sila ke 3 dan ke-4

35
PERSATUAN DALAM KEBHINEKAAN Pertemuan Ke-5

Upload: dzakiaziz

Post on 03-Aug-2015

124 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sila ke 3 dan ke-4

PERSATUAN DALAM KEBHINEKAAN

Pertemuan Ke-5

Page 2: Sila ke 3 dan ke-4

MEMAHAMI MAKNA PERSATUAN INDONESIA ?

• Memahami makna “persatuan” di Indonesia sebelumnya harus mengetahui terlebih dahulu proses terbentuknya negara Indonesia.

• Bagaimana negara dan bangsa yg besar, luas, berbeda ragam budaya, etnis, suku, agama dan ras dapat bersatu didalam kata “INDONESIA”

• Diatas dasar apa para founding fathers and mothers bersepakat utk membentuk negara-bangsa INDONESIA

Page 3: Sila ke 3 dan ke-4

BANGSA DAN NEGARA, APA ITU ?• Ada perbedaan definisi antara bangsa dan Negara

(sudah pernah saya bahas pd Pengantar Ilmu Politik)• Bangsa (nation) itu suatu “konsepsi kultural”. Jadi

bangsa adalah komunitas politik yg secara keseluruhan dibayangkan sbg kerabat yg bersifat terbatas dan berdaulat (Anderson,1991)

• Negara (State) itu suatu “konsepsi politik” tg kesatuan politik yg berdaulat yg tumbuh bdasarkan kontrak sosial/kesepakatan yg meletakan individu ke dlm rangka kewarganegaraan (citizenship)

Page 4: Sila ke 3 dan ke-4

KEY WORDS

• Bangsa (Nation) beroperasi atas prinsip kekariban (suku, primordial, kekerabatan, agama, ras)

• Negara (State) beroperasi atas prinsip Hukum dan Keadilan Kontrak Sosial

Page 5: Sila ke 3 dan ke-4

SEJARAH DUNIA TG BANGSA DAN NEGARA

• Di Eropa Barat kesadaran nasional berjalan paralel dg terbentuknya negara-bangsa

• Di Eropa Timur/Tengah terbentuknya negara-bangsa pd umumnya merupakan reaksi thd kesadaran nasional etno kultural (Giesen, 1998:2-3)

• Contoh England came from Angles, Findland came from Finns, France came from Franks, Rusia from Rus, Vietnam from Vet, Malaysia from Malay

• Bangsa lebih dulu terbentuk baru Negara krn kesadaran akan kultural lebih dulu hadir atau bahkan secara paralel bersamaan dg tumbuhnya negara.

Page 6: Sila ke 3 dan ke-4

How about Indonesia ?

• Kesadaran utk membentuk negara-bangsa Indonesia adalah reaksi thd penjajahan kolonial Asing (Belanda dan Jepang).

• Kondisi terjajah lah yg membuat negara-bangsa ini terbentuk.

• Perjuangan politik saat itu adalah ingin mendirikan “negara didalam negara”.

Page 7: Sila ke 3 dan ke-4

HISTORY OF INDONESIA

• Budi Utomo dan Sarikat Islam, contoh dua org yg pd awalnya mencoba membangkitkan komunitas based on suku jawa dan agama Cultural nationalism and etno-religius.

• Tapi kesadaran tsb blm berhasil • Hingga lahirlah org. baru dg pergerakan yg

mengangkat konsepsi nasionalisme sipik-politik (civic-political nationalism) contoh indische Partij, PKI, PNI yg dibangun atas keputusan rasional dlm dasar kehendak yg sama, sederajat dan tumpah darah (Hutchinson)

Page 8: Sila ke 3 dan ke-4

KEY WORDS

• Indonesia lahir bkn krn Bangsa tapi berawal dari Negara.

• Negara tsb melahirkan identitas baru yakni Bangsa Indonesia.

• Suku yg beragam melebur ke dalam wadah yg sama based on cita-cita politik utk menghadirkan negara yg dpt mempertemukan nilai, kepentingan dan cita-cita bersama.

Page 9: Sila ke 3 dan ke-4

QUESTION ?

• Apakah Indonesia kemudian mengabaikan unsur Bangsa (konsepsi kultural) ?????

• Meskipun cita-cita politik yg menyatukan bangsa ini namun dlm pasal 18 UUD 1945 hak-hak asal-usul dr daerah yg bersifat istimewa tetap diakui pidato Soepomo (baca hal 360).

• Selain itu pasal 32 UUD 1945 tg kebudayaan nasional

Page 10: Sila ke 3 dan ke-4

TEORI BANGSA

• Berdasarkan teori, konsepsi kebangsaan Indonesia mrp perpaduan antara perspektif modern (Negara-Bangsa) dg perspektif “primordialis” dan “perenialis” (Bangsa-Negara) baca hal 361-365

• Contoh, pidato Soekarno yg menjelaskan tg budaya kerajaan Majapahit dan Sriwijaya (asal-usul bangsa) begitu pula Muh. Yamin pd sidang PBB (Arbitrase Belanda dan Indonesia)

Page 11: Sila ke 3 dan ke-4

lanjutan

• Indonesia merp kebangsaan multikultural yg hanya dpt dipertahankan oleh suatu budaya politik jika kewargaan demokratis.

• Artinya tidak saja Hak sipil dan politik individu saja yg diakui dan dilindungi. Hak sosial-budaya-kelompok pun sama halnya.

• Negara Persatuan yg mengatasi paham golongan dan perseorangan.

Page 12: Sila ke 3 dan ke-4

KRITIK THD NASIONALISME INDONESIA ?

• Karena Negara ini terbentuk atas cita-cita politik yg sama maka

• Nasionalisme akan teruji sbg kekuatan negatif-defensive saat menghadapi kekuatan musuh bersama yg biasanya datang dari luar negara.

• Hal tsb mungkin sesuai saat jaman Kolonial pertanyaannya dijaman skrg apakah konsep nasionalisme sperti ini masih sesuai ??????

Page 13: Sila ke 3 dan ke-4

Kondisi Kekinian Indonesia

• Persatuan atau Nasionalisme justru terancam saat terjadi ketidak puasan thd kinerja pemerintahan pusat.

• Kegagalan elite menterjemahkan keinginan rakyat yg terlihat pd kebijakan dan kondisi real sosial masy melahirkan semangat bertahan hidup dg kembali berpaling kpd sumber-sumber moral dan politik dari nasionalisme kultural.

Page 14: Sila ke 3 dan ke-4

CONTOH

• Pembangunan yg tidak merata, melahirkan perjuangan Papua Merdeka, Aceh Merdeka.

• Contoh dalam scope lebih kecil adalah Provinsi Banten pembangunan tdk merata antra wil utara dan Selatan melahirkan gerakan pemisahan Banten Selatan

• Semua gerakan itu lahir based on nasionalisme kultural (kesamaan suku, agama, ras dsj)

Page 15: Sila ke 3 dan ke-4

Next question ????

• Apa makna Persatuan Indonesia yg diinginkan founding fathers and mothers dalam Pancasila ini ????????

Page 16: Sila ke 3 dan ke-4

Unity in Diversity, Diversity in Unity

• GOTONG ROYONG adalah pembantingan tulang bersama, pemerasan keringat bersama, perjuangan bantu-binantu bersama,. Amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua. (baca hal 372, Soekarno).

• Negara mampu memberikan kebaikan bersama bagi warganya tan pa memandang siapa dan dari golongan,etnis atau agama apa

Page 17: Sila ke 3 dan ke-4

Lanjutan

• Nasionalisme Indonesia mrp nasionalisme yg memuliakan kemanusiaan universal dg menjunjung tinggi persaudaraan, perdamaian dan keadilan antara umat manusia.

• Sehingga Nasionalisme berdasarkan atas perlawanan thd kolonialisme harus ditransformasikan pada nasionalisme yg baru yaitu

“loyalitas warga thd seprangkat cita-cita politik utk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bersama”

Page 18: Sila ke 3 dan ke-4

KERAKYATAN YG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DAN PERMUSYAWARATAN

PERTEMUAN KE-5

Page 19: Sila ke 3 dan ke-4

MOH. HATTA

“Negara itu haruslah berbentuk Republik berdasarkan kedaulatan Rakyat. Kedaulatan Rakyat ciptaan Indonesia harus berakar dlm pergaulan sendiri yg bercorak kolektivisme.” Menurut Hatta ada 3 Sumber yg menghidupkan cita-cita demokrasi dlm kalbu Indonesia :1. Stimulus Demokrasi Desa2. Ajaran Islam 3. Paham Sosialis Barat

Page 20: Sila ke 3 dan ke-4

• Stimulus Demokrasi di Desa, antara lain rapat, mufakat, gotong-royong

• Ajaran Islam antara lain transformasi dari sistem feodalistik berbasis kasta menuju kemasyarakatan yg bersifat egaliter

• Paham Sosialis Barat, perkembangan ide Marxisme dan demokrasi thd paham liberalisme klasik dan kolonialisme

Page 21: Sila ke 3 dan ke-4

Pemikiran 5 Tokoh :

Tiga sumber tersebut menjadi landasan dari lahirnya pemikiran/ide gagasan kelima tokoh mengenai Demokrasi-Sosialistik antara lain:1. HOS Tjokroaminoto gol Islam2. Tan Malaka3. Soekarno4. Moh. Hatta5. Sutan Sjahrir

Page 22: Sila ke 3 dan ke-4

HOS Tjokroaminoto

• Islam sangat menjunjung tinggi semangat persaudaraan, kesetaraan dan kebebasan manusia dari segala bentuk tirani.

• Sosialisme islam berbeda dg Marxis, krn yg ingin dicapai bkn sekedar materialis melainkan upaya mencapai keselamatan umat manusia dunia dan akhirat

Baca hal 406

Page 23: Sila ke 3 dan ke-4

TAN MALAKA

• Bentuk negara yg dicita-citakan bangsa Indonesia bukan negara monarki dimana kekuasaan berada ditangan Raja, melainkan

• Bentuk Republik adalah cita-cita yg hrs diperjuangkan oleh seluruh bangsa Indonesia krn dg bentuk ini rakyat akan memiliki kedaulatan atas negara.

• Mengusulkan kekuasaan Trias PoliticaBaca hal 407-408

Page 24: Sila ke 3 dan ke-4

SOEKARNO

• Gagasan demokrasi Gotong Royong• Ia mengusulkan bangsa utk menempuh jalannya sendiri

tidak barat jg timur• Gagasan Soekarno (baca hal 410 dan 411) adalaha. Sosio Nasionalisme

yaitu semangat kebangsaan yg menjunjung tinggi perikemanusiaan ke dalam dan keluar

b. Sosio- DemokrasiDemokrasi yg memperjuangkan keadilan sosial yg tdk hanya memperdulikan hak-hak sipil dan politik melainkan juga Ekonomi

Page 25: Sila ke 3 dan ke-4

SOEKARNO

Dalam pidato tgl 1 Juni menyampaikan Pancasila:

“Dasar itu adalah dasar mufakat, dasar permusyawaratan. Negara Indonesia bkn negara utk satu org, satu golongan, satu gol kaya. Tetapi kita mendirikan negara ‘semua utk semua, satu utk semua semua utk satu’. Saya yakin bahwa syarat yg mutlak utk kuatnya Negara Indonesia

adalah permusyawaratan, perwakilan’”

Page 26: Sila ke 3 dan ke-4

MOH. HATTA

• Hatta dan Soekarno menolak utk mengekor model demokrasi liberal sbgm berkembang di Barat (Revolusi Perancis).

• Menurut Hatta, demokrasi politik adalah soal bagaimana sebuah pemerintahan dalam satu negara dijalankan. Demokrasi memberikan panduan dasar bahwa pemerintahan harus berasal dan melibatkan rakyat di negara tsb.

Page 27: Sila ke 3 dan ke-4

MOH. HATTA• Oleh krn itu Demokrasi adalah mengenai Kedaulatan

Rakyat • Merubah budaya daulat tuanku (Raja/Penjajah) menjadi

daulat rakyat• Maka Kedaulatan Rakyat adalah kekuasaan yg dijalankan

oleh rakyat atas nama rakyat dengan dasar MUSYAWARAH• Dgn Musyarah-mufakat menjamin agar keputusan politik

senantiasa berorientasi pd keadilan sosial dan kepentingan umum

• Dg Musyawarah-mufakat dapat mencegah dominasi perseorangan atau golongan tertentu dlm pengambilan keputusan

Page 28: Sila ke 3 dan ke-4

MOH. HATTA

• Musyawarah mufakat dapat dilakukan dg cara langsung melibatkan seluruh rakyat, atau

• Dapat dilakukan melalui jalan perwakilan/tidak langsung. Oleh karena itu,

• Partai Politik menjadi unsur penting utk menjembatani aspirasi.

Page 29: Sila ke 3 dan ke-4

SUTAN SJAHRIR

• Sjahrir adalah seorang sosialis yg liberal “sosialis kanan” krn concern thd hak individu selain kolektiv

• Paham sosialis nya sama dg Hatta yaitu mengangkat derajat manusia dlm kesetaraan sbg manusia melalui relasi sistem ekonomi bersama(kooperasi) namun tetap memberi ruang pd kebebasan dan kemerdekaan setiap individu.

Page 30: Sila ke 3 dan ke-4

SUTAN SJAHRIR

• Ia juga menggagas pentingnya Kedaulatan Rakyat.

• Dalam pandangannya, Pemerintah hrs menempatkan diri sbg pihak yg Wajib menerjemahkan kesejahteraan rakyat dan memandang dirinya sbg Pelayan rakyat bukan Tuan (baca hal 419)

Page 31: Sila ke 3 dan ke-4

KESIMPULAN

• Kelima tokoh tersebut memiliki persamaan dalam idealisasinya thd demokrasi yg bercorak sosialistik.

• Demokrasi yg memperjuangkan keseimbangan pencapaian kebebasan, kesetaraan (keadilan), dan persaudaraan (kekeluargaan) dalam semangat permusyawaratan.

Page 32: Sila ke 3 dan ke-4

• Sila ke-4 dalam Pancasila mengandung ciri :a. Kerakyatan (daulat rakyat)• Sbg pantulan dr semangat emansipasi,

egalitarianisme dari bentuk penindasan yg ditimbulkan dri feodalisme dan kolonialisme.

• Memberikan jalan bagi peran dan pengaruh besar bagi rakyat dalam proses pengambilan keputusan oleh pemerintah

Page 33: Sila ke 3 dan ke-4

b. Permuswaratan (kekeluargaan)Kehendak utk menghadirkan negara persatuan yg dpt mengatasi paham perseorangan dan golongan dg semangat egaliater dan plurar.

c. Hikmat kebijaksanaanMereflesikan orientasi etis antara lain didasarkan pada nilai-nilai ketuhanan, perikemanusiaan, persatuan, permusyawaratan dan keadilan

Page 34: Sila ke 3 dan ke-4

Demokrasi Permusyawaratan

• Ada 4 syarat suatu keputusan politik :1. Asas rasionalisme dan keadilan2. Didedikasikan bgi kepentingan banyak

orang/publik3. Berorientasi jauh ke depan. Bkn transaksional

atau destruktif4. Bersifat imparsial dg melibatkan dan

mempertimbangkan pendapat semua pihak ( minoritas sekalipun)

Page 35: Sila ke 3 dan ke-4

PENJABARAN SILA KE-4 pada UUD 1945

• Pasal 1, 2, 3 dan 5 • Pasal 22 E• Pasal 28• Pasal 37