sirkulasi

4
Percobaan Pengaruh Rangsang (Fisiologi Sistem Sirkulasi) Pengaruh rangsang terhadap kecepatan aliran darah dan diameter pembuluh darahnya diberi empat perlakuan, yaitu ditekan dengan ijuk, pemberian air es, pemberian air panas, dan pemberian asam cuka. Saat ditekan dngan ijuk aliran darah terhenti, kemudian dilepaskan tusukannya, aliran darah lebih cepat dari sebelumnya. Hal ini disebabkan karena saat aliran darah tersumbat maka pembuluh darah tersebut akan mengalami dilatasi karena adanya relaksasi miogenik sebagai reaksi hilangnya peregangan karena terhentinya aliran darah dan karena adanya perubahan komposisi kimia lokal, berkurangnya pasokan O 2 sehingga kerja aliran darah menjadi cepat. Bisa juga disebabkan oleh perbedaan tekanan pada aliran darah, ketika tersumbat tekanan aliran darah menjadi tinggi, sehingga ketika dilepas, terkanan tersebut mendorong aliran darah menjadi lebih cepat. Membesarnya pembuluh darah disebut vasodilatasi. Peningkatan aliran darah karena dilatasi pembuluh darah ini disebut hiperemia reaktif. Saat diteteskan air es aliran darah menjadi lambat. Menurut hipotesis, hal ini disebabkan mengkerutnya otot – otot polos pada pembuluh darah karena terkena air es. Sehingga diameter pembuluh darah menjadi kecil yang disebut vasokontriksi. Mengecilnya pembuluh darah ini menyebabkan resistensi arteriol meningkat dan terjadilah penurunan aliran darah. (Sherwood, 2001). Bisa juga kemungkinan karena darah menjadi lebih kental, sehingga aliran darah menjadi lambat. Pada saat diteteskan air panas, aliran darah darah tidak ada karena jaringan sudah mati. Seharusnya aliran darah menjadi

Upload: andre-amin-hidayat

Post on 01-Feb-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hkjhjhj

TRANSCRIPT

Page 1: Sirkulasi

Percobaan Pengaruh Rangsang (Fisiologi Sistem Sirkulasi)

Pengaruh rangsang terhadap kecepatan aliran darah dan diameter pembuluh darahnya diberi

empat perlakuan, yaitu ditekan dengan ijuk, pemberian air es, pemberian air panas, dan

pemberian asam cuka. Saat ditekan dngan ijuk aliran darah terhenti, kemudian dilepaskan

tusukannya, aliran darah lebih cepat dari sebelumnya. Hal ini disebabkan karena saat aliran darah

tersumbat maka pembuluh darah tersebut akan mengalami dilatasi karena adanya relaksasi

miogenik sebagai reaksi hilangnya peregangan karena terhentinya aliran darah dan karena

adanya perubahan komposisi kimia lokal, berkurangnya pasokan O2 sehingga kerja aliran darah

menjadi cepat. Bisa juga disebabkan oleh perbedaan tekanan pada aliran darah, ketika tersumbat

tekanan aliran darah menjadi tinggi, sehingga ketika dilepas, terkanan tersebut mendorong aliran

darah menjadi lebih cepat. Membesarnya pembuluh darah disebut vasodilatasi. Peningkatan

aliran darah karena dilatasi pembuluh darah ini disebut hiperemia reaktif.

Saat diteteskan air es aliran darah menjadi lambat. Menurut hipotesis, hal ini disebabkan

mengkerutnya otot – otot polos pada pembuluh darah karena terkena air es. Sehingga diameter

pembuluh darah menjadi kecil yang disebut vasokontriksi. Mengecilnya pembuluh darah ini

menyebabkan resistensi arteriol meningkat dan terjadilah penurunan aliran darah. (Sherwood,

2001). Bisa juga kemungkinan karena darah menjadi lebih kental, sehingga aliran darah menjadi

lambat.

Pada saat diteteskan air panas, aliran darah darah tidak ada karena jaringan sudah mati.

Seharusnya aliran darah menjadi lebih cepat, karena air panas membuat dinding pembuluh darah

menjadi lemas dan mudah membesar (vasodilatasi). Vasodilatasi juga menyebabkan penurunan

resistensi arteriol, sehingga akan lebih banyak darah yang mengalir ke daerah–daerah dengan

resistensi arteriol rendah. (Sherwood, 2001)

Rangsangan untuk kimiawi (asam cuka) juga tidak teramati karena jaringan sudah mati.

Seharusnya penetesan asam lemah (asam cuka) dapat merangsang potensial aksi otot polos dan

meningkatkan produksi Ca2+ sitosol yang diproduksi di Retikulum Endoplasmic System. Dengan

meningkatnya kadar Ca2+, otot polos berkontraksi. Kontraksi tiba-tiba inilah yang memompa

darah pada area tersebut untuk terdorong ke depan dan mempercepat aliran darah.

Page 2: Sirkulasi

Pertanyaan dan Jawaban

1. Gambarkanlah posisi valvula spiralis pada jantung katak!

Valvula spiralis berada di ujung aorta yang bercabang dua, yaitu ke kanan dan ke kir. Di

cabang kanan dan kirinya masing – masing bercabang 3.

2. Jelaskan dengan grafik hubungan antara luas total pembuluh darah, kecepatan aliran

darah, dan tekanan darah dari aorta sampai ke vena cava!

Pembuluh darah yang memiliki luas total terbesar ialah kapiler, yang merupakan percabangan

terhalus dan tempat pertukaran gas dan nutrisi dalam darah dan jaringan. Kecepatan aliran darah

(velocity of flow) yang berbeda-beda mengalir melalui berbagai segmen pohon vaskuler dan

kecepatan aliran berbanding terbalik dengan luas potongan melintang total semua pembuluh di

tingkat sistem sirkulasi tertentu. Walaupun luas potongan melintang tiap kapiler sangat kecil

dibandingkan dengan pembuluh lainnya, jumlah luas potongan melintang semua kapiler jauh

lebih besar dibandingkan luas penampang pembuluh lain, terutama aorta. karena jumlah kapiler

yang sangat banyak. Dengan demikian, kecepatan aliran darah melambat ketika melalui kapiler.

Kecepatan aliran darah akan bertambah ketika darah mengalir ke system vena, karena aliran

darah ke jantung dibantu oleh bebarapa faktor fisiologis, salah satunya ialah kontraksi katup

vena.

Tekanan darah terbesar terjadi di aorta dan cabang arteri besar. Tekanan darah semakin menurun

hingga ke vena, karena tekanan yang diberikan oleh kontraksi ventrikel sinister semakin

melemah ketika darah semakin jauh dari arah denyutan jantung.