simo,vi

52
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OBAT Drug Management – MM Unsoed 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang dengan pesat pada saat ini. Dengan kemajuan teknologi informasi, pengaksesan terhadap data atau informasi yang tersedia dapat berlangsung dengan cepat, efisien serta akurat. Dengan aplikasi ini, pengguna dapat dengan mudah memperoleh pelayanan dan informasi seluruh kegiatan yang ada khususnya dalam hal manajemen farmasi pada rumah sakit dimanapun dan kapanpun mereka berada secara on-line. Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke berbagai sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan (dan medis) merupakan bidang yang bersifat information-intensive, akan tetapi adopsi teknologi informasi relatif tertinggal. Kita semua menyadari bahwa teknologi informasi dan komunikasi saat ini sudah menjadi bagian yang tidak terelakkan dalam organisasi kesehatan. Mulai dari rumah sakit, puskesmas, dinas kesehatan, organisasi pendidikan pelatihan kesehatan, badan asuransi serta berbagai organisasi kesehatan lainnya pasti memiliki teknologi informasi dan Page 1 of 52

Upload: vina-subaidi

Post on 24-Jul-2015

244 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Sistem Informasi Manajemen Obat

TRANSCRIPT

Page 1: SIMO,Vi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OBATDrug Management – MM Unsoed

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang

berkembang dengan pesat pada saat ini. Dengan kemajuan teknologi informasi,

pengaksesan terhadap data atau informasi yang tersedia dapat berlangsung

dengan cepat, efisien serta akurat. Dengan aplikasi ini, pengguna dapat dengan

mudah memperoleh pelayanan dan informasi seluruh kegiatan yang ada

khususnya dalam hal manajemen farmasi pada rumah sakit dimanapun dan

kapanpun mereka berada secara on-line.

Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke

berbagai sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan (dan medis)

merupakan bidang yang bersifat information-intensive, akan tetapi adopsi

teknologi informasi relatif tertinggal. Kita semua menyadari bahwa teknologi

informasi dan komunikasi saat ini sudah menjadi bagian yang tidak terelakkan

dalam organisasi kesehatan. Mulai dari rumah sakit, puskesmas, dinas

kesehatan, organisasi pendidikan pelatihan kesehatan, badan asuransi serta

berbagai organisasi kesehatan lainnya pasti memiliki teknologi informasi dan

komunikasi dengan jenis dan kapasitas yang bervariasi. Yang juga bervariasi

adalah kemampuan pengguna dan organisasi itu sendiri dalam

memanfaatkannya.  Di sisi yang lain, pengalaman menunjukkan penerapan

sistem informasi berbasis komputer banyak berakhir dengan kegagalan.

Dowling(1980) mengestimasi bahwa 45% dari pengembangan sistem informasi

berbasis komputer gagal karena resistensi pengguna, meskipun secara

teknologi cukup meyakinkan. Sistem informasi berbasis komputer dapat dikaji

berdasarkan criteria biaya/manfaat (cost benefit), ketepatan waktu,

kelengkapan, tingkat kesalahan, tingkat penggunaan sampai dengan kepuasan

pengguna. Dalam sistem manajemen tedapat subsistem dimana semuanya

membuat suatu kesatuan sistem yang disebut Sistem Informasi berupa sub

sistem Pengumpulan, Pengolahan, Analisis, Penyajian, Informasi membentuk

Page 1 of 33

Page 2: SIMO,Vi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OBATDrug Management – MM Unsoed

2

sistem Informasi, suatu aktifitas yang menjamin bahwa sistem manajemen

memiliki informasi yang relevan bagi pengambilan keputusan.

Sistem Informasi Manajemen (SIM) bagi suatu rumah sakit merupakan

hal yang sangat penting untuk segera diterapkan. Hal ini mengingat semakin

kompleksnya permasalahan yang ada dalam data medik pasien maupun data-

data administrasi yang ada di rumah sakit. Namun menyediakan SIM bukanlah

hal yang mudah, terutama jika dikaitkan dengan biaya pengadaan SIM yang

relatif sangat besar.

Penerapan sistem informasi pada suatu rumah sakit memerlukan suatu

perencanaan yang matang. Bila dilakukan secara tergesa-gesa tanpa melakukan

perencanaan terlebih dahulu dikhawatirkan akan memakan biaya yang mahal,

kemungkinan ada biaya baru baik untuk riset kelayakan dan lain-lain akan

menambah biaya selanjutnya. Dalam penerapan sistem informasi maka

masalah finansial merupakan faktor yang sangat penting.

I.2 Tujuan

Penyusunan paper ini bertujuan agar menambah wawasan bagi para

pekerja di dunia medis khususnya dalam bidang pengelolaan obat-obatan di

rumas sakit agar dapat mengintergrasikannya pada sebuah system informasi

yang mempermudah pengerjaannya. Dengan harapan suatu saat nanti, seluruh

instalasi farmasi dapat menerapkan pengetahuan ini.

Page 2 of 33

Page 3: SIMO,Vi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OBATDrug Management – MM Unsoed

3

BAB II

PEMBAHASAN

Gudang farmasi adalah tempat berlangsungnya pekerjaan kefarmasian yang

bertanggung jawab atas pengelolaan, penerimaaan, penyimpanan, dan

pendistribusian obat. Untuk pendistribusian obat yang prosesnya dimulai dari

permintaan obat oleh ouskesmas dalam bentuk laporan pemakaian dan lembar

permintaan obat (LPLPO) yang dilanjutkan dengan pengarsipan (mutasi obat)

selanjutnya pendistribusian ke masing-masing Puskesmas yang telah

memeberikan laporan pemakaian dan lembar permintaan obat (LPLPO), tentunya

memerlukan informasi tentang ketersediaan obat di gudang, mana obat yang

masih banyak, mana yang sudah mau habis, mana yang sudah kadaluarsa dan

beberapa banyak yang harus disediakan. Semua informasi ini diperlukan guna

pengambilan keputusan dalam membantu proses pendistribusian obat sehingga

dapat berjalan dengan efektif dan efisien.18

Sistem didefinisikan sebagai jaringan kerja dan prosedur prosedur yang

sering berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan menurut Subando Agus,

2008, sistem didefinisikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsure,

komponen, atau variable – variable yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling

tergantung satu sama lain dan terpadu.17,18

Sistem informasi pengolahan data terbentuk dari berbagai elemen yang

memiliki komponen fungsional utama dakam setiao informasi pengolahan data

komponen-komponen sebagai berikut :17

1. Input. Atau fungsi masukan, mewakili data yang masuk ke dalam sistem

informasi fungsi pemeliharaan data akan memperbaharui dan

menambahkan data baru ke dalam basis data yang ada.

2. Fungsi Pemeliharaan Data. Setelah data dimasukkan kedalam sistem

informasi fungsi pemeliharaan data akan memperbaharui dan

menambahkan data baru ke dalam basis data yang ada.

Page 3 of 33

Page 4: SIMO,Vi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OBATDrug Management – MM Unsoed

4

3. Output. Atau fungsi keluaran yang merupakan hasil produk dan sistem

informasi yang berupa keluaran yang berguna bagi semua tingkatan

manajemen serta semua pemekai sistem yang berwujud dokumen.

Lebih lanjut lagi sistem ini menekankan pada pendekatan prosedur yang

didefinisikan sebagai urut-urutan yang tepat dari tahap-tahap instruksi yang

menerangkan apa (what), yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakan,

kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakannya. Sednagkan

sistem dari segi komponen atau elemen, didefinisikan sebagai kumpulan dari

elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.18

Tahapan pernacangan sistem informasi menurut Varsello, 1998, adalah

menganalisis sistem dan pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan

persiapan untuk rancnag bangun implementasi, menggambarkan bagaimana suatu

sistem dibentuk. Adapun tahan – tahap dari perancangan sistem sebagai berikut :18

1. Analisis sistem. Adalah orang yang menganalisis isstem (memepelajari

masalah-masalah yangtimbul dan menentukan kebutuhan – kebutuhan

pemakai sistem) untuk mengidentifikasi pemecahan yang beralasan.

2. Flow Chart. Adalah suatu sistem yang menggambarkan urutan kegiatan

dari suatu sistem ke program dari awal hingga akhir. Biasanya flow chart

ini sangat berguna untuk program yang sangat panjang.

3. Diagram Arus Data (Data Flow Diagram atau DFD). Sering digunakan

untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang

akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan fisik dimana

data tersebut mengalir.

4. Kamus Data. Atau data dictionary (DD) atau disebut juga dengan istilah

sistem data dictionary adalah catalog fakta tentang data dari kebutuhan-

kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi dengan menggambarkan

kamus data, analisis sistem dapat didefinisikan data yang mengalir dari

sistem dnegan lengkap.

5. Desain Database. Tahap desain secara umum sebelumnya, hanya

dimaksudkan untuk mengidentifikasikan kebutuhan file-file database yang

Page 4 of 33

Page 5: SIMO,Vi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OBATDrug Management – MM Unsoed

5

diperlukan oleh sistem informasi saja. Pada tahap desain terperinci ini,

database dimaksudkan untuk mendefinisikan isi atau struktur dari tiap-tiap

file yang telah diidentifikasi di desain secara umum.

6. Desain Output. Keluaran (output) adalah produk dari sistem informasi

yang dapat dilihat. Istilah output ini terkadang membingungkan, karena

terdiri dari berbagai macam jenis, output dapat berupa hasil media keras

(seperti kertas atau micro video). Yang dimaksudkan dengan output pada

tahap disini adalah output yang berupa tampilan di media keras atau

dilayar video.

7. Implementasi. Taham implementasi sistem (system implementation)

merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan.

Tahap ini termasuk juga kegiatan menulis kode program jika tidak

digunakan paket perangkat lunak aplikasi, tahap ini terdiri dari langkah-

langkah berikut :

a. Menerapkan rencana implementasi

b. Melakukan kegiatan implementasi

c. Tandak lanjut implementasi

Informasi merupakan unsur terpenting dalam suatu sistem. Suatu sistem

yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi lumpuh, kerdil, dan akhirnya

berakhir. Informasi didefinisikan oleh GordonB Davis bahwa informasi adalah

data yang diolah menjadi bentuk yang lebih baik berguna dan lebih berarti bagi

yang menerimanya. Sumber informasi adalah data yang merupakan kenyataan

yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata.17

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit adalah software aplikasi yang

membantu manajemen pengolahan data menjadi lebih cepat dan efektif. Sistem

Informasi Manajemen Rumah Sakit adalah sebuah program aplikasi yang

dirancang untuk meningkatkan kinerja para :1,2

1. Dokter dan Asisten Dokter

2. Bidan dan Perawat

3. Staff Administrasi dan Personalia

Page 5 of 33

Page 6: SIMO,Vi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OBATDrug Management – MM Unsoed

6

4. Apoteker

5. Logistik

6. TOP Manajerial

Perkembangan teknologi informasi telah mengubah manusia dalam

menyelesaikan semua pekerjaannya, tidak hanya dalam pekerjaannya saja tetapi

dalam segala aspek kehidupan manusia, seperti pada saat pencarian informasi.

Jika dahulu manusia mencari informasi sebatas pada buku, media cetak, maupun

secara lisan, sekarang lebih banyak mencari informasi tersebut melalui internet.

Secara tidak langsung dapat dikatakan semua serba terkomputerisasi. Rumah sakit

sebagai salah satu institusi pelayanan umum membutuhkan keberadaan suatu

sistem informasi yang akurat dan andal, serta cukup memadai untuk

meningkatkan pelayanannya kepada para pasien serta lingkungan yang terkait

lainnya. Dengan lingkup pelayanan yang begitu luas, tentunya banyak sekali

permasalahan kompleks yang terjadi dalam proses pelayanan di rumah sakit.

Banyaknya variabel di rumah sakit turut menentukan kecepatan arus informasi

yang dibutuhkan oleh pengguna dan lingkungan rumah sakit.2

Pengelolaan data di rumah sakit merupakan salah satu komponen yang

penting dalam mewujudkan suatu sistem informasi di rumah sakit. Pengelolaan

data secara manual, mempunyai banyak kelemahan, selain membutuhkan waktu

yang lama, keakuratannya juga kurang dapat diterima, karena kemungkinan

kesalahan sangat besar. Dengan dukungan teknologi informasi yang ada sekarang

ini, pekerjaan pengelolaan data dengan cara manual dapat digantikan dengan suatu

sistem informasi dengan menggunakan komputer. Selain lebih cepat dan mudah,

pengelolaan data juga menjadi lebih akurat.3,4,5

II.1 Sistem Informasi

Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang

mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya

yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.

Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini

Page 6 of 33

Page 7: SIMO,Vi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OBATDrug Management – MM Unsoed

7

disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna

informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif

danefisien1. Secara garis besar komponen yang terkait dengan suatu sistem

informasi dapat dilihat pada Gambar 1.19

II.2 Sistem Informasi Manajemen

Memilih Sebuah Sistem Informasi Manajemen (SIM) untuk diterapkan

baik itu di Puskesmas, Rumah Sakit ataupun di mana saja, ibarat kita memilih

atau mencari sebuah pasangan hidup. Hal ini dikarenakan SIM yang kita pilih

dan kita pakai akan menjadi sahabat dan pembantu kita dalam melaksanakan

kegiatan sehari-hari yang berhubungan dengan sistem informasi.6

Banyak vendor (jasa pihak ketiga) yang sudah menawarkan berbagai

model SIM untuk Rumah Sakit, ada yang sederhana sampai yang komplit

sekali, bahkan karena komplitnya ada menu-menu yang kadang tidak

dibutuhkan oleh pihak pengguna (RS), kemudian dari yang harga murah

sampai dengan yang harganya ratusan juta. Sehingga mungkin kita sebagai

konsumen (pengguna) akan kebingungan, mana yang baik dan cocok buat

Rumah Sakit tempat kita bekerja. Memang semuanya tergantung kemampuan

kita terutama yang berhubungan dengan anggaran. Kalau bisa SIM yang kita

pakai adalah yang murah dan sesuai dengan kebutuhan kita dalam mengelola

sebuah sistem informasi.6,7,8

Untuk itu kami mencoba menyusun fitur atau menu-menu yang wa jib

ada pada sebuah SIM, yang bisa digunakan sebagai referensi bagi Rumah

Sakit yang akan membeli dan menggunakan SIM. Menu-menu yang akan

Page 7 of 33

Page 8: SIMO,Vi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OBATDrug Management – MM Unsoed

8

kami tulis di sini diambil dari beberapa sumber yang menawarkan SIM

Rumah Sakit. Selengkapnya menu-menu tersebut adalah sebagai berikut :7

1. Menu Pendaftaran Pasien, yang terdiri dari : Informasi produk dan

layanan, Manajemen Pendaftaran Pasien Rawat Jalan, Manajemen

Admisi Rawat Inap, Laporan Kunjungan Pasien.

2. Pelayanan Rekam Medis, yang terdiri dari : Data base pasien,

Pencatatan dan Info Register Penomoran, Info Sensus harian, Info

Register, Pengolahan Statistik, Laporan Kinerja Rumah Sakit,

Pengkodean, Master ICD-10.

3. Menu Billing system, yang terdiri dari : Info Tagihan, Transaksi

Pembayaran, Laporan Kas Harian Kasir,  Info Insentif Petugas Medik.

4. Menu Pelayanan Rawat Jalan, yang terdiri dari : Info antrian pasien

rawat jalan, Info riwayat medis pasien, Info dan Pencatatan diagnosis,

Info dann Pencatatan tindakan oleh petugas medis, Info dan Pencatatan

pasien yang memerlukan rawat inap, Info dan Pencatatan info

pemeriksaan penunjang, Info dan Pencatatan rujukan/konsultasi, info

diagnosis, Info pemakaian obat dan alat kesehatan di Poliklinik, Info

permintaan logistik, Info unit pelayanan, Info ruang (Poli umum, poli

bedah umum, poli obsgyn, poli penyakit dalam, poli mata, poli THT,

poli anak, poli kulit dan kelamin, poli kesehatan jiwa, poli syaraf, poli

gigi dan mulut, poli jantung, poli paru-paru, poli bedah syaraf, poli

ortopedi).

5. Menu Pelayanan IGD, yang terdiri dari : Info pasien masuk, Info

riwayat medis pasien, Info dan pencatatan diagnosis pasien, Info dan

pencatanan tindakan petugas medis, Info dan Pencatatan pasien yang

memerlukan rawat inap, Info dan Pencatatan info pemeriksaan

penunjang, Info dan Pencatatan rujukan/konsultasi, info diagnosis, Info

pemakaian obat dan alat kesehatan di Poliklinik, Info permintaan

logistik dan Info ruang rawat inap.

6. Menu Pelayanan Rawat Inap, yang terdiri dari : Info pasien masuk,

Info dokter yang merawat, info riwayat medis pasien, pencatatan

Page 8 of 33

Page 9: SIMO,Vi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OBATDrug Management – MM Unsoed

9

progres note medis, info dan pencatatan tindakan medis, pencatatan

daa penerimaan info pemeriksaan penunjang, info dan pencatatan

discharge, info asal pasien, pasien pindah kelas/ruangan, Info

pemakaian obat dan alat kesehatan di ranap, info unit pelayanan, info

permintaan logistik, info ruang ranap.

7. Menu Pelayanan Laboratorium, yang terdiri dari : Info pasien yang

mendaftar, info jenis pemeriksaan, pencatatan hasil pemeriksaan,

laporan hasil pemeriksaan, laporan pendapatan, laporan stok logistik,

laporan dokter pemeriksa, info rujukan pemeriksaan laboratorium.

8. Menu Pelayanan Farmasi, yang terdiri dari : Transaksi rawat jalan dan 

rawat inap, transaki obat resep luar, transaksi obat karyawan, inventori,

resep yang keluar per item obat, manajemen obat kedaluwarsa,

pemesanan obat, pengaturan stok, distribusi obat, laporan penerimaan

dan pengeluaran obat.

9. Menu Pelayanan Radiologi, yang terdiri dari : Info pasien yang telah

mendaftar, info jenis pemeriksaan (dari dokter), laporan dan

pencetakan hasil pemeriksaan, laporan pendapatan, laporan stok

logistik, laporan dokter pemeriksa, info rujukan pemeriksaan radiologi.

10. Menu Pelayanan Gizi, yang terdiri dari : Info pasien yang telah masuk

ruangan (bangsal), info  menu makanan pasien (jenis diet dan tarif

kelas), laporan data konsumsi karyawan, laporan data pembelian bahan

makanan dan keperluan dapur, info jadwal dan data konsultasi gizi.

11. Menu Pelayanan Rehabilitasi Medis, yang terdiri dari : Info pasien,

info jenis rehabilitasi medis yang dibutuhkan pasien, info jenis

pelayanan medis dan tarif, pencatatan pelayanan rehabilitasi yang

diberikan, info dan pencatatan hasil pelayanan rehabilitasi medis, info

dan pencatatan biaya pelayanan rehabilitasi medik.

12. Menu Pelayanan Bedah Sentral, yang terdiri dari : info pasien, info

riwayat kesehatan pasien, pencatatan dan laporan tim bedah, info dan

pencatatan kegiatan operasi/persalinan, info dan pencatatan pemakaian

obat dan alkes di ruang operasi, info dan pencatatan

Page 9 of 33

Page 10: SIMO,Vi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OBATDrug Management – MM Unsoed

10

pengiriman/pengembalian hasil pemeriksaan (lab, radiologi,

fisioterapi, donor darah), info dan pencatatan permintaan logistik, info

dan pencatatan penggunaan logistik.

13. Menu Pelayanan Medical Check Up, yang terdiri dari : Info pasien,

info paket MCU, info dan pencatatan cara bayar dan data pembayar

(perusahaan), info dan pencatatan pemeriksaan penunjang, pencatatan

pendapatan.

14. Menu Pelayanan ICU/NICU/PICU (perawatan intensif), yang

meliputi : Info pasien, Info riwayat medis pasien, Info dan Pencatatan

kegiatan perawatan intensif ( ICU/NICU/PICU), Info dan Pencatatan

pemakaian obat dan alkes,  Info dan Pencatatan

pengiriman/pengembalian hasil pemeriksaan penunjang, Pencatatan

asal pasien, pindah kelas/ruang, Pencatatan permintaan logistik ICU,

Info pengiriman/pengembalian hasil pemeriksaan penunjang, Info asal

pasien, Info persediaan/permintaan logistik ICU.

15. Menu Pemeliharaan dan manajemen aset, yang meliputi : Info daftar

aset rumah sakit, Pencatatan perhitungan penyusutan aset, Info

pemeliharaan aset.

16. Menu Logistik (obat/alkes/umum), yang meliputi : Info persediaan dan

permintaan tiap pelayanan/unit, Info jumlah permintaan per item / per

unit, Info harga pokok / harga jual, Inventaris barang (alkes/non

medis), Pencatatan penerimaan dan penghapusan, Info penerimaan dan

penghapusan, Info distribusi per ruang/unit, Pencatatan permintaan

barang, Pencetakan tanda permintaan/penerimaan.

17. Menu Pelayanan Keperawatan, yang meliputi : Info pasien, Info

statistik (BOR, LOS, dsb), Info jadwal dinas perawat, Info kegiatan

perawat per bulan.

18. Menu Sistem Keuangan, yang meliputi : Penyusunan anggaran,

Laporan realisasi anggaran, Info Hutang – Piutang, Info cashflow.

19. Menu Kepegawaian, yang meliputi : Data pegawai, Absensi, Laporan

kepegawaian, Info kinerja pegawai.

Page 10 of 33

Page 11: SIMO,Vi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OBATDrug Management – MM Unsoed

11

20. Menu Pelayanan Penunjang Oncology, yang meliputi : kemoterapi,

radioterapi.

21. Menu Pelayanan Penunjang Fisioterapi, yang meliputi : Info pasien,

Info jenis terapi (dari dokter), Mencatat hasil/progres terapi,

Pencetakan hasil terapi, Info dan Laporan data kegiatan terapi, Laporan

pendapatan, , Laporan dokter yang merawat, Info rujukan terapi.

22. Menu Pelayanan CT Scan, yang meliputi : Info pasien, Info jenis

pemeriksaan (dari dokter), Info dna pencatatan hasil pemeriksaan,

Pencetakan hasil pemeriksaan, Laporan data kegiatan pemeriksaan,

Laporan pendapatan, Laporan dokter yang merawat, Info rujukan

pemeriksaan.

23. Menu Pelayanan MRI, yang meliputi : Info pasien, Info jenis

pemeriksaan (dari dokter), Laporan hasil pemeriksaan, Pencetakan

hasil pemeriksaan, Laporan data kegiatan pemeriksaan, Laporan

pendapatan, Laporan dokter yang merawat, Info rujukan pemeriksaan.

24. Menu Info rujukan pemeriksaan, yang meliputi : Info pasien, Info jenis

tindakan (dari dokter), Laporan  hasil tindakan, Pencetakan hasil

tindakan, Laporan data kegiatan tindakan, Laporan pendapatan,

Laporan dokter yang merawat, Info rujukan tindakan.

25. Menu Administrator & User Manager, yang meliputi : Info aplikasi,

Manajemen user dan scurity.

26. Menu Informasi online, yang meliputi : Info pelayanan, info dokter

jaga, info konsultasi.

Menu-menu di atas merupakan menu yang optimal untuk rumah sakit

type B dan A, sedangkan untuk rumah sakit tipe D dan C menyesuaikan

dengan pelayanan rujukan yang ada.7,10

II.3 Sistem Informasi Kesehatan

Sistem Informasi Kesehatan merupakan alat untuk mencapai tujuan

organisasi yaitu menyediakan informasi yang akurat (sesuai dengan keadaan

Page 11 of 33

Page 12: SIMO,Vi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OBATDrug Management – MM Unsoed

12

sebenarnya), tepat waktu (ada saat dibutuhkan), dan seseuai kebutuhan.

Suatu kombinasi elemen-elemen yang bertujuan menghasilkan data dan

penyebaran informasi untuk digunakan oleh pelayanan kesehatan di semua

tingkat pelaksanaan dan di sektor-sektor pengembang yang lain. Merupakan

suatu tatanan (rangkaian) bagian atau kegiatan yang saling terkait yang

menghimpun berbagai macam data & mentransformasikannya menjadi info

kesehatan. Merupakan proses pengolahan sampai analisis data menjadi

informasi sebagai data baru.11

Tujuan Sistem Informasi secara umum adalah melayani manajemen

dengan cara meminimalkan ketidakpastian untuk pengambilan keputusan

dengan harapan untuk mencapai tujuan organisasi. Secara umum masyarakat

mengenal produk teknologi informasi dalam bentuk perangkat keras,

perangkat lunak dan infrastruktur/jaringan.11,12,13

1. Perangkat keras (Hardware)12

Perangkat Input (keyboard, monitor, touch screen, scanner,

mic, camera digital, perekam video, barcode reader, maupun

alat digitasi lain dari bentuk analog ke digital).

Perangkat Keras Pemroses lebih dikenal sebagai CPU (central

procesing unit) dan memori komputer.

Perangkat Keras Penyimpan Data baik yang bersifat tetap (hard

disk) maupun portabel (removable disk).

Perangkat Output yang menampilkan hasil olahan komputer

kepada pengguna melalui monitor, printer, speaker, LCD

maupun bentuk respon lainnya.

2. Perangkat Lunak (Software)12,13

Sistem Operasi (misalnya Windows, Linux atau Mac) yang

bertugas untuk mengelola hidup matinya komputer,

menhubungkan media input dan output serta mengendalikan

berbagai perangkat lunak aplikasi maupun utiliti di komputer.

Perangkat Aplikasi adalah program praktis yang digunakan

untuk membantu pelaksanaan tugas yang spesifik seperti

Page 12 of 33

Page 13: SIMO,Vi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OBATDrug Management – MM Unsoed

13

menulis, membuat lembar kerja, membuat presentasi,

mengelola database dan lain sebagainya. 

Program Utility yang membantu sistem operasi dalam

pengelolaan fungsi tertentu seperti manajemen memori,

keamanan komputer dan lain-lain.

3. Infrastruktur dan jaringan7,11

Terbatas, dalam kawasan tertentu (misalnya satu gedung) yang

dikenal dengan nama Local Area Network (LAN)

Luas, meliputi satu kabupaten atau negara atau yang dikenal

sebagai Wide Area Network (WAN). 

4. SDM/ Manusia (brainware)12

Merupakan faktor utama yang tidak boleh diabaikan.

Terdiri dari perencana, manager, pemogram, operator dan

pemakai.

Informasi dalam SIK :11

1. Informasi manajemen kesehatan

2. Informasi upaya teknis kesehatan

3. Informasi kesehatan untuk masyarakat

4. Informasi iptek kesehatan

Masalah SIK di Indonesia : 14

1. Kelemahan aspek organisasi & tata kerja

a. Pelaksanaan tugas dan wewenang

b. Koordinasi, integrasi, sinkronisasi tugas dan fungsi.

2. Kelemahan pengelolaan data dan informasi

a. Terlalu banyak data dikumpulkan

b. Frekuensi pengumpulan data berlebihan

c. Data/ info tidak tepat waktu

d. Pengolahan, analisis, penyajian data/ info kurang

e. Pemanfaatan data/ info kurang

Page 13 of 33

Page 14: SIMO,Vi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OBATDrug Management – MM Unsoed

14

f. Belum dianggap penting

g. Tingkat privacy dan keamanan data

3. Sikap terhadap data/ info (mis : cuek, tidak mengerti arti pentingnya

data)

4. Kelemahan sumber daya (mis: tidak bisa mengoperasikan komputer,

malas belajar, dianggap merepotkan, masih dipengaruhi tata cara

manual)

5. Ketersinambungan program

6. Dukungan pengambil keputusan.                                                          

Perlu adanya SIKDA (Sistem Informasi Kesehatan Daerah) untuk

memayungi SIK.

Elemen dalam SIK (aplikasi) antara lain (contoh) :15

SIMPUS (Sistem Informasi Manajemen Puskesmas) untuk mendukung

manajemen klien, (Kegiatan dalam gedung).

SPTP (Sistem Pelaporan Terpadu Puskesmas)  untuk mendukung

manajemen unit kesehatan, Kegiatan luar gedung).

SIMKA (Sistem Informasi manajemen Kepegawaian).

GIS (Geografis Information sistem).

SIMO (Sistem Inforamasi Manajemen Obat).

PIN (Pekan Imunisasi Nasional).

SIM-KLB (Sistem Informasi Manajemen Kejadian Luar Biasa berbasis

SMS).

II.4 Sistem Informasi Rumah Sakit

Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) adalah suatu tatanan yang

berurusan dengan pengumpula data, pengelolaan data, penyajian informasi,

analisis dan penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang

dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit1. Sebuah sistem informasi rumah sakit

idealnya mencakup integrasi fungsi-fungsi klinikal (medis), keuangan, serta

manajemen yang nantinya merupakan sub sistem dari sebuah sistem informasi

Page 14 of 33

Page 15: SIMO,Vi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OBATDrug Management – MM Unsoed

15

rumah sakit. Sub sistem ini merupakan unsur dari sistem informasi rumah sakit

yang tugasnya menyiapkan informasi berdasarkan fungsi-fungsi yang ada

untuk menyederhanakan pelayanan pada suatu rumah sakit. Skema rancang

bangun SIRS secara global ini dapat dilihat pada Gambar 2.2. Pada gambar

tersebut diberikan contoh hubungan antara satu subsistem dengan subsistem

lainnya. Rancangan global SIRS berisi penjabaran SIRS menjadi subsistem,

modul, submodul dan aplikasi.1,4,5

Pelayanan Farmasi merupakan salah satu pelayanan utama yang

menunjang kegiatan pelayanan di lingkungan rumah sakit dalam menjalankan

fungsinya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Divisi Farmasi

bertanggung jawab terhadap pengelolaan barang farmasi berupa obat yang

digunakan oleh semua unit di lingkungan rumah sakit baik untuk pelayanan

rawat jalan termasuk rawat darurat dan bedah sentral, pelayanan rawat inap

termasuk rawat intensif maupun penggunaan obat yang digunakan di

lingkungan penunjang medis seperti laboratorium. Pada masa yang akan datang

beberapa konsep baru telah disepakati untuk digunakan di lingkungan Divisi

Farmasi. Hal pertama yang diperkenalkan dan akan dilaksanakan adalah order

Page 15 of 33

Page 16: SIMO,Vi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OBATDrug Management – MM Unsoed

16

manajemen yaitu pemanfaatan pelayanan permintaan dan penyampaian hasil

pemberian obat dengan memanfaatkan fasilitas komputer secara online.

Fasilitas ini dapat dimanfaatkan oleh semua unit pengguna. Status atau proses

permintaan layanan termasuk hasil pemberian obat dapat dipantau / dilihat

langsung melalui fasilitas komputer. Pengguna dari sistem informasi rumah

sakit subsistem farmasi terdiri dari 4 jenis, yaitu :19

1. Administrator, merupakan pemegang hak akses paling tinggi dalam

sistem.

2. Dokter

3. Staf Farmasi

4. User

Sistem Informasi Manajemen terdiri dari tiga kata yaitu sistem, informasi

dan manajemen. Sistem adalah suatu himpunan dari unsur, komponen atau

variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu

sama lain dan terpadu. Informasi adalah data yang telah disusun sedemikian

rupa, sehingga bermakna dan bermanfaat karena dapat dikomunikasikan

kepada seseorang yang akan menggunkannya untuk membuat keputusan.19

Manajemen adalah tindakan memikirkan dan mencapai hasil-hasil yang

diinginkan melalui usaha kelompok yang terdiri dari tindakan

mendayagunakan bakat-bakat manusia dan sumber-sumber daya. Sehingga

Sistem Informasi Manajemen berarti suatu sistem yang menyediakan kepada

pengelola organisasi maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan

tugas-tugas organisasi.9,18

Jika lebih spesifik lagi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit

(SIMRS) adalah suatu prosedur pemrosesan data-data baik data-data umum

Rumah Sakit maupun data-data medik pasien sehingga dapat mendukung

proses pengambilan keputusan manajemen.4,5

Sistem Informasi Manajemen yang dimaksudkan adalah suatu sistem

yang telah berbasiskan komputer untuk mengolah data-data medik pasien

maupun data-data administrasi yang dimiliki rumah sakit. Selama ini jika kita

Page 16 of 33

Page 17: SIMO,Vi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OBATDrug Management – MM Unsoed

17

bicara tentang rumah sakit, yang paling mudah diingat adalah pelayanannya

yang tidak memuaskan ketika melakukan administrasi atau waktu yang terlalu

yang dibutuhkan oleh perawat untuk mencari data-data medik pasien.8

Beberapa hambatan-hambatan yang sering dialami oleh pihak Rumah

Sakit yang disebabkan oleh system informasi yang belum dikelola dengan baik

adalah pencatatan yang berulang yang menyebabkan penduplikasian data, data

yang belum terintegrasi atau masih tersebar, pencatatan data masih dilakukan

secara manual sehingga banyak terdapat kesalahan dan informasi terlambat

disebarkan. Oleh karena sistem informasi manajemen untuk Rumah Sakit

sangat perlu dilakukan agar dapat memberikan pelayanan prima kepada

masyarakat, dapat menyajikan laporan akurat sehingga dapat memberikan

kemudahan dalam pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.7,8

Sebelum menerapkan suatu system informasi manajemen untuk Rumah

Sakit, kita harus mengetahui kelas dan status dari Rumah Sakit tersebut.

Dimana masing-masing Rumah Sakit memiliki kebutuhan system informasi

berbeda-beda. Status dan kelas Rumah Sakit dapat dibagi menjadi empat (4),

yaitu : 1,3,4

Rumah Sakit Vertikal

Rumah Sakit Umum Daerah

Rumah Sakit Umum Swasta

Rumah Sakit spesialis

Sedangkan untuk melakukan penerapan sistem informasi rumah sakit

dibutuhkan biaya yang tidak sedikit jumlahnya. Banyak yang harus benar-

benar dipersiapkan agar hasil yang akan diperoleh seperti apa yang diharapkan.

Komponen utama untuk menunjang terlaksananya penerapan sistem informasi

yang benar dan sesuai kebutuhan : 3,4

Software (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit)

Hardware (seperangkat komputer)

Networking (Jaringan LAN, wireless)

SOP (Standar Operasional Prosedur)

Page 17 of 33

Page 18: SIMO,Vi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OBATDrug Management – MM Unsoed

18

SDM (Sumber Daya Manusia)

Ketika sistem informasi telah disiap diimplementasikan ternyata ada

beberapa kendala yang terjadi di lapangan, antara lain ketidaksiapan pihak

Rumah Sakit dalam menerapkan system informasi yang terintegrasi dan

berbasis komputer, sulitnya merubah pola kerja yang telah terbiasa dengan

system manual menjadi komputerisasi, dan penyajian data yang belum

semuanya dalam bentuk elektronik yang akan memudahkan proses migrasi

data.12,13

Di bidang kesehatan terutama Rumah Sakit sangat membutuhan Sistem

Informasi Manajemen untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat

untuk menyongsong ‘Indonesia Sehat 2010’. Adapun peran dari pada SIMRS

(Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit), yakni : 14,15

1. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) sangat dibutuhkan

agar Rumah Sakit dapat meningkatkan pelayanannya baik ke pihak

masyarakat umum maupun pihak manajemen.

2. Dengan adanya SIMRS, proses bisnis dalam Rumah Sakit dapat tepat

waktu dan efektif terutama dalam proses pengambilan keputusan.

3. Kelas dan status Rumah Sakit akan mempengaruhi kebutuhan dalam

pemilihan system informasi yang akan digunakan.

Laporan rumah sakit, baik pemerintah maupun swasta, dan rumah sakit

khusus kewajiban pengiriman laporan ini diatur dengan Kep Men Kes RI No :

1401/Menkes/SK/X/2003 tanggal 1 oktober 2003 yang merupakan Rev V

tentang Sistem Informasi Rumah Sakit , dengan jenis laporan sebagai

berikut:14,15,16

Data Kegiatan Rumah Sakit RL 1 (Triwulan\).

Data Keadaan Morbiditas

- Data Keadaan Morbiditas Pasien Raw Inap RL2a (Triwulan)

- Data Keadaan Morbiditas Pasien Raw Jalan RL 2a (Triwulan)

Page 18 of 33

Page 19: SIMO,Vi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OBATDrug Management – MM Unsoed

19

- Data Keadaan Morbiditas Pasien Raw Inap surveilan terpadu

rumah sakit RL 2a1(Triwulan)

- Data Keadaan Morbiditas Pasien Raw Jalan surveilan terpadu

rumah sakit RL2b1 (Triwulan)

Data status Immunisasi RL2c (Bulanan).

Data individual morbiditas pasien rawat inap

- Pasien Umum RL 2.1 (Triwulan) sampling 10 hr.

- Pasien Obstetri RL2.2 (Triwulan) sampling 10 hr.

- Pasien baru lahir/ lahir mati RL2.3 (Triwulan) sampling 10 hr.

Data dasar Rumah Sakit RL 3 (Tahunan).

Data Ketenagaan Rumah Sakit RL 4a (Tahunan) data individual

ketenagaan rumah sakit RL4a (RS Vertikal Depkes).

Data peralatan medik rumah sakit RL 5 (Tahunan).

Data kesehatan lingkungan RL 5 (Tahunan) .

Data infeksi nosokomial rumah sakit RL6 (Bulanan).

Manfaat yang bisa diharapkan dari adanya berbagai fasilitas seperti yang

disebutkan diatas adalah: 16

1. Meningkatnya tingkat kepuasan para pasien karena adanya berbagai

fasilitas dan  kemudahan yang mereka dapatkan mulai dari Pendaftaran

sampai Pembayaran di kasir.

2. Cepatnya proses pengolahan dan tingginya akurasi dalam perhitungan

data-data karena semua proses dan perhitungan dilakukan secara

terintegrasi dan otomatis.

3. Akan meningkatkan kualitas para tenaga medis di rumah sakit karena

kemampuan mereka di dalam menyiapkan dan memberikan layanan

kesehatan akan benar-benar diuji.

4. Tingginya kualitas layanan para karyawan rumah sakit karena mereka

akan dituntut untuk bisa memberikan layanan dan informasi yang sifatnya

Real Time.

Page 19 of 33

Page 20: SIMO,Vi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OBATDrug Management – MM Unsoed

20

5. Meningkatnya citra Rumah Sakit sebagai The Leading Hospital di dalam

memberikan Quality Health Services. 

Fitur-fitur lain yang dapat di aplikasikan dalam SIRS, diantaranya :13

1. Registrasi

- Multiple cara pembayaran

- Fasilitas pegawai rumah sakit

- Manajemen karcis

- Pembuatan kartu berobat dengan embosser, Microchip dan Barcode

- Sentralisasi nomor rekam medis pasien

- Informasi fasilitas layanan rumah sakit

- Integrasi dengan pelayanan medis

2. Pelayanan Medis

- Integrasi pelayanan antara instalasi utama dan penunjang

- Verifikasi rincian tindakan, diagnosa, ICD, dan ICPM dalam history

rekam medis

- Manajemen rekam medis dan medical record tracking (MRT)

- Kontrol hasil penunjang medis 

3. Billing

- Monitoring dan kontrol jumlah biaya yang sudah terpakai oleh pasien

- Sentralisasi tagihan rawat inap terhadap tagihan penunjang

- Diskon, keringanan dan piutang

- Penghitungan jaminan, selisih tagihan dan subsidi

- Penghitungan tagihan berdasarkan history pemberlakuan tariff

- Monitoring penerimaan kasir

- Integrasi dengan back office (General Ledger) Feature untuk Back

Office 

4. Accounting

- Standarisasi kode perkiraan (Chart of accounting)

- Manajemen buku tambahan

- Periode waktu pencetakan laporan keuangan yang fleksibel

Page 20 of 33

Page 21: SIMO,Vi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OBATDrug Management – MM Unsoed

21

- Penentuan periode tutup buku (bulan, tahun) secara dinamis

- Grouping transaksi keuangan

- Verifikasi transaksi dari front office 

5. Manajemen Aset

- Integrasi dengan sistem pengadaan logistic

- Monitoring kondisi dan status aset secara periodic

- Periode perhitungan nilai aset (penyusutan) secara fleksibel

- Manajemen dan history pemeliharaan serta penyusutan

- Integrasi dengan akuntansi (General Ledger)

6. Keuangan

- Perencanaan anggaran secara terpadu

- Monitoring realisasi penggunaan dana terhadap anggaran

- Manajemen penggajian karyawan (payroll)

- Monitoring dan kontrol terhadap arus kas (cash flow) dan bank

- Integrasi dengan akuntansi (General Ledger) 

7. Logistik dan Inventory 

II.5 Pengertian SIMO

Sistem Informasi dan Manajemen Obat merupakan bagian yang

terintegrasi secara utuh dalam Sistem Informasi dan Manajemen Kesehatan.

SIMO adalah suatu tatanan manusia/peralatan yang menyediakan informasi

yang membantu proses manajemen pengelolaan obat. Pengelolaan perbekalan

kefarmasian ini biasanya terintegrasi dalam system jaringan teknologi

informasi yang didukung oleh piranti lunak atau pemprograman khusus

(software). Perubahan sistem pengelolaan obat publik dan perbekalan

kesehatan ke arah keterpaduan yang berlandaskan prinsip supply chain

management maka diperlukan sistem benchmarking yang berguna dalam

menganalisis kinerja berdasarkan indikator – indikator yang ada dan

melakukan perbandingan :1,2,3

Benchmarking adalah pola pengukuran dan penilaian kinerja

berdasarkan indikator, standar dan perbandingan hasil.

Page 21 of 33

Page 22: SIMO,Vi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OBATDrug Management – MM Unsoed

22

Menjamin tersedianya obat yang bermutu dengan jenis dan jumlah

yang tepat, tersebar secara merata dan teratur, sehingga akan

mempercepat pelayanan kesehatan yang tepat waktu serta

memudahkan masyarakat yang membutuhkan.

Informasi yang optimal diharapkan terdiri dari :

1. Informasi dasar berbasis masyarakat (community based

information)

2. Informasi dasar berbasis fasilitas pelayanan (facility based

information)

Pengembangan penggunaan Sistem Informasi dan Manajemen Obat ( SIMO )

sangat dipengaruhi : 17

1. Prioritas program dan kegiatan.

2. Administrasi yang valid dan akurat.

3. Kemampuan sumber daya manusia ( SDM ) yang ada.

4. Ketersediaan alokasi dana yang berkesinambungan.

5. Perangkat teknologi dan sistem jaringan yang memadai.

Manfaat SIMO : 18

Cepatnya pelayanan.

Akuratnya tindakan yang diterima.

Mudahnya mendapatkan informasi.

Kemudahan dan kesederhanaan proses-proses administrasi.

Perencanaan menjadi terorganisir rapi.

Memudahkan proses monitoring dan evaluasi.

Mempermudah dalam proses pengambilan keputusan/kebijakan

Sistem Informasi Manajemen Obat (SIMO) dalam pengelolaan obat dan

perbekalan kesehatan. SIMO ini merupakan bagian yang terintegrasi secara

utuh dalam Sistem Informasi Kesehatan (SIK). Kelebihan SIMO adalah

akurasi data dapat dipertanggungung jawabkan, kemudahan akses dan

informasi serta memudahkan pelaksanaan monitoring dan evaluasi. Pada

tahap awal, SIMO ini digunakan oleh Instalasi Farmasi dan Perbekalan

Page 22 of 33

Page 23: SIMO,Vi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OBATDrug Management – MM Unsoed

23

Kesehatan sebagai UPTD yang mengelola obat dan perbekalan kesehatan di

lingkungan Dinas Kesehatan tapi nantinya diharapkan seluruh Puskesmas

juga dapat memanfaatkannya baik secara online maupun offline. Ada 2 (dua)

menu utama dalam sistem ini, yaitu Transaksi dan Laporan. Transaksi

meliputi: Input obat baru, obat masuk, obat keluar dan Laporan meliputi

LPLPO, Pengeluaran obat harian, dan Dinamika Logistik. Penggunaan SIMO

ini mutlak diperlukan dalam menunjang pengelolalaan obat dan perbekalan

kesehatan yang kian kompleks sehingga obat yang merupakan komponen

esensial dari suatu pelayanan kesehatan dapat dijamin mutu, ketersediaan dan

keterjangkaunnya yang pada akhirnya akan meningkatkan mutu pelayanan

kepada masyarakat.17,18

II.5 Framewok PRADO

Di dalam pengembangan perangkat lunak, suatu framework

digambarkan sebagai suatu struktur pendukung dimana perancangan

perangkat lunak yang lain dapat terorganisir dan dikembangkan2. Suatu

framework dapat meliputi program pendukung, kumpulan kode-kode program

(libraries), suatu bahasa scripting, atau perangkat lunak lain untuk membantu

mengembangkan dan menggabungkan komponen-komponen yang berbeda

menjadi satu dari suatu perancangan perangkat lunak. Prado adalah sebuah

framework pemrograman berbasis komponen dan event-driven untuk

pengembangan aplikasi web pada PHP 5. PRADO merupakan singkatan dari

PHP Rapid Application Development Object-oriented. Framework ini dibuat

oleh Qiang Xue dan telah menjadi pemenang dalam Zend PHP 5 Coding

Contest. Konsep Prado yang component-based dan event-driven memberikan

banyak keuntungan bagi programmer web. Berikut keuntungan dengan

menggunakan Prado:19

a. Reusability, komponen-komponen dalam Prado dapat digunakan

ulang.

Page 23 of 33

Page 24: SIMO,Vi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OBATDrug Management – MM Unsoed

24

b. Ease of use, komponen-komponen dalam Prado sangat mudah

digunakan. Komponen juga dapat dibuat sendiri dengan

menurunkan class yang sudah ada sesuai dengan kebutuhan.

c. Robustness, Prado membebaskan pengembang program

(developer) dari kejenuhan dalam menulis kode-kode. Semua kode

ditulis dalam format objek, method, dan properti. Tidak seperti

pemrograman PHP yang biasa digunakan.

d. Performance, Prado menggunakan teknik cache untuk menjamin

performance aplikasi. Dengan adanya cache ini, ia tidak perlu

mem-parser ulang kode XML yang dibuat.

e. Team Integration, Prado memisahkan business logic dan

presentation logic. Yang dimaksudkan adalah pembuatan layout

tampilan (template) dengan kode program (class). Pembuatan

keduanya dilakukan pada file yang terpisah.

Dengan demikian, aplikasi berbasis Prado dapat dilakukan dalam

sebuah tim dengan personal yang berbeda. Untuk melakukan koneksi ke

database, Prado memanfaatkan database abstract layer, ADOdb. ADOdb

adalah class yang ditulis menggunakan bahasa PHP yang berfungsi sebagai

data tier, dan akan membantu mengatasi perbedaan antara penggunaan

database. Cukup dengan menuliskan sebuah kode, maka koneksi dapat

dilakukan ke berbagai macam database seperti MySQL, SQLLite, SQL

Server, Oracle, DB2, Interbase, PostgreSQL, dan sebagainya. Menu yang

terrdapat di dalamnya yaitu :18, 19

1. Antarmuka sistem

2. Antarmuka form login

3. Antarmuka form registrasi

4. Menu Daftar Obat Paten

5. Menu Katalog Obat Paten

6. Menu Edit Obat Paten

7. Menu Daftar Obat Racikan

8. Menu Katalog Obat Racikan

Page 24 of 33

Page 25: SIMO,Vi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OBATDrug Management – MM Unsoed

25

9. Menu Edit Obat Racikan

10. Menu Lihat Stok Obat

11. Menu Tambah Stok Obat

12. Menu Kurangi Stok Obat

13. Menu Order Obat Pasien

14. Menu Lihat Order Obat

15. Menu Tambah Jumlah Order Obat

16. Menu Kurangi Jumlah Order Obat

II.6 Sistem Informasi Obat Melalui Internet

Penggunaan media internet sebagai media informasi sudah begitu

populernya di kalangan masyarakat kita, baik di perkotaan maupun di

pedesaan. Bahkan internet sudah dijadikan sebagai mata pelajaran mulai dari

tingkat SD sampai ke tingkat SLTA bahkan pada level Perguruan Tinggi.

Hampir semua informasi bisa kita dapatkan melalui media yang satu ini dengan

waktu yang sangat cepat, hal ini karena di tunjang dnegan peralatan (hardware

maupun software) yang begitu majunya dibandingkan dengan beberapa tahun

ke belakang.18

Banyak produk obat ditawarkan, baik melalui brosur, iklan di televise

ataupun dalam surat kabar. Hanya saja informasi obat tersebut terlalu sedikit,

sehingga masyarakat kurang begitu mengetahui informasi akan obat yang

dikonsumsinya. Informasi yang dimaksud adalah informasi tentang kegunaan

obat, komposisi, indikasi, aturan pemakaian, dosis yang diperbolehkan, sampai

pada efek samping dari pengobatan tersebut. Hal ini sangat diperlukan agar

aman bagi para konsumen.18

Sebetulnya informasi diatas, dapat dibaca dalam beberapa referensi,

seperti buku Kesehatan Keluarga dari PT. Medi Media, buku panduan Daftar

Obat Indonesia ataupun dalam buku ISO (Informasi Spesialite Obat) yang

diterbitkan oleh Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI). Akan tetapi pada

umumnya buku tersebut hanya dimiliki oleh kalangan tertentu yang profesinya

Page 25 of 33

Page 26: SIMO,Vi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OBATDrug Management – MM Unsoed

26

berkaitan dengan kesehatan saja, seperti para dokter, apoteker, maupun

paramedis.18

Dari hasil penelitian Hadiono, pemilihan software yang dipergunakan,

didasarkan pada fasilitas dan kemudahan yang disediakan oleh software yang

bersangkutan adapun software yang dipilih sebagai berikut :18

1. Microsoft FrontPage®

Microsoft FrontPage® cukup memadai untuk digunakan dalam

merancang program ini, karena hasil rancangan program secara

otomatis diterjemahkan ke dalam format HTML.

2. Microsoft Access

Software ini digunakan untuk menyimpan dan mengelola database

yang ada. Pemilihan dari software ini didasarkan pada frekuensi

update terhadap data yang digunakan relative sedikit karena

diperkirakan data obat tidak berubah setiap hari. Bila frekuensi

perubahan terhadap data yang digunakan relative tinggi, maka untuk

mengelola database ini dapat menggunakan MS.SQL.

3. Active Server Pages (ASP)

Digunakan unutk membaca file dari database serta mencetak data ke

layar. Kemudahan yang diberikan oleh ASP adalah format penulisan

perintah, dan skrip yang digunakan (JavaScript atau VBScript).

Software pengelola database yang digunakan baik MS Access, MS SQL

atau software DBMS (Database Management System) lainnya dapat dibaca dan

diolah, dengan terlebih dahulu didefinisikan dalam ODBC (Open Database

Connectivity) dan hal ini tidaklah menjadi suatu masalah. Software yang

dipergunajan seluruhnya buatan Microsoft, dan ternyata dapat saling

mendukung dan cukup kompak.18

Page 26 of 33

Page 27: SIMO,Vi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OBATDrug Management – MM Unsoed

27

BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Ekonomi dunia pada dua ratus tahun yang lalu masih bersifat agraris,

ciri dari ekonomi agraris adalah tanah merupakan faktor ekonomi yang

paling dominan. Era agraris ini berakhir dengan ditemukannya mesin uap

yang menyebabkan terjadinya revolusi industri. Kembali dunia memasuki

era baru yaitu era industri, yang menjadi ciri dari era industri ini adalah

modal sebagai faktor ekonomi yang paling dominan. Pada akhir abad yang

lalu kembali dunia memasuki era yang baru yang biasa disebut era

informasi, disini faktor ekonomi yang paling dominan berbasis pada

pengetahuan dan berfokus pada informasi, dengan menguasai informasi

maka organisasi akan bertahan dan berkembang di era ini.

Sistem Informasi Manajemen merupakan prosedur pemrosesan data

berdasarkan teknologi informasi dan diintegrasikan dengan prosedur manual

dan prosedur yang lain untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan

efektif untuk mendukung proses pengambilan keputusan manajemen.

Sistem Informasi Manajemen saat ini merupakan sumber daya utama,

yang mempunyai nilai strategis dan mempunyai peranan yang sangat

penting sebagai daya saing serta kompetensi utama sebuah organisasi dalam

menyongsong era Informasi ini.

Dari Penelitian pembuatan aplikasi Sistem Informasi Rumah Sakit

Subsistem Laboratorium ini dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain :

1. Berdasarkan hasil pengujian dengan metode kotak hitam (black box),

aplikasi berbasis web yang dibangun yaitu SIRS Subsistem Farmasi

telah sesuai dengan yang diharapkan dan dapat berfungsi dengan baik.

2. Aplikasi SIRS Subsistem Farmasi ini berfungsi sebagai pendukung

dalam kegiatan pelayanan kesehatan di rumah sakit, serta dengan

menggunakan database untuk menghubungkan aplikasi SIRS pada

Subsistem yang lain.

Page 27 of 33

Page 28: SIMO,Vi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OBATDrug Management – MM Unsoed

28

3. Dengan konsep framework Prado yang berbasiskan komponen dan

event driven, Prado memberikan banyak keuntungan dalam

pengembangan aplikasi berbasis web.

4. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa aplikasi SIRS

Subsistem Farmasi ini telah cukup sesuai dengan fungsi-fungsi yang

dimiliki oleh manajemen obat di suatu rumah sakit pada umumnya.

III.2 Saran

Semakin berkembangnya system informasi khususnya dalam

manajemen obat, mempermudah sirkulasi obat dalam instalasi farmasi.

Sebaiknya seluruh pelayanan kesehatan sudah dapat tanggap akan

perkembangan teknologi, karena telah terbukti mempercepat pelayanan

terhadap pasien, serta dapat memperingan sistem intergrasi dalam rumah

sakit itu sendiri. Dan lagi penggunaan system informasi dapat menghemat

penggunaan kertas dan turut mendukung pelestarian alam.

Page 28 of 33

Page 29: SIMO,Vi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OBATDrug Management – MM Unsoed

29

DAFTAR PUSTAKA

1. Sabarguna, MARS, Dr. dr. H. Boy S., Sistem Informasi Rumah Sakit,

Penerbit Konsorsium Rumah Sakit Jateng - DIY, 2005

2. Siswoutomo, Wiwit, PHP Enterprise Kiat Jitu Membangun Web Skala

Besar, Penerbit PT. Elex Media Komputindo Jakarta, 2005

3. Kadir, A., Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data, Penerbit Andi

Yogyakarta, 1999

4. Fowler, Martin, UML Distilled Edisi 3 Panduan Singkat Tentang Bahasa

Pemodelan Objek Standar, Penerbit Andi Yogyakarta, 2005

5. Suhendar, A, S.Si, Hariman Gunadi S.Si., MT., Visual Modeling

Menggunakan UML dan Rational Rose, Penerbit Informatika Bandung,

2002

6. Prasetyo, D. D., Kolaborasi PHP dan MySQL untuk Membuat Web

Database yang Interaktif, PT. Elex Media Komputindo Jakarta, 2003

7. Siswoutomo, Wiwit, Membangun Web Service Open Source

Menggunakan PHP, Penerbit PT. Elex Media Komputindo Jakarta, 2005

8. Azis, M.Kom, Ir. M. Farid, Object Oriented Programming Dengan PHP5,

Penerbit PT. Elex Media Komputindo Jakarta, 2005

9. Siswoutomo, Wiwit, PHP Undercover Mengungkap Rahasia

Pemrograman PHP, Penerbit PT. Elex Media Komputindo Jakarta, 2005

10. Siswoutomo, Wiwit, Membuat Aplikasi Database Berbasis Web, Penerbit

PT. Elex Media Komputindo Jakarta, 2005

11. Azis, M.Kom, Ir. M. Farid, Pemrograman PHP4 Bagi Web Programmer,

Penerbit PT. Elex Media Komputindo Jakarta, 2001

12. http://simkesugm2008.wordpress.com/2009/06/04/memilih-sim-rumah-

sakit/

13. Pelatihan Pengelola Obat Tahun 2008 se-Kab. Barito Selatan

14. AA Hafizh, Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) atau (SIM-RS),

http://72.14.235/search?

q=cache:H3s2EMzm0MIJ:siliwangi.blog.friendster.com

Page 29 of 33

Page 30: SIMO,Vi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OBATDrug Management – MM Unsoed

30

15. Echie, Sekapur Sirih Tentang Sistem Informasi Manajemen,

http://72.14.235.132/search?q=cache:gN0eRcC8E-8J:blog.360.yahoo.com

16. http://www.dkk-bpp.com - Sysinfokes Kota Balikpapan Powered by

Mambo Generated: 10 Juni, 2011, 15:40

17. Rahmisyari. Pengembangan Sistem Informasi Pendistribusian Obat

Generik di Gudang Farmasi Gorontalo. Jurnal Ichsan Gorontalo Volume 2

No.3 Agustus – Oktober 2007

18. Hadiono, Adi. Sistem Informasi Daftar Obat dan Kesehatan Keluarga

Indonesia Melalui Internet. Jurnal Ilmiah Niagara Vol.1 No. 1 April 2008

19. Prasetijo, A.B, Handoyo E. Aplikasi Sistem Informasi Rumah Sakit

Berbasis Web Pada Sub-Sistem Farmasi Menggunakan Framework Prado.

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Diponegoro, Vol. 7 No.1 Januari –

Juni 2008.

Page 30 of 33

Page 31: SIMO,Vi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OBATDrug Management – MM Unsoed

31

LAMPIRAN

Page 31 of 33

Page 32: SIMO,Vi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OBATDrug Management – MM Unsoed

32

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkah

rahmat dan hidayah-Nya, kami telah dapat menyelesaikan makalah Manajemen

Obat berjudul “Sistem Informasi Manajemen Obat” dengan tepat waktu. Dimana

bahan-bahan yang digunakan berasal dari fakta-fakta atau hipotesis yang

diperoleh dari berbagai sumber.

Tujuan utama penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi persyaratan

nilai kelulusan pada mata kuliah Manajemen Obat prodi Manajemen Rumah Sakit

MM Unsoed, Purwokerto, serta agar makalah ini dapat menjadi referensi untuk

membantu para pembaca agar dapat lebih profesional dalam mengaplikasikan

ilmu yang terkandung didalamnya.

Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, tak ada gading yang

tak retak, pastilah dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena

itu, kritik dan saran yang membangun akan sangat berguna sebagai acuan dalam

membuat tugas-tugas selanjutnya.

Terima kasih disampaikan sedalam-dalamnya kepada bapak dosen yang

telah menyediakan waktunya untuk membantu secara langsung dalam proses

pembuatan makalah ini, yaitu Dr. Haris Budi Widodo, atas bimbingan dan

kebijakan yang telah beliau berikan, sehingga tugas ini dapat terselesaikan dengan

sebaik-baiknya. Terima kasih pula yang sebesar-besarnya kepada semua pihak

yang secara langsung maupun tidak langsung turut membantu dalam penyusunan

makalah ini.

Semoga makalah ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, serta semoga

Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan hidayah dan inayah-Nya kepada

kita semua. Amien.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jakarta, 10 Juni 2011

Penyusun

Page 32 of 33

Page 33: SIMO,Vi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OBATDrug Management – MM Unsoed

33

DAFTAR ISI

Cover

Kata Pengantar ................................................................................ i

Daftar Isi .......................................................................................... ii

Bab I Pendahuluan ........................................................................ 1

I.1 Latar Belakang............................................................................ 1

I.2 Tujuan ........................................................................................ 2

Bab II Pembahasan ....................................................................... 3

II.1 Sistem Informasi ....................................................................... 6

II.2 Sistem Informasi Manajemen ................................................... 7

II.3 Sistem Informasi Kesehatan ..................................................... 11

II.4 Sistem Informasi Rumah Sakit ................................................. 14

II.5 Sistem Informasi Manaejemen Obat ........................................ 21

II.6 Framework PRADO ................................................................. 23

II.5 Sistem Informasi Obat Melalui Internet ................................... 25

Bab III Penutup ............................................................................. 27

III.1 Kesimpulan ............................................................................. 27

III. 2 Saran........................................................................................ 28

Daftar Pustaka ................................................................................. 29

Lampiran ......................................................................................... 31

Page 33 of 33