sigmoid ostomy

8
RESUME TEKNIK INSTRUMENTASI SIGMOIDOSTOMY Dx. Hirschsprung Desease I. DEFINISI Instek sigmoidostomy adalah suatu tata cara menyiapkan alat instrument untuk operasi pembuatan lubang pada colon sigmoid untuk mengeluarkan feces sementara. Pengertian hisprung (kongenital aganglion megakolon) merupakan keadaan usus besar (kolon) yang tidak mempunyai persarafan (aganglion). Jadi, karena ada bagian dari usus besar (mulai dari anus kearah atas) yang tidak mempunyai persarafan (ganglion), maka terjadi “kelumpuhan” usus besar dalam menjalanakan fungsinya sehingga usus menjadi membesar (megakolon). (Donna L. 2006). II. TUJUAN 1)Untuk mengatur alat secara sistematis di meja instrument / mayo 2)Memperlancar handling instrument 3)Mempertahankan kesterilan alat-alat instrument selama operasi berlangsung III. PENGKAJIAN 1)Identitas pasien 2)Kondisi lokasi / area operasi 3)Kondisi fisik dan psikis 4)Kelengkapan alat instrument IV. PERSIAPAN PASIEN 1

Upload: anton-kadarusman

Post on 01-Dec-2015

57 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

RESUME TEKNIK INSTRUMENTASISIGMOIDOSTOMY

Dx. Hirschsprung Desease

I. DEFINISIInstek sigmoidostomy adalah suatu tata cara menyiapkan alat instrument

untuk operasi pembuatan lubang pada colon sigmoid untuk mengeluarkan feces sementara.

Pengertian hisprung (kongenital aganglion megakolon) merupakan keadaan usus besar (kolon) yang tidak mempunyai persarafan (aganglion). Jadi, karena ada bagian dari usus besar (mulai dari anus kearah atas) yang tidak mempunyai persarafan (ganglion), maka terjadi “kelumpuhan” usus besar dalam menjalanakan fungsinya sehingga usus menjadi membesar (megakolon). (Donna L. 2006).

II. TUJUAN1) Untuk mengatur alat secara sistematis di meja instrument / mayo2) Memperlancar handling instrument3) Mempertahankan kesterilan alat-alat instrument selama operasi

berlangsung

III. PENGKAJIAN1) Identitas pasien 2) Kondisi lokasi / area operasi3) Kondisi fisik dan psikis4) Kelengkapan alat instrument

IV. PERSIAPAN PASIEN1) Persetujuan tindakan operasi2) Pasien diposisikan pada posisi supinasi di meja operasi3) Memasang plat diathermi pada tungkai kaki kiri4) Pasien dilakukan general anasthesi5) Memasang alat penghangat6) Mencuci area yang akan dilakukan excisi dengan povidone iodine

V. PERSIAPAN ALAT DAN BAHANAlat steril Di Meja Mayo

1. Doek klem (towel klem) : 5

1

2. Disinfeksi klem (washing & dressing forcep) : 13. Pinset cirurgis (dissecting forcep) : 24. Pinset anatomis (tissue forcep) : 25. Gunting kasar (surgical scissor) : 16. Gunting metzenbaum (metzenboum scissor) : 17. Handvast (sclap blade and handle) no.3 : 18. Baby mosquito (baby mosquito pean klem) : 19. Arteri klem/pean (delicate haemostatic forcep) : 410. Pean lurus (chorn klem) : 111. Kocker (kocher klem) : 412. Nald foeder (needle holder) besar / kecil : 1 / 113. Gunting benang (yarn scissor) : 114. Hack kombinasi : 215. Langenback U (US army retractor) : 216. Hack pyelum : 2

Di Meja Instrument 1. Handscoen steril : 5 pasang2. Kasa : 1 m (10 lmbr)3. Depper : 44. Cucing desinfektan : 15. Bengkok sedang : 26. Doek besar : 27. Doek sedang : 18. Doek kecil : 39. Sarung meja mayo : 111. Skort operasi : 512. Handuk steril : 513. Kotak benang : 114. Kom berisi kassa basah : 1

Di Baskom1. Kabel couter monopolar : 12. Selang suction : 1

Alat non steril1. Meja operasi : 12. Lampu operasi : 13. Mesin suction : 15. Tempat sampah : 16. Mesin couter

2

Bahan Habis Pakai1. Handscoen steril no. : sesuai kebutuhan 2. Disinfektan povidone iodine 10% : secukupnya 3. Alkohol 70 % : secukupnya 4. Cairan Ns 0,9 % : 500 cc5. Mess no. 15 : 17. Sofratule : 18. Benang vicryl 3-0 / 4-0 : 2 / 29. Benang zide 3-0 : 1 k/p10. Colostomi bag : 111. Rectal tube : 112. Hipafix : sesuai keb

VI. TEKNIK INSTRUMENTASI1. Sign in

2. Setelah pasien mendapat general anastesi pasien diposisikan pada posisi

supinasi kemudian pasang plat diathermi pada kaki kiri bawah

3. Perawat instrumen mengenakan gaun steril dan handscone steril

kemudian membantu operator untuk mengenakan gaun dan handscone

steril

4. Berikan disinfeksi klem, deepers dan povidon iodine 10% dalam cucing

pada asisten untuk melakukan disinfeksi pada lap operasi

5. Lakukan drapping dengan memberikan:

a. Doek kecil 1 samping kiri

b. Doek besar tebal 1 bawah

c. Doek sedang tebal 1 atas

d. Doek kecil 2 kanan kiri

e. Duk kecil 1 untuk menutupi bagian bawah yang masih terbuka

6. Dekatkan meja mayo dan linen lalu pasang kabel couter dan fiksasi

dengan doek klem (4)

7. Time out

8. Berikan kassa basah dan kering pada operator untuk membersihkan

lapangan operasi dari povidon iodine

9. Berikan pada operator pinset cirurgis dan povidone iodine untuk

menandai area insisi

3

10. Berikan handle + mess no. 15 kepada operator dan pinset cirurgis 2 pada

operator dan asisten, operator memulai incisi rawat perdarahan berikan

kassa basah, couter dan suction, rawat perdarahan

11. Berikan hack pyelum untuk membuka area lebih luas sampai fasia,

berikan pinset cirurgis 2 dan mess no.15 pada operator dan asisten untuk

membuka fasia-muskulus, berikan kocker 2 untuk menjepit fasia. Setelah

insisi fasia, otot dan lemak. Kemudian perlebar fasia dengan gunting

metzenbaum, rawat perdarahan. Saat ketemu otot berikan klem pean

untuk mensplit dan masukkan haak pyelum

12. Berikan double pinset anatomis pean dua buah dan metzenbaum untuk

membuka peritoneum, setelah peritoneum terbuka beri 2 kokher/

peritoneum klem, masukkan hack pyelum untuk membuka lebih lebar

area operasi dan masukkan kassa basah di antara peritoneum dan organ di

dalamnya

13. Beri pinset anatomis untuk mengidentifikasi sigmoid pada operator

14. Setelah sigmoid ditemukan, berikan nelaton katether untuk tegel sigmoid

untuk tegel tidak boleh mengenai pembuluh darah dan harus mendekati

segmen usus, kemudian klem menggunakan kocker, angkat ke

permukaan

15. Untuk memastikan bagian distal dan proximal pasang rectal tube oleh

perawat sirkuler

16. Berikan Jahitan mersilk no 03 kemudian dilakukan insisi lateral sigmoid,

keluarkan fecees dari usus dengan ditampung bengkok, bersihkan usus

dengan kapas dengan savlon

17. Setelah itu dilakukan jahitan jelujur dengan memberikan zide 3-0

18. Berikan nald foeder dan vicryl 4-0 untuk sporing empat simpul masing-

masing sisi samping usus

19. Berikan kocker 4 untuk menjepit fasia peritoneum 4 sisi

20. Dilakukan jahitan 8 penjuru dari fasia otot peritoneum usus

seromuskularis dan sebaliknya

21. Berikan nald foeder dengan benang vicryl 4-0 untuk kulit seromuskularis

4 penjuru mata angin

4

22. Jahitan jelujur dibuka dan perlebar secukupnya

23. Pasang colostomy bag, bersihkan luka post. op dengan kassa basah dan

kering

24. Operasi selesai, pasien dibersihkan dan dirapikan

25. Inventarisasi alat-alat yang telah dipakai dan hitung bahan habis pakai

26. Catat pemakaian alat dan bahan habis pakai pada lembar depo

27. Rapikan dan cuci alat instrument yang telah dipakai, set alat dan

bersihkan ruangan.

5

Mengetahui :Pembimbing OK 2

( )