sentosa sembiring, s.h., m.h. 1/j

27
. Sentosa Sembiring, S.H., M.H. 1/J NUA.IIAAULIA

Upload: others

Post on 10-Nov-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sentosa Sembiring, S.H., M.H. 1/J

. Sentosa Sembiring, S.H., M.H. 1/J NUA.IIAAULIA

Page 2: Sentosa Sembiring, S.H., M.H. 1/J

Sentosa Sembiring, S.H, .M.H pr.

HUKUM PASARMODAL

3 . ~ . ..10\9

PENERBIT

,....N-o. -'lo._.,s '5~.~~;-:c::.~~.~.~~ . .. ~ ... ~ .... t=~.~ .MH .. IN~A AUliA \~.~.~~?. 11 ~~~~.:-c~?..

Page 3: Sentosa Sembiring, S.H., M.H. 1/J

HUKUM PASAR MODAL

Oleh: Dr. Sentosa Sembiring, S.H., M.H.

Copyright© 2019 pada PENERBIT NUANSA AULIA Desain Cover: Aulia Studio

Lay Out: Aulia Studio

Montase: Aulia Studio

Cetakan 1: Agustus 2019

Diterbitkan oleh: Penerbit Nuansa Aulia Jl. Permai 20 No. 18

Margahayu Permai, Bandung 40218 Telp (022) 5405300 I Fax (022) 5416748

e-mail: [email protected] website: http:/ jwww.nuansaaulia.com

ANGGOTA IKAPI PERPUSTAKAAN NASIONAL

KATALOG DALAM TERBITAN Sembiring, Sentosa

Hukum Pasar Modaljoleh Sentosa Sembiring. Cet. 1. -

Bandung: Nuansa Aulia, 2019.

x + 222 hlm. : 14,5 x 21 em ISBN 978-979-071-330-7

1. Bursa -- Indonesia I. Judul

332.630 959 8

Dilarang mengutip, menjiplak, memfotokopi sebagian atau seluruhnya isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.

HAK CIPTA DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDANG

Bila dilil di negeri in karena sej lembaga ini, J;Tlern an faa Republikln tahun. Na dihidupkan · agak tersei tentunya d~ skala lokaln Modaldapa1

agi pelal atau investc berinvestasJ yang lmat, ; Nomor 8 T efektif berl~

Sejak 1

masyaraka,1 kegiatan d1 cukup men hari ke ha, yang dibut pasar mod atau sekat secara pro mendukulii baik dan 1 diterbitkaJ

Page 4: Sentosa Sembiring, S.H., M.H. 1/J

UKUMPASARMODAL

Oleh: ttosa Sembiring, S.H., M.H.

9 pada PENERBIT NUANSA AULIA ;ain Cover: Aulia Studio .ay Out: Aulia Studio fontase: Aulia Studio

etakan I: Agustus 2019

oleh: Penerbit Nuansa Aul· 11. Permai 20 No. 18 Ia lJU Permai, Bandung 40218 5405300 I Fax (022) 5416748

[email protected] ttp:j /www.nuansaaulia.com

lNGGOTA IKAPI STAKAAN NASIONAL

JG DALAM TERBITAN

alj oleh Sentosa Sembiring. Cet. 1. -1, 2019.

em :o-7

I. Judul

332.630 959 8

~~jiplak, ~n~mfotokopi sebagian atau m tanpa IZln tertulis dari penerbit JNGI OLEB DNDANG-UNDANU

i{ita Pengantar

.Bila dilihat dari sejarah keberadaan lembaga Pasar Modal di negeri ini bulmnlal~ sesuatu y~n~ baru. Disebut demikian, l<arena seja1 pemermtahan Hmdm Belanda, sudah ada lembaga i:ni, walaupun pada waktu itu para pelaku usaha yang roemanfaatkannya rnasih relatif terbatas. Setelah kemerdekaan R pu blik Indonesia, lembaga pasar modal sempat vakum beberapa tabun. Namtm dalam perkembangan selanjutnya lembaga ini dibidupkan kembali oleh pemerintah, walaupun perjalanannya agak tersendat-sendat. Dalam perkembangan selanjutnya, t ntunya dengan melihat perkembangan lingkungan bisnis baik sl<ala Iokal maupun global, dirasakan keberadaan Lembaga Pasar Modal dapat dijadikan sebagai satu alternatif dalam mencari dana bagi pelakn usaha dan di sisi lain sebagai sarana bagi masyarakat atau investor untuk melakul<an investasi. Untuk itu, c gar kegiatan berinvestasi melalui pasar modal semakin mendapatl<an legalitas yang kuat, akhirnya pemerintah menerbitkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM) yang mulai efektifberlaku sejak tanggal1 Januari 1996.

Sejak diterbitkannya UUPM baik pelaku usaha maupun masyarakat semakin mengenal dan bahkan mulai menggeluti kegiatan di bidang pasar modal sebagai suatu profesi baru yang cukup menantang. Menyadari akan hal ini, pemerintah pun dari hari ke hari terus menyiapkan berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam melakukan kegiatan atau transaksi di pasar modal. Pelan tapi pasti, perjalanan lembaga pasar modal atau sekarang lebih dikenal dengan Bursa Efek yang dikelola secara profesional oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEl). Untuk mendukung kegiatan terse but agar transaksi dapat berjalan secara baik dan teratur berbagai peraturan perundang-undangan pun diterbitkan antara lain diterbitkannya Undang-Undang Nomor 21

Hukum Pasar Modal iii

Page 5: Sentosa Sembiring, S.H., M.H. 1/J

Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (UUOJK) yang mulaj efektif berlaku tanggal 22 November 2011. Salah satu tugas dan kewenangan yang diberikan oleh undang-undang kepada OJI\ yakni mengatur dan mengawasi industrijasa keuangan antara lain dalam bidang Pasar Modal.

Dengan mencermati berbagai hal di atas, terlihat bahwa dalam beberapa tahun terakhir ini terjadi berbagai perubahan yang cukup mendasar dalam bidang Hukum Pasar Modal. Bila ditelusuri secara saksama tampak, bahwa terjadinya perubahan tersebut tidak saja dipengaruhi oleh faktor internal akan tetapi juga dari faktor eksternal. Melihat trend yang sedang terjadi dalam tataran global, dalam konteks dunia bisnis batas-batas antarnegara semakin tipis dan bahkan dengan kemajuan ilmu dan teknologi khususnya perkembangan transportasi telekomunikasi dan teknologi informasi menjadikan negara tanpa batas (borderless state). Di sisi lain, berbagai negara pun terus meningkatkan berbagai kerja sama khususnya dalam bidang sosial dan ekonomi, baik secara regional maupun global. Berkaitan dengan hal ini, maka setiap negara pun harus menyesuaikan berbagai peraturan perundang-undangan yang terkait dengan dunia bisnis tidak terkecuali dalam bidang Hukum Pasar Modal.

Lembaga Pasar Modal sebagai suatu lembaga pencarian dana bagi pelaku usaha dan tempat untuk melakukan investasi bagi masyarakat, secara akademis dapat dilihat dalam berbagai sudut pandang. Dalam kaitan ini, Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan (FH UNP AR) Ban dung sebagai lembaga Pendidikan Tinggi Hukum, memberikan materi ajar tentang lembaga pasar modal dilihat dari sudut pandang hukum. Untuk membahas tentang hal ini dijadikan sebagai mata kuliah yang diberi nama Hukum Pasar Modal (Capital Market Law). Sekalipun kajian dalam sudut pandang hukum, namun untuk memperkaya pengetahuan para peserta didik, dalam bidang Pasar Modal kajian mata kuliah ini mengaitkan dengan disiplin ilmu lainnya yang terkait dengan pasar modal.

iv Hukum Pasar Modal

Ada pun latar bel ·

1 demik 2 018/20 9 d a ca lit' ke dilakukan pene tan . I

ferensi tentang Hukum r · dilalmkan terlihat b yang al fll.ll(UID. Pasar Mod , ~a

ang ada pun, sudut kaJl l ~ari segi. peratur~ peru~~

mberikan kuliah se me 1

yusun sebuah buku q men Hukum Pasar Modal yang

dangan yang terbaru . un . pemegang otontas pasa

b .1 dalam pasar mod al ( 'l'

d. rsiapkan sedem1 ua 1pe b . mengingat perk~ an~

. · d' anus maK demilaan m ' : dijadikan acuan dalam ~ efek di Bursa Efek Indol!l karena itu, bagi peng~l

nelakukan pengecekall I l . bahan rujukan, se 1~ngg: bisa terns disesumka1l yang terbaru.

Dengan penerbitai sebagai sumber baha~ tentang Hukum Pas~ tahun-tahun terakh~r teknologi informasL pengguna buku ini berikut:nya dapat le tentang pasar modal:

Hukum Pasar Modal

Page 6: Sentosa Sembiring, S.H., M.H. 1/J

toritas Jasa Keuangan (UUOJK) yang mulai I 22 November 2011. Salah satu tugas dan terikan oleh undang-undang kepada OJ!{ engawasi industrijasa keuangan an tara lain :Jdal.

ati berb.ag~i. hal. di. atas, terlihat bahwa t terakh1~ m1 terJadi berbagai perubahan dalam hidang Hukum Pasar Modal. Bila ~a tamJ?ak, bahwa terjadinya perubahan ~ngar~ oleh faktor internal akan tetapi u .. Mehha~ ·trend yang sedang tetjadi dalam n.te~s dullia bisnis. batas-batas antarnegal:a an engan kema]uan ilmu dan telcoolo i g~n . transp01tasi telekomunikasi d! ~adikan nega:ra tanpa batas (bard l

·bagai . er ess negara pun terus meningkatkan

susnya dalam bidang sosial dan ekonomi mpun global. Berkaitan dengan hal . .' harus 'I Ini,

me?-yesum <an berbagai peraturan mg terl<ait dengan dunia bisnis tidak Hukum Pasm· Modal.

dal sebagai suatu lembaga pencarian dan tempat untuk melakukan investasi a~ade~~s dapat dilihat dalam berbagai aitan Im, Fakultas Hukum U . . H UNP AR) mvers1tas

~andung sebagai lembaga l iD, me!llberil<an materi ajar tentan l~at ~ar~ sudut pandang hukum. Untul~ n dijadikan sebagai mata kuliah yan asar Modal (Capital Market Law)g mdut pandang hukum, namun untuk .n I?ara. J?esetta didik, dalam bidang ;ruhah 1lli mengaitkan dengan disiplin .tengan pasar modal.

Hukum Pasar Modal

Ada pun latar 1 elakang penulisan buku ini pada tahun al<ademik 2018/2019 dalam rangka melengkapi materi ajar dilalwkan penelitian 1<epustakaan, untul< menelustrrj berbagai referensi tentang Hukum Pasar Modal. Dm·i basil penelusuran yang dilakul<an terlihat bahwa buku referensi atau kepustakaan Hukum Pasar Modal, masih sangat sedikit Selain itu referensi yang ada pun, udut kajian yang dila kukan sudah tidal< aktuallagi dari segi peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu, untuk rnemberikan kuliah secara terstruktur, dirasakan perlu untul< ruenyusun sebuah buku ajar bagi mahasiswa dalam mempelajari :Hukum Pasm· Modal yang mengacu l<epada peratW"an perundang­undangan yang terbaru baik yang diterbitkan oleh pemerintah, pemegang otoritas pasm· modal maupun p1·aktik bisnis yang bail{ dalam pasar modal. Sekalipun nasl<ah bulm ini sudal1 dipersiapkan sedemikian rupa, namun clisadar:i sep nuhnya mengingat perl<embangan pengaturan tentang pasar modal demikian dinanus, maka pe1·aturan perundang-undangan yang dijadikan acuan dalam membahas berbagai hal tentang transaksi efek di Bursa Efek Indonesia, bisajadi sudab ada perubahan. 01 h karena itu, bagi pengguna buku ini diharapkan terus-menerus melakukan pengecekan kern bali tentang peraturan yang dijadikan bahan rujukan, sehingga dalam menganalisis tentang pasar modal bisa terus disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang terbaru.

Dengan penerbitan buku ajar ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber bahan referensi dalam mengkaji lebih lanjut tentang Hukum Pasar Modal yang perkembangannya pada tahun-tahun terakhir ini demikian pesat dengan perkembangan teknologi informasi. Saran dan masukan dari pembaca dan pengguna buku ini sangat dinantikan agar dalam etakan berikutnya dapat lebih memperkaya dalam mendiskusikan tentang pasar modal yang lebih aktual. Semoga bermanfaat .

Hukum Pasar Modal

Bandung, Juli 2019

Sentosa Sembiring ([email protected])

v

Page 7: Sentosa Sembiring, S.H., M.H. 1/J

vi Hukum Pasar Modal

J{ATAPENG o.AFTARISI ..• oAFfARSIN

BABI PEND 1.1. Penj 1.2. PenJ 1.3.Lalli 1.4. Obj1 1.5. InfG

dal:: 1.6. Tuj1

4.1. Lt 1.

2.

3

Hukum Pasar N

Page 8: Sentosa Sembiring, S.H., M.H. 1/J

DAFfARISI

~ ' '•f • ,.~

J(ATA PENGANTAR .................................... ~. ~J··· ~l;. . iii

oAFTAR lSI ·························································• vii oAFfAR SINGKATAN ........................................... ix

BAB I PENDMIULUAN . . . . . . ............. .. . . ...... ... .. . ... . 1

1.1. Pengantar.......................................................... 1 1.2. Pengertian Pasar Modal .................................. 8 1.3. Landasan Hukum Pasar Modal....................... 12 1.4. Objek Transaksi di Pasar Modal ...... .. .... .. .. ...... 23 1.5. Informasi Hal yang Utama

dalam Transaksi Efek... .... .. .. .. ..... ... ... ... .... .... . .. . 27 1.6. Tujuan Pasar Modal ... ............... ....... ........ ....... 29

BAB II BURSA EFEK INDONESIA . . . .. ...... .. . .......... 33 2.1. Pengantar........... .. ........................ ..... ............. ... 33 2.2. Tujuan Pendirian Bursa Efek........................... 36 2.3. Syarat Pendirian Bursa Efek ................... .... .... 46 2-4. Perdagangan Tanpa Warkat............................. 52 2.5. Para Pihak dalam Transaksi di Bursa Efek...... 55 2.6. Jadwal Waktu Perdagangan .... ..... ................... 61

BAB III PENJAMIN EMISI EFEK ................ ........ .. 62 3.1. Pengertian......................................................... 62 3.2. Pendirian Badan Usaha ................................... 69 3.3. Jenis Penjamin Emisi Efek............................... 70 3.4. Tugas Penjamin Emisi ..................................... 72 3-5· Struktur Perjanjian Penjaminan Emisi............ 75

BAB IVLEMBAGA PENUNJANG DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL .. 77 4.1. Lembaga Penunjang Pasar Modal ................... 77

1. Kustodian .............................. :.............. ......... 77 2. Biro Administrasi Efek ......... ..... .... ............... 81 3. WaliAmanat.................................. ..... ..... .... . 83

Hukum Pasar Modal Hukum Pasar Modal vii

Page 9: Sentosa Sembiring, S.H., M.H. 1/J

4.2. Profesi Penunjang Pasar Modal ........... .... .... .. . 86 DAJ 1. Akuntan ............... ... ............ ..... ........... ......... . 87 2. Konsultan Hukum ... ... .. .......................... .... . 91 ADPT 3. Penilai ............ .... .. .... .. ................. ........ ....... .. 99 AP 4· Notaris .................. .......................... ... ......... .. 105 BAPEPAM-LK

BAB V PROSPEKfUS .......................................... . 111 5.1. Pengantar .................. ............ .. ......... ...... ......... . 111 BEl 5.2. Pengertian Prospektus ................................... . 115 BE.J 5.3. lsi Prospektus ................................................ .. 5-4. Kedudukan Hukum Prospektus ..................... .. s.s. Keterbukaan dalam Pasar Modal.. ................. .. 5.6. Tanggung Jawab Atas Informasi ................... .

118 BES 138 HKHPM 142 148 IPO

BAB VI PERANTARA PEDAGANG EFEK ............. . 6.1. Pengantar ................... ......................... .. .......... .

IHS 153

.JATS 153 6.2. Dasar Hukum ........................................... ...... . 161 IDX 6.3. Fungsi Perantara Pedagang Efek ................... .. 163 KAP 6-4. Hak dan Kewajiban ..................................... ... .. 169 KH

BAB VII PERDAGANGAN ORANG DALAM .......... . 171 KKH 7· 1 Pengantar .................... .............. ... .................. .. 171 KURD 7.2 Dasar Hukum Perdagangan Orang Dalam .... . 180 KEPPRES 7·3 Teori Perdagangan Orang Dalam .................. .. 188

LO BAB VIII OTORITAS JASA KEUANGAN ............. .. 193 LDL

8. 1 Pengantar ........................................................ . 193 LDLM 8.2 Dasar Huku1n ..................................... .... ....... .. 8.3 Tugas dan Kewenangan dalam Pasar Modal .. 8-4. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ............... ..

195 OJK 197

OTC 200

POJK GLOSARIUM SING KAT ........................................ . 209

PPE DAFTAR PUSTAKA .............................................. . 211 PEE TENTANG PENULIS ............................................ . 220 PH

RUPS

SEOJK

viii Hukum Pasar Modal Hukum Pasar Moda

Page 10: Sentosa Sembiring, S.H., M.H. 1/J

~nunjang Pasar Modal ...... .. ............ .. D ........................... . .. .. .. .................... ..

tan Hukum ...... ...... ......................... .. ••••• ~ ~ .... 0 ••••••• ... . .... ............ 0 ..... 0 ........... 0 ••••

·························································· us ·········••······•···········••···•••··•·· ~ -r~:~·~~~i~~~ ..................................... .

···································· <tus ............................................... . n H ukum Prospektus · · m dalam Pasar Moda.i .................... .

····················· Jawab Atas Informasi ···················· t\ PEDAGANG EFEK

·····••···•··• ~~··············· .. ··· .. ···· ......................... . mta~~·P~d~~~~g·· .Ef~k·· · · · · · · · · ·· · · ·· · · ····

····················· ~wajiban ·········································· TGAN ORANG DALAM ..... ······ :~·~~~·d~·~~~~~~·~;~~~·-~~i~~··~~~~~ gangan Orang Dalam ······· ············· JASA KEUANGAN ............... ························································ m ·················································· ~ew~nangan dalam Pasar Modal ..

86 87 91 99

lOS

111

111 liS 118 138 142 148

153 1S3 161 163 169

171

171 180

188

193 193 19S 197

tontas J as a Keuangan ............... .. 200

l\..T ···••••••····· . ·········· ............... . ....... ····· .. ········· ......... ········ ..... ·•····••······••··•••···••·······•··•·•··••··

209

211

220

Hukum Pasar Modal

DAFTAR SINGKATAN

ADPT

AP BAPEPAM-LK

BEl

BEJ

BES

HKHPM

IPO

IHS

JATS

IDX

KAP KH

KKH

KUHD

KEPPRES

LO

LDL

LDLM

OJK

OTC

POJK

PPE

PEE

PH

RUPS

SEOJK

Hukum Pasar Modal

Anggaran Dasar Perseroan Terbatas

Akuntan Publik

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

Bursa Efek Indonesia

Bursa Efek Jakarta

Bursa Efek Surabaya

Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal

Initial Public Offering

Indeks Harga Saham

Jakarta Automatic Trading System

Indonesia Stock Exchange

Kantor Akuntan Publik

Konsultan H ukum

Kantor Konsultan Hukum

Kitab Undang-Undang Hukum Dagang

Keputusan Presiden

Legal Opinion

Legal Due Diligence

Legal Due Diligence Meeting

Otoritas J as a Keuangan

Over The Counter

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan

Pedagang Perantara Efek

Penjamin Emisi Efek

Pendapat Hukum; Penasehat Hukum

Rapat Umum Pemegang Saham

Sur at Edaran Otoritas J asa Keuangan

ix

Page 11: Sentosa Sembiring, S.H., M.H. 1/J

SRO Self Regulatory Organizations

TI Tanpa Tahun

UUPM Undang-Undang Pasar Modal

UUPT Undang-Undang Perseroan Terbatas

UUOJK Undang-Undang Otoritas Jasa Keuangan

UUBE Undang-Undang Bursa Efek 1.1. Pengantar UUWD Undang-Undang Wajib Daftar Perusahaan

Disadari a tan UUPK Undang-Undang Perlindungan Konsumen berkembang deilil voc Verenigde Oost Indische Compagnie pengaruh dalam

yang lampau, yan dihasill<an oleh pl dan/ a tau jasa. P: bisnis, tidal< lagi! objek transaksi a~ saham dari perus: Mungkin bagi S€

sesuatu yang harl!l pernah melihat : mengingat trans< dilakukan secara tatap muka. Seh< transaksi saham dasarnya jual hl masih terhatas h

Yang kiran)l apa latar bela~

transaksi jual 11 pertanyaan ini 1

dilihat dari sudu ingin melakukai misalnya untuk jual (capital gai bagi pemilik p hisnis, dengan I

X Hukum Pasar Modal

Page 12: Sentosa Sembiring, S.H., M.H. 1/J

'f Regulatory Organizations

npa Tahun dang-Undang Pasar Modal dang-Undang Perseroan Terbatas dang-Undang Otoritas Jasa Keuangan ::lang-Undang Bursa Efek

:lang-Undang Wajib Daftar Perusahaan

:lang-Undang Perlindungan Konsumen enigde Oost Indische Compagnie

Hukum Pasar Modal

BABI

PENDAHULUAN

1.1. Pengantar

Disadari atau tidak, kemajuan teknologi informasi yang berkembang demikian cepat pada masa kini, juga membawa pengaruh dalam kegiatan bisnis. Jika dalam beberapa waktu yang lampau, yang menjadi objek transaksi adalah produl< yang dihasilkan oleh perusal1aan. Produk tersebut bisa berupa barang danjatau jasa. Pada dekade ini yang menjadi objek transaksi bisnis, tidak lagi hanya sekedar itu, akan tetapi yang menjadi objek transaksi adalah perusahaan itu sendiri atau lebih tepatnya saham dari perusahaan terse but dijadikan sebagai objek transaksi. Mungkin bagi sebagian orang fenomena seperti ini, bisa jadi sesuatu yang baru, terlebih lagi bagi sebagian orang bisajadi belum pernah melihat apa itu saham. Hal ini tentu dapat dipahami, mengingat transaksi yang dilakukan secara konvensional semua dilakukan secara kasat mata, pembeli dan penjual bertemu secara tatap muka. Sebaliknya bagi sebagian orang bisa jadi melakukan transaksi saham bukanlah hal yang baru, mengapa? Karena pada dasarnya jual beli saham sudah ada, walaupun komunitasnya masih terbatas hanya di kalangan para pelaku usaha saja.

Yang kiranya menarik untuk dikaji lebih saksama adalah, apa latar belakang para pelaku usaha tersebut melakukan transaksi jual beli saham? Untuk memberikan jawaban atas pertanyaan ini memang tidak mudah. Sekalipun demikian, hila dilihat dari sudut pandang dunia bisnis, tentu para pelaku usaha ingin melakukan jual beli saham dengan berbagai pertimbangan, misalnya untuk mendapatkan keuntungan an tara selisih beli dan jual (capital gain) atau ingin memiliki perusahaan. Di lain pihak, bagi pemilik perusahaan juga telah melakukan kalkulasi secara bisnis, dengan menjual sebagian saham bisa mendapatkan dana

Hukum Pasar Modal 1

Page 13: Sentosa Sembiring, S.H., M.H. 1/J

segar (fresh money) tanpa harus membayar bunga, seperti halnya jika harus meminjam uang ke lembaga keuangan bank. Demikian juga halnya, model atau cara untuk melakukan transaksi secara konvens.ional antara pemb li dan penjual dilakukan secara tatap muka d1 tempat yang telah. ditentukan baik secara permanen atau nonpermanen. Bagaimana halnya dengan Pasar Modal?

Perkembangan dunia bisnis terus bergerak mengikuti arus zaman, namun ada satu hal, yang tampaknya hingga saat ini masih terus menjadi pembicaraan tidak saja di kalangan praktisi bisnis, namun juga menjadi objek studi bagi para penstudi hukum bisnis yakni masalah permodalan. Mengapa hal ini menjadi topik pembahasan? Karena jika seseorang hendak melakukan suatu kegiatan bisnis, maka satu hal yang tidak bisa dihindari adalah apakah modal sudah tersedia. Jika sudah tersedia, tentu tidak ada masalah. Yang menjadi masalah adalah modal sudah tersedia namun belum memadai. Apa yang harus dilakukan? Secara teoritis jika kurang dana, bisa dilakukan peminjaman ke lembaga keuangan bank. Hanya saja belum tentu bank dapat memenuhi apa yang diinginkan oleh pelaku usaha, karena untuk melakukan peminjaman ke bank ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi.

Dalam suasana seperti ini, maka kehadiran lembaga pembiayaan di luar perbankan yakni lembaga pasar modal (capital market) menjadi salah satu alternatif dalam mencari dana bagi perusahaan, mengapa ke Pasar Modal? Dalam hal ini m~narik me?gikuti pandangan yang dikemukakan oleh Sawidji WzdoatmodJo, satu keunggulan penting yang dimiliki pasar modal dibandingkan dengan bank adalah, untuk mendapatkan dana ~ebuah perusahaan tidak perlu menyediakan agunan, sebaga1mana dituntut oleh bank. Hanya dengan menunjukkan prospek yang baik, maka surat berharga perusahaan tersebut akan laku dijual di pasar. Di samping itu, memanfaatkan dana dari pasar modal, perusahaan tidak perlu menyediakan dana setiap bulan atau setiap tahun untuk membayar bunga. Sebagai gantmya memang perusahaan harus membayar deviden kepada investor. Hanya saja tidak seperti bunga bank yang harus disediakan secara periodik dan teratur, baik perusahaan dalam

2 Hukum Pasar Modal

keadaan merugi ataupu jika memang p rusaha

Mencermati berb lembaga pasar mod perusahaan pun me modal. Sebagaimana c negara maju, tumb · perkembangan dunia u untul< mencari dana. roasuk ke pasar modal clengan mengungkap sebagai prinsip keterbl yang bendak berinvest tentang perusahaan ya

Memperhatikan f1 jika dikemukakan eli s' hanya dibuluhkan 1 modal ingin memanf untuk melakukan inv( banya menyimpan tetapi ingin melakuk

Terjadinya per 1 sudah menjadi feno dari berbagai pemi antara lain apa yan berkembangnya kegii global yang tentunJl maka perusahaan s~ dapat menyediakan pandangan para perf baik di dalam maupu maraknya kegiatan l di negara-negara m~

Sawidji Widoatm di Pasar Modal. Jakarta: Elex Media

Hukum Pasar Modal

Page 14: Sentosa Sembiring, S.H., M.H. 1/J

rpa harus membayar bunga, seperti halnya ng ke lembaga keuangan bank. Demilda u

u car~ untuk melakukan transaksi secara mbeh d~n penjual di~akukan secara tatap te!ah clitentukan balk ecara permanen ~atmana halnya dengan Pa ar Modal?

tia bisnis t rus bergerak mengikuti aru :u l~al, yan~ tampaknya hingga saat ini ~nb!cai~aan tidak saja di kalangan praktisi ladi obJek studi bagi para penstucli hulcum ~·modalan. Mengapa hal ini menjadl topik ika sesemang hendalc melakukan suatu atu ~al Y~ng tidak bisa dihindari adalah ·rs~dia. J1ka sudah tersedia, tentu tidak ~dl masalah adalah modal sudah tersedla u .. Apa_ yang harus dilakukan? Secara : l~lSa dllakukan pemiujaman ke Iembaga :.aJa belum tentu banlc dapat memenuhi 1 p~Iaku usaha, karena untuk melakukan t SeJumlah syarat yang harus dipenuhi.

:perti ini, maka kehadiran lembaga :r?ankan yakni lembaga pasar modal dl salah satu alternatif dalrun mencari 1engapa ke Pasar Modal? Dalam hal ini Langan yang dikemulcakan oleh Sawidji mggulan penting yang dimilil<i pasar lgan. banlc aclalah, untuk mendapatl an m tidak perlu menyedial<an agunan eh hank Hanya dengan menunjukka~ a s~rat berharga perusahaan tersebut ·. DI samping itu, memanfaatkan dana abaan tidak perlu menyedialcan dana abun untuk membayar bunga.. Sebagai haan harus m mbayar deviden kepada :ak sepcrti bunga banl< yang harus ik dan teratUl', baik perusahaan dalam

Hukum Pasar Modal

]ceadaan merugi ataupun untung. Deviden tidalcharus dibayad an, ·nca roernangperusahaan sedang menderita kerugian.' J Mencermati berbagai kemudahan yang ditawarkan o1eh lembaga pasar modal dalam menawarkan modal, berbagai perusahaan pun memanfaatkan lembaga ini untuk 1pencari modal. Sebagaimana diketahui, jika mengacu 1 epada negara­negara maju, tumbuhnya lembaga pasar modal karena perl<embangan dunia usaba itu sendiri membutuhkan alternatif untul< mencari dana. Hanya saja bagi perusahaan yang alcan masuk ke pasar modal untu.k mencari dana, harus membuka diri dengan mengungkapkandatasecara lengkap. Inilab yang disebut sebagai prinsip keterbukaan. Dengan ara seperti ini masyarakat yang hendak berinve tasi dapat mengetahui secara terbuka pula tentang perusahaan yang akan menjual sahamnya.

Memperhatikan fenomena tersebut, tidaldah berkelebihan jika dil<emul akan eli sini, kebadira.Illembaga pasru· modal, bukan hanya dibutuhkan oleh pelaku usaha, alcan tetapi bagi pemilik modal ingin rnemanfaatkan lembaga pasar modal sebagai sru·ana untuk melakukan investasi. Dengan kata lain, investor tidak lagi hanya menyimpan danauya di lembaga keuangan Bank, akan tetapi ingin melakukan investasi lewat lembaga pasar modal.

Te1jaclinya perubal1an pola bisnis seperti ini memang sudah menjadi fenomena global. Sebagaimana dapat disimak dari berbagai pemikiran yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain apa yang dikemukakan Asl'il Sitompul, semakin berkembangnya kegiatan pengembangan perusahaan di tingkat global yang tentunya membutuhkan dana yang sangat besar, maka perusahaan semaldn giat mencari sumber-sumber yang dapat menyedial<an dana dalam jumlah yang besru·. Untuk itu pandangan para pemilik perusahaan diarabkan ke pasar modal, baik di dalam maupun luru· negeri. Halini menyebabkan semaldn maraknya kegiatan pasar modal di hampir selul'uh negara, baik dl negara-negara maju maupun negara-negara berkembang, hal

Sawidji Widoatmodjo Editor Rayendra L. Toruan. Cam Sehat Investasi di Pasar Modal. Pengantar Menuju Investor Profesional. Edisi Revisi. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2012. Him. 16.

Hukum Pasar Modal 3

Page 15: Sentosa Sembiring, S.H., M.H. 1/J

inijuga menyebabkan mempermudah masuknya investasi modal dari satu negara ke negara lainnya. Lebih lanjut dikemukakan oleh praktisi hukum ini, modal dalam bentuk uang tunai (fresh money) sang at dibutuhkan oleh perusahaan. Alternatif yang dapat dilakukan dalam mencari tambahan modal terse but adalah dengan mencari pihak lain yang mau ikut menanamkan modalnya pada perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan menjual sebagian dari kepemilikan atas perusahaan. Salah satu cara yang dapat dilakukan yakni melakukan penjualan kepemilikan saham perusahaan dalam bentuk efek kepada masyarakat luas. Model ini dikenal dengan istilah Penawaran Umum (Go Public). 2

Mencermati pandangan yang dikemukakan oleh pakar di atas, maka melalui lembaga pasar modal, masyarakat pada umumnya dan investor pada khususnya dapat melakukan berbagai transaksi baik untuk kebutuhan perusahaan maupun untuk kepentingan pribadi. Hanya saja perlu disadari bahwa dalam setiap kegiatan kehidupan tidak terkecuali dalam kegiatan transaksi di pasar modal ada risiko yang harus dihadapi. Untuk itu, bagi para investor yang hendak melakukan investasi, perlu menyadari tentang risiko tersebut. Mengenai adanya risiko ini, para ahli pun mengingatkan tentang hal ini. Berkaitan dengan hal ini patut disimak apa yang dikemukakan oleh Sumantoro, secara hakikat, setiap aspek kehidupan ekonomi termasuk kegiatan investasi di Pasar Modal tidak ada yang terlepas dari kemungkinan adanya risiko. Untuk menghindari risiko tersebut, seseorang yang hendak melakukan investasi memerlukan kecakapan, pengalaman, dan kejelian untuk melakukan tindakan dengan cermat dan tepat sehingga terhindar dari risiko.

Sebagaimana diketahui, untuk melakukan investasi di Pasar Modal di samping membutuhkan dana, juga diperlukan pengetahuan yang cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek akan dibeli dan efek mana yang sudah waktunya untuk dijual kembali. Untuk yang tidak mempunyai pengalaman dapat minta bantuan kepada perantara pedagang

2 Asril Sitompul. Pasar Modal, Penawaran Umum, dan Permasalahannya. Bandung: Citra Aditya Bakti, 1996. Him. 2.

4 Hukum Pasar Modal

efek. Pembelian ef• maupun di pasar s ]

Apa yang dike kiranya perlu menj . nvestor yang akan I ~isadari atau tidak modal, bisa jadi lembaga pasar m I

jangl<a panjan?· B produk yang ditaw oleh nasabah. Unt\ mal<.a dalam mel da1am hal ini para ~ diketahui, dalam t1

I

adagium my worG adagium ini adal~ yang mengucapl<al l< percayaan (tru I hukum, apa yan~J pasalJ.338 ayat 1 ~

Bagaimana h~ di sini? Jil<a dit dikemukakan b Market) di Indol baru. Hal ini dapa Indonesia, lemb:i sebagai tempat u1

pada waktu itu P' modallebih dik '

Sebagaimam modal, antara Haymans Manu saham di Indone

3

4

Sumantoro. P Indonesia, 199G Lihat dan bane Bursa Ejek Ind'

Hukum Pasar Mod

Page 16: Sentosa Sembiring, S.H., M.H. 1/J

:nemp ~mudall masuknya investasi modal .gara lamnya. Lebih lanjut dikemul a1 Li m daJ daJ < <au . •

0 . am bentuk uang tunai (/res}

Lh1can o!eh perusahaan. Alternatif yan 1

~encarJ tambahan modal tersebut adal hg myan 'I ' ' a · . . gmam mt menanamkan mod l1

I llll dapat dilakul a lya . . <an dengan menjual :an atas perus~aan. Salah satu cara yan nelalrukan penJualan keperuilt'1 h g 1 " · can sa arn :u < e:tek kepada masyarakat luas. Model ill Penawaran Umurn (Go Public)."

ngan yang dikem ukal<an oleh pal<ar di ;baga pasar modal, masyaral<at pada

pada khususnya dapat melakukan un_tu1< kebutuhan perusahaan maupun >a~. Han~a saja perlu disadari bahwa ~dup~~ tidal terkecuali da lam kegiatan I ada nsJko yang harus dihadapi. Untul ang hendal< melal ul<an investasi perlu :> tersebut. Meng nai adanya risll<o in. tkan tentang hal ini Be ·1 ·t d

1' . · 1 <ru an engan

a yang dil emukal an oleh Sumantoro aspek kehidupan ekonomi term I ' :ar Modal tidak ada yang terleiJas ~u .. l<O Untu] hi . aiJ · < meng ndan risiko t rsebut < me]~~tl<an iuvestasi memerlukar: :lan.l eJelian untu1 melakukan tinda] selungga terhindar dari risiko. · <an

hoi, UJ]tu1< melakukan inve tasi di membutuhkan dana, juga di perlukan .p, pengalamanJ serta ualmi b' . ll dib 1' d Jsrus ~ 1' e 1 an efek mana yang sudah

:m a 1. Untuk yang tidak mempunyai bantuan kepada pcrantru·a pedagang

ial, Penawaran Umum d p 1996. Him. 2. ' an ermasalahannya.

Hukum Pasar Modal

efek. pembelian efel< dapat dilakukan bail< di pasar perdana maupun ill pasar sel<under.3

Apa yang dikemukakan oleh pakar hukum investasi di atas kiranya perlu menjadi perhatian ?agi se~ua.pihak kbususnya calon · westor yang alcan melakukan mvestasi di pasar modal, karena, ~isadari atau tidal bagi sebagian orang transaksi melalui pasar modal, bisa jadi sesuatu yang masih barn. Perlu dipahami bahwa lembaga pasar modal mempunyai kru·akteristik tersendhi, investasi jangka panjang. Berbeda halnya dengan lembaga keuangan bank produl{ yang ditawarkan berupa tabungan dapat diambil setiap saat oleh nasabalL Untul< ltu, melihat karaktelistik dari pasar modal, rnaka dalam melakukan transal<Si dibulubkan bantuan orang lain dalam hal ini para profesiona1 di bidang Pasar Modal. Sebagaimana diketahui, dalam transaksi di Pasar Modal dipegang teguh suatu adagiwn my word is my bond. Mal<na yang terkandung dalam adagium ini adalah apa yang sudah diucapkan mengikat buat yang mengucapkan. Hal ini bera1ti yang dipegang teguh adalah kepercayaan (trust). Tampaknya adagium ini juga berlaku dalam hukum, apa yang sudab disepakati wajib untuk dipatuhi (Lihat Pasal1338 ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata).

Bagaimana halnya ten tang keberadaan lembaga pasar modal di sini? Jika ditelusuri lebih saksama, tidaklah berlebihan hila dikemukakan bahwa keberadaan lembaga Pasar Modal (Stock Market) di Indonesia, sebenarnya bukanlah sesuatu hal yang bam. Hal ini dapat dilihat, bahwa sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, lembaga Pasar Modal sudah diakui keberadaannya sebagai tern pat untuk mencari dana bagi pelaku usaha, walaupun pada waktu itu pelakunya masih terbatas. Pada waktu itu, pasar modallebih dikenal sebagai Bursa Efek 4

Sebagaimana dapat ditelusuri dalam kepustakaan pasar modal, antara lain Pakar dan praktisi pasar modal Adler Haymans Manurung mengemukakan, Pasar Modal atau bursa saham eli Indonesia pe1tama kali dibul<a oleh pemerintah Belanda

3 Sumantoro. Pengantar tentang Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1990. Him. 15.

4 Lihat dan bandingkan Umaran Mansjur. Teknik Perdagangan Efek di Bursa Efek Indonesia. Jakarta: Aksara kencana, 1987.

Hukum Pasar Modal 5

Page 17: Sentosa Sembiring, S.H., M.H. 1/J
Page 18: Sentosa Sembiring, S.H., M.H. 1/J
Page 19: Sentosa Sembiring, S.H., M.H. 1/J
Page 20: Sentosa Sembiring, S.H., M.H. 1/J
Page 21: Sentosa Sembiring, S.H., M.H. 1/J
Page 22: Sentosa Sembiring, S.H., M.H. 1/J
Page 23: Sentosa Sembiring, S.H., M.H. 1/J
Page 24: Sentosa Sembiring, S.H., M.H. 1/J
Page 25: Sentosa Sembiring, S.H., M.H. 1/J
Page 26: Sentosa Sembiring, S.H., M.H. 1/J
Page 27: Sentosa Sembiring, S.H., M.H. 1/J