sgd lt 1

30
LT sgd 1 1. Carilah bidang-bidang usaha dalam keperawatan yang mungkin dapat dilakukan oleh seorang perawat sertakan kelegalitasannya! 2. Identifikasi karakter-karakter entrepreneur yang dibutuhkan untuk melaksanakan usaha-usaha tersebut! 3. Identifikasi lingkungan sekitar anda, carilah orang yang memiliki karakter intrapreneur (entrepreneur dalam organisasinya) JAWABAN : 1. Beberapa bidang usaha yang dapat dilakukan seorang perawat diantaranya adalah : a. Home care Menurut Depkes RI (2002) home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif, diberikan kepada individu, keluarga, di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan, memulihkan kesehatan/memaksimalkan kemandirian dan meminimalkan kecacatan akibat dari penyakit. Layanan diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien/keluarga yang direncanakan, dikoordinir oleh pemberi layanan melalui staff yang diatur 1

Upload: su-soediartawan

Post on 18-Jan-2016

26 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

soal

TRANSCRIPT

Page 1: SGD LT 1

LT sgd 1

1. Carilah bidang-bidang usaha dalam keperawatan yang mungkin dapat

dilakukan oleh seorang perawat sertakan kelegalitasannya!

2. Identifikasi karakter-karakter entrepreneur yang dibutuhkan untuk

melaksanakan usaha-usaha tersebut!

3. Identifikasi lingkungan sekitar anda, carilah orang yang memiliki karakter

intrapreneur (entrepreneur dalam organisasinya)

JAWABAN :

1. Beberapa bidang usaha yang dapat dilakukan seorang perawat diantaranya

adalah :

a. Home care

Menurut Depkes RI (2002) home care adalah pelayanan kesehatan yang

berkesinambungan dan komprehensif, diberikan kepada individu,

keluarga, di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan,

mempertahankan, memulihkan kesehatan/memaksimalkan kemandirian

dan meminimalkan kecacatan akibat dari penyakit. Layanan diberikan

sesuai dengan kebutuhan pasien/keluarga yang direncanakan, dikoordinir

oleh pemberi layanan melalui staff yang diatur berdasarkan perjanjian

bersama. Pada saat klien dan keluarga memutuskan untuk menggunakan

sistem pelayanan keperawatan dirumah (home care), maka klien dan

keluarga berharap mendapatkan sesuatu yang tidak didapatkannya dari

pelayanan keperawatan di rumah sakit. Namun juga terdapat fakta baru

bahwa saat ini banyak ditemukan orang-orang yang sakit dan memerlukan

perawatan di rumah. Sayangnya tidak semua yang sakit atau keluarganya

memiliki kemampuan untuk mengakses layanan homecare karena faktor

ekonomi. Kelebihan home care antara lain :

1) Home Care memberikan perasaan aman karena berada di lingkungan

yang dikenal oleh klien dan keluarga, sedangkan jika berada di rumah

sakit klien akan merasa asing dan perlu beradaptasi.

1

Page 2: SGD LT 1

2) Home Care merupakan satu cara dimana perawatan 24 jam dapat

diberikan secara fokus pada satu klien, sedangkan dirumah sakit

perawatan terbagi pada beberapa pasien.

3) Home Care memberi keyakinan akan mutu pelayanan keperawatan

bagi klien, dimana pelayanan keperawatan dapat diberikan secara

komprehensif (biopsikososiospiritual).

4) Home Care menjaga privasi klien dan keluarga, dimana semua

tindakan yang diberikan hanya keluarga dan tim kesehatan yang

mengetahuinya.

5) Home Care memberikan kemudahan kepada keluarga dan care giver

dalam memonitor kebiasaan klien seperti makan, minum, dan pola

tidur dimana berguna memahami perubahan pola dan perawatan

klien.

6) Home Care memberikan perasaan tenang dalam pikiran, dimana

keluarga dapat sambil melakukan kegiatan lain dengan tidak

meninggalkan klien.

7) Home Care memberikan pelayanan yang lebih efisien dibandingkan

dengan pelayanan di rumah sakit, dimana pasien dengan komplikasi

dapat diberikan pelayanan sekaligus dalam home care.

8) Pelayanan Home Care lebih memastikan keberhasilan pendidikan

kesehatan yang diberikan, perawat dapat memberi penguatan atau

perbaikan dalam pelaksanaan perawatan yang dilakukan keluarga

(Pitoyo dkk, 2012).

Menurut Cakra (2006) perawatan kesehatan di rumah (home care)

bertujuan :

a) Membantu klien memelihara atau meningkatkan status kesehatan

dan kualitas hidupnya

b) Meningkatkan keadekuatan dan keefektifan perawatan pada anggota

keluarga dengan masalah kesehatan dan kecacatan

c) Menguatkan fungsi keluarga dan kedekatan antar keluarga

2

Page 3: SGD LT 1

d) Membantu klien tinggal atau kembali ke rumah dan mendapatkan

perawatan yang diperlukan, rehabilitasi atau perawatan paliatif

e) Biaya kesehatan akan lebih terkendali

Secara umum lingkup perawatan kesehatan di rumah juga dapat

dikelompokkan sebagai berikut :

1. Pelayanan medik dan asuhan keperawatan

2. Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan yang terapeutik

3. Pelayanan rehabilitasi dan terapi fisik

4. Pelayanan informasi dan rujukan

5. Pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kesehatan

6. Higiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan

7. Pelayanan perbaikan untuk kegiatan sosial

Kasus umum yang merupakan pasca perawatan di rumah sakit adalah Cakra

(2006) :

1. Klien dengan penyakit gagal jantung

2. Klien dengan gangguan oksigenasi

3. Klien dengan perlukaan kronis

4. Klien dengan diabetes

5. Klien dengan gangguan fungsi perkemihan

6. Klien dengan kondisi pemulihan kesehatan atau rehabilitasi

7. Klien dengan terapi cairan infus di rumah

8. Klien dengan gangguan fungsi persyarafan

9. Klien dengan HIV/AIDS

Sedangkan kasus dengan kondisi khusus, meliputi Cakra (2006) :

1. Klien dengan post partum

2. Klien dengan gangguan kesehatan mental

3. Klien dengan kondisi usia lanjut

4. Klien dengan kondisi terminal

5. Klien dengan penyakit obstruktif paru kronis

3

Page 4: SGD LT 1

Prinsip Home Care

a. Pengelolaan home care dilaksanaka oleh perawat/ tim

b. Mengaplikasikan konsep sebagai dasar mengambil keputusan dalam

praktik

c. Mengumpulan data secara sistematis, akurat dan komrehensif

d. Menggunakan data hasil pengkajian dalam menetakan diagnosa

keperawatan

e. Mengembangkan rencana keperawatan didasarkan pada diagnosa

keperawatan

f. Memberi pelayanan prepentif, kuratif, promotif dan rehabilitaif

g. Mengevaluasi respon pasien dan keluarganya dalam intervensi

keperawatan

h. Bertanggung jawab terhadap pelayanan yang bermutu melalui

manajemen kasus

i. Memelihara dan menjamin hubungan baik diantara anggota tim

j. Mengembangkan kemampuan profesional

k. Berpartisifasi pada kegiatan riset untuk pengembangan home care

l. Menggunakan kode etik keperawatan daam melaksanakan praktik

keperawatan (Cakra, 2006) .

Peran dan Fungsi Perawat Home Care Menurut Cakra (2006)

1. Manajer kasus : Mengelola dan mengolaborasikan pelayanan,dengan

fungsi :

a. Mengidentifikasi kebutuhan pasien dan keluarga

b. Menyusun rencana pelayanan

c. Mengkoordinir aktifitas tim

d. Memantau kualitas pelayanan

2. Pelaksana : memberi pelayanan langsung dan mengevaluasi pelayanan,

dengan fungsi :

a. Melakukan pengkajian komprehensif

b. Menetapkan masalah

c. Menyusun rencana keperawatan

4

Page 5: SGD LT 1

d. Melakukan tindakan perawatan

e. Melakukan observasi terhadap kondisi pasien

f. Membantu pasien dalam mengembangkan prilaku koping yang efektif

g. Melibatkan keluarga dalam pelayanan

h. Membimbing semua anggota keluarga dalam pemeliharaan kesehatan

i. Melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan

j. Mendokumentasikan asuhan keperawatan

Standar uraian tugas dan fungsi pengelola home care :

Ketua Pengelola

a. Mengkoordinasikan semua kegiatan pengelolaan perawatan di rumah

b. Melakukan perlakuan yang baik terhadap pelaksanaan pelayanan dan

klien

c. Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan pelaksanaan

pelayanan

d. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap

kinerja pelayanan

e. Menyusun laporan pelaksanaan home care secara berkesinambungan

Ketua Bidang Administrasi/Keuangan

a. Mengkoordinasikan semua kegiatan administrasi dan keuangan home

care

b. Melakukan perlakuan yang baik terhadap administrasi pengelolaan

home care

c. Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan pada bidang

administrasi dan keuangan home care

d. Melaksanakan pengawasan, pengendalian proses adm. keuangan home

care

e. Menyusun laporan administrasi keuangan home care

Ketua Bidang Pelayanan

5

Page 6: SGD LT 1

a. Mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan perawatan

b. Melakukan perlakuan yang baik terhadap proses pelaksanaan home

care

c. Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan terhadap

sumber daya manusia keperawatan

d. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan pelayanan

home care

e. Menyusun laporan kegiatan pelayanan keperawatan di rumah

Penanggung Jawab Kasus/Koordinator

a. Mengkoordinasikan semua kegiatan pel. yang dilaksanakan oleh

pelaksanan pelayanan

b. Melakukan perlakuan yang baik terhadap pelaksanaan kep. dan klien di

rumah

c. Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan

pelaksanaan keperawatan

d. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan kepada

pelaksana keperawatan

e. Menyusun laporan kegiatan pelayanan sesuai bidang tugasnya

Pelaksanan Pelayanan

a. Melaksanakan pengkajian dan menentukan diagnosa keperawatan

b. Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan

c. Melaksanakan intervens /tindakan keperawatan sesuai rencana yang

ditentukan

d. Mengevaluasi kegiatan/tindakan yang diberikan dengan berpedoman pada

renpra

e. Membuat dokumentasi tertulis pada rekam keperawatan setiap selesai

melaksanakan tugas

Konsulen

a. Menerima konsultasi dari pelaksanaan keperawatan dan memberikan

petunjuk / advis sesuai kewenangannya

b. Memberikan advokasi khususnya dalam bidang tindakan medic

c. Melaksanakan tindakan-tindakan medik sesuai kewenangannya

6

Page 7: SGD LT 1

d. Memeriksa, menentukan diagnosa dan memberi terapi medik

Prasyarat Penyelenggara Home Care

Ketenagaan

a. Manajer kasus, dengan kualifikasi :

Minimal D.III

Pemegang sertifikat pelatihan home care

Pengalaman kerja minimal 3 tahun

Memiliki SIP, SIK, SIPP

b. Pelaksana pelayanan, dengan kualifikasi :

Minimal D.III

Pemegang sertifikat pelatihan home care

Pengalaman kerja minimal 3 tahun

Memiliki SIP, SIK, SIPP

Alat/ Sarana

a. Alat kesehatan

Tas/ kit

Pemeriksaan fisik

Set perawatan luka

Set emergency

Set pemasangan selang lambung

Set huknah

Set memandikan

Set pengambilan preparat

Set pemeriksaan laboratorium sederhana

Set infus/ injeksi

Sterilisator

Pot/ urinal

Tiang infuse

Tempat tidur khusus orang sakit

Pengisap lender

7

Page 8: SGD LT 1

Perlengkapan oxygen

Kursi roda

Tongkat/ tripot

Perlak/ alat tenun

b. Alat habis pakai

Obat emergency

Perawatan luka

Suntik/ pengamian darah

Untuk infuse

Pemasagan selang lambung

Huknah, selang lambung, kateter

Sarung tangan, masker

Perijinan Home Care

a. Berbadan hukum (yayasan, badan hukum lainnya)

b. Permohonan ijin ke Dinkes kabupaten/ Kota, dengan melampirkan:

Rekomendasi PPNI

Ijin prakik perawat (SP, SIK, SIPP)

Persyaratan peralatan kesehatan dan sarana komunikasi dan transportasi

Ijin lokasi bangunan

Ijin lingkungan

Ijin usaha

Persyaratan tata ruang bangunan

Mekanisme Pelayanan Home Care

1. Proses penerimaan kasus

a. Home care menerima pasien dari rumah sakit, puskesmas, sarana lain,

keluarga

b. Pimpinan home care menunjuk manajer kasus untuk mengelola kasus

c. Manajer kasus membuat surat perjanjian dan proses pengelolaan kasus

2. Proses pelayanan home care

a. Persiapan

8

Page 9: SGD LT 1

Pastikan identitas pasien

Bawa denah/ petunjuk tempat tinggal pasien

Lengkap kartu identitas unit tempat kerja

Pastikan perlengkapan pasien untuk di rumah

Siapkan file asuhan keperawatan

Siapkan alat bantu media untuk pendidikan

b. Pelaksanaan

Perkenalkan diri dan jelaskan tujuan.

Observasi lingkungan yang berkaitan dengan keamanan perawat

Lengkapi data hasil pengkajian dasar pasien

Membuat rencana pelayanan

Lakukan perawatan langsung

Diskusikan kebutuhan rujukan, kolaborasi, konsultasi dll

Diskusikan rencana kunjungan selanjutnya dan aktifitas yang akan

dilakukan

Dokumentasikan kegiatan

c. Monitoring dan evaluasi

Keakuratan dan kelengkapan pengkajian awal

Kesesuaian perencanaan dan ketepatan tindakan

Efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tindakan oleh pelaksanan

d. Proses penghentian pelayanan home care, dengan kriteria :

Tercapai sesuai tujuan

Kondisi pasien stabil

Program rehabilitasi tercapai secara maximal

Keluarga sudah mampu melakukan perawatan pasien

Pasien di rujuk

Pasien menolak pelayanan lanjutan

Pasien meninggal dunia

b. Terapi CAM (Complementari Alternatif Medicine)

Obat-obatan komplementer dan alternatif (complementary and alternative

medicine), juga biasa disebut CAM, adalah pendekatan praktik perawatan

kesehatan dan terapi yang berada di luar dari pengobatan medis

9

Page 10: SGD LT 1

konvensional. CAM fokus pada diagnosis, pencegahan dan pengobatan

penyakit melalui berbagai ragam praktik. Pendekatan dari CAM tidak

dimaksudkan untuk mengganti pengobatan medis konvesional dari

dokter. Kombinasi dari pendekatan pengobatan komplementer dan

alternatif dan pengobatan medis konvensional biasanya disebut sebagai

pengobatan terintegrasi (integrative medicine). Dalam upaya untuk

menyediakan bukti CAM melalui riset secara ilmiah pada masyarakat,

National Institutees of Health yang merupakan bagian dari Pemerintah

Amerika Serikat, mendirikan National Center for Complementary and

Alternative Medicine pada tahun 1998. Peningkatan juga terlihat dari

dokter medis yang merujuk pasien pada praktisi CAM dan sekolah

medis, yang kemudian mengintegrasikan praktik perawatan kesehatan

non-konvensional ke dalam kurikulum mereka. Terapi dan produk yang

dulu dianggap alternatif atau nonkenvensional seperti biofeedback,

akupuntur, bekamdan vitamin kini telah menjadi bagian utama dalam

praktik perawatan kesehatan.

c. Deskripsi praktek klinik keperawatan

Praktek keperawatan adalah tindakan mandiri perawat profesional melalui

kerjasama berbentuk kolaborasi dengan klien dan tenaga kesehatan lain

dalam memberikan asuhan keperawatan atau sesuai dengan lingkungan

wewenang dan tanggung jawabnya.(Nursalam,M.Nurs, 2002 : 81).

Menurut CHS (1983) praktek keperawatan sebagai tindakan keperawatan

profesional menggunakan pengetahuan teoritik yang mantap dan kokoh

dari berbagai ilmu dasar (biologi, fisika, biomedik, perilaku dan sosial)

dan ilmu keperawatan dasar, klinik dan komunitas sebagai landasan untuk

melakukan asuhan keperawatan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Klinik adalah rumah sakit atau

lembaga kesehatan tempat orang berobat dan memperoleh advis medis

serta tempat mahasiswa kedokteran melakukan pengamatan terhadap

kasus penyakit yang diderita para pasien.( Poerwodarminto, 2002). Jadi

praktek klinik keperawatan adalah tindakan mandiri yang dilakukan

10

Page 11: SGD LT 1

mahasiswa lulusan pendidikan keperawatan di rumah sakit melalui

kerjasama berbentuk kolaburasi dengan klien dan tenaga kesehatan lain

dalam memberikan asuhan keperawatan atau sesuai dengan lingkungan

wewenang dan tanggung jawabnya.

ICN mendefinisikan praktek keperawatan sebagai cara untuk membantu

individu atau kelompok mempertahankan atau mencapai kesehatan yang

optimal sepanjang proses kehidupan yang mengkaji status kesehatan

klien,menetapkan diagnosa keperawatan, rencana, tindakan keperawatan

untuk mencapai tujuan dan mengevaluasi respon klien terhadap intervensi

yang di berikan. (Nursalam,M.Nurs, 2002 : 81)

Syarat-syarat mendirikan praktik klinik keperawatan yaitu :

- Akta pendirian yayasan

- Daftar alat kelengkapan penunjang pelayanan keperawatan

- Data keterangan yang bekerja di klnik perawat

- HO fotokopi ijin gangguan

- Ktp pemohon/pemilik

- Ktp pemegang kuasa (jika dikuasakan )

- Fotokopi SIP dan SIPP

- Fotokopi ijazah perawat

- Hasil pemerikaan kualitas air dari lab dinkes

- Denah bangunan dan denah lokasi

- Struktur organisasi

- Surat permohonan

- Surat rekomendasi dari ikatan profesi

- Surat keterangan berbadan sehat dari dokter

- Surat kuasa bermaterai 6000 atau surat tugas apabila tidak bisa mengurus sendiri

- Surat dari organisasi profesi

- Surat yang menyatakan status bangunan dalam bentuk akte hak milik/sewa/kontral

11

Page 12: SGD LT 1

d. Pelatihan berbagai keterampilan keperawatan (perawatan luka,

seminar keperawatan, pelatihan CAM, keperawatan gawat darurat

atau BTLS)

Salah satu aspek kesuksesan pelayanan dalam sebuah rumah sakit adalah

dengan tersedianya tenaga perawatan yang berkompeten. Kualitas

seorang perawat dapat dilihat dalam pemberian asuhan keperawatan.

Kualitas tersebut dapat dicapai mulai dari proses pembentukan

mahasiswa perawat yang memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan sikap

lebih professional. Manfaat training keperawatan mahasiswa ini

dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman untuk

menjadi tenaga perawat yang professional. Peserta yang dianjurkan adalah

mahasiswa program D3, S1, maupun siswa SMK Kesehatan Jurusan

Keperawatan. Metode pelaksanaan training adalah dengan memberikan

seminar mengenai perawatan luka modern dressing. Dilaksanakan dalam

bentuk presentasi ceramah (lecture), demonstrasi praktik untuk materi

aplikatif, serta diskusi kelompok dalam membahas studi ilmiah seputar

ilmu perawatan luka modern dressing.

Kegiatan didukung oleh team tenaga ahli yang sudah berpengalaman.

Peserta akan dikenakan biaya sesuai dengan yang telah ditentukan ,

dengan memperoleh fasilitas berupa makan siang, modul, coffee break,

training kit, sertfikat, yang diselenggarakan di hotel maupun meeting

room yang nyaman.

e. Penyedia berbagai keperluan mahasiswa keperawatan (seragam

praktek, alat-alat kedokteran dan buku-buku kedokteran dan

keperawatan)

Diberdirikanlah sebuah usaha dagang dimana akan memperjualbelikan

seragam praktek untuk mahasiswa, alat alat kedokteran dan buku

kedokteran. Selain itu di sediakan pula alat-alat kesehatan yang digunakan

untuk mengetahui atau mengontrol keadaan seseorang agar mengetahui

kondisi yang dialaminya. adapun macam-macam alat yang disediakan

adalah :

12

Page 13: SGD LT 1

Stetoskop fungsinya untuk mendengarkan detak jantung, suara usus,

untuk mengetahui kerja paru – paru dan juga untuk mengukur

tekanan darah dengan mendengarkan denyut nadi.

Tensimeter digunakan untuk mengukur tensi dan tekanan darah.

Termometer digunakan untuk mengukur suhu tubuh.

Alat cek darahdigunakan pada pemeriksaan penyakit kolesterol, asam

urat, diabetes.

Elektrokardiografi ( ECG ) fungsinya untuk merekam aktifitas elektro

atau kelistrikan yang terjadi didalam jantung, dll.

f. Catering

Katering merupakan salah satu bentuk usaha dari industri jasa

( Hospitality Industry), dimana produk utamanya adalah penjualan

makanan dan minuman dengan pelayanan jasa lainnya yang berorientasi

pada kepuasan konsumen. Pada pengelolaan usahanya, katering

menangani penyediaan makanan dan minuman di tempat dimana produk

usaha itu diselenggarakan ( In-side catering) atau produk makanan dan

minuman di bawa ke luar tempat produksinya ( out-side catering).

Penanganan tersebut mencakup dua aspek yaitu aspek pertama berkaitan

dengan penyediaan makanan dan minuman yang memenuhi harapan

konsumen seperti kualitas produk dilihat dari sisi organoleptik dan

visual, keamanan , kenyamanan, jumlah yang sesuai dengan pesanan,

ketepatan waktu, dan harga yang relatif terjangkau bagi konsumennya.

Aspek kedua berkaitan dengan penjualan makanan dan minuman produk

usaha katering.Penanganan usaha jasa katering ada yang berada di

bawah koordinasi perusahaan tertentu, hotel atau organisasi sejenis,

sehingga menjadi bagian yang selama ini populer dengan divisi food

and beverage di bawah manajemen tingkat menengah atau manajemen

operasi lembaga bersangkutan. Ada juga usaha jasa katering yang berdiri

sendiri - independent - bukan merupakan bagian dari satu unit usaha

lembaga tertentu. Pada dasasarnya penggorganisasian tersebut tidak

memberikan perbedaan yang prinsip sebab merupakan bagian dari

13

Page 14: SGD LT 1

pendekatan manajemen untuk menjalankan fungsi bisnis dalam

menghasilkan output yang baik.

Disini katering kami mengambil sasaran seluruh kalangan masyarakat.

Dimana kami menyediakan berbagai macam menu diet yang tepat untuk

pelanggan dengan penyakit tertentu maupun yang sehat dengan harga

yang cukup terjangkau. Katering ini selain menyediakan makanan dan

minuman juga menyediakan jasa konsultasi dan juga bekerja sama dengan

ahli gizi untuk menentukan diet yang tepat. Perawat disini meyediakan

jasa konsultasi untuk pelanggan yang ingin tau lebih banyak tentang

makanan apa yang cocok untuk penyakitnya atau untuk menaikkan atau

menurunkan berat badan. Perawat juga bisa membantu memberi health

education untuk pelanggan yang membutuhkan saran untuk menyediakan

makanan yang tepat bagi dirinya.

2. Karakter entrepreneur yang dibutuhkan sesuai bidang usaha tersebut

diantaranya :

Menurut Kirby (1992) terdapat empat karakter yang perlu dimiliki oleh setiap

usahawan. :

a. Role as combiner resource, seorang usahawan yang akan berperanan

sebagai individu yang berada dalam sebuah proses keusahawaan dan bukan

bertindak secara sendiri melainkan bertindak dengan menyatukan berbagai

sumber daya yang ada.

b. Highly capable, seorang usahawan memiliki kemampuan untuk berfikir

secara intuitif dan rasional untuk melaksanakan suatu usaha yang mereka

pimpin.

c. Highly motivated, seorang usahawan memiliki motivasi yang tinggi yang

menjadi daya penggerak untuk memperperluas dan menjalankan bidang

usahanya.

d. Always prepared for changes, usahawan akan bersedia melakukan

perubahan di mana seorang usahawan akan mampu dan mau untuk

melakukan perubahan guna mengatasi masalah dalam bidang usahanya

agar usaha yang dijalankannya dapat berkembang.

14

Page 15: SGD LT 1

Berikut merupakan bidang usaha yang dapat dilakukan perawat sebagai

entrepreneur sehingga perawat membutuhkan semua atau salah satu dari

karakteristik entrepreneur di atas untuk melaksanakan bidang usaha tersebut.

a. Praktek mandiri perawat

Dalam praktek mandiri perawat, perawat harus memiliki karakteristik role

as combiner resource karena perawat harus mampu menyiapkan berbagai

keperluan dan kebutuhan yang akan digunakkan nanti di kliniknya tersebut.

Perawat sebagai entrepreneur harus dapat mencari dan menyatukan sumber

daya yang ada untuk membentuk praktek mandiri perawat tersebut,

misalnya untuk menyediakan peralatan dan obat obatan perawat bekerja

sama dengan SDM lain seperti analis farmasi/apoteker dan suplier

peralatan medis. Karakter yang diperlukan juga adalah high capability,

perawat yang membuka praktek mandiri harus memiliki kemampuan yang

memadai untuk menjalankan prakteknya tersebut serta karakter Always

prepared for changes juga harus dimilikinya sehingga perawat dapat tetap

menjalankan prakteknya meskipun terdapat hal yang mengganggu bidang

usahanya tersebut, diharapkan perawat dapat mencari solusi untuk

perubahan yang terjadi tersebut.

b. Home care

Perawat yang akan menjalani bidang home care harus memiliki keempat

karakteristik usahawan tersebut. Karakteristik yang pertama akan

menjadikan perawat sebagai orang yang memiliki peran untuk menjaga

kelangsungan usahanya dengan memnafaatkan bebagai sumber usaha dari

jasa maupun peralatan yang akan digunakan untuk home care. Yang kedua

perawat haru memiliki kemampuan kapabilitas yang tinggi, bertidak intuitif

dan rasional saat melakukan home care serhingga penerima jasa home care

merasa puas. Ketiga, perawat home care harus memiliki motivasi tinggi

untuk menjalakan home care yang mana harus mau untuk melakukan

perawatan pada pelanggannya dan pergi ke tempatnya. Dengan motivasi

yang kuat perawat tidak akan goyah dengan apa yang akan dia lakukan.

Dan yang keempat, perawat harus dapat menerima setiap perubahan yang

akan terjadi seiring berjalannya waktu terlebih harus mencari solusi untuk

15

Page 16: SGD LT 1

perubahan tersebut. Karena tidak sepanajng waktu homecare akan berjalan

dengan kehendak sendiri sehingga harus dibuatkan antisipasi untuk itu.

c. Catering / jasa boga makanan sehat

Untuk mejalankan bidang usaha catering/ jasa boga sehat perawat harus

meiliki keempat karakteristik usahawan tersebut. Memiliki peran yang

sangat penting untuk menyediakan berbagai sumber daya yang ada untuk

bidang usaha catering ini antara lain bahan makanan, pengolahan makanan

tersebut serta pemasaran dan pendistribusiannya. Kemampuan yang tinggi

diperlukan dalam managemen dan pengelolaan usahanya itu sendiri karena

jasa boga ini merupakan usaha yang khusus pada penyediaan layanan

makanan yang berkaitan denga kesehatan seseorang. Motivasi yang kuat

untuk terus berusaha mengembangkan bidang usaha ini sangat diperlukan

karena kemungkinan bisang ini akan lebih sulit diterima dimasyarakat

dibanding jasa boga lain yang umum dengan demikian perawat harus

melakukan trik dan mencari solusi tertentu untuk menanganinya meskipun

harus melakukan perubahan namun tidak terlepas dari ilmu keperawatan.

d. Penyedia alat-alat keperawatan

Pada bidang penyedia alat-alat keperawatan, perawat harus memiliki

karakter role as combiner resource karena dalam hal ini perawat tidak

hanya sebagai penyedia alat-alat tetapi berperan dalam menyatukan

sumber daya yang ada. Pada bidang ini perawat tidak mungkin

mengerjakan semua pekerjaan seorang diri tanpa adanya SDM, dengan

begitu karakter highly capable akan tercermin pada perawat yang memiliki

usaha di bidang penyedia alat-alat kesehatan ini terlihat saat perawat

mampu untuk menyatukan tenaga yang dimiliki dengan tenaga SDM yang

ada serta mampu untuk berpikir rasional dalam menjalankan usaha yang

sedang dirintis.

e. CAM (Complementary Alternative Medicine)

Dalam bidang CAM (Complementary Alternative Medicine) atau

pengobatan alternative di luar perawatan standar tenaga medis ini karakter

highly motivated sangat berperan pada usaha yang sedang dijalankan. Jika

16

Page 17: SGD LT 1

perawat yang sedang memulai usaha ini tidak memulai nya dengan

motivasi yang tinggi, tidak mungkin akan ada kepercayaan yang timbul

sebagai dasar pondasi dari usaha yang sedang dilakukan. Perawat juga

diharapkan memiliki karakter always prepared for changes dimana ketika

usaha yang dilakukan sedang dalam tahap perubahan menuju ke arah yang

lebih baik agar usaha yang sedang dilakukan lebih berkembang.

f. Pelatih berbagai keterampilan keperawatan

Pada bidang dimana perawat sebagai pelatih keterampilan keperawatan ini

karakter yang harus dimiliki adalah highly motivated. Karena pada bidang

ini motivasi yang tinggi diharapkan tidak hanya sebatas wacana atau

sebuah ajakan semata tetapi mampu menjadi faktor utama sebagai daya

penggerak untuk memperluas bidang usaha yang sedang dijalani. Dalam

hal ini tidak hanya motivasi tinggi yang dibutuhkan, tetapi karakter highly

capable pun berperan agar perawat sebagai pelatih dalam berbagai

keterampilan keperawatan mampu untuk berpikir rasional dalam

menjalankan bidang usaha yang sedang dijalankan.

3. Ns. Made Widanjaya, AMK

Ns. Widan atau bli widan panggilan akrabnya adalah salah satu petugas

bagian lab di PSIK FK Unud, Menurut kelompok kami beliau merupakan salah

seorang di lingkungan PSIK FK Unud yang memiliki jiwa entrepreneur sebagai

seorang perawat. Beliau memiliki beberapa pekerjaan yang dijalaninya sekaligus

pekerjaan-pekerjaan itu diantaranya sebagai tenaga pengajar di salah satu sekolah

kesehatan di Bali, selain itu beliau juga merupakan praktisi kesehatan yang sering

memberikan jasa berupa home care dan CAM (Complementary Alternatif

Medicine) selain itu beliau juga merupakan salah seorang pembina divisi khusus

Voulantary Nursing Team HMIK FK Unud yang merupakan kelompok belajar

tindakan kegawatdaruratan mahasiswa PSIK.

Menurut kelompok kami jiwa kewirausahaan yang beliau miliki dapat

tercermin dari sikap pekerja kerasnya dan keuletannya terbukti beliau dapat

menjalankan beberapa pekerjaan sekaligus, selain itu beliau juga memiliki ilmu

yang tinggi hal ini sering beliau tunjukkan ketika mahasiswa PSIK melakukan

17

Page 18: SGD LT 1

pembelajaran lab di skill lab FK Unud. Sering sekali beliau memberikan

masukan-masukan yang berguna bagi mahasiswa untuk melatih keterampilan

praktik, selain hal-hal diatas beliau juga memiliki kemampuan lebih sebagai

seoran perwat yaitu beliau memiliki keterampilan dalam dunia pengobatan

alternative atau disebut CAM (Complementary Alternatif Medicine).

Kelebihannya ini beliau sering pakai untuk memberikan jasa pengobatan secara

alternative baik menggunakan bekam, akupuntur maupun akupoint, selain dengan

berbagai kesibukannya tersebut beliau juga masih menyempatkan diri untuk

menjadi Pembina di VNT HMIK FK Unud, beliau sering memberikan masukan-

masukan untuk bahan pembelajaran mahasiswa PSIK di bidang kegawatdaruratan,

selain itu beliau juga aktif memberikan materi-materi tentang keperawatan gawat

darurat.

Dari pemaparan tersebur beliau memiliki karakter dasar wirausaha yaitu

mampu menggabungkan dan mengkombinasikan berbagai sumberdaya yang

beliau miliki (Role as Combiner Resources) selain hal tersebut berbagai karakter

yang menunjang beliau sebagai seseorang yang memiliki jiwa wirausaha yaitu

ketekunan dan keuletan, pekerja keras, dan suka berorganisasi hal terspendapatan

yang besar.

KESIMPULAN

Selain sebagai pemberi pelayanan kesehatan, seorang perawat dapat terus

berinovasi bahkan berbisnis dengan mengembangkan jiwa entrepreneurship yang

dimilikinya. Beberapa bidang usaha yang dapat dilakukan seorang perawat

18

Page 19: SGD LT 1

diantaranya adalah home care, CAM, pelatihan, catering, penjual alat alat

kesehatan bahkan membangun sebuah klinik kesehatan. Menurut Kirby (1992)

terdapat empat karakter yang perlu dimiliki oleh setiap usahawan, Role as

combiner resource, seorang usahawan yang akan berperanan sebagai individu

yang berada dalam sebuah proses keusahawaan dan bukan bertindak secara

sendiri melainkan bertindak dengan menyatukan berbagai sumber daya yang ada,

Highly capable, seorang usahawan memiliki kemampuan untuk berfikir secara

intuitif dan rasional untuk melaksanakan suatu usaha yang mereka pimpin, Highly

motivated, seorang usahawan memiliki motivasi yang tinggi yang menjadi daya

penggerak untuk memperperluas dan menjalankan bidang usahanya dan Always

prepared for changes, usahawan akan bersedia melakukan perubahan di mana

seorang usahawan akan mampu dan mau untuk melakukan perubahan guna

mengatasi masalah dalam bidang usahanya agar usaha yang dijalankannya dapat

berkembang. Ns. Widan atau bli widan adalah orang yang memiliki karakter

intrapreneur.

DAFTAR PUSTAKA

Cakra, I Nyoman. 2006. Home Care. Available at http://ppnicilacap.com. Diakses

pada tanggal 2 September 2014.

19

Page 20: SGD LT 1

Depkes, R.I. 2002. Pedoman Penerapan Home Care. Jakarta : Dirjen Pelayanan

Medik.

Ismail, Zamzuraidah Bt.2004. Faktor-Faktor Yang Mendorong Usahawan Wanita Kelantan Menceburi Bidang Perniagaan Di Pasar Siti Khadijah Kelantan.Universiti Teknologi Malaysia

Pitoyo, Zani., dkk. 2012. Home Care : Peluang Profesi Perawat. Available at

http://www.poltekkes-malang.ac.id. Diakses pada tanggal 1 September 2014.

www.academia.edu . Diakses pada tanggal 2 September 2014.

20