sigit pratama_1215051051_tugas 6 mitigasi (kebakaran)

4
Nama : SIGIT PRATAMA NPM : 1215051051 Tugas 6 Mitigasi Bencana Geologi (KEBAKARAN) 1. Pengertian Kebakaran Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada tempat yang tidak kita hendaki, merugikan dan pada umumnya sukar dikendalikan. Api terjadi karena persenyawaan dari: Sumber panas, seperti energi elektron (listrik statis atau dinamis), sinar matahari, reaksi kimia dan perubahan kimia. Benda mudah terbakar, seperti bahan-bahan kimia, bahan bakar, kayu, plastik dan sebagainya. Oksigen (tersedia di udara). Apabila ketiganya bersenyawa maka akan terjadi api. 2. Klasifikasi Jenis Kebakaran Klasifikasi jenis kebakaran berdasarkan penjelasan pasal 23 & 24 Perda DKI Jakarta No. 3 Tahun 1992, tentang penanggulangan bahaya kebakaran dalam wilayah DKI Jakarta: a. Kebakaran Kelas A Kebakaran dari bahan biasa yang mudah terbakar seperti kayu, kertas, pakaian dan sejenisnya. Jenis alat pemadam: yang menggunakan air harus digunakan sebagai alat pemadam pokok b. Kebakaran Kelas B

Upload: sigit-pratama-feat-peterpan

Post on 29-Sep-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tugas Mitigasi Bencana Geologi

TRANSCRIPT

Nama: SIGIT PRATAMA

NPM: 1215051051

Tugas 6 Mitigasi Bencana Geologi (KEBAKARAN)

1. Pengertian Kebakaran

Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada tempat yang tidak kita hendaki, merugikan dan pada umumnya sukar dikendalikan. Api terjadi karena persenyawaan dari: Sumber panas, seperti energi elektron (listrik statis atau dinamis), sinar matahari, reaksi kimia dan perubahan kimia. Benda mudah terbakar, seperti bahan-bahan kimia, bahan bakar, kayu, plastik dan sebagainya. Oksigen (tersedia di udara). Apabila ketiganya bersenyawa maka akan terjadi api.

2. Klasifikasi Jenis Kebakaran

Klasifikasi jenis kebakaran berdasarkan penjelasan pasal 23 & 24 Perda DKI Jakarta No. 3 Tahun 1992, tentang penanggulangan bahaya kebakaran dalam wilayah DKI Jakarta:

a. Kebakaran Kelas A

Kebakaran dari bahan biasa yang mudah terbakar seperti kayu, kertas, pakaian dan sejenisnya. Jenis alat pemadam: yang menggunakan air harus digunakan sebagai alat pemadam pokok

b. Kebakaran Kelas B

Kebakaran bahan cairan yang mudah terbakar seperti minyak bumi, gas, lemak dan sejenisnya. Jenis alat pemadam: yang digunakan adalah jenis busa sebagai alat pemadam pokok

c. Kebakaran Kelas C

Kebakaran listrik (seperti kebocoran listrik, korsleting) termasuk kebakaran pada alat-alat listrik. Jenis alat pemadam: yang digunakan adalah jenis kima dan gas sebagai alat pemadam pokok

d. Kebakaran Kelas D

Kebakaran logam seperti Zeng, Magnesium, serbuk Aluminium, Sodium, Titanium dan lain-lain. Jenis alat pemadam yang harus digunakan adalah jenis khusus yang berupa bubuk kimia kering

3. Mencegah Kebakaran

a. Usahakan mengisi minyak ke dalam kompor tidak luber atau jangan biarkan minyak di dalam kompor kosong

b. Periksa sumbu kompor apakah ada yang panjang sebelah atau ompong, karena bisa menyulut kebakaran.

c. Jangan menaruh kompor terlalu dekat ke dinding.

d. Jangan menyimpan barang yang mudah terbakar, seperti bensin atau minyak tanah di kolong meja kompor, atau dekat dengan sumber api.

e. Bila menggunakan kompor gas, taruhlah kompor dan tabung gas di tempat yang ventilasinya bagus atau mencukupi agar udara mudah keluar masuk. Sehingga bila terjadi kebocoran, gas akan langsung terbawa angin. Hindari menempatkan kompor gas di dekat barang yang mudah terbakar. Juga, jangan menaruh kompor gas di sebelah kompor minyak. Apabila terpaksa, taruhlah kompor gas sekitar 1-2 meter dari kompor minyak.

f. Periksalah saluran gas dari tabung ke kompor.

g. Untuk listrik, jangan memasang lampu berlebihan dan jangan menempelkan stop kontak bertumpuk-tumpuk. Pasalnya, kabel akan panas dan meleleh, dan dapat menyebabkan percikan api yang lama-lama bisa menyulut kebakaran.

h. Jangan merokok di tempat tidur.

i. Jangan menaruh obat nyamuk bakar terlalu dekat dengan barang-barang yang mudah terbakar.

j. Jangan biarkan anak kecil bermain korek api.

k. Jangan membakar sampah di tengah terik matahari atau deraan angin kencang

4. Peralatan Pencegahan Kebakaran

a. APAR / Fire Extinguishers / Racun Api

Peralatan ini merupakan peralatan reaksi cepat yang multi guna karena dapat dipakai untuk jenis kebakaran A,B dan C. Peralatan ini mempunyai berbagai ukuran beratnya, sehingga dapat ditempatkan sesuai dengan besar-kecilnya resiko kebakaran yang mungkin timbul dari daerah tersebut, misalnya tempat penimbunan bahan bakar terasa tidak rasional bila di situ kita tempatkan racun api dengan ukuran 1,2 Kg dengan jumlah satu tabung. Bahan yang ada dalam tabung pemadam api tersebut ada yang dari bahan kinia kering, foam / busa dan CO2, untuk Halon tidak diperkenankan dipakai di Indonesia.

b. Hydran

Ada 3 jenis hydran, yaitu hydran gedung, hydran halaman dan hydran kota, sesuai namanya hydran gedung ditempatkan dalam gedung, untuk hydran halaman ditempatkan di halaman, sedangkan hydran kota biasanya ditempatkan pada beberapa titik yang memungkinkan Unit Pemadam Kebakaran suatu kota mengambil cadangan air.

c. Detektor Asap / Smoke Detector

Peralatan yang memungkinkan secara otomatis akan memberitahukan kepada setiap orang apabila ada asap pada suatu daerah maka alat ini akan berbunyi, khusus untuk pemakaian dalam gedung.

d. Fire Alarm

Peralatan yang dipergunakan untuk memberitahukan kepada setiap orang akan adanya bahaya kebakaran pada suatu tempat

e. Sprinkler

Peralatan yang dipergunakan khusus dalam gedung, yang akan memancarkan air secara otomatis apabila terjadi pemanasan pada suatu suhu tertentu pada daerah di mana ada sprinkler tersebut.