sekilas perkembangan kamera dari massa-ke...
TRANSCRIPT
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Sekilas Perkembangan Kamera Dari Massa-Ke Massa
Rahmah Diana
Abstrak
Di zaman yang serba digital seperti saat ini, dunia fotografi sudah banyak mengalami
kemudahan. Kamera-kamera berbasis digital sudah menjadi hal yang lumrah. Dengan
sekian banyak kemudahan yang ditawarkan oleh kamera digital, kini hampir semua
orang bisa mengoperasikan kamera dan menghasilkan gambar yang baik. Namun siapa
sangka, kamera yangkini sudah semakin demikian canggih ternyata memiliki sejarah
yang sangat panjang. Berikut sejarah sekias perkembangan kamera dari massa ke massa.
Kata kunci: kamera,perkembangan,dunia digital.
Pendahuluan
Kita hidup dimana perkembangan teknologi sudah sangat pesat, dimana-mana semua
orang sudah bisa menikmati manisnya teknologi. Tidak terlepas dengan berkembangnya
kamera dari masa kemasa. Membuat mudah kita semua dalam mengabadikan suatu
momen. Mudahnya menggunakan kamera, membuat semua kalangan bisa
mengoperasikannya. Sebelum kita membahas perkembangan kamera secara lengkap,
ada baiknya kita tahu dulu apa itu kamera? Kamera digital merupakan alat untuk
membuat atau menangkap suatu objek, lalu dibiaskan melalui suatu lensa di sensor
CCD kemudian hasil tersebut direkam dalam format digital ke dalam media simpan.
Itulah pengertian singkat dari kamera. Balik lagi ke topic, kamera yang sangat-sangat
canggih sekarang ini. Tidak terlepas akan sejarah yang cukup panjang. Berikut adalah
sejarah lengkap perkembangan kamera digital dari masa ke masa. Sejarah kamera
mencatat bahwa kamera pertama didunia adalah kamera obsurca, dalam bahsaa latin,
obsurca merupakan arti dari ruang gelap. Kamera ini berbentuk seperti sebuah kotak
dengan ruang gelap atau kedap cahaya didalamnya. Kamera obsurca dapat
memantulkan cahaya melalui dua buah lensa konveks yang kemudian menepatkan
gambar pada film/ kertas focus pada lensa kamera. Sedangkan Camera digital adalah
teknologi yang terkait langsung dan berkembang dari teknologi yang sama seperti
ketika berfungsi untuk merekam gambar pada televisi. Pada tahun 1951, untuk pertama
kalinya video tape recorder (VTR) mengambil gambar dari kamera televisi, kemudian
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
mengkonversi informasi tersebut menjadi suatu impuls listrik (digital) dan menyimpan
informasi tersebut ke dalam tape magnetis.
Pembahasan
Kamera merupakan alat yang berfungsi dan mampu untuk menangkap dan
mengabadikan gambar/image. Kamera pertama kali disebut sebagai camera obscura,
yang berasal dari bahasa latin yang berarti ruang gelap. Camera obscura merupakan
sebuah alat yang terdiri dari ruang gelap atau kotak, yang dapat memantulkan cahaya
melalui penggunaan dua buah lensa konveks, kemudian menempatkan gambar objek
eksternal tersebut pada sebuah kertas/film, film tersebut diletakkan pada pusat fokus
dari lensa tersebut. Camera obscura yang pertama kalinya ditemukan oleh seorang
ilmuwan Muslim yang bernama Alhazen, hal tersebut terdapat seperti yang dijelaskan
pada bukunya yang berjudul Books of Optics (1015-1021).
Gambar 1. Camera obsurca portable
Kamera Obscura adalah awal dari kecanggihan masa kini dalam dunia fotografi yang
ditemukan oleh seorang muslim bernama Al-Haitam atau sering disebut Alhazen.
Peradaban dunia telah banyak berubah melalui kamera. Karena kamera adalah
penemuan penting yang mampu mengubah dunia. Lewat jepretan kamera kita semua
dapat mengabadikan momen-monem indah di dunia, hal-hal penting maupun tidak
penting di dunia dan yang kita alami.
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Gambar 2. Al-Haitam penemu kamera Obsurca
Tak banyak yang tahu akan seorang penemu muslim Al-Haitam ini, dikarenakan
teknologi saat ini dikuasai oleh orang barat, sehingga menyangka bahwa kamrea awal
ditemukan oleh orang barat, padahal bukan. Kamera terus berlanjut, Jacques Daguerre
merupakan salah satu dari orang-orang yang berperan dalam perkembangan teknologi
kamera, dan sekaligus memberikan jasa pada perkembangan dunia fotogarfi kita.
Daguerre dilahirkan tahun 1787 di kota Cormeilles di Perancis Utara. Pada waktu muda,
Jacques Daguerre adalah seorang seniman. Pada umur 30-an Daguerre merancang
diograma, yang dimaksud dengan diograma adalah barisan lukisan pemandangan yang
mempesona bagusnya, dipertunjukkan dengan bantuan efek cahaya. SementaraDaguerre
mengerjakan pekerjaannya tersebut, Daguerre menjadi tertarik dengan pengembangan
suatu mekanisme untuk secara otomatis melukiskan kembali pemandangan yang ada di
dunia tanpa menggunakan kuas atau cat, yaitu tidak lain adalah KAMERA. Di tahun
1827 Daguerre bertemu dengan Joseph Nicephore Niepce yang juga sedang mencoba
menciptakan kamera. Dua tahun kemudian mereka bekerjasama. Namun di tahun 1833
Niepce meninggal, akan tetapi Daguerre tetap melanjutkan percobaannya. Menjelang
tahun 1837 ia berhasil mengembangkan sebuah sistem praktis fotografi yang disebutnya
daguerreotype. Tahun 1839 Daguerre memberitahu publik secara terbuka tanpa
mempatenkannya. Sebagai imbalan, pemerintah Perancis menghadiahkan pensiun
seumur hidup kepada Daguerre maupun anak Niepce. Pengumuman penemuan
Daguerre menimbulkan kegemparan penduduk pada saat itu dan ia menjadi seorang
pahlawan yang ditaburi berbagai macam penghormatan serta penghargaan, sementara
metode daguerreotype dengan cepat berkembang dan banyak digunakan oleh khalayak.
Daguerre sendiri segera pensiun. Dia meninggal tahun 1851 di kota asalnya dekat Paris.
Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan teknologi kamera semakin
hari berkembang semakin pesat. Fungsi dan kebutuhan penggunaanya pun semakin luas
dirasakan oleh berbagai pihak. Kamera tidak hanya digunakan sekedar untuk
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
menangkap objek yang berfungsi sebagai kenang-kenangan semata, tetapi juga
digunakan untuk menangkap objek yang sedang bergerak. Sebut saja perkembangannya
kemudian seperti kamera video, kamera mikro, kamera sensor dan lain sebagainya.
Perkembangannya pun telah meliputi berbagai bidang, seperti pada bidang
sinematografi, pendidikan, kedokteran, dan bahkan sampai pada bidang sistem
pertahanan dan keamanan pun tidak terlepas dari penggunaan teknologi kamera ini.
1. Sejarah Kamera Digital
Fotografi digital merupakan salah satu inovasi terbaik dalam dunia fotografi.
Kehadirannya telah mengubah paradigma masyarakat yang menganggap bahwa
fotografi adalah suatu bidang yang mahal dan sulit untuk dikuasai. Fotografi digital
benar-benar bisa memberikan kepraktisan dan kemudahan bagi setiap orang untuk
membuat sebuah foto yang baik. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, dan
beragam fitur untuk membuat foto yang bagus, muncul sebuah ungkapan bahwa setiap
orang bisa menjadi fotografer profesional.
Bila ditelusuri dari sejarahnya, maka kita akan kembali ke tahun 1960-an. Di mana
dunia sedang mengalami revolusi besar-besaran di bidang teknologi digital dan
elektronik. Eugene F. Lally, seorang teknisi dari Jet Propulsion Laboratory NASA
adalah orang pertama yang mencetuskan ide untuk mendigitalisasi sebuah foto. Saat itu
tujuannya adalah untuk mempermudah pengiriman foto secara langsung dari misi-misi
luar angkasa Amerika Serikat. Pada tahun 1970an, dunia jurnalistik turut mempengaruhi
kemunculan kamera digital. Saat itu, terdapat sebuah tuntutan untuk menghadirkan foto
dari suatu peristiwa yang terjadi, secepat mungkin. Maka digunakanlah media pemindai
foto (scanner). Sebuah foto dipindai menjadi data elektronik, kemudian dikirimkan
melalui jalur telepon. Akan tetapi, cara ini juga masih dianggap merepotkan, karena
terjadi penurunan kualitas gambar yang cukup signifikan dan proses pengiriman foto
pun masih memerlukan waktu yang relatif lama. Untuk menjawab persoalan ini,
diperlukan suatu kamera yang bisa secara langsung menciptakan foto yang berupa data
elektronik. barulah pada bulan Desember tahun 1975, seorang teknisi dari perusahaan
Kodak yang bernama Steven Sasson, menjadi orang pertama yang menemukan Kamera
Digital. Kamera yang dibuatnya, menggunakan sensor CCD sebagai media penerimaan
gambar dan hanya mampu menghasilkan foto hitam putih dengan resolusi sebesar 0,01
megapixel (320 x 240 pixel). Media penyimpanannya adalah sebuah kaset tape,
sedangkan untuk melihat hasil gambar, kamera ini harus disambungkan terlebih dahulu
dengan sebuah televisi. Kamera ini mempunyai bobot seberat 3,6 kg dan membutuhkan
waktu tak kurang dari 23 detik untuk memproses satu buah foto.
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Gambar 3. Kamera Digital Pertama
Walaupun kamera digital model pertama ini masih belum praktis dan belum sepenuhnya
menjawab persoalan-persoalan yang terjadi, tapi alat ini telah menjadi awal mula dari
kemudahan dan kepraktisan teknologi fotografi digital yang kita nikmati sekarang ini.
Setelah penemuan dari kamera digital model pertama, kamera-kamera digital
selanjutnya terus bermunculan dengan perbaikan-perbaikan dari model sebelumnya,
dengan berbagai fitur serta kemampuan yang baru.
Ada bebrapa sensor yang digunakan dalam kamera digital. Namun pada
kenyataannya, hanya ada dua jenis sensor yang sering digunakan yaitu sensor
CCD(charge coupled device) dan CMOS( Complementary metal oxide semicondictor).
Sensor CCD merupakan keping silikon yang terbentuk dari ribuan(bahkan jutaan) dioda
foto sensitif yang disebutphotosite,photo element,atau pixel. Setiap pixel menangkap
satu titik objek, kemudian merangkainya dengan hasil tangkapan pixel lain hingga
menjadi gambar. Sedangkan CMOS adalah sirkuit kecil yang ditempelkan pada keping
silikon. Sirkuit ini bisa mengatasi kekurangan pada sensor CCD dalam hal ukuran
karena lebih kecil. Dari segi teknologi dan harga pun CMOS bisa memberi harapan
yang baik. Kamera bersensor CMOS memberi keuntungan-keuntungan yang tidak
didapat pada kamera bersensor CCD. Sensor CMOS bisa digabungkan dengan
rangkaiaan lain untuk keperluan tertentu sehingga harganya bisa ditekan. Bentuk
kamera pun dimungkinkan lebih kecil dan ringan. Kelebihan lainnya adalah sensor
CMOS bisa berubah dari mode pemindaiaan gambar menjadi mode pemindai gambar
bergerak. Ini menjadikan kamera digital bisa sekaligus menjadi sarana untuk merekam
video sekaligus. Sensor CMOS juga mempunyai daya tahan lebih lama daripada sensor
CCD Terlepas dari segala kelebihannya dibandingkan dengan kamera bersensor CCD,
kamera bersensor CMOS juga memiliki kekurangan. Bahkan secara keseluruhan,
kamera bersensor CCD jauh lebih baik dibandingkan dengan kamera bersensor CMOS.
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Hal ini dikarenakan kualitas gambar yang dihasilkan kamera bersensor CCD lebih baik
daripada kualitas gambar yang dihasilkan kamera bersensor CMOS. Noise yang
dihasilkan juga tidak sebanyak kamera bersensor CMOS.
1. Cara Kerja Kamera Sederhana
Sekarang kita akan belajar bagaimana cara kerja kamera secara sederhana.
Gambar 4. Cara Kerja Kamera secara Sederhana
Pertama kita analogikan melihat pensil di ujung meja tulis. Cahaya datang dan
memantul dari pensil lalu masuk ke badan kamera.
Gambar 5. Cahaya datang dan memantul dari pensil lalu masuk ke badan kamera
a. Cahaya yang masuk ke kamera lalu mengenai lensa optic ( lensa convex / lensa
cembung ). Lensa ini yang akan memfokuskan cahaya yang diterima berupa
bayangan terbalik kesuatu tempat yang disebut film.
b. Proses kimia terjadi pada saat film terkena cahaya dan membentuk sebuah pola
gambar. Hanya bagian film yang terkena cahaya yang akan terbakar dan hangus,
sedangkan bagian yang lainnya tetap. Dahulu film dibuat dari lempengan kaca
yang bercampur bahan kimia yang langsung merekam cahaya. Perak dan kapur
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
adalah campuran pertama kali yang digunakan untuk membuat lempengan
tersebut. Tapi sekarang, film dibuat dari bahan plastik dan dilapisi emulsi garam
perak halida supaya peka menangkap cahaya. Film yang digunakan untuk foto
hitam putih menggunakan satu lapis senyawa garam perak halida. Sedangkan
penggunaan foto berwarna menggunakan minimal 3 lapis.
Gambar 7. Analogi Reaksi Kimia
c. Hasil dari penangkapan film adalah sebuah klise / negatif yaitu lembaran hitam.
Kemudian film dicetak pada kertas foto. Karena cahaya dapat merusak hasil film
yang rentan terbakar sehingga proses pencetakan atau pencucian dilakukan pada
ruang gelap. Berikut adalah contoh klise yang saat ini sudah hampir tidak
dipakai lagi.
Gambar 8. Contoh klise
1.2 Cara Kerja Kamera Digital
Kamera digital adalah piranti yang secara elektronik menangkap gambar dan
menyimpannya dalam memori digital, tidak lagi membutuhkan bantuan film untuk
media hasil jepret. Cara kerja kamera digital terjadi saat kita menekan tombol shutter.
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
a. Kita memotret gambar pohon dengan kamera digital. Cahaya gambar datang
dari pohon ke kamera dan mengenai lensa kamera. Tugas lensa adalah
meletakkan bayangan gambar ke arah sensor CCD.
b. CCD ( Charge Coupled Device ) atau dikenal sebagai sensor CCD ialah
sebuah alat yang berfungsi menangkap gambar seukuran kuku atau anggap
saja sebesar micro sd card ponsel selular. CCD mempunyai banyak titik
sensor / grid yang sangat sensitif terhadap cahaya. Gambar yang dihasilkan
akan semakin tinggi resolusinya dan semakin halus jika mempunyai banyak
titik sensor. Semakin besar jumlah titik sensor berbanding lurus dengan
jumlah pixel yang dihasilkan. Sebuah CCD dapat memiliki jutaan sensor di
dalamnya. Tiap kecerahan warna RGB ( Red Green Blue ) akan disimpan
dalam satu titik sensor. Jadi tugas CCD adalah menangkap sinyal analog /
gambar lalu mengubahnya menjadi sinyal listrik
.
Gambar 9. Charge Coupled Device
c. Proses kompresi format gambar ( contoh : RAW / JPEG ) dilakukan pada
bagian pemrosesan gambar yang mengubah sinyal listrik menjadi sinyal
digital dengan konverter ADC ( Analog/Digital Converters )
d. Setelah gambar diubah menjadi sinyal digital, maka akan diproses oleh chip
processors komputer yang dimiliki setiap kamera. Fitur tambahan yang
diberikan chip berupa software ( firmware ) yang memiliki kemampuan
berbeda-beda tergantung dari produsen kamera digital ( contoh : Casio /
Kodak / Canon / Pentax / Olympus ) tersebut. Software pada kamera juga
menentukan hasil akhir gambar yang dihasilkan. Beberapa fitur yang ada
misalnya sephia, black & white, backlight, white balance, face recognation,
anti shake, super steady shot, vibration reduction, dll.
e. Proses terakhir cara kerja kamera digitaladalah mengirim data digital
tersebut untuk disimpan pada memory card. SD atau CF adalah salah satu
contoh memory card pada kamera digital.
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Cara kerja kamera mudah untuk dimengerti, dan hampir semua teknologi kamera saat
ini berawal dari kamera sederhana / konvensional. Saat ini, untuk mencetak sebuah
gambar pada kertas foto tidak menggunakan kertas film lagi. Banyak orang beralih ke
kamera digital. Kamera modern menggunakan proses elektronik dan menyimpan
hasilnya pada sebuah kartu / memory card. Hasil foto bisa dilihat secara langsung secara
digital.
2. PERKEMBANGAN KAMERA DARI MASA KE MASA
Kegiatan yang berkaitan dengan memotret diyakini sudah ada sejak dahulu kala, bahkan
sejak istilah photography itu sendiri ada. Memotret diyakini sudah ada sejak abad ke 13,
namun ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa kegiatan ini sudah ada jauh
sebelum abad ke 13. Ketika itu manusia akan melihat sesuatu dari bilik
bangunansebesar rumah gelap yang diberi lubang sebesar lubang jarumyang disebut
pinhole. Bangunan gelap tersebut disebut camera obscura, dari bahasa latin camera
yang artinya kamar, sedangkan obscura berarti gelap(Audy Mirza Alwi,2004:18).
Pada abad ke 15, terdapat perkembangan dari bentuk kamera tersebut. Kamera
yang sebelumnya membutuhkan ruangan besar, sekarang menjadi diperkecil seukuran
telivisi atau radio. Dengan perubahan bentuk ini, kamera tersebut dianggap sudah
modern pada masanya karena memudahkan manusia membawanya. Fungsi dari adanya
kamera ini adalah untuk melihat proyeksi bagi seniman yang akan melukis. Seniman
pada masa itu yang memanfaatkan teknologi ini adalah pelukis ternama sekelas
Leonarno da Vinci. Setelah bentuk camera obscura dipekecil dan mudah dibawa
kemana-mana, ada dua orang peneliti dari Inggris dan Prancis yang ingin meneliti lebih
lanjut mengenai kamera itu. Adalah Louis Dagguerre dan William Henry Fox Talbot
yang melakukan penelitian tersebut. Penelitian yang dilakukan ditujukan untuk
mengetahui apakah proyeksi yang dihasilkan bisa direkam melalui plat/kertas yang
diberi senyawa kimia yang diletakan di atasnya. Penelitian Dagguerre diperoleh hasil
yang kira-kira sama dengan teknik cetak positif sekarang ini. Hasil penelitiannya ini
disebut daguerreotype.Sementara dari penelitian Talbot diperoleh bahwa hasil akhir
kira-kira sama dengan hasil cetak negatif pada masa sekarang ini. Dari polemik yang
timbul dari dua peneliti inilah akhirnya lahir istilah photograpy. Istilah ini dikemukakan
pertama kali oleh ilmuwan asal Inggris lainnya, yaitu Sir John Herschell pada tahun
1839. Arti dari photography sendiri adalah melukis/ menulis dengan cahaya. Kata ini
diambil dari bahasa Yunani yaitu photos yang artinya cahaya dan graphos yang artinya
menulis/melukis. Terdapat perkembangan dari berbagai jenis kamera sejak masa
ditemukannya kamera pertama. Setiap perkembangan itu selalu diiringi perubahan baik
dari segi bentuk, fungsi dan teknologi. Berikut adalah perkembangan jenis kamera dari
masa ke masa :
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
2.1 Daguerreotypes dan Calotypes.
Louis Daguerre dan Joseph Nicéphore Niépce menemukan metode fotografi praktis
pertama, yang bernama Daguerreotype, pada 1836. Daguerre dilapisi pelat tembaga
dengan perak, kemudian tambahkan dengan uap yodium untuk membuatnya sensitif
terhadap cahaya. Gambar itu dihasilkan oleh uap merkuri dan dengan larutan kuat
garam biasa (natrium klorida). Henry Fox Talbot menyempurnakan proses yang
berbeda, calotype, pada 1840. Kedua kamera yang digunakan sedikit berbeda dari
model yang Zahn, dengan piring peka atau selembar kertas ditempatkan di depan layar
monitor untuk merekam gambar. Berfokus pada umumnya melalui kotak geser.
2.2 Dry Plates.
Pelat kering collodion telah ada sejak 1855, berkat karya Désiré van Monckhoven,
hingga sampai ada penemuan baru dari pelat kering gelatin pada tahun 1871 oleh
Richard Leach Maddox dengan kecepatan dan kualitas lebih baik. Juga, untuk pertama
kalinya, kamera bisa dibuat cukup kecil untuk dipegang tangan, atau bahkan
tersembunyi. Ada proliferasi dari berbagai desain, dari refleks tunggal dan lensa ganda
untuk kamera besar dan kamera genggam.
2.3 Kodak dan Lahirnya Film.
Penggunaan film fotografi dipelopori oleh George Eastman, dimulai dari kertas film
manufaktur pada 1885 sebelum beralih ke seluloid pada tahun 1889. Kamera
pertamanya, yang ia disebut “Kodak,” pertama kali ditawarkan untuk dijual pada tahun
1888. Itu adalah kotak kamera yang sangat sederhana dengan lensa fixed-focus dan
kecepatan rana tunggal, dengan harga yang relatif rendah. Pada tahun 1900, Eastman
mengambil pasar massal fotografi satu langkah lebih jauh dengan Brownie, kotak
kamera sederhana dan sangat murah yang memperkenalkan konsep snapshot.
2.4 Compact Camera dan Canon.
Oskar Barnack, yang bertanggung jawab atas penelitian dan pengembangan di Leitz,
memutuskan untuk menyelidiki dengan menggunakan 35 mm film cine untuk kamera
dalam percobaannya untuk membangun sebuah kamera kompak yang mampu membuat
pembesaran berkualitas tinggi. Dia membangun prototipe kamera 35 mm nya (Ur-
Leica) sekitar tahun 1913, meskipun pengembangan lebih lanjut ditunda selama
beberapa tahun akibat Perang Dunia I. Leitz diuji pasarkan antara tahun 1923 dan 1924.
Kamera tersebut memperoleh respon sangat baik dari para konsumen sehingga para
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
pesaing pun mulai bermunculan salah satunya adalah Canon yang dibuat oleh Jepang.
Pada tahun 1936 Canon 35 mm menjadi saingan berat, sebuah versi perbaikan dari
prototipe Kwanon 1933. Kamera Jepang ini mulai menjadi populer di Barat setelah
veteran Perang Korea dan tentara ditempatkan di Jepang membawanya kembali ke
Amerika Serikat dan di beberapa tempat lain.
2.5. TLRs, SLRs dan Nikon.
Kamera pertama dengan refleks praktis dibuat oleh Franke & Heidecke Rolleiflex
media dengan nama TLR tahun 1928. Meskipun secara single twin-lens reflex kamera
ini tersedia selama beberapa dekade, dengan kepopuleran yang cukup lama. Sebuah
revolusi serupa di desain SLR dimulai pada tahun 1933 dengan pengenalan Ihagee
Exakta, SLR kompak yang digunakan 127 rollfilm. Hal ini diikuti tiga tahun kemudian
oleh penemu barat pertamakali dengan SLR menggunakan film 35mm, yang Kine
Exakta. Pada tahun 1952 Asahi Optical, perusahaan yang kemudian menjadi terkenal
untuk kamera Pentax memperkenalkan SLR Jepang pertama menggunakan film 35mm,
yang disebut Asahiflex. Beberapa pembuat kamera Jepang lainnya juga memasuki pasar
SLR pada 1950-an, termasuk Canon, Yashica, dan Nikon. Nikon masuk pasaran dengan
nama Nikon F, denga kualitas hasil potret yang sanga baik dan membuatnya populer.
Seri F bersama dengan seri sebelumnya S dari kamera pengintai tersebut membuat
reputasi Nikon sebagai pembuat peralatan profesional berkualitas.
2.6 Kamera Analog.
Kamera analog mulai muncul pada tahun 1981 dari Sony Mavica (Magnetic Video
Camera). Ini adalah kamera analog, yang mencatat sinyal pixel terus menerus, sebagai
mesin rekaman video. Kamera elektronik Analog berikutnya ditahun 1986 adalah
Canon RC-701. Canon pertama kali menjadi kamera untuk memotret Olimpiade 1984,
mencetak foto Yomiuri Shinbun, dalam surat kabar Jepang. Di Amerika Serikat,
publikasi pertama yang menggunakan kamera ini untuk reportase nyata dalam USA
Today, untuk pertandingan Bisbol World Series.
Namun ternyata kamera analog kurang mendapat respon baik karena beberapa faktor
seperti biaya mahal (hingga US $ 20.000), kualitas gambar yang buruk dibandingkan
dengan film, dan kurangnya printer terjangkau berkualitas. Kamera elektronik analog
pertama dipasarkan ke konsumen mungkin Canon RC-250 Xapshot pada tahun 1988.
Sebuah kamera analog terkenal diproduksi pada tahun yang sama adalah Nikon QV-
1000C, dirancang sebagai kamera pers dan tidak ditawarkan untuk dijual kepada
pengguna umum, yang dijual hanya beberapa ratus unit. Dapat merekam dalam skala
abu-abu, dan kualitas di cetak surat kabar sama dengan kamera film. Dalam penampilan
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
itu mirip digital single-lens reflex kamera modern. Gambar yang disimpan pada disket
video.
2.7 Kamera Format Besar
Disebut kemera format besar karena ukuran dari kamera ini memang besar. Ukurannya
kira-kira setara dengan kamera pada masa Leonardo da Vinci yaitu sebesar televisi atau
radio. Kamera ini menggunakan film dalam ukuran besar dan berupa lembaran bukan
dalam bentuk gulungan. Karena ukurannya yang amat besar ini, kamera ini digunakan
hanya untuk membidik objek yang tidak banyak bergerak. Kaca pembidik terletak di
belakang kamera. Fungsinya adalah untuk melihat objek dan tempat untuk meletakan
film saat memotret. Hasil foto dari kamera format besar sangat bagus dan tajam.
Ukurannya foto yang dihasilkan bisa dibesarkan hingga seukuran papan reklame tanpa
mengurangi kualitas dan mutu gambar. Jenis kamera ini sering juga disebut view
camera. Beberapa dasawarsa pada awal fotografi, pembesaran foto sulit dilakukan dan
mahal. Hasilnya pun terkadang tidak memuaskan, hasilnya hanya gambaran yang serba
kabur. Banyak pemotret yang menggunakan kamera besar. Dan selalu saja kamera yang
lebih besar dibuat bila ada permintaan untuk membuat foto yang semakin besar. Salah
satu kamera yang amat besar adalah yang dibuat oleh C. Thurston Thompson, seorang
fotografer Inggris pada tahun 1858. Spesialisasi Thompson adalah membuat foto
reproduksi karya seni. Kamera Thompson panjangnya sekitar 3,6 meter untuk membuat
foto sebesar 91 cm persegi. Namun kamera terbesar dibuat di Amerika Serikat sekitar
tahun 1900 dan dinamakan “the Mammoth”. Kamera ini dirancang untuk para pejabat
perusahaan kereta api “Chicago and Alton Railroad Company” yang bermaksud
membuat satu foto yang sempurna dari kereta api mewah mereka yang baru. Setelah
tugas itu selesai, nasib kamera Mammoth mirip makhluk prasejarah yang namanya
digunakan. Kamera itu lenyap tak pernah dibuat lagi, korban dari kebesaran ukurannya
yang membuatnya serba kaku untuk dipindah-pindah.
2.8 Kamera Format Sedang
Kamera jenis ini merupakan perkembangan dari kamera format besar. Perubahan yang
paling menonjol jika dibandingkan dengan kamera sebelumnya adalah pada bentuknya
yang lebih kecil. Hal ini menyebabkan semakin mudahnya kamera dibawa kemana-
mana. Film yang digunakan juga berukuran lebih kecil. Selain itu film juga tidak dalam
bentuk lembaran lagi, namun sudah dalam bentuk roll atau gulungan. Tempat bidikan
juga mengalami perubahan yaitu diletakan di atas kamera. Film yang sebelunya
dijadikan satu dengan tempat bidikan tetap ditempatkan sendiri di belakang kamera.
Terdapat perubahan pula dari segi cermin refleksi. Jika kamera sebelumnya masih
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
belum ada, pada kamera jenis ini sudah ada. Proyeksi lensa tidak terbalik melainkan
terlihat apa adanya seperti mata melihat langsung.
2.9 Kamera format kecil (SLR-35mm)
Kamera ini merupakan perkembangan selanjutnya dari kamera-kamera sebelumnya.
Bentuk dari kamera ini lebih kecil dan film yang digunakan berformat film bioskop
35mm. Kamera ini dibuat dengan menggunakan sistem pencari ketajaman range finder,
yaitu menggabungkan dua proyeksi lensa dari objek yang diabadikan. Oleh karena itu
kamera ini disebut kamera range finder. Untuk memudahkan mencari ketajaman,
dibuat penta prisma di bagian atas kamera. Penta prisma sendiri adalah lima cermin
berbentuk prisma yang berfungsi merefleksikan kembali mirror ke kaca pembidik.
Kamera SLR-35mm adalah kamera yang banyak digunakan baik untuk pemotretan
dalam maupun luar studio. Pada masa sekarangpun format kamera ini masih digunakan
di beberapa kamera digital
2.10 Kamera istimewa
Melihat namanya yang memakai istilah istimewa, kamera ini memang memiliki
keistimiwaan cara kerja yang berbeda dengan kamera lainnya. Kamera ini tidak
mengunakan tombol kecepatan dan diafragma. Para fotografer tinggal mengklik tombol
kamera dan foto akan jadi. Kamera ini juga tidak mempunyai fokus karena sudah
dirancang sedemikian rupa untuk mengatur fokus di berbagai jarak. Hasilnya adalah
gambar yang tajam kecuali pada jarak kurang dari satu meter. Beberapa contoh dari
kamera jenis ini adalah kamera saku, kamera bawah air, kamera langsung jadi, kamera
kedokteran dan sebagainya.
2.11 Kamera Polaroid
Kamera jenis ini memakai lembaran polaroid yang langsung memberikan gambar positif
sehingga pemotret tidak perlu melakukan proses cuci cetak film.
2.12 Kamera Saku
Jenis yang paling populer digunakan masyarakat umum. Lensa utama tak bisa
diganti,umumnya otomatis atau memerlukan sedikit penyetelan Cahaya yang melewati
lensa langsung membakar medium. Kelemahan film ini adalah gambar yang ditangkap
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
oleh mata akan berbeda dengan yang akan dihasilkan film, karena ada perbedaan sudut
pandang jendela pembidik (viewfinder) dengan lensa.
2.13 Kamera Advance Photo System
Ciri utama dari kamera ini adalah film yang digunakan sama dengan film kamera 35
mm. Perbedaan yang ada hanya pada ukuran film ynag lebih kecil, begutu pula dengan
bentuk kameranya. Hasil kamera advance photo system(APS) berbeda dengan hasil foto
kamera 35 mm. Jika kamera 35 mm berupa negatif dan untuk memperoleh hasil
positifnya harus dicetak maka hasil foto kamera APS hanya positif saja. Tetapi hasil
foto itu tidak ditaruh dalam bingkai-bingkai kecil seperti halnya film positif(slide)
kamera 35 mm, melainkan digulung kembali dalam wadahnya. Hasil foto kamera APS
ini terbilang sangat bagus karena film terlindungi dalam kaset. Namun kekurangannya
adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk kamera dan film relatif mahal.
2.14 Kamera Digital
Kamera ini adalah perkembangan jenis kamera paling mutakhir dan masih digunakan
sebagai ujung tombak dalam hal fotografi. Keutamaan dari kamera ini adalah adanya
memory penyimpanan dalam bentuk digital yang terbuat dari unsur kimia. Data digital
mudah dipindahkan dan bisa memuat banyak foto. Cara kerja kamera ini ada pada CCD
yang menyerap cahaya dari objek yang dibidik. Disini cahaya diubah menjadi titik-titik
yang jumlahnya mencapai ribuan, bahkan jutaan. Titik itu kemudian membentuk suatu
foto. Jika titik yang didapat banyak dan rapat, maka gambar akan bagus dan padat,
begitu juga sebalinya. Jumlah titik ini ditentukan oleh resolusi kamera. Kamera jenis ini
merupakan kamera yang dapat bekerja tanpa menggunakan film. Si pemotret dapat
dengan mudah menangkap suatu objek tanpa harus susah-susah membidiknya melalui
jendela pandang karena kamera digital sebagian besar memang tidak memilikinya.
Sebagai gantinya, kamera digital menggunakan sebuah layar LCD yang terpasang di
belakang kamera. Lebar layar LCD pada setiap kamera digital berbeda-beda. Sebagai
media penyimpanan, kamera digital menggunakan internal memory ataupun external
memory yang menggunakan memory card. Jika kita memperhatikan perubahan jenis
kamera dari yang paling sederhana hingga yang paling modern, maka terdapat
perubahan dalam alat teknologi fotografi. Namun pada dasarnya, prinsip fotografi tetap
sama. Perubahan yang tampak sederhana ini membawa dampak teknis yang besar di
kehidupan masa kini.
2.15 Kamera Ponsel
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Kamera ponsel ini menjadi trend teknologi modern yang menjadi salah satu faktor
dalam kesuksesan pemasaran smartphone dengan kualitas potret dan rekaman yang
beragam dengan penawaran harga termurah hingga paling mahal.
Penutup
Fotografi digital merupakan salah satu inovasi terbaik dalam dunia fotografi.
Kehadirannya telah mengubah paradigma masyarakat yang menganggap bahwa
fotografi adalah suatu bidang yang mahal dan sulit untuk dikuasai. Di zaman yang serba
digital seperti saat ini, dunia fotografi sudah banyak mengalami kemudahan. Kamera-
kamera berbasis digital sudah menjadi hal yang lumrah. Mudahnya menggunakan
kamera, membuat semua kalangan bisa mengoperasikannya.
Referensi
academia.edu/8979797/PERKEMBANGAN_KAMERA_DARI_MASA_KE_MASA
foldertekno.com/sejarah-kamera/
kamera.review/sejarah-kamera/
bacatekno.com/2014/08/sejarah-perkembangan-kamera-dari-pertama-hingga-
sekarang.html
romirpti.wordpress.com/2014/12/15/perkembangan-kamera-dari-zaman-dahulu-sampai-
sekarang/
berandateknologi.com/perkembangan-kamera-lengkap/
photoworkmagazine.wordpress.com/2011/01/24/sejarah-dan-perkembangan-kamera-
digital/
jurnalweb.com/beginilah-sejarah-perkembangan-kamera-dan-modelnya/
jogja.tribunnews.com/2016/09/03/pojok-jepret-perkembangan-kamera-dari-masa-ke-
masa?page=1
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Biografi
Nama lengkap saya Rahmah Diana. Biasa dipanggil Diana saya mengambil
Jurusan Teknik Informatika dengan konsentrasi MAVIB. Saat ini Saya menginjak
semester 6 dan menjadi Mahasiswi di salah satu Perguruan Tinggi di Kota Tangerang.
Dan semoga dengan pembuatan artikel ini dapat menambah pemahaman dan wawasan.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk pembaca.
E-mail : [email protected]
Facebook : @Diana_Hakim
No Hp: 082111830950