selasa, 14 september 2010 | media indonesia jepang ... filefuzhou melalui naha di oki-nawa....

1
8 | Internasional SELASA, 14 SEPTEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA MEMERIKSA BAYI: Perawat memeriksa detak jantung bayi yang ditemukan di kamar mandi pesawat terbang di Bandara Internasional Ninoy Aquino, Manila, Filipina, Minggu (12/9). S ETELAH ditekan China, Jepang akhirnya mem- bebaskan 14 kru kapal nelayan China yang ditangkap penjaga pantai Je- pang di perairan yang diseng- ketakan dua negara. Para ne- layan itu ditangkap di Laut China Selatan minggu lalu. Kru yang dibebaskan itu di- laporkan telah dideportasi ke China melalui penerbangan ke Fuzhou melalui Naha di Oki- nawa. “Sementara itu, kapal ne- layan itu dikabarkan telah ber- layar kembali ke China dengan dinakhodai kru pengganti,” kata seorang pejabat penjaga pantai Jepang. Namun, pihak Jepang masih menahan kapten kapal karena insiden itu. Menurut jaksa, penahanan kapten kapal itu akan dilaku- kan hingga 19 September men- datang. Jaksa akan memutus- kan apakah akan menuntutnya melanggar hukum atau tidak. China telah memprotes pe- nangkapan itu. Dan meng- ingatkan Jepang bahwa penang- kapan itu dapat merusak hu- bungan dua negara yang me- mang panas. Pada Minggu (12/9) anggota dewan perwakilan rakyat Chi- na Dai Bingguo mendesak Tok- yo agar membuat ‘keputusan politik yang bijak’ atas masalah ini untuk menghindari ru- saknya hubungan dua negara. Akibat kejadian itu, China bahkan telah menunda serang- kaian negosiasi diplomatik dengan Jepang atas minyak dan gas yang ditemukan di wilayah yang disengketakan. Untuk meminta penjelasan atas insiden itu, China pun memanggil duta besar Jepang Uichiro Niwa pada dini hari. “Pemanggilan duta besar Niwa di dini hari itu sangat tidak bisa diterima,” kata juru bicara pemerintah Jepang Yoshito Sengoku, hanya be- berapa saat setelah kejadian itu. Sengoku juga mengkritik Beijing yang mengait-ngaitkan pembicaraan minyak dan gas di wilayah sengketa dengan penangkapan nelayannya. “Itu jelas isu yang terpisah,” kata Sengoku. Kapal nelayan China dikabar- kan menabrak kapal patroli penjaga pantai Jepang yang berusaha menghalangi kapal China masuk wilayah yang diklaim Jepang. Insiden itu terjadi tak jauh dari zona eko- nomi eksklusif Jepang dan China serta Taiwan yang dise- but Jepang sebagai Kepulauan Senkaku dan oleh China seba- gai Kepulauan Diaoyu. Klaim Taiwan Sementara itu, kemarin, be- berapa aktivis Taiwan berlayar ke pulau yang menjadi seng- keta Jepang dan China di Laut China Selatan kemarin. Lokasi tujuan mereka adalah sekitar perairan, tempat penjaga pantai Jepang menangkap nelayan China. Taiwan juga mengakui pulau yang disebut Senkaku di Jepang, Diaoyu atau Diaoyutai di China dan Taiwan, sebagai bagian dari kedaulatannya. Salah satu aktivis yang be- rasal dari Komite Aksi Mem- pertahankan Kepulauan Di- aoyu (ACDDI), Chan Miu-tak, mengatakan kepada Global Times China, ia telah siap bila harus ditahan pemerintah Jepang. Petugas pantai Taiwan me- ngatakan pihaknya telah me- nyiapkan dua atau tiga kapal patroli yang akan menjaga su- paya para aktivis tidak di- ganggu. Namun, Associated Press me- nyebutkan, enam aktivis lain yang hendak berangkat dari Hong Kong juga untuk meng- galang protes di pulau tak berpenghuni tersebut tidak dapat berangkat karena dila- rang penjaga pantai. Pulau tersebut berada 120 mil (190 km) sebelah timur Taiwan, 100 mil (170 km) sebelah utara Pulau Ishigaki, kepulauan Ryukyu, Jepang. Pulau itu me- mang berada pada zona ekono- mi eksklusif yang tumpang tindih sehingga menjadi pere- butan ketiga negara setelah Jepang mengambil alih pulau itu pada 1972. (AP/Reuters/I-4) gayatri @mediaindonesia.com Jepang Bebaskan Kru China Beberapa aktivis Taiwan berlayar ke pulau yang menjadi sengketa Jepang dan China di Laut China Selatan, kemarin, sebagai bentuk klaim. Gayatri Suroyo B AYI-BAYI dalam cerita rakyat di Barat datang diantar burung bangau. Bangau-bangau itu terbang ke rumah calon ibu dan bapak dengan bayi dalam gendong- an putih yang mereka gantung di paruh mereka. Bayi-bayi itu kemudian dirawat dan tumbuh besar menjadi dewasa. Namun di Manila, bayi yang datang dengan burung besar itu bernasib begitu berbeda. Bayi itu tiba di Bandara Ninoy Aquino International Airport, Manila, Filipina, setelah ‘diantar’ pesawat besar berbendera Gulf Air Minggu (12/9). Ia tidak tiba dalam gendongan putih bersih, tapi dalam sebuah plastik sampah hitam di sebuah toilet pesawat. Petugas kebersihanlah yang menemukan bayi seberat 3 kg tersebut, masih berlumur darah dan masih dengan tali pusar. Bayi itu bertahan dalam penerbangan dari Bahrain ke Manila hanya dengan dibungkus tisu. Petugas bandara langsung membawa bayi itu ke klinik untuk diperiksa dokter. Ia kemudian dibersihkan, diberi pakaian, dan diberi sebotol susu. “Setelah dibersihkan, ia menangis pelan,” ujar suster bandara Kate Calvo. “Ia sehat, tanda vitalnya bagus menurut dokter kami.” Bayi malang itu kini berada dalam penanganan Departemen Kesejahteraan Sosial dan Perkembangan. Celia Yangco, juru bicaranya, mengatakan mereka sedang mencari siapa ibu bayi tersebut. “Kami akan mencari ibunya. Kami memberi ibunya kesempatan untuk mengakuinya,” kata Yangco. Stasiun radio di Manila dibanjiri pernyataan keinginan untuk mengadopsi si kecil yang disebut George Francis, kode penerbangan Gulf Air (GF). Namun, Yangco mengatakan pemerintah ingin mencoba mencari ibu biologisnya. “Kami punya proses yang harus diikuti sebelum bayi ini dinyatakan ditelantarkan dan dapat diadopsi,” terang Yangco sambil menjelaskan peraturan pemerintah yang mempertahankan kebersamaan keluarga. Menteri Kesejahteraan Sosial Filipina Dinky Soliman marah atas kejadian ini. Ia meminta polisi membantu pencarian sang ibu dan langsung menuntut sang ibu ke pengadilan karena melakukan kejahatan kriminal. “Saya sangat marah, tidak ada bayi yang boleh diper- lakukan seperti itu,” kata Soliman. Untuk pencarian awal, pihak bandara sudah mulai melihat daftar penumpang Gulf Air dari Bahrain. Warga Filipina yang terbang dari Timur Tengah memang banyak, terutama mereka yang bekerja sebagai pem- bantu rumah tangga maupun buruh. Para warga Filipina (Filipino) tersebut berusaha keluar dari kemiskinan dan kurangnya lapangan kerja di negara mereka dengan mengadu nasib di luar negeri. Jumlah tenaga kerja Filipina di Timur Tengah diperkirakan mencapai 2 juta orang. Sama seperti masalah yang dihadapi Indonesia, para Filipino menghadapi perma- salahan seperti penangguhan gaji, dokumen yang ditahan majikan atau dicuri, disiksa sik maupun seksual, bahkan mati terbunuh. (*/AP/Reuters/I-4) Bayi itu Mencari Ibu Kandungnya PERDANA Menteri Turki Tay- yip Erdogan menyatakan amen- demen konstitusi telah lulus dengan memenangi 58% suara dari pemilih. Hasil tersebut berdasarkan sebuah penghi- tungan suara tak resmi yang mendapatkan hasil lebih cepat. Erdogan mengatakan pada Minggu (12/9), hasil pemungut- an suara adalah kekalahan bagi para pendukung kudeta mili- ter. Menurutnya, para pemilih telah menyetujui amendemen konstitusi era militer dalam referendum yang banyak dili- hat sebagai mosi percaya untuk pemerintahannya. Di sisi lain, Ketua Majelis Tinggi Hakim dan Jaksa, Kadir Ozbek, mengatakan pada Senin (13/9), Turki saat ini ada di ti- tik kemunduran jika diban- dingkan dengan hari yang lalu. Dia memperingatkan bahwa independensi pengadilan akan dipertanyakan setelah Turki menyetujui amendemen konsti- tusi. Sebanyak 42% suara yang menentang amendemen pada pemilu Minggu (12/9) adalah mereka yang khawatir akan perubahan di sistem peradilan Turki. Mereka khawatir amen- demen tersebut akan memutus- kan kekuasaan partai berorien- tasi Islam untuk menunjuk hakim dan jaksa yang dekat dengan partai, dan memung- kinkan untuk memajukan agen- da yang pro-Islam. Pemerintah mengatakan per- ubahan adalah langkah penting bagi Turki menuju demokrasi yang utuh, sedangkan oposisi mengklaim reformasi akan men jadi belenggu indepen- densi pengadilan. Referendum tersebut menjadi pertempuran antara pemerintah orientasi Is- lam dan elite kekuasaan tradi- sional yang percaya prinsip- prinsip sekuler Turki sedang terancam. Pemerintah Turki mengata- kan, amendemen konstitusi dilakukan agar lebih sesuai de- ngan standar Uni Eropa. Menu- rut Erdogan, perubahan atas piagam konstitusi yang disusun setelah kudeta militer tersebut diperlukan untuk memperkuat demokrasi dan membawa Tur- ki lebih dekat dengan norma- norma Eropa. (*/AP/Reuters/I-4) Pemilih Inginkan Amendemen Konstitusi KOREA Selatan mengumum- kan rencananya untuk mengi- rim sejumlah besar bantuan un tuk korban banjir Korea Utara, Senin (13/9). Ini dapat menurunkan tensi di antara kedua negara tersebut. Rencana bantuan yang akan dikirim Korsel bernilai 10 miliar won (US$8,5 juta) untuk wi- layah barat laut Korut yang dihantam banjir besar. Bantuan tersebut mencakup 5.000 ton beras, 10 ribu ton semen, dan obat-obatan. Menurut Ketua Palang Merah Korsel Yoo Chong-ha, bantuan tersebut akan disampaikan pihaknya mewakili Korsel dan diperkira- kan akan tiba di Korut dalam satu bulan. Awalnya Korsel berencana mengirim bantuan berupa alat berat. Namun, kemudian ban- tuan tersebut dibatalkan karena khawatir akan dipergunakan Korut sebagai senjata. Bantuan ini menjadi bantuan pertama yang dikirim ke Korut sejak Korsel menuduh Korut menenggelamkan kapal pe- rangnya. Insiden itu sempat memicu panasnya hubungan kedua negara. Namun, dalam beberapa minggu terakhir, ke- dua negara Semenanjung Korea tersebut telah memperlihatkan kemungkinan konsiliasi. Yoo juga mengatakan pihak- nya akan membantu usaha per- temuan keluarga-keluarga Ko- rea yang terpisah sejak Perang Korea 1950-53. Besok, ia dan perwakilan Korut akan bertemu di desa perbatasan di Korut, Kaesong, untuk membicarakan usaha yang ide awalnya berasal dari Korut tersebut. Untuk memperkuat kemung- kinan konsiliasi, Korut telah membebaskan tujuh nelayan Korsel yang kapalnya ditahan. Korut juga telah membebaskan seorang warga AS yang mereka tahan setelah mantan Presiden AS Jimmy Carter berkunjung ke negara komunis tersebut. Tahun lalu, Korut menghen- tikan semua negosiasi perso- alan nuklir negaranya untuk memprotes kritik internasional atas peluncur rudal jarak jauh- nya. Namun, Korut telah berse- dia untuk kembali bertemu untuk membicarakan nuk- lirnya. (*/AP/I-4) Korsel Bantu Korban Banjir Korut DIBEBASKAN: Nelayan China dibebaskan penjaga pantai Jepang di pelabuhan Pulau Ishigaki, Jepang, kemarin AP PHOTO/KYODO NEWS REUTERS/STRINGER

Upload: dangnga

Post on 10-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

8 | Internasional SELASA, 14 SEPTEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

MEMERIKSA BAYI: Perawat memeriksa detak jantung bayi yang ditemukan di kamar mandi pesawat terbang di Bandara Internasional Ninoy Aquino, Manila, Filipina, Minggu (12/9).

SETELAH ditekan China, Jepang akhirnya mem-bebaskan 14 kru kapal nelayan China yang

ditangkap penjaga pantai Je-pang di perairan yang diseng-ketakan dua negara. Para ne-layan itu ditangkap di Laut China Selatan minggu lalu.

Kru yang dibebaskan itu di-laporkan telah dideportasi ke China melalui penerbangan ke Fuzhou melalui Naha di Oki-nawa.

“Sementara itu, kapal ne-layan itu dikabarkan telah ber-layar kembali ke China dengan dinakhodai kru pengganti,” kata seorang pejabat penjaga pantai Jepang.

Namun, pihak Jepang masih menahan kapten kapal karena insiden itu.

Menurut jaksa, penahanan kapten kapal itu akan dilaku-kan hingga 19 September men-datang. Jaksa akan memutus-kan apakah akan menuntutnya melanggar hukum atau tidak.

China telah memprotes pe-nangkapan itu. Dan meng-ingatkan Jepang bahwa penang-kapan itu dapat merusak hu-bungan dua negara yang me-mang panas.

Pada Minggu (12/9) anggota dewan perwakilan rakyat Chi-na Dai Bingguo mendesak Tok-yo agar membuat ‘keputusan politik yang bijak’ atas masalah ini untuk menghindari ru-

saknya hubungan dua negara.Akibat kejadian itu, China

bahkan telah menunda serang-kaian negosiasi diplomatik de ngan Jepang atas minyak dan gas yang ditemukan di wilayah yang disengketakan.

Untuk meminta penjelasan atas insiden itu, China pun

memanggil duta besar Jepang Uichiro Niwa pada dini hari.

“Pemanggilan duta besar Niwa di dini hari itu sangat tidak bisa diterima,” kata juru bicara pemerintah Jepang Yoshito Se ngoku, hanya be-berapa saat setelah kejadian itu.

Sengoku juga mengkritik Beijing yang mengait-ngaitkan pembicaraan minyak dan gas di wilayah sengketa dengan pe nangkapan nelayannya. “Itu jelas isu yang terpisah,” kata Sengoku.

Kapal nelayan China dikabar-kan menabrak kapal patroli penjaga pantai Jepang yang ber usaha menghalangi kapal China masuk wilayah yang diklaim Jepang. Insiden itu terjadi tak jauh dari zona eko-nomi eksklusif Jepang dan Chi na serta Taiwan yang dise-but Jepang sebagai Kepulauan Senkaku dan oleh China seba-

gai Kepulauan Diaoyu.

Klaim TaiwanSementara itu, kemarin, be-

berapa aktivis Taiwan berlayar ke pulau yang menjadi seng-keta Jepang dan China di Laut China Selatan kemarin. Lokasi tujuan mereka adalah sekitar perairan, tempat penjaga pantai Jepang menangkap nelayan China.

Taiwan juga mengakui pulau yang disebut Senkaku di Jepang, Diaoyu atau Diaoyutai di China dan Taiwan, sebagai bagian dari kedaulatannya.

Salah satu aktivis yang be-rasal dari Komite Aksi Mem-pertahankan Kepulauan Di-aoyu (ACDDI), Chan Miu-tak, mengatakan kepada Global Times China, ia telah siap bila harus ditahan pemerintah Jepang.

Petugas pantai Taiwan me-ngatakan pihaknya telah me-

nyiap kan dua atau tiga kapal patroli yang akan menjaga su-paya para aktivis tidak di-ganggu.

Namun, Associated Press me-nyebutkan, enam aktivis lain yang hendak berangkat dari Hong Kong juga untuk meng-galang protes di pulau tak berpenghuni tersebut tidak dapat berangkat karena dila-rang penjaga pantai.

Pulau tersebut berada 120 mil (190 km) sebelah timur Taiwan, 100 mil (170 km) sebelah utara Pulau Ishigaki, kepulauan Ryukyu, Jepang. Pulau itu me-mang berada pada zona ekono-mi eksklusif yang tumpang tindih sehingga menjadi pere-butan ketiga negara setelah Jepang mengambil alih pulau itu pada 1972. (AP/Reuters/I-4)

[email protected]

Jepang Bebaskan Kru ChinaBeberapa aktivis Taiwan berlayar ke pulau yang menjadi sengketa Jepang dan China di Laut China Selatan, kemarin, sebagai bentuk klaim.

Gayatri Suroyo

BAYI-BAYI dalam cerita rakyat di Barat datang diantar burung bangau.

Bangau-bangau itu terbang ke rumah calon ibu dan bapak dengan bayi dalam gendong-an putih yang mereka gantung di paruh mereka.

Bayi-bayi itu kemudian dirawat dan tumbuh besar menjadi dewasa. Namun di Manila, bayi yang datang dengan burung besar itu bernasib begitu berbeda.

Bayi itu tiba di Bandara Ninoy Aquino International Airport, Manila, Filipina, setelah ‘diantar’ pesawat besar berbendera Gulf Air Minggu (12/9).

Ia tidak tiba dalam gendongan putih bersih, tapi dalam sebuah plastik sampah hitam di sebuah toilet pesawat.

Petugas kebersihanlah yang menemukan bayi seberat 3 kg tersebut, masih berlumur darah dan masih dengan tali pusar. Bayi itu bertahan dalam penerbangan dari Bahrain ke Manila hanya dengan dibungkus tisu.

Petugas bandara langsung membawa bayi itu ke klinik untuk diperiksa dokter. Ia kemudian dibersihkan, diberi pakaian, dan diberi sebotol susu.

“Setelah dibersihkan, ia menangis pelan,” ujar suster bandara Kate Calvo. “Ia sehat,

tanda vitalnya bagus menurut dokter kami.”

Bayi malang itu kini berada dalam penanganan Departemen Kesejahteraan Sosial dan Perkembangan.

Celia Yangco, juru bicaranya, mengatakan mereka sedang mencari siapa ibu bayi tersebut. “Kami akan mencari ibunya. Kami memberi ibunya kesempatan untuk mengakuinya,” kata Yangco.

Stasiun radio di Manila dibanjiri pernyataan keinginan untuk mengadopsi si kecil yang disebut George Francis, kode penerbangan Gulf Air (GF). Namun, Yangco mengatakan pemerintah ingin mencoba mencari ibu biologisnya.

“Kami punya proses yang harus diikuti sebelum bayi ini dinyatakan ditelantarkan dan dapat diadopsi,” terang Yangco sambil menjelaskan peraturan pemerintah yang mempertahankan kebersamaan keluarga.

Menteri Kesejahteraan Sosial Filipina Dinky Soliman marah atas kejadian ini. Ia meminta polisi membantu pencarian sang ibu dan langsung menuntut sang ibu ke pengadilan karena melakukan kejahatan kriminal.

“Saya sangat marah, tidak ada bayi yang boleh diper-

lakukan seperti itu,” kata Soliman.

Untuk pencarian awal, pihak bandara sudah mulai melihat daftar penumpang Gulf Air dari Bahrain. Warga Filipina yang terbang dari Timur Tengah memang banyak, terutama mereka yang bekerja sebagai pem-

bantu rumah tangga maupun buruh.

Para warga Filipina (Filipino) tersebut berusaha keluar dari kemiskinan dan kurangnya lapangan kerja di negara mereka dengan mengadu nasib di luar negeri. Jumlah tenaga kerja Filipina di Timur Tengah diperkirakan

mencapai 2 juta orang.Sama seperti masalah yang

dihadapi Indonesia, para Filipino menghadapi perma-salahan seperti penangguhan gaji, dokumen yang ditahan majikan atau dicuri, disiksa fi sik maupun seksual, bahkan mati terbunuh.(*/AP/Reuters/I-4)

Bayi itu Mencari Ibu Kandungnya

PERDANA Menteri Turki Tay-yip Erdogan menyatakan amen-demen konstitusi telah lulus dengan memenangi 58% suara dari pemilih. Hasil tersebut berdasarkan sebuah penghi-tung an suara tak resmi yang mendapatkan hasil lebih cepat. Erdogan mengatakan pada Minggu (12/9), hasil pemungut-an suara adalah kekalahan bagi para pendukung kudeta mili-ter.

Menurutnya, para pemilih telah menyetujui amendemen konstitusi era militer dalam referendum yang banyak dili-hat sebagai mosi percaya untuk pemerintahannya.

Di sisi lain, Ketua Majelis Tinggi Hakim dan Jaksa, Kadir Ozbek, mengatakan pada Senin (13/9), Turki saat ini ada di ti-tik kemunduran jika diban-dingkan dengan hari yang lalu. Dia memperingatkan bahwa independensi pengadilan akan dipertanyakan setelah Turki me nyetujui amendemen konsti-tusi.

Sebanyak 42% suara yang me nentang amendemen pada pemilu Minggu (12/9) adalah mereka yang khawatir akan

perubahan di sistem peradilan Turki. Mereka khawatir amen-demen tersebut akan memutus-kan kekuasaan partai berorien-tasi Islam untuk menunjuk ha kim dan jaksa yang dekat de ngan partai, dan memung-kinkan untuk memajukan agen-da yang pro-Islam.

Pemerintah mengatakan per-ubahan adalah langkah penting bagi Turki menuju demokrasi yang utuh, sedangkan oposisi mengklaim reformasi akan men jadi belenggu indepen-densi pengadilan. Referendum tersebut menjadi pertempuran antara pemerintah orientasi Is-lam dan elite kekuasaan tradi-sional yang percaya prinsip-prinsip sekuler Turki sedang terancam.

Pemerintah Turki mengata-kan, amendemen konstitusi dilakukan agar lebih sesuai de-ngan standar Uni Eropa. Menu-rut Erdogan, perubahan atas piagam konstitusi yang disusun setelah kudeta militer tersebut diperlukan untuk memperkuat de mokrasi dan membawa Tur-ki lebih dekat dengan norma-nor ma Eropa. (*/AP/Reuters/I-4)

Pemilih Inginkan Amendemen Konstitusi

KOREA Selatan mengumum-kan rencananya untuk mengi-rim sejumlah besar bantuan un tuk korban banjir Korea Utara, Senin (13/9). Ini dapat menurunkan tensi di antara kedua negara tersebut.

Rencana bantuan yang akan dikirim Korsel bernilai 10 miliar won (US$8,5 juta) untuk wi-layah barat laut Korut yang di hantam banjir besar. Bantuan tersebut mencakup 5.000 ton beras, 10 ribu ton semen, dan obat-obatan. Menurut Ketua Palang Merah Korsel Yoo Chong-ha, bantuan tersebut akan disampaikan pihaknya mewakili Korsel dan diperkira-kan akan tiba di Korut dalam satu bulan.

Awalnya Korsel berencana mengirim bantuan berupa alat berat. Namun, kemudian ban-tuan tersebut dibatalkan karena khawatir akan dipergunakan Korut sebagai senjata.

Bantuan ini menjadi bantuan pertama yang dikirim ke Korut sejak Korsel menuduh Korut menenggelamkan kapal pe-rangnya. Insiden itu sempat me micu panasnya hubungan

kedua negara. Namun, dalam beberapa minggu terakhir, ke-dua negara Semenanjung Korea tersebut telah memperlihatkan kemungkinan konsiliasi.

Yoo juga mengatakan pihak-nya akan membantu usaha per-temuan keluarga-keluarga Ko-rea yang terpisah sejak Pe rang Korea 1950-53. Besok, ia dan perwakilan Korut akan ber temu di desa perbatasan di Korut, Kaesong, untuk membicarakan usaha yang ide awalnya berasal dari Korut tersebut.

Untuk memperkuat kemung-kinan konsiliasi, Korut telah membebaskan tujuh nelayan Kor sel yang kapalnya ditahan. Kor ut juga telah membebaskan seorang warga AS yang mereka tahan setelah mantan Presiden AS Jimmy Carter berkunjung ke negara komunis tersebut.

Tahun lalu, Korut menghen-tikan semua negosiasi perso-alan nuklir negaranya untuk memprotes kritik internasional atas peluncur rudal jarak jauh-nya. Namun, Korut telah berse-dia untuk kembali bertemu untuk membicarakan nuk-lirnya. (*/AP/I-4)

Korsel Bantu Korban Banjir Korut

DIBEBASKAN: Nelayan China dibebaskan penjaga pantai Jepang di pelabuhan Pulau Ishigaki, Jepang, kemarin

AP PHOTO/KYODO NEWS

REUTERS/STRINGER