semen ionomer kaca

6
1. Semen Ionomer Kaca (SIK) Semen Ionomer Kaca (SIK) merupakan salah satu bahan restorasi yang banyak digunakan oleh dokter gigi karena mempunyai beberapa keunggulan, yaitu preparasinya dapat minimal, ikatan dengan jaringan gigi secara khemis, melepas fluor dalam jangka panjang, estetis, biokompatibel, daya larut rendah, translusen, dan bersifat anti bakteri (Nakabayashi dalam Tyas, 2004). Komposisi semen ionomer kaca (SIK) terdiri atas bubuk dan cairan. Bubuk terdiri atas kaca kalsium fluoroaluminosilikat yang larut asam dan cairannya merupakan larutan asam poliakrilik. Reaksi pengerasan dimulai ketika bubuk kaca fluoroaluminosilikat dan larutan asam poliakrilik dicampur, kemudian menghasilkan reaksi asam-basa dimana bubuk kaca fluoroalumino silikat sebagai basanya (Phillips, 2004: hal. 449). Pada proses pengadukan kedua komponen (bubuk dan cairan) ion hidrogen dari cairan mengadakan penetrasi ke permukaan bubuk kaca. Proses pengerasan dan hidrasi berlanjut, semen membentuk ikatan silang dengan ion Ca 2+ dan Al 3+ sehingga terjadi polimerisasi. Ion Ca 2 + berperan pada awal pengerasan dan ion Al 3+ berperan pada pengerasan (Phillips, 2004: hal. 451). Anggi D. Puspitosari

Upload: anonymous-m0vrfqas

Post on 31-Jan-2016

27 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Gic

TRANSCRIPT

Page 1: Semen Ionomer Kaca

1. Semen Ionomer Kaca (SIK)

Semen Ionomer Kaca (SIK) merupakan salah satu bahan restorasi yang

banyak digunakan oleh dokter gigi karena mempunyai beberapa keunggulan, yaitu

preparasinya dapat minimal, ikatan dengan jaringan gigi secara khemis, melepas

fluor dalam jangka panjang, estetis, biokompatibel, daya larut rendah, translusen,

dan bersifat anti bakteri (Nakabayashi dalam Tyas, 2004).

  Komposisi semen ionomer kaca (SIK) terdiri atas bubuk dan cairan.

Bubuk terdiri atas kaca kalsium fluoroaluminosilikat yang larut asam dan

cairannya merupakan larutan asam poliakrilik. Reaksi pengerasan dimulai ketika

bubuk kaca fluoroaluminosilikat dan larutan asam poliakrilik dicampur, kemudian

menghasilkan reaksi asam-basa dimana bubuk kaca fluoroalumino silikat sebagai

basanya (Phillips, 2004: hal. 449).

  Pada proses pengadukan kedua komponen (bubuk dan cairan) ion

hidrogen dari cairan mengadakan penetrasi ke permukaan bubuk kaca. Proses

pengerasan dan hidrasi berlanjut, semen membentuk ikatan silang dengan ion Ca2+

dan Al3+ sehingga terjadi polimerisasi. Ion Ca2+ berperan pada awal pengerasan

dan ion Al3+ berperan pada pengerasan (Phillips, 2004: hal. 451).

Semen ionomer kaca melekat dengan baik ke enamel dan dentin,

perlekatan ini berupa ikatan fisikokimia antara ion kalsium dari jaringan gigi dan

ion COOH dari semen ionomer kaca. Ikatan dengan enamel dua kali lebih besar

dibandingkan ikatannya dengan dentin karena email berisi unsur anorganik lebih

banyak dan lebih homogen dari segi morfologis.. Dengan sifat ini maka

kebocoran tepi tambalan dapat dikurangi. Semen ionomer kaca tahan terhadap

suasana asam, oleh karena adanya ikatan silang diantara rantai-rantainya. Ikatan

ini terjadi karena adanya polyanion dengan berat molekul yang tinggi (Mount

dalam Trushkowsky, 2005).

Kemampuan semen ionomer kaca untuk bertindak sebagai bahan yang

dapat mengisi cadangan ion fluor dapat mendorong melakukan hal tersebut. Ion

fluoride di dalam rongga mulut mempunyai pengaruh yang menguntungkan

apabila gigi terus menerus terkena larutan berkonsentrasi rendah melalui air

minum, pasta gigi atau cairan untuk berkumur. Ion fluorida dalam konsentrasi

Anggi D. Puspitosari071611101005

Page 2: Semen Ionomer Kaca

rendah akan membuat ikatan hidroksiapatit. Pada reaksi ini terjadi pertukaran

langsung antara ion OH- dan ion F-. Jumlah fluorapatit yang terbentuk

tidak banyak karena reaksi ini tergantung pada pH dan pH 4 reaksi ini akan

berlangsung kira-kira 100 kali lebih cepat dibandingkan pada pH 7. Hal ini bukan

disebabkkan pertukaran ion yang lebih cepat tetapi karena pada pH rendah akan

terbentuk hasil antara, yaitu ikatan kalsuim fosfat [Ca3(PO4)2] yang disebut dengan

brushite, suatu senyawa paling stabil pada lingkungan dengan pH rendah (Saito,

et.al., dalam Trushkowsky, 2005).

CaHPO4 2H2O : Ca10(PO4)6(OH)2+8H+ 6CaHPO42H2O+4Ca2+

Hidroksiapatit Brushit

Gb 1. Proses pertukaran ion [Ca3(PO4)2] membentuk brushite

Page 3: Semen Ionomer Kaca

Permukaan enamel yang secara adekuat diperkuat dengan ion fluoride,

resistensinya terhadap asam akan menigkat ke titik dimana demineralisasi tidak

akan terjadi atau remineralisasi akan lebih cepat sehingga proses karies terhenti

pada sisi tersebut (Hewlett dalam Trushkowsky, 2005).

.

Gb 2. Ikatan kimia antara ion karboksil pada SIK dengan ion kalsium pada gigi

2. Cavity Lining

Cavity lining disebut juga sebagai liner merupakan suatu bahan yang

ditempatkan selapis tipis pada dasar kavitas dan mempunyai fungsi utama

melindungi pulpa dan membantu penyembuhan pulpa dari iritasi yang diakibatkan

oleh preparasi kavitas serta tidak berfungsi sebagai isolator termis (Weiner, 2005).

Lining kavitas adalah suatu tindakan meletakkan suatu bahan semen di

dasar kavitas. Bahan semen yang digunakan secara umum untuk lining kavitas

ialah semen kalsium hidroksida, semen Zinc Oxide Eugenol, semen Zinc

Phosphat dan semen Zinc Polykarboksilat. Keempat semen di atas dapat

dimanipulasikan sedemikian rupa agar didapat suatu konsistensi yang tepat untuk

lining kavitas. Selain digunakan sebagai bahan lining, semen-semen di atas juga

Page 4: Semen Ionomer Kaca

dapat digunakan untuk fungsi yang lain seperti: kaping pulpa, tambalan

sementara, bahan pengisi saluran akar gigi sulung dan lain sebagainya (Weiner,

2005).

Gb 3. Tabel Bahan untuk Liner, Basis dan Semen