sekolah tinggi ekonomi muhammadiyah jakarta tahun …

23
MANAJEMEN DAN ORGANISASI Viniyati Maftuchah, SE, MM SEKOLAH TINGGI EKONOMI MUHAMMADIYAH JAKARTA TAHUN 2019/2020

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SEKOLAH TINGGI EKONOMI MUHAMMADIYAH JAKARTA TAHUN …

MANAJEMEN DAN ORGANISASI

Viniyati Maftuchah, SE, MM

SEKOLAH TINGGI EKONOMI MUHAMMADIYAH

JAKARTA

TAHUN 2019/2020

Page 2: SEKOLAH TINGGI EKONOMI MUHAMMADIYAH JAKARTA TAHUN …

i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.................................................................Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ i

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 2

1.3 Tujuan Masalah ................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 3

2.1 Manajemen ........................................................................................................ 3

A. Pengertian Manajemen..................................................................................... 3

B. Peranan Manajemen ......................................................................................... 4

C. Latar Belakang Sejarah Manajemen .............................................................. 6

D. Fungsi dan Proses Manajemen ........................................................................ 6

E. Ciri-ciri Manajer Profesional .......................................................................... 8

F. Keterampilan Manajemen yang Dibutuhkan ................................................. 9

2.2 Organisasi (Organization) .............................................................................. 11

A. Definisi Organisasi (Organization) ................................................................ 11

B. Pentingnya Mengenal Organisasi .................................................................. 12

C. Bentuk-Bentuk Organisasi ............................................................................. 13

D. Prinsip-Prinsip Organisasi ............................................................................. 16

E. Sebab-Sebab Keberhasilan dan Kegagalan Organisasi ............................... 18

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 19

3.1 KESIMPULAN ............................................................................................... 19

3.2 SARAN ............................................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 20

Page 3: SEKOLAH TINGGI EKONOMI MUHAMMADIYAH JAKARTA TAHUN …

ii

Page 4: SEKOLAH TINGGI EKONOMI MUHAMMADIYAH JAKARTA TAHUN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Evolusi organisasi telah mendorong lahirnya jenis baru

professional manajer. Manajemen professional bukanlah berdasarkan

pemilikan, tetapi berdasarkan skill (keterampilan/keahlian) yang diperoleh

dari pegetahuan dan pengalaman. Manajemen terdapat dalam semua

organisasi. Ia bukan hanya pekerjaan dalam perusahaan atau instansi

pemerintah saja. Segala macam organisasi mempunyai banyak fungsi dan

ciri-ciri yang sama. Berbagai kegiatan pokok manajerial dilaksanakan

dalam semua instansi organisasi. Akan tetapi, kita semakin sadar bahwa

setiap organisasi itu mengembangkan kebudayaan internalnya (cara

beroperasinya) sendiri yang mempengaruhi cara pekerjaan manajerial itu

dapat dilaksanakan secara efektif. Kebudayaan organisasi itu menyangkut

perangkat nilai, kepercayaan dan pemahaman yang penting yang dimiliki

bersama oleh para anggotanya.

Salah satu peranan penting dari manajemen adalah membentuk

kebudayaan organisasi. Gaya(style) manajemen adalah cara khas

(distincitive manager) seorang manajer berperilaku yang dibatasi oleh

kebudayaan organisasi dan dituntun oleh filsafat pibadinya. Kemudian

timbul pertanyaan apa itu manajemen dan organisasi itu.

Page 5: SEKOLAH TINGGI EKONOMI MUHAMMADIYAH JAKARTA TAHUN …

2

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka muncul beberapa rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu diantaranya:

1. Pengertian manajemen?

2. Peran manajemen?

3. Latar belakang sejarah manajemen?

4. Fungsi dan proses manajemen?

5. Ciri-ciri manajemen profesional?

6. Keterampilan manajemen yang dibutuhkan?

7. Definisi organisasi, pentingnya mengenal organisasi?

8. Bentuk-bentuk organisasi?

9. Sebab-sebab keberhasilan dan kegagalan organisasi?

1.3 Tujuan Masalah

Dari rumusan masalah di dapat beberapa tujuan yang ingin dicapai,

diantaranya:

1. Menjelaskan tentang pengertian manajemen

2. Menjelaskan tentang peran manajemen

3. Menjelaskan tentang latar belakang sejarah manajemen

4. Menjelaskan tentang fungsi dan proses manajemen

5. Menjelaskan tentang ciri-ciri manajemen profesional

6. Menjelaskan tentang keterampilan manajemen yang dibutuhkan

7. Menjelaskan tentang definisi organisasi, pentingnya mengenal

organisasi

8. Menjelaskan tentang bentuk-bentuk organisasi

9. Menjelaskan tentang sebab-sebab keberhasilan dan kegagalan

organisasi

Page 6: SEKOLAH TINGGI EKONOMI MUHAMMADIYAH JAKARTA TAHUN …

3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Manajemen

A. Pengertian Manajemen

Ilmu manajemen sebetulnya sama usianya dengan kehidupan

manusia, mengapa demikian karena pada dasarnya manusia dalam

kehidupan sehari-harinya tidak bisa terlepas dari prinsip-prinsip

manajemen. Baik langsung maupun tidak langsung, baik disadari ataupun

tidak di sadari manusia menggunakan prinsip-prinsip dari manajemen.

Ilmu manajemenen ilmiah timbul pada sekitar awal abad ke-20 di

benua Eropa Barat dan Amerika Serikat. di mana di neara-negara tersebut

sedang di landa revolusi indistri, yaitu perubahan-perubahan dalam

pengelolaan produksi yang efektif dan efesien.hal ini dikarenakan

masyarakat sudah semakin maju dan kebutuhan manusia sudah semakin

banyak da beragam jenisnya.

Sekarang timbul suatu pertanyaan, “siapa sajakah yang sebenarnya

memakai menajemen?” apakah di gunakan di perusahaan saja atau apakah

hanya di pemerintahan saja. Manajemen diperlukan dalam segala bidang,

bentuk dan organisasi serta tioe kegiatan, dimana orang-orang saling

bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yan telah di tetapkan.

Dalam mengartikan dan mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam,

ada yang mengartikan dengan ketatalaksanaan, pengelolaan, tata

pimpinan dan lain sebagainya, pengertian manajemen dapat dilihan ari

tiga pengertian:

a) Manajemen sebagai suatu proses

Manajemen sebagai suatu proses, meiihat bagaimana cara orang untuk

mencapai suatu tujuan yang telah di tetapkan terlebih dahulu.

Pengertian manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari

pengertian menurut

• Encylopedia of social science

Suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu

dilaksanakan dan diawali.

• Haiman

Fungus untuk mencpai suatu tujua melalui kegiatan orang

lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk

mencapai tujuan.

Page 7: SEKOLAH TINGGI EKONOMI MUHAMMADIYAH JAKARTA TAHUN …

4

• Georgy R. Terry

Cara mencapai tujuan yang telah di tentukan terlebih

dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.

b) Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia

Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia yaitu merupakan

suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai

suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah

yang di sebut dengan manajemen, sedang orang yang bertanggung

jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas

manajemen di sebut manajer.

c) Manajemen sebagai ilmu (science) dan sebagai seni (art)

Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana

aktivitas manajemen di hubungkan dengan prinsip-prinsip dari

manajemen. Pengertian manajemen sebagai suatu ilmu dan seni.

• Chaster I Bernard

Dalam bukunya yang berjudul: “The function of the executive”,

bahwa manajemen itu seni dan ilmu, juga Henry Fayol, Alfin

Brown Harold, Koontz Cyril O’ donnel George R. Terry.

• Marry Parker Follett

Menyatakan bahwa manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan

pekerjaan melalui orang lain.

Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen

yaitu koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan,

pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan

untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan terlebih dahulu.

B. Peranan Manajemen

Setiap perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai

peranan penting yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan

yan telah ditetapkan untuk diwujudkan bersama. Ada banyak peran yang

harus dimainkan/diperankan para manajer secara seimbang sehingga

diperlukan orang-orang yang tepat untuk menjalankan peran-peran

tersebut.

Manajer yang baik haruslah berperan sesuai dengan situasi dan

kondisi pada perusahaan atau organisasi. Manajemen yang tidak bisa

menjalankan peran sesuai tuntunan perusahaan dapat membawa

kegagalan.

Page 8: SEKOLAH TINGGI EKONOMI MUHAMMADIYAH JAKARTA TAHUN …

5

Peranan manajemen yang harus diperankan para manajer adalah:

1) Peran interpersonal

Yaitu hubunga antara manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya,

meliputi:

• Figurehead/prmimpin dimbol

Sebagai simbol dalam acara-acara perusahaan.

• Leader/pemimpin

Menjadi pemimpin yang member motivasi para karyawan/bawahan

serta mengaasi permasalahan yang muntul.

• Liaison/penghubung

Menjadi penghubung dengan pihak internal maupun external.

2) Peran informasi

Adalah peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang

berasal dari dalam maupun luar organisasi, meliputi:

• Monitor/pemantau

Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan dan merekam

kejadian atau perisriwa yang terjadi baik di dapat secara langsung

maupun tidak langsung.

• Disseminator,penyebar

Menyebar informasi yang di dapat kepada para orang –orang lam

organisasi.

• Spokesperson/juru bicara

Mawakili unit yang dipimpin kepada pihak luar.

3) Peran mengambil keputusan

Adalah peran dalam membuat keputusan baik yang di tentukan sendiri

maupun yang di hasilkan bersama pihak lain, meliputi:

• Entrepreneur/kewirausahaan

Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inivatif untuk

meningkatkan kinerja unit kerja.

• Disturbance Handler/penyelesai permasalahan

Mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari setiap persoaal yang

timbul.

• Resources Allocation/pengalokasi sumber daya

Menentukan siapa yang menerima sumber daya serta besar sumber

dayanya.

• Negotiation/Nagosiator

Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk

kepentingan unit kerja atau perusahaan.

Page 9: SEKOLAH TINGGI EKONOMI MUHAMMADIYAH JAKARTA TAHUN …

6

C. Latar Belakang Sejarah Manajemen

Perkembangan teori manajemen sampai pada saat ini telah

berkembang sangan pesat. tetapi sampai detik ini pula belum ada suatu

teori yang bersipat umum ataupun berupa kumpulan-kumpulan hukum

bagi manajemen yang dapat diterpkan dalam berbagai situasidan kondisi.

Para menejemen banyak mengalami dan menjumpai pedagang-pedangang

tentang manajemen yang berbeda adalah dalam penerapannya. Di mana

setiap pendangan hanya dapat diterapkan dalam berbagai masalah yang

berbeda pula sedangkan untuk masalah-masalah yang sama belum tentu

diterapkan.

Terdapat tiga aliran pemikiran manajemen,yaitu:

• Aliran klasik

Terbagi dalam manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik.

• Aliran hubungan manusiawi

Di sebut sebagai aliran neoklasik atau pascaklasik.

• Aliran manajemen modern.

D. Fungsi dan Proses Manajemen

Pada awal ke-20 seorang industriawan perancis yang bernama

Henry fayol mengusulkan bahwa semua manajer melaksanakan 5 (lima)

fungsi manajemen, yaitu:

Merancang, mengorganisasikan, memerintah, mengkoordinasi dan

mengendalikan.

Pada pertengahan tahun 1950-an, dua professor UCLA memanfaatkan

karya Fayol tersebut dan meringkas fungsi manajemen menjadi 4 (empat),

yaitu:

1) Fungsi perencanaan (Planning)

Rencana-rencana di butuhkan untuk memberikan kepada organisasi

tujuan-tujuannya dan menetapkan prosedur terbaik untuk pencapaian

tujuan-tujuan tersebut. Dengan adanya rencana, maka memungkinkan:

• Untuk Organisasi bisa memperoleh dan mengikat sumber-daya yang

diperlukan mencapai tujuan-tujan.

• Para anggota organisasi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan

yang konsisten dengan berbagai tujuan dan prosedur yang ada.

• Kemajuan dapat terus dimonitoring dan diukur, sehingga tindakan

korektif dapat diambil bila tingkat kemajuan tidak memuaskan.

2) Fungsi Pengorganisasian (Organizing)

Fungsi ini menciptakan struktur formal di mana pekerja ditetapkan,

di bagi dan dikoordinasikan pengorganisasian merupakan fungsi

manajemen yang didalamnya terdiri dari:

Page 10: SEKOLAH TINGGI EKONOMI MUHAMMADIYAH JAKARTA TAHUN …

7

• Penentuan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk

mencapai tujuan organisasi.

• Perancangan dan pengembangan suatu organisasi yang akan

membawa hal-hal tersebut untuk mencapai tujuan

• Penugasan tanggung jawab tertentu.

• Pendelegasian wewenang kepada individu-individu tertentu untuk

melaksanakan tugas-tugas.

3) Fungsi pengarahan (Actuating)

Setelah rencana disusun, mengorganisir sumber daya yang ada,

maka fungsi selanjutnya adalah menggerakan atau mengarahkan

anggota untuk bergerak dalam mencapai tujuannyang diinginkan.

Fungsi ini secara sederhana adalah bagaimana membuat anggota

organisasi melakukanapa yang diinginkan organisasi. Dengan

demikian fungsi ini sangat melibatkan kualitas, gaya kepemimpinan,

motivasi, komunikasi dan budaya organisasi.

Fungsi manajemen seperti perencanaan dan pengorganisasi

menyagkut aspek-aspek yang abstrak dalam organnisasi sedangkan

fungsi pengarahan sangat berkaitan langsung dengan anggota dalam

organisasi.

4) Fungsi pengawasan (Controlling)

Semua fungsi yang ada tidak akan berjalan efektif tanpa ada

pengawasan. Pengawan ini merupakan penerapan suatu cara atau tools

yang mampu menjamin bahwa rencana yang telah dilaksanakan telah

sesuai dengan yang di tetapkan.

Pengawasan dapat terjadi dalam dua sisi, yaitu pengawasan positif

dimana mencoba mengetahui apakah tujuan organisasi dicapai dengan

efektif dan efesien. Pengawasan negatif dimana mencoba menjamin

bahwa kegiatan yang tidak diinginkan atau dibutuhkan tidak akan

terjadi kembali.

Pada fungsi pengawasan, terdapat 4 unsur yaitu harus dilakukan,

yaitu:

• Penetapan standar pelaksanaan.

• Penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan.

• Pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkan dengan

standar yang telah di tetapkan.

• Pengambila tindakan koreksi yang di perlukan pelaksanaan

menyimpang dari standar.

Semua fungsi diatas harus dilaksanakan oleh manajer kapan saja

dan dimana saja kelompok organisasi walaupun terjadi tekanan tipe

organisasi, jabatan fungsional dan tinkatan manajemen yang berbeda.

Page 11: SEKOLAH TINGGI EKONOMI MUHAMMADIYAH JAKARTA TAHUN …

8

Kegagalan atau kesuksesan suatu organisasi sangat tergantung dari

kemampuan manajer untuk melasanakan fungsi-fungsi tersebut

dengan efektif dalam satu tujuan organisasi.

E. Ciri-ciri Manajer Profesional

Manajer yang professional adalah manajer yang mampu untuk

menciptakan atau membuat kedua belah pihak menjadi seanang, bangga

serta bahagia. Kesenangan, kebahagiaan dan kebanggaan haruslah

ddiciptakan terhadap kedua belah pihak, baik pihak yang di layani maupun

pihak yang melayani yaitu manajer itu sendiri pihak yang dilayani adalah

para konsumen atau masyarakat yang menggunakan produk yang di

tawarkan kepada mereka. Sedangkan pihak yang melayani adalah para

pengusaha atau manajer yang bertugas untuk melayani kebutuhan

masyarakat terhadap suatu produk yang di tawarkannya itu. Apabila ke

dua belah pihak tersebut dapat merasa senang, bahagia serta bangga maka

disitulah letak profesionalisme dari seorang manajer dalam menjalankan

tugasnya. Ke tiga unsur tersebut merupakan cirri atau sifat utama dari

seorang manajer yang professional yang apabila dapat menciptakan

suasana SBB yaitu senang (puas), bahagia dan bangga.

Sebaliknya manajer yang tidak professional akan menciptakan

suasana yang justru bertentangan dengan ke tiga suasana tersebut di atas di

dalam menjalankan tugas manajerialnya. Banyak kita jumpai dalam

praktek sehari-hari bahwa manajer menciptakan suasana yang bukannya

membuat kita semua kecewa. Sebagai conto misalnya kita membeli sebuah

alat listrik yang baru di pakai beberapa saat sudah rusak, maka kita akan

segera di kecewakan karenanya. Suasana yan lain yang juga sering kita

alami bersama yang menunjukan ketidakprofesionalan dari manajernya

adalah kebalikan dari suasana bahagia akan tetapi justru suasana

menderita yang ditimbulkan karena kita menggunakan produk yang kita

beli atau kita pakai. Sebagai contoh kalau kita naik sebuah bis kota

misalnya, di sana kita harus berdesak-desakan sehingga dalam perjalanan

kita akan menderita dan bahkan tidak jarang tempat duduknya tidak

nyaman untuk diduduki. Lebih lagi banyak pula kita jumpai bahwa kita

semua dalam menggunakan produk yang kita beli itu kita justru merasa

malu dan bukannya bangga. Tidak jarang kita membeli sebuah pakaian

yang setelah di pakai beberapa saat sudah luntur yang membuat kita

menjadi malu memakainya lagi. Oleh karena itu dapat kita tunjukan cirri-

ciri manajer yang tidak professional adalah ya ng akan menciptakan

suasana di kedua belah pihak baik pihak yang melayani maupun yang

Page 12: SEKOLAH TINGGI EKONOMI MUHAMMADIYAH JAKARTA TAHUN …

9

dilayani merasakan suasana yang mengecewakan, menyedihkan atau

menderita dan memalukan.

Ciri-ciri manajer professional dan tidak professional

Professional Tidak Profesional

a. memuaskan Mengecewakan

b. membahagiakan Menyedihkan

c. membanggakan Memalukan

F. Keterampilan Manajemen yang Dibutuhkan

Secara garis besar terdapat tiga tingkatan dalam suatu organisasi baik

organisasi kecil, menengah dan terutama organisasi yang sudah besar.

Ketiga tingkatan itu adalah manajemen tingkat atas (Top manajer),

manajer tingkat menengah (Middle manajer), dan manajer tingkat bawah

(Low manajer).

Seorang manajer yang pada saat ini menduduki jabatan sebagai manajer

tingkat bawah (Low manajer) akan selalu berusaha agar secepatkan dapat

naik jenjang manajerialnya dan kemudian menjadi manajer tingkat

menengah (Middle manajer) begitu pula pada manajer tingkat

menengahpun akan selalu berusaha pula untuk dapat menduduki jabatan

yang lebih tinggi yaitu manajer tingkat atas (Top manajer). Di samping itu

perlu diperhatikan pula bahwa sorang top manajer pada suatu jabatan

atau organisasi tertentu, bila dihubungkan dengan organisasi yanglebih

besar atau lebih luas, maka dia mungkin hanya berada pada posisi manajer

tingkat menengah atau bahwa mungkin tingkat bawah. Oleh karena itu

dia juga kan berusaha pula untuk dapat menduduki tingkatan manejerial

yang lebih tinggi tersebut pada level organisasi yang lebih luas itu.

Sebagai contoh seorang kepala cabang sebuah Bank di sebuah kota, dia di

kota tersebut adalah sebagai top manajer, akan tetapi bila di lihat dari

struktur organisasi Bank tersebut secara nasional , maka dia hanya sebagai

manajer tingkat menengah atau tingkat bawah saja. Oleh karena itu maka

seseorang manajer tentukan akan selalu berusaha untuk meningkatkan

keterampilan manajerialnya agar selalu dapat meraih keberhasilan dan

dapat naik jenjang atau pangkat manajerialnya itu. Agar keberhasilan itu

dapat selalu diraihnya maka dia haruslah mengetahui bekal yang

diperlukan dalam masing-masing tingkatan manajerial tersebut. Hal ini

perlu diketahui karena bagi masing-masing tingkatan manajerial tersebut,

baik tingkat atas, tengah dan bawah perlu mempunyai bekal keterampilan

yang diperlukan.

Page 13: SEKOLAH TINGGI EKONOMI MUHAMMADIYAH JAKARTA TAHUN …

10

• Keterampilan Kemanusiaan (Human Skills)

Keterampilan ini merupakan keteramilan yang sering dilupakan

atau sering diabaikan oleh para manajer, terutama para manajer yang

baru saja naik jengjang atau pangkatnya. Setelah mengalami naik

pangkat atau jabatan yang dulunya hanya sebagai kepala seksi,

kemudia dipromosikan menjadi kepala bagian misalnya, maka

seseorang seringkali lalu memperlakukan anak buahya secara kurang

senonon atau merendahkan anak buahnya yang dulun nya adalah

teman kerjanya. Biasanya sorang seperti itu lupa diri dan bertingkah

gla hormat. Apabila hal ini terjadi maka komunikasi akan terputus dan

informasi-informasi yang penting menjadi tertinggal berakibat negative

bagi organisasi yang dipimppinnya itu.

Komunikasi yang persuasive adalah merupakan suatu jawaban

yang baik yang harus selalu diciptakan oleh pimpinan atau manajer

terhadap bawahan yang dipimpinnya. Keterbukaan tersebut akan

membuat informasi yang terselubung akan dapat terbuka dan akan

bermanfaaat positif bagi pertumbuhan organisasi itu. Di samping itu

keterbukaan akan memungkinkan seseorang berpikir jernih hinigga

dapat mamacu proses terbentuknya cipta, rasa dan karsa bagi seseorang

tersebut.

Keterampilan berkomunikasi inidipierllukan baik untuk tingkatan

manajemen atas, menengah maupun bawah. Hal ini disebabkan karena

proses komunikasi ini sangat diperlukan pada setiap level manajerial.

• Keterampilan Teknis (Technical Skills)

Keteampilan yang terakhir yang merupakan bekal bagi seseorang

manajer adalah keterampilan teknis. Keterampilan ini pada umumnya

merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Adapun

keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan

suatu pekerjaa tertentu misalnya memperbaiki mesin, membuat kursi,

merangkai bunnga dan keterampilan teknis yang lain.

Keterampilan ini sangat diperlukan bagi manajer pada tingkat yang

lebih rendah. Semakin rendah tingkatan manajerial seseorang maka

akan semakin besar tuntutan bekal keterampilan teknis yang harus

dikuasai olehnya. Hal ini adalah wajar karena pada tingkatan yang

lebih rendah tentu saja mereka harus lebih bersifat sebagai pelaksana

teknis yang harus menguasai unsur-unsur teknis tersebut.

Page 14: SEKOLAH TINGGI EKONOMI MUHAMMADIYAH JAKARTA TAHUN …

11

2.2 Organisasi (Organization)

A. Definisi Organisasi (Organization)

Banyak bentuk organisasi di masyarakat, misalnya Negara, partai

politik, perkumpulan masyarakat, bahkan bntuk organisasi yang paling

kecil yaitu keluarga dan lain sebagainya. Kata organisasi mempunyai dua

pengertian umum, yaitu sebagai suatu lembaga atau fungsional, seperti

perguruan tinggi, rumah sakit, perwakilan pemerintah, perwakilan dagang,

perkumpulan olah raga dan lain sebagainya, lainnya sebagai proses

pengorganisasian, pengalokasian dan penugasan para anggotanya untuk

mencapai tujuan yang efektif.

Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan

anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk mncapai tujuan organisasi

dengan sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya

baik intern maupun ekstern. Dua aspek utama dalam organisasi, yaitu

departementasi dan pembagian kerja yang merupakan dasar proses

pengorganisasian.

James D. Mooney mengatakan bahwa organisasi yaitu bentuk

setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama, sedang

Chester I. Barnard memberikan pengertian organisasi yaitu suatu system

aktivitas kerja sama yang di lakaukan oleh dua orang atau lebih.

Organisasi merupakan proses untuk merancang struktur

formal,mengelompokan dan mengatur serta membagi tugas diantara para

angota untuk mencapai tujuan.

Jadi organisasi dapat di definisikan,yaitu:

• Organisasi dalam arti badaN

Yaitu kelompok orang yang berkerja sama untuk mencapaitujuan

tertentu.

• Organisasi dalam arti bagan

Yaitu gambaran skematis tentang hubungan kerjasama dari orang-

orang yang terlibat dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.

Unsur-unsur dasar yang membentuk organisasi, yaitu:

• Adanya tujuan bersama

• Adanya kerjasama dua orang atau lebih

• Adanya pembagian tugas

• Adanya kehendak untuk bekerja sama

Page 15: SEKOLAH TINGGI EKONOMI MUHAMMADIYAH JAKARTA TAHUN …

12

B. Pentingnya Mengenal Organisasi

Takut salah pilih kampus? Itu hal wajar bagi yang baru lulus SMA.

Pendidikan sekarang sudah tidak di lihat lagi dari nilainya bagi kehidupan

sang mahasiswa. Akan tetapi, seberapa populer dan berkualitas kampus

tersebut berdasarkan penilaian lembaga yang di percaya, serta seberapa

kuat pengaruhnya setelah kamu lulus.

Biasanya, siswa yang baru lulus SMA akan kaget dengan prilaku

sebagian besar temannya yang tiba-tiba berbondong-bondong mendaftar di

Fakultas Kedokteran yang terkenal dengan anak-anak pintarnya atau

program studi yang sedang populer di mata anak-anak muda sekarang.

Seperti Teknik, Ekonomi, Komunikasi, Hubungan Internasional dan

lainnya.

Tetapi hati-hati, tidak semua program studi favorityang populer itu di

nilai berkualitas di setiap universitas. Bahkan fakultas sastra, seni dan

beberapa program studi non populer lainnya memiliki kualitas yang sangat

bagus di beberapa universitas. Bahkan, sekedar sekolah pencetak musisi

yang sering di pandang sebelah mata oleh para orang tua. Seperti Institut

Musik Indonesia, sudah berhasil mencetak para musisi dan entertainer

sukses di negara kita ini. Salah satu cara yang paling jitu untuk mengenali

kampus adalah melihat ‘AKREDITASI’.

Akreditasi sendiri adalah salah satu bentuk penilaian terhadap mutu dan

kelayakan sebuah institusi perguruan tinggi atau program studi, yang

dilakukan oleh organisasi atau badan mandiri di luar perguruan tinggi.

Organisasi yang bertugas melakukan penilaian dan telah diakui oleh

pemerintah Republik Indonesia sekarang adalah Badan Akreditasi

Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT).

Sebenarnya, apa manfaat dari akreditasi program studi tersebut?

• Memberikan jaminan bahwa program studi yang terakreditasi telah

memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh BAN PT, sehingga

mampu memberikan perlindungan bagi masyarakat dari

penyelenggaraan program studi yang tidak memenuhi standar.

• Mendorong program studi/perguruan tinggi untuk terus menerus

melakukan perbaikan dan mempertahankan mutu yang tinggi.

• Hasil akreditasi dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

transfer kredit, usulan bantuan dan alokasi dana serta mendapat

pengakuan dari badan atau instansi yang berkepentingan.

• BAN PT sendiri melakukan klasifikasi penilaian untuk semua kriteria

tersebut berdasarkan 3 aspek, yaitu mutu (bobot 50%), efisiensi (25%)

dan relevansi (25%). Penilaiannya mulai dari kualitas dosen/pengajar

yang harusnya minimal S2. Bagimana kelulusannya, manajemen

Page 16: SEKOLAH TINGGI EKONOMI MUHAMMADIYAH JAKARTA TAHUN …

13

pengelolaan kampus, fasilitas yang ada, kreativitas atau mutu

mahasiswanya, hingga pengabdian terhadap masyarakat.

• Nantinya, tiap institusi/universitas atau program studi (jurusan atau

fakultas) akan di beri ranking A, B, C dan bahkan tak terakreditasi.

Dari ranking itulah biasanya masyarakat akan menilai mana kampus

yang bagus, standard an sebaiknya tidak di pilih.

Saat ini terdapat dua jenis akreditas yang diberikan oleh pemerintah

kepada program studi di perguruan tinggi, yaitu: Status Terdaftar,

Diakui atau Disamakan yang diberikan kepada Perguruan Tinggi

Swasta (PTS).

Status terakreditasi atau nir-akreditasi yang diberikan kepada semua

perguruan tinggi (PTN, PTS dan Perguruan Tinggi Kedinasan).

Dari akreditasi ini, bagi yang gagal masuk universitas negeri atau

memang sudah mengincar program studi tertentu di kampus swasta, tidak

perlu khawatir untuk masuk universitas swasta. Karena dari ranking

akreditasi ini, kita bisa mengetahui bahwa program studi yang diinginkan

di kampus ternyata kualitasnya di nilai lebih bagus dari kampus lain,

bahkan sebanding dengan kampus negeri.

Akreditasi memang menjadi sebuah patokan seberapa bagusnya

mutu pendidikan kampus tersebut, serta seberapa kompeten dosen

pengajarnya. Namun, semuanya balik lagi terhadap mahasiswa, seberapa

penting menganggap ilmu yang akan di dapat nantinya. Apakah akan

berguna untuk hidup kalian? Apakah hanya sebagai nilai untuk sekedar

masuk perusahaan besar atau menjadi pegawai negeri nantinya?

C. Bentuk-Bentuk Organisasi

Bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan atas :

1) Organisasi Garis

Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana,

diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu

organisasinya masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling

mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.

Kebaikan Organisasi Garis:

• Kesatuan komando terjamin sepenuhnya karena pemimpin

berada pada satu tangan.

• Garis komando berjalan secara tegas, karena pimpinan

berhubungan langsung dengan bawahan.

Page 17: SEKOLAH TINGGI EKONOMI MUHAMMADIYAH JAKARTA TAHUN …

14

• Proses pengambilan keputusan cepat.

• Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi serta yang

rendah dapat segera diketahui, juga karyawan yang rajin dan

malas.

• Rasa solidaritas tinggi.

Kelemahan Organisasi Garis :

• Seluruh organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia

tidak mampu melaksanakan tugas maka seluruh organisasi akan

terancam kehacuran.

• Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.

• Kesempatan karyawan untuk berembang terbatas.

Gambar 5.1 Struktur organisasi garis

2) Organisasi Garis dan Staf

Di anut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan

mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan

jumlah karyawan nya banyak. Staf yaitu orang yang ahli dalam

bdang tertentu yang tugasnya memberi nasihat dan saran dalam

bidang kepada pejabat pemimpin di dalam organisasi.

Kebaikan Organisasi Garis dan Staf:

• Dapat di gunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil,

serta apapun tujuan perusahaan.

• Terdapatnya pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksa

sebagai akibat adanya staf ahli.

• Bakat yang berbeda yang dimiiki oleh setiap karyawan dapat di

kembangkan menjadi suatu sepsialisai.

Page 18: SEKOLAH TINGGI EKONOMI MUHAMMADIYAH JAKARTA TAHUN …

15

• Prinsip penempatan orang yang tepat pada posisi ynag tepat

pula.

• Pengambilan keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yag

di ajak berkunsultasi, karna pimpinan masih dalam satu tangan.

• Koordinasi lebih baik karna adanya pembagian tugas yang

terperinci.

• Semangat kerja bertambah besar karna pekerjaannya di

seseuaikan dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki.

Kelemahan Organisasi Garis dan Staf:

• Rasa solidaritas menjadi berkurang, karna karyawan menjadi

tidak saling mengenal.

• Perintah-perintah menjadi kabur dengan nasihat dari staf , karna

atasan dengan staf dapat terjadi adanya perinah sendiri-senderi

pada hal kewenangannya berbeda.

• Kesatuan komando berkurang.

• Koordinasi kurang baik pada tingkat staff dapat mengakibatkan

adanya hambatan pelaksanaan tugas.

Gambar 5.2 Struktur organisasi garis dan staf

3) Organisasi Fungsional

Organisasi yang di susun atas dasar fungsi yang harus di

laksanakan.Organisasi ini di pakai pda perusahaan yang pembagian

tugasnya dapat di bedakan dengan jelas.

Kebaikan Organisasi Fungsional:

• Pembidangan tugas menjadi lebih jelas.

Page 19: SEKOLAH TINGGI EKONOMI MUHAMMADIYAH JAKARTA TAHUN …

16

• Spesialisasi karyawan lebih efektif di jalankan dan di

kembangkan.

• Solidaritas kerja,semangat kerja karyawan tinggi.

• Koordinasi berjalan lancar dan tertib.

Kelemahan Organisasi Fungsional:

• Karyawan trlalu memperhatikan bidang spesialisai sendiri

saja,sehingga pengalihan kerja menjadi sulit di laksanakan.

• Koordinasi menyeluruh sukar dilaksannakan.

• Menimbulkan rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian

yang sama sehingga sering timbul konflik.

Gambar 5.3 Struktur organisasi fungsional

D. Prinsip-Prinsip Organisasi

Organisasi merupakan wadah di mana berlangsung proses-proses

pengorganisasian sumber daya-sumber daya organisasi. Untuk itu

diperlukan suatu prinsip yang akan melandasi kegiatan-kegiatan

pengorganisasian dalam system manajemen.

Prinsip-prinsip tersebut adalah :

• Kekuasaan dan Tanggung Jawab

Kekuasaan selalu terkait dan diikuti oleh tanggung jawab.

• Disiplin

Rasa hormat pada aneka kesepakatan yang mungkin berbentuk

kepatuhan, kerja keras serta pengorbanan. Tumbuhnya disiplin

diperlakukan pemimpin yang baik dalam semua tingkatan.

• Kesatuan Perintah

Page 20: SEKOLAH TINGGI EKONOMI MUHAMMADIYAH JAKARTA TAHUN …

17

Setiap orang dalam organisasi hanya menerima perintah dari satu

orang atasan saja.

• Keterpaduan Arah

Setiap kelompok aktivitas yang memiliki tujuan yang sama harus

memiliki seorang pimpinan dan rencana.

• Subordinasi Kepentingan

Subordinasi kepentingan pribadi pada kepentingan organisasi.

• Remunerasi

Remunerasi dan cara pembayaran harus adil dan memberikan

kepuasan kepada semua pihak baik karyawan maupun atasan atau

pimpinan.

• Sentralisasi

Tingkat pemusatan atau penyebaran kekuasaan.

• Rantai Kekuasaan

Rantai kekuasaan di mulai dari tingkat tertinggi sampai tingkat

terendah harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kalau

memungkinan lebih baik dipersingkat.

• Keteraturan

Keteraturan yang di atur dalam aturan main organisasi, dimaksudkan

agar setiap orang punya tugas dan tanggung jawab, serta hak masing-

masing yang mendukung tercapainya tujuan organisasi.

• Keadilan

Aturan main dan pelaksanaannya, di mana peranan pemimpin

menjadi penting, dibuat seadil mungkin, sehingga akan

membangkitkan pengabdian dan kesetiaannya para karyawan.

• Stabilitas Hubungan Kerja

Manajemen yang baik, akan meminimalisasikan terjadinya keluar

masuknya karyawan “turn over” pada tingkat yang wajar sehingga

tidak terlalu mengganggu kinerja organisasi.

• Inisiatif

Inisiatif dikaitkan dengan proses untuk memikirkan serta

melaksanakan rencana. Organisasi harus mendorong anggota

organisasi untuk berinisiatif, agar mereka menjadi puas.

• Team Work

Kerjasama dalam tim, sangat penting bagi organisasi di mana

komunikasi perlu dikembangkan untuk membentuk team work.

Page 21: SEKOLAH TINGGI EKONOMI MUHAMMADIYAH JAKARTA TAHUN …

18

E. Sebab-Sebab Keberhasilan dan Kegagalan Organisasi

Dalam sebuah organisasi kita pasti mengalami keberhasilan dan

keggalan dalam beroorganisasi, berikut adalah penyebab terjadinya:

• Sumber Daya Manusia

Penyebab ini adalah yang terpenting karena dengan tidak adanya

SDM yang memadai baik itu organisasi maupun perusahaan tidak akan

berjalan dengan baik, dengan adanya SDM yang baik dalam

perusahaan maka perusahaan akan dapat bersaing dengan perusahaan

lain. SDM yang baik adalah yang dapat menciptakan berbagai inovasi

terbaru dan pemikiran yang cerdas sehingga pemikiran dan inovasinya

tidak dapat di tiru oleh perusahaan lain.

• Harmonis

Hubungan yang baik akan menciptakan perusahaan dirasakan seperti

rumah sendiri bagi pegawai maupun staf yang terlibat dalam

perusahaan itu. Tidak luput juga bagi pemakai mereka akan merasakan

hal yang positif apabila keadaan perusahaan/ tempat rental harmonis

atau menyenangkan.

• Strategi

Strategi yang baik akan menghasilkan hasil yang baik, perusahaan

ini menerapkan beberapa strategi yang akan menguntungkan

perusahaan.

• Lokasi

Memilih tempat yang terletak tidak jauh dari pemukiman penduduk

dan akses lain yang dapat di jangkau dari berbagai tempat.

• Fasilitas

Perusahaan memiliki berbagai fasilitas di samping rental komputer

juga ada jasa pemakaian internet, di samping itu fasilitas ruangan yang

memadai dan akan membuat setiap orang merasa betah untuk berada di

sana.

Page 22: SEKOLAH TINGGI EKONOMI MUHAMMADIYAH JAKARTA TAHUN …

19

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Manajemen merupakan kegiatan pokok yang dilakukan seorang pimpinan

karena dia menjabat sebagai manajer untuk mengolah input menjadi output

melalui proses manajemen. Dengan demikian, istilah manajemen mengacu

kepada suatu proses mengkoordonai dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan

kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang

lain.

Pada umumnya, fungsi manajemen dibagi menjadi beberapa fungsi, yaitu

merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan

dalam rangka usaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan

efisien.

Organisasi memiliki pengertian sekelompok orang (2 atau lebih) yang

secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Organisasi juga sangat berhubungan dengan manajemen

dan tata kerja karena organisasi secara keseluruhan atau sebagai suatu

keselurahan memerlukan manajemen untuk mengatur sistem tatakerja.

Manajemen dan organisasi sangat berhubungan erat, manajemen

merupakan atau berarti sebagai kepemimpinan, sedangkan dalam organisasi

juga terdapat kepemimpinan. Dengan demikian untuk menyusun organisasi

yang baik dan dapat mencapai tujuan di perlukan manajemen yang baik juga.

3.2 SARAN

Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh

dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan

berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka

dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pebahasan makalah

dalam kesimpulan diatas.

Page 23: SEKOLAH TINGGI EKONOMI MUHAMMADIYAH JAKARTA TAHUN …

20

DAFTAR PUSTAKA

Sattar. 2017. Pengantar bisnis. Yogyakarta: Deepublish.