kewenangan dan legitimasi

20
Dwi Mulyatari, M.A.

Upload: faisal-muhammad-al-baksi

Post on 04-Jul-2015

368 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kewenangan Dan Legitimasi

Dwi Mulyatari, M.A.

Page 2: Kewenangan Dan Legitimasi

BEBERAPA PENGERTIAN TENTANG SEJARAH

Pengertian tentang sejarah dan Ilmu Sejarah:-”Sejarah”---Syajaratun (Arab): Pohon-”Sejarah”---Historia (Yunani/istor): orang pandai-”Sejarah”---History (Inggris):Masa lampau manusia-”Sejarah”---Gesichte (Jerman): sudah terjadi

Kajian masa lampau: Chronicle (Kronika); Geneology (Keturunan); Annals (Tarikh); Epic (Kepahlawanan)

Page 3: Kewenangan Dan Legitimasi

Pembatasan WaktuMasa lampau baru mempunyai arti dalam sejarah

jika ada pembatasan. Pembatasan yang paling awal adalah pembatasan berdasarkan waktu.

Jaman Sejarah adalah masa dimana jejak peradaban manusia ditemukan dalam bentuk bukti-bukti tertulis.

Jaman Prasejarah adalah masa dimana bukti-bukti peradaban manusia ditemukan dalam bentuk tidak tertulis (benda seni, alat-alat batu, bangunan, dlsb)

Page 4: Kewenangan Dan Legitimasi

Pembabakan dalam Sejarah:Periodisasi atau pembabakan sejarah harus memiliki alasan

rasional, berkaitan dengan konsep ruang (spasial)dan waktu (temporal).

pembabakan sejarah (Indonesia sentris), cth:-”Sejarah Nasional Indonesia”- Marwati Dj.P., Sartono

K., Nugroho N.

-Pembabakan yang terpengaruh Stapel, dkk (Z. Proto sejarah dan Z. Sejarah)

- M.C. Ricklefs (tematis dan kronologis)

-pembabakan secara tematis (Sartono K., Pemberontakan Petani Banten 1888) untuk studi kasus atau kajian khusus.

Page 5: Kewenangan Dan Legitimasi

Metode Sejarah:

HEURISTIK (pencarian dan penemuan data)VERIFIKASI (kritik Ekstern dan Intern) dari

data menjadi fakta INTERPRETASI (eksplanasi, menafsirkan

/pemberian makna) Obyektif dan Subyektif dalam sejarah

HISTORIOGRAFI (penulisan)

Page 6: Kewenangan Dan Legitimasi

HISTORIOGRAFI INDONESIApenulisan sejarah (dari peristiwa menjadi kisah)

Page 7: Kewenangan Dan Legitimasi

Pembentukan Bangsa Indonesia

Identitas ---sifat dasar masyarakat Indonesia: Bhinneka Tunggal Ika---ciri dan faktor dasar pembentuknya:- F. Geografi (2diantara 2 Samudra dan 2 Benua)- F. Suku bangsa (ethnic group)- F. Penguasaan Teknologi (3 beda)

a. Masy. Persawahanb. Masy. Pedag.c. Masy. Perladangan

Page 8: Kewenangan Dan Legitimasi

Masyarakat Indonesia

• Ada yang berubah (Change), ada yang berkesinambungan (Continuity).

• diwarnai oleh budaya-budaya asing yang masuk, yang berproses secara dinamis dengan budaya lokal.

• ada yang diterima dan digunakan (adaptif). Dapat memperkaya.

• ada yang ditolak (konfrontatif).

Page 9: Kewenangan Dan Legitimasi

Budaya-budaya asing yang masuk:-India-China-Barat

Melalui hub dagang yang terjalin dan kolonisasi.

Faktor penentu:-letak/geog-Sist. Angin-Teknologi pelayaran (sist. Navigasi dan ilmu perbintangan)

Page 10: Kewenangan Dan Legitimasi

TEORI MASUKNYA BUDAYA INDIA:

-Pasif (kolonisasi oleh India/Teori Ksatria dan melalui para pedagang/ teori Vaisya). Bukti-bukti kolonisasi??

-Aktif (tokoh agama India diundang oleh penguasa di Indonesia/Teori Brahmana). Bukti-bukti: Budaya India tingkat tinggi (budaya brahmana)

Page 11: Kewenangan Dan Legitimasi

PROSES ISLAMISASI:

Teori Kedatangan Islam:- abad ke -7- abad ke-13

Penyebaran:- Perdagangan- perkawinan- tassawuf- Pendidikan- Kesenian

Page 12: Kewenangan Dan Legitimasi

Penyebar/Gol. Pembawa:

- pedagang- Mubaligh- walisanga- Kaum Sufi- Pembawa dan penerima

Page 13: Kewenangan Dan Legitimasi

MASUKNYA BANGSA BARAT

Page 14: Kewenangan Dan Legitimasi

KONSEP KEKUASAAN DI NUSANTARA

KEKUASAAN:

• HUBUNGAN YANG BERSIFAT TIDAK SEIMBANG• MENIMBULKAN KETERGANTUNGAN YANG LEMAH THD YANG KUAT• KEMAMPUAN MEMBERI SANKSI BAGI YANG TDK MEMATUHI• BISA DENGAN CARA KEKERASAN MAUPUN LUNAK• BISA BERASAL DARI KEYAKINAN TERHADAP AGAMA/ HUBUNGAN KEKERABATAN TERTENTU/ KEDUDUKAN TERTENTU/ KEKAYAAN/ PENDIDIKAN DAN KEAHLIAN• DLL

Page 15: Kewenangan Dan Legitimasi

BERBAGAI PENGERTIAN /DEFINISI KEKUASAAN

• MAX WEBER: kekuasaan merupakan konsep dasar untuk memahami pelapisan sosial yang berhubungan dengan kaelas, status dan partai politik.

• LASWELL DAN KAPLAN: kekuasaan merupakan suatu hubungan yang memungkinkan seseorang atau kelompok orang dapat menentukan tindakan seseorang atau kelompok lain agar sesuai dengan tujuan pihak pertama.

• VAN DOORN: kekuasaan dikaitkan dengan kesempatan manusia untuk menentukan tingkah lakunya dengan memilih diantara beberapa alternatif yang tersedia (otonom atau ditentukan oleh orang lain).----kemampuan pelaku untuk menetapkan secara mutlak alternatif bertindak atau memilih bagi pelaku lain (membatasi atau memperluas alternatif bertindak/memilih).

Page 16: Kewenangan Dan Legitimasi

• R.J. MOKKEN: kekuasaan adalah kemampuan dari pelaku (individu/kelompok/lembaga) untuk menetapkan secara mutlak atau tidak secara mut)lak (memberi kesempatan memilih bagi pelaku lain).

• TALCOTT PARSON: kekuasaan adalah kemampuan untuk membuat kesatuan dalam suatu sistim organisasi kolektif untuk melaksanakan kewajiban yang mengikat (secara kolektif.

PELAKSANAAN KEKUASAAN:

• kekerasan• lunak

Page 17: Kewenangan Dan Legitimasi

SUMBER KEKUASAAN, UNSUR KEKUASAAN DAN KEPEMIMPINAN

Sumber kekuasaan:• kepercayaan atau keyakinan thd agama (cth: Ulama)• hubungan kekerabatan tertentu (cth: pemimpin clan)• kedudukan tertentu (cth: kepala desa/komandan)• kekayaan (cth: orang kaya)• pendidikan dan keahlian (cth: ahli-ahli dalam bidang ttt, geofisika,dll)

Unsur kekuasaan: wewenang/otoritas dan keabsahan/legitimasi• wewenang/otoritas (merupakan kekuasaan formal/ yang dilembagakan. Diperlukan bagi seseorang untuk memegang kekuasaan, membenarkan tindakannya dan menuntut kepatuhan bagi anggota masyarakatnya.-wewenang tradisional (landasan ‘tradisi lama” yg dianggap wajar ada)-wewenang kharismatik (landasan “kesaktian” atau “Kekuatan Mistik”)-wewenang legalrasional (landasan “sistim atau tatanan hukum rasional”)

Page 18: Kewenangan Dan Legitimasi

Unsur kekuasaan: wewenang/otoritas dan keabsahan/legitimasi

• keabsahan/legitimasi: keyakinan anggota masyarakat bahwa wewenang yang ada pd seseorang atau kelompok merupakan hal yang wajar dan patut dihormati, karena telah sesuai dengan asas dan prosedur yang sah dan kuat yang telah diterima secara luas dalam masyarakat.

Jika keabsahan tidak kuat maka kekuasaan menjadi tidak kokoh (juga sebaliknya)

Koentjaraningrat mengaitkan unsur kekuasaan dengan kepemimpinan dalam 3 tipe masyarakat:

• Masy. “Kecil dan sedang”

• Masy. Negara kuno

• Masy. Negara kontemporer/masa kini

Page 19: Kewenangan Dan Legitimasi

Masy. Kecil: kepemimpinan yang muncul pada saat ada aktivitas bersama, atau saat muncul konflik (koordinator/ pemecah konflik) kepemimpinan belum tetap---cth: kelp. Terkecil dlm masyarakat/kelg.

Masy. Sedang: kepemimpinan yang mantap dan tetap sudah dibutuhkan yang memenuhi unsur kewibawaan, wewenang dan kharisma---ketrampilan berburu, berkebun atau bertani, berpidato, berunding, memiliki sifat-sifat sesuai keinginan masy.nya---cth masy. Tingkat berburu, berkebun, bertani.

Masy. Negara Kuno: kepemimpinan yang memiliki wewenang yang kuat sangat penting, lazim menggunakan konsep-konsep religi dan cara-cara keagamaan untuk memaksakan keseragaman orientasi warganya. ---cth kekuasaan raja dan keturunannya (yang dianggap keturunan dewa/roh nenek moyang, legitimasi: wahyu/ kesaktian tertentu/ memiliki pusaka, dlsb)

Masy. Ms kini/negara kontemporer: sumber kekuasaan dan wewenang pemimpin masa kini adalah masyarakat itu sendiri (dukungan warga/masyarakatnya dan bersifat terbuka) melalui prosedur hukum dan ditetapkan dalam undang-undang---kewibawaan, popularitas, memiliki kapasitas rasional untuk memecahkan berbagai permasalahan, dan sikap kecendikiaan. Kharisma : lambang-lambang kepemimpinan dan ciri-ciri rohaniah yang disegani.

Page 20: Kewenangan Dan Legitimasi

Contoh-contoh Kekuasaan dan kepemimpinan di Ind.

- ketua kelompok masy. Purba- kepala suku- dukun /ahli obat-obatan/ pemimpin upacara ritual keagamaan - raja/ sultan (kerajaan Hindu-Buddha/Islam)- Ulama/ ahli agama- penguasa di bidang tertentu (saudagar kaya/ pemimpin partai/ dsb)- komandan/pemimpin perang- presiden/ residen/ bupati/ kepala sekolah/ rektor/dsb- dlsb