simeeeeeeeeet

8
ANALISIS PENETAPAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN KARTIKA BOUTIQUE BENGKULU 23 Nov BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri tesktil nasional maupun global telah menyebabkan persaingan yang sangat ketat dalam memperebutkan pangsa pasar seperti sekarang ini. Perusahaan tidak hanya bisa mengandalkan produk dan jasa yang berkualitas, harga yang bersaing serta jumlah outlet yang banyak, tetapi didukung juga oleh upaya-upaya penting dalam memasarkan produk atau jasa yang dihasilkan. Pesatnya perkembangan tesktil global dan nasional telah diimbangi dengan persaingan di sektor outlet-outlet seperti butik, disitro dan lain sebagainya. Saat ini telah banyak hadir outlet yang menjual berbagai jenis pakaian, baik berskala global maupun nasional, pesaing yang semakin banyak dan menawarkan produk yang beragam. Dengan demikian suatu perusahaan yang bergerak di bidang tekstil khususnya toko pakaian haruslah memiliki strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang baik untuk menghadapi persaingan, baik untuk bertahan (survive) atau sebagai pemimpin pasar (market leader) di bidangnya. Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran (Kotler,2001:82). Bauran pemasaran mempunyai peranan penting dalam upaya pengembangan perusahaan, oleh karena itu penentuan dan penyusunan elemen bauran pemasaran harus dilakukan dengan penuh pertimbangan yang objektif sesuai dengan konsumen yang menjadi sasaran bisnis. Elemen bauran pemasaran sangat penting dalam pemasaran produk maupun jasa. Tetapi selain itu ada elemen- elemen lain yang dibutuhkan dalam pemasaran produk maupun jasa,

Upload: yugo-mukti

Post on 24-Jan-2015

1.032 views

Category:

Education


3 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Simeeeeeeeeet

ANALISIS PENETAPAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN KARTIKA BOUTIQUE BENGKULU23 Nov

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1    Latar Belakang

Perkembangan industri tesktil nasional maupun global telah menyebabkan persaingan yang sangat ketat dalam memperebutkan pangsa pasar seperti sekarang ini. Perusahaan tidak hanya bisa mengandalkan produk dan jasa yang berkualitas, harga yang bersaing serta jumlah outlet yang banyak, tetapi didukung juga oleh upaya-upaya penting dalam memasarkan produk atau jasa yang dihasilkan. Pesatnya perkembangan tesktil global dan nasional telah diimbangi dengan persaingan di sektor outlet-outlet seperti butik, disitro dan lain sebagainya. Saat ini telah banyak hadir outlet yang menjual berbagai jenis pakaian, baik berskala global maupun nasional, pesaing yang semakin banyak dan menawarkan produk yang beragam. Dengan demikian suatu perusahaan yang bergerak di bidang tekstil khususnya toko pakaian haruslah memiliki strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang baik untuk menghadapi persaingan, baik untuk bertahan (survive) atau sebagai pemimpin pasar (market leader) di bidangnya.

Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran (Kotler,2001:82). Bauran pemasaran mempunyai peranan penting dalam upaya pengembangan perusahaan, oleh karena itu penentuan dan penyusunan elemen  bauran pemasaran harus dilakukan dengan penuh pertimbangan yang objektif sesuai dengan konsumen yang menjadi sasaran bisnis. Elemen bauran pemasaran sangat penting dalam pemasaran produk maupun jasa. Tetapi selain itu ada elemen-elemen lain yang dibutuhkan dalam pemasaran produk maupun jasa, elemen-elemen ini bisa dikontrol dan dikoordinasikan untuk keperluan komunikasi dan memuaskan konsumen. Menurut Lupiyoadi (2001:58-65) bauran pemasaran jasa terdiri dari product (produk), price (harga), place (tempat), promotion (promosi), people (orang), physical evidence (bukti fisik) dan process (proses), customer service (pelayanan konsumen). Strategi yang kuat diperlukan pada posisi persaingan yang kompetitif dalam merebut pangsa pasar yang sejenis serta merupakan upaya meningkatkan tingkat penjualan.

Kegiatan bauran pemasaran dilakukan oleh perusahaan untuk memperkenalkan dan menjelaskan keunggulan dari suatu produk yang ditawarkan. Kegiatan pemasaran itu sendiri terdiri dari beberapa komponen atau variabel yang merupakan inti dari kegiatan pemasaran yaitu terdiri dari produk (product), harga (price), tempat atau saluran distribusi (place), dan promosi (promotion). Variabel-variabel tersebut saling menunjang dan berkaitan antara satu dengan lainnya. Tidak terbatas pada hal itu saja, perusahaan berupaya mempengaruhi serta membujuk calon konsumen

Page 2: Simeeeeeeeeet

agar bersedia mengkonsumsi produk yang dihasilkan, perusahaan harus juga berkomunikasi dengan konsumennya, dan apa yang dikomunikasikan jangan sampai menimbulkan keraguan., (Kotler, 2005:125).

Penetapan harga (price) yang tepat diharapkan dapat meningkatkan penawaran produk dan pembelian. Dengan melihat pentingnya suatu strategi pemasaran maka sudah selayaknya perusahaan perlu mempertimbangkan suatu konsep harga yang benar-benar berkualitas baik, sehingga dapat menunjang suatu keberhasilan perusahaan dalam menggelindingkan roda usahanya.

Harga adalah merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu barang atau jasa (Lamb, dkk. 2001:268). Faktor harga sangat mempengaruhi terhadap keputusan pembelian, Kartika Boutique Bengkulu memberikan penawaran harga yang relatif terjangkau oleh konsumen, adanya potongan harga yang diberikan sehingga membuat konsumen tertarik untuk berbelanja. Kartika Boutique Bengkulu terletak di Pasar Tradisional Modern (PTM) Kota Bengkulu, banyaknya pedagang dengan usaha sejenis membuat persaingan dalam memenangkan pasar semakin sempit. Untuk itu, penetapan harga mempunyai peranan paling penting dalam keputusan pembelian konsumen.

Page 3: Simeeeeeeeeet

BAB III

METODE PENELITIAN

2.1    Jenis Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang bertujuan untuk menentukan apakah terdapat asosiasi antar variabel dan membuat prediksi berdasarkan korelasi antarvariabel. (Erlina, Sri Mulyani: 2007:14)

2.2    Definisi Operasional

1. Harga (price) adalah nilai nominal yang ditetapkan oleh pihak Kartika Boutique Bengkulu sebagai imbalan atas produk yang dihasilkannya untuk konsumen. Indikatornya : a) Tingkat harga yang ditetapkan, b) Perbandingan harga dengan pesaing sejenis, c) Potongan harga maupun bonus yang diberikan , dan d) Kesesuaian harga dengan fasilitas yang diberikan.

2. Pengambilan keputusan pada dasarnya merupakan proses pemecahan masalah. Kebanyakan konsumen, baik konsumen individu maupun pembeli organisasi melalui proses mental yang hampir sama dalam memutuskan produk dan merek apa yang akan dibeli. Adapun indikatornya adalah faktor-faktor yang mendorong konsumen menganbil keputusan pembelian seperti: faktor kebutuhan dan sikap, faktor demografi dan gaya hidup, faktor kelompok referensi, serta faktor keluarga.

2.3    Metode Pengambilan Sampel

Sampel adalah penelitian yang dilakukan terhadap sebagian dari anggota populasi dimana sasarannya dapat menggambarkan sifat populasi yang bersangkutan. Menurut Singarimbun dan Effendi (1999: 108) populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga. Dalam penelitian ini populasi yang diteliti adalah konsumen yang membeli pada Kartika Boutique selama satu bulan dengan rata-rata pengunjung 15 orang per hari. Ketetapan populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 450 orang per hari. Dengan rincian rata-rata pengunjung 15 orang per hari dikalikan dengan satu bulan (30 hari).

Merujuk dari pendapat Sutrisno Hadi (2001: 73) bahwa dalam pengambilan sampel tidak ada ketentuan mutlak berapa persen sampel yang dapat diambil dari populasi, maka penulis mengambil sampel sebanyak 10% dari ketetapan populasi.

Jadi sampel yang akan diambil adalah 10% dari 450 orang yaitu 45 orang. Metode pengumpulan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling (penelitian sampling secara acak).

Peneliti menggunakan skala likert sebagai alat ukur. Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2006:86) untuk keperluan analisis kuantitatif maka diberi lima alternatif jawaban kepada responden untuk masing-masing vaiabel dengan menggunakan skala 1 sampai 5, adapun skor yang diberikan adalah:

Page 4: Simeeeeeeeeet

Sangat Setuju (SS) :                     5

Setuju (S) :                                   4

Kurang setuju (KS) :                    3

Tidak Setuju (TS) :                       2

Sangat Tidak Setuju (STS) :        1

 

2.4    Metode Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Kuesioner adalah pengumpulan data dengan cara mengajukan pertayaan melalui daftar pertayaan pada objek penelitian sesuai dengan variabel yang diteliti, yaitu harga dan keputusan pembelian.

1. Wawancara

Wawancara adalah kegiatan untuk mengumpulkan data pada objek penelitian dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung pada objek responden. Tujuan wawancara adalah untuk mendukung teknik kuesioner, terutama bila ada yang belum jelas.

1. Studi Pustaka Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara meninjau, membaca, dan mempelajari berbagai macam buku, artikel, yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

2.5    Metode Analisis

1. Metode Penelitian Analisis Deskriptif

Metode analisis yang dilakukan untuk menganalisis data-data dan keterangan yang diperoleh dengan jalan mengumpulkan, menyusun, dan mengklasifikasikan data-data yang diperoleh yang selanjutnya dianalisis sehingga diperoleh gambaran sebenarnya mengenai penetapan harga terhadap keputusan pembelian konsumen

1. Metode Penelitian Analisis Statistik 1. Analisis Distribusi Rata-rata Variabel

Untuk mengetahui adanya hubungan penetapan harga terhadap keputusan pembelian konsumen, maka digunakan analisis distribusi rata-rata variabel (Irine, 2009:69), sebagai berikut:

Interval kelas =  =  = 0.8

Page 5: Simeeeeeeeeet

Interval kelas :

1.00 – 1.80            = Sangat Tidak Setuju

1.81 – 2.60                        = Tidak Setuju

2.61 – 3.40                        = Kurang Setuju

3.41– 4.20                         = Setuju

4.21– 5.00             = Sangat Setuju

1. Korelasi Sederhana

Penggunaan teknik korelasi didasarkan atas sumber data yang diperoleh penulis serta adanya interval data. Adapun rumus koefisien korelasi product moment adalah:

rxy =   (Sugiyono, 2007:228)

Keterangan :

Rxy = koefisien korelasi antara x dan y

x    = Variabel Bebas

y    = Variabel Terikat

n    = Jumlah Bilangan

Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus diatas dapat memberikan tiga kemungkinan mengenai hubungan antara kedua variabel, yaitu:

a)      Nilai r yang positif menunjukkan hubungan kedua variabel positif, artinya  kenaikan nilai variabel yang satu diikuti oleh variabel yang lain.

b)      Nilai r yang negatif menunjukkan kedua variabel negatif, artinya menurunnya nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya nilai variabel yang lain.

c)      Nilai r yang sama dengan nol menunjukkan kedua variabel tidak mempunyai hubungan artinya variabel satu tetap meskipun yang lainnya berbeda.

1. Koefisien Diterminasi (D)

Koefisien diterminasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar (persentase) pengaruh yang timbulkan oleh penetapan harga terhadap keputusan pembelian. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Page 6: Simeeeeeeeeet

D = (r2) x 100%                       (Sugiyono, 2007:275)

Keterangan

D  = koefisien diterminasi

r    = koefisien korelasi product moment

Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefesien korelasi), digunakan penafsiran angka yang dikemukakan oleh Sugiyono (2006:214) yaitu:

Tabel 1: Interpretasi Koefesien Korelasi Product Moment

Interval Koefisien Tingkat Hubungan0,00-0,199 Sangat Rendah0,20-0,399 Rendah0,40-0,599 Sedang0,60-0,799 Kuat0,80-1,000 Sangat Kuat

 

 

1. Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis hubungan antara penetapan harga terhadap keputusan pembelian digunakan rumus berikut:

thitung           =                            (Sugiyono, 2006:214)

keterangan :

r    = koefisien korelasi

n   = jumlah data/sampel

Kreteria penilaian:

1. Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak, Ha diterima, berarti ada hubungan antara penetapan harga terhadap keputusan pembelian konsumen

2. Jika thitung < ttabel maka Ho diterima, Ha tolak, berarti tidak ada hubungan antara penetapan harga terhadap keputusan pembelian konsumen

Page 7: Simeeeeeeeeet