sikap orang percaya terhadap ajaran sesat menurut …repo.sttsetia.ac.id/100/1/andike agustyanto...

12
SIKAP ORANG PERCAYA TERHADAP AJARAN SESAT MENURUT YUDAS 1:17-25 DAN APLIKASINYA BAGI ORANG PERCAYA PADA MASA KINI (SUATU STUDI EKSEGESIS) Andike Agustyanto Rigin Sekolah 2004 Tinggi Theologia Injili Arastamar (SETIA) Jakarta ABSTRAK Sikap orang percaya terhadap orang yang berbeda ajaran dengan agama Kristen akan mempengaruhi hubungan dengan orang-orang yang berbeda kepercayaan. Ada yang mengambil sikap yang menutup hubungan dengan orang yang berbeda pandangan. Maka orang percaya ini sulit menyampaikan iman Kristiani bagi mereka yang tidak mengetahui. Hal ini disebabkan karena ketidakmengertian orang percaya dalam mengambil sikap terhadap orang yang berbeda dengan iman Kristiani. Karya ilmiah ini disusun untuk mengemukakan sikap orang percaya terhadap ajaran sesat, dengan menggunakan metode eksegesis. Objek tulisan diarahkan pada Yudas 1:17-25 dengan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama, menjelaskan latar belakang penulisan Surat Yudas. Kedua, menguraikan Yudas 1:17-25 secara eksegesis untuk menemukan sikap orang percaya terhadap ajaran sesat menurut nasihat Yudas. Ketiga, sikap orang percaya terhadap ajaran sesat menurut nasihat Yudas diuraikan secara praktis teologis sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman dalam penerapan sikap yang benar dalam menghadapi ajaran sesat yang berkembang dalam ruang lingkup orang percaya. Pentingnya penulisan skripsi ini karena memberikan manfaat dalam hal: pertama, memberikan kontribusi kepada lembaga pendidikan dalam bidang Biblika Perjanjian Baru khususnya penafsiran surat Yudas. Kedua, memberikan kontribusi bagi Gereja sebagai salah satu sumber pengajaran dalam membina warga. Ketiga, menolong penulis dalam pelayanan untuk dapat bersikap yang benar terhadap orang yang memiliki kepercayaan yang bertentangan tentang iman Kristen. Pdt. Nuh Ruku, M.A Ev. Edward Hanock, S.Th

Upload: others

Post on 08-Feb-2021

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • SIKAP ORANG PERCAYA TERHADAP AJARAN SESAT MENURUT

    YUDAS 1:17-25 DAN APLIKASINYA BAGI ORANG PERCAYA PADA MASA KINI

    (SUATU STUDI EKSEGESIS)

    Andike Agustyanto Rigin

    Sekolah

    2004 Tinggi Theologia Injili Arastamar (SETIA) Jakarta

    ABSTRAK

    Sikap orang percaya terhadap orang yang berbeda ajaran dengan agama Kristen

    akan mempengaruhi hubungan dengan orang-orang yang berbeda kepercayaan. Ada

    yang mengambil sikap yang menutup hubungan dengan orang yang berbeda

    pandangan. Maka orang percaya ini sulit menyampaikan iman Kristiani bagi mereka

    yang tidak mengetahui. Hal ini disebabkan karena ketidakmengertian orang percaya

    dalam mengambil sikap terhadap orang yang berbeda dengan iman Kristiani.

    Karya ilmiah ini disusun untuk mengemukakan sikap orang percaya terhadap

    ajaran sesat, dengan menggunakan metode eksegesis. Objek tulisan diarahkan pada

    Yudas 1:17-25 dengan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama, menjelaskan latar

    belakang penulisan Surat Yudas. Kedua, menguraikan Yudas 1:17-25 secara eksegesis

    untuk menemukan sikap orang percaya terhadap ajaran sesat menurut nasihat Yudas.

    Ketiga, sikap orang percaya terhadap ajaran sesat menurut nasihat Yudas diuraikan

    secara praktis teologis sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman dalam

    penerapan sikap yang benar dalam menghadapi ajaran sesat yang berkembang dalam

    ruang lingkup orang percaya.

    Pentingnya penulisan skripsi ini karena memberikan manfaat dalam hal: pertama,

    memberikan kontribusi kepada lembaga pendidikan dalam bidang Biblika Perjanjian

    Baru khususnya penafsiran surat Yudas. Kedua, memberikan kontribusi bagi Gereja

    sebagai salah satu sumber pengajaran dalam membina warga. Ketiga, menolong

    penulis dalam pelayanan untuk dapat bersikap yang benar terhadap orang yang

    memiliki kepercayaan yang bertentangan tentang iman Kristen.

    Pdt. Nuh Ruku, M.A

    Ev. Edward Hanock, S.Th

  • DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i

    HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... ii

    MOTTO DAN REFLEKSI .......................................................................................... v

    ABSTRAKSI ................................................................................................................ vi

    KATA PENGANTAR ................................................................................................. vii

    DAFTAR ISI................................................................................................................. x

    BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

    A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4

    C. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 4

    D. Pentingnya Penulisan ............................................................................... 4

    E. Hipotesis .................................................................................................... 5

    F. Ruang Lingkup Penulisan........................................................................ 5

    G. Metode Penulisan dan Prosedur Penelitian ........................................... 5

    H. Definisi Istilah ........................................................................................... 6

    I. Sistematika Penulisan ............................................................................... 6

    BAB II LATAR BELAKANG SURAT YUDAS ....................................................... 7

    A. Penulisan Surat Yudas ............................................................................... 7

    B. Penerima Surat Yudas ............................................................................... 8

    C. Tujuan Surat Yudas.................................................................................... 9

    D. Inti Berita Surat Yudas ............................................................................... 10

    E. Waktu Penulisan Surat Yudas .................................................................. 11

    F. Pentingnya Surat Yudas ............................................................................ 13

    G. Garis Besar Surat Yudas ............................................................................ 14

    H. Ciri Khas Surat Yudas................................................................................ 17

    I. Identifikasi Ajaran Sesat Yang Muncul Dalam Surat Yudas .................. 17

    BAB III EKSEGESIS YUDAS 1:17-23 ....................................................................... 22

    A. Analisis Konteks ......................................................................................... 22

    1. Konteks Dekat ...................................................................................... 22

    1.1. Ayat Sebelum Yudas 1:17-23 (Yud. 1:13-16) ................................ 23

    1.2. Ayat Sesudah Yudas 1:17-23 (Yud. 1:24-25) ................................ 25

    2. Konteks Jauh ......................................................................................... 25

    2.1 Surat-surat Kiriman ........................................................................ 25

    2.2 Perjanjian Baru ................................................................................ 28

    2.3 Seluruh Alkitab ............................................................................... 28

    B. Struktur Analisis Yudas 1:17-23 ............................................................... 30

    C. Eksegesis Yudas 1:17-23 ............................................................................ 32

    1. Kemurtadan Sudah Dinubuatkan ................................................... 32

  • 1.1. Ayat 17, tetapi kamu saudara-saudariku terkasih ingatlah

    apa yang dahulu dikatakan kepadamu oleh rasul-rasul

    Tuhan kita Yesus Kristus......................................................... 32

    1.1.1. Tetapi Kamu Saudara-Saudari Kekasih ........................ 32

    1.1.2. Merekalah ...................................................................... 37

    1.1.3. Apa Yang Dahulu Dikatakan........................................ 34

    1.2. Ayat 18, sebab mereka telah mengatakan kepada kamu ...... 36

    1.2.1. Mereka Berkata ............................................................... 36

    1.2.2. Merekalah ....................................................................... 37

    1.2.3. Para Pengejek .................................................................. 37

    1.2.4. Hidup Menuruti Hawa Nafsu Mereka ......................... 37

    2. Ciri-ciri Ajaran Sesat ......................................................................... 38

    2.1. Ayat 19, mereka adalah pemecah belah yang dikuasai

    hanya oleh keinginan-keinginan daging dunia dan

    yang hidup tanpa Roh Kudus .................................................. 38

    2.1.1. Mereka Adalah Pemecah Belah .................................... 38

    2.1.2. Manusia Duniawi .......................................................... 39

    2.1.3. Tidak Memiliki Roh Kudus .......................................... 39

    3. Sikap Terhadap Ajaran Sesat ........................................................... 40

    3.1. Ayat 20, akan tetapi kamu saudara-saudariku yang

    kekasih bangunlah dirimu di atas dasar imanmu yang

    paling suci dan berdoa di dalam Roh Kudus ........................ 40

    3.1.1. Bangunlah Dirimu ......................................................... 40

    3.1.2. Berdoa Di dalam Roh Kudus ........................................ 41

    3.2. Ayat 21, peliharalah dirimu demikian sambil menanti

    rahmat Tuhan kita Yesus Kristus untuk hidup yang

    kekal .......................................................................................... 43

    3.2.1. Peliharalah Dirimu Sendiri ........................................... 43

    3.2.2. Menantikan Kemurahan Hati ....................................... 44

    3.3. Ayat 22, Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka

    yang ragu-ragu ......................................................................... 45

    3.3.1. Kamu Sekalian Mengasihi ............................................ 45

    3.3.2. Mereka Yang Ragu-ragu .............................................. 47

    3.4. Ayat 23, Selamatkanlah mereka dengan jalan merampas

    mereka. Tunjukkanlah belas kasihan disertai dengan

    ketakutan, dan benci pakaian mereka yang dicemari

    oleh keinginan dosa ................................................................. 48

    3.4.1. Selamatkanlah ............................................................... 48

    3.4.2. Merampas Mereka Dari Dalam Api ............................. 49

  • 3.4.3. Bencilah Pakaian Mereka Yang Tercemar ................... 51

    D. KESIMPULAN ......................................................................................... 52

    BAB IV APLIKASI YUDAS 1:17-23 .......................................................................... 54

    A. Sikap ke dalam (intern) ............................................................................ 55

    1. Membangun Diri Di Atas Dasar Iman Yang Paling Suci .............. 56

    2. Berdoa Melalui Pimpinan Roh Kudus ............................................ 58

    3. Tetap Dalam Kasih ............................................................................ 59

    B. Sikap keluar (ekstern) ................................................................................ 60

    1. Bersikap Peduli Kepada Orang Yang Tersesat .................................. 60

    2. Melakukan Pemberitaan Injil .............................................................. 61

    3. Penolakan Terhadap Ajaran Sesat ...................................................... 62

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 64

    A. Kesimpulan ................................................................................................ 64

    B. Saran .......................................................................................................... 65

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 68

    BIODATA .................................................................................................................... 73

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang Masalah

    Gereja pada masa perkembangannya hingga saat ini mengalami tantangan baik

    dari dalam maupun dari luar Gereja. Tantangan dari dalam yaitu ajaran-ajaran sesat

    yang bertentangan di dalam Gereja, dari luar Gereja berada di tengah-tengah orang-

    orang yang tidak percaya yang menentang iman Kristiani yang telah dipegang oleh

    Gereja. Dalam menghadapi tantangan yang ada, Gereja harus mengambil sikap baik ke

    dalam Gereja sebagai benteng pertahanan Gereja maupun sikap keluar sebagai wujud

    menyatakan iman Kristen.

    Gereja berada di tengah-tengah orang-orang yang tidak percaya yang menolak

    Kristus sebagai Tuhan (keilahian Kristus). Keilahian Kristus merupakan hal yang

    mutlak dalam keselamatan dari iman Kristen. Bagi iman Kristen, Kristus sendiri adalah

    Allah yang berinkarnasi untuk menyelamatkan manusia yang berdosa. Tanpa

    penebusan Kristus, manusia akan tetap di dalam belenggu dosa. Tetapi orang-orang

    yang tidak mengenal Yesus sebagai Tuhan akan menolak Yesus sebagai Tuhan dan

    menghina iman Kristen. Hal ini sudah terjadi sejak zaman bapak-bapak Gereja seperti

    Origenes (254) menyatakan, “Kristus adalah logos yang diperanakan dari kekal oleh

    Allah Bapa, logos ini sezat dengan Allah, tetapi pada pihak lain merupakan ‘Allah yang

    kedua’, yang dalam arti tertentu lebih rendah dari pada Allah Bapa.1 Arius (tahun 318)

    juga menyatakan Anak atau logos adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sulung dan

    tertinggi derajatnya, ia bukan dari kekal, melainkan diciptakan di dalam batas-batas

    zaman, seperti juga manusia diciptakan.2

    Menghadapi hal ini gereja mesti bisa mengambil sikap yang mampu menyatakan

    iman Kristen di tengah-tengah orang-orang yang tidak percaya. Gereja sebaiknya

    menyadari betapa pentingnya iman Kristen dinyatakan bagi orang-orang yang tidak

    mengerti sebagai wujud penginjilan. Tetapi juga ada orang-orang yang berada dalam

    lingkungan Kristen yang menolak Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Saksi

    Yehova berpendapat Yesus telah ada sebelum menjadi manusia. Ia disebut satu-satunya

    putra Allah yang diperanakkan, Yehova yang menciptakan secara langsung. Yesus

    Kristus adalah pribadi yang diberi kuasa oleh Allah Yehova untuk menebus umat

    manusia.3 Dalam bukunya Herlianto menambahkan bahwa pandangan saksi Yehova

    mengenai Yesus Kristus adalah makhluk yang diciptakan paling pertama (sulung) yang

    selanjutnya diangkat sebagai anak dan dijadikan rekan sekerja dalam penciptaan dan

    pemerintahan, baik di Surga maupun di Bumi. Yesus juga dianggap sebagai titisan

    1 Van den End, Harta Dalam Bejana, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 11995), hlm. 65 2 H. Berkhof dan I. H. Enklar, Sejarah Gereja, (Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1996), hlm. 52 3Pengetahuan yang Membimbing pada Kehidupan yang kekal, (New York: Wachttower Bible and Tract Society,

    Inc. Internasiaonal Bible Students Assciation, 1991), hlm.62

  • malaikat Mikhael.4 Hal ini diakibatkan pemahaman yang salah mengenai Firman

    Tuhan. Gereja sebaiknya mengambil sikap ke dalam diri Gereja dengan meningkatkan

    pemahaman iman Kristen yang sesuai dengan pemahaman iman Kristen yang sesuai

    dengan pengajaran rasul-rasul. Di sisi lain orang percaya hidup di tengah-tengah orang

    yang berbeda keyakinan yang menolak Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat

    manusia. Orang percaya perlu memiliki sikap dalam menghadapi orang-orang yang

    berbeda dengan iman percaya khususnya mengenai Yesus Kristus sebagai Tuhan.

    Hal yang sama juga telah dialami oleh pembaca surat Yudas, yang mana pada

    waktu itu mereka menghadapi orang-orang yang tidak mengakui Yesus Kristus sebagai

    Penguasa dan Tuhan (Yud. 1:4). Dalam menghadapi sistuasi seperti ini, Yudas

    memberikan nasehat bagi orang-orang percaya pada waktu itu melalui surat yang

    ditulisnya (Yud. 1:1,2). Yudas mengetahui ada orang-orang yang tidak mengakui Yesus

    Kristus sebagai Tuhan dan memberikan nasihat kepada orang-orang untuk kembali

    mengingat ajaran rasul-rasul terdahulu (Yud. 1:17-19) dan mengambil sikap

    menghadapi ajaran sesat yang ada (Yud. 1:20-23). Akhirnya dari penguraian di atas

    dapat disimpulkan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang ada

    pada saaat itu mengenai sikap orang percaya menghadapi ajaran yang menentang

    Kristus sebagai Tuhan (Keilahian Yesus Kristus). Apa yang harus dilakukan oleh orang

    percaya menghadapi ajaran yang menentang keilahian Yesus Kristus? Bagaimana sikap

    yang sebaiknya diambil oleh orang percaya menghadapi orang-orang yang menentang

    keilahian Yesus Kristus? Bagaimana sikap orang percaya untuk mempertahankan iman

    Kristen?

    Dari latar belakang masalah tersebut, penulis perlu menguraikan nasihat Yudas

    bagi orang-orang percaya pada masa itu untuk memahami sikap orang percaya yang

    sebaiknya bagi orang-orang yang menolak keilahian Kristus pada masa kini.

    4 Herlianto, Saksi Yehova, (Bandung: LLB, 2000), hlm. 30

  • BAB II

    LATAR BELAKANG SURAT YUDAS

    Dalam bab II ini, penulis menguraikan dengan sejelas-jelasnya mengenai latar

    belakang surat Yudas antara lain: penulis, penerima, tujuan, inti berita, waktu

    penulisan, pentingnya garis besar, ciri khas, dengan surat 2 Petrus dan penulis juga

    membahas pandangan mengenai ajaran sesat yangt muncul dalam surat Yudas.

    Penulisan Surat Yudas

    Penulis surat Yudas ini menyebut dirinya sebagai “hamba Tuhan Yesus Kristus

    dan saudara Yakobus”. Pada zaman gereja mula-mula hanya ada satu orang Yakobus

    yang biasa disebut dengan cara tanpa keterangan lain, yaitu `Yakobus saudara Yesus

    Kristus`5 ini menunjukkan sama dengan adik-adik Tuhan Yesus dalam Matius 13 : 15

    dan Markus 6 : 3. Yudas dan Yakobus keduanya anak Alfeus dan Mariam serta saudara

    sepupu Tuhan Yesus memberi arti yang lebih dalam kepada perkataan Yudas “sebagai

    hamba Tuhan Yesus”. Ia percaya bahwa Yesus berasal dari sorga, meskipun pada

    awalnya ia tidak percaya. Kemudian ia percaya dan memuliakan nama-Nya.6 Dengan

    mengaku sebagai seorang hamba, Yudas memberikan pengakuan akan kedudukan

    Yesus dan kedudukannya sendiri.

    Jelas penulisan surat Yudas merupakan orang yang menentang ajaran yang timbul

    pada saat itu dengan memberikan nasihat melalui tulisannya (Yud 1 : 3).

    5 Tim penyusun, ensiklopedia alkitab masa kini II, (Jakarta: yayasan komunikasi bina kasih/OFM, 1998),hlm. 635 6 J. sidlow baxter, menggali isi alkitab 4, (Jakarta: yayasan bina kasih /OFM, 2002), hlm.209

  • BAB III

    EKSEGESIS YUDAS 1:17-23

    Dalam bab ini, penulis akan menguraikan mengenai eksegesis surat Yudas yang

    di dalamnya mencakup analisis konteks yang terdiri atas konteks dekat maupun

    konteks jauh. Penulis juga akan memberikan perbandingan terjemahan dari beberapa

    versi. Di samping analisis konteks dan perbandingan terjemahan, yang terakhir penulis

    menguraikan Yudas 1:17-23 ayat per ayat sesuai dengan pemakaian bahasa aslinya

    (Yunani).

    Analisis konteks

    Dalam analisis konteks ini penulis menguraikan seperti: hubungan pengajaran

    yang ada dalam surat Yudas dengan surat-surat am yang lainnya, hubungan

    pengajaran yang ada dalam surat Yudas dengan surat-surat yang ditulis oleh rasul

    Paulus, hubungan pengajaran yang ada dalam surat Yudas dengan keempat Injil, serta

    pengajaran yang ada dalam surat Yudas dengan Perjanjian Lama dan membaginya

    menjadi dua bagian. Pertama, konteks dekat yaitu ayat sesudah dan ayat sebelum dari

    ayat yang akan dieksegesis oleh penulis. Kedua, konteks jauh yang meliputi surat-surat

    am, surat-surat kiriman, seluruh Perjanjian Baru serta seluruh Alkitab.

    Konteks dekat

    Penulis membagi konteks dekat Yudas 1:17-23 dalam dua bagian yaitu: konteks

    sebelum Yudas 1:17-23 yang terdapat dalam Yudas 1:3-16 dan konteks sesudah Yudas

    1:17-23. Orang-orang yang mengeluarkan kata-kata yang jahat serta mementingkan

    kepentingan pribadi (Yud 1:15-16).

    Ayat Sesudahnya: Yudas 1:24-25

    Ayat 24 dan 25 ini merupakan penutup surat Yudas yang isinya mengandung

    peneguhan bahwa Allah yang berkuasa menjaga orang yang percaya dengan sungguh-

    sungguh supaya tidak tersandung oleh pengajaran sesat yang muncul. Ayat ini

    merupakan salam penutup dari Yudas setelah memberikan nasihat mengenai

    perjuangan menghadapi ajaran-ajaran sesat yang ada.

    Konteks jauh

    Penulis membagi konteks jauh dalam tiga bagian, yaitu: surat-surat kiriman, Perjanjian

    Baru, dan Alkitab.

  • Surat-Surat Kiriman

    Surat-surat kiriman terdiri dari 21 surat, baik yang ditulis oleh Paulus, Petrus,

    Yohanes, Yakobus, dan juga Yudas. Surat kiriman yang ada ditujukan kepada

    jemaat, maupun kepada orang-orang yang percaya secara umum.

    Tujuan Surat Yudas

    Dalam menulis surat ini Yudas mempunyai sasaran lain berkaitan dengan

    keselamatan kita bersama (Yud 1:3). Berkaitan dengan munculnya ajaran sesat di

    tengah-tengah orang percaya pada saat itu, maka Yudas mengambil sikap melawan

    ajaran sesat tersebut dengan mempertahankan pengajaran para rasul. Yudas terdorong

    memberikan nasihat kepada orang-orang percaya dalam menghadapi ajaran sesat yang

    timbul.

    Yudas melihat adanya orang-orang yang menyalahgunakan anugerah Allah

    untuk melampiaskan kejahatan mereka, karena guru-guru palsu telah menyusup di

    tengah-tengah jemaat (Yud 1:4a), oleh karena itu tujuan penulisan surat Yudas yaitu

    untuk mengarahkan seluruh perhatian kepada masalah ajaran sesat tersebut.

    Berdasarkan tujuan tersebut maka Yudas perlu memaparkan tindak-tanduk dari guru-

    guru palsu itu, supaya orang Kristen sadar akan bahaya yang mengancam mereka dan

    mereka semakin berjuang mempertahankan Iman Rasuli. Untuk menjelaskan tujuan itu

    maka Yudas memaparkan dua kesalahan dari orang-orang yang hidup dalam ajaran

    sesat yaitu: mengubah kasih Allah menjadi ketidaksusilaan dan menyangkal Yesus

    Kristus sebagai Tuhan dan Juruslamat.

    Bahkan Yudas mengambarkan hukuman bagi yang tidak taat kepada Allah dan

    menyingkapkan kepalsuan dari ajaran sesat yang ada.

    Dalam ayat 17 merupakan peringatan Yudas yang bertujuan agar percaya pada

    masa itu sadar dan hidup untuk mempertahankan iman sesuai dengan ajaran ortodoks

    para rasul.

    Untuk mempertahankan iman dan menerapkan kembali ajaran ortodoksi yang

    diajarkan oleh rasul-rasul tidaklah mudah. Akan tetapi tugas itulah dan tanggung

    jawab Yudas untuk mengingatkan jemaat yang ada pada waktu itu agar tetap berdoa

    karena tanpa mereka bersandar pada Allah Tritunggal tidak mungkin mereka mampu

    menghadapi ajaran sesat yang ada.

    Inti Berita Surat Yudas

    Ketika Yudas menuliskan suratnya, ia memakai istilah ungkapan yang menarik

    yakni “iman yang telah disampaikan kepadamu”. Istilah ini menunjukkan kepada

    himpunan asas yang telah diajarkan.7 Istilah ini lebih diperjelas dalam Yudas 1:17

    7 Walter M. Dunnett, Pengantar Perjanjian Baru, (Malang: Gandum Mas, 1998),94

  • dengan menunjukkan asas yang diajarkan dalam kaitannya dengan pengajaran para

    rasul.

    Setelah Yudas menguraikan tentang bahaya murtad, diapun memberikan pada

    nasihat-nasihat positif yang membangun dalam menghadapi kemurtadan dan

    semuanya disimpulkan dalam Yudas 1:17-23 yang mencakup inti dari berita surat

    Yudas yaitu: berdiri teguh dalam kasih Allah.

    Tentu saja dalam mempertahankan iman, mestinya orang percaya memelihara

    kasih Allah dalam setiap aspek hidup mereka. Lebih dari pada itu orang percaya

    diminta dengan kasih menangkal segala kekeliruan yang ditimbulkan oleh pengajar-

    pengajar sesat yang telah menyusup di dalam kumpulan jemaat yang membaca dan

    menerima surat Yudas.

  • BAB IV

    APLIKASI YUDAS 1:17-25 BAGI ORANG PERCAYA

    Gereja adalah kumpulan dari orang-orang percaya yang telah dipanggil oleh

    Allah untuk keluar dari gelap menuju kepada terang. Memasuki abad XXI, gereja

    sebagai wadah dari kumpulan orang-orang percaya tetap menghadapi tantangan baik

    dari dalam gereja maupun dari luar gereja. Tantangan dari luar jelaslah dapat kita lihat

    dari penganiayaan orang-orang percaya, sedangkan dari dalam ialah krisis iman yang

    disebabkan oleh kelainan diri sendiri atau bisa juga disebabkan oleh pengaruh ajaran

    sesat. Tidak lepas dari tantangan yang ada, setiap orang Kristen, walaupun mereka

    sudah berhasil mempertahankan iman dan membina iman, tetap mempunyai tanggung

    jawab di dalam menghadapi penyesat yang berada di sekitar bahkan di dalam gereja.

    Pada masa kini banyak ajaran-ajaran sesat berkembang pesat dan melanda dalam

    gereja. Sebagai contoh ramalan mengenai hari kiamat yang terjadi pada tanggal 10

    November tahun 2003. Bagaimana gereja menyikapi ajaran-ajaran sesat? Yudas juga

    menghadapi pengajaran yang sesat yang bertentangan dengan kebenaran Firman

    Tuhan.

    Belajar dari nasihat yang diberikan Yudas pada jemaat pada masa itu, orang

    percaya perlu melakukan beberapa sikap, baik kepada diri sendiri (intern) maupun

    kepada para penganut ajaran sesat itu sendiri (ekstern).

  • BAB V

    KESIMPULAN

    Kesimpulan

    Yudas sebagai penulis surat Yudas ingin meneruskan ajaran rasul-rasul karena

    melihat adanya ajaran yang bertentangan dengan iman percaya Kristen yang telah

    menyimpang dari kebenaran Firman Tuhan. Tujuan surat Yudas berkaitan dengan

    keselamatan bersama (Yud. 1:3). Surat Yudas ini penting sebagai peringatan bagi orang-

    orang percaya dalam menghadapi ajaran sesat yang ada. Dalam konteks surat Yudas

    bahwa ajaran yang tampak terlihat yaitu ajaran yang tidak mempercayai Yesus Kristus

    sebagai Tuhan (Yud. 1:4), sehingga Yudas perlu mengingatkan kembali kepada orang-

    orang yang percaya pada waktu itu untuk kembali kepada ajaran rasul-rasul dan

    memberikan nasihat kepada jemaat yang ada mengenai bagaimana bersikap terhadap

    para pengajar sesat dan pengikutnya.

    Gereja sepanjang sejarah mengalami tantangan, baik dari dalam gereja sendiri

    maupun dari luar gereja. Tantangan terbesar bagi gereja adalah ajaran sesat yang

    berkembang di sekitar gereja bahkan di dalam gereja sendiri. Ajaran sesat sepanjang

    sejarah tidak pernah hilang tetapi hanya berubah dan berusaha untuk menyusup ke

    dalam gereja dan mempengaruhi orang-orang percaya sepanjang zaman.

    Dengan diterapkan nasihat Yudas ini penulis berharap orang-orang Kristen

    semakin teguh dalam pengajaran sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan dan memiliki

    hati yang mengasihi mereka yang tersesat agar mau merangkul yang tersesat untuk

    kembali kepada kebenaran yang sejati yaitu Firman Tuhan.