sensi to metri

9
SENSITOMETRI INFORMASI KURVA : Bagian kiri TOE : - densitas base, fog, threshold Diantara TOE – SHOULDER - kontras, gradient, latitude film,latitude ekposi, speed Bagian kanan SHOULDER - maksimum density dan reversal Bagian bagian Kurva 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 kelompok 2 Log eksposure Densitas Basic fog= 0,3 Shoulde Straight - To

Upload: tony-netho-salakay

Post on 16-Nov-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

lm

TRANSCRIPT

SENSITOMETRIINFORMASI KURVA : Bagian kiri TOE : - densitas base, fog, threshold Diantara TOE SHOULDER - kontras, gradient, latitude film,latitude ekposi, speed Bagian kanan SHOULDER - maksimum density dan reversal

ShoulderStraight - LineToeBagian bagian KurvaLog eksposureDensitas Basic fog= 0,3

ToeBasic fogThresholdBagian kiri Toe :1. Base densityMerupakan nilai serap cahaya yang ditransmisikan pada bagian base film yang terbuat dari polyester. Umumnya base density ini telah dimiliki oleh film karena berasal dari pembuatan pabrik. Dan ada kemungkinan base density dari beberapa produk saat ini berbeda-beda2. Fog densityMerupakan kehitaman yang dihasilkan karena terbangkitnya perak karena menerima pencahayaan (eksposi) tanpa disengaja. penentuan basic fog:Base+Fog= 0,3

Perlu diingat bahwa total base density ditambah dengan fog atau sering dikenal dengan basic fog (gross fog) tidak boleh melebihi 0,2 menurut (Charlton ,1992). Karena nilai basic fog melebihi dari 0,2umumnya disebabkan oleh beberapa hal antara lain :1. Fog karena Umur film (kadaluarsa) 2. Fog karena kesalahan penyimpanan film 3. Fog karena bahan kimia fog yang dihasilkan disebabkan karena ketidaktepatan larutan developer karena tidak membangkitkan dengan tepat antara film yang tereksposi dan tidak tereksposi.4. Fog karena safelight Safelight kadang mengakibatkan munculnya fog karena mengalami kebocoran.

3.Tresholddaerah dimana emulsi film mulai merespon eksposi dan densitasnya mulai meningkat di atas basic fog daerah dimana tingkat densitas mulai naik meninggalkan daerah toe (gross fog) menuju bagian shoulder (densitas guna) Daerah ini menunjukkan batas awal dimulainya kesensitifan film terhadap sinar. Bagian antara Toe dengan Shoulder: (Straight Line) Kontras:kontras subjek (subject kontras) akan menghasilkan perbedaan kehitaman dan menghasilkan kontras pada radiografi (radiografhic contras/kontras radiografi).Hasil kontras yang optimal terbaik akan ditunjukkan antara daerah toe dan shoulder. Sehingga untuk mengetahui kontras radiografi kita menggunakan slope atau gradient (garis miring). jika akan mengetahui besarnya slope dari gambar yang dihasilkan pada kurva karakteristik maka kita menggunakan tangent dari sudut yang dibentuk. Sehingga misalnya sudut tersebut A maka gradiennya adalah tangent A atau sering dinotasikan sbbRumus mencari kontras :G= Tan AJadi, G=Tan A G= Tan 54G=1,37

Densitas

54

Average Gradient (rata-rata gradient)Jika bentuk kurva tidak memiliki daerah straight line maka kita harus mengetahui besarnya rata-rata gradient yang dihasilkan dalam upaya mengetahui kontras yang dihasilkan. Caranya dengan mengambil titik terendah (diatas daerah toe) dan daerah tertinggi (dibawah daerah shoulder) dan dihubungkan. Atau dengan rumus sebagai berikut : G= Dy-Dx (nilai dy ditentukan dari nilai basic fog + 2,0 dan nilai Dx LogEy-LogEx di dapat dari nilai basic fog + 0,25)

dy2,3

dx0,55

log Ex=0,63 log Ed=1,9 G = 2,3-0,55 1,9-0,63 =1,37Ada beberapa factor yang mempengaruhi nilai rata-rata gradient antara lain: Karakteristik emulsi film (buatan pabrik). Kondisi processing film Karakteristik screen yang digunakan Jenis film apakah single atau doubel emulsi (double emulsi lebih tinggi kontrasnya).

Latitude :Adalah kemampuan sebuah film utk mencatat suatu jangka eksposi dengan rentang tertentuAtau keluasan rentang log eksposure yang diperoleh terhadap tingkat densitas yang dihasilkan Latitude Film : menggambarkan selisih antara batas atas dan bawah log eksposi relative atau log Ey log E kontras naik, lat. Film turun Latitude yang lebar akan memudahkan petugas dalam pemilihan eksposi karena tidak khawatir, terhadap perubahan densitas yang tinggi karena merubah factor eksposi (jika merubah agak banyak factor eksposi tidak khawatir terjadi lonjakan densitas). Jenis film radiografi yang memiliki latitude lebar cocok bagi radiographer pemula. Jika karakteristik film radiografi memiliki latitude yang sempit, maka petugas harus ekstra hati-hati dalam merubah factor eksposi, karena jika terlalu banyak merubah (menaikkan atau menurunkan) dikhawatirkan akan terjadi lonjakan densitas yang drastis.

Dy

Use full densityLatitude film

Dx

Log Ex=0,63 log Ey=1,9selisih antara batas atas dan bawah log eksposi relative: log Ey log E=....1,9-0,63 = 1,27anti log 1,27= 187

Latitude exposi :adalah toleransi film thd kesalahan pemilihan faktor eksposi spt kVp, mAs, time ,FFD pada saat eksposi dilakukan.Lat. Eksposi dipengaruhi oleh latitude film dan kontrast subject.Untuk cara penghitungn Exposure Latitude adalah dengan cara nilai dari Film Latitude di bagi menjadi 2 bagian.

Dy

Use full density

Latitude filmDx

Latitude eksposi

Log Ex=0,63 log Ey=1,9

SpeedKecepatan (speed) adalah kecepatan atau besarnya kemampuan emulsi film dalam merespon sejumlah cahaya. Nilai speed dipengaruhi oleh ukuran kristal perak halida dan tebalnya. Makin besar kristal maka makin cepat kecepatan (speed) film tersebut. Film dengan kecepatan (speed) rendah memerlukan faktor eksposi yang besar, sedangkan film dengan kecepatan (speed) yang tinggi memerlukan faktor eksposi yang kecil. Speed point: titik pd kurva karakteristik dimana nilai densitasnya adalah 1 + b+f Daerah Kanan ShoulderDaerah kanan shoulder memiliki bagian-bagian sebagai berikut : Maksimum densitas Reversal1. Daerah D-Max (densitas maksimal) atau puncak

Daerah ini merupakan suatu titik balik, yaitu perilaku film yang densitasnya bertambah kemudian membalik menjadi kecil. Menurut Charlton (1992) pada daerah ini film telah mendapat eksposi yang banyak (sesuai kapasitas film), sehingga ion perak halida sudah terpenuhi dengan maksimal, sehingga sudah tidak dapat menerima sejumlah elektron lagi. Dan seandainya eksposi (elektron) ditambahkan, maka yang terjadi pelepasan elektron dari perak halida

D Max2.Reversal/SolarisasiYaitu merupakan daerah anti klimaks, dimana dengan penambahan-penambahan sejumlah emulsi maka justru menyebabkan penurunan jumlah densitasnya.Nilai Reversal yang baik adalah ketika perubahan nilai Densitasnya dari Dmax ke area sebelah kananya tidak terlalu signifikan, maksudnya pada D antara Dmax dengan titik LRE selanjutnya bernilai rendah.

D = 2,80-2,70 = 0,1

KESIMPULAN

SudutLatitudeKontrasDosisSpeed

BesarKecilBesarRendahLambat

kecilBesarKecilTinggiCepat