sintesis dan karakterisasi kno3

33
LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR SENYAWA ANORGANIK SINTESIS DAN KARAKTERISASI KALIUM NITRAT(KNO3)

Upload: septia

Post on 21-Dec-2015

1.773 views

Category:

Documents


250 download

DESCRIPTION

praktikum anorganik

TRANSCRIPT

Page 1: Sintesis Dan Karakterisasi Kno3

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR SENYAWA ANORGANIK

SINTESIS DAN KARAKTERISASI KALIUM NITRAT(KNO3)

Page 2: Sintesis Dan Karakterisasi Kno3

PENYUSUN:

NAMA : SEPTIA ADELLA

KELOMPOK : 2

REKAN KERJA : 1. Utari Novitria

2. Indria Trisna Katrina

3. Awaludin Ma’rifatullah

PELAKSANAAN : JUM’AT 26 SEPTEMBER 2014

DOSEN : 1. Dra. Bayharti, M.Sc

2. Miftahul Khair, S.Si , M.Si

3. Eka Yusmaita, S.Pd, M.Pd

ASISTEN DOSEN : 1. Ryan Setiawan

LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2014

Percobaan 1

Sintesis dan Karakterisasi Kalium Nitrat( KNO3)

Page 3: Sintesis Dan Karakterisasi Kno3

A. Tujuan:

1. Mensintesis Kalium Nitrat

2. Mengkarakterisasi Kalium Nitrat (penentuan titik lebur dan sifat-sifatnya)

3. Membandingkan titik leleh beberapa senyawa ion.

4. Menentukan jumlah muatan pada larutan sampel dan kelarutan senyawa ion

B. Waktu Pelaksanaan

Hari : Jumat, 26 September 2014

Waktu : 09.40- 12.20 WIB

Tempat : Laboratorium Kimia Anorganik , FMIPA, UNP

C.Teori Dasar

Garam nitrat terdapat di Chili terutama dalam bentuk natrium nitrat.

Natrium nitrat bersifat higroskopis. Oleh karena itu untuk berbagai keperluan

natrium nitrat yang lebih murah itu diubah menjadi garam kalium. Kalium nitrat

yang dibuat dari KCl yang terdapat dalam mineral silvit dan NaNO3. Jika larutan

jernuh dari masing-masing pereaksi dicampur, NaCl yang kurang melarut akan

mengendap.

KCl + NaNO3 → NaCl + KNO3

Jika cairan didinginkan KNO3 mengendap endapan ini dipisahkan kemudian

dimurnikan dengan ara rekristalisasi. Nama umum untuk KNO3 adalah sendawa

sedangkan NaNO3 disebut sendawa Chili. Kalium nitrat mengkristal dalam bentuk

prisma rombik, tetapi jika larutannya diuapkan, perlahan-lahan pada kaca arloji

Page 4: Sintesis Dan Karakterisasi Kno3

akan mengkristal dalam bentuk rombohodral isomorf dengan natrium nitrat dan

kalsit, KNO3 meleleh pada suhu 336°C dan pada suhu tinggi menghasilkan oksigen

dengan reaksi:

2KNO3 → 2KNO2 + O2

Leburan garam ini adalah oksidator kuat. Belerang, arang, dan pospor dapat

terbakar dalam leburan ini menghasilkan kalium sulfat, karbonat, dan pospat.

KNO3 digunakan dalam pembuatan mesiu, dan sebagian kecil digunakan dalam

pengolahan daging. (tim struktur senyawa anorganik 2014).

Salah satu penerapan yang paling berguna dari kalium nitrat ialah dalam

produksi sendawa, dengan menambahkan asam sulfat larutan encer kalium nitrat,

menghasilkan asam sendawa dan kalium sulfat yang terpisah melalui destilasi

fraksional. Yang terkonsentrasi pada kalium nitrat juga digunakan sebagai pupuk,

sebagai model bahan pembakar rocket, dan dalam beberapa petasan seperti bom

asap, pada yang mana campuran dengan gula memproduksi jelaga asap 600 kali

dari volumenya sendiri. Dalam proses pengawetan makanan, kalium nitrat

merupakan komosisi umum dari daging yang diasinkan. Kalium nitrat juga

komponen utama dalam penghilang punting, juga telah digunakan dalam

pembuatan es krim. Kesalahan konsepsi terkenal ialah bahwa kalium nitrat itu

antrafrodisiak dan ditambahkan dalam makanan dalam adat yang biasa dikerjakan

oleh lelaki.

Potassium nitrat Grand-K adalah saah satu jenis pupuk majemuk yang

memiliki kedua unsur tersebut secara tepat. Pupuk ini biasanya diformulasikan

dalam dua bentuk yaitu prill dan Kristal. Potassium nitrat penggunaanya dalam

pertanian dikenal sebagai kalium nitrat atau biasa disingkat dengan rumus KNO3.

Grand-K merupakan pupuk majemuk yang memiliki keunggulan dibandingkan

pupuk yang lainnya. Dimana dengan Grand-K kandungan K2O yang siap diserap

tanaman sangat tinggi yaitu 46%. Selain kandungannya tinggi, ternyata sifat yang

penting dimiliki oleh KNO3 Grand-K adalah tingkat kelarutannya dalam air yang

sangat tinggi sehingga jumlah ion-ion K+ dan NO3- yang dilepaskan banyak

tersedia bagi tanaman. Pupuk majemuk potassium nitrat Grand-K sebenrnya tidak

Page 5: Sintesis Dan Karakterisasi Kno3

hanya bagus untuk bawang merah saja namun juga dapat digunakan untuk

tanaman lain seperti padi, tomat, lemon, semangka, dan lain sebagainya.

Kalium nitrat adalah senyawa kimia yang merupakan sumber alami nitrogen.

Senyawa ini tergolong senyawa nitrat dengan rumus kimia KNO3. Nama

umumnya termasuk sendawa. Kalium nitrat merupakan komponen bubuk hitam

teroksidasi. Sebelum fiksasi industry nitrogen skala besar (proses Harker). Sumber

utama kaium nitart adalah deposit yang mengkristal dari dinding gua atau

mengalirkan bahan organic yang membusuk. Tumpukan kotoran juga sumber

yang utama., ammonia dari dekomposisi urea dan zat nitrogen lainnya akan

melalui oksidasi bateri untuk menghasiklan nitrat. Kalium nitrat juga dapat dibuat

dari kalium klorida yang terdapat dalam mineral sulvit dengan garam natrium

nitrat. Jika larutan jenuh dari masing-masing reaksi dicampur, NaCl yang kurang

larut akan mengendap. Persamaan reaksinya :

KCl (aq) + NaNO3            NaCl (s) + KNO3 (aq)

Jika dilarutkan didinginkan, maka larutan akan mengendap. Endapan ini dapat

dipisahkan kemudian dimurinikan dengan cara kristalisasi. Kaluim nitrat

mengkristal dalam bentuk prisma rombik, tetapi jika larutannya diuapkan

perlahan-lahan pada kaca arloji maka akan mengkristal dalam bentuk rombohedial

isomof.

KRISTALISASI

Merupakan metode pemisahan dengan cara pembentukan Kristal

sehingga dapat dipisahkan. Suatu zat gas atau cair dapat mendingin atau memadat

serta membentuk Kristal karena mengalami proses kristalisasi. Kristal-krisal juga

akan terbentuk dari suatu larutan yang akan dijenuhkan dengan pelarut tertentu.

Semakin kristalnya maka semakin baik karena semakin kecil kemungkinan

tercemar oleh kotoran. (Arsyad, 2001)

KELARUTAN ENDAPAN

Page 6: Sintesis Dan Karakterisasi Kno3

Endapan adalah zat yang memimsahkan diri sebagai suatu fasa yang keluar

dari larutan. Endapan dapat dipisahkan dari laruatn dengan penyaringan. Endapan

terbentuk jiak larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan. Suatu

kelarutan endapan menurut defenisi adalah sama dengan konsentrasi molar dari

larutan seperti suhu, tekanan, konsentrasi bahan-bahan lain didalam larutan itu dan

pada komposisi pelarutnya. (Basri.1996)

Pada umumnya dapat dikatakan kelarutan bertambah seiring dengan kenaikan

suhu, meskipun dalam beberapa hal istimewa terjadi yang sebaliknya. Lalu

kenaikan kelarutan dengan suhu berbeda-beda, alam beberapa hal sangat kecil dan

beberapa hal dalam ruang lingkup yang besar. Perubahan kelarutan dengan

berubahnya suhu dapat mnjadi dasar untuk pemisahan. (Vogel, 1990)

LARUTAN JENUH

Larutan yang titik bekunya tidak mengganggu, artinya kristalisasi

membiarkan suatu proses tanpa perpindahan laju. Kristalisasi tidak akan terjadi

sebelum ada jarak. Waktu beberapa menit bahkan sampai dua jam. Kejenuhan

membuat kristalisasi sangat efektif dengan penyaringan dan pemisahan.

PROSES-PROSES DALAM KRISTALISASI

1. Kristalisasi dengan penguapan.

Kelaruatan suatu bahan yang berkurang sedikit demi sedikit dengan

menurunnya suhu. Kondisi lewat jenuh dapat dipakai dengan penguapan sebagaian

pelarutnya (yang artinya pemikatan larutan).

2.   Kristalisasi dengn pendingin.

Untuk bahan-bahan yang kelarutannya berkurang drastic dengan menurunyya

temperatur, kondisi lewat jenuh dicapai dengan pendinginan larutan panas yang

jenuh. Untuk mengkristalisasi dari lelehan dapat juga dilakukan.

Page 7: Sintesis Dan Karakterisasi Kno3

3. Kristalisasi dengan salting out

pemisahan bahan organik dari larutan akuatik dapat dilakukan dengan

penambahan suatu garam yang harganya murah. Garam ini lebi baik dari pada

bahan yang diinginkan. Sehingga terjadi penambahan bahan padat terkristalisasi.

Hal ini merupakan proses fisika.

4.   Kristalisasi secara adiabatik

Metode ini disebut dengan metode vakum, merupakan gabungan

antara kristalisasi dengan pendinginan dan penguapan. Pendinginan bertujuan

untuk memperkecil daya larut, sedangkan maksud dari penguapan adalah untuk

membuar tekanan total dengan permukaan lebih kecil dari tekanan uap pada suhu

tersebut. sehingga perubahan ini secara adiabatic karena pendinginan yang terjadi

pada system peguapan itu sendiri. (Cahyono, 1991)

Factor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya Kristal bergantung pada :

1. Pembentukan init kristal

Inti Kristal adalah partikel-partikel yang amat kecil, yang dapat tebentuk

secra spontan sebagai dari akibat keadaan kelarutan yang lewat jenuh.

Pembentukan inti Kristal merupakan langkah pertama kristalisasi atau dengan

menambhakan benih Kristal ke dalam larutan lewat jenuh.

2. Pembentukan kirstal

Merupakan penggabungan 2 proses yaitu:

a. Transportasi dari molekul-molekul atau ion-ion (dari bahan yang akan

di kristalisasi) dalam larutan kepermukaan krisral dengan difusi. Jika

derajat lewat jenuh dalam larutan semakin besar maka proses ini

semakin cepat.

b. Semakin banyak luas permukaaan total Kristal maka semakin banyak

bahan yang akan ditempatkan pada sisi Kristal persatuan waktu.

Page 8: Sintesis Dan Karakterisasi Kno3

Factor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pembentukan Kristal:

a. Jenis serta banyak nya zat pengotor

b. Derajat lewat jenuh

c. Viskositas larutan

d. Pergerakan antara larutan dan kristal

e. Jumlah inti yang ada atau luas permukaan Kristal yang ada.

Dekomposisi rangkap Kristal KNO3

Pada temperatur rendah, KNO3 di dekompsisi dalam bahan organik

yang dapat menyerap seperti alumina, silica, titanium, bersama NaY, K 1 %, KY,

ß %, zeolit seperti MCM-41 (molekul hasil saringan yang menyerap).

Faktor lain seperti ruang kosong pada struktur octahedral susunan

ruang atau geometri, keasaman permukaan bahan dan lingkungan mikro

menyediakan bahan anorganik yang mudah menyerap selama semua faktor

tersebut saling mempengaruhi dalam dekomposisi KNO3 pada temperatur rendah

dalam suatu pengukuran, pada temperatur rendah dalam suatu pengukuran.

Dekomposisi KNO3 pertama-tama menyatakan bahwa KNO3 mulai di

dekomposisi pada rentang 400-500 K dalam mengisi hasil pembenukan bahan

anorganik dari interaksi. Selanjutnya sejumlah KNO3 yang memuat alumina yang

telah di dekomposisi pada suhu ruangan selama proses persiapan. Inilah yang akan

menjadi factor penting yang akan mempengaruhi hasil dasar yang kuat

KNO3/Al2O3 berperan sebagai katalis. (Petrucci, 1994)

D. Alat dan Bahan

ALAT

1. Gelas kimia 400 ml 2 buah

Page 9: Sintesis Dan Karakterisasi Kno3

2. Gelas kimia 600 ml 1 buah

3. Gelas kimia 250 ml 5 buah

4. Labu ukur 100 ml 1 buah

5. Labu ukur 50 mL 1 buah

6. Tabung reaksi sedang 4 buah

7. Pengaduk

8. corong

9. Cawan penguap 2 buah

10. Pipet tetes

11. 1 set pemanas

12. Termometer

13. Melting Point Apparatus

14. Konduktiviti meter

BAHAN

1. Kalium klorida

2. Natrium nitrat

3. Litium nitrat

4. Aquades

5. Karbon tetra klorida

Page 10: Sintesis Dan Karakterisasi Kno3

6. kertas saring

E. Cara Kerja

Eksperimen 1. Sintesis KNO3

1. Larutkan 15 g KCl dalam 50 ml air panas.

2. Larutkan 17 g NaNO3 dalam 50 ml air panas.

3. Campur kedua larutan diatas

4. Uapkan larutan sampai volume larutan menjadi 40 ml! (umumnya

larutan mendidih secara tidak teratur, karena itu gunakan penangas air).

5. Segera saring larutan ketika sedang panas-panas.

6. Dinginkan larutan, sampai Kalium nitrat mengkristal

7. Murnikan kristal KNO3 dengan cara rekristalisasi sehingga bebas ion

klorida.

8. Timbang KNO3 yang diperoleh dan hitung rendemennya !

Eksperimen 2. Penentuan titik leleh

1. Pipa kapiler biasanya terbuka pada kedua ujungnya, panaskan dan

lelehkan salah satu ujung untuk membuatnya buntu.

2. Gerus sampel hingga jadi bubuk, lalu masukkan sampel padat ke dalam pipa

kapiler hingga mencapai tinggi sekitar 0,5 cm.Usahakan sampel mencapai

bagian bawah pipa kapiler yang tertutup/buntu.

3. Masukkan pipa kapiler ke dalam alat penentu titik leleh.

4. Pastikan padatan dalam pipa bisa teramati lewat kaca pembesar alat

penentu titik leleh yang tersedia.

Page 11: Sintesis Dan Karakterisasi Kno3

5. Nyalakan alat (meliputi lampu dan pemanas), dan mulailah mengamati

kenaikan suhu lewat termometer.

6. Catatlah suhu jika padatan mulai meleleh, dan catatlah suhu sekali lagi

saat seluruh padatan leleh. Misal, jika padatan mulai meleleh pada suhu

6°C dan meleleh sempurna pada suhu 68°C , maka titik leleh zat tersebut

adalah66-68°C

7. Untuk cara yang sama lakukan untuk sampel LiNO3 dan NaNO3

Eksperimen 3. Perbandingan Titik Leleh

1. Dimasukkan sejumlah kecil sampel KNO3 (kurang lebih 1-2 sudip) ke dalam

tabung reaksi, masukkan termometer ke dalam tabung reaksi tersebut.

2. Panaskan tabung reaksi dengan menggunakan lampu spiritus, amati

perubahan yang terjadi pada sampel KNO3 di dalam tabung reaksi.

3. Dicatat suhu tepat pada saat seluruh urea meleleh, dan dicatat suhu pada

saat seluruh sampel KNO3 dalam tabung reaksi meleleh. Kisaran suhu ini

merupakan kisaran titik leleh dan sampel KNO3.

4. Dilakukan percobaan ini sebanyak 2 kali.

5. Dilakukan prosedur yang sama untuk senyawa LiNO3 dan NaNO3.

6. Prosedur di atas tidak dapat dilakukan untuk senyawa NaCI, KI; dan

MgSO4. Dicari data titik leleh dari senyawa-senyawa tersebut berdasarkan

buku referensi.

Eksperimen 4. Penentuan daya hantar senyawa ionik

1. Menimbang sampel yang akan dilarutkan sesuai hasil perhitungan

Page 12: Sintesis Dan Karakterisasi Kno3

2. Membuat larutan standart sampel masing masing sebesar 5.10-3M dengan

melarutkan sampel dalam labu ukur 100 ml dengan menambahkan

aquades hingga batas

3. Menguji konduktifitas pelarut dengan mencelupkan konduktiviti meter

pada pelarut tersebut

4. Menguji konduktifitas larutan standar sampel dengan mencelupkan

konduktiviti meter pada larutan tersebut

5. Mencatat hasil pengukuran pada tabel data percobaan

6. Membilas alat konduktivity meter dengan pelarut sebelum digunakan

untuk menguji sampel yang lain

7. Mengolah data hasil percobaan untuk mengetahui konduktivitas molar

suatu senyawa dalam pelarut aquades

Eksperimen 5. Perbandingan Kelarutan

1. Diisi sebuah tabung reaksi dengan air (Tabung I) dan tabung reaksi lain

dengan karbon tetraklorida (Tabung II).

2. Ditambahkan sedikit KNO3 ke dalam masing-masing tabung, dikocok

campuran dalam setiap tabung.

3. Diamati apakah KNO3 larut dalam Tabung I maupun Tabung II.

4. Dilakukan prosedur yang sama untuk NaNO3.

5. Diamati kelarutan dari senyawa dalam masing-masing tabung.

F. Tabel Pengamatan

HASIL PENGAMATAN

Page 13: Sintesis Dan Karakterisasi Kno3

NO PROSEDUR KERJA pengamatan/ interpretasi

1

Sintesis KNO3

Larutkan 15 g KCl dalam 50 mL air panas Ketika KCl di masukkan ke

dalam air panas, warna padatan

KCl yang tadinya putih larut

homogen dalam air, dan larutan

menjadi bening.

2. Larutkan 17 gr NaNO3 dalam 50 mL air

panas

Saat garam NaNO3 dimasukkan

ke dalam air panas, warna

padatan NaNO3 yang berwarna

putih, larut dalam air panas .

dan larutan tersebut bening.

3. Campur larutan KCl dan NaNO3 Setelah larutan KCl dan

NaNO3 dicampur larutan tetap

bening dan terdapat pengotor

dari aquades yang kurang

bersih.

4. Menguapkan larutan sampai 40 mL Pada saat penguapan larutan ,

praktikan menggunakan hot

plate, dimana dipanaskan pada

suhu 350 oC dengan tujuan

supaya proses penguapan

berlangsung cepat. Pada saat

volume telah 40 mL, sudah

mulai terlihat endapan

berwarna putih tetapi masih

sedikit.

Page 14: Sintesis Dan Karakterisasi Kno3

5. Menyaring larutan Pada saat proses penyaringan

dengan kertas saring, terdapat

endapan putih di kertas saring.

Serta kotoran dari aquades.

6. Dinginkan larutan sampai kalium nitrat

mengendap

Setelah didinginkan larutan

yang telah disaring di

masukkan ke cawan petri, dan

disimpan, setelah setelah 3 hari

kemudian Kristal mulai

terbentuk , tetapi masih

mengandung air.

Setelah satu minggu kristalnya

sudah terbentuk, tetapi masih

mengandung air, Kristal di

saring lagi dan di biarkan di

udara terbuka supaya air nya

menguap. Setelah dibiarkan

beberapa lama. Air nya kering

dan barulah membentuk Kristal

seperti jarum.

7 Keringkan dan timbang Berat awal botol: 5,8 gram

Berat botol dan Kristal: 21.5

gram

Berat Kristal yang

dieroleh:berat botol dan

Kristal-berat botol awal

21,5 gram- 5.8gram= 15,7

Page 15: Sintesis Dan Karakterisasi Kno3

gram

PenentuanTitik Leleh Pengamatan

1 Titik leleh Kristal KNO3 Titik leleh KNO3= titik leleh awal- titik leleh akhir

Perbandingan titik leleh Pengamatan

1 Titik leleh KNO3

experimen

Titik leleh KNO3 experimen= titik leleh awal-

titik leleh akhir

2 Titik leleh KNO3 murni Titik leleh KNO3 murni=titik leleh awal- titik

leleh akhir

3 Titik leleh NaNO3 murni Titik leleh NaNO3 murni= titk leleh awal-titik

leleh akhir

Perbandingan kelarutan

No Senyawa Pelarut Interpretasi

Air CCl4

Page 16: Sintesis Dan Karakterisasi Kno3

1 KNO3 Larut Tidak larut KNO3 larut dalam air karena

KNO3 bersifat polar.

KNO3 tidak larut dalam CCl4

karena kloroform bersifat non

polar.

2 NaNO3 Larut Tidak larut NaNO3 larut dalam air karena

air bersifat polar.

NaNO3 tidak larut dalam

CCl4 karena ccl4 bersifat non

polar.

G. Perhitungan

Perhitungan Rendemen

Diketahui:

Massa KNO3 (percobaan) : 6,9678 g

Massa KCl : 14,9614 g

Massa NaNO3 : 17,0992 g

Mr KNO3 : 101 g/mol

Mr KCl : 74,5 g/mol

Mr NaNO3 : 85 g/mol

Mol KCl =14,9614 g74.5 g /mol

= 0,201 mol

Mol NaNO3 = 17,0992 g85 g /mol

= 0,201 mol

KCl(aq) + NaNO3(aq) NaCl(s) + KNO3(aq)

Page 17: Sintesis Dan Karakterisasi Kno3

m: 0,2 0,2 - -

r: 0,2 0,2 0,2 0,2

s: - - 0,2 0,2

mol KNO3 = 0,2 mol

massa KNO3 = 0,2 mol x 101 g/mol

= 20,2 g

Rendemen KNO3

% rendemen= massa KNO 3 percobaan

massa KNO 3teoritis x 100%

= 15,7 g20,2 g

x 100%

= 77,7 %

G. Pembahasan

Prinsip dasar dari pembuatan kalium nitrat adalah pemisahan dua garam berdasarkan

kelarutannya pada suhu tertentu, terbentuknyakristal KNO3 pada suhu rendah dan

pemurnian zat berdasarkan rekristalisasi.

Tahap awal dari percobaan ini adalah melarutkan KCl dalam air panas dengan tujuan

mempercepat larutnya KCl, karena pada umumnya suatu zat akan lebih cepat melarut

dalam pelarut yang bersuhu tinggi. Proses ini menghasilkan larutan bening. Hal yang

sama juga dilakukan pada NaNO3 yang juga menghasilkan larutan bening.

Reaksi antara KCl dengan air :

KCl (s) + H2O (l) KOH (aq) +HCl (aq)

Page 18: Sintesis Dan Karakterisasi Kno3

Reaksi antara NaNO3 dengan air :

NaNO3 + H2O (l) NaOH(aq) + HNO3(aq)

Selanjutnya kedua larutan dicampurkan kemudian diuapkan dengan menggunakan hot

plate hingga volumenya menjadi 40 mL. tujuan dilakukan penguapan adalah untuk

mengurangi jumlah kandungan pelarut sehingga larutan menjadi jenuh. Penguapan

dilakukan pada kisaran suhu 350 ºC. Campuran antara kedua larutan menghasilkan KNO3

dan NaCl dengan reaksi sebagai berikut :

KCl (aq) + NaNO3(aq) NaCl (s) + KNO3 (aq)

Pada proses penguapan ini terdapat endapan didasar gelas. Berdasarkan reaksi dapat

dilihat bahwa NaCl mengendap terlebih dahulu. Jadi dapat dikatakan bahwa endapan

yang terbentuk NaCl. Terbentuk endapan NaCl menunjukkan bahwa Ksp NaCl telah

lewat jenuh. Hal ini menunjukkan bahwa nilai Ksp NaCl lebih kecil dibandingkan Ksp

KNO3.

Setelah volume larutan mencapai 40 mL kemudian larutan dalam keadaan masih panas di

lakukan penyaringan. Penyaringan dilakukan dalam keadaan masih panas karena

kelarutan KNO3 dalam air akan bertambah seiring meningkatnya temperature, sedangkan

NaCl kurang melarut dalam larutan jenuh antaraKCl dan NaNO3

Kemudian larutan didiamkan selama seminggu untuk mendapatkan Kristal yang bagus.

Untuk memisahkan antara krital KNO3 dengan pengotor dilakukan penyaringan dengan

menggunakan kertas saring. Kristal yang terbentuk mengandung senyawa KNO3

dan larutan NaCl, Larutan NaCl yang mengapung di atas kristal di serap dengan

tisu untuk mendapatkan endapan KNO3 yang sempurna.

Setelah di keringkan Kristal yang didapat lalu ditimbang. Apabila lebih

diperhatikan Kristal yang didapat belum lah murni karena menurut teorinya,

Pemurnian kristal ini tidak di lakukan hanya saja di identifikasi dengan senyawa

Ag, jika senyawa KNO3 sudah murni, maka pada endapan terbentuk warna keruh.

Namun pada fakta nya terbentuk endapan berwarna bening. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa senyawa KNO3 ini belum murni. Bukan saja dengan

Page 19: Sintesis Dan Karakterisasi Kno3

identifikasi senyawa Ag juga dilakukan penghitungan titik leleh dari senyawa

KNO3, jika perbedaan titik leleh pada lelehan pertama kristal KNO3 dan lelehan

terakhir KNO3 rentang nya yaitu 3°C maka senyawa ini sudah murni, namun

pada fakta nya senyawa ini memiliki rentang titik leleh yaitu 326°C-334°C yaiu

sebesar 8°C. Jadi dapat disimpulkan bahwa senyawa ini belum murni .

Pada saat praktikan menimbang hasil Kristal yang didapat dengan

menggunankan neraca Ohaus yaitu 15,7 gram. Hal ini sangat berbeda dengan

hasil teorinya yaitu 20,2 gram. Bila dibandingkan hasil eksperimen dengan hasil

teori ini maka didapatkan rendemennya sekitar 77,7 %. Ini berarti terjadi

kesalahan pada eksperimen. Kesalahan yang mungkin terjadi seperti perlakuan

yang diberikan belumlah tepat, kurang teliti dan lain sebagainya.

Pada eksperimen selanjutnya kelarutan senyawa KCl dan NaNO3 di

lakukan dengan mengamati kelarutan nya dalam senyawa polar dan senyawa non

polar. Senyawa yang menjadi pelarutnya yaitu Air yang bersifat Polar dan

Kloroform yang bersifat Non Polar. Padatan KCl dan NaNO3 yang dilarutkan

dalam air larut sempurna hal ini di karenakan senyawa tersebut merupakan

senyawa polar, namun ketika di larutkan dalam Kloroform terbentuk emdapan

padatan tersebut di bawah tabung reaksi. Hal ini dikarenakan kloroform

merupakan senyawa non polar yang tidak dapat melarutkan senyawa non polar .

Selanjutnya pada eksperimen penentuan titik leleh dan perbandingan titik

leleh. Praktikan menguji titik leleh KNO3 murni didapatkan hasil 334 ºC namun

pada pengujian titik leleh pada Kristal KNO3 yang telah dibuat praktikan terjadi

pemanasan yang terlalu tinggi sehingga tidak didapat hasil yang diinginkan

sehingga praktikan tidak dapat membandingkan titik leleh KNO3 murni dengan

hasil Kristal yang didapat.

H. Kesimpulan

Page 20: Sintesis Dan Karakterisasi Kno3

1. Prinsip pembuatan kalium nitrat adalah pemisahan dua garam yang terbentuk dari

campuran KCl dan NaNO3 dengan perbedaan kelarutan garam dalam air pada suhu

tertentu.

2. Kelarutan bergantung pada berbagai kondisi seperti suhu, tekanan, konsentrasi

bahan-bahan lain didalam larutan itu dan pada komposisi pelarutnya.

3. Senyawa murni mempunyai rentangan titik leleh tak lebih dari 3ºC

4. Rekristalisasi merupakan cara yang paling efektif untuk memurnikan zat-zat

dalam bentuk padat.

JAWABAN PERTANYAAN

1. Mengapa ion K+ bisa mendesak ion Na+ pada pembentukan KNO3 bila dilihat

dari sifat keperiodikan kedua kation ini ?

Page 21: Sintesis Dan Karakterisasi Kno3

Jawab : Karena kemampuan mengoksidasi K+ > Na+, atau kemampuan

mereduksi K+ > Na+.

3. Bagaimana menurut anda cara menentukan kemurnian KNO3 hasil ?

Jawab : Yaitu dengan mereaksikannya dengan AgNO3. Jika terbentuk endapan

putih

(AgCl), berarti KNO3 belum murni.

4. Sifat fisika dan kimia kalium nitrat!a. Massa molar 101,103 g/molb. Wujudnya berupa padatan putihc. Densitas 2.109 g/cm3

d. Titik leleh : 334 ºCe. Titik didih : 400ºCf. Kelarutan dalam air 13,3 g/100 mL (0ºC), 36 g/100 mL (25ºC) dan 247

g/100mL (100ºC) sedikit larut dalam etanol, larut dalam gliserol dan ammonia

g. Bersifat higroskopis

5. Guna kalium nitratPenggunaan utama kalium nitrat adalah sebagai pupuk, pendorong roket dan bunga api. Senyawa salah satu konstituen utama sendawa (blackpowder) dan telah digunakan sejak Abad Pertengahan sebagai pengawet makanan. Kalium nitrat juga merupakan salah satu bahan utama untuk peledak.

6. Berat kalium nitrat secara teoritis yang dihasilkan

Diketahui:

Massa KNO3 (percobaan) : 6,9678 g

Massa KCl : 14,9614 g

Massa NaNO3 : 17,0992 g

Mr KNO3 : 101 g/mol

Mr KCl : 74,5 g/mol

Mr NaNO3 : 85 g/mol

Page 22: Sintesis Dan Karakterisasi Kno3

Mol KCl =14,9614 g74.5 g /mol

= 0,201 mol

Mol NaNO3 = 17,0992 g85 g /mol

= 0,201 mol

KCl(aq) + NaNO3(aq) NaCl(s) + KNO3(aq)

m: 0,2 0,2 - -

r: 0,2 0,2 0,2 0,2

s: - - 0,2 0,2

mol KNO3 = 0,2 mol

massa KNO3 = 0,2 mol x 101 g/mol

= 20,2 g

7. Berat kalium nitrat yang diperoleh : 22,1 gram

8. Persen hasil (rendemen) kalium nitrat

Rendemen KNO3

% rendemen= massa KNO 3 percobaan

massa KNO 3teoritis x 100%

= 15,7 g20,2 g

x 100%

= 77,7 %

9. Berat kalium setelah kristalisasi : 15,7 gram

10. Persen kehilangan kalium nitrat melalui proses rekristalisasi

Page 23: Sintesis Dan Karakterisasi Kno3

% kehilangan = 100 % - % rendemen = 100 % - 77,7 % = 22,3 %

KEPUSTAKAAN

Page 24: Sintesis Dan Karakterisasi Kno3

Arsyad. (2001). Kamus Kimia. Jakarta: PT Gremedia Pustaka Utama.

Basri. (1996). Kamus Kimia. Jakarta: Rineka Cipta.

Cahyono, B. (1991). Segi Praktisi dan Motode Pemisahan Senyawa Organik.

Semarang: FMIPA UNDIP.

Petrucci.1994. Elementary chemistry. New York: Oxford

Tim, D. K. A. 2014. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik 1. Padang: Unp Press.

Vogel. (1990). Organic Analysis Qualitative Macro and Micro. New york: Oxford.