sesi penyuluhan tentang bekerja ke luar negeri secara...

26
Sesi Penyuluhan tentang Bekerja ke Luar Negeri Secara Legal dan Aman Panduan untuk Fasilitator IOM • OIM

Upload: voduong

Post on 11-Aug-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sesi Penyuluhan tentang Bekerja ke Luar Negeri Secara ...portal.bnp2tki.go.id/...03-2011...ke_Luar_Negeri_Secara_Legal_dan_Aman.pdftermasuk prosedur bermigrasi yang legal dan aman,

Sesi Penyuluhan tentang Bekerja ke Luar Negeri Secara Legal dan AmanPanduan untuk Fasilitator

IOM • OIM

Page 2: Sesi Penyuluhan tentang Bekerja ke Luar Negeri Secara ...portal.bnp2tki.go.id/...03-2011...ke_Luar_Negeri_Secara_Legal_dan_Aman.pdftermasuk prosedur bermigrasi yang legal dan aman,

Panduan Fasilitator ini disusun oleh Organisasi Internasional untuk Migrasi (OIM) Indonesia dengan dukungan dana dari United States Government Office to Monitor and Combat Trafficking in Persons (G/TIP). Isi Panduan Fasilitator ini telah dikordinasikan dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Republik Indonesia.

© 2011 Organisasi Internasional untuk Migrasi (OIM) IndonesiaHak cipta dilindungi. Tidak diperkenankan untuk menerbitkan ulang bagian apapun dari publikasi ini, menyimpan atau memindahkannya dalam segala macam bentuk atau cara, secara elektronik, mekanis, penyalinan, atau pencatatan ulang, tanpa ijin tertulis dahulu dari penerbitnya.

Page 3: Sesi Penyuluhan tentang Bekerja ke Luar Negeri Secara ...portal.bnp2tki.go.id/...03-2011...ke_Luar_Negeri_Secara_Legal_dan_Aman.pdftermasuk prosedur bermigrasi yang legal dan aman,

Daftar IsI

01 Catatan untuk fasilitator

05 Bab I : Pendahuluan

08 Bab II : Memahami Migrasi

12 Bab III : Pendaftaran

13 Bab IV : Rekrutmen & Pra-Pemberangkatan

16 Bab V : Pemberangkatan

17 Bab VI : Penempatan

19 Bab VII : Kepulangan

20 Bab VIII : Kesimpulan

Panduan FasilitatorIOM • OIM

Page 4: Sesi Penyuluhan tentang Bekerja ke Luar Negeri Secara ...portal.bnp2tki.go.id/...03-2011...ke_Luar_Negeri_Secara_Legal_dan_Aman.pdftermasuk prosedur bermigrasi yang legal dan aman,
Page 5: Sesi Penyuluhan tentang Bekerja ke Luar Negeri Secara ...portal.bnp2tki.go.id/...03-2011...ke_Luar_Negeri_Secara_Legal_dan_Aman.pdftermasuk prosedur bermigrasi yang legal dan aman,

1Panduan Fasilitator

IOM • OIM

Catatan untuk fasIlItator

MIgrasI tenaga kerja DI InDonesIa

Indonesia saat ini merupakan negara pengirim tenaga kerja terbesar di dunia. Sebagian besar tenaga kerja yang berasal dari Indonesia berketrampilan rendah dan bekerja di sektor informal, yang terbatas pada pekerjaan yang kotor, sulit dan berbahaya (juga dikenal sebagai pekerjaan “3D” – Dirty, Difficult and Dangerous). Hingga akhir tahun 2008, Pemerintah RI memperkirakan bahwa ada sekitar 4,3 juta Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri1, namun demikian jumlah sebenarnya dinyatakan lebih tinggi jika para pekerja yang tidak berdokumen disertakan dalam angka tersebut. Walau terdapat beberapa kesepakatan di tingkat pemerintah (Government-to-Government atau G-to-G) tentang penempatan antara Indonesia dan beberapa negara tujuan (yakni, Korea dan Jepang), sebagian besar TKI direkrut dan ditempatkan oleh agen penempatan swasta atau Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI), dimana beberapa beroperasi secara legal sedangkan lainnya secara ilegal. TKI terkonsentrasi di kawasan Asia Tenggara dan Timur serta Timur Tengah, khususnya Malaysia, Singapura, Hong Kong SAR, Taiwan Propinsi Cina, Arab Saudi, Kuwait dan Uni Emirat Arab. Migrasi tenaga kerja bagi wanita telah tumbuh secara pesat sejak Krisis Keuangan Asia di tahun 1997, sehingga tenaga kerja wanita (TKW) sekarang menempati 80% dari total arus migrasi dari Indonesia (tertinggi di Asia Tenggara). TKW Indonesia adalah yang paling sering direkrut pada sektor informal sebagai pembantu rumah tangga.

Pengembangan perekonomian dan sumberdaya manusia Indonesia merupakan faktor pendorong dari migrasi tenaga kerja internasional. Sejak tahun 2007, pengiriman uang, atau ‘remitensi’, secara resmi ke Indonesia menyumbangkan lebih dari ASD 6 milyar setiap tahunnya, yang merupakan sumber pendapatan ketiga terbesar setelah migas dan pariwisata.

Walau TKI memberi sumbangsih besar terhadap pembangunan ekonomi negara mereka, mereka, khususnya yang direkrut di luar program G-to-G dan bekerja di dalam sektor informal, seringkali tidak menerima perlindungan yang cukup dari perundang-undangan dan praktek-praktek perlindungan yang ada, baik pada saat mereka masih di Indonesia maupun di negara tujuan. Mereka seringkali tidak mengetahui atau tidak diberitahu mengenai realita migrasi, hak yang seharusnya mereka dapatkan termasuk prosedur bermigrasi yang legal dan aman, serta bagaimana mengakses layanan bantuan saat mengalami masalah. Hal ini membuat mereka sangat rentan terhadap perekrutan tenaga kerja yang menyeleweng, kekerasan secara fisik dan psikologis, eksploitasi, serta perdagangan orang sepanjang proses migrasi. Menurut data IOM Indonesia yang diperoleh dari program pendampingan korban perdagangan orang yang telah diimplementasikan sejak tahun 20052, hampir 70% korban perdagangan orang yang telah dibantu telah diperdagangkan untuk tujuan kerja dan 55% dipaksa ke dalam penghambaan domestik, mencerminkan tingginya perdagangan tenaga kerja dari Indonesia. Dengan meningkatnya tuntutan pekerja murah dari negara-negara pengirim khususnya dalam sektor informal, dikaitkan dengan tingginya tingkat pengangguran serta kemiskinan yang endemik di Indonesia, tidak diragukan lagi bahwa Indonesia merupakan negara utama penghasil tenaga kerja murah, baik yang bermigrasi melalui atau dipaksa untuk melalui jalur migrasi yang ilegal dan/atau tidak aman.

latar Belakang sesI Penyuluhan tentang Bekerja DI luar negerI seCara legal Dan aMan

Di Indonesia, secara umum telah diakui bahwa salah satu alasan utama di belakang tingginya jumlah TKI yang dianiaya diakibatkan oleh rendahnya pengetahuan TKI, calon TKI maupun masyarakat, tentang konsekuensi nyata, hukum, sosial, dan ekonomi dari bermigrasi ke luar negeri termasuk mengenai prosedur penempatan yang resmi sebagaimana yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. Bahkan, sejak dimulainya proses migrasi, banyak calon TKI mengabaikan

1 Laporan Hasil Kinerja 2008, BNP2TKI.2 Sejak tahun 2005, Pemerintah AS telah mendukung bantuan individual bagi para korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) disamping

mekanisme umum untuk membantu program Anti TPPO IOM Indonesia. Sejak bulan Maret 2005 hingga Desember 2010, IOM telah berhasil membantu 3.840 korban TPPO.

Page 6: Sesi Penyuluhan tentang Bekerja ke Luar Negeri Secara ...portal.bnp2tki.go.id/...03-2011...ke_Luar_Negeri_Secara_Legal_dan_Aman.pdftermasuk prosedur bermigrasi yang legal dan aman,

2Panduan Fasilitator

IOM • OIM

atau tidak cukup diberi informasi tentang persyaratan administratif untuk bermigrasi melalui jalur resmi dan apa dampak dari setiap tahap migrasi tersebut. TKI seringkali tidak mengetahui mengenai besaran biaya yang harus dibayarkan dan dokumen apa saja yang diperlukan untuk bekerja ke luar negeri, serta pentingnya dokumen-dokumen tersebut bagi keamanan mereka selama bekerja di luar negeri. Tanpa pemahaman penuh tentang pentingnya dokumentasi yang lengkap dan akurat, banyak calon TKI, khususnya yang direkrut langsung dari desa oleh agen PPTKIS atau calo, setuju untuk memalsukan beberapa atau seluruh dokumen mereka dalam rangka mempercepat atau memangkas biaya proses migrasi.3 Pemalsuan dokumen membawa konsekuensi serius bagi TKI yang menghadapi masalah di negara tujuan. Tanpa dokumentasi yang resmi, seringkali sulit bagi petugas kedutaan besar Indonesia di negara tujuan untuk mengetahui identitas TKI yang bermasalah, khususnya dalam hal terjadinya kematian. Tidak adanya dokumen juga membuat TKI lebih terbuka terhadap eksploitasi, mereka tidak dapat mencari bantuan karena takut dideportasi. Kurangnya informasi juga membawa dampak serius bagi TKI yang telah ditempatkan, pada masa bekerja di negeri orang. Seringkali TKI meninggalkan Indonesia tanpa menyadari secara penuh mengenai hak-hak mereka ataupun tentang realita bermigrasi, khususnya yang bersifat negatif seperti tindak pidana perdagangan orang. Mereka kurang diberi informasi mengenai bagaimana mereka dapat mencari bantuan sewaktu berada di luar negeri. TKI yang pulang, khususnya mereka yang telah mengalami kekerasan atau penganiayaan selama penempatan, mungkin tidak mengetahui juga mengenai berbagai layanan bantuan yang tersedia bagi mereka, dengan risiko jatuh lagi ke tangan kelompok yang tidak bertanggung jawab.

Informasi yang tepat waktu dan akurat oleh karenanya menjadi penting untuk menjamin migrasi yang legal dan aman. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas layanan bagi TKI, termasuk layanan informasi, sebagai cara untuk melindungi TKI dan warga negara Indonesia secara lebih baik dan membatasi risiko penganiayaan, termasuk perdagangan orang.

Dalam rangka mendukung pemerintah RI dan upaya-upaya yang dilaksanakannya, IOM menerima bantuan pendanaan dari Pemerintah Amerika Serikat untuk sebuah proyek baru yang berjudul “Memperkuat Kapasitas Pemerintah untuk Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja ke Luar Negeri Dalam Rangka Memerangi Perdagangan Orang di Indonesia”. Proyek ini didanai melalui program GTiP dan bertujuan untuk memberikan sumbangsih terhadap upaya Indonesia guna menciptakan migrasi yang aman dan memerangi perdagangan orang, dengan memperkuat kapasitas lembaga pemerintah maupun non- pemerintah yang bertanggung jawab dalam penempatan dan perlindungan TKI, termasuk dengan melakukan upaya pencegahan perdagangan orang serta perlindungan bagi korban perdagangan orang. Proyek ini meliputi beberapa komponen, diantaranya: pengembangan kapasitas, sosialisasi, dan bantuan secara langsung bagi korban tindak pidana perdagangan orang.

Berikut adalah komponen sosialisasi proyek tersebut, IOM berkomitmen untuk memberi penyuluhan kepada calon TKI, TKI yang akan berangkat serta masyarakat pada umumnya - tentang realita migrasi tenaga kerja ke luar negeri. Dengan harapan, warga dapat mengambil keputusan berdasarkan informasi yang cukup menyangkut keinginan untuk bermigrasi dan bagaimana cara bermigrasi, sangatlah penting bahwa informasi yang cukup dapat diberikan tepat waktu kepada mereka. Oleh karena itu IOM akan mengadopsi sebuah pendekatan dengan cara meningkatkan kualitas dan ketersediaan informasi di tahap yang sedini mungkin, serta menjadikan masyarakat sebagai sasaran (termasuk pada tingkat kecamatan atau desa). Dalam mengupayakan hal tersebut, IOM akan bermitra dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau organisasi kemasyarakatan lainnya, yang secara langsung berinteraksi dengan masyarakat melalui penyampaian sesi penyuluhan tentang bermigrasi yang aman, penyebaran materi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang bekerja ke luar negeri secara legal dan aman. Materi KIE ini dikembangkan oleh IOM, termasuk dalam bentuk Buku Saku mengenai panduan bekerja ke Luar Negeri Secara Legal dan Aman; poster tentang bekerja ke luar negeri secara legal dan aman. Materi KIE tersebut akan didistribusikan kepada peserta penyuluhan, selain juga akan disebarkan melalui jalur strategis lainnya. Lebih dari itu, IOM juga mengembangkan sebuah "Paket Informasi" yang akan digunakan oleh lembaga mitra guna melakukan sosialisasi dan penyuluhan di proyek, serta akan dibagikan kepada pelaku-pelaku lainnya yang terlibat dalam inisiatif peningkatan kesadaran tentang migrasi yang legal dan aman di luar kerangka proyek ini. Baik materi KIE maupun sesi Penyuluhan bertujuan untuk melengkapi calon TKI, TKI yang akan berangkat maupun masyarakat pada umumnya agar memiliki pengetahuan yang memadai dan nantinya dapat membantu mereka membuat keputusan berdasarkan informasi yang cukup, untuk membangun sebuah harapan yang realistis tentang bermigrasi ke luar negeri, dan mampu mengatasi resiko serta tantangan yang akan mereka hadapi pada proses sebelum dan selama migrasi.

3 Menurut sebuah Studi Ecosoc tahun 2007, 40% dokumen tenaga kerja migran dipalsukan, dimana sebagian besar pemalsuan dilakuan atas permintaan agen rekrutmen atau perantara (calo).

Page 7: Sesi Penyuluhan tentang Bekerja ke Luar Negeri Secara ...portal.bnp2tki.go.id/...03-2011...ke_Luar_Negeri_Secara_Legal_dan_Aman.pdftermasuk prosedur bermigrasi yang legal dan aman,

3Panduan Fasilitator

IOM • OIM

Paket InforMasI Bekerja ke luar negerI seCara legal Dan aMan

Dalam rangka mendukung lembaga mitra dalam menyampaikan informasi yang efisien dan akurat, IOM telah mengembangkan sebuah Paket Informasi, "Panduan untuk Fasilitator". Paket informasi tentang migrasi yang aman tersebut perlu digunakan oleh fasilitator terlatih dari lembaga mitra IOM yang telah dipilih dan pelaku-pelaku lainnya ketika menyampaikan penyuluhan tentang bekerja ke luar negeri secara legal dan aman ke masyarakat.

Papan Informasi Paket Informasi mencakup 16 (enam belas) papan terlapis plastik dengan ukuran masing-masing 70x50cm. Mereka dirancang untuk diperlihatkan kepada sebanyak-banyaknya 50 peserta dan dapat digunakan dalam berbagai kondisi, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Papan-papan tersebut menyajikan urutan kronologis dari proses migrasi dan menampilkan tahapan migrasi yang aman secara ringkas agar mudah diingat oleh peserta penyuluhan. Paparan yang dimuat dalam papan informasi juga tersedia dalam bentuk format CD yang dapat digunakan oleh fasilitator pada penyuluhan di dalam ruangan dengan menggunakan komputer dan LCD proyektor.

Panduan fasilitator Panduan yang terdapat dalam Paket Informasi mencerminkan isi dari 16 papan yang dimaksud di atas dan akan memandu fasilitator dalam menjelaskan 16 papan tersebut dengan menyediakan instruksi dan saran-saran yang lebih terperinci.

BagaIMana Cara untuk MenyaMPaIkan Penyuluhan Dan BagaIMana Cara Menggunakan Paket InforMasI?

Sejalan dengan pendekatan dari hilir ke hulu, kegiatan penyuluhan atau sosialisasi dirasa perlu untuk disampaikan kepada masyarakat ditingkatan yang paling kecil (desa, kecamatan), idealnya kepada mereka yang sedang mempertimbangkan untuk bermigrasi atau sebelum mereka membuat keputusan untuk bermigrasi. Penyuluhan juga dapat ditujukan kepada warga yang belum mempertimbangkan atau yang tidak akan bermigrasi. Adalah penting untuk juga menargetkan warga pada golongan ini, karena tidak menutup kemungkinan mereka akan mengalami penganiayaan, seperti perdagangan orang. Dengan pertimbangan bahwa resiko seperti ini dapat terjadi terhadap siapa pun, pada waktu kapan pun, bahkan ditempat yang paling tidak terduga sekali pun.

Sesi penyuluhan tentang migrasi yang aman tersebut juga dimaksudkan untuk ditujukan kepada tokoh masyarakat (yakni kepala desa, tokoh agama, guru, dll.) atau pelaku lainnya yang memiliki pengaruh atau peran sebagai pembuat keputusan bagi anak atau keluarga mereka. Mereka perlu dilibatkan sebagai peserta yang juga harus ditingkatkan kesadarannya, karena mereka berpotensi untuk menjadi pejuang TKI di komunitasnya masing-masing.

Mohon dicatat bahwa ini bukan merupakan sebuah pelatihan, namun sebuah penyuluhan. Kegiatan ini ditujukan untuk memberikan informasi kepada khalayak umum mengenai migrasi tenaga kerja, dengan segala peluang dan risiko yang menyertainya. Kegiatan tersebut sama sekali tidak bertujuan memberikan informasi mengenai cara untuk bermigrasi ke suatu negara tertentu atau untuk pekerjaan tertentu. Informasi awal ini seharusnya membantu masyarakat untuk waspada mengenai risiko migrasi agar mereka dapat mengambil keputusan yang benar berdasarkan pada informasi yang memadai. Secara tidak langsung, informasi tersebut akan pada akhirnya membantu meminimalisir risiko TKI dianiaya, dan turut berkonstribusi pada proses migrasi yang aman.

Walau papan informasi tersebut di atas dirancang untuk digunakan di dalam maupun di luar ruangan, untuk memudahkan proses penggunaannya disarankan agar fasilitator dapat mencari lokasi yang terdapat dinding, papan pengumuman, papan tulis, atau benda-benda lainnya yang dapat berfungsi sebagai penopangnya. Fasilitator perlu memastikan bahwa papan informasi tersebut harus diletakkan di tempat yang dapat terlihat oleh semua peserta.

Sebelum memulai sesi penyuluhan, fasilitator juga perlu membagikan kepada tiap peserta, Buku Saku "Bekerja ke Luar Negeri Secara Legal dan Aman" dan materi KIE lainnya. Adalah penting bahwa semua peserta mesti menerima satu buah Buku Saku, karena fasilitator akan merujuk pada buku tersebut selama proses penyuluhan.

Page 8: Sesi Penyuluhan tentang Bekerja ke Luar Negeri Secara ...portal.bnp2tki.go.id/...03-2011...ke_Luar_Negeri_Secara_Legal_dan_Aman.pdftermasuk prosedur bermigrasi yang legal dan aman,

4Panduan Fasilitator

IOM • OIM

Terakhir, fasilitator perlu menggunakan buku panduan bagi fasilitator untuk menyampaikan informasi pada saat penyuluhan. Buku panduan bagi fasilitator ini memuat informasi yang ada di dalam Buku Saku dan papan informasi. Buku panduan bagi fasilitator ini dibagi ke dalam delapan (8) bagian, yakni:

• Bagian I: Pendahuluan • Bagian II: Memahami migrasi • Bagian III: Pendaftaran• Bagian IV: Rekrutmen & Pra-Pemberangkatan • Bagian V: Pemberangkatan• Bagian VI: Kedatangan & Penempatan • Bagian VII: Kepulangan• Bagian VIII: Kesimpulan

Masing-masing bagian memuat keterangan tentang: pengaturan waktu, sasaran, tujuan dan proses. Selama sesi penyuluhan, fasilitator disarankan untuk berinteraksi sebanyak mungkin dengan peserta dengan menanyakan pertanyaan-pertanyaan atau meminta pendapat tentang hal-hal tertentu.

kami mengucapkan selamat menjalankan sesi penyuluhan!

Page 9: Sesi Penyuluhan tentang Bekerja ke Luar Negeri Secara ...portal.bnp2tki.go.id/...03-2011...ke_Luar_Negeri_Secara_Legal_dan_Aman.pdftermasuk prosedur bermigrasi yang legal dan aman,

5Panduan Fasilitator

IOM • OIM

BaB I. PenDahuluan

Waktu: 15 menit

sasaran: • Untuk menjelaskan kepada peserta tentang tujuan dan pentingnya sesi Penyuluhan mengenai "Bekerja ke Luar Negeri Secara

Legal dan Aman";• Untuk mendefinisikan migrasi dan permasalahan-permasalahan terkait;• Untuk membuat peserta penyuluhan memahami bahwa migrasi merupakan pengalaman besar yang mengubah hidup baik

secara positif maupun negatif, yang mana mereka perlu memiliki pemahaman yang memadai dan mempersiapkan diri sebelum mengambil keputusan.

Materi: • Papan #1: Apa itu Migrasi? Dan Apakah Migrasi Tenaga Kerja?• Buku Saku "Bekerja ke Luar Negeri Secara Legal dan Aman"

Proses:1. Fasilitator perlu memulai sesi dengan memperkenalkan diri kepada peserta atau, seorang tokoh masyarakat yang terpandang

dapat memperkenalkan fasilitator kepada peserta. Setelah perkenalan, fasilitator perlu menjelaskan tujuan dari penyuluhan, yakni membahas mengenai cara menjadi TKI yang legal dan aman.

2. Pada sesi pertama, fasilitator akan memulai dengan dua pertanyaan: a. “Apakah Migrasi itu?” b. “Apakah Migrasi Tenaga Kerja itu?”

Fasilitator perlu meminta 2-3 peserta untuk memberikan jawaban mereka dan kemudian menanyakan kepada peserta apakah mereka sepakat atau tidak sepakat. Fasilitator kemudian perlu memperlihatkan PaPan #1 yang memberikan definisi dari “migrasi” dan “migrasi tenaga kerja”. Fasilitator perlu membaca definisi keras-keras dan memberikan contoh konkrit mengenai bentuk migrasi yang terkait dengan konteks lokal yang dikenal oleh peserta. Contoh-contoh tersebut seharusnya membantu peserta untuk memahami defnisi migrasi secara lebih baik.

tipsFasilitator perlu mengarahkan peserta ke Buku Saku "Bekerja ke Luar Negeri Secara Legal dan Aman" yang memuat istilah-istilah pokok di bidang migrasi yang akan dibahas selama sesi penyuluhan.

tipsJumlah dari jawaban positif akan menunjukkan seberapa besar migrasi merupakan bagian dari konteks sosial-ekonomi dan pola sosial dari suatu daerah/komunitas.

3. Fasilitator akan melanjutkan sesi dengan berinteraksi secara langsung dengan peserta, berdiskusi mengenai pandangan dan tingkat pemahaman mereka mengenai proses migrasi. Pertanyaan-pertanyaan berikut ini perlu disampaikan dalam proses diskusi:

a. “Berapa banyak dari Anda pernah mempertimbangkan atau sedang mempertimbangkan untuk bekerja di luar negeri? Atau, "berapa banyak dari peserta sekalian yang kenal dengan seseorang (bisa seorang teman, orang tua, kakak, adik, dll.) yang telah melakukan migrasi, atau pernah mempertimbangkan untuk bermigrasi atau saat ini mempertimbangkan untuk bermigrasi untuk mencari pekerjaan? Bagi mereka yang telah atau saat ini kenal dengan seseorang seperti itu, mohon angkat tangan.”

Page 10: Sesi Penyuluhan tentang Bekerja ke Luar Negeri Secara ...portal.bnp2tki.go.id/...03-2011...ke_Luar_Negeri_Secara_Legal_dan_Aman.pdftermasuk prosedur bermigrasi yang legal dan aman,

6Panduan Fasilitator

IOM • OIM

c. “Apa yang anda ketahui mengenai migrasi ke luar negeri untuk bekerja?” Di sini, para peserta dapat bercerita mengenai pengalaman pribadi mereka bagi yang pernah bekerja ke luar negeri, atau

berbagi pengalaman dari cerita teman atau anggota keluarga mereka mengenai bermigrasi ke luar negeri. Jawaban yang diberikan oleh peserta dapat menyangkut:• proses dan persyaratan untuk bermigrasi; atau • realita, peluang dan risiko bermigrasi.

4. Fasilitator menutup sesi pertama dengan menyimpulkan diskusi dan menyatakan bahwa "migrasi merupakan pengalaman besar yang mengubah kehidupan orang baik secara positif maupun negatif, untuk itu calon TKI perlu memiliki informasi yang memadai dan mempersiapkan diri". Sesi penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan kepada mereka bekal yang diperlukan.

b. “Mengapa anda atau orang yang anda kenal tersebut ingin bekerja ke luar negeri? Apa alasan-alasannya?” Jawaban-jawaban yang mungkin diberikan termasuk:• Untuk mencari pekerjaan;• Untuk mendapatkan uang yang banyak atau uang yang lebih banyak;• Untuk memenuhi kebutuhan keluarga;• Untuk membayar hutang keluarga;• Untuk membayar biaya pendidikan anak;• Untuk menabung untuk keperluan tertentu;• Untuk belajar keterampilan baru;• Untuk menghindari masalah keluarga atau masalah rumah-tangga;• Didorong oleh anggota keluarga atau teman;• Untuk memperoleh pengalaman baru.

tipsDaftar di atas bukan merupakan daftar yang lengkap, dan fasilitator perlu menggunakannya sebagai referensi untuk memandu atau merangkum diskusi.

tipsBeberapa hal-hal yang dapat dibicarakan untuk menutup sesi:

• Orang bermigrasi untuk berbagai alasan. Ada yang karena alasan pribadi dan ada yang karena alasan umum, seperti kemiskinan, tidak adanya lapangan pekerjaan dll.

• Berfikir untuk bermigrasi ke negara lain membutuhkan keberanian dan menunjukkan tekad. Namun, migrasi merupakan pengalaman besar yang mengubah hidup, baik secara positif maupun negatif.

• Bekerja ke luar negeri mungkin berbeda dari apa yang dibayangkan oleh peserta, dan prosesnya pun tidak sederhana, melibatkan berbagai proses tahapan yang harus ditempuh.

• Kesempatan menghasilkan uang yang banyak dan merasakan kebudayaan yang berbeda, membutuhkan biaya psikologis, fisik, sosial dan uang. Dengan kata lain, akan selalu ada risiko di setiap proses yang akan Anda tempuh.

• Penting juga untuk mencatat bahwa, mereka yang tidak mempertimbangkan untuk bermigrasi, bisa saja menjadi terpaksa bekerja jauh dari rumah. Tanpa menyadarinya, Anda bisa saja tiba-tiba berada dalam situasi yang sulit di suatu tahapan migrasi, termasuk sebelum Anda sempat mempertimbangkan untuk bermigrasi.

Page 11: Sesi Penyuluhan tentang Bekerja ke Luar Negeri Secara ...portal.bnp2tki.go.id/...03-2011...ke_Luar_Negeri_Secara_Legal_dan_Aman.pdftermasuk prosedur bermigrasi yang legal dan aman,

7Panduan Fasilitator

IOM • OIM

• adalah penting untuk memiliki informasi yang cukup dan mempersiapkan diri sebelum membuat keputusan untuk mendaftarkan diri mencari pekerjaan ke luar negeri atau menerima tawaran bekerja ke luar negeri. hal ini akan meminimalisir risiko berada dalam situasi yang sulit atau setidaknya melengkapi anda untuk bersiap-siap dalam menghadapi tantangan-tantangan yang bisa timbul setiap saat selama menjalani proses migrasi.

• Fasilitator perlu menekankan bahwa sesi penyuluhan ini hanya merupakan perkenalan terhadap migrasi. Kegiatan ini sama sekali tidak bertujuan memberikan informasi mengenai persyaratan migrasi untuk masing-masing negara tujuan secara spesifik. Kegiatan ini hanya bertujuan untuk memberikan gambaran umum yang realistis mengenai migrasi dan memandu peserta melalui setiap tahap proses tersebut dengan memberikan saran-saran yang berguna untuk bermigrasi secara aman.

• Fasilitator perlu mengingatkan peserta untuk berhati-hati mengenai informasi yang mereka terima atau dengar dari lingkungan mereka sendiri (seperti keluarga, teman, dll.) tentang migrasi. Memang, walau terdengar mengejutkan, terkadang justru orang-orang paling dekat dengan calon TKI lah yang memberikan informasi yang tidak benar atau kurang akurat. Hal ini mungkin karena mereka sungguh tidak tahu atau mereka sendiri memiliki informasi yang tidak benar, atau karena mereka berusaha untuk membuat orang lain terkesan, atau berusaha mempengaruhi atau membujuk.

• Oleh karena itu fasilitator perlu menekankan kepada peserta untuk selalu mencari informasi lebih banyak dari berbagai jalur atau sumber informasi yang terpercaya:

1. Kantor DISNAKERTRANS setempat di kota atau kabupaten;2. Kantor BP3TKI di tingkat propinsi;3. LSM pendamping TKI atau organisasi masyarakat.

• Sebagai penutup, fasilitator dapat mengucapkan kalimat berikut kepada peserta: “berhati-hatilah, jangan menelan mentah-mentah informasi yang Anda terima dan selalu periksa kembali informasi yang Anda dapatkan! Ini merupakan langkah pertama menuju migrasi yang aman”.

Page 12: Sesi Penyuluhan tentang Bekerja ke Luar Negeri Secara ...portal.bnp2tki.go.id/...03-2011...ke_Luar_Negeri_Secara_Legal_dan_Aman.pdftermasuk prosedur bermigrasi yang legal dan aman,

8Panduan Fasilitator

IOM • OIM

BaB II. MeMahaMI MIgrasI

tips• Daftar di atas bukan merupakan daftar yang lengkap, dan fasilitator perlu menggunakannya sebagai referensi untuk

memandu atau merangkum diskusi• Fasilitator perlu menekankan bahwa pergi bekerja ke luar negeri tidak hanya akan membawa manfaat bagi TKI itu sendiri,

namun juga bagi keluarga, lingkungan, negara asal serta negara penerima. TKI perlu mengingat bahwa mereka berharga bagi masyarakat di negara mereka maupun di negara dimana mereka bekerja.

Waktu : 15 menit

sasaran: • Untukmemberikangambaranyangrealistismengenaimigrasi;• Untukmenguatkanpemahamanpesertamengenaimanfaat,risiko,dantantangandarimigrasi.

Materi: • Papan#2:ManfaatBekerjakeLuarNegeri• Papan#3:RisikoBekerjakeLuarNegeri• Papan#4:ApaituPerdaganganOrang?• Papan#5:ApakahTKITidakBerdokumen(Ilegal)?danApakahPenyelundupanManusia?• BukuSaku"BekerjakeLuarNegeriSecaraLegaldanAman"

Proses:1. Fasilitator perlu memulai sesi ini dengan menekankan bahwa migrasi bukan proses yang sederhana atau pun mudah, banyak

manfaat bekerja ke luar negeri, namun banyak juga risiko dan tantangan yang mungkin timbul. Dalam sesi ini, fasilitator lebih lanjut akan menjelaskan mengenai hal tersebut.

2. Fasilitator perlu melanjutkan sesi ini dengan bertanya kepada peserta pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

a. “Apa manfaat bekerja ke luar negeri?” Fasilitator perlu meminta 2-3 peserta memberikan jawaban dan kemudian bertanya kepada yang lainnya apakah mereka

sepakat atau tidak. Fasilitator kemudian perlu merangkum diskusi dengan memperlihatkan PaPan #2 yang mencantumkan beberapa manfaat.

Manfaat migrasi dapat mencakup hal-hal sebagai berikut: • Saya dapat membantu keluarga saya secara ekonomi;• Saya dapat memberikan anak-anak saya kehidupan yang lebih baik;• Saya dapat membantu keluarga dan lingkungan saya dengan pengetahuan dan keterampilan baru yang saya peroleh dari

luar negeri;• Saya dapat mengenal negara lain, kebudayaan lain dan bahasa lain;• Saya menjadi lebih mandiri dan mengambil inisiatif lebih banyak;• Saya dapat memberikan layanan yang berguna bagi negara tujuan, dan meningkatkan pembangunan negara tersebut;• Saya dapat membantu menyebarkan pemahaman mengenai kebudayaan Indonesia di tempat saya bekerja.

b. “Apa risiko dan/atau tantangan yang dapat dijumpai saat bermigrasi?” Fasilitator perlu meminta 2-3 peserta memberikan jawaban dan kemudian bertanya kepada yang lainnya apakah mereka

sepakat atau tidak. Fasilitator kemudian perlu merangkum diskusi dengan memperlihatkan PaPan #3 yang memuat sejumlah risiko dan/atau tantangan bekerja ke luar negeri.

Page 13: Sesi Penyuluhan tentang Bekerja ke Luar Negeri Secara ...portal.bnp2tki.go.id/...03-2011...ke_Luar_Negeri_Secara_Legal_dan_Aman.pdftermasuk prosedur bermigrasi yang legal dan aman,

9Panduan Fasilitator

IOM • OIM

tips• Daftar di atas bukan merupakan daftar yang lengkap, dan fasilitator perlu menggunakannya sebagai referensi untuk

memandu atau merangkum diskusi

• Ketika membahas daftar risiko di atas, fasilitator mungkin dapat memberikan contoh dan penekanan pada hal-hal berikut ini:

º Dokumen palsu, dan/atau tidak memiliki dokumen perjalanan, dapat membawa konsekuensi serius bagi keselamatan dan keamanan TKI. Tanpa dokumen yang benar, TKI berakhir pada situasi ilegal, membuatnya semakin sulit untuk mencari bantuan termasuk mendapat akses ke kedutaan RI, atau sulit untuk mendapatkan klaim atas penggantian biaya sakit dan kecelakaan. Sebagai seorang TKI tidak berdokumen (ilegal), mereka juga bisa dideportasi secara paksa oleh pihak yang berwajib dan menghadapi konsekuensi hukum jika tertangkap.

º Jauh dari rumah dan keluarga, hidup di negara lain dengan bahasa dan budaya yang sama sekali berbeda dapat menimbulkan kekagetan dan membawa tantangan emosional.

º Bermigrasi bagi orang tua (mereka yang telah berkeluarga dan memiliki anak) juga dapat mengganggu situasi keluarga. Sebagai contoh, tidak adanya orang tua untuk waktu yang lama dapat berdampak pada perkembangan anak di sekolah atau dapat mempengaruhi hubungan antara suami dan isteri.

º Adalah penting untuk menambahkan bahwa, tenaga kerja wanita, baik yang berdokumen maupun tak berdokumentasi, lebih rentan terhadap diskriminasi, eksploitasi dan penganiayaan dikarenakan adanya keyakinan bahwa pelaku pelanggaran terhadap wanita tidak akan dikenakan hukuman atau adanya pandangan bahwa wanita adalah mahluk yang lemah.

º Risiko dan tantangan tidak hanya terjadi pada TKI yang bermigrasi melalui jalur tidak resmi, melainkan juga pada TKI berdokumen yang bekerja secara legal di negara tujuan. Sebagai contoh, penganiayaan fisik pun terjadi kepada wanita yang bekerja sebagai pekerja penatalaksana rumah tangga (PRT) yang bekerja secara resmi.

• Jika beberapa peserta belum bisa memahami mengenai istilah-istilah penting yang digunakan di atas, sepertiperdagangan orang, penyelundupan manusia, TKI tidak berdokumen (ilegal), dll., fasilitator perlu merujuk pada Buku Saku yang menjelaskan definisi mengenai istilah-istilah tersebut.

Risiko dan/atau tantangan migrasi dapat mencakup hal-hal sebagai berikut: • Masalah dapat muncul di segala tahapan proses migrasi: sebelum keberangkatan, selama penempatan dan setelah pulang

ke Indonesia;• Risiko yang paling besar, yang sangat nyata bagi wanita, anak-anak dan orang muda adalah perdagangan orang (walau

pria juga berisiko menjadi korban perdagangan orang);• Berhati-hatilah sewaktu menjalani atau menerima proses migrasi yang cepat. Hal ini akan membuat anda menjadi

seorang TKI tidak berdokumen (ilegal), sehingga menjadi lebih rentan terhadap perdagangan orang:• Dokumen palsu: Tidak adanya dokumen dapat membuat anda lebih rentan terhadap eksploitasi, termasuk perdagangan

orang, dan lebih sulit untuk mencari bantuan;• Anda mungkin diminta bayaran lebih atau dikenakan bayaran tambahan;• Anda mungkin dipaksa untuk menandatangani dokumen yang anda tidak pahami;• Gaji anda mungkin tidak dibayar atau dibayar hanya sebagian;• Anda dapat dibohongi, diberi informasi yang salah, dianiaya dan dieksploitasi oleh perekrut, pemberi pekerjaan atau

pihak lainnya;• Anda mungkin dipaksa untuk meminum alkohol dan/atau mencoba narkoba;• Anda mungkin akan mengalami diskriminasi atau sikap tidak bersahabat oleh warga setempat di negara tujuan;• Bermigrasi dapat membawa tantangan emosional – misalnya rasa kesepian, ingin pulang, isolasi, depresi;• Migrasi juga dapat berdampak pada keadaan keluarga Anda.

Page 14: Sesi Penyuluhan tentang Bekerja ke Luar Negeri Secara ...portal.bnp2tki.go.id/...03-2011...ke_Luar_Negeri_Secara_Legal_dan_Aman.pdftermasuk prosedur bermigrasi yang legal dan aman,

10Panduan Fasilitator

IOM • OIM

• Fasilitator mungkin ingin menambahkan beberapa penjelasan berikut ini mengenai perdagangan orang dan penyelundupan manusia:

º Perdagangan Orang (Fasilitator dapat memperlihatkan PaPan #4) • Walau perdagangan orang terjadi dengan berbagai cara, perdagangan orang terdiri dari tiga unsur: proses

(termasuk rekrutmen, transportasi, penampungan atau penerimaan orang), cara, dan tujuan (eksploitasi).

(i) Proses1. Rekrutmen dapat berupa:

• Rekrutmen dengan penipuan sebagian Korban mungkin sadar mereka akan bekerja dalam suatu pekerjaan namun tidak tahu dalam kondisi

seperti apa. • Rekrutmen dengan penipuan penuh Korban dipancing dengan janji pekerjaan dan uang serta ditipu secara penuh menyangkut maksud yang

sebenarnya dari para pelaku.• Rekrutmen secara paksa Korban diambil secara paksa.

2. Fakta-fakta tentang Transportasi:• Korban dapat masuk ke suatu negara secara legal atau ilegal • Perjalanan melalui darat, udara atau laut• Seringkali dibarengi dengan (dokumen ditahan) oleh pelaku perdagangan orang

(ii) CaraCara meliputi ancaman atau penggunaan ancaman atau bentuk-bentuk pemaksaan lainnya, penculikan, penipuan, kebohongan, penyalahgunaan wewenang oleh pemberian atau penerimaan pembayaran atau keuntungan untuk mendapatkan izin dari seseorang yang memiliki penguasaan atas orang lain. Rekrutmen atau transportasi seorang anak (orang yang berumur di bawah usia delapan belas tahun) untuk tujuan eksploitasi akan dianggap sebagai ‘perdagangan orang’ bahkan jika kegiatan tersebut tidak melibatkan cara-cara di atas.

(iii) tujuantujuan utama dari perdagangan manusia adalah ‘eksploitasi’. Eksploitasi mencakup eksploitasi prostitusi terhadap orang lain, atau dalam bentuk eksploitasi seksual lainnya, kerja paksa, perbudakan atau praktek-praktek yang serupa perbudakan, penghambaan atau pengambilan organ tubuh. Eksploitasi terhadap anak dianggap sebagai perdagangan orang bahkan jika kegiatannya tidak melibatkan cara-cara yang disebutkan di atas.

• Pada bulan April 2007, Indonesia mensahkan sebuah undang-undang anti-perdagangan orang, yakni UU 21 tahun 2007. Undang-undang tersebut memuat ketentuan yang lengkap mengenai perdagangan orang beserta ketentuan-ketentuan yang menjamin bantuan dan perlindungan korban yang komprehensif.

º Penyelundupan manusia (Fasilitator dapat memperlihatkan PaPan #5)

Penyelundupan manusia berbeda dari perdagangan orang dari segi:

• Perdagangan orang merupakan tindak pidana terhadap seseorang, sedangkan penyelundupan manusia umumnya adalah suatu tindak pidana terhadap pemerintah, sebagai pelanggaran undang-undang imigrasi. Penyelundupan manusia melibatkan pelintasan perbatasan negara secara tidak sah dengan menggunakan dokumen-dokumen yang tidak sah, sedangkan perdagangan orang dapat mengandung pergerakan orang secara legal maupun ilegal.

Page 15: Sesi Penyuluhan tentang Bekerja ke Luar Negeri Secara ...portal.bnp2tki.go.id/...03-2011...ke_Luar_Negeri_Secara_Legal_dan_Aman.pdftermasuk prosedur bermigrasi yang legal dan aman,

11Panduan Fasilitator

IOM • OIM

3. Sebelum meneruskan ke sesi berikutnya, fasilitator perlu menanyakan kepada peserta apakah ada pertanyaan.

• Perdagangan orang melibatkan eksploitasi yang dapat terus berlanjut kendati korban telah tiba di tempat tujuan, sedangkan penyelundupan manusia berakhir saat seseorang telah tiba di tempat tujuan.

• Perdagangan orang melibatkan korban kejahatan yang tidak pernah memberi persetujuan terhadap migrasi kerja, atau jika pun mereka pada awalnya setuju, persetujuan tersebut menjadi tidak berarti dikarenakan tipu daya dan penganiayaan yang mereka alami. Sebagai perbandingan, penyelundupan manusia melibatkan korban yang telah setuju untuk diselundupkan.

• Perdagangan orang dapat terjadi di dalam suatu negara dan antar negara, penyelundupan manusia selalu bersifat lintas batas antar negara.

Page 16: Sesi Penyuluhan tentang Bekerja ke Luar Negeri Secara ...portal.bnp2tki.go.id/...03-2011...ke_Luar_Negeri_Secara_Legal_dan_Aman.pdftermasuk prosedur bermigrasi yang legal dan aman,

12Panduan Fasilitator

IOM • OIM

BaB III. PenDaftaran

tipsFasilitator disarankan untuk mencari tahu sebelumnya mengenai keterangan pihak yang dapat dihubungi oleh calon TKI di kantor DISNAKERTRANS atau BN3TKI di daerah setempat.

2. Fasilitator kemudian perlu memperlihatkan PaPan #6 yang memberikan tinjauan umum mengenai siklus migrasi. Fasilitator perlu menjelaskan bahwa terdapat langkah-langkah dan persyaratan yang perlu dipenuhi oleh mereka yang berminat bekerja ke luar negeri. Dalam sesi ini, fasilitator akan menjelaskan langkah pertama yakni PenDaftaran.

tipsFasilitator disarankan untuk meletakkan PaPan #6 di tempat yang dapat terlihat hingga akhir sesi penyuluhan, karena dirinya akan perlu merujuk kembali ke papan tersebut dari waktu ke waktu.

tipsTerkait dengan butir-butir di atas, fasilitator perlu menekankan mengenai beberapa petunjuk mengenai migrasi yang aman dengan merujuk pada saran-saran yang termuat dalam Buku Saku di bawah bagian judul ‘Tahap Pendaftaran’.

4. Sebelum meneruskan ke sesi berikutnya, fasilitator perlu menanyakan kepada peserta apakah ada pertanyaan.

Waktu: 10 menit

sasaran: • Untukmemberiinformasikepadapesertamengenailangkahpertamabekerjakeluarnegeri;• Untukmemberiinformasikepadapesertamengenaiprosespendaftaranuntukbekerjakeluarnegeri.

Materi: • Papan#6:ProsesPenempatandanKepulanganTKI• Papan#7:Pendaftaran• BukuSaku"BekerjakeLuarNegeriSecaraLegaldanAman"

Proses:1. Sebelum memberikan informasi yang rinci mengenai proses pendaftaran, fasilitator perlu menekankan kembali pentingnya

mendapatkan informasi yang akurat sebelum mengambil keputusan, dari sumber yang dapat dipercaya. Informasi dapat diperoleh dari kantor DISNAKERTRANS dan BP3TKI di tingkat propinsi, kota dan kabupaten.

3. Kemudian, fasilitator perlu menanyakan kepada peserta pertanyaan-pertanyaan berikut ini: a. “Di mana Anda dapat mendaftarkan diri?”b. “Dokumen apa yang diperlukan untuk mendaftarkan diri sebagai calon TKI?

Fasilitator perlu meminta beberapa peserta menjawab pertanyaan. Fasilitator kemudian perlu memperlihatkan PaPan # 7.

Page 17: Sesi Penyuluhan tentang Bekerja ke Luar Negeri Secara ...portal.bnp2tki.go.id/...03-2011...ke_Luar_Negeri_Secara_Legal_dan_Aman.pdftermasuk prosedur bermigrasi yang legal dan aman,

13Panduan Fasilitator

IOM • OIM

BaB IV. rekrutMen & Pra-PeMBerangkatan

tips• Sehubungan dengan penjelasan-penjelasan di atas, fasilitator kemudian perlu memberikan saran-saran migrasi yang

aman, sebagai berikut:º Berdasarkan undang-undang, semua job order harus disahkan oleh KEMENAKERTRANS dan diumumkan secara resmi

oleh kantor DISNAKERTRANS. Jika seseorang dihubungi secara langsung oleh seorang calo atau agen rekrutmen dengan sebuah tawaran kerja, seharusnya tawaran tersebut tidak harus dipercayai, apalagi jika pekerjaan tersebut menawarkan gaji yang tinggi.

º PPTKIS (disebut juga dengan PT atau PJTKIS) adalah badan hukum yang memiliki izin tertulis untuk menyelenggarakan penempatan TKI ke luar negeri. PPTKIS memiliki lisensi dari KEMENAKERTRANS. Jika seseorang dihubungi oleh pegawai yang mengaku sebagai agen PPTKIS, maka ia dapat memeriksa kebenarannya ke kantor DISNAKERTRANS setempat apakah kantor rekrutmen tersebut telah didaftarkan secara resmi.

• Jika perlu atau diminta, fasilitator dapat menjelaskan lebih lanjut bahwa selama sesi pembekalan, calon TKI perlumendapatkan setidaknya informasi-informasi berikut ini tentang penawaran pekerjaan:a. lowongan, jenis pekerjaan, lokasi, dan keterangan lebih lanjut mengenai persyaratan yang diperlukan;b. mekanisme perlindungan bagi calon TKI dan risiko yang mungkin dihadapi;c. waktu, tempat dan persyaratan pendaftaran;d. mekanisme dan prosedur rekrutmen;e. persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon TKI;f. syarat dan ketentuan pekerjaan, termasuk gaji, jam kerja, jam istirahat/cuti, lembur, jaminan perlindungan, dan fasilitas

lainnya yang akan diterima;g. perundang-undangan, kebudayaan, situasi dan kondisi negara penempatan;h. kelengkapan dokumen penempatan;i. biaya yang akan dikenakan terhadap calon TKI (dalam hal ini adalah biaya yang tidak ditanggung oleh PPTKIS atau

majikan), dan mekanisme pembayaran yang berlaku; danj. hak dan kewajiban para TKI.

Waktu: 20 menit

sasaran: • Untukmemberikaninformasikepadapesertamengenaiprosesrekrutmendanapayangakanterjadisebelumpemberangkatan.

Materi: • Papan#6:ProsesPenempatandanKepulanganTKI• Papan#8:Rekrutmen• Papan#9:Pra-Pemberangkatan• Papan#10:BiayaApaSajayangSayaKeluarkanuntukBekerjakeLuarNegeri?• BukuSaku"BekerjakeLuarNegeriSecaraLegaldanAman"

Proses:1. Sebelum memberikan keterangan yang lengkap mengenai proses rekrutmen dan pra-pemberangkatan, fasilitator perlu

memulai sesi dengan sekali lagi memperlihatkan PaPan #6 yang memberikan tinjauan umum mengenai siklus migrasi yang legal, dan jelaskan bahwa langkah berikutnya adalah rekrutMen dan Pra-PeMBerangkatan.

2. Fasilitator kemudian perlu memperlihatkan PaPan #8 dan menjelaskan proses rekrutMen yang perlu dilalui oleh calon TKI.

Page 18: Sesi Penyuluhan tentang Bekerja ke Luar Negeri Secara ...portal.bnp2tki.go.id/...03-2011...ke_Luar_Negeri_Secara_Legal_dan_Aman.pdftermasuk prosedur bermigrasi yang legal dan aman,

14Panduan Fasilitator

IOM • OIM

• Jikabeberapapesertatidakjelasmengenaiistilah‘PerjanjianPenempatan’,makafasilitatorperlumerujukpadadefinisiyang termuat dalam Buku Saku. Fasilitator juga dapat menambahkan bahwa perjanjian penempatan dibuat dalam rangkap 4 (empat) dan diserahkan kepada:1. Calon TKI yang bersangkutan 2. PPTKIS yang bersangkutan3. Kantor DISNAKERTRANS 4. Kantor BP3TKI

3. Kemudian fasilitator perlu memperlihatkan PaPan #9 yang menjelaskan proses Pra-PeMBerangkatan dan PaPan #10 tentang biaya migrasi.

tips• Sehubungan dengan penjelasan-penjelasan di atas, fasilitator perlu menekankan beberapa hal mengenai migrasi

yang aman dengan merujuk pada saran-saran lainnya yang termuat di dalam Buku Saku di bagian berjudul ‘Tahap Rekrutmen dan Pra-Pemberangkatan’.

• Jikaadapesertayangtidakjelasmengenaiistilah-istilahpentingyangdigunakandiatas,sepertipenempatan,perjanjian,

paspor, izin kerja, dll., fasilitator perlu merujuk pada Buku Saku yang memberikan definisi dari istilah-istilah tersebut.

• MengenaiPembekalan Pra-Pemberangkatan, fasilitator perlu menambahkan: sesi pembekalan tersebut seharusnya memberikan informasi kepada calon TKI mengenai (i) undang-undang, budaya, kebiasaan dan iklim setempat di negara tujuan; (ii) prosedur keberangkatan dari negara asal dan kedatangan di negara tujuan; (iv) peran dari misi diplomatik Indonesia, dan bagaimana mengakses bantuan; (v) klaim asuransi; (vi) jalur perbankan dan remitensi (pengiriman uang) yang aman; (vii) tips kesehatan; (viii) masalah-masalah yang perlu disadari, seperti narkoba, HIV/AIDS dan perdagangan orang; (ix) peningkatan rasa percaya diri untuk menangani kekagetan budaya, stres, rasa kesepian, masalah pekerjaan, dll., dan (x) prosedur kepulangan.

• Sehubungan dengan kontrak kerja, fasilitator bisa menambahkan bahwa tidak ada kontrak kerja baku, karena tiap negara penerima memiliki aturan yang berbeda-beda, bergantung jenis pekerjaan. Namun informasi yang diberikan seharusnya mencakup hal-hal berikut ini:a. nama dan alamat pengguna;b. nama dan alamat TKI;c. posisi dan jenis pekerjaan;d. hak dan kewajiban para pihak (TKI & Pengguna);e. syarat dan ketentuan kerja yang mencakup jam kerja, gaji dan metode pembayaran gaji, cuti dan jam istirahat, fasilitas

jaminan sosial; danf. masa berlaku kontrak kerja.

• Menyangkutktkln, fasilitator mungkin bisa menambahkan bahwa KTKLN perlu memuat informasi-informasi berikut ini: º Data Pribadi: nama lengkap TKI; tempat/tanggal lahir; jenis kelamin; keterangan di KTP; alamat & nomor telpon TKI;

alamat dan nomor telpon orang tua; sertifikat pendidikan; nomor paspor.º Data Biometric: foto dan sidik jari.º Data Penempatan: nama PPTKIS dan Pengguna; referensi visa kerja; sertifikat pelatihan; sertifikat PAP; surat

keterangan kesehatan; surat keterangan keterampilan; asuransi; kontrak kerja dan keterangan tentang kontrak kerja (tugas, gaji, sektor, negara penempatan, dll.), tanggal penerbitan KTKLN; tanggal keberangkatan embarkasi, kedatangan di negara penempatan; keterangan mengenai kedutaan besar RI di negara penempatan, dll.

Page 19: Sesi Penyuluhan tentang Bekerja ke Luar Negeri Secara ...portal.bnp2tki.go.id/...03-2011...ke_Luar_Negeri_Secara_Legal_dan_Aman.pdftermasuk prosedur bermigrasi yang legal dan aman,

15Panduan Fasilitator

IOM • OIM

4. Sebelum melanjutkan ke sesi berikutnya, fasilitator perlu bertanya kepada peserta apakah mereka memiliki pertanyaan.

• Mengenaibiayamigrasi,dianjurkankepadafasilitatoragarmencaritahuterlebihdahulubiayapenempatandibeberapa negara tujuan, karena biaya penempatan berbeda-beda dari satu negara ke negara lainnya.

• BesarnyabiayatetapyangberlakubagiSEMUATKIadalah:º Paspor: Rp. 120.000,00º Asuransi: Rp. 400.000,00º Uji Kompetensi: Rp. 125.000,00 º Biaya perlindungan: Rp. 150.000,00

Page 20: Sesi Penyuluhan tentang Bekerja ke Luar Negeri Secara ...portal.bnp2tki.go.id/...03-2011...ke_Luar_Negeri_Secara_Legal_dan_Aman.pdftermasuk prosedur bermigrasi yang legal dan aman,

16Panduan Fasilitator

IOM • OIM

BaB V. PeMBerangkatan

Waktu: 15 menit

sasaran: • Untukmemberiinformasikepadapesertamengenaiprosespemberangkatan.

Materi: • Papan#6:ProsesPenempatandanKepulanganTKI• Papan#11:Pemberangkatan• BukuSaku"BekerjakeLuarNegeriSecaraLegaldanAman"

Proses:1. Sebelum memberikan informasi yang rinci mengenai proses ini, fasilitator perlu memulai sesi dengan memperlihatkan

PaPan #6 yang memberikan gambaran umum mengenai siklus migrasi yang legal, serta jelaskan langkah berikutnya, PeMBerangkatan.

2. Fasilitator kemudian perlu memperlihatkan PAPAN #11 dan menjelaskan proses yang terjadi pada hari keberangkatan.

tips• Sehubungandenganpenjelasan-penjelasandiatas,fasilitatorperlumenekankanbeberapahalmengenaimigrasiyang

aman dengan merujuk pada saran-saran lainnya yang termuat di dalam Buku Saku dibagian ‘Tahap Pemberangkatan’.

• Jika ada beberapa peserta yang tidakmengetahui secara jelas apa yang dimaksud dengan kedutaan RI atau kantorperwakilan RI, fasilitator dapat memberi penjelasan berikut ini: “Kedutaan bertindak sebagai perwakilan diplomatik resmi dari suatu negara yang berada di wilayah negara orang lain. Dalam kaitannya dengan hal ini, TKI sebagai Warga Negara Indonesia (WNI), perlu berhubungan dengan kedutaan Indonesia. Kedutaan biasanya berlokasi di satu gedung/rumah. Di suatu negara dimana anda bekerja, terkadang tidak ada kedutaan, namun ada sebuah konsulat. Baik kedutaan maupun konsulat Indonesia akan memberikan bantuan kepada WNI jika mereka mengalami masalah atau dalam keadaan darurat. Kedutaan atau Konsulat umumnya memiliki pegawai khusus untuk membantu WNI, termasuk TKI. Pegawai tersebut disebut Atase Tenaga Kerja, Konselor dan Pejabat Konsular”.

• Fasilitatorperlumerujuk kebagian6dari BukuSakuuntukmelihat alamatdari kedutaan atau konsulat Indonesiadi luar negeri.

• Fasilitator juga perlu memberikan anjuran kepada peserta untuk mencatat alamat dan nomor kedutaan ataukonsulat yang dapat dihubungi di secarik kertas yang dapat mereka simpan di pakaian mereka saat pemberangkatan. Seringkali dilaporkan bahwa setelah tiba di negara tujuan, semua dokumen dan benda berharga milik TKI diambil dari mereka.

3. Sebelum berlanjut ke sesi berikutnya, fasilitator perlu menanyakan apakah peserta memiliki pertanyaan.

Page 21: Sesi Penyuluhan tentang Bekerja ke Luar Negeri Secara ...portal.bnp2tki.go.id/...03-2011...ke_Luar_Negeri_Secara_Legal_dan_Aman.pdftermasuk prosedur bermigrasi yang legal dan aman,

17Panduan Fasilitator

IOM • OIM

BaB VI. PeneMPatan

Waktu: 15 menit

sasaran: • Untuk memberikan informasi penting mengenai apa yang terjadi setelah TKI ditempatkan di negara tujuan;• Untuk memberikan informasi mengenai hak-hak dasar TKI dan apa yang harus dilakukan sewaktu mendapatkan masalah,

termasuk masalah emosional (rasa kesepian, kangen rumah, terisolasi, dll.).

Materi: • Papan #6: Proses Penempatan dan Kepulangan TKI• Papan #12: Penempatan • Papan #13: Apa hak-hak saya sebagai TKI selama penempatan?• Buku Saku "Bekerja ke Luar Negeri Secara Legal dan Aman"

Proses:1. Sebelum memberikan informasi yang rinci mengenai proses ini, fasilitator perlu memulai sesi dengan memperlihatkan

PaPan #6 yang memberikan gambaran umum mengenai siklus migrasi yang legal, serta jelaskan langkah berikutnya, PeneMPatan.

2. Fasilitator kemudian perlu memperlihatkan PAPAN #12 dan menjelaskan langkah-langkah dari Kedatangan dan Penempatan kepada peserta.

tips• Sehubungandenganpenjelasan-penjelasandiatas,fasilitatorperlumenekankanbeberapahalmengenaimigrasiyang

aman dengan merujuk pada saran-saran lainnya yang termuat di dalam Buku Saku dibagian ‘Tahap Penempatan’.

3. Sesi ini berbicara mengenai hak-hak TKI dan apa yang perlu mereka lakukan jika terdapat masalah. Adalah penting agar fasilitator mengarahkan perhatian peserta secara penuh ke hal-hal di bawah ini, terkait dengan keamanan dan keselamatan TKI. Fasilitator perlu mulai dengan mengatakan:

“Semua orang, terlepas dari kebangsaan, ras, jenis kelamin, status hukum maupun status lainnya, berhak atas hak azasi dan perlindungan kerja, semu orang disini tentunya termasuk TKI dan keluarga mereka. Apakah ada dari Anda yang mengetahui hak apa yang anda miliki sebagai TKI?”

Fasilitator perlu meluangkan beberapa menit bagi peserta untuk memikirkan dan mengungkapkan ide mereka. Setelah beberapa jawaban diberikan, fasilitator perlu menunjukkan PaPan #13 dan membacakan hak-hak yang dimiliki TKI sewaktu berada di luar negeri.

Fasilitator juga perlu menjelaskan lebih lanjut mengenai, bahwa TKI yang legal pun seringkali mengalami pelanggaran atas

hak-hak dasar mereka. Fasilitator perlu merujuk pada saran-saran yang termuat di dalam Buku Saku dibagian ‘Tahap Penempatan’ yang mencantumkan sejumlah masalah atau pelanggaran hak yang umumnya dihadapi TKI sewaktu di luar negeri. Jika hal ini terjadi, TKI harus melaporkan secara langsung ke kedutaan/konsulat Indonesia dan polisi di negara setempat. Umumnya kedutaan/konsulat Indonesia akan berusaha memberi bantuan kepada TKI yang bermasalah.

Page 22: Sesi Penyuluhan tentang Bekerja ke Luar Negeri Secara ...portal.bnp2tki.go.id/...03-2011...ke_Luar_Negeri_Secara_Legal_dan_Aman.pdftermasuk prosedur bermigrasi yang legal dan aman,

18Panduan Fasilitator

IOM • OIM

4. Sebelum berlanjut ke sesi berikutnya, fasilitator perlu menanyakan apakah peserta memiliki pertanyaan.

tips• Terkait dengan jenis bantuan yang dapat diberikan oleh kedutaan/konsulat kepada para TKI, fasilitator dapat

menambahkan penjelasan berikut ini:

º Jika TKI adalah korban kekerasan atau penganiayaan, kedutaan/konsulat Indonesia dapat membantu mendokumentasikan kasus TKI tersebut, memberikan bantuan hukum jika diperlukan dan memfasilitasi kepulangan mereka ke Indonesia. Perlu dicatat bahwa beberapa kedutaan/konsulat juga menyediakan penampungan dimana mereka dapat menampung warga Indonesia yang telah menjadi korban kekerasan.

º Jika ada TKI yang tertangkap karena melanggar hukum negara penempatan, kedutaan/konsulat hanya dapat memberikan bantuan secara terbatas. Namun mereka dapat: i. mengunjungi TKI di penjara;ii. memberikan daftar pengacara setempat;iii. menghubungi pihak berwajib setempat untuk membantu memastikan perlakuan yang layak berdasarkan

undang-undang yang berlaku dan sesuai dengan standar yang diakui secara internasional;iv. mengajukan keberatan terhadap penganiayaan yang dilakukan terhadap TKI;v. memberitahukan keluarga TKI .

• Selaindariaspekkeselamatandanpelanggaranhak,fasilitatorjugaperlumengingatkanbahwamigrasidapatmenjadisulit secara emosional. Oleh karenanya fasilitator perlu memberikan saran-saran berikut ini mengenai bagaimana menanggulangi rasa kaget akan budaya baru, kangen akan kampung halaman dan rasa kesepian:º Bertindak dan berfikir secara positif;º Bersabar;º Berusaha untuk beradaptasi;º Jalin hubungan dengan TKI lainnya;º Tetap jaga rasa percaya diri;º Usahakan untuk belajar mengenai bahasa dan pahami budaya negara penempatan.

Page 23: Sesi Penyuluhan tentang Bekerja ke Luar Negeri Secara ...portal.bnp2tki.go.id/...03-2011...ke_Luar_Negeri_Secara_Legal_dan_Aman.pdftermasuk prosedur bermigrasi yang legal dan aman,

19Panduan Fasilitator

IOM • OIM

BaB VIII. kePulangan

tips• Sehubungan dengan penjelasan-penjelasan di atas, fasilitator perlu menekankan beberapa hal mengenai migrasi

yang aman dengan merujuk pada saran-saran lainnya yang termuat di dalam Buku Saku dibagian‘Tahap Kepulangan’.

• PosPelayananTKI,dalamhalkepulanganseorangTKI,bertugasuntuk:a. Memonitor kedatangan TKI berdasarkan jadwal kepulangan mereka secara koordinasi dengan instansi-instansi

terkait. b. Memandu TKI dengan memberikan arahan terkait dengan perlindungan.c. Mengumpulkan data yang mencakup tempat penempatan TKI, nama dan alamat pengguna, PPTKIS pengirim,

nomor dan tanggal paspor, tanggal keberangkatan dan kepulangan, tempat asal TKI, dan alasan kepulangan. d. Mengurus TKI yang bermasalah dengan cara memfasilitasi pemenuhan hak-hak mereka. e. Mengurus TKI yang sakit dengan cara memfasilitasi perawatan medis disamping rehabilitasi fisik dan mental.f. Mengumpulkan data dan memfasilitasi TKI yang pulang karena cuti.g. Mengumpulkan data dan memfasilitasi TKI yang pulang karena memperpanjang kontrak kerja mereka. h. Memfasilitasi kepulangan TKI dengan menyediakan layanan angkutan, layanan keuangan dan pengiriman barang

milik pribadi.i. Memastikan keselamatan TKI saat pulang di tempat-tempat embarkasi. j. Memonitor kepulangan TKI hingga tempat asal mereka.

• PosPelayananTKItidakhanyaterdapatdiJakartanamunjugadibeberapabandaradanpelabuhanyangditentukandiIndonesia.

3. Sebelum berlanjut ke sesi berikutnya, fasilitator perlu menanyakan apakah peserta memiliki pertanyaan.

Waktu: 15 menit

sasaran: • Untuk memberi informasi kepada TKI mengenai kepulangan dan reintegrasi .

Materi: • Papan #6: Proses Penempatan dan Kepulangan TKI• Papan #14: Kepulangan (1)• Papan #15: Kepulangan (2) • Buku Saku "Bekerja ke Luar Negeri Secara Legal dan Aman"

Proses:1. Sebelum memberikan informasi yang rinci mengenai proses kepulangan ini, fasilitator perlu memulai sesi dengan

memperlihatkan PaPan #6 yang memberikan gambaran umum mengenai siklus migrasi yang legal, serta menjelaskan langkah berikutnya, kePulangan ke kampung halaman.

2. Fasilitator kemudian perlu memperlihatkan PaPan #14 dan #15 dan menjelaskan proses kepulangan.

Page 24: Sesi Penyuluhan tentang Bekerja ke Luar Negeri Secara ...portal.bnp2tki.go.id/...03-2011...ke_Luar_Negeri_Secara_Legal_dan_Aman.pdftermasuk prosedur bermigrasi yang legal dan aman,

20Panduan Fasilitator

IOM • OIM

BaB VIII. kesIMPulan

Waktu: 15 menit

sasaran: • Untukmerangkuminformasidanmenggarisbawahiberbagaisaranberkaitandenganbekerjake luarnegeri secara legaldan

aman yang diberikan selama sesi penyuluhan.

Materi: • Papan#6:ProsesPenempatandanKepulanganTKI• Papan#16:Saran:Harus&Jangan• BukuSaku"BekerjakeLuarNegeriSecaraLegaldanAman"

Proses:1. Fasilitator memulai sesi ini dengan pertama-tama menanyakan kepada peserta apakah mereka telah mengerti keseluruhan

sesi penyuluhan dan apa yang telah mereka pelajari dari sesi tersebut. Fasilitator perlu memberikan waktu yang cukup bagi peserta untuk memikirkan pertanyaan tersebut dan memberi jawaban. Kegiatan ini seyogyanya berbentuk diskusi terbuka, sehingga fasilitator perlu mendorong semua peserta untuk berbagi pendapat dan menghormati pendapat orang lain.

2. Fasilitator kemudian memperlihatkan PaPan #16 dan menggarisbawahi saran-saran mengenai bekerja ke luar negeri secara legal dan aman.

3. Fasilitator kemudian perlu merujuk kembali ke PaPan #6 dan menyimpulkan sesi dengan mengatakan bahwa peserta perlu mengetahui proses migrasi untuk meminimalisir risiko yang ada dan mendapatkan pengalaman migrasi yang aman.

Page 25: Sesi Penyuluhan tentang Bekerja ke Luar Negeri Secara ...portal.bnp2tki.go.id/...03-2011...ke_Luar_Negeri_Secara_Legal_dan_Aman.pdftermasuk prosedur bermigrasi yang legal dan aman,
Page 26: Sesi Penyuluhan tentang Bekerja ke Luar Negeri Secara ...portal.bnp2tki.go.id/...03-2011...ke_Luar_Negeri_Secara_Legal_dan_Aman.pdftermasuk prosedur bermigrasi yang legal dan aman,

Sampoerna Strategic Square, North Tower Floor 12A, Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46, Jakarta 12930, INdoNeSIAph. +62 21 5795 1275 • fx. +62 21 5795 1274 • e. [email protected] • w. http://www.iom.or.id