seleksi berkorelasi pada pertumbuhan prasapih dan

8/20/2019 Seleksi Berkorelasi Pada Pertumbuhan Prasapih Dan

http://slidepdf.com/reader/full/seleksi-berkorelasi-pada-pertumbuhan-prasapih-dan 1/11

BAB I

PENDAHULUAN

Kambing merupakan ternak serba guna yang berpotensi sebagai penghasil daging,

susu, dan kulit (Djajanegara dan Miniswati, 2003). Desa ungai !angka, Ke"amatan #edong

$ataan, Kabupaten %esawaran, %ro&insi !ampung merupakan wilayah perdesaan yang

sebagian besar masyarakatnya memelihara kambing %eranakan 'tawah (%') sebagai usaha

sambilan. %opulasi kambing yang ada di Kabupaten %esawaran men"apai 2. ekor (Dinas

%eternakan %ro&insi !ampung, 20**). Kambing tersebut dikembang biakkan sebagai

penghasil daging dengan bahan pakan utama berupa daun nangka, daun gamal, rumput

lapang, dan kulit buah kakao.

%eningkatan per+orman generasi keturunannya dapat dilakukan melalui seleksi pada

pertumbuhan prasapih, karena selain dapat meningkatkan pertumbuhan prasapih generasi

sekaligus dapat meningkatkan pertumbuhan pas"asapih keturunannya. %eningkatan

pertumbuhan pas"asapih akibat seleksi pada pertumbuhan prasapih dinyatakan sebagai

respon seleksi berkorelasi yang disebabkan oleh adanya korelasi genetik antara kedua si+at

pertumbuhan. eleksi pada kambing %' di lokasi penelitian lebih tepat dilakukan berdasarkan

pertumbuhan prasapih dan pas"asapih. eleksi tersebut dilakukan agar kambing %' tersebutmampu menghasilkan generasi keturunan dengan pertumbuhan yang "epat. Keragaman

genetik dan penotipik pertumbuhan prasapih dan pas"asapih kambing %' di lokasi penelitian

diduga "ukup tinggi karena ber&ariasinya mutu genetik per+orman tersebut akibat tidak

adanya seleksi. al tersebut mengakibatkan rendahnya nilai heritabilitas pertumbuhan

prasapih maupun pas"asapih.

eritabilitas per+orman pertumbuhan prasapih dan pas"asapih yang rendah

mengakibatkan rendahnya nilai korelasi genetik kedua si+at tersebut karena +aktor+aktor yang

memengaruhi heritabilitas sama dengan pada korelasi genetik. -ilai heritabilitas masing

masing si+at yang rendah, nilai korelasi genetik kedua si+at yang rendah, keragaman penotipik

pada kedua si+at yang tinggi mengakibatkan respon seleksi dan respon seleksi berkorelasi

rendah. al tersebut mengakibatkan rendahnya peningkatan ratarata per+orman pertumbuhan

prasapih dan pas"asapih generasi keturunannya.

1



BAB II

MATERI DAN METODE

/ahan penelitian yang digunakan terdiri dari "atatan pertumbuhan 0 ekor induk

kambing %' dan 0 ekor anaknya yang betina.

*. 1atatan induk

1atatan induk yang digunakan terdiri dari "atatan umur tetua betina dari induk, umur

sapih induk, bobot satu tahun induk, bobot satu tahun kambing betina dalam populasi,

ratarata bobot sapih "empe betina dalam populasi induk, bobot sapih "empe betina

dalam populasi

2. 1atatan anak 1atatan anak masingmasing induk yang digunakan terdiri dari "atatan bobot lahir,

umur induk dari anak, umur sapih anak, bobot setahunan anak, bobot setahunan

kambing betina dalam populasi anak, ratarata bobot sapih "empe betina dalam

populasi anak.

Metode

%enelitian dilaksanakan dengan metode sur&ey. ur&ei dilakukan dengan

menelusuri data sekunder. Data sekunder yang diguna kan adalah "atatan

pertumbuhan 0 ekor induk kambing %' dan 0 ekor anaknya yang betina, tanpa

memperhatikan periode kelahiran. 1atatan induk digunakan untuk menghitung bobot

sapih terkoreksi dan bobot setahunan terkoreksi kelompok induk selanjutnya

digunakan untuk menghitung pertumbuhan prasapih dan pas"asapih induk.

edangkan "atatan anak digunakan untuk menghitung bobot sapih terkoreksi dan

bobot setahunan terkoreksi, selanjutnya digunakan untuk menghitung pertumbuhan

prasapis dan pas"asapih anak.

. %eubah yang Diamati

%eubah yang akan diamati pada penelitian ini meliputi

*. 4nduk

%eubah yang diamati pada kelompok induk meliputi bobot lahir, umur

tetua betina dari induk, umur sapih induk, ratarata bobot sapih "empe betinadalam populasi induk, ratarata bobot sapih "empe betina dalam populasi,

2



bobot setahunan induk, dan bobot setahunan kambing betina dalam populasi

induk.

2. nak

%eubah yang diamati pada kelompok anak meliputi bobot lahir, umur

induk dari anak, umur sapih anak, ratarata bobot sapih "empe betina dalam

populasi anak, ratarata bobot sapih "empe betina dalam populasi anak, bobot

setahunan anak, dan bobot setahunan kambing jantan dalam populasi anak.

/. nalisis Data

*. Data si+atsi+at pertumbuhan

Datadata si+at pertumbuhan yang diperoleh dari kelompok induk dan

anak digunakan untuk memperoleh bobot lahir, bobot sapih, dan bobot

setahunan terkoreksi dengan rumus seperti yang direkomendasikan oleh

ardjosubroto (*55) sebagai berikut

6umus

/t 7 ((/!-8(/-9/!-):(;mur sapih)<*20) = >K?K/ @ >K;4

Keterangan

/$ 7 bobot sapih terkoreksi (kg)

/!- 7 bobot lahir nyata (kg)

/- 7 bobot sapih nyata (kg)>K?K/ 7 +aktor koreksi jenis kelamin untuk bobot sapih (kg)

>K;4 7 +aktor koreksi umur induk

/A$ 7 ((/st 8 (/A-/$) @ >K?K))

Keterangan

/A$ 7 bobot setahunan (yearling) terkoreksi

/$ 7 bobot sapih terkoreksi

/A- 7 bobot setahunan nyata

>K?K 7 +aktor koreksi jenis kelamin

%/ 7 ((/$/obot!ahir) : 2B))

Keterangan

%b 7 pertumbuhan sebelum sapih terkoreksi


/!$ 7 bobot lahir

3



%$ 7 ((/A$/$):2B)

Keterangan

%t 7 pertumbuhan setelah sapih terkoreksi


/A$ 7 bobot setahunan (yearling) terkoreksi

>aktor koreksi umur induk (>K;4) menggunakan +aktor koreksi sesuai

rekomendasi ardjosubroto (*55) pada $abel *.

$abel *. >aktor Koreksi ;mur 4nduk Kambing aat Melahirkan

>aktor koreksi tipe kelahiran dan tipe pemeliharaan menggunakan +aktor

sesuai rekomendasi (ardjosubroto, *55) pada $abel 2.

$abel 2. >aktor Koreksi untuk $ipe Kelahiran dan %emeliharaan

4



2. 'stimasi heritabilitas

Data pertumbuhan prasapih (%b) dan pertumbuhan setelah sapih (%t)

induk dan anak selanjutnya digunakan untuk estimasi heritabilitas

pertumbuhan prasapih dan heritabilitas pertumbuhan pas"asapih. eritabilias

pertumbuhan prasapih dan heritabilitas pas"asapih diestimasi dengan metode

regresi anak terhadap induk sesuai rekomendasi (/e"ker, *552).

6umus 'stimasi eritabilitas

Menghitung salah baku

heritabilitas

' heritabilitas 7 2 (' bop)

5



3. 'stimasi korelasi genetik

6umus korelasi genetik (rg) adalah sebagai berikut

alah baku korelasi genetikadalah ' (rg) 7 √ Var (rg)

Korelasi genetik antara pertumbuhan prasapih dan pas"asapih kambing

%' dianalisis dengan metode regresi anak terhadap induk sesuai rekomendasi

(/e"ker, *552) sebagai berikut

Keterangan r g 7 Korelasi genetik

1o&@*A2 7 %ragam pertumbuhan pra sapih pada induk dan

pertumbuhan pas"a sapih pada anak

1o&@2A* 7 %eragam pertumbuhan pas"a sapih pada induk dan

pertumbuhan pra sapih pada anak

1o&@*A* 7 %eragam pertumbuhan pra sapih pada induk dan

pertumbuhan pas"a sapih pada anak

1o&@2A2 7 %eragam pertumbuhan pas"a sapih pada induk dan

pertumbuhan pra sapih pada anak

alah baku korelasi genetik dihitung dengan rumus

Keterangan ' (r g) 7 alah satu korelasi genetik

' (h*2) 7 alah baku heritabilitas pertumbuhan pra sapih

' (h22) 7 alah baku heritabilitas pertumbuhan pas"a sapih

h*2 7 eritabilitas pertumbuhan pra sapih

h22 7 eritabilitas pertumbuhan pas"a sapih



BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

. %ertumbuhan %rasapih dan %as"asapih

6atarata pertumbuhan prasapih dan pas"asapih kelompok induk dan anak

yang digunakan untuk estimasi parameter genetik kambing %' dalam penelitian ini

terdapat pada $abel 3.

$abel 3. 6atarata %ertumbuhan /obot $ubuh arian %rasapih dan %as"asapih

Kelompok nak dan 4nduk.

6atarata pertumbuhan prasapih kelompok anak lebih tinggi daripada

kelompok induk. al tersebut disebabkan oleh seleksi yang dilakukan peternak



dengan memilih betina yang memiliki pertumbuhan tinggi sebagai induk. eleksi

tersebut dilakukan se"ara sederhana saja yakni tanpa memperhatikan parameter

genetik dan intensitas seleksi tetapi sudah mampu menghasilkan peningkatan

pertumbuhan prasapih keturunannya. 6atarata pertumbuhan prasapih "empe hasil

penelitian ini sesuai dengan yang dilaporkan oleh ulastri dan Cisthon (200) yaitu

ratarata pertumbuhan prasapih kambing %' sebesar 0,* 0,05 kg. asil peneltian

yang sesuai tersebut diduga karena pertumbuhan prasapih tidak dipengaruhi oleh

perbedaan produksi susu induk pada kambing, akan tetapi dipengaruhi oleh jumlah

pemberian susu itu sendiri.

6atarata pertumbuhan pas"asapih kelompok induk maupun anak

masingmasing lebih rendah daripada prasapih, karena pertumbuhan tersebut sudah

tidak dipengaruhi oleh +aktor maternal melalui pemberian susu yang merupakan

nutrisi berprotein tinggi. 6atarata pertumbuhan pas"asapih pada penelitian ini lebih

tinggi daripada ratarata pertumbuhan pas"asapih kambing %' yang dilaporkan oleh

ulastri dan Cisthon (200) yaitu 0,0B 0,0 kg. al ini diduga pola pemeliharaan

yang berbeda, pada penelitian ulastri dan Cisthon (200) kambing dipelihara se"ara

sederhana yaitu tidak diberi konsentrat dalam pakan dan kebutuhan &itamin lainnyaE

sedangkan pada penelitian ini kambing diberi tambahan konsentrat dalam pakan dan

kebutuhan &itamin lainnya.%ertumbuhan pas"asapih merupakan peningkatan bobot badan ternak setelah

sapih sampai berumur satu tahun yang merupakan hasil ekspresi potensi genetiknya

sendiri dan interaksinya dengan +aktor lingkungan. >aktor lingkungan tersebut antara

lain terdiri dari kualitas dan kuantitas pakan yang dikonsumsinya. 'dey (*53)

menyatakan bahwa +aktor+aktor yang mempengaruhi pertumbuhan pas"asapih

meliputi nutrisi, jenis kelamin ternak, genetik, umur, bobot sapih, dan lingkungan.

'stimasi eritabilitas'stimasi heritabilitas pertumbuhan prasapih dan pas"asapih digunakan untuk

menghitung salah baku korelasi genetik pertumbuhan pra sapih dan pas"a sapih.

/erdasarkan data pada rekording milik kelompok ternak Margarini F4, Desa ungai

!angka Ke"amatan #edong $ataan, Kabupaten %esawaran, heritabilitas si+atsi+at

pertumbuhan kambing %' dapat diestimasi dengan metode regresi induk anak (dams

o++springs regression). asil estimasi heritabilitas (h2), ratarata dan salah baku si+at

si+at pertumbuhan kambing %' yang meliputi estimasi heritabilitas pra sapih dan

pas"a sapih kelompok anak dan induk disajikan pada $abel .



$abel . 'stimasi -ilai 6atarata serta eritabilitas dan alah /akunya

'stimasi heritabilitas pertumbuhan prasapih dan pas"asapih yang diestimasi

dengan metode regresi induk anak termasuk dalam kategori tinggi. al tersebut

menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang tinggi antara ragam genetik aditi+ dan

+enotip sehingga seleksi indi&idu berdasarkan si+atsi+at tersebut sangat e+ekti+

dilakukan untuk meningkatkan kemajuan genetik yang "epat (!asley, *5). -ilai

heritabilitas termasuk dalam kategori tinggi bila besarnya lebih dari 0,30

(ardjosubroto, *55). i+atsi+at produksi seperti bobot sapih, bobot umur * tahun,

serta pertumbuhan prasapih dan pas"asapih dapat men"apai nilai heritabilitas tinggi

karena si+at tersebut dapat di pengaruhi oleh +aktor genetik dalam proporsi lebih

banyak daripada +aktor nongenetik.

-ilai heritabilitas pertumbuhan prasapih kambing %' hasil penelitian sesuai

dengan hasil penelitian Kihe (*552) di /alai %embibitan $ernak dan ijauan Makanan

$ernak ingosari, ?awa $imur dengan metode regresi 4ndukanak yaitu 0,B dan

ulastri, dkk. (2002) di ;nit %elaksana $eknis $ernak ingosari, Malang, ?awa $imur

sebesar 0,BB 0,3.

eritabilitas pertumbuhan pas"asapih hasil penelitian ini juga termasuk dalam

kategori tinggi. $ingginya nilai heritabilitas ini berarti bahwa pertumbuhan prasapih

dan pas"asapih kambing %' lebih banyak dipengaruhi oleh +aktor genetik induknya.

?adi, seleksi indi&idu merupakan metode yang paling tepat untuk meningkatkan

per+orman pertumbuhan prasapih dan pas"asapih.

eritabilitas adalah bagian dari keragaman penotipik yang disebabkan oleh

+aktor genetik. Keragaman per+orman pertumbuhan dan nilai heritabilitas yang tinggi

dalam populasi merupakan kondisi yang menguntungkan untuk melakukan seleksi

indi&idu. eleksi indi&idu akan menghasilkan generasi keturunan dengan ratarata



per+orman pertumbuhan yang lebih tinggi dari pada generasi tetuanya (Garwi"k,

dkk.,*550).

Keterlibatan pengaruh peragam maternal mengakibatkan tingginya nilai

estimasi heritabilitas. /erbagai metode estimasi parameter genetik sebenarnya

berupaya menghitung keragaman genetik aditi+ dengan menyingkirkan keragaman

genetik bukan aditi+ sehingga bila dalam estimasi terlibat banyak keragaman bukan

aditi+ akan memperbesar estimasi (Garwi"k, dkk., *550). eleksi di lokasi penelitian

dilakukan terhadap bobot prasapih sehingga hal tersebut merupakan langkah yang

tepat.

Masingmasing nilai heritabilitas hasil penelitian ini memiliki salah baku yang

rendah ($abel B). al tersebut menunjukkan bahwa heritabilitas tersebut memiliki

bias yang rendah sehingga dapat diandalkan apabila digunakan sebagai dasar untuk

melaksanakan seleksi. eritabilitas dengan salah baku yang rendah menunjukkan

adanya bias yang rendah sehingga hasil estimasi lebih andal untuk digunakan dalam

perhitungan (/e"ker, *552). 6endahnya salah baku tersebut disebabkan oleh

rendahnya +aktor nongenetik yang terlibat dalam perhitungan estimasi karena sebelum

diestimasi dilakukan koreksi terhadap beberapa +aktor. >aktor koreksi yang digunakan

meliputi umur induk, jenis kelamin, dan tipe kelahiran. Hleh karena itu, si+atsi+at

produksi e+ekti+ untuk ditingkatkan melalui seleksi indi&idu sedangkan si+atsi+at

reproduksi lebih e+ekti+ apabila ditingkatkan melalui perbaikan +aktor nongenetik

(ardjosubroto, *55).

/. 'stimasi Korelasi #enetik

'stimasi korelasi genetik antara pertumbuhan prasapih dengan pertumbuhan

pas"asapih pada kambing %' disajikan pada $abel B.

$abel B. 'stimasi korelasi #enetik ntari+at %ertumbuhan dan alah /akunya.

-ilai 'stimasi korelasi genetik antara pertumbuhan prasapih dan pas"asapih

yang diestimasi dengan metode regresi induk anak termasuk dalam kategori positi+

tinggi. -ilai korelasi genetik termasuk dalam kategori tinggi apabila berada pada



kisaran 0,B sampai *,00 (Garwi"k, dkk., *550). $ingginya nilai tersebut menunjukkan

bahwa tinggi rendahnya pertumbuhan pas"asapih dapat diprediksi berdasarkan

pertumbuhan prasapih. Korelasi genetik tersebut terjadi karena adanya gen yang

sama yang mengatur dua si+at se"ara bersamaan.

'stimasi korelasi genetik yang tinggi dalam hal ini diduga karena adanya

pengaruh peragam maternal dalam estimasi dan hubungan timbal balik. Korelasi

berarti hubungan timbal balik atau asosiasi, yaitu saling bergantung nya dua &ariabel,

namun tidak berarti adanya hubungan sebab akibat antara dua &ariabel tersebut

(stuti, *5).

-ilai korelasi genetik antara pertumbuhan prasapih dan pas"asapih pada

penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian ulastri, dkk. (2002) pada populasi

kambing %' di ;nit %elaksana $eknis $ernak ingosari, Malang, ?awa $imur yaitusebesar 0,B3 0,2.

asil penelitian ini memiliki salah baku yang rendah, sehingga nilai korelasi

genetiknya dapat diandalkan apabila digunakan dalam perhitungan, hal ini sesuai

dengan pendapat Garwi"k, dkk. (*550) bahwa salah baku yang rendah pada nilai

parameter genetik termasuk korelasi genetik menunjukkan keterandalan nilai korelasi

genetik tersebut apabila digunakan dalam perhitungan.

BAB IV

KESIMPULAN

6atarata pertumbuhan bobot badan pas"asapih induk dan anak kambing %' yaitu

(0,** dan 0,*2 kg:ekor:hari) lebih rendah dari pada prasapih (0,* dan 0,*B kg:ekor:hari).

-ilai estimasi heritabilitas pas"asapih (0, 0,*0) lebih rendah daripada prasapih (0,B2

0,2). -amun keduanya termasuk kategori tinggi. -ilai estimasi korelasi genetik 0,55I

0,000 dan termasuk kategori tinggi.

seleksi berkorelasi pada pertumbuhan prasapih dan

Documents