sengketa kuil kamboja

Upload: jaka-rukmana

Post on 09-Apr-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/8/2019 Sengketa Kuil Kamboja

    1/2

    Sengketa Kuil Kamboja - ThailandSetelah tragedi demokrasi, lalu bencana topan nargis di Myanmar, konflik perbatasan antara

    Kamboja dengan Thailand kembali menguji soliditas Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia

    Tenggara (ASEAN). Ketegangan berpusar pada klaim kepemilikan atas sebuah kuil Hindu

    Preah Vihear yang tercatat sebagai salah satu warisan budaya dunia. Kuil itu, pada 1962

    diserahkan penguasaannya kepada Kamboja oleh Pengadilan Internasional, namun Thailandmenolak keputusan tersebut. Setelah UNESCO memasukkan kuil dari abad ke-11 tersebut

    sebagai world heritage atas usul Kamboja, Thailand pun mempersoalkannya.

    Selama hampir dua pekan ini, kedua negara mengerahkan tentaranya. Bahkan pasukan

    masing-masing sudah dalam posisi siap tembak dalam jarak dekat. Ketegangan meningkat

    setelah tentara Kamboja menahan tiga warga Thailand yang berniat memancangkan bendera di

    kawasan tersebut. Kamboja menuding tetangganya itu melakukan pelanggaran kedaulatan dan

    integritas teritorial. Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri ASEAN di Singapura sejak awal

    pekan ini membicarakan perkembangan panas tersebut, tetapi maksimal baru bisa

    menyampaikan imbauan agar kedua belah pihak menahan diri.

    Kamboja menginginkan pembahasan dalam Pertemuan ASEAN di Singapura, namun Thailand

    berkeberatan sengketa tersebut diangkat sebagai masalah internasional. Perkembangannya

    akan bergantung pada sejauh mana Kamboja dan Thailand menemukan kesepakatan terlebih

    dahulu tentang peran yang harus dimainkan perhimpunan. Bisa dipahami betapa sulit posisi

    ASEAN ketika ketegangan itu terjadi di antara dua anggotanya. Konsisten pada keputusan

    Pengadilan Internasional pada 1962 kemungkinan sulit menyelesaikan persoalan, mengingat

    Thailand justru melakukan klaim yang berbeda dari fakta hukum tersebut.

    Kedua negara dikenal sama-sama memiliki kekayaan warisan budaya dunia berbasis bangunan

    candi Hindu dan Buddha. Kuil Preah Vihear yang sekarang disengketakan merupakan salah

    satu simbol keagungan budaya masa lalu. Namun sengketa di lahan seluas 4,6 kilometerpersegi di kuil Preah Vihear tidak pernah diperkirakan muncul kembali dalam bentuk setajam

    ini, yang sampai mengarah ke pengerahan pasukan. Kita belum dapat menduga, apakah di luar

    masalah-masalah menyangkut klaim yang bersifat kesejarahan itu, juga tersimpan motif lain

    apakah politik, apakah potensi-potensi ekonomi, atau akumulasi dari semuanya.

    Ketegangan hubungan dua negara bertetangga juga kerap terjadi antara Indonesia dengan

    Malaysia menyangkut banyak hal , atau antarnegara ASEAN yang lain. Sejauh

    ketegangan itu masih bisa dipersentuhkan dengan semangat perhimpunan ASEAN, dan tidak

    menyinggung mengenai pelanggaran integritas kedaulatan, umumnya suatu peredaan bisa

    dicapai secara diplomatik dan kultural. Namun dalam peristiwa saling klaim yang bersifat

    teritorial, tentulah dibutuhkan pola penyelesaian yang lebih rumit, apalagi yang mempunyai akar

    sengketa kesejarahan seperti dalam kasus kuil Preah Vihear.

    ASEAN membutuhkan formulasi agar ketegangan perbatasan itu tidak berkembang lebih jauh.

    Ikhtiar mediasi yang lebih kuat harus diketengahkan agar bentrok senjata tidak sampai benar-

    benar meletup. Masalah klaim kepemilikan wilayah disadari sangat sensitif dan mudah

    mengarah ke solusi kekerasan ketimbang perundingan. Maka kiranya diperlukan pihak ketiga

  • 8/8/2019 Sengketa Kuil Kamboja

    2/2

    ketika upaya-upaya perundingan bilateral belum juga membuahkan hasil. Apalagi jelas-jelas

    Thailand tidak mau lagi berpijak pada keputusan Pengadilan Internasional 1962. Kamboja pun

    memilih meminta Dewan Keamanan PDD turun tangan.