sign and symptom psykiatric edit

61
Sign and Symptom Psychiatric

Upload: muammar-rizqi-unoe

Post on 14-Dec-2015

221 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

mono

TRANSCRIPT

Sign and Symptom Psychiatric

Pengertian

• Sign : temuan objektif yg diobservasi oleh dokter (ex: afek terbatas)

• Symptom : pengalaman subjektif yang digambarkan pasien (ex: mood)

• Sindroma: kelompok tanda dan gejala yang terjadi bersama-sama sebagai suatu kondisi yang dapat dikenali.

I. Tingkat Kesadaran

A. Gangguan kesadaran1. Disorientasi : gangguan orientasi waktu,

tempat, orang2. Pengaburan kesadaran : berkurangnya

kejernihan pikiran disertai gangguan persepsi dan sikap

3. Stupor :hilangnya reaksi dan ketidaksadaran terhadap lingkungan

4. Delirium: kebingungan, gelisah, reaksi disorientasi disertai rasa takut dan halusinasi

Gangguan kesadaran

5. Koma : derajat ketidaksadaran berat6. Koma vigil: nampak tertidur tapi segera

dapat dibangunkan7. Kesadaran temaram(twilight state):

gangguan kesadaran disertai halusinasi8. Kesadaran seperti mimpi (dream-like

state): kejang parsial kompleks atau epilepsi psikomotor

9. Somnolensi : keadaan mengantuk yg abnormal

B. Gangguan Atensi (pemusatan perhatian)

1. Distraktibilitas : ketidakmampuan mempertahankan atensi(perhatian)

2. Inatensi selektif : hambatan hanya pada pada hal-hal yg menimbulkan kecemasan

3. Hipervigilensi: atensi dan pemusatan yang berlebihan pada semua stimuli interbal dan eksternal

4. Keadaan tak sadarkan diri (trance): atensi yg terpusat dan kesadara yg berubah, spt: hipnosis

C. Gangguan sugestibilitas (respon tdk kritis terhadap gagasan)

1. Folie a deux: penyakit emosional antara 2 atau 3 orang

2. Hipnosis : modifikasi kesadaran yg diinduksi secara buatan yg ditandai peningkatan sugestibilitas

II. EMOSI

Emosi : Suatu kompleks keadaan perasaan dgn komponen psikis, somatik, dan perilaku yg berhubungan dgn afek dan mood

A. Afek: Adalah Ekspersi emosi yg terlihat

Jenis:1. Afek yg sesuai (appropriate affect) merupakan sifat emosi dalam keadaan harmoni, sesuai dengan pikiran, ide dan pembicaraan yang menyertainya.

2. Afek yg tdk sesuai (inappropriate affect) adalah emosi yang disharmoni antara pikiran, ide dan pembicaraan yg menyertai

3. Afek tumpul (blunted affect) adalah pengurangan berat dalam hal intensitas dan nada perasaan

4. Afek terbatas (restricted and constricted affect) adalah pengurangan intensitas afek yang lebih ringan dari blunted affect

Jenis afek

5. Afek datar (flattened affect) adalah hilangnya tannda ekspresi afek

6. Afek labil (labile affect) adalah perubahan irama perasaan yg cepat dan tiba-tiba dan tidak berhubungan dengan rangsang eksternal

Mood

B. Mood: suatu emosi yg meresap dan dipertahankan, yg dialami secara subjektif dan dilaporkan oleh pasien dan terlihat oleh org lain

Jenis :

1. Mood disforik :mood yang tidak menyenangkan

2. Mood eutimik :mood dalam rentang normal, menyatakan tidak adanya mood yang tertekan atau melambung

3. Ekspansive Mood: ekspresi perasaan seseorang tnp pembatasan, seringkali dengan penilaian yang berlebihan terhadap kepentingan atau makna seseorang.

4. Iritable Mood: mood yang mudah diganggu/dibuat marah

Jenis Mood5. Mood yg labil: osilasi antara euforia & depresi/kecemasan

6. Elevated Mood: suasana keyakinan dan kesenangan, suatu mood yang lebih ceria dari biasanya

7. Euforia: elasi yg kuat disertai waham kebesaran

8. Ectasy: perasaan gairah dan gembira yang kuat

9. Depresi : perasaan kesedihan yg psikopatologis

Jenis Mood

10. Anhedonia: hilangnya minat terhadap kesenangan dan menarik diri dari semua aktivitas rutin yang menyenangkan, seringkali disertai dengan depresi

11. Dukacita (Grief): kesedihan yang sesuai dengan kehilangan yg nyata

12. Aleksitimia: ketidakmampuan atau kesulitan dalam menggambarkan atau menyadari emosi atau mood seseorang

C. Emosi yang lain1. Kecemasan: perasaan takut yg disebabkan oleh dugaan bahaya yg mungkin berasal dari dalam/luar

2. Kecemasan yg mengambang (free floating anxiety): rasa takut yg meresap dan tidak terpusatkan yang tidak berhubungan dengan suatu gagasan

3. Ketakutan (kecemasan akan bahaya yg realistik): kecemasan yg disebabkan oleh bahaya yg dikenali secara sadar dan realistik

4. Agitasi: kecemasan berat yang disertai kegelisahan motorik

5. Ketegangan: peningkatan aktivitas motorik dan psikologis yang tidak menyenangkan

Emosi yang lain ….6. Panik: serangan cemas yg akut, episodik, dan

kuat disertai dengan perasaan ketakutan yang melanda dan pelepasan otonomik

7. Apati: irama emosi tumpul disertai dengan pelepasan atau ketidakacuhan

8. Ambivalensi:terdapatnya secara bersamaan dua impuls yang berlawanan terhadap hal yang sama pada satu orang yang sama pada waktu yang sama

9. Abreaksional : pelepasan atau pelimpahan emosional setelah mengingat pengalaman yang menakutkan

10. Rasa Malu: kegagalan membangun pengharapan diri

11. Rasa bersalah : emosi sekunder karena melakukan sesuatu yg dianggap salah

D. Gangguan psikologis yg berhubungan dengan mood

Adalah tanda disfungsi somatik pada seseorang, paling sering berhubungan dengan depresi

Jenis:1. Anoreksia :hialangnya atau menurunnya nafsu makan

2. Hiperfagia: meningkat nafsu makan dan asupan makanan

3. Insomnia: hilang/menurunnya kemampuan tidur

a. Initial I.: kesulitan memulai tidur

b. pertengahan: kesulitan mempertahankan tidur dan sulit untuk kembali tidur

c. terminal: terbangun dini hari

4. Hipersomnia: tidur yang berlebihan5. Variasi diurnal: mood yang secara teratur

buruk pada pagi hari, segera setelah terbangun, dan membaik dengan semakin siangnya hari

6. Penurunan libido: penurunan minat dan dorongan seksual

7. Konstipasi: kesulitan/ketidakmampuan defekasi

III. PERILAKU MOTORIK (KONASI)

Adalah aspek jiwa yg termasuk impuls, motivasi, harapan, dorongan, instinct dan idaman, seperti yg diekpresikan oleh perilaku atau aktivitas motorik seseorang

Jenis gangguan motorik

1. Ekopraksia: peniruan gerakan yang patologis seseorang pada orang lain

2. Katatonia: kelainan motorik dalam gangguan nonorganik

a. Katalepsi:suatu posisi yang tidak bergerak yang terus dipertahankan

b. Luapan katatonik: aktivitas motorik yang teragitasi , tidak bertujuan dan tidak dipengaruhi stimulus eksternal

c. Stupor katatonik: penurunan aktivitas motorik yg nyata, sering kali sampai titik imobilitas dan tampaknya tidak menyadari sekeliling.

d. Rigiditas katatonik: penerimaan postur yang kaku yang disadari, menentang usaha untuk digerakkan

e. Posturing katatonik :penerimaan postur yang tidak sesuai yang disadari dan dipertahankan dlm waktu lama

f. Cerea flexibility: posisi dapat diatur dan kemudian dapat dipertahankan, jika pemeriksa menggerakkan anggota tubuh pasien, anggota tubuh seakan-akan terbuat dari lilin

Jenis ggn motorik ….

3. Negativisme : tahanan tanpa motivasi terhadap semua usaha untuk bergerak sesuai instruksi

4. Katapleksi: hilangnya tonus otot dan kelemahan sementara karena berbagai keadaan emosional

5. Streotipik: pola tindakan fisik atau bicara yang terfiksasi dan berulang

6. Mannerisme: pergerakan tidak disadari yang sudah mendarah daging dan jadi kebiasaan

7. Otomatisme: tindakan otomatis suatu aktivitas simbolik yang tidak disadari

8. Otomatisme perintah: otomastisme yang mengikuti sugesti

9. Mutisme: tidak bersuara tanpa kelainan struktural

10. Overaktivitas ;

a. agitasi psikomotor :overaktivitas motorik & kognitif yang berlebihan, biasanya tidak produktif dan sebagai respon dari ketegangan dalam

b. hiperaktivitas: kegelisahan, agresif, aktivitas destruktif seringkali disertai dengan patologi otak dasar

c. tik: pergerakan motorik spasmodik dan tidak disadari

d. tidur berjalan: aktivitas motorik saat tertidur

e. akathisia: perasaan subjektif ttg tegangan motorik sekunder dari medikasi antipsikotik/lain = gelisah, melangkah bolak-balik, duduk-berdiri, dll

f. kompulsi: impuls tidak terkontrol untuk melakukan tindakan yang berulang

i.dipsomania: kompulsi minum alkohol

ii. Kleptomania: kompulsi mencuri

iii. Nimfomania: kebutuhan utk yang koitus kuat dan kompulsif pada wanita

iv. Satiriasis: kebutuhan utk yang koitus kuat dan kompulsif pada pria

v. trikotilomania: kompulsi mencabut rambut

vi. Ritual: kompulsi otomatis dalam sifat, menurunkan kecemasan yang orisinil

g. ataksia: kegagalan koordinasi otot

h. polifagia :makan berlebihan yang patologis

11. Hipoaktivitas: penurunan aktivitas motorik dan kognitif, seperti pada retardasi psikomotor, perlambatan pikiran, bicara, dan pergerakan yang dapat terlihat

12. Mimikri: aktivitas motorik tiruan dan sederhana pada anak-anak

13. Agresi: tindakan yang kuat dan diarahkan tujuan yang mungkin verbal atau fisik

14. Acting out: ekspresi langsung dari suatu harapan atau impuls yang tidak disadari dalam bentuk gerakan

15. Abulia: penurunan impuls untuk bertindak dan berpikir disertai dengan ketidak acuhan tentang akibat dari tindakan

IV. BERPIKIR

Adalah Aliran gagasan, simbol dan asosiasi yg diarahkan oleh tujuan yg dimulai oleh suatu masalah atau suatu tugas yg mengarah pd kesimpulan yg berorientasi kenyataan

Jenis Gangguan Berfikir

A. Gangguan bentuk umum dlm proses pikir

1. Gangguan mental (sindroma prilaku/psikologis yg bermakna klinis)

2. Psikosis (ketidakmampuan membedakan kenyataan dan fantasi; gangguan tes reabilitas, dengan menciptakan realitas baru.

3. Tes realitas (pertimbangann objektif tentang dunia di luar diri)

4. Gangguan pikiran normal (gangguan dalam bentuk dan isi pikiran)

5. Berpikir tidak logis (mengandung kesimpulan yg salah atau kontradiksi internal)

6. Dereisme (aktivitas mental tidak sesuai logika dan pengalaman)

7. Berpikir autistik (preokupasi dengan dunia dalam dan pribadi)

8. Berpikir magis (suatu bentuk pikiran dereistik)

9. Proses berpikir primer (istilah umum berpikir dereistik, tidak logis, dan magis). Normal pada mimpi dan abnormal pada psikosis

B. Gangguan bentuk spesifik proses pikiran

1. Neologisme : kata baru yang diciptakan oleh pasien

2. Word salad : campuran kata/frasa yg membingungkan

3. Sirkumstansialitas : bicara yang tidak langsung dan lambat dalam mencapai tujuan tetapi akhirnya dari titik awal mencapai tujuan yang diharapkan

4. Tangensialitas : ketidakmampuan untuk mempunyai asosiasi pikiran yang diarahkan oleh tujuan, pasian tidak pernh berangkat dari titik awal menuju tujuan yang diinginkan

5. Inkohorensi : pikiran yang biasanya tidap dapt dimengerti berjalan bersama pikiran atau kata-kata dengan hubungan yang tidak logis atau tanpa tata bahasa

6. Perseverasi : respon terhadap stimulus yang sebelumnya menetap setelah stimulus baru diberikan.

7. Keluar dari jalur : penyimpangan yang mendadak dlm urutan pikiran tanpa penghambatan

8 . Flight of ideas : verbalisasi atau permainan kata-kata yang cepat dan terus menerus yang mengahsilkan pergeseran terus menerus dari satu ide ke ide yang lain

9. Asosiasi bunyi : asosiasi kata kata yang mirip bunyinya namun berbeda arti

10. Penghambatan (blocking) : terputusnya aliran berfikir secara tiba2 sebelum pikiran atau gagasan selesai

11. Glossolalia : ekspresi pesan-pesan yang relevan melalui kata-kata yang tidak dapat dipahami

12. Verbigerasi : mengulang kata-kata atau frasa-frasa spesifik yang tidak mempunyai arti

13. Ekolalia : pengulangan kata-kata atau frasa seseorang oleh orang yang lain secara psikopatologis

14. Kondensasi : penggabungan berbagai konsep jadi satu

15. Jawaban yg tidak relevan : jawaban yang tidak harmonis dengan pertanyaan yang di tanyakan

16. Pengenduran asosiasi : aliran pikiran di mana gagasan-gagasan bergeser dari satu subjek ke subjek yang lain dalam cara yang sama sekali tidak berhubungan.

C. Gangguan spesifik isi pikiran

1.Kemiskinan isi pikiran: pikiran yang memberikan sedikit informasi karena tidak ada pengertian, pengulangan kosong atau frasa yang tidak jelas.

2.Gagasan yg berlebihan: keyakinan palsu yang dipertahankan dan tidak beralasan yang dipertahankan secara kurang kuat dibandingkan dengan suatu paham

1. Waham : keyakinan salah, didasarkan pada kesimpulan yang salah tentang kenyataan eksternal, tidak sesuai dgn intelektual, sosial kultural dan dipertahankan terus2.

a. Waham bizarre: keyakinan palsu yang aneh, mustahil, dan sama sekali tidak masuk akal

b. Waham tersistematisasi: keyakinan palsu yang digabungkan suatu tema atau peristiwa tunggal

c. Waham yang sejalan dengan mood: waham yang isnya sesuai dengan mood

d. Waham yang tidak sejalan dengan mood: waham dengan isi yang tidak mempunyai hubungan dengan mood atau merupakan mood netral.

e. Waham Nihilistik: perasaan palsu bahwa dirinya, orang lain, dan dunia adalah tidak ada atau berakhir.

f. Waham Kemiskinan: keyakinan palsu bahwa pasien kehilangan atau terampas semua semua harta miliknya

g. Waham Somatik: keyakinan palsu yang menyangkut fungsi tubuh

h. Waham Paranoidi. Persekutorik: keyakinan palsu bahwa pasien

sedang diganggu, ditipu, atau sedang disiksa.ii. Kebesaran: gambaran kepentingan, kekuatan,

atau identitas seseorang yg berlebihan)iii. Referensi: keyakinan palsu bahwa perilaku orang

lain ditujukan pada dirinya

i. Waham menyalahkan diri sendiri; keyakinan palsu tentang penyesalan yang dalam dan bersalah .

j. Waham pengendalian: perasaan palsu bahwa kemauan, pikiran, atau perasaan pasien dikendalikan oleh tenaga dari luar)

i. penarikan pikiran (thought withdrawal): waham bahwa pikiran pasien dihilangkan dari ingatannya oleh orang lain atau tenaga lain

ii. Penanaman pikiran (Thought Insertion): waham bahwa pikiran ditanam dalam pikiran pasien oleh orang atau tenaga lain

iii. Siar pikiran (thought broadcasting): waham bahwa pikiran pasien dapat didengar olh orang lain, seperti pikiran mereka sedang disiarkan ke udara

iv. Pengendalian pikiran (thought control)waham bahwa pikiran pasien dikendlikan oleh orang atau tenaga lain

k. Waham ketidaksetiaan (waham cemburu): keyakinan palsu yang didapatkan dari kecemburuan patologis bahwa kekasih pasien tidak jujur

l. erotomania: keyakinan waham, bahwa orang sangat menyukai dirinya (sering pada wanita)

m. pseudologia phantastica: suatu jenis kebohongan, dimana seseorang tampak percaya terhadap kenyataan fantasinya

4. Preokupasi : memusatkan isi pikir pada ide tertentu

5. Egomania: preokupasi pada diri sendiri yang patologis

6. Monomania: preokupasi pada satu objek tunggal

7. Hipokondria: keprihatinan berlebihan terhadap kondisi kesehatan pasien yang didasarkan bukan pada patologi organik yang nyata, tetapi padainterpretasi yang tidak realistik terhadap tanda atau sensasi fisik yang abnormal

8. Obsesi: ketekunan yang patologis dari suatu pikiran dan perasaan yang tidak dapat ditentang/dihilangkan

9. Kompulsi: kebutuhan yang patologis untuk melakukan suatu impuls yang jika ditahan menyebabkan kecemasan

10. Koprolalia (pengungkapan secara kompulsif dari kata- kata yang cabul)

11. Fobia : rasa takut patologis yang persisten, irrasionl, berlebihn, dan selalu terjadi karena ada stimulus

a. Sederhana: rasa takut yg jelas terhadap objek/situasi yg jelas

b. Sosial: rasa takut berinteraksi dengan masyarakat

d. Agorafobia: rasa takut pada tempat yang terbuka

e. Algofobia: rasa takut terhadap rasa nyeri

f. Ailurofobia: rasa takut terhadap kucing

g. Eritrofobia: rasa takut terhadap warna merah

h. Panfobia: rasa takut akan segala sesuatu

i. Klaustrofobia: rasa takut terhadap tempat tertutup

j. Zoofobia: rasa takut terhadap binatang

k. Xenofobia: rasa takut terhadap orang asing.

12. Noesis : terjadi pencerahan yang besar sekali disertai perasaan bahwa telah dipilih untuk memimpin dan memerintah

13. Unio Mystica ; perasaan mistik bersatu dengan kekuatan yang tidak terbatas

V. BICARA

Adalah suatu ekspresi yang ditimbulkan dari proses fikir

Jenis :A. Gangguan bicara

1. Tekanan bicara (bicara cepat dengan kesulitan memutus pembicaraan)

2. Logorrhea (bicara yang banyak sekali, bertalian, dan logis)3. Kemiskinan bicara (pembatasan jumlah bicara yg

digunakan)4. Bicara yg tidak spontan (respon bila ditanya langsung)5. Kemiskinan isi bicara (bicara cukup namun sedikit

informasi)6. Disprosodi (hilangnya irama bicara yang normal)7. Disartria (kesulitan dalam artikulasi)8. Bicara berlebihan (hilang modulasi volume bicara normal)9. Gagap (gangguan pengulangan/perpanjangan suara/suku

kata yg sering)10. Kekacauan (bicara yg aneh dan disritmik)

B. Gangguan afasik1. Afasia motorik (akibat gangguan kognitif

dimana pengertian tetap tapi kemampuan bicara terganggu)

2. Afasia sensorik (kehilangan kemampuan organik untuk mengerti arti kata)

3. Afasia nominal (kesulitan menemukan nama yg tepat untuk suatu benda)

4. Afasia sintatikal (ketidakmampuan untuk menyusun kata-kata dalam urutan yang tepat)

5. Afasia logat khusus (kata-kata yang dihasilkan seluruhnya neologistik)

6. Afasia global (kombinasi afasia yang sangat tidak fasih dan afasia fasih yang berat)

VI. PERSEPSI

• Adalah proses memindahkan stimulasi fisik menjadi informasi psikologis; proses mental dimana stimulasi sensoris dibawa ke kesadaran

• Jenis:A. Gangguan persepsi

1. Halusinasi: persepsi sensoris palsu yg tidak diserta stimulus eksternal nyata

2. Ilusi: mispersepsi atau misinterpretasi terhadap stumulus eksternal yg nyata

Jenis halusinasi:1. Hipnagogik (persepsi sensoris palsu saat akan

tertidur)2. Hipnopompik (persepsi palsu saat bangun

tidur)3. Auditoris (persepsi bunyi yg palsu)4. Visual (persepsi palsu penglihatan

berbentuk/abstrak)5. Olfaktoris (persepsi membau yg palsu)6. Gustatoris (persepsi mengecap yang palsu)7. Taktil (persepsi palsu tentang perabaan)8. Somatik (sensasi palsu ttg sesuatu yg terjadi

dalam/terhadap tubuh)

9. Liliput : persepsi palsu dimana benda tampak lebih kecil.

10. Sejalan mood ; konsisten dgn mood yg tertekan/manik

11. Tidak sejalan dengan mood ; tidak konsisten dgn mood

12. Halusinosis : halusinasi yang berhubungan dengan penyalahgunaan alkohol dan terjadi dalam keadaan sensorium yang jernih

13. Sinestesia : halusinasi yang disebabkan sensasi lain

14. Trailing phenomenon : kelainan persepsi akibat obat-obatan halusinogen

B. Gangguan yang berhubungan dengan gangguan kognitif

1. anosognosia : ketidaktahuan tentang defek neurologis yg terjadi pada dirinya2. somatopagnosia : ketidakmampuan untuk mengenali tentang bentuk tubuh sebagai milik tubuhnya sendiri3. agnosia visual : ketidakmampuan untukmengetahui benda-benda atau orang4. astreognosis : ketidakmampuan mengenali benda melalui sentuhan5. prosopagnosia : ketidakmampuan mengenali wajah.

6. apraksia : ketidakmampiuan melakukan tugas tertentu

7. simultagnosia : ketidakmampuan mengerti lebih dari satu elemen pandangan visual pada suatu waktu atau untuk mengintegrasikan bagian-bagian menjadi keseluruhan

8. adiadokokinesia : ketidakmampuan untuk melakukan pergerakan yang berubah dengan cepat

C. Gangguan yang berhubungan dengan fenomena konversi dan disosiatif

1. anestesia histerikal ; hilangnya modalitas sensoris yang disebabkan konflik emosional2. makropsia : menyatakan benda-benda tampak lebih besar dari sesungguhnya3. mikropsia : menyatakan benda-benda adalah lebih kecil dari sesungguhnya4. depersonalisasi : suatu perasaan subjektif merasa tidak nyata, aneh, atau tidak mengenali diri sendiri

5. derealisasi : suatu perasaan subjektif bahwa lingkungan adalah aneh dan tidak nyata

6. fuga : mengambil identitas baru pada amnesia identitas yang lama)

7. kepribadian ganda : satu orang yang tampak pada waktu yang berbeda menjadi dua atau atau lebih kepribadian dan karakter yang sam sekali berbeda

VII. DAYA INGAT

Adalah fungsi dimana informasi disimpan di otak dan selanjutnya diingat kembali ke kesadaran

Jenis :A. Gangguan daya ingat:

1. Amnesia: kesulitan mengingat pengalaman masa lalu

a. anterograd (amnesia untuk peristiwa yang terjadi setelah suatu titik waktu)b. retrograd (amnesia sebelum suatu titik waktu)

2…

2. Paramnesia (pemalsuan ingatan oleh distorsi pengingatan)a. fausse reconnaissance (pengenalan yang palsu)b. premalsuan retrospektif (ingatan tidak disadari menjadi terdistorsi saat disaring melalu keadaan emosional, kognitif pasien sekarang)c. konfabulasi (pengisian kekosongan pikiran dengan pengalaman tidak nyata yg dibayangkan oleh pasien)d. déjà vu (ilusi pengenalan visual dimana situasi baru dianggap pengulangan ingatan sebelumnya)e. deja entendu (ilusi pengenalan pendengaran)f. deja pense (ilusi pengenalan pikiran baru seperti pernah dipikirkan/diekspresikan sebelumnya)g. jamais vu (perasaan palsu tentang ketidakkenalan terhadap situasi nyata yg dialami seseorang)

3. Hiperamnesia (peningkatan derajat penyimpanan dan pengingatan)

4. Eidetic image (ingatan visual tentang kejelasan halusinasi)

5. Screen memory (ingatan yang dapat ditoeransi secara sadar menutupi ingatan yang menyakitkan)

6. Represi (suatu mekanisme pertahanan yang ditandai oleh pelupaan secara tidak disadari terhadap gagasan/impuls yang tidak dapat diterima)

7. Letologika (ketidakmampuan sementara untuk mengingat suatu nama/kata benda yang tepat)

B. Tingkat daya ingat1. segera (telah lewat beberapa detik sampai menit)2. baru saja (telah lewat beberapa hari)3. agak lama (telah lewat beberapa bulan)4. jauh (telah lama terjadi)

VIII. INTELIGENSIA

Adalah kemampuan untuk mengerti, mengingat, menggerakan, dan menyatukan secara konstrukti suatu pelajaran sebelumnya dlm menghadapi situasi baru

Jenis:A. Retardasi mental (kurangnya intelegensia

sampai derajat gangguan pada kinerja sosial dan kejuruan)

B. Demensia (pemburukan fungsi intelektual organik dan global tanpa pengaburan kesadaran)

1. diskalkulia : hilang kemampuan berhitung bukan karena cemas atau gangguan konsentrasi

2. disgrafia ; hilang kemampuan menulis dalam gaya yg kursif)

3. aleksia : hilang kemampuan membaca yang sebelumnya dimiliki bukan karena gangguan penglihatan

C. Pseudodemensia : gambaran klinis seperti demensia akibat kondisi non organik seperti depresi

D. Berpikir konkret : berpikir harfiah dimana terbatas penggunaan kiasan tanpa pengertian nuansa arti

E. Berpikir abstrak : kemampuan utk mengerti nuansa arti