sekolah sabat ke 6- triwulan 1 tahun 2015

9
Pelajaran 6 untuk 7 Februari, 2015 Adapted from : www.fustero.es APA YANG ANDA DAPATKAN BUKANLAH APA YANG ANDA LIHAT

Upload: winner-silalahi

Post on 27-Jul-2015

66 views

Category:

Presentations & Public Speaking


4 download

TRANSCRIPT

Pelajaran 6 untuk 7 Februari, 2015Adapted from : www.fustero.es

APA YANG ANDA DAPATKAN BUKANLAH APA YANG ANDA LIHAT

Hampir semua Editor Teks modern menggunakan sebuah sistem yang disebut WYSIWYG (What You See Is What You Get / Apa yang kamu lihat itulah yang akan kamu dapatkan)

Dokumen yang diprint/dicetak akan kelihatan persis sama dengan apa yang ditampilkan pada layar monitor.

Sayangnya, dalam kehidupan, hal tersebut seringkali tidak sama, kita tidak mendapatkan apa yang kita lihat.

“Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.” (Amsal 14:12)

Ada suatu hal yang sangat mendasar yang dapat kita temukan dalam kitab Amsal: Kita tidak boleh memercayai diri kita sendiri seperti yang dilakukan oleh orang-orang bodoh. Sebaliknya, kita harus percaya kepada TUHAN saja.

Menurut Amsal 14, apakah yang dilakukan oleh orang Bodoh?

Perbedaaan antara orang bodoh dengan orang

BerhikmatMeruntuhkan rumahnya sendiri(v. 1)

Menghina TUHAN (v. 2)

Angkuh (v. 3)

Lumbungnya tidak berisi(v. 4)

Menyemburkan kebohongan(v. 5)

Tidak menemukan hikmat(v. 6)

Bibirnya tidak ada pengetahuan(v. 7)

Ditipu oleh kebodohannya sendiri(v. 8)

Ia mengolok-olok dosa(v. 9)

Rumahnya akan musnah(v. 11)

Bergantung pada diri sendiri(v. 14)

Percaya kepada setiap perkataan(v. 15)Melampiaskan nafsu namun merasa aman(v. 16)

Mewarisi kebodohan(v. 18)

Tunduk di hadapan orang baik(v. 19)

Menghina sesamanya(v. 21)

Merencanakan kejahatan(v. 22)

Menuju kemiskinan dan kelaparan(v. 23)

Kebodohan adalah mahkotanya(v. 24)

Menyemburkan kebohongan(v. 25)

Lekas marah (v. 29)

Iri hati membuat tulangnya membusuk(v. 30)

Menindas yang lemah(v. 31)

Dirobohkan karena kejahatannya(v. 32)

Hikmat tidak dikenalnya (v. 33)

Menurut Amsal 14, apakah yang dilakukan oleh orang Berhikmat?

Membangun rumahnya (v. 1)

Takut akan TUHAN (v. 2)

Menjaga diri dari kesombongan (v. 3)

Memiliki cukup makanan(v. 4)

Tidak berbohong (v. 5)

Mudah memperoleh pengetahuan (6)

Menjauhi orang bebal (v. 7)

Mengerti jalannya sendiri (v. 8)

Menunjukkan kebaikan (v. 9)

Kemahnya akan mekar (v. 11)Merasa puas dengan apa yang ada padanya(14)Memerhatikan langkahnya (v. 15)

Berhati-hati dan menjauhi kejahatan (16)

Bermahkotakan pengetahuan (v. 18)

Orang jahat tunduk di hadapannya (v. 19)

Berbelas kasihan kepada orang miskin (v. 21)

Merencanakan hal yang baik (v. 22)

Jerih payahnya menghasilkan keuntungan (23)

Bijaksana mengelola apa yang ia miliki (v. 24)

Menyelamatkan jiwa-jiwa (v. 25)

Dapat mengalahkan amarahnya (v. 29)

Memelihara tubuhnya dengan baik(v. 30)

Berbelas kasihan kepada yang membutuhkan (31)

Selalu mendapat perlindungan(v. 32)

Hikmat tinggal dalam hatinya (v. 33)

Perbedaan antara Orang Bodoh dan Orang Berhikmat

Mereka yang ingin memiliki kebijaksanaan yang berasal dari Allah harus menjadi bodoh dalam pengetahuan tentang dosa pada zaman ini. Mereka harus menutup mata, telinga mereka terhadap kejahatan dan dosa, agar jangan sampai mereka memiliki pengetahuan yang akan menodai kesucian pikiran dan tindakan mereka.

Mereka juga harus menjaga lidah mereka, agar jangan sampai bahasa yang kotor dan jahat serta tipu muslihat keluar dari mulut mereka. "E.G.W. (The Adventist Home, section 14, cp. 66, pg. 404)

Amsal 15:3 Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik.

Apakah tindakan dan pikiran kita berubah ketika kita menyadari

bahwa Allah mengetahui segala sesuatu yang kita lakukan,

katakan atau pikirkan?

Takut akan Tuhan yang merupakan permulaan pengetahuan adalah : menyadari kehadiran-Nya di setiap tempat dan waktu.

Allah adalah satu-satunya Oknum yang dengan sempurna dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat.

Dia ingin membagikan kebijaksanaan-Nya dengan kita. Dia ingin kita belajar bagaimana membedakan antara yang baik dan yang jahat, sehingga kita dapat memilih dengan benar.

Dalam ayat-ayat berikutnya, Salomo menggambarkan sukacita karena membuat keputusan yang benar, dan betapa pentingnya untuk menerima kedaulatan TUHAN dalam hidup kita.

Amsal 15:15 Hari orang berkesusahan buruk semuanya, tetapi orang yang gembira hatinya selalu berpesta.

Menurut Amsal 15, apakah yang akan menjadi Sukacita orang Benar?

Apakah yang menjadi Sukacita bagi ALLAH?

Amsal 15:8 Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.

Hati yang gembira dan wajah yang berseri-seri (v. 13)

Hatinya selalu bersuka ria (v. 15) Hidupnya jauh dari kecemasan (v. 16) Hidupnya dipenuhi cinta dan belas

kasihan (v. 17) Kata-katanya membuat orang

bersukacita (v. 23) TUHAN senantiasa mendengar doanya (v.

29) Sukacitanya menjadikan tubuhnya sehat

(v. 30)

Takut akan TUHAN dan menerima keselamatan-Nya membawa sukacita ke dalam hidup kita. Tidak ada yang dapat mengambilnya dari kita. (Roman 8:38-39).

Amsal 16:1 Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati, tetapi jawaban lidah berasal dari pada TUHAN.

Kisah Nabi Bileam adalah contoh yang baik untuk Amsal ini (Bilangan 22-24).

Bileam berencana mengutuk orang Israel, tetapi TUHAN menaruh kata-kata berkat kepada mulut Bileam.

Kita boleh saja membuat rencana, tetapi TUHAN memiliki kuasa dan hak untuk memutuskan apakah membiarkannya terjadi atau menghentikannya. Sifat / ciri yang seperti apakah yang sedang kita kembangkan ketika kita menerima TUHAN sebagai Yang BERKUASA PENUH dalam kehidupan kita? Amsal 16: 18-19; Yakobus 4:15

Orang sombong menetapkan rencananya dan menggantungkan kekuatannya pada dirinya sendiri. Namun orang yang rendah hati meletakkan rencana mereka ke tangan TUHAN dan menerima kehendak-Nya.

"Ketika kita menyerahkan keinginan, kebijaksanaan kita sendiri dan belajar dari Kristus, kita akan menemukan pengakuan untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Dia menghendaki penurutan dan penyerahan seutuhnya. Serahkan hidupmu kepada-Nya, biarlah Ia menyusun, memoles, dan mengatur hidupmu.Belajarlah bahwa jika kita tidak menjadi seperti seorang anak kecil, kita tidak akan pernah bisa masuk ke dalam Kerajaan Sorga.Tinggal dalam Kristus berarti hanya meniru tabiat dari Kristus, sehingga kehendak-Nya akan serupa dengan kehendak kita. Tinggal di dalam Dia berarti menjadi dan melakukan hanya apa yang Dia kehendaki. "E.G.W. (Selected Messages, book 1, section 2, cp. 13, pg. 129)