sinusitis

Upload: dilo

Post on 29-Feb-2016

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sinus

TRANSCRIPT

SINUSITISNEURO SENSORY SYSTEM

Kelompok 3 S1-2A

Adining ajeng munigarAi roainingsihDilo rivanca fareraDella sonya fadhilahFikri maidawatiLia nurbaetiRaswan dianSiska widiyantiWidia tamara dewi

definisiSinusitis adalah suatu peradangan pada sinus yang terjadi karena alergi, infeksi virus, bakteri dan jamur. Sinusitis biasa terjadi pada salah satu dari keempat sinus yang ada (Cangjaya, 2002). Fungsi sinus adalah sebagai bilik personansi saat bicara. Sinus menjadi tempat terjadinya infeksi.

Sinusitis didefinisikan sebagai inflamasi mukosa sinus paranasal. Umumnya disertai atau dipicu oleh rinitis sehingga sering disebut rinosinusitis. Penyebab utamanya ialah selesma (common cold) yang merupakan infeksi virus, yang selanjutnya dapat diikuti oleh infeksi bakteri. (Endang Mangunkusumo, 2007)

ETIOLOGI SINUSITISSinusitis akutSinusitis bersifat akut jika berlangsung selama 3 minggu atau lebih. Penyebab sinusitis akut menurut Changjaya, 2003 adalah :Infeksi virusInfeksi bakteri(misalnya streptococcus pneumoniae, haemophilus influenzae dan staphilus aerus). Bakteri bertanggung jawab terhadap meningkatnya 60% kasus sinusitis akut.Infeksi jamurAspergillus merupakan jamur yang bisa menyebabkan sinusitis pada penderita gangguan system kekebalan. Pada orang-orang tertentu, sinusitis jamur merupakan sejenis reaksi alergi terhadap jamurPeradangan menahun pada saluran hidungSinusitis akut lebih sering terjadi pada penderita gangguan system kekebalan dan penderita kelainan sekresi lendir.

Sinusitis kronikjika berlangsung selama 3 8 minggu dan dapat berlanjut sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.Penyebab sinusitis kronik :AsmaPenyakit alergiGangguan system kekebalan/kelainan sekresi maupun pembuangan lendir.Aktivitas silia yang rusak dapat mengganggu pembersihan sinus yang menyebabkan infeksi sinus berkepanjangan. Sebagai tambahan efek buruk dari merokok dan polusi udara terhadap aktivitas mukosiliar, deviasi septum dapat mengubah arus konveksi aliran udara inspirasi sedemikian rupa, sehingga terdapat daerah kering yang dapat merusak aktivitas silia.Obstruksi hidung kronik akibat rabor dan edema membran mukosa hidung.

Suhu tubuh Virus , bakteri, jamurInflamasi pada sinus

MANIFESTASI KLINISNyeriNyeri biasanya sesuai dengan daerah yang terkena, yaitu :Sinusitis maksilaris : nyeri pipi tepat di bawah mata, sakit gigi, sakit kepala.Sinusitis frpntalis : sakit kepala di dahi.Sinusitis etmoidalis : nyeri di belakang dan diantara mata serta sakit kepala di dahi, nyeri tekan di pinggiran hidung, berkurangnya indera penciuman dan hidung tersumbat.Sinusitis sfenoidalis : nyeri yang lokasinya tidak dapat dipastikan dan bisa dirasakan di puncak kepala bagian depan ataupun belakang atau kadang menyababkan sakit telinga dan leher.Sakit kepala nyeri pendengaranSakit kepala merupakan salah satu tanda yang paling umum dan paling penting pada sinusitis. Nyeri pada pendengaranNyeri bila disentuh dan nyeri pada penekanan jari mungkin terjadi pada penyakit di sinus-sinus yang sehubungan dengan permukaan

Gangguan penghidupasien mencium bau yang tidak tercium oleh hidung normal. Pembengkakan/edemaSecret nasalAdanya pus dalam rongga menandakan adanya suatu peradangan sinus

Gejala yang lainnya adalah :Tidak enak badanDemamLetih, lesuBatuk, yang mungkin memburuk pada malam hariPemeriksaan penunjangPemeriksaan laboratoriumAdanya peningkatan leukosit Pemeriksaan radiologikFoto polos posisi Waters, PA dan lateral, umumnya hanya mampu menilai kondisi sinus-sinus basar seperti sinus maksila dan frontal. Kelainan akan terlihat perselubungan, batas udara cairan (air fluid level) atau penebalan mukosa. CT scanCT scan sinus merupakan gold standart diagnosis sinusitis karena mampu menilai anatomi hidung dan sinus, adanya penyakit dalam hidung dan sinus secara keseluruhan dan perluasannya

Pemeriksaan transiluminasi Sinus yang sakit akan menjadi suram atau gelap. Pemeriksaan transiluminasi bermakna bila salah satu sisi sinus yang sakit, sehingga tampak lebih suram dibandingkan dengan sisi yang normal. Pemeriksaan mikrobiologik dan tes resistensiDilakukan dengan mengambil sekret dari meatus medius atau superior dengan tujuan untuk mendapat antibiotik yang tepat guna. SinuskopiDilakukan dengan pungsi menembus dinding medial sinus maksila melalui meatus inferior, dengan alat endoskop bisa dilihat kondisi sinus maksila yang sebenarnya, selanjutnya bisa dilakukan irigasi sinus untuk terapi. Rinoskopi anteriorTampak mukosa konka hiperemis, kavum nasi sempit, dan edema.Padasinusitis maksila, sinusitis frontal dan sinusitis ethmoid anterior tampak mukopus atau nanah di meatus medius, sedangkan pada sinusitis ethmoid posterior dan sinusitis sfenoid nanah tampak keluar dari meatus superior. Rinoskopi posterior : Tampak mukopus di nasofaring (post nasal drip)Pemeriksaan naso-endoskopiDentogen : Caries gigi (PM1,PM2,M1)PENATALAKSANAANSinusitis akutTujuan pengobatan sinusitis akut adalah mengontrol infeksi, memulihkan kondisi mukosa nasal, dan menghilangkan nyeri.Pengobatan untuk sinusitis akut biasanya diberikan :Dekongestan untuk mengurangi penyumbatanDekongestan oral yang umum diberikan adalah Drixoral dan Dimetapp sedangkan dekongestan harus diberikan dengan posisi kepala pasien ke belakang untuk meningkatkan drainage maksimal.

Antibiotik untuk mengendalikan infeksiAntibiotik pilihan adalah Amoksisilin dan Ampisilin, bagi yang alergi diganti dengan alternatif Trimetoprim/Sulfametoksazol (Baktrim OS, Spektra DS).

Obat pereda nyeri untuk mengurangi nyeriDekongestan dalam bentuk tetes hidung atau obat semprot hidung hanya boleh dipakai selama waktu yang terbatas (karena pemakaian jangka panjang bisa menyebabkan penyumbatan dan pembengkakan pada saluran hidung). Untuk mengurangi penyumbatan, pembengkakan dan peradangan bisa diberikan obat semprot hidung yang mengandung steroid.

Sinusitis kronisPengobatan untuk mengurangi sinusitis kronis :Diberikan antibiotik dan dekongestan.Untuk mengurangi peradangan biasanya diberikan obat semprot hidung yang mengandung steroid.Jika penyakitnya berat, bisa diberikan steroid peroral (melalui mulut).Hal-hal berikut bisa dilakukan untuk mengurangi rasa tidak nyaman :Menghirup uap dari sebuah vaporizer atau semangkuk air panas.Obat semprot hidung yang mengandung larutan garam .Kompres hangat di daerah sinus yang terkena.

Pengkajian AnamnesaRiwayat kesehatan ?Apakah pasien menggunakan spray hidung ?Adakah riwayat alergi ?Apakah punya riwayat asma ?Adakah komplikasi sinusitis (selulitis orbita parah, abses subperiosteal, trombosis sinus kavernosus, meningitis, abses otak ?Adakah demam, sakit kepala hebat, dan kaku kuduk ? (tanda potensial komplikasi)Pemeriksaan rontgent sinus ? (untuk mengalihkan kemungkinan kelainan lain seperti tumor, fistula, dan alergi)Pemeriksaan fisikInspeksiInspeksi hidung external : lesi, asimetri, atau inflamasi, depormitas.Inspeksi hidung internal.Anjurkan pasien untuk mendongakkan kepala ke belakang, sementara pemeriksa dengan perlahan mendorong ujung hidung keatas untuk memeriksa struktur internal hidung :Mukosa diinspeksi tehadap warna, pembengkakan, eksudat, atau perdarahan. Mukosa hidung normalnya lebih merah dibandingkan mukosa mulut tetapi dapat tampak membengkak dan hyperemia pada keadaan terdapatnya common cold. Namun demikian, rinitis alergi, diduga bila mukosa tampak pucat dan bengkak.Septum diinspeksi terhadap deviasi, pervorasi, atau perdarahan.Inspeksi turbinat inferior dan mediana dengan cara kepala pasien didongakkan ke belakang.

PalpasiSinus frontalis dan maksilaris dipalpasi terhadap nyeri tekan. Metode lain untuk pengujian sinus adalah transiluminasi tenggorok untuk mendeteksi udara/cairan dari dalam sinus. Untuk sinus frontal perawat menaikkan pen light di dalam supraorbital pada tulang frontal. Cahaya masuk tulang ke dalam sinus, udara normal ditemukan pada sinus, warna gelap ini adalah cairan. Sinus maxilaris tempat perawat meletakkan pen light diantara rongga orbita ketika inspeksi.

Diagnosa keperawatan Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan mucus berlebih.Nyeri sehubungan dengan adanya sumbatan drainase sinus.Infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya daya tahan tubuh.Kecemasan berhubungan dengan ancaman terhadap atau perubahan dalam status kesehatan.

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan mucus berlebih.Intervensi :Kaji suara nafas, frekwensi, sputum dankeluhan pasien.Jelaskan pasien tentang efek samping spray hidung seperti rebound yang akan terjadi jika pemakaian berlebihan.Ajarkan pada pasien/keluarga tentang pentingnya perubahan pada sputum seperti warna, karakteristik, jumlah dan ban,Kolaborasi dokter untuk tindakan suction hidungKolaborasi dokter untuk tindakan irigasi sinus.

Nyeri sehubungan dengan adanya sumbatan drainase sinus.Tujuan : Nyeri berkurangIntervensi :Kaji keluhan nyeri pasien dan tanda-tanda vital : tekanan darah, nadiKaji tingkat pengetahuan pasien tentang penyebab nyeri pengibatan dan perawatan.Jelaskan pasien/keluarga perjalanan penyakit, pengobatan dan perawatannya.Jelaskan pasien tentang berbagai strategi untuk menambah penurunan rasa nyeri (relaksasi, petunjuk imagery, aktivitas diversional, dan sebagainya)Ajarkan/awasi pasien menggunakan strategi yang dipilih untuk menambah penurunan rasa nyeri.berikan kompres hangat dan anjurkan pasien istirahat untuk meningkatkan penurunan rasa nyeri.Berikan support systemCiptakan lingkungan yang nyaman.Berikan umpan balik positif atas kemajuan penyakit pasien.Kolaborasi dokter untuk pemberian terapi analgetik.

Infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya daya tahan tubuhIntervensi :Kaji dan monitor tanda-tanda vital : suhu, nadi setiap 4 jam, laporkan bila ada kenaikan suhu.Observasi warna, bau dan konsistensi sputum.Ajarkan pada pasien untuk memilih makanan yang tinggi kalori, tinggi protein dan tinggi vitamin.Berikan dorongan kepada pasien untuk minum air 2500 ml/hari.Kolaborasi dokter untuk pemeriksaan sputum, Ronsen sinus, pemeriksaan kultus setiap hari, pemeriksaan hitung sel leukosit.Berikan terapi antibiotik sesuai program dokter.Anjurkan pasien untuk menghindari hal-hal yang memicu alergi.

Kecemasan berhubungan dengan ancaman terhadap atau perubahan dalam status kesehatan.Intervensi :Monitor tingkat kecemasan pasien.Pertahankan lingkungan yang aman dan tenang dengan menurunkan rangsangan.Beri petunjuk untuk turut serta dalam perawatan diri.Beri dorongan pada pasien untuk mendiskusikan perasaannya.Bantu pasien dalam mengidentifikasi mekanisme koping yang adaptif.Review proses pemecahan masalah.

Perubahan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan nafus makan menurun sekunder dari peradangan sinus

Intervensi :Kaji kebiasaan diet, masukan makanan saat ini, catat kesulitan makan, evaluasi berat badan dan ukuran tubuh. Auskultasi bunyi usus. Beri perawatan oral sering, buang sekret, berikan wadah khusus untuk sekali pakai dan tisu.

Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan hiidung buntu, nyeri sekunder peradangan sinusIntervensi : Kaji kebutuhan tidur klien. Ciptakan suasana yang nyaman. Anjurkan klien bernafas lewat mulut.Kolaborasi dengan tim medis pemberian obat.