sesungguhnya kehidupan di dunia ini hanya sebentar saja
TRANSCRIPT
5/10/2018 Sesungguhnya Kehidupan Di Dunia Ini Hanya Sebentar Saja - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sesungguhnya-kehidupan-di-dunia-ini-hanya-sebentar-saja
Sesungguhnya kehidupan di dunia ini hanya sebentar saja. Berdasarkan fakta, paling lama
kita hidup di dunia ini sekitar 80 sampai 100 tahun. Kehidupan kita yang abadi dan kekal
adalah di akhirat kelak. Kenyataannya kita sering lupa sehingga sebagian besar potensi diri
dan waktu yang kita miliki, kalau tidak dikatakan semuanya, kita curahkan untuk kepentingan
dunia. Padahal seharusnya kita curahkan untuk kepentingan kehidupan akhirat.
Betapa tidak? Hampir semua waktu dan potensi diri kita gunakan untuk mencari uang atau
harta. Sekitar 8 jam digunakan untuk bekerja. Di jalan kita habiskan 2 sampai 4 jam. Tidur
kita pakai 5 sampai 6 jam. Berapa jam yang kita gunakan untuk ibadah shalat fardhu, shalat
sunnah, membaca Al-Qur’an, berzikir dan berbagai aktivitas ibadah lainnya? Berapa pula
waktu yang kita habiskan pada hal-hal yang tidak berguna?
Kalau kita bekerja 8 jam perhari dan 5 hari sepekan, bearti kita gunakan hidup kita untuk
mencari uang sekitar 40 jam perpekan, atau sekitar 23,8 % dari umur kita sejak kita bekerja.
Kalau di jalan kita habiskan 3 jam perhari dan 5 hari per pekan, berarti kita menggunakan
umur kita di jalan sebangak 8,92 %. Kalau kita tidur sebanyak 6 jam per hari, maka kita akan
menggunakan hidup ini sekitar 25 % untuk tidur. Jika kita habiskan waktu 20 menit untuk sekali makan, maka kita membutuhkan waktu 1 jam per hari, atau sekitar 4,16 % kita
habiskan umur kita untuk makan. Total waktu untuk bekerja, di jalan, tidur dan makan adalah
sekitar 61,88 %.
Lalu, bagaimana pula waktu yang kita gunakan untuk shalat fardhu? Jika kita gunakan waktu
untuk shalat fardhu 10 menit per shalat, maka kita butuh 50 menit saja, atau sekitar 3,47 %,
dari waktu yang diberikan Allah pada kita. Bagaimana pula waktu untuk ibadah sunnah
seperti, shalat sunnah, termasuk tahajjud, membaca Al-Qur’an, berzikir pada Allah danaktivitas ibadah lainya? Katakanlah untuk semua itu kita gunakan sekitar 1 jam perhari,
berarti sekitar 4,16 % dari hidup ini kita gunakan untuk ibadah sunnah. Maka total waktuyang kita gunakan untuk ibadah fardhu dan sunnah hanya sekitar 7,63 %. Coba bandingkan
dengan waktu yang kita gunakan untuk bekerja, di jalan, tidur dan makan yang mencapai
61,88%. Apakah ini fenomena yang menggembirakan atau memprihatinkan? Belum lagi
persoalan kehalalan uang dan harta yang kita dapatkan dan dosa-dosa yang kita lakukan
setiap harinya.
Kaum Muslimin rahimakumullah,
Gambaran di atas tentulah bukan gambaran yang sebenarnya. Paling tidak gambaran di atas
menjadi modal berfikir bagi kita semua untuk mengevaluasi dan meninjau ulang aktivitas dan
program hidup yang kita jalankan sehari-hari. Apakah aktvitas dan program seperti itu sudahcukup untuk menyelamatkan kita dan keluarga kita dari api neraka di akhirat nanti? Atau
tidak akan banyak bermanfaat di akhirat kelak dalam penyelamatan diri dan keluarga kita dari
neraka?
Agar penyesalan di akhirat nanti tidak terjadi, maka selama masih diberi Allah jatah hidup di
dunia ini, kita harus memiliki program utama yang menjamin keselamatan kita di akhirat
nanti dari dahsyatnya siksa neraka. Inilah yang Allah anjurkan pada kita, seperti yang
difirmankan-Nya dalam surat Attahrim (66), ayat 6 :
5/10/2018 Sesungguhnya Kehidupan Di Dunia Ini Hanya Sebentar Saja - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sesungguhnya-kehidupan-di-dunia-ini-hanya-sebentar-saja
“Wahai orang-orang beriman, selamatkanlah dirimu dan keluargamu dari Neraka, sedangkan
bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Neraka itu dijaga oleh malaikat-malaikat yang
kasar dan keras. Mereka sama sekali tidak pernah durhaka pada Allah dan melaksanakan apa
saja yang diperintahkan pada mereka”. Kaum Muslimin rahimakumullah,
Selamat dari neraka dan masuk syurga adalah cita-cita terbesar dalam hidup kita dan keluarga
kita. Karena di akhirat kelak hanya ada dua tempat kembali, yakni neraka dengan segala
kedahsyatan api dan siksaannya dan syurga dengan segala kedahsyatan nikmat dan
kesenangan yang ada di dalamnya. Tidak ada cita-cita dan harapan seorang Muslim dan
Mukmin melebihi dari keselamatannya dan keluarganya dari api neraka dan masuk ke syurga.
Sedangkan peluang untuk mencapai cita-cita dan harapan tersebut hanya dibuka ketika kita
hidup di dunia ini. Sebelum kita dihidupkan, kita tidak diberi Allah peluang untuk memilih.
Demikian pula setelah kita meninggalkan dunia yang sementara ini, Allah tidak memberi lagi
kesempatan bagi kita untuk menentukan pilihan neraka atau syurga. Kita hanya menerima
dan mejalankan apa yang kita imani, kita yakini, kita ucapkan dan kita amalkan saat kita
hidup di dunia.
Sebab itu, selama kita masih diberi Allah kehidupan dan kesehatan, mari kita pilih jalan
keselamatan akhirat yang sudah pasti mengandung keselamatan kita di dunia ini. Kita buat
program hidup yang akan menyelamatkan kita dan keluarga kita dari nereka dan akan
memasukkan kita dan keluarga kita ke syurga. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, kita
harus membagi waktu yang ada dalam sehari semalam, atau dalam 24 jam menjadi empat
program utama :
1. Bagian pertama dari waktu yang ada kita gunakan untuk mencari ilmu, khususnya ilmu Al-
Qur’an dan Sunnah Rasul Saw. Bangun tekad untuk bisa membaca Al-Qura’an dan SunnahRasul Saw. setiap hari. Setelah kita baca, kita pahami isi dan kandungannya, kemudian kita
amalkan, kita hafal semampu kita, dan kita ajarkan pada anak, istri dan keluarga. Bangunsemboyan dalam keluarga “ Tiada hari tanpa Al-Qur’an dan Sunnah”. Hanya denganmembaca AL-Qur’an dan Sunnah Rasul kita bisa tahu mana yang diharamkan Allah danmana yang dihalalkan-Nya. Apa saja perintah Allah dan apa saja larangan-Nya. Apa saja
yang menyebabkan kita terhindar dari neraka dan apa saja yang akan menyebabkan kita
masuk syurga. Keyakinan, ucapan dan perbuatan apa saja yang dicintai Allah dan keyakinan,
ucapan dan perbuatan apa saja yang dibenci Allah. Prilaku seperti apa yang menyebabkan
rahmat Allah turun pada kita dan keluarga kita dan prilaku apa pula yang akan memancing
turunnya azab Allah pada kita dan keluarga kita.
Fokuskan hidup kita dan keluarga kita pada Al-Qur’an dan Sunnah Rasul Saw. kemudian kita
pelajari dan kita teladani pula bagaimana kehidupan para Sahabat Rasul Saw. karena mereka
sudah teruji menerapkan nilai-nilai Al-Qur’an dan Sunnah Rasul dengan baik dan maksimalsehingga mereka meraih kerihdaan Allah Ta’ala, serta meraih kesuksesan yang amat besar,
yakni masuk syurga, sebagaimana firman Allah :
“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan Muhajirindan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka
5/10/2018 Sesungguhnya Kehidupan Di Dunia Ini Hanya Sebentar Saja - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sesungguhnya-kehidupan-di-dunia-ini-hanya-sebentar-saja
dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka syurga-syurga yang
mengalir sungai-sungai di dalamnya, selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah
kemenangan yang besar.” (QS. At-Taubah (9) : 100)
2. Bagian yang kedua dari waktu kita harus digunakan untuk taqarrub ilallah (mendekatkan
diri kepada Allah) melalui ibadah-ibadah fardhu yang Allah wajibkan pada kita, seperti shalatfardhu lima kali sehari semalam, shaum di bulan Ramadhan, membayar zakat jika sudah
sampai nishab (takaran) dan haul (waktunya), menunaikan ibadah haji jika sudah mampu,
merawat kedua orang tua, khususnya bila mereka sudah tua, berbuat baik pada tetangga,
kepada tamu, menyantuni fakir miskin dan anak yatim dan sebagainya. Ibadah-ibadah fardhu
tersebut belumlah cukup untuk meraih kasih sayang dan ridha Allah. Kita perlu
meningkatkan amal ibadah sunnah (nafilah), seperti 12 rakaat shalat sunnah rawatib (qabliyah
dan ba’diyah), tahajjud, sunah fajar, sunah dhuha, shaum sunnah, infak fi sabilillah sebanyak mungkin yang kita bisa dan sebagainya.
Ibadah-Ibadah fardhu merupakan cara yang terbaik bagi kita untuk mendekatkan diri kita dan
keluarga kita kepada Allah. Sedang ibadah sunnah yang kita lalukan dengan terus menerusmerupakan jalan terbaik untuk meraih kasih dan sayang Allah, sebagaimana yang disabdakan
Rasul Saw yang diriwayatkan Imam Bukhari :
“Siapa yang memusuhi wali-Ku(hamba-Ku) maka aku izinkan baginya berperang. Tidak ada
jalan yang lebih Aku cintai bagi hamba-Ku untuk mendekatkan diri pada-Ku seperti ibadah-
ibadah yang Aku fardhukan baginya. Bilamana hamba-Ku senantiasa mendekatkan dirinya
kepada-Ku dengan ibadah-ibadah nafilah (sunnah) sampai aku cintai ia. Bila Aku cintai ia,
maka Aku yang menjadi pendengarannya bila ia mendengar, dan Aku menjadi matanya bila
ia melihat, dan Aku yang menjadi tangannya bila ia memukul, dan kakinya bila ia berjalan.
Bila ia meminta, pasti Aku beri, dan bila ia minta perlindungan pasti Aku lindungi. Tidak ada
keragu-raguan bagi-Ku sedikitpun terhadap apa yang Aku lakukan seperti keragu-raguan-Ku
(mencabut) nyawa seorang Mukmin yang membenci kematian, sebagaimana Aku tidak ingin
sama sekali menyakitinya”. (HR. Imam Bukhari).
3. Bagian yang ketiga dari waktu yang dianugerahkan Allah pada kita harus digunakan untuk
mencari rezki, minimal untuk mencukupi kebutuhan pokok hidup kita dan keluarga kita.
Dalam mencari rezki, kita harus berpegang teguh pada ajaran Allah dan Rasul-Nya. Ada tiga
prinsip dasar yang harus kita pegang teguh :
Pertama, jauhkan diri dari sumber-sumber dan cara-cara yang diharamkan Allah dan Rasul-
Nya, seperti riba, risywah (sogok menyogok), menipu, mengurangi sukatan dan timbangan,
berspekulasi, mengandung unsur mudharat, upeti (pajak) dan sebagainya. Pastikan rezki yang
kita dapatkan 100 % kehalalannya. Jangan tercampur sedikitpun dengan yang syubhat (ragu-
ragu kehalalannya), apalagi yang haram. Setiap daging yang tumbuh dari yang haram, maka
api neraka taruhannya. Makanan, minuman, gizi dan pakaian yang haram menjadi penghalang dikabukannya doa’. (HR. Bukhari)
5/10/2018 Sesungguhnya Kehidupan Di Dunia Ini Hanya Sebentar Saja - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sesungguhnya-kehidupan-di-dunia-ini-hanya-sebentar-saja
Kedua, gunakan rezki yang diberikan Allah kepada kita untuk hal-hal yang bernilai ibadah,
jangan sampai digunakan untuk maksiat pada Allah dan kemubaziran, karena orang yang
mubazir itu saudara setan (QS.Al-Sirak (17) : 26 – 27).
Manajemen rezki (harta atau uang), benar-benar harus ketat, karena semuanya akan Allah
mintakan pertanggung jawabannya kelak di sisi-Nya. Allah berfirman :
Kemudian, kamu semua akan dimintakan pertanggung jawaban terhadap semua nikmat itu
(QS.At-Taktsur (102) : 8)
Ketiga, jangan habiskan kebanyakan waktu kita untuk mencari rezki. Gunakan waktu
secukupnya saja untuk mencari rezki dan jangan sampai melalaikan kita dari beribadah
kepada Allah. Untuk itu, kita dituntut kreatif dan jeli melihat celah-celah dan peluang rezki
yang halal. Kita harus berani melawan arus kapitalisme dan materialisme yang telahmenggurita kehidupan masyarakat kita. Di samping itu, kita harus memiliki berbagai keahlian
dalam mencari rezki, khususnya keahlian berdagang. Sungguh sangat amat banyak sumber
rezki Allah di atas dan di dalam perut bumi ini. Pintunya sangat banyak dan lapang,
khususnya bagi hamba-hamba-Nya yang dekat dengan-Nya, apalagi bagi hamba yang
dicintai-Nya, seperti yang dijelaskan dalam hadits sebelumnya. Kunci rezki itu ada di tangan
Allah, bukan di tangan manusia. Sebab itu, cara yang paling baik dan mudah mencari rezki
ialah dengan mengetuk pintu sang Pemiliknya. Allah berfirman :
)
)
) 38)
laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat
Allah, dan (dari) mendirikan shalat, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada
suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.(37) Meraka mengerjakan
yang demikian itu supaya Allah memberikan balasan kepada mereka (dengan balasan) yang
lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya ALlah menambah karunia-Nya
kepada mereka. Dan Allah memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa
batas.(38) (QS. Annur (24) : 37 – 38).
4. Bagian yang keempat dari waktu yang diberikan Allah kepada kita harus digunakan untuk diri kita, karena diri kita memiliki hak sehat dan kuat. Oleh sebab itu sebagian waktu harus
dimanfaatkan untuk istirahat, khususnya tidur malam yang cukup, olah raga yang cukup dan
suplai gizi dan protein yang cukup pula. Sesungguhnya program menyelamatkan diri dan
keluarga dari neraka membutuhkan fisik dan mental yang sehat dan kuat. Tentang masalah
ini, Rasul Saw, bersabda, seperti yang diriwayatkan Imam Muslim dalam kitab Shahihnya:
5/10/2018 Sesungguhnya Kehidupan Di Dunia Ini Hanya Sebentar Saja - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sesungguhnya-kehidupan-di-dunia-ini-hanya-sebentar-saja
“Orang Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih Allah cintai dari Mukmin yang lema h. Dalam
setiap Muslim itu ada kebaikan. Fokuskan dirimu pada hal yang bermanfaat bagimu. Dan
mintalah pertolongan pada Allah, dan jangan sekali-kali kamu lemah. Jika kamu ditimpa oleh
suatu musibah, maka jangan katakan : sekiranya aku lakukan (yang ini), pasti akan jadi begini
dan begini. Akan tetapi katkanlah : Itu adalah takdir Allah. Dan apa saja yang dikehendaki
Allah, pasti terjadi. Sesungguhnya kata “sekiranya” itu membuka perbuatan setan”.
5. Bagian kelima dari waktu yang diberikan Allah kepada kita harus kita gunakan untuk
keluarga, yakni anak-anak dan istri-istri kita. Sekarang kita lihat betapa waktu untuk keluarga
ini sangat sedikit kita berikan, karena beralasan sibuk mencari nafkah dan mencari nafkah itu
ibadah. Betapa banyak fakta yang kita lihat keluarga broken home, padahal anak-anak dan
istri hidup dalam kecukupan materi. Penyebabnya tak lain karena tidak diberikan perhatian
waktu dan kebutuhan psikis mereka dengan cukup terhadap kehadiran dan kebersamaan
seorang ayah dan pemimpin keluarga. Sebab itu, Islam mengajarkan pada kita bahwa tugas
pokok dan utama seorang ayah adalah menyelamatkan keluarga (anak dan istri) dari api
neraka dengan cara berikut :
1. Ajarkan keluarga mengenal Allah, Rasul-Nya, Al-Qur’an, dan sejarah kehidupan parashahabat Rasul Saw.
2. Bimbing keluarga agar menjadi keluarga yang bersyukur pada Allah dan berbakti
kepada kedua orang tua, serta berbuat baik pada karib kerabat, teman, tetangga dan
mayarakat lainnya.
3. Lindungi keluarga dari keyakinan, ucapan dan perbuatan yang mengandung syirik
kepada Allah.
4. Ajarkan keluarga untuk selalu muraqobatullah (merasa dimonitor Allah) sehingga
mereka takut dan berharap hanya kepada Allah.
5.
Ajarkan dan bimbing keluarga untuk menjadi ahli ibadah.6. Ajarkan dan libatkan keluarga dalam berbagai aktivitas dakwah, karena dawah itulah
profesi yang amat mulia di sisi Allah dan sekaligus ajang mengumpulkan amal shaleh
yang tak terhingga nilainya.
7. Ajarkan dan bimbing keluarga agar selalu berpegang pada akhlak mulia, di mana saja,
kapan saja dan apapun profesi yang ditekuni.
Kaum Muslimin rahimakumullah,
Demikianlah khutbah ini, semoga Allah membantu dan menolong kita dalam melaksanakan
program penyelamatan diri dan keluarga dari neraka. Dan semoga Allah berkenan
menghimpunkan kita di syurga Firdaus yang paling tinggi bersama Rasul Saw, parashiddiqin, syuhada’, dan shalihin sebagaimana Allah himpunkan kita di tempat yang muliaini. Allahumma amin
ك ل ف ؤ