serap siswa dalam pembelajaran akuntasi yang menonjolkan … · 2017. 7. 21. · salah satu bahan...
TRANSCRIPT
I
II
PENGANTAR DAN
TUJUAN MODUL
Assalamu’alaikum Wr, Wb.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, penyusunan modul Akuntansi
kompetensi dasar memahami konsep persamaan akuntansi dan konsep perusahaan jasa dapat
diselesaikan.
Mendesain pengembangan bahan ajar yang baik, alah satu solusi dalam meningkatkan daya
serap siswa dalam pembelajaran akuntasi yang menonjolkan kemampuan mengaplikasikan konsep
dasar akuntansi untuk menciptakan proses pembukuan yang baik.
Salah satu bahan ajar yang dapat di kembangkan adalah modul. Modul yang dikembangkan
dalam buku ini adalah modul berbasis pembelajaran saintifik untuk peningkatan kemampuan aplikatif
dan mencipta siswa dalam proses pembelajaran akuntansi pada peserta didik SMA program peminatan
IPS berisikan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang mengacu pada pendekatan saintifik. Modul
dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip
melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan
masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik,
menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang
ditemukan. Modul ini menggiring pembelajaran yang berpusat pada siswa dan mendorong terjadinya
peningkatan kemampuan berpikir siswa untuk meningkatkan kemampuan aplikatif dan mencipta siswa
dalam proses pembelajaran akuntansi pada peserta didik SMA program peminatan IPS.
Penyusun mengharapkan dengan tersusunnya dan diterapkanya modul ini dapat meningkatkan
kemampuan aplikatif dan mencipta peserta didik dalam proses pembelajaran serta dapat
dikembangkan lebih lanjut modul yang memadukan kurikulum 2013 dengan model pembelajaran yang
sesuai dengan kurikulum 2013
Wassalamu’alaikum Wr, Wb.
Surakarta, September 2014
Penyusun
III
Pengatar dan Tujuan Modul. ...............................................................................................
Ucapan Terimakasi.. ...........................................................................................................
Daftar Isi .............................................................................................................................
Daftar tabel .........................................................................................................................
Daftar Gambar ....................................................................................................................
Bagian Pertama
Kompetensi dsar: Mendiskripsikan dan Menerapkan Konsep Kebijakan
Moneter ...............................................................................................................................
Indiktor Pertemuan Pertama ...............................................................................................
Tujusn Pembelajaran pertemuan Pertama ...........................................................................
Konsep Kebijakan moneter .................................................................................................
Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya sehingga penyusunan modul ini berjalan lancar dan terselesaikan
dengan baik.
Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan modul ini namun
berkat bantuan serta dorongan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan-kesulitan yang timbul
dapat teratasi, oleh karena itu pada kesempatan ini ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Agus Susilo S.Pd, M.Pd selaku Pembimbing yang dengan keikhlasan telah meluangkan
waktunya untuk memberikan arahan dalam penyusunan modul ini.
2. Semua pihak yang telah membatu penyelesaian ini yang tidak dapat kami sebutkan satu
persatu
.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Surakarta, Mei 2017
Penyusun
PENGANTAR DAN
TUJUAN MODUL
IV
Pengantar dan Tujuan Modul ..................................................................... i
Ucapan Trimakasih ................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................. iii
Daftar Tabel ............................................................................................... v
Daftar Gambar .......................................................................................... vi
Bagian I
Kompetensi Dasar: Kebijakan Moneter .................................................... 1
Indikator Pertemuan Pertama ...................................................................... 1
Tujuan Pembelajaran Pertemuan Pertama .................................................. 1
Pengertian moneter...................................................................................... 2
Peran Kebijakan Moneter ............................................................................. 3
Tujuan Kebijakan Moneter ........................................................................... 3
Instrumen-Instrumen Kebijakan Moneter ................................................... 5
Lembar Kerja Kelompok................................................................................ 7
Rangkuman ................................................................................................... 8
Kesimpulan Proses Pelajaran ........................................................................ 9
Refleksi Pelajaran .......................................................................................... 9
Lembar Evaluasi Pelajaran .........................................................................10
Bagian II
Kompetensi Dasar: Kebijakan Fiskal ..................................................... 13
Indikator Pertemuan Kedua .......................................................................13
Tujuan Pembelajaran Pertemuan Kedua ....................................................13
DAFTAR ISI
V
Pengertian Fiskal .........................................................................................14
Tujuan Kebijakan Fiskal .............................................................................15
Peran Kebijakan Fiskal .................................................................... 17
Fungsi Kebijakan Fiskal .................................................................. 17
Instrumen-instrumen Kebijkan Fiskal ............................................. 18
Lembar Kerja Kelompok ................................................................. 19
Rangkuman ....................................................................................... 20
Kesimpulan Proses Pelajaran ......................................................................21
Refleksi Pelajaran ........................................................................................21
Lembar Evaluasi Pelajaran .........................................................................22
VI
Daftar tabel 1.1 menyebutkan tujuan dan instrumen yang ada di kebijakan
moneter ..................................................................................... 6
1.2 membedakan anggaran Defisit dan anggaran surplus
kebijakan Fiskal. ....................................................................... 18
DAFTAR TABEL
1
Indiktor Pertemuan Pertama
1. Menjelasakn pengertin Kebijakan Moneter.
2. Menjelaskan tujuan dan Peran kebijakan Moneter
3. Menjelaskan fungsi Kebijakan Moneter
4. Menjelaskan Kebijakan operasi pasar terbuka, Kebijakan
diskonto, Kebijakan cadangan kas, Kebijakan kredit ketat,
Kebijakan dorongan moral
Tujuan Pembelajaraan Pertemuan Pertama
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian kebijakan
Moneter.
2. Peserta didik dapat menjelaskan tujuan Kebijakan Moneter
3. Peserta didik dapat menjelaskn peran kebijakan Moneter
4. Peserta didik dapat menjelaskan instrumen-instrumen
Kebijakan Moneter
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan dan
Menerapkan Kebijakan
Moneter
Kebijakan moneter adalah upaya
untuk mencapai tingkat
pertumbuhan ekonomi yang
tinggi secara berkelanjutan
dengan tetap mempertahankan
kestabilan harga. Untuk
mencapai tujuan tersebut Bank
Sentral atau Otoritas Moneter
berusaha mengatur
keseimbangan antara
persediaan uang dengan
persediaan barang agar inflasi
dapat terkendali, tercapai
kesempatan kerja penuh dan
kelancaran dalam
pasokan/distribusi barang.
Kebijakan moneter dilakukan
antara lain dengan salah satu
namun tidak terbatas pada
instrumen sebagai berikut yaitu
suku bunga, giro wajib
minimum,.
MAU TAHU
2
1. Pengertian kebijakan moneter
Kebijakan moneter adalah langkah-langkah yang diambil oleh
penguasa moneter (bank Central atau bank Indonesia) untuk
memengaruhi jumlah uang yang beredar atau daya beli uang. Caranya
adalah dengan menggunakan instrumen-instrumen kebijakan moneter,
seperti operasi pasar terbuka, kebijakan diskonto, rasio cadangan
minimum, batas maksimum pemberian kredit dan moral suasion.
Melalui instrumen-instrumen tersebut akan terjadi perubahan jumlah
uang yang beredar. Perubahan jumlah uang ini pada akhirnya akan
memengaruhi kestabilan moneter agar lebih kondusif pertumbuhan
ekonomi masyarakat. Keberhasilan kebijakan moneter biasanya diukur
dari peningkatan kesempatan kerja, perbaikan neraca pembayaran dan
perbaikan kualitas kerja.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
1999 Tentang Bank Indonesia, yang dimaksud “Kebijakan Moneter
adalah kebijakan yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh Bank Indonesia
untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang dilakukan
antara lain melalui pengendalian jumlah uang beredar dan atau suku
bunga”.
Kestabilan moneter sebuah negara adalah suatu kondisi yang
memperlihatkan jumlah uang yang beredar mencukupi untuk mendukung
seluruh transaksi dalam perekonomian. Dalam kondisi tersebut, jumlah
uang yang beredar tidak berlebih ataupun kurang. Bila terjadi kekurangan
atau kelebihan uang, maka pemerintah harus mengambil suatu tindakan
atau kebijakan sehingga jumlah uang yang beredar kembali stabil.
A Amatilah paparan materi dibawah ini dan temukan permasalah yang dapat ditanyakan atau
didiskusikan
Anggaran defisit
adalah kebijakan
pemerintah untuk
membuat pengeluaran
lebih besar dari pada
pemasukan negara
guna memberi
stimulasi pada
perekonomian .
Pojok perbankan
3
2. Peranan Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter merupakan salah satu kebijakan di bidang
ekonomi yang sangat berperan untuk mengatur dan menjaga stabilitas
ekonomi suatu negara. Apabila jumlah uang yang beredar di suatu negara
kurang dari yang dibutuhkan, negara yang bersangkutan cenderung
mengalami kelesuan ekonomi. Begitu juga sebaliknya, jika uang yang
beredar di suatu negara melebihi dari yang dibutuhkan, maka negara
yang bersangkutan cenderung mengalami inflasi yang tinggi. Sehingga
kestabilan ekonomi akan terganggu.
Fungsi dikeluarkannya kebijakan moneter diantaranya adalah:
1. Menjaga iklim investasi di suatu negara
2. Membuka luas lapangan pekerjaan
3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang stabil
4. Meningkatkan neraca pembayaran
5. Mempertahankan kestabilan nilai tukar mata uang
6. Memperbaiki kestabilan harga barang dan jasa
7. Menurunkan laju inflasi
3. Tujuan Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter bertujuan untuk mencapai stablisasi ekonomi
yang dapat diukur dengan Keseimbangan Neraca Pembayaran
Internasional, Kesempatan Kerja, Kestabilan Harga, Stabilitas Ekonomi.
a. Stabilitas Ekonomi
Stabilitas ekonomi adalah suatu keadaan di mana pertumbuhan
ekonomi berlangsung secara terkendali dan berkelanjutan. Artinya,
pertumbuhan arus barang/jasa dan arus uang berjalan seimbang.
b. Kesempatan Kerja.
Kesempatan kerja akan meningkat bila produksi meningkat.
Peningkatan. Produksi biasanya diikuti dengan perbaikan nasib para
karyawan ditinjau dari segi upah maupun keselamatan kerja. Perbaikan
4
upah dan keselamatan kerja akan meningkatkan taraf hidup karyawan
dan akhirnya kemakmuran dapat tercapai.
c. Kestabilan Harga.
Kestabilan harga ditandai dengan stabilitas harga barang dari
waktu ke waktu. Harga yang stabil menyebabkan masyarakat
percaya bahwa membeli barang pada tingkat harga sekarang sama
dengan tingkat harga yang akan datang, atau daya beli angsuran dari
waktu ke waktu adalah sama.
d. Keseimbangan Neraca Pembayaran Internasional.
Neraca pembayaran dapat dikatakan dalam keadaan seimbang bila
jumlah nilai barang yang diekspor sama dengan nilai barang yang
diimpor. Untuk mendapatkan neraca pembayaran yang seimbang,
pemerintah sering menjalankan kebijakan moneter, misalnya dengan
melakukan devaluasi. Dan dengan adanya devaluasi, diharapkan
nilai ekspor Indonesia akan meningkat sehingga neraca perdagangan
dan neraca pembayaran luar negeri menjadi surplus dan minimal
menjadi balance.
4. Instrumen Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter merupakan bagian integral dari kebijakan
ekonomi makro. Tujuan kebijakan ekonomi makro umumnya adalah
mencapai kemakmuran masyarakat (social welfare). Untuk mencapai
tujuan kebijakan moneter sebagaimana sudah diungkapkan di atas, maka
bank sentral mengeluarkan berbagai instrumen atau alat untuk
mempengaruhi situasi perekonomian sehingga bisa sesuai dengan tujuan
yang diharapkan pemerintah. Instrumen-instrumen tersebut antara lain:
a. Operasi Pasar Terbuka
Operasi Pasar Terbuka (OPT) adalah cara mengendalikan uang
yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga
pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah
uang beredar, bank sentral dapat memerintahkan para pialang
5
obligasinya untuk membeli obligasi dari semua pasar obligasi di
seluruh negara. Uang yang dibayarkan bank sentral untuk membeli
surat berharga ini akan mengalir dan memperbanyak jumlah uang
yang beredar di pasar. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar
berkurang, maka bank sentral dapat melakukan hal yang sebaliknya.
Ia akan menjual surat berharga pemerintah yang dimilikinya kepada
publik di pasar saham. Masyarakat akan membayar surat berharga
itu dengan uang tunai atau simpanan mereka di bank. Hal ini dengan
sendirinya akan mengurangi jumlah uang yang beredar di pasar.
b. Kebijakan Diskonto.
Kebijakan Diskonto (Discount Rate). Kebijakan diskonto
adalah pengaturan jumlah uang yang beredar dengan memainkan
tingkat suku bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum
terkadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke
bank sentral.
Suku bunga akan dinaikkan jika jumlah uang yang beredar
dalam masyarakat berlebih. Dengan naiknya suku bunga, masyarakat
akan berlomba-lomba menabung di bank. Di pihak lain, para
pengusaha akan mengurangi investasi yang dibiayai pemerintah.
sebaliknya, suku bunga diturunkan jika jumlah uang beredar dalam
masyarakat berkurang. Penurunan suku bunga akan mendorong
pengusaha mengadakan Investasi dengan meminjam uang dari bank.
c. Kebijakan Cadangan Kas
Kebijakan Cadangan kas (Cash Ratio Policy) Yaitu kebijakan
pemerintah dengan jalan menaikkan cadangan kas pada saat
inflasi dan menurunkan cadangan kas pada saat deflasi, atau bisa
juga menaikkan perbandingan antara uang yang beredar dengan
uang yan mengendap di dalam kas mengakibatkan kemampuan
bank untuk menciptakan kredit berkurang sehingga jumlah uang
yang beredar akan berkurang.
d. Kebijakan Kredit Ketat
6
Kebijakan Kredidt Kett adalah Kredit tetap diberikan bank
umum, tetapi pemberiannya harus benar-benar didasarkan pada
syarat 5C, yaitu Character, Capability, Collateral, Capital, dan
Condition of Economy. Dengan kebijakan kredit ketat, jumlah
uang yang beredar dapat diawasi. Langkah kebijakan ini biasa
diambil pada saat ekonomi sedang mengalami gejala inflasi.
e. Kebijakan dorongan Moral
Kebijakan Dorongan Moral adalah Bank sentral dapat juga
memengaruhi jumlah uang beredar dengan berbagai
pengumuman, pidato, dan edaran yang ditujukan pada bank
umum dan pelaku moneter lainnya. Isi pengumuman, pidato dan
edaran dapat berupa ajakan atau larangan untuk menahan
pinjaman tabungan ataupun melepaskan pinjaman.
Dari paparan diatas coba diskusikan dengan anggota kelompok dengan bimbingan guru
untuk menyebutkan apa saja yang ada pada tujuan dan instrumen kebijakan moneter. B
Tujuan Instrumen
7
Setelelah menyebutkan tujuan instrumen kebijakan moneter, coba analisis data dan
diskusikan kasus dibawah ini dengan kelompok anda! C
Amati dan diskusikan masaalah apa yang di hadapi pada kebijakan moneter yang ada di
Indonesia dan berikan penjelasan!
Lembar Jawab
Papran Hasil diskusi kelompok bersama anggota kelompok anda di depan kelas dan
komuniksikan hasil diskusi diatas dengan kelompok lainnya! D
Analisalah keterpatan setiap jawaban masing-masing kelompok, jika ada jawaban yang
kurang tepat komuniksikan jawaban yang tepat dengan berkonsultasi pada guru. E
Setelah kita memahami materi yang kita pelajari coba kita buat rangkuman dn
menyimpulkan akan jalanya pembelajaran hari ini, Serta kita tarik refleksi apa manfaat
materi yng sudah kita pelajari.
F
8
1. Kebijakan moneter adalah langkah-langkah yang diambil oleh penguasa
moneter (bank Central atau bank Indonesia) untuk memengaruhi jumlah
uang yang beredar atau daya beli uang.
2. Peranan Kebijakan Moneter Kebijakan moneter merupakan salah satu
kebijakan di bidang ekonomi yang sangat berperan untuk mengatur dan
menjaga stabilitas ekonomi suatu negara.
3. Fungsi dikeluarkannya kebijakan moneter diantaranya adalah Menjaga iklim
investasi di suatu negara, Membuka luas lapangan pekerjaan, Meningkatkan,
pertumbuhan ekonomi yang stabil, Meningkatkan neraca pembayaran,
Mempertahankan kestabilan nilai tukar mata uang, Memperbaiki kestabilan harga
barang dan jasa, Menurunkan laju inflasi
4. Tujuan kebijkan moneter adalah stabilitas ekonomi, kesempatan kerja,
kestabilan harga, keseimbangan negara pembayaran internasional.
5. Instrumen kebijakan moneter yaitu operasi pasar terbuka, kebijakan
diskonto, kebijakan cadangan kas, kebijakan kredit ketat, kebijakan
dorongan moral.
Rangkuman
9
Kesimpulan Pelajaran Hari Ini
Refleksi Pelajaran Hari Ini
Untuk menambah pengetahuan dirumah silakan mendalami materi yang hari ini dipelajari,
dan silahkan mempelajari materi kebijakan moneter G
10
1. Pada dasarnya kebijakan moneter adalah . . .
a. Usaha dalam mengendalikan ekonomi makro
b. Usaha untuk meningkatkan barang dan jasa
c. Penetapan harga maksimun untuk barang dan jasa
d. Peningkatan impor barang agar persediaan bertambah dan
harga menjadi turun
e. Penentuan kebijakan upah / tidak menaikkan upah agar harga
barang dan jasa tidak naik
2. Yang termasuk tujuan dari Kebijakan Moneter, Kecuali . . .
a. Opersi Pasar Terbuka
b. Stabilitas Ekonomi
c. Kestabilan Harga
d. Kesempatan Kerja
e. Keseimbangan Neraca Pembayaran Internasional
3. Peranan Kebijakan moneter adalah . . .
a. Usaha dalam mengendalikan ekonomi makro
b. Usaha untuk meningkatkan barang dan jasa
c. Penetapan harga maksimun untuk barang dan jasa
d. Peningkatan impor barang agar persediaan bertambah dan
harga menjadi turun
e. ntuk mengatur dan menjaga stabilitas ekonomi suatu negara
4. Strategi pemerintah melakukan pemotongan uang merupakan
instrmen kebijakan moneter dari. . .
a. Operasi pasar terbuka
b. Fasilitas diskonto
c. Rasio cadangan wajib
d. Imbauan moral
e. Politik sanering
EVALUASI
11
5. Keseimbangan internasional adalah . . .
a. Neraca pembayaran dapat dikatakan dalam keadaan seimbang
bila jumlah nilai barang yang diekspor sama dengan nilai
barang yang diimpor
b. Peredaaran uang, kestabilan nilai uang dan neraca pembayaran
internasional
c. Kesempatan kerja, kestabilan nilai uang dan rasio pembayaran
internasional .
d. Kesempatan kerja, kestabilan harga dan neraca pembayaran
internasional
e. Kesempatan kerja, kestabilan harga dan rasio pembayaran
internasional .
6. Kebijakan moneter adalah otoritas atau wewenang. . .
a. Menteri perdagangan
b. DPR
c. BNPN
d. Bank Milik Negara
e. Bank Indonesia
7. Bank Indonesia menjalankan kebijakan nilai tukar untuk mengurangi
volalitas nilai tukar yang berlebihan. Bukan mengarahkan nilai tukar
rupiah pada tingkat tertentu. Arti volalitas adalah . . .
a. perdagangan uang
b. peredaran uang
c. Fluktuasi harga saham
d. Rasio
e. Ke-stabilan nilai uang
8. Kebijakan moneter memiliki beberapa tujuan. Secara umum tujuan
ekonomi moneter adalah untuk mencapai stabilisasi ekonomi.
Stabilisasi tersebut bisa di ukur dengan…
a Peredaran uang, kestabilan harga dan neraca pembayaran
internasional
12
Masukkan Nilaimu
- Setiap jawaban
benar bernilai (1)
- Tingkat
Penguasaan:
(A) Baik sekali
= 90-100
(B) Baik
= 80-89
(C) Cukup
PETUNJUK
PENILAIAN
Nilai = (Jumlah jawaban
benar : 10) X 100
b Peredaaran uang, kestabilan nilai uang dan neraca pembayaran
internasional
c Kesempatan kerja, kestabilan nilai uang dan rasio pembayaran
internasional
d Kesempatan kerja, kestabilan harga dan neraca pembayaran
internasional
e Kesempatan kerja, kestabilan harga dan rasio pembayaran
internasional
9. Kebijakan di bidang ekonomi yang mengatur tentang pendapatan dan
pengeluaran negara disebut dengan kebijakan . . .
a. Riil
b. Moneter
c. Fiskal
d. Diskonto
e. Pasar terbukan
10. Aspek kebijakan anggaran ada 2, yaitu . . .
a. Subjektif dan objektif
b. Langsung dan tak langsung
c. Kuantatif dan kualitatif
d. Surplus dan defisit
e. Degresif dan progresif
** SELAMAT MENGERJAKAN ***
13
Indiktor Pertemuan Pertama
5. Menjelasakn pengertin Kebijakan Fiskal
6. Menjelaskan tujuan dan Peran kebijakan Fiskal
7. Menjelaskan fungsi Kebijakan Fiskal
8. Menjelaskan sistem perpajakan dan politik anggaran
Tujuan Pembelajaraan Pertemuan Pertama
5. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian kebijakan
fiskal.
6. Peserta didik dapat menjelaskan tujuan Kebijakan fiskal
7. Peserta didik dapat menjelaskn peran kebijakan fiskal
8. Peserta didik dapat menjelaskan instrumen-instrumen
Kebijakan fiskal
Samuelson (2009), kebijakan
fiskal adalah proses penetapan
pajak dan pengeluaran
pemerintah dalam rangka
membantu memperkecil
fluktuasi dari siklus ekonomi
(business cycle) dan membantu
untuk mempertahankan
pertumbuhan ekonomi,
kesempatan kerja yang tinggi,
dan membebaskan perekonomian
dari inflasi yang tinggi atau
bergejolak.
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan dan Menerapkan
Kebijakan fiskal
14
1. Pengertin kebijakan fiska
Kebijakan Fiskal adalah langkah-langkah pemerintah untuk membuat
perubahan-perubahan dalam sistem pajak atau dalam perbelanjaannya
dengan maksud untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang
dihadapi.( Sadono Sukirno, 2003).
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah
uantuk mengelolah/ mengarahkan perekonomian ke kondisi yang lebih
baik atau yang diinginkan dengan cara mengubah- ubah penerimaan dan
pengeluaran pemerintah. ( Prathama Rahardja Mandala Manurung,
pengantar ilmu ekonomi ).
kebijakan memiliki dua prioritas, yang pertama adalah mengatasi defisit
anggaran pendapatan dan belanja Negara (APBN) dan masalah-masalah
APBN lainnya. Defisit APBN terjadi apabila penerimaan pemerintah lebih
kecil dari pengeluarannya. Dan yang kedua adalah mengatasi stabilitas
ekonomi makro, yang terkait dengan antara lain ; pertumbuhan ekonomi,
tingkat inflasi, kesempatan kerja dan neraca pembayaran. ( Tulus TH
Tambunan , 2006 ).
Sedangkaan, kebijakan fiskal terdiri dari perubahan pengeluaran
pemerintah atau perpajakkan dengan tujuan untuk mempengaruhi besar
serta susunan permintaan agregat. Indicator yang biasa dipakai adalah
budget defisit yakni selisih antara pengeluaran pemerintah (dan juga
pembayaran transfer) dengan penerimaan terutama dari pajak. ( Norpin,
Ph. D. 1987).
Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk
mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan
(berupa pajak) pemerintah.
Amatilah paparan materi dibawah ini dan temukan permasalah yang dapat ditanyakan atau
didiskusikan A
Kebijakan yang
dilakukan oleh
pemerintah dalam
rangka mendapatkan
dana-dana dan
kebijaksanaan yang
ditempuh oleh
pemerintah untuk
membelanjakan
dananya tersebut
dalam rangka
melaksanakan
pembangunan. Atau
dengan kata lain,
kebijakan fiskal
adalah kebjakan
pemerintah yang
berkaitan dengan
penerimaan atau
pengeluaran Negara.
Pojok perbankan
15
2. Tujuan dan peran dari Kebijakan Fiskal
a. Tujuan kebijakan fiskal
Adapun kebijakan fiskal sebagai sarana menggalakan
pembangunan ekonomi bermaksud mencapai tujuan sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan laju investasi.
Kebijakan fiskal bertujuan meningkatkan dan memacu laju
investasi disektor swasta dan sektor Negara. Selain itu, kebijakan fiskal
juga dapat dipergunakan untuk mendorong dan menghambat bentuk
investasi tertuntu. Dalam rangka itu pemerintah harus menerapkan
kebijaan investasi berencana di sektor public, namun pada
kenyataannya dibeberapa Negara berkembang dan tertinggal terjadi
suatu problem yaitu dimana langkanya tabungan sukarela, tingkat
konsumsi yang tinggi dan terjadi investasi dijalur yang tidak produktif
dari masyarakat dinegara tersbut. Hal ini disebabkan tidak tersedianya
modal asing yang cukup, baik swasta maupun pemerintha. Oleh karena
itu kebijakan fiskal memberikan solusi yaitu kebijakan fiskal dapat
meningkatkan rasio tabungan inkremental yang dapat dipergunakan
untuk meningkatkan, memacu, mendorong dan menghambat laju
investasi. Menurut Dr. R. N. Tripathy terdapaat 6 metode yang
diterapkan oleh pemerintah dalam rangka menaikkan rasio tabungan
incremental bagi mobilisasi volume keuangan pembangunan yang
diperlukan diantaranya :
a. control fisik langsung
b. peningkatan tariff pajak yang ada
c. penerapan pajak baru,
d. surplus dari perusahaan Negara
e. pinjaman pemerintah yang tidak bersifat inflationer dan
f. keuangan deficit.
2. Untuk mendorong investasi optimal secara sosial.
Kebijakan fiskal bertujuan untuk mendorong investasi optimal
secara sosial, dikarenakan investasi jenis ini memerlukan dana yang
Kebijakan yang
dilakukan oleh
pemerintah dalam
rangka
mendapatkan
dana-dana dan
kebijaksanaan yang
ditempuh oleh
pemerintah untuk
membelanjakan
dananya tersebut
dalam rangka
melaksanakan
pembangunan.
Atau dengan kata
lain.
Pojok
perbankan
16
besar dan cepat yang menjadi tangunggan Negara secara serentak
berupaya memacu laju pembentukkan modal. Nantinya invesati optimal
secara sosial bermanfaat dalam pembentukkan pasar yang lebih luas,
peningkatan produktivitas dan pengurangan biaya produksi.
3. Untuk meningkatkan kesempatan kerja.
Untuk merealisasikan tujuan ini, kebijakan fiskal berperan
dalam hal pengelolan pengeluaran seperti dengan membentuk anggaran
belanja untuk mendirikan perusahaan Negara dan mendorong
perusahaan swasta melalui pemberian subsidi, keringanan dan lain-
lainnya sehingga dari pengupayaan langkah ini tercipta tambahan
lapangan pekerjaan. Namun, langkah ini harus juga diiringi dengan
pelaksanaan program pengendalian jumlah penduduk.
4. Untuk meningkatkan stabilitas ekonomi ditengah ketidak stabilan
internasional
Kebijaksanaan fiskal memegang peranan kunci dalam
mempertahankan stabilitas ekonomi menghadapi kekuatan-kekuatan
internal dan eksternal. Dalam rangka mengurangi dampak internasional
fluktuasi siklis pada masa boom, harus diterapkan pajak ekspor dan
impor. Pajak ekspor dapat menyedot rejeki nomplok yang timbul dari
kenaikkan harga pasar. Sedangkan bea impor yang tinggi pada impor
barang konsumsi dan barang mewah juga perlu untuk menghambat
penggunaan daya beli tambahan.
5. Untuk menanggulangi inflasi
Kebijakan fiskal bertujuan untuk menanggulangi inflasi salah
satunya adalah dengan cara penetapan pajak langsung progresif yang
dilengkapi dengan pajak komoditi, karena pajak seperti ini cendrung
menyedot sebagian besar tambahan pendapatan uang yang tercipta
dalam proses inflasi.
6. Untuk meningkatkan dan mendistribusikan pendapatan nasional
Kebijakan fiskal yang bertujuan untuk mendistribusikan
pendapatan nasional terdiri dari upaya meningkatkan pendapatan nyata
masyarakat dan mengurangi tingkat pendapatan yang lebih tinggi,
upaya ini dapat tercipta apabila adanya investasi dari pemerintah seperti
penerimaan dan
pengeluaran
pemerintah yang
berhubungan erat
dengan pajak. Dari sisi
pajak jelas jika
mengubah tarif pajak
yang berlaku akan
berpengaruh pada
ekonomi. Jika pajak
diturunkan maka
kemampuan daya beli
masyarakat akan
meningkat dan
industri akan dapat
meningkatkan jumlah
output.
Pojok perbankan
17
pelancaran program pembangunan regional yang berimbang pada
berbagai sektor perekonomian.
b. Peran Kebijakan Fiskal
1. Mengatasi defisit anggaran pendapatan dan belanja negara
Defisit anggaran berarti pengeluaran pemerintah lebih basar dari
pada penerimaan pemerintah. Defisit anggaran yang berlangsung
lama mengakibatkan:
a) Inflasi
b) Utang pemerintah bertambah
2. Mengatasi stabilitas ekonomi makro, yang terkait dengan antara lain;
pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, kesempatan kerja dan neraca
pembayaran.
3. Mengatur jumlah uang yang beredar namun lebih menekankan pada
pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah.
3. Fungsi Kebijakan Fiskal
a. Fungsi alokasi
Dalam penerapan fungsi ini kebijakan fiskal berperan aktif
mengalokasikan atau mengatur faktor-faktor produksi yang sudah
ada di masyarakat secara lebih maksimal. Dan jika faktor ekonomi
tersebut dapat dikelola dengan baik maka dapat membantu
pemenuhan kebutuhan rakyat disamping juga memberikan dampak
positif terhadap perekonomian secara luas.
b. Fungsi distribusi
Untuk mencapai fungsi ini, penerapan kebijakan fiskal dapat
dimulai dari sistem yang mengatur pembagian dan pemerataan hasil
pendapatan negara. Hal ini tentunya menjadi faktor yang sangat
penting mengingat tidak jarang pendistribusian pendapatan negara
tidak benar-benar sampai dengan baik hingga ke rakyat banyak.
c. Fungsi stabilisasi
Pada fungsi stabilitas beberapa faktor yang dijaga agar tetap
stabil yaitu harga barang kebutuhan pokok, pertumbuhan ekonomi
dan kesempatan kerja yang memadai.
d. Fungsi dinamistik
18
Pada fungsi dinamistis, pemerintah menggerakkan proses
pembangunan ekonomi agar lebih cepat tumbuh berkembang dan
maju. Misalnya jika pemerintah melakukan kebijakan hanya terbatas
pada instansi dijajarannya sedangkan swasta justru terpasung.
4. Instrumen-instrumen Kebijakan Fiska
a. Anggaran Defisit (Defisit Budget) / Kebijakan Fiskal Ekspansif
Anggaran defisit adalah kebijakan pemerintah untuk membuat
pengeluaran lebih besar dari pemasukan negara guna memberi
stimulus pada perekonomian. Umumnya sangat baik digunakan jika
keadaan ekonomi sedang resesif
b. Anggaran Surplus (Surplus Budget) / Kebijakan Fiskal Kontraktif
Anggaran surplus adalah kebijakan pemeirntah untuk membuat
pemasukannya lebih besar daripada pengeluarannya. Politik anggaran
surplus dilaksanakan ketika perekonomian pada kondisi yang
ekspansi yang mulai memanas (overheating) untuk menurunkan
tekanan permintaan.
c. Anggaran Berimbang (Balanced Budget)
Anggaran berimbang terjadi ketika pemerintah menetapkan
pengeluaran sama besar dengan pemasukan. Tujuan politik anggaran
berimbang yaitu terjadinya kepastian anggaran serta meningkatkan
disiplin.
B
Anggaran Defisit
Anggaran Surplus
Dari paparan diatas coba diskusikan dengan anggota kelompok dengan bimbingan guru
untuk membedakan anggaran Defisit dan anggaran surplus kebijakan Fiskal.
19
Setelelah menyebutkan perbedaan Anggran Defisit dan anggaran Surplus pada kebijakan
Fiskal, coba analisis data dan diskusikan kasus dibawah ini dengan kelompok anda! C
Amati dan diskusikan dengan kelompokmu apa saja kebijkan fiskal yng ada di indonesia!
Lembar Jawab
Papran Hasil diskusi kelompok bersama anggota kelompok anda di depan kelas dan
komuniksikan hasil diskusi diatas dengan kelompok lainnya!
Analisalah keterpatan setiap jawaban masing-masing kelompok, jika ada jawaban yang
kurang tepat komuniksikan jawaban yang tepat dengan berkonsultasi pada guru.
Setelah kita memahami materi yang kita pelajari coba kita buat rangkuman dn
menyimpulkan akan jalanya pembelajaran hari ini, Serta kita tarik refleksi apa manfaat
materi yng sudah kita pelajari.
D
E
F
20
1. Kebijakan Fiskal adalah langkah-langkah pemerintah untuk membuat
perubahan-perubahan dalam sistem pajak atau dalam perbelanjaannya
dengan maksud untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi.
2. Tujuan kebijakan fiskal yaitu Untuk meningkatkan laju investasi, Untuk
mendorong investasi optimal secara social, Untuk meningkatkan
kesempatan kerja, Untuk meningkatkan stabilitas ekonomi ditengah ketidak
stabilan internasional, Untuk menangulangi inflasi, untuk meningkatkan dan
mendistribusikan pendapatan nasional..
3. Peran kebijakan fiskal adalah Mengatasi defisit anggaran pendapatan dan
belanja Negara, Mengatasi stabilitas ekonomi makro, Mengatur jumlah
uang yang beredar.
4. Fungsi dari kebijakan fiskal adalah alokasi, stabilisasi, dinamistik.
5. Instrumenyng ada di kebijakan fiskal adalah anggaran defisit, anggaran
surplus, anggaran berimbang
Rangkuman
21
Kesimpulan Pelajaran Hari Ini
Refleksi Pelajaran Hari Ini
22
1. Kebijakan surplus diambil pemerintah pada saat
perekonomian mengalami …
a. Inflasi
b. Booming
c. Resesi
d. Krisis
e. Stabil
2. Untuk mengatasi infalsi, bank sentral dapat melakukan …
a. kebijakan kredit longgar
b. peningkatan suku bunga
c. penurunan cadangan kas
d. mencetak uang baru
e. pembelian surat-surat berharga
3. Kebijakan fiskal adalah kebijakan di bidang …
a. penyehatan sektor perbankan
b. pengendalian harga
c. pendapatan dan pengeluaran
d. Pengendalian nilai tukar rupiah
e. jumlah uang yang beredar
4. Contoh kebijakan fiskal untuk mengatasi inflasi yaitu …
a. mengubah cadangan kas
b. pengamanan harga
c. mengadakan pinjaman pemerintah
d. kebijakan diskonto
e. kebijakan upah
5. Secara umum, kebijakan fiskal bisa dijalankan dengan 4 (empat) jenis
pembiayaan sebagai berikut, kecuali …
a. pembayaran transfer
Untuk menambah pengetahuan dirumah silakan mendalami materi yang hari ini dipelajari,
dan silahkan mempelajari materi kebijakan moneter G
EVALUASI
23
b. anggaran belanja seimbang
c. pembiayaan fungsional
d. pengelolaan anggaran
e. stabilisasi anggaran otomatis
6. Menurut pendapat penganut anggaran belanja berimbang, pada saat
terjadi kestabilan ekonomi (depresi), anggaran yang dipakai adalah …
a. otomatis
b. seimbang
c. surplus
d. disesuaikan
e. deficit
7. Ciri pembiayaan pengelolaan anggaran adalah …
a. penerimaan dan pengeluaran pemerintah dari perpajakan dan
pinjaman merupakan paket yang tidak bisa dipisahkan
b. penerimaan dari faktor pajak tidak ditujukan untuk
meningkatkan penerimaan pemerintah, tetapi hanya untuk
mengatur pengeluaran swasta
c. pengeluaran pemerintah ditentukan pengaruhnya secara tidak
langsung melalui pendapatan nasional
d. untuk menekan inflasi bisa dengan cara mengambil pinjaman
e. tujuan pembiayaan fungsional adalah untuk meningkatkan
kesempatan kerja
8. Jenis pembiayaan pengelolaan anggaran yang menyatakan jika
penerimaan dan pengeluaran pemerintah dari pajak dan pinjaman
adalah paket terpisah untuk kestabilan ekonomi. Pendapat tersebut
dikemukakan oleh …
a. Schumpeter
b. J M Keynes
c. Adam Smith
d. A P Liner
e. David Ricardo
9. Kebijakan fiskal supaya pemerintah lebih menekankan pada asas
manfaat dan biaya relatif dai berbagai paket pengeluaran perogram
merupakan jenis pembiayaan …
24
Masukkan Nilaimu
- Setiap jawaban
benar bernilai (1)
- Tingkat
Penguasaan:
(E) Baik sekali
= 90-100
(F) Baik
= 80-89
(G) Cukup
= 70-79
(H) Kurang
= < 69
PETUNJUK
PENILAIAN
Nilai = (Jumlah jawaban
benar : 10) X 100
a. pembayaran transfer
b. anggaran belanja seimbang
c. pembiayaan fungsional
d. pengelolaan anggaran
e. stabilisasi anggaran otomatis
10. Yang termasuk fungsi dari kebijakan fiskal adalah ...
a. Alokasi
b. Pendapatan nasional
c. Inflsi
d. Defisit
e. surplus
** SELAMAT MENGERJAKAN ***
25
Anggaran taksiran mengenai penerimaan dan pengeluaran kas yang
diharapkan
Bank sentral Sebuah bank tempat bank-bank lain menaruh dana (rekening)
dan mempergunakan dana tersebut untuk penyelesaian akhir
(settlement) dari transaksi antarbank.
Defisit kekurangan (dalam anggaran belanja).
Indiktor Sesuatu yang dapat memberikan(menjadi) petunjuk atau
keterangan.
investor orang perorangan atau lembaga baik domestik atau non
domestik yang melakukan suatu investasi (bentuk penanaman
modal sesuai dengan jenis investasi yang dipilihnya) baik
dalam jangka pendek atau jangka panjang.
Kebijakan moneter langkah-langkah yang dimbil penguasa Moneter (Bank
Indonesia) untuk memengaruhi jumlah uang beredar dan
daya beli uang.
GLOSARIUM
26
Kebijakan fiskal kebijakan Penyesuaian di bidang pengeluaran dan
penerimaan pemerinth untuk memperbaiki keadaan ekonomi
Neraca perdagangan Neraca perdagangan perbedaan antara nilai ekspor dan impor
suatu negara pada periode tertentu, diukur menggunakan
mata uang yang berlaku. Neraca positif artinya terjadi surplus
perdagangan jika nilai ekspor lebih tinggi dari impor, dan
sebaliknya untuk neraca negatif
Neraca pembayaran suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama
jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun).
Surplus Jumlah yang melebihi hasilnya,berlebihan, sisa
Tenaga kerja penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan,
antara lain mereka yang sudah bekerja, mereka yang sedang
mencari pekerjaan, mereka yang bersekolah, dan mereka
yang mengurus rumah tangga.
27
Alim, Sahid. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro Kebijakan Moneter dan Fiskal. 2008.
Sinar Press: Bandung
Farida, Ai Siti. Sistem Ekonomi Indonesia. 2011. Bandung: Pustaka Setia,
Hartono, Tono. Mekanisme Ekonomi. 2006. Bandung: Remaja Rosdakarya
Marsuki. Analisis perekonomian Nasional & Internasional. 2010. Mitra Wacana Media:
Jakarta
Pratama Rahardja, Mandala Manurung. Pengantar Ilmu Ekonomi (Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia) 2008
Rosyidi, Suherman. Pengantar Teori Ekonomi. 2011. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Subandi. Sistem Ekonomi Indonesia. 2014. Bandung: AlfaBeta,
Tambunan, Tulus T.H. Perekonomian Indonesia. 2011. Bogor: Galia Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
28
B
Balance
Anggaran
D
Devaluasi
I
Investasi
Inflasi
Instrumen
M
Makro
P
Produksi
Peran
S
Surplus
Sistem Pajak
Surat berharga
INDEKS
29
PROFIL PENULIS
Penulis modul addala Tri Kusuma Ningtyas, lahir di Sukoharjo 21 September 1994. Penulis adalah alumni SMA 1 Bulu , Sukoharjo. Saat ini penulis tercatat sebagai mahasiswa aktif Jurusan Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Surakarta, yaitu Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Tujuan penulisan modul pembelajaran ini adalah sebagai syarat kelulusan tugas mata kuliah Media Pembelajaran Berbasis TIK yang diampu oleh Bp Agus Susilo, S. Pd, M. Pd. Kini penulis berusaha mengembangan modul pembelajaran yang disinergikan dengan pendekatan dan model pembelajaran sesuai kurikulum 2013 dengan materi Bank dan Lembaga Keuangan.