sim dan pengelolaan fasilitas

22
BAB I. PENDAHULUAN Latar belakang Perkembangan peradaban manusia pada dasarnya merupakan pengaruh perkembangan teknologi. Dengan kata lain, perkembangan teknologilah yang mendorong kemajuan peradaban manusia. Tentunya, selain faktor teknologi, masih ada banyak faktor yang mendorong kemajuan peradaban, misalnya kemajuan di bidang ekonomi, kedokteran, kesusasteraan dan sebagainya. Akan tetapi, dari sekian banyak faktor tersebut, yang menjadi faktor dominan adalah kemajuan teknologi. Kemajuan peradaban manusia menurut futurolog Alvin Toffler dapat dibagi ke dalam empat tahapan periode perkembangan zaman. Perubahan dari satu zaman ke zaman yang lain diawali sebuah revolusi peradaban akibat penemuan suatu jenis teknologi yang mengakibatkan perubahan di seluruh dunia. Itulah sebabnya, perubahan tersebut diistilahkan revolusi. Oleh Toffler, keempat tahapan tadi disebut gelombang 0, gelombang 1, gelombang 2 dan gelombang 3. Gelombang 0 ialah masa dimana manusia masih bergantung kepada alam. Manusia belum mengenal budidaya. Mereka sekadar mengambil makanan yang sudah disediakan oleh alam. Apabila manusia merasa lapar, ia akan mencari pohon yang buahnya dapat dimakan. Apabila buah-buah pohon di daerah tersebut sudah habis, manusia panda ke tempat lain untuk mencari makanan yang baru, dan demikian seterusnya. Manusia hidup secara nomaden sehingga diperlukan area cukup luas untuk dapat menghidupi sekelompok orang. Jadi, apabila kelompok orang tersebut SIM dalam Pengelolaan Fasilitas Sekolah 1

Upload: denny-kodrat

Post on 21-May-2015

456 views

Category:

Education


6 download

DESCRIPTION

Sistem Informasi Manajemen dalam pengelolaan fasilitas di sekolah/kampus

TRANSCRIPT

Page 1: SIM dan pengelolaan fasilitas

BAB I. PENDAHULUAN

Latar belakang

Perkembangan peradaban manusia pada dasarnya merupakan pengaruh

perkembangan teknologi. Dengan kata lain, perkembangan teknologilah yang mendorong

kemajuan peradaban manusia. Tentunya, selain faktor teknologi, masih ada banyak faktor

yang mendorong kemajuan peradaban, misalnya kemajuan di bidang ekonomi, kedokteran,

kesusasteraan dan sebagainya. Akan tetapi, dari sekian banyak faktor tersebut, yang menjadi

faktor dominan adalah kemajuan teknologi.

Kemajuan peradaban manusia menurut futurolog Alvin Toffler dapat dibagi ke dalam

empat tahapan periode perkembangan zaman. Perubahan dari satu zaman ke zaman yang lain

diawali sebuah revolusi peradaban akibat penemuan suatu jenis teknologi yang

mengakibatkan perubahan di seluruh dunia. Itulah sebabnya, perubahan tersebut diistilahkan

revolusi. Oleh Toffler, keempat tahapan tadi disebut gelombang 0, gelombang 1, gelombang

2 dan gelombang 3.

Gelombang 0 ialah masa dimana manusia masih bergantung kepada alam. Manusia

belum mengenal budidaya. Mereka sekadar mengambil makanan yang sudah disediakan oleh

alam. Apabila manusia merasa lapar, ia akan mencari pohon yang buahnya dapat dimakan.

Apabila buah-buah pohon di daerah tersebut sudah habis, manusia panda ke tempat lain untuk

mencari makanan yang baru, dan demikian seterusnya. Manusia hidup secara nomaden

sehingga diperlukan area cukup luas untuk dapat menghidupi sekelompok orang. Jadi,

apabila kelompok orang tersebut kembali ke tempat semula, persediaan makanan di tempat

itu sudah siap untuk dimakan lagi. Pada masa tersebut belum ada konsep kekayaan karena

alam begitu luas, makanan berlimpah dan jumlah manusia masih sedikit.

Ketika jumlah manusia semakin bertambah banyak, manusia mulai berpikir

bagaimana caranya menghasilkan bahan makanan tanpa membutuhkan area yang luas. Faktor

rumah juga mendorong munculnya kebutuhan akan teknologi untuk menghasilkan makanan

tanpa harus berpindah tempat. Tidak terlalu jelas kapan manusia menemukan teknologi

bercocok tanam. Walaupun tampak sederhana, dampak penemuan teknologi cocok tanam ini

mengubah peradaban manusia di seluruh dunia. Awal penemuan teknologi cocok tanam ini

disebut revolusi pertanian. Dengan demikian, peradaban manusia mulai memasuki

gelombang I.

Gelombang I ini berakhir seiring ditemukannya mesin uap oleh James Watt di abad

pertengahan. Revolusi industri ini mendorong beberapa penemuan lain seperti kereta api dan

SIM dalam Pengelolaan Fasilitas Sekolah 1

Page 2: SIM dan pengelolaan fasilitas

mengubah peradaban umat manusia di dunia. Selanjutnya, peradaban era gelombang kedua

itu menghasilkan penemuan komputer di tahun 1945. Produktivitas manusia yang

sebelumnya hanya diukur dari tenaga kerja dan modal, maka pada gelombang kedua

ditambah dengan faktor ilmu pengetahuan. Bahkan faktor ilmu pengetahuan ini lebih kuat

dibandingkan dengan faktor modal. Selain itu, pihak yang menguasai ilmu pengetahuan akan

selalu mampu mengantisipasi keadaan dan bertahan untuk terus berkembang. Latar belakang

inilah yang tampaknya mendorong orang pada masa sekarang berlomba-lomba sekolah ke

jenjang S-2 bahkan S-3. Manusia mulai menyadari bahwa mereka memiliki ilmu

pengetahuan/informasi akan mempunyai pengaruh.

Pengelolaan sebuah organisasi tentu melibatkan berbagai sumber daya merupakan

aset organisasi tersebut. Informasi sebagai suatu sumber daya organisasi semakin dianggap

penting untuk dikelola seperti halnya sumber daya organisasi lainnya. Lima jenis sumber

daya organisasi dikenal 5M adalah:

1. Man

2. Money

3. Material

4. Machine

5. Method

Pada masa sekarang 5 M tersebut harus ditambah satu faktor lagi, yaitu informasi.

Perhatian pada manajemen informasi semakin lama semakin besar. Informasi semakin

disadari sebagai sumber daya organisasi yang perlu dikelola dengan baik. Hal ini disebabkan

paling tidak dua hal. Pertama, kegiatan bisnis yang semakin kompleks dibanding sebelumnya.

Hampir semua perusahaan terkena pengaruh ekonomi global, yang merupakan dampak

globalisasi. Perusahaan-perusahaan saat ini bersaing dalam pasar internasional. Kedua,

kemampuan komputer yang makin baik dari segi harga, kemampuan maupun kemudahan

penggunaannya. Hal ini membuat pemrosesan informasi menjadi semakin mudah, cepat dan

tepat, disamping juga didukung oleh perkembangan teknologi pendukung lain seperti

komunikasi dan jaringan komputer yang juga berlangsung pesat. Pengaruhnya adalah arus

informasi dapat mengalir dengan sangat cepat pula. Semua perkembangan tersebut semakin

membuat informasi menjadi sumber daya yang sangat berharga dan perlu dikelola dengan

cermat.

Dalam konteks pendidikan, pengelolaan terhadap informasi memegang peranan

penting. Lembaga pendidikan sangat berkepentingan dalam mengelola arus informasi agar

organisasinya berjalan tanpa hambatan, dikelola dengan baik serta dapat berkembang di

SIM dalam Pengelolaan Fasilitas Sekolah 2

Page 3: SIM dan pengelolaan fasilitas

tengah persaingan antarlembaga pendidikan. Bertolak dari pangkal bahwa banyak aspek

informasi yang perlu dikelola dengan memadai dalam lembaga pendidikan, maka makalah ini

membahas bagaimana peranan sistem informasi manajemen dalam pengelolaan fasilitas

sekolah/kampus. Dalam makalah ini, dibahas pula beberapa bagian sistem informasi dalam

lembaga pendidikan, yang secara langsung berhubugan dengan fasilitas sekolah/kampus,

seperti pengelolaan informasi di bidang akademik, ketenagaan, penelitian, pengabdian

masyarakat, perpustakaan, keuangan, kerjasama, kemahasiswaan untuk memperkaya

gambaran dan mengintegrasikan pengelolaan informasi di sekolah/kampus.

SIM dalam Pengelolaan Fasilitas Sekolah 3

Page 4: SIM dan pengelolaan fasilitas

BAB II. PEMBAHASAN

Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sebuah sistem informasi yang berfungsi

mengelola informasi bagi manajemen organisasi. Peran informasi di dalam organisasi dapat

diibaratkan sebagai darah pada tubuh manusia. Tanpa adanya aliran informasi yang sehat,

organisasi akan mati. Di dalam organisasi, SIM berfungsi baik untuk pengolahan transaksi,

manajemen kontrol maupun sebagai sistem pendukung pengambilan keputusan. Konsep SIM

sebenarnya telah ada sebelum komputer muncul, yaitu di mana segala macam informasi di

dalam organisasi harus diolah dengan cepat, teliti dan andal. Namun, tanpa komputer tersebut

hanya menjadi teori. Sekarang, dengan adanya komputer, konsep SIM tersebut telah menjadi

kenyataan.

Informasi merupakan salah satu elemen dalam manajemen perusahaan. Agar

informasi dapat mengalir lancar, para manajer perlu menempatkan informasi dalam suatu

kerangka sistem. Sistem dapat didefinisikan sebagai sekelompok elemen yang terintegrasi

dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Hal pertama yang perlu

diperhatikan dalam suatu sistem adalah elemen-elemennya. Tentunya setiap sistem memiliki

elemen-elemennya sendiri, yang kombinasinya berbeda antara sistem yang satu dengan

sistem yang lain. Namun demikian, susunan dasarnya tetap sama.

Sistem informasi dalam manajemen perusahaan adalah sistem yang terbuka dan

sistem yang lingkaran tertutup. Sistem informasi mendapatkan input berupa data-data atau

kejadian dalam perusahaan, diubah dengan pengolah informasi untuk memperoleh informasi.

Pengolah informasi tersebut dapat berupa komputer, orang ataupun gabungan keduanya.

Adapun yang menjalankan fungsi mekanisme pengendaliannya adalah para manajer dalam

mengambil keputusan untuk memecahkan persoalan dalam perusahaan dan untuk mencapai

target dan tujuan perusahaan. Selanjutnya, keputusan-keputusan manajer diharapkan dapat

membawa perubahaan sehingga pada akhirnya output sistem memenuhi harapan manajer.

Jadi, suatu sistem informasi terdiri atas elemen data, informasi, pengolah informasi dan

manajer.

Sistem informasi merupakan sistem konseptual yang memakai sumber daya

konseptual, data dan informasi, untuk mewakili sistem fisik yang dalam hal ini berupa

perusahaan atau organisasi. Komuter merupakan suatu sistem fisik, tetapi daya dan informasi

yang tersimpan di dalamnya dapat dipandang sebagai suatu sistem konseptual. Data atau

informasi mewakili sistem fisik. Bagaimana data tersebut tersimpan tidaklah penting. Yang

SIM dalam Pengelolaan Fasilitas Sekolah 4

Page 5: SIM dan pengelolaan fasilitas

penting adalah apa yang diwakili oleh data atau informasi tersebut. Oleh karena itu, sistem

informasi membantu para manajer dan pimpinan perusahaan untuk mendapatkan bahan

masukan penting bagi manajer dalam pengambilan keputusan. Oleh sebab itu, sistem

informasi haruslah dapat mewakili perusahaan itu sendiri.

Pola manajemen yang diterapkan di dalam institusi pendidikan masa sekarang sangat

bervariatif. Oleh karena itu, sistem informasi yang diterapkan pun bervariasi sesuai

kebutuhan masing-masing organisasi. Dalam institusi pendidikan (sekolah/kampus), sistem

informasi dikembangkan sbb:

1. Sistem Informasi Akademik.

2. Sistem Informasi Ketenagaan.

3. Sistem Informasi Sarana dan Prasarana.

4. Sistem Informasi Penelitian.

5. Sistem Informasi Pengabdian pada Masyarakat.

6. Sistem Informasi Kemahasiswaan dan Alumni.

7. Sistem Informasi Perpustakaan

8. Sistem Informasi Keuangan.

9. Sistem Informasi Kerjasama.

10. Hubungan antara sistem satu dengan yang lain digambarkan dalam gambar di bawah

ini:

Gambar 1. Diagram hubungan antarsistem

Dalam gambar 1 di atas terlihat jelas hubungan antarsistem yang satu dengan yang lain. Arus

informasi masuk dan keluar dari sistem akedemik menghubungkan dengan sistem-sistem

yang lain, seperti dengan penelitian, ketenagaan, keuangan, kerjasama, mahasiswa,

pengabdian masyarakat, sarana dan prasarana hingga perpustakaan. Dari sini dapat terlihat

bahwa seluruh kejadian akan langsung terpantau di akademik.

SIM dalam Pengelolaan Fasilitas Sekolah 5

Page 6: SIM dan pengelolaan fasilitas

Sistem Informasi Akademik

Pada sistem ini, informasi yang disediakan antara lain:

1. Registrasi siswa/mahasiswa baru.

SIM dapat mencetak kartu siswa/mahasiswa secara langsung. Selain itu, juga

dihasilkan laporan yaitu data induk siswa/mahasiswa, daftar siswa/mahasiswa, rekap

siswa/mahasiswa per-tingkat/per-fakultas, per-kelas/perjurusan dan daftar

siswa/mahasiswa baru per-kelas.

2. Registrasi siswa/mahasiswa lama.

Demikian juga SIM dapat langsung mencetak kartu siswa/mahasiswa. Selain itu, juga

dapat dihasilkan laporan antara lain daftar siswa/mahasiswa, rekap siswa/mahasiswa

per tingkat/per-fakultas/per-jurusan, daftar SPP dan praktikum siswa/mahasiswa dan

terakhir rekap siswa/mahasiswa cuti dan pindah/mutasi.

3. Penyelenggaraan akademik.

Informasi yang dihasilkan masih dibedakan untuk tiga kelompok. Kelompok-

kelompok tersebut adalah siswa/mahasiswa, guru/dosen dan bagian

kurikulum/fakultas. Untuk siswa/mahasiswa, informasi yang dibutuhkan antara lain

jadwal mata pelajaran/kuliah, daftar hadir, daftar hadir ujian, kartu kemajuan studi

dan transkrip. Kemudian bagi guru/dosen, disediakan informasi berupa jadwal

pelajaran/kuliah, daftar peserta, daftar hadir guru/dosen, daftar isian nilai dan daftar

prestasi nilai. Terakhir untuk fakultas/bagian akademik di sekolah, membutuhkan

informasi mengenai daftar mahasiswa, daftar pengajar, daftar mata kuliah/mata

pelajaran, daftar prestasi siswa/mahasiswa, sejarah kemajuan studi dan sejarah

prestasi mahasiswa.

4. Lulusan/Alumni.

Informasi yang dihasilkan antara lain transkrip nilai akademik. Sementara itu, untuk

kebutuhan manajemen sekolah/perguruan tinggi dapat disediakan daftar lulusan dan

rekap penyelesaian studi.

5. Pembinaan Kurikulum.

Informasi yang dapat disediakan baik untuk mahasiswa, guru maupun

sekolah/universitas adalah daftar kuliah/pelajaran.

Diagram modulnya adalah sbb:

SIM dalam Pengelolaan Fasilitas Sekolah 6

Page 7: SIM dan pengelolaan fasilitas

Gambar 2. Diagram Sistem Informasi Akademik

Dari gambar 2 terlihat mahasiswa yang melakukan registrasi, informasinya aka masuk ke

data induk, kemudian melakukan rencana studi sesuai denga kurikulum yang berlaku. Setelah

itu, hasil studi atau alumni akan terekap dalam data induk.

Sistem Informasi Penelitian

Sistem informasi penelitian, khususnya di perguruan tinggi, menghubungkan antara

manajemen universitas dengan pihak Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) dalam

pemenuhan kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan oleh manajemen universitas

antara lain:

1. Daftar penelitian.

2. Rekap penelitian berdasarkan bidang ilmu dan sumber dana.

3. Rekap penelitian berdasarkan fakultas dan bidang ilmu.

4. Rekap penelitian berdasarkan bidang ilmu dan lokasi penelitian.

Menjawab kebutuhan tersebut, direktorat jenderal perguruan tinggi dapat mengirimkan ketiga

hal terakhir yang disebutkan di atas, yaitu:

1. Rekap penelitian berdasarkan bidang ilmu dan sumber dana.

2. Rekap penelitian berdasarkan fakultas dan bidang ilmu.

3. Rekap penelitian berdasarkan bidang ilmu dan lokasi penelitian.

Diagramnya adalah sbb:

SIM dalam Pengelolaan Fasilitas Sekolah 7

Page 8: SIM dan pengelolaan fasilitas

Gambar 3. Diagram Sistem Informasi Penelitian

Di gambar 3, usulan penelitian akan dinilai dan dilakukan penilaian untuk disetujui atau

tidak. Setelah disetujui, dilakukan pemantauan dan hasil penelitian tesebut dilaporkan ke

bagian penelitian untuk didokumentasikan.

Sistem Informasi Pengabdian pada Masyarakat

Kegiatan unit kerja ini antara lain menyelenggarakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) bagi

mahasiswa. Informasi yang dapat disediakan antara lain:

1. Daftar nilai untuk mahasiswa dan jadwal bimbingan serta daftar bobor kredit

bimbingan untuk dosen.

2. Bagi manajemen perguruan tinggi dapat disediakan daftar judul pengabdian, rekap

kegiatan pengabdian per-fakultas dan asal dana, rekap kegiatan pengabdian per-jenis

kegiatan dan lokasi, serta rekap kegiatan pengabdian per-jenis kegiatan dan bidang

ilmu. Diagramnya adalah sbb:

Gambar 4. Diagram Sistem Informasi Pengabdian pada masyarakat

SIM dalam Pengelolaan Fasilitas Sekolah 8

Page 9: SIM dan pengelolaan fasilitas

Di gambar 4 di atas, usulan pengabdian pada masyarakat akan masuk dalam data usulan

untuk disetujui. Setelah itu, dilakukan pemantauan oleh pihak pengabdian pada masyarakat,

seluruh laporan akan dinilai apakah hasilnya ditolak atau diperbaiki. Pelaporan tersebut akan

menjadi rencana tahunan untuk diusulkan pada program tahun berikutnya.

Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

Dalam sistem informasi ini, ada dua kelompok informasu, yaitu data induk dan pengelolaan.

Informasi. Informasi yang dapat disediakan untuk memenuhi kebutuhan manajemen

universitas adalah:

1. Daftar urut kepangkatan.

2. Daftar pegawai calon naik golongan.

3. Rekap pegawai menurut jenjang pendidikan.

4. Rekap pegawai menurut golongan.

5. Daftar pegawai calon pensiun.

6. Daftar gaji.

7. Daftar gaji pegawai.

Adapun informasi yang dibutuhkan direktorat jenderal adalah rekap pegawai menurut jenjang

pendidikan dan daftar pegawai calon pensiun. Diagramnya adalah sbb:

Gambar 5. Diagram Sistem Informasi sumber daya manusia

Pada gambar 5 di atas, seluruh pegawai/ketenagaan terdata dalam data induk. Data induk ini

akan selalu dilakukan pemutakhiran mengenai informasi mutasi atau perubahan-perubahan

lainnya.

Sistem Informasi Sarana dan Prasarana

Ada dua kelompok informasi yang bisa ditemukan dalam sistem ini, yaitu buku induk

(identitas) dan pengelolaan. Dalam kelompok informasi pengelolaan, siswa/mahasiswa dan

guru/dosen, siswa/mahasiswa dan guru/dosen mendapatkan jadwal kuliah/pelajaran.

SIM dalam Pengelolaan Fasilitas Sekolah 9

Page 10: SIM dan pengelolaan fasilitas

Informasi yang dapat disediakan antara lain:

A.Untuk kebutuhan manajemen sekolah/universitas antara lain:

1. Daftar barang.

2. Daftar kapasitas ruang kelas/kuliah.

3. Daftar ruang guru/dosen.

4. Daftar ruang perpustakaan.

5. Daftar ruang laboratorium.

6. Rekap jumlah barang inventaris dan non-inventaris.

7. Rekap jumlah ruang per-fakultas/jurusan.

8. Rekap jumlah ruang laboratorium per-fakultas/jurusan.

9. Rekap ruang perpustakaan per-fakultas/jurusan.

B. Untuk direktorat jenderal/dinas pendidikan, dapat dikirimkan:

1. Rekap jumlah ruang per fakultas/jurusan.

2. Rekap jumlah laboratorium per fakultas/jurusan.

3. Rekap ruang perpustakaan per fakultas.

Diagramnya adalah sbb:

Gambar 6. Diagram Sistem Informasi sarana dan prasarana

Pada gamar di atas seluruh barang diadministrasi dengan tercantum ke tabel barang.

Inventarisasi mencakup data tabel barang, mutasi dan pengadaan barang baru.

Sistem Informasi Perpustakaan

Sub-sistem perpustakaan terdiri atas tiga kegiatan, yaitu inisialisasi buku, keanggotaan dan

pelayanan perpustakaan. Informasi yang dapat disediakan antara lain adalah:

SIM dalam Pengelolaan Fasilitas Sekolah 10

Page 11: SIM dan pengelolaan fasilitas

1. Pencetakan catalog bahan pustaka.

2. Rekapitulasi bahan pustaka per jenis penerbitan.

3. Rekapitulasi pengunjung dan peminjam per fakultas.

4. Rekapitulasi bahan pustaka yang dipinjam.

5. Peminjam yang terlambat mengembalikan bahan pustaka.

Diagramnya adalah sbb:

Gambar 7. Diagram Sistem Informasi perpustakaan

Pada gambar 7 terlihat bahwa buku-buku yang berada di perpustakaan akan dikatalogkan

sesuai ilmu bahasan dalam buku tersebut. Katalog ini akan digunakan seterusnya untuk data

registrasi bahan pustaka, peminjaman dan laporan.

Sistem Informasi Kemahasiswaan dan Alumni

Sistem Kemahasiswaan dan Alumni terdiri empat bagian, yaitu kegiatan

kesiswaan/kemahasiswaan, kesejahteraan siswa/mahasiswa, kelembagaan siswa/mahasiswa

dan informasi khusus, dan lulusan. Dengan demikian, informasi yang disediakan antara lain:

1. Laporan aktivitas kegiatan.

2. Daftar penyelesaian kegiatan.

3. Rekapitulasi aktivitas kegiatan.

4. Daftar fungsionaris kegiatan.

5. Data mahasiswa dan aktivitasnya.

6. Laporan aktivitas lembaga mahasiswa.

7. Rekapitulasi aktivitas lembaga.

8. Daftar fungsionaris lembaga.

SIM dalam Pengelolaan Fasilitas Sekolah 11

Page 12: SIM dan pengelolaan fasilitas

9. Daftar informasi khusus.

10. Rekapitulasi informasi khusus.

11. Daftar penghuni asrama.

12. Daftar pengurus dan fasilitas asrama.

13. Daftar calon/penerima beasiswa per jenis beasiswa.

14. Rekapitulasi calon/penerima beasiswa per jenis beasiswa.

15. Rekapitulasi calon/penerima beasiswa per jenis beasiswa dan fakultas/jurusan.

16. Daftar usulan mahasiswa ikatan dinas.

17. Daftar penerima ikatan dinas akan lulus.

18. Rekapitulasi jumlah mahasiswa ikatan dinas akan dan sudah lulus.

19. Laporan kemajuan IPK/nilai penerima beasiswa.

20. Daftar perincian dana ikatan dinas.

21. Daftar penerima dana/asuransi.

22. Daftar jumlah anggota koperasi mahasiswa.

23. Daftar pengurus koperasi mahasiswa.

24. Dafar instasi lulusan.

Diagramnya adalah sbb:

Gambar 8. Diagram Sistem Informasi kemahasiswaan dan alumni

Pada tabel 8 di atas terlihat bahwa seluruh informasi kemahasiswaan baik itu dari kegiatan

kemahasiswaan, lembaga kemahasiswaan, lulusan hingga kesejahteraan akan masuk dalam

laporan. Laporan ini nantinya digunakan oleh pimpinan sekolah/perguruan tinggi untuk

membuat kebijakan-kebijakan dalam kemahasiswaan.

Sistem Informasi Keuangan

Sistem informasi keuangan terdiri dari:

1. Anggaran.

2. Transaksi.

3. SPJ, SPP dan SPM.

SIM dalam Pengelolaan Fasilitas Sekolah 12

Page 13: SIM dan pengelolaan fasilitas

4. Penggajian.

Dengan demikian, informasi yang dapat disediakan adalah:

1. Anggaran belanja per-tahun.

2. Kegiatan anggaran belanja.

3. Daftar surat perintah membayar.

4. Daftar surat pertanggungjawaban.

5. Rekapitulasi realisasi daftar rincian kegiatan bidang-bidang.

6. Rekapitulasi anggaran rutin per unit kerja.

7. Rekapitulasi anggaran pembangunan per unit kerja.

8. Rekapitulasi SPP per-unit kerja.

9. Rekapitulasi anggaran rutin per-fungsi.

10. Rekapitulasi anggaran pembangunan per-fungsi.

11. Rekapitulasi anggaran DRK per-fungsi.

12. Rekapitulasi perolehan SPP per-semester.

13. Daftar gaji pegawai.

Diagramnya adalah sbb:

Gambar 9. Diagram Sistem Informasi keuangan

Pada gambar 9, seluruh transaksi dalam anggaran, SPJ, SPP, SPM, Kas bank, gaji akan

masuk dalam laporan. Seluruh aliran informasi keuangan akan berakhir di kolom laporan.

Pihak keuangan nantinya mengadministrasikan laporan keuangan tersebut.

Sistem Informasi Kerjasama

Sistem informasi kerjasama terdiri dari kerjasama dalam negeri, kerjasama luar negeri dan

peningkatan kualitas guru/dosen. Untuk itu, informasi yang dapat disediakan antara lain:

1. Daftar kerjasama dalam negeri per-sumber dana.

2. Daftar kerjasama dalam negeri dan penanggung jawab.

3. Rekapitulasi kerjasama dalam negeri.

SIM dalam Pengelolaan Fasilitas Sekolah 13

Page 14: SIM dan pengelolaan fasilitas

4. Daftar kerjasama luar negeri dan sumber daya.

5. Daftar kerjasama luar negeri dan penanggung jawab.

6. Rekapitulasi kerjasama luar negeri.

7. Rekapitulasi tenaga asing.

8. Daftar tenaga asing dan masa tugas.

9. Rekapitulasi siswa/mahasiswa asing.

10. Daftar siswa/mahasiswa asing.

11. Daftar guru/dosen yang masih ikut S-2, S-3, spesialis dalam/luar negeri.

12. Daftar guru/dosen yang sudah lulus S-2, S-3, Diploma, Spesialis dalam/luar negeri.

13. Rekapitulasi guru/dosen yang masuh ikut S-2, S-3, Spesialis dalam/luar negeri.

14. Rekapitulasi guru/dosen yang sudah lulus S-2, S-3, Diploma, Spesialis dalam/luar

negeri.

Diagramnya adalah sbb:

Gambar 10. Diagram Sistem Informasi kerjasama

Pada gambar 10 di atas, seluruh kerjasama baik dari dalam negeri, luar negeri dilakukan

pemantauan. Hasil pemantauannya masuk dalam laporan. Begitupula dalam kerjasama

pertukaran tenaga asing, mahasiswa asing dan studi lanjut, semuanya akan masuk dalam

laporan.

SIM dalam Pengelolaan Fasilitas Sekolah 14

Page 15: SIM dan pengelolaan fasilitas

BAB III. KESIMPULAN

Revolusi dalam sistem informasi mempermudah pimpinan sekolah/perguruan tinggi

dalam melakukan manajemen di organisasinya. Planning, Organizing, Actuating dan

Controlling yang merupakan dasar manajemen dapat diterapkan secara tepat, efektif dan

efisien disebabkan alur informasi yang jelas. Evaluasi dari setiap sistem organisasi dapat

secara mudah terpantau sehingga lembaga bisa secara mudah melakukan pengambilan

keputusan dari hasil evaluasi yang menyeluruh dari setiap sistem tersebut.

Dalam konteks pengelolaan fasilitas sekolah, SIM membantu pimpinan sekolah untuk

memetakan bagian mana dalam fasilitas sekolah yang diperlukan atau dianggap kurang. SIM

berperan penting dalam pendataan inventarisasi fasilitas sekolah termasuk didalamnya

bagaimana alur perijinan fasilitas tersebut itu dibuat. Alur perijinan yang jelas dan

pengadministrasian yang tepat akan memudahkan pimpinan sekolah memantau usia (life

time) suatu barang atau fasilitas sehingga diketahui berapa lama penyusutannya sehingga

sekolah dapat menyiapkan pengganti/sparepart yang dibutuhkan, sesuai dengan fasilitas yang

rusak tersebut.

Fasilitas sekolah terkait dengan sarana dan prasarana, perpustakaan dan juga

pendukung yang digunakan dalam layanan akademik sebagaimana yang digambarkan dalam

bab pembahasan sebelumnya. Pengelolaan atas keseluruhan fasilitas tersebut dapat membantu

peningkatan pelayanan pendidikan dan pada akhirnya dapat memperbaiki mutu pendidikan

secara umum.

SIM dalam Pengelolaan Fasilitas Sekolah 15

Page 16: SIM dan pengelolaan fasilitas

DAFTAR PUSTAKA

Bates, A.W. 2000. Managing Technological Change: Strategies for University and

College Leaders. San Francisco: Jossey Bass.

Brown, J.S. and P.Duguid. 2000. The Social Life of Information. Boston MA:Harvard

Business School Press.

Gintings. Abdorrakhman. 2009. Aplikasi SIM dalam Sistem Pendidikan. Bandung: Pusat

Penerbitan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Nusantara

Nugroho, Eko. 2008. Sistem Informasi Manajemen: Konsep, Aplikasi dan Perkembangan.

Jogjakarta: Penerbit Andi

Wiyono, Bambang Budi. 2003. Evaluasi Pembelajaran. Malang: Elang Emas

SIM dalam Pengelolaan Fasilitas Sekolah 16