sik babi bab 2 oke

23
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keberadaaan Rumah Sakit berperan membantu atau melayani masyarakat di bidang kesehatan. Rumah Sakit merupakan lembaga social yang memberikan pelayanan kesehatan serta memiliki sifat sebagai suatu lembaga yang tidak ditujukan untuk mencari keuntungan atau non profit organization. Selain itu juga, Rumah Sakit sebagai salah satu organisasi pelayanan dibidang kesehatan telah memiliki otonomi, sehingga pihak rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dengan manajemen yang seefektif mungkin. Hal ini disebabkan oleh setiap pengambilan keputusan yang tidak tepat akan berakibat pada inefisiensi dan penurunan kinerja rumah sakit. Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang dengan pesat pada saat ini. Dengan kemajuan teknolog iinformasi, pengaksesan terhadap data atau informasi yang tersedia dapat berlangsung dengan cepat, efisien serta akurat (S, Fuad, dkk, 2014). Teknologi yang berkembang sangat cepat membuat pengaruh yang begitu besar dalam semua lapisan kegiatan, termasuk dalam dunia kerja di suatu perusahaan atau institusi, yang mengharuskan beradaptasi dengan teknologi untuk membantu kegiatan bidang kerja masing-masing bidang (Jaya, 2011).

Upload: arvitakumalasari

Post on 17-Dec-2015

223 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jurnal

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keberadaaan Rumah Sakit berperan membantu atau melayani masyarakat di bidang kesehatan. Rumah Sakit merupakan lembaga social yang memberikan pelayanan kesehatan serta memiliki sifat sebagai suatu lembaga yang tidak ditujukan untuk mencari keuntungan atau non profit organization. Selain itu juga, Rumah Sakit sebagai salah satu organisasi pelayanan dibidang kesehatan telah memiliki otonomi, sehingga pihak rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dengan manajemen yang seefektif mungkin. Hal ini disebabkan oleh setiap pengambilan keputusan yang tidak tepat akan berakibat pada inefisiensi dan penurunan kinerja rumah sakit.Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang dengan pesat pada saat ini. Dengan kemajuan teknolog iinformasi, pengaksesan terhadap data atau informasi yang tersedia dapat berlangsung dengan cepat, efisien serta akurat (S, Fuad, dkk, 2014). Teknologi yang berkembang sangat cepat membuat pengaruh yang begitu besar dalam semua lapisan kegiatan, termasuk dalam dunia kerja di suatu perusahaan atau institusi, yang mengharuskan beradaptasi dengan teknologi untuk membantu kegiatan bidang kerja masing-masing bidang (Jaya, 2011).Terkait dengan Rumah Sakit, informasi sangat perlu diberikan kepada masyarakat khususnya pasien di Rumah Sakit. Informasi yang ada di Rumah Sakit ada dalam bentuk sistem informasi Rumah Sakit. Sistem informasi Rumah Sakit merupakan sebuah sarana sebagai penunjang pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Sistem informasi kesehatan yang efektif memberikan dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan di semua jenjang, bahkan di puskesmas atau rumah sakit kecil sekalipun. Bukan hanya data, namun juga informasi yang lengkap, tepat, akurat, dan cepat yang dapat disajikan dengan adanya sistem informasi kesehatan yang tertata dan terlaksana dengan baik. Dengan dukungan teknologi informasi yang ada sekarang ini, pekerjaan pengelolaan data dengan cara manual dapat digantikan dengan suatu sistem informasi dengan menggunakan komputer, sehingga pengelolaan data dapat lebihcepat, mudah serta akurat (S, Fuad, dkk, 2014).Sangat menjadi kendala apabila jika informasi yang tersedia tidak mampu memberikan informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan. Kecanggihan teknologi bukan merupakan suatu jaminan akan terpenuhinya informasi, melainkan sistem yang terstruktur, handal dan mampu mengakodomodasi seluruh informasi yang dibutuhkan yang harus dapat menjawab tantangan yang dihadapi. Integrasi Sistem Informasi Rumah Sakit merupakan aplikasi yang berkembang untuk kebutuhan management Rumah Sakit baik swasta maupun negeri, dimana sistem ini sudah di dukung dengan fitur dan modul yang lengkap untuk operasional Rumah Sakit dengan adanya applikasi ini di harapkan dapat membantu operasional rumah sakit dan dapat meningkatkan pelayanan rumah sakit(S, Fuad, dkk, 2014).

B. PERMASALAHAN

Tidak dapat dipungkiri, permasalahan yang terjadi terkait dengan sistem informasi di Rumah Sakit sampai saat ini masih ditemukan. Permasalahan terkait sistem informasi di Rumah Sakit bisa saja masalah yang kompleks. Salah satu permasalahan yang terjadi umumnya adalah sistem informasi Rumah Sakit yang masih manual. Contohnya saja sistem informasi yang ada di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar. Permasalahan sistem informasi di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar adalah manualnya informasi terkait pengolahan data dan pencarian berkas rekam medis. Rumah Sakit Wahidin telah menggunakan informasi mana manajemen sejak tahun 2005 yang telah dikelola oleh vendor, namun pada awal tahun 2012 sistem informasi yang ada telah dikelola oleh rumah sakit itu sendiri dan telah diterapkan ke semua bagian pelayanan, terutama pelayanan medis. Salah satu bagian pelayanan medis di Rumah Sakit Wahidin Makassar telah menggunakan sistem informasi manajemen, yaitu instalasi rawat jalan. Namun dalam pengolahan datanya masih menggunakan cara manual karena sistem yang sudah vberjalan saat ini masih belum mampu mengukur validnya data, sehingga proses ini membutuhkan waktu yang lama dalam pembuatan laporan yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan kebijakan. Akibat dari permasalahan yang ada, pasien sering mengeluhkan bahwa pelayanan rekam medis terkait pengolahan ata dan pan pencarian data rekam medis terkesan lama dan membuang banyak waktu. Padahal pada saat tertentu pasien sangat membutuhkan pengolahan data dan pencarian data yang cepat untuk dilakukan pengambilan keputusan. Hal ini juga menunjukkan bahwa pelayanan rekam medis yang ada belum tersedia sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pasien. Dalam penelitian yang pernah dilakukan oleh Triwahjono (2010) dinyatakan bahwa sistem manual kesehatan di Rumah Sakit Wahidin Makassar tidak fleksibel, karena melihat dalam pengolahan data manual yang mempunyai banyak kelemahan yang membutuhkan waktu yang lama, keakuratannya juga kurang dapat diterima, karena memungkinkan kesalahan yang besar. Masalah lain yang ditemukan yaitu membuat penduplikasian data. Adapun penyebab masalah dari pengolahan data manual yaitu adanya selisih antara informasi yang diberikan oleh sitem kmputer dengan manual untuk mengatasi kesalahan input, sedangkan penyebab masalah untuk pencarian data pasien yaitu tidak adanya sistem yang tersentralisasi (electronic medical record) membuat data pasien sulit dicari. Kebutuhan pengguna untuk pengembangan sistem informasi rawat jalan, yaitu kebutuhan akan sistem yang mampu mendukung dalam pengolahan data dan dapat menyajikan informasi langsung kepada pihak manajerial salah satunya yaitu kepala instansi rawat jalan.

BAB IIPEMBAHASANA. SISTEMSistem didefinisikan dalam pengertian yang bervariasi. George H. Bodnar (2000) mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem adalah sebuah kelompok terpadu dari interaksi bagian-bagian yang berfungsi secara bersama-sama dalam mencapai suatu tujuan (Wilkinson, 2000). Sistem dapat paling sederhana didefinisikan sebagai kelompok elemen yang saling terkait atau berinteraksi membentuk kesatuan yang utuh (O Brien, 2002). Sedangkan menurut Jerry Fith Gerald dalam buku Agus Mulyanto (2009), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu prosedur atau elemen yang saling berhubungan satu sama lain dimana dalam sebuah sistem terdapat suatu masukan, proses dan keluaran, untuk mencapai tujuan yang diharapkan.Menurut Agus Mulyanto (2009), suatu sistem mempunyai karakteristik agar sistem dapat dibedakan dengan sistem yang lain. Berikut ini macam-macam karakteristik suatu sistem, diantaranya :1. Komponen Sistem (component), dimana suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka disebut subsistem, sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalah lingkungannya.2. Batas Sistem (boundary) merupakan pembatas atau pemisah suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.3. Lingkungan Luar Sistem (environment) merupakan sesuatu di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang merugikan.4. Penghubung Sistem (interface) merupakan hal yang sangat penting, sebab tanpa adanya penghubung, sistem akan berisi kumpulan subsistem yang berdiri sendiri dan tidak saling berkaitan. Maka dari itu penghubung dapat juga didefinisikan sebagai tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi. 5. Masukan Sistem (input) merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem, dimana masukan tersebut dapat berupa bahan yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi (maintenance input), dan masukan yang diproses untuk mendapat keluaran (signal input). 6. Keluaran Sistem (output) merupakan hasil dari pemrosesan, yang berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan.7. Pengolah sistem (process) merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan. 8. Sasaran Sistem merupakan suatu tujuan yang ingin dicapai dalam sistem, agar sistem menjadi terarah dan terkendali.Selain itu, secara lebih jauh Agus Muriyanto (2009) juga menyatakan bahwa sistem pun dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang, sebagai berikut : 1. Sistem Abstrak dan Sistem FisikSistem Abstrak (abstact system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Misalnya, sistem agama/ teologi. Sistem Fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata. Misalnya, sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem transportasi.2. Sistem Alamiah dan Sistem BuatanSistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia. Misalnya, sistem tatasurya, sistem rotasi bumi. Sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia. Misalnya, sistem komputer, sistem transportasi.3. Sistem Tertentu dan Tak TentuSistem tertentu (deterministic system) adalah sistem yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Misalnya, sistem komputer karena operasinya dapat diprediksi berdasarkan program yang dijalankan. Sistem tak tentu (probabilistic system) adalah sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya, sistem persediaan. 4. Sistem Tertutup Dan Terbuka ( Open Sistem )Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan di luar sistem. Sebenarnya sistem tertutup tidak ada, yang ada adalah relatif tertutup. Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruh dengan keadaan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan output untuk subsistem yang lain.

B. INFORMASIInformasi adalah data yang telah diolah dan dianalisis secara formal, dengan cara yang benar dan efektif, sehingga hasilnya bermanfaat dalam operasional dan manajemen, informasi dapat pula berarti data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang (Mariana, 2009).Kualitas suatu informasi (quality of information) tergantung pada tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan. Akurat berarti suatu informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan, juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi dari suatu sumber informasi sampai ke penerima kemungkinan akan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Tepat pada waktunya berarti informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat karena informasi merupakan dasar atau landasan di dalam pengambilan suatu keputusan. Relevan berarti informasi yang disampaikan mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang/pemakai satu dengan lainnya dapat berbeda (Mariana, 2009).

C. SISTEM INFORMASISebuah sistem dalam pengertian sistem informasi, adalah sekelompok komponen yang saling terkait bekerja sama menuju tujuan bersama dengan menerima input dan menghasilkan output dalam proses transformasi yang terorganisir (O Brien, 2002).Sistem informasi secara teknis didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan (atau mendapatkan), memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan, koordinasi, dan pengawasan, sistem informasi juga dapat membantu manajer dan karyawan menganalisis permasalahan, menggambarkan hal-hal yang rumit, dan menciptakan produk baru. Sistem informasi berisi tentang orang-orang, tempat, dan hal-hal penting di dalam organisasi atau di lingkungan sekelilingnya. Tiga aktivitas di dalam sistem informasi akan memproduksi informasi yang dibutuhkan organisasi untuk membuat keputusan, mengendalikan operasi, menganalisis permasalahan dan menciptakan produk baru (Laudon, 2007).

D. RUMAH SAKITRumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (Menkes RI, 2013). Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat profesi dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan rumah sakit menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan dan penelitian serta mencakup berbagai tindakan maupun disiplin medis. Agar rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang demikian kompleks, rumah sakit harus memiliki sumber daya manusia yang profesional baik di bidang teknis medis maupun administrasi kesehatan. Menurut Sistem Kesehatan Nasional, fungsi utama rumah sakit adalah menyediakan dan menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan pasien. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 983/SK/XI/1992 rumah sakit umum memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, sedangkan untuk rumah sakit khusus memberikan pelayanan sesuai dengan kekhususannya. Pelayanan rumah sakit mencakup pelayanan kesehatan dan pelayanan administrasi. Pelayanan kesehatan itu sendiri meliputi pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, rehabilitasi medik dan pelayanan asuhan keperawatan. Pelayanan tersebut dilaksanakan melalui unit gawat darurat, unit rawat jalan dan unit rawat inap (Rahayu, 2009).

E. SISTEM INFORMASI RUMAH SAKITSistem informasi rumah sakit adalah suatu tatanan yang berurusan dengan pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian informasi, analisis dan penyimpanan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit. Penerapan informasi di rumah sakit meliputi medik, perawat, administrasi dan penunjang (Sabarguna, 2003). Menurut Sabarguna (2003), jenis sistem informasi di rumah sakit secara global terbagi atas :a. Sistem Informasi Rumah sakitMerupakan sistem informasi yang secara langsung untuk membantu pasien dalam pelayanan medis. Contoh: Sistem informasi di ICU, sistem informasi pada alat seperti CT Scan, USG.b. Sistem informasi AdministrasiMerupakan sistem informasi yang membantu pelaksanaan administrasi di rumah sakit. Contoh: Sistem informasi administrasi, billing system, farmasi, penggajian. c. Sistem informasi ManajemenMerupakan sistem informasi yang membantu manajemen rumah sakit dalam pengambilan keputusan. Contoh : Sistem informasi manajemen pelayanan, keuangan dan pemasaran.

F. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKITSistem informasi manajemen merupakan sistem buatan manusia yang berisi tentang manusia, kekuasaan, organisasi, kebijaksanaan, dan prosedur yang bertujuan untuk merencanakan dan mengontrol pekerjaan dalam organisasi. Tiga kegiatan utama sistem manajemen adalah perencanaan, pengontrolan, dan pembuatan keputusan (Sidartha, 1997). Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) sering dianggap sebagai senjata strategik manajemen dalam mengarungi kompetisi yang semakin ketat dalam persaingan produk pelayanan kesehatan. Sistem informasi menyajikan mengenai kegiatan operasional organisasi kepada para pelaku manajemen, sehingga dapat dilakukan perencanaan, pengendalian dan pengembangan strategik organisasi tersebut. Sistem informasi manajemen rumah sakit yang berlangsung menangkap, menyalurkan dan merekam data untuk di tampilkan sebagai informasi penting bagi manajemen (Mahmudin, 2003). Menurut Sabarguna (2003), pengguna dalam SIMRS dibagi dalam beberapa kategori, yaitu :1. "End User" yaitu individu yang pekerjaannya mencakup kreasi, pemrosesan dan distribusi dari informasi, mencakup operator komputer, supervisor, seluruh pihak manajemen.2. Pelanggan, yaitu individu yang menjadi objek dari SIM, mencakup para pasien yang datang berkunjung ke Rumah Sakit.Banyak ukuran yang dapat digunakan untuk menilai Sistem informasi diantaranya adalah dengan metode PIECES yang terdiri dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, Service (Whitten, 2006). Masing-masing kategori tersebut dapat dibagi lagi menjadi beberapa kriteria, yakni :1. Performance/Kinerja, diperlukan untuk menilai kinerja dari sistem informasi yang telah dirancang, terdiri dari :a. Throughput, dimana sistem dinilai dari banyaknya kerja yang dilakukan pada beberapa periode waktu.b. Respon time, yaitu delay rata-rata antara transaksi dan respon dari transaksi tersebutc. Audibilitas, yaitu kecocokan dimana keselarasan terhadap standar dapat diperiksa.d. Kelaziman komunikasi, yaitu tingkat dimana interface standar, protokol, dan bandwith digunakan.e. Kelengkapan, yaitu derajat di mana implementasi penuh dari fungsi yang diharapkan telah tercapai. f. Konsistensi, yaitu penggunaan desain dan teknik dokumentasi yang seragam pada keseluruhan proyek pengembangan perangkat lunak.g. Toleransi kesalahan, yaitu kerusakan yang terjadi pada saat program mengalami kesalahan. h. Generalitas, yaitu luas aplikasi potensial dari komponen program.2. Information and Data/Informasi dan Data, untuk menilai informasi yang dihasilkan dari data yang digunakan, terdiri dari :a. Accuracy (akurat), dimana informasi atas hasil evaluasi memiliki tingkat ketepatan tinggi. b. Relevansi Informasi, dimana informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan.c. Penyajian Informasi, dimana informasi disajikan dalam bentuk yang sesuai. d. Fleksibilitas Data, dimana informasi mudah disesuaikan dengan kebutuhan. e. Kelaziman data, yaitu penggunaan struktur dan tipe data standar pada seluruh program.f. Ekspandibilitas, yaitu tingkat dimana arsitektur, data atau desain prosedural dapat diperluas.3. Economic/Ekonomi, untuk menilai kinerja sistem informasi yang dihasilkan berdasarkan nilai ekonomis, terdiri dari : a. Reusabilitas, tingkat dimana sebuah program atau bagian dari program tersebut dapat digunakan kembali di dalam aplikasi yang lain.b. Sumber Daya, jumlah sumber daya yang digunakan dalam pengembangan sistem, meliputi sumber daya manusia serta sumber daya ekonomi. 4. Control and Security/Kontrol dan Keamanan, menilai tingkat keamanan dari sistem informasi, yang terdiri dari :a. Integritas, tingkat dimana akses ke perangkat lunak atau data oleh orang yang tidak berhak dapat dikontrol. b. Keamanan, yaitu mekanisme yang mengontrol atau melindungi program dan data. 5. Efficiency/Efisiensi, menilai tingkat kemudahan penggunaan dari sistem informasi yang digunakan, yang terdiri dari :a. Usabilitas, usaha yang dibutuhkan untuk mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan input, dan menginterpretasikan output suatu program. b. Perbaikan, usaha yang diperlukan untuk mencari dan membetulkan kesalahan pada sebuah program. 6. Service/Pelayanan, untuk mengetahui bagaimana sistem informasi meningkatkan kepuasan pelanggan, pegawai dan manajemen. a. Akurasi, yaitu ketelitian komputasi dan kontrol.b. Reliabilitas, tingkat dimana sebuah program dapat dipercaya melakukan fungsi yang diminta.c. Kesederhanaan, yaitu tingkat dimana sebuah program dapat dipahami tanpa kesukaran.G. PERMASALAHANRumah sakit telah melakukan pengaturan terhadap persediaan-persediaan yang dimilikinya dalam kegiatan operasionalnya. Akan tetapi, rumah sakit masih mengalami kesulitan dalam meningkatkan kinerja pengelolaan persediaan yang dilakukan agar dapat berjalan secara optimal. Hal ini terjadi karena rumah sakit masih menerapkan sistem pencatatan persediaan secara manual sehingga menyebabkan informasi persediaan yang dibutuhkan rumah sakit dalam menganalisa pengelolaan persediaan menjadi tidak begitu akurat, memerlukan waktu yang lama, dan biaya yang besar. Rumah sakit Wahidin Sudirohusodo (RSWS) Makassar telah menggunakan sistem informasi manajaemen tahun 2005 yang dikelola oleh vendor, namun pada awal tahun 2012 sistem informasi telah dikelola oleh rumah sakit itu sendiri dan diterapkan ke semua bagian pelayanan, terutama pelayanan medis. Salah satu bagian pelayanan medis di RSWS Makassar yang telah menggunakan sistem informasi manajemen yaitu instalasi rawat jalan. Namun dalam pengolahan datanya masih menggunakan cara manual karena sistem yang sudah berjalan saat ini belum mampu mengukur validnya data, sehingga proses ini membutuhkan waktu yag lama dalam pembuatan laporan yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan. Adanya permasalahan yang timbul pada sistem informasi rawat jalan RSWS Makasar selama ini, maka perlu mengembangkan sistem yang sudah ada. Dalam hal ini analisis kebutuhan menjadi langkah yang penting dalam proses pengembangan sistem informasi. Menurut Laudon dan Laudon (2008) kesalahan analisis kebutuhan adalah penyebab utama kegagalan sistem dan tingginya biaya pengembangan sistem, sistem yang dirancang disekitar sejumlah kebutuhan yang salah akan tidak bermanfaat dan harus dibuang karena kinerja yang buruk, atau harus dimodifikasi besar-besaran. Analisis masalah dan analisi kebutuhan terkait dengan sistem informasi rawat jalan RSWS Makassar selam aini masih terdapat permasalahan yakni terkait dengan pengolahan data yang dilakukan dengan cara manual. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Triwahjono (2010) dinyatakan bahwa sistem manual pelayanan kesehatan tidak feasible karena melihat dalam pengolahan data manual mempunyai banyak kelemahan yaitu membutuhkan waktu yang lama, kekauratannya juga kurang dapat diterima, karena memungkinkan kesalahan yang sangat besar. Menurut J. Supranto (2000) pengolahan data manual dilakukan untuk jumlah yang tidak terlalu banyak, pengolahan data secara manual biasanya memerlukan waktu yang lama karena harus meneliti satu per satu. Hal ini dibandingkan dengan data di rumah sakit terutama untu instalasi rawat jalan memiliki banyak data yang baru diolah dan bervariasi maka akan lebih memerlukan banyak waktu dan tenaga. Selain itu sistem manual tidak menjamin informasi yag dihasilkan bersih dari kesalahan dan kekeliruan karena tidak dapat mengetahui adanya eror pemrosesan data, memerlukan banyak pengunaan kertas. Untuk mengatasi masalah tersebut maka solusi masalah yang tepat adalah mengembangkan sistem informasi berbasis komputer yang dapat memberikan kemudahan dan keakuratan informasi (dengan klik link data/laporan yang ingin dibuka, sehingga memudahkan akses data/laporan oleh pihak manajerial). Solusi masalah ini sesuai dengan penelitian oleh Rahayu (2009) untuk membantu dalam kemudahan akses oleh pengguna sistem. Masalah lain yang ditemukan yaitu membuat penduplikasian data. Menurut Sochib (2012) sumber daya yang ada mempunyai hubungan dengan efisiensi, dengan kata lain bila sumber daya yang digunakan tidak boros, maka tidak efisiensi. Penyebab dari masalah yang telah ditemukan yaitu dibuat dari informasi yang dihasilkan oleh sistem manual dan komputerisasi terdapat selisih atau dengan kata lain informasi yang dihasilkan berbeda, sehingga oleh pengguna sistem baik kepala instalasi rawat jalan ataupun petugas berkaitan dengan pengolahan data masih menggunakan sistem manual dan kurang mengoptimalkan pengolahan data secara komputerisasi. Menurut Hall (2001) bahwa informasi menyebabkan pemakai melakukan suatu tindakan yang dapat dilakukan. Informasi seringkali didefinisikan sebagai data yang telah diproses, informasi ditentukan oleh efeknya pada para pemakai, bukan bentuk fisiknya. Hal ini juga didukungpada penelitian tentang sistem informasi pelayanan medis rawat jalan poliklinik kebidanan dan kandugan di RSUD kota Batam oleh Imbar (2012) bahwa suatu sisteminformasi yang dapat mempermudah proses dan kegunaannya dapat dirasakan dalam kehidupan nyata. Berdasarkan masalah sistem informasi di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, maka pengembangan sistem dilakukan berdasarkan kebutuhan pengguna yaitu mengembangkan sistem informasi dengan memperbaiki sistem yang berjalan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan reliabilitas (dapat dipercaya) bagi pengguna sistem. Menurut Mucthar (1999) salah satu indikator kualitas informasi yaitu bebas dari kesalahan, karena dengan demikian suatu sistem dapat dikatakan benar dan sesuai, sehingga user pun yakin dalam penggunaanya. Oleh karena itu dibutuhkan modul pengelolaan data ataupun pelaporan sebagai dasar perancangan sistem informasi yang mampu memenuhi kebutuhan user.

BAB IIIPENUTUP

DAFTAR PUSTAKAHall, James A. 2001. Sistem Informasi Akuntasi. Edisi Ketiga. Salemba Empat: JakartaLaudon Laudon, Kenneth C and Laudon, Jane P. 2008. Management Information System Managing The Digital Firm. Edisi 10. Buku 2. Salemba Empat : Jakarta.Muchtar, A.M. 1999. Audit Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Edisi ke-1. Andi Offset : Yogyakarta.Imbar, Radiant Victor dan Yuliusman Kurniawan. 2012. Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Medis Rawat Jalan Poliklinik Kebidanan dan Kandungan pada RSUD Kota Batam. Jurnal Sistem Informasi. Vol. 7 No. 1.Rahayu, Sri. 2008. Pengembangan Model Sistem Informasi Rumah Sakit pada Instalasi Radiologi Rawat Jalan untuk Mendukung Evaluasi Pelayanan di Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga. Tesis Pascasarjana Universitas Diponegoro : Semarang.Shochib, Zaenudin. 2012. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Pasien Rawat Jalan pada klinik Nova Medika. Skripsi STIMIK Amikom : Yogyakarta.Supranto, J. 2000. Statistik Teori dan Aplikasi edisi ke-6. Erlangga : Jakarta.Triwahjono Erwan. 2010. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan pada Rumah Sakit Mariner Cilandak. Skripsi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pembangunan Nasional Veteran : Jakarta.