sintesis protein_2.docx
TRANSCRIPT
![Page 1: Sintesis Protein_2.docx](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110104/5695d0d11a28ab9b0293fe20/html5/thumbnails/1.jpg)
Sintesis Asam Amino
a. Kode Genetik
Telah kita ketahui, bahwa kromosom tersusun atas rantai DNA. Rantai DNA terbagi
menjadi ribuan bagian yang lebih pendek, yang disebut dengan gen. Gen tertentu membawa
informasi yang dibutuhkan untuk membuat protein. Informasi ini disebut kode genetic. Kode
genetic adalah cara pengkodean urutan nukleotida pada DNA dan RNA untuk menentukan
urutan asam amino pada saat sintesis protein. Informasi pada kode genertik, ditentukan oleh
basa nitrogen pada rantai DNA yang akan menentukan susunan asam amino.
Seperti yang telah kita ketahui, hanya terdapat 4 basa pada DNA (A, G, T, C,) dan 20
macam asam amino. Kode genetik yang berlaku sampai sekarang adalah kode triplet, di mana
asam amino disandikan oleh kodon dengan 3 basa nitrogen. Satu macam asam amino, dapat
disandikan oleh beberapa kodon. Dari 64 macam kodon, terdapat 3 kodon nonsense (kodon
stop) yaitu, UAA, UAG, dan UGA. Kodon stop adalah kodon yang mengakhiri sintesis
protein. Kodon AUG (metionin) merupakan kodon awal yang berfungsi memulai sintesis
protein. Berikut merupakan gambar kode genetic, yaitu :
b. Tahap Sintesis Protein
Secara prinsip pada proses sintesis protein terdiri dari beberapa tahapan yang urutannya,
meliputi :
![Page 2: Sintesis Protein_2.docx](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110104/5695d0d11a28ab9b0293fe20/html5/thumbnails/2.jpg)
DNA ………............. (dari sel)
………………… (mengirim pesan)
Ribosom ………………… (melalui messenger Ribonucleic Acid (mRNA).
Pembentukan mRNA ini disebut transkripsi)
………………… (terbentuk)
mRNA
………………… (keluar dari inti sel)
Sitoplasma ………………… (disintesislah asam amino dengan membentuk
suatu system fungsional)
………………… (yaitu)
tRNA ………………… (transfer bonucleic Acid)
Gen menyediakan intruksi untuk membuat protein spesifik. Akan tetapi, gen tidak
membangun protein secara langsung. Jembatan antara DNA dan sintesis protein adalah asam
nukleat, di mana RNA secara kimiawi mirip dengan DNA, hanya saja RNA mengandung
gula ribosa sebagai pengganti deoksiribosa, serta mengandung basa bernitrogen urasil sebagai
pengganti timin.
Secara garis besar, sintesis protein dibagi menjadi 2 tahap, yaitu transkripsi dan
translasi. Proses ini melibatkan DNA, RNA, dan ribosom.
1.Transkripsi
Transkripsi merupakan sintesis RNA dari salah satu rantai DNA, yaitu rantai cetakan
atau sense, sedangkan rantai DNA komplemennya disebut rantai antisense. Rentangan DNA
yang ditranskripsi menjadi molekul RNA disebut unit transkripsi.
RNa dihasilkan dari aktivitas enzim RNA polimerase. Transkripsi terdiri dari tiga tahap, yaitu
inisiasi (permulaan), elongasi (pemanjangan), dan terminasi (pengakhiran) rantai RNA.
![Page 3: Sintesis Protein_2.docx](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110104/5695d0d11a28ab9b0293fe20/html5/thumbnails/3.jpg)
1. Inisiasi ( permulaan )
- Daerah DNA dimana tempat RNA polymerase melekat dan mengawali transkripsi,
yang disebut promoter.
- Prometer menentukan titik awal transkripsi, dan juga menentukan yang mana dari
kedua untai heliks DNA yang digunakan sebagai cetakan.
2. Elongasi ( pemanjangan )
- Pada saat RNA bergerak disepanjang DNA, pilinan heliks ganda DNA tersebut
terbuka secara berurutan, kira – kira 10 hingga 20 basa DNA sekaligus.
- Enzim RNA polymerase menambahkan nukleotida ke ujung 3’ dari molekul RNA
yang sedang tumbuh disepanjang heliks ganda DNA.
- DNA heliks ganda terbentuk kembali dan molekul RNA baru akan lepas dari
cetakan DNA nya.
3. Terminase ( pengakhiran )
- Transkripsi berlangsung sampai RNA polimerase mentranskripsi urutan DNA yang
disebut terminator.Terminator merupakan suatu urutan DNA yang berfungsi
menghentikan proses transkripsi.Pada sel prokariotik, transkripsi biasanya berhenti
tepat pada saat RNA polimerase mencapai titik terminasi.Sedangkan pada sel
![Page 4: Sintesis Protein_2.docx](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110104/5695d0d11a28ab9b0293fe20/html5/thumbnails/4.jpg)
eukariotik, RNA pilomerase terus melawati titik terminasi.RNA yang telah terbentuk
akan terlepas dari enzim tersebut.
2.Translasi
Dalam proses translasi, sel menginterpretasikan suatu kode genetik menjadi
protein yang sesuai. Kode genetik tersebut berupa serangkaian kodon di sepanjang
molekul RNAd, interpreternya adalah RNAt. RNAt mentransfer asam amino-asam amino
dari kolam asam amino di sitoplasma ke ribosom. Molekul RNAt tidak semuanya identik.
Pada tiap asam amino digabungkan dengan RNAt yang sesuai oleh suatu enzim spesifik
yang disebut aminoasil-RNAt sintetase ( aminoacyl-tRNA synthetase ). Ribosom
memudahkan pelekatan yang spesifik antara antikodon RNAt dengan kodon RNAd selama
sintesis protein. Sebuah ribosom tersusun dari dua subunit, yaitu subunit besar dan subunit
kecil. Subunit ribosom dibangun oleh protein-protein dan molekul-molekul RNAr
Tahap translasi dapat dibagi menjadi tiga tahap seperti transkripsi, yaitu inisiasi
elongasi, dan terminasi. Semua tahapan ini memerlukan faktor-faktor protein yang membantu
RNAd, RNAt, dan ribosom selama proses translasi. Inisiasi dan elongasi rantai polipeptida
juga membutuhkan sejumlah energi yang disediakan oleh GTP (guanosin triphosphat), suatu
molekul yang mirip ATP.
![Page 5: Sintesis Protein_2.docx](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110104/5695d0d11a28ab9b0293fe20/html5/thumbnails/5.jpg)
Inisiasi
Tahap inisiasi dari translasi terjadi dengan adanya RNAd, sebuah RNAt yang memuat
asam amino pertama dari polipeptida, dan dua sub-unit ribosom. Pertama, sub-unit ribosom
kecil mengikatkan diri pada RNAd dan RNAt inisiator.Di dekat tempat pelekatan ribosom
sub-unit kecil pada RNAd terdapat kodon inisiasi AUG, yang memberikan sinyal dimulainya
proses translasi. RNAt inisiator, yang membawa asam amino metionin, melekat pada kodon
inisiasi AUG. Oleh karenanya, persyaratan inisiasi adalah kodon RNAd harus mengandung
triplet AUG dan terdapat RNAt inisiator berisi antikodon UAC yang membawa metionin.Jadi
pada setiap proses translasi, metionin selalu menjadi asam amino awal yang diingat. Triplet
AUG dikatakan sebagai start codon karena berfungsi sebagai kodon awal translasi.
Elongasi
Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino berikutnya ditambahkan satu per satu
pada asam amino pertama (metionin). Pada ribosom membentuk ikatan hidrogen dengan
antikodon molekul RNAt yang komplemen dengannya.Molekul RNAt dari sub-unit ribosom
besar berfungsi sebagai enzim, yaitu mengkatalisis pembentukan ikatan peptida yang
menggabungkan polipeptida yang memanjang ke asam amino yang baru tiba. Pada tahap ini
polipeptida memisahkan diri dari RNAt tempat perlekatannya semula, dan asam amino pada
ujung karboksilnya berikatan dengan asam amino yang dibawa oleh RNAt yang baru masuk.
Saat RNAd berpindah tempat, antikodonnya tetap berikatan dengan kodon RNAt. RNAd
bergerak bersama-sama dengan antikodon dan bergeser ke kodon berikutnya yang akan
ditranslasi. Sementara itu, RNAt yang tanpa asam amino telah diikatkan pada polipeptida
yang sedang memanjang dan selanjutnya RNAt keluar dari ribosom. Langkah ini
membutuhkan energi yang disediakan oleh hirolisis GTP. Kemudian RNAd bergerak melalui
ribosom ke satu arah saja, kodon satu ke kodon lainnya hingga rantai polipeptidanya lengkap.
Terminasi
Tahap akhir translasi adalah terminasi. Elongasi berlanjut hingga ribosom mencapai
kodon stop. Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG, atau UGA. Kodon stop tidak
![Page 6: Sintesis Protein_2.docx](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110104/5695d0d11a28ab9b0293fe20/html5/thumbnails/6.jpg)
mengkode suatu asam amino melainkan bertindak sebagai sinyal untuk menghentikan proses
translasi.
Sintesis Asam Lemak
Pada daun hijau tumbuhan, asam lemak diproduksi di kloroplas. Pada bagian lain
tumbuhan dan pada sel hewan (dan manusia), asam lemak dibuat di sitosol. Proses
esterifikasi (pengikatan menjadi lipida) umumnya terjadi pada sitoplasma, dan minyak (atau
lemak) disimpan pada oleosom. Banyak spesies tanaman menyimpan lemak pada bijinya
(biasanya pada bagian kotiledon) yang ditransfer dari daun dan organ berkloroplas lain.
Beberapa tanaman penghasil lemak terpenting adalah kedelai, kapas, kacang tanah, jarak,
raps/kanola, kelapa, kelapa sawit, jagung dan zaitun.
Proses biokimia sintesis asam lemak pada hewan dan tumbuhan relatif sama. Berbeda
dengan tumbuhan, yang mampu membuat sendiri kebutuhan asam lemaknya, hewan kadang
kala tidak mampu memproduksi atau mencukupi kebutuhan asam lemak tertentu. Asam
lemak yang harus dipasok dari luar ini dikenal sebagai asam lemak esensial karena tidak
memiliki enzim untuk menghasilkannya.
Biosintesis asam lemak alami merupakan cabang dari daur Calvin, yang memproduksi
glukosa dan asetil-KoA. Proses berikut ini terjadi pada daun hijau tumbuh-tumbuhan dan
memiliki sejumlah variasi.
Biosintesis lemak dimulai dengan biosintesis asam lemak. Prekursor biosintesis asam
lemak adalah asetil KoA. Rute biosintesis asam lemak berbeda dengan rute beta-oksidasi
asam lemak. Meskipun biosintesis asam lemak terjadi setiap 2 atom C, tetapi prekursornya
adalah senyawa malonil (C3). Jadi setiap pemanjangan 2 atom C dari senyawa C3
menghasilkan karbon dioksida (CO2).
Biosintesis asam lemak bukan merupakan kebalikan jalur pemecahannya. Sintesis
asam lemak lebih merupakan seperangkat reaksi, lagi-lagi menunjukkan prinsip bahwa jalur
sintesis dan jalur pemecahan dalam sistem biologis biasanya berbeda.
CIRI PENTING JALUR BIOSINTESIS ASAM LEMAK
Biosintesis berlangsung di sitosol, berbeda dengan pemecahan yang berlangsung di
dalam matriks mitokondria.
![Page 7: Sintesis Protein_2.docx](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110104/5695d0d11a28ab9b0293fe20/html5/thumbnails/7.jpg)
Zat antara pada biosintesis asam lemak berikatan kovalen dengan gugus sulfhidril
padaprotein-pembawa asil (ACP), sedangkan zat antara pada pemecahan asam lemak
berikatan dengan koenzim A.
Enzim-enzim pada biosintesis asam lemak pada organisme yang lebih tinggi tergabung
dalam suatu rantaipolipeptida tunggal, yang disebut sintase asam lemak. Sebaliknya, enzim-
enzim pemecahan tampaknya tidak saling berikatan.
Rantai asam lemak yang sedang tumbuh, diperpanjang dengan cara penambahan
berturut-turut unit dua-karbon yang berasal dari asetil KoA. Donor aktif unit dua-karbon pada
tahap perpanjangan adalah malonil-ACP. Reaksi perpanjangan dipacu oleh pelepasan CO
Reduktor pada biosintesis asam lemak adalah NADPH, sedangkan oksidator pada
pemecahan asam lemak adalah NAD+ dan FAD.
TAHAP – TAHAP BIOSINTESIS ASAM LEMAK
1. Pembentukan Malonil Koenzim A
Merupakan langkah yang menentukan pada sintesis asam lemak. Penemuan oleh Salih
Wakil bahwa bikarbonat diperlukan untuk biosintesis asam lemak merupakan petunjuk
penting untuk mengungkapkan proses ini. Sintesis asam lemak diawali dengan karboksilasi
asetil KoA menjadi malonil KoA. Reaksi yang ireversibel ini merupakan tahap awal menuju
sintesis asam lemak.
Sintesis malonil KoA dikatalisis oleh asetil KoA karboksilase, yang mengandung
gugus prostetik biotin. Gugus karboksil biotin berikatan kovalen dengan gugus amino pada
residu lisin, seperti halnya piruvat karboksilase. Kesamaan lainnya antara asetil KoA
karboksilase dan piruvat karboksilase ialah bahwa asetil KoA mengalami karboksilasi dalam
dua tahap.
O O ║ ║
CH3 — C — SCoA + CO2 + ATP HO2C—CH2—C—SCoA + ADP + Pi
Pertama, zat-antara karboksibiotin terbentuk dengan menggunakan ATP. Gugus CO2
aktif dalam zat-antara ini kemudian dipindahkan ke asetil KoA membentuk malonil KoA.
Substrat berikatan dengan enzim ini dan produk dibebaskan dalam urutan yang spesifik .
Asetil KoA karboksilase menunjukkan suatu mekanisme reaksiping-pong, saat satu atau lebih
produk dibebaskan sebelum substrat terikat. Asetil KoA karboksilase Escherichia coli telah
![Page 8: Sintesis Protein_2.docx](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110104/5695d0d11a28ab9b0293fe20/html5/thumbnails/8.jpg)
dapat dipisahkan menjadi subunit-subunit yang dapat mengkatalisis bagian-bagian reaksi.
Biotin berikatan kovalen dengan protein kecil (22 kd) yang disebut protein pembawa
karboksil biotin. Karboksilasi unit biotin dalam protein pembawa ini dikatalisis oleh biotin
karboksilase, yang merupakan subunit kedua. Komponen ketiga dari sistem ini adalah suatu
tmnskarboksilase, yang mengkatalisis pemindahan unit C02 aktif dari karboksibiotin ke asetil
KoA. Panjang dan kelenturan ikatan antara biotin dan protein pembawanya memungkinkan
gugus karboksil aktif untuk berpindah dari suatu situs aktif ke situs aktifyang lainnya di
dalam kompleks enzim, seperti pada piruvat karboksilase.
2. Pembentukan Rantai Asam Lemak
Reaksi dasar dengan pembentukan ikatan – ikatan karbon – karbon pada biosintesis
adalah:
O O O O ║ ║ ║ ║E —S— C — R+ -O2C— CH2— C—S—E’ E’—S—C—CH2—C—R + HS—E + CO2
P. Roy Vagelos menentukan bahwa beberapa zat-antara sintesis asam lemak pada E.
coli tetikat pada protein pembawa asil. Khususnya mereka terikat pada ujung sulffiidril gugus
fosfopantetein. Pada pemecahan asam lemak, unit ini merupakan bagian dari KoA, sedangkan
pada sintesis, ia berikatan dengan residu serin dari ACP. ACP ini merupakan rantai
polipeptida tunggal yang terdiri atas 77 residu dan dapat dianggap sebagai suatu gugus
prostetik raksasa atau “makro KoA”.
3. Daur Perpanjangan Pada Sintesis Asam Lemak
Sistem enzim yang mengkatalisis asam lemak jenuh rantai panjang dari asetil KoA,
malonil KoA, dan NADPH disebut sintase asam lemak. Komponen-komponeti enzim sintase
asam lemak pada bakteri akan terurai apabila sel dirusak. Tersedianya enzim-enzim yang
telah diisolasi ini mempermudah penjelasan langkah-langkah sintesis asam lemak. Nyatanya,
Gugus Asil lemak dengan enzim terikat
Gugus malonil dengan enzim
terikat
Rantai lebih panjang dengan
enzim terikat
![Page 9: Sintesis Protein_2.docx](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110104/5695d0d11a28ab9b0293fe20/html5/thumbnails/9.jpg)
reaksi-reaksi sintesis asam lemak pada organisme yang lebih tinggi banyak kesamaannya
dengan reaksi-reaksi pada bakteri, :
Pada reaksi kondensasi, satu unit empat-karbon terbentuk dari satu unit dua-karbon
dan satu unit tiga-karbon, dan CO2 dibebaskan. Mengapa unit empat-karbon tidak terbentuk
dari dua unit dua-karbon? Dengan lain perkataan, mengapa yang bereaksi asetil-ACP dan
malonil-ACP dan bukan dua molekul asetil-ACP? Jawabannya adalah bahwa keseimbangan
untuk sintesis asetoasetil-ACP dari dua molekul asetil-ACP tidaklah menguntungkan.
Sebetulnya reaksi kondensasi dibantu oleh ATP, meskipun ATP tidak berperan langsung
pada reaksi kondensasi. ATP digunakan untuk karboksilasi asetil KoA menjadi malonil KoA.
Energi bebas yang tersimpan di dalam malonil KoA dibebaskan pada saat dekarboksilasi
bersamaan dengan terbentuknya asetoasetil-ACP. Meskipun HCO ‘ diperlukan untuk sintesis
asam lemak, atom karbon dari bikarbonat tersebut tidak terdapat di dalam produk. Agaknya,
semua atom karbon pada asam lemak dengan jumlah atom karbon genap berasal dari asetil
KoA.
Tiga tahap berikutnya pada sintesis asam lemak ialah reduksi gugus keto pada C-3
menjadi gugus metilen. Pertama, asetoasetil-ACP direduksi menjadi D-3-hidroksibutiril-
ACP. Reaksi ini berbeda dengan reaksi yang sesuai pada pemecahan asam lemak dalam dua
hal: (1) yang terbentuk di sini adalah epimer D bukan L dan (2) NADPH merupakan
reduktor, sedangkan NAD* adalah oksidator pada oksidasi-/3. Perbedaan ini menggambarkan
prinsip-prinsip umum bahwa NADPH digunakan pada reaksi-reaksi biosintesis, sedangkan
NADH iihasilkan pada reaksi-reaksi yang menghasilkan energi. Selanjutnya, D-3-
hidroksibutiril-ACP mengalami dehidrasi membentuk krotonil-ACP, yang merupakan suatu
mz«.s-A2-enoil-ACP. Langkah akhir daur adalah reduksi krotonil-ACP menjadi butiril-ACP.
NADPH lagi-lagi berlaku sebagai reduktor sedangkan oksidator pada reaksi yang sesuai
dalam oksidasi-/3 adalah FAD. Ketiga reaksi terakhir ini—reduksi, dehidrasi, dan reduksi
keduanya—mengubah asetoasetil-ACP menjadi butiril -ACP, yang menyempurnakan daur
perpanjangan pertama.
4. Asam Lemak Disintesis Pada Sel Eukariot Oleh Kompleks Enzim Multifungsi
Sintase asam lemak pada eukariot, tidak seperti pada E. coli merupakan komplek
muhienzim. Pada ragi kompleks multienzim tersebut mempunyai massa 2400 kd dan dalam
mikrograf elektron tampak sebagai elipsoid dengan panjang 25 nm dan diameter melintang
21 nm. Kompleks multienzim ini terdiri dari dua jenis rantai polipeptida dengan susunan
subunit b. Rantai a mengandung protein pembawa asil, enzim penggabung, dan/3-ketoasiI
![Page 10: Sintesis Protein_2.docx](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110104/5695d0d11a28ab9b0293fe20/html5/thumbnails/10.jpg)
reduktase, sedangkan rantai bmengandung asetil transasilase, malonil transasilase,/3-
hidroksiasii dehidratase, dan enoil reduktase.
Sintase asam lemak mamalia merupakan suatu dimer identik dengan subunit masing-
masing bermassa 260-kd yang identik. Tiap rantai melipat menjadi tiga bagian yang
digabungkan oleh daerah yang lentur. Bagian 1, yaitu tempat masuk substrat dan unit
kondensasi, mengandung asetil transferase, malonil transferase, dan b-ketoasil sintase (enzim
penggabung). Bagian 2, yaitu unit reduksi, mengandung protein pembawa asil. b-ketoasil
reduktase, dehidratase, dan enoil reduktase. Bagian 3, yaitu unit pembebas palmitat
mengandung tioesterase Jadi, terdapat tujuh situs katalitik yang berlainan pada satu rantai
polipeptida.
Perlu diketahui bahwa banyak di antara kompleks multienzim eukariotik adalah
protein multifungsi dengan sejumlah enzim berikatan secara kovalen. Keuntungan susunan
seperti ini ialah bahwa sintesis enzim-enzim tersebut terkoordinasi. Selain itu, suatu
kompleks multienzim yang terdiri atas enzim-enzim yang terikat secara kovalen lebih stabil
daripada enzim-enzim dengan ikatan nonkovalen. Lagi pula, zat-zat antara dapat disalurkan
dari satu situs aktif ke situs aktif lainnya tanpa meninggalkan kompleks enzim. Waktu difusi
sangat berkurang dan reaksi sampingan dapat ditekan sesedikit mungkin. Rupanya enzim
multifungsi seperti sintase asam lemak timbul padaevolusi eukariot melalui pengacakan
ekson.
5. Unit Fosfopanteteinil Acp Yang Lentur Membawa Substrat Dari Satu Situs Aktif
Ke Situs Aktif Lainnya
Sintesis asam lemak pada dimulai dengan pengikatan gugus asetil pada asetil KoA ke
atom oksigen pada rantai samping serin di situs aktif pada asetil transferase. Gugus malonil
pada malonil KoA juga berikatan O pada situs aktif malonil transferase. Reaksi dengan ini
berlangsung di bagian 1 sintase.
Selanjutnya unit asetil dipindahkan ke sulfur sistein di situs aktif enzim penggabung
dan unit malonil dipindahkan ke atom belerang gugus fosfopanteteinil pada protein pembawa
asil (ACP) yang terdapat pada rantai lain dari dimer. Bagian 1 tiap rantai pada dimer ini
berinteraksi dengan bagian 2 dan 3 rantai yang lain. Jadi, setiap dua unit fungsional pada
sintase terdiri dari bagian-bagian yang dibentuk oleh rantai yang berbeda. Memang, daerah
kegiatan katalitik terdapat pada permukaan antardaerah bagian pada rantai yang
berseberangan.
Pemanjangan dimulai dengan penggabungan unit asetil pada enzim penggabung
dengan bagian dua-karbon dari unit malonil pada ACP. C02 dibebaskan dan unit asetoasetil-
![Page 11: Sintesis Protein_2.docx](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110104/5695d0d11a28ab9b0293fe20/html5/thumbnails/11.jpg)
S-fosfopanteteinil terbentuk pada ACP. Situs aktif sulftiidril pada enzim penggabung bebas
kembali. Gugus asetoasetil selanjutnya dibawa ke tiga situs aktif di bagian 2 pada rantai yang
berseberangan untuk mereduksinya menjadi unit butiril. Unit C4 jenuh ini kemudian pindah
dari sulfur fosfopanteteinil pada ACP ke atom sulfur sistein pada enzim penggabung. Sintase
kini siap untuk daur pemanjangan berikutnya. Unit butiril pada enzim penggabung
selanjutnya menjadi terikat kepada bagian dua-karbon dari unit malonil pada ACP untuk
membentuk unit C& pada ACP yang selanjutnya mengalami reduksi. Lima lagi daur
kondensasi dan reduksi diperlukan untuk menghasilkan rantai palmitoil (C ) pada CE yang
dihidrolisis menjadi palmitat oleh tioesterase pada bagian 3 rantai yang berseberangan.
Perpindahan rantai asil lemak yang sedang memanjang bolak-balik antara ACP dan enzim
penggabung pada tiap daur pemanjangan penting untuk diperhatikan. Translokasi yang
analog terjadi pada perpanjangan rantai peptida pada sintesis protein.
Subunit enzim tidak memerlukan penataan ulang struktural yang besar untuk
berinteraksi dengan substrat. Substrat terdapat pada lengan yang panjang dan lentur, dan
dapat mencapai tiap-tiap situs aktif yang banyak jumlahnya. Ingat bahwa biotin dan
lipoamida juga terdapat pada lengan yang panjang dan lentur di dalam kompleks
multienzimnya. Susunan sintase asam lemak pada ragi danorganisme yang lebih tinggi
meningkatkan efisiensi keseluruhan proses karena zat-zat antara dapat langsung dipindahkan
dari satu situs aktif ke situs aktif berikutnya.
Reaktan-reaktan tidak diencerkan dalam sitosol dan tidak perlu berdifusi secara acak
untuk dapat bereaksi. Keuntungan lain kompieks multienzim ialah bahwa zat antara yang
terikat secara kovalen akan dipisahkan dan dilindungi terhadap reaksi-reaksi kompetitif.
6. Sitrat Membawa Gugus Asetil Dari Dalam Mitokondria Ke Sitosol Untuk Sintesis
Asam Lemak
Sintesis palmitat memerlukan 8 molekul asetil KoA, 14 NADPH, dan 7 ATP. Asam
lemak disintesis di sitosol, sedangkan asetil KoA terbentuk dari piruvatdi mitokondria.
Dengan demikian, asetil KoA harus dipindahkan dari mitokondria ke sitosol. Akan tetapi,
mitokondria tidak permeabel bagi asetil KoA. Ingat bahwa karnitin hanya membawa asam
lemak rantai panjang. Rintangan bagi asetil KoA dapat diatasi oleh sitrat, yang mengangkut
gugus-gugus asetil melintasi membnn bagian dalam mitokondria. Sitrat terbentuk di dalam
matriks mitokondria dari kondensasi asetil KoA dengan oksaioasetat. Apabila kadarnya
tinggi, sitrat diangkut ke sitosol, tempat ia akan dipecah oleh ATP-sitrat liase. Jadi, asetil
![Page 12: Sintesis Protein_2.docx](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110104/5695d0d11a28ab9b0293fe20/html5/thumbnails/12.jpg)
KoA dan oksaloasetat dipindahkan dari dalam mitokondria ke sitosol dengan menggunakan
ATP.
7. Sumber NADPH Untuk Sintesis Asam Lemak
Oksaloasetat yang terbentuk pada perpindahan gugus asetil ke sitosol kini harus
dikembalikan ke mitokondria. Membran bagian dalam mitokondria tidak permeabel bagi
oksaioasetat. Dengan demikian, diperlukan serangkaian reaksi pintas. Yang terpenting,
reaksi-reaksi ini banyak menghasilkan NADPH, yang diperlukan untuk sintesis asam lemak.
Pertama, oksaioasetat direduksi menjadi malat oleh NADH. Reaksi ini dikatalisis oleh malat
dehidrogenase di sitosol.
Sintesis Lemak
Lemak dapat disintesis dari karbohidrat dan protein, karena dalam metabolisme,
ketiga zat tersebut bertemu di dalam daur Krebs. Sebagian besar pertemuannya berlangsung
melalui pintu gerbang utama siklus (daur) Krebs, yaitu Asetil Ko-enzim A. Akibatnya ketiga
macam senyawa tadi dapat saling mengisi sebagai bahan pembentuk semua zat tersebut.
Lemak dapat dibentuk dari protein dan karbohidrat, karbohidrat dapat dibentuk dari lemak
dan protein dan seterusnya.
Tahap pembentukan asil-Ko A terlebih dahulu dari senyawa asam lemak. Tahap ini
dimulai dengan penempelan asam lemak dengan koenzim A (Ko-A) melalui ikatan tioester.
Reaksi ini dikatalisasi oleh enzim lemak asil-Ko A sintetase (fatty acyl-CoA synthetase) dan
diselesaikan dengan bantuan enzim pirofosfatase sehingga membentuk senyawa asil-Ko A.
Sintesis lemak dari karbohidrat dimulai saat karbohidrat berupa glukosa diuraikan
menjadi asam piruvat. Asam piruvat akan diubah menjadi gliserol (merupakan suatu senyawa
yang mempunyai 3 atom C adalah hasil pemecahan lemak kemudian diubah menjadi
gliseraldehid 3-fosfat), selain diubah menjadi asam piruvat, sebagian glukosa diubah menjadi
gula fosfat yang selanjutnya akan menjadi asetil koenzim A. asetil koenzim A akan menjadi
asam lemak. Gliserol dan asam lemak akan menjadi lemak.
![Page 13: Sintesis Protein_2.docx](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110104/5695d0d11a28ab9b0293fe20/html5/thumbnails/13.jpg)
sintesis Lemak dari Karbohidrat :
Glukosa diurai menjadi piruvat ———>
gliserol.
Glukosa diubah ———> gula fosfat ———>
asetilKo-A ———> asam lemak.
Gliserol + asam lemak ———> lemak.
Sintesis lemak dari protein dimulai pada
saat protein diuraikan menjadi asam amino
oleh enzim protease. Asam amino yang
terbentuk akan mengalami deaminasi.
Selanjutnya masuk kedalam siklus krebs
menjadi asam piruvat yang akhirnya menjadi
asetil koenzim A. asetil koenzim A akan diubah menjadi asam lemak.beberapa jenis asam
amino seperti serin, alanin, dan leusin dapat terurai menjadi asam piruvat. Asam piruvat akan
diubah menjadi gliserol, gliserol dan asam lemak akan membentuk lemak.
Sintesis Lemak dari Protein:Protein ————————> Asam Amino
protease.
Lemak berperan sebagai sumber tenaga (kalori) cadangan. Nilai kalorinya lebih tinggi
daripada karbohidrat. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori, sedangkan 1 gram karbohidrat
hanya menghasilkan 4,1 kalori saja
![Page 14: Sintesis Protein_2.docx](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110104/5695d0d11a28ab9b0293fe20/html5/thumbnails/14.jpg)
MAKALAH BIOLOGI
Sintesis Asam Amino dan Sintesis Lemak
Disusun Oleh:
Ketua : Fitriani Tanra Anggota :-Siti Dewi Rahayu
-Trisatya M. Bakara
![Page 15: Sintesis Protein_2.docx](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110104/5695d0d11a28ab9b0293fe20/html5/thumbnails/15.jpg)
Universitas Gadjah Mada Jogjakarta 2011