sinkronisasi kegiatan pengendalian penyakit bersumber binatang dengan bbtklpp

17
SINKRONISASI KEGIATAN PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG DENGAN BBTKLPP DIREKTUR PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG DIREKTORAT PPBB, DITJEN PP DAN PL, KEMENKES RI 3 OKTOBER 2013

Upload: ekram

Post on 23-Feb-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

SINKRONISASI KEGIATAN PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG DENGAN BBTKLPP. DIREKTUR PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG DIREKTORAT PPBB, D ITJEN PP DAN PL, KEMENKES RI 3 OKTOBER 2013. LATAR BELAKANG New Emerging Disease Re Emerging Disease Penyakit terabaikan MDGs - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 2: SINKRONISASI    KEGIATAN PENGENDALIAN PENYAKIT  BERSUMBER BINATANG DENGAN BBTKLPP

LATAR BELAKANGoNew Emerging DiseaseoRe Emerging DiseaseoPenyakit terabaikanoMDGsoPenyakit Lokal SpesifikoKondisi Alam yg RawanBencana/KLBoPHBS

Page 3: SINKRONISASI    KEGIATAN PENGENDALIAN PENYAKIT  BERSUMBER BINATANG DENGAN BBTKLPP

Rakerkenas PP & PL, 18 April 2011

KEBIJAKANoPeningkatan Pencegahan & Pengendalian Faktor RisikooPeningkatan Penemuan & Tatalaksana Penderita/KasusoPeningkatan Surveilans Epid & Penanggulangan WabahoPeningkatan KIE dlm Pencegahan & Pengendl PenyakitoPengendalian Vektor TerpaduoPeningkatan PSM & Jejaring Kemitraan

Page 4: SINKRONISASI    KEGIATAN PENGENDALIAN PENYAKIT  BERSUMBER BINATANG DENGAN BBTKLPP

PENYIAPAN PERUMUSAN KEBIJAKAN TEKNIS, STANDARISASI, BINTEK, EVALUASI & PENYUSUNAN LAPORAN

• PERUMUSAN & PELAKSANAAN KEBIJAKAN BID PPBB

• PENYUSUNAN NSPK• PEMBERIAN BIMTEK & EVALUASI• PELAKSANAAN ADM

TUGAS POKOK

FUNGSI

P

P

B

B

Page 5: SINKRONISASI    KEGIATAN PENGENDALIAN PENYAKIT  BERSUMBER BINATANG DENGAN BBTKLPP

Rakerkenas PP & PL, 18 April 2011

SASARAN RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) 2010-20141. Menurunnya kasus malaria per 1000 Pddk (API) dr 2 12. Menurunya angka kesakitan penderita DBD per 100.000 Pddk dari

55 513. Meningkatnya persentase kasus zoonosis lainnya (rabies, antraks,

pes, leptospirosis) ditangani sesuai standar dari 70% 90%4. Meningkatnya presentase cakupan pengobatan massal filariasis

thdp jml pddk endemis dari 44% 65%5. Meningkatnya persentase kab/kota yg melakukan mapping vektor

dari 30% 70%

Page 6: SINKRONISASI    KEGIATAN PENGENDALIAN PENYAKIT  BERSUMBER BINATANG DENGAN BBTKLPP

SINKRONISASI PERAN BBTKL DALAM UPAYA PENGENDALIAN MALARIA

Tupoksi BTKL Peran dalam Pengendalian Malaria

Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi SKD – KLB, koordinasi dengan Dinkes setempat

Pelaksanaan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL)

Monitoring/ Kajian Faktor Risiko

Pelaksanaan Laboratorium Rujukan Penguatan dan monev mutu laboratorium malaria

Pelaksanaan Pengembangan Model dan Teknologi Tepat Guna

Studi / kajian-kajian (contohnya di BBTKL Yogyakarta untuk studi intervensi komprehensif malaria di kawasan Bukit Menoreh)

Pelaksanaan penilaian dan respon cepat, kewaspadaan dini dan penanggulangan KLB/wabah dan bencana

Respons KLB

Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan Fasilitasi Pelatihan Malaria (Lab, entomologi, surveilans dll)

Pelaksanaan kajian dan pengembangan teknologi pemberantasan penyakit menular, kesehatan lingkungan dan kesehatan matra.

Monitoring Efikasi Obat, Kajian/Evaluasi upaya intervensi.

Page 7: SINKRONISASI    KEGIATAN PENGENDALIAN PENYAKIT  BERSUMBER BINATANG DENGAN BBTKLPP

Fungsi BTKL Peran terkait Pengendalian Zoonosis

Surveilans Epidemiologi 1. Penyelidikan epidemiologi penyakit zoonosa FB, Antraks, Leptospirosis, Pes.

2. Surveilan rutin penyakit pes oleh BBTKL Surabaya dan BBTKL Yogyakarta

3. Surveilans faktor risiko FB di daerah tertular FB (31 provinsi)

4. Survey pencarian kasus di daerah risiko tinggi Leptospirosis

5. Pemeriksaan spesimen untuk pemeriksaan FB (BBTKL Jkt -menggunakan PCR) Kajian Surveilan FB Jakarta Timur

Laboratorium Rujukan FB : Pemeriksaan spesimen pada kegiatan Kajian harmonisasi surveilan epidemiologi dan virologi di Jakarta Timur

Pengembangan Model dan Teknologi Tepat Guna

Pengendalian zoonosis termasuk leptospirosis

Pendidikan dan Pelatihan Pelatihan pemeriksaan spesimen menggunakan PCR (konfirmasi FB)

SINKRONISASI PERAN BBTKL DALAM UPAYA PENGENDALIAN ZOONOSIS

Page 8: SINKRONISASI    KEGIATAN PENGENDALIAN PENYAKIT  BERSUMBER BINATANG DENGAN BBTKLPP

Fungsi BTKL Peran terkait Pengendalian Zoonosis

Analisa Dampak Kesehatan Lingkungan Analisis dampak Kesling yang berhubungan dengan penyakit pes (BBTKL Surabaya

Analisis dampak kesling berhubungan dengan zoonosis diluar pes

Kajian dan Pengembangan Teknologi Pembarantasan Penyakit Menular, Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Matra

Kajian terkait zoonosis

SINKRONISASI PERAN BBTKL DALAM UPAYA PENGENDALIAN ZOONOSIS

Page 9: SINKRONISASI    KEGIATAN PENGENDALIAN PENYAKIT  BERSUMBER BINATANG DENGAN BBTKLPP

Fungsi BTKL Peran terkait Pengendalian LF, Cacingan, Schisto, Fasciolopsiasis

Surveilans Epidemiologi Filariasis : Survei Cakupan, survei konfirmasi vektor penularCacingan : screening kesehatan anak sekolah, survei evaluasiSchistosomiasis : survei prevalensi pada manusia, hewan dan keong perantaraFasciolopsiasis : survei prevalensi, survei keong perantara

Laboratorium Rujukan Fil : Pemeriksaan dan cross check spesimen

Pengembangan Model dan Teknologi Tepat Guna

Schistosomiasis : Pemberantasan fokus keong perantara dan hewan reservoir

Pendidikan dan Pelatihan Pelatihan TOT Mikroskopis Fil dan Cacingan

Subdit Pengendalian Filariasis & Kecacingan

SINKRONISASI PERAN BBTKL DALAM UPAYAPENGENDALIAN FILARIASIS, CACINGAN, SCHISTOSOMIASIS dan FASCIOLOPSIASIS

Page 10: SINKRONISASI    KEGIATAN PENGENDALIAN PENYAKIT  BERSUMBER BINATANG DENGAN BBTKLPP

Fungsi BTKL Peran terkait Pengendalian LF, Cacingan, Schisto, Fasciolopsiasis

Analisa Dampak Kesehatan Lingkungan

Schistosomiasis : analisis dampak kesling seperti kaitan PAB, perilaku berjamban, dll

Kajian dan Pengembangan Teknologi Pembarantasan Penyakit Menular, Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Matra

Kajian terkaitSchistosomiasis, LF

Subdit Pengendalian Filariasis & Kecacingan

Glossary : LF : Lymphatic FilariasisTAS : Transmission Assessment SurveyPAB : Penyediaan Air Bersih TOT : Training of Training

SINKRONISASI PERAN BBTKL DALAM UPAYAPENGENDALIAN FILARIASIS, CACINGAN, SCHISTOSOMIASIS dan FASCIOLOPSIASIS

Page 11: SINKRONISASI    KEGIATAN PENGENDALIAN PENYAKIT  BERSUMBER BINATANG DENGAN BBTKLPP

Fungsi BTKL Peran terkait Pengendalian Arbovirosis

Surveilans Epidemiologi • Kegiatan Surveilans Vektor seperti : Pelaksanaan kegiatan surveilans vektor arbovirosis (DBD, Chick) : Pemantauan Jentik Berkala (PJB) Angka Bebas Jentik (ABJ)• Survei kepadatan populasi jentik & nyamuk terkait KLB (Investigasi KLB)• Berkoordinasi dengan instansi lain/Dinkes utk integrasi data surveilans vektor

Laboratorium Rujukan Pemeriksaan PCR, Serologis terkait arbovirosis

Pengembangan Model dan Teknologi Tepat Guna

• Pengembangan Surveilans Faktor Resiko Kajian faktor resiko lainnya seperti iklim dan perilaku • Berkoordinasi dengan instansi lain spt : Balitbangkes, Lembaga Eikjman, BMKG, Dinas Kesehatan, Perguruan Tinggi dll

Pendidikan dan Pelatihan • Pelatihan Pemeriksaan PCR terkait DBD, Chik dan JE• Pelatihan Surveilans Vektor

Subdit Pengendalian Arbovirosis

SINKRONISASI PERAN BBTKL DALAM UPAYA PENGENDALIAN ARBOVIROSIS

Page 12: SINKRONISASI    KEGIATAN PENGENDALIAN PENYAKIT  BERSUMBER BINATANG DENGAN BBTKLPP

Fungsi BTKL Peran terkait Pengendalian Arbovirosis

Analisa Dampak Kesehatan Lingkungan

Kajian dampak penggunaan insektisida dan larvasida terhadap kesehatan lingkungan

Kajian dan Pengembangan Teknologi Pembarantasan Penyakit Menular, Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Matra

Kajian terkait Resistensi vektor DBD & Chik terhadap insektisida

Subdit Pengendalian Arbovirosis

SINKRONISASI PERAN BBTKL DALAM UPAYA PENGENDALIAN ARBOVIROSIS

Page 13: SINKRONISASI    KEGIATAN PENGENDALIAN PENYAKIT  BERSUMBER BINATANG DENGAN BBTKLPP

SINKRONISASI PERAN BBTKL DALAM UPAYA PENGENDALIAN VEKTOR

Tupoksi BTKL Peran dalam Pengendalian Vektor

Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi koordinasi pelaksanaan kegiatan surveilans vektor dengan Dinkes Prov dan kab/kota

Pelaksanaan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL)

Kajian Faktor Risiko dan inovasi pengendalian vektor non-kimiawi

Pelaksanaan Laboratorium Rujukan Penguatan dan monev mutu laboratorium

Pelaksanaan penilaian dan respon cepat, kewaspadaan dini dan penanggulangan KLB/wabah dan bencana

Respons KLB

Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan Fasilitasi pelatihan teknis surveilans vektor

Pelaksanaan kajian dan pengembangan teknologi pemberantasan penyakit menular, kesehatan lingkungan dan kesehatan matra.

Melaksanakan kajian resistensi vektor berkoordinasi dengan provinsi dan kab/kota

Page 14: SINKRONISASI    KEGIATAN PENGENDALIAN PENYAKIT  BERSUMBER BINATANG DENGAN BBTKLPP

INDIKATOR RENSTRA KEMENKESNO

INDIKATOR

TARGET RENSTRA DEFINISI OPERASIONAL

DATA DUKU

NG YANG DIMILI

KI(1) (2) (3) (4) (5)

2010

2011

2012 2013 (Juni/Agustus)

2014

SEMULA (SESUAI DOKUMEN RENSTRA KEPMENKES NOMOR 021/2011)

1 Angka kesakitan penderita DBDper100.000 penduduk

Target Semul

a

55 54 53 52 51 Jml kasus------------- x 100000Jml pendk

Laporan BulananDari Prov/ kab/kota

Realisasi

65.7 27.67

37.11

19.61/28.94

2 Angka penemuan kasus Malariaper 1.000 penduduk

Target Semul

a

2 1.75 1.5 1.25 1 Jml mal (+)------------------- x 1000Jml pddk

Laporan bulanan pusk/ kab/kota dan prov

Realisasi

2 1.75 1.69 0.53/0.65

Page 15: SINKRONISASI    KEGIATAN PENGENDALIAN PENYAKIT  BERSUMBER BINATANG DENGAN BBTKLPP

INDIKATOR RENSTRA KEMENKESNO

INDIKATOR

TARGET RENSTRA DEFINISI OPERASIONAL

DATA DUKUNG YANG DIMILIK

I

(1) (2) (3) (4) (5)

2010

2011 2012

2013 (Juni/

Agustus)

2014

SEMULA (SESUAI DOKUMEN RENSTRA KEPMENKES NOMOR 021/2011)1 Persentase

kasus zoonosa yang ditemukan dan ditangani sesuai standar

Target Semul

a

70 75 80 85 90 Jml kasus zoo yg temukan ditangani sesuai standar-------------------------Jml kasus zoo yg ditemukan

Laporan rutinDari Prov/ kab/kota

Realisasi

70 75 86,7 89.98/

Page 16: SINKRONISASI    KEGIATAN PENGENDALIAN PENYAKIT  BERSUMBER BINATANG DENGAN BBTKLPP

Tantangan/Kendala : Kualitas SDM masih belum maksimal

Masih ditemukan pengobatan/tatalaksana kasus tidak sesuai pedoman nasional

Pembangunan tidak berwawasan kesehatan (pertambangan, perkebunan, transmigrasi)

Sistem surveilans belum berjalan optimal, termasuk SKD-KLB Kurangnya komitmen daerah (Minimnya anggaran operasional

dalam pengendalian di Pusat/Prov/Kab/Kota)

Climate change

Urbanisasi tidak terkendali dan mobilitas masyarakat

Regulasi belum dijalankan secara konsisten.

Page 17: SINKRONISASI    KEGIATAN PENGENDALIAN PENYAKIT  BERSUMBER BINATANG DENGAN BBTKLPP

Terimakasih