panca sila

14
NILAI KERAKYATAN DAN KEADILAN PADA PANCASILA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN ILMU MAKALAH Ditulis sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Pancasila pada Program Studi DIII Teknik Mesin Disusun oleh : Dede Zakaria Anwar (131211010) Fandi Muhammad (131211012)

Upload: fandi-muhammad

Post on 21-Dec-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

1

TRANSCRIPT

Page 1: Panca Sila

NILAI KERAKYATAN DAN KEADILAN PADA PANCASILA

SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN ILMU

MAKALAH

Ditulis sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Pancasila

pada Program Studi DIII Teknik Mesin

Disusun oleh :

Dede Zakaria Anwar (131211010)

Fandi Muhammad (131211012)

Muhammad Abdul Mubdi (131211022)

PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK MESIN

Page 2: Panca Sila

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2014

Page 3: Panca Sila

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pendahuluan

Andaikan para ilmuwan dalam pengembangan ilmu konsisten akan janji

awalnya ditemukan ilmu, yaitu untuk mencerdaskan manusia, memartabatkan

manusia dan mensejahterakan manusia, maka pengembangan ilmu yang

didasarkan pada kaidah-kaidah keilmuannya sendiri tak perlu menimbulkan

ketegangan-ketegangan antara ilmu (teknologi) dan masyarakat.

Fakta yang kita saksikan saat ini ilmu-ilmu empiris mendapatkan tempatnya

yang sentral dalam kehidupan manusia karena dengan teknologi modern yang

dikembangkannya dapat memenuhi kebutuhan praktis hidup manusia. Ilmu-ilmu

empiris tersebut tumbuh dan berkembang dengan cepat melebihi ritme

pertumbuhan dan perkembangan peradaban manusia. Ironisnya tidak diimbangi

kesiapan mentalitas sebagian masyarakat, khususnya di Indonesia.

Teknologi telah merambah berbagai bidang kehidupan manusia secara

ekstensif dan mempengaruhi sendi-sendi kehidupan manusia secara intensif,

termasuk merubah pola pikir dan budaya manusia, bahkan nyaris menggoyahkan

eksistensi kodrati manusia sendiri (Iriyanto, 2005). Misalnya, anak-anak

sekarang dengan alat-alat permainan yang serba teknologis seperti playstation,

mereka sudah dapat terpenuhi hasrat hakikat kodrat sosialnya hanya dengan

memainkan alat permainan tersebut secara sendirian. Mereka tidak sadar dengan

kehidupan yang termanipulasi teknologi menjadi manusia individualis. Masih

terdapat banyak persoalan akibat teknologi yang dapat disaksikan, meskipun

secara nyata manfaat teknologi tidak dapat dipungkiri.

Problematika keilmuan dalam era millenium ketiga ini tidak terlepas dari

sejarah perkembangan ilmu pada masa-masa sebelumnya. Karena itu untuk

mendapatkan pemahaman yang komprehensif perlu dikaji aspek kesejarahan dan

aspek-aspek lainnya terkait dengan ilmu dan teknologi. Dari sini, problematika

keilmuan dapat segera diantisipasi dengan merumuskan kerangka dasar nilai bagi

1

Page 4: Panca Sila

pengembangan ilmu. Kerangka dasar nilai ini harus menggambarkan suatu

sistem filosofi kehidupan yang dijadikan prinsip kehidupan masyarakat, yang

sudah mengakar dan membudaya dalam kehidupan masyarakat Indonesia, yaitu

nilai-nilai Pancasila.

2

Page 5: Panca Sila

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Nilai Kerakyatan sebagai dasar pengembangan ilmu

Penerapan dalam bidang Iptek

Nilai kerakyatan mendasari perkembangan Iptek secara

demokratis. Artinya setiap ilmuwan wajib memiliki kebebasan untuk

mengembangkan Iptek juga harus menghormati kebebasan orang lain dan

harus memiliki sikap terbuka untuk dikaji ulang, dikritik maupun

dibandingkan dengna penemuan ilmuwan lainnya

Penerapan dalam bidang pendidikan

Membiasakan diri bermusyawarah dengan teman - teman dalam

mengambil keputusan

Ikut berpartisipasi memberikan suara dalam pemilihan ketua kelas maupun

pemilihan ketua osis

Menerima kekalahan dengan ikhlas jika kalah dalam bersaing

Mengutamakan rapat OSIS daripada bermain dengan teman - teman

Berani mengemukakan pendapat di depan kelas

Melakasanakan segala aturan dan keputusan bersama dengan ikhlas dan

bertanggung jawab

Nilai kerakyatan mengandung makna suatu pemerintahan rakyat

dengan cara melalui badan - badan tertentu dalam menetapkan suatu

peraturan ditempuh dengan jalan musyawarah untuk mencapai mufakat

atas dasar dari Tuhan dan putusan akal sesuai dengan rasa kemanusian

yang memperhatikan dan mempertimbangkan kehendak rakyat untuk

mencapai kebaikan hidup bersama.

Sebagai masyarakat dan warga negara indonesia mepunyai kedudukan,

hak dan kewajiban yang sama dalam keputusan yang menyangkut

kepentingan bersama terlebih dahulu mengadakan musyawarah, dan

keputusan musyawarah diusahakan secara mufakat. Menghormati setiap

hasil musyawarah dan melaksanakannya dengan penuh rasa tanggung

3

Page 6: Panca Sila

jawab. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan

secara moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa, menjujung tinggi harkat dan

martabat manusia, serta nilai - nilai kebenaran dan keadilan.

Pengembangan iptek diarahkan untuk mencapai kebaghagiaan lahir batin,

memenuhi kebutuhanmaterial dan spiritual

Pengembangan iptek mempertimbangkan aspek estetik dan moral.

Pengembangan iptek pada hakekatnya tidak boleh bebas nilai, tetapi

terikat pada nilai- nilai yang berlaku di masyarakat.

Pembangunan iptek mempertimbangkan akal, rasa, dan kehendak.

Pembangunan iptek bukan untuk kesombongan melainkan peningkatan

kualitas, harkat, dan martabat manusia.

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) pada hakekatnya

merupakan hasil kreatifitas rohani (jiwa) manusia. Atas dasar kreatifitas

akalnya, manusia mengembangkan IPTEK untuk mengolah kekayaan alam

yang diciptakan Tuhan YME.

Tujuan dari IPTEK ialah untuk mewujudkan kesejahteraan dan

peningkatan harkat dan martabat manusia, maka IPTEK pada hakekatnya

tidak bebas nilai, namun terikat nilai – nilai. Pancasila telah memberikan

dasar nilai – nilai dalam pengembangan IPTEK, yaitu didasarkan moral

ketuhanan dan kemanusiaan yang adil dan beradab

Adanya keyakinan akan kebenaran nilai-nilai Pancasila dalam diri setiap

ilmuwan

4

Page 7: Panca Sila

Adanya situasi yang kondusif secara kultural, yaitu harus adanya semangat

pantang menyerah untuk mencari kebenaran ilmiah yang belum selesai,

dan adanya kultur bahwa disiplin merupakan suatu kebutuhan bukan

sebagai beban atau paksaan.

Adanya situasi yang kondusif secara struktural, bahwa perguruan tinggi

harus terbuka wacana akademisnya, kreatif, inovatif, dan mengembangkan

kerja sama dengan bidang-bidang yang berbeda

Syarat dan kondisi dikembangkannya iptek yang pancasialis

Sistem etika dalam pengembangan IPTEK:

4) Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan,

mendasari pengembangan IPTEK secara demokratis, artinya setiap ilmuan harus

memiliki kebebasan untuk mengembangkan IPTEK juga harus menghormati dan

menghargai kebebasan orang lain dan juga memiliki sikap yang terbuka untuk

dikritik dikaji ulang maupun di bandingkan dengan penemuan lainnya.

B. Nilai Keadilan sebagai dasar pengembangan ilmu

Sila Kelima dalam Dasar Negara RI mengandung makna setiap manusia Indonesia

menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial

dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Untuk itu dikembangkan perbuatannya

luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong royong.

Untuk itu diperlukan sikap adil terhadap sesama, menjaga kesinambungan antara

hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.

Nilai yang terkandung dalam sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

didasari dan dijiwai oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang

Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, serta Kerakyatan yang Dipimpin oleh

Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan atau Perwakilan. Dalam sila ke –

5 tersebut terkandung nilai- nilai yang merupakan tujuan Negara sebagai tujuan

5

Page 8: Panca Sila

dalam hidup bersama. Maka dalam sila ke – 5 tersebut terkandung nilai keadilan

yang harus terwujud dalam kehidupan bersama ( kehidupan sosial). Keadilan

tersebut didasari dan dijiwai oleh hakikat keadilan manusia yaitu keadilan dalam

hubungan manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan manusia lain ,

manusia dengan masyarakat, bangsa dan negaranya serta hubungan manusia

dengan Tuhannya.

Konsekwensinya nilai-nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan

bersama meliputi:

1. Keadilan distributif

Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal

yang sama diperlukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlukan tidak

sama ( just ice is done when equelz are treated equally ). Keadilan distributive

sendiri yaitu suatu hubungan keadilan antara Negara terhadap warganya, dalam

arti pihak negaralah yang wajib memenuhi keadilan dalam bentuk keadilan

membagi, dalam bentuk kesejahteraan, bantuan, subsidi serta kesempatan dalam

hidup bersama yang didasarkan atas hak dan kewajiban.

2. Keadilan Legal ( Keadilan Bertaat )

Yaitu suatu hubungan keadilan antara warga Negara terhadap negara dan

dalam masalah ini pihak wargalah yang wajib memenuhi keadilan dalam bentuk

mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam Negara. Plato

berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan subtansi rohani umum dari

masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya. Dalam masyarakat yang adil

setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok baginya

( the man behind the gun ). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan

untuk yang lainnya disebut keadilan legal.

6

Page 9: Panca Sila

3. Keadilan Komulatif

Yaitu suatu hubungan keadilan antara warga satu dengan yang lainnya secara

timbal balik. Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan

kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan ases

pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung

ekstrem menjadikan ketidak adilan dan akan merusak atau bahkan

menghancurakn pertalian dalam masyarakat.

Nilai-nilai keadilan tersebut haruslah merupakan suatu dasar yang harus

diwujudkan dalam hidup bersama kenegaraan untuk mewujudkan tujuan Negara

yaitu mewujudkan kesejahteraan seluruh warganya serta melindungi seluruh

warganya dan wilayahnya, mencerdaskan seluruh warganya. Demikian pula nilai-

nilai keadilan tersebut sebagai dasar dalam pergaulan antara Negara sesama

bangsa didunia dan prinsip ingin menciptakan ketertiban hidup bersama dalam

suatu pergaulan antar bangsa didunia dengan berdasarkan suatu prinsip

kemerdekaan bagi setiap bangsa, perdamaian abadi serta keadilan dalam hidup

bersama (keadilan sosial).  

Realisasi dan perlindungan keadilan dalam hidup bersama dalam suatu

Negara berkebangsaan, mengharuskan Negara untuk menciptakan suatu peraturan

perundang-undangan. Dalam pengertian inilah maka Negara kebangsaan yang

berkeadilan sosial harus merupakan suatu negara yang berdasarkan atas Hukum.

Sehingga sebagai suatu negara hukum haruslah terpenuhi adanya tiga syarat

pokok yaitu:

pengakuan dan perlindungan atas hak-hak asasi manusia

peradilan yang bebas

legalitas dalam arti hukum dalam segala bentuknya

7

Page 10: Panca Sila

BAB III

KESIMPULAN

Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan, membuka kesempatan yang sama bagi semua

warga negara untuk mengembangkan iptek, dan mengenyam hasilnya, sesuai

kemampuan dan keperluan masing-masing.

Sila Keadilan sosial, memperkuat keadilan yang lengkap dalam alokasi dan

perlakuan, dalam pemutusan, pelaksanaan,perolehan hasil dan pemikiran resiko,

dengan memaksimalisasi kelompok-kelompok minimum dalam pemanfaatan

pengembangan teknologi.

8