sifat kimia batuan reservoir
TRANSCRIPT
-
8/13/2019 Sifat Kimia Batuan Reservoir
1/13
-
8/13/2019 Sifat Kimia Batuan Reservoir
2/13
#omposisi senyawa hidrokarbon pada minyak bumi tidak sama, bergantung
pada sumber penghasil minyak bumi tersebut. Misalnya, minyak bumi 2merika
komponen utamanya ialah hidrokarbon jenuh, yang digali di 3usia banyak
mengandung hidrokarbon siklik, sedangkan yang terdapat di ndonesia banyak
mengandung senyawa aromatik dan kadar belerangnya sangat rendah.
Minyak bumi berdasarkan titik didihnya dapat dibagi menjadi sembilan raksi.
!emisahan ini dilakukan melalui proses destilasi.
Tabel fraksi min ak b!mi
!ermasalahan terjadi ketika produk minyak bumi yang diman aatkannmanusia memun%ulkan e ek yang tidak diinginkan bagi manusia itu sendiri ataupun
bagi lingkungan sekitar. $ebagai %ontoh adalah produk minyak bumi plastik, yang
menimbulkan masalah pen%emaran lingkungan karena sulit didegradasi (memerlukan
waktu yang lama untuk menghan%urkannya). 'elum lagi bahaya tumpahan minyak
bumi dalam jumlah besar di laut seperti yang terjadi pada bulan Maret 1454 di dekat
!rin%e 6illiam $ound, 2laska (11 juta galon minyak bumi dari super tanker 788on
9alde8 tumpah ke laut) yang menimbulkan kerusakan berat ekosistem laut. 'ahkan
menurut %atatan, biaya yang diperlukan untuk membersihkan tumpahan minyak
tersebut diduga men%apai 1,* milyar dolar 2merika $erikat.
:leh karena itu perlu dilakukan tindakan yang lebih e ekti dan e isien dalam
mengatasi limbah yang ditimbulkan oleh produk minyak bumi. $alah satu metode
paling %epat adalah dengan degradasi minyak bumi yang meman aatkan
mikroorganisme atau yang sering disebut biodegradasi.
0
-
8/13/2019 Sifat Kimia Batuan Reservoir
3/13
Dek"m#"sisi Min ak B!mi
Degradasi minyak bumi dapat dilakukan dengan meman aatkan
mikroorganisme seperti bakteri, beberapa khamir, jamur, sianobakteria, dan alga biru.
Mikroorganisme ini mampu menguraikan komponen minyak bumi karena
kemampuannya mengoksidasi hidrokarbon dan menjadikan hidrokarbon sebagai
donor elektronnya. Mikroorganisme ini berpartisipasi dalam pembersihan tumpahan
minyak dengan mengoksidasi minyak bumi menjadi gas karbon dioksida ( : 0).
$ebagai %ontoh, bakteri pendegradasi minyak bumi akan menghasilkan bioproduk
seperti asam lemak, gas, sur aktan, dan biopolimer yang dapat meningkatkan
porositas dan permeabilitas batuan reser;oir ormasi klastik dan karbonat apabila bakteri ini menguraikan minyak bumi.
Di dalam minyak bumi terdapat dua ma%am komponen yang dibagi
berdasarkan kemampuan mikroorganisme menguraikannya, yaitu komponen minyak
bumi yang mudah diuraikan oleh mikroorganisme dan komponen yang sulit
didegradasi oleh mikroorganisme.
#omponen minyak bumi yang mudah didegradasi oleh bakteri merupakan
komponen terbesar dalam minyak bumi atau mendominasi, yaitu alkana yang bersi at
lebih mudah larut dalam air dan terdi usi ke dalam membran sel bakteri. "umlah
bakteri yang mendegradasi komponen ini relati banyak karena substratnya yang
melimpah di dalam minyak bumi. solat bakteri pendegradasi komponen minyak
bumi ini biasanya merupakan pengoksidasi alkana normal.
#omponen minyak bumi yang sulit didegradasi merupakan komponen yang
jumlahnya lebih ke%il dibanding komponen yang mudah didegradasi. Hal ini
menyebabkan bekteri pendegradasi komponen ini berjumlah lebih sedikit dan tumbuh
lebih lambat karena kalah bersaing dengan pendegradasi alkana yang memiliki
substrat lebih banyak. solasi bakteri ini biasanya meman aatkan komponen minyak
bumi yang masih ada setelah pertumbuhan lengkap bakteri pendegradasi komponen
minyak bumi yang mudah didegradasi.
-
8/13/2019 Sifat Kimia Batuan Reservoir
4/13
$enis Hi%r"karb"n an& Di%e&ra%asi Mikr"ba
'. Hi%r"karb"n Alifa(ik
Mikroorganisme pedegradasi hidrokarbon rantai lurus dalam minyak bumi ini
jumlahnya relati ke%il dibanding mikroba pendegradasi hidrokarbon aromatik. Di
antaranya adalah
-
8/13/2019 Sifat Kimia Batuan Reservoir
5/13
degradasi bahan bakar. $elain itu keakti an mikroorganisme pendegradasi
hidrokarbon juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan seperti temperatur dan pH.
#ondisi lingkungan yang tidak sesuai menyebabkan mikroba ini tidak akti bekerja
mendegradasi minyak bumi. $ebagai %ontoh, penambahan nutrien anorganik seperti
os or dan nitrogen untuk area tumpahan minyak meningkatkan ke%epatan
bioremediasi se%ara signi ikan.
II. SIFAT FISIK BATUAN
P"r"si(as
!orositas dide inisikan sebagai perbandingan ;olume pori-pori (yaitu ;olume yang
ditempati oleh luida) terhadap ;olume total batuan. 2da dua jenis porositas yaitu
porositas antar butir dan porositas rekahan.
$ebagai %ontoh, apabila batuan mempunyai media berpori dengan ;olume , 1 m ,
dan media berpori tersebut dapat terisi air sebanyak , 0 m .
!ada kenyataannya, porositas didalam suatu sistem panasbumi sangat ber;ariasi.
ontohnya didalam sistem reser;oir rekah alami, porositas berkisar sedikit lebih
besar dari nol, akan tetapi dapat berharga sama dengan satu (1) pada rekahannya.
!ada umumnya porositas rata-rata dari suatu sistem media berpori berharga antara * ?
+.
Ke*e#a(an Aliran Fl!i%a
#e%epatan aliran dar%y atau flux velocity (;) adalah laju alir rata-rata ;olume lu8 per
satuan luas penampang di media berpori. $edangkan ke%epatan rata-rata luida yang
melalui media berpori dikenal sebagai interstitial velocity (u).
*
-
8/13/2019 Sifat Kimia Batuan Reservoir
6/13
Harga lu8 ;elo%ity pada umumnya sekitar 1 - m/s. 'esarnya interstitial ;elo%ity
digunakan untuk ke%epatan suatu partikel (partikel kimia penjejak atau tracer ) yang
mengalir pada media berpori.
Permeabili(as
!ermeabilitas adalah parameter yang mem;isualisasikan kemudahan suatu luida
untuk mengalir pada media berpori. !arameter ini dihubungkan dengan ke%epatan alir
luida oleh hukum Dar%y.
Tanda negati dalam persamaan di atas menunjukkan bahwa apabila tekanan
bertambah dalam satu arah, maka arah alirannya berlawanan arah dengan pertambahan tekanan tersebut. Dari persamaan (0. ) dapat dinyatakan bahwa
ke%epatan alir luida (ke%epatan lu8) berbanding lurus dengan k/ , dimana didalam
teknik perminyakan, k/ dikenal sebagai mobility ratio .
!ermeabilitas mempunyai arah, dimana ke arah 8 dan y biasanya mempunyai
permeabilitas lebih besar dari pada ke arah &. $istem ini disebut anisotropi%. 2pabila
permeabilitas tersebut seragam ke arah hori&ontal maupun ;ertikal disebut sistem
isotropik.$atuan permeabilitas adalah m 0. !ada umumnya pada reser;oir panasbumi,
permeabilitas ;ertikal berkisar antara 1 -1 m 0, dengan permeabilitas hori&ontal dapat
men%apai 1 kali lebih besar dari permeabilitas ;ertikalnya (sekitar 1 -1 m0). $atuan
permeabilitas yang umum digunakan didunia perminyakan adalah Dar%y (1 Dar%y @
1 -10 m 0).
Densi(as
Densitas batuan dari batuan berpori adalah perbandingan antara berat terhadap
;olume (rata-rata dari material tersebut). Densitas spesi ik adalah perbandingan
antara densitas material tersebut terhadap densitas air pada tekanan dan temperatur
yang normal, yaitu kurang lebih 1 kg/m .
-
8/13/2019 Sifat Kimia Batuan Reservoir
7/13
III. KLASIFIKASI BATUAN
'atuan diklasi ikasikan berdasarkan mineral dan komposisi kimia, dengan
tekstur partikelnya dan dengan proses terbentuknya. Maka batuan diklasi ikasikan
menjadi gneous, $edimentary dan Metamorphi%. #etiga jenis batuan ini pada proses
pembentukannya saling melengkapi dan berupa siklus. =ihat gambar siklus
pembentukan batuan.
1. I&ne"!s R"*k ('atuan 'eku), terbentuk oleh pembekuan magma dan
dibagi menjadi batuan plutoni% dan batuan ;ol%ani%. !lutonik atau intrusi;e terbentuk
ketika magma mendingin dan terkristalisasi perlahan didalam %rust (%ontohnya
granite). $edangkan ;ol%ani% atau e8trusi;e membeku dan terbentuk pada saatmagma keluar kepermukaan sebagai la;a atau ragment bekuan (%ontohnya batu
apung dan basalt).
0. Se%imen(ar R"*k ('atuan $edimen), terbentuk karena endapan dari
hasil erosi material-material batuan, organi%, kimia dan terkompaksi serta
tersementasi. 'atuan ini terbentuk di permukaan bumi yang terdiri dariA *+
Mudro%k (mudstone, shale dan siltstone)A 0 +-0*+ $andstone dan 1 +-1*+
arbonate 3o%k (limestone dan dolostone).
. Me(am"r#+i* R"*k ('atuan Metamor ), terbentuk hasil ubahan/alterasi
dari mineral dan batuan lain karena pengaruh tekanan dan temperatur. Tekanan dan
temperatur yang mempengaruhi pembentukan batuan ini sangat tinggi dari pada
pembentukan batuan beku dan sedimen sehingga mengubah mineral asal menjadi
mineral lain.
'atupasir merupakan salah satu dari batuan sedimen klastik yang mempunyai
porositas %ukup baik dan biasanya ber ungsi sebagai reser;oir atau akui er. !enelitian
mengenai batupasir se%ara kuantitati masih jarang dilakukan, terutama yang
berkaitan dengan porositas dan permeabilitas. #eterkaitan antara hasil pengamatan
petrogra is batupasir dan porositas ataupun permeabilitas masih sedikit dilakukan.
B
http://en.wikipedia.org/wiki/Igneous_rockhttp://en.wikipedia.org/wiki/Sedimentary_rockhttp://en.wikipedia.org/wiki/Metamorphic_rockhttp://en.wikipedia.org/wiki/Igneous_rockhttp://en.wikipedia.org/wiki/Sedimentary_rockhttp://en.wikipedia.org/wiki/Metamorphic_rock -
8/13/2019 Sifat Kimia Batuan Reservoir
8/13
!rediksi porositas dari suatu batupasir melalui pengamatan petrogra is se%ara
akurat dapat dilakukan dengan melakukan pendekatan empiris. 'atupasir memiliki
beberapa kenampakan isik yang dapat dibedakan dari batupasir jenis yang lainnya,
yaitu struktur, tekstur dan komposisi. Dari kenampakan isik ini kemudian dapat
dirin%i menjadi beberapa parameter empiris batupasir. Dengan mengetahui parameter-
parameter batupasir tersebut, suatu simulasi komputer dapat dilakukan.
$edangkan Mineral diklasi ikasikan berdasarkan si at isik dan komposisi
kimia. $i at isik mineral antara lain berdasarkanC
1. $truktur kristal, diamati melalui mikroskop.0. #ekerasan (Hardness), diukur berdasarkan Mohs s%ale (1-1 ) A
- Tal% Mg $i : 1 (:H) 0
- >ypsum a$: 0H 0:
- al%ite a :
- Eluorite aE 0
- 2patite a *(!: ) (:H, l,E)
- :rtho%lase #2l$i : 5
- Fuart& $i: 0
- Topa& 2l 0$i: (:H,E) 0
- orundum 2l 0:
- Diamond (pure %arbon)
. #ilap (=uster), diukur dari interaksi terhadap %ahaya.
. 6arna ( olour), tampak oleh mata.
*. Streak
. Cleavage
B. Fracture
5. Specific gravity
Mineral diklasi ikasikan berdasarkan komposisi kima dengan grup anion. 'erikut
klasi ikasinya menurut Dana C
1. $ili%ate lass, merupakan grup terbesar. sili%ates (sebagian besar batuan adalah
G4*+ sili%ates), yang terdiri dari sili%on dan o8ygen , dan dengan ion tambahan
seperti aluminium , magnesium, iron , dan %al%ium. ontoh lain seperti eldspars ,
uart& , oli;ines , pyro8enes , amphiboles , garnets, dan mi%as.
5
http://en.wikipedia.org/wiki/Mohs_scale_of_mineral_hardnesshttp://en.wikipedia.org/wiki/Talchttp://en.wikipedia.org/wiki/Gypsumhttp://en.wikipedia.org/wiki/Calcitehttp://en.wikipedia.org/wiki/Fluoritehttp://en.wikipedia.org/wiki/Apatitehttp://en.wikipedia.org/wiki/Orthoclasehttp://en.wikipedia.org/wiki/Quartzhttp://en.wikipedia.org/wiki/Topazhttp://en.wikipedia.org/wiki/Corundumhttp://en.wikipedia.org/wiki/Diamondhttp://en.wikipedia.org/wiki/Streak_(mineralogy)http://en.wikipedia.org/wiki/Streak_(mineralogy)http://en.wikipedia.org/wiki/Cleavage_(crystal)http://en.wikipedia.org/wiki/Cleavage_(crystal)http://en.wikipedia.org/wiki/Specific_gravityhttp://en.wikipedia.org/wiki/Specific_gravityhttp://en.wikipedia.org/wiki/James_Dwight_Danahttp://en.wikipedia.org/wiki/Silicate_mineralshttp://en.wikipedia.org/wiki/Siliconhttp://en.wikipedia.org/wiki/Oxygenhttp://en.wikipedia.org/wiki/Aluminiumhttp://en.wikipedia.org/wiki/Magnesiumhttp://en.wikipedia.org/wiki/Ironhttp://en.wikipedia.org/wiki/Calciumhttp://en.wikipedia.org/wiki/Feldsparhttp://en.wikipedia.org/wiki/Quartzhttp://en.wikipedia.org/wiki/Olivinehttp://en.wikipedia.org/wiki/Pyroxenehttp://en.wikipedia.org/wiki/Amphibolehttp://en.wikipedia.org/wiki/Garnethttp://en.wikipedia.org/wiki/Micahttp://en.wikipedia.org/wiki/Mohs_scale_of_mineral_hardnesshttp://en.wikipedia.org/wiki/Talchttp://en.wikipedia.org/wiki/Gypsumhttp://en.wikipedia.org/wiki/Calcitehttp://en.wikipedia.org/wiki/Fluoritehttp://en.wikipedia.org/wiki/Apatitehttp://en.wikipedia.org/wiki/Orthoclasehttp://en.wikipedia.org/wiki/Quartzhttp://en.wikipedia.org/wiki/Topazhttp://en.wikipedia.org/wiki/Corundumhttp://en.wikipedia.org/wiki/Diamondhttp://en.wikipedia.org/wiki/Streak_(mineralogy)http://en.wikipedia.org/wiki/Cleavage_(crystal)http://en.wikipedia.org/wiki/Specific_gravityhttp://en.wikipedia.org/wiki/James_Dwight_Danahttp://en.wikipedia.org/wiki/Silicate_mineralshttp://en.wikipedia.org/wiki/Siliconhttp://en.wikipedia.org/wiki/Oxygenhttp://en.wikipedia.org/wiki/Aluminiumhttp://en.wikipedia.org/wiki/Magnesiumhttp://en.wikipedia.org/wiki/Ironhttp://en.wikipedia.org/wiki/Calciumhttp://en.wikipedia.org/wiki/Feldsparhttp://en.wikipedia.org/wiki/Quartzhttp://en.wikipedia.org/wiki/Olivinehttp://en.wikipedia.org/wiki/Pyroxenehttp://en.wikipedia.org/wiki/Amphibolehttp://en.wikipedia.org/wiki/Garnethttp://en.wikipedia.org/wiki/Mica -
8/13/2019 Sifat Kimia Batuan Reservoir
9/13
-
8/13/2019 Sifat Kimia Batuan Reservoir
10/13
. $ul ide lass , hampir serupa dengan #elas :8ide, pembentuk bijih ( ores ).
ontohnya termasuk pyrite (terkenal dengan sebutan emas palsu I fools gold ),
%hal%opyrite (%opper iron sul ide), pentlandite (ni%kel iron sul ide), dan galena
(lead sul ide). Termasuk juga selenides , tellurides , arsenides , antimonides ,
bismuthinides, dan sul osalts .
B. !hosphate lass , termasuk mineral dengan tetrahedral unit 2: , 2 dapat berupa
phosphorus , antimony , arseni% atau ;anadium . !hospate yang umum adalah apatite
yang merupakan mineral biologis yang ditemukan dalam gigi dan tulang hewan.
Termasuk juga mineral arsenate , ;anadate, dan mineral-mineral antimonate.
5. 7lement lass, terdiri dari metal dan element intermetali% (emas, perak dantembaga), semi-metal dan non-metal (antimony, bismuth, graphite, sul ur). >rup
ini juga termasuk natural alloys, seperti ele%trum, phosphides, sili%ides, nitrides dan
%arbides.
4. :rgani% lass, terdiri dari substansi biogeni%A o8alates, mellitates, %itrates,
%yanates, a%etates, ormates, hydro%arbons and other mis%ellaneous spe%ies. ontoh
lain jugaA whewellite, moolooite , mellite , i%htelite, %arpathite, e;enkite and
abelson
Dan spesi ikasi si at kimia batuan dalam penelitian di laboratorium adalah C
1. pH H 0:
0. pH # =
. pH
-
8/13/2019 Sifat Kimia Batuan Reservoir
11/13
IV. PARAMETER EMPIRIS BATUAN PASIR
!ada batuan sedimen klastik, parameter yang dapat diamati berupa tekstur,
struktur, kandungan osil dan komposisi mineral. 'oggs (145B) menyatakan bahwa
tekstur batuan klastik dihasilkan oleh proses isika sedimentasi dan dianggap
men%akup ukuran butir, bentuk butir (bentuk, pembundaran dan tekstur permukaan),
dan kemas (orientasi butir dan hubungan antar butir). Hubungan antar tekstur primer
ini menghasilkan parameter-paremeter yang lain seperti bulk density , porositas dan
permeabilitas. $edangkan Eolk (14B ) menyebutkan bahwa ada 0 si at-si at batuan
sedimen yang besarannya dapat diukur, yaitu ukuran butir (rata-rata, sortasi,kemen%engan/skewness, dan kurtosis) dan mor ologi partikel (bentuk butir,
pembulatan, pembundaran, dan tekstur permukaan butiran).
'atupasir merupakan batuan sedimen klastik yang dominan butirannya
berukuran pasir. $eperti halnya batuan sedimen klastik yang lain, parameter yang
dapat diamati pada batupasir adalah tekstur, struktur dan komposisi mineral. Dari
ketiga parameter tersebut dapat diturunkan beberapa parameter yang dapat diukur,
yang nantinya dianggap sebagai parameter empiris batupasir.
Dari tekstur batupasir dapat diturunkan beberapa parameter empiris, yaitu
ukuran butir, bentuk butir (pembundaran dan pembulatan), dan sortasi. $edangkan
dari struktur sedimen dapat diturunkan parameter-parameter empiris, misalnya arah
perlapisan silang siur, arah orientasi butir, dll. Dan dari komposisi mineral dapat
diturunkan beberapa parameter empiris batupasir, yaitu persen butiran keras (rigid
grain) , butiran lunak (ductile grain) dan matrik. Di samping beberapa parameter di
atas juga terdapat parameter yang berhubungan dengan parameter-parameter tersebut,
yaitu bulk density, porositas dan permeabilitas.
11
-
8/13/2019 Sifat Kimia Batuan Reservoir
12/13
P"r"si(as ba(!#asir
!ori merupakan ruang di dalam batuanA yang selalu terisi oleh luida, seperti
udara, air tawar/asin, minyak atau gas bumi. !orositas suatu batuan sangat penting
dalam eksplorasi dan eksploitasi baik dalam bidang perminyakan maupun dalam
bidang air tanah. Hal ini karena porositas merupakan ;ariabel utama untuk
menentukan besarnya %adangan luida yang terdapat dalam suatu massa batuan.
!orositas batupasir dihasilkan dari sekumpulan proses-proses geologi yang
berpengaruh terhadap proses sedimentasi. !roses-proses ini dapat dibagi menjadi 0
kelompok, yaitu proses pada saat pengendapan dan proses setelah pengendapan.
#ontrol pada saat pengendapan menyangkut tekstur batupasir (ukuran butir dansortasi). !roses setelah pengendapan yang berpengaruh terhadap porositas
diakibatkan oleh pengaruh isika dan kimia, yang merupakan ungsi dari temperatur,
tekanan e ekti dan waktu ('lo%h, 1441).
'eard dan 6eyl (14B ) menyatakan bahwa porositas sangat ke%il dipengaruhi
oleh perubahan dalam ukuran butir dengan sortasi yang sama, tetapi porositas
ber;ariasi terhadap sortasi. !enurunan porositas dari 0, + pada pasir bersortasi baik
sampai 0B,4 + pada pasir yang bersortasi sangat jelek. $edangkan >raton dan Eraser
(14 * dalam 'eard J 6eyl, 14B ) menemukan bahwa pengepakan bola sangat kuat
hingga berbentuk rhombohedral diperoleh porositas sebesar 0 + dan pengepakan
berbentuk kubus diperoleh porositas B, +. Tetapi di alam pengepakan butiran tidak
berbentuk kubus maupun rhombohedral.
$elanjutnya $%herer (145B) menyatakan bahwa parameter yang paling penting
yang berpengaruh terhadap porositas adalah umur, mineralogi (kandungan butiran
kuarsa), sortasi dan kedalaman terpendam maksimum.
10
-
8/13/2019 Sifat Kimia Batuan Reservoir
13/13
Parame(er &e"l"&i an& men&"n(r"l #"r"si(as
#omposisi butiran mempengaruhi si at-si at kimia dan mekanika batupasir.
Hal ini akan berpengaruh terhadap porositas selama periode setelah pengendapan dari
e;olusi batupasir ('lo%h, 1441). $%herer (145B) menggunakan kelimpahan butiran
kuarsa (termasuk di dalamnya kuarsa mono- dan polikristalin dan ragmen batuan
yang tersusun dominan oleh kuarsa) sebagai parameter dalam modelnya.
!orositas tidak dipengaruhi oleh ukuran butir tetapi merupakan ungsi dari
sortasi. !orositas berkurang se%ara progresi dari pasir bersortasi sangat baik sampai
pasir yang bersortasi sangat jelek. $elanjutnya $%herer (145B) juga menyatakan
bahwa median ukuran butir tidak dapat dijadikan parameter untuk memprediksi porositas. Hubungan antara porositas dan ukuran butir pada batupasir arkose dan
lithi% arkose (=apangan Ka%heng) lemah dengan 3 @ , 0 ('lo%h, 1441). Dari
penelitian tersebut diperoleh persamaan sebagai berikut C
Porositas @ - ,1 L 4,5 (1/ sortasi ) L ,1B ( % butiran keras )
dengan sortasi diukur berdasarkan koe isien sortasi Trask.