seminar matematika

23
PENGARUH PEMBELAJAR INKUIRI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA MATERI LINGKARAN ABSTRAK Pembelajaran Inkuiri adalah pembelajran yang melibatkan seluruh kemampuan peserta didik secara maksimal untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, dan analitis, sehingga peserta didik dapat merumuskan sendiri penemuaannya dengan penuh percaya diri. Pemahaman konsep merupakan salah satu kecakapan atau kemahiran matematika yang diharapkan dapat tercapai dalam belajar matematika yaitu dengan menunjukkan pemahaman konsep matematika yang dipelajarinya, menjelaskan keterkaitan antara konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien , dan tepat dalam pemecahan masalah. Pemahaman matematika akan bermakna jika pembelajaran matematika diarahkan pada pengembangan kemampuan koneksi matematika antar berbagai ide, memahami bagaimana ide – ide matematika saling terkait satu sama lain sehingga terbangun pemahamn menyeluruh, dan menggunakan matematika dalam konteks di luar matematika. Kata Kunci : Pembelajaran Inkuiri, Pemahaman Konsep Matematika, Pembelajran Matematika A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pendidkkan adalah usaha sadar dan terancam untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaranna agar 1

Upload: vivin-dolpin

Post on 10-Aug-2015

86 views

Category:

Education


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Seminar Matematika

PENGARUH PEMBELAJAR INKUIRI TERHADAP PEMAHAMAN

KONSEP MATEMATIKA PADA MATERI LINGKARAN

ABSTRAK

Pembelajaran Inkuiri adalah pembelajran yang melibatkan seluruh kemampuan peserta didik secara maksimal

untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, dan analitis, sehingga peserta didik dapat

merumuskan sendiri penemuaannya dengan penuh percaya diri. Pemahaman konsep merupakan salah satu

kecakapan atau kemahiran matematika yang diharapkan dapat tercapai dalam belajar matematika yaitu

dengan menunjukkan pemahaman konsep matematika yang dipelajarinya, menjelaskan keterkaitan antara

konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien , dan tepat dalam pemecahan

masalah. Pemahaman matematika akan bermakna jika pembelajaran matematika diarahkan pada

pengembangan kemampuan koneksi matematika antar berbagai ide, memahami bagaimana ide – ide

matematika saling terkait satu sama lain sehingga terbangun pemahamn menyeluruh, dan menggunakan

matematika dalam konteks di luar matematika.

Kata Kunci : Pembelajaran Inkuiri, Pemahaman Konsep Matematika, Pembelajran Matematika

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pendidkkan adalah usaha sadar dan terancam untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaranna agar peserta didik secara aktif menegmbangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan , pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara

(UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas). Dengan tujuan pemerintah tentang pendidikan,

maka harus ada perubahan di dalam proses belajar mangajar termasuk dalm pembelajran

matematika.

1

Page 2: Seminar Matematika

Pembelajaran merupakan suatu hal yang sangat penting dalam meningkatkan

pemahaman peserta didik tentang suatu materi. Meningkatnya pemahaman peserta didik

juga didukung oleh guru yang memberikan arahan atau informasi tentang materi yang akan

diberikan. Namun, selama ini proses pembelajaran yang berlangsung hanya menghafal

konsep bukan memahami atau menerapkan konsep yang dipelajari. Kurangnya pemahaman

konsep akan menyebabkan peserta didik kesulitan dalam menyelesaikan masalah dalam

kehidupan nyata.

Matematika merupakan ilmu logis yang tersusun secara nyata serta membutuhkan

penalaran dalam menyelesaikan permasalahan. Menyelesaikan masalah matematika

menggunakan penalarandeduktif. hal ini berpengaruh terhadap proses pembelajaran

matematika yang terjadi di kelas.

Seorang guru harus menyusun serta melaksanakan kegiatan belajar-mengajar yang

membuat aktif peserta didik dalam memgembangkan pengetahuannya serta dapat

bekerjasama antar peserta didik. Dengan salah satu model pembelajaran, guru dapat

membimbing peserta didik dalam proses belajar mengajar yang dilakukan di kelas. Maka

dari itu peneliti menggunakan salah satu model pembelajaran inkuiri yang diterapkan dalam

pembelajaran di kelas.

Suyadi (2013:115) Pembelajaran Inkuiri adalah pembelajran yang melibatkan

seluruh kemampuan peserta didik secara maksimal untuk mencari dan menyelidiki secara

sistematis, kritis, logis, dan analitis, sehingga peserta didik dapat merumuskan sendiri

penemuaannya dengan penuh percaya diri.

Dalam pembelajaran inkuiri diharapkan peserta didik lebih aktif dan dapat

memahami konsep matematika dengan jelas.

2

Page 3: Seminar Matematika

Berdasarkan latar belakang diatas , penulis bermaksud membuat maklah yang

berjudul “Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Pada

Materi Lingkaran”

2.   Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengambil rumusan masalah sebagai

berikut: adakah pengaruh yang signifikan pembelajaran inkuiri terhadap pemahamn konsep

matematika pada materi lingkaran?.

3. Tujuan

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan pembelajaran

inkuiri terhadap pemahamn konsep matematika pada materi lingkaran.

4.  Manfaat

1) Peserta didik dapat memahami konsep matematika serta menarik perhatian peserta didik

dalam pembelajaran matematika menggunakan metode pembelajaran inkuiri.

2)  Pendidik dapat memilih strategi-strategi serta model yang digunakan dalam

pembelajaran di kelas khususnya menggunakan model pembelajaran inkuiri.

3) Tambahan strategi bagi sekolah dalam memahami konsep matematika agar

meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Pihak sekolah juga dapat menyediakan

fasilitas yang memadai sehingga proses pembelajaran berlangsung sukses.

4)    Bagi penulis secara pribadi yaitu sebagai sarana perluasan wawasan mengenai pengaruh

pembelajaran inkuiri terhadap pemahaman konsep matematika siswa sekolah menengah

pertama.

3

Page 4: Seminar Matematika

B. KAJIAN TEORI

1. Model Pembelajaran Inkuiri

1)   Hakikat Model Pembelajaran

Suyadi (2013 : 14) menyatakan bahwa model adalah gambaran kecil atau miniatur

dari sebuah konsep besar.

Sedangkan pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dengan

peserta didik, dimana antara keduanya terjadi komunikasi yang terarah menuju pada sebuah

target yang telah ditetapkan sebelumnya.

Soekamto dalam Hamruni (2009) dalam buku Strategi Pembelajaran Pendidikan

Karakter (2013 : 15) mengemukakan maksud dari model pembelajaran adalah: “Kerangka

konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan

pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman

bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar

mengajar.” Dengan demikian, aktivitas pembelajaran merupakan kegiatan bertujuan yang

tertata secara sistematis.

Model pembelajaran suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman

dalam merencanakan pembelajaran di kelas untuk menentukan perangkat-perangkat

pembelajaran yang digunakan yang meliputi: buku-buku, komputer, kurikulum, dan lain-

lain.

2)   Pembelajaran Inkuiri

Inkuiri yang dalam bahasa Inggris inquiry, berarti pertanyaan, pemeriksaan,

penyelidikan. Dengan inkuri diharapkan peserta didik dapat berfikir baik agar dapat

4

Page 5: Seminar Matematika

memecahkan masalah. Inkuiri merupakan suatu proses umum yang dilakukan oleh peserta

didik untuk mencari atau memahami informasi.

Suyadi (2013 : 116) menyatakan stategi inkuiri adalah rangkaian kegiatan yang

yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan

menemukan sendiri jawaban dari sebuah masalah yang dipertanyakan.

Pembelajaran inkuiri dirancang untuk mengajak peserta didik secara langsung ke

dalam proses ilmiah dan dalam waktu yang relatif singkat. Pembelajaran inkuiri dapat

meningkatkan pemahaman tentang sains, produktif dalam berfikir kreatif, dan peserta didik

menjadi terampil dalam memperoleh dan menganalisis informasi.

Pembelajaran inkuiri tidak hanya mengembangkan kemampuan intelektual tetapi

seluruh potensi yang ada termasuk pengembangan emosional.

2.       Pemahaman Konsep Matematika

1)      Hakikat Matematika

Mathematics (Inggris), mathematic (Jerman) atau mathematick/wiskunde (Belanda)

berasal dari perkataan Latin mathematika yang mulanya diambil dari perkataan Yunani

mathematike yang berarti mempelajari.

Menurut James (1976) menyatakan bahwa matematika itu adalah ilmu tentang logika

mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan dengan lainnya.

Jame juga mengatakan bahwa matematika dibagi ke dalam tiga bidang yaitu aljabar,

analisis, dan geometri. Akan tetapi pembagian tersebut sulit untuk dijelaskan karena

cabang-cabang dari ke tiga bidang tersebut masih saling terkait.

5

Page 6: Seminar Matematika

Semakin bertambahnya cabang-cabang matematika yang saling berkaitan antara

cabang satu dengan cabang yang lainnya maka semakin sulit menentukan definisi yang

tepat dari matematika.

Johnson dan Rising dalam Russefendi (1972) menyatakan bahwa matematika

adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logis, matematika itu

adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan

akurat representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide

daripada mengenai bunyi. Matematika adalah pengetahuan struktur yang terorganisasi,

sifat-sifat dalam teori-teori dibuat secara deduktif berdasarkan kepada unsur yang tidak

didefinisikan, aksioma, sifat atau teori yang telah dibuktikan kebenarannya adalah ilmu

tentang keteraturan pola atau ide, dan matematika itu adalah suatu seni, keindahannya

terdapat pada keterurutan dan keharmonisannya.

Reys - dkk (1984) menyatakan bahwa matematika adalah telaahan tentang pola dan

hubungan, suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa dan suatu alat.

Kline (1973) menyatakan bahwa matematika itu bukan pengetahuan menyendiri

yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk

membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi, dan

alam.

2)      Pembelajaran Matematika

Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

manusiawi, material, fasilitas perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi

mencapai tujuan belajar. Terjadinya perilaku belajar pada peserta didik dan perilaku

mengajar pada guru tidak berlangsung dari satu arah melainkan terjadi secara timbal balik

6

Page 7: Seminar Matematika

di mana kedua pihak berperan dan berbuat secara aktif di dalam suatu kerangka kerja dan

menggunakan cara berfikir yang dipahami dan disepakati bersama.

Nikson (dalam Ratumanan 2002:3) mengemukakan bahwa pembelajaran matematika

adalah suatu upaya membantu siswa untuk mengkonstruksi (membangun) konsep-konsep

atau prinsip-prinsip matematika dengan kemampunnya sendiri melalui proses internalisasi

sehingga konsep atau prinsip itu terbangun kembali.

Dari beberapa pendapat tentang pembelajaran matematika dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran matematika merupakan pembentukan pola pikir dalam pemahaman suatu

pengertian maupun dalam penalaran suatu hubungan diantara pengertian-pengertian itu.

Dalam pembelajaran matematika, peserta didik dibiasakan untuk memperoleh pemahaman

melalui pengalaman tentang sifat-sifat yang dimiliki dan yang tidak dimiliki dari

sekumpulan objek (abstraksi). Peserta didik diberi pengalaman menggunakan matematika

sebagai alat untuk memahami atau menyampaikan informasi misalnya melalui persamaan-

persamaan, atau tabel-tabel dalam model-model matematika yang merupakan

penyederhanaan dari soal-soal cerita atau soal-soal uraian matematika lainnya.

3)  Pemahaman Konsep Matematika

Menurut Driver (dalam Hasanah, 2004:20) pemahaman adalah kemampuan untuk

menjelaskan suatu situasi atau suatu tindakan. Dari pengertian ini ada tiga aspek

pemahaman, yaitu : (1) kemampuan mengenal; (2) kemampuan memnjelaskan; (3)

kemampuan menginterpretasi atau menarik kesimpulan.

Pemahaman konsep matematika merupakan landasan penting untuk berpikir dalam

menyelesaikan permasalahan matematika maupun permasalahan sehari – hari. Menurut

Schoenfeld (1992) berpikir secara matematika berarti (1) mengembangkan suatu pandangan

7

Page 8: Seminar Matematika

matematik, menilai proses dari matematisasi dan abstraksi, dan memiliki kesenangan untuk

menerapkannya, (2) mengembangkan kompetensi , dan menggunakannya dalam

pemahaman matematik.

Pembelajaran suatu konsep sering muncul sebagai pengalaman peristiwa nyata atau

intuisi yang dialami siswa dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini diperoleh melalui

penalaran induktif yang didasarkan pada fakta dan gejala yang muncul untuk sampai pada

pemikiran tertentu.

Sehingga dapat disimpulkan pemahaman konsep matematika adalah kemampuan

seseorang dalam mengerti gagasan dalam mengelompokkan obyek dalam suatu contoh

yang mewakili sebuah pemikiran tentang ilmu matematika. Berdasarkan uraian diatas

peneliti menggunakan aspek pemahaman konsep matematika yang dipelajari peserta didik

adalah:

a)  Peserta didik mampu menyatakan kembali sebuah konsep baik secara lisan maupun

tulisan;

b) Peserta didik dapat membedakan serta memilih contoh kongkrit terhadap materi yang

sedang dipelajari;

c)  Peserta didik dapat mengaplikasikan konsep dalam menyelesaikan masalah matematika.

C. PEMBAHASAN

1. Strategi Pembelajran Inkuiri

Menurut Joice dan Weile (1989 : 61) menyatakan bahwa strategi pembelajaran

inkuiri secara umum terbagi atas lima tahap ,yaitu sebagai berikut :

8

Page 9: Seminar Matematika

a). Penyajian Masalah

Dalam tahap ini pengajar menyajikan suatu masalah dan menerangkan prosedur

inkuri pada siswa. Bentuk masalah perlu disesuaikan dengan tingkat pengetahuan siswa.

Dalam hal ini yang penting adalah bahwa masalah itu berisi suatu kejadian / problema

yang merangsang aktivitas intelektual siswa.

b). Pengumpulan Data Verifikasi

Dalam tahap ini siwa didorong untuk mau berusuha mengumpulkan informasi

mengenai kejadian yang mereka lihat atau alami.

c). Mengumpulkan Data Eksperimentasi

Dalam hal ini siswa melakukan eksperimen dengan memasukkan hal – hal(variabel)

baru, untuk melihat apakah akan terjadi perubahan. Dalam tahap ini siswa pun dapat

mengajukan pertanyaan – pertanyaan yang hampir serupa dengan hipotesis. Dalam tahap

verifikasi siswa dapat bertanya mengenai beberapa hal yang berhubungan dengan kejadian

yang mereka lihat/rasakan, yaitu :

1. Objek : sifat atau identitas suatu objek

2. Kejadian : sifat atau sebab terjadinya

3. Keadaan : keadaan suatu objek atau sistem pada saat tertentu

4. Sifat : sifat/karaekteristik suatu objek pada keadaan tertentu untuk mendapatkan

informasi baru yang membantu pembentukan suatu teori.

Tahap eksperimen mempunyai dua tugas : eksplorasi dan uji langsung. Dalam

eksplorasi siswa mengubah beberapa hal untuk melihat melihat apa yang akan terjadi,

sedngkan dala uji langsung siwa melakukan pengujian.

9

Page 10: Seminar Matematika

d)   Organisasi Data Formulasi Kesimpulan

Dalam tahap ini siswa mengkoordinasi dan menganlisis data untuk membuat suatu

kesimpulan yang dapat menjawab masalah yang telah disajikan.

e). Analisis Proses Inkuiri

Dalam tahap ini siswa diminta untuk menganalisis pola inkuiri yang telah mereka

jalani, yaitu dengan menentukan pertanyaan mana yang paling produktif (menghasilkan

data yang paling relevan) atau tipe informasi yang sebenarnya mereka butuhkan, tetapi

tidak mereka dapatkan. Tahap ini untuk memperbaiaki proses inkuiri itu sendiri.

2. Pentingnya Pemahamna Konsep dalam pembelajaran Matematika

Pemahaman konsep matematika merupakan landasan penting untuk berpikir dalam

menyelesaikan permasalahan matematika maupun permasalahan sehari – hari. Menurut

Schoenfeld (1992) berpikir secara matematika berarti (1) mengembangkan suatu pandangan

matematik, menilai proses dari matematisasi dan abstraksi, dan memiliki kesenangan untuk

menerapkannya, (2) mengembangkan kompetensi , dan menggunakannya dalam

pemahaman matematik.

Pemahaman konsep merupakan kompetensi yang ditujukan siswa dalam memahami

konsep dan dalam prosedur (algoritma) secara luwes,akurat, efisien dan tepat. Adapun

indikator pemahaman konsep menurut kurikulum 2006, yaitu :

1. Menyatakan ulang sebuah konsep

2. Mengklasifikasi objek – objek menurut sifat- sifat tertentu (sesuai dengan

konsepnya)

3. Memberikan contoh d non-contoh dari konsep

4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis

10

Page 11: Seminar Matematika

5. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep

6. Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu

7. Mengaplikasikan konsep atau logaritma pemecahan masalah

3.Materi lingkaran

1. Pengertian Lingkaran

Lingkaran adalah himpunan titik – titik pada sebuah bidang yang mempunyai jarak

yang sama dari sebuah titik yang ditentukan pada bidang tersebut.

Jarak yang tetap tersebut disebut jari- jari(r), dan titik yang ditentukan disebut pusat.

2. Persamaan lingkaran

Persamaan lingkaran yang pusatnya O (0,0)

Persamaan lingkaran yang pusatnya O (0,0) dan berjari – jari r adalah

x2+ y2=r2

Contoh soal :

Tentukan persamaan lingakaran yang berpusat O(0,0) dengan jari – jari 7!

Jawab :

x2+ y2=r2

x2+ y2=72

x2+ y2=49

11

Page 12: Seminar Matematika

Persamaan lingkaran yang pusatnya (a,b) dan jari – jarinya r

Persamaan lingkaran yang pusatnya (a,b) dan jari – jarinya r adalah

( x−a )2 ( y−b )2=r 2

Contoh :

Tentukan persamaan lingkaran yang berpusat P (2,3) dengan jari – jari 4!.

Jawab :

( x−2 )2 ( x−3 )2=42

x2−4 x+4+ y2−6 y+9=16

x2+ y2−4 x−6 y−3=0

Bentuk Umum Persamaan Lingkaran

Persamaan lingkaran sering juga dinyatakan dalam bentuk :

x2+ y2+ Ax+By+C=0

Dengan pusat lingkaran dinyatakan (−12

A ,−12

B) dengan jari – jariya adalah

r=√ 14

A2+ 14

B2−C

Contoh : Tentukan pusat dan jari –jari lingkaran dari persamaan x2+ y2−8 x−6 y+12=0

Jawab :

P=(−12

A ,−12

B)

12

Page 13: Seminar Matematika

P=(−12

(−8 ) ,−12

(−6 ))P= (4,3 )

r=√ 14

A2+ 14

B2−C

¿√ 14(−8)2+ 1

4(−6)2−21

r=√16+9−21 =2

Jadi, pusatnya di P(3,4) dan jari – jarinya 2

D. KESIMPULAN

Pembelajaran Inkuiri adalah pembelajran yang melibatkan seluruh kemampuan

peserta didik secara maksimal untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis,

logis, dan analitis, sehingga peserta didik dapat merumuskan sendiri penemuaannya dengan

penuh percaya diri. Inkuiri juga dapat mengembangkan nilai dan sikap yang sangat

dibutuhkan didik agar mampu berpikir ilmiah, seperti :

1. Keterampilan melakukan pengamatan, pengumpulan dan pengorganisasian data,

termasuk merumuskan hipotesis serta menjelaskan fenomena.

2. Kemandirian belajar, baik individu maupun kolektif.

3. Kemampuan mengekspresikan rasa ingin tahu secara verbal.

4. Kempuan berpikir kritis, logis dan analitis.

5. Kesadaran ilmiah bahwa ilmu bersifat dinamis dan tentatif(sementara).

Pemahaman konsep matematika adalah kemampuan seseorang dalam mengerti

gagasan dalam mengelompokkan obyek dalam suatu contoh yang mewakili sebuah

pemikiran tentang ilmu matematika. Pemahaman matematika akan bermakna jika

13

Page 14: Seminar Matematika

pembelajaran matematika diarahkan pada pengembangan kemampuan koneksi matematika

antar berbagai ide, memahami bagaimana ide – ide matematika saling terkait satu sama lain

sehingga terbangun pemahamn menyeluruh, dan menggunakan matematika dalam konteks

di luar matematika.

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

14

Page 15: Seminar Matematika

Badruzzaman, Farid Hirji. 2013. Pocket Book Matematika SMA Kelas 1,2,&3. Ciganjur :

Cmedia

Harlono, Altaf. . Pendapat Para Ahli Tentang Belajar dan Pembelajaran

Matematika (Online):http://samparona.blogspot.com/2014/01/pendapat-para-ahli-

tentang-belajar-dan.html diakses tanggal 18 Maret 2015, pukul 20:07 WIB.

Reny. 2013. Pemahaman konsep matematika. Kajian pustaka (online):

http://jengrenny.files.wordpress.com/2013/06/bab-ii.pdf/ diakses tanggal 02 Januari

2014, pukul 21:37 WIB.

Roestyah. 1994. Masalah Pengajaran. Jakarta: Rineke Cipta.

Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung : Rosda

Wena, Made. 2014. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara

 

15