september 2021 1

80
SEPTEMBER - 2021 1 Majalah Digital ORARI

Upload: others

Post on 31-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 1Majalah Digital ORARI

Page 2: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 20212Majalah Digital ORARI

ORARI eMag edisi September 2021 menurunkan berita utama mengenai keberhasilan Delegasi ORARI Pusat pada 18th IARU Region 3 Conference yang berlangsung tanggal 20 sd 23 September 2021 di Bangkok, Thailand yang dilaksanakan secara daring, terutama suksesi Chairman IARU Region 3 dari OM Wisnu Widjaja, YBØAZ kepada OM Wahyudi Hasbi, YD1PRY, serta mempertahankan beberapa Anggota ORARI di kepengurusan IARU Region 3 masa bakti 2021-2024.

Selain menurunkan berita mengenai 18th IARU Region 3 Conference, ORARI eMag edisi September 2021 juga menyajikan informasi mengenai kilas balik Peran Radio dalam perkembangan peradaban, informasi teknik mengenai radio NVIS dan pembuatan Balun, serta menyajikan informasi seputar sosok dari seorang dokter militer yang aktif mengabdikan diri untuk mengembangkan radio amatir di Indonesia, yang diharapkan prestasi dan karir pengabdian yang dicapainya dapat menginspirasi generasi sekarang.

ORARI eMag ORARI kali ini juga menyajikan informasi mengenai Staf Khusus ORARI Pusat yang diangkat bulan Juni 2021 mengisi posisi Staf Khusus yang kosong sepeninggal OM Faisal Anwar, YB1PR (SK), dan untuk mendukung Pengurus ORARI Pusat dalam melaksanakan kegiatan baik nasional maupun internasional.

ORARI eMag juga menyajikan komentar milineal tentang kiprah ORARI dalam komunikasi bencana, dan komentar mengenai kolaborasi kemanusiaan dengan Palang Merah Indonesia, serta menyampaikan sajian informasi berbagai kegiatan baik dalam bentuk Webinar maupun kegiatan lainnya dari ORARI Daerah dan ORARI Lokal yang disajikan dalam rubrik gallery kegiatan, dan juga disajikan informasi mengenai tata laksana pendirian stasiun radio amatir yang diperlukan oleh anggota baru ORARI yang terus bertambah dengan terselenggaranya UNAR secara rutin.

Kami terus mengupayakan agar ORARI eMag dapat menjadi media informasi, komunikasi dan edukasi yang lebih mendekatkan hubungan antar pengurus dan antara pengurus dengan anggota ORARI, serta dapat menjadi sarana informasi timbal baik mengenai kegiatan ORARI, baik di Pusat, Daerah maupun Lokal, dan kegiatan yang dilakukan oleh para anggota ORARI. Oleh karena itu, kami mengajak para pengurus dan anggota ORARI untuk ikut berkontribusi dalam bentuk berita, pemikiran, dan komentar agar kita dapat saling terhubung, dan masyarakat dapat lebih mengenal kegiatan serta kiprah ORARI.

Pemimpin Redaksi,Suryo Susilo YBØJTR

Susunan Redaksi: Penasehat: Sugeng Suprijatna, YBØSGF Anna R. Legawati, YBØANA Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Suryo Susilo, YBØJTR Sekretaris Redaksi: Rheny Trie Oktania Ritman, YDØRHE Redaksi: • Gjellani J. Sutama, YB1GJS • Erdius Zen Chaniago, YBØQA • Titon Dutono, YB3PET • Dadang Djuhendi, YBØTD • Marliani Ingrid, YBØMAM • Emir Y. Amangku, YBØLBT • Hernandy R. Karli, YBØTOY • Linda Damayanti, YCØIXQ • Donny Himawan, YBØDYY • Ign. Tricahyo • Agus Siswantoro Kontributor berita/artikel: • Seluruh Orda/Orla se-Indonesia • Anggota ORARI dan Masyarakat Umum Design: Willy Keraf & Newin Alamat: Gedung Prasada Sasana Karya lantai 10, Jl. Suryopranoto no. 8, Jakarta 10150. Email: [email protected], website: www.orari.or.id , Telepon:+62216326788

Majalah Digital ORARI

Salam ORARI

Page 3: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 3Majalah Digital ORARI

Tabung radio diketemukan pada tahun 1906. Penemuan ini mendorong banyak orang untuk secara voluntarian mulai membangun stasiun radio menempati frekuensi yang ada dan langsung menjadi operatornya. Mereka bukanlah orang-orang profesional, tetapi adalah para amatir yang bekerja atas dasar hobi dan kesenangannya. Hingga tahun 1912, para amatir ini dengan bebas memanfaatkan frekuensi antara 1,5 MHz hingga 30 MHz (pita High Frequency (HF)) karena memang tabung radio yang dipakai saat itu hanya mempunyai frekuensi kerja dalam rentang itu. Setelah itu muncul demand untuk komunikasi maritim yang menghubungkan stasiun pantai dgn kapal yang ada ditengah laut, maka sejak saat itu baik orang yang membangun stasiun radio maupun operator radio ditangani lebih profesional dan tidak lagi bersifat amatir sukarela.

Dewasa ini dengan semakin majunya teknologi semikonduktor, maka frekuensi kerja radio menjadi semakin tinggi, namun pada saat yang bersamaan muncul layanan-layanan baru yang bersifat komersial misalnya layanan bergerak seluler yang setiap tahun menunjukkan tanda-tanda selalu haus terhadap pemakaian frekuensi baru dan ada kecenderungan untuk merebut alokasi frekuensi milik amatir radio, Perlu disadari bahwa frekuensi adalah

merupakan sumber daya terbatas. Alokasi frekuensi adalah nyawa dari amatir radio, oleh karena itu perlu perhatian khusus agar alokasi yang sudah ada, milik amatir radio ini harus dipertahankan bahkan kalau perlu malah harus ditambah.

Hal tersebut menjadi permasalahan sekaligus menjadi tantangan bagi keberadaan maupun kelangsungan hidup amatir radio sebagai pengelola radio pemancar ini. Sehingga mesti ada solusi bagi keberlangsungan komunikasi radio amatir. Situasi inilah yang akan menjadi salah satu bahasan hangat dalam konferensi IARU region 3, yang akan di selenggarakan di Bangkok Thailand di bulan September 2021, adapun penyelenggaraan konferensi IARU seperti biasanya suatu organisasi, akan membahas agenda-agenda rutin kegiatan ke-amatir-radio-an. Namun lebih dari pada itu, ada dua hal penting yakni: yang diharapkan dapat menjadi ajang konseptual maupun kontekstual mengenai masa depan eksistensi amatir radio menghadapi tantangan kemajuan teknologi yang tidak terelakkan, serta diharapkan dapat merumuskan langkah konkrit dalam bentuk strategi untuk menangkal ancaman eksistensi amatir radio yang salah satunya adalah permasalahan rebutan frekuensi dari layanan telekomunikasi lain (komersial)

RAdIO AmAtIR SebAgAI AlAt telekOmunIkASI dAlAm PeRkembAngAn PeRAdAbAn”

“Tantangan

OPIn

I/ed

ItOR

IAl

Page 4: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 20214Majalah Digital ORARI

Selain itu, keberadaan Radio Amatir juga dihadapkan dalam tantangan terhadap menghadapi suatu keadaan darurat baik dalam skala kecil, menengah dan atau besar, adapun unsur komunikasi adalah salah-satu komponen yang berperan menentukan terhadap berhasil atau kurang berhasil. Bahkan gagalnya suatu operasi 5 penyelamatan atau rescue dan pengerahan bantuan penanganan serta penanggulangan terhadap kejadian musibah atau bencana, tentunya kondisi tersebut memerlukan alat komunikasi yang cepat, tanpa hambat dan menyampaikan pesan yang dapat di pahami oleh masyarakat. Dalam situasi inilah radio amatir dapat mengambil peran efektif dalam rupa dukungan komunikasi bagi terjadi situasi yang emergency, namun demikian, nampaknya peran radio amatir dalam penanggulangan bencana diharapkan tidak hanya memberikan dukungan komunikasi saja, melainkan juga dapat berperan dalam melakukan komunikasi bencana, yakni menyampaikan pesan edukatif mengenai pencegahan bencana.

Bahwa Radio Amatir memiliki segmen yang luas untuk penyebaran informasi kepada masyarakat, bertujuan untuk menjadi penyambung informasi dari berbagai stakeholder kepada para penyintas, menjembatani komunikasi antar penyintas, dan membagikan informasi tentang program-program yang berhubungan dengan kebencanaan. Peran Radio Amatir tidak hanya memberikan informasi pada saat terjadi

bencana, melainkan harus memiliki porsi yang berimbang dalam penyampaian pesan saat sebelum terjadi bencana, saat terjadi bencana dan sesudah terjadi bencana, disinilah tantangan amatir radio untuk dapat memberikan edukasi kepada masyarakat. Dalam mengimplementasikan peran tersebut, tentunya amatir radio tidak bisa bekerja sendirian melainkan dapat berkolaborasi dengan lembaga lainnya misalnya Palang Merah Indonesia yang sudah berpengalaman dalam penanganan situasi kebencanaan, dengan adanya kolaborasi dan sinergisitas Palang Merah Indonesia dengan amatir radio yang tergabung dalam ORARI, maka akan menjawab tantangan keberadaan Radio Amatir dalam penanggulangan bencana, bukan hanya berperan sebagai dukungan komunikasi saja, melainkan juga melakukan edukasi kepada masyarakat melalui komunikasi bencana secara efektif, informative dan komunikatif.

Dari uraian tersebut, maka keberadaan Radio amatir dalam perkembangan peradaban, tentunya tidak hanya berfungsi sebagai alat telekomunikasi semata, maupun sebagai hobby semata, melainkan juga memiliki peranan yang penting dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, dan tidak mengangkat informasi tentang hal-hal yang menakutkan kepada masyarakat, serta memberikan informasi untuk membangun sikap kewaspadaan dalam kehidupan masyarakat pada situasi apapun. Amin. Terima Kasih.

REDAKSI eMag-ORARI

Page 5: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 5Majalah Digital ORARI

SejA

RAh

menuju Medan, Penang dan Singapura) maupun alur barat (lewat Lautan Hindia, menyusuri pantai barat Pulau Sumatra menuju pelabuhan-pelabuhan Padang, Bengkulu sampai ke Batavia), untuk terus ke arah kawasan timur Nusantara. Sampai tahun 1913 stasiun-stasiun lain dibangun dan dioperasikan di Weltevreden, Situbondo, Kupang dan Ambon, dengan cakupan yang meliputi hampir seluruh kawasan Nusantara.

Stasiun radio pemancar, penerima dan relay kemudian di bangun di pinggiran kota Bandung, yaitu di Dayeuhkolot (pemancar), Rancaekek (penerima) dan Malabar (stasiun relay). Bahkan untuk ukuran sekarang, stasiun relay di kaki Gng. Malabar (persisnya di Pengalengan) tersebut termasuk ukuran “mega-project”, dengan beberapa buah perangkat arc transmitter berkekuatan 200 dan 2400 kW. Menjelang dasawarsa 20-an itu

“Kilas Balik Dunia Radio di Indonesia”Pengantar: Suntingan ini merupakan daur ulang dan pengembangan dari artikel yang di tahun 2007 Penyunting siapkan sebagai masukan bagi TIM PENELUSURAN SEJARAH ORARI PUSAT yang sedang menyiapkan penerbitan Buku SEJARAH ORARI, yang hasilnya kemudian didistribusikan kepada para Peserta MUNAS ORARI IX – 2011 di Grand Hotel SAHID di Jakarta [bam].

Periode awal era Radio di Hindia Belanda : Mengikuti kemajuan pesat di bidang telekomunikasi radio di Eropah dan Amerika, Pemerintah Hindia Belanda juga sudah menyadari pentingnya RADIO sebagai sarana penyampaian informasi dan berkomunikasi, baik untuk di dalam negeri maupun dengan negeri “induk”nya di Eropah. Stasiun “kawat oedara” (radio telegrafi) pertama dibangun di Pulau Weh (teluk Sabang, Aceh, selesai tahun 1911), tentunya dengan mempertimbangkan bahwa Sabang adalah pintu masuk ke perairan Hindia Belanda bagi kapal-kapal yang datang dari Eropah, baik melalui alur timur (masuk ke Selat Malaka,

Page 6: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 20216Majalah Digital ORARI

komunikasi antara Nederland dengan Hindia Belanda hanya mengandalkan saluran kabel laut yang melintasi Teluk Aden yang dikuasai oleh Inggris. Timbul kekhawatiran Belanda atas keandalan dan keselamatan jaringan kabel tersebut, mengingat Inggris adalah musuh Jerman dalam PD-I, sedangkan Belanda sendiri ingin bersikap netral. Karenanya Belanda kemudian membangun beberapa stasiun Relay, antara lain di Srilangka, Sumatra, Malabar dan beberapa tempat lagi. Transmisi antara kedua negeri pada saat itu menggunakan rentang frekuensi rendah (LF, low frequency: 42.5 KHz) atau gelombang panjang (LW, long wave: 6100 mtr), karenanya diperlukan lahan berhektar- hektar untuk membentang antena seperti yang sampai sekarang masih bisa dilacak bekas-bekasnya di sekitar pinggiran kota Bandung itu.

Komunikasi ini cukup bersejarah karena selain komunikasi langsung jarak jauh (DX) yang pertama antara kedua negeri yang dilakukan di gelombang pendek, juga membuktikan ramalan mereka berdua bahwa pancaran di gelombang pendek jauh lebih efisien ketimbang pancaran di gelombang panjang ataupun medium. [Walaupun sehari-hari berurusan dengan pancaran di gelombang panjang, pada tahun 1916 de Groot mendapatkan gelar Doktor dengan judicium Cum laude dari TH Delft berkat disertasinya tentang kemungkinan komunikasi langsung di gelombang pendek antara kedua negeri, sedangkan Koomans (tahun 1934 diangkat jadi Profesor di TH Delft juga) dikenal sebagai salah satu pionir dengan berbagai eksperimen pancaran radio-telefoni di band HF yang ditekuninya sejak tahun 1908]

Beentangan antena di lereng kaki gunung Malabar (bandingkan bentangnnya dengan luas area kompleks yang nyaris cuma berbentuk sebuah dot di pojok kiri bawah

Gedung stasiun relay Malabar (kiri), dan Plaket yang terpasang di dindingnya

Page 7: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 7Majalah Digital ORARI

Radio Siaran (broadcast) di zaman Hindia Belanda Seperti disebut di depan jaringan stasiun relay di Sri Lanka dan Pengalengan tersebut dimaksudkan oleh Dinas PTT (Pos Telepon dan Telegraf) sebagai tulang punggung bagi jaringan telekomunikasi dengan radio telegrafi (dan kemudian menyusul untuk radiotelefoni juga) antara negeri Belanda dengan Hindia Belanda. Mengikuti perkembangan di bidang radio siaran (broadcast) di negeri Belanda pada masa pasca PD-I, di samping stasiun-stasiun broadcast untuk jangkauan domestik, timbul juga keinginan beberapa fihak untuk menyelenggarakan siaran yang ditujukan ke negeri- negeri jajahan Belanda di seberang lautan. Di Eindhoven (kota kedudukan Kantor Pusat Perusahaan PHILIPS), dilakukan berbagai eksperimen untuk dapat memancarkan siaran secara langsung ke arah timur

(maksudnya ke tanah jajahan mereka yang terletak di arah timur, yaitu Hindia Belanda).

Menyusuli hasil-hasil positif ini maka direncanakanlah untuk mendirikan Stasiun Radio yang menyelenggarakan siaran secara teratur. Yang paling berkepentingan dalam hal ini tentu saja perusahaan Philips, yang melihat terbukanya pasaran di Hindia Belanda bagi perangkat pemancar dan penerima radio produksinya; yang kemudian diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain yang juga mempunyai kepentingan di Hindia Belanda seperti NHM (Nederlandsch Handel Maatschappij/ Perusahaan Dagang Belanda), Rubber Cultuur Maatschappij/ Perusahaan Perkebunan Karet) dan lain-lain.

Pada tanggal 18 Juni 1927 berdirilah PHOHI (Philips Omroep Holland-Indië), yang menyelenggarakan siaran-siarannya dari Huizen. Kota ini dipilih

Page 8: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 20218Majalah Digital ORARI

dengan pertimbangan bahwa sistim antena untuk transmisi radio jangkauan jarak jauh (DX) memerlukan grounding yang baik, dan kondisi tanah di Huizen dianggap sangat sesuai untuk keperluan tersebut. Di Hindia Belanda sendiri segera sesudah beroperasinya stasiun relay di Malabar mulai bermunculan kelompok-kelompok pendengar baik dari orang-orang Belanda yang tinggal di sini maupun dari lingkungan Boemipoetra sendiri. Dari hanya sekedar kelompok pendengar, lama kelamaan timbul keinginan untuk mendirikan stasiun radio siaran sendiri, yang tentunya bisa diisi dengan programa (acara) yang lebih sesuai dengan kondisi di negeri ini.

Di kota-kota besar, mereka ini mendirikan perkoempoelan (kelompok) radio siaran yang pada umumnya beranggotakan tidak lebih dari beberapa ratus orang, yang secara patungan (bersama-sama) mengumpulkan dana untuk membiayai siaran-siaran mereka.

Kelompok-kelompok radio ini bergabung dalam Bond van Nederlands-Indische Radio Verenigingen/Perserikatan Perkoempoelan Radio Hindia Belanda.

Salah satu kelompok yang terbesar adalah BRV (De Bataviaasche Radio Vereniging/Perkoempoelan Radio Batavia) yang berdiri pada tanggal 16 Juni 1925 di Weltevreden (Jakarta Pusat sekarang). BRV mengudara dari studio-nya di Hotel Des Indes (sekarang kompleks Duta Merlin di Jl. Gajahmada), dengan siaran lokal (stadzender) pada gelombang 157.89 mtr dan “programa nasional” (archipelzender) pada gelombang 61.66 mtr. Kalau BRV diawaki warga Belanda, radio siaran pertama yang diawaki Boemipoetra adalah SRV (Solosche Radio Vereniging), yang mulai mengudara pada tanggal 1 April 1933 di Solo.

Demikianlah pada pertengahan dasawarsa 30an itu sudah ada sekitar tigapuluh radio siaran di P. Jawa.

Pada tanggal 12 MAret 1927 A.S. de Groot, PK1PK seorang amatir radio dari Bandung dalam QSO-nya dengan sesama amatir radio S. Van Viegen (Callsign tidak ttercatat) dari kuningan (CIrebon) melaporkan telah menerima dengan baik pancaran (berupa suara penyiar dan music) dari stasiun percobaan PCJJ di Laboratorium Fisika Philips Eindhoven yang memancar di gelombang pendek 30.2 mtr(+/- 10 MHz).

Op 1 Juni Van Dot Jaar spark de koningin via deze zender tot het volk in Nederlands indie demikian dilaporkan oleh koran koran setempat

dalam meliput event bersejarah siaran langsung dari Negeri Belanda ke Hindia Belanda tersebut

Kisah sukses dengan pancaran di gelombang pendek tersebut kemudian disusul pada tanggal 1 Juni tahun

itu juga dimana Ratu Belanda dengan duduk di depan mikrofon bisa menyapa rakyatnya di HIndia Beanda

Page 9: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 9Majalah Digital ORARI

Walaupun siaran-siaran radio partikeliran (istilah “swasta niaga” tentunya belum dikenal) ini secara resmi tidak diizinkan, namun diam-diam tampaknya fihak Pemerintah membiarkan saja sepanjang siaran mereka tidak bertentangan dengan kebijakan pemerintah kolonial, dalam arti tidak melakukan propaganda politik maupun propaganda keagamaan. Persyaratan lain adalah siarannya harus sejalan dengan apa yang dikehendaki masyarakat, dan apa yang dikehendaki masyarakat itulah yang ditetapkan oleh Directeur van Verkeer en Waterstaat, fihak otoritas pada zaman itu.

(Catatan: Dalam jajaran pemerintah Hindia Belanda tidak ada jabatan Menteri, yang ada adalah Direktur, yang setingkat dengan jabatan Menteri pada umumnya. Urusan radio (baik untuk komunikasi maupun siaran) berada di bawah Directeur van Verkeer en Waterstaat/Direktur Perhubungan dan Perairan). Keinginan Pemerintah Hindia Belanda untuk mempunyai jaringan penyiaran sendiri akhirnya tersalur dengan berdirinya NIROM (Nederlands Indische Radio Omroep Maatschappi/Maskapai Radio Penyiaran Hindia Belanda). yang stasiun pertamanya mengudara pada 1 April 1934 dengan pemancar berkekuatan 1 kW dari Tanjung Priok. Siaran reguler baru dimulai pada bulan September 1934, dan setahun kemudian stasiun NIROM sudah berdiri dan siarannya bisa ditangkap di seluruh pulau Jawa.

Radio Amatir di zaman Hindia Belanda:Semangat kebangsaan yang kuat di kalangan Boemipoetra di akhir dasawarsa 20-an men- dorong beberapa orang untuk merintis terbentuknya sebuah organisasi amatir radio bagi

warga Boemipoetra. Di tahun 1933 berdirilah NIVIRA (Nederlandsch Indische Vereniging voor Internationaal Radio Amateurisme), yang merupakan organisasi amatir radio yang pertama bagi bangsa Indonesia, walaupun sebelumnya memang sudah ada organisasi yang sama, tetapi khusus bagi mereka yang berkebangsaan Belanda atau yang disamakan.

Walaupun pada awalnya sebagian besar anggota NIVIRA adalah karyawan dan teknisi Jawatan PTT (Pos, Telepon dan Telegrap), organisasi ini tidak menutup diri bagi masyarakat biasa yang bukan pegawai PTT. Tercatat ada beberapa nama perintis kegiatan radio amatir di Indonesia yang pertama kali mendapatkan lisensinya di era NIVIRA ini, a.l. Rubin Kain PK1RK (terakhir YB1KW), B. Zulkarnain (kemudian YBØAU), dan Gunawan PK1GA (terakhir YBØBD). Ketiga beliau tersebut sudah lama SK/Silent key (meninggal), masing-masing di tahun 1981, 1984 dan 1982.

Usia NIVIRA cukup pendek, berdiri tahun 1933 sampai akhirnya harus ditutup tahun 1943 waktu bala tentara Jepang masuk dan memerintahkan untuk menutup semua stasiun radio yang ada, sehingga selama pendudukan Jepang praktis semua kegiatan radio amatir terbungkam adanya. Baru pasca Proklamasi walaupun secara diam-diam beberapa orang Amatir Radio tersebut kemudian muncul kembali, bahkan ada di antaranya yang ikut aktip dalam “membidani” kelahiran PARI (Persatoean Amatir Radio Indonesia) yang dapat dianggap sebagai cikal bakal bagi terbentuknya ORARI (Organisasi Amatir Radio Indonesia) di tahun 1968.

Page 10: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 202110Majalah Digital ORARI

Callsign bagi Amatir Radio di Hindia Belanda.Di seluruh dunia dimana pemerintah setempat melegalkan kegiatan Radio Amatir maka fihak otoritas akan menerbitkan CALLSIGN (Tanda Panggil) bagi Amatir Radio yang telah memenuhi persyaratan untuk mendapatkannya.

Callsign terdiri dari Prefix, Call Area dan Suffix, yang dapat diterangkan sebagai berikut: 1. Prefix: Pada zaman Hindia Belanda

dulu Prefix yang dialokasikan untuk Indonesia adalah PK, yang mengikuti Prefix untuk Negeri Belanda dan koloninya: PAA – PIZ The Netherlands PJA – PJZ The Netherlands Antilles PKA-POZ The Netherlands East Indies (Hindia Belanda) PPA –PYZ Brazil PZA – PZZ Suriname Prefix tersebut tetap berlaku sampai sekarang walaupun negeri-negeri tersebut sudah sejak lama MERDEKA dari penjajahan/kolonisasi Negeri Belanda.

2. Call area berupa angka 1 s/d 6.3. Suffix yang terdiri dari 1-2 huruf, yang

merupakan identitas pribadi yang melekat kepada penyandang callsign tersebut.

Gambar-gambar di atas adalah contoh QSL-cards (kartu – biasanya seukuran kartu pos biasa – yang dipertukarkan di antara sesama Amatir Radio untuk mengkonfirmasikan terjadinya QSO/kontak radio di antara keduanya) dari zaman Hindia Belanda. Yang kelihatan agak berbeda dengan QSL-cards era ORARI adalah call area 5 yang di zaman itu dipakai di Borneo/Kalimantan, call area 6 yang mencakup dari Sulawesi sampai Nieuw Guinea/ Papua, yang berarti mengcover call areas 7, 8 dan 9 sekarang. Kemudian yang juga menarik dari era itu adalah dipakainya prefix JZ, yang pasca 1968 dipakai di lingkungan CB-ers/RAPI/KRAP

ERA PD-II :Perang Dunia (PD) II yang melanda

daratan Eropa sangat besar dampaknya kepada kondisi kehidupan di Hindia Belanda, terlebih-lebih sejak tanggal 10 Mei 1940 setelah kerajaan Belanda di serbu dan diduduki tentara Nazi Jerman. Masyarakat Belanda di Hindia Belanda seolah “kehilangan induk”, terutama sesudah Radio Hilversum dan PHOHI dibungkam oleh tentara Nazi.

Suasana ketidak pastian ini diperburuk setelah menjelang akhir tahun 1941

Page 11: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 11Majalah Digital ORARI

Radio Tokyo mulai melancarkan aksi propaganda dengan membawakan siaran yang bertujuan mengambil hati bangsa Indonesia dengan memutar lagu-lagu daerah dari segenap pelosok negeri. Mereka bahkan memulai siarannya dengan memperdengarkan Indonesia Raya. Mereka selalu menekankan bahwa Nippon adalah saudara tua rakyat Indonesia, dan pelan- pelan mulai menanamkan doktrin Asia Timur Raya, yaitu kemakmuran Asia timur di bawah kepemimpinan Tenno Heika (Kaisar Jepang).

Menyusul hancurnya pangkalan AL Amerika Serikat di Pearl Harbor oleh serbuan armada tempur Jepang pada 8 Desember 1941, propaganda Radio Tokyo segera di counter oleh pemerintah Hindia Belanda dengan memberikan peringatan tentang kemungkinan penyusupan dinas intel Jepang dan sekutu-sekutunya di antara masyarakat. Untuk meng-counter siaran Radio Tokyo yang memberitakan suksesnya gerakan pasukan Angkatan Laut dan Angkatan Darat Jepang ke arah selatan, lewat corong radio diberitakan kekejaman bala tentara Jepang dalam memperlakukan rakyat di negeri-negeri yang sudah ditaklukkannya.

Perang propaganda lewat radio ini berakhir (dengan kemenangan di fihak Jepang) setelah pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia (diwakili Gubernur Jendral Tjarda van Starkenborgh Stachouwer) menyerah tanpa syarat kepada tentara Jepang pada tanggal 9 Maret 1942. Pada sore hari tanggal 5 Maret 1942 (empat hari sebelum menyerah) pemerintah colonial mengumumkan lewat radio bahwa Batavia dinyatakan sebagai kota terbuka. Dengan pengumuman ini diharapkan

tentara Jepang yang masuk ke Batavia tidak melakukan pengerusakan dan kekerasan baik terhadap sarana perkotaan maupun penduduknya.

Sore hari itu sebenarnya tentara Jepang di bawah pimpinan Letnan Jenderal Hitoshimamura sudah mendarat di Banten. Pergerakan tentara Jepang yang masuk lewat Banten, Tangerang, terus sampai ke Pesing di sebelah barat Batavia tetap dipantau dan disiarkan oleh radio BRV, yang sampai saat terakhir (Batavia jatuh) tidak sempat dihancurkan/dirusak oleh para operatornya (cara yang lazim dilakukan dalam upaya menyelamatkan sesuatu untuk tidak sampai jatuh ke tangan dan digunakan oleh musuh).

Pemancar BRV kemudian disita oleh tentara Jepang, untuk kemudian diperbaiki dan diperkuat untuk dipergunakan sebagai alat propaganda mereka. Di lain fihak, para pejuang kita berusaha mengumpulkan sisa-sisa pemancar yang dapat diselamatkan, memperbaiki atau merakitnya kembali dan diam-diam terus melakukan siaran-siaran kontra propaganda secara clandestine (radio gelap).

HOSO KANRI KYOKU (Pusat Jawatan Radio) :Di bidang radio dan telekomunikasi, hal pertama yang dilakukan tentara pendudukan Jepang adalah memerintahkan penutupan semua radio siaran dan menyerahkan peralatannya kepada tentara pendudukan. PPRK (Perserikatan Perkoempoelan Radio Ketimoeran) dibubarkan, dan sebagai gantinya tentara Jepang membentuk wadah baru yang diberi nama HOSO KANRI KYOKU (Pusat Jawatan Radio).

Page 12: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 202112Majalah Digital ORARI

Sebenarnya bagi pengelola radio-radio siaran tinggal ada dua pilihan: tetap bisa siaran, tetapi hanya merelay siaran Radio Tokyo atau menyiarkan berita-berita yang dikeluarkan oleh Domei (Dinas Penerangan tentara pendudukan), atau bubar, atau bagi yang masih ada nyali berarti diam-diam menyelamatkan perangkat siarannya untuk dipakai memancar sebagai stasiun radio gelap seperti disebutkan di atas. Stasiun radio yang jatuh ke tangan tentara Jepang langsung dialih fungsikan sebagai radio propaganda di bawah pengontrolan militer. Berita yang disiarkan selalu mengenai kemajuan tentara Jepang di medan pertempuran.

Untuk lebih mencapai sasaran, pada tiap perempatan jalan di kota-kota seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Purwokerto dll. dipasang pesawat radio (penerima) yang dihubungkan dengan alat pengeras suara, agar siarannya bisa didengar juga oleh masyarakat umum yang tidak mempunyai radio. Pemberangusan terhadap kebebasan berkomunikasi seperti ini dilanjutkan tentara pendudukan Jepang dengan mendirikan HODOHAN, Badan Sensor yang pekerjaan utamanya adalah mendata kepemilikan radio di masyarakat dan melakukan penyegelan sehingga radio tersebut hanya bisa menerima siaran dari Radio Tokyo (dan stasiun-stasiun relainya), atau stasiun-stasiun yang sepenuhnya di bawah kontrol pengawasan ketat bala tentara Dai Nippon.

Penyiar Dan Teknisi PribumiBagaimanapun Pusat Jawatan Radio bentukan Jepang ini harus memperkerjakan tenaga- tenaga pribumi

dalam mengoperasikan stasiun-stasiun radio milik mereka, terutama yang mereka dapatkan sebagai hasil sitaan itu.

Kebanyakan di antara mereka adalah memang bekas pemilik atau karyawan stasiun radio itu sendiri, yang mau bekerja kembali di bawah “penjajah baru” dengan berbagai motivasi. Tentunya ada yang sekedar cari selamat, karena hanya dari situ mereka bisa mendapatkan nafkah di zaman perang yang serba sulit – namun ada pula yang lebih berwawasan untuk menengok kedepan, yang membayangkan bahwa cepat atau lambat kemerdekaan bisa direbut (atau diberikan, kalau menurut versi propaganda Jepang), dan negara Indonesia merdeka nanti akan membutuhkan banyak tenaga dengan keahlian khusus seperti penterjemah, penyiar, markonis, teknisi elektronik, bahkan ahli pemecah sandi.

Program siaran radio yang dianggap tidak ada muatan politik atau membahayakan posisi tentara Jepang, tapi yang justru bisa menjadi alat propaganda diberikan kepada orang Indonesia, antara lain siaran dalam bahasa asing seperti bahasa Belanda, Inggris dan Jerman. Juga program siaran dengan muatan kesenian dan kebudayaan seperti musik keroncong, sandiwara/toneel, ketoprak atau ludruk dan berjenis kesenian rakyat lainnya dipercayakan pengelolaannya kepada pegawai berkebangsaan Indonesia.

Ternyata berbagai pengalaman yang ditimba dalam waktu yang relatip pendek (sekitar 3 tahun, atau seumur jagung) itu kemudian banyak yang bisa dimanfaatkan oleh para pemuda ini dalam ikut berperan untuk mempersiapkan kemerdekaan, seperti

Page 13: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 13Majalah Digital ORARI

saat-saat terjadinya kevakuman menyusul hancurnya Hiroshima dan Nagasaki akibat dijatuhkannya bom atom oleh Amerika yang mengakibatkan Jepang bertekuk lutut dan menyerah kepada tentara Sekutu. Beberapa nama yang di kemudian hari ternyata menonjol perannya di saat-saat peralihan (dan hari-hari pertama era kemerdekaan) di antaranya adalah Herawati Diah, Soerjo Dipoero dan Budiman.

Hari-Hari Terakhir Pendudukan JepangPada zaman di mana semua radio penerima milik penduduk disegel, beruntunglah para pemuda yang bekerja di HOSO KANRI KYOKU itu. Di samping banyak menimba ilmu tentang seluk beluk dunia radio dan penyiaran mereka yang bertugas di bagian monitoring atau para markonis – walaupun dengan mencuri-curi -- dapat mendengarkan radio gelombang pendek (short wave) yang memang dikhususkan untuk transmisi jarak jauh, bahkan antar benua.

Hal ini membuat mereka lebih banyak tahu tentang apa yang terjadi di luar Indonesia ketimbang masyarakat umum di sekitarnya. Dari merekalah diam-diam para pejuang maupun politisi yang sedang bersiap-siap menyongsong datangnya kemerdekaan dapat mengetahui dan mengikuti pergerakan tentara Sekutu, juga jalannya peperangan di Eropa – yang sejak memasuki tahun 1945 memperlihatkan banyak kemunduran atau kekalahan fihak Axis (poros Nazi Hitler di Jerman dan Fasis Mussolini di Italia).

Semua ini tentunya menambah wawasan mereka dalam menyusun strategi perjuangan menuju kemerdekaan. Menjelang pertengahan

tahun 1945, dengan memantau siaran BBC London atau VOA (Voice of Amerika) mereka dapat mengetahui kekalahan demi kekalahan tentara Jepang pada banyak front pertempuran. Puncaknya adalah pada tanggal 14 Agustus 1945 ketika kaisar Jepang, Tenno Heika menyatakan menyerah kepada pihak tentara Sekutu. Adalah pemoeda Sjahrir*) memberitahukan berita tentang menyerahnya Jepang itu kepada Bung Karno dan Bung Hatta setelah mendengar siaran radio gelombang pendek miliknya di Puncak, Jawa Barat.

*) Sjahrir atau Sutan Sjahrir (kemudian di zaman kemerdekaan sempat menjadi Perdana Menteri) adalah adik seorang wartawan bernama Djohan Sjahrurzah yang bekerja pada koran Jepang Tohindo Nippon. Dengan posisi tersebut, dia mempunyai akses ke perangkat dan peralatan radio telegrafi untuk berhubungan langsung dengan Tokyo, termasuk sebuah radio penerima gelombang pendek yang diam- diam dipinjamkannya ke para “pemoeda.

Jasir Tansil - seorang teknisi radio, berhasil memodifikasi radio tersebut, sehingga walaupun juga mengalami penyegelan radio itu masih dapat menerima hampir semua pancaran di gelombang pendek, apakah yang berupa komunikasi telegrafis, telefoni maupun yang berupa siaran (broadcast). Radio inilah yang kemudian dipergunakan Sjahrir untuk mendengar siaran-siaran radio dari luar negeri.

Berita dari Syahrir ini dengan cepat menyebar luas, dan sangat mempengaruhi para pengambil keputusan dalam menentukan

Page 14: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 202114Majalah Digital ORARI

langkah pada hari dan jam-jam terakhir menjelang diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia. Berita tentang kekalahan Jepang ini juga diteruskan melalui beberapa stasiun radio gelap yang saat itu beroperasi dari pinggiran Jakarta. Siaran-siaran radio gelap itu dapat diterima di luar Jawa, antara lain sampai di Payakumbuh (Sumatra Barat).

Detik-Detik Proklamasi;Di jaman pendudukan Jepang itu Gunawan, pemilik bengkel reparasi radio di Jln. Salemba Tengah sering mendapat order dari Badan Sensor Bala Tentara Jepang untuk melakukan penyegelan radio milik masyarakat. Namun demikian, diam-diam disaat senggang Gunawan juga sering berkumpul dengan para pemoeda yang kebanyakan diantaranya adalah mahasiswa Kedokteran dan Hukum Universitas Indonesia di Jl Salemba Raya yang kost di rumah Gunawan dan sekitarnya, yang banyak di antaranya di kemudian hari menjadi tokoh nasional seperti Chairul Saleh.

Suatu hari di bulan Agustus 1945, Gunawan (yang didorong hobby othak-athiknya sebagai penggiat Radio Amatir dari sejak era NIVIRA dengan callsign PK1GA) tergerak untuk membuat sendiri sebuah mikrofon dengan memanfaatkan komponen-komponen bekas seperti bekas magnet dari dinamo lampu sepeda (Berco) dan membran dari aluminium foil bungkus rokok. Setelah ditest untuk meyakinkan bahwa bisa “bunyi”, mikrokofon homemade tersebut dimasukkan ke sebuah kotak aluminium kecil, dan jadilah mikrofon seperti yang bisa dilihat pada foto (kiri) di halaman berikut.

Pagi hari menjelang Proklamasi Kemerdekaan, Bung Hatta minta tolong

pemoeda Soediro (kemudian hari jadi Walikota DKI Jakarta ke 3, periode 1953-1958) untuk mencari sound system yang nantinya digunakan saat upacara pembacaan text Proklamasi.

Soediro (yang kenal dekat dengan Gunawan) lalu mengirim mobil Bung Hatta untuk meminjam sound system milik Gunawan, yang kemudian dengan “dikawal” oleh Soenarto (saudara sepupu Gunawan, yang sekaligus bertindak sebagai operator) dibawa ke tempat kediaman Bung Karno dimana pembacaan text Proklamasi akan dilangsungkan. Tepat jam 10.00 pagi hari Jum’at tanggal 17 Agustus 1945 berlangsunglah upacara bersejarah dibacakannya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di depan rumah Bung Karno di Jln. Pegangsaan Barat 56, Jakarta, seperti yang foto-fotonya sempat diabadikan oleh kakak beradik Alex & Frans Mendur seperti terlihay di bawah ini :

Sesudah pembacaan Proklamasi oleh Bung Karno tersebut memang mikrofon (dan perlengkapan sound system lainnya termasuk tiangnya) dikembalikan kepada Gunawan, namun keberadaan mikrofon tersebut sudah tidak bisa dilacak lagi sesudah pada sekitar Januari 1958 di-pinjam-untuk-tidak-kembali oleh Darmosoegondo, wartawan dan reporter senior RRI yang sebagai anggota rombongan membawanya dalam kunjungan Presiden Sukarno ke Jepang. Adapun tiangnya pada saat penyuntingan ini (mid 2017) masih disimpan oleh keluarga Ir. Gunarso (alm.), salah satu dari putra Gunawan.

Proklamasi kemerdekaan Indonesia tersebut hanya diberitakan singkat di harian Asia Raya, pada keesokan harinya,

Page 15: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 15Majalah Digital ORARI

Sabtu 18 Agustus 1945, TANPA foto karena telah disensor Jepang. Tanggal 1 Oktober 1945, BM Diah dan wartawan-wartawan eks harian Asia Raya merebut percetakan De Unie dan mendirikan Harian Merdeka. Alex Mendur pun pindah ke Harian Merdeka, dan foto bersejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia karya Frans Mendur tersebut baru bisa dipublikasikan pertama kali pada 20 Februari 1946 di halaman muka Harian Merdeka. Setahun setelah kepindahan ke Harian Merdeka, kakak-beradik Alex dan Frans Mendur menggagas pendirian Indonesia Press Photo Service, disingkat IPPHOS. Turut mendirikan biro foto pertama Indonesia tersebut, kakak-beradik Justus dan Frank “Nyong” Umbas, Alex Mamusung, dan Oscar Ganda. IPPHOS berkantor di Jalan Hayam Wuruk Nomor 30, Jakarta, sejak berdiri 2 Oktober 1946 hingga 30 tahun kemudian.

PEMBACAAN TEKS PROKLAMASI DI UDARAPenyebaran proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 di daerah Jakarta dapat dilakukan secara cepat dan segera

menyebar secara luas. Pada hari itu juga, datang penyiar Des Alwi ke Kantor Domei untuk memberitahukan bahwa naskah proklamasi sudah dikumandangkan, tetapi karena tidak ada bukti, mereka yang di Gedung Penyiaran belum berani menyiarkan. Beruntung tidak lama kemudian Waidan B. Palenewen Kepala Bagian Radio dari Kantor Domei menerima teks proklamasi dari seorang wartawan Domei yang bernama Syahruddin.

Ia memerintahkan F. Wuz (seorang markonis) supaya berita proklamasi disiarkan tiga kali berturut-turut. Baru dua kali F. Wuz melaksanakan tugasnya, masuklah orang Jepang (anggota Kenpetai ?) ke ruangan radio sambil marah-marah, sebab mengetahui berita proklamasi telah tersiar ke luar melalui udara. Meskipun kemudian siaran berita proklamasi itu diperintahkan untuk dihentikan, Palenewen malah meminta F. Wuz untuk terus menyiarkan setiap setengah jam sampai pukul 16.00 saat siaran berhenti.

Akibat dari penyiaran tersebut, pimpinan tentara Jepang di Jawa memerintahkan untuk meralat berita dan

Page 16: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 202116Majalah Digital ORARI

menyatakan sebagai kekeliruan. Pada tanggal 20 Agustus 1945 pemancar tersebut disegel oleh Jepang dan para pegawainya dilarang masuk. Sekalipun pemancar di kantor Domei disegel, para pemoeda bersama Jusuf Ronodipuro (seorang pembaca berita di Radio Domei) ternyata berhasil membuat pemancar baru dengan bantuan para teknisi radio seperti Sukarman, Sutamto, Susilahardja, dan Suhandar. Mereka mendirikan pemancar baru di Menteng Raya 31 dengan callsign DJK 1, dan dari sinilah teks proklamasi yang berdurasi sekitar 1.5 menit tersebut akhirnya dapat diudarakan oleh Yusuf Ronodipuro dan Suprapto pada jam 17.30, dan dengan demkian berita proklamasi kemerdekaan dapat disiarkan ke seluruh dunia.

Usaha dan perjuangan para pemuda dalam penyebarluasan berita proklamasi juga dilakukan melalui media pers dan surat selebaran. Hampir seluruh harian di Jawa dalam penerbitannya tanggal 20 Agustus 1945 memuat berita proklamasi kemerdekaan dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Harian Suara Asia di Surabaya merupakan koran pertama yang memuat berita proklamasi. Beberapa tokoh pemuda yang berjuang melalui media pers antara lain B.M. Diah (kemudian jadi Pimpinan Redaksi Harian Merdeka), Sayuti Melik (pemoeda yang mengetik teks Proklamasi), dan Sumanang (pernah menjadi Ketua PWI dan Menteri Perekonomian).

■ RRI (Radio Republik IndonesiaPada tanggal 11 September 1945, hampir sebulan sesudah kapitulasi tentara Jepang Radio Siaran Bala Tentara Jepang di Jalan Merdeka Barat diserahkan oleh Pemerintah Pendudukan Jepang kepada

Pemerintah Republik Indonesia. Peristiwa bersejarah ini kemudian diabadikan dengan menetapkan 11 September sebagai Hari Radio, yang ditandai dengan kelahiran RRI (Radio Republik Indonesia), radio siaran resmi Pemerintah Republik Indonesia. Sebagai pucuk pimpinan RRI duduk Dr. Abdurrachman Saleh (ex VORO) dan Maladi (belakangan pernah menjadi Menteri Penerangan). Di saat-saat kritis bagi eksistensi pemerintahan Republik dan RRI, pada bulan Oktober 1946 di Jakarta muncul siaran dalam bahasa Inggris dari Radio Batavia, yang bekerja di bawah Komando Pemerintahan Peralihan Inggeris.

(Catatan: Menyusul kekalahan Jepang, di bekas jajahan negara-negara Eropah dan Amerika di Asia Tenggara dibentuk SEAC (South East Asia Command/Komando Asia Tenggara), dan untuk bekas Hindia Belanda oleh Pasukan Sekutu/Allied Forces ditunjuk tentara Pasca Perang Inggris sebagai Komando)

Bulan November 1946 didapat kesepakatan antara fihak Belanda (yang membonceng di belakang Tentara Sekutu untuk masuk kembali ke Indonesia) bagi kerjasama antara Radio Batavia dengan RRI, sebuah k erja sama yang oleh Belanda terasa dipaksakan, karena RRI sudah sepenuhnya dikelola dan dioperasikan oleh bangsa Indonesia, sehingga pada bulan Mei 1947 Belanda mendirikan ROIO (Stichting Radio in Overgangstijd/Badan Radio di Masa Peralihan). Siaran ROIO lebih banyak dari dan ditujukan bagi anggota militer Belanda (NICA/Administrasi Sipil Hinda Belanda) yang saat itu kembali hadir di Indonesia dalam rangka apa yang mereka sebut sebagai aksi polisionil.

Dualisme di bidang penyiaran ini berakhir pada bulan Desember 1949

Page 17: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 17Majalah Digital ORARI

dengan berlangsungnya Penyerahan Kedaulatan (mungkin lebih tepat disebut dengan istilah Pengakuan Kedaulatan) dari Pemerintah Kerajaan Belanda kepada Republik Indonesia, dan dengan sendirinya ROIO diserahkan ke RRI Pasca Pengakuan Kedaulatan RRI masih melanjutkan programa siaran dalam bahasa Belanda, tetapi semakin lama semakin berkurang sampai akhirnya pada tahun 1957 terhenti sama sekali saat Presiden Sukarno mengkomandokan Trikora (Tri Komando Rakyat) untuk mengembalikan Nieuw Guinea (Irian Jaya, sekarang Papua) ke pangkuan Ibu Pertiwi.Rujukan dan acknowledgement:

1. Perpustakaan LKBN Antara (TNX to OM Saifudin Sofyan YDØNNX)

2. Laman OM Tomita Prakoso YC1MTT

3. Berbagai catatan/masukan dari OM Gatot Dewanto YE1GD

4. Wawancara maya (dalam beberapa tahap lewat email dan WhatsApp.) Pakde Bam’s dengan Ir. Gunarno (putra dari Gunawan YBØBD/SK)

5. Laman www.yb0ebs dari OM Ben S Samsu YBØEBS/SK

6. Laman www.marnette.home.xs4all.nl

7. Wikipedia 8. Terimakasih kepada OM Stanley

Iskandar YBØAL/SK dan Ibu Lita Suryadi (ex karyawan Philips Indonesia) atas bantuannya dalam proses penerjemahan beberapa dari materi yang aslinya ditulis dalam bahasa Belanda.

REDAKSI eMag-ORARI

Page 18: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 202118Majalah Digital ORARI

Mengenang Mendiang, (aktivis amatir radio)

“Sosok Amatir Radio Segudang Prestasi & Karir Yang Hidupnya Bersahaja”

SOSO

k

Mas Jos – panggilan akrabnya -- sudah menggeluti dunia elektronika, terutama radio dan telekomunikasi sejak usia belasan tahun, selagi masih siswa SMP dan SMA di tahun 60an. Di tahun-tahun awal ‘60an itu mas Jos sudah berani (menurut ukuran zaman itu) mengudara tanpa callsign atau identitas diri apapun, sampai kemudian di tahun tahun 1965 – 1967, berikut ini disampaikan sekilas informasi tentang siapa itu mas Jos?

Mas Jos terdaftar sebagai X2BP pada PARB (Persatuan Amatir Radio Bandung). Seiring dengan langkah-langkah penertiban yang dilakukan fihak otoritas di masa awal kebangkitan Orde Baru, pada kurun waktu 1967 – 1968

dengan kehadiran PARI (Persatuan Amatir Radio Indonesia) sebagai wadah para operator radio komunikasi dua arah (untuk membedakannya dengan mereka yang lebih senang berkecimpung di dunia broadcasting) callsign mas Jos berubah menjadi PK8YAQ (Prefix PK8 merujuk ke wilayah atau daerah Propinsi Jawa Barat).

Di era ORARI Mas Jos menyandang callsign YB1AJ, yang sejak 1972 – karena kepindahan as Jos ke Salatiga – dimutasikan menjadi YB2SV seperti yang kita kenal setidaknya hampir 40 tahun terakhir ini. Kalau di bidang kedokteran yang ditekuninya beliau dikenal sebagai spesialis di bidang Radiologi, di

Nama : dr. Jos Soejoso Soedmo Sp. RadLahir : Semarang 24 April 1944Istri : Dr. Iriana Karim Soejoso - YB2YLAnak : Shinta Winasis S.Si, MM - YD2KSV Rena Widita MS, PhD - YD2LSV Ir. Mia Wimala MS Ir.AlfiDuhitaMM Yosi Nidita S, S,Si

• PendidikanTersier:FK UNPAD, Bandung (MD/GP, 1972)FK UNDIP, Semarang (Radiologist, 1988)

• QTH:Jl. Osamaki 50, Salatiga 50721 - QTH Loc OI52fq

dR.jOS SOejOSO, Yb2SV

Page 19: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 19Majalah Digital ORARI

lingkungan ORARI Mas Jos lebih dikenal sebagai “spesialis” untuk berbagai jabatan di DPP, baik di tingkat Pusat, ORDA maupun Lokal, seperti yang bisa dilihat pada daftar panjang berikut: DPP ORARI Pusat:

1. Tahun 1986–1991, 1991–1996, 2006 – 2011; DPP ORARI Daerah Jateng-DIY:

2. Tahun 1981 – 1985 3. DPP ORARI Daerah Jateng: tahun

1985–1990, 1990–1995, 1995–1999, 1999–2004, 2004–2009, 2009-2014

Sebagai pelengkap pada rekam jejak Mas Jos sebagai “aktivis” radio amatir, waktu bertugas di Timur Tengah Mas Jos tercatat sebagai member pada the United Nations Middle East Amateur Radio Society (1976), demikian juga waktu bertugas di Dilli dan Bacau, Timor Timur - Mas Jos sempat mengudara sebagai YB2SV/9 (1980-1981).

Di “kampung” sendiri OM Jos pernah menjabat sebagai Ketua ORARI Lokal Salatiga (1979 – 1982). Pada scope nasional, kepengurusan ORARI Pusat di bawah Ketua Umum Soewondo YBØAT memberi Mas Jos mandat untuk menjadi Ketua pada Konvensi SEANET (South East Asia Net Convention) di Yogjakarta (1981), sedangkan pada kepengurusan ORARI Pusat di bawah Atmodjo Brotoatmodjo YB2DAN beliau ditunjuk menjadi Liaison Officer untuk IARU (1982 – 1986).

Koleksi Wall paper: Sebagai seorang amatir, hampir semua mode dari CW, voice AM/SSB/FM, EME, SSTV, RTTY, komunikasi satelit sampai dengan Dijimode telah beliau jajal dan akrabi. Demikian juga hampir semua

faset kegiatan radio, beliau jajal dan akrabi

Demikian juga hampir semua faset kegiatan radio amatir seperti SWL-ing, Kontes, DX-ing, Field Day, Ham-est, homebrewing, sampai eyeballing …. sehingga tidak mengherankan kalau koleksi wallpaper beliau dipenuhi dengan Award, Diploma, Sertifikat, Piagam dan sebagainya dari nyaris seluruh dunia bisa diamati sepertinya periode akhir dekade 70 sampai 80an merupakan kulminasi dari kegiatan Award hunting (perburuan Award) yang beliau lakukan: antara lain memperoleh penghargaan: OKINAWA (1975), DIPLOMA ARI (1975), FLANDERS FIELDS (1977), DIPLOMA DX (1977), WAC (1977), WPX (1977), WORKED THE BRITISH COMMONWEALTH (1977), OHH (1977), NKDXC (1977), IARU Region 1 (1977), AJD (1977), WAJA (1977), JERUSALEM (1977), WAS (1978), DXCC (1978). Di samping berbagai Award/Sertifikat/Diploma di atas berbagai kontes bergengsi yang beliau sempat ikuti (dan menang) adalah IARU Radiosport Championship: Zone Winner dengan 50 Multiplier, 1000 QSO (1976), Zone Winner (1977), Zone Winner (1978), 250 QSO (1980), ARRL DX CONTEST: First Place COUNTRY WINNER di tahun 1980 dan 1982. CQ DXWW CONTEST: COUNTRY AND ZONE WINNER (1977).

Penghargaan yang diperoleh mendiang Mas Jos antara lain :a. Dari LAPAN: atas keberberhasilan

dalam melakukan Tracking Telemetry roket LAPAN yang diluncurkan dari STASPRO Pameungpeuk Jawa Barat (2-3 Desember 1982).

b. Dari MENPARPOSTEL: atas prestasi dalam Membangun & Mengembangkan ORGANISASI (09

Page 20: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 202120Majalah Digital ORARI

Juli 1987) Dalam kaitannya dengan SEANET, yang sangat membanggakan beliau adalah keberhasilannya mengibarkan bendera ORARI (dan Merah Putih) di beberapa kali Konvensi SEANET, dengan menyabet Top Scorer pada SEANET WORLDWIDE CONTEST selama beberapa tahun berturut-turut: Kuala Lumpur (1975), Bangkok (1977), Singapore (1978), Penang (2x masing-masing pada tahun 1979 dan 1984) dan Jogjakarta (1981),. Kemenangan berturut-turut selama beberapa tahun sejak 1975 itu akhirnya dipuncaki dengan mendapatkan sebuah Trophy ”yang besar sekali” untuk katagori Overall Champion, yang diterimanya pada SEANET Convention di Singapore (1983).

Karir & Profesi: Sepertinya perjalanan karir profesional OM Jos selalu berjalan seiring dengan malang melintangnya di dunia radio amatir. Karir profesionalnya diawali sebagai Asisten Dosen pada jurusan Fisiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung (1968-1974).

Pada masa-masa itu juga (1972) dr. Jos bergabung ke JanKes TNI/AD (sekarang DIRKESAD = Direktorat Kesehatan TNI Angkatan Darat) dengan pangkat Letnan Satu, yang membawanya ke penugasan sebagai Kepala Biro pada Detasemen Medik TNI/AD di Salatiga. Pada saat terjadi konflik militer di Timur Tengah dr. Jos bertugas mendampingi Kontingen Garuda di bawah koordinasi UNEF (the United Nation Emergency Force di wilayah Suez, kota Ismailia, gurun Sinai serta Rumah Sakit Ma’adi di Kairo, Mesir dan RS Hadassah di Jerusalem.

Pada saat penugasan di Timur Tengah (1976) inilah OM Jos WKG PORT(ABLE) sebagai YB2SV/4U di Ras Sudr (Sinai, wilayah Israel) dan sebagai YB2SV/SU di Suez dan Ismailia (wilayah Mesir).

4U/YB2SV menggunakan radio Yaesu FT-101B, kebanyakan dari atas jeep utility UNEF dengan menggunakan antena Dipole. Contact stations di tanah air antara lain YBØCJ, YBØRS, YBØNZ, YB1HR, YB2AU, YB2AG, YB2CR, YB2CU, YB2MW dan YB2VE.

Stasiun2 tersebut mendapat “izin khusus” dari Hankam dan Detelri untuk menyelenggarakan “3rd party traffic” yang memungkinkan personil Pasukan Garuda yang bertugas di UNEF berkomunikasi lewat band amatir dengan keluarganya di tanah air (mirip

Page 21: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 21Majalah Digital ORARI

MARS/Military Auxiliary Radio System yang disponsori Dept. Hankam-nya AS). Kenangan dari tugas di Timur Tengah ini adalah QSO dengan Raja Hussein JY1 dari Jordania. Di samping pernah diundang untuk eyeball di istana beliau, atas ucapan selamat yang disampaikannya pada Hari Ulang Tahun ke 42 Sang Raja pada 1 Februari 1978 Mas Jos dapat menambahkan HIS MAJESTY KING HUSSEIN OF JORDAN JY1 Award pada koleksi wallpapernya.

Sebagai Dokter Tentara, dr. Jos mendapatkan kenaikan pangkat berturut-turut sebagai Kapten (1978), disusul sebagai Mayor (1985), Letnan Kolonel (1991), dan terakhir sebagai Kolonel (1998) – yang dijalaninya sampai akhirnya pensiun di tahun 1999. Selama kurun waktu tersebut, karir pak Dokter sebagai profesional di bidang medis juga selalu mengalami peningkatan. Sesudah menamatkan kursus Keluarga Berencana tingkat Nasional (1975), pak Dokter menjadi Komandan/Kepala RS TNI/AD di Dili (1980), kemudian sebagai Karo KESKUREHAB (Kepala Biro Kesehatan Kuratif dan Rehabilitatif) pada Komando Medis TNI/AD Jawa Tengah (1981). Setelah selama 4 tahun mengikuti dan menamatkan pendidikan spesialisasi di bidang Radiologi di Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro di Semarang (1984 – 1988), selama setahun dr. Jos bertugas sebagai Kepala Bagian Radiologi di Rumah Sakit Dr. A.K. Gani di Palembang (1988 – 1989).

Melengkapi ilmunya di bidang Radiologi, dr. Jos mengikuti Asean Radiology course di Singapore (1986) dan Kursus Ultrasonography di Jakarta (1987) Pindah dari Palembang dr. Jos kemudian menjabat sebagai Kepala Tim

Rekruitmen Radiologi di AKABRI (Darat) di Magelang (1990 – 1999), dan selama di situ beliau sempat mengikuti kursus di bidang Interventional Radiology di National University Hospital, Singapore (1991).

Jabatan terakhir beliau adalah sebagai Kepala Departemen Radiologi RS TNI/AD Dr.Soedjono di Magelang (1988 – 1999). Selepas masa pensiunnya, sampai hari-hari terakhirnya beliau masih tetap mengamalkan ilmunya sebagai Senior Radiology Specialist di Rumah Sakit yang sama.

Atas pengabdiannya kepada Negara dr. Jos pernah menerima medali Satya lencana Shanti Darma, United Nations Medal, Satya Lencana Seroja, serta Satya Lencana Kesetiaan 8 – 16 – 24 tahun.

Kegiatan lain : Di bidang organisasi, disamping di

ORARI beliau juga aktip di beberapa organisasi profesi seperti IDI (Ikatan Dokter Indonesia), PDSRI (Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi) dan seabrek organisasi hobbiist maupun profesi lainnya .

Menghadap Panggilan Sang Khaliq :Namun sosok yang hidupnya

bersahaja dengan segudang prestasi maupun karir maupun kegiatannya yang di dekasikan untuk kemanusian dan kemajuan radio amatir di Indonesia, maupun di masyarakat International ini, pada akhirnya tak mampu melawan takdir di panggil sang Khaliq, pada hari Rabu 20 Juni 2012 di kampong halamannya di Salatiga, Jawa Tengah, semoga jasa dan keteladanan Kolonel (Purn) dr Jos Sujoso Sudomo, dapat menginspirasi generasi sekarang dan di masa mendatang. Amin.

REDAKSI eMag-ORARI

Page 22: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 202122Majalah Digital ORARI

Proses pembuatan semua Balun tersebut adalah sama. Agar rekan-rekan dapat membuat Balun sendiri dan memasangnya pada antenna yang sudah dipersiapkannya, maka dengan memakai Balun, diperoleh beberapa kelebihan yaitu :1. Performance antena Dipole dapat ditingkatkan.2. Mengurangi TVI ( Interferensi keTelevisi ).3. Mengurangi unbalance current.4. Mengurangi radiasi yang tidak diinginkan.

Balun selain berguna untuk menghubungkan antenna yang balance dengan feeder line (kabel coax ) yang unbalance, juga sekaligus berguna untuk menyesuaikan impedansi antara antenna dan feeder line, macam-macam ukuran Balun; Ada Balun 1: 1, ada Balun 1 : 4, Balun 1 : 6, Balun 1 : 9 , Balun 1 : 12 dan sebagainya, untuk itu perlu kami jelaskan mengenai balun sesuai ukurannya sebagai berikut :1. Balun 1 : 1 digunakan jika impedansi antenna sama persis dengan impedansi

feeder line. Balun 1 : 1 digunakan untuk antenna Dipole dengan kabel coax berimpedansi 50 Ohm seperti RG-8/U, RG-213, RG-58/U.

2. Balun 1 : 4 dan Balun 1 : 6 digunakan untuk antenna Folded Dipole yang mempunyai impedansi sekitar 300 Ohm jika hendak dihubungkan dengan kabel coax berimpedansi 50 Ohm. Balun 1 : 9 atau Balun 1 : 12 digunakan untuk antenna Windom atau antenna jenis lain yang mempunyai impedansi sekitar 450 Ohm – 600 Ohm jika hendak dihubungkan dengan kabel coax berimpedansi 50 Ohm.

Dengan Balun yang mempunyai perbandingan yang tepat, antenna apapun pada prinsipnya bisa dihubungkan ke kabel feeder ( coax ) kita sehingga matching bisa dicapai dengan lebih baik.

Balun bisa dibuat dari bermacam-macam material, seperti dari kabel coax, toroid,batang ferrite ( yang biasa kita temui pada Radio MW ) dan material-material lain. Yang paling mudah adalah membuat Balun dari batang ferrite atau Toroid.

Berikut ini Penulis akan menguraikan cara membuat Balun dari batang Ferrite. Perbandingan impedansi pada Input dan Output Balun adalah sama dengan perbandingan kwadrat jumlah lilitan Input dengan kwadrat jumlah lilitan Output, dengan rumusan sebagai berikut :

ZInput : ZOutput = ( N1 )2 : ( N2 )2

“Membuat Sendiri Balun

Ditulis oleh : Ridwan Lesmana YBØPE

Murah Meriah”ARtI

kel

Page 23: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 23Majalah Digital ORARI

Keterangan :a. Untuk lilitan Input N1 bisa diambil 6 – 10 lilit, sedangkan untuk lilitan N2 harus

kita hitung berapa jumlah lilitan yang dibutuhkan untuk membuat Balun yang diinginkan.

b. Kawat yang dipergunakan untuk membuat Balun adalah kawat email atau kawat berisolasi seperti NYA, Diameter kawat cukup 1 mm untuk TX berdaya sampai 150 Watt dan diameter kawat 1,5 mm cukup untuk menghandle daya sampai 500 Watt. Untuk TX berdaya 2000 Watt agar memakai diameter kawat yang lebih besar, misalnya 2mm. Makin besar diameter kawat e-mail, makin sulit untuk digulung.

Pada artikel ini, Penulis akan menjelaskan cara-cara membuat Balun 1 : 1 secara detail. Untuk Balun 1 : 4 sebenarnya hampir sama pembuatannya. Perbedaannya hanya terletak pada wiring Balun tersebut.

Gambar : Balun 1:1

Bahan –bahan yang dibutuhkan untuk membuat Balun 1 : 1 adalah sbb :1. Potongan pipa PVC diameter 1 ¼ inch sepanjang 15 – 18 cm.2. Dop PVC diameter 1 ¼ inch sebanyak 2 buah.3. 1 buah Batang ferrite panjang 10 cm.4. Kawat e-mail atau NYA diameter 1,5 mm panjang sekitar 2 meter.5. 1 buah Socket SO-239.6. 4 buah Baut + Mur ukuran 3 mm panjang 10 mm untuk socket SO-239.7. 2 buah kabel skun ukuran 2 mm untuk ujung kawat e-mail.8. 2 buah Baut + Double Mur ukuran 5mm panjang 20 mm untuk output Balun.

Usahakan Stainless. Steel.9. 1 Buah Baut berbentuk Huk + Mur ukuran 4 mm untuk cantelan Balun (jika

diperlukan ).10. 1 set Lem Araldit warna merah (quick setting ).

Page 24: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 202124Majalah Digital ORARI

Perhatikan bahwa pada batang Ferrite akan terdapat 3 lilitan yang digulung secara bersama-sama. Akan sangat membantu jika ketiga ujung kawat diberi tape (perhatikan gambar di bawah ini) :

Jika setiap kawat mempunyai 8 lilitan, dan katakanlah ujung atas kawat pertama disebut a dan ujung bawahnya disebut a1, kemudian ujung atas kawat kedua disebut b dan ujung bawahnya disebut b1, lalu ujung atas kawat ketiga disebut c dan ujung bawahnya disebut c1, maka jika kita hubungkan a1 dengan b (sebagai GROUND pada socket SO-239 ) dan ujung b1 dengan c, akan kita peroleh sebuah Balun 1 : 1 dimana :• INPUT dari kabel coax dihubungkan pada ujung c1 (bagian tengah socket SO-239)

dan GROUNDnya dihubungkan ke pertemuan ujung a1dan b.• OUTPUT BALUN diambil dari ujung a dan pertemuan ujung b1 dengan ujung c.• Kalau kita perhatikan Gambar skema Balun 1 : 1, maka :• Jumlah lilitan N1 pada INPUT BALUN adalah 16 lilitan (8 lilitan + 8 lilitan), • Jumlah lilitan N2 pada OUTPUT BALUN adalah juga 16 lilitan (8 lilitan + 8 lilitan).

Mohon perhatikan gambar di bawah ini , keterangannya ada di atas:

Page 25: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 25Majalah Digital ORARI

Dari Rumus sebelumnya, maka perbandingan impedansi antara INPUT BALUN dan OUTPUT BALUN akan menjadi :

ZInput : ZOutput = ( N1 )2 : ( N2 )2 = ( 16 )2 : ( 16 )2 = 1 : 1

Cara membuat Balun1. Mula-mula ambil kawat e-mail diameter 1 – 1,5 mm.2. Potong menjadi 3 buah kawat, masing masing sekitar 60 cm, kemudian pegang

bersama-sama secara berdekatan dan sejajar. Sisakan sekitar 10 cm untuk sambungan.

3. Ambil 1 buah Batang Ferrite, kemudian secara bersamaan belitkan ketiga kawat e-mail tsb pada batang ferrite dengan kencang.- Lanjutkan sampai 6 – 10 lilitan. Dalam contoh gambar, Penulis membuat dengan 8 lilitan.

4. Biarkan sisa kawat e-mail untuk sambungan.5. Ambil ARALDIT warna merah yang akan mengeras dalam waktu 5 menit setelah

dicampur.6. Campurkan kira-kira 5 pijitan ARALDIT warna putih dengan 5 pijitan warna merah.

Aduk sampai rata dengan pengaduk yang disiapkan.7. Oleskan campuran ARALDIT tsb pada lilitan kawat dan permukaan batang Ferrite

sampai seluruh permukaan tertutup lem ARALDIT. Putar-putar batang ferrite dengan tangan sekitar 5 menit dan tunggu sehingga lem mengering.

8. Ambil 1 buah Dop PVC ukuran 1 ¼ inch.9. Buat lubang ditengahnya untuk socket SO-239.10. Buat juga 4 lubang baut diameter 3 mm untuk baut pemegang socket SO-239.11. Bentuk lilitan kawat e-mail pada batang Ferrite dengan menghubungkan ujung a1

dengan ujung b dan ujung b1 dengan ujung c.12. Kemudian, pada ujung kawat e-mail yang akan menjadi OUT Balun yang balance,

pasangkan kabel skun.13. Ambil pipa PVC panjang 15 cm, kemudian buat lubang dengan diameter 5 mm

dibagian kiri dan kanan pipa PVC tsb. Lubang ini akan kita jadikan OUTPUT BALUN dan ujung antenna akan dihubungkan ke titik ini.

14. Dari arah dalam pipa PVC, masukkan 1 buah baut 4mm panjang 20 mm ke masing-masing lubang yang sudah dibuat. Beri mur dibagian luar PVC untuk memegang baut tsb.

15. Beri lem PVC pada bagian bawah pipa PVC dan bagian dalam Dop PVC yang sudah berisi Balun setengah jadi.

16. Secara hati-hati, masukkan Balun setengah jadi kedalam pipa PVC dari bagian bawah. Pastikan agar kedua

17. kabel skun terjepit oleh baut 4 mm yang sudah kita siapkan.18. Tunggu sampai lem PVC mongering.19. Kencangkan mur 4 mm agar kabel skun terjepit dengan sempurna.

Page 26: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 202126Majalah Digital ORARI

20. Pasang Huk + Mur ukuran 4 mm pada center Dop PVC bagian atas untuk cantelan Balun. Jika antenna dipasang secara flat top, maka Huk + Mur tsb tidak diperlukan.

21. Beri lem PVC pada bagian atas pipa PVC dan pada bagian dalam Dop PVC.22. Satukan kedua bagian tsb dan tunggu sampai lem PVC mengering.23. Tambahkan masing-masing 1 buah Mur 4 mm untuk koneksi dengan ujung

antenna.24. Balun 1 : 1 Anda kini sudah siap untuk digunakan.25. Hasilnya akan seperti gambar dibawah ini.

Tulisan ini bersumber dari :• ARRL Antenna Handbook dari tahun ke tahun• Web site Talino IZ7ATH• eQSP Edisi Bulan Juni 2012

Page 27: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 27Majalah Digital ORARI

I.Pendahuluan :Bagi kebanyakan rekan sesama pengguna frekuensi, judul artikel ini barangkali terasa janggal, karena adagium yang lazim terdengar di antara mereka yang bekerja di band HF adalah: “bentangkan antena sepanjang dan setinggi mungkin, agar dapat menjangkau jarak sejauh mungkin!” Adalah kenyataan bahwa di YB-land ini memang belum lazim untuk memanfaatkan band HF untuk menjalin komunikasi jarak dekat dan sedang, taruhlah dalam radius 0-400 Km dari asal pancaran (yang bisa diandaikan misalnya sebagai TKP dari terjadinya bencana); karena untuk cakupan dengan jarak segitu umumnya rekans lebih mengandalkan pancaran di band V/UHF, apalagi kalau di area yang hendak dicakup sudah tersedia jaringan repeaters. Tulisan ini akan mengulas tentang pemanfaatan transmisi NVIS (Near Vertical Incidence Skywave) di band HF, yang setahu penulis selama ini masih kurang dimanfaatkan secara “sengaja dan maksimal” oleh rekans amatir di sini, walaupun dalam praktek sehari-hari banyak yang secara tidak sadar telah melakukannya. Di samping memperkenalkan konsep HF/NVIS, tulisan ini juga dimaksudkan sebagai pengingat (reminder) bagi sesama rekan Amatir Radio dan Penulis sendiri akan tugas utama seorang Amatir Radio, yakni sebagai pelaksana dukungan komunikasi radio dan penyampaian berita pada saat terjadi marabahaya, bencana alam serta penyelamatan jiwa manusia dan harta benda, serta sebagai cadangan nasional di bidang telekomunikasi.

II. Kenapa harus NVIS? Pada saat terjadi bencana, di mana BESAR KEMUNGKINAN nyaris semua infrastruktur di bidang telekomunikasi setempat lumpuh, ada beberapa kelebihan dari penggunaan transmisi HF/NVIS yang menjadikannya sebagai salah satu alternatif yang bisa dilakukan seorang atau sekelompok “insan” Radio dalam upaya mengembalikan fungsi komunikasi di dan dari kawasan yang sedang ditimpa bencana:• INDEPENDENT (karena) TIDAK tergantung pada keberadaan infrastuktur

telekomunikasi yang disediakan fihak lain seperti jaringan repeater dan/atau koneksi Internet.

“Transmisi HF/NVIS sebagai back-up pada KomDar/EmComm (untuk cakupan jarak dekat dan sedang di band HF)”

h.bAmbAng SOetRISnO, Yb1kO

Page 28: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 202128Majalah Digital ORARI

• Kemudahan OPERASIONAL: ramah LOKASI, dapat dioperasikan dari berbagai jenis contour dan topografi tanah, mis. : tanah datar/persawahan, bekas landasan terbang yang ditinggalkan/tak dapat digunakan karena bencana, area berbukit-bukit, hutan lebat, pegunungan kapur, lembah, pantai, kawasan rawa-rawa dsb. Juga karena tidak memerlukan tiang/mast yang tinggi maka instalasi dan operasi nya mudah dan bisa ditangani operatornya sendiri, tanpa harus mengandalkan bantuan orang lain.

• Kelebihan TEKNIS/Technical Advantages: 1. Teoritis tidak akan ada SKIP-zone 2. Relatif bebas fading/QSB 3. Less QRN sehingga relatif lebih bebas derau/noise, terutama man made noise

yang kebanyakan berpolarisasi vertical. 4. Less QRM (relatif lebih bebas interfence dari sumber sinyal yang berada di luar

area cakupan, terutama dari pancaran dengan low elevation angle). 5. Butir 3 dan 4 berarti S/N (signal-to-noise) ratio yang lebih baik6. Meningkatnya S/N ratio memungkinkan dipakainya Rig/XCVR dengan Power

kecil = less Power, yang berarti penghematan enerji. 7. Less Power (6) = less complicated = LESS costly initial investment.

Moda propagasi di band HF • Free Space = LOS (Line of sight) • Ground Wave: mengikuti garis lengkungan Bumi • Pancaran Ionosfer.

1. Long Distance (DX) Sky Wave

2. NVIS (Near Vertical Incidence Sky Wave)

Page 29: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 29Majalah Digital ORARI

atau kalau dalam gambar yang teramat disederhanakan kedua pancaran ionosferik tersebut di atas dapat dilihat seperti pada gambar berikut:

III. NVIS/Near-Vertical Incidence Skywave Sebutan NVIS Merujuk kepada pancaran radio di band HF, yang memancar dengan sudut pancaran (Take off atau Elevation Angle) yang nyaris tegak lurus (= near vertical), sehingga sinyal yang dipantulkan lapisan ionosfir jatuh kembali ke area yang berjarak sekitar 0-400 Km dari asal pancaran. Dalam praktek sehari- hari, tergantung frekuensi atau band yang dipakai sering terjadi pada jam-jam tertentu jarak segitu tidak bisa diliput dengan baik karena adanya SKIP ZONE: area yang terlalu jauh untuk rambatan ground wave, tetapi belum cukup jauh atau masih terlalu dekat untuk menerima pantulan sky wave dari ionosfir.

IV. Sejarahnya: NVIS sudah dipakai sebagai backbone (tulang punggung) sistim komunikasi pasukan Nazi Jerman (yang memang mengandalkan komunikasi taktis di band HF) pada tahun-tahun menjelang dan selama Perang Dunia (PD)-II. Pasca PD-II tehnik NVIS kemudian diadopsi dan dikembangkan oleh militer Uni Soviet dengan sebutan Zenith Radiation. Dengan kondisi geografis wilayah Uni Soviet (dan Blok Timur waktu itu) yang begitu luas -- membentang dari pantai Atlantik di barat sampai ke pantai Pasifik di timur -- komunikasi di band HF menjadi satu-satunya pilihan bagi sistim komunikasi mereka, baik di masa damai (jaringan pemerintahan) maupun di saat-saat ada clash militer (termasuk di era Perang Dingin sampai tahun 80-an). Di fihak lain, AS dan sekutunya (blok Barat) menggunakan HF/NVIS ini pada D-Day 6/6-1944 di Normandia, yang menandai awal serangan balik fihak Sekutu terhadap Nazi Jerman, tapi kemudian karena terlena dengan kemajuan di bidang komunikasi satelit (Satcomm) di dasawarsa 60-70an, fihak barat terutama AS seakan melupakan potensi sistim komunikasi di band HF untuk aplikasi militer , dan baru tergerak untuk memanfaatkan NVIS di saat Perang Vietnam hampir berakhir (paruh kedua dasawarsa 70- an), sesudah melakukan serangkaian uji coba di wilayah Vietnam dan Thailand. Adalah Lt Col David M. Fiedler dari US Army Signal Corps yang di tahun 80-an gigih memperjuangkan (advocating) agar HF/NVIS dimasukkan dalam doktrin dan pelatihan bagi pelaku sistim komunikasi militer AS, … otherwise tactical commanders will be tied to LOS/line-of-sight communications and area system, which will not respond adequately to high-mobility battle situation.

Page 30: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 202130Majalah Digital ORARI

V. HF/NVIS di lingkungan Amatir radio: Awal dekade 90-an YL Patricia Gibbons WA6UBE (SK) dengan serangkaian eksperimen dan ujicoba yang kebanyakan dilakukannya dengan menggunakan perangkat alkom dem-deman/dump/surplus dari Signal Corps/PHB AS gigih sekali meng-sosialisasikan NVIS di lingkungan amatir, tetapi yang kemudian boleh disebut resmi memperkenalkan NVIS ke lingkungan ARRL adalah Mayor Edward J. Farmer (di lingkungan amatir lebih dikenal sebagai Ed Farmer AA6ZM, penyandang gelar Master di bidang Fisika dari California State University, pemegang 4 patent di bidang industrial control & communication systems terutama untuk aplikasi di bidang eksplorasi minyak dan gas) .

Lewat artikelnya di majalah QST edisi January 1995, untuk akhirnya mendunia karena pelanggan QST tersebar di seantero pelosok negara-negara anggota IARU/International Amateur Radio Union.

Di Indonesia QST edisi January 1995 tersebut tentunya beredar juga, tetapi karena dalam bahasa Inggris maka penyebaran dan pemahamannya bisa dibilang mandeg di tangan para pembaca atau pelanggannya saja, sehingga pengetahuan tentang kiat NVIS ini “resminya” baru diperkenalkan oleh Wyn Purwinto AB2QV di depan para peserta Temu Kangen Lintas Generasi dan Sarasehan Tehnis Murnajati 2006, yang diselenggarakan atas kerjasama ORARI Lokal-Lokal Gresik, Surabaya Selatan, Sidoarjo Baru dan Malang pada bulan Juli 2006 di Diklat DepKes di Murnajati, Lawang, Jawa Timur.

VI. Parameter keberhasilan pancaran NVIS Tergantung jarak yang hendak dicapai, tingkat keberhasilan dan efisiensi sebuah jaringan komunikasi radio selalu merupakan perpaduan antara pilihan yang tepat atas tiga faktor: Power Output (Po), pilihan Frekuensi dan Elevation (Take off) angle (untuk faktor ketiga ini ada yang menyebutkan sebagai Ketinggian Antena). Dalam ber-NVIS, faktor yang paling menentukan adalah Elevation Angle atau Sudut Pancaran, dan karena Sudut Pancaran ini antara lain juga ditentukan oleh tinggi rendahnya posisi Feedpoint antena, maka syah- syah saja kalau ada yang lantas menyebutkan bahwa

Page 31: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 31Majalah Digital ORARI

tinggi rendahnya bentangan antenalah yang merupakan salah satu faktor penentu tersebut.1. ELEVATION ANGLE: Untuk mencakup liputan dalam radius 0 - 400 Km dari asal

pancaran yang diperlukan adalah antena dengan Sudut Pancaran yang tinggi (High Elevation Angle), nyaris mendekati 900 . Pengertian High Elevation angle dapat dianalogikan dengan apa yang terjadi kalau seseorang menyemprotkan (lewat slang) air ke langit-langit (plafond) kamar. Bertambah rendah sudut kemiringan semprotan, bertambah jauh pula jatuhnya air yang dipantulkan (oleh) langit-langit; sedangkan kalau slang diarahkan nyaris tegak lurus ke atas maka air akan dipantulkan kembali tidak jauh dari asal semprotan itu sendiri.

2. POWER OUTPUT/LEVEL: karena jarak yang harus di”jangkau” (dari titik asal pancaran sampai ke titik pantul di ionosfir) relatif lebih dekat (ketimbang jarak yang harus dijangkau sinyal dengan sudut pancaran rendah), maka Power Level yang diperlukan untuk ber-NVIS relatif juga lebih kecil (ketimbang Power untuk sinyal dengan “perjalanan” yang lebih jauh). Dalam praktek, untuk ber-NVIS Power Output sekitar 50 watt dianggap sudah cukup, malah untuk komunikasi taktis/tactical (yang juga meliput jarak dekat & sedang) perangkat alkom yang tersedia di pasaran (baik untuk keperluan militer maupun sipil seperti patroli hutan, kegiatan eksplorasi di ladangladang minyak) kebanyakan cukup dengan output 20 watt saja (misalnya transceiver militer -- terutama dalam bentuk man/backpack -- seperti AN/PRC-74, PRC 1099A, Barret 2040, QMac HF90M, Codan 2110M (yang terakhir ini dipakai sebagai perangkat tactical standard di lingkungan NATO), berbagai versi manpack lawas dari Racal, Thomson CSF, Harris dsb., sedangkan di lingkungan amatir dikenal Tentec Argonout V dan SGC 2020.

3. FREQUENCY: Untuk pemakaian di lingkungan militer, maritim, dinas pemerintahan maupun komersial dipakai rentang frekuensi 2- 10 MHz. Biasanya dipakai 2 frekuensi: frekuensi tinggi untuk pemakaian di siang hari dan frekuensi rendah untuk malam hari, atau bila diperlukan komunikasi 24 jam PENUH maka diperlukan satu frekuensi tambahan sebagai frekuensi transisi. Frekuensi persisnya ditentukan lewat prediksi MUF (Maximum Usable Frequency) dan/atau (terutama di lingkungan militer) prediksi ALE (Automatic Link Establihment), yang selalu berubah sesuai dengan musim, siklus bintik/noda matahari, jam (time of the day) serta berbagai fenomena alam lainnya. Untuk lingkungan amatir radio, hanya ada 2 band yang berada pada rentang frekuensi 2 – 10 MHz tersebut, karenanya hanya tersedia pilihan di band 40m untuk siang hari dan 80m untuk malam hari. Sebenarnya ada band yang ideal sebagai band transisi (katakanlah di pagi hari, saat band 80m sudah mulai tertutup tetapi 40m belum sepenuhnya terbuka, atau kondisi sebaliknya di sore hari), yaitu band 60m/5 MHz. Pada rig buatan pabrik, baik dari khazanah YAECOMALWOOD (YAEsu-iCOM-ALinco-KenWOOD) maupun dari pabrikan Amerika (seperti TenTec dan Elecraft) keluaran tahun-tahun terakhir, band 60m sudah ter-install pada produk mereka, walaupun pada beberapa merk hanya tersedia sebagai opsi, yang baru dipasang jika diminta saja, karena di beberapa negara di wilayah IARU (International Amateur Radio Union) Region

Page 32: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 202132Majalah Digital ORARI

I dan II ada Regulator setempat yang sudah memberikan persetujuan untuk penggunaannya walaupun sifatnya masih sangat terbatas (misalnya on sharing basis, rentang frekuensi yang sempit, channelized, hanya untuk eksperimen dan sebagainya). Sebagai anggota IARURegion III, di Indonesia band 60m MASIH BELUM BOLEH dipakai karena masih harus menunggu ratifikasi oleh DPR-RI atas keputusan IARU Reg. III Conference (Bali, Oktober 2015) dan WRC-2015 (Geneva, November 2015 - lihat kopasan di bawah). Namun kemudian ada kesepakatan bahwa ketentuan-ketentuan yang sangat teknis diserahkan ke Kementerian Teknis, termasuk diantaranya ratifikasi keputusan WRC-2015 tersebut yang langsung disepakati dalam bentuk revisi pada TASFRI (Tabel Alokasi Spektrum Freuensi Radio Idonesia). Hal ini yang kemudian dikerjakan oleh Titon Dutono YB3PET (saat penyuntingan ini masih menjabat sebagai IARU Region 3 Monitoring System Coordinator), dan sudah diselesaikannya sebelum beliau balik ke Surabaya pada Januari 2017 lalu (setelah 8 tahun bertugas sebagai staf regulator telekomunikasi di kantor KemKomInfo), sehingga pada saat penyuntingan ini Revisi TASFRI tersebut tinggal menunggu ditanda tangani oleh Menteri KomInfo saja (update 23 Februari 2017).

World Radiocommunication Conference 2015 Outcomes The ITU World Radiocommunication Conference recently (November 2015) held in Geneva Switzerland has resulted in modified Radio Regulations that will become an international treaty in January 2017. Dale Hughes VK1DSH, who chaired a key working group, said there was a lot of interest in the new amateur service secondary allocation at 5 MHz. The amateur service gained 5351.5-5366.5 kHz with regional power limits of 15 watts to 25 Watts measured in effective isotropic radiated power (EIRP). It wasn’t easy as, in the beginning; there was a strong push for no such allocation from countries such as Russia, the RCC (which is a grouping of some former Soviet Union states), France, Iran and joining them later were Romania, Japan, Korea, Egypt and one African country. After lengthy talks a 15 kHz wide allocation with a power limit began to emerge. Although the opposition slowly changed, it was not until very late in the process that the final no-change position was withdrawn.

Page 33: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 33Majalah Digital ORARI

VII. Pengguna NVIS Di samping untuk komunikasi taktis di lingkungan militer dan instansi pemerintah di tempat terpencil (remote areas) dengan prasarana telekomunikasi yang terbatas, sekitar 1-2 dasawarsa belakangan ini komunikasi HF/NVIS berkembang pesat sebagai penunjang/back up bagi Komunikasi Darurat atau EmComm/Emergency Communication, yaitu komunikasi di saat dan dari lokasi bencana. Pelaku EmComm bisa berasal dari organisasi manapun, seperti di AS dicontohkan operator bisa dari Red Cross, Salvation Army, satuan-satuan militer, NGO/LSM dan tentunya amatir radio (ARES/RACES), EmComm di Indonesia Sesuai dengan kondisi geografis dan sistim pemerintahan di Indonesia, EmComm dapat dipakai untuk cakupan (coverage): 1. LOKAL – tingkat Kabupaten kebawah 2. REGIONAL – ke ibukota Propinsi 3. NASIONAL – ke Pusat (kadang-kadang saja, lebih bersifat untuk laporan ketimbang operasional taktis dan koordinatip seperti pada butir 1 dan 2). Dalam kondisi NORMAL, kebutuhan akan komunikasi REGULER di suatu daerah lazimnya dilayani oleh:

• Jaringan Telepon Publik/PSTN • Jaringan seluler/GSM • Jaringan V/UHF (dengan Repeaters)• Telepon Satelit (mis.: Byru, Inmarsat) • Internet based: FB Messenger, WhatsApp, Skype, Telegram, Echolink, e/i-QSO,

APRS • VSAT/very small aperture terminal dari TELKOM.

Namun dalam kondisi (terjadi) BENCANA, sering ditemui bahwa sebagian besar prasarana dasar komunikasi reguler tersebut lumpuh: badai, gempa bumi, tanah longsor dan tsunami bisa me- roboh/lumpuh-kan bukan saja menara BTS, V/UHF repeaters, tiang dan menara listrik tegangan rendah, menengah dan tinggi, sentral telepon dan bentangan kawat/kabel telepon, gedung pusat komunikasi, bahkan setasiun bumi atau tiang dan antena parabola dari sistim komunikasi satelit --- dan seperti yang di alami di belahan bumi manapun, dalam keadaan seperti ini maka komunikasi berbasis HF akan kembali menjadi pilihan. Dalam berbagai kasus bencana, bantuan darurat misalnya bahan makanan, pakaian, obat-obatan atau lojistik lainnya, tenaga medis dan para medis, para relawan (seperti satgas CORE, TAGANA, berbagai LSM) dan sebagainya biasanya begitu datang akan terkonsentrasi di tingkat Kabupaten atau Kecamatan saja. Dari ibukota Kabupaten/Kecamatan ke lokasi bencana jaraknya masih bisa bervariasi dalam hitungan puluhan sampai ratusan kilometer …. dan di sinilah -- dalam kondisi lumpuh atau belum pulihnya sarana komunikasi reguler – komunikasi berbasis HF/NVIS bisa berperan sebagai penyedia layanan komunikasi, terutama di bidang koordinasi dan penyaluran lojistik.

VIII. KONFIGURASI HF/NVIS SET-UP Merujuk kepada sifat (nature) dari bencana yang dihadapi (misalnya gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, tanah longsor, angin topan, banjir dsb.), maka prasarana perangkat alkom bagi KomDar/EmComm harus bisa memenuhi persyaratan berikut:

Page 34: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 202134Majalah Digital ORARI

• Ringan dan kompak sehingga mudah diangkat dan dipindahkan (easily deployable/movable and transportable).

• Praktis ( = mudah instalasi dan operasinya) • Handal (reliable) • Dapat dioperasikan 24 jam• Hemat Enerji

Konfigurasi dasar sebuah siskom untuk ber-HF/NVIS

• TRANSCEIVER LOW-band HF/SSB Multibander, setidaknya duo-bander (80/40m), 12-13.8 VDC, Po 20-50 watt. Dari awal harus diantisipasi terjadinya power breakdown di lapangan, sehingga disamping Catu daya (Power Supply), perlu disiapkan juga Genset kapasitas 500-750 VA; atau idealnya Solar Panel @ 50- 100 watt yang dilengkapi terminal untuk meng-charge sediaan batere kering/aki (MF Type) setidaknya 2 bh @ 50Ah.

• ATU (Antenna Tuning Unit): optional, untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan pada antena yang dibawa dari rumah, atau harus membuat antena baru di lapangan. Salah satu jenis ATU yang direkomendasikan adalah Zee-matcher (baik bikinan pabrik seperti misalnya Emtech atau LDG, ataupun yang bikinan sendiri), yang mempunyai terminal untuk keluaran unbalance (coaxial) DAN balance (misalnya open wire atau kabel Twinlead TV ataupun yang bikinan sendiri)

• SISTIM ANTENA, yang terdiri dari:1. Antena untuk pancaran NVIS 2. Saltran (saluran transmisi/Transmission Line) 3. Tiang atau Mast III.1 - Antena untuk NVIS Antena untuk dibawa ke lapangan

harus memenuhi persyaratan sbb. :• Polarisasi HORIZONTAL • Sudut elevasi TINGGI Antena NVIS yang paling sederhana adalah sebuah

(atau dua buah untuk mengcover 2 band) DIPOLE 1/2λ biasa yang dinaikkan dengan posisi feedpoint pada ketinggian 0.2 – 0.1λ. Untuk mengurangi ground losses serta pengaruh dari pancaran ground wave maka kalau bisa (kondisi lapangan memungkinkan) bentangkan sebuah Reflektor sepanjang 1.05x panjang elemen yang dipasang 0.15λ di bawah bentangan antena.

Page 35: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 35Majalah Digital ORARI

IX. SALTRAN/saluran transmisi Dari segi kepraktisan seyogyanya digunakan antena yang memakai kabel coax 50 ohm (Type RG-58 dan variantnya) sebagai saltrannya, namun dalam sikon yang memerlukan antena yang bekerja multiband dapat dipertimbangkan juga penggunaan balanced feeder atau open wire baik yang buatan pabrik seperti 300 ohm Super Low Loss TV TwinLead type 15-1175 dari Radio Shack (pabriknya sudah tutup, tapi mungkin masih bisa didapat penggantinya yang ex Jepun atau Cina), atau 450 ohm window- type Ladder line dari berbagai suppliers, ataupun yang bikinan sendiri.

X. TIANG/MAST Seyogyanya yang terbuat dari material NON conductive seperti pipa PVC atau joran pancing Fibreglass. Karena tidak perlu terlalu tinggi (cukup ketinggian 4-5 mtr untuk band 40m) maka seyogyanya SELALU disiapkan di base -- dalam bentuk teleskopis dengan ukuran 1-1,5 mtr per section -- supaya mudah dibawa-bawa setiap saat diperlukan.

CONTOH berjenis antena untuk ber-NVIS Di lingkungan militer umumnya dipakai antena AS-2599 GR, tactical antenna yang dipakai satuan-satuan Signal Corps (PHB) Angkatan Bersenjata AS baik dalam penugasan di dalam maupun di luar negeri. Antena ini juga merupakan antena standard yang digunakan untuk ber-NVIS di lingkungan NATO/North Atlantic Treaty Organization AS-2599 GR berbentuk dua buah Dipole yang masing-masing bekerja pada Low dan High Frequency (pada gambar di halaman berikut disebutkan sebagai LONG dan SHORT wires) di sepanjang rentang frekuensi 2 – 30 Mhz. Kedua Doublet (sebutan bagi Dipole yang tidak dibuat untuk resonan di frekuensi tertentu) yang dipasang dalam konfigurasi Inverted Vee tersebut dibentang tegak lurus satu sama lain, membentang ke empat jurusan, sehingga sekaligus berfungsi sebagai guy-wires bagi tiang/mast-nya. Kedua doublet diumpan jadi satu dengan kabel coaxial yang menghubungkannya dengan ATU sebelum tersambung ke XCVR. AS-2599 GR (termasuk mast-nya) dikemas dalam sebuah tas kanvas yang bisa digulung, sehingga praktis untuk diselipkan dalam ransel tempat unit manpack tactical transceiver-nya.

Page 36: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 202136Majalah Digital ORARI

Yang susah untuk dibiksen atau dijiplak oleh average homebrewers di sini adalah konstruksi tiang/mast- nya, yang dalam keadaan extended (yang dilakukan dengan menyekrupkan masing-masing section saling sambung-menyambung dari bawah ke atas) sekali gus juga berfungsi sebagai COAXIAL FEEDLINE (!!!), Typical AS-2599/GR installation.

Sehingga upaya maksimal yang bisa dilakukan adalah dengan menyontek CARA KERJA dari skema antena ini seperti yang bisa diamati pada gambar berikut:

Skema AS-2259/GR: 1 (atau 2) buah DIPOLE (atau Inverted Vee) – disebut sebagai Long dan Short wire -- dengan feedpoint pada ketinggian 0.1-0.2λ

XI. Alternatif lain: Beberapa tahun belakangan Penyunting mengamati bahwa antena EFHW/end fed half wave baik yang versi monobander (40m) maupun yang duo bander (misalnya di 60/40m) MUNGKIN dapat digunakan sebagai antena alternatif (yang relatif lebih mudah instalasinya). EFHW relatif mudah untuk dibiksen, yang agak susah (tapi bukan berarti TIDAK MUNGKIN) adalah mencari toroid FT 140-43, komponen untuk merakit 1:50 - 64 Matching transformer-nya.

Page 37: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 37Majalah Digital ORARI

Keterangan Gambar:1. Gambar di atas (kiri) adalah konfigurasi EFHW versi Multibander 40-20-10m, yang

terdiri dari kawat NYAF (serabut) 1.5 mm (atau kabel speaker jenis Monster 2x50) sepanjang 10.1 mtr sebagai radiator 1/4λ untuk 40m; + trap 34 μH dan pigtail sepanjang 1.85 mtr (untuk “menggenapkan” panjang total elemen sebagai half wave (1/2λ) radiator untuk 40m)

2. Gambar kanan adalah 1:50-64 Matching Transformer (atas) untuk menurunkan impedansi TINGGI pada Feedpoint ke impedansi 50-70 ohm pada keluaran Transceiver dan trap 34 μH (bawah).

3. 1:50-64 Matching transformer dibuat dari 2x 7 lilit kawat 0.8 – 1 mm pada Toroid FT 140-43, sedangkan trap 34 μH dibuat dari 90-100 lilitan rapat (close wound) kawat 0.8 mm pada koker PVC dia. 19 mm (Penyunting pakai potongan counduit merk Clipsal)

Catatan: dengan power rating komponen-komponen seperti disebutkan dalam Keterangan Gambar di atas maka antena EFHW ini memang hanya tibang pas untuk digunakan ber-NVIS dengan menggunakan rig yang bekerja QRP, QRP+ (20 watt PEP) dan barefoot (nir-thèklèk), dan JANGAN sekali-kali digunakan untuk WKG QRO kalau tidak mau toroid dan trap-nya meleyot kepanasan (dan SWR-nya ‘ngejeplak naik).

Yang salah kaprah … adalah anggapan (persepsi) bahwa NVIS = investasi baru yang relatif HARUS

mahal !!! Persepsi salah ini berkembang dari beredarnya foto-foto mereka yang ber-NVIS dengan kendaraan 4WD/ four wheel drive (berpenggerak roda empat) yang dilengkapi dengan whip antenna yang ketholang- tholang di depan ataupun di belakang mobil mereka. Rig yang di-install di kendaraan mereka juga rig jenis berkelas dari khazanah YAECOMALWOOD yang disebut di depan; padahal di lingkungan “bursa on-line” barang-barang bekas (yang biasanya masih SANGAT layak-pakai) masih mudah didapatkan rig lawas yang terbukti keandalannya untuk digunakan di lingkungan yang serba darurat seperti itu seperti Yaesu FT-80C (yang sudah dimodify), Kenwood TS-130S/TS-430S, Icom IC-706 Mk dan sebagainya, ataupun rig JADI (bukan kit) produksi hombrewers lokal seperti serie BITX dari Yoke Kurnia YB3LVK (aslinya berupa Kit, tapi banyak rekan yang bersedia merakit dan

Page 38: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 202138Majalah Digital ORARI

menalanya sampai siap pakai), berbagai rancangan monobander 40m dari Joko Basuki YD1GYL, JJ series dari Oding/Dwie Sepdyanto YD1BEM (bisa ex stock, atas pesanan, atau di Bukalapak), Emprit Haji/H.Amiruddin YC2MAP (atas pesanan), Blekok series dari Indra YD1JJJ (berupa Kits, atas pesanan atau ex-stock yang bisa didapat di saat ada Hamfest di berbagai tempat) dll .

Keterangan gambar : terlihat digunakannya whip antenna yang aslinya berpolarisasi vertikal dengan take off angle yang relatif rendah, yang sebenarnya KURANG COCOK untuk ber-NVIS (yang memerlukan antena dengan polarisasi horizontal dan take off angle yang tinggi).

Keterangan gambar : Contoh rigs besutan anak negeri, baik yang masih prototype (kiri) maupun yang

sudah SIAP PAKAI (kanan)Adagium (lama) yang menyebutkan:

HF = DXke depan tentunya harus dimaknai lebih luas setelah mengkaji kelebihan

komunikasi di band HF di saat terjadinya kelumpuhan (failure) pada jaringan komunikasi reguler seperti disebutkan di bagian awal tulisan ini, sehingga terlahir adagium baru:

HF/NVIS, if else fails …

Page 39: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 39Majalah Digital ORARI

XII. Penutup : What next?Aplikasi HF/NVIS sebagai back-up (cadangan) bagi KomDar/EmComm di Indonesia masih perlu lebih disosialisasikan di lingkungan amatir radio dan pengguna frekuensi lainnya, termasuk juga para penyelenggara, penggiat dan pelaku EmComm lain seperti di lingkungan ORARI, TAGANA/Taruna Siaga Bencana yang dikembangkan Departemen Sosial, unit-unit SAR dari kelompok-kelompok LSM atau kelompok relawan, pecinta alam, penjaga/polisi hutan, Pemda dengan areal rawan bencana dan sebagainya. Juga bagi pengguna dan calon pengguna “serious” perlu dipelajari penggunaan berbagai software Propa- gation Prediction Tool/prediksi propagasi (dan pencarian frekuensi yang sesuai bagi aplikasi NVIS) seperti HFWIN32 (silah selancari www.greg-hand.com/hfwin32.html), VOACAP/ Voice of America Coverage Analysis Program (for HF Propagation Prediction and Ionospheric Communications Analysis), bisa dilihat di www.voacap.com), REC 533 (www.itu.int/rec/R-REC-P.533/en, www.voacap.com/itshfbc-help/rec533- general.html) sebagai sarana penunjang bagi keberhasilan penggunaan kiat HF/NVIS ini.

Refrensi :• + Majalah QST January 1995 serta berbagai literatur ex ARRL lainnya, • + Kliping majalah Army Communicator (untuk artikel dari Lt Col David M.

Fiedler) • + US Army Signal Corps.: NVIS Field Manual 24-18

Page 40: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 202140Majalah Digital ORARI

JAKARTA - Pada bulan September 2021 ini, diperoleh informasi adanya rencana penyelenggaraan Konferensi IARU Region 3, yang di selenggarakan di Bangkok Thailand. Untuk menggali lebih dalam mengenai peran maupun keikusertaan ORARI pada penyelenggaraan konferesi tersebut, eMag ORARI berkesempatan menghubungi Ibu Linda Damayanti YCØIXQ – Bagian Hubungan Luar Negeri ORARI Pusat, melalui telpon selularnya, pada hari Kamis, 16 September 2021. Berikut ini petikan perbincangan eMag ORARI dengan Ibu Linda Damayanti YCØIXQ.

eMag ORARI : Selamat siang, ibu, mohon maaf mengganggu, mohon ijin untuk meminta pendapat ibu mengenai sejauhmana persiapan pelaksanaan event konferensi IARU Regio 3 tersebut, dilaksanakan di mana? kapan dan berapa peserta konferensi IARU Regio 3 tersebut?

Ibu Linda Damayanti YCØIXQ : Ok, Selamat Siang, Mas. Pelaksanaan Konferensi IARU Region 3 akan dilaksanakan dari tanggal 20 sampai 22 September 2021 secara virtual. Mengenai IARU Region perlu saya sampaikan bahwa Di IARU Region 3 sendiri ada

“Peran & Keikusertaan ORARI Pada Penyelenggaraan Konferensi IARU Region 3 di Bangkok Thailand”

lAPO

RAn

utAm

A

Page 41: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 41Majalah Digital ORARI

sekitar 29 organisasi anggota yang mewakili 29 negara dan 18 organisasi anggota telah mendaftar untuk ikut hadir, nah terkait penyelenggaraan konferensi IARU Region 3 Tahun 2021 ini sebagai “Tuan rumah” atau penyelenggaranya adalah RAST, yaitu organisasi amatir radio dari Thailand. Persiapan dari pihak penyelenggara sudah cukup jauh, sedangkan ORARI sebagai peserta, kami sudah menyiapkan tim yang akan hadir yaitu sebagai Head of Delegation, Titon Dutono, YB3PET – Dewan Pakar ORARI Pusat, dan sebagai Observers adalah:1. Sugeng Suprijatna, YBØSGF - Pejabat

Ketua ORARI Pusat2. Suryo Susilo, YBØJTR - Sekretarsi

Jenderal ORARI Pusat3. Linda Choesin Zen, YCØIXQ - HubLu

ORARI Pusat4. Wahyudi Hasbi, YD1PRY – Staf

Khusus ORARI Pusat5. Erdius Zen Chaniago, YBØQA – KaBid

OpTek ORARI Pusat

Menjelang penyelenggaraan Konferensi IARU Region 3 tersebut, tim akan melakukan finalisasi pembahasan tentang tugas masing-masing yang akan hadir di konferensi tersebut dan materi yang perlu mendapat perhatian dari ORARI.

eMag ORARI : Nah, mengenai penyelenggaraan Konferensi IARU tersebut, agenda apa saja yang akan dibahas dalam pelaksanaan konferensi IARU Regio 3 tersebut?

Ibu Linda Damayanti YCØIXQ : Adapun Konferensi ini diadakan setiap 3 tahun. Tugas utama adalah untuk memutuskan kebijakan regional,

menentukan agenda dan anggaran rencana kerja regional dan memilih executive committee yang akan menjalankan urusan yang berkaitan dengan Region 3 untuk tiga tahun mendatang, sedangkan Agenda konferensi tahun ini akan membahas antara lain:I. Penyampaian risalah dari 17th IARU Region 3 Conference

II. Laporan dari:a. Sekretaris IARU R3b. The Chairman of Directors and

Directorsc. Organisasi Anggota

III. Masalah Kebijakan1. IARU Region 3 Policy

a. Membershipb. IARU Region 3 Strategic Plan (jika ada)

2. International/Regional Telecommunication Conferences, Meetings and Events:a. WRC-23b. ITU Radiocommunication sector (ITU-R), APT dan lainnyac. ITU-TELECOM

3. IARU Administrative Council Mattersa. WRC-23b. Future of IARU

4. Harmonization of License Qualification

5. Review and Revision, if any, of the Existing Bandplans

6. Amateur Satellite7. STARS*** (Support for the Amateur

Radio Service in IARU Region 3)8. EMC and Standards9. EMR and Standards10. Region 3 Newsletter and IARU Region

3 Web11. Other Policy Matters

Page 42: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 202142Majalah Digital ORARI

IV. Masalah Operational and Technical1. IARU Monitoring System2. International Beacons3. Data Transmissions and Amateur

Radio4. Amateur Radio Direction Finding

(ARDF)5. Region 3 Award6. Emergency Communication7. Other Operational/Technical

MattersV. Masalah Keuangan IARU Region 3a. AD/ART IARU Region 3 – Proposal

untuk Perubahan, jika adab. Peraturan Umum IARU Region 3 –

Proposal untuk Perubahan, jika adac. Pemilihan Dewan Direksi untuk 3

tahun kedepan

eMag ORARI : Nah sekarang mengenai keikusertaan ORARI di konferensi IARU tersebut, Bagaimana peran ORARI dalam pelaksanaan konferensi IARU Regio 3 tersebut? usulan apa yang akan disampaikan ORARI di konferensi IARU Regio 3 tersebut?Mohon penjelasannya, Bu.

Ibu Linda Damayanti YCØIXQ : Begini, Mas, keberadaan ORARI sudah lama aktif sebagai anggota IARU Region 3, bahkan di dalam kepengurusan IARU Region 3 yang saat ini menjabat sebagai Chairman dari Dewan Direksi adalah Wisnu Widjaja, YBØAZ yang juga merupakan anggota ORARI, namun di konferensi IARU tahun 2021 ini, Beliau telah menyampaikan niatnya untuk tidak mencalonkan diri lagi sebagai pengurus IARU yang akan datang, sedangkan salah satu usulan ORARI adalah mencalonkan seseorang dari anggota ORARI untuk dipilih sebagai salah satu dari 6 Dewan Direksi, adapun

untuk kepengurusan IARU Region 3 pada periode mendatang, Yang diusulkan ORARI adalah Wahyudi Hasbi, YD1PRY. Jika terpilih, maka diharapkan beliau dapat melakukan beberapa hal berikut ini : • Membantu dalam melindungi,

promosi dan pengembangan amatir dan layanan satelit-amatir sesuai kerangka ITU dan mendukung organisasi anggota dalam mencapai tujuan ini di tingkat Nasional

• Mendukung organisasi anggota dalam mengembangkan amatir radio sebagai sumber daya nasional yang berharga.

• Mengembangkan pendekatan yang komprehensif dan kreatif dalam memberikan kelebihan kepada operator amatir radio yang ada maupun yang baru

Walau sudah ada sejumlah organisasi anggota yang menyampaikan dukungan terhadap calon ORARI, persaingan mungkin akan ketat karena sampai saat ini ORARI sudah mendengar ada sekitar 8 (delapan) organisasi yang telah mengajukan calon untuk duduk di Dewan Direksi.

Perlu juga diketahui bahwa saat ini ada beberapa rekan dari ORARI yang juga mempunyai peran di IARU Region 3, antara lain :• Monitoring System Coordinator – DR.

Ir. Titon Dutomo M. Eng, YB3PET• Award Manager – Gjellani J. Sutama,

YB1GJS• Disaster Communication Committee

Chairman - Emir Yudha Amangku, YBØLBT

• Beacon Project Coordinator – Agus Gunarso, YB1LZ

• Band Plan Committee Member – Syarif Hidayat, YB1FWO

Page 43: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 43Majalah Digital ORARI

REDAKSI eMag-ORARI

Dari mereka berlima, hanya Gjellani J. Sutama, YB1GJS yang telah menyampaikan niatnya untuk juga tidak mencalonkan diri lagi untuk periode kepengurusan IARU periode berikutnya. Lainnya diharapkan tetap dapat menjabat setelah diusulkan kembali oleh ORARI dalam konferensi ini, pada konferensi ini, ORARI juga mengajukan proposal untuk perubahan pada AD/ART IARU Region 3. Untuk tujuan harmonisasi dan konsistensi, ORARI mengusulkan agar struktur kepengurusan dan tata cara pemilihan pengurus IARU region 3 disamakan dengan yang saat ini berlaku di IARU Region 1 dan Region 2, Saat ini belum ada bayangan apakah proposal ini dapat diterima oleh organisasi anggota IARU Region 3 lainnya atau tidak,

insyaallah proposal itu dapat diterima oleh anggota peserta Konferensi IARU Region 3, ya kami sangat berharap proposal yang secara garis besar berkaitan dengan problem solving yang dialami oleh para amatir radio baik di Indonesia maupun di Negara-negara anggota IAru Region 3, terima kasih.

eMag ORARI : Baik,ibu, Terima kasih atas kesediaan waktunya untuk berbincang-bincang dengan kami, dan terima kasih juga atas penjelesannya mengenai peran dan keikusertaan ORARI di Konferensi IARU Region 3 tahun 2021 ini, semoga Allah SWT meridhoi keikusertaan ORARI di konferensi IARU Region 3 di Bangkok Thailand. Amin.

Page 44: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 202144Majalah Digital ORARI

Rubrik laporan Utama “Kiprah ORARI di era Digitalisasi, Ciptakan Sistem Komunikasi Inovatif, Aman dan Nyaman”

JAKARTA, Konferensi IARU Region 3 yang diselenggarakan tanggal 20-23 September 2021 di Bangkok Thailand, karena situasi pandemic covid-19 yang masih melanda di Negara-negara anggota IARU Region 3, maka dilaksanakan secara daring.

Di tengah berlangsungnya kegiatan konferesi tersebut, Dubes DR. Hotmangaradja Pandjaitan, YDØHRP, Staf Khusus ORARI Pusat mengunjungi peserta 18th IARU R3 Conference secara daring di Sekretariat ORARI Pusat (21 September 2021), dan usai Delegasi ORARI Pusat memberikan salam

perkenalan dan laporan melalui daring pada forum konferensi IARU R3, ORARI eMag berkesempatan menemui beliau untuk berbincang-bincang mengenai dinamika perkembangan ORARI di era Digital. Beliau mengatakan bahwa Peran ORARI di dunia International harus semakin ditingkatkan baik secara kualitas maupun secara kuantitas, karena tantangan dunia teknologi komunikasi semakin maju dan canggih, sehingga harus dijawab dengan berbagai inovasi yang dapat memajukan eksistensi ORARI di era digital.

“Kemajuan teknologi komunikasi tidak dapat dihindarkan, dan kondisi tersebut telah berdampak pada relasi sosial dalam kehidupan masyarakat, misalnya dalam suatu keluarga, karena teknologi komunikasi yang semakin canggih, maka dapat berakibat hubungan antar anggota keluarga renggang, dan seringkali menimbulkan persoalan psikologis ungkap Dubes DR. Hotmangaradja Pandjaitan, YDØHRP mantan Dubes RI untuk  Prancis, Andorra, Monako dan UNESCO pada tahun 2014 hingga 2019.

Karena itu, lanjutnya, di masa sekarang ini meskipun masyarakat sudah masuk dalam teknologi komunikasi digital, pada realitasnya justru memicu munculnya persoalan yang menyebabkan ketidaknyamanan maupun ketidak-amanan dalam dalam berkomunikasi, ya,

dubeS dR. hOtmAngARAdjA PAndjAItAn, YdØhRP

Page 45: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 45Majalah Digital ORARI

banyak masalah yang ditimbulkan oleh alat komunikasi digital, misalnya adanya rekayasa sosial, eksploitasi kerentanan penyadapan transmisi data orang lain, (misalnya email), dan manipulasi data dengan cara menyiapkan perintah yang tidak dikehendaki ke dalam programer computer, serta dapat menyebabkan seseorang melakukan tindakan kriminal seperti pelecehan dan pemerasan, pencucian uang, dan banyak lagi yang dimanfaatkan untuk melakukan pengrusakan terhadap masalah tatanan kehidupan manusia, dari situasi inilah maka masih terbuka luas bagi eksistensi para amatir radio yang tergabung dalam ORARI untuk senantiasa eksis dengan melakukan inovasi maupun kreatifitas untuk mengembangkan system komunikasi yang aman, nyaman dan bahkan dapat menyelamatkan peradaban manusia dari ancaman teknologi komunikasi digital yang di manfaatkan oleh sekelompok manusia untuk berbuat kejahatan. Ya, saya sangat berharap kepada ORARI untuk melakukan pendekatan, pengenalan dan bahkan rekrutmen dari kalangan

generasi milineal, agar mereka dapat ikut terlibat menggemari alat komunikasi pemancar yang tidak hanya di gunakan untuk sekedar hobby, atau dipergunakan dalam situasi bencana alam, situasi emergency, melainkan juga dapat dijadikan alat komunikasi yang inovatif, aman, nyaman, tanpa hambatan dan dapat di jadikan sebagai alat komunkasi untuk mengedukasi masyarakatpungkas DR. Hotmangaradja Pandjaitan, YDØHRP yang juga seorang purnawirawan Letnan Jenderal TNI-AD, dan merupakan putra dari Pahlawan Revolusi, (Mayjen TNI Anumerta D.I. Pandjaitan). Tanggal 22 Desember 2021 OM Hotma juga mengunjungi Delegasi ORARI yang mengikuti 18th IARU Region Conference secara daring dari Hotel Sotis, Pejompongan, Jakarta. Pada tanggal tersebut diadakan pemilihan untuk Chairman, Direktur dan Pengurus IARU R3 masa bakti 2021-2024, dan Delegasi ORARI berhasil menempatkan seorang Direktur yang kemudian akan menjadi Chairman, serta beberapa Pengurus IARU R3.

Tricahyo eMag-ORARI

Page 46: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 202146Majalah Digital ORARI

“Suksesi Direktur dan Chairman IARU R3 dari, ke,

pada 18 th IARU R3 Conference, 20-23 September 2021”

JAKARTA - Di kalangan masyarakat Internasional, ekstistensi ORARI telah diakui dengan keberhasilan menyelenggarakan berbagai event internasional untuk kegiatan Amatir Radio, antara lain telah beberapa kali dipercaya menjadi tuan rumah Konferensi IARU Region 3 dan Konvensi Amatir Radio Asia Tenggara (SEANET Convention).

Kiprah anggota ORARI di dunia internasional juga sangat diakui dengan terpilihnya Wisnu Widjaja YBØAZ sebagai Chairman IARU Region 3, beserta lima orang anggota ORARI lainnya (YB3PET, YB1GJS, YB2TJV, YD1JZ dan YB1FWO) sebagai Pengurus IARU Region 3 pada IARU Region 3 Conference tahun 2018 lalu di Seoul, Korea Selatan.

Bukan hanya itu saja, pada konferensi IARU Region 3 tahun 2021 di Bangkok Thailand, yang diselenggarakan secara daring, ORARI juga turut aktif ambil bagian dalam konferensi tersebut sebagai peserta yang berhasil dengan gemilang menjalankan strategi proses suksesi dari Wisnu Widjaja YBØAZ sebagai Chairman IARU Region 3 yang enggan dicalonkan kembali karena alasan regenerasi, ke kandidat yang diusung oleh ORARI, yakni Dr. Ing. Wahyudi Hasbi YD1PRY, yang

WISnu WIdjAjA, YBØAZ

WISnu WIdjAjA, YbØAZdR. Ing. WAhYudI hASbI, Yd1PRY

Page 47: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 47Majalah Digital ORARI

terpilih sebagai Chairman of Directors International Amateur Radio Union (IARU) Region 3 untuk periode 2021-2024, mewakili Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) setelah bersaing bersama tujuh kandidat lainnya yang berasal dari organisasi amatir radio Thailand, Malaysia, Jepang, Australia, India, New Zealand dan Korea Selatan. Keputusan ini disampaikan dalam acara IARU R3 Conference 2021 yang digelar secara daring di Thailand pada 20 - 23 September 2021.

Seperti di ketahui bahwa Dr. Ing. Wahyudi Hasbi, YD1PRY adalah seorang plt. Kepala Pusat Teknologi Satelit Organisasi Penerbangan dan Antariksa - BRIN dan juga sekaligus sebagai Staf Khusus di ORARI Pusat sejak Juni 2021 yang diangkat bersama OM Dave Laksono, YDØDAV dan OM Hotmangaradja Pandjaitan, YDØHRP.

Sehari, usai terpilih sebagai Chairman of Directors IARU Region 3, saat dihubungi eMag ORARI, Jumat, 24/9/2021 melalui telepon selulernya, Dr. Ing. Wahyudi Hasbi, YD1PRY mengatakan bahwa dalam tiga tahun ke depan, dirinya bersama anggota direksi dan pengurus IARU Region 3 lainnya akan berupaya agar IARU Region 3 dapat berkontribusi pada perlindungan, promosi, serta kemajuan Amatir Radio dan Amatir Satelit dalam kerangka kerja International Telecommunication Union (ITU) dan mendukung member society dalam mencapai tujuan tersebut di tingkat nasional. IARU Region 3 juga terus mendukung member society di kawasan asia pasifik dalam mengembangkan radio amatir sebagai sumber daya nasional yang berharga.

“Selain itu, IARU Region 3 akan terus

berupaya mengembangkan pendekatan yang komprehensif dan kreatif dalam memberikan manfaat amatir radio, baik bagi operator radio amatir existing maupun yang baru termasuk generasi muda amatir radio. Begitu pun dengan pengembangan & pemanfaatan amatir satelit,” tukas Dr. Ing. Wahyudi Hasbi (YD1PRY) saat dihubungi eMag ORARI, melalui telepon selulernya, Jumat, 24 September 2021.

Saat ini, lanjutnya, Satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI yang juga dikenal dengan IO-86 buatan Indonesia merupakan amatir satelit yang paling banyak digunakan di berbagai negara kawasan ekuator seperti amerika latin maupun ASEAN karena kemudahan penggunaanya. Selain untuk komunikasi amatir radio, satelit ini juga dimanfaatkan untuk komunikasi kebencanaan yang sering terjadi belakangan ini. Pada beberapa kesempatan Voice Repeater satelit LAPAN-A2 diaktifkan untuk

dR. Ing. WAhYudI hASbI, YD1PRY

Page 48: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 202148Majalah Digital ORARI

membantu komunikasi darurat dalam penanganan bencana di Lombok, Palu, Majene, Luwu dan lainnya.

Untuk diketahui, International Amateur Radio Union (IARU) adalah organisasi yang digagas sejak 1921 sejalan dengan berkembangnya teknologi komunikasi radio pada masa itu dan didirikan pada tahun 1925 yang kemudian dibagi dalam 3 region di dunia. Region 3 adalah organisasi amatir radio internasional untuk kawasan Asia Pasifik yang didirikan pada 1968 di Sydney, Australia. IARU Region 3 bertugas memelihara hubungan, berkoordinasi dan bekerja sama dengan IARU AC, IARU Region I dan II untuk kepentingan amatir radio, mempromosikan perjanjian kerja sama antar organisasi amatir radio, persahabatan internasional dan prinsip timbal balik untuk penerbitan lisensi amatir radio di negara-negara Asia Pasifik.

Oleh karena itu, menurut Dr. Ing. Wahyudi Hasbi (YD1PRY), untuk mewujudkan aspirasi dari anggota IARU Region 3, dan juga untuk menerapkan berbagai program IARU Region 3, diperlukan adanya kolaborasi yang terstruktur sistematis dan masif dengan seluruh anggota serta dengan pihak pihak atau stake holder yang berkompeten terhadap pengembangan eksistensi amatir radio.

“Saya tidak menyangka terpilih sebagai Chairman of Directors IARU Region 3 ini. Alhamdulillah, terima kasih atas dukungan dari rekan-rekan ORARI dan juga dukungan dari rekan-rekan member society IARU Region 3 yang telah memilih saya sebagai Chairman of Directors IARU Region 3. Semoga Allah SWT meridhoi amanah yang diberikan kepada saya ini. Amin,” pungkas Dr. Ing. Wahyudi Hasbi, YD1PRY.

REDAKSI eMag-ORARI

Page 49: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 49Majalah Digital ORARI

“ORARI Kembali Cetak Sejarah di Konferensi IARU region 3 ke 18 di Bangkok Thailand”JAKARTA - Pada Konferensi ke-18 IARU Region 3 di Bangkok Thailand pada tanggal 20 s/d 23 September 2021 yang lalu, yang dilaksanakan secara daring menggunakan platform zoom. Acara pembukaan konferensi ini di awali dengan mengheningkan cipta selama 1 menit untuk mengenang para amatir radio yang berhasil meraih prestasi di dunia radio amatir selama kurun waktu tiga tahun ini mereka adalah Larry E. Price, W4RA, Reinaldo Leandro, YV5AM, Chandru Ramchandra, VU2RCR, Sangat Singh, 9M2SS, Halim Dani, YB2TJV, Arasu Manohar, VU2UR, Jojo Vicencio, DU1VHY, dan Faisal AlAjmi, 9K2RR. Demikian disampaikan Head of Delegation, Titon Dutono, YB3PET yang Dewan Pakar ORARI Pusat, saat dihubungi eMag ORARI melalui telpon selularnya, Sabtu, 25/9/2021 di Jakarta.

“Dalam kegiatan konferensi ini, meskipun dilakukan secara daring, di acara pembukaan, nampaknya semua peserta mengikuti acara pembukaan konferensi dengan khimat dan juga sangat antusias. Yang membuat kami salut dan bangga, para peserta juga nampak disiplin tepat waktu disesuaikan dengan waktu

yang ada disetiap negara anggota IARU Region 3 ini, dan melaksanakan protokol kesehatan dengan tertib,” ungkap Head of Delegation, Titon Dutono, YB3PET yang juga sebagai Dewan Pakar ORARI Pusat.

Menurut Head of Delegation, Titon Dutono, YB3PET, bahwa Di konferensi IARU Region 3 ke 18 ini ada sekitar 29 organisasi anggota yang mewakili 29 negara dan 18 organisasi anggota telah mendaftar untuk ikut hadir. Konferensi ini diikuti oleh 18 perkumpulan IARU Region 3 yang dapat disebutkan sebagai berikut :

(ARRL/ARSI/BDARA/CRAC/CTARL/HARTS/JARL/KARL/MARTS/NZART/ORARI/PARA/PARS/RAST/RSGB/RSSL/SARTS/WIA) dan satu masyarakat (FARA) sebagai status pengamat, sedangkan ORARI sebagai peserta, telah menyiapkan tim yang hadir yaitu sebagai Head of Delegation, Titon Dutono, YB3PET – Dewan Pakar ORARI Pusat, dan sebagai Observers adalah:1. Sugeng Suprijatna, YBØSGF - Pejabat

Ketua Umum ORARI Pusat2. Suryo Susilo, YBØJTR - Sekretaris

Jenderal ORARI Pusat3. Linda Choesin Zen, YCØIXQ - HubLu

ORARI Pusat

Page 50: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 202150Majalah Digital ORARI

4. Wahyudi Hasbi, YD1PRY – Staf Khusus ORARI Pusat

5. Erdius Zen Chaniago, YBØQA – KaBid OpTek ORARI Pusat

Pada kegiatan Konferensi ini, dari hasil informasi yang diperoleh eMag ORARI, menyebutkan bahwa nampak dihadiri oleh Presiden IARU Tim Ellam, VE6SH; Wakil Presiden Ole Garpestad, LA2RR, Sekretaris Joel Harrison, W5ZN; Presiden IARU Wilayah 1 Don Beattie, G3BJ; dan Sekretaris Hans Blondeel Timmerman, PB2T, R1 EMC Ketua WG Wolfgang Mahr, 0E1MHZ; IARU Wilayah 2: Presiden Ramon Santoyo, XE1KK dan Sekretaris George Gorsline, VE3YV. Dari Ketua IARU Wilayah 3 Wisnu Widjaja, YB0AZ; Direktur Mohd Aris Bin Bernawi, 9M2IR; Jakkree Hantongkom, HS1FVL; Ken Yamamoto, JA1CJP dan Don Wallace, ZL2TLLSekretaris Shizuo Endo, JE1MUI.

Adapun di dalam acara pembukaan, telah terjadwalkan penyampaian kata sambutan diantaranya adalah Kapten Dr. Panit Chantrabhakdee MD, HS1AAZ, sebagai Presiden Konferensi, yang juga atas nama tuan rumah yakni lembaga Radio Amateur Society of Thailand (RAST), menyampaikan sambutannya dengan penuh antusias mengungkapkan rasa kegembiraan, kebanggaan dan sekaligus ucapan terima kasih kepada para peserta yang hadir di konferensi tersebut. Dirinya berharap agar konferensi ini dapat menghasilkan suatu kesepakatan bersama untuk menata masa depan eksistensi amatir radio di kawasan Asia-Pasifik agar lebih baik, lebih solid dan lebih merasa nyaman dalam berkomunikasi. Hal senada juga disampaikan oleh Wisnu Widjaja, YB0AZ, Ketua Direksi IARU Region 3 periode

2018-2021, dalam sambutannya juga menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran para tamu dan menyambut baik kehadiran para delegasi maupun observer pada Konferensi IARU Region 3 ke-18 ini. Selain itu, atas nama Pejabat IARU Region 3, ia juga menyampaikan harapannya agar di masa mendatang IARU Region 3 dapat berkonstribusi dalam memberikan problem solving mengenai eksistensi para amatir radio dalam berkomunikasi, serta berkonstribusi dalam menjawab tantangan perkembangan jaman dengan berbagai terobosan kreatif maupun inovatif.

Selanjutnya, sambutan juga disampaikan Mario Maniewicz, Direktur, Biro Komunikasi Radio ITU. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa IARU telah berpartisipasi aktif dalam kelompok belajar ITU untuk melindungi spektrum bagi para amatir radio, sehingga para amatir dapat merasakan kenyamanan dalam berkomunikasi. Usai penyampaian kata sambutan tersebut, senada dengan Mario Maniewicz, Sekretaris Jenderal APT Masanori Kondo, sangat berharap adanya optimalisasi perlindungan terhadap para amatir radio, dan dia tak lupa menekankan bahwa layanan amatir juga penting untuk komunikasi bencana terutama di wilayah kawasan yang rawan bencana, ia juga berharap agar anggota IARU Region 3 dapat secara aktif berpartisipasi dalam pertemuan APT.

Tidak ketinggalan dari perwakilan pemerintah Thailand juga memberikan sambutan di konferensi IARU Region 3 ini, Jenderal Sukit Katandra, Ketua Komisi Penyiaran dan Telekomunikasi Nasional Thailand, juga menyambut baik para peserta Konferensi. Dia mengakui peran

Page 51: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 51Majalah Digital ORARI

umum radio amatir di negara ini. Dia juga berharap Konferensi ini sukses.

Usai acara pembukaan, kegiatan di konferensi seperti lazimnya penyelenggaraan suatu konferensi, tentunya mulai membahas agenda-agenda rutin kegiatan ke-amatir-radio-an. Untuk membahas hal tersebut, maka dibentuklah dua kelompok kerja yang diikuti semua peserta diharapkan dapat aktif berpartisipasi, adapun kelompok itu adalah :• WG1-Kebijakan Penting. : membahas

usulan-usulan perumusan kebijakan strategis.

• WG2-Masalah Operasional dan Teknis : membahas usulan-usulan perumusan mengenai operasional dan teknis.

Sedangkan untuk komite Keuangan dibentuk terpisah, dan tentunya semua delegasi diundang untuk berpartisipasi, untuk membahas permasalahan usulan perumusan masalah iuran maupun seputar masalah pengelolaan keuangan IARU Region 3.

Setelah melalui proses diskusi yang panjang dan dinamis dari para peserta untuk membahas 39 makalah di Pleno maupun kelompok kerja, sehingga menghasilkan 16 rekomendasi diadopsi dan diputuskan. Bukan hanya itu, pleno juga menyampaikan adanya delapan orang nominator kandidat Direktur IARU region 3 untuk periode mendatang, setelah melalui proses pemungutan suara, maka terpilihlah Enam direktur yakni :

1. Mohd Aris Bin Bernawi, 9M2IR2. Jakkree Hantongkom, HS1FVL3. Ken Yamamoto, JA1CJP4. Oscar Reyes, VK3TX

5. Wahyudi Hasbi, YD1PRY6. Don Wallace, ZL2TLLUsai pemilihan tersebut, dilanjutkan

dengan musyawarah antar enam orang direktur yang terpilih tersebut, setelah melalui proses yang demokratis, mereka bersepakat untuk memutuskan memilih Ken Yamamoto, JA1CJP dan Wahyudi Hasbi, YD1PRY sebagai Ketua masing-masing dalam 18 bulan pertama dan 18 bulan kedua, sedangkan sebagai sekretaris di tunjuk Yosuke Uchiyama, JH1NBN, keputusan inipun didukung oleh seluruh peserta konfrensi.

“Di Konferensi IARU ini, kami sangat berharap yang duduk pada pengurusan IARU adalah orang-orang muda yang tidak saja menguasai filosofi amatir radio, teknik radio maupun teknologi informasi, tapi diperlukan orang-orang yang mengerti regulasi ITU dan mempunyai akses terhadap sidang WRC-23 yang akan dating. Alhamdulilah harapan kami itu terwujud dengan terpilihnya Dr. Ing. Wahyudi Hasbi, YD1PRY sebagai Chairman of Direktors IARU Region 3, ini adalah prestasi yang luar biasa dicapai oleh ORARI, sudah dua konferensi IARU Region 3, ORARI berhasil menempatkan anggotanya sebagai Chairman of Direktor IARU Region 3 yakni Konferensi IARU ke 17 tahun 2018 lalu di Korea Selatan dan sekarang di konferensi ke 18 IARU Region 3, ORARI berhasil menggolkan kembali anggotanya yakni Dr. Ing. Wahyudi Hasbi, YD1PRY. sebagai Chairman of Direktors IARU Region 3 ” tukas Head of Delegation, Titon Dutono, YB3PET.

Di akhir konferensi IARU Region 3 ke 18 ini, para peserta konferensi menyampaikan pujian kepada panitia penyelenggara RAST, yang dipimpin

Page 52: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 202152Majalah Digital ORARI

oleh Jakkree Hantongkom, HS1FVL dan Mr. Kitsada Achinphattra, E21FYK serta tim sukarelawan untuk mempersiapkan situs web Konferensi R3 dan mengatur platform Zoom untuk rapat, dan lain lain. Selain memuji keberhasilan kinerja panitia konferensi, para peserta juga menyampaikan terima kasih kepada Bun Vichitcheep, E25KAE dari RAST karena telah mengambil peran sebagai Ketua Konferensi dan menyelenggarakan konferensi tersebut.

Selain menghasilkan kepengurusan baru di jajaran Direktur IARU Region 3, Konferensi ke 18 ini juga menetapkan pelaksanaan konferensi IARU ke 19 pada tanggal 23-26 September 2024 mendatang, serta menunjuk dan mengangkat Auditor Wilayah 3 IARU dan Koordinator/Ketua Komite, yang tersusun sebagai berikut :

REDAKSI eMag-ORARI

Page 53: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 53Majalah Digital ORARI

ORARI sebagai satu-satunya organisasi wadah berhimpun bagi amatir radio yang sudah diakui oleh masyarakat International, tentunya memiliki rekam jejak keaktifannya, dalam setiap event-event, forum pertemuan maupun kegiatan lannya yang bersifat menjalin komunikasi , menjalin kolaborasi dan sekaligus sebagai ajang untuk berpartisipasi aktif dalam upaya menciptakan kondisi yang aman, nyaman, tertib dan damai dalam berkomunikasi menggunakan teknologi radio pemancar lintas Negara, lintas bangsa, lintas komunitas ataupun lintas individu, di kesempatan ini, eMag ORARI menyajikan sebuah catatan rekam sejarah ORARI di Forum International sebagai berikut :

I. IARU (International Amateur Radio Union)Pada tahun 1977 atas prakarsa Ketua Umum ORARI pada waktu itu, OM Suwondo, YBØAT dan OM R.A.J Lumenta, YBØBY, ORARI mendaftarkan diri dan diterima sebagai anggota IARU nomor 99. (saat ini anggota IARU sudah lebih

dari 126 negara). Catatan: OM = Old Man, predikat panggilan untuk Amatir Radio.

Mengingat bahwa ORARI telah terdaftar di IARU akan tetapi belum menjadi anggota IARU Region 3 (IARU R3), maka ORARI memperkenalkan dirinya untuk pertama kali dalam even internasional, dengan turut serta dalam Konferensi ke-6 IARU R3 yang diselenggarakan pada tahun 1985 di New Zealand.

ORARI dipercaya menjadi tuan rumah Konferensi IARU R3 pada Konferensi ke-8 tahun 1991 di Hotel Savoy Homan Bandung. Konferensi tersebut dibuka oleh Ir. Azwar Anas selaku Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi.

Setelah beberapa kali tidak mengikuti Konferensi IARU R3, maka pada Konferensi ke-14 IARU R3 di Christchurch, New Zealand tahun 2009, ORARI Pusat Kembali mengirimkan delegasi yaitu OM Wisnu WIdjaja, YBØAZ dan OM Triadi P. Suparta, YBØKVN.

Sejak saat itu ORARI aktif berkomunikasi dengan Amatir Radio dari negara-negara Anggota IARU R3 hingga pada Konferensi ke-15 IARU R3 di Ho Chi

dI fORum InteRnASIOnAl”

“ Jejak ORARI

RekA

m j

ejAk

Page 54: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 202154Majalah Digital ORARI

Minh, Vietnam pada tahun 2012, ORARI berhasil menempatkan OM WIsnu Widjaja, YBØAZ sebagai salah satu Direktur IARU R3.

Pada Tahun 2015, ORARI Kembali dipercaya menjadi tuan rumah Konferensi ke-16 IARU R3 yang rencananya akan diadakan di Yogya, tetapi karena masalah kesulitan transportasi oleh peserta dari luar negeri, maka tempat penyelenggaraan konferensi dipindah ke Sanur, Bali pada tanggal 9 hingga 15 Oktober 2015.

Konferensi tersebut yang dibuka oleh Rudiantara, Menkominfo, dihadiri oleh sekitar 100 perwakilan dari negara-negara anggota IARU R3, dan dihadiri pula oleh Presiden IARU, Tim Ellam, serta perwakilan dari IARU R1 dan R2. Pada konferensi tersebut, OM Wisnu Widjaja, YBØAZ kembali terpilih sebagai salah satu Direktur IARU R3). Tahun 2018 ORARI mengikuti Konferensi ke-17 IARU R3 yang diselenggarakan tanggal 14-18 September 2015 di Seoul, Korea Selatan.

Pada Konferensi tersebut OM Wisnu Widjaja, YBØAZ terpilih menjadi Chairman IARU R3 dan beberapa anggota ORARI menjadi Pengurus IARU R3, yaitu: OM DR. Ir. Titon Dutono, M.Eng, YB3PET sebagai Monitoring System Coordinator; OM Gjellani J. Sutama, YB1GJS sebagai Award Manager; OM Halim Dani, YB2TJV sebagai Disaster Communication Committee Chairman (yang kemudian digantikan oleh OM Emir Y. Amangku, YBØLBT); OM Agus Gunarso, YB1LZ sebagai Beacon Project Coordinator; dan OM Syarif Hidayat, YB1FWO sebagai Band Plan Committee member (menggantikan OM Jozardi Sefriano, YD1JZ).

Di Tahun 2021 ini, Konferensi ke-18 IARU R3 pada tanggal 20-23 September 2021 di Bangkok Thailand. Konferensi ini

akan diselenggarakan secara hybrid, yaitu offline dan online, dan di Konferensi ini : ORARI berhasil mengantarkan Om Dr. Ing. Wahyudi Hasbi, YD1PRY terpilih sebagai Chairman of Direktors IARU Region 3, dan juga beberapa anggota ORARI menjadi yaitu: OM DR. Ir. Titon Dutono, M.Eng, YB3PET sebagai Monitoring System Coordinator, OM Agus Gunarso, YB1LZ sebagai Beacon Project Coordinator; dan OM Emir Y. Amangku, YBØLBT sebagai Disaster Communication Committee Chairman, Ini merupakan prestasi yang mengulang keberhasilan di Konferesni IARU Region 3 di Korsel tahun2018 lalu.

II. WARC (World Administrative Radio Conference)ORARI pertama kali diikutsertakan sebagai anggota delegasi Indonesia pada pertemuan Badan Telekomunikasi Dunia/International Telecommunication Union (ITU) yaitu pada WARC pada tahun 1992. Pada WARC akhir-akhir ini ORARI juga diikutsertakan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).

III. SEANET (South East Asia Net) ConventionSeanet Convention adalah pertemuan para Amatir Radio dari Asia Tenggara yang diselenggarakan setiap tahun sekali untuk meningkatkan persahabatan dan kerjasama dalam dukungan komunikasi untuk keadaan bencana maupun bukan bencana. Tahun 1976 ORARI pertama kali menjadi tuan rumah SEANET yang diselenggarakan di Jakarta, kemudian pada tahun 1982 ORARI menjadi tuan rumah SEANET yang diselengarakan di Yogyakarta. Tahun 2015 kembali ORARI dipercaya menjadi tuan rumah SEANET Convention ke-42 pada tanggal 14-17

Page 55: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 55Majalah Digital ORARI

November 2014 yang diselenggarakan di Sanur, Bali. Tahun 2018 ORARI menjadi tuan rumah SEANET Convention ke-46 pada tanggal 18-21 Oktober 2018 yang diselenggarakan di Yogyakarta.IV. Global Amateur Radio Emergency Communications (GAREC)GAREC adalah konferensi tahunan yang diadakan oleh IARU untuk membahas operasi radio amatir selama bencana alam dan keadaan darurat lainnya dengan moto, “Menyelamatkan nyawa melalui komunikasi darurat” (“Saving lives through emergency communications”). GAREC pertama kali diadakan di Tampere, Finlandia pada tahun 2005, mengadopsi Konvensi Tampere, sebuah perjanjian komunikasi darurat yang mengikat secara global yang telah ditandatangani di Tampere pada tahun 1998. Dalam konferensi-konferensi selanjutnya, penyelenggaraan GAREC digilir antara IARU R1, R2 dan R3.

V. Japan Amateur Radio League (JARL) Ham FairMengingat hubungan baik antara ORARI dengan JARL, beberapa tahun terakhir ini ORARI selalu mengirim delegasi untuk menghadiri JARL Ham Fair (Festival Amatir Radio) yang diselenggarakan setiap tahun di Tokyo, Jepang. Keikutsertaan ORARI pada JARL Ham Festival digunakan untuk bertemu dengan para Amateur Radio mancanegara yang hadir, serta sekaligus untuk mempromosikan tempat tujuan wisata di Indonesia pada Booth Pameran ORARI.

Demikian rekam jejak partisipasi aktif ORARI di kancah pergaulan para amatir radio di masyarakat International, dan diharapkan prestasi yang telah dicapai ORARI di kancah International dapat di tingkatkan di masa mendatang. Amin

REDAKSI eMag-ORARI

Page 56: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 202156Majalah Digital ORARI

JAKARTA - Persoalan keamanan dan kenyamanan, seringkali terabaikan dalam pengoperasian alat transportasi darat, baik yang bermuatan penumpang maupun bermuatan barang (logistik), sehingga tindakan pengabaian tersebut mengakibatkan timbulnya kecelakaan maupun memicu terjadinya berbagai tindak kejahatan yang sangat merugikan

masyarakat pengguna alat transportasi tersebut maupun merugikan dalam

penyelenggaraan aktivitas jasa antar-kirim barang, demikian disampaikan Bayu YD∅ASY, anggota ORARI yang berdomisili di Jakarta Selatan, saat dihubungi eMag ORARI melalui telpon selularnya, Minggu, 13 September 2021 di Jakarta.

“Ya, karena itu untuk mencegah kecelakaan maupun terjadinya tindak kejahatan tersebut, diperlukan alat komunikasi yang cepat, tepat dan tidak terganggu oleh sinyal dalam situasi apapun, alat itu, tidak lain adalah sebuah radio pemancar”, ucap Bayu YD∅ASY yang sejak tahun 2008 silam mengenal radio amatir, dan baru tahun 2020 ini mendapatkan ijin sebagai anggota ORARI.

Menurut Bayu YD∅ASY, meskipun saat ini, perkembangan teknologi telekomunikasi sudah memasuki era digitalisasi, namun keberadaan radio pemancar masih sangat diperlukan, sebagai alat telekomunikasi dengan memanfaatkan gelombang elektromagnetik dalam bentuk frekuensi yang memiliki jangkauan luas. Nah, dalam bidang transportasi maupun logistik, keberadaan radio transmitter ini, adapun penggunaan pesawat radio pemancar tersebut, bukan hanya digunakan di dunia penerbangan

maupun kemiliteran saja, namun alat tersebut yakni ALAT PELACAK PEMANCAR RADIO (RADIO DIRECTIONAL FINDER) PADA FREKUENSI VHF tanpa

“Peran Radio Pemancar Untuk Keselamatan Bertransportasi”

gAgS

An

bAYu , Yd∅ASY

Page 57: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 57Majalah Digital ORARI

terganggu oleh sinyal ataupun kebutuhan pulsa ini, bisa juga di manfaatkan dalam penyelenggaraan operasional alat transportasi darat baik yang digunakan untuk muatan manusia maupun barang, misalnya, setiap bus pengangkut penumpang manusia atau truck pengangkut barang dapat dilengkapi dengan sarana komunikasi radio panggil yang memungkinkan pengemudi untuk memberikan dan mendapatkan informasi terkini mengenai kemacetan, kecelakaan, maupun untuk mencegah terjadinya berbagai tindak kejahatan ditengah perjalanan, untuk itulah diperlukan berdirinya stasiun radio di setiap perusahaan transportasi maupun perusahaan angkutan logistik, agar dapat mengontrol kondisi pergerakan operasional alat transportasi tersebut, yang nantinya dapat terhubung dengan ORARI, pihak Kepolisian dan Dinas Lalu Lintas Jalan Raya.

“Nah, disinilah sebenarnya, ORARI dapat berperan aktif untuk mengupayakan pengoperasian radio amatir untuk kegiatan transportasi bermuatan penumpang maupun bermuatan barang”, tukas Bayu YD∅ASY pengurus ORARI Daerah DKI Jakarta bidang Comunication Rescue ( CORE )

Bayu YD∅ASY juga menjelaskan bahwa ORARI sebagai wadah dari pengguna radio amatir, yang didalam

misinya terdapat misi kemanusiaan, maka ORARI juga dapat berperan dalam membantu mencegah terjadinya kecelakaan ataupun berbagai bentuk kejahatan yang selama ini dialami oleh pengemudi bis maupun truck pengangkut barang, tentunya melalui suatu aktivitas program bersinergi dan berkolaborasi dengan perusahaan transportasi maupun perusahaan logistik, untuk mendirikan stasiun radio di perusahaan perusahaan tersebut, serta juga melakukan kegiatan sosialisasi dan edukasi untuk mendorong agar para pengemudi dapat menggunakan frekuensi radio dengan benar, saat mereka melakukan aktivitas pengangkutan penumpang ataupun barang.

“Ya, saya berharap jika disetiap perusahaan transportasi dapat mendirikan stasiun radio, yang tentunya dapat dibantu pendiriannya oleh ORARI, maka pencegahan maupun penanganan kecelakaan lalulintas, ataupun terjadinya berbagai tindak kejahatan di jalanan dapat tertangani dengan cepat, tepat dan terkoordinasi dengan massif, ya. Semoga usulan ini, dapat terlaksana. Amin, terima kasih”, pungkas Bayu YD∅ASY pria kelahiran Jakarta 10 April 1987 dan lulusan Universitas Indraprasta PGRI yang sekarang berprofesi sebagai Guru/ Pembina ekskul Pramuka di SMAN 90 Jakarta.

Agus Siswantoro Wartawan Senior

Page 58: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 202158Majalah Digital ORARI

JAKARTA - Media memiliki peran penting dalam bencana alam. Melalui media informasi mengenai bencana alam dapat tersebar ke berbagai tempat. Informasi mengenai jenis bencana, informasi mengenai kapan terjadinya bencana, informasi mengenai lokasi bencana, dampak, dan kebutuhan korban bencana alam dapat terekam dan tersampaikan melalui pemberitaan. Hal ini menjadi awal fase heroic, pemberitaan mendorong pihak-pihak yang selama ini bergerak di bidang kemanusiaan untuk segera bertindak, demikian disampaikan Maria Paulina Ruwano YD∅ADI salah seorang anggota WARNA, saat dihubungi eMag ORARI melalui telpon genggamnya, Senin,

12 September 2021 di Jakarta.

“Komunikasi dalam kebencanaan sangatlah berperan karena informasi sekecil apapun sangat di butuhkan dan dengan

“Pentingnya Peran Radio Amatir Sebagai Media Edukasi Komunikasi Bencana”

mIl

IneA

l

mARIA PAulInA RuWAnO, Yd∅AdI

Page 59: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 59Majalah Digital ORARI

komunikasi yang baik menjadi Kunci dalam penanganan suatu bencana dan juga agar tidak menjadi kepanikan oleh masyarakat”ungkap Maria Paulina Ruwano YD∅ADI yang juga Mahasiswi aktif semester 5 program studi ilmu komunikasi Universitas Bunda Mulia.

Menurut Maria Paulina Ruwano YD∅ADI, kenapa sebagai kunci penanganan suatu bencana, karena di saat sebelum adanya bencana, komunikasi bencana menjadi modal utama masyarakat dalam berjaga jaga jika suatu ketika terjadi bencana, disaat bencana dengan adanya komunikasi tepat maka akan cepat tertangani, dan pasca bencana, dengan komunikasi yang tepat daerah yang terkena bencana akan lebih cepat melakukan recovery dan bangkit.

“Selain berjaga jaga, masyarakat juga dapat bertindak dengan cepat apa yang harus dilakukan ketika bencana itu datang, inilah peran media untuk mencapaikan informasi kepada masyarakat, agar mereka bersikap waspada. Nah, media yang efektif untuk menyampaikan informasi tersebut, salah satunya adalah melalui radio pemancar, karena radio pemancar ini bebas pulsa dan tidak terganggu oleh sinyal”, ucap Maria Paulina Ruwano YD∅ADI.

Maria Paulina Ruwano YD∅ADI juga menjelaskan bahwa realitanya banyak warga masyarakat yang belum mengerti soal komunikasi bencana ini, karena itulah di perlukan adanya upaya untuk mengedukasi masyarakat. Disinilah sebenarnya, amatir radio yang tergabung dalam ORARI dapat mengedukasi masyarakat, melalui kegiatan bukan hanya sebagai dukungan komunikasi saja pada saat terjadinya bencana, yang mendukung 100% dalam hal komunikasi maupun terjun dalam lokasi bencana, melainkan justru dapat melakukan sosialisasi tentang komunikasi bencana tersebut.

“Saya berharap ORARI dapat tetap eksis melakukan kegiatan kegiatan sosial di tengah pandemic covid-19, bukan hanya berperan memberikan dukungan komunikasi saja, melainkan dapat melakukan kegiatan misalnya menggelar Webinar tentang komunikasi bencana, dengan mengundang peserta mahasiswa, pelajar, ibu-ibu rumah tangga dan komponen masyarakat lainnya sehingga dapat membentuk sikap kewaspadaan dalam menghadapi bencana”, pungkas Maria Paulina Ruwano YD∅ADI gadis kelahiran Jakarta, 10 Juni 2000 silam, mengakhiri perbincangannya dengan eMag ORARI.

Agus Siswantoro Wartawan Senior

Page 60: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 202160Majalah Digital ORARI

JAKARTA - Setiap tahunnya, Indonesia selalu memperingati tanggal 17 September sebagai hari Palang Merah Indonesia (PMI). PMI adalah sebuah organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan. PMI memiliki beberapa kegiatan dibidang penanggulangan bencana, pelayanan kesehatan, pembinaan relawan, donor darah dan yang lainnya. Setelah melewati perjalanan panjang, Pengurus Besar Palang Merah Indonesia (PMI) berhasil dibentuk pada tanggal 17 September 1945. Saat itu, Mohammad Hatta, yang juga Wakil Presiden RI, dipilih menjadi ketua pertama PMI, itulah sekelumit tentang Palang Merah Indonesia.

Peringatan Hari jadi Palang Merah Indonesia (PMI) selama dua tahun ini, khususnya di wilayah Provinsi DKI Jakarta, semangat memeriahkannya diubah menjadi semangat menggalang pemulihan kondisi warga Jakarta. Seperti tahun ini, PMI menyemarakkan HUTnya ke-76 pada 17 September 2021 dengan tema Bergerak Bersama untuk Sesama. Dengan harapan percepatan kebangkitan bangsa Indonesia dari pandemi, khususnya di wilayah Provinsi DKI Jakarta, yang saat ini kondisinya sudah tidak seburuk beberapa waktu yang lalu, demikian disampaikan H. Rustam Effendi Ketua Palang Merah Indonesia Provinsi DKI Jakarta kepada eMag ORARI, usai melakukan ziarah ke makam Mohammad Hatta, Wakil Presiden pertama RI, yang juga Ketua Palang Merah Indonesia pertama, Jumat,17/9/2021 di

TPU Tanah Kusir, Bintaro, Jakarta Selatan, Jumat (17/9/2021) pagi.

“Dalam Usianya ke 76 ini, kehadiran Palang Merah Indonesia, utama nya PMI Provinsi DKI Jakarta, tidak ada artinya, tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak, khususnya dari warga Jakarta. Untuk itulah agar tercapai visi misi PMI, maka tidak ada pilihan PMI harus SIAP. Singkatan dari Siaga, Inovatif, Akuntabel dan Profesional dicintai masyarakat”, ucap H. Rustam Effendi, birokrat pertama yang menjadi Ketua Palang Merah Indonesia Provinsi DKI Jakarta.

Menurut H. Rustam Effendi, dalam permasalahan penanggulangan bencana, dan khususnya Bencana Kesehatan yang disebabkan oleh pandemic covid-19 ini, PMI Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk berupaya menjadi organisasi yang senantiasa berada di barisan terdepan.

“SIneRgISItAS ORARI dAn PmI dAlAm kOlAbORASI kemAnuSIAAn membAngun ketAngguhAn mASYARAkAt”

kOm

entA

R Pu

blIk

H.Rustam Effendi Ketua Palang Merah Indonesia

Provinsi DKI Jakarta

Page 61: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 61Majalah Digital ORARI

Hingga saat ini seluruh relawan terus bergerak, mulai dari memberikan edukasi, sosialisasi, penyaluran bantuan dan lain sebagainya. Termasuk dengan menggalakkan donor plasma konvalesen yang merupakan metode pengambilan darah plasma dari penyintas COVID-19 yang dapat diberikan sebagai terapi untuk pasien COVID-19 yang sedang dirawat, serta kegiatan donor darah. Tentunya semua itu dapat dilakukan dengan kolaborasi berbagai pihak, Pemerintah beserta jajarannya mulai dari tingkat lingkungan Pemprov, Pemkot/Pemkab, Kecamatan dan kelurahan, kemudian dengan berbagai komponen masyarakat, ulama, tokoh agama, organisasi massa, organisasi kepemudaan, termasuk juga dengan ORARI.

“Kolaborasi antar pihak merupakan kunci penting dalam pengentasan pandemi, beban memulihkan keadaan, akan lebih ringan bila dikerjakan bersama atau secara gotong-royong. Alhamdulillah hasil kolaborasi itu, saat ini kondisi Provinsi DKI Jakarta sudah mulai nampak tidak seburuk beberapa waktu yang lalu”, tukas H. Rustam Effendi.

Lebih lanjut Rustam juga mengungkapkan bahwa pada Tanggal 12 Maret 2009 silam, PMI Pusat dan ORARI pernah membuat nota kesepemahanan yang intinya sama-sama menyadari bahwa pentingnya potensi dan peranan komunikasi radio dalam kegiatan penanggulangan bencana termasuk pada saat pra bencana, bencana dan pasca bencana. Namun sayangnya di wilayah Provinsi DKI Jakarta, pelaksanaan Nota Kesepahaman tersebut, mengalami kendala yakni keterbatasan sarana komunikasi, masalah kepemilikan izin amatir radio untuk anggota PMI DKI Jakarta agar dapat memberikan bantuan komunikasi disaat-saat bencana. Kendala lain yang dirasakan oleh relawan PMI adalah dalam penggunaan kata

sandi dan istilah-istilah komunikasi. Contohnya sandi A = PMI

menggunakan sandi AMBON, sedangkan di ORARI menggunakan sandi ALFA, kemudian kendala yang tak kalah pentingnya adalah terbatasnya kapasitas dalam penggunaan alat transportasi, karena tidak semua anggota ORARI dapat berada didalam kendaraan operasional PMI saat evakuasi, umpamanya. Radio Komunikasi yang dimiliki oleh PMI frekwensinya tidak sama dengan ORARI.

“Pada prinsipnya PMI Provinsi DKI Jakarta membuka pintu selebar-lebarnya bagi ORARI untuk menjalin Kolaborasi Kemanusiaan dalam rangka membangun ketangguhan masyarakat, guna menghadapi situasi kebencanaan di wilayah Provinsi DKI Jakarta”, ucap H Rustam Effendy.

Karena itulah, H. Rustam Effendy berharap, perlunya dibuat MoU antara PMI Provinsi DKI Jakarta dengan ORARI dalam membantu penyelenggaraan penanggulangan bencana, penyelenggaraan latihan gabungan Bersama antara PMI dan ORARI dengan berbagai skrenario dalam penggunaan alat komunikasi, serta juga di perlukan adanya peran ORARI untuk membantu PMI dalam perizinan dan penggunaan repiter, kemudian tentunya PMI DKI Jakarta perlu membentuk Stasiun Radio yang berkoordinasi dengan ORARI, dalam berbagai kondisi alat komunikasi sangat dibutuhkan.

“Ya, kami sangat berharap sinergisitas ORARI dengan PMI ini dapat memperkuat kolaborasi kemanusiaan untuk membentuk ketangguhan warga Jakarta dalam menghadapi berbagai situasi kebencanaan“, pungkas H.Rustam Effendi Ketua Palang Merah Indonesia Provinsi DKI Jakarta yang juga mantan Walikota Adm Jakarta Barat.

Tricahyo eMag-ORARI

Page 62: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 202162Majalah Digital ORARI

JAKARTA - Sebagai Staf Khusus ORARI Pusat yang Anggota DPR RI dan bertugas di Komisi I DPR RI, OM Dave Laksono, YDØDAV telah membantu Pengurus ORARI Pusat untuk bertemu dengan Komisi I DPR RI sehingga RPM Kominfo yang tidak lagi memuat ketentuan bahwa setiap pemegang Izin Amatir Radio (IAR) / Amatir Radio tidak diharuskan menjadi Anggota ORARI dapat dihentikan rencana penerbitannya, dan meminta Menteri Kominfo untuk melakukan pembahasan RPM tersebut dengan ORARI, sehubungan dengan hal tersebut, eMag ORARI berkesempatan menghubungi Om Dave

Laksono, YDØDAV melalui telepon selulernya, Rabu,22/9/2021, untuk berbincang bincang, berikut ini petikan perbincangan nya:

eMag ORARI: Selamat siang. Bagaimana pendapat OM Dave mengenai hal yang kami kemukakan tersebut?

Dave Laksono,YDØDAV: Selamat siang, mas, menurut saya, bahwa setiap amatir radio diwajibkan menjadi anggota ORARI telah diputuskan sejak didirikannya ORARI 53 tahun yang lalu (tahun 1968), untuk mempersatukan beberapa kelompok organisasi Amatir Radio yang ada waktu itu, sehingga dengan demikian hanya Amatir Radio yang memiliki Izin yang dapat menggunakan frekuensi amatir, ketentuan itu mesti diterapkan karena frekuensi tersebut sangat strategis dan berbahaya bila disalahgunakan. Oleh sebab itu, keberadaan ORARI sebagai satu-satunya wadah bagi amatir radio yang menjadi mitra pemerintah dalam melakukan

pembinaan dan pengawasan lebih dari 40 ribu anggota di

seluruh Indonesia melalui pengurus ORARI Daerah

di tingkat Provinsi dan Pengurus ORARI Lokal

di tingkat Kabupaten/Kota sangat

penting dan justru menguntungkan serta memudahkan Pemerintah. Dan mengenai hal ini,

WAW

AnCA

RA k

huSu

S

“Kiprah dan Sumbangsih Karya Pengabdian ORARI untuk Masyarakat, Bangsa maupun Negara”

dAVe lAkSOnO, YdØdAV

Page 63: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 63Majalah Digital ORARI

saya tidak mendengar adanya keberatan yang signifikan dari para Amatir Radio untuk menjadi Anggota ORARI_.

eMag ORARI: Terkait dengan keanggotaan ORARI untuk mempermudah pelayanan rekrutmen maupun pengefektifan penyampaian berbagai informasi mengenai ketentuan keanggotaan, ORARI telah membuat aplikasi, bagaimana menurut OM Dave?

Dave Laksono,YDØDAV: Saya melihat pelayanan administrasi keanggotaan melalui aplikasi keanggotaan ORARI yang telah terhubung secara “host to host” dengan Sistem perizinan amatir radio secara online di SDPPI Kementerian Kominfo juga telah berjalan dengan cukup baik, dan kegiatan ORARI sebagai cadangan nasional di bidang komunikasi radio di seluruh tingkatan juga berjalan dengan baik, baik saat terjadi bencana (bencana alam seperti gempa bumi, banjir dll. maupun bencana non alam, seperti COVID-19 dll.) maupun bukan bencana (seperti saat ini membantu komunikasi pada pelaksanaan PON XX di Papua)_.

eMag ORARI: Selanjutnya, kami juga mohon pendapat OM Dave, terkait dengan kiprah ORARI di kancah pergaulan masyarakat Internasional.

Dave Laksono, YDØDAV: Informasi yang saya peroleh dan juga pengamatan saya, dalam pergaulan masyarakat amatir radio Internasional, misalnya di organisasi International Amateur Radio Union (IARU) juga hanya satu organisasi untuk setiap negara yang menjadi anggotanya, nampaknya keberadaan serta peran ORARI di IARU Region 3 maupun di fora internasional lain, sangat luar biasa, bahkan juga sangat menonjol dengan dipercayanya ORARI menjadi tuan rumah dari kegiatan-kegiatan Amatir Radio Regional dan Internasional; dan saat ini Anggota ORARI menjadi Chairman dan beberapa Anggota

ORARI menjadi Pengurus IARU Region 3 (Asia Pasifik), ini suatu prestasi yang membanggakan bagi bangsa Indonesia, dan juga semakin disegani keberadaan ORARI di kancah internasional, semoga prestasi ini dapat di tingkatkan di masa kini dan mendatang.

eMag ORARI: Baik. Nah sekarang apa usul OM Dave Laksono agar ORARI dapat meningkatkan pembinaan dan pengawasan kepada anggotanya, mengingat bahwa masih cukup banyak anggota yang melanggar pelanggaran frekuensi dan penggunaan perangkat radio yang tidak sesuai dengan peraturan pemerintah ?

Dave Laksono, YDØDAV: Ya, menurut saya, ORARI di setiap tingkatan harus aktif sesuai dengan fungsi dan peran masing-masing, khusus nya di level ORARI Lokal (tingkat Kabupaten/kota) harus diperkuat, pengurus ORARI Lokal harus dapat melakukan pembinaan yang bersifat dasar (basic), antara lain : pemahaman mengenai prosedur operasi (operating procedures) dalam berkomunikasi, bagaimana melakukan set-up emergency dalam keadaan darurat menggunakan perangkat dan bahan-bahan yang seadanya (terbatas), bagaimana merekrut anggota yang berusia muda, dsb. Sedangkan posisi ORARI Daerah (tingkat Provinsi) bersifat koordinatif maka dapat melakukan pengarahan serta pembina untuk meningkatkan kemampuan Pengurus ORARI Lokal, nah untuk ORARI Pusat (tingkat Nasional) yang posisi nya bersifat koordinatif dan policy maker, serta mengkoordinasikan dan meningkatkan kemampuan Pengurus ORARI Daerah, juga terkait peran ORARI di fora internasional.

Nah, mengenai masalah pelanggaran frekuensi dan penggunaan perangkat radio yang tidak sesuai dengan peruntukannya dapat dikurangi

Page 64: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 202164Majalah Digital ORARI

sejak pembinaan Anggota ORARI di tingkat ORARI Lokal. Bagi masalah pelanggaran yang masih terjadi, maka perlu ditingkatkan koordinasi dengan Balai Monitor di daerah masing-masing dalam melakukan monitoring dan melaporkan setiap pelanggaran yang terjadi untuk dilakukan tindakan, baik berupa pembinaan dan/atau pemberian sanksi. Menurut saya inilah langkah yang mesti dilakukan untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya pelanggaran dan sekaligus menertibkan maupun mendisplinkan anggota ORARI dalam berkomunikasi menggunakan frekuensi beserta perangkatnya yang telah ditetapkan oleh Pemerintah, serta sesuai ketentuan dari masyarakat amatir radio Internasional yang tergabung di dalam Organisasi Internasional.

eMag ORARI : Baik, Om, terimakasih atas komentar, pendapatnya maupun penjelasannya, dan juga terima kasih atas waktu dan kesempatan yang diberikan kepada kami, sehingga dapat berbincang bincang dengan Dave Laksono, YDØDAV.

Dave Laksono, YDØDAV: Ya, sama sama Mas. Saya juga senang dapat berkesempatan menyampaikan sesuatu yang insyaallah dapat bermanfaat bagi tumbuh berkembang nya ORARI sebagai wadah amatir radio, yang diharapkan dapat berkiprah lebih aktif, inovatif, dan kreatif serta memberikan sumbangsih karya maupun pengabdian nya bagi masyarakat, bangsa, negara Indonesia tercinta ini dan masyarakat Internasional. Amin. Terima kasih.

REDAKSI eMag-ORARI

Page 65: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 65Majalah Digital ORARI

JAKARTA - Dalam dinamika perkembangan radio amatir ditengah kehidupan masyarakat, nampak keberadaan radio amatir yang di kelola baik secara individual ( amatir radio) maupun secara komunitas/organisasi, terus berkembang, bahkan bak jamur di musim hujan. Mereka terus tumbuh berkembang dengan berbagai macam kebutuhannya. Kondisi tersebut, bukan tidak menimbulkan persoalan, melainkan justru dapat memicu terjadinya kekacauan dalam pengoperasian radio pemancar tersebut. Hal ini tentunya disebabkan oleh ketidaktertiban pemanfaatan spektrum frekuensi radio yang merupakan sumber daya alam terbatas dan strategis serta mempunyai nilai ekonomis tinggi. Oleh karena itu harus dikelola secara efektif dan efisien guna memperoleh manfaat yang optimal dengan memperhatikan kaidah hukum nasional maupun internasional.

Berkaitan dengan masalah penggunaan spektrum frekuensi radio, untuk membedah masalah tata laksana pemanfaatan Spektrum Frekwensi Radio, eMag ORARI berkesempatan berbincang-bincang dengan Ketua Bidang Operasi & Teknik, Om Erdius Zen C- YBØQA melalui telepon selularnya, pada hari Jumat, 17 September 2021. Berikut petikannya.

“Membedah Tata Laksana Pemanfaatan Spektrum Frekuensi Radio”

ORgA

nISA

SI

Page 66: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 202166Majalah Digital ORARI

eMag ORARI : Selamat siang, Pak, mohon maaf mengganggu, mohon ijin untuk mohon penjelasan dari Bapak menggenai penggunaan Spektrum Frekuensi Radio, terima kasih.

Om Erdius Zen C- YBØQA : Ya, selamat siang, Mas. Jadi begini, masalah penggunaan spektrum frekuensi radio harus sesuai dengan peruntukannya serta tidak saling menganggu mengingat sifat spektrum frekuensi radio dapat merambat ke segala arah tanpa mengenal batas wilayah negara. Penggunaan spektrum frekuensi radio antara lain untuk keperluan penyelenggaraan jaringan telekomunikasi, penyelenggaraan telekomunikasi khusus, penyelenggaraan penyiaran, navigasi dan keselamatan, Amatir Radio dan KRAP, serta sistem peringatan dini bencana alam yang sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

eMag ORARI : Nah, dikarenakan penggunaan spektrum frekuensi harus sesuai penggunaannya, tentunya harus ada perijinannya, Pak?

Om Erdius Zen C- YBØQA : tentu ada ijin untuk penggunaan spektrum frekuensi , adapun pelayanan perizinan spektrum frekuensi radio dilaksanakan dengan dukungan teknologi informasi berupa sistem data processing dan database penggunaan frekuensi radio nasional (Sistem Informasi Manajemen Frekuensi/SIMF), serta sistem pengawasan/monitoring penggunaan frekuensi radio yang tersebar di seluruh ibu kota propinsi, alur lalulintas penggunaan spektrum frekuensi di awasi oleh Ditjen SDPPI yang terus berkomitmen uberupaya melakukan perbaikan dan peningkatan pelayanan kepada pengguna frekuensi radio yang dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan tertentu hingga diterapkannya e-licensing.

eMag ORARI : Lalu apa saja yang menjadi ketentuan umum agar dapat dipahami oleh pengguna spektrum frekuensi tersebut? Mohon penjelasannya.

Om Erdius Zen C- YBØQA : Agar dapat terlayani pengurusan ijin penggunaan spektrum frekuensi maka para penggunanya harus memahami ketentuan sebagai berikut : a. Spektrum frekuensi radio adalah sumber daya alam terbatas yang dikuasai oleh

negara.b. Penggunaan spektrum frekuensi radio wajib memiliki Izin Stasiun Radio serta harus

sesuai dengan peruntukannya dan tidak saling mengganggu.c. Penggunaan spektrum frekuensi radio bukan merupakan hak milik perseorangan,

instansi pemerintah dan atau badan hukum.d. Penggunaan spektrum frekuensi radio harus sesuai dengan Izin Stasiun Radio dan

dilarang merubah dan atau mengganti frekuensi radio, data administrasi dan data teknis stasiun radio yang telah tercantum dalam Izin Stasiun Radio.

e. Perubahan data administrasi, perpindahan alamat/lokasi dan data teknis stasiun radio harus mendapatkan persetujuan dengan mengajukan permohonan perubahan kepada Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika.

f. Izin Stasiun Radio atau salinannya wajib ditempatkan pada lokasi perangkat stasiun radio.Adapun ketentuan regulasi terkait dengan spectrum Frekuensi ini di atur dalam

Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 9 Tahun 2018.

Page 67: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 67Majalah Digital ORARI

eMag ORARI : Nah, bagaimana mengenai persyaratan untuk mendapat ijin penggunaan Spektrum Frekuensi Radio?

Om Erdius Zen C- YBØQA : Baiklah, saya sampaikan penjelasan mengenai persyaratan untuk mendapatkan ijin penggunaan spektrum radio sebagai berikut : 1. Izin Pita Spektrum Frekuensi Radio (IPSFR) IPSFR diberikan dalam bentuk pita frekuensi radio untuk jangka waktu 10 (sepuluh)

tahun dan dapat diperpanjang 1 (satu) kali selama 10 (sepuluh) tahun.2. Izin Stasiun Radio (ISR) ISR diberikan dalam bentuk kanal frekuensi radio untuk jangka waktu 5 (lima) tahun

dan dapat diperpanjang 1 (satu) kali selama 5 (lima) tahun.3. Izin Kelas (class license) Izin Kelas diberikan kepada pengguna frekuensi yang mengoperasikan

perangkatnya dengan ketentuan teknis tertentu sehingga penggunaan frekuensinya dapat dimanfaatkan secara bersama (sharing). Izin Kelas melekat pada sertifikat alat dan perangkat telekomunikasi yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal SDPPI.

Tata cara dan prosedur permohonan izin penggunaan frekuensi radio secara umum dapat di lihat pada diagram alir dibawah ini.

Standar mutu waktu proses izin Standar mutu waktu proses izin penggunaan frekuensi radio secara umum dapat di lihat pada gambar dibawah ini.

Om Erdius Zen C- YBØQA : Baiklah, saya sampaikan penjelasan mengenai permohonan Ijin Stasiun Radio sebagai berikut :a. Mengajukan surat permohonan ditujukan kepada Direktur Jenderal Sumber Daya

dan Perangkat Pos dan Informatika.b. Fotocopy akta pendirian badan hukum beserta salinan pengesahan dan akta

perubahan terakhir.

Page 68: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 202168Majalah Digital ORARI

c. Menunjukan bahwa perangkat yang digunakan telah memiliki sertifikatd. Mengisi formulir yang telah disediakan oleh Dirjen SDPPI yang berisikan Data

administrasi dan data teknis secara lengkap dan benar.

eMag ORARI : Pada tahapan pengurusan perijinan penggunaan spectrum frekuensi terdapat ketentuan kewajiban membayar penggunaan spektrum frekuensi radio, mohon penjelasannya mengenai hal tersebut, Pak.

Om Erdius Zen C- YBØQA : Ya, memang ada kewajiban mengenai hal tersebut. Saya sampaikan penjelasannya, sebagai berikut :1. Pengguna spektrum frekuensi radio wajib membayar dimuka setiap tahun Biaya

Hak Penggunaan (BHP) Spektrum Frekuensi Radio yang besarnya sesuai peraturan perundang-undangan.

2. Pembayaran Biaya Hak Penggunaan (BHP) Spektrum Frekuensi Radio wajib dilakukan melalui sistem Host to Host dengan bank yang telah ditunjuk.

3. Permasalahan yang timbul akibat pembayaran Biaya Hak Penggunaan (BHP) Spektrum Frekuensi Radio yang tidak dilakukan melalui sistem Host to Host sepenuhnya menjadi tanggung jawab wajib bayar/pengguna spektrum frekuensi radio.

4. Setiap penggunaan frekuensi radio wajib membayar Biaya Hak Penggunaan (BHP) frekuensi radio. Seluruh BHP frekuensi radio masuk ke Kas Negara sebagai Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).

eMag ORARI : Nah, mohon sekiranya Bapak berkenan memberikan penjelasan tentang cara menghitung Biaya Hak Penggunaan Frekuensi Radio.

Om Erdius Zen C- YBØQA : ya, dalam menghitung BHP Spektrum Frekuensi Radio untuk ISR, ada rumusannya yang dihitung berdasarkan parameter teknis dan zona dengan formula sebagai berikut :

Keterangan:b = lebar pita frekuensi yang digunakan (bandwidth)P = besar daya pancar keluaran antena (EIRP)Ib = indeks biaya pendudukan lebar pitaIp = indeks biaya daya pancar frekuensiHDLP = harga dasar lebar pita

HDDP = harga dasar daya pancarNilai HDLP dan HDDP diatur dalam PP 7/2009 sebagaimana telah diubah dengan

PP 76/2010, sedangkan Ib, IP, dan zona diatur dalam PM 19/2005 sebagaimana telah diubah dengan PM 24/2010.

Page 69: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 69Majalah Digital ORARI

eMag ORARI : Dalam penjelasan Bapak, yang tercantum di grafik telah disebutkan adanya mutasi, bagaimana pengurusan perubahan data stasiun radio (mutasi) tersebut, Pak?

Om Erdius Zen C- YBØQA : Bagi para pengguna spektrum fFrekuensi jika akan berpindah lokasi stasiun radionya atau melakukan perubahan perangkatnya, maka tidak sembarang begitu saja bisa dilakukan, tapi harus memenuhi ketentuan sebagai berikut : 1. Perubahan data administrasi, perpindahan alamat/lokasi dan data teknis stasiun

radio harus mendapatkan persetujuan dengan mengajukan permohonan perubahan kepada Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika.

2. Perubahan data stasiun radio dengan Analisa Teknis Perubahan data stasiun radio yang mengalami perubahan data teknis (misal: penggantian perangkat dengan spesifikasi teknis yang berbeda) dan/atau pindah lokasi stasiun radio, sehingga harus dilakukan analisa teknis dan diproses sama dengan permohonan izin baru.

3. Perubahan data stasiun radio tanpa Analisa Teknis Perubahan data stasiun radio yang tidak diperlukan analisa teknis, antara lain:a. Perubahan alamat korespodensib. Perubahan nama dan alamat perusahaan

4. Perubahan nama dan alamat perusahaan bagi penyelenggara jaringan telekomunikasi, penyelenggara telekomunikasi khusus dan penyelenggara penyiaran terlebih dahulu harus dilakukan penyesuaian pada izin penyelenggaraannya.

eMag ORARI : Apabila ada pengguna spektrum frekuensi radio yang sudah tidak aktif pengoperasiannya atau sudah tidak menggunakan spektrum frekuensi radio, apakah ada ketentuan yang mengatur hal tersebut, Pak?

Om Erdius Zen C- YBØQA : Nah, seringkali masalah ketidak-aktifan penggunaan spektrum frekuensi ini diabaikan begitu saja, padahal itu ada ketentuannya, yang dapat saya sampaikan penjelasannya sebagai berikut :1. Pemohon harus mengajukan permohonan penghapusan datas stasiun radio

(penggudangan) ISR (Ijin Stasiun Radio) apabila sudah tidak menggunakan frekuensi radio

2. ISR yang telah digudangkan dinyatakan tidak berlaku, sehingga frekuensi radio tersebut tidak diperbolehkan lagi untuk digunakan.

3. Penggudangan ISR agar diajukan sebelum masa laku ISR berakhir. Apabila diajukan melebihi masa laku ISR, harus membayar BHP Frekuensi tahun berikutnya serta dikenakan sanksi denda sesuai ketentuan perundang-undangan.

4. Permohonan penggudangan ISR tetap diproses, meskipun pemohon masih memiliki tunggakan BHP Frekuensi Radio. Meskipun demikian, tunggakan BHP Frekuensi Radio beserta dendanya tetap wajib dibayar sesuai ketentuan perundang-undangan.

eMag ORARI : Baiklah, semua yang Bapak jelaskan ini sangat lengkap. Terima kasih atas waktunya sehingga kami dapat memperoleh penjelasan dari Bapak mengenai tata laksana penggunaan spektrum frekuensi ini.

Om Erdius Zen C- YBØQA : Baik, Mas, sama-sama.Tricahyo eMag-ORARI

Page 70: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 202170Majalah Digital ORARI

JAKARTA - Untuk mengetahui sejauhmana eksistensi maupun peran ORARI dalam menyikapi ke siap-siagaan menghadapi bencana, maka ORARI Pusat menggelar kegiatan Webinar dengan Tema ‘ORARI Siaga Bencana’. Dalam kegiatan ini, para narasumber akan menyampaikan langkah-langkah kesiap-siagaan yang diperlukan anggota ORARI dalam menghadapi bencana alam maupun bencana yang disebabkan oleh manusia. ORARI sebagai Cadangan Nasional di bidang komunikasi, tentunya harus membekali diri dengan kemampuan, pengetahuan, dan ketrampilan dalam bersikap siaga untuk menghadapi situasi kebencanaan, semoga dengan kegiatan ini dapat bermanfaat bagi seluruh anggota

ORARI di berbagai daerah, terutama di daerah yang rawan terjadinya bencana alam. Demikian disampaikan Sugeng Supriyatna, YBØSGF Pejabat Ketua Umum ORARI Pusat, saat menyampaikan kata sambutan membuka acara Webinar daring , Sabtu, 18/9/2021 di Jakarta.

Acara yang dilaksanakan melalui aplikasi Zoom itu di mulai pukul 15:00 WIB, dengan dipandu oleh Hernandy R. Karli, YBØTOY dan pembawa acara Rheny Trie Oktania Ritman, S.Pi , YDØRHE menghadirkan narasumber antara lain Prof. Sunarno M.Eng, Ph.D.IPU, YB2YOU, Guru Besar Bidang Intrumentasi di Laboratorium Sensor dan Telekontrol Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika Fakultas Teknik Universitas Gajah

“ORARI Perlu Persiapkan Sistem Komunikasi Darurat yang Efektif Di Situasi Kebencanaan”

Page 71: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 71Majalah Digital ORARI

Mada Yogyakarta, dengan materi bahasan Peran ORARI Dalam Bencana; sedangkan narasumber lainnya adalah Setyoajie Prayoedhi, Kepala Stasiun Geofisika, Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah, dengan materi bahasan EWS Radio Broadcaster BMKG.

““Webinar ini diselenggarakan oleh ORARI Pusat dilatarbelakangi oleh adanya aspirasi dari amatir radio anggota ORARI yang ingin menambah pengetahuan untuk mengasah kemampuan dari informasi mengenai langkah kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi bencana. Untuk itulah dalam acara ini, panitia mengundang para narasumber yang bukan hanya memiliki kemampuan secara konseptual melainkan juga telah mengalami pengalaman empiris tentang bencana alam”, ucap Hernandy R. Karli, YBØTOY.

Dalam paparannya tentang Peran ORARI Dalam Bencana, Prof Sunarno M.Eng, Ph.D.IPU, YB2YOU, menyampaikan bahwa menurut Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana menyebutkan bahwa bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Untuk menanggulanginya diperlukan adanya konsepsi management emergency, yang terdiri dari Mitigasi Bencana (serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana), prepare (persiapan/kesiapan), respon, dan

recovery, yang pada pelaksanaannya memerlukan sistem komunikasi darurat untuk membentuk tanggap darurat, serta juga diperlukan perangkat lunak, perangkat keras dan tentunya SOP dalam penyelenggaraan system komunikasi darurat.

“Ketika terjadi bencana gempa bumi tahun 2006 di sebagian besar Daerah Istimewa Yogyakarta, saat itu ORARI Daerah Yogya, menggelar komunikasi darurat secara dadakan dan dengan peralatan seadanya, meskipun dadakan, konsep strategi yang tepat, butuh persiapan yang matang dan juga skla prioritas sasaran”, ungkap Prof. Sunarno M.Eng, Ph.D.IPU, YB2YOU yang juga mantan Ketua ORDA Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pada kesempatan itu Prof Sunarno M.Eng, Ph.D.IPU, YB2YOU juga mengemukakan usulan antara lain agar ORARI mendukung dan mendorong adanya penelitian atau penyelidikan piranti maupun system komunikasi yang memanfaatkan frekuensi Radio serta mengembangkannya untuk kepentingan Iptek dan kemanusiaan, membuat jurnal international untuk mempublikasikan inovasi, temuan dan karya penelitian di bidang pemanfaatan radio, menyusun scenario tentang peran ORARI disaat terjadi bencana. Selain itu, ia juga berharap agar ORARI berpartisipasi aktif dalam pengamanan maupun ketertiban pengguna frekuensi Radio terutama dalam situasi bencana dan menjadi teladan yang baik bagi pengguna frekvensi radio.

Sedangkan narasumber Setyoajie Prayoedhi, Kepala Stasiun Geofisika, Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah, dalam penyampaian tentang EWS Radio Broadcaster BMKG, menyebutkan bahwa

Page 72: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 202172Majalah Digital ORARI

dalam rangka memperluas sebaran informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami, BMKG selalu berupaya menghadirkan teknologi yang up to date agar masyarakat bisa menerima secara cepat dan tepat informasi peringatan dini tsunami dari BMKG. Untuk mempermudah dalam hal penerimaan informasi peringatan dini dan tsunami dari BMKG mencoba hadirkan smart display yang diberi nama Warning Receiver System - New Generation ( WRS NewGEn) dan dipasang di beberapa lokasi seperti di Media TV dan Radio. Selain itu BMKG juga menghadirkan radio broadcaster yang juga merupakan solusi alternatif MHEWS yang lost cost, lost maintenance dan menjangkau ke seluruh pelosok desa/dusun yang tidak terjangkau telpon selular, adapun keberadaan radio broadcaster ini dapat dimanfaatkan bagi pegiat kebencanaan di lapangan yang sangat mengandalkan komunikasi radio, karena informasi yang dibroadcast adalah infomrasi yang bersifat realtime/seketika dan resmi dari institusi yang berwenang.

“Radio broadcaster adalah produk inovasi Merah Putih yang juga ramah terhadap masyarakat rentan tuna aksara atau tuna netra, karena informasi yang disampaikan dalam bentuk suara. Inilah salah satu piranti yang dapat disiapkan

dan digunakan untuk penyampaian informasi dalam situasi bencana, tentunya ORARI diharapkan dapat memahami dan menggunakan radio broadcaster ini dalam siaga dalam situasi bencana”, pungkas Setyoajie Prayoedhi.

Peserta yang hadir tampak sangat antusias mengikuti Webinar dengan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada para narasumber. Penjelasan narasumber yang jelas dan lugas memuaskan peserta, sehingga walaupun singkat penjelasannya, namun tidak membuat peserta kecewa. Tercatat dalam absensi peserta yang hadir sekitar 350-an orang anggota ORARI dari berbagai daerah maupun dari pengurus ORPUS serta juga dari ORDA yang ada di seluruh wilayah Republik Indonesia.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada panitia pelaksana dari ORARI Pusat yang telah menginisiasi penyelenggaraan kegiatan ini, narasumber yang telah hadir dalam kegiatan webinar ini dan juga ucapan terima kasih kepada para peserta yang mengikuti kegiatan ini dengan penuh semangat, semoga kegiatan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin”, ucap Hernandy R. Karli, YBØTOY menutup acara webinar ini.

Tricahyo eMag-ORARI

Page 73: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 73Majalah Digital ORARI

PRINGSEWU, LAMPUNG - Sinergisitas ORARI dengan Palang Merah Indonesia, dalam rangka membangun kolaborasi kemanusiaan, bukan hanya sekedar wacana semata, melainkan telah dibuktikan dalam bentuk kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat, salah satunya adalah suatu kegiatan dalam rangka memperingati Hari Palang Merah Indonesia (PMI) ke-76, yang diselenggarakan oleh Organisasi

Amatir Radio Indonesia (ORARI) Lokal Pringsewu bekerja sama dengan PMI Kabupaten Pringsewu menggelar kegiatan Special Event Station (SES) dan Donor Darah, demikian disampaikan Ketua ORARI Lokal Pringsewu sekaligus Ketua PMI setempat, Dr.Fauzi - YD4SJB saat membuka kegiatan SES di Club Station ORARI Lokal Pringsewu, Sabtu (18/9/2021).

“Dengan digelarnya kegiatan SES dan donor darah ini, sebagai perwujudan untuk menumbuh-kembangkan sikap kepeduliaan terhadap sesama manusia, khususnya warga Kabupaten Pringsewu ini”, ucap Dr. Fauzi yang juga Wakil Bupati Pringsewu.

Penyelenggaraan kegiatan SES dengan tanda panggilan khusus 8H76PMI ini digelar di Club Station ORARI Lokal Pringsewu, dibuka langsung oleh Ketua ORARI Lokal Pringsewu sekaligus Ketua PMI setempat, Dr.Fauzi (YD4SJB), ditandai dengan melakukan panggilan perdana pada band 40 meter, frekuensi 7,120 Mhz.

Selain menggelar kegiatan SES, kolaborasi PMI dengan ORARI Kabupaten Pringsewu juga menggelar kegiatan donor darah diawali oleh DPP ORARI Pusat H.Irwan - YB4VN yang juga hadir pada kegiatan tersebut, bersama jajaran pemerintah daerah, ORARI dan PMI serta Komunitas Indonesia Kuat. Semua bersama-sama turut berpartisipasi memberikan bantuan tablet penambah darah. Dalam kesempatan ini, H.Irwan

“Kolaborasi PMI dengan ORLOK Pringsewu Gelar SES dan Donor Darah“

Agen

dA d

AeRA

h

Page 74: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 202174Majalah Digital ORARI

YB4VN perwakilan DPP ORARI Pusat menyampaikan apresiasi yang sangat luar biasa atas terselenggaranya kegiatan SES dan sekaligus donor darah, sebagai wujud dari kolaborasi kemanusiaan yang sudah semestinya di jalin dan diwujudkan dalam karya bakti kepada masyarakat.

“Kami sangat berterima kasih kepada jajaran pemerintah Kabupaten Pringsewu, rekan-rekan PMI Kabupaten Pringsewu, rekan-rekan pengurus ORARI Lokal Prongsewu beserta jajarannya, dan juga Komunitas Indonesia Kuat, atas penyelenggaraan Kegiatan SES dan donor darah ini, yang merupakan wujud nyata dari terjalinnya kolaborasi kemanusiaan untuk menciptakan ketangguhan masyarakat, khususnya warga Kabupaten Pringsewu, dan saya berharap jalinan kolaborasi ini harus terus di perkuat dan di tingkatkan sehingga warga Kabupaten Pringsewu ini dapat tangguh dalam menghadapi berbagai situasi, terutama situasi pandemic covid-19 ini”, ucap H.Irwan - YB4VN.

Hal senada juga di sampaikan oleh Ketua ORARI Lokal Pringsewu Dr.Fauzi yang mengatakan kegiatan SES dan Donor Darah ini merupakan salah satu wujud kebersamaan dan kekompakan antara ORARI dan PMI, untuk itulah

dirinya menyampaikan ucapan terimakasih dan sekaligus mengapresiasi kepada seluruh jajaran panitia yang bekerja keras demi suksesnya kegiatan tersebut.

Dirinya juga berharap melalui kegiatan bertajuk ‘#ORARIBERGERAK Membantu PMI Menambah Pasokan Darah’, dapat membantu UTD Pringsewu yang saat ini kondisinya memang sedang kekurangan stok darah, disamping akan semakin banyak masyarakat yang sadar betapa pentingnya mendonorkan darah, sekaligus meyakinkan bahwa berdonor darah ini tetap aman walaupun di tengah pandemi, asalkan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

“Berdonor darah sangat baik bagi kesehatan, disamping sangat berguna dalam membantu sesama. Setetes darah yang kita sumbangkan dapat menolong dan menyelamatkan jiwa orang lain. Mari kita tumbuhkembangkan sikap kepedulian terhadap sesama dengan membangun kerjasama yang solid dan massif antara pemerintah Kabupaten Pringsewu beserta jajarannya dengan seluruh komponen masyarakat di Kabupaten Pringsewu ini. Mari kita wujudkan Pringsewu Tangguh, Pringsewu Tumbuh, terima kasih“, pungkas Dr.Fauzi - YD4SJB yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Pringsewu ini.

Tricahyo eMag-ORARI

Page 75: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 75Majalah Digital ORARI

“Peringati HUT Ke 8 ORLOK Jakbar Gelar Special Event Station(SES)/Special Call 2021”JAKARTA,Dinamika perkembangan suatu organisasi, tentunya di tandai dengan keaktifan para anggotanya, yang tersebar di daerah-daerah maupun di tingkat local, begitu pula di internal ORARI, yang anggotanya tersebar di seluruh wilayah negeri ini, Nampak sekali aktifitas anggotanya untuk melakukan berbagai kegiatan, salah satu diantaranya adalah ORARI Lokal Kota Adm Jakarta Barat, bertepatan di bulan September ini , sebagai momentum peringatan bulan lahirnya Radio, dan ternyata juga sebagai bulan lahirnya ORLOK Kota Adm Jakarta Barat, yang tahun ini sudah berusia 8

tahun, maka untuk memperingatinya anggota maupun pengurus ORLOK Kota Adm Jakarta Barat menggelar kegiatan Special Event Station(SES)/ Special Call 2021, demikian disampaikan Om Gigie Sugianto, YBØGG, menjadi Ketua ORARI Lokal Jakarta Barat 8 tahun (2013 – 2021), sebelumnya Ketua ORARI Lokal Kebon Jeruk, kurang lebih 12 tahun; saat dihubungi eMag ORARI melalui telpon selularnya, Senin, 27 September 2021.

“Ya, kegiatan tersebut di gelar sebagai agenda tahunan, yang merupakan salah satu program kerja ORARI Lokal Jakarta Barat periode 2019-2022, dan selalu di

Page 76: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 202176Majalah Digital ORARI

gelar setiap ulang Tahun ORLOK Kota Administrasi Jakarta Barat,” ungkap Om Gigie Sugianto, YBØGG yang juga penerima Nugraha ORARI kelas 2 di tahun 2005

Menurut Om Gigie Sugianto, YBØGG, adapun kegiatan ini diselenggarakan dalam bentuk Special Event Station/ Special Call 8th Anniverrsary ORARI Lokal Jakarta Barat , di 2 meter, 40 meter, 80 meter dan FT 8. selain tujuan dari kegiatan 8th Anniversary HUT Lokal Jakarta Barat, untuk menjalankan Program Kerja, menjalin komunikasi antara sesama Anggota Amatir Radio dan juga sebagai sarana anggota meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara baik dan benar

“Adapun sasaran kegiatan ini adalah seluruh Anggota ORARI yang IAR dan KTA masih berlaku, agar mereka aktif kembali dan turut serta mengembangkan hobbynya bukan hanya untuk kepentingan pribadi saja melainkan juga untuk kepentingan masyarakat, terutama turut membantu masyarakat di masa pandemic covid-19 ini,” tukas Om Gigie Sugianto, YBØGG yang sudah menjadi anggota ORARI selama 38 tahun, tanpa terputus dan terus menerus mengabdikan dirinya buat kemajuan ORARI organisasi yang dicintainya.

Lebih lanjut, Om Gigie Sugianto, YBØGG , menjelaskan bahwa yang terlibat dalam kegiatan ini adalah seluruh Pengurus ORARI Lokal Jakarta Barat dan Panitia Pelaksana dengan Koordinator/ Ketua Pelaksana Kegiatan Ini Om Dedy Haryanto – YCØSCV, dan tentu dirinya berharap kegiatan ini dapat menjadi daya Tarik bagi masyarakat terutama generasi muda, untuk kegiatan SES ini sebenarnya juga melibatkan generasi milineal

anggota ORLOK Kota adm Jakarta Barat, tapi kebanyakan dari mereka belum mampu menjadi NCS (Nett Control Station), sedangkan yang sudah mampu berhalangan hadir.

“Ya, di kesempatan ini saya juga sampaikan ucapan terima kasih kepada panitia pelaksana dan seluruh anggota yang telah ikut dalam kegiatan ini. Semoga di tahun mendatang kegiatan ini dapat lebih baik lagi di laksanakan, dan kami berharap di masa mendatang panitianya dan juga NCS-nya dari kalangan generasi milineal. Semoga Tuhan menyertai perjalanan dan pengembangan ORARI khususnya di Kota Administrasi Jakarta Barat, kini dan sepanjang masa. Amin,”pungkas Om Gigie Sugianto, YBØGG.

GIGIE SUGIANTO, YBØGG

• MENJADI KETUA ORARI LOKAL JAKARTA BARAT 8 TAHUN, 2013 – 2021

• Sebelum Ketua ORARI Lokal Kebonjeruk, kurang lebih 12 tahun.

• Sebelum tahun 2011, ORARI Lokal basis adalah kecamatan.

• Mulai 2011 ORARI Lokal basisnya Kabupaten/Kota

Agus Siswantoro Wartawan Senior

Page 77: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 77Majalah Digital ORARI

PURWOREJO - Dalam rangka menjalin kolaborasi antar ORDA, maka Amatir Radio dari ORLOK Jakarta Utara bersama ORLOK Purworejo menginisiasi penyelenggaraan Kegiatan Beaches On The Air (BOTA) Bersama Antara YBØGIN/2 - YBØSHR/2 Anggota ORARI Daerah DKI Jakarta Lokal Jakarta Utara dengan YB2LGF/P, YC2ANN/P, YC2AAK/P, YD2AFO/P, YD2BOA/P, YD2EDL/P, YD2KEN/P, YD2MQI/P dan YG2ACP/P Pengurus dan Anggota ORARI Daerah Jawa Tengah Lokal Kabupaten Purworejo.

Selain itu penyelenggaraan kegiatan ini juga di laksanakan dalam rangka Aktivasi BOTA Pantai Dewa Ruci Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah. Adapun pelaksanaan kegiatan ini pada hari Sabtu, 25 September 2021 – Minggu, 26 September 2021. Untuk mengetahui

lebih detail mengenai kegiatan ini, maka eMag ORARI, berkesempatan berbincang-bincang dengan Kordinator kegiatan ini H. Ginanjar YBØGIN, pada hari Minggu, 26 September 2021 melalui telpon genggamnnya, berikut ini petikan perbincangannya,

eMag ORARI : Selamat siang, Pak, Apa sesungguhnya tujuan dari penyelenggaraan kegiatan BOTA ini?

H. Ginanjar YBØGIN : Baik, selamat siang, Mas. Seperti harapan Pj. Ketua Umum ORARI H. Sugeng Suprijatna, YBØSGF dalam sambutan beliau pada acara pembukaan melalui radio bahwa kegiatan IBota yang di aktivasi pada website www.ibota.id, server kegiatan Amatir Radio khususnya IBOTA pertama di Indonesia ini, hendaknya menjadi ajang komunikasi yang dapat meningkatkan

“Kolaborasi ORLOK Jakarta Utara dengan ORLOK Purworejo gelar IBOTA di Pantai Dewa Ruci”

Page 78: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 202178Majalah Digital ORARI

rasa persaudaraan dan loyalitas diantara para anggota ORARI, dalam sambutannya tersebut. Beliau juga mengucapkan terimakasih atas kegiatan IBOTA Pantai Dewaruci yang terselenggara atas kerjasama 2 ORARI Daerah yaitu ORDA DKI Jakarta dan ORDA Jawa Tengah, selain itu beliau berkesempatan menyampaikan pada Kongres IARU ke 18 baru-baru ini, bahwa Kegiatan IBOTA saat ini sangat di gemari dan sangat populer di Indonesia. Nah, hal ini dapat di artikan bahwa penyelenggaraan kegiatan IBOTA ini memiliki tujuan yang sangat positif bukan hanya untuk sekedar menjalin kolaborasi antar dua Orda saja, melainkan juga untuk memasyarakatkan IBOTA di kalangan amatir radio.

eMag ORARI : lalu Apa target sasaran kegiatan ini, Pak?

H. Ginanjar YBØGIN : Selain menjalin silaturahim sesama Anggota ORARI dan Amatir radio di seluruh dunia, kegiatan ini juga sangat baik untuk ajang latih diri amatir radio yang mengikutinya, Setting antenna dan radio di alam terbuka, memperlancar komunikasi sebagai Station Control yang sewaktu waktu mungkin akan sangat bermanfaat di saat terjadi bencana. Juga menjadi kegiatan yang mempromosikan Dunia Pariwisata khususnya wisata pantai melalui kegiatan amatir radio. Di Indonesia ini sangat baik karena kita adalah negara Maritim dengan panjang garis pantai yang luar biasa.

eMag ORARI : kemudian untuk mempersiapkan pelaksanaan kegiatan IBOTA Dewa Ruci ini, siapa saja yang terlibat, Pak?

H. Ginanjar YBØGIN : Aktivasi Pantai Dewaruci di sponsori oleh Davidcy Dave anggota ORARI dengan callsign YC5YC yang merupakan creator dan webmaster

www.ibota.id, sementara kegiatan melibatkan hampir semua anggota ORARI dari seluruh Indonesia dengan Kordinator H. Ginanjar YBØGIN melalui kerjasama ORARI Lokal Jakarta Utara dan ORARI Lokal Purworejo.

eMag ORARI : Kenapa kegiatan ini dilaksanakan di pantai Dewa Ruci, Pak?

H. Ginanjar YBØGIN : Ya, karena Pantai Dewa Ruci telah menjadi ikon yang memiliki daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Sedangkan akses dari Pusat Kota Purworejo menuju Pantai Dewa Ruci cukup dekat berjarak 20 kilometer. Pengunjung yang datang ke Pantai Dewa Ruci Jatimalang dapat menikmati panorama pantai sambil duduk santai di gubuk-gubuk yang ada di sekitar lokasi wisata. Selain bisa menikmati indahnya panorama Pantai Dewa Ruci, pengunjung juga bisa melihat sunset di cakrawala, selain itu peserta dapat berkomunikasi dengan minim gangguan, itulah alasannya kenapa kegiatan ini di laksanakan di Pantai Dewa Ruci.

eMag ORARI : Berapa orang atau stasiun radio yg ikut di kegiatan ini, Pak?

H. Ginanjar YBØGIN: Sekitar 11 Activators yang ikut terlibat meramaikan kegiatan BOTA Indonesia Dewaruci Beach, diantaranya YBØGIN, YBØSHR, YB2LGF, YC2AAK, YD2AFO, YD2MQI, YD2KEN, YD2BOA, YC2ANN, YD2EDL, & YC2ACP.

eMag ORARI : Baik, terima kasih atas penjelasan dari Bapak, selamat atas terselenggaranya kegiatan IBOTA Dewa Ruci ini, semoga bermanfaat bagi pengembangan soliditas eksistensi amatir radio dan juga pengembangan destinasi tempat wisata di Indonesia.

H. Ginanjar YBØGIN : Baik Mas. Sama-sama, terima kasih.

Agus Siswantoro Wartawan Senior

Page 79: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER - 2021 79Majalah Digital ORARI

Jadwal Pelaksanaan UNAR Bulan Oktober 2021

No. Pelaksanaan Tanggal Tempat Pelaksanaan Oleh

1CAT UNAR BALMON SFR

KELAS I DKI JAKARTA KE - XIX TAHUN 2021

07 Oktober 2021KOTA JAKARTA TIMUR ,DKI

JAKARTA

BALAI MONITOR SPEKTRUM FREKUENSI RADIO KELAS I DKI JAKARTA

2UNAR BALMON SFR KELAS II LAMPUNG KE - II TAHUN

202107 Oktober 2021 KOTA METRO ,LAMPUNG

BALAI MONITOR SPEKTRUM FREKUENSI RADIO KELAS II LAMPUNG

3CAT UNAR BALMON SFR

KELAS II MERAUKE KE - III TAHUN 2021

07 Oktober 2021 MERAUKE ,PAPUABALAI MONITOR SPEKTRUM FREKUENSI RADIO KELAS II MERAUKE

4CAT UNAR LOKA MONITOR SFR TANJUNG SELOR KE - I

TAHUN 202109 Oktober 2021

BULUNGAN ,KALIMANTAN UTARA

LOKA MONITOR SPEKTRUM FREKUENSI RADIO TANJUNG SELOR

5CAT UNAR BALMON SFR KELAS I KUPANG KE - VI

TAHUN 202109 Oktober 2021

ALOR ,NUSA TENGGARA TIMUR

BALAI MONITOR SPEKTRUM FREKUENSI RADIO KELAS I KUPANG

6CAT UNAR LOKA MONITOR

SFR KENDARI KE - X TAHUN 2021

11 Oktober 2021KOTA KENDARI ,SULAWESI

TENGGARA

LOKA MONITOR SPEKTRUM FREKUENSI RADIO KENDARI

7CAT UNAR BALMON SFR

KELAS II JAMBI KE - V TAHUN 2021

11 Oktober 2021 MUARO JAMBI ,JAMBIBALAI MONITOR SPEKTRUM FREKUENSI RADIO KELAS II JAMBI

8CAT UNAR BALMON SFR

KELAS I YOGYAKARTA KE - IX TAHUN 2021

11 Oktober 2021SLEMAN ,DAERAH

ISTIMEWA YOGYAKARTA

BALAI MONITOR SPEKTRUM FREKUENSI RADIO KELAS I YOGYAKARTA

9CAT UNAR BALMON SFR

KELAS I PALEMBANG KE - X TAHUN 2021

11 Oktober 2021KOTA PALEMBANG

,SUMATERA SELATAN

BALAI MONITOR SPEKTRUM FREKUENSI RADIO KELAS I PALEMBANG

10CAT UNAR LOKA MONITOR SFR PANGKAL PINANG KE -

IV TAHUN 202112 Oktober 2021

KOTA PANGKAL PINANG ,KEPULAUAN BANGKA

BELITUNG

LOKA MONITOR SPEKTRUM FREKUENSI RADIO BANGKA BELITUNG

11CAT UNAR BALMON SFR

KELAS II PALU KE - X TAHUN 2021

16 Oktober 2021 SIGI ,SULAWESI TENGAHBALAI MONITOR SPEKTRUM FREKUENSI RADIO KELAS II PALU

Page 80: SePtembeR 2021 1

SEPTEMBER- 202180Majalah Digital ORARI

No. Pelaksanaan Tanggal Tempat Pelaksanaan Oleh

12UNAR BALMON SFR KELAS I TANGERANG KE - II TAHUN

202116 Oktober 2021 TANGERANG ,BANTEN

BALAI MONITOR SPEKTRUM FREKUENSI RADIO KELAS I TANGERANG

13UNAR BALMON SFR KELAS II

BATAM KE - II TAHUN 202117 Oktober 2021

KOTA TANJUNG PINANG ,KEPULAUAN RIAU

BALAI MONITOR SPEKTRUM FREKUENSI RADIO KELAS II BATAM

14CAT UNAR BALMON SFR

KELAS I DKI JAKARTA KE - XX TAHUN 2021

21 Oktober 2021KOTA JAKARTA TIMUR ,DKI

JAKARTA

BALAI MONITOR SPEKTRUM FREKUENSI RADIO KELAS I DKI JAKARTA

15UNAR BALMON SFR KELAS II JAYAPURA KE - II TAHUN

202123 Oktober 2021 JAYAWIJAYA ,PAPUA

BALAI MONITOR SPEKTRUM FREKUENSI RADIO KELAS II JAYAPURA

16CAT UNAR BALMON SFR KELAS I KUPANG KE - VII

TAHUN 202123 Oktober 2021

KOTA KUPANG ,NUSA TENGGARA TIMUR

BALAI MONITOR SPEKTRUM FREKUENSI RADIO KELAS I KUPANG

17CAT UNAR BALMON SFR

KELAS II PALANGKARAYA KE - X TAHUN 2021

23 Oktober 2021KOTA PALANGKARAYA ,KALIMANTAN TENGAH

BALAI MONITOR SPEKTRUM FREKUENSI RADIO KELAS II PALANGKARAYA

18UNAR BALMON SFR KELAS II BANJARMASIN KE - III TAHUN

202124 Oktober 2021

KOTA BANJARMASIN ,KALIMANTAN SELATAN

BALAI MONITOR SPEKTRUM FREKUENSI RADIO KELAS II BANJARMASIN

19CAT UNAR BALMON SFR

KELAS I MAKASSAR KE - IX TAHUN 2021

25 Oktober 2021GOWA ,SULAWESI

SELATAN

BALAI MONITOR SPEKTRUM FREKUENSI RADIO KELAS I MAKASSAR

20CAT UNAR BALMON SFR

KELAS II BENGKULU KE - IX TAHUN 2021

25 Oktober 2021KOTA BENGKULU

,BENGKULU

BALAI MONITOR SPEKTRUM FREKUENSI RADIO KELAS II BENGKULU

21CAT UNAR LOKA MONITOR SFR MAMUJU KE - V TAHUN

202125 Oktober 2021

MAMUJU ,SULAWESI BARAT

LOKA MONITOR SPEKTRUM FREKUENSI RADIO MAMUJU

22CAT UNAR LOKA MONITOR

SFR TANJUNG SELOR KE - II TAHUN 2021

30 Oktober 2021BULUNGAN ,KALIMANTAN

UTARA

LOKA MONITOR SPEKTRUM FREKUENSI RADIO TANJUNG SELOR