simulasi estimasi populasi hewan.docx

16
[EKOLOGI UMUM] 23 Oktober 2013 SIMULASI ESTIMASI POPULASI HEWAN ADRIAL IKHWAN RRA1C411025 PENDIDIKAN BIOLOGI PMIPA FKIP UNIVERSITAS JAMBI ABSTRAK Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang berada pada wilayah tertentu dan pada waktu yang tertentu pula. Ukuran populasi umumnya bervariasi dari waktu kewaktu. Beberapa populasi mempertahankan ukuran populasi, mempertahankan ukuran populasi yang relative konstan sedangkan pupolasi lain berfluktuasi cukup besar. Untuk itu, dalam mengetahui kepadatan populasi dalam suatu lingkungan deperlukan suatu metode. Adapun metode yang dapat diterapkan diantaranya adalah metode Capture–Mark–Release–Recapture (CMMR) untuk memperkirakan besarnya populasi simulan (objek simulasi) dan membandingkan hasil estimasi dari 2 rumus yaitu rumus Petersen dan Schanabel. Praktikum esimulasi estimasi populasi hewan ini dilaksanakan pada hari rabu, 23 Oktober 2013 pukul 08.00 WIB di gedung FKIP G8. Dengan adanya praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat menerapkan metode CMMR ini dalam melaksanakan penelitiannya. Keyword : Populasi, Metode Capture-Mark-Release-Recapture CMMR, Simulasi, Estimasi. Latar Belakang Didalam penelitian ekologi seringkali seseorang perlu mendapatkan informasi besarnya populasi makhluk hidup dialam, baik di laboratorium, di lapangan seperti hutan, pantai, rawa, dan sungai. Seringkali pertanyaan pertama pertama yang harus dicari jawabannya ialah 1

Upload: adrial-ikhwan-senari

Post on 29-Nov-2015

274 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: SIMULASI ESTIMASI POPULASI HEWAN.docx

[ ] 23 Oktober 2013

SIMULASI ESTIMASI POPULASI HEWAN

ADRIAL IKHWAN

RRA1C411025

PENDIDIKAN BIOLOGI

PMIPA FKIP UNIVERSITAS JAMBI

ABSTRAK

Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang berada pada wilayah tertentu dan pada waktu yang tertentu pula. Ukuran populasi umumnya bervariasi dari waktu kewaktu. Beberapa populasi mempertahankan ukuran populasi, mempertahankan ukuran populasi yang relative konstan sedangkan pupolasi lain berfluktuasi cukup besar. Untuk itu, dalam mengetahui kepadatan populasi dalam suatu lingkungan deperlukan suatu metode. Adapun metode yang dapat diterapkan diantaranya adalah metode Capture–Mark–Release–Recapture (CMMR) untuk memperkirakan besarnya populasi simulan (objek simulasi) dan membandingkan hasil estimasi dari 2 rumus yaitu rumus Petersen dan Schanabel. Praktikum esimulasi estimasi populasi hewan ini dilaksanakan pada hari rabu, 23 Oktober 2013 pukul 08.00 WIB di gedung FKIP G8. Dengan adanya praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat menerapkan metode CMMR ini dalam melaksanakan penelitiannya.

Keyword : Populasi, Metode Capture-Mark-Release-Recapture CMMR, Simulasi, Estimasi.

Latar Belakang Didalam penelitian ekologi seringkali seseorang perlu mendapatkan

informasi besarnya populasi makhluk hidup dialam, baik di laboratorium, di lapangan

seperti hutan, pantai, rawa, dan sungai. Seringkali pertanyaan pertama pertama yang

harus dicari jawabannya ialah tentang beberapa kerapatan populasi, yaitu cacah

individu di dalam satuan luas atau volume tertentu, atau cacah individu seluruh jenis

populasi itu.

Tidak mungkin bagi kita untuk menghitung satu-persatu individu yang

terdapat di alam suatu populasi ataupun di dalam suatu komunitas. Dalam

mempelajari populasi ataupun komunitas, biasanya dilakukan dengan cara mengambil

1

Page 2: SIMULASI ESTIMASI POPULASI HEWAN.docx

[ ] 23 Oktober 2013

sampel atau sebagian kecil individu dari populasi atau komunitas tersebut, barulah

dapat ditarik suatu kesimpulan tentang populasi atau tentang komunitas yang sedang

dipelajari. Dalam penarikan contoh harus menggunakan metode sampling yang tepat,

sebab bila tidak hasil yang akan diperoleh akan bias.

Tidak semua spesies hewan kelimpahan atau kerapatannya dapat ditentukan

dengan metode pencacahan atau pencuplikan. Salah satu cara lain, khususnya yang

digunakan terhadap hewan-hewan yang mobilitasnya tinggi ialah dengan metode

capture-mark-release-recapture (CMRR). Dengan menggunakan metode ini, dapat

diperkirakan kelimpahan  populasi hewan. Oleh karena itu, dilakukanlah praktikum

simulasi penghitungan populasi hewan dengan menggunakan kancing yang berwarna

hitam dan putih.

Kajian Pustaka

Kepadatan populasi satu jenis atau kelompok hewan dapat dinyatakan dalam

dalam bentuk jumlah atau biomassa per unit, atau persatuan luas atau persatuan

volume atau persatuan penangkapan. Kepadatan pupolasi sangat penting diukur untuk

menghitung produktifitas, tetapi untuk membandingkan suatu komunitas dengan

komnitas lainnya parameter ini tidak begitu tepat. Untuk itu biasa digunakan

kepadatan relatif. Kepadatan relatif dapat dihitung dengan membandingkan kepadatan

suatu jenis dengan kepadatan semua jenis yang terdapat dalam unit tersebut.

Kepadatan relatif biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase (Suin.N.M.1989)

Populasi ditafsirkan sebagai kumpulan kelompok makhluk yang sama jenis

(atau kelompok lain yang individunya mampu bertukar informasi genetik) yang

mendiami suatu ruangan khusus, yang memiliki berbagai karakteristik yang walaupun

paling baik digambarkan secara statistic, unik sebagai milik kelompok dan bukan

karakteristik individu dalam kelompok itu (Soetjipta, 1992).

Ukuran populasi umumnya bervariasi dari waktu, biasanya mengikuti dua

pola. Beberapa populasi mempertahankan ukuran populasi mempertahankan ukuran

populasi, yang relative konstan sedangkan pupolasi lain berfluktuasi cukup besar.

Perbedaan lingkungan yang pokok adalah suatu eksperimen yang dirangsang untuk

2

Page 3: SIMULASI ESTIMASI POPULASI HEWAN.docx

[ ] 23 Oktober 2013

meningkatkan populasi grouse itu. Penyelidikan tentang dinamika populasi, pada

hakekatnya dengan keseimbangan antara kelehiran dan kematian dalam populasi

dalam upaya untuk memahami pada tersebut di alam (Naughton,1973).

Perhitungan populasi baik untuk hewan ataupun tumbuhan dapat dilakukan

dengan dua cara, yaitu dengan cara langsung dan tidak langsung dengan

memperkirakan besarnya populasi sedemikian rupa sehingga sesuai dengan sifat

hewan atau tumbuhan yang akan di hitung. Misalnya, untuk padang rumput dapat

digunakan metode kuadrat untuk memperkirakan memperkirakan populasi dengan

cara “track count” atau “fecal count”. Untuk hewan yang ralatif mudah ditangkap,

misalnya tikus, belalang dapat di perkirakan dengan metode capture-mark-release-

recapture (CMRR) (Southwood, 1971 dalam Adisendjaja, et.al, 2001).

Metode capture-mark-release-recapture (CMRR) dikembangkan untuk

mengatasi kesulitan yang berhubungan dengan estimasi ukuran populasi pada hewan.

Prinsip umum percobaan CMRR adalah untuk menandai individu dalam penangkapan

sesi pertama dan kemudian untuk mencatat proporsi individu yang ditandai dalam

penangkapan kembali sesi berikutnya (Williams et al. 2001).

Metode ini mengasumsikan populasi tertutup (tidak ada imigrasi, emigrasi,

kelahiran atau kematian antara pemberian tanda dan penangkapan kembali). Metode

ini juga mengasumsikan semua anggota populasi sama-sama mungkin ditandai dan

ditangkap kembali, dan hewan ditandai secara acak didistribusikan dalam populasi

hingga saat penangkapan kembali (McFarlane, 2003).

Menurut Southwood (1971) dalam Adisendjaja, et.al, (2001) kadang-kadang

ada beberapa hewan yang bersifat suka ditangkap (trap happy) atau susah ditangkap

(trapsy), dalam pelaksanaan metode ini perlu diasumsikan bahwa:

1. Hewan yang ditandai tidak terpengaruh dan tanda tidak mudah hilang.

2. Hewan yang tercampur secara homogen dalam populasi.

3. Populasi harus dapat sistem tertutup (tidak ada emigrasi atau emigrasi dapat

dihitung).

4. Tidak ada kelahiran dan kematian dalam perioda sampling (jika ada selama

jumlahnya relatif tetap, secara regular tidak ada masalah).

3

Page 4: SIMULASI ESTIMASI POPULASI HEWAN.docx

[ ] 23 Oktober 2013

5. Hewan yang tertangkap sekali atau lebih, tidak akan mempengaruhi

kemungkinan penangkapan selanjutnya.

6. Populasi dicuplik secara random dengan asumsi:

Semua kelompok umur dan jenis kelamin dapat ditangkap secara

proposional.

Semua individu mempunyai kemampuan yang sama untuk tertangkap

(probabilitas tertangkapnya hewan yang ditandai sama untuk setiap

anggota populasi “equal catchability”).

7. Sampling dilakukan dengan interval waktu yang tetap termasuk

penanganannya yang tidak terlalu lama.

8. Hewan yang di tanfdai mempunyai probabilitas kesintasan.

Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum Simulasi Estimasi Populasi

Hewan ini diantaranya adalah dua buah toples yang berisi kancing putih dan hitam

dengan jumlah tertentu.

Prosedur Kerja

Untuk menghitung populasi kancing hitam, maka dikerjakanlah langkah-

langkah berikut. Percobaan pertama yang dilakukan, yaitu dengan pengambilan

segenggam kancing baju hitam yang ada di dalam kantong, dihitung jumlahnya (ni)

kemudian diganti dengan kancing berwarna putih dan dikembalikan lagi ke dalam

kantong berisi kancing hitam tadi, hal ini diberlakukan sebagai penanda hewan.

Kantong dikocok sehingga seluruh kancing tercampur secara homogen.

Kemudian dilakukan pengambilan cuplikan kedua dengan prosedur yang

sama, bila terdapat kancing berwarna hitam pada saat pengambilan, dicatat sebagai

(Ri). Cuplikan dilakukan hingga sepuluh kali, dilanjutkan dengan penghitungan

estimasi populasi dengan rumus Petersen dan Schanabel. Selanjutnya dilakukan

penghitungan dengan daftar lembaran kerja simulasi populasi dengan metode

CMMR.

4

Page 5: SIMULASI ESTIMASI POPULASI HEWAN.docx

[ ] 23 Oktober 2013

Hasil dan Pembahasan

Adapun hasil yang didapat dari praktikum penghitungan simulasi estimasi

populasi hewan ini adalah:

K ni Ri ∑ hewan bertanda Mi (ni. Mi)1 20 - 20 - -2 13 12 1 20 2663 14 11 3 21 2944 12 9 3 24 2885 16 8 8 27 4326 17 6 11 35 5457 24 11 13 46 11048 16 4 12 59 9449 16 4 12 71 113610 70 5 25 83 2990

k=10 ∑ Ri=70 ∑ Mi =83 7543

Pada praktikum simulasi estimasi populasi hewan ini dilakukan dengan

metode CMMR dan menggunakan rumus Petersen dan Schenabel. Dari percobaan

yang dilakukan diperolah hasil untuk pengambilan K1 sebanyak 20 kancing hitam

sebagai yang ditandai (ni) selanjutnya pada pengambilan K2 diperoleh 13 kancing

dengan 12 kancing hitam (Ri) dan 1 kancing putih. Sehingga dengan menggunakan

perhitungan Petersen diperoleh jumlah hewan dalam populasi (N) sebanyak 22

dengan perhitungan kesalahan baku (SE) sebanyak 19. Pada perhitungan dengan

menggunakan rumus Petersen ini hanya menggunakan dua kali pengambilan.

Selanjutnya pada perhitungan Schenabel dilakukan sebanyak sepuluh kali

cuplikan/pengambilan dan diperoleh hasil perhitungan jumlah populasi sebanyak (N)

108 dengan kesalahan baku (SE) 16. Dari kedua rumus tersebut memang

memperlihatkan hasil yang berbeda. Model Peterson menangkap sejumlah individu

dari sujumlah populasi hewan yang akan dipelajari. Individu yang ditangkap itu

diberi tanda kemudian dilepaskan kembali dalam beberapa waktu yang singkat.

Setelah itu dilakukan pengambilan (Penangkapan K2) terhadap sejumlah individu

dari populasi yang sama. Dari penangkapan kedua inilah diidentifikasi individu yang

bertanda yang berasal dari penangkapan pertama dan individu yang tidak bertanda

dari hasil penangkapan ke dua. Metode schanebel ini dapat digunakan untuk

5

Page 6: SIMULASI ESTIMASI POPULASI HEWAN.docx

[ ] 23 Oktober 2013

mengurangi ke tidak validan dalam metode Patersen. Metode ini membutuhkan

asumsi yang sama dengan metode Peterson yang ditambahkan dengan asumsi bahwa

ukuran populasi harus konstan dari suatu periode sampling dengan periode

berikutnya. Pada metode ini penangkapan penandaan dan pelepasan hewan dilakukan

lebih dari 2 kali. Untuk setiap periode sampling semua hewan yang belum bertanda

diberi tanda dan dilepaskan kembali.

Pengambilan sampel yang hanya dengan menggunakan kancing tidak lah

akurat untuk di lapangan. Bisa saja keadaan di lapangan tidak sesuai dengan apa yang

kita kira. Menurut Michael (1994: 305), mengasumsikan suatu keakuratan dari

pengambilan contoh dalam populasi adalah keliru, kesadaran akan penyeberan tidak

menentu suatu spesies yang di pelajari dapat di perhitungkan, peneliti dapat membuat

pola-pola atas tempat penambilan sampel yang diamati. Suatu sampel dinyatakan

tidak keliru apabila setiap individu populasi yang dipelajari memiliki kesempatan

yang sama dan tidak bergantung untuk di kumpulkan.

Simpulan

Dari praktikum yang dilakukan tentang Simulasi Estimasi Populasi Hewan

dengan penerapan metode capture-mark-release-recapture (CMRR), maka diperoleh

kesimpulan bahwa rumus Petersen dan Schenabel dapat digunakan untuk melakukan

estimasi populasi, tentunya dengan mempertimbangkan standar erornya juga.

Kemudian penggunaan rumus Schenabel lebih akurat dibandingkan rumus Petersen

karena perhitungan dilakukan untuk setiap cuplikan dieproleh hasil untuk rumus

Petersen 22 dengan hasil kesalahan baku 19. Sedangkan pada rumus Schenable

diperoleh hasil 108 dengan hasil kesalahan baku 16.

6

Page 7: SIMULASI ESTIMASI POPULASI HEWAN.docx

[ ] 23 Oktober 2013

Daftar Pustaka

McFarlane, Donald. 2003. Ecology. Diakses 18 November 2010. http://faculty.

jsd.claremont.edu/dmcfarlane/bio146mcfarlane/pdf/lab7_ecology.pdf

Michael, P. 1994. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang Dan Laboratorium. UI

Press. Jakarta.

Naughhton.1973. Ekologi Umum edisi Ke 2. Yogyakarta: UGM Press

Soetjipta. 1992. Dasar-Dasar Ekologi Hewan. Yogyakarta: Gajah Mada Press

Seber, G.A.F. 1973. Estimating animal abundance and related parameters. New York :

Hafner.

Williams, B.K., J.D. Nichols, and M.J. Conroy. 2001. Analysis and Management of

Animal Populations. New York : Academic Press.

7

Page 8: SIMULASI ESTIMASI POPULASI HEWAN.docx

[ ] 23 Oktober 2013

Lampiran

A. Perhitungan dengan Metode Petersen

K ni Ri ∑ hewan bertanda Mi (ni. Mi)1 20 - 20 - -2 13 12 1 20 266

1. Perhitungan dengan Metode Petersen K1.

N = M .n

R

N = 0 x20

0

N = 0

Jadi, jumlah populasi hewan adalah 0 populasi.

Perhitungan kesalahan baku :

SE = √ (M .n)[(M −R) .(n−R)]R3

SE = √ ( 0 x 20 ) [ (0−0 ) x (20−0)]03

SE = √0

SE = 0

Kesalahan baku dari data adalah 0

Selang kepercayaannya adalah

N ± t . SE

0 ± 0,05 x0

0 ± 0

8

Page 9: SIMULASI ESTIMASI POPULASI HEWAN.docx

[ ] 23 Oktober 2013

2. Perhitungan dengan metode Petersen pengambilan K2.

N = M .n

R

N = 20 x 13

12

N = 21,66=22

Jadi, jumlah populasi hewan adalah 22

Perhitungan kesalahan baku

SE = √ (M .n)[(M −R) .(n−R)]R3

SE = √ (20 x 13 ) [ (20−12 ) x (13−12 ) ]123

SE = √ 20801728

SE = √352

SE = 18,76 = 19

Kesalahan baku dari data adalah 19

Selang kepercayaannya adalah

N ± t . SE

22 ± 0,05 x 19

22 ± 0,95

N+t . SE

22+0,95=22,95 N−t . SE

22−0,95=21,05 9

Page 10: SIMULASI ESTIMASI POPULASI HEWAN.docx

[ ] 23 Oktober 2013

B. Perhitungan dengan Metode Schanable

K ni Ri ∑ hewan bertanda Mi (ni. Mi)1 20 - 20 - -2 13 12 1 20 2663 14 11 3 21 2944 12 9 3 24 2885 16 8 8 27 4326 17 6 11 35 5457 24 11 13 46 11048 16 4 12 59 9449 16 4 12 71 113610 70 5 25 83 2990

k=10 ∑ Ri=70 ∑ Mi =83 7543

1. Perhitungan dengan Metode Schanabel

N=∑ (¿ . mi)

∑ Ri

N=754370

N=107,75 = 108

Jadi, jumlah populasi adalah 108

Menghitung kesalahan baku menurut rumus Schanabel

SE= 1

√[ 1(N−Mi )

+( k−1 )

N ]−∑ [ 1( N−¿ ) ]

SE= 1

√ [ 1(108−83 )

+(10−1 )

108 ]−[ 1108−20 ]+[ 1

108−13 ]+[ 1108−14 ]+[ 1

108−12 ]+[ 1

108−16 ]+[ 1108−17 ]+[ 1

108−24 ]+[ 1108−16 ]+[ 1

108−16 ]+[ 1108−70 ]

10

Page 11: SIMULASI ESTIMASI POPULASI HEWAN.docx

[ ] 23 Oktober 2013

SE= 1

√ [ 125

+ 9108 ]−[ 1

88 ]+[ 190 ]+[ 1

94 ]+[ 196 ]

+[ 192 ]+[ 1

91 ]+[ 184 ]+[ 1

92 ]+[ 192 ]+[ 1

38 ]SE= 1

√ [ 0,04+0,083 ]−[ 0,011+0,011+0,010+0,010+0,010+¿0,010+0,011+0.010+0,010+0.026 ]

SE= 1

√0,123−0,119

SE= 1

√0,004

SE= 10,063

SE=15,87=16

Selang kepercayaannya adalah :

N ± t . SE

108 ± 0,05× 15,87

108 ± 0,793

N+t . SE

108+0,793=108,79 N−t . SE

108−0,793=107,207

11