silabus mata pelajaran

23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan pemerintah mengenai pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah sejalan dan dilandasi paradigma baru pengelolaan pendidikan yang memberikan otonomi kepada sekolah. Sekolah sesuai dengan kondisinya, potensi siswa, dan potensi daerah, dalam batas-batas tertentu diberi keleluasaan untuk mengembangkan kurikulumnya sendiri. Sekolah diharapkan dapat melakukan analisis kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, serta peluang dan ancaman yang dihadapi. Dari sini mereka bersama-sama dengan stakeholdernya dapat membuat benchmarking yang tidak harus sama dengan sekolah di tempat lain. Sayangnya banyak sekolah yang tidak mampu memahami esensi kebijakan tersebut. Mereka lebih mengharapkan Pemerintah memberikan pedoman, aturan, dan petunjuk teknis yang jelas dan terrinci. Fenomena yang ditemui di banyak sekolah pada awal-awal pemberlakukan KTSP, bahkan juga sekarang adalah sebagian besar sekolah sudah terbiasa “diatur”, sehingga ada yang gagap, malas atau kurang percaya diri ketika diberi kesempatan “mengatur” diri sendiri. Dalam situasi demikian peran pengawas sangat diharapkan. Pengawas seharusnya memberikan dorongan sekaligus membimbing para kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, dan komite sekolah untuk mengembangkan KTSP dalam wujud silabus, dan RPP sebagai bagian yang tak terpisahkan. Pengantar Kurikulum_Kelompok 9Page 1

Upload: godoxs

Post on 01-Jan-2016

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

2.1 Silabus Mata Pelajaran2.2 Prinsip Penyusunan Silabus2.3 Langkah Penyusunan Silabus2.4 Format Silabus

TRANSCRIPT

Page 1: silabus mata pelajaran

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebijakan pemerintah mengenai pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan adalah sejalan dan dilandasi paradigma baru pengelolaan pendidikan yang

memberikan otonomi kepada sekolah. Sekolah sesuai dengan kondisinya, potensi siswa,

dan potensi daerah, dalam batas-batas tertentu diberi keleluasaan untuk mengembangkan

kurikulumnya sendiri. Sekolah diharapkan dapat melakukan analisis kekuatan dan

kelemahan yang dimiliki, serta peluang dan ancaman yang dihadapi. Dari sini mereka

bersama-sama dengan stakeholdernya dapat membuat benchmarking yang tidak harus

sama dengan sekolah di tempat lain. Sayangnya banyak sekolah yang tidak mampu

memahami esensi kebijakan tersebut. Mereka lebih mengharapkan Pemerintah

memberikan pedoman, aturan, dan petunjuk teknis yang jelas dan terrinci.

Fenomena yang ditemui di banyak sekolah pada awal-awal pemberlakukan KTSP,

bahkan juga sekarang adalah sebagian besar sekolah sudah terbiasa “diatur”, sehingga ada

yang gagap, malas atau kurang percaya diri ketika diberi kesempatan “mengatur” diri

sendiri. Dalam situasi demikian peran pengawas sangat diharapkan. Pengawas seharusnya

memberikan dorongan sekaligus membimbing para kepala sekolah, wakil kepala sekolah,

guru, dan komite sekolah untuk mengembangkan KTSP dalam wujud silabus, dan RPP

sebagai bagian yang tak terpisahkan.

Proses pembelajaran sendiri pada hakikatnya merupakan suatu proses yang ditata dan

diatur sedemikian rupa menurut langkah-langkah tertentu agar dalam pelaksanaannya

dapat mencapai hasil yang diharapkan dan kompetensi dasar dapat tercapai secara efektif.

Memperhatikan hal di atas, salah satu peran yang harus dilakukan pengawas sekolah

adalah bagaimana mengarahkan pihak pengelola sekolah, khususnya guru, agar dalam

penyusunan silabus didasarkan atas pertimbangan yang matang supaya siswa memiliki

pengalaman belajar yang bermakna. Silabus yang dikembangkan dengan tepat dan efektif

akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan pembelajaran. Komponen-

komponen dalam silabus tersebut harus disusun dan dikembangkan secara sistematis dan

sistemik. Untuk mrngenal silabus secara mudah dan dapat diterapkan, maka penulis

bermaksud untuk menyusun makalah dengan judul “Silabus Mata Pelajaran”.

Pengantar Kurikulum_Kelompok 9 Page 1

Page 2: silabus mata pelajaran

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu sebagai

berikut :

1) Apa yang dimaksud silabus mata pelajaran?

2) Bagaimana prinsip penyusunan silabus?

3) Bagaimana langkah penyusunan silabus?

4) Bagaimana format dari silabus?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan yang hendak dicapai dalam

penulisan makalah ini adalah sebaga berikut :

1) Mendeskripsikan tentang silabus mata pelajaran;

2) Menjelaskan tentang prinsip penyusunan silabus;

3) Menjelaskan tentang langkah penyusunan silabus;

4) Menjelaskan tentang format silabus.

Pengantar Kurikulum_Kelompok 9 Page 2

Page 3: silabus mata pelajaran

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Silabus Mata Pelajaran

Silabus mata pelajaran adalah unsur-unsur materi dari suatu mata pelajaran yang akan

dikembangkan dalam suatu uraian , dijadikan sebagai bahan ajar dari suatu proses

kegiatan pembelajaran. Jadi, silabus dan RPP merupakan tindak lanjut pengembangan dari

silabus mata pelajaran. Silabus dan RPP merupakan perencanaan kegiatan pembelajaran.

Penyusunan silabus dan RPP adalah tugas pokok tenaga pendidik, ia merupakan

kompetensi keahlian dan keterampilan oleh seorang tenaga pendidik, karenanya ia bagian

dari suatu disiplin ilmu yang disusun secara ilmiah. Tenaga pendidik yang diharapkan oleh

kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah tenaga pendidik yang mampu memahami

secara teoritik dan peraktek dalam mewujudkan silabus dan RPP. Perumusan Silabus dan

RPP dilandasi oleh konsep dasar silabus dan RPP.

Sebagaimana yang telah diungkap di atas bahwa satuan pendidikan sangat

membutuhkan tenaga pendidik yang mampu memahami silabus dan RPP secara benar,

Sementara dewasa ini banyak para tenaga pendidik, baik pada tingkat dasar maupun

tingkat menengah belum memahami secara benar tentang konsep dasar silabus dan RPP.

Hal ini mengakibatkan mereka mengabdi tanpa kompetensi yang diharapkan, bila hal ini

terus berjalan, akan terjadi kehancuran dalam dunia pendidikan, sehingga bukanlah

melahirkan peserta didik yang cerdas dan terampil serta mandiri, akan tetapi melahirkan

peserta didik yang memiliki kompetensi yang sangat lemah. Yang akhirnya

mengakibatkan kehancuran di dunia pendidikan.

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan

tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi

pembelajaran, indikator, penilaian hasil belajar, alokasi waktu, dan sumber belajar.

(E.Mulyasa, KTSP.190). Komponen silabus yang dimuat dalam standar nasional

pendidikan adalah merupakan konsep dasar silabus dan RPP. Konsep dasar silabus

merupakan konsep minimal, artinya konsep ini harus dikembangkan, sehingga memadai,

sesuai dengan kebutuhan tingkat satuan pendidikan.

Pengantar Kurikulum_Kelompok 9 Page 3

Page 4: silabus mata pelajaran

Pada pasal 73 PP.No. 19 Tahun 2005 menyatakan bahwa badan yang berwenang

melakukan pengembangan konsep dasar silabus adalah Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP). Konsep dasar silabus dikembangkan oleh BSNP dengan lebih

terstruktur, dengan memuat sebagai berikut: identitas mata pelajaran atau tema pelajaran,

SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,

penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. (permen diknas RI Nomor 41 Tahun 2007,

bag.A. II).

Silabus ini akan sangat bermanfaat sebagai pedoman bagi pengajar karena berisi

petunjuk secara keseluruhan mengenai tujuan dan ruang lingkup materi yang harus

dipelajari oleh peserta didik. Selain itu, juga menerangkan tentang kegiatan belajar

mengajar, media, dan evaluasi yang harus digunakan dalam proses pembelajaran kepada

peserta didik. Dengan berpedoman pada silabus diharapkan pengajar akan dapat mengajar

lebih baik, tanpa khawatir akan keluar dari tujuan, ruang lingkup materi, strategi belajar

mengajar, atau keluar dari sistem evaluasi yang seharusnya. Untuk para administrator

termasuk kepala sekolah, silabus dapat dijadikan rujukan dalam menentukan berbagai

kebijakan sekolah seperti menentukan skala prioritas dalam menyediakan sarana

prasarana. Bagi para pengawas silabus bermanfaat untuk melakukan supervisi sekolah,

misalnya untuk memberikan layanan dan bantuan kepada guru yang mengalami kesulitan,

atau untuk mengobservasi apakah pembelajaran yang dilakukan guru berada pada jalur

yang sesuai.

Menurut para ahli pembuat kurikulum, terdapat banyak macam komponen silabus

yang tersusun dalam suatu matrik silabus. Hal inilah yang harus dicermati dan dipilih oleh

suatu institusi dalam mengelompokkan komponen-komponen tersebut. Adapun komponen

silabus suatu mata pelajaran yaitu sebagai berikut :

a. Identitas Mata Pelajaran

b. Standar kompetensi

c. Kompetensi dasar

d. Materi pembelajaran

e. Kegiatan pembelajaran

f. Indikator pencapaian kompetensi

g. Alokasi waktu

h. Sumber belajar

i. Penilaian

Pengantar Kurikulum_Kelompok 9 Page 4

Page 5: silabus mata pelajaran

2.2 Prinsip Penyusunan Silabus

Penyusunan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok

dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran

(MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan. Agar silabus dapat

tersusun dengan baik, dibutuhkan tim kerja yang memadai dan memiliki beberapa

kapabilitas. Sebaiknya dalam tim kerja tersebut tersedia ahli kurikulum, ahli mata

pelajaran, ahli disain pembelajaran, ahli evaluasi, dan ahli lainnya yang diperlukan.

Selanjutnya, perlu juga ditetapkan struktur organisasi dan tatalaksana tim pengembang

silabus tersebut. Selain itu dalam penyusunan silabus perlu dipertimbangkan beberapa

prinsip, diantaranya yaitu sebagai berikut :

1. Ilmiah

Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus

benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Mengingat silabus

berisikan garis-garis besar isi/materi pembelajaran yang akan dipelajari siswa, maka

materi/isi pembelajaran tersebut harus memenuhi kebenaran ilmiah. Untuk itu,

dalam penyusunan silabus disarankan melibatkan ahli bidang keilmuan masing-

masing mata pelajaran agar materi pembelajaran tersebut memiliki validitas yang

tinggi.

2. Relevan Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam

silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan

spritual peserta didik.

3. Sistematis

Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam

mencapai kompetensi.

4. Konsisten

Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar,

indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan

sistem penilaian.

Pengantar Kurikulum_Kelompok 9 Page 5

Page 6: silabus mata pelajaran

5. Memadai

cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan

sistem penilaian cukup memadai untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar

yang pada akhirnya mencapai standar kompetensi..

6. Aktual dan Kontekstual

Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan

sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir

dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.

7. Fleksibel

Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik,

pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.

8. Menyeluruh

Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif,

psikomotor).

Pengantar Kurikulum_Kelompok 9 Page 6

Page 7: silabus mata pelajaran

2.3 Langkah-Langkah Penyusunan Silabus

Untuk memperoleh silabus yang berkualitas dan sesuai dengan prinsip-prinsip

sebagaimana telah diuraikan di atas, diperlukan prosedur penyusunan silabus yang tepat.

Prosedur penyusunan silabus yang disarankan yaitu melalui tahapan: perancangan,

validasi, pengesahan, sosialisasi, pelaksanaan, dan evaluasi. Secara singkat, langkah-

langkah penyusunan silabus dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Perancangan (Design).

Tahap ini diawali dengan kegiatan menganalisis standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang terdapat dalam standar isi, dilanjutkan dengan menetapkan

materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator pencapaian kompetensi,

jenis penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang diperlukan. Produk dari tahap

ini yaitu berupa draf awal silabus untuk setiap mata pelajaran (disarankan dalam bentuk

matriks agar memudahkan dalam melihat hubungan antar komponen).

b. Validasi.

Tahap ini dilakukan untuk mengetahui apakah draf awal silabus yang telah disusun

itu sudah tepat atau masih memerlukan perbaikan dan penyempurnaan lebih lanjut, baik

berkenaan dengan ruang lingkup, urutan penyajian, substansi materi pokok, maupun

cakupan isi dalam komponen-komponen silabus yang lainnya. Tahap validasi bisa

dilakukan dengan cara meminta tang-gapan dari pihak-pihak yang dianggap memiliki

keahlian untuk itu, seperti ahli disiplin keilmuan mata pelajaran. Apabila setelah

dilakukan validasi ternyata masih banyak hal yang perlu diperbaiki, maka sebaiknya

secepatnya dilakukan penyempurnaan atau perancangan ulang sampai diperoleh silabus

yang siap diimplementasikan. Hal ini terutama sekali apabila silabus itu dikembangkan

oleh suatu tim yang dibentuk dari perwakilan beberapa sekolah yang hasilnya akan

dijadikan acuan oleh guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.

c. Pengesahan.

Tahap ini dilakukan sebelum silabus final dimplementasikan dengan tujuan agar

memperoleh pengesahan dari pihak yang dianggap kompeten. Tahap pengesahan ini

merupakan pertanda bahwa silabus tersebut secara resmi sudah bisa dijadikan pedoman

oleh guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, melaksanakan proses

pembelajaran, dan penilaian.

Pengantar Kurikulum_Kelompok 9 Page 7

Page 8: silabus mata pelajaran

d. Sosialisasi.

Tahap ini dilakukan terutama apabila silabus dikembangkan pada level yang lebih

luas dan dilakukan oleh tim yang secara khusus dibentuk dan dipercaya untuk

mengembangkannya. Silabus final yang dihasilkan dan telah disahkan perlu

disosialisasikan secara benar dan tepat kepada guru sebagai pelaksana kurikulum.

e. Pelaksanaan.

Tahap ini merupakan kulminasi dari tahap-tahap sebelumnya yang diawali dengan

kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran sampai dengan pelaksanaan

dan evaluasi pembelajaran.

f. Evaluasi.

Tahap ini dilakukan untuk mengetahui apakah silabus yang telah dikembangkan

itu mencapai sasarannya atau sebaliknya. Dari hasil evaluasi ini dapat diketahui sampai

dimana tingkat ketercapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah

ditetapkan. Dengan demikian, silabus dapat segera diperbaiki dan disempurnakan.

Secara umum mekanisme penyusunan silabus dapat digambarkan yaitu sebagai

berikut:

Pengantar Kurikulum_Kelompok 9 Page 8

Indikator

Materipokok

pembelajaran

AlokasiWaktu

KegiatanPembelajaran

Penilaian

AnalisisSI/SK/

KD

SumberBelajar

Page 9: silabus mata pelajaran

Sebelum menyusun silabus dan RPP, terlebih dahulu dituliskan dengan jelas nama

sekolah, mata pelajaran, ditujukan untuk kelas berapa, pada semester berapa, dan alokasi

waktu yang dibutuhkan, srta perlu juga dituliskan standar kompetensi mata pelajaran yang

akan dicapai. Proses penyusunan silabus setelah mengisi identitas mata pelajaran terdiri

atas tujuh langkah utama sebagai berikut:

Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar kompetensi pada dasarnya merupakan kualifikasi kemampuan minimal

siswa yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang

diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester untuk mata pelajaran

tertentu. Kompetensi dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus dikuasai

siswa dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator

kompetensi. Kompetensi Dasar merupakan pengembangan potensi-potensi

perkembangan pada anak yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak

sesuai dengan usianya; berupa pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang

dapat dikenali melalui sejumlah hasil belajar dan indikator yang dapat diukur dan

diamati. Hasil Belajar merupakan cerminan kemampuan anak yang dicapai dari Suatu

tahapan pengalaman belajar dalam satu kompetensi dasar. Indikator merupakan hasil

belajar yang lebih spesifik dan terukur dalam satu kompetensi dasar. Apabila

serangkaian indikator dalam satu kompetensi dasar sudahtercapai, berarti target

kompetensi dasar tersebut sudah terpenuhi Standar kompetensi dan kompetensi dasar

ini berlaku secara nasional, ditetapkan oleh BSNP. Para pengembang silabus perlu

mengkaji secara teliti standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran

dengan memperhatikan hal-hal berikut:

Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat

kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada dalam

standar isi;

Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata

pelajaran;

Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata

pelajaran.

Pengantar Kurikulum_Kelompok 9 Page 9

Page 10: silabus mata pelajaran

Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran

Materi pokok/pembelajaran ini merupakan pokok-pokok materi pembelajaran

yang harus dipelajari siswa untuk mencapai kompetensi dasar dan indikator. Jenis

materi pokok bisa berupa fakta, konsep, prinsip, prosedur, atau keterampilan. Materi

pokok dalam silabus biasanya dirumuskan dalam bentuk kata benda atau kata kerja

yang dibendakan. Untuk mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang

menunjang pencapaian kompetensi dasar dilakukan dengan mempertimbangkan:

Potensi peserta didik;

Relevansi dengan karakteristik daerah;

Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual

peserta didik;

Kebermanfaatan bagi peserta didik;

Struktur keilmuan;

Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;

Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan

Alokasi waktu.

Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk/pola umum kegiatan

yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran ini dapat

berupa kegiatan tatap muka maupun bukan tatap muka. Kegiatan tatap muka, berupa

kegiatan pembelajaran dalam bentuk interaksi langsung antara guru dengan siswa

(ceramah, tanya jawab, diskusi, kuis, tes). Kegiatan non tatap muka, berupa kegiatan

pembelajaran yang bukan interaksi langsung guru-siswa (mendemonstrasikan,

mempraktikkan, mengukur, mensimulasikan, mengadakan eksperimen,

mengaplikasikan, menganalisis, menemukan, mengamati, meneliti, menelaah),

kegiatan pembelajaran kontekstual, dan kegiatan pembelajaran kecakapan hidup.

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang

melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik

dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian

kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui

penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta

didik. Pengalaman belajar merupakan aktivitas belajar baik di dalam maupun di luar

Pengantar Kurikulum_Kelompok 9 Page 10

Page 11: silabus mata pelajaran

kelas. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran

adalah sebagai berikut.

a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para

pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran

secara profesional.

b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan

oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.

c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki

konsep materi pembelajaran.

d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua

unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa,

yaitu kegiatan siswa dan materi.

Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh

perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan

keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata

pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja

operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai

dasar untuk menyusun alat penilaian dengan menggunakan kata kerja operasional.

Kata kerja operasional pada KD benar-benar terwakili dan teuji akurasinya pada

deskripsi yang ada di kata kerja operasional indikator. Tahapan berpikir dalam

pengembangan indikator pencapaian kompetensi yaitu :

1) Ranah Kognitif

o Pengetahuan (C1)

o Pemahaman (C2)

o Penerapan (C3)

o Analisis (C4)

o Sintesis (C5)

o Evaluasi (C6)

Pengantar Kurikulum_Kelompok 9 Page 11

3) Ranah Afektif

o Menerima (A1)

o Menanggapi (A2)

o Menilai (A3)

o Mengelola (A4)

o Menghayati (A5)

2) Ranah Psikomotor

o Peniruan (P1)

o Manipulasi (P2)

o Pengalamiahan (P3)

o Artikulasi (P4)

Page 12: silabus mata pelajaran

Penentuan Jenis Penilaian

Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan

indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk

tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya

berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan

menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara

sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam

pengambilan keputusan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian:

Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.

Penilaian menggunakan acuan kriteria yaitu berdasarkan apa yang bias

dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan

untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.

Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.

Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis

untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta

untuk mengetahui kesulitan siswa.

Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut

berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi

peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntas-an,

dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kri-teria

ketuntasan.

Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh

dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan

pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus dibe-rikan baik pada

proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara, maupun

produk/hasil melakukan observasi lapangan yang berupa infor-masi yang

dibutuhkan.

Pengantar Kurikulum_Kelompok 9 Page 12

Page 13: silabus mata pelajaran

Menentukan Alokasi Waktu

Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah

minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan

mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan,

dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam

silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang

dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam. Silabus mata pelajaran disusun

berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama

penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan. Penyusunan silabus

memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester, per tahun, dan alokasi

waktu mata pelajaran lain yang sekelompok. Implementasi pembelajaran per semester

menggunakan penggalan silabus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur

kurikulum. Khusus untuk SMK/MAK menggunakan penggalan silabus berdasarkan

satuan kompetensi.

Menentukan Sumber Belajar

Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk

kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta

lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar didasarkan pada

standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

Pengantar Kurikulum_Kelompok 9 Page 13

Page 14: silabus mata pelajaran

2.4 Format Silabus

Silabus sebagai bagian dalam proses pembelajaran terdiri dari komponenkomponen

yang saling berkaitan satu sama lain. Komponen silabus yang di sarankan terdiri dari:

identitas mata pelajaran, standar kompetensi dan kompetensi dasar, materi

pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan

sumber belajar. Komponen-komponen tersebut sebaiknya disusun dalam format dan

sistematika yang jelas. Format berkaitan dengan bentuk penyajian isi silabus, sedangkan

sistematika berkaitan dengan urutan penyajian komponen silabus. Format silabus ini

sebaiknya disusun dalam bentuk matriks (bukan naratif) untuk mempermudah dalam

melihat keterhubungan antar komponen.

Contoh Format Silabus

Silabus

Sekolah :

Mata pelajaran :

Kelas/Semester :

Alokasi waktu :

Standar kompetensi :

Kompetensi

dasar

Materi pokok/

pembelajaran

Kegiatan

pembelajaranIndikator Penilaian

Alokasi

Waktu

1 2 3 4 5 6

Pengantar Kurikulum_Kelompok 9 Page 14

Page 15: silabus mata pelajaran

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata

pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi

pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk

penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

Prinsip Pengembangan Silabus yaitu :

Ilmiah

Relevan

Sistematis

Konsisten

Memadai

Aktual dan Kontekstual

Fleksibel

Menyeluruh

Langkah-langkah Pengembangan Silabus yaitu :

Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran

Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran

Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi

Penentuan Jenis Penilaian

Menentukan Alokasi Waktu

Menentukan Sumber Belajar

3.2 SARAN

Sebagaimana yang telah diungkap di atas bahwa satuan pendidikan sangat

membutuhkan tenaga pendidik yang mampu memahami silabus dan RPP secara benar.

Semoga dengan disusunnya makalah ini para tenaga pendidik, baik pada tingkat dasar

Pengantar Kurikulum_Kelompok 9 Page 15

Page 16: silabus mata pelajaran

maupun tingkat menengah mampu memahami secara benar tentang konsep dasar silabus

dan RPP sehingga mereka dapat mengabdi sesuai dengan kompetensi yang diharapkan.

Pengantar Kurikulum_Kelompok 9 Page 16