sikap dan pandangan hidup tokoh dalam...

94
SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVEL LARUNG KARYA AYU UTAMI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA INDONESIA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Oleh : ZAKIYAH 109013000010 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Upload: vothuan

Post on 08-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVEL

LARUNG KARYA AYU UTAMI

DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN

SASTRA INDONESIA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.)

Oleh :

ZAKIYAH

109013000010

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Skipsi berjudul SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAMNOVEL LAf,UNG KARYA AYU UTAMI DAN IMPLIKASINYATERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA DI SEKOLAH disusun oleh

ZAKIYAH Nomor Induk Mahasiswa 109013000010, diajukan kepada Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah

diryataka! lulus dalam Ujiar Munaqasah pada tanggal 28 Januaxi 2014 dihadapan dewan penguji. Oleh karena itq penulis berhak memperoleh gelar sarjana

S-l (S. Pd.) dalam bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra lndonesia.

Jakarta, 29 Ja[uari 2014

Panitia Ujian Munaqasah

Ketua Panitia (Ketua Juusa&4rogram Studi) Tanggal Tanda Tangan

Dra. Mahmudah Fitrivah ZA. M. Pd.NIP 1964012 199703 2 001

Seketads (Sekretaris Jurusan/Prodi)

Dra, Hindunt M. Pd.NIP 19701215 200912 2 001

Penguji 1

Ahmad Bahtiar, M. HumNIP t97601l8 200912 I 002

Penguji II

Dra. Hirdun. M. PdlJrP 19701215 200912 2 001

>B - r -2o\

).4 -t . AotT

1):[:?FIl1

Mengetahui,Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguuan\4i-

Nurlena Rifa'i, MA. Ph. D.NIP. 19591020 198603 2 001

Tanda Tangan

Page 3: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

SIKAP DAN PANDANCAN HIDUP TOKOII DALAM NOYEL IARANGKARYA Al'U UTAMI DAN IMPLIKASIITYA TERIIADAP

PEMBELAJARAN SASTRA DI SEKOLAII

Skipsi

Ini diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguuan

Untuk memeouhi syarat-syarat mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sasha Indonesia

Oleh :

Zakiiedl.

NlM. 109013000010

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAI(ULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI GNN)

SYARItr'HIDAYATI'LLAH

.IAKARTA

2014

Page 4: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

Saya yang bertanda tangan di

Nama

NIM

Jurusan

Judul Sloipsi

LEMBAR PER}TYATAAI\ KARYA ILMIAII

bauah ini:

Tak'vah

Dosen Pembimbing

109013000010

Pendidikan Bahasa dan Sasha Indonesia

: Sikap dan Pandangan Hidup Tokoh dalam Novel

Ldruhg Karya Ayr Utami serta Implikasinya

Terhadap Pembelajamn Sastra Di Sekolah

Dra. Mahmudah Fitiyah. ZA, M.Pd

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu syaat memperoleh gelar Sarjana Strata 1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta;

2. Semua sumber yang saya gunakan unhrk memenuhi skipsi ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di IJIN Syarif

Hidayahrllah Jakarta;

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya

ataupun jiplakan dari orang lairL maka saya bersedia menerima sarksi

yang berlaku di UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

2014

Page 5: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah Swt, Tuhan semesta alam yang telah

memberikan petunjuk dan kekuatan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi

Muhammad Saw, keluarga, para sahabat, dan kita sebagai pengikutnya sampai

akhir zaman, amin.

Terselesaikannya skripsi yang berjudul SIKAP DAN PANDANGAN

HIDUP TOKO DALAM NOVEL LARUNG KARYA AYU UTAMI DAN

IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ini

tentunya tidak terlepas dari dukungan banyak pihak, baik dukungan berupa doa,

semangat, sumbangan pemikiran, maupun bahan-bahan yang dibutuhkan bagi

penyempurnaan skripsi ini. Maka, pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Nurlena Rifa’i, MA, Ph. D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memimpin FITK dengan jiwa

profesionalismenya sehingga kinerja FITK lebih baik dan profesional;

2. Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan

kemudahan administrasi bagi para mahasiswanya, sekaligus selaku dosen

pembimbing skripsi yang telah membimbing penulis dengan kesabaran dan

dedikasi yang tinggi, serta memberikan sumbangan pemikiran yang

mencerahkan hingga terselesaikannya skripsi ini.

3. Dra. Siti Sahara, selaku Dosen Penasehat Akademik, yang telah memberikan

pengarahan sampai terselesaikannya perkuliahan penulis;

4. Seluruh dosen jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FITK UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,

terima kasih atas ilmu pengetahuan, motivasi, dan pengalaman yang telah

diberikan selama penulis menjalani perkuliahan;

Page 6: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

5. Kedua orang tua tercinta, ibunda Nurjannah dan ayahanda M. Mukri yang

senantiasa mendoakan dan mendukung setiap langkah serta keputusan

penulis.

6. Kakak-kakakku tercinta (Hasna, Ismail, Zaeni, Yayah, Yati) terimakasih

banyak atas segala dukungannya baik moral dan materil sampai penulis

menyeleseiakan studinya, juga keponakan dan kakak-kakak iparku yang juga

telah memeberikan doa dan perhatiannya.

7. Sahabat-sahabat seperjuangan di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Siti Humairoh, Ria Fidiyati,

Rhani Shintia Utama, Syifa Annisa, Eva Nihlatul Fauziah, Dini Nurhayati,

Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, Dedeh Kholilah,

Rahmatul Uyuni, Nursyamsiah, Irma Listiany, dan Riadul Jannah dan teman-

teman PBSI angkatan 2009 yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu

persatu. Semoga apa yang kita cita-citakan tercapai, aamiin;

Akhir kata Tak ada gading yang tak retak. Tidak ada pribadi yang

sempurna, karena manusia bukanlah malaikat. Penulis menyadari skripsi ini

masih jauh dari sempurna. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan

saran yang membangun agar ke depannya bisa lebih baik.

Semoga skripsi ini dapat memberikan kontribusi wawasan bagi

cakrawala ilmu pengetahuan dan bermanfaat bagi kita semua. Sehingga dunia

tercerahkan dengan lautan ilmu yang berguna, aamiin.

Jakarta Desember 2014

Zakiyah

Page 7: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

ABSTRAK

Zakiyah. 109013000010. “Sikap dan Pandangan Hidup Tokoh dalam Novel

Larung Karya Ayu Utami dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Sastra di

Sekolah”. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakutas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dosen Pembimbing: Dra. Mahmudah Fitriyah, ZA, M. Pd.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sikap dan pandangan hidup

yang ditampilkan dalam novel Larung Karya Ayu Utami. Penelitian ini

menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dengan Objek yang akan diteliti yaitu

novel Larung Karya Ayu Utami yang diterbitkan PT Gramedia Pustaka Utama

tahun 2002.

Simpulan dari hasil penelitian diperoleh data sebagai berikut, sikap hidup

dan pandangan hidup yang ditampilkan tokoh meliputi, sikap dan pendangan

hidup tentang budaya atau mitos, sikap dan pandangan hidup tentang Illahi atau

agama, sikap dan pandangan hidup tentang gender atau kelas sosial, sikap dan

pandangan tentang kebajikan, serta sikap dan pandangan tentang sesama

manusia, dan faktor yang mempengaruhinya antara lain, faktor pengalaman

pribadi, orang lain yang dianggap penting, kebudayaan, media massa, instuisi atau

lembaga, faktor emosi dalam diri individu.

Kata Kunci: Sikap dan Pandangan Hidup, Novel Larung, Pembelajaran Sastra.

Page 8: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

ABSTRACT

Zakiyah. 109 013 000 010. " The attitude Attitudes and Views of Life in a Novel

Larung created by Ayu Utami and Implications of Learning Literature in School "

. Education majors Indonesian language and literature. Faculty of Tarbiyah and

Teaching Science. State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta.

Lecturer: Dra . Mahmudah Fitriyah, ZA, M. Pd .

This study aims to describe the attitude and outlook on life are displayed

in novel created by Ayu Utami. This research uses descriptive qualitative method.

With the object that will be studied is the novel larung created by Ayu Utami and

published by PT Gramedia Pustaka Utama 2002.

Conclusions of the research the data obtained as follows, attitudes and

outlook on life are shown figures include, attitudes and Views of Life about

culture or myth, divine or religious life , attitude and outlook on life about gender

or social class, attitudes and views on virtue , as well as the attitudes and opinions

about fellow human beings, and the factors that influence it, among others, factors

of personal experience, others are deemed important, culture, mass media,

intuition, or institution, emotional factors within the individual .

Keywords : Attitudes and Views of Life , Novel float , Learning Literature .

Page 9: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

ii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................ i

ABSTRACT ...................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................... 4

D. Rumusan Masalah ...................................................................... 4

E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4

F. Metodologi Penelitian ................................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORITIK

A. Hakikat Novel .............................................................................. 8

B. Unsur Intrinsik Novel ..................................................................... 9

C. Sosiologi Sastra ............................................................................ 15

D. Pengertian Pandangan Hidup ....................................................... 16

E. Pengertian Sikap HIdup ............................................................... 16

F. Manusia dan Pandangan Hidup .................................................... 20

G. Hakikat Pembelajaran Sastra ........................................................ 20

H. Penelitian yang Relevan ............................................................... 21

BAB III PROFIL AYU UTAMI

A. Biografi Ayu Utami................................................................ 22

B. Pemikiran Ayu Utami ............................................................ 27

BAB IV TEMUAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Usur Intrinsik Novel ................................................................. 30

Page 10: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

iii

1. Tema ................................................................................ 30

2. Tokoh dan Penokohan ........................................................ 30

3. Alur .................................................................................... 36

4. Latarr .................................................................................. 40

5. Sudut Pandang ................................................................... 48

B. Sikap dan Pandangan Hidup Tokoh Larung ............................ 49

C. Implikasi Terhadap Pembelajaran Sastra di Sekolah ............... 68

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 73

B. Saran ........................................................................................ 74

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 75

LEMBAR UJI REFERENSI

Page 11: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lahirnya suatu karya sastra tidak bisa lepas dari keadaan lingkungan sosial

pengarangnya, selebihnya suatu karya selalu ditempatkan pada posisi seimbang

antara teks dan penciptanya. Karya sastra diciptakan oleh sastrawan untuk

dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Karya sastra adalah

produk masyarakat, sebab karya sastra lahir dan berkembang dalam masyarakat

serta dibentuk oleh masyarakat berdasarkan desakan emosional atau rasional dari

masyarakat. Berarti karya sastra bukan kenyataan hidup sosial, tetapi merupakan

gambaran sosial suatu masyarakat yang dituangkan dalam cerita. Karya sastra

sebagai seni yang berlandaskan cerita secara langsung maupun tidak langsung

membawakan pesan dan moral. Dengan kata lain karya sastra mempunyai nilai-

nilai diperoleh pembaca lewat sastra. Apalagi karya sastra merupakan cerminan

dari masyarakat. Sejauh mana karya sastra itu mencerminkan kehidupan

masyarakat serta hubungan antara karya sastra dengan pembaca dan pengarang.

Karya sastra berkaitan dengan fungsinya salah satunya adalah sebagai

media penghibur dan juga berguna, maksundnya bahwa karya satra sebagai media

sosial memainkan perannya untuk mengajak pembaca untuk tidak sekedar

menyukai kegiatan membaca akan tetapi ada pelajaran dan pengajaran yang ingin

disampaikan oleh pengarang memlui cerita tersebut, dengan mehadirkan kisah

serta polemik sosial yang dekat kenyataannya dengan masyarakat serta sarat akan

nilai-nilai soaial masyarakat. Oleh karena itu sastra dijadikan sebagai media untuk

mengangkat minat membaca yang tidak hanya melihat fungsinya sebagai media

penghibur tetapi juga mempunyai tujuan estetik.

Diantara genre karya sastra yaitu prosa, puisi, dan drama, genre prosalah

khususnya novel yang dianggap paling dominan dalam menampilkan unsur-unsur

sosial. Karena novel menampilkan unsur cerita paling lengkap, memiliki media

paling luas, menyajikan masalah-masalah kemasyarakatan yang juga paling luas

Page 12: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

2

dan bahasa novel cenderung bahasa sehari-hari yang paling umum digunakan

dalam masyarakat.1

Novel sebagai salah satu karya seni sastra dapat dikaji dari bermacam-

macam aspeknya baik dari struktur maupun unsur-unsurnya, mengingat bahwa

novel merupakan struktur yang tersusun dari bermacam-macam unsur, sarana

estetika dan nilai serta norma yang ada di dalamnya. Pemahaman novel dapat

ditinjau dari berbagai aspek, hal itu tergantung dari sisi nilai dari novel yang akan

dikaji atau dibahas.

Novel kaitannya dengan karya sastra karya sastra dapat dinilai dari

beberapa kriteria. Kriteria yang mengaitkan karya dan pengarang, kriteria yang

mengaitkan karya sastra dengan kenyataan, karya yang mengaitkan pendapat

pihak kritikus dan karya sastra, karya untuk mengasyikkan pembaca, karya yang

memperhatikan struktur, dan kriteria tradisi. Penilaian terhadap suatu karya sastra

juga dapat dipengaruhi oleh pandangan seseorang mengenai fungsi

sastra.Berangkat dari hal itulah, penulis mengkaji objek penelitian yaitu novel

Larung karya Ayu Utami dengan mengkaji novel dari segi sosiologis.

Larung merupakan novel dwilogi yang dikarang oleh Ayu utami seorang

pengarang wanita. Semula novel ini ingin dijadikan sebuah novel dengan judul

Laila Tak Mampir di New York, dengan novel pertamanya yaitu Saman yang

akhirnya membawa Ayu memenangkan lomba sayembara roman Dewan Kesenian

Jakarta tahun 1998. Akan tetapi dalam proses pengerjaan, beberapa sub plot

berkembang melampaui rencana. Pada akhirnya Saman dan Larung merupakan

dwilogi yang berdiri sendiri.

Ayu Utami adalah seorang pengarang yang tergabung dalam komunitas

Utan Ayu. Ia menampilkan tokoh wanita yang cukup banyak jumlahnya dalam

novel yang ia tulis, demikian juga pelukisan watak yang disandang oleh tokoh

tersebut, sehingga tokoh ini mencerminkan dan mempunyai kemiripan dengan

kehidupan manusia yang sesungguhnya dibandingkan dengan novel-novel yang

1 Nyoman Kutha Ratna, S. U, Teori, Metode, dan Teknik Penelitian sastra dari strukturalisme

hingga Postrukturalisme, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2004), hlm 46-47

Page 13: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

3

lainnya, demikian pula dengan tokoh wanitanya sangat mewakili kehidupan

wanita zaman sekarang ini sehinnga sangat menarik untuk dikaji lebih mendalam.

Novel Larung karya Ayu Utami kemudian menarik perhatian penulis untuk

mengkajinya. Dari segi psikis,pengarang melukiskan karakter pelaku melalui

pelukisan gejala-gejala pikiran, perasaan dan kemauannya. Dengan jalan ini

pembaca dapat mengetahui bagaimana watak pelaku. Segi sosiologis, pengarang

melukiskan watak pelaku melalui lingkungan hidup kemasyarakatan di samping

selalu merupakan hasil penjelmaan fisiknya, juga merupakan hasil penjelmaan

pengaruh-pengaruh lingkungannya. Oleh karena itu, dalam memahami tokoh,

aspek-aspek yang melekat pada diri tokoh: seperti penamaan, peran, keadaan fisik,

keadaan psikis, dan karakter perlu mendapat perhatian.

Sastra sebagaimana fungsinya yaitu sebagai gambaran dari potret

kehidupan masyarakat yang mengangkat konflik sosial yang terjadi dimasyarakat.

keterkaitan sastra dengan masyarakatyang menjadikan pengarang menuangkan

cerita dengan konflik sosial masyarakat yang terjadi. Rangkaian peristiwa tersebut

digambarkan melalui kehadiaran para tokoh dalam cerita

Sastra kaitannya sebagai cermin dari masyarakat tetunya juga mengangkat

permasalahn-permasalahan yang ada di masyarakat, baik mengenai nilai-nilai,

moral, ideologi dan sebagainya. Nilai-nilai yang ada dalam masyarakat pada

akhirnya ada kaitannya dan menjadi sumber dari pandangan hidup yaitu pola pikir

tertentu pada setiap individu. Pandangan hidup bersifat elastis, tergantung kepada

situasi dan kondisi dan dapat dipengaruhi oleh lingkungan hidup dimana manusia

tersebut berada. Sumber pandangan hidup berasal dari agama, ideologi maupun

hasil perenungan seseorang yang bersifat relatif. Setiap individu memiliki

pandangan hidup dan cita-citanya sendiri dan selalu bermimpi untuk mencapai

apa yang dia inginkan sesuai dengan cita-citanya dan idak sedikit manusia yang

mimpinya menjadi kenyataan.

Melalui novel ini, Ayu mengajak para pembacanya untuk dapat belajar

merasakan dan menghayati berbagai permasalahan kehidupan yang sengaja

ditawarkan melalui perjuangan para tokohnya dalam memaknai hidup dan

berjuang mencari jati dirinya serta upaya para tokoh dalam mencapai kedudukan

Page 14: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

4

Dan tujuan hidupnya. Dari permaslahan yang diangkat tersebut penulis tertarik

utuk mengkaji novel Larung dari segi tokoh dengan mengambil tema mengenai

dinamika Sikap dan Pandangan Hidup Tokoh dalam Novel Larung Karya

Ayu Utami dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Sastra di Sekolah

A. Identifikasi Masalah

1. Rendahnya pemahaman pembaca mengenai hubungan nilai sosial dan

budaya yang terdapat dalam cerita

2. Pembaca merasa kesulitan menafsirkan karakter dan pandangan hidup

tokoh yang diceritakan pengarang

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari terlalu luasnya pembahasan, maka penulis membatasi

penelitian ini pada masalah sikap dan pandangan hidup para tokoh dalam

Novel Larung karya Ayu Utami. Dengan mengkaji aspek sosial budaya

yang terdapat dalam novel.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, permasalahan dalam penelitian

ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1) Bagaimana sikap dan pandangan hidup tokoh dalam novel Larung

karya Ayu Utami

2) Bagaiman implikasi dari pandangan hidup tokoh dalam novel

Larung karya Ayu Utami terhadap pembelajarn sastra di sekolah?

B. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis bagaimana sikap dan pandangan hidup para tokoh dalam

novel Larung karya Ayu Utami

2. Penulis mengharapkan dengan dilakukannya penelitian mengenai

bagaimana sikap dan pandangan hidup tokoh Larung dalam novel

Larung dalam dapat memberikan pengetahuan bagi paraembaca

mengenai sikap dan pandangan hidup para tokoh wanita yang terdapat

Page 15: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

5

dalam novel Larung karya Ayu Utami dan implikasinya terhadap

pembelajaran sastra di sekolah.

C. Metode Penelitian

Adapun metode penelitian dalam skripsi ini adalah sebagai berikut.

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian tidak terpaku terhadap suatu tepat dikarenakan

penelitian yang dilakuakn dengan mengkaji suatu teks atau naskah,

sehingga jika mendukung setiap tempat bisa dijadikan tempat penelitian.

Adapun waktu penelitian ini dilakukan mulai september sampai desember

2013

2. Bentuk dan strategi penelitian

Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dengan

metode analisis isi. Penelitian ini mendeskripsikan apa yang menjadi

masalah, menganalisis, dan menafsirkan data yang ada. Strategi yang

digunakan berupa analisis isiberdasarkan data yang didapatkan. Metode

analisis isi yang digunakan dalam menelaah isi dari suatu dokumen yaitu

Novel Larung karya Ayu Utami.

3. Subjek dan objek penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah Novel Larung karya Ayu Utami. Objek

penelitian ini adalah Novel Larung karya Ayu Utami yang diterbitkan

pada tahun 2001

4. Fokus penelitian

Fokus penelitian ini adalah mendeskripsikan sikap dan pandangan hidup

para tokoh wanita dalam novel Larung Larung karya Ayu Utami dan

implikasinya terhadap pembelajaran sastra di sekolah. Focus penelitian ini

dilakukan agar penelitian lebih fokus dan terarah sehingga dapat lebih

mudah dipahami oleh pembaca.

5. Sumber data

Sumber data dalam penelitian ini dibedaan menjadi dua, yaitu berupa data

primer dan data sekunder. Sember primer adalah sumber data yang

langsung memeberikan data kepada pengumpul data, sedangkan data

Page 16: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

6

sekunder adalah sumber data yang secara tidakk langsung memberikan

data kepada pengumpul data. Sumber data primer dalam penelitian ini

adalah novel Larung. Sedangkan sumber data sekunder dalam penelitian

ini adalah buku-buku serta tulisan yang berkaitan dengan penelitian ini.

6. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan teknik pustaka, simak, dan catat. Teknik pustaka adalah teknik

penelitian yang menggunakan sumber-sumber data tertulis untuk

memperoleh data. Teknik simak dalam penelitian ini berarti peneliti

sebagai instrumen melakukan penyimakan secara cermat, terarah, dan teliti

terhadap sumber data primer. Hasil penyimakan tersebut dicatat sebagai

sumber data.

7. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya

lebih baik., cermat, lengkap serta sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Dalam penelitian itu sendiri. Penelitian kualitataf sebagai human

instrumen berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan

sebagaisumber data, malakukan pengumpulan data, memilih kualitas data,

analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan data atas

temuannya.

Kegiatan yang dilkukan peneliti sehubungan dengan pengembilan Larung

dan peneliti bertindak sebagai pembaca yang aktif membaca,

mengidentifikasiperistiwa-perisiwa yang menyakut sudut pandang tokoh.

8. Teknik analisi data

Teknik analisis data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

a. Identifikasi

Setetalh data terkumpul, penleiti membaca secara kritis dengan

mengidentifikasi novel yang dijadikan data dalam penelitian, dalam hal

ini novel Larung karya Ayu Utami.

Page 17: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

7

b. Klasifikasi

Setelah diidentifikasi, data novel diseleksi dan diklasifikasi sesuai hasil

identifikasi, yaituu unsur intrinsik, sikap dan pandangan hidup tokoh

lalu menghubungkannya dengan pembelajaran sastra.

c. Analisis

Teknik selanjutnya ialah analisi. Seluruh data yang mengandung

mengenai sudut pandang tokoh utama dianalisi dan ditafsirkan secara

keseluruhan

d. Deskripsi

Dalam teknik ini hasil analisi disusun secara sistematis sehingga

memudahkan dalam mendeskripsikan sikap dan pandangan hidup

tokoh yang terdapat dalam novel tersebut.

Page 18: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

8

BAB II

LANDASAN TEORETIS

A. Hakikat Novel

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata novel berarti karangan yang

panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-

orang di sekililingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap prilaku tokohnya.

Kata novel berasal dari bahasa Itali novella yang secara harfiah berart, sebuah barang

baru yang kecil, dan kemudian diartikan sebagai cerita pendek dalam bentuk prosa.

Dalam bahasa Latin kata novel berasal novellus yang diturunkan pula dari kata

noveis yang berarti baru. Dikatakan baru karena dibandingkan dengan jenis-jenis

lain, novel baru muncul kemudian1. Novel juga diartikan sebagai prosa rekaan yang

menyuguhkan tokoh dan menampilkan serangkaian peristiwa serta latar secara

tersusun. Novel sebagai karya imajinatif mengugkapkan aspek-aspek kemanusiaan

yang mendalam dan menyajikannya secara halus. Novel tidak hanya sebagai alat

hiburan, tetapi juga sebagai bentuk seni yang mempelajari dan meneliti segi-segi

kehidupan dan nilai-nilai baik buruk (moral) dalam kehidupan ini dan mengarahkan

pada pembaca tentang budi pekerti yang luhur

Sebagian besar orang membaca sebuah novel hanya ingin menikmati cerita

yang disajikan oleh pengarang. Pembaca hanya akan mendapatkan kesan secara

umum dan bagian cerita tertentu yang menarik. Membaca sebuah novel yang terlalu

panjang yang dapat diselesaikan setelah berulang kali membaca dan setiap kali

membaca hanya dapat menyelesaikan beberapa episode akan memaksa pembaca

untuk mengingat kembali cerita yang telah dibaca sebelumnya. Hal ini menyebabkan

pemahaman keseluruhan cerita dari episode ke episode berikutnya akan terputus.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa novel adalah sebuah

cerita fiktif yang berusaha menggambarkan atau melukiskan kehidupan tokoh-

tokohnya dengan menggunakan alur. Cerita fiktif tidak hanya sebagai cerita khayalan

semata, tetapi sebuah imajinasi yang dihasilkan oleh pengarang dari realitas atau

1 Burhan Nurgiyantoro, teori Pengkajian Fiksi. (Yogyakarta:Gajah Mada University Press,

2000)hlm. 9

Page 19: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

9

fenomena yang dilihat dan dirasakan, serta dibangun melalui berbagai unsur

intrinsiknya.

B. Unsur Intrinsik Novel

Novel memiliki unsur-unsur pembangun yang menyebabkan karya sastra itu

hadir sebagai karya sastra. Unsur itu adalah unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur

intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur

yang secara faktual dapat dijumpai ketika membaca karya sastra. Unsur intrinsik

sebuah novel adalah unsur-unsur yang secara tidak langsung turut serta membangun

cerita.2

Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yang menbangun karya sastra di

luar karya, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan system organisme

karya sastra.

1. Tema

Menurut Susminto A. Sayuti, tema adalah makna cerita, gagasan sentral,

atau dasar cerita. Istilah tema sering disamakan dengan topik, padahal kedua

istilah ini memilki pengertian yang berbeda. Topoik dalam suatu karya sastra

adalah pokok pembicaraan, sedangkan tema merupakan gagasan sebtral,

yakni sesuatu yang hendak diperjuangkan dalam karya sastra fiksi.3Menurut

Freir dan Lazarus, tema dinyatakan secara tidak langsung, meskipun ada yang

dirasakan oleh pembaca, serta ttema tidak lain daripada ide pokok, ide sentral

atau ide ide yang dominan dari karya sastra.4

Tema adalah maslah yang menjadi pokok pembicaraan atau yang menjadi

initi topik dalam suatu pembahasan. Tema dapata juga berupa makna atau

gagasan yang mendasari karya sastra. Ada tiga cara untuk menentikan tema,

yaitu.

a. Melihat persoalan mana yang paling menonjol

b. Mementukan persoalan mana yang paling banyak menumbulkan

konflik, yakni konflik yang melahirkan peristiwa.

2 Ibid. hal 36

3 Susminto A. Sayuty. Berkenalan Dengan Prosa Fiksi (Yogyakarta:Gama Media. 200), Cet.

I, hal 11 4 Made Sukada, Pembinaan Kritik sastra Indonesia, (Bandung::Angkasa. 2005) h. 7

Page 20: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

10

c. Dengan menghitung waktu penceritaan, yaitu waktu diperlukan untuk

menceritakann peristiwa atau tokoh-tokoh di dalam sebuah karya

sastra sehubungan dengan persoalan yang bersangkutan.5

1. Tokoh dan penokohan

Wellek membedakan dua macam penokohan, yaitu penokohan “datar”

dan penokohan “bulat”. Dikatakan tokoh datar jika watak tokoh dilukiskan

tetap, tidak berubah-ubah sejak awal hingga akhir cerita. Sebaliknya, tokoh

bulat mengalami perubahan watak secara menonjol. Berdasarkan peranannya,

tokoh dapat dibedakan atas tokoh utama dan tokoh bawahan. Tokoh utama

memegang peranan utama, dia diceritakan sejak awak hingga akhir cerita.

Tokoh tambahan lebih berperan sebagai pembantu untuk memperjelas

peranan dan watak tokoh utama.6

Ada beberapa cara untuk menggambarkan karakterisasi mengenai

tokoh, diantaranya yaitu:7

a. Cara ekspositori atau teknik analitis yaitu pelukisan tokoh

dilakukan dengan memberikan deskripsi, uaraian atau penjelasan

secara langsung. Tokoh dihadirkan kepada pembaca dengan

tidak berbelit-belit, melainkan begitu saja dan langsung disertai

dengan deskripsi yang berupa sikap, tingkah laku, atau bahkan

ciri fisisknya. 8

b. Cara dramatik, menggambarkan apa dan siapanya tokoh itu tidak

secara langsung, tetapi melalui hal-hal lain :

1) Menggambarkan tempat atau lingkungan sang tokoh

2) Cakapan (percakapan) antara tokoh dengan lain atau

percakapan tokoh-tokoh lain tentang dia

3) Pikiran sang tokoh atau pendapat tokoh-tokoh lain atau

dia

4) Perbuatan sang tokoh

5 Ibid, h. 8

6 Nurgiyantoro, Op. Cit. h. 164

7 Ibid. h. 195

Page 21: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

11

c. Catatan tentang identifikasi tokoh, yaitu cara yang dilakukan

untuk mengenali tokoh-tokoh cerita dengan mengidentifikasi

ciri-ciri fisik, sifat, tingkah laku, dan kepribadian tokoh dengan

melakukan tahapan-tahapan pengenalan, pengulangan dan

pengumpulan data-data yang berkaitan dengaan tokoh.

Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau

berlakuan dalam berbagai peristiwa cerita. Dalam karya sastra prosa, pada

dasarnya ada dua jenis tokoh, yaitu tokoh utama dan tokoh bawahan. Tokoh

utama dapat ditentukan melalui tiga cara: (1) tokoh yang paling terlibat

dengan tema; (2) tokoh yang paling banyak berhubungan dengan tokoh-tokoh

lain; dan (3) tokoh yang paling banyak memerlukan waktu penceritaan. di

samping tokoh utama (protagonis), ada jenis-jenis tokoh lain, yang terpenting

adalah tokoh lawan (antagonis), yakni tokoh yang diciptakan untuk

mengimbangi tokoh utama. Konflik di antara mereka itulah yang menjadi inti

dan menggerakkan cerita. Teori tentang tokoh yang akan digunakan sebagai

landasan analisis ialah teori characterization milik Seymour Chatman.

Dengan berlandaskan pada pemahaman M. H. Abrams mengenai sastra,

Chatman berargumen bahwa elemen tokoh dalam karya sastra seyogyanya

ditelaah menurut dua aspek, yaitu penampilan dan Penampilan dan

kepribadian dapat dirinci menjadi actions (tindakan), manners of thought and

life (cara berpikir dan gaya hidup), habits (kebiasaan), emotions (perasaan),

desires (keinginan), instincts (naluri).

2. Alur

Pengertian alur sering disamakan dengan jalan cerita. Dia istilah ini

berbeda dan mempunyai makna yang berbeda. Pengertian alur sebagai

rangkaian peristiwa yang membangun cerita, dipahami sama seperti jalan

cerita yang terdiri atas rangkaian peristiwa. Jika alur selalu didasari oleh

adanya hubungan sebab-akibat maka jalan cerita hanya berupa rangkaian

peristiwa saja. Dengan demikian, perbedaan asasi antara alur dan jalan cerita

terletak pada ada tidaknya hubungan sebab akibat.

Alur adalah struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun

secara logis. Terbatas pada peristiwa-peristiwa yang menjadi dampak dari

Page 22: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

12

berbagai peristiwa yang lain, dan tidak dapat diabaikan karena akan

berpengaruh pada keseluruhan karya. Alur merupakan unsur yang sangat

penting dalam karya fiksi. Pemahaman pembaca terhadap cerita yang

ditampilkan tergantung dari cara penyajian alurnya. Istilah alur biasanya Alur

dibangun oleh beberapa peristiwa, awal cerita biasanya biasanya

menceritakan atau memperkenalkan peristiwa yang membuat pembaca

mendapatkan informasi penting dan mengenai hal-hal yang berhubungan

dengan kejadian selanjutnya. Selanjutnya bagian tengah yang menampilkan

konflik yang sudah mulai dimunculkan pada awal cerita dan mulai meningkat

hingga mencapai level klimaks yaitu level puncak dari suatu hal atau konflik

yang terjadi. Kemudian bagian akhir yang merupakan tahap penyelesaian dari

klimaks dan menjadi bagian akhir dari cerita.

3. Latar

Latar adalah waktu yang menunjukan kapan cerita terjadi dan di tempat

mana cerita itu terjadi. Secara garis besra latar fiksi dapat dikategorikan

sebagai berikut. Latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Menurut Asul

Wiyanto, latar adalah tempat, waktu, dan suasana terjadinya peristiwa dalam

cerita. Jadi latar mencakup tiga hal, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar

suaasana.

a. Latar tempat

latar tempat mengacu kepada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan

dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat tersebut mungkin berupa tempat-

tempat dengan nama tertentu, dengan inisial tertentu, ataupun tempat

tertentu dengan nama yang tidak jelas atau hanya berupa petunjuk-

petunjuk yang mengarah pada terjadinya peristiwa.

b. Latar waktu

Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa

yang diceritakan dalam sebuah karaya fiksi. Masalah “kapan” tersebut

biasanya dihubungkan dengan waktu faktual, waktu yang ada kaitannya

atau dapat dikaitkan dengan peristiwa sejarah

c. Latar sosial

Page 23: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

13

Latar sosial menyarankan kepada hal-hal yang berhubungan denga

perilaku sosial atau kehidupan masyarakat yang diceritakan dalam sebuah

karya fiksi.dapat berupa kebiasaan hidup adat istiadat, cara berfikir,

keyakinan, pandanagn hidup dan lain-lain yang terjadi dalam masyarakat.

Latar sosila juga dapat berkaitan dengan statsu sosial tokoh yang

bersangkutan, misalkan atas, menegah, atau rendah.

4. Sudut pandang

Abrams mengatakan bahwa sudut pandang atau Point of View mengacu pada

sebuah cerita dikisahkan. Ia merupakan cara atau pandangan yang digunakan

pengarag sebagai saran untuk menyajikan tokoh, latar, tindakan, dan berbagai

peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca.

Dengan demikian sudut pandang merupakan cara, strategi atau siasat yang

digunakan pengarang untuk mengungkapkan gagasan dan ceritanya.9

Sudut pandang terdiri atas:

a. Sudut pandang orang ketiga “Diaan”

Sudut pandang ketiga “dia” digunakan dalam pengisahan cerita dengan

gaya “dia”. Narator atau pencerita adalah seseorang yang menampilkan

tokoh-tokoh cerita yang menyebut nama, misalnya Telaga, atau

penggunaan kata ganti seperti ; ia, dia, dan mereka. Nama-nama tokoh

cerita, khususnya yang uatam kerap atau terus menerus disebut dan

sebagai variasi, pengarang menggunakan kata ganti. Sudut pandang orang

ketiga terdiri atas:10

1) Teknik Penceritaan “Diaan “ Mahatahu

Teknik penceritaan “diaan” mahatahu yakni yakni penceritaan

yang berada di luar cerita yang melaporkan peristiwa-peristiwa

yang dialami para tokoh dari sudut pandang dia. Penceritaan

mengetahui berbagai hal tentang tokoh, peristiwa, dan tindakan

termasuk motivasi yang melatarbelakanginya. Ia bebas bergerak

dan menceritakan apa saja dalam lingkup waktu dan tempat cerita,

berpindah-pindah dari satu tokoh ke tokoh lainnya. Bahkan,

10

Nurgiyantoro, Op. Cit.h. 248

Page 24: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

14

pencerita mampu mengungkapkan pikiran, pandangan, dan

motivasi secara jelas seperti halnya ucapan dan tindakan nyata.11

2) Teknik Penceritaan “Diaan” Terbatas

Sudut pandang yang menggunakan teknik penceritaan “diaan”

terbatas. “dia” berfungsi sebagai pengamat, yaitu pencerita berada

di luar cerita dan biasanya ia mengetahui segala sesuatu tentang

diri seseorang tokoh saja baik tindakan dan batin si tokoh

tersebut. Teknik ini menggunakan sudut pandang cerita yang

objektif dengan menyajikan kepada pembaca pengamatan-

pengamatan luar yang berpengaruh terhadap pikiran, ingatan, dan

perasaan yang membentuk kesadaraan total pengamatan. Dengan

demikian pengarang tidak memberikan komentar dan penilaian

yang bersifat subjektif terhadap peristiwa, tindakan tokoh yang

diceritakan. Ia hanya berlaku sebagai pengamat, melaporkan

segala sesuatu yang dialami dan dijalani oleh seorang tokoh.12

b. Sudut Pandang orang pertama “Akuan”

Sudut pandang orang pertama “aku” terdiri atas: “aku” tokoh utama yaitu

pencerita yang ikut berperan sebagai tokoh utama. Melaporkan cerita dari

sudut oandang “ aku” dan menjadi fokus atau pusat cerita dan “aku”

tokoh tambahan, yaitu penceritaan yang tidak ikut berperan dalam cerita,

hadir sebagai tokoh tambahan yang aktif sebgaai pendengan tau penonton

dan hanya untuk melaporkan cerita kepada pembaca dari sudut pandang

“saya”13

1) Teknik penceritaan “Akuan” Sertaan

Teknik penceritaan akuan sertaan digunakan bila pencertitaan

berlaku sebagai tokoh yang terlibat langsung dengan kejadian-

kejadian dalam cerita. Teknik penceritaan “akuan” sertaan

adalah apabila cerita disampaikan oleh seorang tokoh dengan

menggunakan “aku”. Salah seorang tokoh dalam cerita

11 Albertin Minderop, Metode Karakterisasi Telaah Fiksi (Jakarta: Yayasan Pustaka obor

Indonesia, 2011) hlm. 99

12 Ibid., h. 103

13

Ibid., h. 107

Page 25: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

15

berkisah dengan mengacu pada dirinya dengan kata ganti

orang pertama “aku” dan ia berperan dalam pengishana.

Biloa pencerita “akua sertaan” menggunakan “aku” sebagai

tokoh utama, ia menceritakan segala-galanya mengenai

dirinya, pengalaman, pandangan, keyakinan, dan lain-lain.

Nuansanya lebih subjektif dan pembaca seakana-akan dibawa

oleh si pencerita mengikuti apa yang dialaminya dan apa yang

diyakininya. Pembaca kerap bertanya-tanya apakah semua ini

merupakan ide/ gagasan si pengarang.

2) Teknik Penceritaan “akuan” Tak Sertaan

Teknik penceritaan “akuan” tak sertaan digunakan bila

pencerita tidak terlibta langsung dalam cerita walaupun ia

berbeda di dalamnya.

3) Teknik pencerita “Aku” tokoh utama dan “Aku” tokoh

tambahan

Teknik pencerita “aku” tokoh utama menceritakan berbagai

peristiwa dan tingkah laku yang dialaminya secara fisik dan

batiniah serta hubungannya dengan segala sesuatu di luar

dirinya. Pada teknik pencerita “aku” tokoh tambahan. Si

pencerita atau “aku” manampilkan kepada pembaca tokoh lain

yang dibiarkannya bercerita tentang dirinya. Si pencerita inilah

yang menjadi tokoh utama dengan menampilkan berbagai

pengalaman, peristiwa, lakuan, dan hubungannya dengan

tokoh lain.

c. Sudut Pandang Campuran

Sudut pandang campuran terdapat dalam sebuah novel apabila si

pengarang menggunakan lebih dari satu teknik pencertitaan. Pengarang

berjalan berganti-ganti dari satu teknik ke teknik lainnya. Misalnya

penggunaan sudut pandang persona ketiga dengan teknik “dia” mahatahu

Page 26: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

16

dan “dia” sebagai pengamat, persona dengan teknik “aku” sebagai tokoh

utama dan “aku” sebagai tokoh tambahan atau sebagai saksi. 14

C. Sosiologi Sastra

Sosiologi adalah telaah yang obyektif dan ilmiah tentang manusia dalam

masyarakat, telaah tentang lembaga dan proses sosial. Seperti halnya sosiologi, sastra

juga berurusan dengan manusia dalam masyarakat dengan di dalamnya terdapat

usaha manusia untuk menyesuaikan diri dan usahanya untuk mengubah masyarakat

itu. Pendekatan terhadap sastra yang mempertimbangkan segi-segi kemasyarakat ini

oleh beberapa penulis disebut sosiologi sastra15

Istilah sosiologi sastra pada dasarnya tidak berbeda pengertiannya dengan

pendekatan sosiologis atau sosiokultur terhadap sastra . Menurut Damono, ada dua

kecenderungan utama dalam telaah sosiologis terhadap sastra. Pertama, pendekatan

yang berdasarkan anggapan bahwa sastra merupakan cermin proses sosial ekonomi

belaka. Pendekatan ini bergerak dari faktor luar sastra untuk membicarakan sastra.

Kedua, pendekatan yang mengutamakan teks sastra sebagai bahan penelitian.

Metode yang digunakan dalam sosiologi sastra ini adalah analisis teks untuk

mengetahui lebih dalam lagi gejala di luar sastra. 16

Pendekatan sosiologi bertolak dari asumsi bahwa sastra merupakan

pencerminan kehidupan masyarakat, melalui karya sastra seorang pengarang

mengungkapkan problem kehidupan yang pengarang sendiri ikut di dalam karya

sastra menerima pengaruh dari masyarakat dan sekaligus mampu memberi pengaruh

terhadap masyarakat bahkan seringkali masyarakat sangat menentukan nilai karya

sastra yang hidup di suatu zaman, sementara sastrawan itu sendiri yang merupakan

anggota masyarakat tidak dapat mengelak dari adanya pengaruh yang diterimanya

dari lingkungan yang membesarkannya dan sekaligus.

Wellek dan Warren mengemukakan tiga klasifikasi yang berkaitan dengan

sosiologi sastra, antara lain:

a. Sosiologi pengarang. Masalah yang berkaitan adalah dasar ekonomi

produksi sastra, latar belakang sosial, status pengarang, dan ideologi.

14

Nurgiyantoro., Op. cit., h 264 15

Robert Escarpit. Sosiologi Sastra (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008)., h. 15 16

Ibid., h. 23

Page 27: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

17

b. Sosiologi karya sastra. Masalah yang dibahas mengenai isi karya

sastra, tujuan atau amanat, dan hal-hal lain yang tersirat dalam karya

sastra itu sendiri dan berkaitan dengan masalah sosial.

c. Sosiologi pembaca. Membahas masalah pembaca dan pengaruh sosial

karya sastra terhadap pembaca.17

Hubungan sosiologi dan karya sastra terdapat hubungan timbal balik karena

dalam karya sastra terdapat hal-hal yang menjelaskan tentang moral yaitu sikap atau

nilai-nilai dalam masyarakat, maka di antara keduanya saling melengkapi dan saling

membantu. Sosiologi sastra dapat menyangkut hubungan antara pengarang, karya

sastra itu sendiri, dan pembaca. Dalam penelitian ini sosiologi sastra difokuskan

kepada karya sastra itu sendiri yang mengkaji aspek moral atau sikap dan pandangan

hidup manusia.

Membicarakan masalah sikap dan pandangan hidup pada dasarnya

membicarakan mengenai keadaan manusia dalam menghadapi perkembangan

lingkungan hidupnya. Manusia tidak bisa lepas dari lingkungan sosialnya maka

manusia butuh pedoman yang dapat menjaga stabilitas menyelaraskan dirinya

dengan dunia dan lingkungannya. Manusia hendaknya mempunyai pengetahuan

yang cukup tentang nilai-nilai dan norma yang harus dipatuhi, dihayati, dan

dilakasanakan.

Eksistensi manusia sebagai individu dan prilaku interaksi sosial merupakan

akibat dari sistem sosial, yang pada gilirannya merupakan bagian lingkungan sosial.

Lingkungan sosial melibatkan berbagai komponen, baik fisik maupun non fisik,

yaitu dalam bentuk tradisi baik dalam bentuk bahasa, norma, agama dan lain

sebagainya. 18

D. Pandangan Hidup

1.Pengertian pandangan hidup

Pandangan hidup adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat yang

dipilih secara selektif oleh para individu dan golongan dalam masyarakat. Setiap

manusia memiliki keinginan baik maupun buruk. Sikap hidup adalah perasaan

17

Heru Kurniawan, Sosiologi Sastra Teori, Metode, dan Aplikasi.(Jakarta: Graha Ilmu.

2012). h., 14

18

Ktha Ratna.Paradigma Sosiologi sastra. (Yogyakarta: Putaka Pelajar. 2009) Cet II., h 123

Page 28: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

18

hati dalam menghadapi hidup,sikap tersebut bisa positif, negatif, apatis atau

sikap optimis maupun pesimis tergantung kepada pribadi dan lingkungannya.19

Manusia adalah bagian dari pandangan hidup. Dalam kehidupan tidak

ada seorang pun manusia yang tidak memiliki pandangan hidup. Apapun yang di

katakan manusia adalah sebuah pandangan hidup karena dapat dipengaruhi oleh

pola pikir tertentu pada setiap individu. Pandangan hidup bersifat elastis,

tergantung kepada situasi dan kondisi dan dapat dipengaruhi oleh lingkungan

hidup dimana manusia tersebut berada.

Sumber pandangan hidup berasal dari agama, ideologi maupun hasil

perenungan seseorang yang bersifat relatif. Setiap individu memiliki pandangan

hidup dan cita-citanya sendiri dan selalu bermimpi untuk mencapai apa yang dia

inginkan sesuai dengan cita-citanya.Tidak sedikit manusia yang mimpinya

menjadi kenyataan. Bermula dari mimpi akan menjadikan kita semangat untuk

mengejar mimpi tersebut.

Pandangan hidup yang diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu

terdiri dari 3 macam :

1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan yang mutlak

kebenarannya

2. Pandangan hidup yang berupa idiologi yang disesuaikan dengan kebudayaan

dan norma yang terdapat pada negara tersebut

3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif

kebenarannya 20

2. Makna Sikap Hidup

Sikap hidup adalah keadaan hati dalam menghadapi hidup ini. Sikap

itu bisa positif, bisa negatif, apatis atau sikap optimis atau persimis,

bergabung pada pribadi orang itu dan juga lingkungannya.21

Sikap itu penting, setiap orang mempunyai sikap dan sudah tentu

tiap-tiap orang berbeda sikapnya. Sikap dapat dibentuk sesuai dengan

kemauan yang membentuknya. Pembentukan sikap ini terjadi melalui

19 Joko Widagdo. Ilmu Budaya Dasar (Jakarta: Bumi Aksara. 2001) h. 122

20

Ibid., h.124

21 Ibid., h. 125

Page 29: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

19

pendidikan. Seperti halnya orang militer yang bersikap tegas, berdisiplin

tinggi, sikap kesatria, karena dalam kemiliteran ia dididik kearah sikap itu.

Sikap dapat juga berubah karena situasi, kondisi, dan lingkungan Dalam

menghadapi kehidupan, yang berarti manusia menghadapi manusia lain atau

menghadapi kelompok manusia, ada beberapa sikap etis dan nonetis. Sikap

etis ini disebut juga sikap positif yaitu sikap lincah, sikap tenang, sikap halus,

sikap berani, sikap arif, sikap rendah hati dan sikap bangga.

Sikap nonetis atau negatif ialah sikap kaku, sikap gugup, sikap kasar,

sikap takut, sikap angkuh, sikap rendah diri. Sikap-sikap itu harus di jauhkan

dari diri pribadi, karena sangat merugikan baik bagi pribadi masing-masing

maupun bagi kemajuan bangsa. Dalam berbagai perpustakaan, khususnya

yang menelaah sikap manusia, ada semacam kesepakatan bahwa sikap tidak

lain merupakan produk dari proses sosialisasi dimana seseorang berarti

bahwa sikap seseorang terhadap objek tertentu pada dasarnya merupakan

hasil penyesuaian diri seseorang terhadap objek yang bersangkutan dengan

dipengaruhi oleh lingkungan susial serta kesediaan untuk bereaksi terhadap

objek tersebut

Menurut Van Peursen dalam bukunya strategi kebudayaan mengenai

aktualisasi sikap manusia dari zaman ke zaman dalam menghadapi

kekuasaan-kekuasaan tersebut, melihat adanya 3 periode peralihan yang

mencolok yang dialami manusia pada umumnya. Ketiga pagiode itu adalah:

a) Tahap mitis ialah sikap manusia yang merasakan dirinya terkepung oleh

kekuatan-kekuatan gaib disekitarnya, yaitu kekuasaan dewa-dewa alam

raya atau kekuasaan kesuburan

b) Tahap antiologi ialah sikap manusia yang tidak hidup lagi dalam

kepungan, ia menyusun suatu ajaran atau teori mengenai dasar hakikatnya

segala sesuatu (antologi) dan mengenai segala sesiatu menurut

perinciannya (ilmu-ilmu)

c) Tahap fungsianal ialah sikap dan alam pikiran yang makin nampak dalam

diri manusia modern. Ia tidak begitu terpesona lagi oleh lingkungan

Page 30: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

20

(sikap mistis), ia tidak lagi dengan kepala dingin ambil jarak terhadap

objek penyelidikannya (sikap antologis).22

Sementara itu Franz Magnis Suseno melihat adanya dua bahaya yang

terjadi kendala bagi manusia dalam upaya memenuhi ataupun mempertahankan

sikap hidup, kedua bahaya yang dimaksud adalah nafsu dan pamrih.

Nafsu adalah perasaan-perasaan kasar yang bisa menggagalkan kontrol

diri manusia dan sekaligus membelenggunya secara buta secara lahir.

Nafsumemperlemah manusia karena pemborosan kekuatan-kekuatan batin

tanpa guna. Seseorang yang dikuasai nafsu, boleh jadi tidak lagimenuruti akal

budinya, tidak bisa lagi mengembangkan segi-segi halusnya, semakin

mengancam lingkungannya, menimbulkan konflik dan ketegangan-ketegangan

dalam masyarakat dan pada instansi terakhir, membahayakan ketentraman.

Pamrih dan egoisme juga menjadi musuh manusia. Ini bias dimengerti

mengingat seseorang yang bertindak lantaran pamrih semata-mata biasanya

cendrung mengusahakan kepentingannya sendiri tanpa memperdulikan

kepentingan masyarakat. Dilihat dari kacamata sosial pun pamrih itu selalu

mengacau karena merupakan tindakan tanpa perhatian terhadap keselarasan

sosial. Selain itu pamrih sekaligus memperlemah manusia dari dalam, karena

sikap yang mengajar pamrih biasanya akan memutlakkan kekuatannya sendiri.

Dengan demikian itu ia mengisolasikan dirinya sendiri dan memotong diri dari

sumber kekuatan batin yang tidak terletak dalam individualitasnya, melainkan

dalam dasar yang mempersatukan semua kekuata pada dasar jiwa mereka.23

Sikap manusia bukanlah suatu konstruk yang berdiri sendiri, akan tetapi

paling tidak ia mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kontruk-kontruk

lain, seperti:

a. Nilai-nilai

b. Sikap

c. Dorongan

d. Motivasi

22

Ibid., h.131 23

Ibid., h.133

Page 31: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

21

5. Hubungan Manusia dan Pandangan Hidup

Akal dan budi sebagai milik manusia ternyata membawa ciri tersendiri akan

diri manusia itu. Sebab akal dan budi mengakibatkan manusia memiliki keunggulan

dibandingkan makhluk lain. Satu diantara keunggulan manusia tersebut adalah

pandangan hidup. Disatu pihak manusia menyadari kehidupannya lebih kompleks.

Pandangan hidup berupa suatu penggaris yang mungkin dapat dinyatakan

dengan kata-kata sebagai rumusan juga dapat dikatakan rumusan:

1. Orang yang sulit menyusun perasaan, pikiran dan kejiwaan.

2. Juga karena ia sendiri menyadari bahwa mungkin ia dapat berbuat/ bertindak

yang melanggar prinsip-prinsip yang dikatakan.

3. Dan khawatir kalau ada kritik besar dan penyelewengan pandangan hidup

dari anak-anak atau orang yang di bimbing.24

E. Hakikat pembelajaran sastra

Secara umum tujuan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bidang sastra

dan kurikulum 2004 yaitu: (1) agar peserta didik mampu menikmati dan

memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian, memperluas

wawsan kehidupan, serta meningkatkan kemampuan dan pengetahuan berbahasa; (2)

peserta didik menghargai dan membagakan sastra indonesia sebagai khazanah

budaya dan intelektual manusia Indonesia. 25

Sastra lahir oleh dorongan manusia untuk mengungkapkan diri mengenai

masalah manusia, kemanusiaan dan semesta. Sastra adalah pengungkapan masalah

hidup, filsafat, agama dan ilmu jiwa. Sastrawan dapat dikatakan sebagai ahli ilmu

jiwa dan filsafat yang mengungkapkan masalah jiwa dan filsafat itu bukan dengan

cara teknis akademis melainkan dengan tulisan sastra.26

Sastra selain sebagai sebuah karya seni yang memilki budi, imajinasi, dan

emosi, juga sebagai karya kreatif yang dimanfaatkan sebagai konsumsi intelektual

dan emosional. Sastra yang telah dilahirkan oleh sastrawan diharapkan dapat

memberi kepuasan estetik dan intelektual bagi pembaca. Maka dari itu tujuan

pembelajaran sastra adalah untuk menanamkan nilai-nilai imajinasi, emosi, juga

24

Ibid., h. 139 25

Riris K. Toha Sarumpaet Sastra Masuk Sekolah , (Magelang, Indonesiatera. 2002)hlm 26

Dr. Wahyudi Siswanto Pengantar Teori Sastra (Jakarta, 2008)hlm 67

Page 32: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

22

kreativitas juga nilai-nilai kemanusiaan pada siswa. Sehingga diharapkan hasil dari

pembelajaran sastra siswa dapat menyerap dan mengaplikasikan hasil proses kreatif

dan imajinatif dan niali yang terkandung di dalamnya sebagi pelajaran.

Sastra berkaitan dengan semua aspek manusia dan alam dengan seki tarnya.

Melalui karya sastra selalu ada pesan yang ingin disampaikan terutama pengetahuan

tentang budaya, karna sastra tidak lahir dari kekosongan budaya. Pengetahuan

tentang budaya harus selalu dipupuk dalam masyarakat. Istilah budaya sendiri

digunakan untuk menunjuk ciri-ciri khusus suatu masyarakat tertentu dengan

totalitasnya yang meliputi organisasi, lembaga, hukum, etos kerja, agam, seni dan

sebagainya.27

Pemahaman mengenai budaya dapat menanamkan rasa bangga, percaya diri

dan rasa ikut memilki. Lewat pengajaran sastra dapat mengantar siswa berkenalan

dengan pemikir-pemikir besar dunia dari zaman ke zaman serta pemikiran-

pemikirannya.28

F. Penelitian Relevan

Kajian yang terkait dengan penelitian ini diantaranya adalah penelitian yang

dilakukan oleh Rismatika Ika Indriyani mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang dengan judul “Analisis

Struktur Kepribadian Tokoh Wanita dalam novel Larung Karya Ayu Utami”.

Penelitian ini memfokuskan kajiannya terhadap keperibadian tokoh perempuan

dengan menggunakan teori psikoanalisis Sigmud feurd yang mencakup Id, Ego, dan

Super Ego.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Saudara Hasis mahasiswa Fakultas

Ilmu Budaya Unhas (2001) yang hasilnya tertuang dalam skiripsinya yang berjudul “

Kritik Sosial dalam Novel Larung karya Ayu Utami”. Penelitian ini menyampaikan

kritik sosial secara langsung dengan penggunaan kata yang tidak ambiguitas dan

simbol-simbol yang digunakan di dalamnya. Kritik-kritik yang dimaksud adalah

kritik di bidang politik dan pemerintahan, militer, moral dan di bidang hukum.

Selain ditemukan hasil penelitian terhadap karya yang sama, ditemukan pula

sejumlah hasil penelitinan mengenai Sikap dan Pandangan Hidup Tokoh.

27

Nyoman. Op. Cti, h. 396 28

Ibid, Op. Cit,h. 398

Page 33: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

23

Diantaranya yaitu penelitian dengan judul Dinamika Sikap dan Pandangan Hidup Pria

Dalam Novel Kubah Karya Ahmad Tohari. Skripsi. STKIP PGRI PACITAN. 2012

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) mendeskripsikan bentuk karakter tokoh

pria dalam novel Kubah. (2) mendeskripsikan sikap hidup yang ditampilkan tokoh pria

dalam novel Kubah yang berkaitan dengan hal-hal yang memperngaruhi sikap hidup

tokoh. (3) mendeskripsikan pandangan hidup yang ditampilkan oleh tokoh pria dalam

novel Kubah

Dari penelitian-penelitian yang telah ada maka penulis mencoba membuat

penelitian dari novel yang sama dengan memfokuskan kajiannya terhadap analisis

Sikap dan Pandangan Hidup Tokoh Larung dalam novel Larung karya Ayu Utami .

Tidak hanya dilihat dari sisi kajian mengenai tokoh tetapi bagaimana budaya dan

sistem-sistem budaya yang ada mempengaruhi sikap, dan pandangan hidup tokoh

dalam novel Larung.

Page 34: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

BAB III

PROFIL AYU UTAMI

A. Biografi Pengarang

Yustina Ayu Utami nama lengkap yang diberikan orang tuanya, dilahirkan

di Bogor, 21 November 1968. Bungsu dari lima bersaudara ini, putri pasanga YH

Sutaryo dan Suhartinah. Ayu mengenyam pendidikan di SD Regina Pacis, Bogor

pada tahun 1981, lalu pada tahun 1984 lulus SMP 1 Jakarta, kemudian ke SMA

Tarakanita 1 Jakarta lulus pada 1987. Tahun 1994 Ayu menyelesaikan studinya di

Universitas Indonesia mengambil Jurusan Sastra1. . Tahun 1995 Ayu melanjutkan

Advanced Journalism, Thomson Foundation, Cardiff, United Kingdom lalu ke

Asian Leadership Fellow Program, Tokyo, Japan pada tahun 1999.

Sejak kecil Ayu telah memiliki bakat melukis. Kala Ayu menjadi ketua

sanggar seni di SMU, Tarakanita Jakarta, pada waktu mengadakan pameran,

lukisan yang dipamerkan ternyata kurang jumlahnya. Sebagai ketua, tentu Ayu

ingin pamerannya berhsil. Ayu pun mengisi kekurangan jumlah itu dengan

lukisan yang dibuatnya menggunakan bermacam-macam gaya dan nama. Pameran

itu akhirnya sukses2 Itulah sebabnya, setelah lulus SMU Ayu ingin meneruskan ke

Fakultas Seni Rupa dan Desain, ITB. Tapi bapaknya tidak memberi izin. Alasan

bapaknya tidak mudah bagi Ayu mencari uang dengan melukis. Akhirnya, ia pun

masuk Fakultas Sastra Jurusan Rusia, Universitas Indonesia. Dia mengaku, sejak

kecil ia memang suka bahasa; utamanya bahasa yang aneh-aneh, eksotis. Bahasa

Latin, misalnya. Ia menjatuhkan pilihannya ke Universitas Indonesia (UI) karena

tidak ingin memberatkan orang tuanya. Selain lebih murah dibandingkan dengan

kuliah di swasta, semua kakaknya kuliah di UI. Meski ayahnya sering tugas ke

luar kota, sejak SMP Ayu tinggal di Jakarta bersama keluarganya.3

1 Yugi Astuti, Sastra dari Perspektif Kajian Feminisme: analisis novel saman dan larung

Jurnal Humaniora Vol II no. 1 tahun 2003

2 (http://inohonggarut.blogspot.com/2008/06/ayu-utami-novelisfeminis- indonesia.html).

Lrung Ayu Utami, diakses pada rabu 20 november 2013 pkl. 11.00 wib

Page 35: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

25

Saat masuk ke Fakultas Sastra itulah Ayu seperti kehilangan arah. Kuliah

dia jalani dengan malas. Ayu lebih banyak bekerja di berbagai tempat daripada

kuliah. Tapi ia menyebut hal itu bukan sebuah pemberontakan. Ia hanya merasa

tak ada gunanya lulus tanpa pengalaman. Selain itu, Ayu tidak ingin tergantung

soal keuangan pada orang tuanya. Kuliah sambil kerja yang dilakukan Ayu juga

mendobrak kebiasaan di keluarganya. Pada zaman kakak-kakaknya, hal itu tidak

bisa diterima oleh ayahnya.

Dunia tulis-menulis tak begitu akrab di masa kecilnya. Dunia jurnalistik

baru terjadi ketika Ayu mengirim cerpen humor dalam lomba yang diadakan

Majalah Humor sekitar tahun 1989 - 1990. Ia memperoleh juara harapan.

Kemenangan cerpennya di Majalah Humor menariknya menjadi wartawan paruh

waktu di majalah itu. Berhubung kantornya berdekatan dengan Majalah Matra,

Ayu pun jadi dekat dengan orang-orang Matra. Dia pun menjadi wartawan di

majalah khusus trend pria itu. Dari sinilah Ayu menyadari ada bakat menulis,

karena tulisannya jarang diedit. Ia juga pernah menjadi wartawan di majalah

Humor, Matra, Forum Keadilan, dan D&R. Tak lama setelah penutupan Tempo,

Editor dan Detik di masa Orde Baru, ia ikut mendirikan Aliansi Jurnalis

Independen yang memprotes pembredelan. AJI adalah Institusi wartawan di luar

PWI yang pada masanya tidak disukai pemerintah. Kini ia bekerja di jurnal

kebudayaan Kalam dan di Teater Utan Kayu. Ia pun masih bisa merangkap

sebagai redaktur Jurnal Kebudayaan Kalam.4 Ia senang menulis novel, baginya

dunia sastra adalah media untuk mengeksplorasi kemampuan bahasanya, yang

kurang tepat dilakukannya sebagai wartawan. Seorang wartawan dituntut untuk

memperhitungkan publik baik latar belakang, pengetahuan, maupun tingkat

emosionalnya. Di tambah lagi, wartawan tidak bisa keluar dari fakta yang menurut

Ayu, dilematis. Jadi sulit untuk bisa mengembangkan bahasa yang eksploratif.

Novelnya yang pertama, Saman, mendapatkan sambutan dari berbagai kritikus

dan dianggap memberikan warna baru dalam sastra Indonesia.

4 (http://www.ghabo.com/gpedia/index.php/Justina-Ayu-Utami). Ayu Utami, sastra dan

pemberontakan, diakses pada rabu 6 desember 2013 pkl. 15.00 wib

Page 36: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

26

Ayu dikenal sebagai novelis sejak novelnya Saman yang diterbitkan oleh

Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta. Saman memenangi sayembara penulisan

Roman Dewan Kesenian Jakarta 1998. Novel ini dicetak pertama kali pada bulan

April 1998 dan sampai tahun 2006 novel Saman ini sudah mengalami cetak ulang

ke-25 Dalam waktu tiga tahun Saman terjual 55 ribu eksemplar. Berkat Saman

pula, Ayu mendapat Prince Claus Award 2000 dari Prince Claus Fund, sebuah

yayasan yang bermarkas di Den Haag, yang mempunyai misi mendukung dan

memajukan kegiatan di bidang budaya dan pembangunan5

Akhir 2001, Ayu meluncurkan novel Larung diterbitkan oleh KPG

(Kepustakaan Populer Gramedia), Jakarta. Lalu kumpulan Esai Si Parasit Lajang

diterbitkan oleh Gagas Media, Jakarta pada tahun 2003. Novel terakhir adalah

Bilangan Fu yang diterbitkan pada tahun 2008 oleh KPG, Jakarta. Ayu Utami

juga meraih penghargaan Khatulistiwa Literary Award tahun 2008 kategori prosa

lewat novel terbarunya, Bilangan Fu. Karya terbaru ini dianggap turut

mengembangkan kehidupan sastra dengan basis penelitian yang kuat6

B. Pemukiran Ayu Uatmi

Dahulu Ayu tidak suka menulis fiksi, tetapi ia berubah setelah menyadari

bahwa novel sastra ternyata tidak sekadar persoalan ide atau cerita, tetapi juga

persoalan pergulatan bahasa, pergulatan pemikiran. Setelah Saman diterbitkan,

kritikpun langsung berdatangan, tetapi jika ada yang mengritik Saman dari segi

seksualitas yang ditampilkan, Ayu hanya menyediakan dua jawaban. Pertama,

katanya ia hanya mau jujur. Kedua, Ayu tidak menampilkan seks sebagai cerita

tentang seks, tapi seks itu problem bagi perempuan. Misalnya, Yasmin dan Saman

membicarakan seks dengan rasa bersalah. Seks jadi diskusi, bukan peristiwa. Ayu

berpendapat bahwa perempuan jangan terlalu mengagungkan keperawanan.

Menurutnya bila wanita begitu memuja keperawanan, ia sendiri yang akan rugi.

6(http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/15/06253190/ayu.utami.raih.khatulista.awar

d,).Ayu Utami Novelis Pendobrak Kemapanan, diakses pada hari kamis 05 November 2013 pkl

18.00 wib

Page 37: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

27

Keperawanan hilang, ia merasa sudah tidak berarti. Karena itu mengagung-

agungkan keperawanan itu tidak adil karena hanya bisa diterapkan pada

perempuan7. Ayu merasa, masalah seks yang dia sajikan dalam Saman masih

dalam batas yang wajar. Karena menurut Ayu menyajikan seks di situ bukan

merupakan teknik persetubuhan, tetapi berupa pemaparan problematika seks

untuk direnungkan karena banyak dialami oleh wanita. Dan bagi Ayu banyak hal

yang dipersoalkan, bukan hanya masalah seks. Seks bukan masalah utama karena

banyak persoalan lain, seperti sosial, pendidikan, dan hukum yang juga dinilai

tidak adil.

Mengenai perkawinan yang dulu dia rencanakan saat berumur 23–25tahun,

tetapi ternyata sampai sekarang ia tidak menikah. Ayu tidak mau menikah, itu

prinsip yang kini dia pegang. Di buku Parasit Lajang, saya menuliskan 10 alasan

untuk tidak menikah. Salah satunya yang penting bagi saya, menikah itu selalu

menjadi tekanan bagi perempuan. Meskipun perempuan selalu menyatakan

menikah adalah pilihan, tapi dalam kenyataannya menikah itu jadi satu-satunya

pilihan. Karena, kalau tidak menikah, perempuan akan diejek sebagai perawan

tua, dan sebagainya. Kini, selain sebagai kurator Teater Utan Kayu, Ayu Utami

juga dikenal sebagai pecinta olahraga lari. Tak tanggung-tanggung, ia pun turut

serta dalam perlombaan Jakarta 10 K yang belum lama digelar8

C. Sinopsis novel Larung

Novel Larung karya Ayu Utami awal cerita yaitu tahun 1989 yang

mengisahkan seorang tokoh yang bernama Larung Lanang yang ingi membunuh

neneknya. Neneknya adalah orang yang mampu melihat aura yang menyaksikan

kekuasaan bukan dari dinia manusia melainkan dari alam ghaib yang syirik, tubuh

neneknya penuh susuk, hatinya berisi japa-japa, dan pikirannya hanya mantra.

Neneknya bernama Anjani. Ibunyalah yang memnginginkan Larung membunuh

neneknya lalu Larung mencari rahasia neneknya agar bias mengeluarkan jampi-

7 (http://inohonggarut.blogspot.com/2008/06/ayu-utami-novelisfeminis- indonesia.html)

Ayu Utami, Biografi Ayu Utami diakses pada hari kamis 05 November 2013, Pkl. 10.00 wib 8 Ikwanudian Nasution, Sastra dari Perspektif Kajian Budaya: analisis novel saman dan

larung Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Vol II no. 1 tahun 2006

Page 38: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

28

jampi dari tubuhnya dan akhirnya Larung bias menemukan dokumen yang

memberinya petunjuk mengenai sejarah neneknya dan petunjuk itu unuk

membunuh neneknya. Setelah perjalannya selesai akhirnya neneknya mati.

Cerita kemudian beralih ke tahun 1996, saat Cok, Yasmin, dan Laila

berencana untuk menengok sahabat mereka bersama Shakuntala yang akan tampil

dalam pertunjukan kesenian kolaborasi seniman Indonesia-Amerika. Shakuntala

tinggal di New York dan berprofesi sebagai penari. Yasmin yang bekerja sebagai

pengacara serta aktifis hak asasi manusia dan sudah menikah dengan Lukas yang

ingin bertemu dengan Saman di New York, kekasinya yang tinggal di Amerika

dan pernah jadi buron di Indonesia karena di tuduh sebagai dalang kerusuhan di

Medan. Saman adalah mantan frater pembimbing retret Cok, Yasmin, Laila, dan

Shakuntala saat masih SMP. Laila yang bekerja sebagai fotografer ingin

bercumbu dengan Sihar, kekasihnya yang sudah beristri dan kebetulan sedang

itugaskan di Amerika, sedangkan Cok datang ke Amerikahanya untuk main-main,

menemui Yasmin dan Laila. Laila kemudian bercumbu dengan Shakuntala,

sahabatnya yang memang sejak dari remaja sudah menjadi biseksual. Yasmin

memuaskan perilaku seksualnya kepada Saman yang menderita meshokisme.

Pada tanggal 26 Juli 1996 di Jakarta dan New York, Yasmin mengirim

surat kepada Saman mengenai hubungan atau seksualitas Yasmin. Di musim

panas Saman membuka email dan mendapatkan kabar dari Larung yang bercerita

tentang survey lokasi untuk percetakan tanah dan Saman pun mulai berhubungan

dengan Larung sekitar satu tahun yang lalu. Larung mendapatkan Saman dari

Yasmin dan Cok. Mesti latar belakang dan cara memperkenalkan diri agak ganjil,

Saman tidak pernah merasa curiga. Saman agak heran kedua bulan setelah

perkenalanya, Larung telah memperoleh alamat di @komodo, sebuah jaringan

yang tertutup, di mana pesan-pesan di-entry, sehingga hanya bisa di buka oleh

alamat-alamat yang didaftarkan, agar informasi yang dikirim tidak bias disadap

saat melalui penyelenggara. Yasmin dan Saman mereka dalam tim yang bekerja

untuk pendanaan dan membikin jaringan. Yasmin menulis pesan kepada Saman

dan Saman menerima pesan tersebut yaitu tentang peristiwa 27 Juli. Karena lelah

Page 39: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

29

Saman berimajinasi atau bermimpi tentang Yasmin yang dimakan oleh

Larung@komodo.

New York, 5 Agustus 1996, mimpi tersebut membuat Saman meninggalkan

kecemasan dan surat Yasmin datang yaitu tentang ia yang menyembunyikan tiga

aktivis yang dianggap atau dituduh sebagai dalang kerusuhan, kemudian meminta

bantuan Larung Saman untuk membawa lari tiga aktivis tersebut ke luar negeri.

Dalam usaha pelarian tiga aktivis tersebut, yaitu Bilung, Koba, dan Wayan Togog,

mereka dibantu Anson bin Argani, petanin karet yang suka pasangan seksual,

namun kemudian menjadi penjahat dan bajak Laut karena pernah dipenjara akibat

kerusuhan di Medan. Anson adalah adik angkat Saman ketika masih menjadi

pendeta di Medan, namun dalam perjalanan melarikan tiga aktivis tersebut, Saman

dan Larung tertangkap aparat kepolisian. Salah satu dari mereka yaitu Larung

dituduh sebagai pencuri motor dan polisi itu menendang Larung. Larung terus di

introgasi tetapi ia tetap diam dan akhirnya Larung mati di tembak dan beberapa

saat kemudian kepada Saman.

Page 40: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

30

BAB IV

TEMUAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Analisis Struktural Novel Larung

Di bawah ini akan dijelaskan mengenai unsur intrinsik sebagai unsur

pembangun novel yang meliputi Tema, tokoh dan penokohan, sudut pandang,

latar dan alur.

unsur pembangun novel ini adalah sebagai berikut:

1. Tema

Tema novel Larung adalah pemberontakan manusia terutama

sebagai makhluk terhadap nilai-nilai norma yang ada di masyarakat. Tema

ini diwujudkan dalam konflik tokoh-tokohnya. Mereka memberontak

nilai-nilai dalam kemasyarakatan. Menceritakan tentang kegelisahan-

kegelisahan yang terjadi pada perempuan. Larung mencoba

mengungkapkan lebih jelas tentang eksistensi seks perempuan, politik juga

budaya patriarki, serta kepercayaan pada ilmu gaib.

2. Tokoh dan Penokohan

Tokoh utama dalam novel Larung ini adalah Larung Lanang dan

Saman serta tokoh bawahan Nenek Larung (Nenek Adnjani), Cok,

Yasmin, Laila, Shakuntala.

Dalam penggambaran tokoh Metode yang mengabaikan

kehadiran pengarang sehingga para tokoh dalam karya sastra dapat

menampikan diri secara langsung melalui tingkah laku mereka. Pada

metode ini, karakterisasi dapat mencakup enam hal, yaitu karakterisasi

melalui dialog; lokasi dan situasi percakapan; jatidiri tokoh yang dituju

oleh penutur; kualitas mental para tokoh; nada suara, tekanan, dialek,

dan kosa kata; dan karakterisasi melalui tindakan para tokoh. Pembaca

harus memperhatikan substansi dari suatu dialog. Apakah dialog

tersebut sesuatu yang terlalu penting sehingga dapat mengembangkan

peristiwa-peristiwa dalam suatu alur atau sebaliknya.

Page 41: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

31

(1) Tokoh Larung

Larung lahir tahun 1960–an keturunan ksatria Gianjar yang

kawin lari dengan seorang pedagang candu Belanda dan kabur ke Pulau

Jawa untuk menghindari kemarahan keluarga. Ibu Larung akan

memberinya nama Begawan, tapi neneknya lebih senang dengan

Larung Lanang, mempunyai sifat yang agak aneh, tetapi ia seorang

teman yang cerdas dan menyenangkan. Ia mempunyai sifat yang

berlawanan, kadang ia sangat sayang tetapi kadang juga membencinya.

Hal itu terlihat dalam kutipan berikut:

Larung Lanang namanya. Anaknya aneh. Berat 46 kg. Tapi

matanya tajam. Tak ada yang besar pada tubuhnya, tapi aku

merasa ia tidak ringan. Ia pendek, tapi aku merasa ia dalam.

Ia adalah kontradiksi yang mengejutkan. Kadang

kecerdasannya menyenangkan,kadang ketakdugaannnya

menakutkan (L: 91-92).1

Larung membunuh nenek yang sangat ia cintai dan berjimat

dengan cupu, hal ini ia lakukan karena neneknya sudah lama berbaring

tapi tidak meninggal sebelum jimatnya hilang. Bahkan setelah

neneknya meninggal pun Larung masih ingin mengeluarkan jimat

neneknya dengan jalan membedah tubuhnya. Watak yang kontradiksi

pada Larung terlihat ketika ia memotong-motong tubuh neneknya untuk

mengeluarkan jimat, padahal ia begitu menyayanginya. Hal ini terlihat

dalam kutipan berikut, setelah satu per satu potongan kulit kuangkat,

wajah maupun anggota badan, tak kutemukan juga benda-benda sihir

itu.

Maafkanlah, telah aku acak-acak tubuh dan parasmu tetapi tak

kutemukan juga susuk dan gotri. Hanya kini aku percaya bahwa

engkau telah mati (L: 74).2

Nama lengkapnya Larung Lanang ia seorang pemilik

sekaligus pengelola sebuah media turisme dwibahasa di Bali, dekat

1

Ayu Utami.Larung,( Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. 2002)h.,92

2 Ibid,. h 74

Page 42: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

32

dengan wartawan independen serta anak-anak Aliansi Jurnalis

Independen dan Forum wartawan Surabaya. Larung mempunyai

sifat yang tidak ambisius, bekerja cepat. Larung bekerja dengan

Saman membantu menyembunyikan aktivis solidarlit, tiga aktivis

yang dikejar-kejar oleh pemerintah karena memberontak, dituduh

menjadi dalang kerusuhan 27 Juli. Larung akan membawa ketiga

aktivis tersebut bersembunyi.

Selama bersembunyi tidak boleh ada kontak dengan siapa

pun, karena ada kontak maka mereka mudah tertangkap.

Peristiwa tersebut seperti dalam kutipan berikut: Selama

proses tak boleh ada kontak dengan Jakarta. Segaladetail ia

cacat di kepala sehingga jika tertangkap, tak ada informasi

yang tertulis yang bisa didapat aparat (L: 203).3

Larung seorang pemuda yang tidak mudah emosi, dia bisa

menahan emosi dengan baik. Selain itu Larung seorang yang

bertanggung jawab, aktivis yang rapi dalam hal laporan keuangan.

Ia sangat teliti dalam keuangan. Ia berpendapat bahwa aktivis

hendaklah dapat bekerja dengan baik dan bertanggung jawab, tidak

boleh meremehkan. Hal ini terlihat dalam kutipan berikut: Kalau

kuperhatikan, dia orang yang bertanggung jawab.

Tokoh Susah sekali mendapatkan aktivis yang begitu rapi

membikin laporan keuangan. Penyakit para aktivis dua;

pertama meremehkan duit. Seolah mentang-mentang untuk

demokrasi mereka tik perlu mempertanggungjawabkan

dana. Kedua, ego mereka biasanya segede-gede anjing (L:

94)4

Larung adalah tokoh utama yang menjadi pusat cerita.

Seorang tokoh yang banyak mengalami peristiwa dari membunuh

neneknya, membantu orang kecil dan akhirnya bekerja sama

dengan Saman untuk melarikan tiga orang aktivis Solidarlit.

3 Ibid., h 203

4 Ibid., h 94

Page 43: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

33

(2) Tokoh Saman

Tokoh Saman dalam novel Larung sebagai tokoh utama

tambahan yang keberadaananya sangat mempengaruhi tokoh utama

Larung. Kemunculannya, sangat membantu mengembangkan

konflik pada tokoh utama. Saman aktif di LSM perkebunan dan

lingkungan. Dianggap dalang dalam perlawanan melawan

pemerintah, membantu petani karet untuk mempertahankan hak

miliknya. Seperti dalam kutipan berikut:

Saman diingat sebagai dalang di belakang perlawanan

petani karet yang mempertahankan lahan mereka dari

konvensi kebun sawit yang penuh paksa (L: 111).5

Saman seorang yang berani menempuh resiko, ia tidak

mementingkan dirinya sendiri. Ia seorang laki-laki yang tidak

begitu gagah, tidak tampan, tetapi sangat pemberani. Sikap

pemberani akan membuat orang yang kecil menjadi satria. Saman

meninggalkan Indonesia dan tinggal di Amerika karena ia aktivis

yang dituding sebagai dalang kerusuhan di Medan pada tahun

1994. Hal ini ia lakukan untuk menghingari kejaran aparat. Ia tidak

mau tugasnya terputus gara-gara tertangkap oleh petugas. Akhirnya

ia melajutkan misinya di Amerika, bekerja di Human Rights

Watch, sebuah yayasan yang juga menangani masalah-masalah

orang tertindas. Hal ini terlihat dalam kutipan berikut:

Saya baru tahu bahwa kini Saman bekerja di Human

Rights Watch. Telah dua tahun ia menetap di Amerika

Serikat dengan paspor dan identitas baru untuk mengelabui

KBRI. Agaknya, lobi Human Rights Watch dengan

beberapa orang di kongres memungkinkan dia mendapat

izin tinggal dan bekerja. Ia menjadi buron setelah dituding

sebagi dalang kerusuhan di Medan tahun 1994 (L: 105).

Tokoh Saman adalah tokoh utama kedua yang menjadi

pusat cerita.

5 Ibid., h105

Page 44: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

34

(3) Tokoh Shakuntala

Perempuan yang merasa dirinya perempuan dan laki-laki.

Hal ini terlihat dalam perasaan Shakuntala, Shakuntala merasa

sejak kecil dibedakan dengan kakaknya yang laki-laki, maka ia

merasa juga lakilaki. Ia perempuan yang dapat mengendalikan

tubuhnya sehingga kadang ia merasa seperti laki-laki. Hal itu

terlihat dalam kutipan berikut:

Tapi lelaki dalam diriku datang suatu hari. Tak ada yang

memberi tahu dan ia tak memperkenalkan diri, tapi kutahu

dia adalah diriku laki-laki. Ia muncul sejak usiaku sangat

muda, ketika itu aku menari baling-baling (L: 133). 6

Shakuntala berpendapat bahwa seorang perempuan harus

mengenali tubuhnya sendiri sebelum menemui laki-laki yang

dicintainya.

Seorang perempuan haruslah mengenal dirinya sendiri

secara mendalam sebelum mengenal laki-laki. Hal ini

Shakuntala lakukan ketika ia menasehati Yasmin. Kini tak

kubiarkan kamu menemui lelaki itu sebelum kamu

mengetahuinya. Sebelum kamu mengenali tubuhmu sendiri

(L: 153).7

(4) Tokoh Yasmin

Seorang wanita yang sempurna, takut diketahui oleh

temantemannya tentang perselingkuhannya dengan Saman. Ia

bersama teman-temannya pergi ke New York ingin menyaksikan

pertunjukan Shakuntala, dengan tujuan sampingan berzinah. Hal

ini terlihat dalam kutipan berikut:

Aku bilang sembilan hari lagi kita berangkat ke New York.

Tujuan utama: menonton tari kolaborasi seniman

Indonesia– Amerika. Tujuam sampingan: berzinah (L: 78).

6 Ibid., h 133

7 Ibid., h 153

Page 45: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

35

Yasmin seorang perempuan yang mandiri, ia seorang

pengacara sekaligus aktivis yang membantu orang yang tertindas

maupun miskin, hal ini terlihat dalam kutipan berikut:

Saman kini aktivis, sama dengan Yasmin yang pengacara

sekaligus aktivis (L: 86). 8

Yasmin, sahabat yang sempurna menurut tiga temannya

tapi juga melakukan perzinahan. Ia munafik, diluar tampil kalem,

tetapi ia seorang wanita yang binal.Yasmin merasa tidak berzinah

karena merasa tidak mengkianati siapa pun, dan itu dilakukan

karena itu cinta. Hal ini terlihat dalam kutipan berikut:

Itulah. Dia munafik. Dia selalu tampil kalem dan sopan,

seperti karyawati baik-baik yang diidamkan ibu-ibu kos.

Tapi gue yakin, di dasar hatinya yang paling dalam dia

sama dengan aku. Binal (L: 79).9

5) Tokoh Nenek Larung

Seorang wanita yang meninggalkan kota kelahirannya, Bali

karena menikah dengan pegawai candu Belanda, yang dianggap

telah mencemari nama keluarga besar raja Gianyar. Wanita tua,

tapi seperti bukan manusia lagi, karena begitu lamanya sakit.

Seorang wanita tua yang dari mulutnya yang tremor

mengelauarkan kotoran dan kekejian.

Ia adalah makhluk yang dari mulutnya yang tremor keluar

kotoran dan kekejian. Inilak kekejian nenekku: Kata-kata,

katakatanya melukai, tetapi engkau tak dapat

menyerangnya karena benci (L : 10)10

.

Ketika muda nenek Larung seorang wanita yang kuat,

cerewet, dan pongah. Ia sangat luar biasa berani. Ia wanita yang

kuat karena tubuhnya penuh susuk, hatinya penuh

8 Ibid., 86

9 Ibid., h. 79

10 Ibid., h. 10

Page 46: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

36

2) Alur

Alur yang mengiringi kisah Larung menggunakan alur maju

(progresif). Tahap perkenalan dimulai dari perjalanan Larung ke rumah

neneknya di Tulungagung.

Keretaku berhenti di stasiun Tulungagung Aku datang untuk

membunuh nenekku (L: 3).11

Konfliks mulai muncul karena dari mulut neneknya yang keluar

kotoran dan kekejian. Mulut yang selalu bergemetar itu mengeluarkan

kata-kata yang didengar tidak enak, menyakitkan. Itulah sebabnya

mengapa Larung berusaha membunuh neneknya tersebut. Larung

menyebut „makhluk yang dari mulutnya yang tremor‟ untuk neneknya

mengisaratkan ada rasa kebencian dibalik rasa saying didiberikan oleh

neneknya. Hal ini terlihat dalam kutipan berikut:

Ia adalah makhluk yang dari mulutnya yang tremor keluar dan

kekejian. Inilah kekejian nenekku: kata-kata.

Kata-katanya melukai, tetapi engkau tak bisa menyerangnya karena

benci. Kau hanya bisa menganiaya dirinya sendiri sebagai proyeksi

dari luap keinginan membunuh dia (L: 10).12

Kemudian dilanjutkan pencarian cupu yang digunakan untuk

membunuh neneknya ke goa. Hal ini dilakukan karena nenek akan

meninggal jika ditubuhnya dijajarkan cupu sebanyak enam buah. Hal ini

terlihat dalam kutipan berikut:

Ia bicara kepadaku. Cupu itu ada enam jumlahnya, untuk kau

jajarkan pada tubuhnya, dari dada hingga pusar, yang akan

membuat pintu arwahnya terbuka. Nak, kau punya enam

kesempatan untuk menyesal nanti, sebelum ia sungguh mati.

Suaranya seperti terserap dinding yang telah mulai ditinggalkan (L:

45).13

Pada tahap klimaks, cerita dimulai ketika larung mendapatkan cupu

dari sahabat neneknya, Suprihatin. Kemudian cupu itu digunakan untuk

11

Ibid., h.3 12

Ibid., h 10 13

Ibid.,45

Page 47: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

37

membunuh neneknya. Larung merasa dapat membebaskan neneknya dari

cengkeraman jimat yang ada dalam tubuhnya, sehingga neneknya dapat

meninggal. seperti terlihat dalam kutipan barikut:

Aku telah membunuhnya. Cupu keenam itu telah terpasang di

busungnya selama beberapa menit. Ia mestinya telah mati sebab

segala syarat telah kupenuhi (L : 71).14

Penyelesaian alur pertama yaitu ketika Larung mulai mencari

jimat seperti yang dikatakan ibunya berada ditubuh neneknya dengan cara

menyanyat tubuh neneknya. Hal itu terlihat dalam kutipan berikut:

Maka izinkan aku mengeluarkan dengan pisau, sebab tak ada yang

selamanya (L : 72). 15

Alur yang meniringi kisah Laila dan sahabat-sahabatnya dalam

novel Larung dimulai dari cerita Cok dan Yasmin. Cok menulis di buku

hariannya, menceritakan tentang persahabatannya serta masalah-masalah

yang mereka alami. Hal itu terlihat dalam kutipan berikut: 1996. Cerita ini

berawal dari selangkangan.

Selangkangan teman-temanku sendiri: Yasmin dan saman, Laila

dan Sihar(L: 78). 16

Konflik mulai muncul ketika Yasmin mengirim email kepada

Saman tentang situasi politik di Indonesia, yaitu penyerbuan ke kantor

PDI. Yasmin memberitahukan tentang pendukung Megawati yang

bertahan di kantor PDI. Seperti terlihat dalam kutipan berikut:

Saman, saying Sudah dua minggu aku meninggalkan kamu. Situasi

politik Jakarta semakin tegang. Telah satu bulan para pendukung

Megawati bertahan di kantor PDI di jalan Diponegoro… (L:

154).17

Konflik semakin meningkat ketika Yasmin mengirim email buat

Saman untuk membantu menyembunyikan tiga aktivis Solidarlit yang

menjadi dalang kerusuhan 27 Juli. Ia berusaha mempertemukan Larung

14

Ibid., h. 71 15

Ibid., h. 72 16

Ibid., h.78 17

Ibid., h 154

Page 48: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

38

dengan Saman untuk menyembunyikan tiga aktivis Solidarlit tersebut.

Tiga aktivis yang dituduh sebagai dalang kerusuhan. Sama menuju

dermaga Pelabuhan Pelni ingin menjumpai Larung, yang hanya berbekal

foto wajah Larung yang dikirimkan oleh Yasmin untuk membantu

melarikan tiga aktivis. Hal itu terlihat dalam kutipan berikut:

Surat Yasmin Datang: Sayang, kami menyembunyikan tiga aktivis

yang sedang diburu militer. Mereka dituduh mendalangi kerusuhan

27 Juli, bersama PRD. Mereka dijerat pasal subversi (L: 182).18

Klimaks dari alur adalah peristiwa pertemuan mereka ingin

berusaha menolong melarikan tiga aktivis Solidarlit. Saman dan Larung

berencana bertemu dan merencanakan pelariannya. Mereka akan

membantu melarikan tiga aktivis solidarlit yang dituduh menjadi dalang

kerusuhan 27 Juli. Seperti terlihat dalam kutipan berikut:

Rasa waswas Saman berangsur pudar sementara Larung

menceritakan perjalanan mereka. Wicaranya yang padat dan runtut

mengesankan Saman bahwa lelaki yang baru dikenalnya itu

matang. Ia memberi informasi yang perlu mengenai ketiga anak

Solidarlit, tidak berlebihan, latar belakang mereka, tabiat mereka-

ia punya pengamatan yang cermat (L: 242).

Persembunyian mereka diketahui oleh polisi, Saman mengecoh

Polisi agar Larung dapat melarikan bersama tiga aktivis Solidarlit.

Akhirnya Larung bersama tiga aktivis Solidarlit dapat melarikan diri.Tapi

akhirnya pelarian mereka diketahui oleh polisi, mereka mengejarnya.

Mereka merasa akan tertangkap.

Mereka masih dalam bahaya. Orang-orang yang melihat mereka

mungkin mengira mereka sekadar penyelundup dan member tahu

pada polisi yang kini mencoba memburu (L: 250).19

Tahap terakhir dari alur ini adalah tertangkapnya Saman, Larung,

Anson, dan tiga aktivis Solidarlit oleh aparat. Mereka diikat. Mereka

dihajar, ditampar agar mengaku, tapi mereka tetap diam. Mereka tidak

18

Ibid., h. 182 19

Ibid., h 250

Page 49: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

39

mau mengakui. Akhirnya Larung, Saman, dan para aktivis meninggal

karena ditembak oleh aparat. Hal ini terlihat dalam kutipan berikut:

Kata-kata Larung berhenti bersama suara letupan yang redam.

Saman mendengar tubuh itu jatuh ke dekat sisinya. Kepalanya

menoleh kea rah itu seperti mencari kepastian. Tapi ia mendengar

kedap letupan sekali lagi. Dalam sepertiga detik itu yang ia

inginkan hanyalah pamit pada Yasmin. Setelah itu ia diam. Diam

yang tak lagi menunda (L: 259).20

Kemenarikan alur dalam novel Larung ini adalah penggunaan alur

yang ganda, yaitu alur yang mengiringi kisah Larung dan alur yang

mengiringi kisah Laila dan sahabat-sahabatnya. Selain itu kaidah

plausibilitasnya tinggi, kajadian yang dialami tokoh-tokohnya sangat

mungkin dialami di dunia nyata. Rasa ingin tahu pembaca dimunculkan

ketika bagaimana Larung harus menghadapi neneknya yang tidak dapat

meninggal, pemunculan foreshadowing dimulai bagaimana Larung

mencoba membunuh neneknya dengan cara mencari cupu. Kejutan

dimunculkan ketika bagaimana Larung yang sangat mencintai neneknya

dipotong-potong tubuhnya untuk mencari jimat.

3. Latar

Latar atau setting cerita dalam novel Larung digambarkan dengan

sangat jelas oleh pengarang, karena dalam setiap pergantian cerita diwali

kembali dengan keterangan waktu dan tempat.

(a) Latar Tempat

Kejadian diawali di Tulungangung, di mana nenek Larung tinggal.

Larung ke Tulungagung untuk membunuhnya. Hal ini terlihat dalam

kutipan berikut:

Keretaku berhenti di stasiun Tulungagung. Aku datang untuk

membunuh nenekku (L: 3). 21

20

Ibid., h 259 21

Ibid., h 3

Page 50: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

40

Sewaktu kecil Larung tinggal di Kuta, Bali. Orang tuanya

keturunan Bali. Ayahnya seorang anggota batalyon. Tahun 1964,

ingatkah kau, jauh sebelum aku memandang kea rah laut, ketika kau

belum punya rasa takut.

Kita menempati sebuah rumah, tempat putraku… Kita datang

dari Jawa ke Bali, dengan truk dan feri, ketika ia bergabung

dengan Batalyon 741 di Kuta (L: 63).22

Sering ia bermain ditoko Cina yang mempunyai anak bernama

Siok Hwa.

Kau ada di ruang itu, pada sofa dari kulit imitasi dengan

meja kayu dan kembang palsu. Kau duduk bersama Siok

Hwa, makan dari mangkuk yang sama , nasi dengan kuah

daging (L: 65). 23

b. Latar Tempat

1. Tulung Agung

Keretaku berhenti di Stasiun Tulung Agung. Aku

datang untuk membunuh nenekku (L: 3)24

Pada awal cerita sudah di ceritakan penggambaran

tempat yaitu Tulung Agung sebagai tempat kemablinya

Larung untuk bertemu dengan neneknya. pada tahap

selanjutnya kota ini menjadi tempat perjalanan Larung

untuk merawat dan menemukan inforasi mengenai

masa lalu neneknya.

2. New York

New York menjadi tempat berkumpulnya para tokoh

penting lain dalam novel ini yaitu, Saman, Yasmin,

Cok, Shakuntala, Sihar dan Laila. Di kota ini juga

dimulai cerita mengenai percintaan dan perselingkuhan

antara tokoh-tokoh tersebut.

22

Ibid., h 63 23

Ibid., h 65 24

Ibid., h 3

Page 51: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

41

3. Perabumulih

Perabu mulih menjadi tempat selanjutnya setelah cerita

para tokoh di New York. Prabumulih tepatnya berada

di sumatera selatan

4. Jakarta

Setelah kepulangannya tokoh Yasmin dari dari New

York dimulailah cerita mengenai intrik politik serta

kerusushan yang terjadi di Jakarta seperti konflik

politik para pendukung PDI, pembredelan majalah

serta surat kabar dan mulai terlibatnya para tokoh

sepeti Larung, Saman dan Yasmin dalam misi

menyelamatkan para aktivis.

5. Selat Philip

Pada tanggal 12 Agustus 1996, Saman dan Anson

berada di Selat Philip, mereka akan membajak kapal

yang berbendera Thailand. Saman diajak Anson untuk

melakukan aksi pembajakan dengan teman-temannya,

setelah itu baru ke P. Mapur untuk menemui Larung.

Selat Philip, 12 Agustus 1996 Ia menatap ke atas,

kearah Anson dan lima anggota komplotan lenyap dari

pandangan (L: 194).25

6. Pulau Mapur

Pukul 5:10 Saman sudah sampai di Pulau Mapur. Ia

akan menemui Larung untuk membatu pelarian tiga

aktivis Solidarlit.

pulau Mapur Pukul 5:10 Mereka telah berlayar jauh

ke arah barat dari selat Philip, ke batas laut Natuna

(L: 196).

7. Kijang

Larung datang ke Pulau Kijang pada 12 Agustus

1996 dengan tiga aktivis Solidarlit karena ingin ketemu

25

Ibid., h 194

Page 52: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

42

dengan Saman yang akan membantunya melarikannya.

Mereka menginap sementara untuk bersembunyi dari

aparat. Hal ini terlihat dalam kutipan berikut:

Dengan singkat Larung menjelaskan tempat mereka

menginap tak jauh dari Bandar ikan sedikit ke selatan.

Ia mengusulkan agar pongpong dipindahkan saja dan

mereka bertemu lagi di sana dalam waktu satu

jam.”Saya akan memperhatikan keadaannya dulu” (L:

242)26

Pada 12 Agustus 1996, Saman sudah sampai ke Kijang

tempat bertemu dengan Larung. Hal ini terlihat dalam

kutipan berikut:

Sekitar sepuluh pagi. Saman harus menjumpai

orang itu, Larung, di pelataran pelabuhan pelni pada

waktu makan siang (L: 240).27

Di pelabuhan Pelni ini juga lah selanjutnya Larung

akan membawa para aktivis yaitu Togag, Koba dan

Bilung ke tempat persembunyian agar mereka aman

dari para tentara.

.

8. Pulau Bintan

“Kini mereka telah mendarat di pulau Bintan”

Di tempat inilah Larung membawa para aktivis Togog,

Koba, dan Bulung sebagai tempat pelarian mereka. Di

sisni juga Larung mengadakan perjanjian bertemu

dengan Saman untuk membicarakan mengenai pelarian

aktivis yang pada akhirnya di akhiri dengan

penagkapan para aktivis tersebut karena kecerobohan

mereka dalam bertindak.

Persembunyian mereka diketahui oleh aparat,

akhirnya mereka melarikan dengan naik kapal. Aparat

pun mengejarnya. Mereka takut jika tertangkap,

26

Ibid., h 250 27

Ibid., h 240

Page 53: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

43

apalagi Saman yang juga buronan pada waktu

kerusuhan Medan.

Di belakang, dari sisi lain pulau Hantu, mereka

melihat cahaya kapal dalam kabut hujan. Nyata

sekali bahwa kapal itu melaju dengan kecepatan

yang lebih tinggi daripada mereka. Dan menuju

mereka (L: 250).

(b) Latar Waktu

Mengenai latar waktu dalam novel ini sudah dapat di

identifikasi dengan mudah, karena pengarang langsung membagi

cerita ke dalam tahapan-tahapan dengan penjelasan waktu dan

kejadian.

Latar waktu dimulai pada tahun Tahun 1985 yang disebutkan di

awal cerita dengan kutipan sebagai berikut.

Tahun 1985

pukul 5: 12 siapakah yang menentukan kematian seseorang

Betraawal pada ahun 1985 ketika larung dalam perjalanan

menuju tempat kelahirannya di Tulung Agung., dengan tujuan

untuk membunuh neneknya.

Tahun 1964,

saat Larung masih kecil, hal itu terlihat pada kutipan berikut:

Tahun 1964, ingatkah kau, jauh sebelum aku memandang

kearah laut, ketika kau belum punya rasa takut (L: 63).28

Pada 30 September 1965 ayah Larung ditangkap. Ia dituduh

ikut membantu PKI.

Kudeta 30 September, semua menyebut namanya (L: 69).29

Tiga hari kemudian aku merasa putraku padam, energinya

sirna seperti bara yang habis.

28

Ibid., h 63 29

Ibid., h 69

Page 54: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

44

Barangkali ia dibawa bersama-sama yang lain dalam truk yang

mengantar mereka ke sebuah lubang besar di sebuah ladang

(L: 69).30

Tahun 1993

Diceritakan tokoh Saman dalam rangka menjalankan tugas menjadi

pater dan membantu masyarakat dalam mempertahankan kebun

karet. Seperti terlihat dalam kutipan berikut:

Perabumulih, September 1993 Saman kini membangun

organisasi yang bekerja untuk perkebunan dan pelestarian

alam, bereksperimen dengan pertanian organik (L: 112).31

Tahun 1996,

Saman masih berada di New York saat peristiwa 27 Juli hal ini

terlihat dari surat Yasmin yang dikirimkan untuk Saman yang

berada di New York. Seperti terlihat dalam kutipan berikut:

Jakarta, 27 Juli 1996 Peristiwa 27 Juli Setelah lebih dari

satu bulan banteng pro Megawati bertahan di kantor DPP

PDI jalan Diponegoro 58 (L:)32

Perabumulih, September 1993 Malam ini Laila menginap di

rumah Saman (L: 107).33

Dari tahun 1994–1996, selama dua tahun Saman menetap

di Amerika Serikat. Saya baru tahu bahwa kini Saman bekerja pada

Human Rights Watch. Telah dua tahun ia menetap di Amerika

serikat dengan paspor dan identitas baru untuk mengelabui KBRI.

Agaknya, lobi Human Rights Watch dengan beberapa orang di

kongres memungkinkan di mandapat izin tinggal dan bekerja.

Ia menjadi buron setelah dituding sebagai dalang kerusuhan

di Medan tahun 1994 (L: 105). 34

30

Ibid., h 69 31

Ibid., h 112 32

Ibid., h 173 33

Ibid., h 107

Page 55: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

45

(c) Latar Sosial

Latar Larung dimulai dari perkampungan Perabumulih

yang terpencil dan miskin. Penerangan dari listrik pun belum ada

yang ada hanya lampu dari mainyak tanah. Perkampungan yang

belum terjangkau modernisasi. Bahkan untuk menjaga kesehatan

pun mereka sangat kesulitan. Masyarakat masih sangat tradisional

dalam mengobati penyakit. Hal ini terlihat saat Aston mengobati

penyakitnya. Ia tak mengenal kondom.

Dan jika penisnya terasa perih dan meradang ia

mengompresnya dengan rebusan kulit jelatung ataupun

ampas gadung sebelum mengunjungi mantri yang akan

menyuntiknya dengan pinisilin (L: 111).35

Situasi politik yang memanas, Jakarta tegang. Karena telah

satu bulan pendukung Megawati bertahan di kantor PDI, adanya

gejala anti Orde Baru. Peristiwa 27 Juli 1996, para pro Megawati

menggelar mimbar bebas. Kemudian terjadi penyerangan terhadap

kantor PDI atas perintah Letkol Zul Efendi. Aksi pemberontakan

dilanjutkan dengan aksi pembakaran di berbagai gedung. Terjadi

pembakaran besar-besaran. Aksi pemberontakan ini

dilatarbelakangi peristiwa pada tanggal 25 Juli Presiden Suharto

menerima Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI di Istana. Maka pada

tanggal 27 pasukan yang mengatasnamakan pendukung Soerjadi

melancarkan penyerbuan. Hal ini terlihat seperti dalam kutipan

berikut:

Sejak itu gedung tersebut menjadi pusat aksi dan orasi

melawan Orde Baru. Tanggal 25 Juli Presiden Suharto

menerima Soerjadi sebagai ketua umum PDI di istana.

Tanggal 27 pasukan yang mengatasnamakan pendukung

Soerjadi melancarkan penyerbuan yang mengakibatkan

kerusuhan (L: 176).36

34

Ibid., h 107 35

Ibid., h 111 36

Ibid., h 176

Page 56: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

46

Kehidupan di New York yang serba modern, selama dua

tahun Saman tinggal di New York. Ia meninggalkan Indonesia

karena dituduh menjadi dalang kerusuhan di Medan. Ia sudah

terbiasa dengan kehidupan sosial di New York. Hal ini terlihat

dalam kutipan berikut:

Telah dua tahun ia di New York, telah dua kali melihat

musim gugur yang ia senangi (L: 165).37

Berbagai polimek di pemerintahan termasuk membrendel

tiga majalah, yaitu : Tempo, Editor, dan Detik. Pemberendalan ini

terjadi karena majalah tersebut memberitakan tentang pembelian

pesawat yang dilakukan pada masa pemerintahan Habibi. Hal ini

terlihat dalam kutipan berikut:

Sebagaian polemik di Apakabar, Berita dari Pijar, Siar, dan

beberapa berkala dari kantor gelap lain yang bertambah aktif sejak

pemerintah membrendel majalah Tempo, Editor, dan Detik (L:

167).38

Rakyat kelaparan, busung lapar terjadi di manamana,

terjadinya penimbunan beras. Beras dijual kembali ke petani

dengan harga yang sangat mahal. Komunisme terjadi di

masyarakat. Koran memberitakan tentang busung lapar yang

sangat merisaukan. Para lintah darat berkuasa menentukan harga

beras yang sangat memberatkan masyarakat. Hal ini terlihat dalam

kutipan berikut:

Kemudian mereka menulis di Koran-koran, tak hanya tentang

busung lapar dan orang-orang yang menjadi arang, tetapi juga

tentang penimbunan beras oleh para lintah darat, penghisap

rakyat, mereka menyebutnya begitu (L: 66).39

37

Ibid., h 165 38

Ibid., h 167 39

Ibid., h 66

Page 57: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

47

Kejadian penculikan militer pada tahun 1965. Penangkapan

dan penculikan terhadap orang yang tidak bersalah pun terjadi.

Masyarakat merasa takut dan cemas. Mereka menangkap siapa saja

yang dianggap bersalah. Seperti tergambar dalam kutipan berikut:

Kau melihat semua itu. Putraku, seorang yang kau panggil

bapak, berpeluh di sudut kamar. Lalu ia mengenakan

seragamnya, tanda kegagahannya yang terakhir. Tetapi ia

belum sempat memakai sepatunya ketika orang-orang telah tak

sabar. Salah satu masuk dari dapur, mengira anakku akan

kabur (L: 68).40

Pembunuhan secara keji terhadap masyarakat Cina.

Masyarakat Cina menjadi sasaran kemarahan. Mereka merampas

dan membunuh. Bahkan itu dilakukan di depan anak kecil, Larung.

Seperti terlihat dalam kutipan berikut:

Kau heran dengan apa yang terjadi, dan kau tak berhenti heran

ketika mereka menyeret ayah Siok Hwa keluar dan

menghajarnya hingga tak bergerak. Kalaupun kau melihat

darahnya dari kejauhan, kau belum tahu cairan apakah itu

sehingga kau hanya akan bertambah heran (L: 67)41

Kerusuhan 27 Juli yang terjadi di depan kantor PDI juga

terungkap dalam novel ini. Mereka melakukan mimbar bebas di depan

kantor PDI. Budiman Sudjatmiko dan kawankawan terpanggil untuk

memperkuat orang-oarang yang melawan Suharto. Namun setelah

peristiwa tersebut, para aktivis tersebut menjadi buronan. Hal ini

terlihat dari kutipan berikut:

Peristiwa 27 Juli Dan seperti Budiman Sudjatmiko serta yang

lain. Mereka juga terpanggil untuk berbicara di mimbar bebas

jalan diponegoro, di depan kantor PDI, saling memperkuat

antara orang-orang yang melawan Suharto. Di situlah intel-

intel mencatat dan merekam wajah mereka. Setelah kerusuhan

27 Juli, begitu pemerintah dan militer menjadikan PRD

40

Ibid., h 68 41

Ibid., h 67

Page 58: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

48

sebagai kambing hitam utama, Solidarlit ikut terseret (L:

183).42

Latar sosial masyarakat Tulungangung adalah sebuah desa

yang msih percaya dengan mitos atau ilmu gaib, maupun orang pintar.

Masyarakat awam yang masih percaya dengan pawang untuk

mengatasi suatu masalah. Mereka menganggap pawang adalah orang

yang pintar dan berilmu tinggi. Hal ini terlihat dalam kutipan berikut:

Wanita itu adalah pawang. Demikianlah, seperti kata Pak sembodo,

Bambang Sembodo. Tetapi ia pasti tidak sekadar pawang yang

mengusir hujan dengan asap rokohnya. Ia seorang dukun dengan ilmu

sangat tinggi.

Menahan hujan adalah salah satu kekuatannya. Ia menguasai

ilmu kelabu, yaitu semacam campuran dari sihir hitam dan

sihir putih (L: 31).43

5) Sudut Pandang

Pada Larung, bentuk penulisan dengan pola bercerita

bentuk persona pertama mengisi hampir di seluruh cerita. Bab satu

mengunakan gaya bentuk persona pertama/akuan menceritakan

tentang Larung. Larung adalah seorang yang detail, cerdas tapi

punya keingin membunuh neneknya.

Sudut pandang diaan maha tahu mampu membuat detail

pada setiap tokoh dalam cerita. Hal ini yang dilakukan Ayu Utami

terutama pada tokoh-tokoh utama dalam cerita. Pada alur tahapan

diceritakan mengenai penggambaran fisik tokoh, lingkungan

keadaan sekitar serta reaksi terhadap kejadian.

Sudut pandang diaan maha tahu juga dapat dilihat dari

keterkaitannya dengan latar jika pada latar diceritakan pada kisaran

tahun 1989 sampi 1986, maka penyimpulan tersebut dianalisis

42

Ibid., h 183 43

Ibid., h 31

Page 59: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

49

melalui cara pengarang menampilkan cerita. Pada sudut pandang

diaan serta tahu

B. Sikap dan Pandangan Hidup Tokoh dalam novel Larung Ayu Utami.

a. Penggambaran Tokoh

Dalam sub bab ini sasaran analisis adalah tokoh-tokoh dalam

utama novel Larung, dengan pembatasan kepada tokoh-tokoh yakni

Larung, Yasmin, Shakuntala, Saman dan Cok. Analisis difokuskan pada

aspek sosial, yaitu sikap dan pandangan hidup tokoh serta faktor yang

mempengaruhinya. Analisis ini mengunakan pendekatan struktural dan

soiologi terutama pemikiran sosiologi klasik, kajian dan sosiologi budaya,

yakni bagaiman keadaan dan situasi soaial yang dilihat dari kacamata

sosiologi dan budaya yang akhirnya mempengaruhi pandangan hidup serta

sikap tokoh utama dalam cerita Larung.

Merujuk ke bab sebelumnya terkait tokoh larung, maka akan

dijelaskan kembali bagaimana karakter dan kepribadian tokoh tokoh

seperti yang sudah di gambarkan dalam penokohan. Peran tokoh dalam

novel Larung diawali dengan tokoh Larung yang akan membunuh

neneknya. Nenek Larung yang menikah dengan seorang Belanda dan

kemudian menikah lagi dengan seorang gerilyawan, pada akhirnya harus

dibunuh oleh cucunya sendiri (Larung Lanang), karena nenek yang berusia

120 tahun itu tidak mati-mati meskipun napas dan tubuhnya bau. Nenek

itu akhirnya dibunuh Larung setelah Larung mendapatkan enam

cupu(jimat). Pertemuan Larung dengan Saman terjadi ketika mereka

berencana melarikan tiga aktivis Solidarlit, yaitu Wayan Togog, Bilung,

dan Koba. Pelarian yang dimulai dari peristiwa 27 Juli 1996 dari Jakarta

yang dibawa ke Pulau Kijang oleh Larung. Mereka sepakat akan bertemu

di pelabuhan Pelni.

Larung adalah tujuan yang akan disampaikan oleh Ayu Utami. Hal

ini terlihat ari diri Ayu sendiri yang menuntut adanya persamaan derajat

dengan laki-laki. Novel ini mengandung kekayaan simbolisme yang

Page 60: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

50

digunakan oleh Ayu Utami baik secara langsung maupun tak langsung

mengkritik sistem patriarki. Selain tokoh utama Larung kehadiran tokoh

perempuan dari lingkungan kelas ekonomi menengah ke atas memiliki

karakter yang tegas, mandiri, berkeinginan untuk maju, setia pada

komitmen yang telah dibangun bersama, dan berani menghadapi

kenyataan.

Larung lahir tahun 1960–an keturunan ksatria Gianjar yang kawin

lari dengan seorang pedagang candu Belanda dan kabur ke Pulau Jawa

untuk menghindari kemarah keluarga. Ibu Larung akan memberinya nama

Begawan, tapi neneknya lebih senang dengan Larung Lanang, mempunyai

sifat yang agak aneh, tetapi ia seorang teman yang cerdas dan

menyenangkan. Ia mempunyai sifat yang berlawanan, kadang ia sangat

sayang tetapi kadang juga membencinya. Penggambaran tokoh tersebut

dapat dilihat dalam kutipan berikut:

Larung Lanang namanya. Anaknya aneh. Berat 46 kg. Tapi

matanya tajam. Tak ada yang besar pada tubuhnya, tapi aku merasa

ia tidak ringan. Ia pendek, tapi aku merasa ia dalam. Ia adalah

kontradiksi yang mengejutkan. Kadang kecerdasannya

menyenangkan,kadang ketakdugaannnya menakutkan (L: 91-92).44

Larung ia seorang pemilik sekaligus pengelola sebuah media

turisme dwibahasa di Bali, dekat dengan wartawan independen serta anak-

anak Aliansi Jurnalis Independen dan Forum wartawan Surabaya. Larung

mempunyai sifat yang tidak ambisius, bekerja cepat. Larung bekerja

dengan Saman membantu menyembunyikan aktivis Solidarlit, tiga aktivis

yang dikejar-kejar oleh pemerintah karena memberontak, dituduh menjadi

dalang kerusuhan 27 Juli. Larung akan membawa ketiga aktivis tersebut

bersembunyi.

Selama bersembunyi tidak boleh ada kontak dengan siapa pun,

karena ada kontak maka mereka mudah tertangkap. Peristiwa

tersebut seperti dalam kutipan berikut: Selama proses tak boleh ada

kontak dengan Jakarta. Segaladetail ia cacat di kepala sehingga jika

44

Ibid., h 92

Page 61: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

51

tertangkap, tak ada informasi yang tertulis yang bisa didapat aparat

(L : 203)45

.

“……, aku merasa Larung itu too good to be true sebagai seorang

aktivis.”

“…., kalo ada orang baru dalam gerakan, agak-agak misterius, dan

tahu-tahu mengerjakan semuanaya dengan baik, lebih baik

daripada yang lain, tanpa keinginan menonjolkan diri, wajar saja

kalau kami sempat curiga. Jangan-jangan dia intel.”

…..Yasmin, sebagai pengacara dan aktivis hak asasi manusia, ikut

memprotes pembredelan itu. ia ikut dalam aksi-aksi bersama

dengan kawan-kawan wartawan yang membikin Aiansi Jurnalistik

Indonesia. Sementara itu Larung, ia mempunyai majalah lokal

berbahasa Indonesia di Bali BaliAge. Merasa terlibat juga dengan

peristiwa itu, meskipun majalahnya tidak berbau politik, ia

menyebutnya majalah komunitas yang berisi pariwisata dan

lingkungan.

Tokoh Yasmin Seorang wanita yang sempurna, takut diketahui

oleh temantemannya tentang perselingkuhannya dengan Saman. Yasmin

dengan sadar pula merusak rumah tangganya sendiri dengan memperjakai

Romo Wis, dan mengabadikan perselingkuhan itu. Sedangkan Shakuntala

yang biseks memposisikan dirinya di luar lembaga perkawinan yang

lazimnya buat kalangan heteroseks.

Tokoh Sakuntala Perempuan yang merasa dirinya perempuan dan

laki-laki. Hal ini terlihat dalam perasaan Shakuntala, Shakuntala merasa

sejak kecil dibedakan dengan kakaknya yang laki-laki, maka ia merasa

juga lakilaki. Ia perempuan yang dapat mengendalikan tubuhnya sehingga

kadang ia merasa seperti laki-laki. Hal itu terlihat dalam kutipan berikut:

Tapi lelaki dalam diriku datang suatu hari. Tak ada yang memberi

tahu dan ia tak memperkenalkan diri, tapi kutahu dia adalah diriku

laki-laki. Ia muncul sejak usiaku sangat muda, ketika itu aku

menari baling-baling (L : 133). 46

Shakuntala berpendapat bahwa seorang perempuan harus

mengenali tubuhnya sendiri sebelum menemui laki-laki yang dicintainya.

45

Ibid., h 46 46

Ibid., h 133

Page 62: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

52

Peran perempuan dalam novel Larung adalah perempuan-

perempuan yang aktif, berpendidikan, dan mandiri. Mereka menuntut

adanya persamaan sederat. Tokoh perempuan dalam novel Larung juga

menentang sistem patriarki.

Pandangan hidup adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu

masyarakat yang dipilih secara selektif oleh para individu dan golongan

dalam masyarakat. Setiap manusia memiliki keinginan baik maupun

buruk. Sikap hidup adalah perasaan hati dalam menghadapi hidup,sikap

tersebut bisa positif, negatif, apatis atau sikap optimis maupun pesimis

tergantung kepada pribadi dan lingkungannya. Sikap dan pandangan hidup

tersebut meliputi pandangan hidup mengenai tuhan atau agama, sesama

manusia, kebajikan, dan pandangan tentang tata nilai.

1. Sikap dan Pandangan Hidup Jawa Tentang Mitologi

Sebagaimana dikemukakan bahwa karya sastra dianggap sebagai

dokumen sosial. Hal itu mengindikasikan walaupun kenyataan dalam

karya sastra merupakan kenyataan yang ditafsirkan dan bermakna

subjektif, kenyataan tersebut dapat dipandang sebagai kenyataan dalam

masyarakat pendukung. Demikian halnya dengan pemanfaatan mitos

dalam karya sastra, khususnya pada novel Larung karya Ayu Utami,

mitos-mitos yang terdapat dalam novel tersebut juga dapat dilacak

kembali keberadaannya dikaitkan dengan masyarakat pendukungnya.

Larung dilahirkan dari keturunan lingkungan dan keturunan Jawa,

dia tinggal bersama ibu dan nenknya, neneknya sendiri adalah seorang

jawa dari keturuan Bali. Latar Jawa bisa dilihat dari kutipan berikut

Keretaku berhenti di stasiun Tulungagung. Aku datang untuk

membunuh nenekku (L : 3).47

Larung kembali ke desa tempat kelahirannya di Jawa yaitu Tulung

Agung dengan tujuan untuk membunuh neneknya. larung ingin

47

Ibid., h 3

Page 63: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

53

membunuh neneknya bukan karena dia membencinya tapi dia merasa

kasihan dengan keadaan neneknya. Nenek larung sudah berusia kurang

lebih 200 tahun, dan selama dia mnegenal nenknya larung merasa ada hal

ganjil yang ada dalam tubuh neneknya tersebut yang memebuatnya hidup

lama dan seakan mencintai kehidupan.

Tapi tubuh nenekku menyimpan rahasia. Kekuatan yang jauh lebih

berat daripada timbangannya. Seorang yang mampu melihat aura

akan bisa menyaksiakn pirani hitam di sekelilingnya….

……lama-lama aku tahu bahwa dia seharusnya sudah mati. Tetapi

rahasia membuat organ-organ tubuhnya tidak berhenti berdenyut.

(L : 10)48

Dalam pandangan orang jawa tidak dapat memisahkan mitos dalam

kehidupan mereka. Pandanagn tentang seseorang yang memiliki kesaktian

atau jimat akan kesulitan menemui ajalnya sebelum jimat tersebut

dihilangkan dari tubuhnya

Bentuk pengorbanan yang dilakukan Larung tentu merupakan

suatu kewajaran dalam realitas sehari-hari. Hal itulah yang menjadi format

normatif dan cenderung bersifat mitos, bahwa anak keturunan (termasuk

cucu) harus memberikan darma bakti pada orang tua (termasuk nenek).

Pada batas-batas tersebut perilaku Larung dapat dinyatakan sesuai dengan

tatanan sosial masyarakat.

Dalam novel ini cerita tersebut tak berhenti sampai di sini. Yang

menjadi hal pokok adalah pikiran dan tindakan Larung yang ingin segera

mengakhiri hidup neneknya. Dia ingin membunuh neneknya. Untuk

melakukan niatnya itu Larung harus melakukan pengembaraan yang jauh.

Jalinan peristiwa yang menggambarkan perjalanan Larung untuk dapat

mengakhiri hidup neneknya dalam novel ini digunakan Ayu Utami sebagai

dasar untuk mengembangkan keseluruhan cerita.

48

Ibid., h 10

Page 64: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

54

Larung merasa yakin bahwa dalam tubuh neneknya tersimpan

rahasia. Kekuatan yang jauh lebih berat daripada timbangannnya.

Seseorang yang dapat melihat aura bisa menyaksikan prana hitam

di sekelilingnya. Lama-lama Larung tahu bahwa neneknya

seharusnya sudah lama mati. Tetapi rahasia membuat organ-organ

tubuhnya tidak berhenti berdenyut (L : hal 10). 49

Kondisi tersebut dapat dihubungkan dengan mitos yang ada di

masyarakat (khususnya masyarakat Jawa) seseorang yang memiliki

kesaktian atau jimat akan kesulitan menemui ajalnya sebelum jimat

tersebut dihilangkan dari tubuhnya

Nak, simbahmu tak bisa mati sebelum susuk dan gotri itu

dikeluarkan dari badannya dan jampi-jampi dilepas dari mulutnya.

Ia tidak bisa mati meskpiun telah lama mati (L : 15). 50

Larung dan ibunya sampai pada kesimpulan bahwa apa yang

dimiliki oleh neneknya harus dilenyapkan dan itu sama saja dengan

keinginan untuk membunuh neneknya. Dalam pikiran Larung muncul

gagasan seperti yang terjadi pada masyarakat modern saat ini dengan

tindakan medis untuk untuk mempercepat kematian atau euthanasia.

Sebagaimana dipahami, karya sastra dapat dianggap sebagai salah

satu jenis pranata sosial. Dalam pandangan tersebut sastra dianggap dapat

mewujudkan kehidupan yang dalam arti luas adalah kenyataan sosial

Dengan kata lain sastra merupakan dokumen sosial.

Pemanfaatan mitos sebagai bahan penulisan dalam karya sastra

dapat dikembalikan pada kondisi di atas. Dalam arti bahwa pengungkapan

dan pemanfaatan mitos dalam karya sastra tidak semata-mata bertujuan

menyampaikan informasi berdasarkan rekaman faktual tetapi

mengandung tujuan tertentu. Pemanfaatan mitos tersebut salah satunya

digunakan untuk melihat kondisi masyarakat sehingga karya sastra yang

diciptakan merupakan cerminan atau refleksi keberadaan masyarakat.

49

Ibid., h 10 50

Ibid., h 15

Page 65: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

55

Dengan demikian mitos-mitos tersebut tidak sekadar menjadi

tempelan tetapi dapat dijadikan sebagai sarana memotret sekaligus

merekaulang kondisi msyarakat. Hal itu dapat dikaitkan dengan kenyataan

bahwa manusia selalu dikelilingi mitos dan mitos itu sendiri selalu berada

dalam dua bentangan yang timbal balik.

b. Sikap dan Pandangan Hidup Tentang Kebajikan

Pandangan hidup mengenai kebajikan mengarah kepada persoalan

mengenai keadilan dan kebenaran. Keadilan dan kebenaran diceritakan

secara tegas dan jelas dalam novel Larung. Dalam novel ini dikisahkan

beberapa konflik politik diantaranya menyangkut gerakan G30S,

Kerusuhan 27 Juli yang terjadi di depan kantor PDI juga terungkap dalam

novel ini. Mereka melakukan mimbar bebas di depan kantor PDI.

Budiman Sudjatmiko dan kawan-kawan terpanggil untuk memperkuat

orang-oarang yang melawan Suharto. Namun setelah peristiwa tersebut,

para aktivis tersebut menjadi buronan. Hal ini terlihat dari kutipan berikut:

Peristiwa 27 Juli Dan seperti Budiman Sudjatmiko serta yang lain.

Mereka juga terpanggil untuk berbicara di mimbar bebas jalan

diponegoro, di depan kantor PDI, saling memperkuat antara orang-

orang yang melawan Suharto. Di situlah intel-intel mencatat dan

merekam wajah mereka. Setelah kerusuhan 27 Juli, begitu

pemerintah dan militer menjadikan PRD sebagai kambing hitam

utama, Solidarlit ikut terseret (L: 183).51

Larung diceritakan sebagai seorang aktivis, dari bebrapa konflik

politik Larung membantu pembebasan tiga aktivis yang dikejar-kejar oleh

pemerintah karena memberontak, dituduh menjadi dalang kerusuhan 27

Juli. Larung akan membawa ketiga aktivis tersebut bersembunyi.

Dalam aksi pembebasan tiga aktivis tersebut larung dikatakn

sebagai pribadi yang kritis,hal ini dapat dilihat dari dialog larung dengan

tokoh lain yaitu dengan aktivis yang ia bantu bebaskan.

51

Ibid., h 183

Page 66: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

56

Kapal pelni ini buruk bukan karena tidak ada sosialisme. Kapal ini

berengsek karena monopoli. …..“( L : 43)52

…. “kalo kamu masih percaya sikap anti hak milik pribadi, kamu

akan membangun sistem yang berakhir di kapal ini. (L : 43)53

Dari kutipan tersebut tokoh Larung mengkritik mengenai ajaran

atau paham dalam kenegaraan atau bisa dikatakan juga sebagai ideologi,

seperti sosialime, kapitalisme dan monopoli. Ideologi sendiri merupakan

gabungan antara pandangan hidup yang merupakan nilai-nilai yang telah

terbentuk dalam masyarakat yang memiliki nilai-nilai budaya. sistem yang

menerangkan dan membenarkan suatu tatanan yang ada atau yang dicita-

citakan dan memberikan strategi berupa prosedur, rancangan, instruksi,

serta program untuk mencapainya.

Himpunan tentang nilai, ide, norma, mengenai tata nilai yang

membenarkan suatu tatanan sosial tersebut dalam pandangan larung dari

perbincangannya dengan wayan togog mengenai kapal pelni terlihat

bahwa larung mengkritik sistem monopoli yaitu sistem yang

menguntungkan satu kelomok tertentu. Sistem itu tentunya berbanding

terbalik dengan sistem sosialis dimana ajaran atau paham tersebut

berusaha supaya dampaknya bisa menguntungkan kelompok mayoritas

atau kelompok sosial.

Kutipan lain mengenai sikap dan pandangan tokoh larung

mengenai kebenaran bisa dilihat dari dialog larung dengan koha salah

seorang dari tiga aktivis yang sedang dilindungi larung dan saman,

kutopan dari dialog tersebut sebagai berikut

“kalau kita tertangkap, maka kita adalah aktivisan-aktivisan.

Karena itu, kita layak mendapat anjing-anjingan. Kalo mereka

menagkap kita maka mereka adalah tentara palsu. Karena itu

mereka layak mendapat jam tangan palsu. (L : 103)54

52

Ibid., h 43 53

Ibid., h 43

54

Ibid., h 103

Page 67: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

57

Dalam kutipan tersebut tokoh larung menggunakan analogi

sekaligus sindiran. Ia ingin mengatak bahwa sebagi seorang aktivis yang

memprjuangkan kebenaran maka walaupun mereka tertangkap mereka

berhak mendapatkan hadiah. Kata “ajing-anjingan” tersebut merupakan

bentuk lain dari kata hadiah. Sedangakan sindiran yang selanjutnya yaitu

sindiran terhadap tentara, bahwa jika ada tentara yang menangkap mereka

berarti tentara itu palsu. Dari kalimat tersebut larung ingin mengatakan

bahwa seorang tentara seharusnya membela kaum yang benar karena tugas

mereka adalah melindungi hak, akan tetapi jika mereka menagkap larung

dan tiga orang teman aktivisnya maka mereka tersemasuk golongan yang

menentang pandangan yang benar, karena itu mereka layak

mendapatkankan hadiah palsu karena keplasuan mereka.

Dalam kutipan lain larung juga mengutarakan pendapatnya

mengenai kebenaran dan kejahatan

“kejahatan dan kebenaran datang dalam satu paket”

Dari kutipan tersebut larung mengambil kesimpulan bahwa dalam

dunia ini kejahatan dan kebenaran ada dan datang saling berdampingan,

seolah keduanya diciptakan untuk saling melengkapi.

Siakp dan pandangan hidup larung yang tercermin dalam dialogn

dengan para aktivis tersebut menggambarkan bahwa tokoh larung

merupakn tokoh aktivis yang kritis terhapa sistem yang merugikan dan

membela terhadap pandangan yang membenarkan. Sikap larung

membantu dan melindungi para aktivis tersebut juga sebagai contoh

kepeduliannya terhadap kelompok dari pandngan yang benar.

c. Sikap dan Pandangan Hidup Tentang Interaksi Manusia dengan

Tuhan

Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup

yang mutlak kebenarannya. Akan tetapi tokoh-tokoh serta jalinan cerita

Page 68: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

58

dalam novel Larung mempertanyaan tentang eksistensi Tuhan. Seperi

yang dilakukan pengarang dengan menampilkan tokoh Saman, yang

dianggap mampu menyuarakan ajakan dan sekaligus ejekan pada

masyarakat berkaitan dengan perilaku beragama.

Saman dihadirkan untuk menjelaskan konsep pengarang tentang

Tuhan dan agama. Saman adalah seorang tokoh yang merasakan bahwa

Tuhan telah pergi dari dalam dirinya. Saman pada masa mudanya adalah

seorang frater, yang terkenal dengan frater Wisanggeni. Frater dalam

agama Kristen merupakan sebutan untuk calon pastor. Dalam pandangan

agama, kedudukan calon pastor dan pastor ditempatkan pada posisi tinggi

sebagai pemimpin agama.

Kehidupan Saman selanjutnya sangat jauh dari warna religius.

Saman terlibat dalam kehidupan bebas dengan Yasmin Moningka. Bahkan

pada saat-saat tertentu hanya untuk melakukan doa atau merenung saja

sudah tidak mampu dilakukannya. Kutipan berikut menjelaskan hal di

atas.

Saman tak segera rebah. Pada malam-malam begini ia ingin sekali

berdoa. Tapi ia tak bisa lagi. Ia kehilangan kemampuan, barangkali

imajinasi, untuk berbicara dengan Tuhan. Ia menatap ke langit,

melampaui titik-titik bintang yang paling kecil, namun ia tak lagi

bisa membayangkan yang agung di sautu sana. Ia tutup matanya,

masuk dalam dirinya, namun ia tak lagi bisa merasakan misteri

yang dulu ada di sana. Dulu di sini. Pada hatinya ada yang luka.

Bukan sebesar tuhan yang pergi, tetapi sebesar Upi. (L : hal 112)55

Tokoh Saman menjadikan agama sekedar dijadikan simbol-simbol

hubungan sosial dan tidak dipahami sebagai bagian dari kewajiban

invidual berhubungan dengan Sang Pencipta. Bagaimana mungkin seorang

frater, calon pastor, hanya untuk berdoa saja sudah tidak bisa. Akan tetapi

kondisi itulah yang sebenarnya terjadi di tengah masyarakat selama ini.

Malalui sikap dan pandangan hidup diri Saman seolah pengarang ingin

mengajak pembaca untuk merenung dan mempertanyakan kembali

55 Ibid., h 112

Page 69: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

59

keasadaran beragama. Disadari saat ini bahwa kebanyakan umat beragama

masih terbatas pada aspek menjalankan ritualitas.

Melalui tokoh Yasmin Ayu ingin menyampaikan salah satu bentuk

perilaku kemunafikan dan kepura-puran yang hidup subur di masyarakat.

Bangsa ini menamakan dirinya bangsa yang beradab, berbudi pekerti

luhur, beretika tinggi dan segala atribut lainnya yang dapat dijajarkan lagi.

Realitas menunjukkan bahwa segala atribut tersebut sebenarnya masih

berhenti pada tataran lahiri ah. Kenyataan membuktikan bahwa segala

bentuk penyelewengan, perilaku kotor dalam berbagai bentuk dan wujud

hidup subur di negeri ini.

Realitas tentang sikap dan pandangan hidup tentang agama dan

keberadaan Tuhan juga dihadirkan melaluin tokoh Yasmin . Yasmin

adalah seorang yang memiliki kepribadian sempurna, menurut ukuran

umum. Wajahnya yang rupawan, bersih seperti patung marmer. Hidupnya

teratur seperti tangga yang lurus. Sekolah, senam, lulus, kerja, kawin.

Akan tetapi pada akhirnya dia juga terlibat dalam perselingkuhan dengan

Saman.

Lihalah temanku Yasmin Moningka. Wanita sempurna. Cantik,

cerdas, kaya, beragama, berpendidikan moral Pancasila, setia pada

suami. Paling tidak itulah yang dia mau akui tentang dirinya. Yang

dia tidak mau akui: perselingkuhannya dengan Saman (L : hal

78)56

.

Yasmin dapat dianggap sebagai bagian dari wajah masyarakat pada

umumnya. Masyarakat yang terjebak pada tingkah laku kemunafikan dan

kepura-puraan. Ironinya terletak pada atribut keberagamaan dan moral

(Pancasila) yang ternyata tidak menjadi suatu jaminan kelurusan dan

kebaikan tingkah laku. Barangkali hal itu dapat dihubungkan dengan

kejadian beberapa waktu yang lalu pada saat ajaran tentang moral

dijadikan sebagai doktirn negara, doktrin dalam segala bentuk

penjelmaannya.Dalam novel ini pembicaraan tentang hakikat manusia juga

56 Ibid., h 78

Page 70: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

60

disampaikan. Pertanyaan dasar tentang manusia secara genetis tampak

pada dialog antara Larung dengan neneknya.

“Larung, anak lanang.” Dengan matanya yang hitam (kadang aku

teringat pada kera).” Anak lanang, persis bapakmu, persis mbah

kakungmu .” (L : hal 9).57

Melalui ungkapan di atas kita diajak merenungkan kembali

keyakinan-keyakinan yang ada saat ini. Kita merasa digiring pada sebuah

pemikiran lain walapun sebenarnya bukan pemikiran baru. Dalam

persektif teologis (agama) sudah diterangkan tentang keberadaan manusia

secara genetis. Dalam novel ini Ayu memrpertanyakan hal itu dengan

mengingatkan kembali pemikiram pada teori evolusi Charles Darwin

mengenai asal-usul manusia.

Novel Larung juga diawali dengan sebuah kalimat yang tampak

sederhana tetapi sangat mengesankan:

“Siapakah yang menentukan jarum kematian?” (L : 1).58

Kalimat tanya tersebut menggiring pemahaman kiat pada sesuatu

yang paling esensial yang berhubungan dengan kesadaran religius dalam

diri manusia. Kesadaran religius dalam diri manusia memberikan

kemungkinan adanya kesadaran tentang adanya kekuatan yang mahakuasa

yang mengitari dan mengendalikan kehidupan manusia. Permasalahan

yang muncul adalah siapa dan apa sebenarnya kekuatan tersebut, di mana

kekuatan itu berada, bagaimana kita harus memahami dan mengerti hal itu.

Dalam perspektif teologis barangkali jawabannya akan sangat sederhana,

yakni Tuhan. Akan tetapi, justru di balik kesederhanaan penyebutan nama

Tuhan itulah segala misteri berawal.

Bagi tokoh-tokoh novel Larung semua keyakinan manusia,

termasuk adanya Tuhan adalah ilusi. Dalam pandangan Shakuntala Tuhan

57 Ibid., h 9

58

Ibid., h 1

Page 71: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

61

itu tidak ada dan orang mempercayai Tuhan adalah orang yang bodoh dan

mau dibodohi.

Ibu ada beberapa kenyataan. Pertama, dia sudah mati. Kedua, aku

ternyata juga laki-laki. Ketiga, Tuhan tak ada. Kenyataan kedua

kuucapkan dengan antusias (L : 142). 59

Pernyataan Shakuntala di atas dsebagai ungkapan untuk

mempertanyakan kembali keberadaan Tuhan. Ketika kakak laki-lakinya

meninggal dalam sebuah kecelakaan di kompleks (ABRI), meskipun

sudah dikuburkan, ibunya menyatakan anaknya tidak meninggal. Lalu

Shakuntala membantah.

Bagaimana mungkin kakak tidak meninggal, ia telah dikuburkan

dan ibunya ikut membuka peti jenazahnya.

Tetapi ibu tetap yakin anaknya tidak meninggal. Keyakinan ibunya

itulah yang dipertanyakan oleh Shakuntala dalam konteks untuk

mempertanyakan keyakinan tentang adanya Tuhan.

Untuk menegaskan kembali bahwa Tuhan hanyalah suatu

bayangan semu, pengarang mengajukan argumentasi tentang konsep kasih

melalaui tokoh Larung. Dalam terminologi teologis penanda keberadaan

Tuhan termanifestasikan dalam bentuk kasih pada umatnya. Segala hal

yang menunjukkan adanya kasih oleh karenanya dapat disejajarkan,

bahkan didentikkan, dengan Tuhan. Sebgaimana yang dinyatakan oleh

tokoh Larung,

Lenin adalah Tuhan, sebagaimana Kristus adalah Tuhan, sebab

Tuhan adalah Kasih dan Kristus dan Lenin juga kasih. Isadora

Duncan, penari Amerika (L : hal 223).

Perntayaan lain Larung mengenai konsep Tuhan

ada tikus mati di plafon ... Barangkali bukan tikus, tapi kucing.

Kucing tau saatnya ajal dan ia akan menyendiri dalam tapa untuk

mati (L : hal 50)60

59

Ibid., h 142 60

Ibid., h 50

Page 72: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

62

Kenapa manusia menjadi tua, sakit sebelum mati dan busuk? Sebab

tubuh mencintai kehidupan maka ia melawan maut dengan sakit.

Kelak akan kukalahkan tubuhku sebelum uzurku menjadi harga

diriku. Kelak akan kukalahkan segala rasa sakit sebelum ia

mencampakkanku pada sia-sia. Hidup bukan menunda kematian

melainkan memutuskannya. Akan kuputuskan kematianku jika

sampai waktunya. Tetapi waktuku belum tiba. Melainkan waktu

nenekku (L : 49).61

Adakah kematian yang ditentukan sendiri. Semua maut adalah

hukuman mati. Tetapi kematian akan menjadi sejenis bunuh diri ...

(L : 52).62

Kutipan di atas memperlihatkan bagaimana keyakinan tokoh

Larung tentang hidup dan mati. Kematian ditentukan oleh diri sendiri.

Suatu yang tentu berlawanan dengan pandangan yang selama ini ada di

masyarakat yang merujuk pada pandangan agama. Dalam pandangan

agama samawi diyakini bahwa hidup dan mati ditentukan oleh Tuhan dan

hanya Tuhan yang mengetahui saat kematian tiba. Kematian berkenaan

dengan takdir Tuhan

Pemahamannya tentang Tuhan menjadi landasan untuk

menjelaskan hakikat manusia, makna hidup dan misteri kematian.

Penjelasan yang ditampilkan tetap diarahkan untuk menjawab pertanyaan

awal siapakah yang menentukan jarum kematian, sebagaimana diajukan

pada awal novel. Dengan memperhatikan tiga kutipan novel berikut ini,

kita dapat memperoleh gambaran lengkap tentang sikap dan pandangan

dan sikap tokoh.

d. Sikap dan Pandangan Hidup Manusia dan Kehidupan

Karya sastra adalah dunia rekaan berdasarkan dunia nyata. Sastra

dan tata nilai kehidupan adalah dua fenomena sosial yang saling

melengkapi dalam kedirian mereka sesbagi sesuatu yang eksistensial.

Sebagai bentuk seni, kelahiran karya sastra bersumber dari kehidupan

61

Ibid., h 49 62

Ibid., h 152

Page 73: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

63

yang bertata nilai dan pada gilirannya sastra juga akan memberikan

sumbangan bagi terbentuknya tata nilai , Oleh karenanya, dalam batas-

batas tertentu, hal-hal yang terdapat di dalam karya sastra dapat ditarik ke

luar dihubungkan dengan realitas yang melingkupinya.

Eksistensi manusia sebagai individu sebagai struktur sosial

merupakan eksistensi yang bermakna ganda. Di satu pihak individu harus

mempertahankan identitas individualitasnya, di sisi lain individu juga

terlibat dalam hubungan-hubungn sosial dari mulai kelahiran hingga

kematiannya. Melalui novel Larung dengan cara dan gaya yang spesifik,

Ayu Utami ingin menjelaskan relasional antara sastra dan tata nilai. Dalam

novel Larung ditemui hal-hal yang berkaitan dengan tata nilai, norma dan

etika melalui pikiran, perilaku, dan sikap hidup tokoh-tokohnya.

Penggambaran tentang tata nilai dalam karya sastra tersebut tentu saja

sudah melalui proses interpretasi dan kreasi dari pengarang. Oleh

karenanya, apa yang ada dalam karya sastra tidak selamanya bersifat linier

bila dihubungkan dengan realitas.

Novel Larung menggambarkan beberapa hal yang berkenaan

dengan hubungan manusia dengan diri sendiri. Hal yang ditawarkan antara

lain pemahaman nilai-nilai kemanusiaan, dan harga diri dan kehormatan.

Sebagaimana dijelaskan di atas, bentuk tawaran tersebut lebih bersifat

mempertanyakan kembali hal-hal yang sudah umum berlaku di

masyarakat.

Dalam hidupnya manusia sering dihargai dari sisi fisiknya. Nilai

manusia ternyata berhenti pada tataran fisik. Akan tetapi, begitu kematian

tiba, jasad akan kembali ke unsur asalnya menyatu dengan tanah. Itulah

yang ingin ditegaskan oleh Larung ketika dia melakukan tindakan mutilasi

pada jenazah neneknya.

Jawablah simbah, jawablah bahwa engaku membenci kehidupan.

Engkau telah muak dengan rasa sakit dan membutuhkan seseorang

untuk menyelesaikannya. Aku akan ,melakukannya karena sayang

padamu. Untuk kebahagiannmu. Kau adalah kekasihku selama ini.

Page 74: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

64

Untuk menemukan jejak-jejak kekuatan dan kekebalan pada tubuh

neneknya, Larung memutuskan untuk melakukan pembedahan pada tubuh

neneknya. Tetapi jejak-jejak benda sihir itu tak ditemukannya.

Maafkanlah, telah aku acak-acak tubuh dan parasmu tetapi tak

kutemukan juga susuk dan gotri itu. Hanya, kini aku percaya

bahwa ngkau telah mati. Tetapi kusisakan telingamu, labirin

dengan bulu-bulu kecil (L :74). 63

Apa yang dilakukan Larung terhadap neneknya merupakan suatu

bentuk kontra niali kemanusiaan yang selama ini ada di masyarakat. Kita

sudah seharusnya menghargai nilai kemanusiaan termasuk harus

memperlakukan jenazah dengan sepantasnya. Sebagaimana pernyataan ibu

Larung mengomentari tindakan itu.

Tuhanku. Kamu tak punya rasa hormat sedikitpun pada tubuh dan

sisa kehidupan (L : hal 74).64

Perlakuakn tokoh Larung terhadap neneknya hanyalah bentuk dari

perlakuan terhadap tubuh dari sisa kehidupan. Di sisi lain sikap yang

diambil Larung dengan merawat neneknya serta perjalanan yang dilakukan

untuk mencari jejak kehidupan neneknya selama ini juga merupakan siakp

penghargaan terhadap kehidupan. dengan kata lain tokoh larung masih

mempunyai simpati terhadap nilai kehidupan akan tetapi sikap yang

dilakukannya terhadap pembunuhan neneknya hanyalah pengaruh dari

nilai mitos yang dipandangnya telah merusak kehidupan neneknya.

Tokoh-tokoh wanita dalam novel Larung menampilkan dimensi

dalam sisi kehidupan manusia. Mereka menjadikan dirinya sebagai

sebuah komunitas baru yang menolak lembaga perkawinan, berkomunitas

seperti hewan, dan menikmati hidup seperti komunitas itu. Hidup seperti

burung, kawin begitu mengenal birahi, sesudah itu tak ada dosa.

Bagaimana Cok yang merasa bangga dengan petualangan seksual dengan

beberapa laki-laki dalam hidupnya.

63

Ibid., h 74 64

Ibid., h 74

Page 75: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

65

Ya, gue bisa biang begitu karena gue udah tidur dengan entah

berapa lelaki. Perawan, lakor, duda. Sampe kadang capek.

Hubungan-hubungan pendek membikin kita yakin bahwa cinta dan

seks itu nggak istimewa amat (L :117).65

Bahwa virginitas, sebagaimana yang diyakini masyarakat dikaitkan

dengan harga diri dan kehormatan, bagi mereka bukanlah hal yang

penting. Ketika melakukan suatu perbuatan selama diyakini akan

mendapatkan kepuasan dan dilakukan dengan penuh kesadaran tidak perlu

dipersoalkan meskipun melanggar norma-norma. Norma tersebut ada

karena diciptakan oleh manusia. Mengapa manusia tidak berusaha

menciptakan norma-norma yang baru untuk menyesuaikan dan sekaligus

menjadi pembenar bagi langkah dan tindakan yang dilakukan.

Bentuk-bentuk penyimpangan norma kemanusiaan yang dilakukan

tokoh-tokoh dalam Larung secara tidak langsung merupakan kritik

terhadap gambaran ada di masyarakat. Bahwa ketika nilai serta norma-

norma yang ada di masyrakat kita sekarang ini sudah dianggap kuno dan

tabu sudah tidak dianggap lumrah bagi sebagian masyarakat. Akan tetapi

masyarakat yang tetap menjaga nilai dan norma tersebut akan terjaga dari

kemungkinan melakukan penyimpangan

d. Sikap dan Pandangan Hidup Tentang Gender

Tokoh-tokoh wanita dalam novel Larung menampilkan dimensi

dalam sisi kehidupan manusia. Mereka menjadikan dirinya sebagai

sebuah komunitas baru yang menolak lembaga perkawinan, berkomunitas

seperti hewan, dan menikmati hidup seperti komunitas itu. Hidup seperti

burung, kawin begitu mengenal birahi, sesudah itu tak ada dosa.

Bagaimana Cok yang merasa bangga dengan petualangan seksual dengan

beberapa laki-laki dalam hidupnya.

Ya, gue bisa bilang begitu karena gue udah tidur dengan entah

berapa lelaki. Perawan, lakor, duda. Sampe kadang capek.

Hubungan-hubungan pendek membikin kita yakin bahwa cinta dan

seks itu nggak istimewa amat (L :117).66

65

Ibid., h 117 66

Ibid., h 117

Page 76: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

66

Bahwa virginitas, sebagaimana yang diyakini masyarakat dikaitkan

dengan harga diri dan kehormatan, bagi mereka bukanlah hal yang

penting. Ketika melakukan suatu perbuatan selama diyakini akan

mendapatkan kepuasan dan dilakukan dengan penuh kesadaran tidak perlu

dipersoalkan meskipun melanggar norma-norma. Norma tersebut ada

karena diciptakan oleh manusia. Mengapa manusia tidak berusaha

menciptakan norma-norma yang baru untuk menyesuaikan dan sekaligus

menjadi pembenar bagi langkah dan tindakan yang dilakukan

Keperawanan yang menjadi momok pengaturan laki-laki terhadap

perempuan dilakukan Ayu melalui tokoh Laila meskipun sosok ini mampu

melawan gender keperempuanannya. Semasa sekolah dia paling banyak

berlatih fisik. Naik gunung, berkemah, turun tebing, cross country, dan

lainlain jenis olahraga kelompok yang kebanyakan anggotanya lelaki.

Juga, tidur bersisian dengan kawan lelaki dalam tenda dan perjalanan. Tapi

dialah yang paling terlambat mengenal pria secara seksual. Pada masa itu

ada rasa bangga bahwa dia memasuki dunia lelaki yang dinamis. Ternyata

perlakuan itu tidak dapat dibawa tokoh Laila sampai dewasa. Ia tidak bisa

masuk ke dalam dunia pria dewasa. Tapi keperawanan Laila yang terjaga

seperti layaknya yang diagungkan budaya Indonesia justru menjadi

problema, seks Laila terhambat. Lelaki takut padanya. Keperawanan

dinilai sebagai tanggung jawab. Sehingga Sihar pun takut untuk

memperawaninya. Kerinduan Laila pada Sihar membuatnya mampu

melihat faktor lelaki pada diri Shakuntala.

Gabungan sosok Saman dan Sihar, dua lelaki yang dicintai Laila

muncul pada diri Shakuntala. Hingga akhirnya Laila melupakan

Shakuntala sebagai perempuan. Ketertarikan Laila ditanggapi Shakuntala

sehingga dalam Larung ini muncul sebuah relasi seksual di mana lelaki

benarbenar diabaikan. Dalam hal ini Ayu masih mencoba membela

kaumnya. Ia hanya ingin menyelamatkan Laila. Penggambaran tentang

dunia lesbian, yang benar-benar belum bisa diterima kultur Indonesia

Page 77: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

67

dilakukan Ayu dengan gambaran yang sangat indah lewat tokoh Laila dan

Shakuntala.

Shakuntala adalah seorang penari profesional yang memperdalam

ilmunya di New York. Ia bisa memerankan Sita dan Rahwana sekaligus

denga bertelanjang dada. Ketika ia menari seperti baling-baling, hingga

menjadi seperti gasing, ia merasa ada kelaki-lakian dalam dirinya. Ia

merasa bahwa dalam dirinya ada sisi perempuan dan sisi laki-laki. Ia

seorang biseks. Sejak kecil, ia sudah membenci ayahnya, karena ayahnya

sering menghambat ruang geraknya. Shakuntala saat melihat Laila sedih

karena gagal kencan dengan Sihar, Shakuntala menghiburnya dengan

mengajak menari tango, sebuah tarian dengan gerakan-gerakan angkuh.

Saat menari itulah kelelakian Shakuntala tumbuh dan ia mengajak Laila

tidur. Sedangkan Yasmin, yang sudah bersuamikan Lukas Hadi Prasetyo,

berselingkuh dengan Romo Wis, panggilan Athanasius Wisanggeni, yang

berganti nama menjadi Saman saat berada dalam status buronan.

Mereka melakukan hubungan seksual saat Yasmin dan Saman

berada di Pekanbaru, ketika Saman mau dilarikan ke Amerika. Sementara

Cok adalah perempuan yang sejak duduk di bangku SMA sudah menganut

aliran freesex. Ia bahkan pernah dipindahkan ke SMU di Bali gara-gara

orangtuanya menemukan kondom di tas sekolahnya. Di Bali, justru

petualangan seksnya semakin menjadi-jadi hingga menginjak dewasa. Ia

tidur dengan banyak lelaki, di antaranya dengan menjadi simpanan pejabat

militer, Brigjen Rusdyan Wardhana. Dengan pejabat militer itulah ia

mendapat berbagai fasilitas usaha, sehingga menjadi pengusaha yang

banyak duitnya. Ia pula yang menjebak Yasmin dan Saman menginap dua

hari di bungalownya, sehingga mereka berdua tak mampu

mempertahankan keinginan seksual. Saman yang memilih hidup selibat

justru merangsang Yasmin untuk segera memperjakainya.

Dengan menggunakan keempat tokoh perempuan itulah Ayu

Utami ingin menggempur lembaga perkawinan yang selama ini

disakralkan oleh sebagian besar masyarakat kita. Laila dan Cok dengan

Page 78: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

68

sadar merusak rumah tangga orang lain. Dalam hal ini, tentu yang

disalahkan tidak hanya pihak perempuan, tapi juga pihak laki-laki, baik

Sihar maupun Brigjen Rusdyan Wardhana.

Sementara Yasmin dengan sadar pula merusak rumah tangganya

sendiri dengan memperjakai Romo Wis, dan mengabadikan

perselingkuhan itu. Sedangkan Shakuntala yang biseks memposisikan

dirinya di luar lembaga perkawinan yang lazimnya buat kalangan

heteroseks. Sedangkan peran tokoh dalam novel Larung diawali dengan

tokoh Larung yang akan membunuh neneknya. Nenek Larung yang

menikah dengan seorang Belanda dan kemudian menikah lagi dengan

seorang gerilyawan, pada akhirnya harus dibunuh oleh cucunya sendiri

(Larung Lanang), karena nenek yang berusia 120 tahun itu tidak mati-mati

meskipun napas dan tubuhnya bau. Nenek itu akhirnya dibunuh Larung

setelah Larung mendapatkan enam cupu. Pertemuan Larung dengan

Saman terjadi ketika mereka berencana melarikan tiga aktivis Solidarlit,

yaitu Wayan Togog, Bilung, dan Koba. Pelarian yang dimulai dari

peristiwa 27 Juli 1996 dari Jakarta yang dibawa ke Pulau Kijang oleh

Larung. Mereka sepakat akan bertemu di pelabuhan Pelni.

Larung adalah tujuan yang akan disampaikan oleh Ayu Utami. Hal

ini terlihat ari diri Ayu sendiri yang menuntut adanya persamaan derajat

dengan laki-laki. Novel ini mengandung kekayaan simbolisme yang

digunakan oleh Ayu Utami baik secara langsung maupun tak langsung

mengkritik sistem patriarki. Karakter tokoh perempuan dari lingkungan

kelas ekonomi menengah ke atas memiliki karakter yang tegas, mandiri,

berkeinginan untuk maju, setia pada komitmen yang telah dibangun

bersama, dan berani menghadapi kenyataan. Peran perempuan dalam

novel Saman dan Larung adalah perempuanperempuan yang aktif,

berpendidikan, dan mandiri. Mereka menuntut adanya persamaan sederat,

hal ini terlihat dalam tokoh: Laila, wanita aktif yang belum menikah dan

menjadi fotografer; Yasmin Moningka menjadi pengacara di kantor

ayahnya sendiri. Ia juga sudah mendapat izin advokad yang tidak semua

Page 79: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

69

lawyer punya; Shakuntala seorang penari, sejak kecil ia menari. Ia

mendapat beasiswa untuk melanjutkan tarinya di New York, selain itu ia

juga melakukan pementasan; dan Cok nama lengkapnya Cokorda Gita

Magaresa, seorang pengusaha hotel. Ia lulusan sekolah perhotelan di

Sahid. Tokoh perempuan dalam novel Saman dan Larung juga menentang

sistem patriarki, ini terlihat dari sikap Shakuntala yang sangat membenci

bapaknya, ia merasa bapaknya selalu mengatur hidupnya, dari masalah

sekolah, teman hidup, dan pandangan tentang perkawinan. Aturan dan

norma yang selama ini dianut Bapaknya sangat ia benci, bahkan sejak

berusia 9 tahun dia sudah tidak perrawan lagi. Bapak merupakan simbul

partiarki, ia sangat tidak setuju dengan sistem tersebut.

Yasmin yang aktif merupakan simbol perempuan yang melawan

norma dan adat yang berlaku dalam masyarakat. Satu sisi ia masih

mengikuti tradisi, menikah dan taat pada suami, tetapi di sisi lain ia

mengikuti modernisasi budaya yang masuk dalam masyarakat, yaitu

berselingkuh dengan Saman. Perilaku Yasmin merupakan simbol

pergeseran budaya tradisi ke budaya baru yang modern. Tokoh Laila

merasa terbebaskan dari tanggung jawab terhadap orang tuanya dan istri

Sihar. Ketika di New York jarak geografis menciptakan sebuah ruang

psikologis antara dirinya dan pengharapan-pengharapan kultural dan sosial

Indonesia, akhirnya dia merasa sepenuhnya dan seorang diri memegang

kontrol atas tubuhnya. Tokoh Laila menjaga keperawanannya bukan hanya

karena berdasarkan pertimbangan religius. Kenyataannya dia nampaknya

kurang peduli tentang berdosa pada Tuhan dibandingkan rasa berdosanya

terhadap orang-orang yang dekat dengannya, yaitu orang tuanya dan istri

Sihar.

Page 80: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

70

C. Implikasi Terhadap Pembelajaran Sastra di Sekolah

Pendidikan memang sebuah yang telah melekat pada terlebih secara

modern saat ini. Dalam upaya mencapai tujuan pendidikan, trutama di sekolah,

maka diciptakanlah kurikulum. Kurikulum berisis mata pelajaran yang diajarkan

oleh guru sesuai dengan bidang mata palajaran. Dalam kurikulum mata pelajaran

bahasa dan sastra Indonesia, sastra kini menjadi satu kesatuan yang tidak dapat

dipisahkan dari pembelajaran bahasa Indonesia.

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah menengah pertama dan

sekolah menengah atas. Penelitian ini difokuskan pada Satuan Pendidikan yakni

sekolah menengah atas. Penelitian ini difokuskan dengan Aspek Membaca.

Standar Kompetensi yang termuat di dalamnya adalah Memahami Pembacaan

Novel. Kompetensi Dasarnya adalah: Menjelaskan Unsur-unsur Instrinsik dari

pembacaan penggalan novel. Indikator yang perlu dicapai: (1) siswa dapat

menyampaikan sinopsis novel secara lisan berdasarkan pemahamannya terhadap

cerita, (2) siswa dapat mengidentifikasi unsur instrinsik novel yang meliputi

penokohan, alur, serta tema dan amanat, (3) siswa dapat menentukan karakter

tokoh utama yang ada di dalam novel.

Pada standar kompetensi tersebut, siswa diajak untuk mengenal unsur-

unsur pembanguan novel, baik intrinsik maupun ekstrinsik. Siswa diajak

membaca dan memahami kedua unsur tersebut. Setelah mengerti mengenai unusr-

unsur tersebut, maka siswa melakukan analisis agar mampu menjawab tujuan

pembelajaran sastra. Dalam pembelajaran tersebut, maka sudah pasti dibutuhkan

novel sebagai bahan ajar.

Temuan ini sangat penting dipahami dan memperhatikan nilai-nilai yang

terkandung didalam novel karena nilai-nilai tersebut sangat berguna bagi

kehidupan serta penelitian ini dapat menambah wawasan terutama dibidang

pendidikan.

Kelebihan novel jika dijadiak sebagai bahan pengajaran tambahan yaitu

siswa dapat menikmati bacaan tersebut. Walau telah disadari bahwa kemampuan

tiap siswa berbeda-beda, namun jika guru sampai memberikan rangsangan atau

Page 81: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

71

setidaknya mempu menarik perhatian siswa melalui novel, ,maka kemampuan

membaca siswa akan meningkat. Demikian pula harapannya dengan peningkatan

pemahaman siswa tidak hanya dalam bidang sastra akan tetepi dapat memahami

makna pembelajaran lannya yang bisa dipelajari dari novel.

Salah satu novel yang menjadi kajian peneliti adalah novel Larung karya

Ayu Utami dengan fokus kajiannya adalah sikap dan pandangan hidupp tokoh

larung sebagai tokoh utama dalam novel Larung dan implikasinya terhadap

pembelajaran sastra di sekolah. Setelah adanya penelitian ini siswa dapat siswa

dapat menentukan karakter tokoh yang ada di dalam novel melalui analisis

pandangan hidup tokoh, sesuai dengan dengan kompetensi dasar dalam

pembelajaran sastra.

Pandangan hdidup yang menjadi fokus dalam kajian ini selain dapat

memberikan pengetahian kepada siswa mengenai karakter tokoh juga dapat

memberikan informasi kepada siswa mengenai hubungan karya sastra sebagai

cerminan masyarakat dengan penggambaran tokoh dalam cerita. Pandangan hidup

yang tercermin oleh tokoh-tokoh dalam cerita merupakan hasil dari pengaruh

lingkungan dimana tokoh itu diceritakan. Sebagaimana fungsi karya sastra sebagai

refresntatif dari kehidupan masyarakat maka nilai-nilai yang ada dan berlaku

dalam masyarakatpun menjadi pembahasan sastra kaitanhya dengan kajian

sosiologi sastra yang mengungkap fakta-fakta sosial sastra dan masyarakat.

Salah satu pengajaran sastra yaitu untuk meningkatkan pengetahuan

budaya. Yang dimaksud pengetahuan dalam hal ini yaitu mengandung suatu

pengetian yang luas. Dengan berbagai cara, kita dapat menguraikan dan menyerap

pengetahuan semacam itu dalam karya sastra. Sebagai contoh banyak fakta-fakta

yang diungkapkan dalam karya sastra khususnya novel, tetapi masih banyak juga

fakta-fakta yang harus kita gali dari sumber-sumber lain untuk memahami situasi

dan problematika khusus yang dihadirkan dalam suatu karya sastra.

Novel Larung karya Ayu Utami menampilkan bermacam-macam tokoh

begitu pun dengan karakter dari masing-masing tokoh tersebut. Seseorang yang

yang membaca novel biasanya tertarik dengan perespsi, penafsiran dan

pemahaman tokoh-tokoh yang dihadirkan pengarang. Para siswa dapat dapat

Page 82: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

72

membaca dan menanggapi bagaiman perwatakan tokoh disampaikan oleh

pengarang sehingga pesan yang ingin disampaikan pengarang akan mamapu

ditangkap pembaca, dan paling penting agar siswa mampu membina pemahaman

mereka mengenai makna atau nilai kehidupan yang terefleksi di dalamnya.

Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan karya sastra akan

lebih menyenangka ketika siswa secara tidak langsung akan terlibat ke dalam

cerita yang ditawarkan pengarang. Siswa tidak akan merasa digurui, sehingga

pembelajaran mengenai pandangan hidup dan sikap hidup tokoh dalam cerita

mudah diserap oleh siswa dan tujuan pembelajaran sastra dapat tercapai.

Page 83: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

73

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap novel Larung karya

Ayu Utami, maka penulis mempu menyimpulkan hal sebagai berikut.

1. Simpulan dari hasil penelitian diperoleh dengan deskripsi sebagai brikut;

Sikap dan pandangan hidup yang ditampilkan tokoh meliputi: pandangan

tentang yang Illahi atau agama, pandangan kebajikan, pandangan tentang

sesama atau manusia dan pandangan tentang gender yang ditampilkan

tokoh dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain: orang lain yang dianggap

penting, kebudayaan, politik atau organisasi, faktor emosi dalam diri

individu.

2. Nilai sikap dan pandangan hidup yang dihadirkan tokoh-tokoh dalam

novel akan membanti siswa dalam memahami nilai soaial masyarakat yang

ada dalam karya sastra dan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di

sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas dapat membantu

memenuhi Standar Kompetensi yang termuat di dalam pembelajaran sastra

yang meliputi kompetensi dasar menjelaskan Unsur-unsur Instrinsik dari

pembacaan penggalan novel. Indikator yang perlu dicapai: (1) siswa dapat

menyampaikan sinopsis novel secara lisan berdasarkan pemahamannya

terhadap cerita, (2) siswa dapat mengidentifikasi unsur instrinsik novel

yang meliputi penokohan, alur, serta tema dan amanat, (3) siswa dapat

menentukan karakter tokoh utama yang ada di dalam novel.

Page 84: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

74

B. Saran

Berdasarkan penelitian ini maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai

berikut

1. Penelitian yang mengungkapkan tentang sikap dan pandangan hidup tokoh

dalam novel Larung ini masih terbatas pada kajian yang bersifat struktural

sosiologi sastra. Oleh karena itu masih sangat terbuka kemungkinan untuk

melakukan kajian lebih lanjut, khususnya diarahkan pada masyarakat

pembaca. Kajian dapat dilakukan dengan memanfaatkan pendekatan

resepsi sastra.

2. Dalam pembelajaran Bahasa dan sastra Indonesia diharapkan dapat

memberikan gambaran kehidupan masyarakat agar siswa dapat memahami

mengenai nilai sosial yang ada dalam kehidupan masyarakat.

Page 85: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

DAFTAR PUSTAKA

Damono, Sapardi Djoko. 1984. Sosiologi Sastra Sebuah Pengantar Singkat.

__________. 2002. Pedoman Penelitian Sosiologi Sastra. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.

Endraswara, Suwardi. 2004. Metodelogi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Widyatama.

Escarpit, Robert. 2005. Sosiologi Sastra. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Faruk. 2010. Pengantar Sosiologi Sastra.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hasanuddin WS, Prof, Dr., M. Hum (editor). 2004. Ensiklopedi Sastra

Indonesia, Bandung: Tiaian Ilmu Harapan

Hawton, Jremi. 1986. Atudying the Novel An Introduction, New York

Ikwanudian Nasution,2006. Sastra dari Perspektif Kajian Budaya: analisis

novel saman dan larung Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Vol II no. 1

tahun

Junus, Umar. 1981. Resepsi Sastra: Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Gramedia.

Luxemburg, dkk. 1984. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia.

Minderop, Albertin. 2011.Metode Karakterisasi Telaah Fiksi.Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Nurgiyantoro, Burhan. 2002. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajahmada University Press.

Ratna, Nyoman Kutha.2004. Teori, Metode dan Teknik Penelitian Sastra dari

Strukturalisme hingga Postrukturalisme: Perspektif Wacana Naratif,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Ratna, Nyoman Kutha.2009. Paradigma Sosiologi Sast . Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Sarumpaet., and Toha, Riris K (ed). 2002.Sastra Masuk Sekolah. Magelang:

Indonesiatera

Page 86: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

Sayuty, Susminto A.2001 Berkenalan Dengan Prosa Fiksi

Yogyakarta:Gama Media

Semi, Atar.1998. Anatomi Sastra, Padang: Angkasa Raya.

Soekanto, Soerjono. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Grafindo Persada

Sumardjo, Jakob. 1979. Masyarakat dan Sastra Indonesia. Yogyakarta: Nur Cahaya.

Sumardjo, Jacob dan K.M. Saini.1988. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: PT.

Gramedia

Stanton, Robert. 2007. Teori Telaah Fiksi. Yogyakarta: Putaka Pelajar

Utami, Ayu. 2001. Larung. Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia

Wallek, Rene dan Austin Warren.1989.Teori Kesusastraan, diterjemahkan ke

dalam bahasa Indonesia oleh Melani Budianata, Ph.D., Jakarta: Gramedia, Cetakan Pertama.

Page 87: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

NAMA

NIM

Program Studi

Judul Skripsi

LDMBAR UJI REFERENSI

Zakiyah

r09013000010

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Sikap Pandangan Hidup Tokoh dalam Novel Larung

Karya Ayu Utami dan Implikasinya Terhadap

PeDbelajaraD Sastra di Sekolah

Dosetr Pembimbitrg : Dra. Mahmudah Filriyah ZA, M. Pd.

No Judul Buku Paraf

I

Damono, Sapardi Djoko.1984. Sosiologi Sastru Sebuah

Pengantar Singfurt. .2002.

Pedono Penelitidn Sosiologi Sasta. la'kartal

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional

)Endraswara, Su]vardi. 2004. Metode logi Penelitian

Sarta. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Widyatama

3

Escarpit, Robert. 2005. Sosiologi Saslra. lakafiai

Yayasan Obor Indonesia. W4

F aitk. 2OIO. P engantar Sos iolo gi Sasfa.y ogydkafta:

Pustaka Pelajar

5

Hasanuddin WS, P.of, Dr., M. Hum (editor). 2004.

Ehsiklopedi Saslru Indonesia, Bwd'txrg:- TiaiarJ

Ilmu Hampan

6

Hawton, Jremi. 1986. Atudying the Novel An

Inttoduction, New York ,%,/

7

Ikwanudian Nasution 2006. Sastra dqti Petspektd

Kajisn Budays: dnalisis ho\)el saman dan

larung JlrmalllmiahBahasa dan Sasha Volll

no. I tahun

Page 88: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

8

Luxemburg, dkt. 1984. Pengantar llmu Sastra. Jakofial

Gramedia ry9

Minderop, Albertin. 20ll.Metode Karakterisasi Telaah

Iii.rr.Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia

l0

Made ,2005. Perrrbindafl Kritik sastra Indofiesid,

Bandungi :Algkasa.

l1

Nurgiyantorc, Burhan. 2002. Teoti Pengkajian Fiksi.

Yogyakarta: Gajahmada Univelsity Press. ryt2

Natawijay4 Suparman. 1981. Aprcsidsi Sastra

,Brda),, Jakarta: PT. Intermasa

l3

Ratn4 Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode dan

Teknik Peheli,ian Sastrq dari

Struh*ali$fie hingga Posffukturalisme:

Perspektif Wacana Naratif, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar 2004

14

Ratna, Nyoman Kutha.2009. Parudigma Sosiologi

Sas/ra . Yogyakafla: Pustaka Pelajar

'W,/l5

Rahmanto, B. 1989. Metode Pehgajaran Saslrq:

Pegangan Gulu Pengajar SaJtr4 Yogyakarta:

Kanisisus,

t6

Soekanto, Soerjono. 2002. Sosiologi Suotu Penqdntar.

Jakarta: G.afi ndo Persada

t7

Sumardjo, Jakob. 1979. Masyarakat ddh Sastra

Indonesia. Y ogyakaia: Nur Cahaya. %/l8

Sumadjo, Jacob dan K.M. Saini.l988. Apresiasi

Kesusasfiaan. Jakarta: PT. Cramedia ,%,/

t9

Stanton, Robert. 2007. Teori Telaah Fiksi. Yogyakarta:

Putaka Pelajar

20

Utemi,2002. A1u. Larung. Jakarla : Kepustakaan

Populer Gramedia %/

Page 89: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

. _+8w8ts ffi *?(

2t

, and Toha Rkis K (ed). 2002.Sasba

Masuk SekolaL Magelang: Indonesiater4

22

Sayuty, Susmhto A.2001 Betkendlqn Dengan Prosa

Fiksi . Yogyakarta:Gama Media,

2f

lemi, Al"t-1998. Anotoni Sa.rr4 Padang: Angkasa

Raya.

24

Sukada, Made 2005 , Pembinadn Kritik sdsba

Ind on6 iq Bar1diJ(rg.,, AryYasa.

25

Wallek, Rene dan Austin Wa.ren.l989 .feori

Ke$usdshdan, diterjcmahkan ke dalam bahasa

Indonesia oleh Melani Budianata, Ph.D.,

Jakarta: Gramedia, Cctakan Pertama.

Page 90: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Nama Sekolah : SMP/MTs

Mata pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas/semester : XII/I

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Standar Kompetensi

Menerangkan sifat-sifat tokoh dari kutipan novel yang dibacakan

Kompetensi Dasar

Memahami wacana sastra melalui kegiatan mendengarkan pembacaan novel

Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu membaca cerpen dengan baik

Siswa mampu mampu memahami unsur-unsur instrinsik novel

Siswa mampu menganalisa unsur-unsur instrinsik dalam novel

Siswa mampu menganalisa sifat-sifat tokoh dalam novel

Nilai yang ditanamkan: Jujur, Kreatif, Kerja keras, Berani, Percaya Diri, Rasa

ingin tahu, Komunikatif, dan Tanggung Jawab.

A. Indikator Pencapaian Kompetensi

Menceritakan kembali isi novel

Menjelaskan unsur-unsur instrinsik novel

Menjelaskan sifat-sifat tokoh dalam novel

B. Materi Ajar

Pengertian novel

Unsur-unsur instrinsik novel

Menerangkan sifat tokoh dan implementasinya

C. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Pembelajaran Kontekstual

2. Metode : Diskusi kelompok, tanya Jawab, dan ceramah

3. Model Pembelajaran : Pembelajaran kooperatif

Page 91: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

D. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan (6 X 40 Menit)

1. Kegiatan awal (10)

a. Guru membuka pelajaran (doa/salam), kemudian presensi kehadiran siswa

b. Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran

c. Guru memberikan motivasi kepada peserta didiknya agar semangat dalam belajar

dan berprestasi

2. Kegiatan inti (70)

a. Eksplorasi

1) Siswa bersama guru bertanya jawab tentang novel

2) Siswa bersama guru mendiskusikan unsur-unsur instrinsik novel

3) Siswa menentukan unsur-unsur instrinsik pada novel

4) Siswa menentukan sifat-sifat tokoh pada novel

b. Elaborasi

1) Siswa menyimak pemaparan materi yang disampaikan oleh guru

2) Siswa ditugaskan untuk mencatat pokok-pokok materi

3) Salah satu siswa menyampaikan hasil analisa unsur-unsur instrinsiknya

4) Siswa yang lain menanggapi (memberi tambahan, kritik, dan saran) kepada

siswa yang menyampaikan pendapatnya

c. Konfirmasi

1) Siswa bersama guru membahas tanggapan yang telah disampaikan

2) Siswa bersama guru memberikan apresiasi positif pada diskusi yang dilakukan

3) Guru memberikan penguatan tentang materi yang sudah dibahas

3. Kegiatan penutup

a. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dibahas

b. Guru menyampaikan tugas untuk membuat analisa unsur-unsur instrinsik novel

yang telah ditentukan

c. Guru menyampaikan tugas untuk membuat analisa tokoh dan sifat-sifat tokoh

dari novel yang telah ditentukan

Page 92: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

Alat/ Bahan/ Sumber

Buku Intisari Bahasa dan sastra Indonesia untuk SMA, Diana Nababan, Jakarta:

Kawan Pustaka 2008

Kumpulan contoh cerpen

Laptop

LCD dan proyektor

E. PENILAIAN

Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran

Indikator pencapaian

Penilaian

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen Soal/Instrumen

i. Mampu mencatat

unsur-unsur instrinsik

novel yang telah

dijelaskan

ii. Mampu menganalisa

unsur-unsur instrinsik

yang terdapat dalam

novel

iii. Mampu menganalisa

sifat-sifat tokoh yang

terdapat dalam novel

iv. Menyampaikan

kembali secara lisan

Tes tulis

Uraian 1. Catatlah unsur-unsur instrinsik

novel!

2. Buatlah analisa mengenai

unsur-unsur instrinsik novel!

3. Buatlah analisa mengenai sifat-

sifat tokoh novel

4. Sampaikan secara lisan hasil

tulisanmu kepada teman yang

lain!

Afektif

SK

KD

NAMA SISWA KARAKTER YANG DIHARAPKAN

Jumlah (1) (2) (4) (5) (6)

Page 93: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

Kriteria penilaian

Butir Soal

Kriteria Skor maksimal

1) Catatlah unsur-unsur instrinsik

novel!

2) Buatlah analisa mengenai unsur-

unsur instrinsik novel!

3) Buatlah analisa mengenai sifat-

sifat tokoh novel

4) Sampaikan secara lisan hasil

tulisanmu kepada teman yang

lain!

1) Mencatat secara runtut unsur-unsur

instrinsik novel

2) Membuat analisa unsur-unsur

instrinsik novel

3) Membuat analisa sifat-sifat tokoh

novel

4) Menyampaikan secara lisan hasil

tulisan dengan runtut dan bahasa

yang baik

100

100

100

100

JUMLAH 300

Nilai akhir = (1)+(2)+(3) /3

Depok, 9 Oktober 2013

Mengetahui,

Kepala ...............……………

(__________________________)

NIP / NIK : ..........................

…..,………………… 20 …….

Guru Mapel Bhs Indonesia.

(_______________________)

NIP / NIK : ..........................

Page 94: SIKAP DAN PANDANGAN HIDUP TOKOH DALAM NOVELrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27710/1/ZAKIYAH... · Sahabat-sahabat UKM PRAMUKA, MANJA SCOUT, ... sikap dan pandangan

Nomor I Un.ol/F. l A(M .01.31...........12011Lamp. :-HaI ; Birabingan SMpsi

YtlL

Pembimbiry SkdpsiFaldtas lllBu Tdbiyah da't KeguruantlN Sldif HidayatullahJakarta"

A s sa lota' a I oi htm w r.w b.

Deogar ini diheapkan kesediae Sauda'a untuk(mated,/teknis) p€,lulis@ skipsi mahasiwa:

Jakdt4 29 Oktober 2013

me,qiadi pqnbimbing I/II

Zakiyah

109013000010

Pendidikan Batasa daa Sastra hdonasia

!,[rSilsp drr Peud{tgu Eftlup Tokoh dshD Novel laru,rg Itrry,

Ayo Utani dan Impliksliny. teftadap Pembclajar.! Sastra di

SekoLh

Judul tef,sebot telah disstujui olet Jufisan yang b€rsanekuho pada trnggal 29 Oldob{r 2013 ,abstraksilou tu e lerlam.pn Saudara dapat melakukan p€rubahan redaksioMl padajudul t€isebur.Apabila p€iEb,le sub$aNial diegge pef,ln, mohor pembimbing m€aghuburgi Jurrrset€rlebra dahulu.

Bimbtugar skipsi itri dih.ueka r selesai daldr waktu 6 (ensm) bulaD, de dest dip€rpanjamgselea 6 (eo&a) bulm b€dkufnya tdpa surd p€rpaajmgm.

Atas perhrtie daa kerja s@a S&d64 kani u.4km tedma kasih.

Wassa|artu' alaikut t vt- wb.

Lr<tronesia

Nma

NIM

Julusan

S€mester

Judt Shipsi

l. D€tan FITK2. Mahasiswa ybs-

.. KEIIENTERIA'{ AGAMAt.'- : utN JAKARTAFITK!k&JB],eNo95cjP6l1g12@*d.

FORM (FR)

No. Dokrmen : FITK-FR-AKDo81Tgl. Terbit : l Maret 2010No- Rovisi: : 01

Hal 1t,l

SURAT BIMBINGAN SKRIPSI