seuramo prioritas ed 9 - lowres - …prioritaspendidikan.org/file/seuramo_prioritas_edisi_ix.pdf ·...

12
Seuramoe PRIORITAS Newsletter SEURAMOE PRIORITAS diterbitkan oleh USAID PRIO RITAS di Provinsi Aceh sebagai media penyebarluasan informasi dan inovasi serta praktik yang baik dalam bidang pendidikan. Kunjungi website kami : www.prioritaspendidikan.org. Manfaatkan berbagai praktik pendidikan yang baik, seperti ide dan pengalaman pembelajaran yang berhasil, penelitian tindakan kelas, video praktik yang baik, karya anak, dan diskusi online forum sekolah. USAID PRIORITAS : Prioritizing Reform, Innovation and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students ebanyak 11.450 buku yang terdiri atas S buku bacaan fiksi dan nonfiksi dibagikan kepada 32 SD/MI mitra di Kabupaten Aceh Jaya dan Bener Meriah (kohor 1) dan 40 SMP/MTs di Kabupaten Pidie, Bireuen, Aceh Tengah (eks mitra DBE), Bener Meriah, dan Aceh Jaya. Pemberian buku tersebut bertujuan untuk menumbuhkembangkan kembali budaya membaca di sekolah. “Program ini dilakukan dalam rangka mengembangkan gemar membaca bagi para murid,” kata Ridwan Ibrahim, koordinator USAID PRIORITAS Provinsi Aceh. Pembagian buku ini dilakukan tidak sembarangan. Misalnya, di Aceh Jaya, sebanyak 31 perwakilan utusan sekolah, dinas pendidikan, dan Kemenag dilibatkan untuk menyeleksi buku layak baca serta Edisi IX / Oktober - Desember 2014 11.450 Buku Dihibahkan untuk Budaya Baca di Sekolah USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan,Inovasi,dan Kesempatan bagi Guru,Tenaga Kependidikan, dan Siswa menghindari buku-buku yang bertentangan dengan norma agama. Metode yang sama dilakukan terhadap 4 kabupaten lainnya. Buku layak baca tersebut adalah buku yang mengandung pendidikan moral dan budaya. “Sekolah menyeleksi sendiri buku bacaan yang layak baca. Selanjutnya setiap sekolah berdiskusi dan melakukan rapat pleno dengan semua peserta untuk menentukan buku. Buku yang layak dibaca oleh guru, tetapi tidak layak dibaca oleh siswa, juga tidak akan dihibahkan,” jelas Ridwan. Salah seorang penyeleksi dari Kemenag Aceh Jaya, Khaidir, mengapresiasi kegiatan tersebut. “Kegiatan ini sangat tepat untuk menghindari buku-buku yang tidak layak baca bagi siswa, terutama yang berkaitan dengan pendangkalan akidah. Sekolah secara langsung terlibat bersama pemda Keterangan gambar: Ekspresi kegembiraan siswa SDN 3 Calang Aceh Jaya mendapatkan koleksi buku-buku baru di sekolah mereka. Kunjungi kami di: www.prioritaspendidikan.org Bersambungan ke Hal. 2 Daftar Isi: Aceh Diseminasikan Pembelajaran Aktif dengan Dana Rp 1.134.889.000 Halaman. 2 ........................................................................... Dosen Latih Pembelajaran Modul II untuk Sekolah Lab/Mitra LPTK Halaman. 6 ........................................................................... Praktik yang baik di LPTK dan sekolah Halaman. 7-10 ........................................................................... Bupati Bener Meriah Berbagi Pengalaman PPG di Jakarta Halaman. 11 ........................................................................... 16 Media dan Humas Ikut Pembelajaran Aktif Halaman. 12 ........................................................................... Foto: Sri Wahyuni / DC Aceh Jaya

Upload: trinhthuy

Post on 06-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: SEURAMO PRIORITAS ED 9 - lowres - …prioritaspendidikan.org/file/SEURAMO_PRIORITAS_Edisi_IX.pdf · SE b rs 2 Edisi IX / Oktober - Desember 2014 Seuramoe Utama dengan pendangkalan

Seuramoe PRIORITAS

Newsletter SEURAMOE PRIORITAS diterbitkan oleh USAID PRIORITAS di Provinsi Aceh sebagai media penyebarluasan informasi dan inovasi serta praktik yang baik dalam bidang pendidikan. Kunjungi website kami : www.prioritaspendidikan.org. Manfaatkan berbagai praktik pendidikan yang baik, seperti ide dan pengalaman pembelajaran yang berhasil, penelitian tindakan kelas, video praktik yang baik, karya anak, dan diskusi online forum sekolah.

USAID PRIORITAS : Prioritizing Reform, Innovation and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students

ebanyak 11.450 buku yang terdiri atas Sbuku bacaan fiksi dan nonfiksi dibagikan kepada 32 SD/MI mitra di

Kabupaten Aceh Jaya dan Bener Meriah (kohor 1) dan 40 SMP/MTs di Kabupaten Pidie, Bireuen, Aceh Tengah (eks mitra DBE), Bener Meriah, dan Aceh Jaya. Pemberian buku tersebut bertujuan untuk menumbuhkembangkan kembali budaya membaca di sekolah. “Program ini dilakukan dalam rangka mengembangkan gemar membaca bagi para murid,” kata Ridwan Ibrahim, koordinator USAID PRIORITAS Provinsi Aceh.

Pembagian buku ini dilakukan tidak sembarangan. Misalnya, di Aceh Jaya, sebanyak 31 perwakilan utusan sekolah, dinas pendidikan, dan Kemenag dilibatkan untuk menyeleksi buku layak baca serta

Edisi IX / Oktober - Desember 2014

11.450 Buku Dihibahkan untuk Budaya Baca di Sekolah

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan,Inovasi,dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa

menghindari buku-buku yang bertentangan dengan norma agama. Metode yang sama dilakukan terhadap 4 kabupaten lainnya. Buku layak baca tersebut adalah buku yang mengandung pendidikan moral dan budaya. “Sekolah menyeleksi sendiri buku bacaan yang layak baca. Selanjutnya setiap sekolah berdiskusi dan melakukan rapat pleno dengan semua peserta untuk menentukan buku. Buku yang layak dibaca oleh guru, tetapi tidak layak dibaca oleh siswa, juga tidak akan dihibahkan,” jelas Ridwan.

Salah seorang penyeleksi dari Kemenag Aceh Jaya, Khaidir, mengapresiasi kegiatan tersebut. “Kegiatan ini sangat tepat untuk menghindari buku-buku yang tidak layak baca bagi siswa, terutama yang berkaitan dengan pendangkalan akidah. Sekolah secara langsung terlibat bersama pemda

Keterangan gambar: Ekspresi kegembiraan siswa SDN 3 Calang Aceh Jaya mendapatkan koleksi buku-buku baru di sekolah mereka.

Kunjungi kami di:

www.prioritaspendidikan.org

Bersambungan ke Hal. 2

Daftar Isi:

Aceh Diseminasikan Pembelajaran Aktif dengan Dana Rp 1.134.889.000

Halaman. 2...........................................................................

Dosen Latih Pembelajaran Modul II untuk Sekolah Lab/Mitra LPTK

Halaman. 6...........................................................................

Praktik yang baik di LPTK dan sekolah

Halaman. 7-10...........................................................................

Bupati Bener Meriah Berbagi Pengalaman PPG di Jakarta

Halaman. 11...........................................................................

16 Media dan Humas Ikut Pembelajaran Aktif

Halaman. 12...........................................................................

Foto: Sri Wahyuni / DC Aceh Jaya

Page 2: SEURAMO PRIORITAS ED 9 - lowres - …prioritaspendidikan.org/file/SEURAMO_PRIORITAS_Edisi_IX.pdf · SE b rs 2 Edisi IX / Oktober - Desember 2014 Seuramoe Utama dengan pendangkalan

SE

2

Edisi IX / Oktober - Desember 2014

Seuramoe Utama

Edisi IX / Oktober - Desember 2014

dengan pendangkalan akidah. Sekolah secara langsung terlibat bersama pemda untuk menyeleksi buku dapat dicontohi oleh pihak lain yang berencana menghibahkan buku kepada sekolah,” kata Kabid Syariah Kemenag Aceh Jaya tersebut.

Senada dengan Khaidir, Kepala SMPN Sampoiniet Sri Indrayati mengungkapkan rasa terima kasih atas pemberian buku tersebut. “Saat ini kami sangat memerlukan tambahan buku bacaan di perpustakaan guna mendukung budaya baca yang telah kami terapkan di sekolah. Namun, kami juga tidak ingin menerima buku yang tidak layak baca bagi siswa sehingga proses penyeleksian buku ini sangatlah tepat dilakukan,” jelasnya. “Budaya baca di sekolah kami sudah terintegrasi dalam daftar mata pelajaran, yakni 1 jam pelajaran selama 3 hari seminggu budaya baca diwajibkan bagi siswa kelas 7, 8, dan 9,” katanya bangga.

“Sekolah secara langsung terlibat bersama pemda untuk menyeleksi buku dapat dicontohi oleh pihak lain yang berencana menghibahkan buku kepada sekolah”

Khaidir-Kabid Syariah, Kemenag Aceh Jaya

Aceh Diseminasikan Pembelajaran Aktif dengan Dana Rp 1.134.889.000

Foto: Muthmainnah/ DC Bener Meriah

raktik yang baik yang dikembangkan PUSAID PRIORITAS disambut positif pemerintah daerah. Ini terbukti

dengan dilaksanakannya beberapa pelatihan di kabupaten yang dananya sebagian besar bersumber dari dana otonomi khusus bagi hasil migas di Aceh.

Beberapa kegiatan diseminasi tersebut adalah diseminasi peningkatan kapasitas guru melalui KKG dan MGMP di Kabupaten Aceh Jaya (2-5 dan 4-6/11). Pesertanya terdiri atas 759 guru KKG (20 gugus) di Aceh Jaya dengan dana Rp 202.209.000.

Sementara itu, Kabupaten Aceh Barat Daya menempatkan dana diseminasi Rp 493.680.000 untuk diseminasi pembelajaran kontekstual modul 1 (11–14/11) sebanyak 91 guru mapel IPA, matematika, Bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia dari 20 SMP, diseminasi PAKEM modul 1 (3–5 /11) sebanyak 320 guru mapel IPA, matematika,

dan Bahasa Indonesia dari 105 SD. Termasuk, diseminasi MGMP (IPS, matematika, dan bahasa Indonesia) yang melibatkan 96 guru di kabupaten tersebut.

Diseminasi lainnya dilaksanakan di Kabupaten Aceh Besar, yaitu pelatihan pembelajaran kontekstual modul II (18-22/11). Kegiatan ini melibatkan 96 guru dari 16 SMP dengan sumber dana BOS dan diseminasi pelatihan pembelajaran kontekstual modul II di Kabupaten Pidie (bertahap dari 20/11 sampai 7/12) dengan jumlah peserta 300 guru dan dananya bersumber dari APBD. “Besarnya minat kabupaten mendiseminasikan pelatihan ini membuktikan bahwa pelatihan yang kita kembangkan mendapat sambutan positif dari para stakeholder pendidikan kabupaten dan peningkatan kapasitas guru sangat dibutuhkan saat ini,” kata Ridwan Ibrahim, koordinator provinsi USAID PRIORITAS Aceh.

Diseminasi

“Besarnya minat kabupaten mendiseminasikan pelatihan ini membuktikan bahwa pelatihan yang kita kembangkan mendapat sambutan positif dari para stakeholder pendidikan kabupaten dan peningkatan kapasitas guru sangat dibutuhkan saat ini”

Ridwan Ibrahim, Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Aceh

Foto: Sri Wahyuni / DC Aceh Jaya

Penyeleksian buku yang dilakukan oleh sekolah bersama dinas pendidikan dan kemenag di Kab. Bener Meriah (atas), Guru membimbing siswa MIN Teunom Aceh Jaya membaca sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan budaya baca dan cinta

buku sejak dini (kiri)

Seuramoe PRIORITAS

Sambungan dari Hal. 1

Page 3: SEURAMO PRIORITAS ED 9 - lowres - …prioritaspendidikan.org/file/SEURAMO_PRIORITAS_Edisi_IX.pdf · SE b rs 2 Edisi IX / Oktober - Desember 2014 Seuramoe Utama dengan pendangkalan

Seuramoe PRIORITAS Seuramoe Kabupaten

3 Edisi IX / Oktober - Desember 2014

Wabup Pidie dan Bener Meriah Buka Pelatihan Tingkat SekolahPelatihan Pembelajaran Tingkat Sekolah Modul I1 Jenjang SMP/MTs

ebanyak 333 peserta yang terdiri Satas unsur guru, kepsek, pengawas, dan perwakilan dinas pendidikan

serta Kemenag di kabupaten Bener Meriah, Pidie, dan Bireuen telah menyelesaikan tahapan pelatihan tingkat sekolah modul II jenjang SMP/MTs mitra di kabupaten tersebut selama bulan Oktober hingga November 2014 lalu.

Di Kabupaten Pidie, kegiatan yang dibuka oleh Wakil Bupati Pidie, Iriawan SE berharap guru dapat mengubah pola pikirnya. “Saya mengajak para guru untuk mau mengubah cara berpikir dari metode lama ke metode baru. Fungsi guru tidak hanya memindahkan pengetahuan kepada murid, tetapi juga memindahkan sikap dan perilaku dengan memberi contoh yang baik. Jadi, kita jangan pernah berpikir untuk mengubah dunia jika kita tidak sanggup merubah diri sendiri,” katanya. Senada dengan wakil bupati, Kepala Dinas Pendidikan Kab. Pidie Drs Laisani MSi mengajak guru untuk tidak pelit ilmu dan mengajar secara ikhlas. “Guru harus dapat melayani anak-anak Pidie secara ikhlas,” tegasnya.

Sementara itu, di Kabupaten Bener Meriah kegiatan pelatihan tingkat sekolah tersebut dibuka oleh Wakil Bupati Bener Meriah, Rusli M. Saleh. Wabup menegaskan, pemda melalui dinas pendidikan akan melakukan evaluasi kinerja kepala sekolah, guru, dan

pengawas yang sudah dua tahun dibina USAID PRIORITAS. “Tujuannya, mengetahui sejauh mana keseriusan Saudara memanfaatkan program ini,” kata Rusli.“Kami tidak akan segan-segan memberikan sanksi kepada sekolah yang tidak berkomitmen terhadap program ini. Bahkan, jika perlu, kami hentikan bantuan fasilitasi kepada sekolah tersebut,” tegasnya.

Dalam pelatihan,15 guru dari setiap sekolah sesuai mata pelajaran (mapel) bahasa Indonesia, bahasa Inggris, matematika, IPS dan IPA mendapatkan materi tentang kiat mengelola pembelajaran yang efektif dan termasuk praktik langsung yang dilakukan di sekolah selama satu hari. Salah seorang

peserta pelatihan menyatakan manfaat yang diperoleh dengan pelatihan tersebut. “Dengan pelatihan modul 2 ini, kami lebih kreatif karena siswa dapat diajak belajar di luar ruangan kelas. Misalnya, saya guru IPA dapat mengenalkan lingkungan kepada siswa dan mereka lebih kreatif karena banyak objek yang siswa lihat,” kata Lasma Farida, guru MTsN Janarata. Hal senada disampaikan guru lainnya. “Modul 2 ini menjadikan saya berpikir lebih kreatif dan harus memiliki keterampilan yang dapat membuat pelajaran yang saya ajarkan disenangi oleh siswa sehingga mereka lebih kreatif,” jelas Nurnijayah, guru SMPN 2 Timang Gajah, Kab.Bener Meriah.

Foto: Mashadi / DC Pidie

Gambar kiri memperlihatkan keseriusan peserta bekerja dalam kelompok kecil

Pelatihan Modul II Tingkat Sekolah di Kabupaten Pidie

Komite: Kami Lebih Percaya DiriPelatihan MBS Modul II Tingkat

Sekolah di 4 Kabupaten elatihan manajemen berbasis sekolah (MBS) Pyang melibatkan komite sekolah, guru, kepsek dan pengawas telah membangkitkan

rasa percaya diri komite sekolah. Hal tersebut diungkapkan oleh Darwin, anggota komite SMPS Blang Panas, Bener Meriah. “Pelatihan modul II ini membuat kami lebih percaya diri untuk lebih aktif lagi terlibat pada kegiatan sekolah, termasuk menyusun anggaran sekolah dan meningkatkan program budaya baca di sekolah,” katanya. Kegiatan pelatihan MBS di Bener Meriah dibuka oleh Kepala Kantor Kemenag Drs Ridwan Qary dan melibatkan 38 peserta selama 2 hari.

Di Kabupaten Aceh Jaya, Kepala Kantor Kemenag Aceh Jaya Drs Daud Pakeh berkesempatan menghadiri pembukaan kegiatan serupa di Aceh Jaya. Daud menegaskan perlunya seorang pemimpin untuk meningkatkan kapasitas dirinya dengan mengikuti pelatihan. “Seorang pemimpin belum tentu memiliki manajerial yang baik.

Bersambungan ke Hal. 4

Foto: Muthmainnah / DC Bener Meriah

Page 4: SEURAMO PRIORITAS ED 9 - lowres - …prioritaspendidikan.org/file/SEURAMO_PRIORITAS_Edisi_IX.pdf · SE b rs 2 Edisi IX / Oktober - Desember 2014 Seuramoe Utama dengan pendangkalan

Foto

: Teu

ku M

eldi/

Kom

unik

asi

Seuramoe Kabupaten

4 Edisi IX / Oktober - Desember 2014

Seuramoe PRIORITAS

Karena itu, pelatihan ini perlu diikuti oleh seorang pemimpin sekolah sehingga ia akan tahu cara mengubah manajemen yang tidak baik menjadi manajemen yang lebih baik dan sepatutnya diterapkan disekolah,” tegasnya. “Pelatihan ini juga dapat merubah cara berpikir kepala sekolah dan komite untuk memajukan sekolahnya. Perlu diingat, untuk menjadikan manajemen sekolah yang baik, perlu dukungan dari semua pihak, termasuk komite, pengawas, dan guru,” lanjutnya.

Kepala sekolah juga menganggap pentingnya pelatihan yang dilakukan bersama dengan komite sekolah. Hal ini diungkapkan Kepala MTsN Janarata Bener Meriah Riandi SPd. “Pelatihan ini sangat bermanfaat karena saya dapat menyampaikan kondisi madrasah dari semua sisi, termasuk tentang anggaran madrasah kepada komite. Saya pun menemukan ide-ide baru yang dapat saya terapkan di madrasah,” katanya. “Tidak lanjutnya, saya akan memasukkan program budaya baca ke dalam program madrasah dan akan lebih sering berkoordinasi dengan komite,” katanya menutup perjumpaan.

Sambungan dari Hal. 3

USAID PRIORITAS Ramaikan Pekan Kreativitas Pendidikan Aceh Jaya

ntuk mendorong siswa belajar Uberkarya dan menciptakan hal baru serta lebih berani

berkreasi pada di tingkat kecamatan dan kabupaten, Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Aceh Jaya menggelar “Pekan Kreativitas Pendidikan Aceh Jaya” yang diikuti siswa SD, SMP, SMA, dan SMK, termasuk MGMP. Selama 4 hari (16-19/12) USAID PRIORITAS turut serta meramaikan kegiatan tersebut.

Stan USAID PRIORITAS mendapat dukungan penuh dari sekolah mitranya di Aceh Jaya. Mereka menampilkan media pembelajaran bagi guru dan siswa yang merupakan hasil dari pelatihan modul I dan II, alat deteksi banjir, alat deteksi tsunami, media pembelajaran ular tangga, media pembelajaran kura-kura pintar, media pembelajaran alat keseimbangan, media pembelajaran perkalian bagi siswa kelas awal, serta beberapa media pembelajaran lainnya. Termasuk, buku kecil siswa MTsN Teunom.

Selain itu, ditampilkan permainan tebak tanggal lahir dan area sudut baca.

Permainan pembelajaran tematis matematika “tebak tanggal lahir” dilakukan oleh Reza, siswa SDN 4 Calang, yang dibimbing oleh fasda USAID PRIORITAS Fauzi Ansari SPd. Permainan pembelajaran ini mendapat perhatian khusus dari bupati, dandim, kepala dinas pendidikan, dan MPD saat mengunjungi stan USAID PRIORITAS. “Bravo buat Reza yang berhasil menebak tanggal lahir saya,” komentar singkat bupati.

Sementara itu, Majelis Pendidikan Daerah Aceh Jaya merespons positif upaya para fasda dan sekolah mitra USAID PRIORITAS. “Media yang ditampilkan sangat sangat menarik walaupun dibuat dari bahan-bahan yang sangat sederhana. Inilah yang diperlukan oleh para guru dan siswa di Aceh Jaya saat ini. Untuk apa kita buat media yang mahal jika tidak menarik bagi siswa? Hal ini patut dicontoh sehingga guru dan siswa kreatif serta tidak perlu mengeluarkan banyak uang. Cukup dengan bahan yang sederhana dan mudah didapat, bisa kita ciptakan media

Foto: Sri Wahyuni / DC Aceh Jaya

“Untuk apa kita buat media yang mahal jika tidak menarik bagi siswa? Cukup dengan bahan yang sederhana dan mudah didapat, bisa kita ciptakan media pembelajaran yang bagus dan menarik, ini patut dicontoh!”

T. Jailani, SE - Majelis Pendidikan Daerah Kab. Aceh Jaya

Bersambungan ke Hal. 5

Gambar:Bupati Aceh

Jaya, menyimak

simulasi media

pembelajaran Alarm

Tsunami Foto: Sri Wahyuni / DC Aceh Jaya

Page 5: SEURAMO PRIORITAS ED 9 - lowres - …prioritaspendidikan.org/file/SEURAMO_PRIORITAS_Edisi_IX.pdf · SE b rs 2 Edisi IX / Oktober - Desember 2014 Seuramoe Utama dengan pendangkalan

XX

XxxxxXxxxx

SE

Seuramoe Kabupaten

5 Edisi IX / Oktober - Desember 2014

Seuramoe PRIORITAS

pembelajaran yang bagus dan menarik,” kata Teuku Jailani SE.

Sementara itu, area sudut baca menampilkan buku bacaan SD dari sekolah mitra USAID dan buku kecil hasil karya siswa MTsN Teunom. Tujuannya, memperlihatkan budaya baca yang sedang dikembangkan oleh sekolah mitra. ”Berawal dari sekolah mitra, kami ingin menyebarkan praktik yang baik tentang budaya membaca kepada semua sekolah di Aceh Jaya.

Sambungan dari Hal. 4

Salah satunya, konsep membaca tidak hanya dilakukan di dalam ruangan tertutup seperti pustaka, tetapi juga bisa dilaksanakan di luar ruangan atau alam terbuka dengan konsep yang sederhana dan menarik,” jelas Sri Wahyuni, koordinator USAID PRIORITAS Kabupaten Aceh Jaya.

Banyak kreativitas lainnya yang ditampilkan pada stan USAID PRIORIAS seperti “area kuis” yang berkaitan dengan pembelajaran.

Misalnya, media pembelajaran bahasa Indonesia untuk menyusun pantun. Pantun disusun secara acak, kemudian pengunjung (terutama siswa) diminta menyusun kembali pantun secara benar. “Galeri foto-foto kegiatan guru dan kepala sekolah pada saat pelatihan, galeri praktik yang baik, dan galeri budaya baca di sekolah mitra diharapkan dapat membuat pengunjung terinspirasi untuk mengembangkannya di sekolah mereka,” harap Sri Wahyuni.

15 Sekolah Di Aceh Diukur Kemampuan MembacaEGRA

ebanyak 15 sekolah yang terdiri Satas 9 SD dan 6 MI di Aceh Jaya dan Bener Meriah menjadi sekolah

sampel untuk asesmen kemampuan membaca kelas awal (EGRA-early grade reading assessment). Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari tersebut (11-12/11/2014) dilakukan untuk mengukur kemampuan membaca murid kelas awal dan memetakan strategi peningkatan pengajaran guru dalam hal komponen membaca untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa.

EGRA sudah terbukti sahih untuk mengumpulkan data awal yang dapat digunakan untuk menyusun suatu program peningkatan kemampuan membaca di kelas awal. Sampai tahun 2010, EGRA sudah dilaksanakan di 50 negara dengan 30 bahasa yang berbeda. Penggunaan yang luas ini menunjukkan bahwa EGRA adalah instrumen yang baik untuk menggambarkan kemampuan membaca anak di kelas awal.

EGRA yang dilaksanakan oleh para asesor yang terdiri atas para guru dan dosen LPTK mitra USAID PRIORITAS

tersebut menggunakan Tangerine (perangkat lunak instrumen EGRA yang dipasang pada tablet smartphone) untuk melakukan pengukuran. EGRA versi Indonesia berisi enam tugas untuk mengukur kemampuan membaca siswa kelas awal (dari kelas 1 hingga kelas 3) dalam 6 tahapan. Rinciannya, (1) membaca huruf, (2) membedakan bunyi awal, (3) membaca kata bermakna, (4) membaca kata tidak bermakna, (5) kelancaran membaca kalimat dan membaca pemahaman berdasar teks yang dibacakan, serta (6) menyimak. Asesmen setiap siswa membutuhkan waktu sekitar 15 menit.

Berdasar hasil EGRA sebelumnya (2013) di Indonesia, diketahui kebanyakan siswa di kelas tiga hanya mengerti 50% dari apa yang mereka dengar dan hanya separuh dari anak-anak mengerti apa yang mereka baca. ”EGRA dapat memberikan gambaran yang perlu kita lakukan untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa di semua mata pelajaran dalam kurikulum,” kata Jarnawi, koordinator pelaksanaan kegiatan.

Berdasar hasil EGRA sebelumnya (2013) di Indonesia, diketahui kebanyakan siswa di kelas tiga hanya mengerti 50% dari apa yang mereka dengar dan hanya separuh dari anak-anak mengerti apa yang mereka baca

Gambar:Asesor sedang

mengases siswa dengan

menggunakan program

TangerineFoto: Teuku Meldi / Com. Aceh

Page 6: SEURAMO PRIORITAS ED 9 - lowres - …prioritaspendidikan.org/file/SEURAMO_PRIORITAS_Edisi_IX.pdf · SE b rs 2 Edisi IX / Oktober - Desember 2014 Seuramoe Utama dengan pendangkalan

SE

Seuramoe Kabupaten & LPTK

6 Edisi IX / Oktober - Desember 2014

Seuramoe PRIORITAS

peserta didik berkebutuhan khusus (ABK), manajemen kelas inklusif, sistem pembelajaran ABK (PPI : program pembelajaran individu), serta kerja sama sekolah, orang tua, dan masyarakat.

Kepala Dinas Pendidikan Bireuen Drs Nasrul Yuliansyah MPd memberikan motivasi kepada para peserta.”Bapak/Ibu adalah guru-guru terpilih sehingga harus mengikuti pelatihan ini dengan sebaik-baiknya agar hasilnya dapat diterapkan di sekolah dan berbagi pengalaman dengan guru lain agar guru lainnya paham tentang inklusif ini,” tegasnya. Pihaknya telah mengalokasikan sejumlah dana untuk pengembangan pendidikan inklusif di daerahnya. “Pada tahun 2015, kita telah menempatkan anggaran untuk pengembangan pendidikan inklusif sebesar 250 juta rupiah,” katanya

ejak 2 hingga 30 November 2014 Slalu, sebanyak 66 guru bimbingan khusus (GBK) se-Kabupaten

Bireun mengikuti kegiatan pelatihan pendidikan inklusif. Tujuannya, meningkatkan pengetahuan guru tentang model penyelenggaraan program pendidikan bagi ABK (anak berkebutuhan khusus) yang dipadukan bersama anak-anak normal di sekolah reguler dengan kurikulum yang sama. Kegiatan tersebut didukung oleh USAID PRIORITAS dengan menyediakan tenaga fasilitator.

Para peserta dilatih tentang landasan dan konsep pendidikan inklusif, cara melayani perbedaan individual dalam pembelajaran, gender di sekolah, serta mekanisme identifikasi. Mereka juga dilatih tentang kiat asesmen dan penempatan peserta didik berkebutuhan khusus (ABK), profil

Pelatihan Pendidikan Inklusif di Bireun

“Pada tahun 2015, kita telah menempatkan anggaran untuk pengembangan pendidikan inklusif sebesar 250 juta rupiah”

Drs Nasrul Yuliansyah MPd - Kadis Pendidikan Kab. Bireuen

Dosen Latih Pembelajaran Modul II untuk Sekolah Lab/Mitra LPTKLPTK

ebanyak 20 dosen untuk pelatihan Spembelajaran dan 7 dosen pelatihan manajemen jenjang

SD/MI dan SMP/MTs menjadi fasilitator pelatihan untuk sekolah lab/mitra LPTK. Dosen dari FKIP Universitas

Syiah Kuala dan FTK UIN Ar Raniry tersebut memberikan pelatihan modul II kepada 257 guru, kepsek, dan pengawas dari 12 SD/MI dan 6 SMP/MTs mitranya di Banda Aceh dan Aceh Besar pada November 2014 lalu.

Menurut Koordinator LPTK USAID PRIORITAS Aceh, LPTK memiliki tanggung jawab besar terhadap sekolah mitranya sebagai sekolah lab dan tempat praktikum. “Sekolah mitra LPTK harus lebih baik dan terus meningkatkan mutunya. Sebab, banyak mahasiswa PPL (Program Praktik Lapangan) yang melakukan praktik di sekolah LPTK sehingga harus terhubung antara sekolah dan LPTK, termasuk melakukan riset bersama,” ujar Dr Ismail.

Sementara itu, guru SMPN 6 Banda Aceh yang menjadi peserta pelatihan optimistis hasil pelatihan dapat diterapkan di sekolah. “Pelatihan yang menggunakan metode pembelajaran konstektual ini saya yakin sangat mudah diterapkan di sekolah karena dilakukan dengan menyenangkan. Di sisi lain, interaksi antara guru dan murid dilakukan dengan sangat baik,” jelas Sofiati, guru mata pelajaran matematika.

Peserta pelatihan melakukan pengamatan sayuran dan buah dalam pembelajaran sains

Pelatihan Sekolah Mitra LPTK

Foto: Mashadi / DC Pidie

Foto: Teuku Meldi / Com. Aceh

Page 7: SEURAMO PRIORITAS ED 9 - lowres - …prioritaspendidikan.org/file/SEURAMO_PRIORITAS_Edisi_IX.pdf · SE b rs 2 Edisi IX / Oktober - Desember 2014 Seuramoe Utama dengan pendangkalan

Edisi 1 / 2012

Seuramoe LPTK

7 Edisi IX / Oktober - Desember 2014

Seuramoe PRIORITAS

139 Dosen Ikut Pelatihan Pedagogiebanyak 139 dosen dari SUniversitas Syiah Kuala, UIN Ar Raniry, Universitas Muhammadiyah

Aceh, Universitas Al Muslim Bireuen, dan Universitas Jabal Ghafur Pidie selama November 2014 lalu mengikuti pelatihan pedagogi untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs dan manajemen sekolah di Banda Aceh.

Mereka memperoleh berbagai materi pelatihan modul II serta melakukan praktik langsung ke sekolah-sekolah

mitra/lab LPTK di Banda Aceh dan Aceh Besar. Koordinator USAID PRIORITAS Provinsi Aceh Ridwan Ibrahim menegaskan bahwa peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan secara bersama. “Meningkatkan mutu pendidikan tidak bisa dilakukan secara parsial, semua harus terlibat secara fulistik, pemerintah, LPTK, sekolah dan masyarakat juga harus dilibatkan sehingga nantinya dapat berjalan bersama. Karena itu, sebagai lembaga

penghasil guru, LPTK bertanggung jawab besar terhadap mutu pendidikan ke depan,'' jelas Ridwan. Ia menambahkan, LPTK diibaratkan sebagai sebuah pabrik penghasil makanan. “Lima LPTK mitra dan konsorsia ini saya ibaratkan sebagai pabrik makanan kemasan. Setelah makanan diproses, dikemas dengan baik dan diperkenalkan ke pasar, maka pabrik masih memiliki tanggung jawab untuk mengawasinya dan menjamin masa pakainya,” tuturnya.

Praktik yang baik Tingkatkan Budaya Baca, FTK UIN Ar Raniry Buat Pojok USAID PRIORITAS

da yang berbeda saat kita Amemasuki ruangan Pusat Pengembangan Pembelajaran

(Educational Development Centre-EDC) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar Raniry, Aceh. Tepat di sebelah kanan pintu masuk ruangan tersebut tersusun rapi modul-modul pembelajaran, buku praktik yang baik, dan newsletter USAID PRIORITAS yang disebut Pojok USAID PRIORITAS– FTK UIN Ar Raniry.

Kepala EDC Mawardi SAg, MPd merupakan orang yang sangat berperan terbentuknya pojok tersebut. “Dengan dukungan dari dekan dan USAID PRIORITAS, kami menyiapkan pojok ini untuk meningkatkan budaya baca bagi mahasiswa sekaligus menjadi pusat sumber belajar dan rujukan bagi para dosen dan mahasiswa yang belum

berkesempatan mengikuti pelatihan dari USAID PRIORITAS,” jelas Pak Mawardi.Menurut dia, banyak nilai positif dengan adanya pojok tersebut, terutama bagi mahasiswa yang akan PPL untuk mengetahui apa yang terjadi di sekolah. “Banyak mahasiswa yang akan PPL memanfaatkan pojok baca ini sebagai bekal mereka untuk ke sekolah. Apalagi dengan adanya CD pada modul pembelajaran tersebut, mereka dapat meng-copy CD itu untuk pembelajaran lebih lanjut,” tuturnya.

Dukungan mahasiswa diungkapkan oleh Marhamah, mahasiswa prodi PGMI semester 7. “Kami senang dengan adanya Pojok USAID PRIORITAS karena dapat menambah

Bersambungan ke Hal. 8

“Banyak mahasiswa yang akan PPL memanfaatkan pojok baca ini sebagai bekal mereka untuk ke sekolah. Apalagi dengan adanya CD pada modul pembelajaran tersebut, mereka dapat meng-copy CD itu untuk pembelajaran lebih lanjut”

Mawardy, S.Ag, M.Pd - Kepala EDC UIN Ar-Raniry

Foto: Teuku Meldi / Com. Aceh

Page 8: SEURAMO PRIORITAS ED 9 - lowres - …prioritaspendidikan.org/file/SEURAMO_PRIORITAS_Edisi_IX.pdf · SE b rs 2 Edisi IX / Oktober - Desember 2014 Seuramoe Utama dengan pendangkalan

Seuramoe LPTK & Praktik yang Baik

8 Edisi IX / Oktober - Desember 2014

perbendaharaan ilmu tentang PAKEM. Jadi, saat mengunjungi EDC dan menunggu dosen, kami dapat memanfaatkan waktu untuk membaca di pojok ini,” katanya.

Lain halnya dengan Rizkianto, mahasiswa prodi fisika, yang memanfaatkan pojok sebagai bahan referensi. ”Pojok ini bermanfaat bagi saya untuk menambah referensi terutama tentang pembelajaran kontekstual sehingga dapat menjadi sumber ilmu dalam menunjang pola pikir dan pengetahuan yang tidak kita dapatkan langsung dalam perkuliahan. CD-nya pun dengan mudah dapat kita copy,” jelasnya.

Memang, untuk saat ini Pojok USAID PRIORITAS tersebut belum mengizinkan dosen dan mahasiswa untuk meminjam modul dan buku untuk dibawa pulang karena keterbatasannya. Karena itu, CD yang disiapkan sangat bermanfaat bagi pengunjung pojok. “Ruangan EDC ini tempat berkumpulnya dosen dan mahasiswa, terutama mahasiswa yang akan

dan sekembalinya dari PPL. Jadi, mereka sangat terbantu dengan adanya pojok ini terutama untuk meningkatkan budaya baca serta memberikan gambaran tentang pembelajaran aktif yang berkembang di sekolah,” jelas Pak Mawardi.

Kunjungan Belajar Hasilkan Sinte Kelas Praktik yang baik

unjungan belajar bagi sekolah yang Ktelah menerapkan praktik yang baik ke Jawa Barat telah

mendorong komite dan sekolah untuk meningkatkan kerja samanya bagi kemajuan sekolah. Hal tersebut terbukti di MTsN Janarata, Kabupaten Bener Meriah. Sepulang dari kunjungan belajar, sekolah dan komite bersepakat untuk membentuk suatu paguyuban kelas dengan nama “Sinte Kelas” yang dalam bahasa Gayo bermakna “perkumpulan atau paguyuban”. “Sinte kelas merupakan implementasi RTL (rencana tindak lanjut) yang telah kami rencanakan di Bandung saat kunjungan belajar,” kata Riandi SPd, kepala madrasah tersebut. “Pembentukan sinte kelas ini salah satu jalan kami bagi kami untuk mencapai visi dan misi sekolah serta untuk mengatasi kekurangan fasilitas sekolah,” harap Riandi yang meyakini bahwa sinte kelas merupakan media baginya dalam menghadapi berbagi permasalahan di sekolah.

Pada hari pertemuan, sekolah memaparkan hasil kunjungan belajar ke Jawa Barat beserta beberapa tampilan foto sekolah yang dikunjunginya di hadapan para komite dan wali murid. Selanjutnya kepala sekolah memberikan kesempatan berdialog dan menanggapi hasil kunjungan. Sesi berikutnya penyampaian visi dan misi sekolah yang diikuti program-program sekolah yang telah dirancang bersama guru. “Kami juga

menyampaikan beberapa kendala yang kami hadapi dan keterbatasan dana untuk implementasi beberapa program kepada komite dan wali murid,” jelas Riandi.

Setelah melakukan diskusi, kepala sekolah mengajak wali murid berkeliling sekolah dan melihat perubahan-perubahan yang telah dilakukan sekolah. “Banyak hal positif yang kami dapatkan dari para wali murid. Mereka mengaku selama ini disibukkan dengan aktivitasnya sehingga kekurangan waktu untuk mengunjungi sekolah. Dengan adanya sinte kelas ini, wali murid telah mempunyai wadah yang dapat mendorong mereka lebih peduli kepada sekolah,” kata Riandi. “Sekarang sinte kelas telah terbentuk dan wali murid sendiri yang menentukan ketuanya masing-masing,” jelasnya lagi. Dari kegiatan ini, sekolah dapat mengumpulkan dana untuk kebutuhan sekolah sebesar Rp 8.950.000 dari 88 wali murid yang sebagian besar adalah petani kopi.

Dana tersebut dikumpulkan dari orang tua siswa setiap kelas secara sukarela. Tujuan pengumpulan dana tersebut untuk mendukung proses pembelajaran di dalam kelas seperti ATK untuk bedah kelas, membuat rak buku pustaka tiap kelas, alat tulis kantor, dan peralatan lainnya pendukung pembelajaran. Dana dipegang oleh bendahara di masing-masing kelas (bendahara sinte) yang merupakan orang tua dari salah satu siswa.

Sambungan dari Hal. 7

“Dana dikumpulkan dari orang tua siswa secara sukarela, untuk mendukung proses pembelajaran di dalam kelas, Dana dipegang oleh bendahara di masing-masing kelas yang merupakan orang tua dari salah satu siswa.”

Riandi, S.Pd, Kepala MTsN Janarata - Bener Meriah

Gambar:Mawardy, S.Ag, M.Pd di depan rek buku Modul

pelatihan

MTSN JANARATA - BENER MERIAH

Foto: Teuku Meldi / Com. Aceh

Page 9: SEURAMO PRIORITAS ED 9 - lowres - …prioritaspendidikan.org/file/SEURAMO_PRIORITAS_Edisi_IX.pdf · SE b rs 2 Edisi IX / Oktober - Desember 2014 Seuramoe Utama dengan pendangkalan

Seuramoe Praktik yang Baik

9 Edisi IX / Oktober - Desember 2014

Seuramoe PRIORITAS

Stik Es Krim dan Kertas Warna Permudah Mengenal Huruf

nak-anak, setelah cicip es krim, Astiknya jangan dibuang ya!" Itulah kalimat yang sering

diucapkan Ibu Ramlah, guru kelas awal SDN 2 Lampahan, Kabupaten Bener Meriah. Hal ini bukan tanpa alasan. Stik-stik es krim tersebut menjadi bahan kreasi untuk siswa membuat media pembelajarannya sendiri. "Dengan memanfaatkan stik-stik es krim tersebut, siswa dapat berkreasi membuat media pembelajarannya sendiri. Saya yakin mereka akan lebih senang dan mencintai pembelajaran tersebut," katanya.

Pembelajaran hari itu tentang huruf hijaiyah. Ibu Ramlah sudah mempersiapkan bahan-bahan pembelajaran pengenalan huruf hijaiyah. "Menurut saya, siswa akan lebih cepat memahami pengenalan huruf dengan menggunakan media ini," terangnya sambil menunjukkan stik es krim dengan kertas berwarna yang sudah dituliskan huruf hijaiyah dan alfabet pada bagian bawahnya. Pada tahap awal, Ibu Ramlah memperkenalkan huruf-huruf hijaiyah kepada siswa dan padanannya pada huruf alfabet. Selanjutnya siswa secara bergantian mengambil huruf ke depan kelas secara acak dan menyebutkan nama huruf sambil memperlihatkan kepada siswa lainnya. Setiap huruf yang ditunjukkan dan diucapkan secara benar akan mendapat aplaus dari siswa lainnya.

Selanjutnya, secara berkelompok siswa diajak untuk mengenal tanda baca pada huruf hijaiyah. Piringan kertas dan kertas berwarna untuk permainan kelompok. Setelah diperkenalkan tanda baca, kertas dibagikan kepada tiap kelompok. Kelompok menuliskan tanda baca sesuai dengan arahan Ibu Ramlah. Huruf dan tanda baca yang dihasilkan oleh masing-masing kelompok dibaca di depan kelas dan di pajangankan.

Permainan pengenalan huruf belum selesai. Sebagai penutup, Ibu Ramlah memberikan tugas kepada masing-masing kelompok untuk membuat stik huruf kreasi masing-masing kelompok. Setiap siswa akan berbagi huruf dan membawanya ke sekolah minggu depan untuk dipamerkan di depan kelas. "Selain menumbuhkan kreativitas siswa, kami telah mengajarkan kepada mereka untuk memanfaatkan benda-benda di sekelilingnya sebagai media pembelajaran," jelas Ibu Ramlah.

“Dengan memanfaatkan stik-stik es krim , siswa dapat berkreasi membuat media pembelajarannya sendiri. Siswa akan lebih senang dan mencintai pembelajaran. Kita juga telah mengajarkan pemanfaatan benda-benda sekeliling siswa sebagai media pembelajaran”

Ramlah - Guru SDN 2 Lampahan Bener Meriah

Gambar:Ibu Ramlah menunjukkan stik-stik es krim hasil karyanya sebagai media pembelajaran (atas), Siswa membaca hasil

kerja kelompoknya (kiri bawah) dan ekspesi siswa menemukan stik huruf (kanan) Foto: Teuku Meldi / Com. Aceh

SDN 2 LAMPAHAN - BENER MERIAH

Page 10: SEURAMO PRIORITAS ED 9 - lowres - …prioritaspendidikan.org/file/SEURAMO_PRIORITAS_Edisi_IX.pdf · SE b rs 2 Edisi IX / Oktober - Desember 2014 Seuramoe Utama dengan pendangkalan

Seuramoe Praktik yang Baik

10 Edisi IX / Oktober - Desember 2014

Seuramoe PRIORITAS

“Saya menganalisis apa yang telah dilakukan oleh guru dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengikuti pelatihan-pelatihan”

Hj. Ummiyani - Kepala MIN Mesjid Raya, Banda Aceh

kooperatif dan guru lebih banyak mendampingi siswa di dalam kelompok.

Untuk menjamin proses belajar-mengajar bisa berlangsung dengan baik, kepala sekolah perlu melakukan beberapa supervisi dan pendampingan. Misalnya, Ummiyati membimbing guru untuk melengkapi kelengkapan administrasinya, mengarahkan dan mendampingi mereka saat menyampaikan materi kepada anak-anak, serta memotivasi mereka untuk melakukan yang terbaik bagi anak.

“Agar guru-guru juga mendapatkan semangat yang sama dan mendapatkan apresiasi, kepala sekolah perlu memberikan reward. Saya juga menganalisis apa yang telah dilakukan oleh guru dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengikuti pelatihan-pelatihan. Saya juga mengajak para guru merumuskan program KKG yang fokus pada peningkatan mutu kegiatan belajar-mengajar dan fokus membuat administrasi agar dalam melaksanakan pembelajaran di kelas bisa efektif, aktif, dan menyenangkan,” kata Ummiyati menjelaskan apa saja yang sudah dia lakukan untuk memotivasi para guru. Sekolah juga memberikan dukungan berupa alokasi dana untuk setiap kegiatan yang digunakan untuk transportasi guru dan akomodasi.

“Dukungan kepala sekolah untuk membudayakan pembelajaran yang aktif dilakukan melalui buku bacaan, alat peraga yang sesuai dengan materi belajar, dan mendukung kami melakukan studi banding ke sekolah yang sudah berhasil. Sekolah juga memberikan kesempatan kepada semua guru untuk terlibat pada pelatihan-pelatihan selanjutnya,” kata Fitriyeni SAg, guru MIN Mesjid Raya, Banda Aceh, mengamini berbagai bentuk kepemimpinan pendidikan yang sudah diterapkan oleh Ummiyati. (eka)

Pentingnya Kepemimpinan Pembelajaran untuk Kemajuan Sekolah

epala sekolah sebagai seorang Kpimpinan yang memegang kendali terhadap kemajuan sekolahnya

adalah sosok penting dalam pelaksanaan pendidikan di sekolahnya. Keberhasilan pendidikan dan pembelajaran aktif di sekolah dapat terjadi sebagai salah satu akibat kepemimpinan kepala sekolah yang baik.

Contoh kepala sekolah yang berhasil mengelola sekolahnya dan memimpin dengan baik adalah Ummiyati, SAg, MAg, kepala MIN Mesjid Raya, Banda Aceh. Setelah beberapa guru-guru di sekolahnya mengikuti pelatihan dari USAID PRIORITAS, Ummiyati tidak berhenti begitu saja. Ia memastikan keseriusan guru dalam mengikuti pelatihan. Setiap guru harus bisa dan siap meneruskan ilmunya tersebut kepada guru-guru lain yang belum mengikuti pelatihan. Mereka harus bisa menjadi model dan memberikan contoh yang baik. Selain itu, para guru diajak melakukan studi banding ke sekolah-sekolah yang dianggap sudah berhasil. Sebagai penunjang aktivitas belajar-mengajar, sekolah menyediakan berbagai buku-buku bacaan yang berkenaan dengan pembelajaran aktif.

Soal pendanaan pendidikan, Ummiyati mengajak keterlibatan orang tua dalam komite sekolah untuk bersama-sama mengelola sekolah. Komite sekolah terlibat aktif untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar. Hasilnya, sekolah yang ia pimpin saat ini sudah berhasil menerapkan pendekatan pembelajaran aktif. Pengelolaan belajar yang dulu masih konvensional, yakni murid masih duduk berbanjar dan guru kebanyakan masih banyak menulis untuk menjelaskan di depan kelas, sekarang sudah menerapkan pola belajar siswa dalam kelompok kecil untuk belajar secara

Praktik yang baik

Tidak hanya sekedar namaemberi penamaan di setiap ruang kelas Mbukanlah hal baru. Hampir semua sekolah terdapat nama di setiap ruang kelasnya.

Demikian juga di MIN Mesjid Raya Banda Aceh. Namun, ada sedikit perbedaan, yaitu nama kelas yang tertera di pintu masuk kelas ternyata tidak hanya sekadar nama, tetapi terkandung makna sejarah serta biografi pemilik nama. Sebagian besar nama yang tertera di pintu kelas MIN Mesjid Raya adalah nama para ulama, tokoh, dan para pahlawan dengan tujuan untuk berbagi ilmu kepada siswa secara visual agar siswa mengetahui bahwa nama tersebut mempunyai makna sejarah. Siswa juga dapat menghafal dan mengetahui tokoh yang namanya tertera di pintu

MIN MESJID RAYA - BANDA ACEH

Foto: Teuku Meldi / Com. Aceh

Page 11: SEURAMO PRIORITAS ED 9 - lowres - …prioritaspendidikan.org/file/SEURAMO_PRIORITAS_Edisi_IX.pdf · SE b rs 2 Edisi IX / Oktober - Desember 2014 Seuramoe Utama dengan pendangkalan

Seuramoe Praktik yang Baik & PPG

11 Edisi IX / Oktober - Desember 2014

Seuramoe PRIORITAS

Peserta pelatihan melakukan pengamatan sayuran dan buah dalam pembelajaran sains

Pelatihan Sekolah Mitra LPTK

kelas mereka. Kepala MIN Mesjid Raya Banda Aceh Hj Ummiyani menggungkapkan bahwa pemilihan nama di ruang kelas ini juga berdasar jumlah rombel dari setiap jenjang kelasnya. Misalnya, untuk kelas awal yang memiliki 4 rombel, tokoh yang dipilih juga yang hanya memiliki 4 tokoh seperti Kulafa Urasidin. Jika rombelnya ada 7, akan dipilih tokoh-tokoh Islam yang jumlahnya sama dengan jumlah rombel kelas, yaitu 7 tokoh. “Tujuan pemilahan ini agar siswa lebih paham terhadap apa yang didengar dan dilihat karena setiap nama yang ada di pintu kelas mereka ada dalam pelajaran SKI,” jelas Hj Ummiyani. “Jadi, misalnya di kelas awal ada 4 rombel, maka tokoh Kulafa Urasidin lebih tepat karena memiliki 4 tokoh,” lanjutnya lagi.

Penamaan kelas yang disertakan dengan sejarah tokoh tersebut dipajang pada sisi kiri pintu masuk kelas bagian luar. ”Pajangan ini dapat menjadi sumber informasi dan belajar bagi siswa. Kami juga telah berbagi ilmu kepada orang tua siswa dan tamu yang kerap membaca sejarah tokoh di pajangan tersebut sambil menunggu siswa dan berkunjung ke sekolah ini,” kata Hj Ummiyani. (Nuzuli, WSD)

Bupati Bener Meriah Berbagi Pengalaman PPG di JakartaPemerataan Guru

16 siswa SD dan satu guru per 13 siswa di SMP, ketersediaan guru melebihi kebutuhan. Tetapi, distribusi guru masih tidak merata. Ketersediaan guru di sekolah perkotaan umumnya melebihi kebutuhan guru, sedangkan sekolah di pedesaan dan di sekolah terpencil mengalami kekurangan guru. Lebih lanjut Hamid mengatakan pendistribusian guru mendesak dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Pendidikan yang bermutu sulit diwujudkan jika banyak sekolah masih kekurangan guru.

Ada pengalaman yang menarik dengan telah diberlakukan Perbup di Bener Meriah. Di antaranya, setelah sosialisasi hasil PPG, guru-guru mengajukan permohonan secara pribadi untuk pindah pada sekolah-sekolah yang masih kekurangan guru. “Menarik, saat ini guru mengajukan pindah dengan sendirinya. Maka, tahapan pertama implementasi perbup ini ditempuh dengan dua cara, yaitu mutasi guru dari sekolah-sekolah yang kelebihan guru ke sekolah-sekolah yang masih kekurangan guru dan melaksanakan sistem guru kunjung, yaitu guru mengajar lebih dari satu sekolah,” jelas Ruslan Abdul Gani.

upati Bener Meriah Ruslan Abdul BGani berkesempatan berbagi pengalaman keberhasilan

program penataan dan pemerataan guru (PPG) di kabupatennya di hadapan Dirjen Pendidikan Dasar Kemdikbud, direktur USAID Indonesia, dan ratusan utusan dari provinsi mitra USAID PRIORITAS se-Indonesia pada acara Lokakarya Nasional Kebijakan PPG. Dalam kesempatan tersebut, bupati menjelaskan kodisi sekolah dan guru di Bener Meriah serta pentingnya payung hukum untuk melaksanakan PPG. “Untuk implementasi Petaruran Bersama 5 Menteri ini, kami mengambil kebijakan yang telah dituangkan dalam Peraturtan Bupati Nomor 07 Tahun 2014 tentang Penataan dan Pemerataan Guru Pegawai Negeri Sipil,” jelas bupati di ballroom Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (14/10/2014).

Sementara itu, Dirjen Pendidikan Dasar Kemdikbud Hamid mengatakan penyebaran guru merupakan masalah yang telah lama diketahui di Indonesia. Peraturan Bersama 5 Menteri Tahun 2011 telah diterbitkan yang mengharuskan seluruh kabupaten/kota untuk melakukan penataan guru PNS secara merata sesuai kebutuhan. Dengan rasio rata-rata satu guru per

“Kami menerapkan kebijakan mutasi guru dari sekolah-sekolah yang kelebihan guru ke sekolah-sekolah yang masih kekurangan guru serta guru kunjung, yaitu guru mengajar lebih dari sekolah. Untuk payung hukumnya, kami mengeluarkan Perbup Nomor 17/2014 tentang Penataan dan Pemerataan Guru PNS”

Ruslan Abdul Gani - Bupati Bener Meriah

MIN MESJID RAYA BANDA ACEH

Gambar:Setiap pintu masuk kelas

terpajang nama kelas (tokoh Islam atau sifat teladan

Rasulullah), nama wali kelas, nama asisten wali kelas, dan

riwayat singkat tokoh atau arti sifat Rasul (sesuai nama kelas) yang dipajang pada dinding di

samping pintu masuk.

Foto: Teuku Meldi / Com. Aceh

Page 12: SEURAMO PRIORITAS ED 9 - lowres - …prioritaspendidikan.org/file/SEURAMO_PRIORITAS_Edisi_IX.pdf · SE b rs 2 Edisi IX / Oktober - Desember 2014 Seuramoe Utama dengan pendangkalan

Penanggungjawab: Ridwan Ibrahim; Naskah, Lay Out dan Editor:Teuku Meldi Kesuma; Tim Redaksi: Tim USAID PRIORITAS Aceh; Alamat: Komplek Dolog Desa Tanjung, Jl. Tanjung Indah Utama No 1 Desa Tanjong - Banda Aceh 23371. Telepon: (0651) 8011166,

Fax(0651) 8011167. Kritik & Saran: [email protected]

3 Kabupaten DBE Siap Lanjutkan Diseminasi

Seuramoe Aceh

12 Edisi IX / Oktober - Desember 2014

Seuramoe PRIORITAS

16 Media dan Humas Ikut Pembelajaran AktifMedia Briefing

elama 2 hari (22-23/12/2014) sebanyak 16 awak media dan Shumas di Aceh mengikuti kegiatan “Media Breifing: Praktik yang Baik dalam Pembelajaran dan Manajemen Berbasis Sekolah” di

Banda Aceh. Kegiatan yang turut dihadiri Development Outreach and Communication Specialist USAID Indonesia Ibu Swiny Andina tersebut memberikan pemahaman bagi media dan humas tentang implementasi praktik yang baik dalam pembelajaran dan manajemen sekolah serta meningkatkan hubungan yang baik antara USAID PRIORITAS dan media/humas.

Pada hari pertama, para peserta mendapatkan materi praktik yang baik dalam pembelajaran, manajemen berbasis sekolah, serta program penataan dan pemerataan guru. Pada hari kedua, peserta mengunjungi sekolah untuk melihat implementasi praktik mengajar. Sekolah yang mereka kunjungi adalah MIN Mesjid Raya Banda Aceh. Dalam kunjungan ini, salah satu anggota DPRD Provinsi Aceh, Bardan Sahidi, menyempatkan hadir bersama media dan melihat pembelajaran yang sedang berlangsung. “Sekolah modern menjadikan semua anak didiknya adalah juara dari berbagai aspek dan tumbuh kembangnya anak didik. Peran aktif dan dukungan masyarakat mutlak diperlukan dalam kemitraan antara sekolah, pemerintah, dan masyarakat,” kata Bardan. Dalam kesempatan tersebut, Bardan berjanji akan menyumbangkan lantai keramik di kelas.

Setelah kunjungan ke sekolah, awak media/humas kembali ke tempat pelatihan untuk berdiskusi hasil pengamatan dan rencana tindak lanjut. Dari hasil pengamatan, dihasilkan beberapa ide awak media/humas untuk penyebarluasan praktik yang baik. Di antaranya, sosialisasi dan sinergisitas antara media dan dinas pendidikan serta sekolah. Misalnya, mendorong guru membuat tulisan (berbagi pengalaman) yang kemudian disebarluaskan oleh media, mendokumentasikan praktik yang baik oleh media, melibatkan LPTK dan mengembangkan metode kepada dosen serta mahasiswanya, membantu sekolah/siswa mengenal dan mendalami jurnalistik, mendorong pihak terkait (stakeholder) peduli pendidikan, dan milis bersama untuk update praktik yang baik dari sekolah. “Kami akan usahakan menghidupkan kembali kolom Serambi School untuk memberikan space kepada sekolah yang melakukan praktik yang baik,” kata Jalimin dari harian Serambi Indonesia. Sementara itu, mewakili Humas Kemenag Aceh Muhammad Yakub Yahya MAg berencana menyebarkan praktik yang baik melalui majalah Kemenag Aceh. “Dengan jumlah oplah majalah Santunan ribuan ke seluruh Aceh, penyebaran praktik yang baik sangat perlu kami lakukan melalui majalah ini,” jelasnya.

Pada akhir kegiatan, Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Aceh Drs Bachrum Yakop menegaskan bahwa dinas pendidikan Aceh saat ini sedang meningkatkan kapasitas pendidik melalui pelatihan. “Dinas Pendidikan Aceh saat ini sedang meningkatkan kapasitas guru, kepala, dan pengawas melalui beberapa pelatihan, baik di Aceh maupun di luar Aceh,” katanya. “Program USAID PRIORITAS ini sejalan dengan tujuan kita,” katanya lagi. Di akhir kegiatan, seluruh peserta menyatakan kegiatan ini sangat bermanfaat dalam mendukung tugas jurnalistik. Kegiatan ini dapat membuka wawasan wartawan bahwa keberhasilan pembelajaran dan dan manajemen sekolah juga memiliki nilai berita yang berkualitas.

“Sekolah modern menjadikan semua anak didiknya adalah juara dari berbagai aspek dan tumbuh kembangnya anak didik. Peran aktif dan dukungan masyarakat mutlak diperlukan dalam kemitraan antara sekolah, pemerintah, dan masyarakat

Bardan Sahidi - Anggota DPRA

Gambar:Awak media sedang menjelaskan struktur daun hasil kerja kelompok pembelajaran aktif

(atas); Bardan Sahidi mendapatkan penjelasan dari siswa MIN Mesjid Raya tentang kalimat aktif dan pasif yang ada pada surat kabar (tengah); foto bersama (bawah).

Foto: Teuku Meldi / Com. Aceh