sikat gigi.pdf

Upload: nabila-rizkika

Post on 03-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 sikat gigi.pdf

    1/19

    18

    BAB 2

    TINJ AUAN PUSTAKA

    2.1 Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut

    Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit yang dapat menyerang manusia

    dari semua golongan umur, bersifat progresif dan bila tidak dirawat akan makin

    parah. Walaupun demikian, karena proses terjadinya penyakit ini lambat dan

    realitanya jarang kematian maka sering penderita tidak memberikan perhatian khusus.

    Itulah sebabnya kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia merupakan salah satu

    masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapat perhatian serius dari tenaga

    kesehatan.6

    Penyakit gigi yang sering dijumpai adalah karies. Proses karies ini disebabkan

    oleh sisa-sisa makanan yang melekat pada permukaan gigi dan apabila sisa-sisa

    makanan itu tidak dibersihkan maka akan terbentuk asam dan terjadi demineralisasi

    pada jaringan keras gigi, diikuti dengan kerusakan bahan organiknya. Hal ini akan

    menyebabkan terjadinya invasi mikroorganisme dan kerusakan pada jaringan pulpa

    serta penyebaran infeksi ke jaringan periapikal dan menimbulkan rasa nyeri.1

    Tujuan pencegahan dan perawatan penyakit gigi, selain untuk mendapatkan

    keadaan gigi tidak terkena penyakit, juga gigi yang sehat dan teratur. Mulut yang

    sehat jarang dijumpai, kriterianya adalah gigi teratur, bersih dan tidak dijumpai celah

    diantara gigi. Gingiva terlihat merah muda dan kencang.7

  • 7/29/2019 sikat gigi.pdf

    2/19

    19

    2.2Pengaruh Plak Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut

    Debris makanan dengan cepat dilarutkan oleh enzim mikroorganisme dan

    tersingkir dari rongga mulut dalam waktu 5 menit setelah makan, namun sebagian

    ada yang tertinggal pada gigi dan mukosa. Pembersihan makanan dari rongga mulut

    dipengaruhi oleh aliran saliva, aksi mekanis dari lidah, pipi, bibir dan bentuk serta

    susunan gigi dan rahang. Pembersihan akan meningkat pada waktu mengunyah

    makanan dan pada saliva yang viskositasnya rendah.12

    Laju pembersihan debris makanan dari rongga mulut adalah bervariasi antara

    jenis makanan dan antar individu. Bahan makanan berbentuk cairan lebih mudah

    dibersihkan dibandingkan bahan makanan berbentuk padat. Sebagai contoh, sejumlah

    kecil gula yang ditelan dalam bentuk cairan akan tetap berada dalam saliva sekitar 15

    menit, sedangkan gula yang dikonsumsi dalam bentuk padat akan tetap berada dalam

    saliva selama 30 menit setelah penelanan. Makanan yang melekat seperti permen,

    roti, toffee(permen yang terbuat dari gula dan mentega), dan karamel bisa melekat ke

    gigi selama lebih dari 1 jam, sebaliknya makanan yang keras seperti wortel mentah

    dan apel akan bersih dengan cepat. Mengunyah apel dan makanan fibrous lainnya

    dapat secara efektif menyingkirkan debris makanan dari rongga mulut, meskipun

    tidak ada efek yang signifikan terhadap pengurangan plak.12

    Plak adalah suatu lapisan lunak terdiri dari kumpulan mikroorganisme yang

    berkembang biak diatas suatu matriks dan melekat erat pada permukaan gigi yang

    tidak dibersihkan. Plak gigi memegang peranan penting dalam proses kerusakan

    jaringan keras gigi dan dalam proses inflamasi jaringan lunak sekitar gigi. Efek

    merusak ini terutama disebabkan kegiatan metabolisme mikroorganisme di dalam

  • 7/29/2019 sikat gigi.pdf

    3/19

    20

    plak gigi tersebut.13 Plak yang tidak dibersihkan akan menyebabkan mikroorganisme

    berkembang biak dan plak akan tebal, mengeras dan menjadi kalkulus. 7

    Kalkulus merupakan jaringan keras yang melekat erat pada gigi terdiri dari

    bahan-bahan mineral seperti, Kalsium, Ferum, Zinc, Cu, Ni dan sebagainya. Rongga

    mulut manusia tidak pernah bebas dari mikroorganisme dan umumnya

    mikroorganisme plak memegang peranan penting dalam pembentukan dan perlekatan

    kalkulus yang dimulai dengan pembentukan plak gigi. Sehingga permukaan kalkulus

    supragingival dan kalkulus subgingival selalu diliputi oleh plak gigi. Kalkulus

    supragingival warnanya kuning dan biasanya mudah dilepas hanya dengan jari saja.

    Sedangkan kalkulus subgingival warnanya coklat kehitaman, melekat erat di bawah

    gingiva dan sukar dibersihkan.14,15

    Kalkulus merupakan suatu faktor iritasi yang terus-menerus terhadap gingiva

    sehingga dapat menyebabkan peradangan pada gingiva. Plak dan kalkulus akan

    mengiritasi gingiva mengakibatkan pembengkakan pada gingiva dan kegoyangan

    pada gigi. Peradangan gingiva ini mengakibatkan terjadinya pendarahan bila pasien

    menyikat gigi. Pengalaman membuktikan bahwa banyak pasien dengan keluhan

    gingiva berdarah akan sembuh bila kalkulus dibersihkan.14,15

    Kesehatan rongga mulut memegang peranan penting sebagai komponen hidup

    sehat. J ika oral higiene tidak dipelihara dengan baik, akan menimbulkan penyakit di

    rongga mulut, yaitu karies gigi dan gingivitis merupakan penyakit di rongga mulut

    yang dapat menyebabkan hilangnya gigi secara patologis.16

  • 7/29/2019 sikat gigi.pdf

    4/19

    21

    2.2.1 Karies Gigi

    Karies berasal dari kata Yunani yang berarti lubang, menurut Lundeen dan

    Roberson karies adalah penyakit menular pada gigi yang disebabkan oleh mikroba

    yang mengakibatkan terlarut dan hancurnya jaringan keras gigi. Karies merupakan

    suatu penyakit infeksi pada jaringan keras gigi, yaitu email, dentin dan sementum

    yang disebabkan aktivitas mikroorganisme yang ada dalam suatu karbohidrat yang

    diragikan dan mengakibatkan kerusakan struktur gigi serta bersifat kronik.1,2,17

    Proses karies ditandai dengan terjadinya demineralisasi pada jaringan keras

    gigi, diikuti dengan kerusakan bahan organiknya. Hal ini akan menyebabkan

    terjadinya invasi mikroorganisme dan kerusakan pada jaringan pulpa serta

    penyebaran infeksi ke jaringan periapikal dan dapat menimbulkan rasa nyeri.2,13

    Etiologi Karies

    Karies gigi memiliki etiologi yang multifaktorial sehingga terjadi interaksi

    dari tiga faktor utama dan satu faktor tambahan : mikroorganisme, substrat, host (gigi

    dan saliva), dan waktu. Adanya hubungan sebab akibat terjadinya karies sering

    diidentifikasi sebagai faktor risiko. Untuk lebih jelas ke empat faktor tersebut

    digambarkan sebagai empat lingkaran yang salih tumpang tindih sehingga terjadi

    karies gigi. 2,13

  • 7/29/2019 sikat gigi.pdf

    5/19

    22

    Gambar 1 Skema yang menunjukkan karies sebagai penyakit multifaktorialyang disebabkan faktor host, agen, substrat, dan waktu.18

    Mikroorganisme

    Dalam setiap ml air ludah dijumpai 10-200 juta mikroorganisme. Jumlah

    maksimum mikroorganisme ini dijumpai pada pagi hari atau setelah makan. Pada

    waktu bayi masih dalam kandungan, di dalam mulut tidak dijumpai mikroorganisme

    tetapi mikroorganisme akan mulai berada di mulut saat bayi melewati vagina sewaktu

    proses kelahiran. Setelah beberapa jam, melalui pernapasan dan udara sekitar,

    mikroorganisme bertambah di dalam mulut si bayi.19

    Plak gigi memegang peranan penting dalam menyebabkan terjadinya karies.1

    Mikroorganisme plak yang sangat dominan dalam karies gigi adalah Streptococcus

    mutans. Mikroorganisme ini sangat kariogen karena mampu membuat asam dari

    karbohidrat yang dapat diragikan. Dapat menempel pada permukaan gigi karena

    kemampuannya membuat polisakarida ekstrasel yang sangat lengket dari karbohidrat

    makanan. Polisakarida ini terdiri dari polimer glukosa, menyebabkan matriks plak

  • 7/29/2019 sikat gigi.pdf

    6/19

    23

    gigi mempunyai konsistensi seperti gelatin. Akibatnya mikroorganisme terbantu

    untuk melekat pada gigi serta saling melekat satu sama lain.20,21

    Substrat

    Substrat adalah campuran makanan halus dan minuman yang dikonsumsi

    sehari-hari dan menempel pada gigi. Seringnya mengkonsumsi makanan yang

    mengandung karbohidrat terutama sukrosa cenderung mengalami kerusakan pada

    giginya. Seringnya mengkonsumsi gula akan menambah pertumbuhan plak dan

    menambah jumlah Streptokokus mutans didalamnya. Sukrosa merupakan gula yang

    kariogen, walaupun gula lainnya tetap berbahaya, merupakan gula yang paling

    banyak di konsumsi, sehingga merupakan penyebab karies yang utama Sebaliknya

    pada orang dengan diet yang banyak mengandung lemak dan protein hanya sedikit

    atau sama sekali tidak mempunyai karies gigi. Hal ini menunjukkan bahwa

    karbohidrat memegang peranan penting dalam terjadinya karies.13,21

    Konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula di antara jam

    makan dan pada saat makan berhubungan dengan peningkatan karies yang besar.

    Faktor makanan yang dihubungkan dengan terjadinya karies adalah jumlah

    konsentrasi dan bentuk fisik (cair, tepung, padat) dari karbohidrat, lamanya retensi

    dimulut, frekuensi snacks serta lamanya interval waktu makan. Anak yang berisiko

    karies tinggi sering mengkonsumsi makanan manis yang berpotensi karies seperti,

    permen, coklat, cookies, cake, chewing gum, dan minuman beverages termasuk

    minuman berkarbonasi dan snacks lain yang tinggi kandungan sukrosanya diantara

    jam makan..3,19,22

  • 7/29/2019 sikat gigi.pdf

    7/19

    2

    Host

    Untuk terjadinya karies gigi dibutuhkan host (tuan rumah) yang rentan.

    Lapisan keras gigi terdiri dari email (lapisan yang paling luar ) dan dentin, dan karies

    dimulai dari lapisan luar, oleh karena itu email sangat menentukan proses terjadinya

    karies.13,20

    Bentuk gigi dengan pit dan fisur yang dalam lebih mudah terserang karies,

    posisi gigi yang berjejal dan susunan gigi yang tidak teratur lebih sukar dibersihkan.

    Posisi gigi yang tidak teratur disebabkan oleh kebiasaan buruk, yaitu menghisap ibu

    jari, ukuran rahang yang tidak sesuai dengan besarnya gigi yang tumbuh, gigi desidui

    yang terlambat tanggalnya atau tanggal sebelum waktunya. Cenderung meningkatkan

    penyakit karies dan periodontal.21,23 Gigi desidui lebih mudah terserang karies

    daripada gigi tetap, disebabkan email nya mengandung lebih banyak bahan organik

    dan air sedangkan jumlah mineralnya lebih sedikit daripada gigi tetap. Selain itu,

    secara kristalografis kristal-kristal gigi desidui tidak sepadat gigi tetap. Mungkin

    alasan ini menjadi salah satu penyebab tingginya prevalensi karies pada anak-anak.1

    Dalam keadaan normal, gigi selalu dibasahi oleh saliva. Karena kerentanan

    gigi terhadap karies banyak bergantung kepada lingkungannya, maka peran saliva

    sangat besar sekali. Beberapa peneliti telah mengajukan data-data yang menunjukkan

    bahwa kecepatan aliran saliva merupakan hal penting dalam etiologi karies. Aliran

    saliva yang lebih sedikit rata-rata menyebabkan lebih banyak karies dibandingkan

    orang dengan aliran saliva yang lebih banyak rata-rata. Menurut Rigolet pasien

    dengan sekresi saliva yang sedikit atau tidak ada sama sekali, misalnya oleh karena

  • 7/29/2019 sikat gigi.pdf

    8/19

    25

    aptyalismus, terapi radiasi kanker ganas, xerostamia memiliki presentase karies gigi

    tinggi.13,19,20

    Waktu

    Telah dibuktikan bahwa asam dari plak gigi akan menurunkan pH rongga

    mulut sampai 5 dalam waktu 3-5 menit sesudah memakan makanan yang

    mengandung karbohidrat, pH rendah ini sangat membahayakan gigi, walaupun pH ini

    akan menjadi normal kembali setelah satu jam. Oleh sebab itu menyikat gigi segera

    sesudah makan adalah satu faktor yang penting, karena dapat menurunkan insidens

    dan frekuensi karies gigi.1

    2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Karies Gigi

    Beberapa faktor yang dianggap sebagai faktor risiko adalah pemberian fluor,

    pengalaman karies, umur, jenis kelamin, sosial ekonomi.1

    Pemberian Fluor

    Terdapat berbagai konsep tentang mekanisme kerja fluor yang berkaitan

    dengan pengaruhnya pada gigi sebelum dan sesudah gigi erupsi. Pemberian fluor

    yang teratur baik secara sistemik maupun lokal merupakan hal yang penting dalam

    mengurangi terjadinya karies karena dapat meningkatkan remineralisasi.1

    Pengalaman Karies

    Pengalaman karies merupakan ukuran yang dinyatakan dengan angka dari

    suatu kelompok terhadap suatu penyakit gigi tertentu. Penelitian epidemiologis telah

    membuktikan adanya hubungan antara pengalaman karies dengan perkembangan

  • 7/29/2019 sikat gigi.pdf

    9/19

    26

    karies di masa mendatang. Sensivitas parameter ini hampir mencapai 60%. Prevalensi

    karies pada gigi desidui dapat memprediksi karies pada gigi permanennya.1

    Umur

    Penelitian epidemiologis menunjukkan terjadi peningkatan prevalensi karies

    sejalan dengan bertambahnya umur. Gigi yang paling akhir erupsi lebih rentan

    terhadap karies. Kerentanan ini meningkat karena sulitnya membersihkan gigi yang

    sedang erupsi sampai gigi tersebut mencapai dataran oklusal dan beroklusi dengan

    gigi antagonisnya. Anak-anak mempunyai risiko karies yang paling tinggi ketika gigi

    mereka baru erupsi sedangkan orang tua lebih berisiko terhadap terjadinya karies

    akar.1

    J enis Kelamin

    Selama masa kanak-kanak dan remaja, wanita menunjukkan nilai DMF yang

    lebih tinggi daripada pria. Walaupun demikian, umumnya oral higiene wanita lebih

    baik sehingga komponen gigi yang hilang (M missing) lebih sedikit dari pria.

    Sebaliknya, pria mempunyai komponen F (filling) yang lebih banyak dalam indeks

    DMF.1

    Sosial Ekonomi

    Karies dijumpai lebih rendah pada kelompok sosial ekonomi rendah dan

    sebaliknya. Menurut penelitian Mihaela, anak-anak yang dilahirkan dari keluarga

    ekonomi rendah lebih sering memiliki BB lahir lebih rendah yang mempengaruhi

    kesehatan rongga mulut, mereka juga lebih sulit untuk sekolah. Kesehatan rongga

    mulut yang buruk dapat meningkatkan ketidakhadiran di sekolah.1

  • 7/29/2019 sikat gigi.pdf

    10/19

    27

    2.2.3 Gingivitis

    Penyebab gingiva berdarah adalah kebersihan gigi yang kurang baik, sehingga

    terbentuk plak pada permukaan gigi dan gingiva. Mikroorganisme pada plak

    menghasilkan racun yang merangsang terbentuknya gingivitis.7,12

    Gingivitis dapat juga terjadi karena kekurangan vitamin C. Gingiva akan

    tampak merah, bengkak, mudah berdarah bila ditekan sedikit, sedangkan warna

    gingiva yang normal adalah merah jambu (coral pink). J ika plak tidak dihilangkan,

    plak akan mengeras dan akhirnya membentuk kalkulus. Bila kalkulus tidak

    dihilangkan akan menyebabkan gigi akan menjadi goyang dan lepas dengan

    sendirinya. Kalkulus hanya dapat dihilangkan oleh dokter gigi atau perawat gigi

    dengan alat khusus.7,12

    2.3 Oral Higiene Yang Buruk

    Oral higiene memegang peranan yang penting dalam menciptakan pola hidup

    sehat. J ika oral higiene tidak dipelihara akan menimbulkan berbagai penyakit di

    rongga mulut. Oral higiene dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya status

    sosial ekonomi, umur, dan jenis kelamin. Menurut penelitian yang dilakukan oleh

    Sogi GM dan Peres MA, karies gigi dan status kesehatan rongga mulut anak-anak

    usia 13 hingga 14 tahun sangat berhubungan dengan keadaan sosial ekonomi anak-

    anak tersebut. Namun, menurut penelitian Mustahsen tahun 2008, status kesehatan

    rongga mulut tidak dipengaruhi oleh keadaan ekonomi. Keadaan sosial ekonomi

    menengah memiliki kesehatan rongga mulut yang lebih buruk daripada yang keadaan

  • 7/29/2019 sikat gigi.pdf

    11/19

    28

    sosialnya rendah atau tinggi.27 Anak yang berusia diantara 11-14 tahun dan jenis

    kelamin perempuan memiliki kesehatan rongga mulut yang lebih buruk.28

    2.4 Pencegahan Penyakit Gigi dan Mulut

    2.4.1Diet Makanan

    Susunan makanan sehari-hari untuk meningkatkan kesehatan tubuh sebaiknya

    mengikuti anjuran 4 sehat 5 sempurna. Diet yang baik untuk kesehatan umum, juga

    baik untuk kesehatan gigi.29

    Diet dalam kesehatan gigi dapat dilihat dalam beberapa segi, pertama efek

    makanan di dalam rongga mulut yaitu efek lokal pada waktu makanan dikunyah

    sebagai tahap awal pencernaan, dan yang kedua efek sistemik, setelah nutrien di

    dalam makanan dicerna dan diabsorpsi. Sehingga peranan diet dan nutrisi pada karies

    penting dalam aspek perkembangan, fisiologi dan perilaku.18

    Apa yang dimakan dan diminum oleh anak berdampak pada kesehatan

    giginya. Gula dalam makanan itulah yang membantu membentuk asam yang merusak

    gigi. Tindakan pencegahan pada karies lebih menekankan pada pengurangan

    konsumsi dan pengendalian frekuensi asupan gula yang tinggi. Hal ini dapat

    dilaksanakan dengan cara nasehat diet dan bahan pengganti gula. Nasehat diet yang

    dianjurkan adalah memperbanyak makan sayuran dan buah-buahan yang berserat dan

    berair karena bersifat membersihkan dan merangsang sekresi saliva. Mengurangi

    makanan yang manis dan lengket serta menjalankan waktu makan tiga kali secara

    teratur untuk menghindari makanan kecil dalam keseharian anak.3,30

  • 7/29/2019 sikat gigi.pdf

    12/19

    29

    Xylitol dansorbitol merupakan bahan pengganti gula yang sering digunakan,

    berasal dari bahan alami serta mempunyai kalori yang sama dengan glukosa dan

    sukrosa. Dapat dijumpai dalam bentuk tablet, permen karet, minuman ringan,

    farmasi dan lain-lain, mempunyai efek menstimulasi daya alir saliva dan menurunkan

    kolonisasi dari S. Mutans. Menurut Penelitian, xylitol lebih efektif karena tidak dapat

    dimetabolisme oleh mikroorganisme dalam pembentukan asam dan mempunyai efek

    anti mikroorganisme.3

    Dalam praktiknya, sulit bagi anak untuk tidak makan dalam jangka waktu

    lama dan sebagian besar ahli kesehatan akan menyarankan sejumlah kudapan sehat

    sepanjang hari untuk memenuhi kebutuhan gizi anak yang sedang bertumbuh. Jadi,

    jika anak harus makan di antara makanan utama, berilah makanan yang tidak

    berpotensi karies gigi, misalnya roti atau keju.30

    Diet yang dianjurkan terutama untuk memperbaiki kesehatan gigi dan mulut :

    1. Mengusahakan diet karbohidrat serendah mungkin yang disesuaikan dengan

    kebutuhan kalori dengan menjaga agar kalori yang berasal dari karbohidrat tidak

    lebih dari 50% jumlah kalori yang dibutuhkan per hari, tetapi tidak kurang dari

    30%.

    2. Dalam konsumsi karbohidrat sebaiknya dipilih bentuk larutan atau bentuk yang

    dapat segera bersih dari rongga mulut, misalnya sayuran-sayuran hijau atau

    kuning, karena merupakan karbohidrat yang baik dengan derajat retensi yang

    rendah sehingga mengurangi pembentukan plak gigi dan adanya stimulasi aliran

    saliva.

  • 7/29/2019 sikat gigi.pdf

    13/19

    30

    3. Mengurangi makanan yang manis dan lengket seperti kue-kue, permen, dan

    coklat.

    4. Batasi jumlah makan menjadi 3 kali sehari dengan menekan keinginan untuk

    makan diantara jam-jam makan.

    5. Menambah masukan dari makanan seperti daging, ikan yang kaya akan protein

    dan fosfat karena dapat menambah sifat basa dari saliva.29

    2.4.2Menyikat Gigi

    Tujuan Menyikat Gigi

    Menyikat gigi dengan menggunakan sikat gigi adalah bentuk penyingkiran

    plak secara mekanis, yang bertujuan :

    1. Mencegah terjadinya pembentukan plak

    2. Membersihkan sisa-sisa makanan, debris atau stein

    3. Merangsang jaringan gingiva

    4. Melapisi permukaan gigi dengan fluor.1

    Waktu Menyikat Gigi

    Beberapa sarjana mengatakan bahwa gigi sebaiknya dibersihkan dua kali,

    tetapi ternyata hal ini sukar diikuti karena kurang praktis bila berada di kantor,

    sekolah dan sebagainya.29 Banyak para ahli berpendapat bahwa menyikat gigi dua

    kali sehari sudah cukup, yaitu sesudah makan dan sebelum tidur.31Menyikat gigi dua

    kali sehari cukup baik pada jaringan periodontium yang sehat, tetapi pada jaringan

    periodontium yang tidak sehat dianjurkan menyikat gigi tiga kali sehari.29

  • 7/29/2019 sikat gigi.pdf

    14/19

    31

    Umumnya, dokter gigi selalu menganjurkan pasien untuk menyikat giginya

    segera setelah makan. American Dental Association (ADA) memodifikasi pernyataan

    ini dengan menyatakan bahwa pasien harus menyikat gigi secara teratur, minimal dua

    kali sehari yaitu setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam dengan lama menyikat

    gigi 2 -3 menit.1

    Suatu penelitian membuktikan bahwa menyikat gigi segera sesudah makan

    atau paling lambat 10 menit sesudah makan, besar manfaatnya untuk mencegah

    timbulnya karies gigi dan mencegah penyakit jaringan periodontal.29

    Bentuk Sikat Gigi

    Bermacam bentuk sikat gigi dikenal dipasaran. Lurus, cembung dan cekung

    sehingga dapat mencapai daerah-daerah tertentu pada lengkung rahang. Pada

    umumya dianjurkan memakai sikat gigi yang bulunya lurus dan sama panjang,

    tangkai yang lurus, karena dapat bekerja cukup baik pada semua bagian mulut.29

    Bulu sikat gigi yang baik adalah tidak keras dan tidak terlalu lunak, ujung

    bulu sikat membulat / tumpul. Bulu sikat yang terlalu keras akan melukai gingiva dan

    mengabrasi lapisan gigi, yang terlalu lunak efektivitas pembersihan kurang baik.

    Ujung bulu sikat gigi bermacam-macam, berbentuk bulat, runcing dan datar. Ujung

    bulu sikat yang baik adalah membulat karena dapat mengurangi iritasi terhadap

    lapisan gigi dan jaringan gingiva.31

  • 7/29/2019 sikat gigi.pdf

    15/19

    32

    Gambar 2 Sikat gigi yang memenuhi persyaratan; A. Panjang dan lebarnya;B. Baris dan rumpun; C. Permukaan bulu sikat.32

    Sikat gigi manual yang baik harus memenuhi persyaratan berikut :

    1. Ukuran permukaan bulu sikatnya adalah :a. Panjang : 1 1 inci (2,5 3,0 cm)b. Lebar : 5/16 3/8 inci (8,0 9,5 mm)

    2. Bulu sikatnya tersusun sebagai berikut :a. Baris : 2- 4 baris rumpunb. Rumpun : 5 12 rumpun per baris

    3. Permukaan bulu rata.32

    Cara Menyikat Gigi

    Menyikat gigi adalah cara umum yang dianjurkan untuk membersihkan gigi

    dari berbagai kotoran yang melekat pada permukaan gigi dan gingiva. Berbagai cara

    dapat dikombinasikan dan disesuaikan dengan kebiasaan seseorang dalam menyikat

    giginya. Dalam menyikat gigi yang harus diperhatikan adalah:

    1. Teknik penyikatan gigi harus dapat membersihkan semua permukaan gigi dangingiva secara efesien terutama daerah interdental.

  • 7/29/2019 sikat gigi.pdf

    16/19

    33

    2. Pergerakan dari sikat gigi tidak boleh menyebabkan kerusakan jaringan gingivaatau abrasi gigi.

    3.Teknik penyikatan harus sederhana, tepat dan efesiensi dalam waktu.

    29

    Banyak metode atau teknik menyikat gigi yang diperkenalkan ahli, dan

    kebanyakan metodenya dikenal dengan namanya sendiri seperti metode Bass,

    Stillman, Charters, atau disesuaikan dengan gerakannya. Pada prinsipnya terdapat

    empat pola dasar gerakan, yaitu metode vertikal, horizontal, berputar (rotasi), dan

    bergetar (vibrasi). Metode yang baik digunakan oleh anak-anak adalah metode

    horizontal.1

    Cara menyikat gigi dengan teknik horizontal :

    Bulu sikat ditempatkan tegak lurus terhadap mahkota gigi, kemudian sikat gigi

    digerakkan maju mundur pendek-pendek pada semua permukaan.1

    Pemilihan pasta gigi

    Pasta gigi digunakan sebagai alat bantu yang berfungsi membersihkan dan

    memoles permukaan gigi serta membuat nafas menjadi segar. Saat ini, banyak

    ditemukan berbagai macam merk pasta gigi dengan berbagai warna dan rasa, tersedia

    dalam bentuk tepung, pasta atau gel dan semuanya dijual untuk kebutuhan kosmetik

    atau terapeutik. Pasta gigi terapeutik harus mampu mengurangi penyakit gigi

    misalnya karies, gingivitis, pembentukan kalkulus atau sensitivitas gigi. Sedangkan

    untuk kebutuhan kosmetik, pasta gigi digunakan untuk menghilangkan stein

    ekstrinsik akibat makanan, teh atau kopi pada permukaan gigi.1

  • 7/29/2019 sikat gigi.pdf

    17/19

    3

    2.4.3 Kontrol Enam Bulan Sekali Ke Dokter Gigi

    Menurut rekomendasi dari The American Academy of Pediatric Dentistry

    (AAPD) dan American Dental Association (ADA), seorang anak harus mulai

    kunjungan ke dokter gigi setelah gigi sulung pertamanya erupsi dan tidak boleh lebih

    dari usia 12 bulan. Rekomendasi ini ditujukan untuk mendeteksi dan mengontrol

    berbagai patologi gigi, terutama karies gigi yang merupakan penyakit mulut yang

    paling relevan pada anak-anak dan dapat terjadi segera setelah gigi erupsi. Selain itu,

    rekomendasi ini juga didasarkan pada penetapan dasar pendidikan preventif dan

    perawatan gigi pada anak untuk mendapatkan kesehatan mulut yang optimal pada

    masa kanak-kanak hingga dewasa.34

    Kontrol tiap enam bulan dilakukan meskipun tidak ada keluhan. Hal ini

    dilakukan untuk memeriksa apakah terdapat gigi lain yang berlubang selain yang

    telah ditambal, sehingga dapat dilakukan perawatan sedini mungkin. Selain itu juga

    untuk melihat, apakah telah terdapat kembali kalkulus dan kelainan-kelainan lainnya

    yang mungkin ada.15

  • 7/29/2019 sikat gigi.pdf

    18/19

    35

    2.5 Kerangka Teori

    Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut

    Pengaruh PlakTerhadap KesehatanGigi dan Mulut

    PencegahanPenyakit Gigi danMulut

    Karies Diet Makanan

    Menyikat Gigi

    Kontrol EnamBulan Sekali

    Gingivitis

  • 7/29/2019 sikat gigi.pdf

    19/19

    36

    2.6 Kerangka Konsep

    Pengetahuan KesehatanGigi dan Mulut

    - DMF-T- OHIS

    - Plak-

    Mikroorganisme- Pemberian Fluor- Pengalaman Karies- Makanan- Saliva- Umur- Jenis Kelamin- Sosial Ekonomi