selayang pandang 2014 tulang bawang barat

34

Upload: humas-tulang-bawang-barat

Post on 06-Apr-2016

250 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

diterbitkan oleh: Bagian Humas Setdakab Tulang Bawang Barat

TRANSCRIPT

Page 1: Selayang pandang 2014 Tulang Bawang Barat
Page 2: Selayang pandang 2014 Tulang Bawang Barat

i

Page 3: Selayang pandang 2014 Tulang Bawang Barat

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya atas rahmat dan kekuatan dari-Nya-lah kami dapat menerbitkan Buku Selayang Pandang Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014 ini.

Kami berharap keberadaan buku ini dapat menjadi sarana untuk lebih mengenal Kabupaten Tulang Bawang Barat, baik dari segi profil keadaan wilayah, pemerintahan, potensi ekonomi, dan lain sebagainya.

Dengan lebih mengenal Kabupaten Tulang Bawang Barat maka saya yakin akan tumbuh rasa cinta, dan pada akhirnya mampu melahirkan motivasi untuk berperan aktif turut serta membangun dan memajukan bumi Ragem Sai Mangi Wawai ini.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi sumbangsih demi terbitnya buku ini, dan semoga semua yang kita berikan dalam setiap upaya memajukan Kabupaten Tulang Bawang Barat akan berbuah manfaat bagi masyarakat serta dicatat sebagai amal ibadah yang diridhoi oleh Allah SWT. Amin.

Sekapur Sirih

Bachtiar BasriBupati Tulang Bawang Barat

ii

Page 4: Selayang pandang 2014 Tulang Bawang Barat

Bachtiar Basri, SH., MMBupati

Tulang Bawang Barat

Umar Ahmad, SPWakil Bupati

Tulang Bawang Barat

Suyanto Yoga ArdhiKetua DPRD

Tulang Bawang Barat

AKBP. Agoes Sujadi, SIKKapolres Tulang Bawang

Letkol INF. MarzukiDandim 0412/LU

Ojo Sumarna, SH, MHKetua PN Menggala

Harizuhandi, SH, MHKajari Menggala

Letkol PNB Satriyo U. SHDanlanud Astra Ksetra

Drs. Paryanto, MMSekretaris Daerah

Tulang Bawang Barat

PIMPINAN DAERAH

iii

Page 5: Selayang pandang 2014 Tulang Bawang Barat

Umar Ahmad, SPWakil Bupati

Tulang Bawang Barat

Letkol PNB Satriyo U. SHDanlanud Astra Ksetra

PIMPINAN DAERAH

PETA KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT ..................................... iSEKAPUR SIRIH ........................................................................................... iiPIMPINAN DAERAH ................................................................................... iiiDAFTAR ISI ................................................................................................... ivTULANG BAWANG BARAT

DASAR PEMBENTUKAN .................................................................. 1HARI JADI ........................................................................................... 1IBUKOTA KABUPATEN ..................................................................... 1MOTTO KABUPATEN ....................................................................... 1VISI DAN MISI DAERAH 2011 – 2016 ............................................. 1VISI DAN MISI DAERAH JANGKA PANJANG (2005 – 2015) ....... 2BUPATI DAN WAKIL BUPATI............................................................ 3SEJARAH PEMBENTUKAN DAERAH ............................................ 5GAMBARAN UMUM ......................................................................... 6LOGO LAMBANG DAERAH ............................................................ 7NAMA-NAMA KEPALA DAERAH ................................................... 9PERANGKAT DAERAH ..................................................................... 9PEMERINTAHAN KECAMATAN DAN KAMPUNG ...................... 10DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH .................................. 10KEPENDUDUKAN ............................................................................ 11 SARANA PRASARANA WILAYAH ................................................. 11PENDIDIKAN ................................................................................... 13 KESEHATAN .................................................................................... 13 PEREKONOMIAN ............................................................................ 15 PERTANIAN ................................................................................... 16 PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN .............................................. 17 PETERNAKAN DAN PERIKANAN ............................................... 18PARIWISATA ..................................................................................... 20RENCANA TATA RUANG ................................................................ 23

iv

DAFTAR ISI

Page 6: Selayang pandang 2014 Tulang Bawang Barat

KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT

DASAR PEMBENTUKAN

Kabupaten Tulang Bawang Barat dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Tulang Bawang Barat di Provinsi Lampung, dan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden RI pada tanggal 3 April 2009.

HARI JADI

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Nomor 8 Tahun 2012, hari jadi Kabupaten Tulang Bawang Barat ditetapkan tanggal 3 April 2009. Dengan demikian setiap tanggal 3 April merupakan hari ulang tahun Kabupaten Tulang Bawang Barat.

IBUKOTA KABUPATEN

Ibukota Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah di Panaragan, Kecamatan Tulang Bawang Tengah.

MOTTO KABUPATEN

Motto Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah: “Ragem Sai Mangi Wawai” yang artinya “Kebersamaan Menuju Keberhasilan”. Motto tersebut tercantum dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Nomor 3 Tahun 2011.

VISI DAN MISI DAERAH 2011 – 2016

Visi Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2011—2016 adalah: “Terwujudnya Kabupaten Tulang Bawang Barat yang Tumbuh dan Berkembang Menuju Masyarakat yang Sejahtera dan Berdaya Saing”.

Sedangkan misinya adalah: (1) Mengembangkan Sumberdaya Manusia yang Berdaya Saing Tinggi; (2) Meningkatkan Tatakelola

1

Page 7: Selayang pandang 2014 Tulang Bawang Barat

Pemerintahan yang Baik; (3) Meningkatkan Pembangunan Perekonomian dan Kesejahteraan; (4) Meningkatkan Iklim Berinvestasi dan Iklim Berusaha; (5) Meningkatkan Daya Dukung Sarana dan Infrastruktur Wilayah; dan (5) Mewujudkan Masyarakat Demokratis dan Taat Hukum.

VISI DAN MISI DAERAH JANGKA PANJANG(2005 – 2015)

Visi Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2005 – 2015 adalah: “Tulang Bawang Barat Kabupaten Agraris Yang Makmur dan Sejahtera.”

Untuk mewujudkan visi tersebut diatas, maka ditentukan rumusan umum upaya-upaya yang akan dilaksanakan ke dalam misi sebagai berikut: (1) Mengembangkan SumberdayaManusia (SDM) yang berkualitas dan berdayasaing tinggi; (2) Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, merata, da nberkelanjutan; (3) Menciptakan Pemerataan Pembangunan; (4) Menciptakan Pemerintahan yang Bersih dan Baik; dan (5) Membangun Kehidupan Masyarakat yang Demokratis, Partisipasif, dan Menjunjung Tinggi Supermasi Hukum.

2Taman Kota di Kagungan Ratu

Page 8: Selayang pandang 2014 Tulang Bawang Barat

BUPATINama : Hi. BACHTIAR BASRI, SH.,MMTempat/Tgl Lahir : Tanjung Karang, 30 Desember 1953Pendidikan : - S1 (Sarjana Hukum) Universitas

Islam Indonesia Yogyakarta - S2 (Magister Hukum)

Universitas Bandar LampungMasa Jabatan : 2011-2016SK Mendagri : No 131. 18-790 Tahun 2011,

tanggal 10 November 2011Tanggal Pelantikan : 14 November 2011Nama Orang Tua : Hi. Achmad Basri (ayah) dan Hj Sahra (ibu/almh)Nama Istri : Ny. Hasiah BachtiarNama Anak : - Rina Zakarani

- Ardha Ristya - Rildha Attya (Alm) - M. Agung Cakra Negara - Intan Rehana - Hanina Salwa

BUPATI DAN WAKIL BUPATI

3

Page 9: Selayang pandang 2014 Tulang Bawang Barat

WAKIL BUPATINama : UMAR AHMAD, SPTempat/Tgl Lahir : Karta, 12 Oktober 1980Pendidikan : S1 Universitas Lampung (2004) Masa Jabatan : 2011-2016SK Mendagri : No 131. 18-790 Tahun 2011,

tanggal 10 November 2011Tanggal Pelantikan : 14 November 2011Nama Orang Tua : Hi. Bahidi Adi (ayah) dan Maryati (ibu/Almh)Nama Istri : Ny. Kornelia, SHNama Anak : Hanara Maskumena

4

Page 10: Selayang pandang 2014 Tulang Bawang Barat

5Kantor Bupati Tulang Bawang Barat di Panaragan

SEJARAH PEMBENTUKAN DAERAH

Kabupaten Tulang Bawang Barat dibentuk melalui Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2008 tanggal 26 November 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Tulang Bawang Barat di Provinsi Lampung, dan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden RI pada tanggal 3 April 2009 di Jakarta.

Sebelum menjadi daerah otonom mandiri, wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat merupakan bagian dari Kabupaten Tulang Bawang.

Proses berdirinya Kabupaten Tulang Bawang Barat dilatarbelakangi oleh aspirasi yang berkembang di masyarakat yang tinggal di bagian Barat Kabupaten Tulang Bawang, yang menginginkan adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan publik, percepatan pertumbuhan kehidupan demokrasi, percepatan pelaksanaan pembangunan ekonomi, percepatan pengelolaan potensi daerah, peningkatan keamanan dan ketertiban, serta peningkatan hubungan yang serasi antara Pusat dan Daerah.

Keinginan yang berkembang di masyarakat tersebut lalu terkristal dan diperjuangkan melalui jalur formal, yaitu dengan menyampaikan kepada unsur eksekutif dan legislatif, berikut dengan berbagai persyaratan yang diperlukan sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah No.129 Tahun 2000 tentang Persyaratan Pembentukan dan Kriteria Pemekaran, Penghapusan, dan Penggabungan Daerah.

Berbagai langkah yang telah dilakukan dalam rangka pembentukan Kabupaten Tulang Bawang Barat akhirnya berbuah hasil dengan disahkannya Undang-Undang Pembentukan Kabupaten Tulang Bawang Barat, serta diresmikannya Kabupaten Tulang Bawang oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden RI. Acara peresmian tanggal 3 April 2009 yang berlangsung di Gedung Depdagri Jakarta tersebut bersamaan waktunya dengan pelantikan Penjabat Bupati Tulang Bawang Barat yang pertama, yaitu Syaifullah Sesunan SH MH.

Page 11: Selayang pandang 2014 Tulang Bawang Barat

GAMBARAN UMUM

Kabupaten Tulang Bawang Barat memiliki luas kurang lebih 1.201 kilo meter persegi, dengan jumlah penduduk lebih kurang 266.193 jiwa. Kabupaten Tulang Bawang Barat merupakan dataran rendah dengan ketinggian 39 meter di atas permukaan laut.

Kabupaten Tulang Bawang Barat dialiri beberapa sungai, diantaranya Sungai Way Kanan, Sungai Way Kiri, Sungai Way Pedada, Sungai Way Papan, dan Sungai Way Bawang.

Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah alluvial, regosol, pedzolik coklat, latosol, dan pedzolik merah kuning.

Kabupaten Tulang Bawang Barat beriklim tropis dengan musim hujan dan kemarau bergantian sepanjang tahun. Temperature rata-rata 25°C -- 31°C, curah hujan antara 57-299 mm/tahun, dengan kelembaban rata-rata 85,2 %.

Secara geografis Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak di: 104°55’ - 105°10’ BT dan 3°35’ - 4°15’ LS. Luas wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah 1.201 km2. Kabupaten Tulang Bawang Barat berjarak kurang lebih 135 km dari ibukota Provinsi Lampung, Kota Bandar Lampung.

Batas-batas wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah:a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Ogan

Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan, serta Kecamatan Wayserdang dan Kecamatan Mesuji Timur Kabupaten Mesuji;

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Banjar Margo, Kecamatan Banjar Agung, dan Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang;

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah, serta Kecamatan Abung Surakarta dan Kecamatan Muara Sungkai Kabupaten Lampung Utara; dan

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Negeri Besar, Kecamatan Negara Batin, dan Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Way Kanan.

6

Jalan Dua Jalur di Panaragan Jaya

Page 12: Selayang pandang 2014 Tulang Bawang Barat

LOGO LAMBANG DAERAH

Logo Lambang Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Nomor 3 Tahun 2011, dimana logo tersebut mempunyai gambar dan arti sebagai berikut:

a. Logo Lambang Daerah berbentuk Perisai Bersegi Lima, menggambarkan bahwa masyarakat Tulang Bawang Barat sanggup mempertahankan cita-cita bangsa Indonesia dan melanjutkan pembangunan serta memajukan daerah berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;

b. Tulisan Tulang Bawang Barat dengan huruf merah dan dasar putih mempunyai makna bahwa keberadaan dan terbentuknya Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah dalam nuansa persatuan dan kesatuan, semangat kebersamaan serta kehormatan terhadap Sang Saka Merah Putih sebagai Lambang Kedaulatan Republik Indonesia;

c. Mata payan di atas payung beserta tangkainya adalah senjata tradisional masyarakat Tulang Bawang Barat yang senantiasa siap mempertahankan daerah dan masyarakatnya;

d. Payung berwarna putih melambangkan masyarakat Tulang Bawang Barat yang memiliki hati yang suci dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam paying di atas rumbai terdapat 3 (tiga) warna garis putih, kuning dan merah dengan pembatas 4 (empat) garis, terdapat 20 (dua puluh) buah rumbai dan berjari-jari 9 (Sembilan) buah, menggambarkan bahwa Kabupaten Tulang Bawang Barat diresmikan pada tanggal 3 April 2009;

e. Siger Lampung berwarna emas merupakan pakaian kebesaran masyarakat adat Lampung melambangkan bahwa masyarakat Tulang Bawang Barat sangat menghormati wanita yang didasari ajaran agama dan

7

Page 13: Selayang pandang 2014 Tulang Bawang Barat

adat Lampung;f. Rantai bersambung 4 (empat) berwarna putih

melambangkan Kabupaten Tulang Bawang Barat merupakan bagaian dari 4 (empat) marga yang tidak dapat dipisahkan oleh situasi apapun dan masyarakat Tulang Bawang Barat mempunyai kewajiban untuk menjamin keutuhannya sepanjang masa;

g. Talow adalah instrument induk dari semua tetabuhan adat, yang dibunyikan pada saat masyarakat adat Tulang Bawang Barat begawi, mengartikan masyarakat Tulang Bawang Barat berada dalam satu kesatuan walau banyak instrument yang mengeluarkan bunyi-bunyian, tetapi akan terangkum dalam musyawarah dan mufakat untuk tujuan bersama;

h. Rangkaian 45 (empat puluh lima) butir padi, 17 (tujuh belas) polong kapas dan tali simpul 8 (delapan) mempunyai makna kebersamaan yang utuh untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera berkemakmuran baik lahir maupun batin, serta makmur berkeadilan dalam wadah Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;

i. Pepadun berwarna emas adalah singgasana kerajaan dalam adat Lampung, menunjukkan bahwa masyarakat Tulang Bawang Barat khususnya masyarakat Lampung Pepadun mempunyai cita-cita yang luhur untuk mencapai keberhasilan dalam strata social, politik dan ekonomi, khususnya dalam kancah Adat yang selalu digambarkan dalam Piil Pasenggiri, Bejuluk Beadek, Nengah Nyappur, Nemui Nyimah, dan Sakai Sambayan;

j. Tulisan aksara Lampung yang berbunyi Ragem Sai Mangi Wawai;

k. Seuntai pita bertuliskan “Ragem Sai Mangi Wawai” dasar putih dengan tulisan berwarna merah. Ragem Sai Mangi Wawai bermakna “Kebersamaan Menuju Keberhasilan” juga merupakan motto Kabupaten Tulang Bawang Barat;

l. Air dengan 11 (sebelas) garis menunjukkan Kabupaten Tulang Bawang Barat mempunyai cikal bakal dari 11 (sebelas) kampung. Pada masa lalu transportasi yang digunakan oleh masyarakat adalah melalui sungai yaitu Way Rarem, Way Tulang Bawang, Way Kiri. Sungai Tulang Bawang mengalir sepanjang tahun dan memberikan sumber kehidupan bagi masyarakat Tulang Bawang Barat, yang nantinya akan berkembang menjadi agrobisnis baik untuk pertanian maupun perikanan.

8

Page 14: Selayang pandang 2014 Tulang Bawang Barat

NAMA-NAMA KEPALA DAERAH

Sejak diresmikan hingga saat ini, Kabupaten Tulang Bawang Barat telah dipimpin oleh 3 orang Penjabat Bupati, dan satu orang bupati serta wakil bupati definitif, yaitu sebagai berikut:Penjabat Bupati Pertama (April 2009—Oktober 2009):Syaifullah Sesunan, SH MHPenjabat Bupati Kedua (Oktober 2009—Juli 2011) :Bachtiar Basri, SH MMPenjabat Bupati Ketiga (Juli 2011—November 2011) :Ir Hanan A Rozak, MSBupati Definitif Pertama (2011—2016) :Bachtiar Basri, SH MMWakil Bupati Definitif Pertama (2011—2016) :Umar Ahmad, SP

PERANGKAT DAERAH

Perangkat daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat terdiri atas: Sekretariat Daerah; Sekretariat DPRD; Staf Ahli Bupati; Dinas Kesehatan; Dinas Pekerjaan Umum; Dinas Pendidikan; Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil; Dinas Peternakan dan Perikanan; Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan; Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga; Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi; Dinas Perhubungan Kominfo; Dinas Pendapatan; Dinas Koperasi UMKM Indag; Dinas Tata Kota; Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah; Inspektorat Kabupaten; Badan Kepegawaian Diklat; Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung/Kel; Bappeda; Badan Kesbangpol; Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian Perikanan Kehutanan; Badan Penanggulangan Bencana; Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB; Badan Pengelola Lingkungan Hidup; Badan Ketahanan Pangan; Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Satu Pintu; Satuan Polisi Pamong Praja; Sekretariat Pengurus KORPRI; 8 (delapan) Kecamatan, dan 3 (tiga) Kelurahan.

9

Page 15: Selayang pandang 2014 Tulang Bawang Barat

PEMERINTAHAN KECAMATAN DAN KAMPUNG

Kabupaten Tulang Bawang Barat terdiri atas 8 kecamatan, 93 kampung (desa), dan 3 kelurahan, yaitu sebagai berikut:

1. Kecamatan Tulang Bawang Tengah, terdiri atas 17 kampung dan 2 kelurahan, beribukota di Kampung Panaragan.

2. Kecamatan Tulang Bawang Udik, terdiri atas 9 kampung, beribukota di Kampung Karta.

3. Kecamatan Tumijajar, terdiri atas 9 kampung dan 1 kelurahan, beribukota di Kampung Murni Jaya.

4. Kecamatan Pagar Dewa, terdiri atas 6 kampung, beribukota di Kampung Pagar Dewa.

5. Kecamatan Lambu Kibang, terdiri atas 10 kampung, beribukota di Kampung Kibang Budi Jaya.

6. Kecamatan Gunung Agung, terdiri atas 15 kampung, beribukota di Kampung Tunas Jaya.

7. Kecamatan Gunung Terang, terdiri atas 18 kampung, beribukota di Kampung Gunung Terang.

8. Kecamatan Way Kenanga, terdiri atas 9 kampung, beribukota di Kampung Mercu Buana.

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat terdiri atas 30 orang anggota, dengan komposisi (hasil Pemilu 2009): 4 orang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP); 3 orang dari Partai Golkar; 3 orang dari Partai Hanura; 2 orang dari Partai Demokrat; 2 orang dari PKS; 2 orang dari PAN; 2 orang dari PPNUI; 1 orang dari PNBK; 1 orang dari PIB; 1 orang dari PKPB; 1 orang dari PDK; 1 orang dari PKPI; 1 orang dari Partai Barnas; 1 orang dari PPDI; 1 orang dari PPD; 1 orang dari PPI; 1 orang dari Partai Pelopor; 1 orang dari Partai Gerindra; dan 1 orang dari PPRN.

10Kantor DPRD di Panaragan

Page 16: Selayang pandang 2014 Tulang Bawang Barat

KEPENDUDUKAN

Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil per Maret 2013, penduduk Kabupaten Tulang Bawang Barat saat ini berjumlah lebih kurang 268.435 jiwa. Kecamatan Tulang Bawang Tengah merupakan kecamatan dengan penduduk terbanyak, yaitu 81.864 jiwa, Disusul Kecamatan Tumijajar 41.581 jiwa, Kecamatan Tulang Bawang Udik 32.741 jiwa, Kecamatan Gunung Terang 30.968 jiwa, Kecamatan Gunung Agung 30.082 jiwa, Kecamatan Lambu Kibang 24.113 jiwa, Kecamatan Way Kenanga 19.774 jiwa, dan Kecamatan Pagar Dewa 7.312 jiwa.

SARANA PRASARANA WILAYAH

Gedung pemerintahan seperti Kantor Bupati/Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, dan Dinas/Instansi lain saat ini masih tersebar di beberapa kampung di Kecamatan Tulang Bawang Tengah, yaitu Sekretariat Daerah/Kantor Bupati dan Kantor DPRD berada di Kompek Perkantoran Pemerintah Daerah Kampung Panaragan, dan beberapa Dinas/Instansi lain di Kampung Pulung Kencana.

Sejak 2013 Kabupaten Tulang Bawang Barat telah memiliki gedung kantor bupati yang permanen. Gedung Kantor Bupati/Sekretariat Pemerintah Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat tersebut dibangun sejak tahun 2010 dan selesai tahun 2012, berada di Kampung Panaragan, serta telah diresmikan oleh Gubernur Lampung Sjachroedin ZP pada tanggal 17 Desember 2012.

Sementara, Gedung DPRD yang dibangun sejak 2011 hingga 2013 telah pula resmi dimanfaatkan sejak bulan April 2014.

11

GOR ZA Pagar Alam dan Lapangan Tenis Minak Suttan di Kagungan Ratu

Page 17: Selayang pandang 2014 Tulang Bawang Barat

Selain instansi Pemerintah Daerah, beberapa instansi vertikal telah pula memiliki kantor di Kabupaten Tulang Bawang Barat, seperti Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementrian Agama.

Juga telah ada Kantor Bersama Samsat yang berada di Kampung Candra Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah yang diresmikan oleh Gubernur Lampung Sjahroedin ZP pada tanggal 12 Februari 2013.

Selain membangun fasilitas kantor pemerintahan, Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat giat membangun fasilitas umum berupa jalan dan jembatan.

Jalan yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat sebanyak 122 ruas, dengan panjang 532,120 kilo meter. Sejak Kabupaten Tulang Bawang Barat terbentuk pada 2009, jalan-jalan tersebut kondisinya sebagian besar rusak. Sedangkan jumlah jembatan yang ada mencapai 103 buah, dengan panjang 1.177 meter.

Pada tahun 2011, dana yang telah dianggarkan untuk pembangunan jalan dan jembatan mencapai lebih dari Rp 73 Milyar, dan berhasil menangani jalan sepanjang 113 kilo meter, atau sekitar 21 persen dari panjang jalan yang ada. Pada tahun 2012, dana yang dianggarkan mencapai lebih dari Rp 34 Milyar, dan berhasil menangani jalan sepanjang 66,43 meter. Tahun 2013 dianggarkan dana sebesar Rp 59 Milyar untuk menangani 53,97 kilo meter jalan rusak.

Diharapkan dengan diperbaikinya berbagai ruas jalan dan jembatan yang ada di berbagai penjuru kecamatan, maka mobilitas perekonomian masyarakat akan semakin meningkat, terutama untuk kegiatan angkutan hasil-hasil pertanian dan perkebunan.

Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat juga telah membangun fasilitas olahraga yaitu Lapangan Tenis Minak Suttan, dan juga Gedung Olahraga ZA Pagar Alam yang dapat dimanfaatkan untuk olahraga futsal dan bola volley, kesemuanya berada di Kampung Kagungan Ratu Kecamatan Tulang Bawang Udik.

12

Rumah Dinas Bupati dan Wakil Bupatidi Panaragana Jaya

Page 18: Selayang pandang 2014 Tulang Bawang Barat

PENDIDIKAN

Di Kabupaten Tulang Bawang Barat saat ini setidaknya terdapat 1 buah Taman Kanak-Kanak Negeri; 69 TK Swasta; 163 Sekolah Dasar Negeri; 3 Sekolah Dasar Swasta; 31 buah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri; 21 buah SMP Swasta; 10 buah SMA Negeri; 2 buah SMA Swasta; 1 buah SMK Negeri; 14 SMK Swasta.

Beberapa kawasan di Kabupaten Tulang Bawang Barat saat ini telah berkembang menjadi sentra pendidikan, di antaranya di Kecamatan Tulang Bawang Tengah dan Kecamatan Tumijajar.

KESEHATAN

Di Kabupaten Tulang Bawang Barat terdapat berbagai fasilitas kesehatan masyarakat, baik yang dikelola oleh pemerintah daerah maupun juga yang dikelola swasta. Beberapa kecamatan telah memiliki fasilitas Puskesmas, Klinik Rawat Inap, dan Praktek Dokter Spesialis. Begitu juga dengan keberadaan apotik pun telah terdapat di berbagai kecamatan.

Fasilitas kesehatan milih pemerintah yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat: Puskesmas Perawatan PONED sebanyak 4 buah, dan Puskesmas Non-Perawatan sebanyak 5 buah, serta Puskesmas Pembantu 38 buah.

Sementara yang dikelola swasta berupa klinik rawat inap terdapat sebanyak 6 unit; balai pengobatan 5 unit; rumah bersalin 5 unit; praktek dokter perorangan 24 unit; dan apotik 5 unit.

Tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat tercatat sebanyak 347 orang, terdiri atas dokter umum sebanyak 20 orang; dokter gigi 5 orang; tenaga perawat sebanyak 112 orang; perawat gigi 9 orang; bidan 159 orang; analis farmasi 6 orang; sanitarian 15 orang; tenaga gizi 9 orang, apoteker 3

13

Mobil Rakitan Siswa SMK N 1 Tulang Bawang Tengah

Page 19: Selayang pandang 2014 Tulang Bawang Barat

oran, tenaga kesehatan masyarakat 6 orang, dan keteknisan medis 7 orang.

Pembangunan bidang kesehatan merupakan salah satu bidang yang mendapatkan perhatian serius oleh Pemerintah Daerah, diantaranya dilaksanakan melalui program pengadaan serta perbaikan sarana prasarana puskesmas; pencegahan dan pemberantasan penyakit menular; registrasi serta akreditasi sarana dan tenaga kesehatan; dan juga peningkatan peran serta masyarakat dalam mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat.

Terkait dengan upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat telah mengupayakan penyediaan air bersih dan juga perbaikan sanitasi. Sampai tahun 2011 telah dibangun 95 sumur bor dan 98 drainase, dan pada tahun 2012 ditambah dengan 75 titik sumur bor dan 65 saluran drainase. Fasilitas tersebut diperkuat dengan dibangunnya Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) di Kampung Pulung Kencana (Kecamatan Tulang Bawang Tengah) dan Karta (Kecamatan Tulang Bawang Udik).

Mulai tahun anggaran 2014 Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat mulai membangun Rumah Sakit Umum Daerah.

14

Page 20: Selayang pandang 2014 Tulang Bawang Barat

PEREKONOMIAN

Kabupaten Tulang Bawang Barat memiliki 31 pasar yang tersebar di 8 kecamatan. Dari jumlah tersebut, pasar yang sudah cukup berkembang adalah Pasar Panaragan Jaya, Pulung Kencana, dan Mulya Asri di Kecamatan Tulang Bawang Tengah. Kemudian Pasar Dayamurni di Kecamatan Tumijajar, Pasar Kibang Budi Jaya di Kecamatan Lambu Kibang, Pasar Toto Mulyo dan Pasar Toto Katon di Kecamatan Gunung Terang, dan Pasar Suka Jaya di Kecamatan Gunung Agung.

Beberapa lembaga perbankan juga telah membuka kantor di Kabupaten Tulang Bawang Barat, terutama di Kecamatan Tulang Bawang Tengah dan Tumijajar. Di Kelurahan Dayamurni Kecamatan Tumijajar terdapat beberapa bank umum, yaitu Bank Lampung (BPD), Bank Rakyat Indonesia (BRI), BRI Syariah, dan unit usaha Bank Danamon. Sedangkan di Kecamatan Tulang Bawang Tengah terdapat 3 buah kantor unit cabang BRI yaitu di Kampung Pulung Kencana, Kampung Candra Kencana, dan di Kelurahan Mulya Asri. Keberadaan bank-bank tersebut beberapa diantaranya telah dilengkapi dengan keberadaan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

Perekonomian Kabupaten Tulang Bawang Barat ditandai dengan banyaknya aktifitas di bidang pertanian, perkebunan, perdagangan, dan industri kecil (rumah tangga).

Industri besar yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat tercatat sebanyak 9 buah. Industri yang terdapat di daerah ini diantaranya adalah industri pengolahan tapioka, pengolahan kelapa sawit, pengolahan getah karet, dan penggilingan padi.

Sementara, industri kecil dan menengah yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat tercatat ada 456 buah. Industri rumah tangga yang cukup berkembang salah satunya adalah industri keripik pisang yang terdapat di Kecamatan Tumijajar, yang hasil produksinya telah dipasarkan di berbagai daerah di Provinsi Lampung, bahkan sampai ke luar provinsi. Industri rumah tangga lainnya antara lain pembuatan tahu tempe, kerajinan tangan dari bambu, pandai besi, anyam-anyaman, batu bata, meubelair, dan sebagainya.

Aktifitas perekonomian masyarakat juga ditandai dengan keberadaan 110 buah lembaga koperasi, dimana 75 diantaranya masuk kategori aktif, dan 35 lainnya kurang aktif.

15

Page 21: Selayang pandang 2014 Tulang Bawang Barat

PERTANIAN

Kabupaten Tulang Bawang Barat merupakan daerah

penghasil produk pertanian, seperti padi, jagung, kedelai, dan ubi kayu. Beberapa kawasan di Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Udik, dan Tulang Bawang Tengah merupakan areal persawahan irigasi teknis. Total luas sawah irigasi teknis di 3 kecamatan tersebut mencapai 8.151 hektar. Sementara, masih terdapat 2.390 hektar sawah tadah hujan yang tersebar di 8 kecamatan. Produksi padi dari wilayah tersebut selain untuk konsumsi penduduk setempat juga ada yang dijual keluar kabupaten.

Saat ini tercatat sekitar 65 persen petani padi di daerah ini telah menggunakan benih padi unggul, dengan produktivitas panen rata-rata mencapai 5,2 ton GKP per hektar.

Sementara itu, lahan pertanian non-sawah yang terdapat di Kabupaten Tulang Bawang Barat, diantaranya berupa kebun/tegal seluas 33.626 hektar, ladang/huma 7.456 hektar, dan perkebunan seluas 53.667 hektar.

Pada tahun 2013, jumlah luas tanam padi sawah di Kabupaten Tulang Bawang Barat mencapai 16.182 hektar, dengan produksi mencapai 83.979 ton. Sedangkan padi ladang tercatat luas tanamnya 833 hektar, dengan produksi 1.999 ton.

Kabupaten Tulang Bawang Barat juga mengembangkan pertanian padi organik.

Hasil pertanian lain yang cukup besar dihasilkan di Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah ubi kayu. Pada tahun 2013, luas tanam ubi kayu mencapai 38.438 hektar, dengan produksi 795.769 ton.

Yang lainnya adalah komoditas jagung. Pada tahun 2013 tercatat luas tanam mencapai 1.701 hektar, dengan produksi 7.457 ton.

Kabupaten Tulang Bawang Barat juga dikenal sebagai daerah penghasil semangka yang produksinya dijual ke berbagai daerah lain, termasuk ke Pulau Jawa.

16

Pencanangan Progran Pertanian Organik

Page 22: Selayang pandang 2014 Tulang Bawang Barat

17

PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN

Sektor perkebunan menyumbangkan kontribusi yang besar bagi perekonomian Kabupaten Tulang Bawang Barat. Tanaman karet dan kelapa sawit banyak dijumpai hampir di semua kecamatan yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat.

Luas areal perkebunan yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat mencapai 34.143 hektar. Perkebunan di Kabupaten Tulang Bawang Barat sebagian dikelola perusahaan, dan sebagian lainnya merupakan milik masyarakat.

Luas areal perkebunan karet milik rakyat tahun 2012 mencapai 33.194 hektar, dengan produksi 23.796 ton. Sedangkan luas areal perkebunan kelapa sawit mencapai 4.692 hektar, dengan produksi 11.320 ton.

Terdapat 83.178 hektar lahan di Kabupaten Tulang Bawang Barat yang kesesuaian lahannya dapat dimanfaatkan untuk perkebunan, dan yang telah diusahakan baru mencapai 34.143 hektar, sehingga masih terdapat potensi pengembangan seluas 49.035 hektar.

Di Kabupaten Tulang Bawang Barat juga terdapat kawasan hutan Register 45 yang tersebar di Kecamatan Gunung Terang dan Kecamatan Gunung Agung.

Page 23: Selayang pandang 2014 Tulang Bawang Barat

PETERNAKAN DAN PERIKANAN

Kabupaten Tulang Bawang Barat merupakan salah satu daerah lumbung ternak yang menyuplai kebutuhan untuk lokal, Provinsi Lampung, bahkan sebagian ke Provinsi Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Bengkulu, Sumatera Barat, dan DKI Jakarta.

Kabupaten Tulang Bawang Barat akan makin memperkuat posisinya sebagai salah satu daerah lumbung ternak, yaitu dengan diprogramkannya pengembangan ternak kambing peranakan etawa (PE) mulai tahun 2012.

Ada 8 sentra pengembangan kambing PE di Kabupaten Tulang Bawang Barat yang dikembangkan melalui Program RSMW oleh Pemerintah Daerah, yaitu di Kampung Bujung Sari Marga Kecamatan Pagar Dewa (jumah awal 54 ekor); Kampung Marga Sari Kecamatan Gunung Terang (jumlah awal 125 ekor); Kampung Karta Raharja Kecamatan Tulang Bawang Udik (jumlah awal 81 ekor); Kampung Margo Dadi Kecamatan Tumijajar (jumlah awal 81 ekor); Kampung Agung Jaya Kecamatan Way Kenanga (jumlah awal 64 ekor); Kampung Marga Jaya Kecamatan Gunung Agung (jumlah awal 99 ekor); dan Kampung Mulya Jaya Kecamatan Tulang Bawang Tengah (jumlah awal 125 ekor). Jumlah populasi kambing PE tersebut dipastikan meningkat karena sebagian besar kambing betina yang dikelola peternak telah bunting dan atau melahirkan. Bahkan, saat ini kambing PE itu telah menghasilkan susu.

Ternak lain yang banyak terdapat di Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah sapi. Populasi ternak sapi di Kabupaten Tulang Bawang Barat pada tahun 2011 mencapai 24.491 ekor, tersebar di seluruh kecamatan, yang terbanyak di Kecamatan

18

Kambing Peranakan Etawa

Keramba Ikan

Page 24: Selayang pandang 2014 Tulang Bawang Barat

Tumijajar, Tulang Bawang Tengah, dan Gunung Agung. Sementara, populasi kerbau mencapai 581 ekor, terbanyak di Kecamatan Pagar Dewa dan Tulang Bawang Udik.

Tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat memprogramkan pengembangan penggemukan sapi potong.

Ternak lainnya adalah kambing, tahun 2011 populasinya mencapai 54.569 ekor, tersebar di seluruh kecamatan, terbanyak di Kecamatan Gunung Terang, Tulang Bawang Tengah, dan Tumijajar.

Sedangkan domba populasinya tercatat 991 ekor, sebagian besar terdapat di Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Tengah, dan Tulang Bawang Udik.

Untuk ternak unggas, populasi ayam pedaging tahun 2011 tercatat 486.422 ekor, terdapat di Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Tumijajar, Lambu Kibang, dan Pagar Dewa.

Ternak unggas lainnya adalah ayam buras, yang tercatat sebanyak 459.407 ekor, menyebar di seluruh kecamatan, terbanyak terdapat di Kecamatan Gunung Terang dan Tulang Bawang Udik.

Untuk ayam petelur, populasinya tercatat sebanyak 8.198 ekor, berada di Kecamatan Tulang Bawang Udik dan Tumijajar.

Sedangkan bebek tercatat populasinya mencapai 41.583 ekor, paling banyak terdapat di Kecamatan Gunung Terang dan Tumijajar.

Produksi daging Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2011, untuk daging sapi mencapai 417.682 kg, daging kerbau mencapai 10.534 kg, daging kambing 100.614 kg, ayam ras 228.889 kg, ayam buras 692.725 kg, dan daging bebek mencapai 2.034 kg.

Sedangkan produksi telur ayam ras tahun 2011 tercatat 1.396 kuintal, telur ayam buras 6.891 kuintal, dan telur bebek mencapai 7.588 kuintal.

Kabupaten Tulang Bawang Barat juga memiliki beberapa sentra perikanan, baik perikanan budidaya maupun perikanan tangkap. Hal ini memungkinkan karena Kabupaten Tulang Bawang Barat dialiri banyak sungai besar dan kecil.

Produksi perikanan budidaya tahun 2009 tercatat 21 ton, dan penangkapan mencapai 32 ton. Jenis ikan yang dibudidayakan di Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah ikan emas, patin, lele dumbo, nila, bawal, betutu, gurame, dan jelabat. Sedangkan hasil penangkapan adalah ikan gabus, baung, lais, tembakang, toman, belut, dan betok.

Teknik budidaya ikan di Kabupaten Tulang Bawang Barat diantaranya melalui kolam, kolam plastik/terpal, embung, maupun juga melalui keramba.

19

Page 25: Selayang pandang 2014 Tulang Bawang Barat

PARIWISATA

Kabupaten Tulang Bawang Barat memiliki potensi pariwisata yang cukup besar. Di daerah ini terdapat beberapa alirang sungai besar, di antaranya Sungai Way Kanan dan Sungai Way Kiri yang dapat dikembangkan menjadi obyek wisata perairan.

Obyek wisata yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat diantaranya, benteng Karang Talang dan benteng Sabuk (wisata budaya di Kecamatan Tulang Bawang Udik); makam Minak Indah/Tuan Rio Sanak (wisata budaya di Kecamatan Tulang Bawang Tengah); makam Tuan Rio Mangku Bumi (Raja Tulang Bawang), makam Tuan Rio Cikai Dilangek (hulubalang Kerajaan Tulang Bawang), makam Prajurit Hidayatullah, makam Tubagus Buang, dan makam Tubagus Minak Saleh yang kesemuanya merupakan wisata budaya di Kecamatan Pagar Dewa.

Terdapat juga wisata alam, baik berupa pemancingan di beberapa lokasi, danau Bawang Lambu (di Kecamatan Pagar Dewa), dan waterboom di Kecamatan Tumijajar.

Potensi lain yang sedang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah agrowisata yaitu dengan dibangunnya Kebun Agrowisata di Kampung Pulung Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah. Kebun Agrowisata Pulung Kencana ditanami aneka buah unggul, seperti buah naga dan jambu mutiara. Selain menjadi tempat wisata, kebun ini akan menjadi lokasi praktik pertanian bagi para pelajar dan petani.

Guna menggairahkan dunia pariwisata, Kabupaten Tulang Bawang Barat juga memiliki beberapa agenda kegiatan rutin yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu 4 tahun terakhir. Festival seni budaya digelar memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) kabupaten setiap bulan Maret dan April, yang dikemas dalam Festival Ragem Sai Mangi Wawai.

Juga telah dilaksanakan agenda rutin setiap tahun, yaitu kegiatan off road yang memanfaatkan beberapa lokasi di beberapa kecamatan yang memang sangat layak dijadikan medan yang menantang bagi para off roader dari berbagai daerah, bahkan dari berbagai provinsi. Olahraga off road ini selain menjadi ajang adu prestasi, juga menjadi wahana yang menarik sebagai pendukung pariwisata daerah. Even olahraga off road telah 4 kali dilaksanakan, dan pada tahun 2012 dilaksanakan pada Bulan April yang merupakan even terbesar di Provinsi Lampung dengan peserta

20

Page 26: Selayang pandang 2014 Tulang Bawang Barat

luar daerah antara lain dari Yogyakarta, Bandung, Jakarta, Palembang, Pagar Alam.

E v e n o l a h r a g a lain yang mendukung pariwisata diantaranya adalah perlombaan perahu dayung tradisional yang dapat dilaksanakan di beberapa wilayah perairan yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat.

Secara umum, wilayah yang paling potensial dikembangkan untuk pariwisata di Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah Kecamatan Pagar Dewa. Di kecamatan ini masih terdapat perkampungan penduduk asli, wisata sejarah yang terkait dengan Kerajaan Tulang Bawang, dan juga perairan yang sangat menarik berupa pertemuan dua sungai besar Way Kanan dan Way Kiri.

Mengekslorasi potensi alam Kecamatan Pagar Dewa bagai tak berujung. Sudah banyak fakta dan cerita istimewa yang terkuak, namun belum habis pula kekayaan yang ternyata belum tergali. Salah satunya adalah tentang keanekaragaman hayati yang sangat unik dan khas yang ada di kawasan lahan basah di sekitar kecamatan tersebut, yaitu di Kampung Pagar Dewa dan Kampung Bujung Dewa.

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung, diketahui bahwa kawasan lahan basah di Kecamatan Pagar Dewa memiliki keanekaragaman flora dan fauna.

Keanekaragaman flora yang ada teridentifikasi sejumlah 24 jenis, berasal dari 20 famili. Untuk ekosistem rawa, vegetasi didominasi oleh jenis padi liar, prumpung, dan putri malu. Sedangkan jenis pohon yang mendominasi adalah jenis rengas, bungur, dan karet.

Sementara itu, keanekaragaman fauna yang ada antara lain meliputi primata dan mamalia, ikan, herpetofauna, dan burung.

Primate yang teridentifikasi adalah monyet ekor panjang. Jenis ikan yang teridentifikasi sebanyak 27 jenis dari 15 famili, antara lain betook, gurami, sepat, baung, toman, gabus, seluang, lais, buntal, jelabat, sili, dan limbat.

Jenis reptile yang teridentifikasi adalah biawak, kadal, dan ular sanca.

Sementara, jenis burung yang teridentifikasi sejumlah 105 jenis, berasal dari 33 famili. Keragaman jenis burung yang cukup tinggi berasal dari family cangak/kuntul, elang, raja udang, punai, takur, dan tepus. Beberapa jenis burung yang

21

Page 27: Selayang pandang 2014 Tulang Bawang Barat

ada diantaranya terdapat species yang telah langka atau bahkan terancam kepunahan, seperti bangau bluwok, bangau tong-tong, pecuk ular asia, dan elang hitam.

Berdasar keterangan dari BKSDA Lampung, terdapat 1 jenis species yang diklasifikasikan berada pada tingkat prioritas sangat tinggi, 4 species berstatus rentan, dan 4 jenis species yang terdapat dalam daftar appendix II CITES.

Dari hasil survey, BKSDA menilai bahwa lokasi lahan basah di sekitar Kecamatan Pagar Dewa merupakan contoh yang baik sebagai areal lahan basah alami atau mendekati alami, yang khas untuk suatu wilayah biogeografi.

Selain itu lahan basah di kawasan tersebut juga menyokong kehidupan sejumlah jenis dari jenis tumbuhan atau satwa liar yang rentan atau terancam.

Keunikan ekosistem rawa lahan basah di sekitar Kecamatan Pagar Dewa memiliki potensi untuk pengembangan wisata alam. Keberadaan burung-burung air menambah daya tarik kawasan ini. Beberapa aktifitas wisata dapat dilakukan di kawasan ini, seperti memancing, bird watching, dan olahraga air lainnya.

Keberadaan ekosistem lahan basah di sekitar kawasan Kecamatan Pagar Dewa memiliki nilai penting secara fisik, ekologis, dan ekonomis.

Secara fisik, lahan basah itu memiliki peran sebagai pengatur aliran air, pelindung dari bencana alam, dan merupakan salah satu ekosistem lahan basah yang masih tersisa di Pulau Sumatera.

Secara ekologis lahan basah tersebut memiliki jenis tumbuhan dan satwa liar kunci yang langka dan terancam punah; sebagai penyokong kehidupan keragaman genetis; sebagai habitat dan populasi jenis burung air; habitat perikanan; dan habitat penting untuk berbiak jenis burung pemangsa.

Dan, secara ekonomis lahan basah tersebut memiliki peran sebagai penyedia sumber makanan dan sumber kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan.

Ke depan, pengelolaan dan pengembangan pemanfaatan lahan basah di sekitar kawasan Kecamatan Pagar Dewa sangat terbuka. Tidak menutup kemungkinan kawasan tersebut akan menjadi kawasan konservasi sekaligus lokasi untuk yang menarik untuk wisata alam.

Kementrian Kehutanan RI memiliki program konservasi keanekaragaman hayati dan perlindungan hutan, berupa pengembangan kawasan konservasi dan ekosistem esensial lahan basah. Provinsi Lampung telah ditetapkan menjadi salah satu lokasi implementasi program tersebut. Dan, potensi lahan basah yang sangat layak dikelola adalah yang ada di sekitar kawasan Kampung Pagar Dewa dan Kampung Bujung Dewa Kecamatan Pagar Dewa Kabupaten Tulang Bawang Barat.

22

Page 28: Selayang pandang 2014 Tulang Bawang Barat

RENCANA TATA RUANG

Kabupaten Tulang Bawang Barat memiliki Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2011—2031. Peraturan Daerah tersebut telah secara resmi diundangkan pada tanggal 17 Januari 2012.

Tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah “Terwujudnya Kabupaten Tulang Bawang Barat sebagai kawasan agropolitan yang berdaya saing, aman, dan berkelanjutan sesuai dengan daya-dukung dan daya tampung lingkungan”.

Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah tersebut, disusun kebijakan penataan ruang wilayah, sebagai berikut:

1. Peningkatan peran dan fungsi pusat-pusat permukiman di Kabupaten Tulang Bawang Barat merata dan berhirarki.

2. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi, energi, sumberdaya air serta prasarana dan sarana perkotaan yang terpadu, merata dan terintegrasi dengan pusat-pusat kegiatan di Kabupaten Tulang Bawang Barat.

3. Peningkatan fungsi dan kualitas kawasan lindung serta perwujudan pelestarian fungsi lingkungan hidup.

4. Mendorong pengembangan Kabupaten Tulang Bawang Barat sebagai kawasan agropolitan yang produktif, berdaya saing di pasar regional dan nasional, sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan, mempunyai keterkaitan dengan kegiatan budidaya lain dan mendorong peningkatan ekonomi lokal.

5. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara

Sementara, rencana struktur ruang Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah:

1. Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp) yaitu pusat kegiatan pemerintahan, sosial, ekonomi dan transportasi yaitu Panaragan sebagai ibukota kabupaten.

2. Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLP) yaitu kawasan perkotaan atau pusat sa tuan permukiman yang direkomendasikan yang mempunyai karakteristik berupa kemampuan jangkauan pelayanan lebih dari satu kecamatan, yaitu Tumijajar dan Lambu Kibang.

3. Pusat Kegiatan Kawasan (PPK) yaitu kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa:

23

Page 29: Selayang pandang 2014 Tulang Bawang Barat

a. Gunung Agung (Tunas Jaya)b. Way Kenanga (Balam Jaya)c. Gunung Terang (Totomulyo)d. Pagar Dewa (Pagar Dewa)e. Tulang Bawang Udik (Karta)

Sedangkan rencana kawasan strategis Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah:

1. Kawasan Perkotaan Tulang Bawang Tengah yang akan dikembangkan di Kecamatan Tulang Bawang Tengah.

2. Kawasan Agrominapolitan yang akan dikembangkan di Kecamatan Pagar Dewa, Kecamatan Gunung Terang, Kecamatan Tulang Bawang Tengah dan Kecamatan Tulang Bawang Udik.

Rencana pola ruang Kabupaten Tulang Bawang Barat meliputi : (a) kawasan lindung; dan (b) kawasan budidaya.

Kawasan lindung terdiri atas: (a) kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya; (b). kawasan perlindungan setempat; (c). kawasan cagar budaya; dan (d). kawasan rawan rencana.

Kawasan perlindungan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya adalah kawasan sekitar rawa yang terdapat di Kecamatan Tulang Bawang Udik dan Kecamatan Pagar Dewa.

Kawasan yang memberikan perlindungan setempat adalah sempadan sungai dikembangkan pada seluruh aliran sungai yang ada di kabupaten, baik yang mengalir di kawasan perkotaan maupun di luar kawasan perkotaan.

Kawasan cagar budaya merupakan kawasan lokasi bangunan hasil budaya manusia yang bernilai tinggi untuk pengembangan budaya dan ilmu pengetahuan, serta dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai fungsi rekreasi (wisata). Kawasan cagar budaya meliputi : (a). Kawasan Benteng Karang Talang dan Benteng Sabuk yang terdapat di Kecamatan Tulang Bawang Udik; (b). Kawasan Makam Minak Indah/Tuan Rio Sanak di Kecamatan Tulang Bawang Tengah; dan (c). Kawasan Makam Tuan Rio Mangku Bumi (Raja Tulang Bawang), Makan Tuan Rio Cikai Dilangek (hulubawang Kerajaan Tulang Bawang), Makam Prajurit Hidayatullah (putra Mahkota), Makam Tubagus Buang, dan Makam Tubagus Minaksaleh di Kecamatan Pagar Dewa.

Sementara, kawasan rawan bencana berupa kawasan rawan banjir yang terdapat disekitar bantaran sungai Tulang Bawang yang melewati Kecamatan Tulang Bawang Udik, Kecamatan Pagar Dewa, Kecamatan Gunung Terang, Kecamatan Lambu

24

Page 30: Selayang pandang 2014 Tulang Bawang Barat

Kibang, Kecamatan Tulang Bawang Tengah dan Kecamatan Gunung Agung.

Rencana Pola Ruang lainnya adalah untuk Kawasan Budidaya, terdiri atas: (a). kawasan peruntukan hutan produksi; (b). kawasan peruntukan hutan rakyat; (c). kawasan peruntukan pertanian; (d). kawasan peruntukan perikanan; (e). kawasan peruntukkan pertambangan; (f). kawasan peruntukkan industri; (g). kawasan peruntukan pariwisata; (h). kawasan peruntukan permukiman; dan (i). kawasan peruntukkan lainnya.

Rencana kawasan hutan produksi adalah Hutan Produksi Tetap;, terdapat di Kecamatan Gunung Agung dan Gunung Terang dengan luas kurang lebih 11.470,92 Ha.

Kawasan peruntukan hutan rakyat adalah Hutan Tanaman rakyat (HTR), terdapat di Kecamatan Gunung Agung dan Kecamatan Gunung Terang.

Kawasan Peruntukan Pertanian, terdiri atas (a). kawasan pertanian pangan; (b). kawasan holtikultura; (c). kawasan perkebunan; dan (d). kawasan peternakan.

Kawasan pertanian pangan meliputi: sawah irigasi dan sawah bukan irigasi. Sawah irigasi dengan luas kurang lebih 14.881 hektar terdapat di beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Sawah bukan irigasi dengan luas kurang lebih 3.056 hektar terdapat di beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Kawasan pertanian tanaman pangan tersebut ditetapkan sebagai Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan, terdapat di Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kecamatan Tumijajar, dan Kecamatan Tulang Bawang Udik dengan luasan kurang lebih 17.323 hektar.

Kawasan pertanian holtikultura sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b tersebar di seluruh kecamatan dengan luas kurang lebih 32.929 hektar.

Kawasan perkebunan berupa komoditas kelapa dalam, kelapa sawit, karet, melinjo dan komoditas potensial lainnya yang terdapat di Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kecamatan

Taman Agrowisata di Pulung Kencana

25

Page 31: Selayang pandang 2014 Tulang Bawang Barat

Tulang Bawang Udik, Kecamatan Way Kenanga, dan Kecamatan Tumijajar dengan luas kurang lebih 35.537 hektar.

Kawasan peternakan meliputi ternak besar dan ternak kecil. Ternak besar meliputi: komoditas sapi terdapat di seluruh Kecamatan Kabupaten Tulang Bawang; dan komoditas kerbau terdapat di Kecamatan Tulang Bawang Udik, Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Tengah, Pagar Dewa, Gunung Terang, dan Gunung Agung.

Ternak kecil meliputi: komoditas kambing terdapat di seluruh kecamatan di Kabupaten Tulang Bawang; komoditas domba terdapat di Kecamatan Tulang Bawang Udik, Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Tengah, dan Lambu Kibang. Komoditas babi terdapat di Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Tengah, Lambu Kibang, Gunung Terang, Gunung Agung dan Way Kenanga. Komoditas ayam ras terdapat di Kecamatan Tulang Bawang Udik, Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Tengah, dan Gunung Agung. Komoditas ayam buras terdapat di seluruh kecamatan di Kabupaten Tulang Bawang. Komoditas itik terdapat di Kecamatan Tulang Bawang Udik, Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Tengah, Lambu Kibang, Gunung Terang, dan Gunung Agung.

Kawasan Peruntukan Perikanan terdiri atas: (a). peruntukan kawasan Perikanan Budidaya; (b). peruntukan kawasan Pengolahan Ikan; dan (c). peruntukan kawasan Minapolitan.

Peruntukan kawasan perikanan budidaya meliputi perikanan Budidaya Air Tawar, terdapat di Kecamatan Pagar Dewa, Gunung Terang, Tulang Bawang Tengah dan Tulang Bawang Udik.

Peruntukan kawasan pengolahan ikan terdapat di Kecamatan Pagar Dewa, Gunung Terang, Tulang Bawang Tengah dan Tulang Bawang Udik.

Peruntukan kawasan Minapolitan terdapat di Kecamatan Pagar Dewa, Kecamatan Gunung Terang, Kecamatan Tulang Bawang Tengah dan Kecamatan Tulang Bawang Udik sebagai sentra produksi dengan didukung Balai Benih Ikan (BBI) di Mulyo Asri Kecamatan Tulang Bawang Tengah.

Kawasan Peruntukan Pertambangan berupa pasir dan batu (sirtu) terdapat di sepanjang Sungai Way Tulang Bawang, Way Kanan dan Way Kiri yang tersebar di Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Tulang Bawang Udik dan Pagar Dewa.

Kawasan Peruntukan Peruntukan Perindustrian, terdiri atas: (a). kawasan industri kecil dan rumah tangga berupa pengolahan ikan terdapat di Kecamatan Pagar Dewa dan Kecamatan Tumijajar; dan (b). Kawasan Industri pengolahan hasil tanaman perkebunan dikembangkan dalam kawasan perkebunan.

26

Page 32: Selayang pandang 2014 Tulang Bawang Barat

Kawasan Peruntukan Pariwisata, terdiri atas: (a). kawasan peruntukan pariwisata alam; (b). kawasan peruntukan pariwisata buatan; dan (c). kawasan peruntukan pariwisata budaya.

Kawasan peruntukan pariwisata alam terdapat di Kecamatan Pagar Dewa. Kawasan peruntukan pariwisata buatan meliputi: wisata buatan Water Boom/Park di Kecamatan Tumijajar; wisata buatan Pemancingan di Kecamatan Tulang Bawang Tengah; dan agrowisata di Kecamatan Tulang Bawang Tengah.

Kawasan peruntukan pariwisata budaya meliputi: (a). benteng Karang Talang dan Benteng Sabuk di Kecamatan Tulang Bawang Udik; (b). makam Minak Indah/Tuan Rio Sanak di Kecamatan Tulang Bawang Tengah; dan (c). makam Tuan Rio Mangku Bumi (Raja Tulang Bawang), Makan Tuan Rio Cikai Dilangek (hulubawang Kerajaan Tulang Bawang), Makam Prajurit Hidayatullah (putra Mahkota), Makam Tubagus Buang, dan Makam Tubagus Minaksaleh di Kecamatan Pagar Dewa.

Kawasan Peruntukan Permukiman, meliputi: Kawasan permukiman perkotaan dan Kawasan permukiman perdesaan.

Kawasan permukiman perkotaan dikembangkan pada kawasan perkotaan Daya Murni di Kecamatan Tumijajar, Panaragan di Kecamatan Tulang Bawang Tengah dan di Kibang Budi Daya Kecamatan Lambu Kibang.

Kawasan permukiman perdesaan dikembangkan dengan pola pengembangan sebagai berikut: kawasan agropolitan di Kecamatan Tumijajar dan Kecamatan Tulang Bawang Tengah; dan kawasan perdesaan lainnya di Kecamatan Way Kenanga, Gunung Terang, Gunung Agung, Pagar Dewa dan Tulang Bawang Udik

Kawasan Peruntukkan Lainnya, berupa kawasan pertahanan dan keamanan yang direncanakan pada setiap kecamatan dapat dilaksanakan apabila tidak mengganggu fungsi kawasan yang bersangkutan dan tidak melanggar Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Pola Ruang. Kawasan peruntukan lainnya yang terdapat di Kabupaten Tulang Bawang Barat berupa kawasan pertahanan keamanan yaitu kawasan koramil direncanakan pada setiap kecamatan. ***

27

Page 33: Selayang pandang 2014 Tulang Bawang Barat

Jalan dua jalur di Kagungan Ratu

Festival Ragem Sai Mangi Wawai digelar rutin dalam rangka HUT Tulang Bawang Barat

28

Peta Rencana Jalan Lingkar Kota

Gedung Samsat di Kampung Candra Mukti

Page 34: Selayang pandang 2014 Tulang Bawang Barat