silabus · 2020. 12. 23. · silabus berbasis kompetensi i. identitas mata kuliah jurusan/program...

21
SILABUS STASE RADIOLOGI 2019 PROGRAM STUDI SARJANA FISIOTERAPI DAN PROFESI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

Upload: others

Post on 31-Jan-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • SILABUS STASE RADIOLOGI

    2019

    PROGRAM STUDI SARJANA FISIOTERAPI DAN PROFESI FISIOTERAPI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

  • PEDOMAN PERKULIAHAN

    Abstrak

    Radiologi merupakan rangkaian pembelajaran proses asuhan fisioterapi berupa:

    assessment, diagnose, planning, intervensi, serta evaluasi pada kondisi kasus radiologi. Adapun

    capaian pembelajaran yang diharapkan yaitu: Menjunjung tunggi nilai kemanusiaan dalam

    menjalankan tugas berdasarkan agama, moral dan etika; Menghargai keanekaragaman budaya,

    pandangan, agama, dan kepercayaan serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;

    Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliaanya secara mandiri. (CP

    Sikap). Menguasai teori aplikasi pada bidang keilmuan fisioterapi dasar (fundasi), ilmu gerak

    manusia, fisioterapi yang berkaitan dengan kesehatan manusia secara umum yang berkaitan

    dengan gerak dan fungsi; Menguasai teori aplikasi pelaksanaan asuhan Fisioterapi yang

    dilakukan secara mandiri atau berkelompok pada bidang keilmuan Radiologi; Menguasai teori

    aplikasi konsep dan prinsip Clinical Reasoning dalam pemecahan masalah fisioterapi dan

    masyarakat. (CP Pengetahuan). Mampu bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan

    yang spesifik, dan memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi

    kerja profesinya; Mampu bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan

    masalah pekerjaan bidang profesinya; Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit,

    mengamankan, dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan ngembangan hasil

    kerja profesinya. (CP Ketrampilan umum). Mampu menerapkan IPTEK laboratorium Biomedik

    Dasar yang berhubungan dengan masalah gerak dan fungsinya yang diperlukan sebagai dasar

    pelayanan fisioterapi dan mampu beradaptasi dengan sumberdaya yang tersedia; Mampu

    menerapkan IPTEK komunikasi, psikososial yang berhubungan dengan masalah gerak dan

    fungsinya yang diperlukan sebagai dasar pelayanan fisioterapi dan mampu beradaptasi dengan

    sumber daya yang tersedia; Mampu menerapkan pendokumentasian, dan informasi layanan

    fisioterapi sebagai dasar rujukan bagi fisioterapis (Ftr) dalam menetapkan tindakan Fisioterapi

    lanjutan/rujukan. (CP Ketrampilan khusus)

    Tujuan

    Mata kuliah ini diberikan pada mahasiswa untuk dapat melakukan assessment

    menegakkan diagnosa fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan

    intervensi,melakukan evaluasi terkait patologi kasus radiologi, serta melakukan rujukan ke

    profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose penunjang terkait patologi

    Interpretasi radiologi diagnostic pada sistem kardiopulmunal, interpretasi radiologi pada sistem

    muskuloskeletal, dan interpretasi radiologi diagnostic pada sistem neurologi: Asma Bronkial,

    Bronkitis, Bronkiektasis, Pneumonia, Bronkopneumonia, TBC Paru, Pneumothorax, Efusi Pleura

    Massif, Hematothorax, Emfisema Paru, Atelektasis, Edema paru, Abses Paru, Cardiomegaly,

    Fraktur, Arthritis, Osteoarthritis, Osteomyelitis, Dislokasi Sendi, Trauma Jaringan Lunak, Hernia

    Nucleus Pulposes (HNP), Spondylosis, Spondylolistesus, Scoliosis, Osteoporosis, Stroke,

    Hydrocephalus, Hematoma intracerebral, Hematoma subarachnoid, Hematoma epidural,

    subdural.

  • SILABUS BERBASIS KOMPETENSI

    I. IDENTITAS MATA KULIAH

    Jurusan/Program Studi : Profesi Fisioterapi

    Mata Kuliah : Radiologi

    Kode : PFT1009

    SKS : 2 SKS

    Semester : I

    Prasyarat : -

    II. STANDAR KOMPETENSI

    Memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai proses asuhan fisioterapi pada

    kasus radiologi.

    No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Materi Pokok/

    Rincian Materi

    1. Mahasiswa dapat

    melakukan assessment,

    menetapkan diagnose

    fisioterapi secara ICF,

    menetapkan planning,

    melakukan intervensi,

    serta evaluasi dan

    rujukan ke profesi

    terkait apabila

    dibutuhkan dalam

    tatalaksana interpretasi

    radiologi diagnostic

    pada sistem

    kardiopulmonal (asma

    bronkial, bronkitis,

    bronkiektasis,

    pneumonia,

    bronkopneumonia, tbc

    paru, pneumothorax,

    efusi pleura massif,

    hematothorax,

    emfisema paru,

    atelektasis, edema

    paru, abses paru,

    cardiomegaly)

    - Melakukan assessment terkait

    patologi interpretasi radiologi

    diagnostic pada sistem

    kardiopulmonal (asma bronkial,

    bronkitis, bronkiektasis, pneumonia,

    bronkopneumonia, tbc paru,

    pneumothorax, efusi pleura massif,

    hematothorax, emfisema paru,

    atelektasis, edema paru, abses paru,

    cardiomegaly)

    - Melakukan diagnosa fisioterapi

    secara ICF terkait patologi

    interpretasi radiologi diagnostic pada

    sistem kardiopulmonal (asma

    bronkial, bronkitis, bronkiektasis,

    pneumonia, bronkopneumonia, tbc

    paru, pneumothorax, efusi pleura

    massif, hematothorax, emfisema

    paru, atelektasis, edema paru, abses

    paru, cardiomegaly)

    - Menetapkan planning terkait

    patologi interpretasi radiologi

    diagnostic pada sistem

    kardiopulmonal (asma bronkial,

    bronkitis, bronkiektasis, pneumonia,

    bronkopneumonia, tbc paru,

    pneumothorax, efusi pleura massif,

    hematothorax, emfisema paru,

    Proses asuhan fisioterapi

    pada asma bronkial,

    bronkitis, bronkiektasis,

    pneumonia,

    bronkopneumonia, tbc

    paru, pneumothorax, efusi

    pleura massif,

    hematothorax, emfisema

    paru, atelektasis, edema

    paru, abses paru,

    cardiomegaly

  • atelektasis, edema paru, abses paru,

    cardiomegaly)

    - Melakukan intervensi terkait

    patologi interpretasi radiologi

    diagnostic pada sistem

    kardiopulmonal (asma bronkial,

    bronkitis, bronkiektasis, pneumonia,

    bronkopneumonia, tbc paru,

    pneumothorax, efusi pleura massif,

    hematothorax, emfisema paru,

    atelektasis, edema paru, abses paru,

    cardiomegaly)

    - Melakukan evaluasi terkait

    patologi interpretasi radiologi

    diagnostic pada sistem

    kardiopulmonal (asma bronkial,

    bronkitis, bronkiektasis, pneumonia,

    bronkopneumonia, tbc paru,

    pneumothorax, efusi pleura massif,

    hematothorax, emfisema paru,

    atelektasis, edema paru, abses paru,

    cardiomegaly)

    - Melakukan evaluasi terkait

    patologi interpretasi radiologi

    diagnostic pada sistem

    kardiopulmonal (asma bronkial,

    bronkitis, bronkiektasis, pneumonia,

    bronkopneumonia, tbc paru,

    pneumothorax, efusi pleura massif,

    hematothorax, emfisema paru,

    atelektasis, edema paru, abses paru,

    cardiomegaly)

    - Melakukan rujukan ke profesi

    lainnya apabila dibutuhkan

    terapi/pemeriksaan diagnose

    penunjang terkait patologi

    interpretasi radiologi diagnostic pada

    sistem kardiopulmonal (asma

    bronkial, bronkitis, bronkiektasis,

    pneumonia, bronkopneumonia, tbc

    paru, pneumothorax, efusi pleura

    massif, hematothorax, emfisema

    paru, atelektasis, edema paru, abses

    paru, cardiomegaly)

    2 Mahasiswa dapat - Melakukan assessment terkait Proses asuhan fisioterapi

  • melakukan assessment,

    menetapkan diagnose

    fisioterapi secara ICF,

    menetapkan planning,

    melakukan intervensi,

    serta evaluasi dan

    rujukan ke profesi

    terkait apabila

    dibutuhkan dalam

    tatalaksana patologi

    interpretasi radiologi

    diagnostic pada sistem

    muskuloskeletal

    (fraktur, arthritis,

    osteoarthritis,

    osteomyelitis, dislokasi

    sendi, trauma jaringan

    lunak, hernia nucleus

    pulposes (hnp),

    spondylosis,

    spondylolistesus,

    scoliosis, osteoporosis)

    patologi interpretasi radiologi

    diagnostic pada sistem

    muskuloskeletal (fraktur, arthritis,

    osteoarthritis, osteomyelitis,

    dislokasi sendi, trauma jaringan

    lunak, hernia nucleus pulposes

    (hnp), spondylosis, spondylolistesus,

    scoliosis, osteoporosis)

    - Melakukan diagnosa fisioterapi

    secara ICF terkait interpretasi

    radiologi diagnostic pada sistem

    muskuloskeletal (fraktur, arthritis,

    osteoarthritis, osteomyelitis,

    dislokasi sendi, trauma jaringan

    lunak, hernia nucleus pulposes

    (hnp), spondylosis, spondylolistesus,

    scoliosis, osteoporosis)

    - Menetapkan planning terkait

    patologi interpretasi radiologi

    diagnostic pada sistem

    muskuloskeletal (fraktur, arthritis,

    osteoarthritis, osteomyelitis,

    dislokasi sendi, trauma jaringan

    lunak, hernia nucleus pulposes

    (hnp), spondylosis, spondylolistesus,

    scoliosis, osteoporosis)

    - Melakukan intervensi terkait

    patologi interpretasi radiologi

    diagnostic pada sistem

    muskuloskeletal (fraktur, arthritis,

    osteoarthritis, osteomyelitis,

    dislokasi sendi, trauma jaringan

    lunak, hernia nucleus pulposes

    (hnp), spondylosis, spondylolistesus,

    scoliosis, osteoporosis)

    - Melakukan evaluasi terkait

    patologi interpretasi radiologi

    diagnostic pada sistem

    muskuloskeletal (fraktur, arthritis,

    osteoarthritis, osteomyelitis,

    dislokasi sendi, trauma jaringan

    lunak, hernia nucleus pulposes

    (hnp), spondylosis, spondylolistesus,

    scoliosis, osteoporosis)

    - Melakukan rujukan ke profesi

    pada fraktur, arthritis,

    osteoarthritis,

    osteomyelitis, dislokasi

    sendi, trauma jaringan

    lunak, hernia nucleus

    pulposes (hnp),

    spondylosis,

    spondylolistesus,

    scoliosis, osteoporosis

  • lainnya apabila dibutuhkan

    terapi/pemeriksaan diagnose

    penunjang terkait patologi

    interpretasi radiologi diagnostic pada

    sistem muskuloskeletal (fraktur,

    arthritis, osteoarthritis,

    osteomyelitis, dislokasi sendi,

    trauma jaringan lunak, hernia

    nucleus pulposes (hnp), spondylosis,

    spondylolistesus, scoliosis,

    osteoporosis)

    3

    Mahasiswa dapat

    melakukan assessment,

    menetapkan diagnose

    fisioterapi secara ICF,

    menetapkan planning,

    melakukan intervensi,

    serta evaluasi dan

    rujukan ke profesi

    terkait apabila

    dibutuhkan dalam

    tatalaksana patologi

    interpretasi radiologi

    diagnostic pada sistem

    neurologi (stroke,

    hydrocephalus,

    hematoma

    intracerebral,

    hematoma

    subarachnoid,

    hematoma epidural,

    subdural.)

    - Melakukan assessment terkait

    patologi interpretasi radiologi

    diagnostic pada sistem neurologi

    (stroke, hydrocephalus, hematoma

    intracerebral, hematoma

    subarachnoid, hematoma epidural,

    subdural.)

    - Melakukan diagnosa fisioterapi

    secara ICF terkait patologi

    interpretasi radiologi diagnostic pada

    sistem neurologi (stroke,

    hydrocephalus, hematoma

    intracerebral, hematoma

    subarachnoid, hematoma epidural,

    subdural.)

    - Menetapkan planning terkait

    patologi interpretasi radiologi

    diagnostic pada sistem neurologi

    (stroke, hydrocephalus, hematoma

    intracerebral, hematoma

    subarachnoid, hematoma epidural,

    subdural.))

    - Melakukan intervensi terkait

    patologi interpretasi radiologi

    diagnostic pada sistem neurologi

    (stroke, hydrocephalus, hematoma

    intracerebral, hematoma

    subarachnoid, hematoma epidural,

    subdural.)

    - Melakukan evaluasi terkait

    patologi interpretasi radiologi

    diagnostic pada sistem neurologi

    (stroke, hydrocephalus, hematoma

    intracerebral, hematoma

    Proses asuhan fisioterapi

    pada stroke,

    hydrocephalus, hematoma

    intracerebral, hematoma

    subarachnoid, hematoma

    epidural, subdural

  • subarachnoid, hematoma epidural,

    subdural.)

    - Melakukan rujukan ke profesi

    lainnya apabila dibutuhkan

    terapi/pemeriksaan diagnose

    penunjang terkait patologi

    interpretasi radiologi diagnostic pada

    sistem neurologi (stroke,

    hydrocephalus, hematoma

    intracerebral, hematoma

    subarachnoid, hematoma epidural,

    subdural.)

  • SATUAN ACARA PERKULIAHAN

    Mata Kuliah : Radiologi

    Kode/SKS : PFT1009 / 2 SKS

    Semester : I

    Minggu ke : 1

    Materi Pokok : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan

    diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi

    terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi

    interpretasi radiologi diagnostic pada sistem

    kardiopulmonal

    Sub Pokok Bahasan : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan

    diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi

    terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana asma bronkial,

    bronkitis, bronkiektasis, pneumonia, bronkopneumonia, tbc

    paru, pneumothorax, efusi pleura massif, hematothorax,

    emfisema paru, atelektasis, edema paru, abses paru,

    cardiomegaly

    Waktu Pertemuan : 3 x 50 menit

    Dosen Pengajar : Dr. Nila Wahyuni, M.Fis

    KOMPETENSI DAN MODEL PEMBELAJARAN

    A. KOMPETENSI

    Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF,

    menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait

    apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi interpretasi radiologi diagnostic pada sistem

    kardiopulmonal (asma bronkial, bronkitis, bronkiektasis, pneumonia, bronkopneumonia, tbc

    paru, pneumothorax, efusi pleura massif, hematothorax, emfisema paru, atelektasis, edema

    paru, abses paru, cardiomegaly)

    B. INDIKATOR

    1. Melakukan assessment terkait patologi interpretasi radiologi diagnostic pada sistem kardiopulmonal (asma bronkial, bronkitis, bronkiektasis, pneumonia, bronkopneumonia,

    tbc paru, pneumothorax, efusi pleura massif, hematothorax, emfisema paru, atelektasis,

    edema paru, abses paru, cardiomegaly)

    2. Melakukan diagnosa fisioterapi secara ICF terkait patologi interpretasi radiologi diagnostic pada sistem kardiopulmonal (asma bronkial, bronkitis, bronkiektasis,

  • pneumonia, bronkopneumonia, tbc paru, pneumothorax, efusi pleura massif,

    hematothorax, emfisema paru, atelektasis, edema paru, abses paru, cardiomegaly)

    3. Menetapkan planning terkait patologi interpretasi radiologi diagnostic pada sistem kardiopulmonal (asma bronkial, bronkitis, bronkiektasis, pneumonia, bronkopneumonia,

    tbc paru, pneumothorax, efusi pleura massif, hematothorax, emfisema paru, atelektasis,

    edema paru, abses paru, cardiomegaly)

    4. Melakukan intervensi terkait patologi interpretasi radiologi diagnostic pada sistem kardiopulmonal (asma bronkial, bronkitis, bronkiektasis, pneumonia, bronkopneumonia,

    tbc paru, pneumothorax, efusi pleura massif, hematothorax, emfisema paru, atelektasis,

    edema paru, abses paru, cardiomegaly)

    5. Melakukan evaluasi terkait patologi interpretasi radiologi diagnostic pada sistem kardiopulmonal (asma bronkial, bronkitis, bronkiektasis, pneumonia, bronkopneumonia,

    tbc paru, pneumothorax, efusi pleura massif, hematothorax, emfisema paru, atelektasis,

    edema paru, abses paru, cardiomegaly)

    6. Melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose

    penunjang terkait patologi interpretasi radiologi diagnostic pada sistem kardiopulmonal

    (asma bronkial, bronkitis, bronkiektasis, pneumonia, bronkopneumonia, tbc paru,

    pneumothorax, efusi pleura massif, hematothorax, emfisema paru, atelektasis, edema

    paru, abses paru, cardiomegaly)

    C. MODEL PEMBELAJARAN

    Metode Pembelajaran :

    - Bed side teaching - Tugas lapangan

    D. MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN

    1. White Board

    2. Board Marker

    3. Laptop

    4. Multi Media Projector/LCD

    E. SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN

    Tahapan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Penilaian

    Pembukaan Materi tentang assessment,

    menetapkan diagnose fisioterapi

    secara ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta

    evaluasi dan rujukan ke profesi

    terkait apabila dibutuhkan dalam

    tatalaksana interpretasi radiologi

    diagnostic pada sistem

    kardiopulmonal (asma bronkial,

    Mendengarkan,

    mencatat

    Soft skill

    mahasiswa

  • bronkitis, bronkiektasis,

    pneumonia, bronkopneumonia, tbc

    paru, pneumothorax, efusi pleura

    massif, hematothorax, emfisema

    paru, atelektasis, edema paru,

    abses paru, cardiomegaly)

    Penyajian Bed side teaching

    Mendengarkan,

    melihat, mencatat

    dan bertanya jika

    tidak jelas

    Soft skill

    mahasiswa

    Penutup Merangkum uraian dalam bentuk

    tugas lapangan.

    Mendengarkan dan

    mencatat

    Tugas

    lapangan dan

    morning

    report.

    Sumber Belajar :

    1. Adam, Andy. 2008. Diagnostic Radiology. Philadelphia: ELSEVIER CHURCHILL LIVINGSTONE. pp. 768

  • SATUAN ACARA PERKULIAHAN

    Mata Kuliah : Radiologi

    Kode/SKS : PFT1009 / 2 SKS

    Semester : I

    Minggu ke : 2

    Materi Pokok : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan

    diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi

    terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi

    interpretasi radiologi diagnostic pada sistem

    muskuloskeletal

    Sub Pokok Bahasan : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan

    diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi

    terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana fraktur,

    arthritis, osteoarthritis, osteomyelitis, dislokasi sendi,

    trauma jaringan lunak, hernia nucleus pulposes (hnp),

    spondylosis, spondylolistesus, scoliosis, osteoporosis

    Waktu Pertemuan : 3 x 50 menit

    Dosen Pengajar : Dr. Nila Wahyuni, M.Fis

    KOMPETENSI DAN MODEL PEMBELAJARAN

    A. KOMPETENSI

    Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF,

    menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait

    apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi interpretasi radiologi diagnostic pada sistem

    muskuloskeletal (fraktur, arthritis, osteoarthritis, osteomyelitis, dislokasi sendi, trauma

    jaringan lunak, hernia nucleus pulposes (hnp), spondylosis, spondylolistesus, scoliosis,

    osteoporosis)

    B. INDIKATOR

    1. Melakukan assessment terkait patologi interpretasi radiologi diagnostic pada sistem muskuloskeletal (fraktur, arthritis, osteoarthritis, osteomyelitis, dislokasi sendi, trauma

    jaringan lunak, hernia nucleus pulposes (hnp), spondylosis, spondylolistesus, scoliosis,

    osteoporosis)

    2. Melakukan diagnosa fisioterapi secara ICF terkait interpretasi radiologi diagnostic pada sistem muskuloskeletal (fraktur, arthritis, osteoarthritis, osteomyelitis, dislokasi sendi,

  • trauma jaringan lunak, hernia nucleus pulposes (hnp), spondylosis, spondylolistesus,

    scoliosis, osteoporosis)

    3. Menetapkan planning terkait patologi interpretasi radiologi diagnostic pada sistem muskuloskeletal (fraktur, arthritis, osteoarthritis, osteomyelitis, dislokasi sendi, trauma

    jaringan lunak, hernia nucleus pulposes (hnp), spondylosis, spondylolistesus, scoliosis,

    osteoporosis)

    4. Melakukan intervensi terkait patologi interpretasi radiologi diagnostic pada sistem muskuloskeletal (fraktur, arthritis, osteoarthritis, osteomyelitis, dislokasi sendi, trauma

    jaringan lunak, hernia nucleus pulposes (hnp), spondylosis, spondylolistesus, scoliosis,

    osteoporosis)

    5. Melakukan evaluasi terkait patologi interpretasi radiologi diagnostic pada sistem muskuloskeletal (fraktur, arthritis, osteoarthritis, osteomyelitis, dislokasi sendi, trauma

    jaringan lunak, hernia nucleus pulposes (hnp), spondylosis, spondylolistesus, scoliosis,

    osteoporosis)

    6. Melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose

    penunjang terkait patologi interpretasi radiologi diagnostic pada sistem muskuloskeletal

    (fraktur, arthritis, osteoarthritis, osteomyelitis, dislokasi sendi, trauma jaringan lunak,

    hernia nucleus pulposes (hnp), spondylosis, spondylolistesus, scoliosis, osteoporosis)

    C. MODEL PEMBELAJARAN

    Metode Pembelajaran :

    - Bed side teaching - Tugas lapangan

    D. MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN

    1. White Board

    2. Board Marker

    3. Laptop

    4. Multi Media Projector/LCD

    E. SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN

    Tahapan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Penilaian

    Pembukaan Materi tentang assessment,

    menetapkan diagnose fisioterapi

    secara ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta

    evaluasi dan rujukan ke profesi

    terkait apabila dibutuhkan dalam

    tatalaksana interpretasi radiologi

    diagnostic pada sistem

    muskuloskeletal (fraktur, arthritis,

    osteoarthritis, osteomyelitis,

    Mendengarkan,

    mencatat

    Soft skill

    mahasiswa

  • dislokasi sendi, trauma jaringan

    lunak, hernia nucleus pulposes

    (hnp), spondylosis,

    spondylolistesus, scoliosis,

    osteoporosis)

    Penyajian Bed side teaching

    Mendengarkan,

    melihat, mencatat

    dan bertanya jika

    tidak jelas

    Soft skill

    mahasiswa

    Penutup Merangkum uraian dalam bentuk

    tugas lapangan.

    Mendengarkan dan

    mencatat

    Tugas

    lapangan dan

    morning

    report.

    Sumber Belajar :

    1. Adam, Andy. 2008. Diagnostic Radiology. Philadelphia: ELSEVIER

    CHURCHILL LIVINGSTONE. pp. 768

  • SATUAN ACARA PERKULIAHAN

    Mata Kuliah : Radiologi

    Kode/SKS : PFT1009 / 2 SKS

    Semester : I

    Minggu ke : 3

    Materi Pokok : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan

    diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi

    terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi

    interpretasi radiologi diagnostic pada sistem neurologi.

    Sub Pokok Bahasan : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan

    diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi

    terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana stroke,

    hydrocephalus, hematoma intracerebral, hematoma

    subarachnoid, hematoma epidural, subdural

    Waktu Pertemuan : 3 x 50 menit

    Dosen Pengajar : Dr. Nila Wahyuni, M.Fis

    KOMPETENSI DAN MODEL PEMBELAJARAN

    A. KOMPETENSI

    Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF,

    menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait

    apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi interpretasi radiologi diagnostic pada sistem

    neurologi (stroke, hydrocephalus, hematoma intracerebral, hematoma subarachnoid,

    hematoma epidural, subdural.)

    B. INDIKATOR

    1. Melakukan assessment terkait patologi interpretasi radiologi diagnostic pada sistem neurologi (stroke, hydrocephalus, hematoma intracerebral, hematoma subarachnoid,

    hematoma epidural, subdural.)

    2. Melakukan diagnosa fisioterapi secara ICF terkait patologi interpretasi radiologi diagnostic pada sistem neurologi (stroke, hydrocephalus, hematoma intracerebral,

    hematoma subarachnoid, hematoma epidural, subdural.)

    3. Menetapkan planning terkait patologi interpretasi radiologi diagnostic pada sistem neurologi (stroke, hydrocephalus, hematoma intracerebral, hematoma subarachnoid,

    hematoma epidural, subdural.)

  • 4. Melakukan intervensi terkait patologi interpretasi radiologi diagnostic pada sistem neurologi (stroke, hydrocephalus, hematoma intracerebral, hematoma subarachnoid,

    hematoma epidural, subdural.)

    5. Melakukan evaluasi terkait patologi interpretasi radiologi diagnostic pada sistem neurologi (stroke, hydrocephalus, hematoma intracerebral, hematoma subarachnoid,

    hematoma epidural, subdural.)

    6. Melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose penunjang terkait patologi interpretasi radiologi diagnostic pada sistem neurologi (stroke,

    hydrocephalus, hematoma intracerebral, hematoma subarachnoid, hematoma epidural,

    subdural.)

    C. MODEL PEMBELAJARAN

    Metode Pembelajaran :

    - Bed side teaching

    - Tugas lapangan

    D. MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN

    1. White Board

    2. Board Marker

    3. Laptop

    4. Multi Media Projector/LCD

    E. SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN

    Tahapan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Penilaian

    Pembukaan Materi tentang assessment,

    menetapkan diagnose fisioterapi

    secara ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta

    evaluasi dan rujukan ke profesi

    terkait apabila dibutuhkan dalam

    tatalaksana patologi interpretasi

    radiologi diagnostic pada sistem

    neurologi (stroke, hydrocephalus,

    hematoma intracerebral, hematoma

    subarachnoid, hematoma epidural,

    subdural.)

    Mendengarkan,

    mencatat

    Soft skill

    mahasiswa

    Penyajian Bed side teaching

    Mendengarkan,

    melihat, mencatat

    Soft skill

    mahasiswa

  • dan bertanya jika

    tidak jelas

    Penutup Merangkum uraian dalam bentuk

    tugas lapangan.

    Mendengarkan dan

    mencatat

    Tugas

    lapangan dan

    morning

    report.

    Sumber Belajar :

    1. Adam, Andy. 2008. Diagnostic Radiology. Philadelphia: ELSEVIER

    CHURCHILL LIVINGSTONE. pp. 768

  • KONTRAK PERKULIAHAN

    Nama Mata Kuliah : Radiologi

    Kode Mata Kuliah : PFT1009

    Pengajar : Dr. Nila Wahyuni, M.Fis

    Semester : 1

    Hari pertemuan/Jam :

    Tempat Pertemuan : RSUP Sanglah Denpasar

    1. Manfaat Mata Kuliah

    Mata kuliah ini diberikan pada mahasiswa untuk dapat melakukan assessment

    menegakkan diagnosa fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan

    intervensi,melakukan evaluasi terkait patologi radiologi, serta melakukan rujukan ke profesi

    lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose penunjang terkait patologi Interpretasi

    radiologi diagnostic pada sistem kardiopulmunal, interpretasi radiologi pada sistem

    muskuloskeletal, dan interpretasi radiologi diagnostic pada sistem neurologi.

    2. Deskripsi Perkuliahan

    Mata kuliah ini membahas tentang diantaranya :

    1. Asma Bronkial

    2. Bronkitis

    3. Bronkiektasis

    4. Pneumonia

    5. Bronkopneumonia

    6. TBC Paru

    7. Pneumothorax

    8. Efusi Pleura Massif

    9. Hematothorax

    10. Emfisema Paru

    11. Atelektasis, Edema paru

    12. Abses Paru

    13. Cardiomegaly

    14. Fraktur

    15. Arthritis

    16. Osteoarthritis

    17. Osteomyelitis

    18. Dislokasi Sendi

  • 19. Trauma Jaringan Lunak

    20. Hernia Nucleus Pulposes (HNP)

    21. Spondylosis

    22. Spondylolistesus

    23. Scoliosis

    24. Osteoporosis

    25. Stroke

    26. Hydrocephalus

    27. Hematoma intracerebral

    28. Hematoma subarachnoid

    29. Hematoma epidural, subdural

    3. Tujuan Instruksional

    Setelah menyelesaikan mata kuliah ini (pada akhir semester), mahasiswa mampu

    melakukan assessment menegakkan diagnosa fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi,melakukan evaluasi terkait patologi Interpretasi radiologi diagnostic pada

    sistem kardiopulmunal, interpretasi radiologi pada sistem muskuloskeletal, dan interpretasi

    radiologi diagnostic pada sistem neurologi, serta melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila

    dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose penunjang terkait patologi Interpretasi radiologi

    diagnostic pada sistem kardiopulmunal, interpretasi radiologi pada sistem muskuloskeletal, dan

    interpretasi radiologi diagnostic pada sistem neurologi.

    4. Organisasi Materi

    Organisasi materi dapat dilihat pada jadwal perkuliahan.

    5. Strategi Perkuliahan

    Perkuliahan berupa kuliah tutorial morning report, bed side teaching, dan penugasan

    lapangan. Selain itu, mahasiswa akan dievaluasi melalui presentasi kasus, presentasi jurnal,

    dan ujian bagian.

    6. Materi/Bacaan Perkuliahan

    Buku/bacaan pokok dalam perkuliahan ini adalah:

    1. Adam, Andy. 2008. Diagnostic Radiology. Philadelphia: ELSEVIER

    CHURCHILL LIVINGSTONE. pp. 768

    7. Tugas

    Dalam perkuliahan, diberikan beberapa tugas sebagai berikut:

    1. Morning Report (MR)

    a. MR di lakukan bersama CE dengan sistem SGD

    b. Topik MR dapat ditentukan kemudian oleh CE dan/atau Mahasiswa

    c. Jumlah minimal pelaksanaan MR berbeda di setiap stase

    d. Mahasiswa wajib menyiapkan FORM PENILAIAN MORNING REPORT

    (perkelompok) di setiap pelaksanaan MR (form code : 1.FTR.MR)

  • e. Form Penilaian MR yang telah diisi nilai tetap dibawa oleh CE

    f. Mahasiswa berhak dan wajib mengingatkan CE untuk mengumpulkan Nilai MR

    kepada Preseptor disetiap akhir praktik di tempat terkait

    2. Tugas Lapangan (TL)

    a. TL di lakukan setiap hari praktik dengan arahan atau pengawasan dari CE

    b. Mahasiswa akan diberikan tanggung jawab untuk mengawasi beberapa pasien atas petunjuk CE

    c. Mahasiswa wajib mencatat perkembangan pasien yg menjadi tanggung jawabnya dalam FORM TUGAS LAPANGAN tiap hari / kali (form code : 1.FTR.TL) dan

    melengkapi laporan pembelajaran TL yang ada pada buku log

    d. Mahasiswa wajib melakukan diskusi dengan CE berkaitan dengan perkembangan pasien

    e. Di minggu akhir di tempat terkait, Mahasiswa wajib mengumpulkan FORM TL dilengkapi dengan FORM PENILAIAN TUGAS LAPANGAN (perorang) untuk

    dilakukan penilaian oleh CE (form code : 2.FTR.TL )

    f. Form TL yang telah dinilai oleh CE daoat diminta kembali untuk berikutnya dikumpulkan ke Kordik Profesi Fisioterapi FK Unud

    g. Mahasiswa wajib mengingatkan CE untuk mengumpulkan Nilai TL kepada Preseptor disetiap akhir praktik di tempat terkait

    3. Presentasi Kasus (Presus)

    a. Jumlah presentasi kasus berbeda di setiap stase

    b. Mahasiswa wajib melakukan minimal 4 kali bimbingan dengan CE dan/atau Preseptor terkait kasus yang akan dipresentasikan dan mencatatnya dalam form

    bimbingan pada buku log

    c. Jadwal presentasi ditentukan berdasarkan kesepakatan antara Mahasiswa dengan CE dan/atau Preseptor

    d. Mahasiswa wajib mengisi FORM STATUS KLINIS untuk kasus yang akan di presentasikan (form code : 1.FTR.STAKIS)

    e. Mahasiswa wajib membuat PPT untuk sarana presentasi (format disesuaikan dgn isi STAKIS)

    f. Mahasiswa wajib mengirimkan/upload tugas Status Klinis (WORD dan PPT) beserta Jurnal Pendukung (PDF) melalui Google Classroom Profesi Fisioterapi batch 3 2018

    (max H-3 ujian)

    g. Mahasiswa masing-masing wajib menyiapkan 2 (Dua) FORM PENILAIAN PRESUS (perorang) untuk CE dan Preseptor (form code : 2.FTR.PRESUS)

    h. Nilai Presus akan langsung dibawa oleh Preseptor/CE

    4. Presentasi Jurnal (Presjur)

    a. Jumlah presentasi jurnal berbeda di setiap stase

    b. Pemilihan jurnal dapat ditentukan oleh Mahasiswa/CE

    c. Mahasiswa dapat mereview 1 atau lebih jurnal

    d. Mahasiswa wajib melakukan minimal 4 kali bimbingan dengan CE dan/atau Preseptor terkait jurnal yang akan dipresentasikan dan mencatatnya dalam form

    bimbingan pada buku log

  • e. Jadwal presentasi ditentukan berdasarkan kesepakatan antara Mahasiswa dengan CE dan/atau Preseptor

    f. Mahasiswa wajib mereview jurnal sesuai FORM REVJUR (form code : 1.FTR.REVJUR

    g. Mahasiswa wajib mengumpulkan hardcopy JURNAL ASLI , HASIL REVIEW, FORM PENILAIAN REVJUR (perorang) (form code : 2.FTR.REVJUR) ke CE (max

    H-3)

    i. Mahasiswa wajib mengirimkan Hasil Review (WORD) dan Jurnal Asli (PDF) melalui Google Classroom Profesi Fisioterapi batch 3 2018 (max H-3 ujian)

    h. CE akan memilih 1 jurnal terbaik untuk di presentasikan perkelompok

    i. Mahasiswa wajib menyiapkan 2 (Dua)/ 3 (Tiga) FORM PENILAIAN PREJUR (perkelompok) untuk CE dan Preseptor (form code : 2.FTR.PRESJUR)

    j. Nilai Presus akan langsung dibawa oleh Preseptor/CE

    5. Kuliah Kepakaran

    a. Kuliah kepakaran bersifat isidental

    b. Kuliah kepakaran dapat dilakukan apabila terdapat kasus baru atau kasus sulit dan lain lain

    c. Mahasiswa wajib berdiskusi secara aktif dengan CE terkait kasus atau permasalahan yang akan diangkat pada kuliah kepakaran

    d. Jadwal kuliah kepakaran ditentukan oleh Kordik Profesi Fisioterapi FK Unud

    e. Kuliah kepakaran diberikan oleh dr. spesialis atau bidang ilmu lain

    f. Mahasiswa wajib menyiapkan ABSENSI KULIAH KEPAKAKARAN (form code : 1.FTR.ABS.KK)

    6. Ujian Bagian

    a. Jumlah pelaksanaan Ujian Bagian berbeda di setiap stase

    b. Jadwal Ujian Bagian ditentukan CE dan/atau Preseptor

    c. Preseptor akan meminta CE untuk memilihkan kasus yang akan di Ujikan kepada Mahasiswa

    d. Penilaian Ujian Bagian akan dilakukan oleh CE dan Preseptor

    e. Mahasiswa masing-masing wajib menyiapkan 2 (Dua) FORM PENILAIAN UJIAN BAGIAN (perorang) untuk CE dan Preseptor (form code : 2.FTR.UB)

    f. Apabila pada Mahasiswa tidak lulus U1 di tempat terkait, maka Mahasiswa berhak mengajukan U2 kepada CE di tempat terkait dengan persetujuan Preseptor

    8. Kriteria Penilaian

    Penilaian akan dilakukan oleh pengajar dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:

    Nilai Angka Huruf Mutu Angka Mutu Gabungan

    Kemampuan

    ≥ 80 – 100 A 4,0 Istimewa

    ≥ 75 – 79 B+ 3,5 Sangat Baik

  • ≥ 70 – 74 B 3,0 Baik

    ≥ 62 – 69 C+ 2,5 Cukup Baik

    ≥ 56 – 61 C 2,0 Cukup

    ≥ 50 – 55 D+ 1,5 Kurang Cukup

    ≥ 40 – 49 D 1,0 Kurang

    0 – 39 E 0 Sangat Kurang

    Pembobotan nilai adalah sebagai berikut:

    1. Nilai Total (100%) = Morning Report (10%) +Tugas Lapangan (20%) + Presentasi

    Kasus (20%) + Presentasi Jurnal (15%) + Ujian Bagian (20%) + Sikap (15%)

    Demikian kontrak perkuliahan ini dibuat, agar disetujui dan ditaati oleh semua pihak.

    Menyetujui

    Mahasiswa Dosen pengampu

    (……………………………) (…………………………………….)