sifat gen ikan

Upload: inno-aqua-culture-justforyou

Post on 14-Oct-2015

53 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

task

TRANSCRIPT

SIFAT GEN IKAN

SIFAT GEN IKAN

Sifat individu daripada ikan ada 2 (dua) yaitu Fenotip( Genotip(

Ikan memiliki varisi fenotif yang beragam. Ada dua tipe variasi fenotif: Kuantitati variasi, variasi( fenotif yang terukur; panjang, berat. Kualitatif variasi, variasi fenotif yang tidak terukur, disebut juga sebagai fenotif (warna, spot, miror dll)(

Kualitatif fenotif sering disebut sebagai genetik mendel.. Gen bisa berada dalam autosom maupun kromoson sex,.( Secara umum Ekspresi gen autosom terdiri atas:(1. Aditif : tiap alel menghasilkan efek fenotif yang seimbang2. Non adiftif : apabila salah satu alel menghasilkan ekpresi fenotif yang lebih kuat dari alel yang lain

Bentuk Aksi GenSINGLE GENOTIF COMPLET DOMINAN( Sepasang gen yang terletak pada posisi yang sama pada pasangan kromosom disebut alel.(( Aksi dominan muncul jika suatu alel berekspresi lebih kuat dari alel lainnya. Alel yang memiliki ekspresi lebih kuat disebut dominan, sedang yang ekspresinya lemah disebut resesif. Jika bentuk aksi gen( bersifat komplet dominan, maka hanya ada dua feotif,( Ikan F1 akan menghasilkan ikan berwarna (heterozigot) dan albino, apabila dikawinkan sesamannya. F2 terdiri dari 3 genotif dan 2 fenotif, dominasi alel warna terhadap alel resesif albino terlihat pada genotif heterozigot Aa yan menghasilkan fenotif ikan berwarna

Non komplit dominan( Adalah bentuk dominasi alel dominan terhadap alel resesif, tetapi tidak cukup mempengaruhi fenotif pada kondisi genotif hetorozigot. Gen yang memiliki alel non komplit dominan menghasilkan 3 genotif dan fenotif.( Pada kondisi heteozigot kedua alel saling mempengaruhi membentuk fenotif baru. Mendekati gen dominan Contoh: pada ikan Siamese finging fish.Pada manusia dan hewan vertebrata, penyatuan sperma dan ovum yang masing-masing bersifat haploid (n) akan membentuk zigot. Zigot tumbuh dan berkembang menjadi individu yang bersifat diploid (2n), sehingga individu yang memiliki sifat tersebut dinyatakan dengan dua huruf. Contoh :

TT : Simbol untuk tumbuhan berbatang tinggi, gamet yang dibentuk T dan T.

tt : Simbol untuk tumbuhan berbatang pendek, gamet yang dibentuk t dan t.

MM : Simbol untuk tumbuhan berbunga merah, gamet yang dibentuk M dan M.

mm : Simbol untuk tumbuhan berbunga putih, gamet yang dibentuk m dan m.

Mm : Simbol untuk tumbuhan yang berbunga merah muda, gamet yang dibentuk M dan m.

Warna merah bersifat dominan, sedangkan warna putih bersifat resesif (alel warna merah dominan terhadap alel warna putih). Warna merah yang bersifat dominan dibandingkan dengan warna putih, maka menyebabkan semua bunga mawar pada keturunan pertama atau filial ke-1 (F1) akan berwarna merah. Apabila dalam suatu persilangan, sifat yang muncul merupakan campuran dari kedua induknya, maka sifat tersebut disebut sifat intermediet (dominan parsial). Misalnya persilangan antara ikan Koi warna merah dan ikan Koi warna putih menghasilkan Filial 1 yang semuanya ikan Koi berwarna merah muda. Warna merah muda tersebut merupakan sifat intermediet.Bioteknologi Genetik PadaIkan

Posted on 21 Oktober 2011 | Tinggalkan Komentar

Bioteknologi Genetik Pada Ikan

Bioteknologi merupakan penggunaan sistem biologi atau organisme hidup dalam proses produksi. Bioteknologi memiliki cakupan manfaat yang luas bagi dunia perikanan dan budidaya ikan. Manfaat tersebut diantaranya, meningkatkan tingkat pertumbuhan ikan budidaya, meningkatkan nilai gizi pada pakan ikan,

meningkatkan kesehatan ikan, membantu memperbaiki dan melindungi lingkungan, memperluas cakupan jenis ikan, meningkatkan pengelolaan dan konservasi ketersediaan benih di alam. Terdapat beberapa bioteknologi sederhana yang sudah diterapkan sejak lama seperti pemupukan kolam untuk meningkatkan ketersediaan pakan. Sedangkan yang lain merupakan teknologi maju yang memanfaatkan pengetahuan biologi molekul dan genetik seperti rekayasa genetik dan diagnosa penyakit melalui DNA. Tujuan utama penerapan bioteknologi genetik pada ikan adalah untuk meningkatkan tingkat pertumbuhan. Namun bisa juga digunakan untuk meningkatkan daya tahan terhadap penyakit dan lingkungan. Terdapat beberapa teknik bioteknologi yang sudah diterapkan pada ikan budidaya.

Pembenihan SelektifPembenihan selektif, yang merupakan pembenihan ikan secara tradisional, pertama kali dikembangkan pada ikan mas ribuan tahun yang lalu. Namun sampai sekarang pembenihan selektif hanya diterapkan pada ikan untuk konsumsi seperti ikan nila, catfish, dan trout sehingga masih banyak ikan budidaya yang pembenihannya seperti di perairan umum. Program pembenihan secara selektif telah memberikan peningkatan hasil dan pendapatan yang setabil contohnya terdapat peningkatan tingkat pertumbuhan 5-20% pada ikan budidaya seperti Salmon, Nila dan catfish.

ManipulasiManipulasi pada bentuk kromosom merupakan teknik yang bisa digunakan untuk menghasilkan organisme triploid yaitu organisme dengan tiga bentuk kromosom dimana biasanya suatu organisme cuma memiliki dua bentuk. Triploid umumnya tidak bisa bereproduksi sehingga ada pemikiran bahwa energi yang dimiliki akan sepenuhnya digunakan untuk meningkatkan perkembangan suatu organisme walaupun belum ada bukti yang menguatkan pemikiran tersebut. Keuntungan triploid lebih terlihat pada fungsi sterilitasnya meskipun tidak mencapai 100%. Contohnya, tiram triploid tidak dapat memproduksi gonad sehingga dapat dipasarkan sepanjang tahun. Hal ini disebabkan produksi gamet (sel kelamin, ovum atau telur pada betina dan sperma pada jantan) membuat tiram yang matang gonad memiliki rasa yang tidak enak.

Budidaya Sejenis (monosex culture)Dalam budidaya perikanan, budidaya sejenis (monosex culture) biasanya lebih menguntungkan dari pada budidaya lainnya. Sebagai contoh, Ikan sturgeon betina menghasilkan caviar, ikan nila jantan tumbuh lebih cepat daripada betina, ikan salmon dan trout betina lebih cepat tumbuh daripada ikan jantan. Produksi ikan secara monosek memberikan banyak keuntungan dan dapat dilakukan dengan cara memanipulasi perkembangan gamet dan embrio. Pemanipulasian dilakukan dalam bentuk denaturalisasi DNA sel kelamin yang dilanjutkan dengan manipulasi bentuk kromosom atau sex reversal menggunakan hormon dan tindakan pembenihan.Penggunaan hormon yang tepat dengan ketat dapat merubah sifat fenotip kelamin ikan. Contohnya, secara genetik ikan nila jantan akan berubah secara fisik menjadi betina dengan pemberian hormon estrogen. Ikan-ikan jantan ini dikawinkan dengan ikan jantan alami untuk menghasilkan semua anakan ikan nila jantan yang tumbuh xlebih cepat dan dapat menghindari perkawinan yang tidak diinginkan yang biasa terjadi pada budidaya nila secara multi-sex. Pada budidaya ikan nila multi-sex, perkawinan ikan-ikan berukuran kecil sering terjadi dan menyebabkan kepadatan yang berlebih. Beberapa anakan jantan dari proses ini memiliki dua kromosom jantan sehingga dapat dijadikan sebagai induk untuk pembenihan selanjutnya. Manfaat besar dari teknik ini yaitu semua populasi jantan bisa diproduksi untuk generasi seterusnya tanpa menggunakan hormon.

HibridasiHibridasi merupakan bioteknologi genetik yang semakin mudah dilakukan dengan berkembangnya teknik pembenihan buatan seperti penggunaan kelenjar hipopisa atau hormon lainnya yang merangsang perkembangan gamet dan mendorong pemijahan (pengeluaran telur ikan). Peningkatan pemahaman faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi reproduksi seperti lamanya penyinaran matahari, suhu atau arus air telah memainkan peranan penting dalam peningkatan program pembenihan. Sekarang pembudidaya ikan dapat mengatasi rahasia mekanisme reproduksi ikan secara alami di perairan umum. Hibridasi bisa digunakan juga untuk menghasilkan anakan satu jenis kelamin (Hibridasi pada ikan nila Nile dan Nila biru).

Peningkatan TeknologiPeningkatan teknologi reproduksi ikan telah banyak membantu pembudidaya dalam usaha membudidayakan ikan. Selain itu, dengan adanya kemampuan untuk mengatasi kendala alam dan masa memijah, pembudidaya bisa mengawinkan ikan lebih banyak pada saat-saat nilai jual ikan tinggi dan juga menjamin ketersediaan ikan di pasar.

Perkembangan Teknologi TransgenikRekayasa genetik merupakan sebuah istilah yang samar dan pengertiannya menjadi hampir mirip dengan transgenik (transfer gen) seperti ikan trangenik atau Modifikasi Organisme secara Genetik (GMOs). Teknologi ini sedang berkembang dengan cepat dan memungkinkan merubah gen-gen species yang memiliki keterikatan yang jauh; contohnya, sebuah gen yang menghasilkan protein anti-beku telah ditransfer dari ikan laut yang tahan dingin ke buah strawberry. Transfer gen pada ikan biasanya mencakup gen yang menghasilkan hormon pertumbuhan dan hal ini telah dibuktikan dengan peningkatan tingkat pertumbuhan yang tinggi pada ikan mas, catfish, salmom, ikan nila, mudloach,dan trout. Gen anti-beku yang diterapkan pada tanaman juga diterapkan pada ikan salmon dengan harapan dapat memperluas pembudidayaan ikan tersebut. Produksi protein gen ini tidak cukup untuk memperluas jangkauan ikan salmon di perairan dingin tetapi gen ini memungkinkan salmon untuk terus berkembang selama musim dingin dimana ikan salmon non-transgenik tidak akan berkembang. Teknologi transgenik saat ini masih dalam taraf penelitian dan pengembangan; belum ada ikan ataupun tanaman transgenik yang tersedia untuk dikonsumsi.