sekitar kejurusitaan - pta-bengkulu.go.id kejurusitaan.pdf · yang dingkat atas usul ketua...

23
Sekitar Kejurusitaan (Oleh : H. Sarwohadi, S.H., M.H. Hakim Tinggi PTA Bengkulu) A. Pengertian Juru Sita Juru sita adalah salah satu pejabat yang bertugas di pengadilan agama, selain hakim, panitera dan pejabat lainnya. Pada setiap pengadilan agama ditetapkan adanya juru sita dan juru sita pengganti (Pasal 38 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009). Sebelum memangku jabatannya, juru sita dan juru sita pengganti diambil sumpahnya menurut agama Islam oleh ketua pengadilan agama (Pasal 41 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009). Tugas juru sita dan juru sita pengganti sangat berkaitan erat dengan administrasi persidangan dan penyelesaian perkara. Pekerjaan juru sita dan juru sita pengganti diawali sejak masuknya atau diterimanya perkara di pengadilan agama sampai pelaksanaan (eksekusi) putusan hakim. Seorang juru sita dan juru sita pengganti berkedudukan sebagai pejabat umum yang dingkat atas usul ketua pengadilan agama. Juru sita dan juru sita pengganti termasuk pejabat fungsional di pengadilan agama karena tugasnya sesuai fungsinya membantu tugas-tugas administrasi pengadilan dan bagian dari fungsi pengadilan yang bertanggung jawab kepada panitera.

Upload: letuong

Post on 05-Jul-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: sekitar kejurusitaan - pta-bengkulu.go.id kejurusitaan.pdf · yang dingkat atas usul ketua pengadilan agama. Juru sita dan juru sita pengganti termasuk pejabat fungsional di pengadilan

Sekitar Kejurusitaan

(Oleh : H. Sarwohadi, S.H., M.H. Hakim Tinggi PTA Bengkulu)

A. Pengertian Juru Sita

Juru sita adalah salah satu pejabat yang bertugas di pengadilan agama, selain

hakim, panitera dan pejabat lainnya. Pada setiap pengadilan agama ditetapkan adanya

juru sita dan juru sita pengganti (Pasal 38 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989

Tentang Peradilan Agama yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006

dan terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009). Sebelum

memangku jabatannya, juru sita dan juru sita pengganti diambil sumpahnya menurut

agama Islam oleh ketua pengadilan agama (Pasal 41 Undang-Undang Nomor 7 Tahun

1989 Tentang Peradilan Agama yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun

2006 dan terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009).

Tugas juru sita dan juru sita pengganti sangat berkaitan erat dengan administrasi

persidangan dan penyelesaian perkara. Pekerjaan juru sita dan juru sita pengganti

diawali sejak masuknya atau diterimanya perkara di pengadilan agama sampai

pelaksanaan (eksekusi) putusan hakim.

Seorang juru sita dan juru sita pengganti berkedudukan sebagai pejabat umum

yang dingkat atas usul ketua pengadilan agama. Juru sita dan juru sita pengganti

termasuk pejabat fungsional di pengadilan agama karena tugasnya sesuai fungsinya

membantu tugas-tugas administrasi pengadilan dan bagian dari fungsi pengadilan yang

bertanggung jawab kepada panitera.

Page 2: sekitar kejurusitaan - pta-bengkulu.go.id kejurusitaan.pdf · yang dingkat atas usul ketua pengadilan agama. Juru sita dan juru sita pengganti termasuk pejabat fungsional di pengadilan

2

Salah satu tugasnya antara lain memanggil para pihak dengan cara yang sah dan

patut. Agar panggilannya sah dan patut ia harus pandai mengatur waktu pemanggilan

dengan jeda waktu persidangan, disamping itu ia harus pandai bergaul karena tugasnya

menghubungi media massa tempat panggilan dimuat, menghubungi lurah/ kepala desa

tempat pihak yang dipanggil ketika tidak bertemu dengan yang bersangkutan. Pandai

melobi, berkoordinasi dengan petugas keamanan. Disamping itu masih banyak tugas-

tugas lain yang harus dilaksanakan oleh juru sita dan juru sita pengganti antara lain

melaksanakan perintah penyitaan, eksekusi dan lelang.

B. Tugas Juru sita

1. Tugas-tugas juru sita dan juru sita pengganti terdapat dalam beberapa peraturan

perundang-undangan antara lain sebagai berikut :

a. Berdasarkan pasal 103 dan pasal 104 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989

Tentang Peradilan Agama yang telah diubah terakhir dengan Undang-Undang

Nomor 50 Tahun 2009 juru sita bertugas sebagai berikut :

1) Melaksanakan semua perintah yang diberikan oleh ketua sidang.

2) Menyampaikan pengumuman-pengumuman, teguran-teguran, dan

pemberitahuan penetapan atau putusan pengadilan menurut cara-cara

berdasarkan ketentuan undang-undang.

3) Melakukan penyitaan atas perintah ketua pengadilan.

4) Membuat berita acara penyitaan, yang salinan resminya diberikan kepada

pihak-pihak yang berkepentingan.

Page 3: sekitar kejurusitaan - pta-bengkulu.go.id kejurusitaan.pdf · yang dingkat atas usul ketua pengadilan agama. Juru sita dan juru sita pengganti termasuk pejabat fungsional di pengadilan

3

5) Juru sita berwenang melakukan tugasnya di daerah hukum pengadilan

yang bersangkutan.

b. Berdasarkan Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor

KMA/055/SK/X/1996 Tentang Tugas Dan Tanggung Jawab Serta Tata Kerja

Juru Sita Pada Pengadilan Negeri Dan Pengadilan Agama pasal 5, juru sita

juga mempunyai tugas untuk melakukan pemanggilan, melakukan tugas

pelaksanaan putusan pengadilan yang dipimpin oleh ketua pengadilan,

membuat berita acara pelaksanaan putusan yang salinan resminya di

sampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, melakukan penawaran

pembayaran uang, serta membuat berita acara penawaran pembayaran uang

dengan menyebutkan jumlah dan uraian jenis mata uang yang di tawarkan.

c. Berdasarkan Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor

KMA/055/SK/X/1996 pasal 8 telah mengatur tanggung jawab juru sita

sebagai berikut :

1) Dalam hal ditunjuk melakukan eksekusi, juru sita atau juru sita pengganti

bertanggung jawab kepada ketua pengadilan.

2) Dalam melaksanakan perintah pemanggilan atau penyampaian

pengumuman, teguran, protes-protes dan pemberitahuan juru sita atau

juru sita pengganti bertanggung jawab kepada ketua pengadilan atau

ketua sidang.

3) Dalam hal melakukan sita, juru sita atau juru sita pengganti bertanggung

jawab kepada ketua pengadilan atau ketua sidang.

Page 4: sekitar kejurusitaan - pta-bengkulu.go.id kejurusitaan.pdf · yang dingkat atas usul ketua pengadilan agama. Juru sita dan juru sita pengganti termasuk pejabat fungsional di pengadilan

4

d. Berdasarkan ketentuan HIR/R.Bg juru sita bertugas sebagai berikut :

1) Pasal 388 (1) HIR/ 716 (1) R.Bg

Semua juru sita dan suruhan yang dipekerjakan pada majelis penyidik dan

pegawai umum pemerintah mempunyai hak yang sama dan diwajibkan

untuk menjalankan panggilan, pemberitahuan dan semua surat juru sita

yang lain, juga menjalankan perintah hakim dan keputusan-keputusan.

2) Pasal 388 (2) HIR/ 716 (2) R.Bg

Jika tidak ada orang yang demikian, maka ketua majelis pengadilan, yang

dalam daerah hukumnya surat juru sita itu harus dijalankan, harus

mempunyai seorang yang cakap dan dapat di percaya untuk

mempekerjakannya.

3) Pasal 390 (1) HIR/ 718 (1) R.Bg

Tiap-tiap surat juru sita, kecuali yang akan disebut di bawah ini, harus

disampaikan pada orang yang bersangkutan sendiri di tempat diamnya

atau di tempat tinggalnya dan, jika tidak di jumpai disitu, kepada kepala

desanya atau lurah Bangsa Tionghoa diwajibkan dengan segera

memberitahukan surat juru sita itu pada orang itu sendiri. Dalam terakhir

ini tidak perlu pernyataan menurut hukum.

Page 5: sekitar kejurusitaan - pta-bengkulu.go.id kejurusitaan.pdf · yang dingkat atas usul ketua pengadilan agama. Juru sita dan juru sita pengganti termasuk pejabat fungsional di pengadilan

5

4) Pasal 390 (2) HIR/ 718 (2) R.Bg

Jika orang itu sudah meninggal dunia, maka surat juru sita itu

disampaikan pada ahli warisnya, jika ahli warisnya tidak dikenal maka

disampaikan pada kepala desa ditempat tinggal terakhir dari orang yang

meninggal dunia itu di Indonesia, mereka berlaku menurut aturan yang

disebut di atas ini. Jika orang yang meninggal dunia itu masuk golongan

orang asing maka surat juru sita itu diberitahukan dengan surat tercatat

pada balai harta peninggalan.

5) Pasal 390 (3) HIR/ 718 (3) R.Bg

Tentang orang-orang yang tidak diketahui tempat diam atau tinggalnya

dan tentang orang-orang yang tidak dikenal, maka surat juru sita itu

disampaikan pada bupati yang dalam daerahnya terletak tempat tinggal

tergugat dan dalam perkara pidana, yang dalam daerahnya hakim yang

berhak berkedudukan, bupati itu melakukan surat juru sita itu dengan

menempelkannya pada pintu umum kamar persidangan dari hakim yang

berhak itu.

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan juru sita atau juru sita

pengganti bertugas sebagai berikut :

- Menyampaikan panggilan, pengumuman-pengumuman, teguran-teguran dan

pemberitahuan penetapan atau putusan.

- Melakukan penyitaan dan membuat berita acara.

Page 6: sekitar kejurusitaan - pta-bengkulu.go.id kejurusitaan.pdf · yang dingkat atas usul ketua pengadilan agama. Juru sita dan juru sita pengganti termasuk pejabat fungsional di pengadilan

6

- Melakukan pelaksanaan putusan (eksekusi) dan membuat berita acara

eksekusi.

- Melakukan penawaran pembayaran uang.

2. Tugas pemanggilan

Pemanggilan atau panggilan, berdasarkan atas perintah ketua pengadilan

atau ketua sidang, juru sita bertugas menyampaikan panggilan kepada para pihak

atau disampaikan kepada yang berkepentingan untuk menghadiri sidang di

pengadilan, tugas juru sita menyampaikan pemanggilan ini termasuk

menyampaikan pemberitahuan kepada para pihak atau pihak yang berkepentingan

antara lain:

a. Pemberitahuan putusan PTA dan MA.

b. Pemberitahuan pernyataan banding kepada terbanding.

c. Pemberitahuan memori banding dan kontra memori banding.

d. Pemberitahuan pernyataan kasasi kepada termohon kasasi.

e. Pemberitahuan memori kasasi dan kontra memori kasasi.

f. Pemberitahuan pernyataan PK.

g. Pemberitahuan memori PK dan kontra memori PK.

Pemanggilan para pihak atau yang berkepentingan untuk hadir menghadap

di persidangan hanya juru sita atau juru sita pengganti yang berwenang untuk

melaksanakan pemanggilan, atas perintah ketua siding. Hal tersebut dijelaskan

pada Pasal 103 (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan

Agama yang telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009

Page 7: sekitar kejurusitaan - pta-bengkulu.go.id kejurusitaan.pdf · yang dingkat atas usul ketua pengadilan agama. Juru sita dan juru sita pengganti termasuk pejabat fungsional di pengadilan

7

jo. Keputusan Ketua MA RI No. KMA/055/SK/X/1996. Sedangkan cara

pemanggilan dilakukan oleh juru sita atau juru sita pengganti dengan sah dan

patut.

3. Melaksanakan tugas pemanggilan secara sah artinya sebagai berikut :

Pemanggilan harus diserahkan kepada orang yang bersangkutan sendiri

ditempat diamnya atau tempat tinggalnya dan bila yang bersangkutan tidak

dijumpai maka panggilan diserahkan melalui kepala desa dengan perintah agar

kepala desa segera menyerahkan kepada yang bersangkutan (pasal 390 (1) HIR/

718 (1) R.Bg). Jika tergugat tidak diketahui alamatnya maka surat panggilan

disampaikan kepada bupati dengan jalan menempelkanya pada pintu umum ruang

persidangan pengadilan agama, (pasal 390 (3) HIR/ 718 (3) R.Bg).

4. Melaksanakan tugas pemanggilan secara patut artinya sebagai berikut :

Pemanggilan dilaksanakan sesuai ketentuan undang-undang, yakni

pemanggilan dilaksanakan oleh juru sita ditempat kediaman pihak yang dipanggil

(bukan tempat yang lain) dengan memperhatikan tenggang waktu tidak boleh

kurang dari 3 hari kerja dengan hari sidang (pasal 122 HIR/146 R.Bg) dan pasal 26

(4) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975.

5. Cara pemanggilan terhadap orang yang diketahui alamatnya sebagai berikut :

Juru sita harus menyampaikan panggilan kepada orang yang bersangkutan

di tempat kediamannya atau tempat tinggalnya kecuali jika orang tersebut

Page 8: sekitar kejurusitaan - pta-bengkulu.go.id kejurusitaan.pdf · yang dingkat atas usul ketua pengadilan agama. Juru sita dan juru sita pengganti termasuk pejabat fungsional di pengadilan

8

menugaskan kepada kuasanya maka panggilan diserahkan kepada kuasanya. Jika

tidak bertemu maka pangilan diserahkan kepada kepala desanya, yang segera

memberitahukan panggilan tersebut kepada orang itu sendiri. (Pasal 390 (1) HIR/

718 (1) R.Bg).

6. Maksud tempat tinggal, kediaman/domisili adalah sebagai berikut :

a. Pasal 17 KUH Perdata :

Setiap orang dianggap mempunyai tempat tinggalnya, dimana ia

menempatkan pusat kediamannya, dalam hal tak adanya tempat tinggal yang

demikian, maka tempat kediaman sewajarnya dianggap sebagai tempat

tinggal.

Bagaimana jika seseorang menunjuk dengan beralamat?

Alamat tidak mempunyai kepastian karena seseorang bisa menunjuk alamat

(addres) lebih dari satu tempat sehingga dapat berpindah-pindah tidak ada

kepastian.

b. Pasal 18 KUH Perdata :

Perpindahan tempat tinggal dilakukan dengan memindahkan rumah

kediamannya ke tempat lain, ditambahkan pada maksud akan menempatkan

pusat kediamannya di tempat lain itu.

Bagaimana jika seseorang mempunyai tempat tinggal lebih dari satu?

Page 9: sekitar kejurusitaan - pta-bengkulu.go.id kejurusitaan.pdf · yang dingkat atas usul ketua pengadilan agama. Juru sita dan juru sita pengganti termasuk pejabat fungsional di pengadilan

9

Hal tersebut dapat dilihat mana yang lebih menjadi pusat kediamannya sehari-

hari terutama dalam kegiatan kemasyarakatannya.

Bagaimana jika seseorang menyatakan pindah tempat tinggalnya dari satu

tempat tinggal satu ketempat tinggal yang lain?

Hal tersebut dapat dilihat dari bukti apakah yang bersangkutan telah

memberitahukan kepada kepala desa/lurah.

c. Pasal 19 KUH Perdata :

Maksud itu dibuktikan dengan menyampaikan suatu pemberitahuan kepada

kepala pemerintah, baik ditempat yang ditinggalkanya maupun ditempat

kemana rumah kediamannya itu dipindahkannya, dalam hal tak adanya

pemberitahuan bukti tentang adanya maksud itu akan disimpulkan dari

keadaan.

d. Pasal 20 KUH Perdata :

Mereka yang ditugaskan pada jabatan-jabatan umum, dianggap mempunyai

tempat tinggal, dimana mereka menunaikan jabatan-jabatan itu.

Mana yang lebih utama domisili rumah atau tempat tugas? Jika seseorang

mempunyai domisili rumah dan tempat tugas maka domisili rumah yang lebih

utama, sedangkan domisili tempat tugas hanya dapat dipergunakan bilamana

seseorang domisilinya jauh dan kenyataannya orang tersebut baik siang

malam tinggal di tempat tugasnya.

Page 10: sekitar kejurusitaan - pta-bengkulu.go.id kejurusitaan.pdf · yang dingkat atas usul ketua pengadilan agama. Juru sita dan juru sita pengganti termasuk pejabat fungsional di pengadilan

10

e. Pasal 21 KUH Perdata :

Seorang perempuan bersuami, dan tidak berpisah meja dan ranjang, tak

mempunyai tempat tinggal yang lain, melainkan tempat tinggal suaminya,

anak-anak belum dewasa mengikuti tempat tinggal salah satu dari kedua orang

tua mereka, atau tempat tinggal wali mereka, orang-orang dewasa yang

ditaruh di bawah pengampuan, mengikuti tempat tinggal pengampu mereka.

Bagaimana dengan seorang suami yang tidak mempunyai tempat tinggal lain

kecuali ia bertempat tinggal ditempat tinggal istrinya? Suami yang demikian

domisilinya di tempat tinggal istrinya.

f. Pasal 22 KUH Perdata :

Dengan tak mengurangi ketentuan dalam pasal yang lalu, para pekerja buruh

mempunyai tempat tinggal di rumah majikan mereka, jika mereka ikut diam

dalam rumah kediaman si majikan.

Bagaimana dengan domisili seorang pembantu rumah tangga? Seorang

pembantu rumah tangga domisilinya di rumah majikannya.

g. Pasal 23 KUH Perdata :

Rumah kematian seorang yang telah meninggal dunia, dianggap terletak

dimana si meninggal mempunyai tempat tinggalnya terakhir.

Page 11: sekitar kejurusitaan - pta-bengkulu.go.id kejurusitaan.pdf · yang dingkat atas usul ketua pengadilan agama. Juru sita dan juru sita pengganti termasuk pejabat fungsional di pengadilan

11

Bagaimana cara menentukan kewenangan relatif bagi pengadilan agama

apakah tempat pewaris meninggal dunia di tempat pewaris domisili atau

tempat pewaris dimakamkan?

Untuk menentukan kewenangan relatif pengadilan agama terhadap pewaris

dimana akan diajukan gugatan waris ada dimana pewaris meninggal

mempunyai tempat tinggalnya yang terakhir, jadi bukan di mana tempat ia

meninggal atau bukan di mana ia dimakamkan.

7. Cara pemanggilan terhadap orang yang tidak bertemu langsung :

Menurut ketentuan Pasal 390 (I) HIR/718 (I) RBG :

Tiap-tiap surat juru sita, kecuali yang akan disebut di bawah ini, harus

disampaikan pada orang yang bersangkutan sendiri di tempat diamnya atau tempat

tinggalnya dan jika tidak dijumpai disitu, kepada kepala desanya atau lurah Bangsa

Tionghoa yang diwajibkan dengan segera memberitahukan surat juru sita itu pada

orang itu sendiri, dalam hal terakhir ini tidak perlu pernyataan menurut hukum.

Pemanggilan terhadap orang yang tidak dapat bertemu langsung maka

juru sita harus menyerahkan surat panggilan tersebut kepada kepala desa/lurah

dengan perintah agar kepala desa/lurah segera menyerahkan kepada yang

bersangkutan.

Bagaimana jika tempat tinggal atau kantor kepala desa/lurah jauh dengan orang

yang dipanggil, apakah boleh diserahkan kepada RT/RW?

Page 12: sekitar kejurusitaan - pta-bengkulu.go.id kejurusitaan.pdf · yang dingkat atas usul ketua pengadilan agama. Juru sita dan juru sita pengganti termasuk pejabat fungsional di pengadilan

12

Panggilan harus melalui kepala desa/lurah sesuai peraturan yang berlaku

sedangkan melalui RT/RW atau yang lain tidak mengatur demikian.

8. Cara pemanggilan di luar yurisdiksi pengadilan agama atau berada di luar wilayah

pengadilan agama lain :

Jika pihak atau seseorang yang akan dipanggil berada di luar yurisdiksi

relatif, maka pemanggilan dilakukan berdasarkan pasal 5 RV. Yaitu pengadilan

agama yang menyidangkan perkara a quo minta bantuan pemanggilan kepada

pengadilan agama yang mewilayahi orang yang akan dipanggil tersebut yang

demikian disebut tabayun atau minta bantuan pemanggilan.

Bagaimana jika juru sita yang berada di wilayah pengadilan agama yang

menyidangkan perkara langsung saja melakukan pemanggilan pada wilayah

hukum pengadilan agama yang akan dipanggil berada?

Pemanggilan yang demikian itu disebut pelanggaran batas wewenang dan

akibatnya pemanggilan dinyatakan tidak sah.

9. Cara pemanggilan terhadap orang yang tidak diketahui alamatnya :

Menurut ketentuan Pasal 390 (3) HIR/ 718 (3) R.Bg :

Tentang orang-orang yang tidak diketahui tempat diam atau tinggalnya

dan orang-orang yang tidak dikenal, maka surat juru sita itu disampaikan kepada

bupati, yang dalam daerahnya terletak tempat tinggal penggugat dan dalam

perkara pidana, yang dalam daerahnya hakim yang berhak berkedudukan bupati

Page 13: sekitar kejurusitaan - pta-bengkulu.go.id kejurusitaan.pdf · yang dingkat atas usul ketua pengadilan agama. Juru sita dan juru sita pengganti termasuk pejabat fungsional di pengadilan

13

itu memaklumkan surat juru sita itu dengan menempelkannya pada pintu umum

kamar persidangan dari hakim yang berhak itu.

Dalam perkara perceraian, pemanggilan terhadap tergugat yang tidak

diketahui alamatnya telah diatur secara khusus oleh Peraturan Pemerintah Nomor

9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974

Tentang Perkawinan Pasal 27 sebagai berikut:

a. Panggilan dilakukan dengan cara menempelkan gugatan pada papan

pengumuman di pengadilan dan mengumumkannya melalui satu atau

beberapa surat kabar atau media massa lain yang ditetapkan oleh pengadilan.

b. Pengumuman melalui surat kabar atau surat-surat kabar atau mass media,

tersebut ayat (1) dilakukan sebanyak dua kali dengan tenggang waktu satu

bulan antara pengumuman pertama dan kedua.

c. Tenggang waktu antara panggilan terakhir sebagai dimaksud ayat 2 dengan

persidangan ditetapkan sekurang-kurangnya 3 bulan.

Dalam praktek di pengadilan agama :

Panggilan dan gugatan ditempelkan pada papan pengumuman di

pengadilan agama, dan bersamaan itu melalui surat kabar atau mass media lainnya

dua kali dengan tenggang waktu satu bulan antara pengumuman pertama dengan

pengumuman kedua, sedang pelaksanaan untuk sidang pertamanya setidak-

tidaknya 3 bulan dari pemanggilan kedua. Contoh : Penggugat mengajukan

gugatan tanggal 2 Januari 2013, kemudian ketua pengadilan agama menetapkan

Page 14: sekitar kejurusitaan - pta-bengkulu.go.id kejurusitaan.pdf · yang dingkat atas usul ketua pengadilan agama. Juru sita dan juru sita pengganti termasuk pejabat fungsional di pengadilan

14

PMH tanggal 3 Januari 2013, selanjutnya Ketua Majelis menentukan PHS tanggal

5 Januari 2013. Sidang pertama baru akan dilaksanakan setidak-tidaknya tanggal

12 Mei 2013 jadi dengan asumsi juru sita menempelkan panggilan melalui papan

pengumuman pada tanggal 8 Januari 2013 kemudian panggilan kedua pada tanggal

9 Januari 2013, sehingga dapat memenuhi maksud pasal tersebut yakni :

a. Pemanggilan sebanyak dua kali

b. Tenggang waktu panggilan pertama dengan panggilan kedua satu bulan.

c. Sidang pertama jarak pemanggilan kedua dengan waktu sidang lebih dari tiga

bulan.

Bagaimana jika pada sidang pertama tergugat tidak hadir? Hakim dapat

memutus perkaranya dengan verstek sesuai pasal 125 HIR/ 149 R.Bg. Atau

memanggil sekali lagi untuk memberi kesempatan tergugat, hal ini sesuai pasal

126 HIR/ 150 R.Bg.

Bagaimana cara pemanggilan yang kedua yang disebabkan tergugat pada

sidang pertama itu tidak hadir? Pemanggilan menggunakan cara-cara yang umum

artinya tidak dengan cara yang khusus. Jadi juru sita memanggilnya dengan cara

sesuai ketentuan pasal 390 (3) HIR/ 718 (3) R.Bg. Juru sita menyampaikan surat

panggilan kepada bupati/walikota yang di daerahnya terletak tempat tinggal

penggugat, selanjutnya surat juru sita itu ditempelkannya pada papan pintu umum

kamar persidangan.

Page 15: sekitar kejurusitaan - pta-bengkulu.go.id kejurusitaan.pdf · yang dingkat atas usul ketua pengadilan agama. Juru sita dan juru sita pengganti termasuk pejabat fungsional di pengadilan

15

10. Pemanggilan dalam perkara perceraian, tergugat yang beralamat di luar negeri :

Pemanggilan terhadap tergugat diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor

9 Tahun 1975 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun

1974 Tentang Perkawinan sebagai berikut :

a. Pasal 20 ayat (3)

Dalam hal tergugat bertempat kediaman di luar negeri, gugatan perceraian

diajukan kepada pengadilan ditempat kediaman penggugat, ketua pengadilan

menyampaikan permohonan tersebut kepada tergugat melalui perwakilan

republik Indonesia setempat.

b. Pasal 28

Apabila tergugat berada dalam keadaaan sebagaimana dimaksud dalam pasal

20 ayat (3), panggilan disampaikan melalui perwakilam republik Indonesia

setempat.

c. Pasal 29 ayat (3)

Apabila tergugat dalam keadaan seperti tersebut dalam pasal 20 ayat (3),

sidang pemeriksaan gugatan perceraian ditetapkan sekurang-kurangnya

6 (enam) bulan terhitung sejak dimasukkannya gugatan perceraian pada

kepaniteraan pengadilan.

Bagaimana seandainya gugatan penggugat didaftarkan di pengadilan

agama pada tanggal 2 Januari 2013?

Apabila gugatan didaftar pada tanggal 2 Januari 2013, PMH tanggal

3 Januari 2013 dan PHS tanggal 4 Januari 2013 selanjutnya surat panggilan

Page 16: sekitar kejurusitaan - pta-bengkulu.go.id kejurusitaan.pdf · yang dingkat atas usul ketua pengadilan agama. Juru sita dan juru sita pengganti termasuk pejabat fungsional di pengadilan

16

dikirim oleh juru sita pada tanggal 5 Januari 2013, maka untuk hari sidangnya

sekurang-kurangnya pada tanggal 6 Juli 2013.

11. Pemanggilan dalam perkara isbath nikah :

Setelah ketua pengadilan agama menetapkan majelis hakim (PMH),

selanjutnya ketua majelis hakim memerintahkan kepada juru sita atau juru sita

pengganti agar mengumumkan permohonan isbath nikah dengan cara

menempelkan permohonan tersebut pada papan pengumuman di kantor pengadilan

agama tersebut. Setelah 10 hari sejak tanggal pengumuman tersebut ditempelkan,

maka paling lambat 3 hari sejak hari pengumuman berakhir, maka ketua majelis

hakim menetapkan hari sidang. Selanjutnya berdasarkan PHS dari ketua majelis

hakim, juru sita atau juru sita pengganti yang ditunjuk segera memanggil para

pihak dalam perkara isbath nikah dimaksud (lihat Buku II halaman 150 point 12).

Untuk mudah dipahami sebagai contoh sebagai berikut :

- Permohonan isbath nikah diajukan pada tanggal 2 Januari 2013

- Ketua pengadilan agama menetapkan majelis hakim (PMH) pada tanggal

3 Januari 2013

- Ketua majelis hakim memerintahkan juru sita atau juru sita pengganti untuk

menempelkan permohonan isbath nikah pada tanggal 4 Januari 2013

- Juru sita atau juru sita pengganti menempelkan permohonan isbath nikah

tersebut pada tanggal 5 Januari 2013

- Berarti terakhirnya pengumuman (10 hari) jatuh pada tanggal 16 Januari 2013

- Kemudian ketua majelis hakim selambat-lambatnya tanggal 20 Januari 2013

menetapkan hari sidang (PHS) yang intinya memerintahkan juru sita atau juru

Page 17: sekitar kejurusitaan - pta-bengkulu.go.id kejurusitaan.pdf · yang dingkat atas usul ketua pengadilan agama. Juru sita dan juru sita pengganti termasuk pejabat fungsional di pengadilan

17

sita pengganti memanggil para pihak untuk menghadiri sidang pertama di

pengadilan agama (panggilan sesuai hukum acara).

Sebagai contoh sebagai berikut :

- Ketua majelis menetapkan hari sidang (PHS) pada tanggal 20 Januari

2013 agar juru sita atau juru sita pengganti memangguil para pihak untuk

sidang pada tanggal 29 Januari 2013

- Juru sita atau juru sita pengganti menyampaikan relaas panggilan

sekurang-kurangnya tanggal 25 Januari 2013. Ingat bahwa tanggal

diserahkan relaas dan tanggal dilaksanakan sidang tidak dihitung dalam

pengertian panggilan sekurang-kurangnya 3 hari dari hari persidangan

12. Cara pemanggilan terhadap seseorang yang ternyata orang tersebut telah

meninggal dunia:

Menurut ketentuan Pasal 390 (2) HIR/ 718 (2) R.Bg :

Jika orang itu sudah meninggal dunia maka surat juru sita itu disampaikan

pada ahli warisnya, jika ahli warisnya tidak dikenal maka disampaikan kepada

kepala desa ditempat yang terakhir dari orang yang meninggal dunia itu di

Indonesia, mereka berlaku menurut aturan yang disebut pada ayat di atas ini. Jika

orang yang meninggal dunia itu masuk golongan orang asing, maka surat juru sita

itu diberitahukan dengan surat tercatat pada balai harta peninggalan, terhadap isi

pasal tersebut, apa kepentingan hukumnya terhadap orang yang telah meninggal

dunia masih tetap dipanggil keluarga (ahli warisnya) ?

Page 18: sekitar kejurusitaan - pta-bengkulu.go.id kejurusitaan.pdf · yang dingkat atas usul ketua pengadilan agama. Juru sita dan juru sita pengganti termasuk pejabat fungsional di pengadilan

18

Ini dapat dijawab sebagai berikut:

a. Dalam perkara perceraian :

Seorang penggugat/pemohon atau tergugat/termohon ingin bercerai

di pengadilan, tiba-tiba sebelum diputuskan/diselesaikan oleh pengadilan,

salah satu dari mereka lebih dahulu meninggal dunia, maka dalam hal yang

demikian ini perkaranya gugur dengan alasan salah satu pihak meninggal

dunia. Lihat pasal 25 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal

137 Kompilasi Hukum Islam, sehingga akibat hukumnya terhadap yang

demikian ini dianggap cerai mati.

b. Dalam perkara gugatan waris :

Apabila salah satu ahli waris yang masih dalam proses penyelesaian

hukum di pengadilan tiba-tiba ia meninggal dunia, maka hal tersebut tidak

menghilangkan/ tidak menggugurkan hak mereka untuk mendapatkan bagian

warisan dan bagiannya akan beralih kepada keturunannya, oleh karena itu

surat panggilan dari juru sita tersebut perlu disampaikan kepada ahli warisnya.

Bagaimana apabila penggugat meninggal dunia, sedangkan masih

dalam proses penyelesaian hukum di pengadilan ?

Apabila penggugat meninggal dunia, maka ahli waris boleh langsung

menggantikan kedudukan penggugat, baik tingkat pertama, banding atau

kasasi (hasil Rakernas Mahkamah Agung RI Tahun 2009).

Page 19: sekitar kejurusitaan - pta-bengkulu.go.id kejurusitaan.pdf · yang dingkat atas usul ketua pengadilan agama. Juru sita dan juru sita pengganti termasuk pejabat fungsional di pengadilan

19

13. Tenggang waktu pemanggilan :

a. Menurut ketentuan Pasal 122 HIR/ 146 R.Bg :

Pada waktu menentukan hari persidangan ketua hendaklah

mempertimbangkan jarak antara tempat tinggal atau sebenarnya berdiam para

pihak dengan tempat pengadilan bersidang, tenggang waktu antara memanggil

kedua belah pihak dengan hari kerja, kecuali dalam hal yang sangat mendesak

perkara itu harus segera diperiksa, hal itu harus disebut dalam surat perintah.

b. Menurut ketentuan Pasal 391 HIR/ 719 R.Bg :

Waktu pemanggilan itu tidak dihitung, demikian pula hari sidang dan

hari libur. Mencermati isi pasal 122 HIR, agar panggilan yang disampaikan

oleh juru sita kepada para pihak yang dipanggil dapat dipenuhi dengan baik

oleh para pihak dan dapat menghadiri di persidangan.

Pertama harus mempertimbangkan dari jarak tempat kediaman para

pihak dengan letak kedudukan pengadilan yang diselenggarakan sidang sebab

masih banyak di daerah-daerah terpencil masih sangat sulit transportasi, ada

yang sama sekali tidak terjangkau pelayaran kapal fery, sekalipun tenggang

waktu lebih 3 hari kerja belum tentu panggilan tersebut dianggap patut. Oleh

karena itu, kepatutan itu ada pada pertimbangan hakim.

Kedua, memberi kesempatan kepada tergugat untuk menyiapkan

jawaban terhadap apa yang digugatkannya, maka perlunya panggilan terhadap

tergugat untuk menghadiri sidang pertama itu dilampirkan salinan gugatan.

Page 20: sekitar kejurusitaan - pta-bengkulu.go.id kejurusitaan.pdf · yang dingkat atas usul ketua pengadilan agama. Juru sita dan juru sita pengganti termasuk pejabat fungsional di pengadilan

20

Ketiga, ketua sidang dalam menentukan penetapan hari sidang harus

mempertimbangkan kondisional tempat tinggal para pihak yang

sesungguhnya, begitu pula bagi juru sita harus melaporkan kepada ketua

sidang terhadap keadaan atau kesulitan dalam pemanggilan.

Keempat, jika panggilan diterima melalui kepala desa/lurah ketua,

sidang mesti lebih bijaksana. Ketika tergugat pada sidang yang pertama tidak

dapat hadir dan sebaiknya dipanggil sekali lagi. Tenggang waktu menurut

pasal 391 HIR/ 719 R.Bg, waktu kapan dilaksanakan pemanggilan tidak

dihitung demikian pula hari sidang dan hari libur.

Sebagai contoh :

1) Juru sita menyampaikan panggilan kepada para pihak pada hari senin

tanggal 1 Januari 2013 untuk sidang pada hari kamis tanggal 4 Januari

2013 yang demikian dianggap tenggang waktu panggilan kurang dari 3

hari kerja, sebab hari senin dan kamis tidak dihitung yang dihitung hari

selasa dan rabu. Jadi tenggang waktu baru 2 hari kerja.

2) Juru sita menyampaikan panggilan kepada para pihak pada hari rabu

tanggal 3 Januari 2013 untuk sidang tanggal 8 Januari 2013 sedangkan

hari sabtu tanggal 6 Januari 2013 adalah hari libur yang demikian juga

dianggap tenggang waktu panggilan kurang dari 3 hari kerja. Sebab hari

rabu, tanggal 3 Januari 2013 hari disampaikannya panggilan belum

dihitung juga hari sabtu tanggal 6 Januari 2013 dan minggu tanggal

Page 21: sekitar kejurusitaan - pta-bengkulu.go.id kejurusitaan.pdf · yang dingkat atas usul ketua pengadilan agama. Juru sita dan juru sita pengganti termasuk pejabat fungsional di pengadilan

21

7 Januari 2013, karena hari libur belum dihitung, demikian juga hari

senin tanggal 8 Januari 2013 tidak dihitung, jadi yang dihitung mulai

hari kamis dan jum’at. Jadi tenggang waktu baru 2 hari kerja.

Bagaimana menentukan tenggang waktu panggilan yang benar jika

pemanggilan dilaksanakan hari senin tanggal 1 Januari 2013 setidaknya

sidang dilaksanakan hari jum’at tanggal 5 Januari 2013, kemudian jika

panggilan dilaksanakan pada hari rabu tanggal 3 Januari 2013

sedangkan hari sabtu tanggal 6 Januari 2013 dan hari minggu tanggal

7 Januari 2103 hari libur, setidaknya sidang dilaksanakan pada hari

selasa tanggal 9 Januari 2013.

14. Sahnya surat panggilan :

a. Surat panggilan dianggap sah apabila surat panggilan tersebut telah

ditandatangani oleh juru sita yang berwenang.

Apakah surat panggilan (relaas) yang hanya ditandatangani oleh juru

sita tanpa ditandatangani oleh yang dipanggil dianggap sah? Pada dasarnya

surat panggilan yang demikian ini telah sah karena telah dibuat dan

ditandatangani oleh pajabat yang berwenang. Akan tetapi lebih baik lagi jika

orang yang dipanggil juga ikut menandatangani surat panggilan hal tersebut

sebagai bukti bahwa juru sita benar-benar telah menyampaikan surat

panggilan tersebut di tempat kediaman yang dipanggil.

Bagaimana dengan surat panggilan yang hanya ditandatangani oleh

juru sita tetapi tidak di stempel, apakah surat panggilan tersebut sah?

Page 22: sekitar kejurusitaan - pta-bengkulu.go.id kejurusitaan.pdf · yang dingkat atas usul ketua pengadilan agama. Juru sita dan juru sita pengganti termasuk pejabat fungsional di pengadilan

22

Surat panggilan tersebut tetap sah walaupun tidak di stempel karena

tanda tangan juru sita tersebut telah dianggap cukup karena dia seorang

pejabat yang melakukan pekerjaannya telah disumpah. Namun demikian

apabila surat panggilan (relaas) tersebut dibubuhi stempel itu lebih baik.

b. Surat panggilan tersebut berisi keterangan yang ditulis tangan oleh juru sita

yang menerangkan bahwa panggilan tersebut disampaikan di tempat kediaman

yang dipanggil atau melalui kepala desa/lurah.

15. Panggilan dianggap patut :

a. Panggilan dilakukan oleh juru sita yang berwenang ditempat tinggal yang

dipanggil dengan cara sesuai tata cara yang ditentukan undang-undang.

b. Panggilan dilakukan dalam tempo tidak kurang dari 3 hari kerja dengan hari

dilaksanakan persidangan.

Kesimpulan bahwa panggilan dianggap sah dan patut sebagai berikut :

1) Surat panggilan dilakukan yang ditandatangani oleh juru sita yang berwenang.

2) Surat panggilan berisi ketetapan yang ditulis tangan oleh juru sita

menerangkan panggilan disampaikan ditempat kediaman yang dipanggil atau

melalui kepala desa/lurah.

3) Panggilan dilakukan dalam tenggang waktu 3 hari kerja dengan hari

dilaksanakan persidangan.

Page 23: sekitar kejurusitaan - pta-bengkulu.go.id kejurusitaan.pdf · yang dingkat atas usul ketua pengadilan agama. Juru sita dan juru sita pengganti termasuk pejabat fungsional di pengadilan

23

16. Tugas Penyampaian Pengumuman

Misalnya juru sita telah melaksanakan penyitaan maka terhadap harta

yang telah disita harus diumumkan agar diketahui oleh orang lain, atau akan

dilaksanakan pelelangan terhadap obyek sengketa maka juru sita harus

menyampaikan pengumuman, penempelan selebaran tentang akan

dilaksanakannya lelang, disamping itu tentu harus ada pengumuman melalui media

masa.

17. Tugas Penyampaian Teguran-Teguran

Terhadap para pihak yang telah mengadakan perikatan, misalnya dalam

perbankkan syari’ah, salah satu pihak tidak memenuhi prestasi yang telah

disepakati (Wanprestasi) kemudian diajukan gugatan ke Pengadilan Agama maka

terlebih dahulu Pengadilan Agama melalui Juru sita menyampaikan teguran

(Somasi) agar pihak wanprestasi memenuhi prestasinya.