september 2018 majalah kementerian agama provinsi lampung · nusantara sebagai darus salam....

UkhUwah september 2018 1

ukhuwahseptember 2018 Majalah KeMenterian agaMa Provinsi laMPung

Tema Utama Opini Berita

Santri, Benteng NKRI Pengokoh Pilar Bangsa

Komunikasi Audit Internal pada Irjen Kemenag

3 20 26Siap Menjadi Teladan di Masyarakat

Menjaga LaMpung TeTap Kodusif

Kakanwil Kemenag Provinsi Lampung Suhaili, M.Ag. dan Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi Arianto berjabat tangan dalam agenda rakor pimpinan ormas Islam, umara, dan lembaga terkait dalam rangka menciptakan kedamaian dan ketenteraman umat di Lampung.

UkhUwahseptember 20182

Dari reDaksi

Membuka informasi untuk Publik

redaksi

DafTar isi

6 Berita

jalan sehat sarungan Pecahkan rekor Muri

32 Berita

Dari tablig akbar, tausiah, sampai Kirim Doa

29 Berita

Mempersiapkan Diri Menyambut haB Ke-73

10 Berita

Menyepakati Keterbukaan informasi Publik

17 Berita

Mengamalkan Pancasila demi tegaknya nKri

35 Percik

Prestasioleh Drs. h. suhaili, M.ag.

Majalah ukhuwah diterbitkan Bagian informasi dan hubungan Masyarakat Kantor Kementerian agama Provinsi lampung

Desain dan Fotografer

Alamat Redaksi:

M. rico ariasena

sorizal, s.h., M.h.

Sekretariat

jumhoiriahantonius jemi, s.Kom. Fenny indra astuti, s.si. Melawati, s.Kom.i. asnawati Delasuri, s.Pd.i.

ReporterPenanggung Jawab

Drs. h. suhaili, M.ag.

Kantor Kementerian agama Provinsi lampung

jalan Cut Meutia no. 27, telukbetung

Bandar lampung (0721-481533)

Web: hhtp//:lampung.kemenag.go.id

e-mail: [email protected]

[email protected]

Zulkarnaenrusnida haniar, s.e

Pemimpin Redaksi

Redaktur

h. M. aris rayusman, s.ag., M.Pd.i.

Redaktur Pelaksana

hj. istutiningsih, M.Kom. i.

h. saryonoalifah, M.Kom. i.

KANTOR Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung terus berusaha untuk menerapkan transparansi informasi kepada

masyarakat luas. Walau belum sem-purna, selalu ada progres yang terus dilakukan demi mencapai tujuan itu.

Usai membuka layanan terpadu satu pintu, Kanwil Kemenag Lampung di bawah pimpinan Suhaili, M.Ag. menguat-kan program ini dengan menggandeng pihak-pihak terkait.

Setelah sebelumnya dengan Ombuds-man, pada Selasa, 23 Oktober 2018, Kakamenag Lampung juga melakukan perjanjian kerja sama dengan Komisi Informasi. Tujuannya, demi memaksi-malkan keterbukaan dalam pengelolaan data di lingkungan Kemenag.

Berbagai terobosan itu bakal diulas lengkap dalam edisi Majalah Ukhuwah edisi September-Oktober 2018 ini.

Selain warta tentang keterbukaan informasi, pada terbitan kali ini juga mengupas tentang peringatan Hari Santri. Kegiatan yang melibatkan jajaran Kanwil Kemenag itu bahkan masuk rekor Muri dengan peserta jalan sehat bersarung terbanyak.

Peringatan momen hari besar lain-nya, seperti peringatan Hari Kesaktian

Pancasila dan Tahun Baru Islam, juga dipaparkan lengkap pada edisi ini.

Ada pula ulasan pencapaian raihan-raihan positif yang dicapai oleh Kanwil Kemenag Lampung dan instansi yang bernaung di bawahnya. Yang teranyar, dalam pergelaran Lampung Fair, stan kami mendapat predikat juara I kategori instansi vertikal.

Untuk rangkaian ibadah haji, dalam Ukhuwah edisi ini akan disampaikan proses pemulangan jemaah haji ke Tanah Air yang diteruskan ke daerah masing-masing. Tak lupa, untuk menambah wawasan pembaca, kami menyuguhkan dua rubrik artikel yang ditulis oleh Auditor pada Inspektorat Jenderal Kementerian Agama Farid Ma’ruf dan Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Tanggamus Muhamad Hasan Basri.

Semoga sajian informasi-infor-masi yang dikemas dalam Majalah Ukhuwah ini juga menjadi bentuk kami dalam memenuhi hak pub-lik untuk mendapatkan informasi seluas-luasnya. Semoga bermanfaat. Salam! n

IstutiningsihRedaktur Pelaksana


tema Utama

TANGGAL 22 Oktober 1945 silam, Syeikh K.H. Hasyim Asy'ari, Rais Akbar Nahdlatul Ulama, menggaungkan Fatwa Resolusi Jihad di hadapan konsul konsul Nahdalatoel Oelama di Jalan Boeboetan VI/2 Soerabaya. Momen bersejarah itu menjadi bentuk perjuangan para

santri untuk ikut merebut kemerdekaan dari penjajah.Tak dimungkiri, kiprah santri begitu teruji dalam mengokohkan pilar-pilar

NKRI berdasarkan Pancasila yang bersendikan Bhinneka Tunggal Ika. Saat itu, santri berdiri di garda depan membentengi NKRI dari berbagai ancaman.

Kata-kata tersebut meluncur dari lisan Kepala Bagian Tata Usaha Mahmud-din Aris Rayusman, M.Pd.I. saat menjadi pemimpin upacara di lapangan Kanwil Kemenag Lampung.

Pagi itu, 3 Oktober 2018, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung memang tengah melaksanakan upacara peringatan Hari Santi Nasional ke-2. Walaupun digelar secara sederhana, seremoni tahunan yang diikuti oleh kabid, pembimas, kasubbag, kasi, serta para karyawan dan karyawati itu berlangsung khidmat.

Agenda ini sekalian mengajak semua aparatur sipil negara untuk men-genang kembali sejarah berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Hari saNTri

santri, Benteng nKri PeNgOkOH Pilar BaNgsa

pagi itu, 3 Oktober 2018, kantor wilayah

kementerian agama provinsi Lampung memang tengah

melaksanakan upacara peringatan hari santi

Nasional ke-2. walaupun digelar secara sederhana,

seremoni tahunan yang diikuti oleh kabid, pembimas,

kasubbag, kasi, serta para karyawan dan karyawati itu

berlangsung khidmat.

Kepala Bagian Tata Usaha Mahmuddin Aris Rayusman, M.Pd.I. saat memberikan pidato di depan para peserta upacara dalam rangak memperingati Hari Santri Nasional, di halaman Kanwil Kemenag Lampung, 3 Oktober 2018.


tema Utama

Peran Santri Dari atas podium, Mahmuddin melanjutkan pada 1936,

sebelum Indonesia merdeka, kaum santri menyatakan Nusantara sebagai Darus Salam. Pernyataan ini adalah legitimasi fikih berdirinya NKRI berdasarkan Pancasila. Tahun 1945, kaum santri setuju menghapuskan tujuh kata dalam Piagam Jakarta demi persatuan dan kesatuan bangsa.

“Tahun 1953, kaum santri memberi gelar Presiden Indonesia, Ir. Soekarno, sebagai Waliyyul Amri ad-Dlaruri bis Syakukah, pemimpin sah yang harus ditaati dan menyebut para pemberon-tak DI/TII sebagai bughat yang harus diperangi,” katanya.

Kemudian, tahun 1965, kaum santri berdiri di garda depan menghadapi rongrongan ideologi komunisme. Tahun 1983/1984, kaum santri memelopori penerimaan Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan berbangsa-bernegara dan menyatakan bahwa NKRI sudah final sebagai konsensus nasional.

“Selepas Reformasi, kaum santri menjadi bandul kekuatan moderat sehingga perubahan konstitusi tidak melenceng dari khitah 1945 bahwa NKRI adalah negara-bangsa, bukan negara agama, bukan negara suku yang mengakui seluruh warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama, tanpa diskriminasi berdasarkan suku, ras, agama, dan golongan,” urainya.

Kenyataan ini, ucap Mahmuddin, perlu diungkapkan untuk menginsyafkan semua pihak, termasuk kaum santri sendiri, tentang saham mereka yang besar dalam berdiri dan tegaknya NKRI. Tanpa kiprah kaum santri, dengan sikap-sikap sosialnya yang moderat, toleran, proporsional, lurus,


tema Utama

Ini merupakan bukti pengakuan negara atas jasa-jasa para ulama memperjuangkan, merebut, mengawal, dan mempertahankan NkrI.

dan wajar, NKRI belum tentu eksis sampai sekarang.

Menilik dari sejarah tersebut, penetapan Hari Santri sebagai bentuk pengakuan negara atas kiprah ulama, kiai, dan santri dalam merebut dan mempertahankan NKRI, maka dengan Keputusan Presiden

No. 22 Tahun 2015 bahwa tanggal 22 Oktober ditetapkan Hari Santri Nasional.

“Ini merupakan bukti pengakuan negara atas jasa-jasa para ulama memperjuang-kan, merebut, mengawal, dan mempertah-ankan NKRI,” kata Mahmuddin.

Kakanwil juga mengharapkan sebagai

aparatur Kementerian Agama yang 60% pegawai banyak dari pondok pesantren yang notabene santri tentunya harus memberikan teladan yang baik.

Upacara yang berlangsung khidmat ini diakhiri seruan dari pemimpin upacara, "Jaya Santri, Jaya Indonesia!" (HUMAS KEMENAG/LB)


berIta

KANTOR Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung ikut memeriahkan Hari Santri Na-sional tahun 2018 dengan turut serta meng-gelar jalan sehat sarungan bersama Pengurus

Wilayah Nahdlatul Ulama Lampung.Dalam agenda tahunan ini, Kanwil Kemenag Agama

Lampung turut menyumbangkan berbagai hadiah bagi para peserta jalan sehat. Kegiatan ini dimulai sejak pagi, Minggu (21/10/2018), pukul 06.00 WIB, di Lapangan Korpri, Kompleks Kantor Gubernur Lampung.

Ketua panitia kegatan, M. Khadafi, mengatakan Ada dua hal sepesial dalam pergelaran jalan sehat sarungan tahun ini. Pertama, panitia akan menghadirkan K.H. Ma'ruf Amin, mantan Rais Aam Pengurus Besar NU,

Ribuan peserta meramaikan jalan sehat sarungan dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional.

Hari saNTri

Jalan sehat sarungan Pecahkan

rekor Muri


berIta

kegiatan ini juga bertujuan menorehkan rekor museum rekor muri sebagai jalan sehat dengan peserta bersarung terbanyak di Indonesia.

yang kini merupakan salah satu Mustasyar PBNU. Kedua, kegiatan ini juga bertujuan menorehkan rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri) sebagai jalan sehat dengan peserta bersarung terbanyak di Indonesia.

"Dengan estimasi peserta mencapai 45 ribu orang dan semuanya harus mengenakan sarung, insya Allah kami bisa mencatatkan rekor Muri," kata Kadafi yang juga rektor Universitas Malahayati.

Pihaknya berharap kedatangan Kiai Ma'ruf Amin akan menambah antusiasme masyarakat untuk ikut serta dalam JSS. "Beliau datang bukan sebagai calon wakil presiden, tapi dalam kapasitas tokoh NU, Mustasyar di PBNU, seh-ingga JJS semakin semarak," ujar Kadafi.

Berbagai hadiah menarik sudah disipakan oleh panitia seperti lemari es, televisi, kipas angin, sepeda, mesin cuci, hingga sepeda motor. Kegiatan yang dibuka terbuka untuk umum ini tidak dipungut biaya pendaftaran alias gratis. (HUMAS KEMENAG/LB)


tema UtamaberIta

STAN Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung mendapatkan predikat sebagai juara dalam kategori dalam per-helatan Lampung Fair Tahun 2018.

Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo menyerahkan langsung trofi dan piagam penghargaan kepada perwakilan Kanwil Kemenag Lam-pung. Penyerahan itu dilakukan sekaligus menutup agenda tahunan terse-but di PKOR Way Halim, Bandar Lampung Sabtu (27/10/2018) malam.

Pagelaran LF 2018 yang telah berlangsung dari 12 sampai 27 Oktober 2018 dinilai sukses memublikasikan program pembangunan di Provinsi Lampung. Selain itu, event tersebut mampu menyuguhkan hiburan bagi masyarakat Lampung. Bahkan, nilai transaksi mencapai Rp18,7 miliar atau lebih besar 21% dari LF 2017.

“Saya bersyukur kegiatan LF 2018 dapat berjalan sukses dan lancar. Bahkan, di luar dugaan pelaksanaan LF 2018 begitu ramai setiap malam-nya. Saya optimistis Lampung semakin tumbuh dan berkembang serta perekonomian terus meningkat,” kata Ridho Ficardo.

Suasana keramaian di Stan Kementerian Agama Provinsi Lampung saat acara lampung Fait tahun 2018, di PKOR Way Halim.

laMPUNg fair

keMeNag laMPUNg raiH PreDikaT stan instansi vertiKal terBaiK

pagelaran LF 2018 yang telah berlangsung

dari 12 sampai 27 Oktober 2018 dinilai

sukses memublikasikan program pembangunan

di provinsi Lampung. selain itu, event tersebut

mampu menyuguhkan hiburan bagi masyarakat

Lampung.


berIta

Gubernur menjelaskan LF telah menunjukkan bahwa potensi Lampung begitu besar. Hal ini tampak dari apa yang disajikan dan ditunjukkan di stan Forkopimda, pemerintah kabupaten/kota, dan stan lainnya.

“Stan di LF 2018 telah menunjukkan dan menampilkan potensi Lampung yang baru ditampakkan dengan keuni-kan daerahnya masing-masing,” jelas Ridho.

Ridho dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasihnya kepada peserta dan semua pihak terkait se-hingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik, aman, dan lancar, tanpa gangguan.

Dia juga mengapresiasi seluruh masyarakat Lampung yang ikut menyukseskan kegiatan ini dengan meng-up-load di media sosial, sehingga menarik minat warga dan dunia usaha di luar Lampung. “Untuk itu, ke depannya harus dikonsep lebih baik sebagai tonggak perekono-mian Lampung dan menjadi etalase perekonomian dan pariwisata,” harapnya.

Selain Kementerian Agama Provinsi Lampung, Ridho juga menyerahkan hadiah kepada Juara Umum LF 2018 yang diraih Kabupaten Lampung Timur. Lamtim menyabet kategori anjungan kabupaten/kota terbaik dan anjungan kreatif.

Sementara anjungan favorit diraih Lampung Selatan, Pesisir Barat (anjungan inspiratif), dan pramustan terbaik diraih Lampung Tengah.

Selain itu, terdapat penyerahan bagi kategori stan OPD tingkat Provinsi Lampung yang diraih Dinas Tana-man Pangan Hortikultura, stan favorit didapatkan Dinas Pariwisata, dan stan inspiratif disabet Dinas Perkebunan dan Peternakan. BUMN terbaik oleh PT Pelindo 2 Panjang dan pramustan terbaik diraih Kanwil Bank Indonesia. (HUMAS KEMENAG/LB)


berIta

DALAM rangka meningkatkan keterbukaan informasi pub-lik, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung Suhaili melakukan perjanjian kerja sama dengan Komisi Informasi yang dilaksanakan di kantor Kemenag

setempat, Selasa, 23 Oktober 2018. Dalam kesempatan itu, Kepala Kanwil Agama Provinsi Lampung

Suhaili mengatakan bahwa keterbukaan informasi, baik layanan in-formasi keagamaan yang menyangkut secara umum dan keuangan, ke depan harus bisa diakses seluruhnya secara online sehingga tidak ada lagi informasi yang ditutupi. "Semua bisa dilihat dan diakses oleh masyarakat secara umum. Kami sudah terbuka, tapi belum sempurna. Target kami semu layanan online," ujar dia.

Menurut Suhaili, pihaknya juga telah bekerja sama dengan Ombudsman tentang layanan publik, supaya lembaga tersebut dapat mengontrol secara langsung layanan dan keterbukaan informasi di Kanwil Kemenag. "Mudah-mudahan, KI mendapat informasi yang baik di Kemenag. Kami tidak berharap juara, tapi kami memberikan yang terbaik. KI akan memantau untuk perbaikan layanan," ucapnya.

kerJa saMa

MenyePaKati KeterBuKaan iNfOrMasi PUBlik

Kepala Kanwil Agama Provinsi Lampung Suhaili menyambut rombongan Komisi Informasi Lampung yang melakukan visitasi ke Kanwil Kemenag Lampung.


berIta

Kakanwil berharap keterbukaan informasi bisa membawa perubahan kebaikan ke depan menuju layanan yang lebih baik untuk melakukan pembenahan yang berkaitan dengan keterbukaan informasi.

Sementara itu, Ketua Komisi Informasi Provinsi Lampung Dery Hendriyan, M.H. menyampaikan visitasi institusinya ke Kanwil Kemenag Lampung karena Kanwil Kemenag Lampung masuk

delapan besar nominasi pelayanan keterbukaan informasi. "Kami cocokkan dukumen Kanwil Kemenag. Kami apresiasi

Kanwil Kemenag sudah mau secara sadar untuk melakukan keterbukaan dalam pengelolaan data kewenangan dari Kanwil Kemenag. Suatu hal yang baik, dari 34 Kemenag, baru ini kanwil di bawah berani menyatakan deklarasikan terbuka," pungkas Dery. (HUMAS KEMNAG/LB)

Kepala Kanwil Agama Provinsi Lampung Suhaili menyambut rombongan Komisi Informasi Lampung yang melakukan visitasi ke Kanwil Kemenag Lampung.


berIta

UNTUK meningkatkan kreativitas serta memberikan apresiasi dan peng-hargaan kepada guru dan tenaga kependidikan berprestasi, Kantor

Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung menggelar lomba bertajuk Anugerah Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Tingkat Provinsi Lampung Tahun 2018, di Aula MAN 1 Bandar Lampung, 6 September 2018.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian

Agama Provinsi Lampung Drs. H. Suhaili, M.Ag. dalam sambutannya sangat men-gapresiasi antusiasme jajaran guru dan tenaga pendidikan dari seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Lampung dalam event ini.

Suhaili mengatakan keikutsertaan guru dalam berbagai kegiatan, termasuk dalam lomba ini, akan memberikan pengalaman dan jam terbang yang tentu saja akan menjadi bekal bagi tenaga pendidikan untuk

performanya di dalam kelas.“Bagi yang sudah ikut, berarti sudah

melaksanakan tugasnya sebagai dengan baik, karena instrumen dan syarat untuk menjadi guru ataupun tenaga kependidikan telah dikerjakan,” kata Suhaili. “Bagi yang belum ikut atau belum pernah ikut, belum terukur baik atau tidaknya. Namun, saya berharap agar turut berpartisipasi dalam kegiatan ini di masa mendatang.”

Kepala Kanwil Agama Provinsi Lampung Suhaili saat memberikan sambutan dalam acara Anugerah Guru dan Tenaga Kependidikan.

lOMBa gUrU

MelaHirkaN TeNaga PeNDiDik yaNg aNDal

kantor wilayah kementerian agama provinsi Lampung menggelar lomba bertajuk anugerah Guru dan tenaga kependidikan madrasah tingkat provinsi

Lampung tahun 2018, di aula maN 1 bandar Lampung, 6 september 2018.


berIta

Suhai l i menambahkan Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 40 Ayat (2) menyatakan bahwa pendidik dan tenaga kepen-didikan berkewajiban mem-beri teladan dan menjaga nama baik lembaga profesi dan kedudukan dengan ke-percayaan yang diberikan kepadanya.

Untuk itu, mengingat pent-ingnya peran guru dan tenaga kependidikan, ucap Suhaili, sudah sepantasnya kepada guru, kepala madrasah, labo-ran, dan pustakawan diberikan penghargaan yang layak.

“Saya berharap perlombaan dalam bentuk Anugerah Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah ini dilaksanakan secara serius, transparan, dan terukur, sehingga akan terjaring guru-guru ataupun tenaga kependidikan lainnya yang terbaik yang menjadi representasi pendidikan ma-drasah di Provinsi Lampung yang andal dan teruji saat berkompetisi di tingkat na-sional,” terang Suhaili.

Sementara itu, Kepala Bi-dang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian

Agama Provinsi Lampung Ahmad Rifai, M.M. dalam lapo-rannya mengatakan peserta anugerah guru dan tenaga pendidikan merupakan usulan dari kabupaten/kota mas-ing-masing yang selanjutnya di seleksi di tingkat kantor wilayah berdasarkan porto folio dan makalah dari peserta tersebut.

Peserta yang mengikuti lomba itu yakni pengawas madrasah sebanyak 5 orang, kepala RA (5 orang), kepala MI (5 orang), kepala MTs (5 orang), kepala MA (5 orang), guru RA (5 orang), guru MI (5 orang), guru MTs (5 orang), guru MA (5 orang), pustakawan (3 orang), dan laboran (4 orang). (HUMAS KEMENAG/ALIF/LB)


berIta

KEPALA Kantor Wilayah Kemen-terian Agama Provinsi Lampung bapak Drs. H. Suhaili, M.Ag. mem-berikan apresiasi berupa piagam

penghargaan kepada siswa MAN 1 Metro, Deva Kusuma Putra, yang menjadi juara 1 pada ajang Sinarmas World Robotic Acad-emy 2018 yang dihelat di Kota Tangerang, Banten, 13 September 2018.

Apresiasi ini diberikan pada Kamis pagi, tanggal 13 September 2018, pukul

09.00, di Aula Pepadun Kanwil Kemenag Provinsi Lampung, di hadapan peserta Rapat Koordinasi Evaluasi Pelaksanaan Anggaran yang dihadiri oleh Kepala Kakemenag kabupaten/kota, kepala Bidang dan Pembimas, dan kepala MAN, kepala MTsN, serta kepala MIN se-Provinsi Lampung.

Dalam kesempatan itu Suhaili mengaku bangga, karena pemenang lomba kontes robot justru berasal dari madrasah. “Tentu

hal ini semakin membuktikan bahwa siswa madrasah tidak kalah dengan siswa SMA dan SMK,” ucap dia.

Saat dihubungi, Kepala MAN 1 Metro Antoni Iswantoro mengatakan torehan ini merupakan suatu kebanggaan bagi sekolahnya. “Bahwa ada di antara siswa kami yang memiliki kemampuan di bidang robotic. Tentu hal ini akan menjadi nilai tambah bagi madrasah kami,” ujarnya. (HUMAS KEMENAG/LB)

PresTasi

siswa MaDrasaH JUara kONTes rOBOT

Kabid Penmad A. Rifa’i, (kiri), Kakanwil Kemenag Provinsi Lampung Suhaili (tengah), dan Kepala MAN 1 Metro Antoni Iswantoro saat menyerahkan piagam pe ngha rgaan kepada s i swa MAN 1 Met ro, Deva Kusuma Putra, yang menjadi juara 1 pada ajang Sinarmas World Robotic Academy 2018 yang dihelat di Kota Tangerang, Banten, 13 September 2018.


berIta

PERAN Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama di Provinsi Lampung yang ikut melaksanakan program Kementerian Agama

terus berjalan. Setiap DWP di daerah terus menunjukkan eksistensi untuk melakukan agenda-agenda yang bermanfaat.

Di Pesawaran, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pesawaran, Sumiyati Farid Wajedi, memimpin rapat koordinasi bersama seluruh anggota di ruang rapat Kantor Kemente-rian Agama Kabupaten Pesawaran, Kamis (18/10/2018). Rapat kali ini membahas ke-siapan DWP Kementerian Agama Kabupaten

Pesawaran dalam menghadapi peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama dan rencana wisata rohani.

Rapat diawali dengan pembacaan kalam Ilahi oleh Ny. Silvi Paiman yang dilanjut-kan dengan kultum yang disampaikan penyuluh KUA Kecamatan Negeri Katon Ustaz Mubarok.

Dalam sambutannya, Sumiyati Farid mengharapkan agar DWP Kantor Kemen-terian Agama Kabupaten Pesawaran harus turut menyukseskan peringatan HAB ke-73 Tahun 2019 yang akan dilaksanakan di Lampung Barat pada Desember menda-tang.

DHarMa waNiTa

konsisten Menebar Manfaat untuk sesama

rapat kali ini membahas kesiapan

Dwp kementerian agama kabupaten pesawaran dalam

menghadapi peringatan hari

amal bhakti (hab) kementerian agama dan rencana wisata

rohani.


berIta

Di Lampung Tengah, agenda serupa juga digelar Dharma Wanita Persatuan (DWP) setempat. Selain itu, mereka juga membahas penetuan jenis lomba hari amal bakti (HAB) Kemenag, pembuatan seragam batik, dan rencana tur wisata.

Rakor langsung dipimpin Ketua DWP Ermayanti. Pembahasan rakor berakhir dengan mufakat, terkait tangkai lomba HAB, yaitu lomba kreasi nasi uduk kuning dengan budget maksimal Rp200 ribu untuk lima porsi, kemudian pembuatan seragam batik yang merupakan apresiasi DWP Ke-menag Lamteng kepada jajaran pengurus dan anggota akan mendapat bantuan kain batik seragam.

Ermayanti mengajak kepada seluruh pengurus dan anggota untuk rajin mengikuti rakor atau kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh DWP. Kepada masing-masing ketua bidang, diharapkan untuk meningkatkan pro-gram kerja dengan memiliki ide-ide kreatif

dan inovasi serta mengadakan kegiatan yang bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan.

Tak lupa, dia pun menggugah para ang-gota DWP untuk menyisihkan sebagian reze-ki bagi korban bencana di Palu-Donggala. “Saya juga mengajak ibu-ibu DWP Kemenag Lampung Tengah untuk bersama-sama

mendoakan para korban bencana alam Sulawesi Tengah. Semoga saudara kita yang meninggal dapat diterima di sisi Allah SWT, kita doakan semoga keluarga yang masih hidup diberi ketabahan dan segera bangkit dari musibah ini. Mari kita sisihkan dana untuk membantu korban gempa Palu-Donggala,” tutupnya.

Sementara itu, di Lampung Utara, Kamis (6/10/2018) Ketua Dharma Wanita Per-satuan Kementerian Agama Lampung Utara Asih Kusminah berkunjung ke memberikan motivasi pendidikan kepada dewan guru dan peserta didik Raudhatul Athfal (RA) Tunas Harapan Kotabumi Lampung Utara.

RA Tunas Harapan Kotabumi Lampung Utara merupakan RA yang berdiri dan ber-naung di bawah Kementerian Agama Kabu-paten Lampung Utara. Motivasi pendidikan diberikan oleh Asih Kusminah yang didamp-ingi Sekretaris Dharma Wanita Ibu Linda Sari di halaman RA. (HUMAS KEMENAG/LB)

saya juga mengajak ibu-ibu Dwp kemenag Lampung tengah untuk bersama-sama mendoakan para korban bencana alam sulawesi tengah.


berIta

HARI Kesaktian Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Oktober diperingati oleh semua badan, instansi, dan madrasah di bawah naungan Kementerian Agama Provinsi Lampung lewat pelaksanaan upacara.

Di Kanwil Kemenag Agama Provinsi Lampung, upacara dipimpin oleh Kepala Bidang Penais, Zakat, dan Wakaf Wasril Purnawan, M.Si. Dalam arahannya, Wasril mengatakan bahwa Pancasila mengandung makna penting bagi sejarah perjalanan bangsa Indonesia.

“Sebab itu, Pancasila dijadikan sebagai dasar negara ini. Artinya, segala tindak tanduk warga negara Indonesia harus didasarkan pada nilai-nilai dan semangat Pancasila,” ujarnya.

Di Tanggamus, Kepala Kantor Kementerian Agama setempat Murdi Amin, M.Ag. mengikuti upacara bulanan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Tang-gamus di Lapangan Pemkab setempat. Seremoni itu ikuti oleh seluruh Forkopimda serta para undangan dan ASN di lingkungan Pemkab Tanggamus.

Upacara kali ini tampak spesial karena berbarengan dengan Hari Batik Nasional dan Hari Sumpah Pemuda ke-90.

Kepala Bidang Penais, Zakat, dan Wakaf Wasril Purnawan menjadi pemimpin upacara saat peringatan Hari Kesaktian Pancasila di halaman Kanwil Kemenag Lampung.

Hari kesakTiaN PaNCasila

Mengamalkan Pancasila demi Tegaknya Nkri

harI kesaktian pancasila yang jatuh

pada tanggal 1 Oktober diperingati oleh semua

badan, instansi, dan madrasah di bawah

naungan kementerian agama provinsi Lampung

lewat pelaksanaan upacara.


berIta

Di Bandar Lampung, jajaran Kantor Kementerian Agama Kota Bandar Lampung juga mengadakan upacara dengan khidmat di halaman kantor setempat, Jalan Pangeran Emir M. Noor, Teluk Betung Selatan.

Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun ini mengambil tema Pancasila Sebagai Landasan Kerja Mencapai Prestasi Bangsa.

Usai pelaksanaan upacara tersebut, orang nomor satu di Ke-menag Kota Bandar Lampung mengatakan bahwa Hari Kesaktian Pancasila adalah milik bangsa Indonesia.

“Maka itu, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya harus secara terus-menerus dihayati dan diamalkan sehingga dapat menjadi kekuatan untuk menghadapi berbagai bentuk gangguan terhadap eksistensi NKRI,” ujarnya.

Sementara itu, di Lampung Tengah, sejak pagi Kantor Kemen-terian Agama Lampung Tengah sudah dipenuhi para ASN yang akan mengikuti upacara. Bertindak sebagai inspektur upacara ialah Kepala Kemenag setempat Jamaludin, M.M.

Dalam pidatonya, dia mengatakan ditumpasnya kekuatan anti-Pancasila atau berbagai pemberontakan perlu disikapi

“Upacara peringatan hari kesaktian pancasila tahun ini mengambil tema pancasila

sebagai Landasan kerja mencapai prestasi bangsa.


berIta

dengan pemahaman kesejarahan yang bersifat rasional, bukan dengan irasionalitas keyakinan saktinya Pancasila.

Untuk itu, ASN dan warga negara Indonesia agar tetap setia menjaga keutuhan NKRI dari segala ancaman yang akan meruntuhkannya. “Semoga Negara Kesatuan Republik Indonesia akan tetap berjaya di bawah panji Pancasila,” ucapnya.

Selain di tingkat Kantor Wilayah Kementerian Agama, upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini juga dilaksanakan di berbagai madrasah, salah satunya di MAN 1 Bandar Lampung. MAN 1 Bandar Lampung mengadakan upacara di lingkungan Kampus Ceria. Upacara ini diikuti oleh kepala madrasah, guru, staf tata usaha, dan siswa-siswi MAN 1 Bandar Lampung.

Walau sederhana, upacara itu berlangsung khidmat dengan. Apalagi ketika iringan lagu Gugur Bunga membahana ke seantero sekolah.

Kepala MAN 1 Bandar Lampung mengatakan dengan dilakukannya upacara ini, diharapkan para siswa-siswi dapat mengenang dan me-neladani jasa para pahlawan yang memperjuangkan Pancasila. (HUMAS KEMENAG/LB)

“Upacara peringatan hari kesaktian pancasila tahun ini mengambil tema pancasila

sebagai Landasan kerja mencapai prestasi bangsa.


OpINI

AUDITOR dituntut untuk selalu meningkatkan profesionalismenya. Namun, sebelum meningkatkan profesionalisme, seorang auditor

harus mampu memahami terlebih dulu mengenai dirinya sendiri dan tugas yang akan dilaksanakannya.

Auditor dituntut selalu meningkatkan dan men-gendalikan dirinya dalam berhubungan dengan auditi. Selain itu, auditor diharapkan mampu memahami perilaku auditi serta membangun komunikasi dan kerjasama dengan pihak auditi.

Kematangan dan kemampuan berkomu-nikasi merupakan hal yang dibutuhkan bagi seorang auditor dalam melaksanakan tugas audit. Proses audit senantiasa menempatkan auditor selalu berhubungan dengan pihak yang diaudit atau auditi. Hubungan auditor dengan auditi bukanlah seperti hubungan antara aparat hukum dan pesakitan, melainkan keduanya melakukan hubungan kerja biasa yang memiliki tujuan seperti standar audit intern.

Auditor perlu mempelajari human relation dan komunikasi dengan harapan diperoleh kerjasama yang baik dan harmonis dengan pihak auditi pada saat melaksanakan tugas profesionalnya. Dalam human relation dan komunikasi terdapat dua faktor penting yang harus dipahami oleh auditor yaitu etika dan empati. Faktor etika dapat menimbulkan sikap etik, sedangkan empati dapat men-imbulkan sikap empatik.

Human relation dan komunikasi ini berkaitan dengan upaya menghilangkan hambatan komunikasi, mencegah salah pengertian, dan mengembangkan sifat keter-bukaan auditi dalam penemuan-penemuan fakta oleh auditor. Interaksi antara auditor dan auditi nantinya sangat mendukung dalam keberhasilan tugas keduanya.

Peran Irjen Kemenag Fungsi Inspektorat Jenderal Kemen-

terian Agama yang dimasa lampau lebih

mengedepankan fungsi watchdog telah lama mulai ditinggalkan. Perubahan paradigma peran Inspektorat Jenderal Kementerian Agama dari hanya sebagai watchdog men-jadi konsultan dan katalis adalah tuntuan perbaikan kinerja internal.

Peran watchdog bertujuan memastikan ketaatan/kepatuhan terhadap ketentuan, peraturan, atau kebijakan yang telah ditetap-kan. Audit yang dilakukan adalah compliance audit dan apabila terdapat penyimpangan dapat dilakukan koreksi terhadap sistem pengendalian manajemen. Peran watchdog biasanya menghasilkan saran/rekomendasi yang mempunyai impact jangka pendek.

Peran Inspektorat Jenderal Kementerian Agama sebagai konsultan diharapkan dapat memberikan manfaat berupa nasehat dalam pengelolaan sumber daya organisasi seh-ingga dapat membantu tugas para manajer operasional.

Audit yang dilakukan adalah operational audit/performance audit, yaitu meyakinkan bahwa organisasi telah memanfaatkan sumber daya organisasi secara ekonomis,

efisien, dan efektif (3E) sehingga dapat dinilai apakah manajemen telah menjalankan aktivitas organisasi yang mengarah pada tujuannya.

Peran Inspektorat Jenderal Kementerian Agama sebagai katalis berkaitan dengan quality assurance, sehingga auditor diharap-kan dapat membimbing manajemen dalam mengenali risiko-risiko yang mengancam pencapaian tujuan organisasi. Quality assur-ance bertujuan meyakinkan bahwa proses bisnis yang dijalankan telah menghasilkan produk/jasa yang dapat memenuhi kebutu-han customer.

Dalam peran katalis, auditor bertindak sebagai fasilitator dan agent of change. Impact dari peran katalis bersifat jangka panjang, karena fokuskatalis adalah nilai jangka panjang dari organisasi, terutama berkaitan dengan tujuan organisasi yang dapat memenuhi kepuasan pelanggan (cus-tomer satisfaction) dan pemegang saham. Penerapan risk management dan risk based audit adalah salah satu contoh peran auditor sebagai katalis.

Peran pengawasan memiliki peran sen-tral, utamanya dalam hal pencegahan.Baik pengawasan atasan langsung maupun secara institusi pengawasan yang dalam hal ini menjadi tugas fungsi dari Inspektorat Jenderal Kementerian Agama, seperti visinya yaitu menjadi penegak integritas dan akunt-abilitas kinerja Kementerian Agama.

Komunikasi Audit InternalSebuah komunikasi yang efektif dalam

pelaksanaan audit sangat menentukan proses berjalannya audit. Kemampuan melakukan komunikasi interpersonal bagi auditor dimulai dengan pemahaman atas elemen-elemen komunikasi, pemahaman tentang aspek-aspek penting komunikasi, pemahaman atas diri sendiri dan audiens yang menjadi mitra komunikasi dan melakukan komunikasi.

KoMuniKasi auDit internal PaDa irJeN keMeNag

Dr. (Cand.) farid Ma’rufAuditor PadaInspektorat Jenderal Kementerian Agama


OpINI

Agar komunikasi interpersonal efektif, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sikap empati terhadap lawan bicara, keper-cayaan diri dan perilaku asertif pembicara, kesediaan menjadi pendengar yang baik, serta menyampaikan pesan-pesan secara jelas disertai dengan penggunaan bahasa nonverbal yang tepat.

Pesan-pesan verbal dan nonverbal saling melengkapi, mewakili, dan menguatkan. Pesan verbal yang intonatif dengan kece-patan dan irama yang tepat disertai dengan ungkapan dan penekanan, gerakan tubuh, dan anggota tubuhnya akan membantu efektifitas komunikasi (Modul, 2015).

Kemampuan melakukan komunikasi interper-sonal yang baik akan meningkatkan hubungan interpersonal di lingkungan internal fungsi audit, mitra kerja audit, pihak-pihak lain yang terkait dengan pekerjaan auditing dan terutama dengan auditi dalam kaitannya dengan upaya memper-oleh data dan informasi yang jelas, lengkap, dan sahih.

Image Inspektorat Jenderal Kementerian Agama yang kurang menyenangkan sedikit banyak membuat proses komunikasi inter-personal antara auditor dengan auditi menjadi tidak maksimal. Disparitas yang sudah ter-lanjur terbangun membuat salah satu pihak menjadi tidak luwes dalam berkomunikasi. Adanya perasaan superior salah satu pihak terhadap pihak lain, yang biasanya dilakukan oleh auditor terhadap auditi bukan tidak jarang memperburuk kondisi ini.

Seluruh proses komunikasi baik tertulis maupun lisan di atas sebaiknya dilandasi dengan prinsip nonviolent communica-tion. Dalam mengaplikasikan NVC, seorang auditor internal yang ditugaskan untuk melakukan pemeriksaan terhadap auditi seharusnya memiliki kasih sayang yang tulus kepada auditi yang diperiksa. Auditor harus menjauhkan diri dari sifat balas dendam atau mencari-cari kesalahan auditi dengan maksud menjatuhkan audi ti dari jabatannya.

NVC menekankan penting-nya empati dalam komunikasi. Empati merupakan kemam-

puan untuk memahami dan merasakan orang lain. Empati adalah kemampuan meletakkan diri sendiri dalam posisi orang lain dan meng-hayati pengalaman tersebut serta untuk melihat situasi dari sudut pandang orang lain.

Dalam proses audit internal, seorang audi-tor dituntut untuk mampu memberikan solusi

perbaikan dari ketidakberesan yang terjadi. Tetapi, seorang auditor tidak seharusnya hanya melihat sisi negatif saja yang dilakukan

oleh auditi. Auditor

har-u s

memberikan apresiasi jika terjadi hal yang baik yang dilakukan oleh auditi dengan memasukan hal tersebut dalam laporan auditnya.

Hal ini selain sebagai bentuk apresiasi kepada auditi, hal tersebut akan dapat men-jadi contoh bagi manajemen yang lain. Hal ini juga bermanfaat untuk menghilangkan stigma bahwa auditor adalah orang yang selalu mencari-cari kesalahan orang lain.Se-lain itu, jika auditor menyampaikan temuan negatifnya sebaiknya diberikan kalimat pengimbang yang melihat sisi positif dari auditi, bukan hanya kebutuhannya.

Inspektorat Jenderal Kementerian Agama belakangan ini terus membangun suatu proses audit yang lebih membahagiakan atau happy audit. Yang secara khusus dicanangkan oleh Inspektur Jenderal Ke-menterian Agama dalam rangka membalik-kan kesan terhadap Inspektorat Jenderal Kementerian Agama.

Upaya-upaya yang dilakukan dalam segala hal, mulai dari perubahan mindset auditor dalam menjalankan tugasnya sampai dengan mencoba merumuskan sebuah pola audit yang dilakukan. Audit yang selama ini dilakukan berfokus pada temuan keuangan, pemberian sanksi, dan tindakan represif lainnya, sehingga mencoba dibangun sebuah mindset audit yang menyenangkan, yang tidak semata-mata fokus pada temuan

negati akan tetapi juga akan temuan positif.

Permasalahan yang kemudian muncul adalah adanya kekhawatiran kurangnya

rasa segan auditi terhadap Inspektorat Jenderal Kementerian Agama, kar-

ena tidak lagi memasukkan unsur temuan keuangan sehingga

dikhawatirkan mengurangi rasa untuk menindaklanjuti reko-mendasi yang diberikan.

Kekhawatiran berikutnya adalah menjadi menurunnya pen-gawasan terhadap pengelolaan dan penggunaan anggaran yang berpotensi meningkatnya temuan keuangan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan tentunya berpengaruh terh-adap pemberian opini.Wallahualam bissawab. n

hubungan auditor dengan auditi bukanlah seperti hubungan antara aparat hukum dan pesakitan, melainkan keduanya melakukan hubungan

kerja biasa yang memiliki tujuan seperti standar

audit intern.

“


berIta

BENCANA gempa bumi dan tsu-nami yang melanda Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, menggugah masyarakat untuk

memberikan bantuan, baik materiel mau-pun spiritual, demi meringankan penderi-taan para korban. Tak terkecuali seluruh insan yang berada di bawah naungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung.

Mulai dari Kanwil Kemenag di daerah hingga madrasah bahu-membahu meng-galang bantuan untuk sesama. Pada Ju-mat, 28 September 2018, keluarga besar Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pesawaran menggalang dana kemanu-siaan untuk meringankan beban yang dialami masyarakat Sulawesi Tengah. Dana sebanyak Rp81.250.000 terkumpul

dari seluruh satker di bawah naungan Ke-menterian Agama Kabupaten Pesawaran, yakni Kankemenag, KUA, madrasah dan pondok pesantren, baik dari ASN, honorer, maupun seluruh siswa madrasah dan santri pondok pesantren.

Bantuan ini diserahkan kepada Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Lampung yang selanjutnya secara kolektif dari Kementerian Agama Lampung akan meneruskan kepada tim tanggap darurat Kementerian Agama RI di Jakarta. Kepala Kantor Kementerian Agama Pesawaran Farid Wajedi menuturkan dana yang terkumpul diharapkan bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

“Mudah-mudahan dana yang diberi-kan oleh keluarga besar Kementerian Agama Kabupaten Pesawaran ini dapat

dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi kor-ban. Mari kita berdoa kepada Allah Swt agar saudara kita yang terkena musibah bencana alam di diberikan ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi ujian ini,” ucap Farid.

Di Lampung Timur, usai pelaksanaan upacara dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2018, ASN Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lampung Timur atas perintah Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lampung Timur juga melakukan peng-galangan dana untuk korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.

Kasi Penyelenggara Syariah dan Zakat Wakaf Solihin bersama staf mengambil inisiatif berkeliling untuk mengumpulkan dana kemanusiaan. Solihin mengatakan,

keMaNUsiaaN

MeNggalaNg DaNa UNTUk PalU-DONggala

berIta


MAN 1 Metro menggalang dana

hingga Rp13.000.000 untuk membantu

korban bencana di Sulawesi Tengah.


berIta

"Melalui penggalangan dana pagi ini, alhamdulillah dari sumbangsih ASN Kan-tor Kementerian Agama Kabupaten Lampung Timur terhimpun sejumlah uang Rp2.597.000. Ini hanya sebagai awal kami mengumpulkan dana ini dan akan terus bertambah," ucapnya.

Tak hanya di Kantor Kemenag, bantuan kemanusiaan juga digalakkan di berbagai madrasah, seperti di MTsN 1 Tanggamus. Bentuk kepedulian sesama mereka wujudkan lewat penyerahan bantuan donasi gempa Palu dan Donggala kepada Kemenag Kabupaten Tanggamus, Selasa (9/10/2018).

Kepala MTsN 1 Tanggamus Fathul Bari mengatakan penggalangan dana ini merupakan panggilan kemanusiaan untuk daerah yang terkena musibah gempa. Tujuannya, membantu saudara-saudara kita yang saat ini sedang diuji oleh Allah SWT. “Alhamdulillah, hasil yang terkumpul Rp8.217.500.,” ujarnya.

MAN 1 Metro juga menggalang dana hingga terkumpul Rp13.000.000. Pihak sekolah mengungkapkan bahwa penggalangan dana ini dilakukan dengan tiga cara. Pertama penggalangan antarsesama guru, kedua penggalangan antarkelas yang dilakukan oleh perangkat kelas, dan keikutsertaan orang tua siswa dengan cara mentransfer uang yang sifatnya tanpa paksaan ke rekening bagian bendahara kepedulian sosial.

Di tingkat KUA, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pesawaran menerima kedatangan Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Gedongtataan Burhanudin beserta Ketua Pokjaluh Kabupaten Pesawaran, Jumat, 12 Oktober 2018. Kedatangan mereka untuk menyerahkan donasi kemanusiaan.

Dana sebanyak Rp27.655.000 diserahkan ke Kantor Kementerian Agama Kabu-paten Pesawaran, yang nantinya akan dilanjutkan ke Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung. (HUMAS KEMENAG/LB)

berIta


Ini hanya sebagai awal kami mengumpulkan dana ini dan akan terus bertambah.


SEBAGAIMANA diketahui, bangsa Indonesia meru-pakan bangsa yang majemuk atau plural, yang terdiri dari berbagai suku, ras, bahasa, agama, lapisan sosial, dan lain-lain. Kemajemukan suatu

bangsa di satu sisi dapat dipandang sebagai modal atau aset yang dapat memperkaya khazanah budaya bangsa dalam mewujudkan kemajuan bersama. Namun, di sisi lain dapat juga menjadi penghalang dan penghambat kemajuan bangsa, bahkan lebih dari itu dapat menjadi alat pemusnah suatu bangsa. Hal ini disadari karena makin maje-muk masyarakat suatu bangsa, makin tinggi potensi konf-lik yang dimi-liki bangsa tersebut.

Ca ta tan s e j a r a h menun -

jukkan bahwa bangsa Indonesia masih mempunyai masalah dengan kerukunan sosial. Masyarakat bangsa ini belum sepenuhnya bisa hidup berdampingan secara damai, dalam suasana saling menghormati dan meng-hargai, saling pengertian, saling percaya dan menghar-gai kesederajatan (egalitarian). Berbagai konflik dan kerusuhan sosial kerap mewarnai perjalanan bangsa ini. Dari bebarapa konflik dan kerusuhan yang terjadi, sebagian ada yang melibatkan umat beragama atau mengusung simbol dan sentimen keagamaan sehingga seolah-olah yang terjadi adalah konflik atau pertikaian antarumat beragama.

Oleh karena itu, dalam konteks hidup ber-masyarakat dan berbangsa, masing-masing umat beragama hendaknya memiliki pandangan atau pemahaman yang benar dalam menanggapi dan menyikapi kemajemukan atau berbagai perbe-daan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat sehingga kondisi kerukunan antarpara pemeluk

agama dapat terpelihara.

Kerukunan dan Kemajemukan Dalam kaitannya dengan agama Islam, konsep

pemeliharaan kerukunan sosial dan agama dimulai dengan penerimaan kemajemukan

atau pluralitas masyarakat sebagai sebuah keniscayaan. Hal ini dapat dilihat dalam Surah Al-Baqarah (2) Ayat 148.

“Dan, bagi tiap-tiap umat (li kullin) ada kiblatnya (wijhat) sendiri yang ia

menghadap kepadanya; maka berlom-balah-lombalah kamu dalam berbuat kebaikan. Di mana saja kamu berada, niscaya Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”

Dengan mengutip berbagai pendapat para sarjana tafsir klasik, Hendar Riyadi dalam bu-kunya berjudul Melampaui Plural-isme (2007) menjelaskan istilah li kullin (masing-masing) dalam penggalan teks itu dimaksudkan sebagai ahl al-adyan atau ahl

konsep kerukunan Umat Beragama dalam islam

Muhamad Hasan Basri, M.Pd. Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Kabupaten Tanggamus

OpINI


al-millat (komunitas agama). Sedang wijhat bisa ditafsirkan sebagai kiblat dan dapat juga diartikan sebagai “praktik keagamaan” (thariqat).

Dengan demikian, makna ayat tersebut berarti bahwa setiap umat atau komunitas agama (religious community) memiliki kiblat dan praktik keagamaan masing-masing yang berbeda satu sama lain. Oleh karenanya, masih menurut Hendar Riyadi, gagasan Alquran dalam ayat ini menunjukkan pem-benaran terhadap adanya realitas kemaje-mukan atau pluralitas agama.

Pengakuan Islam terhadap kemajemukan semakin bertambah tegas dengan adanya ayat yang menerangkan bahwa pluralitas, baik interumat beragama maupun antarumat beragama, merupakan sesuatu yang dike-hendaki Tuhan dalam ciptaan-Nya, supaya dapat menguji manusia dalam merespons kebenaran-kebenaran yang telah disampai-kan-Nya dan supaya manusia berkompetisi dalam melakukan kekaryaan yang baik.

Hal ini sebagamana ditekankan Allah dalam Surah Al-Maidah (5) Ayat 48: “Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat saja, tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah dalam berbuat kebajikan.”

Dengan memahami bahwa keragaman atau pluralitas merupakan sebuah kenis-cayaan, penolakan terhadapnya amat berla-wanan dengan hakikat kodrat kehidupan itu sendiri dan berlawanan dengan sunnatullah (hukum alam). Setiap upaya menolak atau mengubah hukum alam hanya akan men-imbulkan bencana bagi kehidupan manusia. Dengan demikian, menolak keragaman agama hanya akan menimbulkan ketidakru-kunan antarumat beragama yang berujung pada tejadinya konflik dan pertikaian.

Kerukunan InterumatSelanjutnya, konsep Islam dalam meme-

lihara kerukunan beragama, dalam hal ini interumat, adalah melalui penumbuhkem-bangan rasa persaudaraan. Hal ini seba-gaimana firman Allah dalam Surah Al-Hujurat (49) Ayat 10: “Sesungguhnya, orang-orang mukmin itu bersaudara.”

Menurut M. Quraish Shihab, ada hal yang menarik untuk diperhatikan mengenai

ayat ini yaitu kata ikhwah (yang berarti per-saudaraan keturunan) dan bukannya kata ikhwan yang bisa digunakan untuk makna persaudaraan yang tidak seketurunan. Kalau melihat bahwa umat manusia terdiri dari berbagai suku bangsa dan ras, yang berarti berasal dari keturunan yang berbeda (tidak seketurunan), mestinya kata yang digunakan dalam ayat di atas adalah ikhwan.

Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa hal tersebut dimaksudkan untuk mempertegas dan mempererat jalinan hubungan antarsesama muslim, seakan hubungan tersebut bukan saja dijalin keimanan (yang dalam ayat itu ditunjukkan oleh al-mukminun), melainkan

juga seakan-akan dijalin oleh persaudaraan seketurunan yang ditunjukkan oleh kata ikhwah (M. Quraish Shihab, Wawasan al-Qur’an ten-tang Kebebasan Beragama dalam Komaruddin Hidayat dan Ahmad Gaus AF [ed.]).

Selain persaudaraan intraumat beragama (Islam), juga perlu ditumbuhkan persau-daraan antarpemeluk agama dan sekaligus menghindari hal-hal yang dapat menim-bulkan konflik dan ketegangan antarpara pemeluk yang berbeda. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surat Al-Kafirun (109) Ayat 6, yang berbunyi, “Bagimu agamamu dan bagiku agamaku.”

Islam juga mengajarkan agar tidak saling mengusik satu sama lain, sebagaimana dijelaskan dalam Alquran Surah Al-Syura (42) Ayat 15 yang berbunyi, “Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal

kamu. Tidak (perlu ada) pertengkaran di antara kami dan kamu. Allah mengumpulkan kita dan kepada-Nya-lah kembali (putusan segala sesuatu).”

Hubungan dengan NonmuslimYang diperintahkan Islam dalam mer-

espons kemajemukan agama-agama adalah berupaya mencari titik temu atau titik sing-gung antarpemeluk agama, sebagaimana firmannya dalam Surah Ali Imran (3) Ayat 64 yang berbunyi, “Katakan olehmu (Muham-mad), ‘Wahai ahli kitab (para pengikut kitab suci) marilah menuju kepada kalimat sawa’ (titik temu ajaran yang sama) antara kami dan kamu, yaitu bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan tidak memperserikatkan-nya kepada apa pun, dan bahwa sebagian dari kita tidak mengangkat sebagian yang lain sebagai Tuhan-tuhan selain Allah.’ Jika mereka berpaling (tidak setuju), katakanlah kepada mereka, ‘Saksikan (akuilah eksis-tensi kami) bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)’.”

Islam juga tidak melarang umat Islam men-jalin persaudaraan dengan umat non-muslim, selama pihak lain menghormati hak-hak kaum muslim, sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah dalam Surah Al-Mumtahanah (60) Ayat 8 yang berbunyi, “Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berbuat adil (memberikan sebagian hartamu) kepada orang-orang yang tidak memerangi kamu karena agama, dan tidak (pula) mengsir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.”

Demikianlah konsep Islam dalam upaya membina kerukunan kehidupan beragama, yang dimulai dengan pengakuan akan ke-niscayaan sebuah kemajemukan dalam masyarakat. Kemajemukan adalah realitas objektif yang harus dihadapi umat manusia yang diperolehnya secara given atau kodrati.

Karena itu, untuk memelihara kehar-monisan kehidupan umat beragama harus dikembangkan rasa persaudaraan dan sal-ing bekerja sama. Dalam kaitannya dengan hubungan antarumat beragama yang harus diupayakan adalah mencari titik temu atau persamaan masing-masing agama, bukan-nya menonjolkan atau memperlebar perbe-daan. Wallahualam bissawab. n

Islam tidak melarang umat Islam menjalin

persaudaraan dengan umat non-muslim, selama pihak lain menghormati hak-hak kaum muslim.“

OpINI


berIta

SUARA sirene dari mobil vorijder semakin nyaring saat mendekat memasuki gerbang Asrama Haji Rajabasa, Bandar Lampung. Di bela-kangnya, iring-iringan bus berisi jemaah haji ikut masuk ke pelataran asrama haji terbesar di Lampung tersebut. Bus-bus itu membawa

rombongan haji asal Provinsi Lampung yang baru pulang dari Tanah Suci, 17 Sepember 2018.

Sementara itu, di Asrama Haji, tampak Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung Suhaili, M.Ag. beserta jajaran sudah menunggu kedatangan para jemaah haji. Tak sedikit, keluarga para jemaah pula tampak memenuhi lokasi itu untuk menjemput kerabat keluarga mereka yang telah tiba dengan selamat.

Momen haru begitu terasa lekat saat pintu bus dibuka. Satu per satu jemaah turun. Keluarga yang telah menunggu langsung menghampiri sang jemaah dengan pelukan tangis bahagia. Suhaili pun tampak langsung menyambut panitia haji yang membimbing para jemaah selama beribadah di Tanah Suci. Untuk jemaah yang berasal dari daerah, mereka akan diberangkatkan lagi ke asrama haji kabupaten/kota masing-masing.

Pada kesempatan itu, Suhaili mengucapkan selamat datang ke Tanah Air kepada para jemaah. Dia pun mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh

keDaTaNgaN JeMaaH HaJi

siap Menjadi Teladan di Masyarakat

momen haru begitu terasa lekat saat pintu

bus dibuka. satu per satu jemaah turun.

keluarga yang telah menunggu langsung

menghampiri sang jemaah dengan pelukan

tangis bahagia. suhaili pun tampak langsung

menyambut panitia haji yang membimbing

para jemaah selama beribadah di tanah suci.

Kepala Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi

Lampung Suhaili menyambut kedatangan rombongan

jemaah haji di Asrama Haji

Rajabasa.


berIta

petugas haji yang menyertai jemaah dalam men-dampingi, menjaga, membimbing, dan merawat selama perjalanan ibadah haji. Kepada para je-maah, Suhaili berharap tetap menjaga kemabruran hajinya dengan menjadi contoh bagi masyarakat dan lingkungannya.

Lampung Tengah Di halaman rumah dinas Wakil Bupati, jemaah

haji Kabupaten Lamteng yang tergabung dalam Kloter 11 kembali dengan menumpang 10 bus dari Asrama Haji Rajabasa. Acara penyambutan diawali dengan laporan petugas kloter yang disampaikan oleh TPHD Genta Suri Muda.

Dalam laporannya, pada keberangkatan tanggal 21 Juli 2018 yang lalu berjumlah 388 jemaah, 5 orang petugas kloter, dan 2 orang TPHD, total berangkat sebanyak 395 orang. Namun, pada kepulangan hari ini menjadi 394 orang dikarenakan 1 jemaah meninggal dunia atas nama Sutiyah asal Bandarsurabaya. Kepulangan jemaah ini langsung disambut oleh Wakil Bupati Lampung Tengah Loek-man Djoyosoemarto, Kepala Kemenag setempat, dan jajaran Pemkab lainnya.

Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Lampung Tengah menyelipkan doa kepada jemaah haji se-moga perjalanan ibadah haji ke Tanah Suci menjadi perjalanan ibadah yang diterima Allah swt dengan senantiasa diberkahi dengan predikat haji yang mabrur dan mabruroh.

Di tempat terpisah, Kepala Kemenag Lampung Tengah Jamaludin, M.M. meninjau lokasi penerimaan koper dan air zamzam di Kantor Kemenag setempat.


berIta

Sambil memberikan instruksi dan penga-rahan kepada semua petugas untuk tetap menjaga profesionalisme dalam melayani jemaah haji atau keluarganya yang akan mengambil koper dan air zamzam.

Lampung Timur Sementara itu, kloter pertama jamaah

haji Lampung Timur tiba di Sukadana pada Selasa, 4 September 2018, tepat pukul 18.10. Kedatangan rombongan itu diterima langsung oleh Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim, Ph.D.

Hadir juga pada kegiatan penerimaan jamaah haji sore itu jajaran Forkopimda Lampung Timur dan Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah serta panitia haji Kemenag Lampung Timur. Jamaah yang pulang pada

sore ini adalah yang tergabung pada kloter 17 JKG yang berjumlah 393.

Acara penerimaan jamaah dilaksanakan di pendopo Islamic Center Sukadana. Dalam laporannya, secara umum panitia menyatakan jemaah dalam keadaan sehat utuh sampai pulang ke Tanah Air.

Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim mengucapkan terima kasih kepada seluruh petugas haji yang telah bekerja dengan baik sehingga jamaah haji kloter 17 JKG dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar kembali ke tanah air. Nunik—sapaan Bupati—juga mendoakan semoga jemaah menjadi haji yang mabrur.

Bandar LampungPemulangan jamaah haji asal Kota

Bandar Lampung sebanyak 391 jamaah, termasuk petugas, disambut dengan rasa gembira oleh sanak keluarganya di Asrama Haji Rajabasa, 3 September 2019.

Pemulangan jamaah haji Kota Bandar Lampung telah berjalan dengan tertib dan lancar sesuai dengan jadual yang telah di tentukan oleh Kementerian Agama Pusat. Kloter Bandar Lampung berjumlah 10 kloter terdiri dari dua gelombang.

Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Ke-menterian Agama Kota Balam Abdul Basid, M.M. berharap jamaah yang baru tiba di Asrama Haji Rajabasa langsung pulang untuk beristirahat, sedangkan koper dapat diambil oleh keluarganya dengan mem-bawa paspor. (HUMAS KEMENAG/LB)


berIta

KANTOR Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung meng-gelar rapat persiapan pelaksanaan Hari Amal Bakti di Ruang Saibatin,

Kanwil Kemenag Lampung. Acara itu dihadiri oleh seluruh pejabat di lingkungan Kanwil Kemenag kota/kabupaten se-Provinsi Lam-pung, Rabu (24/10/2018).

Acara yang dipimpin oleh Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Lampung H.M. Aris Rayusman ini membahas persiapan pelaksanaan kegiatan Hari Amal Bakti Keme-nag RI yang akan dilaksanakan pada tanggal

12 dan 13 Desember 2018 di Kemenag Kabupaten Pesisir Barat, Krui.

Seluruh pihak, termasuk kepala-kepala Kanwil Kemenag, mengapresiasi agenda ini. Kepala Kemenag Kota Bandar Lampung Drs. H. Seraden Nihan menyambut baik rencana kegiatan ini dengan mulai mempersiapkan diri untuk berlatih sesuai dengan cabang yang akan dilombakan, antara lain cabang voli, tenis meja putra-putri, solo song, dan cabang lainnya.

“Saya berharap kepada seluruh kontin-gen sejak awal sudah harus berlatih dan mempersiapkan mental ketika bertanding dengan penuh kesungguhan agar dapat mempertahankan prestasi yang telah diraih pada tahun sebelumnya,” kata dia.

Hal serupa juga akan dilakukan oleh Ke-

menag Kabupaten Pesawaran. Kepala Kanwil Kemenag Pesawaran Farid Wajedi mengaku segera mempersiapkan diri dengan berlatih bersama di setiap hari Jumat, sehingga atlet dan peserta lomba dapat siap menghadapi acara tingkat provinsi tersebut.

Pesisir Barat ditetapkan sebagai tuan rumah penyelenggaraan perlombaan olah-raga dan seni dalam rangka memperingati Hari Amal Bakti Ke-73 Tahun 2018 Tingkat Provinsi Lampung. Beberapa cabang per-lombaan akan dilombakan di antaranya bola voli putra dan putri, tenis meja putra dan putri, bulu tangkis putra, solo song putra/putri, dan Dharma Wanita. Penyelenggaraan perlombaan akan dipusatkan di Liwa pada tanggal 12—13 Desember 2018. (HUMAS KEMENAG/LB)

raPaT Hari aMal BakTi

Mempersiapkan Diri Menyambut HaB ke-73

Suasana rapat persiapan pelaksanaan Hari Amal Bakti di Ruang Saibatin, Kanwil Kemenag Lampung.


paraDe FOtO

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung menggelar Fes-tival Budaya Islam Tingkat Provinsi Lampung Tahun 2018. Agenda

yang digelar pada Senin, 10 September 2018, tersebut mengambil tema Melalui Festival Seni Budaya Islam, Kita Bangun Semangat Melestasikan Khazanah Budaya Islami sebagai Media Dakwah dan Peme-bangunan. Rangkaian acara kegiatannya terangkum dalam parade foto berikut.

f e s T i V a l BUDaya islaM


paraDe FOtO


berIta

PERINGATAN Tahun Baru Islam dirayakan oleh seluruh instansi, madrasah, dan kanwil di bawah naungan Kanwil Kementerian

Agama Provinsi Lampung. Di Pesawaran, Pemerintah Daerah

setempat menggelar tablig akbar yang dilaksanakan di Lapangan Desa Bangunsari Kecamatan Negerikaton, Sabtu, 13 Oktober 2018.

Dalam acara itu, Kepala Kantor Ke-menterian Agama Kabupaten Pesawaran, yang diwakili oleh Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pesawaran, Paiman, S.Ag., turut hadir dalam kegiatan yang ber-terma Dengan Semangat Hijrah, Kita Perkuat

Ukhuwah Antarsesama untuk Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Pesawaran yang Lebih Sejahtera dan Religius.

Paiman menuturkan bahwa selain tablig akbar yang diisi dengan penceramah ustaz kembar, Ilyasa dan Alyasa, dari Pondok Pesantren Darussalam Garut Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Pesawaran juga menggelar doa bersama bagi masyarakat Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, yang terkena musibah bencana gempa dan tsunami.

Usai menggelar doa bersama, Bupati Pesawaran, H. Dendi Ramadhona. S.T., me-nyerahkan secara langsung santunan kepada 25 anak yatim piatu yang terdapat di Kecamatan Negeri Katon.

raNgkaiaN TaHUN BarU islaM

Dari Tablig akbar, Tausiah, sampai kirim Doa

Di pesawaran, pemerintah Daerah

setempat menggelar tablig akbar yang

dilaksanakan di Lapangan Desa

bangunsari kecamatan

Negerikaton, sabtu, 13 Oktober 2018.


Sementara itu, Kantor Kementerian Agama Kota Bandar Lampung mengada-kan Kegiatan Santunan Anak Yatim Piatu, 22 Oktober, di Auditorium Transmart Kota Bandar Lampung.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bandar Lampung didampingi Kepala Subbagian Tata Usaha, Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Kota Bandar Lampung, dengan dihadiri oleh pejabat di lingkungan Kemenag Kota Bandar Lampung, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag Kota Bandar Lampung dan Anggota, pihak Manajemen Transmat Lampung, Pimpinan Laz se-Kota Bandar Lampung, Ketua Forum Komunikasi Taman Pendidikan Alquran (FKTPQ) Kota Bandar Lampung, dan diikuti oleh anak-anak yatim piatu.

Dalam laporan Ketua Panitia, Sulaiman Bardan, S.Ag, mengatakan kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai wujud kepedulian kepada masyarakat kurang mampu. Acara penyerahan santunan ini dikemas dalam acara silaturrahmi dan juga peringatan 1 Muharam serta bermain bersa-ma dengan anak yatim piatu di Transmart.

Kegiatan ini diberikan kepada 55 anak yatin piatu yang berasal dari perwakilan yatim piatu se-Kota Bandar Lampung dan kegiatan ini juga dapat terlaksana atas kerja sama dari berbagai pihak yaitu Kantor Kementerian Agama Kota Bandar Lampung, Lembaga Amil Zakat (LAZ) se-Kota Bandar Lampung, dan juga Transmart Lampung. Kegiatan ini mengambil tema Sinergi Berbagi Sesama Anak Yatim.

Acara diisi dengan tausyiah yang diberikan oleh Ustaz Aidil Afrian dan ditutup dengan Pemberian bingkisan berupa alat perleng-kapan sekolah dan dana pendidikan dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bandar Lampung dan jajarannya serta LAZ se-Kota Bandar Lampung kepada 55 orang anak yatim.

Selain itu, di tingkat madrasah, sivitas akademika MTs Negeri 1 Pringsewu meng-gelar rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati dan memeriahkan Tahun Baru islam 1440 Hijriah pada Senin (10/9).

Dimulai dengan membaca Alquran bersa-ma seluruh siswa dan guru, acara dilanjutkan dengan penyampaian tausiah, pemberian

santunan kepada siswa yatim, serta pawai taaruf keliling lingkungan madrasah dengan atribut peringatan Tahun Baru Islam.

Kepala madrasah, H. Muhaidin, M.M., me-nyatakan dalam sambutannya bahwa momen-tum tahun baru digunakan untuk introspeksi

dan motivasi. Introspeksi terhadap apa yang telah diperbuat di masa lalu dan sekaligus untuk motivasi ke depan agar lebih lagi.

"Sebagai siswa, maka momentum tahun baru dapat dimaknai untuk lebih disipiln dalam menjalani tata tertib madrasah. Yang sudah baik, pertahankan dan bila perlu tingkatkan. Yang belum disiplin, berubahlah. Harus ada perubahan yang lebih baik lagi ke depan, itu jika ingin maju," katanya.

Sementara itu, Dr. K.H. Abdul Hamid dalam ceramahnya menyampaikan bahwa seorang

mukmin bergantung pada siapa temannya. Jika ia seorang siswa berteman dengan siswa yang rajin dan taat pada guru, besar kemungkinan ia akan ikut rajin dan taat. “Se-baliknya, jika ia berteman dengan siswa yang sering bolos sekolah, besar kemungkinan ia

juga akan mengikutinya,” ujarnya.Lebih lanjut ia mengatakan salah satu

bentuk hijrah adalah hijrah dari keburu-kan kepada kebaikan. "Arti hijrah adalah pindah. Oleh karena itu, bisa kita pahami bahwa hijrah di sini ialah pindah dari kon-disi kegelapan kebodohan menuju pada cahaya keilmuan. hijrah dari perbuatan buruk menuju pada perbuatan yang diridhoi oleh Allah SWT. Minadz-dzulumat ila an-nur, wa minas-sayyiat ila al-khoirot," terang Pimpi-nan Ponpes Al-Husna Pringsewu ini.

Pada bagian lain, pemberian santunan pada siswa yatim juga berlangsung khidmat. Kepala madrasah menunaikan langsung bantuan pada 24 siswa penerima santunan. Sedangkan sumber dana santunan berasal dari infak dewan guru dan siswa yang dikumpulkan oleh pengurus OSIS MTsN 1 Pringsewu.

Aksi pawai taaruf juga berlangsung me-riah. Guru dan siswa berjalan keliling ling-kungan madrasah dengan atribut tahun baru Islam. Atribut berisi taaruf atau pengenalan kalender hijriah, refleksi, dan motivasi tahun baru. (HUMAS KEMENAG/LB)

berIta

Yang belum disiplin,

berubahlah. harus ada

perubahan yang lebih

baik lagi ke depan, itu

jika ingin maju.


berIta

Terkait dengan peristiwa pembakaran bendera HTI di Garut, Jawa Barat, para pimpinan ormas Islam, umara, dan lem-baga terkait di Lampung mengadakan

rapat koordinasi untuk menyatakan sikap. Dalam agenda rapat yang dilaksanakan di

Kanwil Kemenag Lampung pada 29 Oktober 2019 itu, dihasilkan keputusan berupa pernyataan sikap, yakni sebagai berikut.

1. Mengajak seluruh masyarakat Provinsi Lampung untuk mengedepankan musyawarah dan saling pengertian dalam mengatasi berbagai masalah bangsa, serta tetap menjaga persatuan dan kesatuan se-suai kearifan masyarakat Lampung dan nilai luhur bangsa Indonesia.

2. Terjadinya pembakaran bendera HTI di Keca-matan Limbangan, Kabupaten Garut, kita sepakat untuk meredam situasi di Lampung dan menjaga suasana agar tetap damai dan kondusif.

3. Mengajak seluruh masyarakat Lam-pung untuk bergandengan tangan merajut nilai kebangsaan dan kemuakhian serta menolak segala bentuk upaya adu domba dan pecah belah.

4. Menyerukan seluruh masyarakat Lam-pung untuk menahan diri agar tidak mem-perbesar masalah dan secara khususnya kepada segenap umat Islam untuk bersama-sama mengedepankan dakwah Islam yang bil hikmah wal mauidzatil hasanah.

5. Menyerahkan sepenuhnya permasala-

han ini kepada aparat penegak hukum unutk menyelesaikannya sesuai dengan hukum yang berlaku secara adil, proposional, dan profesional.

Dengan kesepakatan itu, para peserta yang terdiri dari Kakanwil Kemenag Lam-pung Suhaili, Ketua MUI Lampung Khairuddin Tahmid, Kapolda Lampung Purwadi Arianto, perwakilan Korem gatam, perwailan BIN Lampung, perwakilan Kejati, perwakilan Kes-bangpol, Ketua PW NU Lampung Moh. Mukri, perwakilan PW Muhammdiyah, perwakilan ICMI Lampung Khomsahrial Ramli, dan perwakilan FKUB berharap Lampung tetap kondisif sesuai dengan cita-cita bersama. (HUMAS KEMENAG/LB)

raPaT kOOrDiNasi

Mengedepankan Persatuan dan kesatuan Umat


ECARA fitrah, dalam diri se-tiap manusia telah tertanam sebuah hasrat untuk meraih prestasi. Setiap orang tentu-nya mengidamkan menjadi manusia sukses terhadap apa

yang diinginkan. Sebaliknya, tidak seorang pun yang menginginkan dirinya gagal.

Karena naluri itulah, seseorang siap berkorban demi sebuah ke-berhasilan. Dalam konteks ini, tentu berkorban dengan ikhtiar yang ah-san, bukan dengan menghalalkan segala cara.

Sebab, secara Islam, yang disebut prestasi hanya terjadi pada keberhasilan seseorang yang mendasarkan pada akidah dan syariat Islam. Dengan kata lain, kaum muslimin begitu diper-silakan meraih prestasi setinggi mungkin, asalkan tetap dalam koridor Islam.

Dalam skup sebuah institusi yang saya pimpin, saya pun begitu men-dorong dan mengapresiasi jajaran saya untuk mengukir prestasi.

Beberapa waktu yang lalu, salah satu cerita membahagiakan datang dari salah satu murid MAN 1 Metro, Deva Kusuma Putra, yang menjadi juara I pada ajang kontes robot di Tangerang.

Prestasi itu bukan hanya milik individu, tapi juga menorehkan rasa bangga bagi Lampung, khususnya bagi kami. Satu konklusi juga turut mengiringi pencapaian itu, bahwa siswa madrasah tidak kalah dengan siswa di sekolah umum seperti SMA dan SMK!

P r e s t a s i y ang t a k k a l a h mente reng juga mampi r d i

Kanwi l Kemenag Lampung. Dalam pergelaran Lampung Fair tahun 2018, Stan Kantor Wi layah Kementer ian Agama Prov ins i Lampung mendap-atkan predikat sebagai juara da lam ka tegor i da lam per-helatan Lampung Fair Tahun 2018.

Tentu hasil-hasil itu bukan tanpa alasan; bukan tanpa sebab. Ker ja keras, ker ja sama, motivasi, seman-gat, tekad, dan perjuangan tak surut untuk terus digaungkan sebelum tujuan tercapai. Bahasa figuratifnya, usaha tak akan meng-

ingkari hasil. Dalam suatu pembahasan, di-

jabarkan pula bahwa prestasi yang hakiki semestinya memiliki dampak untuk kebaikan dan kemaslahatan orang banyak—menjadi amal jariah, bukan sekadar prestasi

yang tertulis di atas kertas dengan ganjaran trofi dan benda materiel lainnya.

Dengan segenap prestasi lain yang terus diukir jajaran Keme-nag Lampung, semoga catatan gemilang itu semua membuahkan manfaat buat sesama agar menjadi sebuah prestasi yang sesungguh-nya.

Melihat definisi itu pula, saya jadi teringat rombongan jemaah haji asal Lampung yang baru saja tiba ke Tanah Air. Saat me-nyambut mereka, saya selalu berpesan kepada para jemaah untuk tetap menjaga kemabruran hajinya dengan menjadi contoh bagi masyarakat dan lingkun-gannya. Sebab, jika didasarkan dengan niat rida karena Allah, itu adalah sebuah prestasi yang hakiki; yang menjadi bekal buat kehidupan selanjutnya.

Semoga Allah Swt senantiasa menjadikan kita hidup dalam ke-manfaatan dan keberkahan. Setiap prestasi yang kita ingin dan wujud-kan semoga menjadikan Allah Swt meridainya. Amin. n

Prestasi

SDrs. H. suhaili, M.ag.

perCIk

Dalam suatu pembahasan,

dijabarkan pula bahwa prestasi

yang hakiki semestinya

memiliki dampak untuk

kebaikan dan kemaslahatan

orang banyak—menjadi amal

jariah, bukan sekadar prestasi

yang tertulis di atas kertas

dengan ganjaran trofi dan

benda materiel lainnya.

“


Keluarga Besar

Kanwil KemenagProvinsi Lampung

INFOrmasI DaN hUmas kaNwIL kemeNaG prOvINsI LampUNG

http://www.lampung.kemenag.go.id [email protected]

HARI SANTRI NASIONAL

22 OKTOBER

Mengucapkan

HARI SANTRI NASIONAL

september 2018 majalah kementerian agama provinsi lampung · nusantara sebagai darus salam....

Documents