sikat gigi.pdf
TRANSCRIPT
-
7/29/2019 sikat gigi.pdf
1/19
18
BAB 2
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut
Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit yang dapat menyerang manusia
dari semua golongan umur, bersifat progresif dan bila tidak dirawat akan makin
parah. Walaupun demikian, karena proses terjadinya penyakit ini lambat dan
realitanya jarang kematian maka sering penderita tidak memberikan perhatian khusus.
Itulah sebabnya kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia merupakan salah satu
masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapat perhatian serius dari tenaga
kesehatan.6
Penyakit gigi yang sering dijumpai adalah karies. Proses karies ini disebabkan
oleh sisa-sisa makanan yang melekat pada permukaan gigi dan apabila sisa-sisa
makanan itu tidak dibersihkan maka akan terbentuk asam dan terjadi demineralisasi
pada jaringan keras gigi, diikuti dengan kerusakan bahan organiknya. Hal ini akan
menyebabkan terjadinya invasi mikroorganisme dan kerusakan pada jaringan pulpa
serta penyebaran infeksi ke jaringan periapikal dan menimbulkan rasa nyeri.1
Tujuan pencegahan dan perawatan penyakit gigi, selain untuk mendapatkan
keadaan gigi tidak terkena penyakit, juga gigi yang sehat dan teratur. Mulut yang
sehat jarang dijumpai, kriterianya adalah gigi teratur, bersih dan tidak dijumpai celah
diantara gigi. Gingiva terlihat merah muda dan kencang.7
-
7/29/2019 sikat gigi.pdf
2/19
19
2.2Pengaruh Plak Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut
Debris makanan dengan cepat dilarutkan oleh enzim mikroorganisme dan
tersingkir dari rongga mulut dalam waktu 5 menit setelah makan, namun sebagian
ada yang tertinggal pada gigi dan mukosa. Pembersihan makanan dari rongga mulut
dipengaruhi oleh aliran saliva, aksi mekanis dari lidah, pipi, bibir dan bentuk serta
susunan gigi dan rahang. Pembersihan akan meningkat pada waktu mengunyah
makanan dan pada saliva yang viskositasnya rendah.12
Laju pembersihan debris makanan dari rongga mulut adalah bervariasi antara
jenis makanan dan antar individu. Bahan makanan berbentuk cairan lebih mudah
dibersihkan dibandingkan bahan makanan berbentuk padat. Sebagai contoh, sejumlah
kecil gula yang ditelan dalam bentuk cairan akan tetap berada dalam saliva sekitar 15
menit, sedangkan gula yang dikonsumsi dalam bentuk padat akan tetap berada dalam
saliva selama 30 menit setelah penelanan. Makanan yang melekat seperti permen,
roti, toffee(permen yang terbuat dari gula dan mentega), dan karamel bisa melekat ke
gigi selama lebih dari 1 jam, sebaliknya makanan yang keras seperti wortel mentah
dan apel akan bersih dengan cepat. Mengunyah apel dan makanan fibrous lainnya
dapat secara efektif menyingkirkan debris makanan dari rongga mulut, meskipun
tidak ada efek yang signifikan terhadap pengurangan plak.12
Plak adalah suatu lapisan lunak terdiri dari kumpulan mikroorganisme yang
berkembang biak diatas suatu matriks dan melekat erat pada permukaan gigi yang
tidak dibersihkan. Plak gigi memegang peranan penting dalam proses kerusakan
jaringan keras gigi dan dalam proses inflamasi jaringan lunak sekitar gigi. Efek
merusak ini terutama disebabkan kegiatan metabolisme mikroorganisme di dalam
-
7/29/2019 sikat gigi.pdf
3/19
20
plak gigi tersebut.13 Plak yang tidak dibersihkan akan menyebabkan mikroorganisme
berkembang biak dan plak akan tebal, mengeras dan menjadi kalkulus. 7
Kalkulus merupakan jaringan keras yang melekat erat pada gigi terdiri dari
bahan-bahan mineral seperti, Kalsium, Ferum, Zinc, Cu, Ni dan sebagainya. Rongga
mulut manusia tidak pernah bebas dari mikroorganisme dan umumnya
mikroorganisme plak memegang peranan penting dalam pembentukan dan perlekatan
kalkulus yang dimulai dengan pembentukan plak gigi. Sehingga permukaan kalkulus
supragingival dan kalkulus subgingival selalu diliputi oleh plak gigi. Kalkulus
supragingival warnanya kuning dan biasanya mudah dilepas hanya dengan jari saja.
Sedangkan kalkulus subgingival warnanya coklat kehitaman, melekat erat di bawah
gingiva dan sukar dibersihkan.14,15
Kalkulus merupakan suatu faktor iritasi yang terus-menerus terhadap gingiva
sehingga dapat menyebabkan peradangan pada gingiva. Plak dan kalkulus akan
mengiritasi gingiva mengakibatkan pembengkakan pada gingiva dan kegoyangan
pada gigi. Peradangan gingiva ini mengakibatkan terjadinya pendarahan bila pasien
menyikat gigi. Pengalaman membuktikan bahwa banyak pasien dengan keluhan
gingiva berdarah akan sembuh bila kalkulus dibersihkan.14,15
Kesehatan rongga mulut memegang peranan penting sebagai komponen hidup
sehat. J ika oral higiene tidak dipelihara dengan baik, akan menimbulkan penyakit di
rongga mulut, yaitu karies gigi dan gingivitis merupakan penyakit di rongga mulut
yang dapat menyebabkan hilangnya gigi secara patologis.16
-
7/29/2019 sikat gigi.pdf
4/19
21
2.2.1 Karies Gigi
Karies berasal dari kata Yunani yang berarti lubang, menurut Lundeen dan
Roberson karies adalah penyakit menular pada gigi yang disebabkan oleh mikroba
yang mengakibatkan terlarut dan hancurnya jaringan keras gigi. Karies merupakan
suatu penyakit infeksi pada jaringan keras gigi, yaitu email, dentin dan sementum
yang disebabkan aktivitas mikroorganisme yang ada dalam suatu karbohidrat yang
diragikan dan mengakibatkan kerusakan struktur gigi serta bersifat kronik.1,2,17
Proses karies ditandai dengan terjadinya demineralisasi pada jaringan keras
gigi, diikuti dengan kerusakan bahan organiknya. Hal ini akan menyebabkan
terjadinya invasi mikroorganisme dan kerusakan pada jaringan pulpa serta
penyebaran infeksi ke jaringan periapikal dan dapat menimbulkan rasa nyeri.2,13
Etiologi Karies
Karies gigi memiliki etiologi yang multifaktorial sehingga terjadi interaksi
dari tiga faktor utama dan satu faktor tambahan : mikroorganisme, substrat, host (gigi
dan saliva), dan waktu. Adanya hubungan sebab akibat terjadinya karies sering
diidentifikasi sebagai faktor risiko. Untuk lebih jelas ke empat faktor tersebut
digambarkan sebagai empat lingkaran yang salih tumpang tindih sehingga terjadi
karies gigi. 2,13
-
7/29/2019 sikat gigi.pdf
5/19
22
Gambar 1 Skema yang menunjukkan karies sebagai penyakit multifaktorialyang disebabkan faktor host, agen, substrat, dan waktu.18
Mikroorganisme
Dalam setiap ml air ludah dijumpai 10-200 juta mikroorganisme. Jumlah
maksimum mikroorganisme ini dijumpai pada pagi hari atau setelah makan. Pada
waktu bayi masih dalam kandungan, di dalam mulut tidak dijumpai mikroorganisme
tetapi mikroorganisme akan mulai berada di mulut saat bayi melewati vagina sewaktu
proses kelahiran. Setelah beberapa jam, melalui pernapasan dan udara sekitar,
mikroorganisme bertambah di dalam mulut si bayi.19
Plak gigi memegang peranan penting dalam menyebabkan terjadinya karies.1
Mikroorganisme plak yang sangat dominan dalam karies gigi adalah Streptococcus
mutans. Mikroorganisme ini sangat kariogen karena mampu membuat asam dari
karbohidrat yang dapat diragikan. Dapat menempel pada permukaan gigi karena
kemampuannya membuat polisakarida ekstrasel yang sangat lengket dari karbohidrat
makanan. Polisakarida ini terdiri dari polimer glukosa, menyebabkan matriks plak
-
7/29/2019 sikat gigi.pdf
6/19
23
gigi mempunyai konsistensi seperti gelatin. Akibatnya mikroorganisme terbantu
untuk melekat pada gigi serta saling melekat satu sama lain.20,21
Substrat
Substrat adalah campuran makanan halus dan minuman yang dikonsumsi
sehari-hari dan menempel pada gigi. Seringnya mengkonsumsi makanan yang
mengandung karbohidrat terutama sukrosa cenderung mengalami kerusakan pada
giginya. Seringnya mengkonsumsi gula akan menambah pertumbuhan plak dan
menambah jumlah Streptokokus mutans didalamnya. Sukrosa merupakan gula yang
kariogen, walaupun gula lainnya tetap berbahaya, merupakan gula yang paling
banyak di konsumsi, sehingga merupakan penyebab karies yang utama Sebaliknya
pada orang dengan diet yang banyak mengandung lemak dan protein hanya sedikit
atau sama sekali tidak mempunyai karies gigi. Hal ini menunjukkan bahwa
karbohidrat memegang peranan penting dalam terjadinya karies.13,21
Konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula di antara jam
makan dan pada saat makan berhubungan dengan peningkatan karies yang besar.
Faktor makanan yang dihubungkan dengan terjadinya karies adalah jumlah
konsentrasi dan bentuk fisik (cair, tepung, padat) dari karbohidrat, lamanya retensi
dimulut, frekuensi snacks serta lamanya interval waktu makan. Anak yang berisiko
karies tinggi sering mengkonsumsi makanan manis yang berpotensi karies seperti,
permen, coklat, cookies, cake, chewing gum, dan minuman beverages termasuk
minuman berkarbonasi dan snacks lain yang tinggi kandungan sukrosanya diantara
jam makan..3,19,22
-
7/29/2019 sikat gigi.pdf
7/19
2
Host
Untuk terjadinya karies gigi dibutuhkan host (tuan rumah) yang rentan.
Lapisan keras gigi terdiri dari email (lapisan yang paling luar ) dan dentin, dan karies
dimulai dari lapisan luar, oleh karena itu email sangat menentukan proses terjadinya
karies.13,20
Bentuk gigi dengan pit dan fisur yang dalam lebih mudah terserang karies,
posisi gigi yang berjejal dan susunan gigi yang tidak teratur lebih sukar dibersihkan.
Posisi gigi yang tidak teratur disebabkan oleh kebiasaan buruk, yaitu menghisap ibu
jari, ukuran rahang yang tidak sesuai dengan besarnya gigi yang tumbuh, gigi desidui
yang terlambat tanggalnya atau tanggal sebelum waktunya. Cenderung meningkatkan
penyakit karies dan periodontal.21,23 Gigi desidui lebih mudah terserang karies
daripada gigi tetap, disebabkan email nya mengandung lebih banyak bahan organik
dan air sedangkan jumlah mineralnya lebih sedikit daripada gigi tetap. Selain itu,
secara kristalografis kristal-kristal gigi desidui tidak sepadat gigi tetap. Mungkin
alasan ini menjadi salah satu penyebab tingginya prevalensi karies pada anak-anak.1
Dalam keadaan normal, gigi selalu dibasahi oleh saliva. Karena kerentanan
gigi terhadap karies banyak bergantung kepada lingkungannya, maka peran saliva
sangat besar sekali. Beberapa peneliti telah mengajukan data-data yang menunjukkan
bahwa kecepatan aliran saliva merupakan hal penting dalam etiologi karies. Aliran
saliva yang lebih sedikit rata-rata menyebabkan lebih banyak karies dibandingkan
orang dengan aliran saliva yang lebih banyak rata-rata. Menurut Rigolet pasien
dengan sekresi saliva yang sedikit atau tidak ada sama sekali, misalnya oleh karena
-
7/29/2019 sikat gigi.pdf
8/19
25
aptyalismus, terapi radiasi kanker ganas, xerostamia memiliki presentase karies gigi
tinggi.13,19,20
Waktu
Telah dibuktikan bahwa asam dari plak gigi akan menurunkan pH rongga
mulut sampai 5 dalam waktu 3-5 menit sesudah memakan makanan yang
mengandung karbohidrat, pH rendah ini sangat membahayakan gigi, walaupun pH ini
akan menjadi normal kembali setelah satu jam. Oleh sebab itu menyikat gigi segera
sesudah makan adalah satu faktor yang penting, karena dapat menurunkan insidens
dan frekuensi karies gigi.1
2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Karies Gigi
Beberapa faktor yang dianggap sebagai faktor risiko adalah pemberian fluor,
pengalaman karies, umur, jenis kelamin, sosial ekonomi.1
Pemberian Fluor
Terdapat berbagai konsep tentang mekanisme kerja fluor yang berkaitan
dengan pengaruhnya pada gigi sebelum dan sesudah gigi erupsi. Pemberian fluor
yang teratur baik secara sistemik maupun lokal merupakan hal yang penting dalam
mengurangi terjadinya karies karena dapat meningkatkan remineralisasi.1
Pengalaman Karies
Pengalaman karies merupakan ukuran yang dinyatakan dengan angka dari
suatu kelompok terhadap suatu penyakit gigi tertentu. Penelitian epidemiologis telah
membuktikan adanya hubungan antara pengalaman karies dengan perkembangan
-
7/29/2019 sikat gigi.pdf
9/19
26
karies di masa mendatang. Sensivitas parameter ini hampir mencapai 60%. Prevalensi
karies pada gigi desidui dapat memprediksi karies pada gigi permanennya.1
Umur
Penelitian epidemiologis menunjukkan terjadi peningkatan prevalensi karies
sejalan dengan bertambahnya umur. Gigi yang paling akhir erupsi lebih rentan
terhadap karies. Kerentanan ini meningkat karena sulitnya membersihkan gigi yang
sedang erupsi sampai gigi tersebut mencapai dataran oklusal dan beroklusi dengan
gigi antagonisnya. Anak-anak mempunyai risiko karies yang paling tinggi ketika gigi
mereka baru erupsi sedangkan orang tua lebih berisiko terhadap terjadinya karies
akar.1
J enis Kelamin
Selama masa kanak-kanak dan remaja, wanita menunjukkan nilai DMF yang
lebih tinggi daripada pria. Walaupun demikian, umumnya oral higiene wanita lebih
baik sehingga komponen gigi yang hilang (M missing) lebih sedikit dari pria.
Sebaliknya, pria mempunyai komponen F (filling) yang lebih banyak dalam indeks
DMF.1
Sosial Ekonomi
Karies dijumpai lebih rendah pada kelompok sosial ekonomi rendah dan
sebaliknya. Menurut penelitian Mihaela, anak-anak yang dilahirkan dari keluarga
ekonomi rendah lebih sering memiliki BB lahir lebih rendah yang mempengaruhi
kesehatan rongga mulut, mereka juga lebih sulit untuk sekolah. Kesehatan rongga
mulut yang buruk dapat meningkatkan ketidakhadiran di sekolah.1
-
7/29/2019 sikat gigi.pdf
10/19
27
2.2.3 Gingivitis
Penyebab gingiva berdarah adalah kebersihan gigi yang kurang baik, sehingga
terbentuk plak pada permukaan gigi dan gingiva. Mikroorganisme pada plak
menghasilkan racun yang merangsang terbentuknya gingivitis.7,12
Gingivitis dapat juga terjadi karena kekurangan vitamin C. Gingiva akan
tampak merah, bengkak, mudah berdarah bila ditekan sedikit, sedangkan warna
gingiva yang normal adalah merah jambu (coral pink). J ika plak tidak dihilangkan,
plak akan mengeras dan akhirnya membentuk kalkulus. Bila kalkulus tidak
dihilangkan akan menyebabkan gigi akan menjadi goyang dan lepas dengan
sendirinya. Kalkulus hanya dapat dihilangkan oleh dokter gigi atau perawat gigi
dengan alat khusus.7,12
2.3 Oral Higiene Yang Buruk
Oral higiene memegang peranan yang penting dalam menciptakan pola hidup
sehat. J ika oral higiene tidak dipelihara akan menimbulkan berbagai penyakit di
rongga mulut. Oral higiene dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya status
sosial ekonomi, umur, dan jenis kelamin. Menurut penelitian yang dilakukan oleh
Sogi GM dan Peres MA, karies gigi dan status kesehatan rongga mulut anak-anak
usia 13 hingga 14 tahun sangat berhubungan dengan keadaan sosial ekonomi anak-
anak tersebut. Namun, menurut penelitian Mustahsen tahun 2008, status kesehatan
rongga mulut tidak dipengaruhi oleh keadaan ekonomi. Keadaan sosial ekonomi
menengah memiliki kesehatan rongga mulut yang lebih buruk daripada yang keadaan
-
7/29/2019 sikat gigi.pdf
11/19
28
sosialnya rendah atau tinggi.27 Anak yang berusia diantara 11-14 tahun dan jenis
kelamin perempuan memiliki kesehatan rongga mulut yang lebih buruk.28
2.4 Pencegahan Penyakit Gigi dan Mulut
2.4.1Diet Makanan
Susunan makanan sehari-hari untuk meningkatkan kesehatan tubuh sebaiknya
mengikuti anjuran 4 sehat 5 sempurna. Diet yang baik untuk kesehatan umum, juga
baik untuk kesehatan gigi.29
Diet dalam kesehatan gigi dapat dilihat dalam beberapa segi, pertama efek
makanan di dalam rongga mulut yaitu efek lokal pada waktu makanan dikunyah
sebagai tahap awal pencernaan, dan yang kedua efek sistemik, setelah nutrien di
dalam makanan dicerna dan diabsorpsi. Sehingga peranan diet dan nutrisi pada karies
penting dalam aspek perkembangan, fisiologi dan perilaku.18
Apa yang dimakan dan diminum oleh anak berdampak pada kesehatan
giginya. Gula dalam makanan itulah yang membantu membentuk asam yang merusak
gigi. Tindakan pencegahan pada karies lebih menekankan pada pengurangan
konsumsi dan pengendalian frekuensi asupan gula yang tinggi. Hal ini dapat
dilaksanakan dengan cara nasehat diet dan bahan pengganti gula. Nasehat diet yang
dianjurkan adalah memperbanyak makan sayuran dan buah-buahan yang berserat dan
berair karena bersifat membersihkan dan merangsang sekresi saliva. Mengurangi
makanan yang manis dan lengket serta menjalankan waktu makan tiga kali secara
teratur untuk menghindari makanan kecil dalam keseharian anak.3,30
-
7/29/2019 sikat gigi.pdf
12/19
29
Xylitol dansorbitol merupakan bahan pengganti gula yang sering digunakan,
berasal dari bahan alami serta mempunyai kalori yang sama dengan glukosa dan
sukrosa. Dapat dijumpai dalam bentuk tablet, permen karet, minuman ringan,
farmasi dan lain-lain, mempunyai efek menstimulasi daya alir saliva dan menurunkan
kolonisasi dari S. Mutans. Menurut Penelitian, xylitol lebih efektif karena tidak dapat
dimetabolisme oleh mikroorganisme dalam pembentukan asam dan mempunyai efek
anti mikroorganisme.3
Dalam praktiknya, sulit bagi anak untuk tidak makan dalam jangka waktu
lama dan sebagian besar ahli kesehatan akan menyarankan sejumlah kudapan sehat
sepanjang hari untuk memenuhi kebutuhan gizi anak yang sedang bertumbuh. Jadi,
jika anak harus makan di antara makanan utama, berilah makanan yang tidak
berpotensi karies gigi, misalnya roti atau keju.30
Diet yang dianjurkan terutama untuk memperbaiki kesehatan gigi dan mulut :
1. Mengusahakan diet karbohidrat serendah mungkin yang disesuaikan dengan
kebutuhan kalori dengan menjaga agar kalori yang berasal dari karbohidrat tidak
lebih dari 50% jumlah kalori yang dibutuhkan per hari, tetapi tidak kurang dari
30%.
2. Dalam konsumsi karbohidrat sebaiknya dipilih bentuk larutan atau bentuk yang
dapat segera bersih dari rongga mulut, misalnya sayuran-sayuran hijau atau
kuning, karena merupakan karbohidrat yang baik dengan derajat retensi yang
rendah sehingga mengurangi pembentukan plak gigi dan adanya stimulasi aliran
saliva.
-
7/29/2019 sikat gigi.pdf
13/19
30
3. Mengurangi makanan yang manis dan lengket seperti kue-kue, permen, dan
coklat.
4. Batasi jumlah makan menjadi 3 kali sehari dengan menekan keinginan untuk
makan diantara jam-jam makan.
5. Menambah masukan dari makanan seperti daging, ikan yang kaya akan protein
dan fosfat karena dapat menambah sifat basa dari saliva.29
2.4.2Menyikat Gigi
Tujuan Menyikat Gigi
Menyikat gigi dengan menggunakan sikat gigi adalah bentuk penyingkiran
plak secara mekanis, yang bertujuan :
1. Mencegah terjadinya pembentukan plak
2. Membersihkan sisa-sisa makanan, debris atau stein
3. Merangsang jaringan gingiva
4. Melapisi permukaan gigi dengan fluor.1
Waktu Menyikat Gigi
Beberapa sarjana mengatakan bahwa gigi sebaiknya dibersihkan dua kali,
tetapi ternyata hal ini sukar diikuti karena kurang praktis bila berada di kantor,
sekolah dan sebagainya.29 Banyak para ahli berpendapat bahwa menyikat gigi dua
kali sehari sudah cukup, yaitu sesudah makan dan sebelum tidur.31Menyikat gigi dua
kali sehari cukup baik pada jaringan periodontium yang sehat, tetapi pada jaringan
periodontium yang tidak sehat dianjurkan menyikat gigi tiga kali sehari.29
-
7/29/2019 sikat gigi.pdf
14/19
31
Umumnya, dokter gigi selalu menganjurkan pasien untuk menyikat giginya
segera setelah makan. American Dental Association (ADA) memodifikasi pernyataan
ini dengan menyatakan bahwa pasien harus menyikat gigi secara teratur, minimal dua
kali sehari yaitu setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam dengan lama menyikat
gigi 2 -3 menit.1
Suatu penelitian membuktikan bahwa menyikat gigi segera sesudah makan
atau paling lambat 10 menit sesudah makan, besar manfaatnya untuk mencegah
timbulnya karies gigi dan mencegah penyakit jaringan periodontal.29
Bentuk Sikat Gigi
Bermacam bentuk sikat gigi dikenal dipasaran. Lurus, cembung dan cekung
sehingga dapat mencapai daerah-daerah tertentu pada lengkung rahang. Pada
umumya dianjurkan memakai sikat gigi yang bulunya lurus dan sama panjang,
tangkai yang lurus, karena dapat bekerja cukup baik pada semua bagian mulut.29
Bulu sikat gigi yang baik adalah tidak keras dan tidak terlalu lunak, ujung
bulu sikat membulat / tumpul. Bulu sikat yang terlalu keras akan melukai gingiva dan
mengabrasi lapisan gigi, yang terlalu lunak efektivitas pembersihan kurang baik.
Ujung bulu sikat gigi bermacam-macam, berbentuk bulat, runcing dan datar. Ujung
bulu sikat yang baik adalah membulat karena dapat mengurangi iritasi terhadap
lapisan gigi dan jaringan gingiva.31
-
7/29/2019 sikat gigi.pdf
15/19
32
Gambar 2 Sikat gigi yang memenuhi persyaratan; A. Panjang dan lebarnya;B. Baris dan rumpun; C. Permukaan bulu sikat.32
Sikat gigi manual yang baik harus memenuhi persyaratan berikut :
1. Ukuran permukaan bulu sikatnya adalah :a. Panjang : 1 1 inci (2,5 3,0 cm)b. Lebar : 5/16 3/8 inci (8,0 9,5 mm)
2. Bulu sikatnya tersusun sebagai berikut :a. Baris : 2- 4 baris rumpunb. Rumpun : 5 12 rumpun per baris
3. Permukaan bulu rata.32
Cara Menyikat Gigi
Menyikat gigi adalah cara umum yang dianjurkan untuk membersihkan gigi
dari berbagai kotoran yang melekat pada permukaan gigi dan gingiva. Berbagai cara
dapat dikombinasikan dan disesuaikan dengan kebiasaan seseorang dalam menyikat
giginya. Dalam menyikat gigi yang harus diperhatikan adalah:
1. Teknik penyikatan gigi harus dapat membersihkan semua permukaan gigi dangingiva secara efesien terutama daerah interdental.
-
7/29/2019 sikat gigi.pdf
16/19
33
2. Pergerakan dari sikat gigi tidak boleh menyebabkan kerusakan jaringan gingivaatau abrasi gigi.
3.Teknik penyikatan harus sederhana, tepat dan efesiensi dalam waktu.
29
Banyak metode atau teknik menyikat gigi yang diperkenalkan ahli, dan
kebanyakan metodenya dikenal dengan namanya sendiri seperti metode Bass,
Stillman, Charters, atau disesuaikan dengan gerakannya. Pada prinsipnya terdapat
empat pola dasar gerakan, yaitu metode vertikal, horizontal, berputar (rotasi), dan
bergetar (vibrasi). Metode yang baik digunakan oleh anak-anak adalah metode
horizontal.1
Cara menyikat gigi dengan teknik horizontal :
Bulu sikat ditempatkan tegak lurus terhadap mahkota gigi, kemudian sikat gigi
digerakkan maju mundur pendek-pendek pada semua permukaan.1
Pemilihan pasta gigi
Pasta gigi digunakan sebagai alat bantu yang berfungsi membersihkan dan
memoles permukaan gigi serta membuat nafas menjadi segar. Saat ini, banyak
ditemukan berbagai macam merk pasta gigi dengan berbagai warna dan rasa, tersedia
dalam bentuk tepung, pasta atau gel dan semuanya dijual untuk kebutuhan kosmetik
atau terapeutik. Pasta gigi terapeutik harus mampu mengurangi penyakit gigi
misalnya karies, gingivitis, pembentukan kalkulus atau sensitivitas gigi. Sedangkan
untuk kebutuhan kosmetik, pasta gigi digunakan untuk menghilangkan stein
ekstrinsik akibat makanan, teh atau kopi pada permukaan gigi.1
-
7/29/2019 sikat gigi.pdf
17/19
3
2.4.3 Kontrol Enam Bulan Sekali Ke Dokter Gigi
Menurut rekomendasi dari The American Academy of Pediatric Dentistry
(AAPD) dan American Dental Association (ADA), seorang anak harus mulai
kunjungan ke dokter gigi setelah gigi sulung pertamanya erupsi dan tidak boleh lebih
dari usia 12 bulan. Rekomendasi ini ditujukan untuk mendeteksi dan mengontrol
berbagai patologi gigi, terutama karies gigi yang merupakan penyakit mulut yang
paling relevan pada anak-anak dan dapat terjadi segera setelah gigi erupsi. Selain itu,
rekomendasi ini juga didasarkan pada penetapan dasar pendidikan preventif dan
perawatan gigi pada anak untuk mendapatkan kesehatan mulut yang optimal pada
masa kanak-kanak hingga dewasa.34
Kontrol tiap enam bulan dilakukan meskipun tidak ada keluhan. Hal ini
dilakukan untuk memeriksa apakah terdapat gigi lain yang berlubang selain yang
telah ditambal, sehingga dapat dilakukan perawatan sedini mungkin. Selain itu juga
untuk melihat, apakah telah terdapat kembali kalkulus dan kelainan-kelainan lainnya
yang mungkin ada.15
-
7/29/2019 sikat gigi.pdf
18/19
35
2.5 Kerangka Teori
Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut
Pengaruh PlakTerhadap KesehatanGigi dan Mulut
PencegahanPenyakit Gigi danMulut
Karies Diet Makanan
Menyikat Gigi
Kontrol EnamBulan Sekali
Gingivitis
-
7/29/2019 sikat gigi.pdf
19/19
36
2.6 Kerangka Konsep
Pengetahuan KesehatanGigi dan Mulut
- DMF-T- OHIS
- Plak-
Mikroorganisme- Pemberian Fluor- Pengalaman Karies- Makanan- Saliva- Umur- Jenis Kelamin- Sosial Ekonomi