pada diri

    manusia atau praktisi keperawatan digunakan sebagai sarana untuk memperbaiki,

    menyempurnakan diri dalam bentuk dapat memperbaiki dan meningkatkan kemampuan diri

    sendiri, keluarga dan orang lain sebagai upaya untuk mendapatkan derajat kesehatan yang

    optimal. Ciri imanensi ini pula berarti pengetahuan keperawatan menggambarkan pola pikir

    rasional dan digunakan sebagai upaya dalam memperbaiki dan menyempurnakan diri.

    Intensional pengetahuan termasuk ilmu keperawatan yang menjadi hasrat manusia untuk

    memilikinya, akan memaksa manusia untuk membuka diri terhadap sesuatu yang lain, baik itu

    dalam membuka diri terhadap masuknya pengetahuan keperawatan yang terkini karena dinamika

    ilmu pengetahuan dan teknologi, misalnya saja maternitas, keperawatan medikal bedah,

    keperawatan komunitas, keperawatan jiwa dan lain-lain. Ilmu keperawatan juga membuka diri

    pada pengetahuan yang menunjang praktisi keperawatan, misalnya saja filsafat, sosiologi, biologi,

    fisika, biokimia dan lain-lain. Sifat intensional ini juga termasuk pada ilmu terapan lain seperti

    teknologi informatika dan penguasaan berbagai bahasa asing.

  • 7/23/2019 SISI FILSAFAT, Keperawatan Sebagai Pengetahuan Mandiri

    6/11

    6

    Keterarahan membawa implikasi pada keterkaitan pengetahuan keperawatan dengan berbagai

    hal, melalui pengetahuan maka manusia akan dapat berinteraksi dengan sesuatu yang berada

    diluar dirinya. Ciri ini membawa pengetahuan pada kemampuan trans-subyektif, melalui cara ini

    pula subyek dapat keluar dari keterbatasannya untuk dapat mentransendensikan subyektifitasnya.

    Oleh karenanya pengetahuan dikenal sebagai produk dari relasi antara subyek dan obyek atau

    sebaliknya.

    Ciri progresif dan dinamis ilmu keperawatan berkembang pesat mengimbangi ilmu lain. Beberapa

    konsep dasar keperawatan telah dikembangkan mulai dari Florence Nightingale, sebagai pelopor

    filosofi keperawatan dengan berfokus masalah yang berkaitan dengan hubungan pasien dengan

    lingkungan dalam upaya membantu proses pemenuhan kebutuhan individu dan menekankan

    pada kepedulian, sampai pada Betty Newman dengan konsep rekonstitusi dan adaptasi terhadap

    stresor dengan mengutamakan pencegahan sebagai intervensi.

    Ciri diatas selaras dengan ciri manusia yang dilahirkan dengan banyak kekurangan dan ketidak

    mampuan, akan tetapi makin lama ia hidup maka makin berkembanglah ia menuju kearah

    perbaikan dan peningkatan kemampuan. Konsep dari Alfred North Whitehead sebagai the active

    process menunjukkan bahwa manusia bukanlah etre melainkan a etre yang memberi arti bahwa

    manusia tidak hanya ada, melainkan selamanya membangun adanya, manusia secara terus

    menerus membangun dirinya, keaadaan ini mengisyaratkan bahwa pengetahuan keperawatan

    telah maju berkembang terus secara progresif.

    3. Perkembangan Ilmu KeperawatanPerkembangan Ilmu Keperawatan dewasa ini telah mencapai prestasi yang cukup fenomenal,

    kemajuan tersebut menyebabkan ilmu keperawatan mendapat pengakuan sebagai suatu disiplin

    keilmuan dan sekaligus menjadikan keperawatan sebagai salah satu profesi dibidang kesehatan

    yang sejajar dengan profesi kesehatan lainnya. Keperawatan adalah Ilmu yang berbasiskan pada

    teori, berbekal konsep, mengutamakan keselarasan teori & praktik, berorientasi kearah masa

    depan dan yang paling penting adalah peduli terhadap kemanusiaan dengan visi yang holistik.

    Berpijak pada banyak hal diatas menyebabkan keperawatan menjadi lebih bermakna dan lebih

    berarti. Sebagai suatu Ilmu yang berorientasi kekinian. Pola dan fokus keperawatan saat ini telah

    bergeser, dari upaya pelayanan yang bertumpu pada panggilan ataupun berdasarkan padaundangan menjadi upaya pelayanan yang mengutamakan penyelenggaraan didalam institusi baik

  • 7/23/2019 SISI FILSAFAT, Keperawatan Sebagai Pengetahuan Mandiri

    7/11

    7

    melalui upaya mandiri maupun kolaboratif. Meskipun demikian model pola pelayanan panggilan

    pada kasus tertentu masih merupakan alternatif pelayanan.

    Ilmu keperawatan modern saat ini menjadi panduan profesi keperawatan dalam menjalankan

    praktek keperawatan sehari-harinya, realisasi telah muncul pada paruh pertama abad kedua

    puluh. Kerangka kerja teoretis ini telah banyak berkontribusi dalam mengembangkan kegiatan

    keperawatan. Salah satu tujuan dari upaya tersebut adalah untuk menjadikan keperawatan

    sebagai profesi yang diakui dan mampu memberikan upaya perawatan secara profesional bagi

    klien yang memerlukan.

    Teori menyusui adalah salah satu contoh konsep yang mendasarkan pada ilmu keperawatan.

    Didalam Teori menyusui sarat dengan kaidah keilmuan seperti definisi, hubungan

    kausatif dan berbagai asumsi yang jelas-jelas berasal dari Model Keperawatan Sistematis,

    disanapun terlihat rancangan hubungan spesifik antara konsep dan tujuan serta dapat

    menjelaskan berbagai masalah yang berkaitan antara menyusui dengan kepentingan kesehatan

    dan keperawatan. Oleh karena itu tergambar secara jelas bahwa ilmu keperawatan merupakan

    suatu ilmu yang mandiri dan bukan berasal dari cabang atau perkembangan ilmu kesehatan yang

    lain.

    Mengulang dari apa yang pernah disebutkan sebelumnya bahwa, pada dasarnya inti dari

    keperawatan adalah memberikan asuhan keperawatan profesional kepada orang lain baik pada

    individu, keluarga, kelompok, ataupun masyarakat. Dengan tujuan untuk meningkatkan

    kesehatan, mencegah penyakit, pengobatan terhadap penyakit serta pemulihan kesehatan. Oleh

    karenanya dapat disimpulkan bahwa keperawatan merupakan profesi yang mempunyai tujuan

    untuk membebaskan manusia dari sakit ataupun penyakit, meningkatkan derajat kesehatan

    sampai pada tingkat yang optimal dan yang lebih tinggi lagi dari itu adalah agar umat manusia

    dapat mencapai hidup sejahtera fisik dan jiwanya, sehingga mampu untuk menjalankan perannya

    sebagai individu yang lengkap dan paripurna.

    Ilmu Keperawatan adalah suatu ilmu pengetahuan sekaligus keterampilan yang selain memiliki

    berbagai macam dimensi diatas juga memiliki dimensi biologis, psikologis, sosial, kultural

    sekaligus dimensi religius, seperti layaknya ilmu lain.

  • 7/23/2019 SISI FILSAFAT, Keperawatan Sebagai Pengetahuan Mandiri

    8/11

    8

    Dalam menjalankan praktek keperawatan, seorang perawat haruslah menggunakan kombinasi

    dari ilmu keperawatan profesional dan seni dalam hal ini merupakan kombinasi dari etika

    keperawatan, ilmu filsafat, berpedomankan pada Undang-undang dan aturan hukum yang berlaku

    dengan memperhatikan kondisi biologis, sosial, kultur dan budaya serta spiritual yang dipadu

    secara harmonis dan seimbang dalam metode ilmiah keperawatan dan standar operasional

    prosedur sebagai pedoman dalam melaksanakan praktek keperawatan profesional.

    4. Pengetahuan keperawatan sebagai ilmu mandiri

    Sifat kemandirian keperawatan sebagai ilmu pengetahuan diartikan dari keberadaan & eksistensi,

    kekhususan dan pembagian kewenangan.

    Keberadaan dan eksistensi ilmu keperawatan tercermin dari sejarah terciptanya keperawatan

    yang dimulai pada masa purbakala, masa keagamaan, masa Masehi, abad ke VI, abad ke XVI

    sampai dengan munculnya keperawatan modern yang dipelopori oleh Florence Nightingale. Studi

    pustaka yang dilakukan beberapa penulis pada masa diatas, membuktikan bahwa keperawatan

    bukan sebagai cabang dari ilmu kedokteran, akan tetapi ilmu keperawatan ada karena dibutuhkan

    keberadaannya. Bila dibandingkan usia dari pengetahuan keperawatan, maka akan terbukti

    kurang lebih sama dengan pengetahuan kedokteran, sehingga dapat disimpulkan bahwa ilmu

    keperawatan sejak masa dulu sampai saat ini memang telah ada dan saling mengisi dengan ilmu

    kedokteran. Ilmu kedokteran merupakan upaya untuk menyembuhkan atau mengobati sedangkan

    ilmu keperawatan merupakan upaya yang dilakukan untuk merawat pada saat proses pengobatan

    berlangsung atau diterapkan selama dan pasca proses pengobatan.

    Kewenangan yang dimiliki oleh ilmu kedokteran berfokus pada penegakkan diagnosis penyakit

    dan upaya memberikan pengobatan ataupun tindakan pengobatan yang sesuai, guna tercapainya

    kesembuhan. Sedangkan ilmu keperawatan berperan pasca diagnosis kedokteran ditegakkan

    dan selama upaya pengobatan diberikan. Pada masa itulah biasanya upaya keperawatan

    dilakukan melalui perumusan masalah keperawatan, merencanakan dan membuat asuhan

    keperawatan yang sesuai, mengimplementasikan asuhan keperawatan, mengobservasi hasil

    implementasi keperawatan dan selanjutnya melakukan evaluasi pada hasil proses keperawatan

    tersebut. Oleh karena proses keperawatan dilakukan 24 jam penuh, terus menerus maka hasil

    gambaran dari proses tersebut menyerupai siklus yang tidak terputus.

  • 7/23/2019 SISI FILSAFAT, Keperawatan Sebagai Pengetahuan Mandiri

    9/11

    9

    Dewasa ini kekhususan bidang keperawatan merupakan suatu keperluan, keperawatan telah

    berkembang luas. Di Indonesia sendiri telah terbentuk Direktorat keperawatan di Kementerian

    Kesehatan, di beberapa rumah sakit besar seperti di RS type A di Indonesia bidang keperawatan

    merupakan bidang tersendiri disamping bidang pelayanan medik.

    Dalam melaksanakan tugasnya seorang praktisi keperawatan dihadapkan pada beban kerja yang

    demikian banyaknya, jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan praktisi kesehatan lain. Tugas

    dan kewenangan praktisi keperawatan di rumah sakit merupakan kombinasi dari tugas mandiri,

    tugas delegasi dan tugas kolaborasi.

    Tugas mandiri adalah tugas yang harus dilakukan berdasarkan kepada masalah keperawatan

    yang diangkat dari seorang klien melalui siklus, observasi, kajian keperawatan, perencanaan

    asuhan keperawatan, implementasi dan intervensi asuhan keperawatan, pengamatan terhadap

    hasil intervensi dan evaluasi hasil. Tugas ini merupakan siklus yang tidak terputus untuk

    mendapatkan hasil yang optimal, yang didasarkan penilaian pada aspek biologi, psikologi, sosial,

    kultural dan spiritual. Sedangkan tugas delegasi adalah tugas yang dilakukan berdasarkan

    pendelegasian dari profesi kedokteran. Kewenangan tugas ini sendiri sebenarnya berada pada

    profesi kedokteran, tetapi karena ketidak cukupan waktu dokter untuk berada 24 jam disamping

    klien, keterampilan dan kemampuan praktisi keperawatan untuk tindakan tersebut dan demi

    kesembuhan klien semata maka, secara tertulis tugas ini dapat didelegasikan kepada praktisi

    keperawatan yang berdinas saat itu. Contoh dari tugas delegasi adalah, menyuntik, memasang

    infus, memasang pipa nasogaster, dan lain-lain. Selanjutnya tugas kolaborasi adalah tugas yang

    dilakukan secara bersama berdasarkan pada kewenangan dan kemampuan yang sama. Misalnya

    saja merawat dan mengganti balutan luka, mengukur fungsi vital, dan lain-lain.

  • 7/23/2019 SISI FILSAFAT, Keperawatan Sebagai Pengetahuan Mandiri

    10/11

    10

    KESIMPULAN

    Profesi keperawatan adalah profesi mandiri, keberadaannya muncul karena memang ia diperlukan

    seperti itu adanya dan bukan karena dibuat untuk melengkapi profesi lain. Ilmu Keperawatan memiliki

    semua persyaratan pengetahuan keilmuan dan juga mempunya ciri umum sebagai ilmu pengetahuan.

    Dinamika dan progresifitas ilmu keperawatan yang sangat fenomenal, dan beberapa konsep

    keperawatan yang maju dalam pemikiran sehingga diadopsi menjadi program pemerintah menjadi

    bukti, bahwa pengetahuan keperawatan adalah ilmu yang berkembang secara progresif dan memang

    diperlukan. Oleh karenanya keperawatan begitu banyak diminati untuk dipelajari. Sebagai ilmu

    pengetahuan ilmu keperawatan terbuka bagi datangnya ilmu lain yang menunjang dan mendukung

    makin maju dan berkembangnya pengetahuan keperawatan.

    Ilmu keperawatan bukanlah sesuatu yang hanya memperkaya cakrawala pengetahuan seseorang atau

    praktisinya, akan tetapi ilmu keperawatan juga mensyaratkan penguasaan keterampilan dibidang

    keperawatan pada praktisinya, dan bahkan akhir-akhir ini pengetahuan keperawatan telah berkembang

    dengan diwajibkannya pemahaman etika profesi, pengetahuan hukum perundang-undangan, ilmu

    filsafat dan sosiologi kemasyarakatan.

    Sifat kemandirian keperawatan sebagai ilmu pengetahuan hendaknya ditilik dan diartikan berdasarkan

    pada historisitas, keberadaan atau eksistensi, kekhususan dan pembagian fungsi kewenangan yang

    tercermin dalam model pelayanan kesehatan di Indonesia dan di negara-negara berkembang lainnya.

    Kesemuanya diatas cukup membuktikan bahwa pengetahuan keperawatan adalah pengetahuan atau

    ilmu yang mandiri, keperawatan diperlukan dimanapun ia berada, keperawatan dapat bekerja sama

    dengan bidang keilmuan lain dalam bentuk kolaboratif. Di Indonesia, bahkan di negara-negara lain

    profesi keperawatan dapat bekerja dimanapun ia ditempatkan dan bahkan tanpa dukungan profesi lain

    sekalipun.

  • 7/23/2019 SISI FILSAFAT, Keperawatan Sebagai Pengetahuan Mandiri

    11/11

    11

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Sihotang, Kasdin., 2009, Filsafat Manusia, Upaya Membangkitkan Humanisme, Kanisius,Jakarta.

    2. Aziz Alimul, H., 2002, Pengantar Pendidikan Keperawatan, CV. Sagung Seto, Jakarta.