sgd lt 1
DESCRIPTION
soalTRANSCRIPT
LT sgd 1
1. Carilah bidang-bidang usaha dalam keperawatan yang mungkin dapat
dilakukan oleh seorang perawat sertakan kelegalitasannya!
2. Identifikasi karakter-karakter entrepreneur yang dibutuhkan untuk
melaksanakan usaha-usaha tersebut!
3. Identifikasi lingkungan sekitar anda, carilah orang yang memiliki karakter
intrapreneur (entrepreneur dalam organisasinya)
JAWABAN :
1. Beberapa bidang usaha yang dapat dilakukan seorang perawat diantaranya
adalah :
a. Home care
Menurut Depkes RI (2002) home care adalah pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan dan komprehensif, diberikan kepada individu,
keluarga, di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan,
mempertahankan, memulihkan kesehatan/memaksimalkan kemandirian
dan meminimalkan kecacatan akibat dari penyakit. Layanan diberikan
sesuai dengan kebutuhan pasien/keluarga yang direncanakan, dikoordinir
oleh pemberi layanan melalui staff yang diatur berdasarkan perjanjian
bersama. Pada saat klien dan keluarga memutuskan untuk menggunakan
sistem pelayanan keperawatan dirumah (home care), maka klien dan
keluarga berharap mendapatkan sesuatu yang tidak didapatkannya dari
pelayanan keperawatan di rumah sakit. Namun juga terdapat fakta baru
bahwa saat ini banyak ditemukan orang-orang yang sakit dan memerlukan
perawatan di rumah. Sayangnya tidak semua yang sakit atau keluarganya
memiliki kemampuan untuk mengakses layanan homecare karena faktor
ekonomi. Kelebihan home care antara lain :
1) Home Care memberikan perasaan aman karena berada di lingkungan
yang dikenal oleh klien dan keluarga, sedangkan jika berada di rumah
sakit klien akan merasa asing dan perlu beradaptasi.
1
2) Home Care merupakan satu cara dimana perawatan 24 jam dapat
diberikan secara fokus pada satu klien, sedangkan dirumah sakit
perawatan terbagi pada beberapa pasien.
3) Home Care memberi keyakinan akan mutu pelayanan keperawatan
bagi klien, dimana pelayanan keperawatan dapat diberikan secara
komprehensif (biopsikososiospiritual).
4) Home Care menjaga privasi klien dan keluarga, dimana semua
tindakan yang diberikan hanya keluarga dan tim kesehatan yang
mengetahuinya.
5) Home Care memberikan kemudahan kepada keluarga dan care giver
dalam memonitor kebiasaan klien seperti makan, minum, dan pola
tidur dimana berguna memahami perubahan pola dan perawatan
klien.
6) Home Care memberikan perasaan tenang dalam pikiran, dimana
keluarga dapat sambil melakukan kegiatan lain dengan tidak
meninggalkan klien.
7) Home Care memberikan pelayanan yang lebih efisien dibandingkan
dengan pelayanan di rumah sakit, dimana pasien dengan komplikasi
dapat diberikan pelayanan sekaligus dalam home care.
8) Pelayanan Home Care lebih memastikan keberhasilan pendidikan
kesehatan yang diberikan, perawat dapat memberi penguatan atau
perbaikan dalam pelaksanaan perawatan yang dilakukan keluarga
(Pitoyo dkk, 2012).
Menurut Cakra (2006) perawatan kesehatan di rumah (home care)
bertujuan :
a) Membantu klien memelihara atau meningkatkan status kesehatan
dan kualitas hidupnya
b) Meningkatkan keadekuatan dan keefektifan perawatan pada anggota
keluarga dengan masalah kesehatan dan kecacatan
c) Menguatkan fungsi keluarga dan kedekatan antar keluarga
2
d) Membantu klien tinggal atau kembali ke rumah dan mendapatkan
perawatan yang diperlukan, rehabilitasi atau perawatan paliatif
e) Biaya kesehatan akan lebih terkendali
Secara umum lingkup perawatan kesehatan di rumah juga dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
1. Pelayanan medik dan asuhan keperawatan
2. Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan yang terapeutik
3. Pelayanan rehabilitasi dan terapi fisik
4. Pelayanan informasi dan rujukan
5. Pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kesehatan
6. Higiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan
7. Pelayanan perbaikan untuk kegiatan sosial
Kasus umum yang merupakan pasca perawatan di rumah sakit adalah Cakra
(2006) :
1. Klien dengan penyakit gagal jantung
2. Klien dengan gangguan oksigenasi
3. Klien dengan perlukaan kronis
4. Klien dengan diabetes
5. Klien dengan gangguan fungsi perkemihan
6. Klien dengan kondisi pemulihan kesehatan atau rehabilitasi
7. Klien dengan terapi cairan infus di rumah
8. Klien dengan gangguan fungsi persyarafan
9. Klien dengan HIV/AIDS
Sedangkan kasus dengan kondisi khusus, meliputi Cakra (2006) :
1. Klien dengan post partum
2. Klien dengan gangguan kesehatan mental
3. Klien dengan kondisi usia lanjut
4. Klien dengan kondisi terminal
5. Klien dengan penyakit obstruktif paru kronis
3
Prinsip Home Care
a. Pengelolaan home care dilaksanaka oleh perawat/ tim
b. Mengaplikasikan konsep sebagai dasar mengambil keputusan dalam
praktik
c. Mengumpulan data secara sistematis, akurat dan komrehensif
d. Menggunakan data hasil pengkajian dalam menetakan diagnosa
keperawatan
e. Mengembangkan rencana keperawatan didasarkan pada diagnosa
keperawatan
f. Memberi pelayanan prepentif, kuratif, promotif dan rehabilitaif
g. Mengevaluasi respon pasien dan keluarganya dalam intervensi
keperawatan
h. Bertanggung jawab terhadap pelayanan yang bermutu melalui
manajemen kasus
i. Memelihara dan menjamin hubungan baik diantara anggota tim
j. Mengembangkan kemampuan profesional
k. Berpartisifasi pada kegiatan riset untuk pengembangan home care
l. Menggunakan kode etik keperawatan daam melaksanakan praktik
keperawatan (Cakra, 2006) .
Peran dan Fungsi Perawat Home Care Menurut Cakra (2006)
1. Manajer kasus : Mengelola dan mengolaborasikan pelayanan,dengan
fungsi :
a. Mengidentifikasi kebutuhan pasien dan keluarga
b. Menyusun rencana pelayanan
c. Mengkoordinir aktifitas tim
d. Memantau kualitas pelayanan
2. Pelaksana : memberi pelayanan langsung dan mengevaluasi pelayanan,
dengan fungsi :
a. Melakukan pengkajian komprehensif
b. Menetapkan masalah
c. Menyusun rencana keperawatan
4
d. Melakukan tindakan perawatan
e. Melakukan observasi terhadap kondisi pasien
f. Membantu pasien dalam mengembangkan prilaku koping yang efektif
g. Melibatkan keluarga dalam pelayanan
h. Membimbing semua anggota keluarga dalam pemeliharaan kesehatan
i. Melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan
j. Mendokumentasikan asuhan keperawatan
Standar uraian tugas dan fungsi pengelola home care :
Ketua Pengelola
a. Mengkoordinasikan semua kegiatan pengelolaan perawatan di rumah
b. Melakukan perlakuan yang baik terhadap pelaksanaan pelayanan dan
klien
c. Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan pelaksanaan
pelayanan
d. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap
kinerja pelayanan
e. Menyusun laporan pelaksanaan home care secara berkesinambungan
Ketua Bidang Administrasi/Keuangan
a. Mengkoordinasikan semua kegiatan administrasi dan keuangan home
care
b. Melakukan perlakuan yang baik terhadap administrasi pengelolaan
home care
c. Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan pada bidang
administrasi dan keuangan home care
d. Melaksanakan pengawasan, pengendalian proses adm. keuangan home
care
e. Menyusun laporan administrasi keuangan home care
Ketua Bidang Pelayanan
5
a. Mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan perawatan
b. Melakukan perlakuan yang baik terhadap proses pelaksanaan home
care
c. Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan terhadap
sumber daya manusia keperawatan
d. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan pelayanan
home care
e. Menyusun laporan kegiatan pelayanan keperawatan di rumah
Penanggung Jawab Kasus/Koordinator
a. Mengkoordinasikan semua kegiatan pel. yang dilaksanakan oleh
pelaksanan pelayanan
b. Melakukan perlakuan yang baik terhadap pelaksanaan kep. dan klien di
rumah
c. Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan
pelaksanaan keperawatan
d. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan kepada
pelaksana keperawatan
e. Menyusun laporan kegiatan pelayanan sesuai bidang tugasnya
Pelaksanan Pelayanan
a. Melaksanakan pengkajian dan menentukan diagnosa keperawatan
b. Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan
c. Melaksanakan intervens /tindakan keperawatan sesuai rencana yang
ditentukan
d. Mengevaluasi kegiatan/tindakan yang diberikan dengan berpedoman pada
renpra
e. Membuat dokumentasi tertulis pada rekam keperawatan setiap selesai
melaksanakan tugas
Konsulen
a. Menerima konsultasi dari pelaksanaan keperawatan dan memberikan
petunjuk / advis sesuai kewenangannya
b. Memberikan advokasi khususnya dalam bidang tindakan medic
c. Melaksanakan tindakan-tindakan medik sesuai kewenangannya
6
d. Memeriksa, menentukan diagnosa dan memberi terapi medik
Prasyarat Penyelenggara Home Care
Ketenagaan
a. Manajer kasus, dengan kualifikasi :
Minimal D.III
Pemegang sertifikat pelatihan home care
Pengalaman kerja minimal 3 tahun
Memiliki SIP, SIK, SIPP
b. Pelaksana pelayanan, dengan kualifikasi :
Minimal D.III
Pemegang sertifikat pelatihan home care
Pengalaman kerja minimal 3 tahun
Memiliki SIP, SIK, SIPP
Alat/ Sarana
a. Alat kesehatan
Tas/ kit
Pemeriksaan fisik
Set perawatan luka
Set emergency
Set pemasangan selang lambung
Set huknah
Set memandikan
Set pengambilan preparat
Set pemeriksaan laboratorium sederhana
Set infus/ injeksi
Sterilisator
Pot/ urinal
Tiang infuse
Tempat tidur khusus orang sakit
Pengisap lender
7
Perlengkapan oxygen
Kursi roda
Tongkat/ tripot
Perlak/ alat tenun
b. Alat habis pakai
Obat emergency
Perawatan luka
Suntik/ pengamian darah
Untuk infuse
Pemasagan selang lambung
Huknah, selang lambung, kateter
Sarung tangan, masker
Perijinan Home Care
a. Berbadan hukum (yayasan, badan hukum lainnya)
b. Permohonan ijin ke Dinkes kabupaten/ Kota, dengan melampirkan:
Rekomendasi PPNI
Ijin prakik perawat (SP, SIK, SIPP)
Persyaratan peralatan kesehatan dan sarana komunikasi dan transportasi
Ijin lokasi bangunan
Ijin lingkungan
Ijin usaha
Persyaratan tata ruang bangunan
Mekanisme Pelayanan Home Care
1. Proses penerimaan kasus
a. Home care menerima pasien dari rumah sakit, puskesmas, sarana lain,
keluarga
b. Pimpinan home care menunjuk manajer kasus untuk mengelola kasus
c. Manajer kasus membuat surat perjanjian dan proses pengelolaan kasus
2. Proses pelayanan home care
a. Persiapan
8
Pastikan identitas pasien
Bawa denah/ petunjuk tempat tinggal pasien
Lengkap kartu identitas unit tempat kerja
Pastikan perlengkapan pasien untuk di rumah
Siapkan file asuhan keperawatan
Siapkan alat bantu media untuk pendidikan
b. Pelaksanaan
Perkenalkan diri dan jelaskan tujuan.
Observasi lingkungan yang berkaitan dengan keamanan perawat
Lengkapi data hasil pengkajian dasar pasien
Membuat rencana pelayanan
Lakukan perawatan langsung
Diskusikan kebutuhan rujukan, kolaborasi, konsultasi dll
Diskusikan rencana kunjungan selanjutnya dan aktifitas yang akan
dilakukan
Dokumentasikan kegiatan
c. Monitoring dan evaluasi
Keakuratan dan kelengkapan pengkajian awal
Kesesuaian perencanaan dan ketepatan tindakan
Efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tindakan oleh pelaksanan
d. Proses penghentian pelayanan home care, dengan kriteria :
Tercapai sesuai tujuan
Kondisi pasien stabil
Program rehabilitasi tercapai secara maximal
Keluarga sudah mampu melakukan perawatan pasien
Pasien di rujuk
Pasien menolak pelayanan lanjutan
Pasien meninggal dunia
b. Terapi CAM (Complementari Alternatif Medicine)
Obat-obatan komplementer dan alternatif (complementary and alternative
medicine), juga biasa disebut CAM, adalah pendekatan praktik perawatan
kesehatan dan terapi yang berada di luar dari pengobatan medis
9
konvensional. CAM fokus pada diagnosis, pencegahan dan pengobatan
penyakit melalui berbagai ragam praktik. Pendekatan dari CAM tidak
dimaksudkan untuk mengganti pengobatan medis konvesional dari
dokter. Kombinasi dari pendekatan pengobatan komplementer dan
alternatif dan pengobatan medis konvensional biasanya disebut sebagai
pengobatan terintegrasi (integrative medicine). Dalam upaya untuk
menyediakan bukti CAM melalui riset secara ilmiah pada masyarakat,
National Institutees of Health yang merupakan bagian dari Pemerintah
Amerika Serikat, mendirikan National Center for Complementary and
Alternative Medicine pada tahun 1998. Peningkatan juga terlihat dari
dokter medis yang merujuk pasien pada praktisi CAM dan sekolah
medis, yang kemudian mengintegrasikan praktik perawatan kesehatan
non-konvensional ke dalam kurikulum mereka. Terapi dan produk yang
dulu dianggap alternatif atau nonkenvensional seperti biofeedback,
akupuntur, bekamdan vitamin kini telah menjadi bagian utama dalam
praktik perawatan kesehatan.
c. Deskripsi praktek klinik keperawatan
Praktek keperawatan adalah tindakan mandiri perawat profesional melalui
kerjasama berbentuk kolaborasi dengan klien dan tenaga kesehatan lain
dalam memberikan asuhan keperawatan atau sesuai dengan lingkungan
wewenang dan tanggung jawabnya.(Nursalam,M.Nurs, 2002 : 81).
Menurut CHS (1983) praktek keperawatan sebagai tindakan keperawatan
profesional menggunakan pengetahuan teoritik yang mantap dan kokoh
dari berbagai ilmu dasar (biologi, fisika, biomedik, perilaku dan sosial)
dan ilmu keperawatan dasar, klinik dan komunitas sebagai landasan untuk
melakukan asuhan keperawatan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Klinik adalah rumah sakit atau
lembaga kesehatan tempat orang berobat dan memperoleh advis medis
serta tempat mahasiswa kedokteran melakukan pengamatan terhadap
kasus penyakit yang diderita para pasien.( Poerwodarminto, 2002). Jadi
praktek klinik keperawatan adalah tindakan mandiri yang dilakukan
10
mahasiswa lulusan pendidikan keperawatan di rumah sakit melalui
kerjasama berbentuk kolaburasi dengan klien dan tenaga kesehatan lain
dalam memberikan asuhan keperawatan atau sesuai dengan lingkungan
wewenang dan tanggung jawabnya.
ICN mendefinisikan praktek keperawatan sebagai cara untuk membantu
individu atau kelompok mempertahankan atau mencapai kesehatan yang
optimal sepanjang proses kehidupan yang mengkaji status kesehatan
klien,menetapkan diagnosa keperawatan, rencana, tindakan keperawatan
untuk mencapai tujuan dan mengevaluasi respon klien terhadap intervensi
yang di berikan. (Nursalam,M.Nurs, 2002 : 81)
Syarat-syarat mendirikan praktik klinik keperawatan yaitu :
- Akta pendirian yayasan
- Daftar alat kelengkapan penunjang pelayanan keperawatan
- Data keterangan yang bekerja di klnik perawat
- HO fotokopi ijin gangguan
- Ktp pemohon/pemilik
- Ktp pemegang kuasa (jika dikuasakan )
- Fotokopi SIP dan SIPP
- Fotokopi ijazah perawat
- Hasil pemerikaan kualitas air dari lab dinkes
- Denah bangunan dan denah lokasi
- Struktur organisasi
- Surat permohonan
- Surat rekomendasi dari ikatan profesi
- Surat keterangan berbadan sehat dari dokter
- Surat kuasa bermaterai 6000 atau surat tugas apabila tidak bisa mengurus sendiri
- Surat dari organisasi profesi
- Surat yang menyatakan status bangunan dalam bentuk akte hak milik/sewa/kontral
11
d. Pelatihan berbagai keterampilan keperawatan (perawatan luka,
seminar keperawatan, pelatihan CAM, keperawatan gawat darurat
atau BTLS)
Salah satu aspek kesuksesan pelayanan dalam sebuah rumah sakit adalah
dengan tersedianya tenaga perawatan yang berkompeten. Kualitas
seorang perawat dapat dilihat dalam pemberian asuhan keperawatan.
Kualitas tersebut dapat dicapai mulai dari proses pembentukan
mahasiswa perawat yang memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan sikap
lebih professional. Manfaat training keperawatan mahasiswa ini
dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman untuk
menjadi tenaga perawat yang professional. Peserta yang dianjurkan adalah
mahasiswa program D3, S1, maupun siswa SMK Kesehatan Jurusan
Keperawatan. Metode pelaksanaan training adalah dengan memberikan
seminar mengenai perawatan luka modern dressing. Dilaksanakan dalam
bentuk presentasi ceramah (lecture), demonstrasi praktik untuk materi
aplikatif, serta diskusi kelompok dalam membahas studi ilmiah seputar
ilmu perawatan luka modern dressing.
Kegiatan didukung oleh team tenaga ahli yang sudah berpengalaman.
Peserta akan dikenakan biaya sesuai dengan yang telah ditentukan ,
dengan memperoleh fasilitas berupa makan siang, modul, coffee break,
training kit, sertfikat, yang diselenggarakan di hotel maupun meeting
room yang nyaman.
e. Penyedia berbagai keperluan mahasiswa keperawatan (seragam
praktek, alat-alat kedokteran dan buku-buku kedokteran dan
keperawatan)
Diberdirikanlah sebuah usaha dagang dimana akan memperjualbelikan
seragam praktek untuk mahasiswa, alat alat kedokteran dan buku
kedokteran. Selain itu di sediakan pula alat-alat kesehatan yang digunakan
untuk mengetahui atau mengontrol keadaan seseorang agar mengetahui
kondisi yang dialaminya. adapun macam-macam alat yang disediakan
adalah :
12
Stetoskop fungsinya untuk mendengarkan detak jantung, suara usus,
untuk mengetahui kerja paru – paru dan juga untuk mengukur
tekanan darah dengan mendengarkan denyut nadi.
Tensimeter digunakan untuk mengukur tensi dan tekanan darah.
Termometer digunakan untuk mengukur suhu tubuh.
Alat cek darahdigunakan pada pemeriksaan penyakit kolesterol, asam
urat, diabetes.
Elektrokardiografi ( ECG ) fungsinya untuk merekam aktifitas elektro
atau kelistrikan yang terjadi didalam jantung, dll.
f. Catering
Katering merupakan salah satu bentuk usaha dari industri jasa
( Hospitality Industry), dimana produk utamanya adalah penjualan
makanan dan minuman dengan pelayanan jasa lainnya yang berorientasi
pada kepuasan konsumen. Pada pengelolaan usahanya, katering
menangani penyediaan makanan dan minuman di tempat dimana produk
usaha itu diselenggarakan ( In-side catering) atau produk makanan dan
minuman di bawa ke luar tempat produksinya ( out-side catering).
Penanganan tersebut mencakup dua aspek yaitu aspek pertama berkaitan
dengan penyediaan makanan dan minuman yang memenuhi harapan
konsumen seperti kualitas produk dilihat dari sisi organoleptik dan
visual, keamanan , kenyamanan, jumlah yang sesuai dengan pesanan,
ketepatan waktu, dan harga yang relatif terjangkau bagi konsumennya.
Aspek kedua berkaitan dengan penjualan makanan dan minuman produk
usaha katering.Penanganan usaha jasa katering ada yang berada di
bawah koordinasi perusahaan tertentu, hotel atau organisasi sejenis,
sehingga menjadi bagian yang selama ini populer dengan divisi food
and beverage di bawah manajemen tingkat menengah atau manajemen
operasi lembaga bersangkutan. Ada juga usaha jasa katering yang berdiri
sendiri - independent - bukan merupakan bagian dari satu unit usaha
lembaga tertentu. Pada dasasarnya penggorganisasian tersebut tidak
memberikan perbedaan yang prinsip sebab merupakan bagian dari
13
pendekatan manajemen untuk menjalankan fungsi bisnis dalam
menghasilkan output yang baik.
Disini katering kami mengambil sasaran seluruh kalangan masyarakat.
Dimana kami menyediakan berbagai macam menu diet yang tepat untuk
pelanggan dengan penyakit tertentu maupun yang sehat dengan harga
yang cukup terjangkau. Katering ini selain menyediakan makanan dan
minuman juga menyediakan jasa konsultasi dan juga bekerja sama dengan
ahli gizi untuk menentukan diet yang tepat. Perawat disini meyediakan
jasa konsultasi untuk pelanggan yang ingin tau lebih banyak tentang
makanan apa yang cocok untuk penyakitnya atau untuk menaikkan atau
menurunkan berat badan. Perawat juga bisa membantu memberi health
education untuk pelanggan yang membutuhkan saran untuk menyediakan
makanan yang tepat bagi dirinya.
2. Karakter entrepreneur yang dibutuhkan sesuai bidang usaha tersebut
diantaranya :
Menurut Kirby (1992) terdapat empat karakter yang perlu dimiliki oleh setiap
usahawan. :
a. Role as combiner resource, seorang usahawan yang akan berperanan
sebagai individu yang berada dalam sebuah proses keusahawaan dan bukan
bertindak secara sendiri melainkan bertindak dengan menyatukan berbagai
sumber daya yang ada.
b. Highly capable, seorang usahawan memiliki kemampuan untuk berfikir
secara intuitif dan rasional untuk melaksanakan suatu usaha yang mereka
pimpin.
c. Highly motivated, seorang usahawan memiliki motivasi yang tinggi yang
menjadi daya penggerak untuk memperperluas dan menjalankan bidang
usahanya.
d. Always prepared for changes, usahawan akan bersedia melakukan
perubahan di mana seorang usahawan akan mampu dan mau untuk
melakukan perubahan guna mengatasi masalah dalam bidang usahanya
agar usaha yang dijalankannya dapat berkembang.
14
Berikut merupakan bidang usaha yang dapat dilakukan perawat sebagai
entrepreneur sehingga perawat membutuhkan semua atau salah satu dari
karakteristik entrepreneur di atas untuk melaksanakan bidang usaha tersebut.
a. Praktek mandiri perawat
Dalam praktek mandiri perawat, perawat harus memiliki karakteristik role
as combiner resource karena perawat harus mampu menyiapkan berbagai
keperluan dan kebutuhan yang akan digunakkan nanti di kliniknya tersebut.
Perawat sebagai entrepreneur harus dapat mencari dan menyatukan sumber
daya yang ada untuk membentuk praktek mandiri perawat tersebut,
misalnya untuk menyediakan peralatan dan obat obatan perawat bekerja
sama dengan SDM lain seperti analis farmasi/apoteker dan suplier
peralatan medis. Karakter yang diperlukan juga adalah high capability,
perawat yang membuka praktek mandiri harus memiliki kemampuan yang
memadai untuk menjalankan prakteknya tersebut serta karakter Always
prepared for changes juga harus dimilikinya sehingga perawat dapat tetap
menjalankan prakteknya meskipun terdapat hal yang mengganggu bidang
usahanya tersebut, diharapkan perawat dapat mencari solusi untuk
perubahan yang terjadi tersebut.
b. Home care
Perawat yang akan menjalani bidang home care harus memiliki keempat
karakteristik usahawan tersebut. Karakteristik yang pertama akan
menjadikan perawat sebagai orang yang memiliki peran untuk menjaga
kelangsungan usahanya dengan memnafaatkan bebagai sumber usaha dari
jasa maupun peralatan yang akan digunakan untuk home care. Yang kedua
perawat haru memiliki kemampuan kapabilitas yang tinggi, bertidak intuitif
dan rasional saat melakukan home care serhingga penerima jasa home care
merasa puas. Ketiga, perawat home care harus memiliki motivasi tinggi
untuk menjalakan home care yang mana harus mau untuk melakukan
perawatan pada pelanggannya dan pergi ke tempatnya. Dengan motivasi
yang kuat perawat tidak akan goyah dengan apa yang akan dia lakukan.
Dan yang keempat, perawat harus dapat menerima setiap perubahan yang
akan terjadi seiring berjalannya waktu terlebih harus mencari solusi untuk
15
perubahan tersebut. Karena tidak sepanajng waktu homecare akan berjalan
dengan kehendak sendiri sehingga harus dibuatkan antisipasi untuk itu.
c. Catering / jasa boga makanan sehat
Untuk mejalankan bidang usaha catering/ jasa boga sehat perawat harus
meiliki keempat karakteristik usahawan tersebut. Memiliki peran yang
sangat penting untuk menyediakan berbagai sumber daya yang ada untuk
bidang usaha catering ini antara lain bahan makanan, pengolahan makanan
tersebut serta pemasaran dan pendistribusiannya. Kemampuan yang tinggi
diperlukan dalam managemen dan pengelolaan usahanya itu sendiri karena
jasa boga ini merupakan usaha yang khusus pada penyediaan layanan
makanan yang berkaitan denga kesehatan seseorang. Motivasi yang kuat
untuk terus berusaha mengembangkan bidang usaha ini sangat diperlukan
karena kemungkinan bisang ini akan lebih sulit diterima dimasyarakat
dibanding jasa boga lain yang umum dengan demikian perawat harus
melakukan trik dan mencari solusi tertentu untuk menanganinya meskipun
harus melakukan perubahan namun tidak terlepas dari ilmu keperawatan.
d. Penyedia alat-alat keperawatan
Pada bidang penyedia alat-alat keperawatan, perawat harus memiliki
karakter role as combiner resource karena dalam hal ini perawat tidak
hanya sebagai penyedia alat-alat tetapi berperan dalam menyatukan
sumber daya yang ada. Pada bidang ini perawat tidak mungkin
mengerjakan semua pekerjaan seorang diri tanpa adanya SDM, dengan
begitu karakter highly capable akan tercermin pada perawat yang memiliki
usaha di bidang penyedia alat-alat kesehatan ini terlihat saat perawat
mampu untuk menyatukan tenaga yang dimiliki dengan tenaga SDM yang
ada serta mampu untuk berpikir rasional dalam menjalankan usaha yang
sedang dirintis.
e. CAM (Complementary Alternative Medicine)
Dalam bidang CAM (Complementary Alternative Medicine) atau
pengobatan alternative di luar perawatan standar tenaga medis ini karakter
highly motivated sangat berperan pada usaha yang sedang dijalankan. Jika
16
perawat yang sedang memulai usaha ini tidak memulai nya dengan
motivasi yang tinggi, tidak mungkin akan ada kepercayaan yang timbul
sebagai dasar pondasi dari usaha yang sedang dilakukan. Perawat juga
diharapkan memiliki karakter always prepared for changes dimana ketika
usaha yang dilakukan sedang dalam tahap perubahan menuju ke arah yang
lebih baik agar usaha yang sedang dilakukan lebih berkembang.
f. Pelatih berbagai keterampilan keperawatan
Pada bidang dimana perawat sebagai pelatih keterampilan keperawatan ini
karakter yang harus dimiliki adalah highly motivated. Karena pada bidang
ini motivasi yang tinggi diharapkan tidak hanya sebatas wacana atau
sebuah ajakan semata tetapi mampu menjadi faktor utama sebagai daya
penggerak untuk memperluas bidang usaha yang sedang dijalani. Dalam
hal ini tidak hanya motivasi tinggi yang dibutuhkan, tetapi karakter highly
capable pun berperan agar perawat sebagai pelatih dalam berbagai
keterampilan keperawatan mampu untuk berpikir rasional dalam
menjalankan bidang usaha yang sedang dijalankan.
3. Ns. Made Widanjaya, AMK
Ns. Widan atau bli widan panggilan akrabnya adalah salah satu petugas
bagian lab di PSIK FK Unud, Menurut kelompok kami beliau merupakan salah
seorang di lingkungan PSIK FK Unud yang memiliki jiwa entrepreneur sebagai
seorang perawat. Beliau memiliki beberapa pekerjaan yang dijalaninya sekaligus
pekerjaan-pekerjaan itu diantaranya sebagai tenaga pengajar di salah satu sekolah
kesehatan di Bali, selain itu beliau juga merupakan praktisi kesehatan yang sering
memberikan jasa berupa home care dan CAM (Complementary Alternatif
Medicine) selain itu beliau juga merupakan salah seorang pembina divisi khusus
Voulantary Nursing Team HMIK FK Unud yang merupakan kelompok belajar
tindakan kegawatdaruratan mahasiswa PSIK.
Menurut kelompok kami jiwa kewirausahaan yang beliau miliki dapat
tercermin dari sikap pekerja kerasnya dan keuletannya terbukti beliau dapat
menjalankan beberapa pekerjaan sekaligus, selain itu beliau juga memiliki ilmu
yang tinggi hal ini sering beliau tunjukkan ketika mahasiswa PSIK melakukan
17
pembelajaran lab di skill lab FK Unud. Sering sekali beliau memberikan
masukan-masukan yang berguna bagi mahasiswa untuk melatih keterampilan
praktik, selain hal-hal diatas beliau juga memiliki kemampuan lebih sebagai
seoran perwat yaitu beliau memiliki keterampilan dalam dunia pengobatan
alternative atau disebut CAM (Complementary Alternatif Medicine).
Kelebihannya ini beliau sering pakai untuk memberikan jasa pengobatan secara
alternative baik menggunakan bekam, akupuntur maupun akupoint, selain dengan
berbagai kesibukannya tersebut beliau juga masih menyempatkan diri untuk
menjadi Pembina di VNT HMIK FK Unud, beliau sering memberikan masukan-
masukan untuk bahan pembelajaran mahasiswa PSIK di bidang kegawatdaruratan,
selain itu beliau juga aktif memberikan materi-materi tentang keperawatan gawat
darurat.
Dari pemaparan tersebur beliau memiliki karakter dasar wirausaha yaitu
mampu menggabungkan dan mengkombinasikan berbagai sumberdaya yang
beliau miliki (Role as Combiner Resources) selain hal tersebut berbagai karakter
yang menunjang beliau sebagai seseorang yang memiliki jiwa wirausaha yaitu
ketekunan dan keuletan, pekerja keras, dan suka berorganisasi hal terspendapatan
yang besar.
KESIMPULAN
Selain sebagai pemberi pelayanan kesehatan, seorang perawat dapat terus
berinovasi bahkan berbisnis dengan mengembangkan jiwa entrepreneurship yang
dimilikinya. Beberapa bidang usaha yang dapat dilakukan seorang perawat
18
diantaranya adalah home care, CAM, pelatihan, catering, penjual alat alat
kesehatan bahkan membangun sebuah klinik kesehatan. Menurut Kirby (1992)
terdapat empat karakter yang perlu dimiliki oleh setiap usahawan, Role as
combiner resource, seorang usahawan yang akan berperanan sebagai individu
yang berada dalam sebuah proses keusahawaan dan bukan bertindak secara
sendiri melainkan bertindak dengan menyatukan berbagai sumber daya yang ada,
Highly capable, seorang usahawan memiliki kemampuan untuk berfikir secara
intuitif dan rasional untuk melaksanakan suatu usaha yang mereka pimpin, Highly
motivated, seorang usahawan memiliki motivasi yang tinggi yang menjadi daya
penggerak untuk memperperluas dan menjalankan bidang usahanya dan Always
prepared for changes, usahawan akan bersedia melakukan perubahan di mana
seorang usahawan akan mampu dan mau untuk melakukan perubahan guna
mengatasi masalah dalam bidang usahanya agar usaha yang dijalankannya dapat
berkembang. Ns. Widan atau bli widan adalah orang yang memiliki karakter
intrapreneur.
DAFTAR PUSTAKA
Cakra, I Nyoman. 2006. Home Care. Available at http://ppnicilacap.com. Diakses
pada tanggal 2 September 2014.
19
Depkes, R.I. 2002. Pedoman Penerapan Home Care. Jakarta : Dirjen Pelayanan
Medik.
Ismail, Zamzuraidah Bt.2004. Faktor-Faktor Yang Mendorong Usahawan Wanita Kelantan Menceburi Bidang Perniagaan Di Pasar Siti Khadijah Kelantan.Universiti Teknologi Malaysia
Pitoyo, Zani., dkk. 2012. Home Care : Peluang Profesi Perawat. Available at
http://www.poltekkes-malang.ac.id. Diakses pada tanggal 1 September 2014.
www.academia.edu . Diakses pada tanggal 2 September 2014.
20