sfasfas

29
PRESENTASI KASUS Hipertensi Urgensi Pembimbing: dr. Nindra Disusun oleh : Partogi Andres G4A014017 KEPANITERAAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT JURUSAN KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN 2015

Upload: pulsewangmin

Post on 05-Dec-2015

3 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

safnipasofhilasfhasf

TRANSCRIPT

Page 1: sfasfas

 

 

PRESENTASI KASUSHipertensi Urgensi

Pembimbing:

dr. Nindra

Disusun oleh :

Partogi Andres G4A014017KEPANITERAAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS

ILMU KESEHATAN MASYARAKATJURUSAN KEDOKTERANFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN2015

Page 2: sfasfas

A. IDENTITAS PASIENIDENTITAS PENDERITANama : Tn. KUmur : 70 tahunJenis kelamin : Laki-lakiStatus : MenikahPendidikan terakhir : SMPPekerjaan : PedagangAgama : IslamAlamat : Kranggan 05/01Suku : JawaKewarganegaraan : IndonesiaTanggal periksa : 17 Agustus 2015

Page 3: sfasfas

ANAMNESIS

Keluhan Utama : Pusing berputar

Keluhan Tambahan : leher terasa tegang, perut

begah dada terasa berdebar

debar

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Pasien datang ke IGD Puskesmas Pekuncen diantar oleh keluarganya

dengan keluhan pusing berputar dalam 2 jam sebelum masuk IGD. Dari anamnesa didapatkan bahwa pasien hanya merasa pusing berputar saja tanpa diikutin oleh gangguan keseimbangan dan pasien masih dapat berdiri dan berjalan. Pasien juga mengeluhkan leher yang terasa tegang dan dada yang berdebar debar serta mengeluh terasa kembung pada perut. Pasien tidak mengeluh keluar darah dari hidung sebelumnya maupun gangguan keseimbangan serta riwayat gangguan pada telinga. Pasien diketahui sudah menderita Hipertensi dalam waktu yang lama dan sering berobat ke bidan apabila sedang pusing.

Page 4: sfasfas

Riwayat Penyakit Dahulu :

Riwayat penyakit : Riwayat penyakit yang sama diakui

Riwayat mondok : disangkalRiwayat hipertensi : diakuiRiwayat penyakit jantung :disangkalRiwayat penyakit gula : disangkalRiwayat asma : disangkalRiwayat alergi obat : disangka;Riwayat alergi makanan : disangkalRiwayat pengobatan : diakui

Page 5: sfasfas

Riwayat Penyakit Keluarga :

Riwayat penyakit yang sama : disangkalRiwayat penyakit hipertensi : disangkalRiwayat penyakit jantung : disangkalRiwayat penyakit gula : disangkalRiwayat asma : disangkalRiwayat alergi : disangkal

Page 6: sfasfas

Riwayat Sosial dan Exposure

Community

Rumah pasien berada di daerah pemukiman yang padat penduduk dengan jarak rumah yang satu dengan rumah yang lainnya berdekatan. Pasien dalam kesehariannya tinggal dalam lingkungan keluarga yang terdiri dari 6 orang yaitu pasien, istri pasien 3 orang anaknya dan 1 orang cucu. Tetangga pasien tidak ad a yang mengalami keluhan yang sama dengan pasien. Riwayat keluhan yang sama pada orang sekitar rumah/tempat kerja tidak diketahui.

Home

Menurut penuturan pasien, rumah pasien berukuran 10 x 12 m2, memiliki ventilasi dan cahaya cukup di setiap ruangan. Lantai rumah berupa keramik dengan dinding tembok dan atap genting tanpa eternit. Sumber air berasal dari sumur yang jaraknya +14 m dari septik tank. Kamar mandi pasien memiliki jamban.

Page 7: sfasfas

Diet

Pasien mengaku sering mengkonsumsi makanan asin asin dan gorengan

Drug

Pasien sering membeli obat di warung ataupun berobat ke bidan bila sedang pusing

Occupational

Pasien merupakan seorang petani. Keseharian pasien adalah bertani pagi hingga sore hari.

Page 8: sfasfas

PEMERIKSAAN FISIK Keadaan Umum/kesadaran : lemah/compos mentisTanda Vital

• Tekanan darah : 210/110 mmHg• Nadi : 84x /menit• RR : 24x /menit• Suhu : 36,70 C

Status giziBB : 50 kgTB : 158 cmIMT : 20,08Kesan status gizi : baik

Page 9: sfasfas

Kepala : Bentuk mesocephal, tidak ada luka, rambut tidak mudah dicabut, venektasi temporal (-).

Kulit :Sianosis (-), ikterik (-), Mata :Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),

konjungtiva hiperemis (-/-), lakrimasi (-/-)Telinga : Bentuk dan ukuran normal, cairan sekret

(-/-).Hidung : Nafas cuping hidung (-/-), discharge (-/-),

bloody rhinorea (-/-).Mulut : Bibir sianosis (-), mukosa mulut basah (+),

bercak koplik (-), lidah kotor (-)Tenggorokan : Hiperemis (-)Leher : Deviasi trakea (-), limfonodi cervicalis tidak

teraba

Page 10: sfasfas

Thoraks Paru Inspeksi : Simetris, retraksi (-/-), ketertinggalan gerak (-/-)Palpasi : Simetris, ketertinggalan gerak (-/-), vokal

fremitus paru kanan = kiriPerkusi : Sonor diseluruh lapang paru kanan dan paru

kiri.Auskultasi :Suara dasar vesikular (+/+), rbk (-/-), rbh (-/-)

wheezing(- /-) Jantung Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat, jejas (-)Palpas i : Ictus cordis teraba di SIC V 2 jari medial LMCS,

kuat angkat (-)Perkusi : Batas jantung kanan atas SIC II LPSD Batas jantung kiri atas SIC II LPSS Batas jantung kanan bawah SIC IV LPSD Batas jantung kiri bawah SIC V 2 jari medial LMCSAuskultasi : S1>S2, reguler, murmur (-), gallop (-)

Page 11: sfasfas

Punggung : Skoliosis (-)Abdomen Inspeksi : Datar, venektasi (-), sikatrik (-)Auskultasi : Bising usus (+) meningkatPerkusi : TimpaniPalpasi : Supel, nyeri tekan (-), pekak sisi (-),

pekak alih (-) , tes undulasi (-), hepar dan lien tidak teraba

Genitalia : Tidak diperiksaAnorektal : Tidak diperiksaEkstremitas Superior : Edema (-/-), jejas (-/-), akral dingin (-/-)Inferior :Edema (-/-), jejas (-/-), akral dingin (-/-),

kontraktur (-/-), atrofi (-/-) Reflek Fisiologis (+/+) Reflek Patologis (-/-)

Page 12: sfasfas

Usulan Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium: darah rutin (Hemoglobin, hematokrit, eritrosit, leukosit, trombosit)Pemeriksaan Audiometri dan atau Garpu TalaUrin analisisTsh, T3, T4

Page 13: sfasfas

Aspek Personal Tn. K mengeluh pusing sejak 2 jam sebelum masuk

puskesmas, disertai keluhan leher terasa tegang, perut begah dada terasa berdebar debar.

Idea :dengan berobat pasien dapat sembuh dari penyakitnya.

Concern :pasien merasa sakit yang dideritanya mengganggu aktifitas sehari- hari.

Expectacy : pasien berharap agar penyakitnya segera sembuh dan dapat menjalani aktifitas normal seperti biasanya.

Anxiety :pasien dan keluarganya khawatir dengan masalah ekonomi yang terjadi jika pasien sakit

Page 14: sfasfas

Aspek KlinisDiagnosis kerja : Hipertensi UrgensiDiagnosis banding : Vertigo, Hipertensi

Maligna, Hipertiroid

Page 15: sfasfas

Aspek Faktor IntrinsikAspek faktor risiko intrinsik adalah pasien

memiliki kebiasaan makan makanan asin dan gorengan

Page 16: sfasfas

Aspek Faktor EkstrinsikPasien berasal dari keluarga dengan

ekonomi kelas menengah ke bawah dan pendidikan Tn K yang hanya sampai SD

Page 17: sfasfas

Aspek Skala Penilaian Fungsi SosialBerdasarkan kasus, skala fungsional Tn. K

adalah skala 3.Mampu melakuka perawatan diri, tetapi mampu melakukan pekerjaan ringan (beberapa kesulitan)

Page 18: sfasfas

PENATALAKSANAAN

MedikamentosaIVFD RL 20 tpmInjeksi Ondansentrone 3x1Injeksi Furosemid 1x1 20mgDrip Vit BOmeprazole oral 2x1

Dukungan PsikologisSecara psikologis, pasien sudah cukup mendapat

dukungan dari keluarganya. Dukungan yang diterima bukan hanya dari istri pasien, tetapi juga dari anak pasien.

Page 19: sfasfas

Non MedikamentosaKurangi konsumsi makanan asin, goreng-

gorengan, dan perbanyak makanan berserat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.

Istirahat cukup dan jangan beraktifitas berlebihan saat siang hari

Kontrol tekanan darah minimal 1 minggu sekaliStop merokok Edukasi pasien berbagi cerita kepada istri agar

dapat mengurangi beban pikiran sehingga tidak stress

Edukasi tentang penyakit hipertensi, penyebab serta komplikasi

Page 20: sfasfas

Tinjauan Pustaka

Page 21: sfasfas

A. DEFINISI dan KLASIFIKASI

•Hipertensi Maligna•Hipertensi Urgensi

Krisis Hipertensi

Page 22: sfasfas

B. Faktor ResikoUsiaJenis KelaminMerokokFaktor keturunanObat obatanPenyakit lainnyaKonsumsi garamObesitasStress

Page 23: sfasfas

C. Patomekanisme Krisis Hipertensi

Page 24: sfasfas

D. Penegakan DiagnosisA. Anamnesis

-Pasien datang dengan keluhan seperti hipertensi tanpa ada tanda tanda kerusakan organ dan penurunan kesadaran

B. Pemeriksaan Fisik- TD Diatas 180/110- Pemeriksaan Lokasis Thorax baik paru dan jantung dbn- Pemeriksaan Reflek fisiologis normal dan tidak ada reflek patologis- Pemeriksaan Visus dbn- Urin output normal

Page 25: sfasfas

C. Pemeriksaan Penunjang- Darah lengkap- CT Scan- Urinanalisis- EKG- Rontgen Thorax- USG- Funduscopy

Page 26: sfasfas

PenatalaksanaanMedikamentosa

Page 27: sfasfas

Non medikamentosa

Page 28: sfasfas

F. PROGNOSISPrognosis hipertensi urgensi tergantung dari

monitoring dan pemberian terapi yang adekuat tapi secara umum prognosisnya dubia ad bonam

Page 29: sfasfas

TERIMAKASIH