sintesis tapak pertemuan 19, 20
DESCRIPTION
Sintesis Tapak Pertemuan 19, 20. Matakuliah: R0556/Perancangan Arsitektur Tahun: 2008. Pendahuluan. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
Sintesis TapakPertemuan 19, 20
Matakuliah : R0556/Perancangan ArsitekturTahun : 2008
Bina Nusantara
• Hasil dari analisis tapak akan mempengaruhi kualitas rancangan. Untuk itu disamping kelengkapan dan ketajaman analisis diperlukan juga cara penyampaian / penyajian hasil analisis agar mudah dipahami, dikomunikasikan dan didiskusikan.
• Tahapan selanjutnya dari hasil analisis tapak adalah sintesis tapak untuk menunjukkan ketertautan antar faktor- faktor yang dianalisis dan pengembangan lanjut untuk kebutuhan perancangan.
• Dalam hal ini adalah penerapan konsep hubungan ruang ke dalam tapak untuk memperoleh konsep pengaturan dan pengolahan tapak.
• Dalam hal ini program ruang dianggap telah diperoleh secara lengkap, khususnya konsep hubungan ruangnya.
Pendahuluan
Bina Nusantara
Program Ruang dan Kondisi TapakKonsep / Hasil Program
Ruang• Luasan dan Demensi ruang• Hubungan Ruang• Persyaratan
Kondisi Tapak• Ketertautan antar faktor• Kondisi-kondisi yang
mempengaruhi perancangan
Sintesis Tapak
Konsep pengolahan / pengaturan tapak
Bina Nusantara
Bina Nusantara
Telaah Peraturan Bangunan• KDB (Koefisien Dasar Bangunan) : Menghitung persyaratan luasan
dasar bangunan yang diperbolehkan untuk menutupi lahan.• GSJ (Garis Sempadan Jalan) : batas area tidak terbangun
berdasarkan status dan luasan jalan. Area ini biasanya tidak dihitung dalam perhitungan KDB.
• GSB (Garis Sempadan Bangunan) : pada banyak kasus sama dengan GSJ, tetapi biasanya untuk mengatur jarak antar bangunan dari setiap kavling/persil.
• KLB (Koefisien Lantai Bangunan) ; menghitung jumlah lantai kegiatan yang mungkin dibuat. Terkait dengan daya dukung lingkungan, jalan dan utilitas perkotaan.
• Batas Ketinggian Bangunan : ada area-area tertentu dibatasi ketinggian bangunannya, namun jika tidak ada aturan ini dapat mengacu pada perhitungan KLB dibagi KDB.
• Peruntukan ruang wilayah (Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Detail Tata Ruang Wilayah) : misalnya untuk perumahan, komersial, area terbuka (Rencana Tata Hijau), pemerintahan dsb.
Bina Nusantara
Peruntukan ruang : komersialLuas total lahan 10.341 m2Luas lahan efektif 8.831 m2(total luas lahan dikurangi area GSJ)
KDB 45 %KLB 2,5GSJ (lihat gambar)
Luas lantai dasarKDB x Luas lantai efektif45 % x 8.831 m2 =
3.973 m2Luas lantai total
KLB x Luas lantai efektif2,5 x 8.831 m2 =
22.077 m2Jumlah lantai yang mungkin :
22.077 / 3.973 = 5,56 ~ 6 Lt
CONTOH PERHITUNGAN BERDASARKAN PERATURAN BANGUNAN
Bina Nusantara
Telaah Kondisi Fisik TapakAlternatif 1• Secara Terpisah tiap Faktor.• Masing-masing faktor di
telaah dalam satu peta• Super impose peta-peta
faktor untuk melihat ketertautan
• Hubungan timbal balik dan ketertautan antar faktor dengan peta tersendiri.
Alternatif 2• Terpadu dalam satu peta
untu faktor-faktir yang dianggap memiliki ketertautan langsung
• Sudah menggambarkan ketertautan antar kelompok faktor saling berpengaruh langsung
• Ketertautan menyeluruh digambarkan dalam satu peta tersendiri
Bina Nusantara
Telaah Kondisi Lingkungan Sekitar Tapak
• Kegiatan• Suasana• Kondisi fisik sekitar tapak• Keistimewaan buatan / alami• Bangunan – bangunan berpengaruh• Perilaku sosial
Bina Nusantara
Contoh hasil pengamatan Kondisi Lingkungan Sekitar Tapak
Bina Nusantara
Bina Nusantara
Pencapaian dan Pintu Masuk• Deprtimbangkan :
– kemungkinan kemudahan alksesibiltas
– gangguan-gangguan yang mungkin terjadi
– Kemudahan pengamatans ecara visual oleh pengguna,
• Contoh : Olahan dalam grafis sketsa Hubungan kondisi tapak dengan Pintu masuk dan zoning.
Bina Nusantara
Side Entrance
Out Entrance
Main Entrance
• Pintu masuk utama (Main entrance)• Pintu Masuk samping / alternatif (Side Entrance)• Pintu masuk untuk kepentingan pengelola
(Service Entrance)
Bina Nusantara
Zoning / Peruntukan Lahan
Program Ruang bagi penentuan zoning Program Ruang bagi penentuan zoning • PencapaianPencapaian• Hierarki KegiatanHierarki Kegiatan• Pengelompokkan Kegiatan dan Jenis KegiatanPengelompokkan Kegiatan dan Jenis Kegiatan• Hubungan RuangHubungan Ruang• Persyaratan – persyaratan kegiatan dan ruangPersyaratan – persyaratan kegiatan dan ruang• Suasana ruang yang dikembangkanSuasana ruang yang dikembangkan
Bina Nusantara
Zoning dan Peruntukan Lahan• Pintu masuk ke
tapak• Area terbangun
dan tidak terbangun
• Area kelompok kegiatan
• Hubungan antar kelompok kegiatan
• Pengondisian khusus (vegetasi, jarak, pemisahan, barier)
Sumber : Laseau, paul (1986), Berpikir Gambar Bagi Arsitek dan Oerancang, terjemahan oleh : Sri Rahayu, Penerbit ITB, Bandung
Bina Nusantara
Tata Letak Bangunan
Bina Nusantara
Terima Kasih